bab 5 evaluasi usulan masterplan perencanaan dan pengembangan ksp maloy

13
 150 BAB 5 EVALUASI USULAN MASTERPLAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KSP MALOY 5.1. Evaluasi Studi Review Masterplan Kawasan Industri Maloy dan Penyusunan DED Maloy di Kabupaten Kutai Timur tahun 2012 Berikut akan dijelaskan mengenai penjabaran dari maksud dan tujuan dari studi tersebut. Dalam penjabaran ini akan di jelaskan beberapa bagian dokumen dan juga peninjauan dan tanggapan terhadap dokumen tersebut. 5.1.1. Deskripsi Umum Studi Dalam bagian ini akan dijelaskan dengan singkat isi dari Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kawasan Industri Maloy 1 di Kabupaten Kutai Timur tahun 2012. Dalam studi ini dikatakan bahwa Kawasan Industri Maloy direncanakan sebagai kawasan industri berbasis oleochemical dengan skala internasional yang akan difokuskan untuk mengolah hasil pertanian kelapa sawit berupa Crude Palm Oil (CPO) beserta dengan industri olahan dan turunannya, seperti minyak goreng, biodiesel, kosmetik, dan lain-lain. KIPI Maloy diarahkan untuk menampung kegiatan industri, ekspor dan impor serta kegiatan lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Seiring dengan proses pembangunan KIPI Maloy, hingga pada tahun anggaran 2011 telah dilakukan penyusunan Feasibility Study, Masterplan, Bussiness Plan, DED Pelabuhan, Studi AMDAL Kawasan Industri, dan KLHS Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy. Pembangunan Kawasan Industri Maloy yang berskala internasional membutuhkan perencanaan yang matang dan berkualitas, terlebih dengan wacana penunjukan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Oleh karena itu, aspek perencanaan, khususnya dari segi teknis dalam

Upload: ibnu-syabri

Post on 08-Oct-2015

209 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

BAB 5EVALUASI USULAN MASTERPLAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KSP MALOY

Evaluasi Studi Review Masterplan Kawasan Industri Maloy dan Penyusunan DED Maloy di Kabupaten Kutai Timur tahun 2012Berikut akan dijelaskan mengenai penjabaran dari maksud dan tujuan dari studi tersebut. Dalam penjabaran ini akan di jelaskan beberapa bagian dokumen dan juga peninjauan dan tanggapan terhadap dokumen tersebut.Deskripsi Umum StudiDalam bagian ini akan dijelaskan dengan singkat isi dari Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Kawasan Industri Maloy 1 di Kabupaten Kutai Timur tahun 2012.Dalam studi ini dikatakan bahwa Kawasan Industri Maloy direncanakan sebagai kawasan industri berbasis oleochemical dengan skala internasional yang akan difokuskan untuk mengolah hasil pertanian kelapa sawit berupa Crude Palm Oil (CPO) beserta dengan industri olahan dan turunannya, seperti minyak goreng, biodiesel, kosmetik, dan lain-lain. KIPI Maloy diarahkan untuk menampung kegiatan industri, ekspor dan impor serta kegiatan lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Seiring dengan proses pembangunan KIPI Maloy, hingga pada tahun anggaran 2011 telah dilakukan penyusunan Feasibility Study, Masterplan, Bussiness Plan, DED Pelabuhan, Studi AMDAL Kawasan Industri, dan KLHS Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy. Pembangunan Kawasan Industri Maloy yang berskala internasional membutuhkan perencanaan yang matang dan berkualitas, terlebih dengan wacana penunjukan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Oleh karena itu, aspek perencanaan, khususnya dari segi teknis dalam hal penyusunan Detail Engineering Design (DED). Hal ini mutlak dibutuhkan karena DED merupakan gambaran teknis detail perencanaan yang digunakan sebagai acuan dalam pembangunan fisik. Berkualitas atau tidaknya penyusunan dokumen DED akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan Kawasan Industri Maloy. Selain itu, penyesuaian (review) rencana Masterplan perlu dilakukan terkait dengan kesesuaian terhadap ketersediaan lahan.Selain itu, maksud dan tujuan dari adanya studi ini adalah melakukan review desain Masterplan terkait dengan kesesuaian rencana pembangunan dan pengembangan Kawasan Industri Maloy terhadap kesiapan dan kelayakan lahan yang tersedia. Dan juga menyusun desain teknis detail suatu kawasan industri berwawasan lingkungan (green industry) dalam rangka mewujudkan KIPI Maloy sebagai kawasan industri berskala besar dengan basis industri di sektor pertanian, oleochemical. Serta membuat perencanaan dan rancangan kawasan Detail Engineering Design (DED) Kawasan Industri Maloy di Kabupaten Kutai Timur yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari pengguna sehingga kawasan yang direncanakan betul-betul dapat berfungsi secara optimal. Ketiga maksud dan tujuan tersebut menjadi dasar dalam pengerjaan studi Review Masterplan Kawasan Industri Maloy dan Penyusunan DED Maloy di Kabupaten Kutai Timur tahun 2012.Dengan adanya stuudi ini juga harapannya dapat menciptakan manfaat bagi keadaan ekonomi wilayah secara umum dari provinsi maupun kabupaten. Manfaat tersebut antara lain untuk mempercepat pertumbuhan industri di Kalimantan Timur, memberikan kemudahan bagi kegiatan industri, meningkatkan daya saing industri dan investasi, mendorong kegiatan industri untuk berlokasi di Kawasan Industri Maloy, serta meningkatkan upaya pembangunan industri yang berwawasan lingkungan.Berikut Peta lokasi Masterplan dari KIPI Maloy yang menjadi wilayah studi dari pekerjaan ini.

Gambar Tumpang Susun (overlay) Zonasi Kawasan Industri, Pelabuhan CPO dan Pelabuhan Cargo dengan Lahan Berdasarkan SK Bupati Kutai Timur No. 641/6/K.522/2010Tinjauan Evaluasi StudiDalam bagian ini akan di jelaskan kekuatan dan kelemahan dari studi mengenai review masterplan dan penyusunan DED KSP Maloy.Dalam studi ini tahap pertama dalam pengerjaan kegiatan adalah penentuan wilayah prioritas yang akan menjadi fokus utama dalam proses perencanaan. Salah satu tujuan penentuan kawasan prioritas ini adalah mengurangi skala perencanaan yang pada awalnya KSP Maloy memiliki luas total 26.500 ha. Dalam penentuan kawasan prioritas ini di pilihlah 1000 ha berdasarkan SK Bupati Kutai Timur No. 641/6/K.522/2010. Hal tersebut merupakan salah satu kekuatan dalam studi ini. Dalam studi ini juga terdapat beberapa kelemahan salah satunya adalah belum adanya arahan pemanfaatan ruang dan pengendalian ruang. Dalam studi ini hanya dijelaskan mengenai konsep dan strategi dari KSP Maloy . bahkan jika ditelaah kembali strategi penataan kawasan yang ada masih normatif belum mendukung skala teknis penyusunan DED KIPI Maloy. Sehingga belum terlihat jelas bagaimana hubungan antara review masterplan dengan penyusunan teknis DED KSP maloy. Selain itu dalam review masterplan juga belum terlihat adanya penjelasan kelembagaan serta peran masyarakat yag nantinya mendukung perencanaan dan pengembangan KSP Maloy. Tentunya kelemahan lain adalah belum adanya peraturan zonasi yang terintegrasi bersamaan di tahun pengerjaan studi Review Masterplan dan Penyusunan DED KSP Maloy.Terlepas dari beberapa kelemahan yang di jelaskan di atas terdapat juga kekuatan. Kekuatan lain dari studi ini adalah sudah adanya peruntukan lahan di dalam 1000 ha. Harapannya peruntukan lahan ini dapat menjadi acuan untuk studi lanjutan dari kawasan Maloy 1. Peruntukan lahan ini menjadi acuan untuk studi lanjutan dapat dilihat dari zonasi yang terdapat dalam Studi Penyusunan RTR KSP Maloy sesuai dengan rencana peruntukan lahan yang di rencanakan di dalam studi ini. Sudah adanya pembiayaan pembangunan dan pengembangan juga merupakan keuatan dari studi ini. Selain itu tentunya penyusunan DED disini menjadi kekuatan sekaligus kelemahan. Menjadi kekuatan karena dengan adanyan DED memastikan pembangunan untuk kawasan Maloy 1. Namun juga menjadi kelemahan karena belum adanya hubungan yang jelas dengan kawasan lain yang juga berada di dalam wilayah KSP Maloy 26.500 ha. Terakhir tidak berbeda dengan dokumen lain, kelemahan utama dalam studi ini belum terlihatnya hubungan kawasan Maloy satu dengan rencana kawasan lain yang juga berada di dalam kawasan 26.500 ha KSP Maloy.

Evaluasi Studi Penyusunan RTR KSP Kawasan Industri Maloy di Kabupaten Kutai Timur tahun 2012Berikut akan di jelaskan mengenai penjabaran dari isi dokumen terkait yang sudah ada. Dalam penjabaran ini akan di jelaskan beberapa bagian dokumen dan juga peninjauan dan tanggapan terhadap dokumen Maloy 1.Deskripsi Umum StudiDalam bagian ini akan di jelaskan isi dari dokumen terkait. Isi tersebut antara lain maksud dan tujuan secara umum dari studi tersebut.Dalam studi ini mengatakan bahwa Struktur perekonomian wilayah merupakan faktor dasar yang membedakan suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Perbedaan tersebut sangat erat kaitannya dengan kondisi dan potensi suatu wilayah dari segi fisik lingkungan, sosial ekonomi dan kelembagaan. Bagi pembangunan wilayah pedesaan dibutuhkan pusat pertumbuhan yang berfungsi sebagai pusat pasar, pelayanan dan pemukiman penduduk, dan sebagai unsur strategis perencanaan dan pemukiman penduduk, dan sebagai unsur strategis perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pedesaan. Pendekatan pengembangan wilayah pedesaan ini menekankan pada keswadayaan dan kemandirian pembangunan pada tingkat teritorial kecil terkelola. Dimensi utamanya adalah peningkatan produksi melalui diversifikasi ekonomi, perluasan perdagangan wilayah dan antar wilayah, peningkatan kualitas hidup, penerapan prinsip-prinsip sumberdaya dan kemandirian.Oleh karena itu, dibutuhkan studi penyusunan RTR KSP sebagai bentuk adanya rencana dan strategi pengembangan ekonomi wilayah suatu provisni. Dalam studi ini di tentukan maksud dan tujuan untuk menjadi arahan dalam proses pengerjaan studi tersebut. Maksud dari studi ini adalah untuk melaksanakan Penataan Ruang Kawasan Strategis Provinsi yang menjadi bagian dari penyelenggaraan penataan ruang provinsi dan nasional. Maksud tersebut seiring dengan Tujuan dari kegiatan Pemantapan Materi Teknis dan Penyiapan Raperda RTR 4 KSP ini yaitu memantapkan materi Teknis Rencana Tata Ruang 4 Kawasan Strategis Provinsi (KSP) di Provinsi Kalimantan Timur yang telah dievaluasi dan disesuaikan dengan kebijakan terkait serta dilengkapi dengan sinkronisasi program pemanfaatan ruang dan instrumen pengendalian pemanfaatan ruang.Berikut peta lokasi Masterplan yang menjadi wilayah studi dari pekerjaan ini.

Gambar Peta Masterplan Kawasan lindung dan non budidaya dari RTR KSP Maloy tahun 2012Tinjauan Evaluasi StudiDalam bagian ini akan dijelaskan kekuatan dan kelemahan hasil evaluasi dari studi penyusunan RTR KSP Maloy. Salah satu kekuatan dari studi ini adalah adanya penetapan wilayah yang di prioritaskan. Penetapan ini adalah penetapan kawasan Maloy 1 sebesar 1000 Ha yang menjadi wilayah prioritas dalam perencanaan studi. Penetapan kawasan ini bertujuan salalh satunya memperkecil target wilayah studi yang awalnya 26.500 Ha menjadi 1000 Ha untuk meningkatkan kualitas dari studi atau kegiatan penyususunan RTR KSP maloy. Kekuatan lain adalah dalam studi ini arahan pemanfaatan ruang sudah sesuai dengan pedoman Penyusunan KSP yang di keluarkan oleh kementerian pekerjaan umum. Arahan pemanfaatan ruang sudah mencakup usulan program utama, sumber dana, instansi pelaksana, dan waktu pelaksana. Usulan program juga sudah mencakup perencanaan, pengembangan, dan pengendalian. Selain kekuatan-keuatan tersebut, dalam studi ini bagian arahan pengendalian ruang KSP maloy juga merupakan kekuatan. Hal tersebut ditunjukan dengan sudah mencakupnya bagian arahan zonasi yang di lengkapi tabel arahan zonasi. Mencakup arahan perizinan, mencakup arahan disinsentif dan insentif beserta perangkatnya, dan sanksi bagi yang melanggar. Dalam studi ini juga dijelaskan mengenai pengawasan pemanfaatan ruang yang dilakukan dalam tiga tahap yaitu pemantauan, pelaporan dan evaluasi. Selanjutnya studi ini juga menerangkan kelembagaan dan peran serta masyarakat dalam rencana tata ruang KSP Maloy.Kelemahan dari studi ini adalah belum adanya peraturan zonasi yang terintegrasi langsung dengan KSP maloy. Peraturan zonasi yang ada lebih mencakup wilayah kecamatan kaliorang dan kecamatan sangkulirang. Selain itu substansi dan format juga masih belum seragam. Kelemahan lainnya dalah belum adanya deliniasi yang definitf dapat mengintegrasikan seluruh kawasan prioritas yang ada di dalam 26.500 ha dalam satu kesatuan perencanaan. Hal tersebut dapat ditunjukan salah satunya belum adanya hubungan yang jelas antara masterplan Maloy 1 dan Masterplan Maloy 2. Selain itu juga belum ada secara terpadu deliniasi wilayah (boundry) KSP Maloy.

Evaluasi Penyususunan Masterplan Kawasan Industri Maloy 2 di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013Berikut akan di jelaskan mengenai penjabaran dari isi dokumen terkait yang sudah ada. Dalam penjabaran ini akan di jelaskan maksud dan tujuan dokumen dan juga peninjauan dan tanggapan terhadap dokumen Masterplan Maloy 25.2.1. Deskripsi Umum Studi Dalam bagian ini akan di jelaskan mengenai secara umum maksud dan tujuan studi penyusunan masterplan Maloy 2.Secara umum tujuan dari adanya studi ini adalah untuk membuat dokumen rencana masterplan dari kawasan Maloy 2 untuk mendukung pengembangan RTR KSP Maloy yang besarnya 26.500 Ha yang di tentukan oleh SK gubernur Kalimantan timur Nomor 552.3/K.48/10 dan SK Bupati 188.4.45/319/HK/VI/2009 yang menyebutkan telah menyediakan areal seluas 5.305 Ha yang terbagi menjadi 1.000 Ha (Tahap 1, di Kec. Kaliorang) dan 4.305 Ha (Tahap 2, di Kec. Sangkulirang).Harapannya dokumen ini merupakan lanjutan dari pengembangan KIPI Maloy yang berada di Kecamatan Kaliorang (Sisi selatan KSP MALOY). Dengan adanya pengembangan Maloy dua menunjukan adanya pengembangan titik baru yang juga berkontribusi terhadap pembangunan pelabuhan yang ada di Kecamatan Sangkulirang. Sehingga KSP Maloy sendiri memiliki beberapa titik pengembangan industri yang terintegrasi dan saling mendorong ekonomi wilayah Provinsi Kalimantan Timur.Secara umum studi ini juga menunjukan adanya konsep pengembangan masterplan Maloy 2. Konsep tersebut mengacu kepada pengembangan Green industrial Park/Town. Di sebutkan beberapa pendekatan yang mendukung konsep tersebut seperti Green design untuk infrastruktur yang ramah lingkungan, Plants (new or retrofitted),Pencegahan polusi,Green energy, inter-industry integration, dan natural system. Selain itu juga Integrasi pada kawasan pengembangan yaitu lansekap lokal, penataan hidrologi dan ekosistem, dengan model pengembangan melalui konservasi, restorasi, penyediaan wetlands, pencegahan terhadap perubahan iklim melalui bangunan yang mendukung. Untuk merealisasikan konsep pengembangan infrastruktur kawasan industry yang ramah lingkungan dilakukan dengan pemilihan desain terhadap material, infrastruktur, dan lansekap.Berikut peta masterplan yang menjadi wilayah studi dari pekerjaan penyusunan masterplan Maloy 2

Gambar Peta Skenario Awal Pengembangan Zero Waste KIPI Maloy 2

5.2.2. Tinjauan Evaluasi StudiStudi terkait pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy 2 tergolong lengkap. Kondisi eksisting saat ini juga lebih maju dibandingkan Maloy 1. Saat ini sudah terdapat pelabuhan kecil di lokasi perencanaan. Konsep pengembangan Kawasan Maloy 2 sudah jelas dijadikan Green Industrial Park/Town. Dokumen ini menunjukkan bahwa dalam pengembangan kawasan Maloy 2 terdapat 2 kawasan prioritas pengembangan klaster industri.Laporan studi ini sudah memiliki rencana aksi program, rencana dan kebutuhan pendanaan, pengelolaan dan keberlangsungan kegiatan, dan integrasi KIPI Maloy 2 terhadap MTKEZ. Namun aspek-aspek ini belum sesuai ketentuan dan kedalamannya sebagaimana yang dibutuhkan. Studi yang dilakukan juga belum mempertimbangkan keterhubungan kawasan pengembangan dengan area di sekitarnya, terdapat pembahasan Urban System tapi tidak ada kajian keterhubungannya. Namun, sebagai dokumen masterplan kawasan mikro, dokumen ini sudah memenuhi fungsinya.

Evaluasi Integrasi Perencanaan dan Pengembangan KEK Maloy Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013Berikut akan di jelaskan mengenai penjabaran dari isi dokumen terkait yang sudah ada. Dalam penjabaran ini akan di jelaskan beberapa bagian dokumen dan juga peninjauan dan tanggapan terhadap dokumen tersebut.5.3.1. Deskripsi Umum StudiSesuai dengan amanat undang-undang, berbagai kegiatan pembangunan dan perencanaan dilaksanakan oleh pemerintah dalam upaya untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Kemudian seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah, kegiatan pembangunan tersebut dilakukan berdasar pada karakteristik dan potensi sumber daya yang ada di tiap wilayah sehingga pada akhirnya diharapkan dapat memacu perkembangan wilayah serta mampu meningkatkan kondisi perekonomian lokal. Saat ini kegiatan pembangunan tidak hanya dibebankan atau dilaksanakan oleh pemerintah pusat, akan tetapi mayoritas kewenangan diserahkan kepada pemerintah daerah sehingga perlu adanya integrasi kegiatan antara keduanya. Oleh karena itu kegiatan pembangunan tersebut harus dilakukan secara terpadu, efisien, dan efektif sehingga mampu memberikan manfaat secara maksimal.Oleh karena itu, studi ini dilakukan dengan maksud sebagai upaya integrasi perencanaan dalam pengembangan KEK Maloy Provinsi Kalimantan Timur untuk persiapan pengembangan kawasan tahap lanjut. Adapun tahap yang harus terlaksana antara lain melakukan kajian kebijakan perencanaan dan pengembangan yang telah disusun, lalu memadukan program pembangunan KEK Maloy yang didukung skema pembiayaan dan sinergitas pembagian peran antar stakeholder, dan terakhir menyosialisasikan peencanaan rinci dan peluang pengembangan KEK Maloy dalam rangka promosi investasi.Berikut peta masterplan yang menjadi wilayah studi dari pekerjaan penyusunan integrasi perencanaan dan pengembangan KEK Maloy Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013.

Gambar Peta Overlay Rencana Pengembangan KEK Maloy Tahun 2013

5.3.2. Tinjauan Evaluasi studiStudi Integrasi Perencanaan dan Pengembangan KEK Maloy Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013 memiliki informasi yang dapat membantu proses penyempurnaan draft raperda RTR KSP KIPI Maloy. Dalam dokumen ini diterangkan bahwa terdapat kawasan khusus peruntukan industri dan pelabuhan Maloy seluas sekitar 630 Ha sesuai Surat Keputusan Bupati Kutai Timur No 641-6/K0527/2010 dengan menonjolkan konsep Green Architecture. Studi ini juga menghasilkan Matriks Program/Kegiatan Prioritas Pembangunan Infrastruktur dan Sumber Dana di Kawasan Maloy yang berisi daftar program infrastruktur prioritas (seperti jaringan jalan, jalur kereta, ASDP, pelabuhan, bandara udara, listrik, pipa migas, telekomunikasi, dan sumberdaya air) beserta peta sehingga rencana yang akan dibuat tidak berbenturan dengan infrastruktur yang ada. Selain matriks utama tersebut, juga dihasilkan beberapa matriks turunan seperti Matriks Sinkronisasi Fungsi, Lokasi, Waktu antar kegiatan dan Matriks keterkaitan Rencana Induk dengan Sasaran Infrastruktur. Studi ini memiliki hasil akhir arahan pengendalian pemanfaatan lahan lengkap dengan ketentuan zonasi struktur ruang dan pola ruang, zoning text, dan materi operasional.Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, proses integrasi perencanaan pengembangan suatu wilayah diperlukan agar tidak terjadi benturan pengembangan wilayah. Usaha yang dilakukan di dalam studi ini sudah baik dan hasilnya juga bermanfaat sebagai instrumen pengawasan pengembangan wilayah Maloy. Namun, kegiatan integrasi yang dilakukan hanya berfokus pada rencana pengembangan infrastruktur dan belum terlalu mengintegrasikan dengan perencanaan kegiatan utama di wilayah Maloy seperti kegiatan industri pelabuhan (Maloy 1 dan Maloy 2), kegiatan perumahan (KTM Maloy) dan rencana pengembangan aktivitas lainnya.

162