parfum

4
WEWANGIAN, ZAT PERASA DAN ADITIF MAKANAN INDUSTRI PARFUM Industri pembuatan parfum atau yang biasa disebut dengan wewangian, telah melalui banyak perkembangan. Wewangian memiliki peran yang besar dalam industri kosmetik, sabun, dan deterjen. Wewangian biasa digunakan dalam industri untuk menutupi, menetralisir, dan mengubah bau dari suatu produk, atau memberi aroma untuk produk yang tidak berbau. 1. Bahan Penyusun Parfum dapat didefinisikan sebagai campuran berbagai macam substan berbau yang terlarut dalam Vehicle yang sesuai. Awalnya, semua produk yang digunakan dalam parfum berasal dari bahan alami. Namun saat ini bahan yang digunakan berupa bahan sintetis maupun alami. Produk parfum yang bagus berupa campuran dari kedua bahan tersebut untuk dapat meningkatkan aroma alami parfum, dan untuk menurunkan biaya. Zat-zat penyusun parfum yaitu Vehicle/pelarut, fiksatif, dan elemen beraroma. 1) Vehicles/pelarut Pelarut yang digunakan untuk melarutkan dan menahan material parfum biasanya adalah etil alkohol yang bercampur dengan air yang kadarnya tergantung dari kelarutan dari minyak yang akan digunakan. Pelarut bersifat volatil karena berfungsi sebagai pembawa aroma yang dikandungnya, bersifat inert dan tidak menyebabkan iritasi terhadap kulit manusia. Namun, alkohol memiliki aroma alami yang dapat mengganggu aroma yang diinginkan, sehingga perlu dihilangkan dengan deodorizing dengan menambahkan gum benzoin atau resin fiksatif kedalam alkohol dan mendiamkannya selama 1-2 minggu sehingga terbentuk alkohol yang tidak berbau akibat dinetralkan oleh resin. 2) Fiksatif Yulia Dwi Rahmawati_135061100111002_Wewangian, Zat Perasa dan Aditif Makanan_PIK I

Upload: yuliadwirahmawati

Post on 09-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

PIK I

TRANSCRIPT

WEWANGIAN, ZAT PERASA DAN ADITIF MAKANAN

INDUSTRI PARFUMIndustri pembuatan parfum atau yang biasa disebut dengan wewangian, telah melalui banyak perkembangan. Wewangian memiliki peran yang besar dalam industri kosmetik, sabun, dan deterjen. Wewangian biasa digunakan dalam industri untuk menutupi, menetralisir, dan mengubah bau dari suatu produk, atau memberi aroma untuk produk yang tidak berbau.1. Bahan PenyusunParfum dapat didefinisikan sebagai campuran berbagai macam substan berbau yang terlarut dalam Vehicle yang sesuai. Awalnya, semua produk yang digunakan dalam parfum berasal dari bahan alami. Namun saat ini bahan yang digunakan berupa bahan sintetis maupun alami. Produk parfum yang bagus berupa campuran dari kedua bahan tersebut untuk dapat meningkatkan aroma alami parfum, dan untuk menurunkan biaya. Zat-zat penyusun parfum yaitu Vehicle/pelarut, fiksatif, dan elemen beraroma.1) Vehicles/pelarutPelarut yang digunakan untuk melarutkan dan menahan material parfum biasanya adalah etil alkohol yang bercampur dengan air yang kadarnya tergantung dari kelarutan dari minyak yang akan digunakan. Pelarut bersifat volatil karena berfungsi sebagai pembawa aroma yang dikandungnya, bersifat inert dan tidak menyebabkan iritasi terhadap kulit manusia. Namun, alkohol memiliki aroma alami yang dapat mengganggu aroma yang diinginkan, sehingga perlu dihilangkan dengan deodorizing dengan menambahkan gum benzoin atau resin fiksatif kedalam alkohol dan mendiamkannya selama 1-2 minggu sehingga terbentuk alkohol yang tidak berbau akibat dinetralkan oleh resin.

2) FiksatifFiksatif merupakan zat yang memiliki volatilitas lebih rendah dibanding minyak parfum dan dapat memperlambat laju penguapan dari zat-zat penyusun parfum tersebut. Fiksatif berfungsi untuk mengikat bau wangi dan mencegah penguapan dari zat pewangi agar lebih tahan lama. Beberapa jenis fiksatif yaitu :a) Fiksatif hasil sekresi hewan ada beberapa jenis, yaitu: Castor, merupakan hasil sekresi kelenjar berang-berang. Komponen minyak volatil dari castor antara lain benzil alkohol, acetophenon, l-borneol, dan castorin. Civet, merupakan hasil sekresi kelenjar kucing civet. Civet mentah memiliki bau yang tidak enak karena adanya skatole, namun setelah dilarutkan dan didiamkan, skatole dapat menghilang lalu muncul aroma bunga yang berasal dari civetone (keton siklik). Musk, merupakan hasil sekresi kelenjar pada rusa musk jantan, aroma yang ada pada musk berasal dari keberadaan keton siklik yang disebut muskone.

Ambergris hasil sekresi beberapa jenis paus. Mengandung 80-85% ambrein (triterpenic tricyclic alcohol), menyerupai kolestrol, dan berperan sebagai binder. Musc zibata, yang merupakan fiksatif hewan yang paling baru, dihasilkan oleh kelenjar Lousiana Muskrat. Sekitar 90% material unsaponifiable dalam muskrat mengandung sejumlah besar alkohol siklik yang tak beraroma, yang kemudian dikonversi menjadi keton dan menghasilkan aroma musk hingga 50 kali lipat.

b) Fiksatif resinFiksatif resin berasal dari tanaman tertentu. Terdapat beberapa jenis resin yaitu : Hard resin, misalnya benzoin dan gondorukem Soft resin, misalnya myrrh dan labdanum Balsams (moderately soft), misalnya Peru balsam, tolu balsam, copiaba dan storax. Oleoresin misalnya terpena Ekstrak resin, misalnya, ambrein.

Apabila bahan fiksasi di atas didapatkan tanpa melalui pemanasan maka disebut dengan tincture. Sedangkan jika memerlukan pemanasan maka disebut dengan infusion.

c) Fiksatif minyak esensialHanya sedikit minyak esensial yang digunakan sebagai fiksatif diantaranya adalah clary sage, vetiver, nilam, orris, dan Dalwood. Minyak ini memiliki titik didih lebih tinggi dari normal (285-2900C).

d) Fiksatif sintetisFiksatif sintetis dengan titik didih tinggi digunakan untuk menggantikan fiksatif hewan misalnya gliseril diasetat (2590 C), etil phthalate (2950 C), dan benzil benzoat (3230 C). Sedangkan fiksatif sintetis lain ialah : Yulia Dwi Rahmawati_135061100111002_Wewangian, Zat Perasa dan Aditif Makanan_PIK I Amyl benzoate Musk ketone Heliotropin Vanillin Indole Skatole Acetophenone dll

3) Bahan pengharumBahan pengharum terdiri atas minyak esensial, isolat dan bahan kimia sintetis atau semisintetis. Berikut penjelasan dari ketiganya :

a) Minyak esensial/atsirimerupakan minyak volatil yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Minyak atsiri berbeda dengan minyak bunga alami. Minyak atsiri dihasilkan dari distilasi sedangkan minyak bunga alami dihasilkan dari solvent extraction.Minyak atsiri tidak larut dalam air namun larut dalam pelarut organik, senyawa yang terdapat dalam minyak atsiri dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Esters. Benzoic, acetic, salicylic, dan cinnamic acids.2. Alcohols. Linalool, geraniol, citronellol, terpinol, menthol, borneol.3. Aldehydes. Citral, citronellol, benzaldehyde, cinnamaldehyde, cuminic aldehyde, vanillin.4. Acid. Benzoic,cinnamic, myristic, isovaleric di tempatbebas.5. Fenol. Eugenol, hmol, carvacrol.6. Keton. Carvone, menthone, pulegone, irone, fenchone, thujone, camphor.7. Eters. Cineole, inernal ether, anethole, cafrole.8. Lactones. Coumarin9. Terpenes. Pinene, limonene, cedrene.10. Hidrokarbon. Cymene, styrene.