kelompok 9 - parfum

47
MAKALAH TEKNOLOGI KOSMETIKA “Parfum” Disusun oleh Kelompok 9: Bahriyun 0806321133 Jansen Wijaya J 1006683551 Marianne Wiguna 1006683652 Ni Luh Kadek AMDW 1006659514 Yunita Indah P 1006659602 FAKULTAS FARMASI 1

Upload: arymasdewiwiantini

Post on 12-Feb-2015

1.273 views

Category:

Documents


227 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 9 - Parfum

MAKALAH TEKNOLOGI KOSMETIKA

“Parfum”

Disusun oleh Kelompok 9:

Bahriyun 0806321133

Jansen Wijaya J 1006683551

Marianne Wiguna 1006683652

Ni Luh Kadek AMDW 1006659514

Yunita Indah P 1006659602

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS INDONESIA

2013

1

Page 2: Kelompok 9 - Parfum

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayahNya, penulis dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah berjudul “Parfum” ini disusun

dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Teknologi Kosmetika. Penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dra. Juheini Amin, Apt. selaku dosen

pengampu mata kuliah ini yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan

makalah ini.

Penulis berharap informasi-informasi yang terdapat dalam makalah ini

dapat berguna bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih

terdapat banyak kekurangan maka penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan

kata maupun informasi yang kurang berkenan di hati pembaca. Untuk itu, penulis

memohon saran dan kritik yang membangun dari para pembaca. Terima kasih.

Depok, Februari 2013

Penulis

DAFTAR ISI

2

Page 3: Kelompok 9 - Parfum

HALAMAN JUDUL ...……...…………………………………………………....i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI……...……………………………………………………………..iii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv

DAFTAR TABEL.................................................................................................vi

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1

I.1 Latar Belakang.................................................................................................1

I.2 Perumusan Masalah.........................................................................................2

I.3 Tujuan...............................................................................................................2

I.4 Metode Penulisan..............................................................................................2

I.5 Sistematika Penulisan......................................................................................2

BAB II ISI...............................................................................................................4

II.1 Definisi, Sejarah, dan Persyaratan Parfum..................................................4

II.2 Klasifikasi Parfum..........................................................................................6

II.3 Sumber Parfum…....................……………………………………………...8

II.4 Aroma Parfum……………………………......................……………........14

II.5 Metode Pembuatan Parfum.........................................................................19

II.6 Formulasi dan Contoh Produk Parfum…………………………………..23

BAB III PENUTUP..............................................................................................26

III.1 Kesimpulan..................................................................................................26

III.2 Saran…………………………………………………………………..…...26

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................27

DAFTAR GAMBAR

3

Page 4: Kelompok 9 - Parfum

Gambar 1. Bunga Jasmine (Melati)..……………………………………….......9

Gambar 2. Bunga Tuberose................................................................................10

Gambar 3. Bunga Narcissus…………………………………………………....10

Gambar 4. Bunga Jeruk......................................................................................10

Gambar 5. Bunga Lavender................................................................................11

Gambar 6. Bunga Ylang-Ylang..........................................................................11

Gambar 7. Ambergis............................................................................................12

Gambar 8. Berang-Berang..................................................................................12

Gambar 9. Rusa Jantan yang Tidak Bertanduk...............................................13

Gambar 10. Hewan Kesturi................................................................................13

Gambar 11. Contoh Sediaan Aroma Leather...................................................15

Gambar 12. Contoh Sediaan Aroma Fougere...................................................15

Gambar 13. Contoh Sediaan Aroma Florist......................................................16

Gambar 14. Contoh Sediaan Aroma Gourmand.....………………………….16

Gambar 15. Contoh Sediaan Aroma Chypre........................……………........16

Gambar 16. Contoh Sediaan Aroma Fruity......................................................17

Gambar 17. Contoh Sediaan Aroma Wood……………………………….…..17

Gambar 18. Contoh Sediaan Aroma Citrus......................................................18

Gambar 19. Contoh Sediaan Aroma Ambers...................................................18

Gambar 20. Hidrodestilaso....……………………………………………..…...19

Gambar 21. Alat Steam Distillation...................................................................20

Gambar 22. Proses Destilasi ..............................................................................20

Gambar 23. Proses Enfleurage..........................................................................21

Gambar 24. Alat Ekspresi...................................................................................22

4

Page 5: Kelompok 9 - Parfum

Gambar 25. Alat Saring......................................................................................23

Gambar 26. Contoh Produk Solid Eau de Cologne..........................................25

Gambar 27. Contoh Produk Rose Perfume.......................................................25

5

Page 6: Kelompok 9 - Parfum

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tipe Produk Fragrance.....…………………………………………..22

6

Page 7: Kelompok 9 - Parfum

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan kosmetik

semakin komplek, dari pewangi untuk tubuh (lotion) maupun parfum (bisa

untuk tubuh atau pakaian). Parfum dari bahasa Latin, yaitu "per fumum", yang

berarti “melalui asap”. terbuat dari ±78-95% etil alkohol (CH3CH2OH)

terdenaturasi ditambah dengan minyak esensial tertentu. Parfum adalah

campuran dari zat pewangi yang dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Zat

pewangi bisa berasal dari minyak atsiri dan bahan sintesis. Parfum digunakan

untuk memberikan keharuman pada badan dan pakaian. Parfum merupakan

larutan minyak wangi dalam etanol 95% yg sudah didenaturasi. Kadar minyak

wangi berkisar 5% -22,5% yang sudah didenaturasi. Sediaan parfum biasanya

dalam bentuk larutan.

Kosmetik pengharum tubuh (fragrance) atau parfum sudah menjadi bagian

dari kehidupan umat manusia. Eau de Cologne atau Eau de toilette adalah

sediaan kosmetik yang digunakan untuk mengharumkan badan atau baju.

Merupakan larutan minyak wangi dalam etanol 75% atau 85 %. Kadar minyak

wangi berkisar 1,25% - 5%. Sediaan ini biasa dalam bentuk cair atau aerosol.

Adapun fungsi parfum dalam kehidupan manusia yaitu dapat memberikan

kesenangan hidup, dapat mempengaruhi kejiwaan dan syaraf, memberikan

wewangian kapada bahan yang tidak wangi dan menghilangkan bau yang

tidak enak pada berbagai macam hasil industri textil, kulit, kertas, karet,

plastik. Selain itu, parfum juga dapat melindungi manusia dari penyakit yang

disebabkan bakteri, menambah selera makan, dapat meningkatkan

kepercayaan diri dan dapat menarik perhatian lawan jenis.

7

Page 8: Kelompok 9 - Parfum

I.2 Perumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan parfum dan bagaimana sejarah parfum?

2. Bagaimana penggolongan parfum?

3. Apa saja persyaratan suatu parfum?

4. Apa saja jenis sumber parfum?

5. Apa saja jenis aroma parfum?

6. Bagaimana cara pembuatan parfum?

7. Bagaimana formulasi sebuah parfum dan apa contohnya?

I.3 Tujuan

1. Menjelaskan definisi, persyaratan dan sejarah arfum.

2. Mengetahui klasifikasi, sumber, dan jenis aroma parfum.

3. Mengetahui cara membuat suatu parfum.

4. Mengetahui formulasi dan contoh produk parfum.

I.4 Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode studi pustaka

untuk mencari data dan fakta-fakta dari berbagai sumber. Adapun sumber yang

digunakan penulis dalam penulisan makalah ini antara lain buku, jurnal, dan

berbagai sumber dari internet.

I.5 Sistematika Penulisan

Makalah ini terdiri dari tiga bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Isi, dan

Bab III Penutup. Pada Bab II, terdiri dari beberapa subbab agar memudahkan

pembaca dalam memahami makalah ini. Adapun penjelasan isi dari makalah ini

adalah sebagai berikut :

8

Page 9: Kelompok 9 - Parfum

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

I.2 Rumusan Masalah

I.3 Tujuan Penulisan

I.4 Metode Penulisan

I.5 Sistematika Penulisan

BAB II ISI

II.1 Definisi, Sejarah, dan Persyaratan Parfum

II.2 Klasifikasi Parfum

II.3 Sumber Parfum

II.4 Aroma Parfum

II.5 Metode Pembuatan Parfum

II.6 Formulasi dan Contoh Produk Parfum

BAB III PENUTUP

III.1 Kesimpulan

III.2 Saran

9

Page 10: Kelompok 9 - Parfum

BAB II

ISI

II.1.Definisi, Sejarah, dan Persyaratan Parfum

Kata "parfum" berasal dari bahasa Latin yaitu per fume yang artinya

"melalui asap". Parfum atau biasa disebut minyak wangi, didefinisikan sebagai

campuran minyak esensial dan senyawa aroma, fiksatif, dan pelarut yang

digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, obyek, atau

ruangan. Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan parfum tersebut akan

menentukan jenis suatu parfum berdasarkan konsentrasi pelarutnya.

Parfum telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Bentuk pertama dari

parfum adalah dupa yang ditemukan sekitar 4000 tahun yang lalu di

Mesopotamia. Pada masa itu, salah satu kegunaan parfum yaitu berupa bentuk

pembakaran dupa dan herbal aromatik yang digunakan dalam pelayanan k m yaitu

sekitar tahun 1000 SM. Botol parfum terbuat dari gelas atau kaca. eagamaan,

seringkali untuk aromatik gums, kemenyan dan mur, dan juga dikumpulkan dari

kayu-kayuan. Selain itu, pada zaman dahulu, parfum digunakan untuk

membalsemkan mayat dengan wangi-wangian yang berasal dari campuran kayu

dan resin yang dicampur dalam air dan minyak. Negara pertama yang menjadikan

parfum sebagai salah satu budaya yaitu Mesir, diikuti oleh Cina kuno, Hindu,

Israel, Carthaginians, Arab, Yunani, dan Romawi.

Di Eropa, parfum pertama kali masuk pada abad ke-14. Seni pembuatan

parfum tumbuh subur pada masa Renaissance di Italia. Kemudian pada abad ke-

16, pengolahan parfum Italia dibawa ke Perancis oleh pembuat parfum Chaterine

de’ Medici yaitu Rene le Florentin. Kemudian, industri parfum di Perancis

berkembang pesat dengan munculnya usaha pembibitan bunga-bungaan untuk

bahan parfum menjadi industri terutama di selatan Perancis. Setelh itu, seni

pembuatan parfum berkembang pesat dan menjadikan Perancis sebagai pusat

parfum dan pembuatan kosmetik, bahkan hingga saat ini. Puncaknya yaitu pada

10

Page 11: Kelompok 9 - Parfum

abad ke-18, perkebunan tumbuhan wewangian bermunculan di Perancis, untuk

memenuhi kebutuhan bahan dasar parfum.

Seni membuat parfum yang disebut Perfumery dimulai di Mesopotamia

dan Mesir kuno, kemudian disempurnakan oleh Romawi dan Persia. Penyulingan

parfum pertama kali dilakukan oleh Attar di India Utara menggunakan agarwood

oil pada abad ke-7. Sementara itu, penyulingan secara kimia pertama kali

dilakukan oleh wanita bernama Tapputi, yaitu seorang pembuat parfum di

Mesopotamia. Dia menyuling bunga-bungaan, minyak dan calamus dengan

wangi-wangian lain yang kemudian disaring dan dimasukkan kembali pada suatu

alat suling selama beberapa kali. Ia juga menggunakan tumbuh-tumbuhan lain

yaitu almond, corriander, myrtle, conifer resin, bergamot, dan bunga-bungaan

lain.

Pada abad ke-9, seorang ahli kimia dari Arab bernama Al-Kindi menulis

sebuah buku berjudul Book of the Chemistry of Perfume and Distillations

mengenai resep wangi-wangian dari minyak, salves, aromatic water dan bahan

pengganti atau imitasi dari obat-obatan yang mahal. Didalam buku tersebut juga

terdapat 107 metode dan resep serta alat-alat pembuatan parfum. Selain itu, di

Persia, seorang dokter dan ahli kimia, Avicenna mengenalkan proses ekstraksi

minyak dari bunga-bungaan melalui mekanisme penyulingan. Tanaman yang

digunakan pertama kali adalah bunga mawar. Metode penyulingan ini kemudian

menjadi prosedur yang paling banyak digunakan dalam pembuatan parfum.

Sebelum penemuan tersebut, parfum cair dibuat dengan mencampur minyak dan

tumbuh-tumbuhan yang dihancurkan atau ditumbuk. Pada tahun 1370, teknik

modern perfumery pertama kali dilakukan oleh bangsa Hungaria. Parfum dibuat

dengan mencampur minyak wangi dengan larutan alkohol. Dan hingga saat ini,

parfum sudah sangat berkembang dengan berbagai macam teknologi pembuatan.

Selain itu, parfum tidak hanya digunakan dalam kondisi-kondisi tertentu saja,

tetapi merupakan kosmetika wajib sehari-hari bagi manusia.

11

Page 12: Kelompok 9 - Parfum

Menurut Takeo Mitsui (1997), parfum yang baik harus memiliki

persyaratan sebagai berikut:

• Harus sesuai dengan konsep produk.

• Memiliki aroma yang enak.

• Memiliki keaslian dan bebauan modern.

• Dapat berbaur dengan baik, bau tidak menyengat.

• Memiliki kualitas yang baik.

II.2.Klasifikasi Parfum

II.2.1. Berdasarkan Pengguna

1. Parfum untuk pria/Men/Masculin Pour Homme, contohnya Fougere,

Oriental, dan Chypre.

2. Parfum untuk wanita/Women/Feminine/Pour Femme, contohnya

Floral, Oriental, dan Chypre.

3. Parfum Unisex, kelompok Fresh/Citrus atau Chypre.

II.2.2. Berdasarkan Volatilitas

1. Top Note

Wangi pertama yang tercium dari suatu parfum dan paling volatil.

Biasanya memiliki durasi yang pendek, yaitu maksimal 30 menit.

Contohnya yaitu Citrus dan Fruity yang berasal dari wangi buah-

buahan.

2. Middle Note

Wangi yang tercium lebih dalam dari jenis top note, durasinya sekitar

30 menit hingga 1 jam. Contohnya adalah Floral yang berasal dari

wangi bunga.

3. Base Note

Wangi yang tertinggal tahan lama dan masih dapat tercium setelah

pemakaian beberapa jam. Parfum jenis ini memiliki volatilitas terkecil.

12

Page 13: Kelompok 9 - Parfum

Contohnya adalah Woody atau parfum yang berasal dari wangi kayu-

kayuan.

II.2.3. Berdasarkan Konsentrat

Minyak parfum perlu diencerkan dengan pelarut karena minyak

esensial/murni (baik yang alami maupun sintetis) mengandung konsentrat

tinggi dari komponen volatil yang mungkin akan mengakibatkan reaksi

alergi dan kemungkinan cedera ketika digunakan langsung ke kulit atau

pakaian. Pelarut juga dapat menguapkan minyak esensial dan membantu

mereka menyebar ke udara. Pelarut yang paling umum digunakan untuk

pengenceran minyak parfum adalah etanol atau campuran etanol dan air.

Minyak parfum juga dapat diencerkan dengan cara menetralkan bau lemak

menggunakan jojoba, minyak kelapa difraksinasi atau lilin. Persentase

volume konsentrat dalam minyak parfum adalah sebagai berikut:

1. Perfume Extract (Extrait)

Parfum jenis ini wanginya paling tahan lama, yaitu hingga 48 jam

karena mengandung 20-40% konsentrat tanpa dicampur dengan

alkohol.

2. Eau de Perfume (EDP)

Wangi parfum ini dapat bertahan hingga 24 jam. Kadar konsentrat

yaitu berkisar antara 15-22% dengan sedikit dicampur dengan alkohol.

3. Eau de Toilette (EDT)

Parfum ini dapat bertahan cukup lama dengan kadar konsentrat sekitar

12 persen dan dicampurkan dengan alkohol.

4. Eau de Cologne (EDC)

Parfum jenis ini yang paling ringan karena hanya mengandung

konsentrat sebesar dengan 5% dan mengandung alkohol paling banyak

jika dibandingkan dengan ketiga jenis parfum sebelumnya.

5. After Shave

Kadar konsentrat yang terkandung yaitu 3% atau kurang dengan

ditambahkan alkohol cukup tinggi. Jenis parfum ini dapat bertahan

13

Page 14: Kelompok 9 - Parfum

kurang lebih 2 hingga 3 jam. Parfum ini mengandung balm atau

aloe/lidah buaya yang digunakan untuk menenangkan pori-pori setelah

bercukur. Kandungan alkohol didalamnya juga berfungsi untuk

menutup kembali pori-pori.

II.3.Sumber Parfum

Pada proses pembuatan parfum, terdapat berbagai sumber yang dapat

digunakan untuk membuat parfum yaitu terdiri dari :

II.3.1. Parfum berasal dari tumbuhan

Parfum yang berasal dari tumbuhan didapat dari minyak atsiri yang

diperoleh dari berbagai bagian tertentu pada tumbuhan, seperti :

a. Bunga, contohnya bunga mawar, lavender, orange blossom

b. Biji, contohnya biji caraway (jintan), almond (Prunus amygdalus)

c. Daun, contohnya daun bay, thyme, patchoull(nilan)

d. Kayu, contohnya pada kayu cendana, cedar, aloe

e. Kulit kayu, contohnya kulit kayu dari tanaman cinnamon, cascarilla

f. Buah, contohnya pada buah lemon (citrus), pala, jeruk, anggur,

vanili

g. Akar, contohnya akar jahe

h. Lumut, contohnya lumut yang berasal dari pohon oak.

i. Getah pohon

j. Resin, gum, balsam bahan tidak menguap yang diperoleh dari

tanaman tetapi terkadang mengandung bahan menguap yang

beraroma dan kental = gum stryax, balsam peru, benzoin.

14

Page 15: Kelompok 9 - Parfum

Berikut akan dijelaskan beebrapa parfum yang berasal dari

tumbuhan tertentu, antara lain :

1. Parfum dari Bunga Mawar

Bunga mawar terdiri atas ratusan jenis spesies, namun hanya 2

jenis yang dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan

parfum, yaitu Rosa centifolia (tanaman yang tumbuh di daerah

Grasse dan Maroko) dan Rosa damascena (tanaman mawar yang

tumbuh di daerah Bulgaria dan Turki). Untuk mendapatkan satu

pon esens aroma mawar biasanya diperlukan 2,5 ton bunga mawar

yang sudah dikeringkan. Contoh sediaan parfum yang beraroma

mawar antara lain parfum Joy dari Jean Patou dan parfum Paris

dari Yves Saint Laurent.

2. Parfum dari Bunga Jasmine (Melati)

Bunga jasmine atau melati merupakan bunga yang sering

digunakan sebagai bahan pembuatan parfum. Tanaman ini berasal

dari Persia dan Asia Tengah. Pada pembuatan parfum, biasanya

diperlukan 4000 kuntum bunga jasmine untuk memproduksi 1 pon

esens aroma jasmine. Contoh sediaan parfum yang berasal dari

bunga jasmine antara lain Joy dari Jean Patou, Arpege dari Lanvin,

Fleur de Fleurs dari Nina Ricci, dan First dari Van Cleef.

15

Gambar 1. Bunga Jasmine (Melati)

Page 16: Kelompok 9 - Parfum

3. Parfum dari Bunga Tuberose

Tanaman ini biasanya dipakai dalam campuran parfum

oriental. Contoh sediaan parfum yang menggunakan bahan ini

adalah parfum Poison dari Christian Dior.

4. Parfum dari Bunga Narcissus

Bunga narcissus merupakan suatu bahan mentah parfum yang

sangat mahal yang berasal dari Pegunungan Alpen. Biasanya pada

pembuatan parfum diperlukan 1200 pon bunga narcissus untuk

memproduksi 1 pon esens aroma bunga narcissus ini.

5. Parfum dari Bunga Jeruk

Bunga jeruk yang berasal dari Cina ini juga dapat digunakan

sebagai bahan dalam pembuatan parfum. Pada pembuatannya

diperlukan 1000 pon bunga jeruk untuk menghasilkan 1 pon aroma

esens dari bunga jeruk yang disebut dengan neroli.

16

Gambar 3. Bunga Narcissus

Gambar 4. Bunga Jeruk

Gambar 2. Bunga Tuberose

Page 17: Kelompok 9 - Parfum

6. Parfum dari Bunga Lavender

Parfum yang berasal dari bunga lavender ini menyerupai

parfum yang berasal dari bunga mawar, tetapi kadar aromatis

bunga lavender lebih rendah. Bunga lavender ini lebih

memancarkan aroma higienis seperti deterjen dan sabun mandi

sehingga saat ini bunga lavender jarang digunakan dalam industri

parfum.

7. Parfum dari Bunga Ylang-Ylang

Parfum yang berasal dari bunga ylang-ylang ini dapat

membangkitkan keindahan dan kelembaban alam tropis.

8. Parfum dari Lumut Pohon Oak

Parfum yang berasal dario lumut pada pohon oak sering

disebut dengan mosses yang akan menghasilkan aroma chypre.

17

Gambar 5. Bunga Lavender

Gambar 6. Bunga Ylang-Ylang

Page 18: Kelompok 9 - Parfum

II.3.2. Parfum Berasal dari Sekresi Binatang

1. Ambergis

Ambergis merupakan bahan yang berasal dari sperma ikan

paus yang terlepas disaat kematiannya. Sehingga proses

pengambilan bahan parfum ini tidak membahayak hewan paus

yang dilindungi tersebut. Ambergis ini memiliki berat jenisnya

lebih kecil dibandingkan air, sehingga ambergis ini mengapung

bebas di lautan. Hal tersebut akan memudahkan dalam hal

pengumpulannya dan pengambilan sperma ikan paus tersebut.

Ambergis ini biasanya digunakan sebagai penguat wewangian yang

mudah menguap. Bahan ini setelah dikeringkan selama beberapa

bulan, maka bau amisnya akan berumah menjadi aroma ambergis.

2. Castoreum

Castoreum adalah bahan yang berasal dari sepasang kelenjar

dalam tubuh berang-berang. Castoreum ini merupakan penguat

terbaik parfum dan biasanya digunakan dengan larutan alkohol.

Bahan ini biasanya digunakan pada wewangian pria.

18

Gambar 7. Ambergis

Gambar 8. Berang-Berang

Page 19: Kelompok 9 - Parfum

3. Musk

Musk adalah sekresi aroma yang diproduksi dari kelenjar perut

rusa jantan yang tidak bertanduk (musk deer). Rusa ini dapat hidup

di Asia Tengah dan Pegunungan Himalaya.

4. Civet (Kesturi)

Spesies kesturi yang biasa digunakan sebagai parfum berasal

dari daerah barat daya Ethiopia. Hewan ini memiliki kantong perut

yang berada di dekat alat vitalnya akan menghasilkan viverreum,

yaitu substansi kental yang berwarna kecoklatan dan beraroma

khas.

II.3.3. Parfum dari bahan kimia / Isolat

Selain berasal dari bahan alami, parfum dapat juga diuat dari

bahan sintetik atau buatan yang berasal dari bahan kimia. Hal tersebut,

karena permintaan pasar untuk parfum meningkat, sedangkan bahan

alami yang digunakan dalam pembuatan parfum jumlahnya sangat

terbatas. Maka dari itu para analis kimia meneliti dan membuat bahan

19

Gambar 9. Rusa Jantan yang Tidak Bertanduk

Gambar 10. Hewan Kesturi

Page 20: Kelompok 9 - Parfum

yang berasal dari bahan kimia. Berikut adalah parfum yang berasal

dari bahan kimia yaitu berasal dari isolat :

a. Euginol, bahan ini biasanya diperoleh dari minyak cengkeh

b. Citral, berasal dari minyak lemongras

c. Geraniol, merupakan bahan yang berasal dari minyak citronella

Produk isolat ini diturunkan dari masing-masing minyak atsiri

melalui reaksi kimia. Senyawa ini tidak ada di alam dan merupakan

produk esterifikasi seperti : formiat, asetat, propionat, dan ester

lainnya dari citronellol, geraniol, dsb.

Selain itu terdapat pula bahan sintetik parfum yang berasal dari

bahan organik sintetik yang terdiri dari alkohol aromatik dan alkohol

lemak yang biasanya mempunyai aroma tertentu, dan terdapat pula

ester-ester serta aldehida. Contoh bahan kimia yang digunakan

sebagai bahan dasar pembuatan parfum antara lain :

a. Fenil Etil Alkohol, merupakan salah satu bahan dasar parfum rose.

b. Cinnamyl Alkohol, merupakan suatu fixatif yang digunakan dalam

lilac.

c. Terpineol, biasanya terdapat dalam minyak pine, tapi dibuat dari

terpentin.

d. Ester-ester dari bau karakteristik buah-buahan, seperti : metil fenil

karbonil asetat dalam parfum gardenia dan jasmine.

II.4.Aroma Parfum

Aroma parfum bisa menjadi “senjata” untuk menarik perhatian orang

lain karena kekhasan parfum yang kita pakai. Dengan parfum, orang bisa

menjadi lebih percaya diri bila bertemu orang lain. Parfum tidak hanya

berfungsi sebagai pengharum tubuh. Tetapi aroma parfum memiliki efek

samping yang positif, seperti menenangkan, memberi rasa nyaman, atau

mengurangi stres. Aroma parfum biasanya ditonjolkan sesuai kepribadian

20

Page 21: Kelompok 9 - Parfum

dan jenis kelamin. Pada umumnya aroma pepohonan dan musk lebih

dominan pada parfum pria, sedangkan floral dan fruit dominan pada parfum

wanita. Berikut adalah beberapa jenis aroma parfum yang akan dibahas,

antara lain:

1. Leather

Merupakan paduan dari aroma madu, tembakau, kayu yang di-

mixed dengan lembut dan meninggalkan aksen leather yang mewah.

2. Fougere

Campuran dasarnya berasal dari lavender, coumarin, dan oakmoss.

Aroma ini juga ditandai perpaduan wangi rempah dan wood, serta

membutuhkan waktu beradaptasi dengan kondisi tubuh. Meski terkesan

lembut dan menenangkan pikiran, aromanya juga menampilkan sisi

ambisius, classy, dan sedikit konvensional. Aroma kayunya sangat kuat

dengan tambahan dedaunan, bunga lavender dan serutan kayu oak yang

menjadi pesona bagi pria. Wewangian ini sangat cocok digunakan oleh

pria yang ingin tampil romantis dan menunjukkan sisi maskulinnya.

3. Floral

Aromanya berasal dari bunga-bungaan, seperti mawar, anggrek,

dan melati. Cocok untuk anda yang berkribadian feminim dan romantis.

Aroma ringan ini tentunya menjadi favorit sebagian besar wanita,

21

Gambar 11. Contoh Sediaan Aroma Leather

Gambar 12. Contoh Sediaan Aroma Fougere

Page 22: Kelompok 9 - Parfum

beberapa aroma dasar bunga disatukan menjadi aroma yang memesona,

lembut, sekaligus bold. Dan terkadang seksi, sekaligus feminin.

4. Gourmand

Bila Anda pencinta vanila, aroma ini paling cocok untuk Anda.

Menghadirkan aroma rileks dan lembut di mana ada sentuhan feminin di

dalamnya yang membuat kita merasa bak seorang putri dengan jubah

mewah.

5. Chypre

Berasal dari gabungan ekstrak bargamot, oakmoss, dan labdanum.

Karakteristik wewangiannya ditandai oleh aroma khas apricot dan

custard, dalam bahasa Perancis disebut cyprus. Parfum ini cocok bagi

seseorang yang berhati lembut dan romantis, serta bernuansa dingin atau

malam hari. Pepohonan seperti Patchiuli, Labdanum, dan oak adalah tiga

karakter utama dalam parfum ini yang sangat kental dan nyata.

6. Fruity

Merupakan perpaduan aroma tumbuhan dan buah-buahan

menyegarkan, seperti citrus, orange, limes, dan grapefruit. Tepat bagi

mereka yang berjiwa dinamis, aktif, dan suka beraktifitas di luar ruang.

Aroma buah-buahan ini lebih memberikan sentuhan refreshing, keceriaan

yang menyegarkan dan menyeimbangkan semua aroma yang berat.

22

Gambar 13. Contoh Sediaan Aroma Florist

Gambar 14. Contoh Sediaan Aroma Gourmand

Gambar 15. Contoh Sediaan Aroma Chypre

Page 23: Kelompok 9 - Parfum

7. Wood

Wanginya didominasi aroma kayu khas dari Kepulauan Pasifik

Selatan, ciri khasnya dalah aroma sandalwood dan cedar. Tepat untuk

menemani anda yang suka berpetualang, independen serta menyukai

tantangan Aroma sandalwood cenderung bernuansa mewah dan

memberikan kehangatan, terutama saat dipadu dengan cedar dan

camphoraceous.

8. Citrus

Karakteristik utama citrus yang berasal dari lemon, tangerine,

clementine, dan grapefruit, adalah aromanya yang menyegarkan dan

langsung tercium begitu disemprotkan. Biasanya digunakan untuk eaude

teoilette, dan mengesankan pribadi yang aktif, sportif, lively, serta,

ekstrovert. Sangat pas digunakan saat berolah raga.

9. Ambers

Ambers merupakan campuran vanilla, bunga-bungaan, wood, dan

minyak camphorous. Perpaduannya mampu membawa pikiran maupun

23

Gambar 16. Contoh Sediaan Aroma Fruity

Gambar 17. Contoh Sediaan Aroma Wood

Gambar 18. Contoh Sediaan Aroma Citrus

Page 24: Kelompok 9 - Parfum

mood anda ke suasana oriental yang eksotis, terutama bagi mereka yang

berjiwa romantis, namun tetap terkesan misterius dan maskulin.

10. Aroma Oriental

Aroma ini sangat elegan, anggun, dan tergolong aroma yang paling

seksi. Kandungan bahan bakunya yang beragam membuat paduan

aromanya sulit untuk ditebak. Contohnya antara lain sweet vanila, musk,

spice, sumtuous flowers, dan orientals resin.

11. Oceanic Air

Aroma jenis ini terinspirasi dari udara dan laut, yaitu dengan aroma

yang ringan dan cenderung segar yang akan menebarkan wangi yang

menyegarkan dan menenangkan.

12. Green

Aroma ini berasal dari berbagai jenis dedaunan dan pepohonan yang

mampu menimbulkan sensasi relaksasi yang menenangkan.

II.5.Metode Pembuatan Parfum

1. Pengumpulan bahan mentah

Dalam pembuatan parfum, bahan-bahan alami yang akan diekstrak minyak

atsirinya dikumpulkan terlebih dahulu, seperti bunga, buah, akar, daun, biji,

atau kelenjar dari hewan.

2. Ekstraksi

Bahan-bahan mentah alami yang telah dikumpulkan kemudian diekstraksi

yang dapat dilakukan dengan cara :

a. Hidrodistilasi : bahan mentah dibenamkan dalam air dan dipanaskan

hingga mendidih. Minyak atsiri ditarik dengan uap air. Ketika destilat

24

Gambar 19. Contoh Sediaan Aroma Ambers

Page 25: Kelompok 9 - Parfum

terkondensasi menjadi cair, minyak atsiri yang diperoleh mudah

terpisah dengan air dan akan berada di atas air. Suhu saat destilasi yang

tidak pernah mencapai suhu di atas 100o C meminimalkan dekomposisi

minyak akibat panas.

Gambar 20. Hidrodestilaso

b. Steam distillation / destilasi uap : bahan mentah dilewatkan dengan

uap bertekanan yang mengalir hingga komponen yang beraroma

terekstraksi. Uap terkondensasi menjadi cair dan minyak atsiri terpisah

dari air. Metode ini paling banyak digunakan saat ini, berguna untuk

mendapatkan minyak atsiri yang tahan pemanasan. Suhu dapat diatur

agar mencapai laju maksimum ekstraksi dengan dekomposisi termal

yang rendah.

Gambar 21. Alat Steam Distillation

25

Page 26: Kelompok 9 - Parfum

Gambar 22. Proses Destilasi

c. Solvent extraction / ekstraksi dengan pelarut organik : pelarut

hidrokarbon (heksan, petroleum eter, metanol, etanol) ditambahkan ke

material untuk ekstraksi kemudian ekstraksi dilakukan dengan soxhlet.

Setelah destilasi untuk menghilangkan solvent, ekstrak yang tertinggal

disebut concrete. Untuk memurnikan ekstrak dapat ditambah etanol,

kemudian dievaporasi etanolnya dan didapatkan ekstrak yang disebut

absolut yang merupakan ekstrak paling murni dari minyak atsiri.

Metode ini berguna untuk bahan yang tidak tahan pemasanan.

d. Enfleurage : menggunakan lemak hewan untuk pengekstraknya. Bahan

diletakkan di atas kaca yang dilapisi lemak selama beberapa hari

(ditutup), diganti berulang dengan bahan segar. Substansi yang didapat

dinamakan pomade, minyak yang diserap diekstraksi dengan etanol

untuk mendapatkan ekstrak absolut. Cara ini sudah lama tidak

digunakan karena waktu proses lama dan membutuhkan biaya besar.

26

Page 27: Kelompok 9 - Parfum

Gambar 23. Proses Enfleurage

e. Maserasi : bahan mentah direndam dalam wadah minyak yang besar

hingga minyak atsiri terlarut. Minyak dapat dipanaskan untuk

mempercepat proses, proses ini menyita waktu. Pomade bisa

diekstraksi oleh etanol untuk memurnikan ekstrak.

f. Perkolasi : bahan mentah yang akan di ekstraksi dikemas ke dalam

kolom dengan keran pada bagian bawah kolom. Campuran ekstrak

yang dituang ke atas kolom akan mengalir melewati material kolom.

g. Ekspresi / cara peras: metode ekstraksi ini biasa digunakan untuk

mendapatkan minyak atsiri dari kulit buah segar yang biasanya keras,

dengan proses pressing dengan roller. Metode ini berguna untuk bahan

yang tidak tahan panas.

Gambar 24. alat ekspresi

27

Page 28: Kelompok 9 - Parfum

h. Ekstraksi Supercritical Fluid/ ekstraksi dengan menggunakan CO2 :

menggunakan karbondioksida pada kondisi superkritiknya untuk

mengekstrak minyak atsiri. Keuntungan karbondioksida adalah saat

dihilangkan tekanannya, berubah menjadi kondisi uapnya,

meninggalkan ekstraknya, dan bukan merupakan kontaminan, namun

metode ini mahal karena memerlukan instrumentasi khusus.

3. Blending : komponen minyak atsiri dilarutkan dalam etil alkohol. Dua

konsentrasi etil alkohol adalah 99,5% (anhidrat) dan 95-96%

(mengandung air). Konsentrasi 95-96% biasa digunakan untuk parfum.

Eau de cologne menggunakan konsentrasi yang sama atau lebih rendah.

Suatu substansi perlu ditambahkan ke parfum untuk mencegah orang

meminumnya seperti rasa pahit dan bau yang disebut denaturant.

Tabel 1. Tipe Produk Fragrance

4. Maturing : untuk menghilangkan bau yang mengiritasi dari alkohol dan

menghasilkan bau yang lembut. Maturing ini dilakukan dengan disimpan

dalam wadah yang ditutup rapat terbuat dari material stabil seperti

stainless steel, disimpan dalam tempat sejuk dan gelap. Lamanya waktu

maturing tergantung tipe fragrance. Setelah maturing selesai, parfum

disaring untuk menghilangkan presipitat dengan menggunakan kertas

saring.

28

Page 29: Kelompok 9 - Parfum

Gambar 25. Alat Saring

II.6.Formulasi dan Contoh Produk Parfum

II.6.1.Mencampur Parfum

Bahan dasar parfum harus diracik untuk mendapatkan bau atau

aroma yang diinginkan. Meracik bahan dasar parfum memerlukan

keahlian khusus yang meliputi kemampuan teknis, pengalaman, dan

bakat seni yang tinggi.

Poucher mengklasifikasikan kualitas bahan dasar parfum

berdasarkan daya menguap bahan (volatilitas), antara lain :

a. Tinggi (top notes), sangat mudah menguap, skala 1-14, misalnya

lavender, bergamot.

b. Menengah (middle notes), tidak terlalu mudah menguap, dan

merupakan campuran pembawa dan badan parfum, skala 15-60,

misalnya geranium.

c. Rendah (basic notes), sukar menguap, skala 60-100, misalnya

cinnamon dan vanila.

Setelah dicampur, parfum harus dibiarkan agak lama sebelum

digunakan agar stabil.

29

Page 30: Kelompok 9 - Parfum

II.6.2. ISI PARFUM

Dalam sediaan parfum, zat atau zat-zat pewangi (minyak esensial)

biasanya dilarutkan dalam pelarut alkohol. Setelah larut, baru

ditambahkan air. Ketika minyak parfum berada di dalam suatu larutan

hidroalkoholik, maka proses pencampuran wangi mulai berlangsung.

Hal yang perlu diketahui adalah minyak essensial dapat dikombinasikan

dengan minyak esensial atau bahan lain sehingga dapat menghasilkan

wangi yang baru.

Berdasarkan pada kadar pelarut dan yang dilarutkan, dikenal eau de

perfume yang mengandung lebih banyak parfum dan eau de toilette

yang mengandung lebih banyak alkohol.

Berikut adalah beberapa contoh formula parfum.

1. Solid eau de cologne

Minyak cologne ………………………… 3,0 %

Na stearat ……………………………….. 9,0 %

Dietil adipat …………………………….. 5,0 %

Isopril miristat …………………….…… 5,0 %

Heksilin glikol ………………………….. 3,0 %

Etil alkohol ……………………………… 75,0 %

2. Rose Perfume

Geraniol ………………………………… 30,0 %

Rhodinal ………………………………... 20,0 %

Citronellol ………………………………. 10,0 %

Fenil etil alkohol …………….………………40,0 %

30

Page 31: Kelompok 9 - Parfum

II.6.3.CONTOH PRODUK PARFUM

a. Solid eau de cologne

Gambar 26. Contoh produk solid eau de cologne

b. Rose Perfume

Gambar 27. Contoh produk Rose Perfume

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

31

Page 32: Kelompok 9 - Parfum

Parfum telah digunakan sejak dahulu kala oleh berbagai bangsa

seperti Mesir, Persia, Yunani, Roma, Timur hingga bangsa modern saat ini.

Parfum berawal dari penggunaannya untuk kepentingan spiritual hingga

kemudian menjadi kebutuhan untuk wewangian masing-masing pribadi.

Parfum mengandung minyak esensial atau senyawa aromatif yang berfungsi

sebagai kosmetika Parfum dapat digolongkan berdasarkan penggunanya,

volatilitas, dan kadar konsentrat yang terkandung. Sumber parfum bisa

berasal dari tumbuhan seperti bunga, biji, daun, hewan seperti musk, civet,

maupun bahan sintetik. Aroma parfum digunakan untuk menarik perhatian

orang lain, biasanya ditonjolkan sesuai kepribadian dan jenis kelamin,

seperti aroma pepohonan dan musk lebih dominan pada parfum pria,

sedangkan floral dan fruit dominan pada parfum wanita.

Pembuatan parfum dimulai dari pengumpulan bahan, ekstraksi yang

dapat dilakukan dengan hidrodestilasi, ekstraksi dengan pelarut organic,

enfleurage, maupun ekspresi yang kemudia dicampur dengan alcohol dan di

maturing. Kandungan yang terdapat dalam parfum adalah ekstraknya yang

digunakan dapat lebih dari satu ekstrak dan penambahan alcohol dengan

konsentrasi yang berbeda-beda sesuai jenisnya.

III.2 Saran

Wangi parfum sangat beraneka ragam dan dapat berasal dari berbagai

sumber. Pemilihan parfum yang disukai sangatlah subjektif, bergantung dari

orang yang akan menggunakannya. Oleh karena itu mungkin pengembangan

mengenai wangi parfum yang baru serta pengolahannya agar semakin

efektif dapat ditingkatkan sehingga semakin banyak variasi yang akan

diminati masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Adita. 2012. Jenis-Jenis Parfum. http://informasitips.com/jenis-jenis-parfum.

Didownload pada Selasa, 26 Februari 2013 Pukul 19.00 WIB.

32

Page 33: Kelompok 9 - Parfum

Anonim. 2012. Kenali Jenis Aroma Parfum Yang Sesuai Dengan Kepribadianmu.

http://info.gudangparfum.com/wangi-aroma-parfum-sesuai-kepribadian/.

Didownload pada Selasa, 26 Februari 2013 Pukul 19.10 WIB.

Anonim. 2013. Jenis Aroma Dasar Parfum yang Berbau Wangi Tumbuhan

Floral. http://womennizer.blogspot.com/2013/02/jenis-aroma-dasar-

parfum-yang-berbau.html. Didownload pada Selasa, 26 Februari 2013

Pukul 19.15 WIB.

Anonim. 2012. Sumber Bahan Baku Parfum.

http://perfume-scent.blogspot.com/2012/03/sumber-bahan-baku-

parfum.html. Didownload pada Selasa, 26 Februari 2013 Pukul 19.20 WIB.

Anonim. 2012. Mawar, Kesturi, Sperma Ikan Paus Bahan-Bahan Pembuat

Parfum. http://identics.tripod.com/parfum/bahan_aromatis.htm.

Didownload pada Selasa, 26 Februari 2013 Pukul 19.20 WIB.

Mitsui, Takeo. 1997. New Cosmetic Science. The Netherlands : Elsevier Science.

Salvador, Amparo dan Alberto Chisvert. 2007. Analysis of Cosmetic Product. The

Netherlands : Elsevier Science.

33