parasit

31
Naegleria fowleri dan Accanthamoeba

Upload: mila

Post on 08-Dec-2015

238 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

jjjkj

TRANSCRIPT

Page 1: Parasit

Naegleria fowleri dan

Accanthamoeba

SEJARAHKASUS YANG PERNAH TERJADI

PROSES INFEKSI

SIFAT PARASIT

GEJALA KLINIS

PENCEGAHAN

DISTRIBUSI GEOGRAFIK

PENGOBATANDIAGNOSA LAB

NAEGLERIA FOWLERI

Naegleria Fowleri adalah organisme free- living amoeba yang dapat ditemukan di seluruh dunia tahun 1965 Fowler dan Carter mempublikasikan sebuah laporan kasus yang terjadi pada 4 orang di Australia laporan ini pertama kali menghubungkan antara Naegleria Fowleri dan penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat Pada awalnya penelitian tersebut beranggapan bahwa amoeba penyebab dari penyakit tersebut adalah Genus Acanthameba tetapi setelah diteliti lebih lanjut amoeba penyebabnya cenderung mengacu pada Naegleria Fowleri

Di tahun-tahun berikutnya di laporkan 4 kasus yang terjadi di Amerika Serikat 1 terjadi di Texas oleh Patras dan Andujar (tahun 1996) dan 3 kasus lainnya terjadi di Florida oleh Butt (tahun 1966) Butt menamakan penyakit ini sebagai Primary Amebic Meningoencephalitis (PAM) Namun yang pertama kali mengisolasi amoeba ini dari dua kasus PAM di Australia adalah Fowler pada tahun 1970

Sejarah

Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit

Sehari setelah bermain di Taman Air Willow Springs Arkansas Kali Hardig dilarikan ke rumah sakit Gadis kecil berusia 12 tahun ini mengalami meningitis karena parasit di otaknyaTernyata parasit berjenis amuba tersebut adalah parasit pemakan otak yang bisa ditemukan di perairan hangat Meningitis yang disebabkan oleh parasit bernama Naegleria fowleri ini sangat jarang terjadiKali mengalami demam dan muntah-muntah sehari setelah berenang di taman air tersebut Ibunya Hardig Kristen khawatir setelah melihat bola mata anaknya tampak seperti berputar-putarAku tidak bisa menurunkan demamnya dan dia mulai muntah Dia mengatakan kepalanya sangat sakit lalu menangis Dia melihat saya dan matanya tampak berguling kata Hardig seperti yang dikutip oleh newscomau Selasa (3072013)Kali dilarikan ke rumah sakit dan mengalami kondisi koma Peristiwa ini menarik perhatian Departemen Kesehatan Arkansas yang menyebutkan penderita penyakit ini hanya memiliki kesempatan hidup yang tipisNaegleria fowleri tidak menular antara manusia dan biasanya masuk melalui hidung manusia saat berada di dalam air ujar departemen kesehatan tersebutBegitu pula dengan pihak pengelola Taman Air Willow Springs yang kemudian menutup tempatnya sejak kasus ini muncul Pengelola menghindari jatuhnya korban lain Sementara Kali masih berjuang melawan parasit pemakan otak di Rumah Sakit Anak Little Rock Arkansas

Sumber Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit (detikcom)

Kasus

Kasus-kasus dengan primary amebic meningoencephalitis telah di laporkan dari AS Belgia Cekoslowakia Australia Selandia Baru India Nigeria Irlandia Venezuela Panama dan Papua Nugini Naegleria fowleria di isolasi dari kasus kematian tersebut

Amoeba ini membunuh hewan percobaan pada beberapa laboratorium pada waktu diinjeksikan intra nasal intra vena dan intracerebral Organisme ini tidak membentuk cyste atau flagella dalam tubuh hospes dan vakuolanya berisi sel debris (serpihan sel) dari hospes

Distribusi Geografik

Naegleria Fowleri hidup bebas ditanah dan air yang lembab dan bersifat termofilik

umumnya ditemukan di seluruh dunia di air tawar hangat ( seperti danau sungai dan sumber air panas )

Habitat

amebaflagellata memiliki bentuk ameboid dan flagellata dalam siklus hidupnya

Memiliki 2 stadium 1 stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang

motile

2 Stadium kista yang non-motile dan resisten

Morfologi

STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE

1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang

menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar

c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer

d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia

1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah

menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air

b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar

c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih

STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN

Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista

Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista

a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri

o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif

Siklus Hidup

Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal

Cara perkembangbiakan

Cara Infeksi

secara pembelahan biner (binary fission)

1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah

2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap

3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk

4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi

5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala

Gejala Klinis

Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini

Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent

Antibody Biopsi otak

Diagnosa Lab

Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang

Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl

Pencegahan

Accanthamoeba

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 2: Parasit

SEJARAHKASUS YANG PERNAH TERJADI

PROSES INFEKSI

SIFAT PARASIT

GEJALA KLINIS

PENCEGAHAN

DISTRIBUSI GEOGRAFIK

PENGOBATANDIAGNOSA LAB

NAEGLERIA FOWLERI

Naegleria Fowleri adalah organisme free- living amoeba yang dapat ditemukan di seluruh dunia tahun 1965 Fowler dan Carter mempublikasikan sebuah laporan kasus yang terjadi pada 4 orang di Australia laporan ini pertama kali menghubungkan antara Naegleria Fowleri dan penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat Pada awalnya penelitian tersebut beranggapan bahwa amoeba penyebab dari penyakit tersebut adalah Genus Acanthameba tetapi setelah diteliti lebih lanjut amoeba penyebabnya cenderung mengacu pada Naegleria Fowleri

Di tahun-tahun berikutnya di laporkan 4 kasus yang terjadi di Amerika Serikat 1 terjadi di Texas oleh Patras dan Andujar (tahun 1996) dan 3 kasus lainnya terjadi di Florida oleh Butt (tahun 1966) Butt menamakan penyakit ini sebagai Primary Amebic Meningoencephalitis (PAM) Namun yang pertama kali mengisolasi amoeba ini dari dua kasus PAM di Australia adalah Fowler pada tahun 1970

Sejarah

Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit

Sehari setelah bermain di Taman Air Willow Springs Arkansas Kali Hardig dilarikan ke rumah sakit Gadis kecil berusia 12 tahun ini mengalami meningitis karena parasit di otaknyaTernyata parasit berjenis amuba tersebut adalah parasit pemakan otak yang bisa ditemukan di perairan hangat Meningitis yang disebabkan oleh parasit bernama Naegleria fowleri ini sangat jarang terjadiKali mengalami demam dan muntah-muntah sehari setelah berenang di taman air tersebut Ibunya Hardig Kristen khawatir setelah melihat bola mata anaknya tampak seperti berputar-putarAku tidak bisa menurunkan demamnya dan dia mulai muntah Dia mengatakan kepalanya sangat sakit lalu menangis Dia melihat saya dan matanya tampak berguling kata Hardig seperti yang dikutip oleh newscomau Selasa (3072013)Kali dilarikan ke rumah sakit dan mengalami kondisi koma Peristiwa ini menarik perhatian Departemen Kesehatan Arkansas yang menyebutkan penderita penyakit ini hanya memiliki kesempatan hidup yang tipisNaegleria fowleri tidak menular antara manusia dan biasanya masuk melalui hidung manusia saat berada di dalam air ujar departemen kesehatan tersebutBegitu pula dengan pihak pengelola Taman Air Willow Springs yang kemudian menutup tempatnya sejak kasus ini muncul Pengelola menghindari jatuhnya korban lain Sementara Kali masih berjuang melawan parasit pemakan otak di Rumah Sakit Anak Little Rock Arkansas

Sumber Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit (detikcom)

Kasus

Kasus-kasus dengan primary amebic meningoencephalitis telah di laporkan dari AS Belgia Cekoslowakia Australia Selandia Baru India Nigeria Irlandia Venezuela Panama dan Papua Nugini Naegleria fowleria di isolasi dari kasus kematian tersebut

Amoeba ini membunuh hewan percobaan pada beberapa laboratorium pada waktu diinjeksikan intra nasal intra vena dan intracerebral Organisme ini tidak membentuk cyste atau flagella dalam tubuh hospes dan vakuolanya berisi sel debris (serpihan sel) dari hospes

Distribusi Geografik

Naegleria Fowleri hidup bebas ditanah dan air yang lembab dan bersifat termofilik

umumnya ditemukan di seluruh dunia di air tawar hangat ( seperti danau sungai dan sumber air panas )

Habitat

amebaflagellata memiliki bentuk ameboid dan flagellata dalam siklus hidupnya

Memiliki 2 stadium 1 stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang

motile

2 Stadium kista yang non-motile dan resisten

Morfologi

STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE

1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang

menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar

c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer

d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia

1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah

menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air

b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar

c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih

STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN

Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista

Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista

a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri

o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif

Siklus Hidup

Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal

Cara perkembangbiakan

Cara Infeksi

secara pembelahan biner (binary fission)

1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah

2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap

3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk

4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi

5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala

Gejala Klinis

Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini

Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent

Antibody Biopsi otak

Diagnosa Lab

Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang

Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl

Pencegahan

Accanthamoeba

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 3: Parasit

NAEGLERIA FOWLERI

Naegleria Fowleri adalah organisme free- living amoeba yang dapat ditemukan di seluruh dunia tahun 1965 Fowler dan Carter mempublikasikan sebuah laporan kasus yang terjadi pada 4 orang di Australia laporan ini pertama kali menghubungkan antara Naegleria Fowleri dan penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat Pada awalnya penelitian tersebut beranggapan bahwa amoeba penyebab dari penyakit tersebut adalah Genus Acanthameba tetapi setelah diteliti lebih lanjut amoeba penyebabnya cenderung mengacu pada Naegleria Fowleri

Di tahun-tahun berikutnya di laporkan 4 kasus yang terjadi di Amerika Serikat 1 terjadi di Texas oleh Patras dan Andujar (tahun 1996) dan 3 kasus lainnya terjadi di Florida oleh Butt (tahun 1966) Butt menamakan penyakit ini sebagai Primary Amebic Meningoencephalitis (PAM) Namun yang pertama kali mengisolasi amoeba ini dari dua kasus PAM di Australia adalah Fowler pada tahun 1970

Sejarah

Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit

Sehari setelah bermain di Taman Air Willow Springs Arkansas Kali Hardig dilarikan ke rumah sakit Gadis kecil berusia 12 tahun ini mengalami meningitis karena parasit di otaknyaTernyata parasit berjenis amuba tersebut adalah parasit pemakan otak yang bisa ditemukan di perairan hangat Meningitis yang disebabkan oleh parasit bernama Naegleria fowleri ini sangat jarang terjadiKali mengalami demam dan muntah-muntah sehari setelah berenang di taman air tersebut Ibunya Hardig Kristen khawatir setelah melihat bola mata anaknya tampak seperti berputar-putarAku tidak bisa menurunkan demamnya dan dia mulai muntah Dia mengatakan kepalanya sangat sakit lalu menangis Dia melihat saya dan matanya tampak berguling kata Hardig seperti yang dikutip oleh newscomau Selasa (3072013)Kali dilarikan ke rumah sakit dan mengalami kondisi koma Peristiwa ini menarik perhatian Departemen Kesehatan Arkansas yang menyebutkan penderita penyakit ini hanya memiliki kesempatan hidup yang tipisNaegleria fowleri tidak menular antara manusia dan biasanya masuk melalui hidung manusia saat berada di dalam air ujar departemen kesehatan tersebutBegitu pula dengan pihak pengelola Taman Air Willow Springs yang kemudian menutup tempatnya sejak kasus ini muncul Pengelola menghindari jatuhnya korban lain Sementara Kali masih berjuang melawan parasit pemakan otak di Rumah Sakit Anak Little Rock Arkansas

Sumber Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit (detikcom)

Kasus

Kasus-kasus dengan primary amebic meningoencephalitis telah di laporkan dari AS Belgia Cekoslowakia Australia Selandia Baru India Nigeria Irlandia Venezuela Panama dan Papua Nugini Naegleria fowleria di isolasi dari kasus kematian tersebut

Amoeba ini membunuh hewan percobaan pada beberapa laboratorium pada waktu diinjeksikan intra nasal intra vena dan intracerebral Organisme ini tidak membentuk cyste atau flagella dalam tubuh hospes dan vakuolanya berisi sel debris (serpihan sel) dari hospes

Distribusi Geografik

Naegleria Fowleri hidup bebas ditanah dan air yang lembab dan bersifat termofilik

umumnya ditemukan di seluruh dunia di air tawar hangat ( seperti danau sungai dan sumber air panas )

Habitat

amebaflagellata memiliki bentuk ameboid dan flagellata dalam siklus hidupnya

Memiliki 2 stadium 1 stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang

motile

2 Stadium kista yang non-motile dan resisten

Morfologi

STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE

1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang

menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar

c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer

d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia

1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah

menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air

b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar

c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih

STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN

Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista

Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista

a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri

o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif

Siklus Hidup

Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal

Cara perkembangbiakan

Cara Infeksi

secara pembelahan biner (binary fission)

1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah

2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap

3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk

4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi

5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala

Gejala Klinis

Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini

Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent

Antibody Biopsi otak

Diagnosa Lab

Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang

Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl

Pencegahan

Accanthamoeba

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 4: Parasit

Naegleria Fowleri adalah organisme free- living amoeba yang dapat ditemukan di seluruh dunia tahun 1965 Fowler dan Carter mempublikasikan sebuah laporan kasus yang terjadi pada 4 orang di Australia laporan ini pertama kali menghubungkan antara Naegleria Fowleri dan penyakit yang menyerang susunan syaraf pusat Pada awalnya penelitian tersebut beranggapan bahwa amoeba penyebab dari penyakit tersebut adalah Genus Acanthameba tetapi setelah diteliti lebih lanjut amoeba penyebabnya cenderung mengacu pada Naegleria Fowleri

Di tahun-tahun berikutnya di laporkan 4 kasus yang terjadi di Amerika Serikat 1 terjadi di Texas oleh Patras dan Andujar (tahun 1996) dan 3 kasus lainnya terjadi di Florida oleh Butt (tahun 1966) Butt menamakan penyakit ini sebagai Primary Amebic Meningoencephalitis (PAM) Namun yang pertama kali mengisolasi amoeba ini dari dua kasus PAM di Australia adalah Fowler pada tahun 1970

Sejarah

Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit

Sehari setelah bermain di Taman Air Willow Springs Arkansas Kali Hardig dilarikan ke rumah sakit Gadis kecil berusia 12 tahun ini mengalami meningitis karena parasit di otaknyaTernyata parasit berjenis amuba tersebut adalah parasit pemakan otak yang bisa ditemukan di perairan hangat Meningitis yang disebabkan oleh parasit bernama Naegleria fowleri ini sangat jarang terjadiKali mengalami demam dan muntah-muntah sehari setelah berenang di taman air tersebut Ibunya Hardig Kristen khawatir setelah melihat bola mata anaknya tampak seperti berputar-putarAku tidak bisa menurunkan demamnya dan dia mulai muntah Dia mengatakan kepalanya sangat sakit lalu menangis Dia melihat saya dan matanya tampak berguling kata Hardig seperti yang dikutip oleh newscomau Selasa (3072013)Kali dilarikan ke rumah sakit dan mengalami kondisi koma Peristiwa ini menarik perhatian Departemen Kesehatan Arkansas yang menyebutkan penderita penyakit ini hanya memiliki kesempatan hidup yang tipisNaegleria fowleri tidak menular antara manusia dan biasanya masuk melalui hidung manusia saat berada di dalam air ujar departemen kesehatan tersebutBegitu pula dengan pihak pengelola Taman Air Willow Springs yang kemudian menutup tempatnya sejak kasus ini muncul Pengelola menghindari jatuhnya korban lain Sementara Kali masih berjuang melawan parasit pemakan otak di Rumah Sakit Anak Little Rock Arkansas

Sumber Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit (detikcom)

Kasus

Kasus-kasus dengan primary amebic meningoencephalitis telah di laporkan dari AS Belgia Cekoslowakia Australia Selandia Baru India Nigeria Irlandia Venezuela Panama dan Papua Nugini Naegleria fowleria di isolasi dari kasus kematian tersebut

Amoeba ini membunuh hewan percobaan pada beberapa laboratorium pada waktu diinjeksikan intra nasal intra vena dan intracerebral Organisme ini tidak membentuk cyste atau flagella dalam tubuh hospes dan vakuolanya berisi sel debris (serpihan sel) dari hospes

Distribusi Geografik

Naegleria Fowleri hidup bebas ditanah dan air yang lembab dan bersifat termofilik

umumnya ditemukan di seluruh dunia di air tawar hangat ( seperti danau sungai dan sumber air panas )

Habitat

amebaflagellata memiliki bentuk ameboid dan flagellata dalam siklus hidupnya

Memiliki 2 stadium 1 stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang

motile

2 Stadium kista yang non-motile dan resisten

Morfologi

STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE

1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang

menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar

c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer

d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia

1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah

menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air

b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar

c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih

STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN

Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista

Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista

a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri

o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif

Siklus Hidup

Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal

Cara perkembangbiakan

Cara Infeksi

secara pembelahan biner (binary fission)

1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah

2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap

3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk

4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi

5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala

Gejala Klinis

Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini

Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent

Antibody Biopsi otak

Diagnosa Lab

Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang

Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl

Pencegahan

Accanthamoeba

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 5: Parasit

Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit

Sehari setelah bermain di Taman Air Willow Springs Arkansas Kali Hardig dilarikan ke rumah sakit Gadis kecil berusia 12 tahun ini mengalami meningitis karena parasit di otaknyaTernyata parasit berjenis amuba tersebut adalah parasit pemakan otak yang bisa ditemukan di perairan hangat Meningitis yang disebabkan oleh parasit bernama Naegleria fowleri ini sangat jarang terjadiKali mengalami demam dan muntah-muntah sehari setelah berenang di taman air tersebut Ibunya Hardig Kristen khawatir setelah melihat bola mata anaknya tampak seperti berputar-putarAku tidak bisa menurunkan demamnya dan dia mulai muntah Dia mengatakan kepalanya sangat sakit lalu menangis Dia melihat saya dan matanya tampak berguling kata Hardig seperti yang dikutip oleh newscomau Selasa (3072013)Kali dilarikan ke rumah sakit dan mengalami kondisi koma Peristiwa ini menarik perhatian Departemen Kesehatan Arkansas yang menyebutkan penderita penyakit ini hanya memiliki kesempatan hidup yang tipisNaegleria fowleri tidak menular antara manusia dan biasanya masuk melalui hidung manusia saat berada di dalam air ujar departemen kesehatan tersebutBegitu pula dengan pihak pengelola Taman Air Willow Springs yang kemudian menutup tempatnya sejak kasus ini muncul Pengelola menghindari jatuhnya korban lain Sementara Kali masih berjuang melawan parasit pemakan otak di Rumah Sakit Anak Little Rock Arkansas

Sumber Usai Berenang Otak Gadis Berusia 12 Tahun Dimakan Parasit (detikcom)

Kasus

Kasus-kasus dengan primary amebic meningoencephalitis telah di laporkan dari AS Belgia Cekoslowakia Australia Selandia Baru India Nigeria Irlandia Venezuela Panama dan Papua Nugini Naegleria fowleria di isolasi dari kasus kematian tersebut

Amoeba ini membunuh hewan percobaan pada beberapa laboratorium pada waktu diinjeksikan intra nasal intra vena dan intracerebral Organisme ini tidak membentuk cyste atau flagella dalam tubuh hospes dan vakuolanya berisi sel debris (serpihan sel) dari hospes

Distribusi Geografik

Naegleria Fowleri hidup bebas ditanah dan air yang lembab dan bersifat termofilik

umumnya ditemukan di seluruh dunia di air tawar hangat ( seperti danau sungai dan sumber air panas )

Habitat

amebaflagellata memiliki bentuk ameboid dan flagellata dalam siklus hidupnya

Memiliki 2 stadium 1 stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang

motile

2 Stadium kista yang non-motile dan resisten

Morfologi

STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE

1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang

menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar

c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer

d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia

1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah

menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air

b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar

c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih

STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN

Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista

Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista

a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri

o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif

Siklus Hidup

Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal

Cara perkembangbiakan

Cara Infeksi

secara pembelahan biner (binary fission)

1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah

2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap

3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk

4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi

5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala

Gejala Klinis

Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini

Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent

Antibody Biopsi otak

Diagnosa Lab

Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang

Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl

Pencegahan

Accanthamoeba

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 6: Parasit

Kasus-kasus dengan primary amebic meningoencephalitis telah di laporkan dari AS Belgia Cekoslowakia Australia Selandia Baru India Nigeria Irlandia Venezuela Panama dan Papua Nugini Naegleria fowleria di isolasi dari kasus kematian tersebut

Amoeba ini membunuh hewan percobaan pada beberapa laboratorium pada waktu diinjeksikan intra nasal intra vena dan intracerebral Organisme ini tidak membentuk cyste atau flagella dalam tubuh hospes dan vakuolanya berisi sel debris (serpihan sel) dari hospes

Distribusi Geografik

Naegleria Fowleri hidup bebas ditanah dan air yang lembab dan bersifat termofilik

umumnya ditemukan di seluruh dunia di air tawar hangat ( seperti danau sungai dan sumber air panas )

Habitat

amebaflagellata memiliki bentuk ameboid dan flagellata dalam siklus hidupnya

Memiliki 2 stadium 1 stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang

motile

2 Stadium kista yang non-motile dan resisten

Morfologi

STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE

1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang

menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar

c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer

d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia

1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah

menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air

b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar

c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih

STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN

Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista

Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista

a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri

o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif

Siklus Hidup

Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal

Cara perkembangbiakan

Cara Infeksi

secara pembelahan biner (binary fission)

1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah

2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap

3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk

4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi

5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala

Gejala Klinis

Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini

Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent

Antibody Biopsi otak

Diagnosa Lab

Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang

Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl

Pencegahan

Accanthamoeba

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 7: Parasit

Naegleria Fowleri hidup bebas ditanah dan air yang lembab dan bersifat termofilik

umumnya ditemukan di seluruh dunia di air tawar hangat ( seperti danau sungai dan sumber air panas )

Habitat

amebaflagellata memiliki bentuk ameboid dan flagellata dalam siklus hidupnya

Memiliki 2 stadium 1 stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang

motile

2 Stadium kista yang non-motile dan resisten

Morfologi

STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE

1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang

menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar

c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer

d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia

1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah

menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air

b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar

c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih

STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN

Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista

Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista

a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri

o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif

Siklus Hidup

Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal

Cara perkembangbiakan

Cara Infeksi

secara pembelahan biner (binary fission)

1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah

2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap

3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk

4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi

5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala

Gejala Klinis

Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini

Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent

Antibody Biopsi otak

Diagnosa Lab

Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang

Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl

Pencegahan

Accanthamoeba

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 8: Parasit

amebaflagellata memiliki bentuk ameboid dan flagellata dalam siklus hidupnya

Memiliki 2 stadium 1 stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang

motile

2 Stadium kista yang non-motile dan resisten

Morfologi

STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE

1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang

menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar

c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer

d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia

1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah

menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air

b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar

c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih

STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN

Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista

Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista

a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri

o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif

Siklus Hidup

Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal

Cara perkembangbiakan

Cara Infeksi

secara pembelahan biner (binary fission)

1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah

2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap

3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk

4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi

5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala

Gejala Klinis

Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini

Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent

Antibody Biopsi otak

Diagnosa Lab

Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang

Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl

Pencegahan

Accanthamoeba

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 9: Parasit

STADIUM TROPHOZOIT (AMEBOID DAN FLAGELLATA) YANG MOTILE

1a Trophozoit bentuk ameboid a Ketika bergerak berbentuk memanjangb Anterior lebih lebar bagian posterior yang

menyempit dan membentuk sebuah pseudopoida yang lebar

c Terdapat satu inti dengan karyosom sentral yang besar dan dikelilingi oleh sebuah halo tanpa kromatin perifer

d Terdapat vakuola makanan yang terdiri dari bakteri pada saat berada dalam bentuk free-living atau berisi debris sel pada saat menginfeksi manusia

1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah

menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air

b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar

c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih

STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN

Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista

Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista

a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri

o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif

Siklus Hidup

Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal

Cara perkembangbiakan

Cara Infeksi

secara pembelahan biner (binary fission)

1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah

2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap

3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk

4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi

5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala

Gejala Klinis

Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini

Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent

Antibody Biopsi otak

Diagnosa Lab

Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang

Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl

Pencegahan

Accanthamoeba

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 10: Parasit

1b Tropozoid bentuk falgellaa Bentuk ameba berubah

menjadi flagellata dengan 2 buah flagella ketika berada didalam air

b Biflagellatabi asanya berbentuk seperti pir dengan 2 buah flagella pada ujung bagian posterior yang melebar

c Bentuk flagella ini besifat sementara dan akan berubah kembali pada bentuk ameboid Perubahan ini terjadi paling lama 20 jam dan biasanya beberapa dari bentuk flagella dapat bertahan selama 2 hari atau lebih

STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN

Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista

Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista

a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri

o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif

Siklus Hidup

Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal

Cara perkembangbiakan

Cara Infeksi

secara pembelahan biner (binary fission)

1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah

2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap

3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk

4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi

5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala

Gejala Klinis

Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini

Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent

Antibody Biopsi otak

Diagnosa Lab

Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang

Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl

Pencegahan

Accanthamoeba

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 11: Parasit

STADIUM KISTA YANG NON-MOTILE DAN RESISTEN

Pada kondisi yang tidak menguntungkan ( gizi rendah suhu dingin pengeringan ) N fowleri dapat membentuk kista

Panjangnya 8 ndash 15 um Bagian ndash bagian kista

a dindding kista dan mitokondriab endoplasma retikulumc vesikel dan granul sekretiri

o pada lingkungan yang menguntungkan dalam saluran hidung manusia kista dapat kembali ke tahap trofozoit dan menjadi infektif

Siklus Hidup

Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal

Cara perkembangbiakan

Cara Infeksi

secara pembelahan biner (binary fission)

1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah

2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap

3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk

4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi

5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala

Gejala Klinis

Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini

Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent

Antibody Biopsi otak

Diagnosa Lab

Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang

Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl

Pencegahan

Accanthamoeba

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 12: Parasit

Siklus Hidup

Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal

Cara perkembangbiakan

Cara Infeksi

secara pembelahan biner (binary fission)

1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah

2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap

3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk

4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi

5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala

Gejala Klinis

Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini

Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent

Antibody Biopsi otak

Diagnosa Lab

Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang

Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl

Pencegahan

Accanthamoeba

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 13: Parasit

Menginfeksi manusia dengan cara tropozoit terhirup melalui hidung kemudian menginvasi membran nasal dan masuk ke ruang sinus paranasal

Cara perkembangbiakan

Cara Infeksi

secara pembelahan biner (binary fission)

1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah

2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap

3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk

4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi

5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala

Gejala Klinis

Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini

Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent

Antibody Biopsi otak

Diagnosa Lab

Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang

Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl

Pencegahan

Accanthamoeba

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 14: Parasit

1 Infeksi Naegleria fowleri biasanya terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak yang sehat dan sebelumnya mempunyai riwayat berenang atau menyelam di air hangat sekitar 7-14 hari Kebanyakan gejala pertama kali muncul 2-5 hari setelah paparan terakhir yaitu demam sakit kepala pada area bifrontal atau bitemporal mual dan muntah

2 Dapat timbul beberapa gejala yang berhubungan dengan persepsi olfaktorius yaitu gangguan dalam mengecap

3 Iritasi meningeal dapat ditandai peningkatan tekanan intra kranial yaitu dengan timbulnya gejala kejang dan kaku kuduk

4 kelumpuhan yang meliputi saraf kranial III IV dan V seperti cerebellar ataksia dan penurunan refleks tendon yang mengidentifikasikan adanya edema otak dan herniasi

5 perubahan mental terjadi pada dua pertiga kasus yang pernah dilaporkan dan keadaan penderita akan semakin menurun menjadi koma dan akhirnya akan meninggal dalam waktu sekitar satu minggu setelah munculnya gejala

Gejala Klinis

Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini

Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent

Antibody Biopsi otak

Diagnosa Lab

Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang

Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl

Pencegahan

Accanthamoeba

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 15: Parasit

Karena PAM berkembang dengan cepat maka tes diagnostik harus dilakukan untuk deteksi dini

Diagnosa awal yang ditanyakan biasanya adalah apakah baru ndash baru ini pasien berenang di air hangat dan gejala yang timbul

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu Pemeriksaan Cairan Serebrospinal Kultur PCR dan Indirect Immunoflourescent

Antibody Biopsi otak

Diagnosa Lab

Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang

Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl

Pencegahan

Accanthamoeba

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 16: Parasit

Temperatur hangat ketersediaan makanan yang mencukupi dan kadar pH optimal serta oksigen yang cukup adalah habitat yang mungkin ameba dapat berkembang

Pencegahan dilakukan dengan pemanasan air sampai diatas 60 C dan pemberian chlorine 05 ndash 1 mgl

Pencegahan

Accanthamoeba

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 17: Parasit

Accanthamoeba

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 18: Parasit

Dulu genus Acanthamoeba ditempatkan bersama Hartmanella Alexeieff 1912 dalam famili Hartmannellidae

Tahun 1975 Sawyer dan Griffin mengusulkan Acanthamoebidae untuk amoeba dipenuhi duri ( spiny ) atau dipenuhi rambut ( filose ) dengan Acanthamoeba sebagai tipe genus dan spesies Acanthamoeba castellanii

Sejarah

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 19: Parasit

Acanthamoeba culbertsoni merupakan spesies yang paling sering terindentifikasi pada kasus ndash kasus infeksi pada manusia dan A castellanii merupakan tipe spesies yang patogen baru baru ini

A polyphaga merupakan spesies penyebab keratitis dan uveitis( puschkarew 1913 ) page 1967

A astronyxis ( ray hayes 1954) page 1967 telah dapat diidentifikasi sebagai penyebab ensefalitis yang fatal pada sebuah kasus ( gullet dkk 1979)

Kasus

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 20: Parasit

Acanthomoeba sp dapat ditemukan diseluruh dunia

Distribusi Geografi

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 21: Parasit

1 Tropozoit berukuran diameter 25 sampai 40 μm bentuk bervariasi dengan karakteristik memiliki spine-like pseudopodia inti dengan kariosome yang besar

Morfologi

2 Sedangkan bentuk kistanya berukuran dia meter 15 sampai 20 μm memiliki lapisan dinding ganda dan biasanya berbentuk poligonal dan sferis inti sentral

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 22: Parasit

Acanthomoeba dapat ditemukan di tanah air laut limbah kolam renang peralatan lensa kontak unit perawatan gigi mesin dialisis pemanas ventilasi dan sistem pendingin udara kultur sel mamalia sayuran lubang hidung manusia dan tenggorokan otak manusia dan hewan kulit dan jaringan paru-paru

Habitat

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 23: Parasit

Siklus Hidup

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 24: Parasit

SECARA PEMBELAHAN BINER (BINARY FISSION)

Cara Perkembangbiaka

n

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 25: Parasit

Proses Infeksi

Penularan tidak berhubungan dengan kolam renang Infeksi berlangsung secara hematogen setelah inhalasi aspirasi bentuk trofozoit maupun kista atau melalui kulit atau mukosa yang luka secara invasi vaskular langsung

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 26: Parasit

Gejala yan timbul berupa demam sakit mata sakit kepala kelelahan ndash kaku kuduk Mata kemerahan dan kabur

Acanthamoeba dapat menyebabkan 3 sindrom

1 granulomatous amebic encephalitis (GAE) 2 Disseminated granulomatous amebic disease

(kulit sinus and infeksi paru-paru)3 Amebic keratitis biasa ditemukan pada

orang yang sering menggunakan contact lense

Gejala Klinis

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 27: Parasit

Diagnosis dini sangat penting untuk pengobatan yang efektif dari Acanthamoeba keratitis Infeksi ini biasanya didiagnosis oleh spesialis mata berdasarkan gejala pertumbuhan amoeba dari gesekan mata atau melihat amoeba dengan proses yang disebut confocal microscopy

Spesimen pemeriksaan yang digunakan Cairan spinal Lesi kulit Lesi kornea

Diagnosa Lab

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 28: Parasit

Langsung dilakukan pengobatan secepatnya terhadap lesi pada kulit mata traktus respiratorius dan genitourinarius

Berhati hati dalam penggunaan obat imunosupresif

Untuk itu pencegahan Acanthamoeba dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan kontak lensa Dan menjaga kebersihan kontak lensa yang dipakai

Pencegahan

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 29: Parasit

Terapi yang digunakan belum ada yang memuaskan namun penggunaan Amphotericin B dengan sulfadiazin dapat memperlambat perjalanan penyakit dan mengurangi mortalitas

Obat sulfadiazin diketahui lebih efektif terhadap infeksi Acanthamoeba

Pengobatan

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka
Page 30: Parasit

DAFTAR PUSTAKA

Yulfi Hemma2006Patogenik Free-Living AmoebaeSumatra utara Usu

Sinambela Adelina H 2008 Naegleria fowleri Sumatra Utara USU

httpwwwcdcgovparasitesacanthamoebadiagnosishtml httpwwwcdcgovdpdxfreeLivingAmebicgalleryhtmlnfo

wltrophs GK Vemugantidkk 2005 Granulomatosus Inflamation in

Acanthamoeba Keratitis An Immunohistochemical Study Of Five Cases And Review Of Literatur Indian Jurnal Of Medical Microbiology (2005) 23 (4)231-8 httpmedindniciniaut05i4iaut05i4p231pdf

Djaenudin Natadisastra dr SpParK amp Prof Dr Ridad Agoes MPH 2009 Parasitologi kedokteranditinjau dari organ tubuh yang diserang Jakarta EGC

Behrman Klirgman Arvi 2000 Nelson Ilmu Kesehatan Anak Vol 3 jakarta EGC

  • Naegleria fowleri dan Accanthamoeba
  • Slide 2
  • Naegleria fowleri
  • Slide 4
  • Slide 5
  • Slide 6
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • stadium trophozoit (ameboid dan flagellata) yang motile
  • Slide 11
  • Stadium kista yang non-motile dan resisten
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • secara pembelahan biner (binary fission)
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Daftar pustaka