paperpenyangggakayuterowongan-131223053300-phpapp01
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 paperpenyangggakayuterowongan-131223053300-phpapp01
1/14
1. Pekerjaan penyangga terowongan
Pada awal terowongan umumnya dijumpai kondisi kedalaman tanah yang relatif
dangkal, sehingga tegangan horizontal tanah/batuan yang terjadi lebih besar dibanding
dengan tegangan vertikalnya. Kondisi topografi permukaan tanah dan kondisi batuan
yang lemah akan mempengaruhi perilaku dan kestabilan terowongan. Perilaku dan
kestabilan pada daerah awal terowongan akan menjadi pertimbangan dalam desain,
termasuk untuk memilih metode galian dan sistem penyangga (support) yang efektif.
Penggunaan support diharapkan dapat meningkatkan kestabilan terowongan.
erdasarkan hal!hal di atas, kontrol terhadap kestabilan sangat penting dalam
peren"anaan serta pelaksanaan konstruksi terowongan.
#ahapan pekerjaan penyangga terowongan, se"ara umum dapat dibagi dalam tiga tahap
yaitu$
a. #ahap sebelum penggalian
%alam ren"ana penggalian terowongan, terlebih dahulu dimulai dari penyelidikanlapangan, yaitu penyelidikan kondisi geologi sepanjang ren"ana jalur terowongan, untuk
mengetahui jenis batuan, struktur geologi, kondisi air tanah, kemungkinan adanya gas
bera"un yang ada pada sepanjang ren"ana jalur terowongan.
&etelah itu masuk pada tahap e'"avation reuirement, dimana pada tahp ini ren"ana
penggalian yang tepat dan sesuai dengan kondisi batuan yang ada sepanjang
terowongan dapat diren"anakan dari awal. Pada tahap ini sudah dapat diprediksi pada
kedalaman berapa galian harus dilaksanakan dengan "ara dan penggunaan alat yang
sesuai.
Pada pekerjaan pertambangan yang pelaksanaanya bisa men"apai ratusan kilometer,
galian dengan kondisi batuan yang sangat berfariasi, penggalian terowongan dapat
menggunakan beberapa metode dan alat yang berbeda beda. %engan berbedanya "ara
penggalian, akan berkaitan dengan penggunaan penyangga yang diberikan.
-
7/24/2019 paperpenyangggakayuterowongan-131223053300-phpapp01
2/14
#ahap selanjutnya yaitu desain awal dimana setelah excavation requirement ini,
berkaitan dengan desain awal terhadap penyangga yang akan digunakan sepanjang jalur
terowongan. #ahap ini sudah dapat diprediksi jenis / ma"am penyangga yang akan
digunakan, volumenya serta lokasi penempatan.
&etelah tahap pendesainan awal, dilakukan tahapan pemilihan sistem monitoring,
dimana pada tahap ini dilakukan pemilihan alat monitoring yang tepat untuk kestabilan
galian sepanjang terowongan, harus ditentukan sebelum galian terowongan
dilaksanakan. Pemilihan sistem monitoring ini adalah untuk selama waktu penggalian
dan setelah pelaksanaan selesai.
b. #ahap selama penggalian
Pada tahapan ini semua tahapan sebelum penggalian memasuki tahapan kondisi nyata
(real condition). Pada tahapan ini dilakukan beberapa pekerjaan antara lain penyelidikan
detil lapangan, yaitu setiap jengkal kemajuan penggalian terowongan, dilakukan
pemetaan geologi se"ara detail yang dimaksudkan untuk melakukan observasi kondisi
batuan pada setiap cycle blastinguntuk dilakukan pengklasifikasian batuan yang ada,
guna mengetahui pengaruh kondisi masa batuan dimana diklasifikasikan berdasarkan
nilai *+* nya dalam peren"anaan pembuatan penyangga terowongan tersebut sehingga
dapat diketahui jenis penyangga apa yang tepat dan kapan waktu pemasangannya.
&etelah diketahui kondisi detail terowongan, barulah dilakukan pemasangan penyangga
yang didasarkan dari hasil penyelidikan geologi detil tersebut.
erdasarkan pengalaman dan kondisi detil, maka akan dilakukan reviewdesain yangnantinya diperoleh desain baru untuk penyangga terowongan yang mengkoreksi dari
desain yang dibuat sebelumnya yang dibuat berdasarkan asumsi asumsi awal yang
sebagian besar masih berdasarkan interpretaasi kondisi batuan sepanjang batuan.
Pekerjaan terakhir pada tahap ini yaitu pemasangan sistem monitoring yang berdasarkan
peren"anaan peralatan pada tahap sebelum penggalian, atau jika diperlukan akan
ditambahkan peralatan tambahan. &istem monitoring ini untuk memantau efektifitas alat
penyangga yang dipasang efektif atau tidak. ila penyangga yang digunakan tepat,
maka tidak akan terjadi deformasi batuan dan bila dari hasil monitoring masih terjadi
-
7/24/2019 paperpenyangggakayuterowongan-131223053300-phpapp01
3/14
deformasi batuan, maka penyangga akan diperkuat lagi, alat yang digunakan dalam
sistem monitoring ini antara lain$
Crown settlement(dipasang di atap terowongan) %igunakan untuk mengetahui penurunan atap terowongan melalui alatsurvey.
Convergence meter( dipasang pada sisi dinding terowongan)
lat ini berfungsi untuk mengetahui defleksi terowongan kearah dalam atau luar.
Extensometer(dipasang pada sekeliling terowongan pada kedalaman tertentu)
erfungsi sebagai alat untuk mengetahui deformasi batuan atau tanah disekeliling
terowongan pada kedalaman tertentu.
Ground presure meter(dipasang pada batas antara lining concretedan batuan)
lat ini berguna untuk mengetahui pengaruh tekanan batuan atau tanah pada
terowongan.
Spring settlement
lat ini digunakan untuk mengetahui penurunan dinding terowongan melalui alat
ukur.
Shocrete / concrete stress meter(dipasang pada batas lining concretedan batuan)
erfungsi untuk memantau perubahan stress dari sho"rete dan batuan.
Rock bolt axial force
-aitu alat untuk memantau perubahan gaya axialpadarock bolt.
Steel support stress
ntuk memantau perubahan stress pada steel support.
Steel support bending moment
erfungsi untuk memantau perubahan moment pada steel support.
Crack displacement meter
-aitu alat yang digunakan untuk memantau rekahan yang telah terjadi.
". #ahap setelah penggalian
Pada tahap akhir ini hanya dilakukan pekerjaan pemasangan monitoring jangka panjang
dimana tujuan pemasangan sistem monitoring ini adalah untuk memantau deformasi
pada lubang terowongan setelah dipasang penyangga permanen se"ara jangka panjang,
serta memantau kondisi air tanah disekitar terowongan.
%alam pelaksanaan pembuatan terowongan, pastinya menemukan masalah masalah
yang berkaitan dengan kondisi massa batuan antara lain jalur terowongan yangmelewati zona patahan atau sesar aktif dapat membahayakan apabila elevasi
-
7/24/2019 paperpenyangggakayuterowongan-131223053300-phpapp01
4/14
terowongan dibawah muka air. rah sesar terhadap sumbu terowongan harus
dipertimbangkan dengan seksama.
ntuk menentukan efek join pada konstruksi terowongan, ieniawski (012)
mengelompokkan massa batuan menjadi lima kelompok untuk mengetahui metode yang
"o"ok digunakan untuk pelaksanaan. +aterial batuan dengan banyak ointdapat digali
dengan menggunakan ripper.
idang permukaan joint yang lebar sering dijumpai dalam pelaksanaan terowongan.
3ika arahnya sejajar atau hampir sejajar dengan as terowongan maka dapat
menimbulkan masalah besar dalam pelaksanaannya.
3angka waktu dimana masa batuan masih dalam kondisi stabil tanpa perlu sokongan
disebut denganstand!up timeatau bridging capacity. Stand!up timeini tergantung dari
lebar bukaan, kekuatan batuan dan pola diskontinuitas. ila stand!up time rendah berarti
segera setelah dilakukan pembukaan atau penggalian harus segera dilakukan proteksi
atau supporting terhadap massa batuan yang ada. Pen"iutan pada lubang terowongan
yang digali dapat terjadi sebagai akibat perubahan kondisi tegangan, mun"ulnya
tegangan geser sesar dan adanya lapisan lempung espansif.
+asalah yang serius terjadi pada saat penggalian terowongan adalah adanya aliran air
yang bersifat tiba tiba dalam jumlah besar. Kondisi air tanah adalah fa"tor penyebab
utamanya. ntuk terowongan yang berada dibawah sungai atau laut, maka bo"oran
harus sama sekali dihindarkan, karena jumlah air yang dapat memasuki lubang
terowongan akan sulit terkontrol. Pada terowongan sipil yang biasanya dangkal maka
temperatur tidak tidak terlalu berpengaruh pada pelaksanaannya namun demikian
biasanya hal tersebut dapat diantisipasi sepenuhnya dengan membuat ventilasi sistem
yang baik, hal ini juga sangat berguna untuk mengantisipasi adanya gas gas berbahaya
yang timbul dari massa batuan yang ada.
4etaran gempa adalah faktor penting yang harus diperhatikan dalam peren"anaan lining
dan supporting sistem. Pengaruh gempa biasanya relatif lebih ke"il dibandingkan pada
struktur yang terdapat diatas permukaan tanah.
-
7/24/2019 paperpenyangggakayuterowongan-131223053300-phpapp01
5/14
%i dalam geoteknik, klasifikasi massa batuan yang pertama diperkenalkan sekitar 56
tahun yang lalu yang ditujukan untuk terowongan dengan penyanggaan menggunakan
penyangga baja. Kemudian klasifikasi dikembangkan untuk penyangga non!baja untuk
terowongan, lereng, dan pondasi. #iga pendekatan desain yang biasa digunakan untuk
penggalian pada batuan yaitu analitik, observasi dan empirik. &alah satu yang paling
banyak digunakan adalah pendekatan desain dengan menggunakan metode empiri".
Klasifikasi massa batuan dikembangkan untuk mengatasi permasalahan yang timbul di
lapangan se"ara"epat dan tidak ditujukan untuk mengganti studi analitik, observasi
lapangan, pengukuran, dan engineering udgement. #ujuan dari klasifikasi massa
batuan adalah untuk$
a. +engidentifikasi parameter!parameter yang mempengaruhi kelakuan/sifat massa
batuan.
b. +embagi massa batuan ke dalam kelompok!kelompok yang mempunyai kesamaan
sifat dan kualitas.
". +enyediakan pengertian dasar mengenai sifat karakteristik setiap kelas massa
batuan.
d. +enghubungkan berdasarkan pengalaman kondisi massa batuan di suatu tempat
dengan kondisi massa batuan di tempat lain.
e. +emperoleh data kuantitatif dan a"uan untuk desain teknik.
f. +enyediakan dasar a"uan untuk komuniukasi antarageologistdan engineer.
Keuntungan dari digunakannya klasifikasi massa batuan yaitu$
a. +eningkatkan kualitas penyelidikan lapangan berdasarkan data masukan sebagai
parameterklasifikasi.
b. +enyediakan informasi kuantitatif untuk tujuan desain.
". +emungkinkan kebijakan teknik yang lebih baik dan komunikasi yang lebih efektif
pada suatu proyek.
%ikarenakan kompleknya suatu massa batuan, beberapa penelitian berusaha untuk
men"ari hubungan antara desain galian batu dengan parameter massa batuan. anyak
dari metode!metode tersebut telah dimodifikasi oleh yang lainnya dan sekarang
banyak digunakan untuk penelitian awal atau bahkan untuk desain akhir. eberapa
klasifikasi massa batuan yang dikenal saat ini adalah$
a. +etode klasifikasi beban batuan (rock load)
-
7/24/2019 paperpenyangggakayuterowongan-131223053300-phpapp01
6/14
+etode ini diperkenalkan oleh Karl von #erzaghi pada tahun 025. +erupakan metode
pertama yang"ukup rasional yang mengevaluasi beban batuan untuk desain terowongan
dengan penyangga baja. +etode ini telah dipakai se"ara berhasil di merika selama
kurun waktu 76 tahun. kan tetapi pada saat
ini metode ini sudah tidak "o"ok lagi
dimana banyak sekali terowongan saat ini yang dibangun dengan menggunakan
penyangga beton dan rock bolts.
b. Klasifikasistand!up time
+etode ini diperkenalkan oleh 8aufer pada 079. %asar dari metode ini adalah bahwa
dengan bertambahnya span terowongan akan menyebabkan berkurangnya waktu
berdirinya terowongan tersebut tanpa penyanggaan. +etode ini sangat berpengaruh
terhadap perkembangan klasifikasi massa batuan selanjutnya. :aktor!faktor yang
berpengaruh terhadap stand!up timeadalah arah sumbu terowongan, bentuk potongan
melintang, metode penggalian, dan metode penyanggaan.
". Rock "uality #esignation(*;%)
*;% dikembangkan pada tahun 052 oleh %eere. +etode ini didasarkan padapenghitungan persentase inti terambil yang mempunyai panjang 6 "m atau lebih.
%alam hal ini, inti terambil yang lunak atau tidak keras tidak perlu dihitung walaupun
mempunyai panjang lebih dari 6 "m. %iameter inti optimal yaitu 21.7mm.
-
7/24/2019 paperpenyangggakayuterowongan-131223053300-phpapp01
7/14
massa batuan dan menentukan jenis penyanggaan di terowongan. +otode ini
merupakan metode pertama untuk menentukan klasifikasi massa batuan yang komplit
setelah diperkenalkannya klasifikasi massa batuan oleh #erzaghi025. Konsep *&* ini
selangkah lebih maju dibandingkan konsep!konsep yang ada sebelumnya. Pada konsep
*&* terdapat klasifikasi kuantitatif dibandingkan dengan #erzaghi yang hanya
klasifikasi kulitatif saja. Pada *&* ini juga terdapat "ukup banyak parameter yang
terlibat jika dibandingkan dengan *;% yang hanya melibatkan kualitas inti terambil
dari hasil pemboran saja. Pada *&* ini juga terdapat klasifikasiyang mempunyai data
masukan dan data keluaran yang lengkap tidak seperti 8auffer yang hanya menyajikan
data keluaran yang berupa stand!up time dan span.
*&* merupakan penjumlahan rating dari parameter!parameter pembentuknya yang
terdiri dari dua katagori umum, yaitu$
a. Parameter geoteknik? jenis batuan, pola kekar, arah kekar, jenis bidang lemah, sesar,
geseran, danlipatan, sifat material? pelapukan, dan alterasi.
b. Parameter konstruksi? ukuran terowongan, arah penggalian, metode penggalian
*&* merupakan metode yang "ukup baik untuk menentukan penyanggaan dengan
penyangga baja tetapi tidak direkomendasikan untuk menentukan penyanggaan dengan
penyangga rock boltdan beton.
e. Rock $ass Rating(*+*)
ieniawski (015) mempublikasikan suatu klasifikasi massa batuan yang disebut
Klasifikasi 4eomekanika atau lebih dikenal denganRock $ass Rating (*+*).
&etelah bertahun!tahun, klasifikasi massa batuan initelah mengalami penyesuaian
dikarenakan adanya penambahan data masukan sehingga ieniawski membuat
perubahan nilai rating pada parameter yang digunakan untuk penilaian klasifikasi massa
batuan tersebut. Pada penelitian ini, klasifikasi massa batuan yang digunakan adalah
klasifikasi massa batuan versi tahun 090 (ieniawski, 090).
-
7/24/2019 paperpenyangggakayuterowongan-131223053300-phpapp01
8/14
Parameter yang digunakan dalam klasifikasi massa batuan menggunakan &istim *+*
yaitu$
! Kuat tekan uniaxialbatuan utuh.! Rock "uality #esignatian(*;%)
! &pasi bidang dikontinyu.
! Kondisi bidang diskontinyu.
! Kondisi air tanah.
! @rientasi/arah bidang diskontinyu.
Pada penggunaan sistem klasifikasi ini, massa batuan dibagi kedalam daerah struktural
yang memiliki kesamaan sifat berdasarkan enam parameter di atas dan klasifikasi massa
batuan untuk setiap daerah tersebut dibuat terpisah. atas dari daerah struktur tersebutbiasanya disesuaikan dengan kenampakan perubahan struktur geologi seperti patahan,
perubahan kerapatan kekar, dan perubahan jenis batuan. *+* ini dapat digunakan
untuk terowongan. lereng, dan pondasi.
f. "!system
2. Penyangga kayu
Kayu adalah suatu material berat!ringan, mudah diangkut dan mudah dibentuk dalam
sistem penyangga. Kayu sebelas kali lebih ringan, tetapi dua kali lebih lemah dari baja.
Keuntungan menggunakan penyangga kayu adalah sebagai berikut$
a. *ingan, mudah dibawa, mudah dipotong, dibentuk dan ditempatkan dalam bentuk
suatu penyangga tambang.
b. Kerusakan kayu sepanjang struktur serat, memberikan tanda sebelum rusak
(kenampakan, suara)
". &isa potongan kayu dapat digunakan sebagai wedge, pengisi.
&edangkan kerugian dari penyangga kayu adalah $
a. Kekuatan mekanik tergantung pada struktur serat dan kerusakan alami dalam kayu.
b. Kelembaban sangat berpengaruh pada kekuatan
". anyak jamur yang hidup dalam kondisi lembab.
d. +udah terbakar, apinya "epat menyebar dan menghasilkan gas!gas yang sifatnya
bera"un.
:aktor!faktor yang mempengaruhi kayu sebagai berikut$
a. ir
-
7/24/2019 paperpenyangggakayuterowongan-131223053300-phpapp01
9/14
>7 A kandungan air ada dalam sel hidup kayu, dan 17A dalam pori!pori serat. Pohon
yang baru ditebang B7 76A kandungan airnya, kayu yang miliki C >6A air dinyatakan
kering .
b. Da"at kayu
+ata kayu,pangkal dari "abang pohon dapat mempengaruhi bending strength.
-ang menjadikan kayu digunakan sebagai salah satu material untuk penyangga
terowongan adalah kekuatan dari kayu tersebut, yaitu$
a. Kuat tarik
merupakan kekuatan terbesar dari kayu.kuat tarik kayu yang sejajar serat adalah yang
paling tinggi, dapat men"apai B666 kg/"m>. obot isi memiliki hubungan yang positif
terhadap kuat tarik. &ementara air mengurangi kuat tarik, mata kayu dan "abang juga
mengurangi kekuatan kayu.
b. Kuat tekan
:aktor yang mempengaruhi kuat tekan hampir sama dengan kuat tarik. &erat yang
terbaji dan tersemen sangat tinggi kuat tariknya, tetapi dalam penekanan memungkinkan
terjadi pembengkokan serat individu dan mulai failure. Pengaruh sudut pembebanan dan
arah struktur serat sangat nyata dalam kuat tekan daripada kuat kayu.
". Kuat pembengkokan
Kuat pembengkokan diukur sejajar serat pada sumbu kayu.
E 66 FFF
C 66 FFF >
%imana$
G nisbah kerampingan G 2 l/d
H G modulus elastis kayu
G kuat pembengkokan kayu
>
>
E
=
( )>/ bac +=
-
7/24/2019 paperpenyangggakayuterowongan-131223053300-phpapp01
10/14
" G kuat tekan kayu
a,b G konstanta kualitas kayu? untuk kayu tambang aG6, bG>
l G panjang kayu
d G diameter kayu
d. Kuat pelengkungan
Kayu horisontal "enderung berkondisi tegangan lengkung (serat teratas mengalami
tekanan dan serat terbawah mengalami tarikan).
Iona deformasi $
a. Iona elastik J beban dan pelengkungannya proporsional
b. Iona J hubungan seperti zona tetap berlanjut meskipun derajatnya berkurang.
". eban pun"ak pkJ serat terluar patah. Patahan tidak mendadak melainkan meregang
dari serat ke serat. &ementara pembebanan masih berlangsung, sehingga memberikan
"ukup waktu untuk mengganti penyangga dalam tambang.
e. Kuat geser
3. Rancangan Penyangga Kayu
Prinsip dalam meran"ang penyangga kayu $
a. Penyangga harus dapat menopang beban se"ara aman
b. 3umlah material dan pekerjaan yang ditangani seminim mungkin.
8angkah!langkah ran"angan $
a. &istem dikemas,model statik digambarkan.
b. Hvaluasi tekanan diturunkan dari beberapa persamaan
". Litung besarnya diagram momen, momen maksimum, tegangan geser
maksimum,penampang momen serta gesernya dihitung dan dimensinya ditentukan.
-
7/24/2019 paperpenyangggakayuterowongan-131223053300-phpapp01
11/14
+'G 6.7 t.8b.' 6.7 t.'>
+ma'G 6.>7 t.8b>
' G M 8b
#'G +/' G 6.7 t.8b 6.7 t.'
#egangan dan momen pelengkungan maksimum $
t G t.a
+ma'G 6.>7 t.8b>
= G 6.609 dbB
sfb%
$
-
7/24/2019 paperpenyangggakayuterowongan-131223053300-phpapp01
12/14
%imana $
t G beban seragam
t G tekanan seragam
a G jarak antar set
+ma'G momen pelengkungan maksimum
8b G panjang "ap
b G tegangan pelengkungan
sf G tegangan pelengkungan yang diijinkan untuk kayu kelas , 6 kg/"m>
db G diameter "ap
G baik G6.>7 ? sedangG 6.7? jelekG
eban dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut$
tG .a..8b
ntuk kondisi normal G 6.7? G 6.66>7 kg/mB
Pada sisi pojok, "ap dipotong untuk menempatkan post. &ehingga ada pengurangan
diameter.
B/
..692.
=
sf
bb
a&d
B/
1.6
=
sf
bb
a&d
c
b
c
bt
b
bt
b
bfbt
sf
d
d
d
a&'
d
a&'
d(
a&&q'
'(
'
)'
>ma'
>ma'
>
ma'
.920.6
.197.6
..7.6
B
2
197.6
.7.6..7.6
=
=
=
==
-
7/24/2019 paperpenyangggakayuterowongan-131223053300-phpapp01
13/14
%alam tambang bawah tanah menga"u pada metode pengambilan bahan mineral yang
dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut. erbagai
ma"am logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan
timbal. Karena letak "adangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk
perlu dibuat untuk men"apai lokasi "adangan.
3alan masuk dapat dibedakan menjadi$
! *amp, jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari permukaan tanah
menuju kedalaman yang dimaksud. *amp biasanya digunakan untuk jalan kendaraan
atau alat!alat berat menuju dan dari bawah tanah.
! &haft, yang berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan menuju
"adangan mineral. &haft ini kemudian dipasangi sema"am lift yang dapat difungsikan
mengangkut orang, alat, atau bijih.
! dit, yaitu terowongan mendatar (horisontal) yang umumnya dibuat disisi bukit atau
pegunungan menuju ke lokasi bijih.
da dua tahap utama dalam metode tambang bawah tanah yaitu development
(pengembangan) danproduction(produksi). Pada tahap development, semua yang digali
adalah batuan tak berharga. #ahap development termasuk pembuatan jalan masuk dan
penggalian fasilitas!fasilitas bawah tanah lain. &edangkan tahap production adalah
pekerjaan menggali sumber bijih itu sendiri. #empat bijih digali disebut stope
(lombong).
-
7/24/2019 paperpenyangggakayuterowongan-131223053300-phpapp01
14/14
4ambar > &iklus Pertambangan awah #anah
%engan semua pekerjaan yang dilakukan di bawah tanah dengan panjang terowongan
yang men"apai ribuan meter, maka diperlukan usaha khusus untuk mengalirkan udara
ke semua sudut terowongan. Pekerjaan ini menjadi tugas tim ventilasi tambang. &elain
mensuplai jumlah oksigen yang "ukup, ventilasi juga mesti memastikan agar semua
udara kotor hasil pembuangan alat!alat diesel dan gas bera"un yang ditimbulkan oleh
peledakan bisa segera dibuang keluar. ntuk memaksa agar udara mengalir ke
terowongan, digunakanlah fan (kipas) raksasa dengan berbagai ukuran dan teknik
pemasangan.
ntuk menjaga kestabilan terowongan diperlukan pula penyangga!penyangga
terowongan. erbagai metode penyanggaan (ground support) telah dikembangkan.
Penyanggaan yang optimal akan mendukung kelangsungan kinerja dan juga
keselamatan semua pekerja.
http://mtaufiqharahap.files.wordpress.com/2012/01/underground-mining.png