paper week 6 - radio dan rekaman musik

6
TUGAS Mata Kuliah TEKNOLOGI DAN INDUSTRI KOMUNIKASI Week 6 Dosen Prof. Dr. Alwi Dahlan, Ph. D Muhammad Qurrota Ayun 0806440223 MKOM Kelas B MAGISTER MANAJEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

Upload: qurrota-ayun

Post on 29-Jun-2015

25 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Week 6 - Radio dan Rekaman Musik

TUGAS

Mata KuliahTEKNOLOGI DAN INDUSTRI KOMUNIKASI

Week 6

DosenProf. Dr. Alwi Dahlan, Ph. D

Muhammad Qurrota Ayun0806440223

MKOM Kelas B

MAGISTER MANAJEMEN KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS INDONESIAJAKARTA

Page 2: Paper Week 6 - Radio dan Rekaman Musik

Teknologi dan Industri Media Radio

Sejarah RadioPada tahun 1887 seorang ahli fisika asal Jerman, Heinrich Hertz berhasil melakukan pengiriman dan pendeteksian gelombang radio dengan sukses. Saat itu usaha Hertz digunakan oleh Guiglielmo Marconi untuk membangun perangkat komunikasi nirkabel guna mengirim dan mererima kode Morse dari transmitter ke receiver.

Dalam perkembangannya setelah itu, Reginald Fessenden dengan bantuan dari General Electric (GE) membangun generator berkecepatan tinggi yang dapat menyiarkan suara manusia dan musik melalui gelombang radio.

Di masa perang dunia 1, perkembangan radio terhenti karena adanya permasalahan paten akan beberapa penemuan. Pada masa itu radio cenderung digunakan untuk kepentingan militer dalam berkomunikasi.

Setelah perang dunia 1 berakhir, Amerika mulai menyadari potensi komersial dari media radio. Saat itu dibentuk sebuah perusahaan bernama Radio Corporation of America (RCA) dimana saham-sahamnya dimiliki oleh beberapa perusahaan besar pada masa itu seperti GE, AT&T dan Westinghouse.

Pada awalnya, kegiatan penyiaran radio tidaklah mahal karena memang jenis program yang disiarkan belum begitu banyak, namun kemudian dengan kenaikan biaya operasional yang kian membuncah, stasiun radio mulai mencari cara untuk merubah konsep penyiaran radio menjadi berorientasi profit. Caranya bermacam-macam, mulai mengenakan biaya pajak pada perangkat radio, membuka donasi bagi penggeram, hingga menawarkan ruang iklan bagi perusahaan-perusahaan sebagai media pemasaran mereka.

Cara terakhir inilah yang terbukti berhasil dengan baik, kegiatan penyiaran didukung oleh perolehan iklan yang masuk. Hal ini menguntungkan semua pihak, stasiun radio mendapat pemasukan dari iklan untuk mendukung kegiatan operasional, pendengar mendapatkan program-program serta informasi yang menarik dan pemasang iklan memperoleh ruang untuk memasarkan produk mereka.

Fitur-fitur RadioRadio bersifat portable, dalam artian cenderung mudah untuk dibawa kemana saja dan digunakan kapan saja. Perangkat seperti Walkman yang kecil maupun Boom Box yang agak besar masih terhitung mudah dibawa kemana saja. Belum lagi radio mobil yang sudah jelas dapat digunakan ketika berpergian. Justru sulit untuk menemukan tempat dimana kita tak bisa menggunakan radio.

Page 3: Paper Week 6 - Radio dan Rekaman Musik

Radio juga bersifat sebagai suplemen, tambahan. Biasanya radio didengarkan sambil melakukan pekerjaan lain seperti menyetir, memasak, membaca buku, bekerja, dan lain sebagainya. Sering juga mendengar radio bukan merupakan aktivitas utama, hanya sebagai pengiring ketika kita beraktivitas.

Radio merupakan suatu media yang universal, minimal dalam rumah tangga terdapat satu buah perangkat radio. Bahkan dalam kenyataannya biasanya setiap rumah tangga memiliki lebih dari satu perangkat radio, belum lagi ditambah dengan radio pada mobil mereka. Selain itu konsumen radio juga cenderung merata dari segi golongan usia dan status sosial ekonomi .

Seperti halnya industri majalah, pasar radio juga bergeser menjadi niche market. Cenderung menyempit dan tersegmentasi secara selektif. Hal ini juga disebabkan pergeseran target pemasaran bagi pemasang iklan yang cenderung menyasar kalangan dengan segmentasi tertentu.

Industri dan Ekonomi RadioSumber utama pemasukan radio adalah dari ruang iklan. Ada 3 sumber iklan yang dimiliki stasiun radio, yang pertama adalah dari penjualan spot iklan pada jaringan nasional. Ruang ini biasanya diisi oleh peusahaan dengan produk yang ingin menjangkau pasar yang luas. Yang kedua, diisi oleh perusahaan dengan produk yang memiliki target pasar pada regional tertentu. Yang ketiga adalah spot yang diisi oleh perusahaan lokal yang hanya ingin produknya didengar oleh komunitas lokal saja.

Pengeluaran radio terbagi pada 5 hal, yaitu pertama aspek teknis yang berkisar pada upah pekerja teknis dan pembelian serta perawatan perangkat-perangkat pendukung operasional radio. Kedua, pengeluaran untuk program seperti upah talent dan biaya lisensi musik kepada label. Ketiga, biaya penjualan sepertu upah tim penjualan, dan segala biaya yang terkait dengan aktivitas divisi penjualan. Keempat adalag biaya administrasi umum seperti upah tenaga kerja di bidang manajemen, biaya kebutuhan kantor dan biaya lainnya. Yang terekhir adalah biaya berita (news) yaitu segala biaya yang dikeluarkan dalam memperoleh materi berita baik lokal maupun internasional.

Radio di Era DigitalBerbeda dengan media lain seperti Koran dan majalah yang cepat dalam mengantisipasi kehadiran media baru, radio cenderung lambat terkait hadirnya media baru dan teknologi digital. Namun bukan berarti radio sama sekali tak berusaha menyesuaikan diri dengan fenomena digital ini.

Usaha pertama yang dilakukan radio dimulai dengan hal yang paling simpel , yakni turut membuat website dari stasiun radio itu sendiri. Isinya berkisar seputar informasi jadwal program siaran, event-event spesial, review album musik, acara tv dan film. Selain itu radio juga menyertakan fitur live streaming sehingga memungkinkan pendengar untuk menikmati

Page 4: Paper Week 6 - Radio dan Rekaman Musik

radio melalui jaringan internet. Website juga bisa mendatangkan pemasukan sendiri bagi radio, yaitu dengan menjual ruang iklan pada halaman website.

Radio juga dapat ditansmisikan melalui jaringan satelit sehingga memungkinkan untuk disiarkan dengan jangkauan yang lebih luas. Tidak terbatas pada jaringan lokal dimana radio hanya bisa ditransmisikan melalui transmiter-transmiter yang jangkauannya terbatas secara geografis.

Dengan kehadiran Internet, radio juga berusaha memanfaatkannya yaitu dengan membuat radio internet. Ada dua tipe radio internet, yakni stasiun yang menyiarkan radio secara tradisional dan juga menambah fitur radio melalui interten dan juga stasiun yang hanya siaran melalui jaringan internet.

Teknologi perangkat radio juga turut mengalami perkembangan, saat ini fitur radio sudah mulai diintegrasikan dengan berbagai perangkat lainm terutama perangkat mobile seperti handphone, MP3 player dan juga console game portable.

Seperti halnya media lain yang beradaptasi dengan media baru, radio juga menyediakan fitur user generated content. Contoh nyatanya adalah teknologi podcast yang memungkinkan pengguna seakan memiliki siaran sendiri. Siaran itu nantinya disitribusikan melalui website-website stasiun radio itu sendiri.

Page 5: Paper Week 6 - Radio dan Rekaman Musik

Daftar Pustaka

Dominick, Joseph R, 2009. The Dynamic of Mass Communication, Media in the Digital Age. USA. 10th edition: McGraw-Hill.