paper reaksi pasar modal indonesia terhadap pengumuman penerbitan obligasi syariah

34
Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH Nunung Ghoniyah Mutamimah Jenar Widayati Abstract The purpose of this research is to analyze Indonesian capital market reaction to sharia bonds issue announcement that indicated with abnormal return and trading volume activity changes. This research explored the issue by applying two methods of analysis: the event study methodology for analyzing the market reactions, and the analysis of statistical differences caused by event sharia bond issue announcement. Samples of this research consist of 9 emitens based on purposive sampling method. Abnormal return and cumulative abnormal return used to measure market reaction. One sample t – test and paired sample t – test is used in testing abnormal return and trading volume activity differences before and after sharia bonds issue announcement. The results of this research shows abnormal return for date sharia bond issue announcement positive but statistically not significant. Further, this study found some statistically not significant differences abnormal return and trading volume activity between pre and post event day. In other word, sharia bonds issue announcement not containing the meaningful information (information content) for investor. Key word : Sharia bonds announcement, abnormal return and trading volume activity PENDAHULUAN Pasar modal memiliki peran strategis bagi perekonomian nasional. Peran tersebut antara lain adalah 1

Upload: habibie-muhammad

Post on 23-Jan-2017

267 views

Category:

Economy & Finance


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA

TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI

SYARIAH

Nunung GhoniyahMutamimah

Jenar Widayati

Abstract

The purpose of this research is to analyze Indonesian capital market reaction to sharia bonds issue announcement that indicated with abnormal return and trading volume activity changes. This research explored the issue by applying two methods of analysis: the event study methodology for analyzing the market reactions, and the analysis of statistical differences caused by event sharia bond issue announcement. Samples of this research consist of 9 emitens based on purposive sampling method. Abnormal return and cumulative abnormal return used to measure market reaction. One sample t – test and paired sample t – test is used in testing abnormal return and trading volume activity differences before and after sharia bonds issue announcement.

The results of this research shows abnormal return for date sharia bond issue announcement positive but statistically not significant. Further, this study found some statistically not significant differences abnormal return and trading volume activity between pre and post event day. In other word, sharia bonds issue announcement not containing the meaningful information (information content) for investor.

Key word : Sharia bonds announcement, abnormal return and trading volume activity

PENDAHULUAN

Pasar modal memiliki peran strategis bagi perekonomian nasional. Peran

tersebut antara lain adalah sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan dan wahana

investasi bagi masyarakat. Perusahaan yang membutuhkan dana mempunyai

beberapa cara, antara lain dengan meminjam ke bank, menerbitkan saham atau

obligasi.

1

Page 2: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

Perkembangan pasar modal tidak bisa lepas dari kondisi lingkungan, baik

lingkungan makro maupun lingkungan mikro. Pengaruh lingkungan mikro meliputi:

kinerja perusahaan, pengumuman penerbitan obligasi syariah, pengumuman dividen,

dan sebagainya. Sementara lingkungan makro meliputi: inflasi, kenaikan suku bunga,

dan kurs valuta asing. Faktor-faktor ini sangat berpengaruh pada keputusan investasi

di pasar modal. Pengaruh ini ditunjukkan oleh perubahan harga saham maupun

aktivitas volume perdagangan saham.

Instrumen investasi di pasar modal Indonesia tidak hanya instrumen investasi

konvensional, namun juga instrumen investasi yang mempunyai prinsip syariah.,

misalnya obligasi syariah, reksadana syariah, saham syariah. Fenomena ini

merupakan berita baik bagi investor akan kinerja perusahaan. Obligasi syariah

berbeda dengan obligasi konvensional. Semenjak ada konvergensi pendapat bahwa

bunga adalah riba, maka instrumen-instrumen yang mempunyai komponen bunga

(interest-bearing instrument) ini keluar dari daftar investasi halal. Karena itu,

dimunculkan alternatif yang dinamakan obligasi syariah (Nurul Huda dan Mustafa

Edwin Nasution, 2007). Merujuk kepada Fatwa Dewan Syariah Nasional No.

32/DSN-MUI/IX/2002, “Obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang

berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan oleh emiten kepada pemegang obligasi

syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang

obligasi syariah berupa bagi hasil / marjin / fee serta membayar kembali dana

obligasi pada saat jatuh tempo.”

Informasi yang dimiliki oleh investor lebih sedikit dibanding informasi

yang dimiliki oleh pihak manajemen, hal ini disebut sebagai informasi yang tidak

2

Page 3: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

simetris (asymetric information. Oleh karena itu, dalam pengambilan keputusan

investasinya, investor sering mendasarkan pada sinyal yang diberikan oleh

perusahaan, salah satunya adalah pengumuman penerbitan obligasi syariah.

Pengumuman penerbitan obligasi menjadi informasi menarik bagi investor (good

news), karena dipersepsikan bahwa prospek perusahaan di masa yang akan datang

bagus. Adanya penerbitan obligasi menunjukkan bahwa perusahaan akan melakukan

ekspansi yang akan meningkatkan kinerja perusahaan. Informasi ini akan direaksi

oleh investor yang secara metodologis disebut sebagai event study. Beberapa

penelitian yang menggunakan event study untuk menguji efisiensi pasar modal pada

PT. Bursa Efek Jakarta, antara lain dilakukan oleh Suryawijaya dan Setiawan (1998)

mengenai Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap Peristiwa Politik Dalam Negeri

pada tanggal 27 Juli 1996. Hasil yang diperoleh adalah adanya negative abnormal

return yang signifikan (reaksi negatif) pada event date. Dalam waktu tiga hari terjadi

perubahan abnormal return menjadi positif, sebagai reaksi atas pernyataan

pemerintah bahwa kerusuhan telah terkendali dan dijamin akan kestabilan politik

yang berkaitan erat dengan kelangsungan dan kepastian melakukan kegiatan bisnis.

Penelitian event study yang lain oleh R. Gatot Rustamadji. Dalam

penelitiannya, Rustamadji menganalisis Ekspektasi Investor di Bursa Efek Jakarta

terhadap Peristiwa Keputusan Memorandum oleh DPR dalam Kasus Buloggate dan

Bruneigate dengan 45 sampel perusahaan yang tergabung dalam kelompok saham

LQ 45. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa abnormal return yang diterima oleh

para investor, secara signifikan terjadi pada hari ke 5 sebelum peristiwa terjadi (t-5),

pada saat peristiwa terjadi (event day), dan pada hari ke 6 setelah peristiwa terjadi

3

Page 4: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

(t+6). Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa tersebut telah dapat diantisipasi terlebih

dahulu oleh para investor (anticipated event).

Informasi mengenai pengumuman penerbitan obligasi syariah akan direspon

oleh investor. Jika investor benar-benar memanfaatkan informasi tersebut dalam

pengambilan keputusan investasinya, maka pengumuman tersebut akan berdampak

pada perubahan harga saham dan aktivitas volume perdagangan saham (trading

volume activity). Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menguji ”Reaksi Pasar Modal

Indonesia terhadap Pengumuman Penerbitan Obligasi Syariah”.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk menganalisis apakah terjadi abnormal return yang positif dan signifikan

atas pengumuman penerbitan obligasi syariah.

2. Untuk menganalisis apakah terjadi perubahan trading volume activity saham yang

positif dan signifikan atas pengumuman penerbitan obligasi syariah.

3. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan yang signifikan abnormal return

sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah.

4. Untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan yang signifikan trading volume

activity saham sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Praktisi dan Investor Pasar Modal

4

Page 5: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

Menjadi sumber informasi mengenai dampak penerbitan obligasi syariah

terhadap perubahan harga saham dan aktivitas volume perdagangan saham yang

dapat mempengaruhi tingkat keuntungan yang diperoleh investor, dan juga dapat

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih instrumen investasi di

pasar modal.

2. Bagi Peneliti

Sebagai sumber referensi dan tambahan pengetahuan dalam rangka

pengembangan penelitian selanjutnya yang sejenis.

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Obligasi Syariah

Merujuk kepada Fatwa Dewan Syariah Nasional No.

32/DSN-MUI/IX/2002, “Obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang

berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi

syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang

obligasi syariah berupa bagi hasil atau membayar pendapatan kepada pemegang

obligasi syariah berupa bagi hasil atau marjin atau fee serta membayar kembali dana

obligasi pada saat jatuh tempo.”

Efisiensi Pasar

Efisiensi pasar modal ditunjukkan oleh kondisi di mana informasi bisa

diakses oleh semua investor secara cepat dan tepat. Efisiensi pasar dapat diuji

dengan melihat abnormal return yang terjadi. Pasar dikatakan tidak efisien jika satu

atau beberapa pelaku pasar dapat menikmati abnormal return dalam jangka waktu

5

Page 6: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

yang cukup lama. Abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari

return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan

return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian abnormal

return adalah selisih antara actual return dengan expected return.

Formula yang digunakan untuk menghitung abnormal return (Jogiyanto,

2003:433) adalah sebagai berikut :

Notasi :

ARit = abnormal return saham i pada periode t

Rit = actual return saham i pada periode t

E(Rit) = expected return saham i pada periode t

Trading Volume Activity

Dalam pasar modal terdapat banyak sekali informasi-informasi yang dapat

mempengaruhi situasi di dalamnya. Reaksi pasar modal terhadap suatu informasi

dapat juga dilihat dengan Trading Volume Activity (TVA). Suryawijaya (1998:142)

menyatakan bahwa Trading Volume Activity merupakan suatu instrumen yang dapat

digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap suatu informasi melalui

parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar modal.

Perhitungan Trading Volume Activity dilakukan dengan membandingkan jumlah

saham perusahaan yang diperdagangkan dalam suatu periode tertentu dengan

keseluruhan jumlah saham yang beredar dari perusahaan tersebut pada kurun waktu

yang sama, menurut Jones, Charles P. (1986:375) :

Event Study

6

Page 7: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

“Merupakan studi peristiwa yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu

peristiwa (event). Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi

(information content) dari suatu peristiwa” (Jogiyanto, 2003:318).

Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian dengan menggunakan event study yang digunakan

untuk mengamati efisiensi pasar modal di PT. Bursa Efek Jakarta, antara lain

dilakukan oleh Suryawijaya dan Setiawan (1998) mengenai Reaksi Pasar Modal

Indonesia terhadap Peristiwa Politik Dalam Negeri pada tanggal 27 Juli 1996. Hasil

yang diperoleh adalah adanya negative abnormal return yang signifikan (reaksi

negatif) pada event date. Dalam waktu tiga hari terjadi perubahan pada abnormal

return menjadi positif, sebagai reaksi atas pernyataan pemerintah bahwa kerusuhan

telah terkendali dan dijamin akan kestabilan politik yang berkaitan erat dengan

kelangsungan dan kepastian melakukan kegiatan bisnis.

Penelitian event study terhadap peristiwa politik juga dilakukan oleh R.

Gatot Rustamadji. Dalam penelitiannya, Rustamadji meneliti mengenai Analisis

Ekspektasi Investor di Bursa Efek Jakarta terhadap Peristiwa Keputusan

Memorandum oleh DPR dalam Kasus Buloggate dan Bruneigate dengan 45 sampel

perusahaan yang tergabung dalam kelompok saham LQ 45. Berdasarkan hasil

penelitian dapat diketahui bahwa abnormal return yang diterima oleh para investor,

secara signifikan terjadi pada hari ke 5 sebelum peristiwa terjadi (t-5), pada saat

peristiwa terjadi (event day), dam pada hari ke 6 setelah peristiwa terjadi (t+6). Hal

ini mengidentifikasikan bahwa peristiwa dalam penelitian ini termasuk dalam

7

Page 8: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

peristiwa dimana informasi telah dapat diantisipasi terlebih dahulu oleh para investor

(Anticipated event).

Treisye (2002) dalam penelitiannya menguji Reaksi Pasar Modal terhadap

peristiwa pergantian Presiden Republik Indonesia 23 Juli 2001. Penelitian ini

menyimpulkan bahwa peristiwa 23 Juli 2001 merupakan peristiwa murni politik yang

dipandang oleh para pelaku pasar memiliki dampak ekonomi dan dikategorikan

sebagai berita baik (good news). Terbukti dengan perkembangan Cumulative

Average Abnormal Return (CAAR) yang terus meningkat sebelum dan sesudah

peristiwa 23 Juli 2001. Secara umum, penelitian ini menunjukkan bahwa Bursa Efek

Jakarta semakin sensitif terhadap munculnya berbagai informasi yang relevan.

Baihaqi dan Laely (2005) meneliti pengaruh Pemilihan Umum 5 April 2004

terhadap return saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta. Dari penelitian ini disimpulkan

bahwa Pemilu 5 April 2004 tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap return

saham dari perusahaan LQ 45.

Event study yang mengamati reaksi pasar modal dengan event berupa

aktivitas ekonomi dilakukan oleh Indrianita Anis (2003) yang menguji Pengaruh

Pengumuman Dividen terhadap Stock Return disekitar tanggal Pengumuman.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat kenaikan Abnormal Return yang tidak

signifikan selama tanggal pengumuman dividen. Hasil penelitian ini tidak berhasil

mendukung hipotesis bahwa pengumuman dividen mempunyai pengaruh positif

terhadap stock returns. Perbedaan ini dimungkinkan karena keterbatasan-

keterbatasan dalam penelitian ini.

8

Page 9: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

Penelitian lain oleh Endah Diansari dan Kusharyanti (2004) yang meneliti

reaksi pasar atas perubahan pemeringkatan obligasi, menyimpulkan bahwa terdapat

abnormal return saham yang signifikan pada saat pengumuman bond rating dan

setelah pengumuman bond rating. Diketahui juga bahwa tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata abnormal return saham sebelum pengumuman bond

rating dan rata-rata abnormal return saham setelah pengumuman bond rating.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh

peristiwa yang terkait langsung dengan aktivitas ekonomi dan non ekonomi (sosial

politik) terhadap reaksi pasar modal sangat bervariasi.

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka

dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

1. Terjadi abnormal return yang positif dan signifikan atas pengumuman penerbitan

obligasi syariah.

2. Terjadi perubahan trading volume activity saham yang positif dan signifikan atas

pengumuman penerbitan obligasi syariah.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan abnormal return sebelum dan sesudah

pengumuman penerbitan obligasi syariah.

4. Terdapat perbedaan yang signifikan trading volume activity saham sebelum dan

sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah.

9

Page 10: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian event study. Menurut

Jogiyanto (2003:318), studi peristiwa (event study) merupakan study yang

mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya

dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Pengertian yang lain mengenai event

study menurut Peterson (1989) dalam Asri (1998) adalah pengamatan mengenai

harga saham di pasar modal untuk mengetahui apakah ada abnormal return yang

diperoleh pemegang saham akibat adanya suatu peristiwa tertentu.

Peristiwa yang diuji pada penelitian ini adalah peristiwa pengumuman

penerbitan obligasi syariah. Informasi dari peristiwa pengumuman penerbitan

obligasi syariah akan diuji pengaruhnya terhadap reaksi pasar modal yang

diproksikan terhadap perubahan return dan volume perdagangan saham.

Periode Pengamatan

Periode pengamatan disebut juga periode jendela (window period). Periode

pengamatan (event window) dalam penelitian ini diambil selama 21 disekitar tanggal

pengumuman, yaitu 10 hari sebelum tanggal pengumuman obligasi syariah (pre event

window), 1 hari saat pengumuman obligasi syariah. (event date), dan 10 hari setelah

tanggal pengumuman obligasi syariah (post event period). Pengambilan periode ini

dilakukan untuk menghindari confounding effect dari adanya peristiwa lain, seperti

right issue, warrant, additional shores, pengumuman dividen, saham bonus, merger

dan lain-lain, karena pengambilan periode yang terlalu panjang (lebih dari 5 hari)

ataupun terlalu pendek (kurang dari 5 hari) akan menyebabkan pengaruh yang bias.

Penggunaan periode pengamatan mengacu pada metode yang digunakan oleh

Suryawijaya dan Setiawan (1998).

10

Page 11: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

estimation period event period

t-40 t-10 t0 t+10

Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan obligasi syariah per 30 November 2006.

Dari data terakhir diperoleh 17 perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah per 30

November 2006. Dari populasi tersebut, kemudian dipilih beberapa perusahaan untuk

dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil dengan

menggunakan metode purposive sampling. “Metode purposive sampling adalah

pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan

menggunakan pertimbangan tertentu, yang pada umumnya disesuaikan dengan tujuan

atau masalah penelitian” (Indriantoro dan Supomo, 2002:131). Kriteria untuk

menentukan sampel adalah:

1. Perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia

2. Menerbitkan obligasi syariah pada periode penelitian.

Dari hasil pengumpulan data per 30 November 2006, maka hasil akhir

yang diperoleh bahwa emiten yang memenuhi kualifikasi sebagai sampel penelitian

ini adalah sebanyak 9 emiten.

11

Page 12: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

Pengujin Hipotesis

Hipotesis I

1. Actual Return

1

1

t

ttit P

PPR

Rit = return individual saham i pada periode t

Pt = closing price pada periode t

Pt-1 = closing price pada periode t-1

2. Market Return

= expected return untuk saham i pada hari ke t

= indeks harga saham gabungan pada hari ke t

= indeks harga saham gabungan pada hari sebelumnya

3. Expected Return

E(Rit) = Expected return untuk saham i pada periode t

Rmt = market return pada periode t

Koefisian dan diperoleh dari perhitungan persamaan regresi runtut waktu

antara return saham (Rit) dengan return pasar (Rm)

4. Abnormal Return

ARit = abnormal return saham i pada periode t

Rit = actual return saham i pada periode t

E(Rit) = expected return saham i pada periode t

5. Average Abnormal Return

= average abnormal return saham i pada periode t

12

Page 13: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

ARit = abnormal return saham i pada periode t

n = jumlah sample

6. Cumulative Average Abnormal Return

= cumulative average abnormal return

= total average abnormal return saham i pada periode t

7. Standar Deviasi

= standar deviasi sekuritas i

ARit = abnormal return saham i pada periode t

= average abnormal return saham i pada periode t

n = jumlah sample

8. Standardized Abnormal Return

= standardized abnormal return saham pada periode t

ARit = abnormal return saham i pada periode t

= standar deviasi sekuritas i

9. One Sample t – Test

= total standardized abnormal return saham pada periode t

n = jumlah sample

Hipotesis II

13

Page 14: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

1. Trading Volume Activity (TVA)

2. Average Trading Volume Activity

= average trading volume activity saham pada periode t

TVA = trading volume activity saham i pada periode t

n = jumlah sample

3. Standar Deviasi

= standar deviasi sekuritas i

TVA = trading volume activity saham i pada periode t

= average trading volume activity saham i pada periode t

n = periode waktu

3. Standardized Trading Volume Activity

= standardized trading volume activity saham pada periode t

TVA = trading volume activity saham i pada periode t

= standar deviasi sekuritas i

4. One Sample t – Test

= total standardized trading volume activity saham pada periode t

n = jumlah sampel

Hipotesis III

1. Average Abnormal Return

Sebelum Peristiwa

14

Page 15: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

Setelah Peristiwa

2. Standar Deviasi

Sebelum Peristiwa

Setelah Peristiwa

3. Uji Statistik (pada =5%)

Hipotesis IV

1. Average TVA

Sebelum Peristiwa

Setelah Peristiwa

15

Page 16: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

2. Standar Deviasi

Sebelum Peristiwa

Setelah Peristiwa

Uji Statistik (pada =5%)

HASIL ANALISIS

Hipotesis I

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 2 (lampiran), diperoleh nilai AAR

positif sebanyak 5 hari (24%) selama periode pengamatan, yaitu pada saat t-7, t-5, t0,

t+2 dan t+9, sedangkan sisanya yaitu sebanyak 16 hari (76%) diperoleh nilai AAR

negatif. Pengujian selama periode pengamatan menghasilkan nilai t-hitung yang

tidak signifikan pada semua hari pengamatan. Dengan hasil ini maka hipotesis

pertama penelitian ini tidak dapat didukung. Jadi, terdapat abnormal return yang

positif, tetapi tidak signifikan atas pengumuman penerbitan obligasi syariah.

Pergerakan cummulative average abnormal return selama periode

pengamatan menunjukkan respon pasar secara keseluruhan terhadap peristiwa

penerbitan obligasi syariah, baik pada periode sebelum peristiwa ataupun setelah

peristiwa. Grafik pergerakan CAAR ditunjukkan pada gambar 1 pada lampiran.

16

Page 17: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

Berdasarkan gambar 1 tampak bahwa terdapat penurunan nilai CAAR

mulai periode t-10 hingga hari t+10. Walaupun tetap berfluktuasi yakni pada

beberapa hari pengamatan terjadi fluktuasi meningkat yang tidak terlalu besar namun

pergerakan CAAR masih tetap negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa pengumuman

penerbitan obligasi syari’ah kurang memberikan kandungan informasi yang

bermakna bagi investor, karena investor masih cenderung melakukan strategi wait

and see akibat dari pasar modal yang belum efisien. Strategi ini dilakukan karena

masih terdapat informasi yang tidak jelas mengenai prospek perusahaan di masa

depan sesudah penerbitan obligasi syariah.

Hipotesis II

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 3 (lampiran), diperoleh nilai t-

hitung yang tidak signifikan pada saat penerbitan obligasi syariah. Namun, pada

beberapa periode tertentu terdapat t-hitung yang signifikan, yaitu pada t-10, t-5, t-1,

t+2, t+5, t+6, dan t+7. Hal ini dikarenakan adanya kepercayaan para investor yang

menganggap bahwa penerbitan obligasi syariah menjalankan prinsip – prinsip syar’i

sehingga keamanan lebih terjamin untuk bertransaksi. Hal ini mampu membuktikan

bahwa pengumuman obligasi syariah memiliki kandungan informasi, sehingga

menyebabkan adanya perubahan yang signifikan atas aktivitas volume perdagangan

saham. Pergerakan TVA selama periode pengamatan menunjukkan adanya

perubahan preferensi dari investor pada suatu saham, sehingga menyebabkan adanya

perubahan keputusan untuk melakukan transaksi jual ataupun beli. Jadi dapat

disimpulkan bahwa terdapat trading volume activity saham yang positif dan

signifikan atas pengumuman penerbitan obligasi syariah. Pergerakan TVA selama

17

Page 18: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

periode pengamatan menunjukkan adanya perubahan preferensi dari investor pada

suatu saham, sehingga menyebabkan adanya perubahan keputusan untuk melakukan

transaksi jual ataupun beli. Grafik pergerakan TVA ditunjukkan pada gambar 2

(lampiran).

Hipotesis III

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4, pengujian terhadap abnormal

return menghasilkan nilai t-hitung sebesar 1.294 dengan p-value sebesar 0.232.

Karena p-value>0.05, maka hipotesis ketiga penelitian ini tidak dapat didukung. Jadi,

terdapat perbedaan antara abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman

penerbitan obligasi syariah, tetapi tidak signifikan.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa penelitian ini tidak menemukan adanya

perbedaan tingkat kemakmuran investor pada periode pengamatan, baik sebelum

maupun sesudah pengumuman penerbitan obligasi syariah.. Kondisi tersebut

kemungkinan karena obligasi syari’ah pada saat sekarang ini kurang disosialisasikan

secara tepat, sehingga masyarakat tidak mengetahui keunggulan-keunggulan yang

sebenarnya dari obligasi syari’ah. Berdasarkan kondisi tersebut menyebabkan

kurangnya reaksi pasar atas penerbitan obligasi syariah. Selain itu apabila dilihat dari

perbandingan jumlah obligasi syariah terhadap total obligasi dan perbandingan nilai

emisi obligasi syariah terhadap total nilai emisi obligasi dari tahun 2000 sampai 2006

yang ada di pasar modal Indonesia seperti tampak pada tabel 5 (lampiran) diperoleh

prosentase yang sangat kecil.

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa hingga tahun 2006 jumlah

obligasi syariah hanya 10.56% dari total obligasi dengan nilai emisi obligasi syariah

18

Page 19: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

sebesar 2.23% dari total nilai emisi obligasi. Nilai emisi obligasi syariah yang terlalu

kecil ini tidak begitu mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga investor cenderung

melakukan strategi wait and see sehingga mengakibatkan tidak adanya perbedaan

yang signifikan pada abnormal return sebelum pengumuman obligasi syariah dan

abnormal return sesudah pengumuman obligasi syariah.

Hipotesis IV

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 6, pengujian terhadap abnormal

return menghasilkan nilai t-hitung sebesar 1.793 dengan p-value sebesar 0.111.

Karena p-value>0.05, maka hipotesis keempat penelitian ini tidak dapat didukung.

. Trading volume activity sesudah penerbitan obligasi syariah akan lebih

besar apabila penerbitan tersebut memberikan nilai tambah (kemakmuran), keamanan

secara syar’i bagi investor. Sebaliknya akan lebih kecil nilai trading volume activity

nya, jika penerbitan obligasi syariah tidak memberikan kemudahan, keamanan

secara syar’i, nilai tambah, maupun keuntungan bagi investor.

Hasil analisis dengan menggunakan uji beda paired sample t test

menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara trading volume

activity sebelum maupun sesudah pengumuman penerbitan obligasi syari’ah.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian baik dengan indikator abnormal return

maupun trading volume activity, secara umum disimpulkan bahwa pasar bereaksi

tetapi tidak signifikan terhadap pengumuman penerbitan obligasi syariah. Dengan

kata lain bahwa penerbitan obligasi syariah tidak memuat kandungan informasi

19

Page 20: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

(information content) yang bermakna (good news) bagi investor. Secara rinci,

simpulan dari penelitian ini adalah:

1. Hasil pengujian hipotesis pertama dengan menggunakan one sample t-test

menunjukkan bahwa terdapat abnormal return yang positif tetapi tidak signifikan

atas pengumuman penerbitan obligasi syari’ah.

2. Hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan one sample t-test

menunjukkan bahwa terdapat trading volume activity yang positif dan signifikan

atas pengumuman penerbitan obligasi syariah.

3. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tetapi

tidak signifikan antara abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman

penerbitan obligasi syari’ah.

4. Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tetapi

tidak signifikan antara trading volume activity saham sebelum dan sesudah

pengumuman penerbitan obligasi syari’ah.

KETERBATASAN DAN SARAN

Peneliti ini mempunyai sejumlah keterbatasan, yaitu:

1. Penelitian ini menggunakan data harian, sehingga dimungkinkan pasar belum

bereaksi pada saat penerbitan obligasi syariah. Pada penelitian selanjutnya

disarankan untuk menggunakan data mingguan atau data bulanan.

2. Penelitian ini menggunakan IHSG untuk mengukur market return. Pada

penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan LQ 45 atau Indonesian

Islamic Index sebagai indikator untuk mengukur market return.

20

Page 21: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

3. Perusahaan ini menggunakan 30 hari periode estimasi. Pada penelitian

selanjutnya disarankan untuk menambah periode estimasi menjadi 50 hari, 100

hari atau lebih agar diperoleh hasil yang lebih baik.

4. Jumlah sampel penelitian ini 9 perusahaan. Pada penelitian selanjutnya

disarankan untuk menambah jumlah sampel, karena jumlah sampel yang lebih

banyak memungkinkan hasil yang lebih baik.

21

Page 22: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim. 2005. Analisis Investasi. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Baihaqi Fanani dan Laely Widiyanti. 2005. “Pengaruh Pemilu 5 April 2004 Terhadap Return Saham LQ 45 di PT. Bursa Efek Jakarta”. Kajian Bisnis STIE Widya Manggala Yogyakarta. Vol. 13. No. 2: 218 – 230.

Endah Diansari dan Kusharyanti. 2004. “Reaksi Pasar Atas Perubahan Pemeringkatan Obligasi”. Wahana. Vol. 7. No. 2: 113 – 125.

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. 2005. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia no: 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah. http://www.google.com/htm.

Ibnu Subiyanto. 1998. Metodologi Penelitian (Manajemen dan Akuntansi). Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Iggi H. Achsien. 2003. Mengenal Obligasi Syariah. http://www.google.com.htm.

Indrianita Anis. 2003. “Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Stock Return disekitar Tanggal Pengumuman: Pengujian Signaling Hypothesis pada Bursa Efek Jakarta”. Media Akuntansi, Auditing dan Informasi. Vol. 3. No. 1: 76 – 99.

Indriantoro N. dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen Keuangan. Jakarta: Divisi Publikasi Ikatan Akuntansi Indonesia.

Jogiyanto H. M. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Jones, Charles P. 1997. Investment: Analysis and Management. Sixth Edition. New Jersey: John Wiley and Sons Publisher.

Kamaruddin Ahmad. 1996. Dasar – Dasar Manajemen Investasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

22

Page 23: Paper REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PENGUMUMAN PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH

Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pengumuman Obligasi Syariah

Marwan A. Suryawijaya dan Faizal A. Setiawan.1998. “Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa Politik Dalam Negeri (Event Study pada Peristiwa 27 Juli 1996)”. Kelola. Vol. 7. No. 18: 137 – 253.

Marzuki Usman, Singgih Riphat dan Syahrir Ika. 1997. Pengetahuan Dasar Pasar Modal. Jakarta: Institut Bankir Indonesia.

Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution. 2007. Investasi pada Pasar Modal Syariah. Jakarta: Kencana

R. Gatot Rustamadji. 2001. “Analisis Ekspektasi Investor di Bursa Efek Jakarta terhadap Peristiwa Politik (Event Study : Peristiwa Keputusan Memoranum oleh DPR dalam Kasus Bullogate dan Bruneigate)”. http://www.google.com.htm.

Singgih Santoso. 2004. SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Sri Anik. 2006. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Semarang: Unissula Press.

Suad Husnan. 1998. Dasar – Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi 3.Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN.

Treisye Ariance L. 2002. “Reaksi Pasar Modal terhadap Peristiwa Pergantian Presiden Republik Indonesia 23 Juli 2001: Kajian terhadap Return Saham LQ 45 di Bursa Eek Jakarta”. Semarang: Simposium Nasional Akuntansi V.

Wawan Setiawan. 2006. “Reaksi Pasar Atas Ketepatan dan Keterlambatan Publikasi Laporan Keuangan Interim”. Kompak. No. 1: 85 – 95.

Zvi Bodie, Alex Kane, dan Alan J. Marcus. 2005. Investment. 6th edition. The Mc Graw – Hill Companies, Inc.

23