paper kondisi geologi sungai boyong

11
Kondisi Geologi Sungai Boyong - Sungai Code Sungai Boyong dan Sungai Code adalah sungai-sungai yang membelah Yogyakarta dimana Sungai Boyong merupakan sungai utama dan bagian hulu dari Sungai Code sehingga memiliki arah aliran yang sama. Sungai Boyong dan Sungai Code memiliki sumber air dan sumber sedimen yang berasal dari Gunung Merapi sebagai bagian hulu dari kedua sungai tersebut sehingga Gunung Merapi memberikan pengaruh yang sangat dominan terhadap proses fluviatil maupun sedimentasi dari kedua sungai ini. Sungai ini merupakan jalur aliran lahar dingin hasil erupsi Merapi dan bermuara ke bagian selatan Pulau Jawa tepatnya di bagian Pantai Selatan Jawa yang berhubungan langsung dengan Samudra Hindia. Dalam proses aliran dan perkembangannya, sungai – sungai ini kemudian bertemu pada satu sungai yaitu Sungai Opak.

Upload: hendra-maulana-irvan

Post on 19-Feb-2016

222 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Paper Kondisi Geologi Sungai Boyong

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Kondisi Geologi Sungai Boyong

Kondisi Geologi Sungai Boyong - Sungai Code

Sungai Boyong dan Sungai Code adalah sungai-sungai yang membelah Yogyakarta dimana

Sungai Boyong merupakan sungai utama dan bagian hulu dari Sungai Code sehingga memiliki arah

aliran yang sama. Sungai Boyong dan Sungai Code memiliki sumber air dan sumber sedimen yang

berasal dari Gunung Merapi sebagai bagian hulu dari kedua sungai tersebut sehingga Gunung

Merapi memberikan pengaruh yang sangat dominan terhadap proses fluviatil maupun

sedimentasi dari kedua sungai ini. Sungai ini merupakan jalur aliran lahar dingin hasil erupsi

Merapi dan bermuara ke bagian selatan Pulau Jawa tepatnya di bagian Pantai Selatan Jawa yang

berhubungan langsung dengan Samudra Hindia. Dalam proses aliran dan perkembangannya,

sungai – sungai ini kemudian bertemu pada satu sungai yaitu Sungai Opak.

Aliran-aliran Sungai dari Gunung Merapi yang melewati Kota Yogyakarta

Apabila ditinjau dari segi kondisi geologi dari kedua sungai ini, sangat jelas terlihat

berbagai perbedaan yang dapat dikatakan cukup signifikan dari tahun ke tahun dalam jangka

waktu geologi yang relatif singkat. Perubahan tersebut mencakup berbagai aspek geologi seperti

morfologi, stratigrafi, dan provenance. Penyebab yang sangat mempengaruhi perubahan kondisi

Page 2: Paper Kondisi Geologi Sungai Boyong

geologi tersebut adalah erupsi dari Gunung Merapi yang terjadi beberapa tahun terakhir maupun

di waktu yang lampau. Bencana tersebut mengakibatkan kondisi geologi di sekitar wilayah erupsi

menjadi rusak dan hancur. Hal ini disebabkan karena material hasil erupsi Gunung Merapi

menyebabkan sebagian morfologi menjadi tertimbun bahkan hilang. Selain itu, faktor yang

semakin memperparah perubahan kondisi geologi hingga saat ini adalah adanya bencana

sekunder erupsi Gunung Merapi berupa banjir lahar dingin yang semakin menyebar ke daerah –

daerah lainunya.

KONDISI GEOLOGI SUNGAI BOYONG

A. Morfologi

Sungai Boyong merupakan sungai yang terletak pada satuan morfologi kaki

gunung merapi yang memiliki elevasi 400-600 mdpl, pada lereng merapi bagian selatan

dan sungai ini secara umum mengalir dari utara ke selatan. Sungai ini merupakan salah

satu sungai hasil dari pelepasan recharge area atau pelepasan air tanah hasil resapan dari

daerah yang lebih tinggi. Hulu dari sungai Boyong ini secara geografis terletak di Desa

Hargobinangun, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten sleman, Yogyakarta.

Endapan sungai yang ditambang warga

Foto 1: Kenampakan Sungai Boyong tanggal 9 April2011

Page 3: Paper Kondisi Geologi Sungai Boyong

Sumber: Koleksi Eva Mulyaningsih

Sungai ini memiliki pola penyaluran dendritic dengan stadia sungai muda dan

lembah yang berbentuk “V”. Namun, pasca erupsi Merapi 2010 yang lalu, karena kekuatan

erupsi yang cukup besar, material-material erpsi mengikis tebing-tebing sungai dan

kemudian material erupsi terendapkan cukup tebal pada sungai itu sendiri sehingga

nampak seakan-akan lembah sungai berbentuk “U” dengan stadia dewasa. Aliran pada

sungai ini cenderung membentuk suatu aliran “braided stream” atau teranyam karena

sungai ini mengendapkan material dimanapun saat sugai tak mampu lagi membawanya

untuk ditransportasikan ke arah hilir.

Sungai Boyong yang merupakan bagian hulu telah mengalami proses erosi dan

sedimentasi yang cukup ekstrim karena banjir lahar beberapa waktu yang lalu yang

memiliki kecepatan arus sangat tinggi dengan kompetensi sungai yang tinggi pula.

Material-material yang dibawa berasal dari zona proximal masih bersifat kental,

menunjukkan bahwa terjangan lahar Merapi yang terjadi beberapa waktu yang lalu

sangatlah hebat yang terlihat dari bongkah-bongkah batuan yang sangat besar yang

tertransport oleh lahar tersebut. Pada beberapa aliran sungai, terlihat dasar sungai yang

tertutup oleh sulfur berwarna kuning yang berasal dari Gunung Merapi.

Di bagian tebing sungai terlihat endapan dengan sifat matrix supported, sortasi

yang buruk, dan terlihat fragmen berukuran boulder yang mengambang di matrix yang

halus. Hal ini berarti bahwa fluida yang terjadi sangatlah kental hingga mampu

mengambangkan fragmen berukuran boulder ini. Fragmen dengan bentuk butir sub-

angular ini menunjukkan fragmen belum tertransport sangat jauh dari sumbernya.

Pada Sungai ini juga terdapat beberapa sabo dam yang dibangun di atas endapan

fluviovulkanik hasil erupsi sebelumnya dan berfungsi menahan terjangan lahar Merapi

namun sudah putus karena terjangan lahar Merapi.

B. Stratigrafi

Sungai Boyong mengalir pada satuan morfologi kaki Gunung Merapi, dan

stratigrafi dari Sungai Boyong ini sendiri juga merupakan stratigrafi Merapi yang terdiri

atas Vulkanik Merapi Tua dan Vulkanik Merapi Muda (Rahardjo dkk.,1977).

1. Vulkanik Merapi Tua

Page 4: Paper Kondisi Geologi Sungai Boyong

Vulkanisme ini berumur Pleistosen atas dan tersusun oleh breksi

aglomerat dan leleran lava yang lebih bersifat basaltic daripada Merapi Muda.

Berdasarkan dating C-14, vaulkanik ini menunjukkan umur 4.350-2.870

sebelum 1950 (Wirahadikusumah, 1989).

2. Vulkanik Merapi Muda

Vulkanisme ini berumur Pleistosen atas dan tersusun atas material

rombakan Merapi Tua berupa endapan tufa, pasir, dan breksi yang

terkonsolidasi lemah dan dating C-14 menunjukkan umur 1.700 – 340 tahun

sebelum 1950 (Wirahadikusumah, 1989).

McDonald dan Partners (1984) membagi satuan ini menjadi 2, yaitu

Formasi Sleman dan Formasi Yogyakarta.

a) Formasi Sleman, terdiri atas pasir dan kerikil yang diselingi bongkah dan

merupakan kenampakan bagian bawah dari vulkanik merapi muda.

b) Formasi Yogyakarta, yang terdiri dari perselingan pasir, kerikil, lanau, dan

lempung. Formasi ini merupakan kenampakan bagian atas dari Vulkanik

merapi Muda.

Potensi positif dari sungai ini adalah sebagai lokasi penambangan material bahan

galian golongan C, karena memang terdapat banyak pasir yang dibawa oleh lahar Merapi.

Sedangkan potensi negatif daerah ini adalah rawan terjadi gerakan masa seperti tanah

longsor pada tebing sungai yang sangat curam serta ancaman dari banjir lahar yang

sangat berbahaya jika terjadi erupsi.

C. Provenance

Provenance dari Sungai Boyong ini tentu saja berasal dari hasil hasil lapukan

ataupun transportasi material-material Gunung Merapi. Dan untuk endapan yang

dominan saat ini adalah hasil dari erupsi Merapi tahun 2010 (Merapi muda) yang

terendapkan di atas endapan-endapan fluviovulkanik sebelumnya. Material-material ini

beragam ukurannya, mulai dari bongkah hingga berukuran pasir. Mineral-mineral seperti

hornblenda, kuarsa, feldspar, biotit, serta mineral-mineral lainnya hadir sangat melimpah

dengan ukuran butir pasir kasar-pasir medium. Litik berwarna abu-abu kehitaman

dengan tekstur porfiroafanitik juga hadir mulai dari ukuran pasir hingga kerakal. Andesite

porphyry, pumice, scoria juga terdapat pada sungai Boyong yang juga berasal dari hasil

erupsi Merapi. Kehadiran boulder yang cukup melimpah menandakan bahwa arus dari

Page 5: Paper Kondisi Geologi Sungai Boyong

lahar sangat;ah pekat dan berenergi tinggi. Material-material ini bersifat intermediet,

sesuai dengan tipe magma merapi saat ini dan dengan kehadiran pumis serta skoria

menunjukkan bahwa tipe erupsi yang terjadi juga eksplosif, namun untuk provenance

secara keseluruhan, material-material yang ada di Sungai boyong berasal dari vulkanik

Merapi tua dan vulkanik Merapi muda yang juga tergambar dalam stratigrafi Sungai

Boyong itu sendiri.

 

KONDISI GEOLOGI SUNGAI CODE

A. Morfologi

Sungai Code adalah sungai yang membelah Yogyakarta dan merupakan anak dari

Sungai Boyong. Sungai ini mengalir dari utara ke selatan yang kemudian bergabung

dengan Sungai Opak yang kemudian mengalir menuju ke Samudra Hindia. Sungai Code ini

memiliki pola penyaluran dendritik dengan stadia sungai yang telah menuju ke arah

dewasa atu bahkan sudah dewasa wal. Meandering sudah terjadi pada sungai ini sehingga

dapat juga ditemukan morfologi-morfologi seperti cut off slope, slip off slope serta

endapan-sendapan sungai seperti point bar dan channel bar. Saat ini, ketinggian tebing

sungai dari permukaan sungai adalah 0,5 – 3 meter dan lebar sungai yang mencapai

kurang lebih 10-15 meter. Pada saat air meluap, aliran sungai ini nampak bergelombang,

hal ini disebabkan oleh adanya material-material yang ada di dasar sungai yang secara

perlahan ikut bergerak dan kemudian mengangkat air diatasnya memberntuk

geolombang-geolmbang seperti yang terlihat.

B. Stratigrafi

Stratigrafi dari Sungai Code ini didominasi oleh Vulkanik Merapi Muda yang

berasal dari hasil rombakan material vulkanik Merapi Tua seperti breksi, pasir dan tuff

yang kemudian bergabung dengan endapan-endapan dari vulkanisme Merapi muda itu

sendiri pada bagian atasnya.

- Vulkanik Merapi Muda

Berumur Pleistosen atas dan tersusun atas material rombakan Merapi Tua berupa

endapan tufa, pasir, dan breksi yang terkonsolidasi lemah dan dating C-14

menunjukkan umur 1.700 – 340 tahun sebelum 1950 (Wirahadikusumah, 1989),

terbagi menjadi :

Page 6: Paper Kondisi Geologi Sungai Boyong

Foto 4: Sungai Code yang terlihat dari Desa Wonokromo

Sumber : Koleksi Betzy Nella Redinoviria

a. Formasi Sleman, terdiri atas pasir dan kerikil yang diselingi bongkah dan

merupakan kenampakan bagian bawah dari vulkanik merapi muda.

b. Formasi Yogyakarta, yang terdiri dari perselingan pasir, kerikil, lanau, dan

lempung. Formasi ini merupakan kenampakan bagian atas dari Vulkanik

merapi Muda. (McDonald dan Partners, 1984)

Potensi positif dari sungai ini adalah sebagai lokasi penambangan material bahan

galian golongan C dan juga sebagai pengairan dan sumber air yang cukup penting bagi

masyarakat Yogyakarta. Sedangkan potensi negatif daerah ini adalah ancaman dari banjir

lahar yang sangat berbahaya jika terjadi erupsi.

C. Provenance

Provenance dari endapan-endapan yang dibawa oleh Sungai Code merupakan

material-material rombakan Merapi yang telah mengalami proses transportasi dan

sedimentasi sebelumnya oleh Sungai Boyong dan untuk endapan yang dominan saat ini

adalah hasil dari erupsi Merapi tahun 2010 (Merapi muda). Provenance juga berasal dari

rombakan-rombakan formasi yang ada pada Sungai Boyong dan Sungai Code itu sendiri

berupa kerikil, pasir, lanau dan lempung. Jadi sebenarnya provenance Sungai Code berasal

dari Merapi Tua dan juga Merapi Muda, namun kemungkina telah didominasi oleh Merapi

Muda.

Page 7: Paper Kondisi Geologi Sungai Boyong

Saat ini, unconsolidated material yang terdapat pada Sungai Code didominasi oleh

material-material fluviovulcanic berukuran kerakal-pasir (pada Sungai Code bagian atas)

yang kemudian menghalus menjadi material berukuran pasir pada Sungai Code bagian

tengah-bawah sebelum akhirnya masuk ke Sungai Opak. Material berukuran pasir

didominasi oleh mineral-mineral berupa kuarsa, hornblenda, feldspar dan juga litik yang

berasal dari hancuran/rombakan batuan-batuan Merapi. Kerakal juga terdapat pada

Sungai Code bagian atas dengan jumlah yang cukup melimpah dan kerakal ini juga

merupakan pecahan-pecahan batuan yang telah ada sebelumnya yang kemudian

tertransport oleh sungai ataupun pada saat banjir lahar terjadi. Dibandingkan dengan

material yang ada di Sungai Boyong, endapan-endapan pada Sungai Code rata-rata

memiliki ukuran butir yang lebih kecil dimana pada Sungai Code didominasi oleh material

berukuran pasir dan keterdapatan kerakal yang semakin sedikit dan pada Sungai boyong

didominasi oleh pasir namun terdapat boulder-boulder yang merepresentasikan kekuatan

terjangan lahar itu sendiri.

Page 8: Paper Kondisi Geologi Sungai Boyong

DAFTAR PUSTAKA

Fathani, T.F., Djoko Legono, Dwikorita Karnawati, Adam P.P., Eko P., Development of Debris

Flow Early Warning System for Volcanic Rivers at Mt. Merapi Area , The Second World

Landslide Forum.

Heryanti, D.N., 2012, Community Based Approach to Assess Flood Risk Perception and Coping

Mechanism Along Code River Yogyakarta Municipality. Thesis.

Lavigne, Franck, 1999, Lahar hazard micro-zonation and risk assessment in Yogyakarta city,

Indonesia, Kluwer Academic Publishers, Netherlands, Geojurnal 49, pp. 173-183.

Legono, D., 2006, Sediment Bypass Modelling of Volcanic Rivers (A Case Study: Boyong River,

Merapi Mount, Indonesia), Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil, Volume 14, Nomor 2,

pp. 142-149.

Winarno, Setya, Techno-Financial Feasibility Analysis Volcanic Material Sand in The Code River

for Concrete Blocks. Seminar Nasional Pengembangan Kawasan Merapi.

shin-shanshan.blogspot.com/.../kondisi-geologi-sungai-boyong-sungai.html

(diakses tanggal 21 September 2013 pukul 23.00)

http://www.geomacnews.com/2013/12/kondisi-geologi-sungai-boyong-sungai.html

(diakses tanggal 21 September 2013 pukul 23.00)