paper entamoeba histolytica dan entamoeba coli

33
PARASITOLOGI Entamoeba histolytica dan Entamoeba coli Oleh: Agung Gede Wikantara (0508505068) Bayu Anggara (0808505027) I. B. Pt. Dharma Santosa (0808505036) JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

Upload: gustiagungayu-devi-yanti

Post on 29-Jun-2015

3.800 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

PARASITOLOGI

Entamoeba histolytica dan Entamoeba coli

Oleh:

Agung Gede Wikantara (0508505068)

Bayu Anggara (0808505027)

I. B. Pt. Dharma Santosa (0808505036)

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

BUKIT JIMBARAN

2010

Page 2: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

Entamoeba histolytica

Amoebiasis adalah suatu keadaan terdapatnya Entamoeba histolytica dengan atau tanpa

manifestasi klinik, dan disebut sebagai penyakit bawaan makanan (Food Borne Disease).

Entamoeba histolytica juga dapat menyebabkan Dysentery amoeba, penyebarannya

kosmopolitan banyak dijumpai pada daerah tropis dan subtropics terutama pada daerah yang

sosio ekonomi lemah dan hugiene sanitasinya jelek. Entamoeba histolytica pertama kali

ditemukan oleh Losh tahun 1875 dari tinja disentrai seorang penderita di Leningrad, Rusia.

Pada autopsi, Losh menemukan Entamoeba histolytica bentuk trofozoit dalam usus besar,

tetapi ia tidak mengetahui hubungan kausal antara parasit ini dengan kelainan ulkus usus

tersebut. Pada tahun 1893 Quiche dan Roos rnenemukan Entamoeba histolytica bentuk kista,

sedangkan Schaudin tahun 1903 memberi nama spesies Entamoeba histolytica dan

membedakannya dengan amoeba yang juga hidup dalam usus besar yaitu Entamoeba coli.

Sepuluh tahun kemudian Walker dan Sellards di Filiphina membuktikan dengan eksperimen

pada sukarelawan bahwa entamoeba histolytica merupakan parasit komensal dalam usus

besar. Klasifikasi amoebiasis menurut WHO (1968) dibagi dalam asimtomatik dan

simptomatik, sedang yang termasuk amoebiasis simptomatik yaitu amoebiasis intestinal yaitu

dysentri, non-dysentri colitis, amoebic appendicitas ke orang lain oleh pengandung kista

entamoeba hitolytica yang mempunyai gejala klinik (simptomatik) maupun yang tidak

(asimptomatik)

1. Taksonomi

Kingdom : Protista

Filum : Sarcomastigophora

Kelas : Rhizopoda

Ordo : Amoebida

Genus : Entamoeba

Spesies : Entamoeba histolytica

Page 3: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

2. Distribusi Grafik

Amebiasis terdapat di seluruh dunia (kosmopolit) terutama di daerah tropic dan di daerah

beriklim sedang.

3. Epidemiolgi

Amooebasis tersebar luas diberbagai negara diseluruh dunia. Pada berbagai survei

menunjukkan frekwensi diantara 0,2 -50 % dan berhubungan langsung dengan sanitasi

lingkungan sehingga penyakit ini akan banyak dijumpai pada daerah tropik dan subtropik

yang sanitasinya jelek, dan banyak dijumpai juga dirumahrumah sosial, penjara, rumah sakit

jiwa dan lain-lain. Sumber infeksi terutama "carrier" yakni penderita amoebiasis tanpa gejala

klinis yang dapat bertahan lama megeluarkan kista yang jumlahnya ratusan ribu perhari.

Bentuk kista tersebut dapat bertahan diluar tubuh dalam waktu yang lama. Kista dapat

menginfeksi manusia melalui makanan atau sayuran dan air yang terkontaminasi dengan tinja

yang mengandung kista.

Infeksi dapat juga terjadi dengan atau melalui vektor serangga seperti lalat dan kecoak

(lipas) atau tangan orang yang menyajikan makanan (food handler) yang menderita sebagai

"carrier", sayur-sayuran yang dipupuk dengan tinja manusia dan selada buah yang ditata atau

disusun dengan tangan manusia. Bukti-bukti tidak langsung tetapi jelas menunjukkan bahwa

air merupakan perantara penularan. Sumber air minum yang terkontaminasi pada tinja yang

berisi kista atau secara tidak sengaja terjadi kebocoran pipa air minum yang berhubungan

dengan tangki kotoran atau parit. Penularan diantara keluarga sering juga terjadi terutama

pada ibu atau pembantu rumah tangga yang merupakan "carrier", dapat mengkontaminasi

makanan sewaktu menyediakan atau menyajikan makanan tersebut.

Pada tingkat keadaan sosio ekonomi yang rendah sering terjadi infeksi yang disebabkan

berbagai masalah, antara lain:

1. Penyediaan air bersih, sumber air sering tercemar.

2. Tdak adanya jamban, defikasi disembarang tempat, memungkinkan amoeba dapat

dibawa oleh lalat atau kecoa.

3. Pembuangan sampah yang jelek merupakan tempat pembiakan lalat atau lipas yang

berperan sebagai vektor mekanik.

Page 4: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

Pengandung kista yang jumlahnya besar dan penderita dalam keadaan konvalesensi

merupakan bahaya potensial yang merupakan sumber infeksi dan harus diobati dengan

sempurna karena keduanya merupakan masalah kesehatan yang besar. Kista dapat hidup

lama dalam air (10 -14 hari). Dalam lingkungan yang dingin dan lembab kista dapat hidup

selama kurang lebih 12 hari, kista juga tahan terhadap Clor ( Cl ) yang terdapat dalam air

leding dan kista akan mati pada suhu 50° C atau dalam keadaan kering. Entamoeba

histolytica ini juga menyebabkan Dysenteriae amoeuba, abses hati dan Giardia lamblia yang

banyak ditemukan pada anak-anak. Infeksi juga ditularkan dalam bentuk kista, sehingga

pengandung kista adalah penting dalam penyebaran penyakit ini.

Di Indonesia, amoebiasis kolon banyak dijumpai dalam keadaan endemi. Prevalensi

Entamoeba histolytica di berbagai daerah di Indonesia berkisar antara 10 –18 %. Amoebiasis

juga tersebar luas diberbagai negara diseluruh dunia. Pada berbagai survei menunjukkan

frekuensi diantara 0,2 -50 % dan berhubungan dengan sanitasi lingkungan sehingga penyakit

ini akan banyak dijumpai pada daerah tropic dan subtropik yang sanitasinya jelek. Di Cina,

Mesir, India dan negeri Belanda berkisar antara 10,1 –11,5%, di Eropa utara 5 -20%, di

Eropa Selatan 20 -51 % dan di Amerika Serikat 20%. Frekuensi infeksi Entamoeba

histolytica diukur dengan jumlah pengandung kista. Perbandingan berbagai macam

amoebiasis di Indonesia adalah sebagai berikut, amoebiasis kolon banyak ditemukan,

amoebiasis hati hanya kadang-kadang amoebiasis otak lebih jarang lagi dijumpai.

4. Morfologi E. histolytica

Amoeba ini memiliki bentuk trofozoit dan kista. Trofozoitnya memiliki ciri-ciri

morfologi :

1. Ukuran 10-60 mikron

2. Sitoplasma bergranuar dan mengandung eritrosit, yang merupkan penanda penting

untuk diagnosisnya.

3. Terdapat satu buah inti entamoeba, ditandai dengan karyosom padat yang terletak di

tengah inti, serta kromatin yang tersebar di pinggiran inti.

4. Bergerak progesif dengan alat gerak ektoplasma yang lebar disebut pseudopodia.

Kista E. histolytica memiliki cirri-ciri morfologi sebagai berikut :

Page 5: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

1. Bentuk memadat mendekati bulat, ukuran 10-20 mikron

2. Kista matang memiliki 4 buah entamoeba.

3. Tidak dijumpai lagi eritrosit dalam sitoplasma

4. Kista yang belum matang memiliki glikogen berbentuk seperti cerutu, namun

biasanya menghilang setelah terbentuk kista matang.

Dalam peralihan bentuk trofozoit menjadi kista, ektoplasma dan di dalam sitoplasma

tidak dijumpai lagi eritrosit. Bentuk ini dikenal dengan istilah minuta. Bentuk minuta dari

E. histolytica sangat mirip dengan bentuk trofozoit dari E. coli.

5. Siklus Hidup

Page 6: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

Daur hidup E. histolytica sangat sederhana, dimana parasit ini didalam usus besar

akan memperbanyak diri. Dari sebuah kista akan terbentuk 8 tropozoit yang apabila

tinja dalam usus besar konsistensinya padat maka, tropozoit langsung akan terbentuk

menjadi kista dan dikeluarkan bersama tinja, sementara apabila konsistensinya cair maka,

pembentukan kista terjadi diluar tubuh.

E. histolytica terdapat diseluruh dunia (kosmopolit) terutama didaerah tropic dan

daerah beriklim sedang. Dalam daur hidupya Entamoeba histolytica memiliki 3

stadium yaitu:

1. Bentuk histolitika.

2. Bentuk minuta

3. bentuk kista

Bentuk histolitika dan bentuk minuta adalah bentuk trofozoit. Perbedaan antara

kedua bentuk tropozoit tersebut adalah bahwa bentuk histolytika bersifat fatogen dan

mempunyai ukuran yang lebih besar dari bentuk minuta. Bentuk histolitika berukuran 20

– 40 mikron, mempunyai inti entamoeba yang terdapat di endoplasma. Ektoplasma

bening homogen terdapat di bagian tepi sel, dapat dilihat dengan nyata. Pseudopodium

yang dibentuk dari ektoplasma, besar dan lebih seperti daun, di biasanya tidak

mengandung bakteri atau sisa makanan, tetapi mengandung sel darah merah. Bentuk

histolytica ini patogen dan dapat hidup dijaringan usus besar, hati, paru, otak, kulit dan

vagina. Bentuk ini berkembang biak secara belah pasang di jaringan dan dapat merusak

jaringan tersebut sesuai dengan nama spesiesnya Entomoeba histolitica (histo= jaringan,

lysis = hancur).

Bentuk minuta adalah bentuk pokok esensial, tanpa bentuk minuta daur hidup tidak

dapat berlangsung, besamya 10-20 mikron. Inti entamoeba terdapat di endoplasma yang

berbutir-butir. Endoplasma tidak mengandung sel darah merah tetapi mengandung

bakteri dan sisa makanan. Ektoplasma tidak nyata, hanya tampak bila membentuk

pseudopodium. Pseudopodium dibentuk perlahan-lahan sehingga pergerakannya lambat.

Bentuk minuta berkembang biak secara belah pasang dan hidup sebagai komensal di

rongga usus besar, tetapi dapat berubah menjadi bentuk histolitika yang patogen.

Bentuk kista dibentuk di rongga usus besar, besamya 10 -20 mikron,

Page 7: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

berbentuk bulat lonjong, mempunyai dinding kista dan ada inti entamoeba. Dalam tinja

bentuk ini biasanya berinti 1 atau 2, kadang-kadang terdapat yang berinti 2. Di

endoplasma terdapat benda kromatoid yang besar, menyerupai lisong dan terdapat juga

vakuol glikogen. Benda kromatoid dan vakuol glikogen dianggap sebagai makanan

cadangan, karena itu terdapat pada kista muda. Pada kista matang, benda kromatoid dan

vakuol glikogen biasanya tidak ada lagi. Bentuk kista ini tidak patogen, tetapi dapat

merupakan bentuk infektif. Entamoeba histolytica biasanya hidup sebagai bentuk minuta

di rongga usus besar manusia, berkembang biak secara belah pasang, kemudian dapat

membentuk dinding dan berubah menjadi bentuk kista. Kista dikeluarkan bersama tinja.

Dengan adanya dinding kista, bentuk kista dapat bertahan terhadap pengaruh buruk di

luar tubuh manusia. bentuk dengan mendadak, pergerakannya cepat. Endoplasma berbutir

halus

Bentuk yang infektif adalah kista. Setelah tertelan, kista akan mengalami ekstitasi di

ileum bagian bawah trofozoit kembali. Trofozoit kemudian memperbanyak diri dengan

cara belah pasang. Trofozoit kerap mengalami enkistasi (merubah diri menjadi bentuk

kista). Kista akan dikeluarkan bersama tinja. Bentuk trofozoit dan kista dapat dijumpai di

dalam tinja. Namun trofozoit biasanya dijumpai pada tinja cair.bE. histolytica bersifat

invasif, sehingga trofozoit dapat menembus dinding usus dan kemudian beredar di dalam

sirkulasi darah (hematogen).

6. Patologi dan Gejala Klinik

Gejala-gejala klinik dari amoebiasis tergantung daripada lokalisasi dan beratnya

infeksi. Penyakit disentri yang ditimbulkannya hanya dijumpai pada sebagian kecil

penderita tanpa gejala dan tanpa disadari merupakan sumber infeksi yang penting yang

kita kenal sebagai "carrier", terutama didaerah dingin, yang dapat mengeluarkan berjuta-

juta kista sehari. Penderita amoebiasis intestinalis sering dijumpai tanpa gejala atau

adanya perasaan tidak enak diperut yang samar-samar, dengan adanya konstipasi, lemah

dan neurastenia.

Page 8: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

Infeksi menahun dengan gejala subklinis dan terkadang dengan eksaserbasi kadang-

kadang menimbulkan terjadinya kolon yang "irritable" sakit perut berupa kolik yang tidak

teratur. Amoebiasis yang akut mempunyai masa tunas 1-14 minggu. Dengan adanya

sindrom disentri berupa diare yang berdarah dengan mukus atau lendir yang disertai

dengan perasaan sakit perut dan tenesmusani yang juga sering disertai dengan adanya

demam.

Amoebiasis yang menahun dengan serangan disentri berulang terdapat nyeri tekan

setempat pada abdomen dan terkadang disertai pembesaran hati. Penyakit menahun yang

melemahkan ini mengakibatkan menurunnya berat badan. Amoebiasis ekstra intestinalis

memberikan gejala sangat tergantung kepada lokasi absesnya. Yang paling sering

dijumpai adalah amoebiasis hati disebabkan metastasis dari mukosa usus melalui aliran

sistem portal. Sering dijumpai pada orang-orang dewasa muda dan lebih sering pada pria

daripada wanita dengan gejala berupa demam berulang, kadang-kadang disertai

menggigil, icterus ringan, bagian kanan diafragma sedikit meninggi, sering ada rasa sakit

sekali pada bahu kanan dan hepatomegali. Abses ini dapat meluas ke paru-paru disertai

batuk dan nyeri tekan intercostal, pleural effusion dengan demam disertai dengan

menggigil.

Pada pemeriksaan darah dijumpai lekositosis kadang-kadang amoebiasis hati

sudah lama diderita tanpa tanda-tanda dan gejalanya khas yang sukar didiagnosa. Infeksi

amoeba di otak menunjukkan berbagai tanda dan gejala seperti abses atau tumor otak.

Sayang sekali infeksi seperti ini baru didiagnosa pada autopsi otak. Amoebiasis ekstra

intestinalis ini dapat juga dijumpai di penis, vulva, perineum, kulit setentang hati atau

kulit setentang colon atau di tempat lain dengan tanda-tanda suatu ulkus dengan

pinggirnya yang tegas, sangat sakit dan mudah berdarah.

7. Diagnosis

Diagnosis pasti penderita amoebiasis adalah menemukan parasit didalam tinja atau

jaringan. Diagnosis laboratorium dapat dibuat dengan pemeriksaan mikroskopis atau

menemukan parasit dalam biakan tinja sering dijumpai Entamoeba histolytica bersama-

sama dengan kristal Charcot-Leyden. Diagnosis tidak selalu mudah, maka perlu

dilakukan pemeriksaan berulang teristimewa pada kasus menahun. Kegagalan dapat

Page 9: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

terjadi dengan teknik yang salah, mencari parasit tidak cukup teliti atau sering

dikacaukan dengan protozoa lain dan sel-sel artefak. Pemeriksaan tinja dengan sediaan

langsung dengan memakai air garam faal, atau lugol, dengan pengecatan trichrom,

hematoksilin (sediaan permanen) atau dengan metode konsentrasi. Pada umumnya pada

tinja encer akan di jumpai bentuk tropozoit disertai gejala klinik nyata, sedangkan pada

tinja padat pada penderita tanpa gejala terutama pada penderita menahun "carrier" akan

dijumpai terutama bentuk kista.

Bentuk trophozoit dapat dikenal karena gerakannya aktif, ektoplasma yang berbatas

jelas, nukleus dan adanya sel darah merah, cristal Charcot–Letden, yang dicernakan dan

kista-kista dapat dikenali dari bentuknya yang bulat dimana jumlah inti 1 - 4 dan benda

chromatoidnya. Pemeriksaan serologis, test haemaglutinasi, test presipitin, pemeriksaan

radiologis atau scalhing berperan pada penderita ekstra intestinal amoebiasis. Aspirasi

abses dapat dilakukan dengan menemukan cairan warna coklat dan pada akhir aspirasi

akan ditemukan bentuk tropozoit. Pada amoebiasis kolon akut biasanya diagnosis klinis

ditetapkan bila terdapat sindrom disentri disertai sakit perut (mules). Biasanya gejala

diare berlangsung tidak lebih dari 10 kali sehari. Gejala tersebut dapat dibedakan dari

gejala penyakit disentri basilaris. Pada disentri basilaris terdapat sindrom disentri dengan

diare yang lebih sering, kadangkadang sampai lebih dari 10 kali sehari, terdapat juga

demam dan lekositosis. Diagnosis laboratorium ditegakkan dengan menemukan

Entamoeba histolytica bentuk histolytica dalam tinja.

Amoebiasis kolon menahun biasanya terdapat gejala diare yang ringan diselingi

dengan obstipasi. Dapat juga terjadi suatu eksaserbasi akut dengan sindrom disentri.

Diagnosis laboratorium ditegakkan dengan menemukan Entamoeba histolytica bentuk

histolytica dalam tinja. Bila amoeba tidak ditemukan, pemeriksaan tinja perlu diulangi 3

hari berturut-turut. Reaksi serologi perlu dilakukan untuk menunjang disgnosis.

Proktoskop dapat digunakan untuk melihat luka yang terdapat di rektum dan untuk

melihat kelainan di sigmoid digunakan sigmoidoskop. Sedangkan pada amoebiasis hati

secara klinis dapat dibuat diagnosis bila terdapat gejala berat badan menurun, badan

terasa lemah, demam, tidak nafsu makan disertai pembesaran hati yang nyeri tekan. Pada

pemeriksaan radiologi biasanya didapatkan peninggian diafragma. Pemeriksaan darah

menunjukkan adanya kista dan trofozoit.

Page 10: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

8. Pengobatan

Beberapa obat amoebiasis yang penting adalah :

Emetin Hidroklorida.

Obat ini berkhasiat terhadap bentuk histolitika. Pemberian emetin ini hanya efektif

bila diberikan secara parenteral karena pada pemberian secara oral absorpsinya tidak

sempurna. Toksisitasnya relatif tinggi, terutama terhadap otot jantung. Dosis maksimum

untuk orang dewasa adalah 65 mg sehari. Lama pengobatan 4 sampai 6 hari. Pada orang

tua dan orang yang sakit berat, dosis harus dikurangi. Pemberian emetin tidak dianjurkan

pada wanita hamil, pada penderita dengan gangguan jantung dan ginjal. Dehidroemetin

relatif kurang toksik dibandingkan dengan emetin dan dapat diberikan secara oral. Dosis

maksimum adalah 0,1 gram sehari, diberikan selama 4–6 hari. Emetin dan dehidroemetin

efektif untuk pengobatan abses hati (amoebiasis hati).

Klorokuin.

Obat ini merupakan amoebisid jaringan, berkhasiat terhadap bentuk histolytica. Efek

samping dan efek toksiknya bersifat ringan antara lain, mual, muntah, diare, sakit kepala.

Dosis untuk orang dewasa adalah 1 gram sehari selama 2 hari, kemudian 500 mg sehari

selama 2 sampai 3 minggu.

Anti Biotik.

Tetrasiklin dan eritomisin bekerja secara tidak langsung sebagai amebiasid dengan

mempengaruhi flora usus. Peromomisin bekerja langsung pada amoeba. Dosis yang

dianjurkan adalah 25 mg/kg bb/hari selama 5 hari, diberikan secara terbagi.

Metronidazol (Nitraomidazol).

Metronidazol merupakan obat pilihan, karena efektif terhadap bentuk histolytica dan

bentuk kista. Efek samping ringan, antara lain, mual, muntah dan pusing. Dosis untuk

orang dewasa adalah 2 gram sehari selama 3 hari berturut-turut dan diberikan secara

terbagi.

Page 11: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

9. Pencegahan.

Pencegahan penyakit amoebiasis terutama ditujukan kepada kebersihan perorangan

(personal hygiene) dan kebersihan lingkungan (environmental hygiene). Kebersihan

perorangan antara lain adalah mencuci tangan dengan bersih sesudah mencuci anus dan

sebelum makan. Kebersihan lingkungan meliputi: memasak air minum, mencuci sayuran

sampai bersih atau memasaknya sebelum dimakan, buang air besar dijamban, tidak

menggunakan tinja manusia untuk pupuk, menutup dengan baik makanan yang

dihidangkan untuk menghindari kontaminasi oleh lalat dan lipas, membuang sampah

ditempat sampah yang ditutup untuk menghindari lalat.

Untuk menurunkan angka sakit, maka perlu diadakan usaha jangka panjang berupa

pendidikan kesehatan dan perbaikan sanitasi lingkungan dan usaha jangka pendek berupa

penyuluhan kesehatan dan pembersihan kampung halaman secar serentak (gotong

royong) dan juga dengan pengobatan massal ataupun individual.

Entamoeba coli

1. Taksonomi

Kindom : Protista

Filum : Sarcomastigophora

Kelas : Rhizopoda

Ordo : Amoebida

Genus : Entamoeba

Spesies : Entamoeba coli

2. Distribusi Geografik

Amoeba ini ditemukan kosmopolit. Di Indonesia frekuensinya antara 8-18%

3. Morfologi

Bergerak dan menangkap mangsa dengan menggunakan kaki semu (ada dua macam yaitu

lobodia dan filopodia). Hidup bebas di dalam air laut dan tawar. Berkembangbiak dengan cara

Page 12: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

membelah biner. - Bentuk selalu berubah-ubah, Habitat di air tawar, Inti sel berfungsi untuk

mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sel, Mempunyai vakuola makanan dan

vakuola kontraktil Reproduksi dengan pembelahan biner.

E. coli memiliki bentuk trofozoit dan kista. Trofozoit ditandai dengan ciri-ciri morfologi

berikut :

1. Bentuk ameboid, ukuran 15-50 mikron

2. Sitoplasma mengandung banyak vakuola yang berisi bakteri, jamur dan debris

(tanpa eritrosit)

3. Nukleus dengan karyosom sentral dan kromatin mengelilingi pinggirannya

4. Pseudopodia kurang lebar, sehingga tidak progresif dalam bergerak

Dengan morfologi demikian, maka trofozoit E. coli sangat mirip dengan prekista

dariE.histolytica. Kista E.coli memiliki ciri-ciri berikut:

1. Bentuk membulat dengan ukuran 10-35 mikron

2. Kista batang berisi 8-16 inti

3. Cromatoidal bodies berupa batang-batang langsing yang menyerupai jarum

Bentuk kista E. coli

Page 13: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

Bentuk trrofozoit Entamaoeba coli

4. Daur Hidup

E.coli

Page 14: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

E. coli hidup sebagai komensial di rongga usus besar. Dalam daur hidupnya terdapat bentuk

trofozoit dan bentuk kista. Di endoplasma terdapat benda kromatid yang besar, menyerupai

lisong dan terdapat juga vakuola glikogen. Benda kromatid dan vakuola glikogen di anggap

sebagai makanan cadangan, karena itu terdapat pada kista muda. Pada kista matang, benda

kromatid dan vakuola glikogen biasanya tidak ada lagi. Bemtuk kista ini tidak pathogen, tetapi

dapat merupakan bentuk infektif. Kista memiliki dinding yang mampu melindungi atau dapat

bertahan terhadap pengaruh buruk di luar badan manusia. Bila Kista matang tertelan, kista

tersebut sampai di lambung masih dalam keadaan utuh karena dinding kista tahan terhadap asam

lambung. Di rongga usus halus dinding kista dicernakan, terjadi eksitasi dan keluarlah bentuk-

bentuk trofozoit yang masuk ke rongga usus besar.

Bentuk trofozoit berukuran 15-30 mikron, berbentuk lonjong atau bulat. Bentuk ini

mempunyai sebuah inti entamoeba, dengan kariosom kasar dan biasanya letaknya eksentrik.

Butir-butir kromatin perifer juga kasar dan letaknya tidak merata. Ektoplasma tidak nyata, hanya

tampak bilapseudopodium dibentuk. Psedopodium lebar, dibentuk perlahan-lahan sehingga

pergerakannya lambat. Endoplasma bervakuola, mengandung bakteri dan sisi makanan, tidak

mengandung sel darah merah. Bentuk ini tidak dapat dibedakan dari bentuk minuta E.histolytica.

Cara berkembangbiaknya dengan belah pasang. Bentuk trofozoit biasanyaditemukan dalam tinja

lembek atau cair. Bentuk kista bulat atau lonjong berukuran 15-22 mikron. Dinding kista tebal,

berwarna hitam. Dalam tinja biasanya kista berinti 2 atau 8. Kista yang berinti 2 mempunyai

vakuola glikogen yang besar dan benda kromatid yang halus dengan ujung runcing seperti jarum.

Kista matang yang berinti 8 biasanya tidak lagi mengandung vakuola glikogen dan benda

kromatid. Infeksi terjadi dengan menelan kista matang.

5. Patologi dan gejala Klinis

Infeksi E.coli bersifat asimtomatis dan non pathogen. Namun Parasit E. coli sering dijumpai

bersamaan dengan infeksi E. hystolytica pada penderita amobiasis

6. Diagnosis

dilakukan dengan pemerikasaan tinja. Bentuk trofozoit E.coli agak sukar dibedakan dengan

bentuk prekista E. histolytica. Kista mudah dibedakan bila telah memiliki lebih dari 4 inti.

Diagnosis ditegakkan dengan menemukan bentuk trofozoit atau bentuk kista dalam tinja.

Page 15: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

7. Pengobatan

Pengobatan tidak diperlukan karena protozoa ini non pathogen. Namun dalam beberapa kasus

diare yang disebabkan konsentrasi E.coli yg berlebih di dalam tubuh manusia, dapat diberikan

pengobatan berupa oralit untuk menjaga elektrolit tubuh pasien.

8. Epidemiologi

Parasit E. coli tersebar luas diberbagai negara diseluruh dunia. Pada berbagai survei

menunjukkan frekwensi diantara 0,2 -50 % dan berhubungan langsung dengan sanitasi

lingkungan sehingga penyakit ini akan banyak dijumpai pada daerah tropik dan subtropik yang

sanitasinya jelek, dan banyak dijumpai juga dirumahrumahsosial, penjara, rumah sakit jiwa dan

lain-lain.

9. Pencegahan

Pencegahan terutama ditujukan kepada kebersihan perorangan (personal hygiene) dan

kebersihan lingkungan (environmental hygiene). Kebersihan perorangan antara lain adalah

mencuci tangan dengan bersih sesudah mencuci anus dan sebelum makan. Kebersihan

lingkungan meliputi: memasak air minum, mencuci sayuran sampai bersih atau memasaknya

sebelum dimakan, buang air besar dijamban, tidak menggunakan tinja manusia untuk pupuk,

menutup dengan baik makanan yang dihidangkan untuk menghindari kontaminasi oleh lalat dan

lipas, membuang sampah ditempat sampah yang ditutup untuk menghindari lalat. Untuk

menurunkan angka sakit, maka perlu diadakan usaha jangka panjang berupa pendidikan

kesehatan dan perbaikan sanitasi lingkungan dan usaha jangka pendek berupa penyuluhan

kesehatan dan pembersihan kampung halaman secara serentak (gotong royong) dan juga dengan

pengobatan massal ataupun individual.

Page 16: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

Daftar Pustaka

A. Samik Wahab, Prof.dr. 1993., Imunologi III. Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta

Anonim . 2008. Siklus hidup protozoa http://parasitfkundip.wordpress.com/

Gandahusada, Sriasi. Herry, D Ilahude dan Wita, P.1997. Parasitologi Kedokteran. Fakultas

Kedokteran Universitas Gajah mada. Yogyakarta.

Garcia, Lynne S.1996. Diagnostik Parasitologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Hemma Yulfi. 2006. Protozoa Intestinalis.http://library.usu.ac.id/download/fk/06001187.pdf.

Universitas Sumatera Utara. Medan.

Rasmaliah, amoebiasis http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm.rasmaliah.pdf Fakultas Ilmu

Kesehatan Masyarakata USU. Medan.

Sri Oemijati, Prof.dr.dkk., 1988. Parasitologi Kedokteran. Bina Cipta Bandung

Page 17: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

Rico Pramana ( 08-32 )

1. Kista E.coli dalam tinja manusia bisa hidup atau tahan berapa lama?

Kista E.coli akan berbentuk kista matang dalam tinja manusia, kista akan bertahan

hingga tinja manusia telah mengurai sempurna oleh bakteri pembusuk. Kista akan

mengalami masa dorman.

2. Bagaimana perkembangan kista tersebut sampai bisa menginfeksi host? Apakah dalam

bentuk kista saja sudah dapat menginfeksi host?

Kista akan berbentuk kista matang hingga masuk ke dalam sistem pencernaan di usus,

kemudian akan berkembang biak dengan melakukan pembelahan secara biner. Dengan

menggunkan oraganel kromosom dalam intinya ada 2 kemungkinan yang terbentuk yaitu

bentuk trofozoit dan kista. Bentuk kista akan berkembang menjadi kista matang yang

dapat menginfeksi sel host.

Ni Ketut Melysa C (08-04)

1. Bisakah dijelaskan bentuk trofozoit itu dilihat dari ciri-cirinya dan gambarnya?

a. Bentuk ameboid, ukuran 15-50 mikron

b. Sitoplasma mengandung banyak vakuola yang berisi bakteri, jamur dan debris

(tanpa eritrosit)

c. Nukleus dengan karyosom sentral dan kromatin mengelilingi pinggirannya

d. Pseudopodia kurang lebar, sehingga tidak progresif dalam bergerak

2. Apa Penyebabnya E.coli hanya sering hidup di daerah panas?

E.coli dapat hidup secara kosmopolit yang artinya dapat hidup pada suhu berapa pun tak

terkecuali hidup di daerah dingin. Karena dalam E.coli memilki ketahanan terhada suhu

rendah.

3. Apakah E.coli memiliki hospes perantara atau reservoar?? E. coli memiliki resevoar

berupa seperti kecoa, lalat dll

A. A Agustia Sinta D.( 08-19 )

1. Pada daur hidup E.coli, Pada Saat apakah yang paling berbahaya?? Pada Saat

berbentuk kista matang.

Page 18: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

Ni Putu Dian Priyatna S.08-(07)

1. Bagaimana penyerangan parasit E.coli pada penderita amebiasis? E.coli bersifat tidak

pathogen, dan tidak bisa menyebabkan penyakit amebiasis.

2. Saya masih belum mengerti tentang daur hidup parasit ini. Apakah anda dapat

menjelaskan kembali??

Makanan yang tertelan dengan mengandung kista matang. Prosesnya kista dalam tinja

yang keluar bertranformasi membentuk trofozoit. Dalam kondisi trofozoit akan

mengalami pembelahan biner, menghasilkan 2 anakan yaitu bentuk trofozoit dan kista.

Bentuk trofozoit akan terus membelah membuntuk 2 anakan tadi. Lain halnya dengan

bentuk kista. Bentuk kista muda yang masih memliki vakuola glikogen dan benda

kromatid yang dapat membantu proses hidupnya hingga menjadi kista matang kedua

organel itu akan menghilang. Apabila kista matang ini yang tertelan maka proses infeksi

dalam tubuh akan terjadi. Dengan menyerapa sumber ion2/ elektrolit dalam tubuh yang

dapat menyebabkan gejala diare

.

Ni Putu Parwatininghati ( 08-17 )

1. Dalam bentuk apakah E.coli akan berbahaya pada manusia?? Bentuk kista matang.

2. Bagaimana cirri-ciri orang yang menderita amebiasis?? Dilihat dari cirri-ciri fisik,

penderita amebiasis tidak nyata, namun secar fisiologi ada beberapa cirri sebagai berikut,

perut terasa mules mules ( berhari-hari), nafsu makan menurun, terjadi gangguan pada

sistem otak ( tumor otak ), hatinya mengalami abses. bagi orang yang menderita penyakit

amebiasis dapat dilihat dari pemeriksaan tinjanya.

AA. Istri Devi Purnamaningrat ( 08-24 )

1. Tadi dijelaskan E.coli disitribusikan secara kosmopolit. Maksud dari kosmopolit itu apa?

Kosmopolit artinya terdistribusi merata ke seluruh dunia, penyakit ini dapat terjadi

hampir diseluruh dunia.

Page 19: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

2. Pada patologi dan gejala klinis disebutkan infeksi E.coli bersifat asimtomatis. Bisa

dijelaskan apa itu asimtomatis?? Asimtomatis artinya tidak memiiki gejala secara klinis

yang nyata.

I Gede Dwija Bawa Temaja (08-31

1. Saya masih belum mengerti dari daur hidupnya baik secara vegetative dan kista. Bisa

dijelaskan keduanya? Daur hidup secara vegettif terjadi pada saat kromatid dari trofozoit

ada namun fungsinya untuk pembelahan secar biner. Daur hidup secara kista diawali dari

perubahan secara transformasi dari kista menjadi trofozoit dengan perubahan jumlah

inti entamoeba.

Mira semarawati(08-16)

1. Bagaimana membedakan antara E.coli dan E.hystolitica yang hidup diusus??? E.coli tidak

menyebabkan penyakit khusus, hanya berupa simptom. E.histolitica menyebabkan amoebiasis.

2. Tadi diisebutkan bahwa E.coli hidup didaerah tropis,tadi disebutkkan juga bahwa dialaska ada

kasus E.coli.khan perbedaan iklimnya jauh..mengapa bisa demikian??? Karena pada daerah

tersebut E.coli dibawa oleh manusia yang tinggal disana sehingga dapat ditemukan kasus

seperti itu.

Martiari(08-23)

1. Bagaimana mekanisme peredaran tropozoit didalam tubuh manusia ketika makanan atau minuman

yang mengandung tropozoid dimakan oleh manusia??? Tropozoit yang tertelan masuk ke dalam

saluran pencernaan kemudian dilisis oleh enzim – enzim yang terdapat di dalam saluran pencernaan.

2. Bila E.coli bersifat non-patogen,bagaimana entamoeba itu terlalu banyak dalam tubuh manusia??apa

akibatnya??? Jumlah E.coli yang melewati jumlah normalnya terjadi umumnya karena keadaan

fisiologi manusia yang sedang menurun atau adanya asupan yang terkontaminasi E.coli dari luar

tubuh. Akibatnya akan terjadi diare.

3. Seberapa lama E.coli bertahan dalam tinja dilingkungan luar???

Page 20: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

Anggie Anggraeni(08-02)

1. Bisa dijelaskan kemabli tentang daur hidup entamoeba coli??Makanan yang tertelan dengan mengandung kista matang. Prosesnya kista dalam tinja

yang keluar bertranformasi membentuk trofozoit. Dalam kondisi trofozoit akan

mengalami pembelahan biner, menghasilkan 2 anakan yaitu bentuk trofozoit dan kista.

Bentuk trofozoit akan terus membelah membuntuk 2 anakan tadi. Lain halnya dengan

bentuk kista. Bentuk kista muda yang masih memliki vakuola glikogen dan benda

kromatid yang dapat membantu proses hidupnya hingga menjadi kista matang kedua

organel itu akan menghilang. Apabila kista matang ini yang tertelan maka proses infeksi

dalam tubuh akan terjadi. Dengan menyerapa sumber ion2/ elektrolit dalam tubuh yang

dapat menyebabkan gejala diare.

2. Bagaimana pengaruh penggunaan obat diare pada jumlah E.coli dalam usus???flora usus normal brapa???Mengurangi jumlah E.coli dalam usus. Flora usus normal jumlahnya tergantung fisiologi seseorang.

3. Apa pengertian dari asymtomatis??? Artinya tidak menimbulkan gejala khusus.

Arry andi yastawa(08-34)1. Apa arti dari asymptomatis?? Artinya tidak menimbulkan gejala khusus.2. Tadi dikatakan E.coli sering dijumpai bersamaan dengan E.hystolitica pada penderita

amobiasis??? Bagaimana pengobatannya apabila infeksi E.coli ditemukan bersamaan dengan

E.histolitica pada penderita amobiasis??? Dilakukan pengobatan sesuai gejala penyakit.

Eka sumartini(08-26)1. Bagaimana cara E.coli untuk berkembang biak??? Secara pembelahan biner.2. Bagaimana proses didalam tubuh hingga E.coli dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh??

E.coli yang terdapat dalam jumlah melebihi normal di usus menyebabkan gejala penyakit berupa diare namun tidak menyebabkan penyakit khusus.

3. Mengapa E.coli sering dijumpai bersamaan dengan E.hystolica pada penderita amobiasis??? Karena di dalam tubuh secara normal terdapat Entamoeba coli sehingga dalam keadaa amoebiasis dapat pula ditemukan E.coli.

Made Surya Wedana JS(08-22)1. Tadi dijelaskan bahwa E.coli berkembang melalui tinja,tidak boleh dijadikan pupuk!!bagaimana

bila dijadikan pupuk?? Bagaimana penangannya??? Bila dijadikan pupuk akan dapat menyebabkan kemungkinan terinfeksi E.coli lebih besar. Penanganannya dengan menjaga kebersihan lingkungan.

Page 21: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

Ni luh gede lisniawati(08-21)1. Selain pemberian oralit pada diare yang disebabkan oleh E.coli apakah ada obat-obat lain yang

dapat digunakan untuk mengobati diare tersebut??? Ada. Contohnya karbon aktif.2. Apa gejala-gejala penyakit yang ditimbulkan E.coli?? E.coli tidak menimbulkan penyakit, hanya

menyebabkan simptom berupa diare.

Pande putu ayu sukmawati(08-11)1. Apa bedanya tropozoid dan kista??? Kista bersifat infektif sedangkan tropozoit tidak.2. Infeksi terjadi dengan menelan kista matang dan yang ditemukan dalam tinja adalah bentuk

tropozoidnya. Lalu bagaimana proses perubahan dari kista matang ini hingga menjadi tropozoidnya??? Kista di dalam usus berubah menjadi tropozoit.

Liana dwi anggraeni(08-05)1. Walaupun tadi disebutkan E.coli tidak bersifat pathogen,namun E.coli dapat menyebabkan

penyakit ringan pada manusia???? Bagaimana mekanisme proses infeksi E.coli pada penyakit yang menyerang manusia itu? Kista yang tertelan oleh manusia masuk ke dalam usus, jumlah E.coli yang melebihi normal dapat menyebabkan diare.

2. Dalam siklus hidup E.coli ada fase tropozoid dan kista,apa perbedaan dari kedua fase hidup tersebut dan fase mana yang menyebabkan infeksi pada manusia??? Fase Kista tidak memiliki pseudopoda dan fase kista yang bersifat infektif.

Ni Luh Putu Ariasih(08-20)1. Apakah ada / seperti apa gejala-gejala klinis yang dapat ditimbulkan oleh E.coli?? Ada. Diare. 2. Tadi dijelaskan protozoa E.coli bersifat non-patogen sehingga pengobatannya

ringan,pengobatan ringan itu seperti apa??? Hanya mengobati simptom yang timbul.

Ni made ayu suartini(08-15)1. Persebaran dari E.coli adalah kosmopolit,apa yang dimaksud dengan kosmopolit???

E.coli dapat hidup secara kosmopolit yang artinya dapat hidup pada suhu berapa pun tak

terkecuali hidup di daerah dingin. Karena dalam E.coli memilki ketahanan terhada suhu

rendah.

2. Infeksi E.coli bersifat asymtomatis,apa artinya asimtomatis??? Tidak menimbulkan gejala

khusus.

3. Apa bedanya tropozoid dan kista???bagaimana prosesnya hingga tropozoid yang ada pada tinja

bisa terdapat pada makanan??? Fase Kista tidak memiliki pseudopoda dan fase kista yang

bersifat infektif. Terdapat pada makanan karena terbawa bersama debu atau serangga.

Ni komang enny wahyuni(08-25)1. Dimana tempat berlangsung fase tropozoid??? Di dalam rongga usus manusia.

Page 22: Paper Entamoeba Histolytica dan Entamoeba Coli

2. Bagaimana pengaruh E.coli sehingga menyebabkan diare??? E.coli yang terdapat dalam jumlah melebihi normal di dalam usus manusia menyebabkan diare.

3. Apa yang membedakan diare yang disebabkan E.coli dengan parasit lainnya??? Tidak ada.

Ria medisina(08-30)1. Meskipun E.coli tidak phatogen, tapi dapat menyebabkan penyakit. Gejala klinisnya seperti

apa???apa hanya gejala diare saja??? Hanya diare saja.2. Ada fase troposoid dan kista, bentuk mana yang infected dan bagaimana cara

menginfeksinya??? Bentuk kista yang bersifat infektif cara menginfeksinya dapat melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi kista tersebut.

3. Dalam bentuk apa E.coli masuk dalam tubuh manusia???tropozoid atau kista??? Dalam bentuk kista.

4. Apa perbedaan tropozoid dan kista??? Fase Kista tidak memiliki pseudopoda dan fase kista yang bersifat infektif.

5. Bagaimana cara menghilangkan parasit ini dari dalam tubuh??apakah dengan cara keseimbangan elektrolit tubuh mampu menghilangkan parasit ini dari dalam tubuh??? Tidak.

Made ari puji astuti(08-13)1. Apakah kista E.coli dapat mati dengan pemberian disinfektan??? Dapat.2. E.coli hidup dalam rongga usus besar manusia yang tidak bersifat phatogen. Dalam keadaan

bagaimana E.coli dapat menyebabkan penyakit pada manusia?? Dalam keadaan fisiologis manusia yang sedang tidak baik dan jumlah E.coli berlebih dalam usus manusia.

Khatija taher ali(08-14)1. Apakah E.coli mempunyai hospes reservoar dan hospes perantara??? Hospes reservoarnya

serangga seperti lalat dan kecoa. Tidak terdapat hospes perantara.2. Bagaimana mekanisme E.coli menyebabbkan diare?? Jumlahnya yang melebihi jumlah normal

dalam tubuh menyebabkan ketidakseimbangan di rongga usus sehingga menyebabkan diare.

Ni Made Wiryatini(08-03)1. Saya masih belum jelas dengan siklus hidup E.coli. bagaimana perkembangan E.coli atau caranya

perbanyak diri??E.coli memperbanyak diri dengan cara pembelahan biner.2. Bagaimana ciri-ciri terinfeksi E.coli? Dan apa arti asimtomatis?? Diare. Asimptomatis artinya

tidak menyebabkan gejala khusus.3. Dimana E.coli dapat hidup dan berkembang biak dalam tubuh manusia??mengapa tempat itu

yang dipilih?? Di usus besar. Karena pada usus besar terdapat makanan yang diperlukan E.coli.