paper demokrasi

11
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Demokrasi sebagai bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara yaitu eksekutif, yudikatif dan legislatif untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol. Dalam sebuah republik demokrasi, kontrak sosial atau perjanjian masyarakat diwujudkan dalam sebuah pemilihan umum. Melalui pemilihan umum, rakyat dapat memilih siapa yang menjadi wakilnya dalam proses penyaluran aspirasi yang selanjutnya menentukan masa depan sebuah negara. Demokrasi telah dianggap sebagai sebuah instrumen dalam menjalankan sebuah konsepsi negara yang ideal dalam menjawab persoalan dan penegakan kekuasaan rakyat. Hal yang mengarah kepada sebuah tipekal khusus dalam pengertian dalam menghasilkan kepemimpinan dan tertib politik negara yang mendekati sempurna dalam pengaturan hak politik masyarakat. Indonesia yang secara eksplisit memahami dan bertegak dalam kedaulatan rakyat turut melaksanakan demokrasi dengan variannya tersendiri. Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk di Asia Tenggara Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan demokrasinya, mungkin kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu. Di dalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya. Dan dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan dari pengertian demokrasi, jenis-jenis demokrasi, unsur penegak demokrasi, prinsip dan parameter demokrasi, serta sejarah perkembangan demokrasi.

Upload: abror-insany

Post on 01-Jul-2015

733 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Demokrasi

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Demokrasi

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Demokrasi sebagai bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara

sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk dijalankan oleh

pemerintah negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang

membagi ketiga kekuasaan politik negara yaitu eksekutif, yudikatif dan legislatif untuk

diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas dan berada dalam peringkat

yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini

diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol.

Dalam sebuah republik demokrasi, kontrak sosial atau perjanjian masyarakat diwujudkan

dalam sebuah pemilihan umum. Melalui pemilihan umum, rakyat dapat memilih siapa yang

menjadi wakilnya dalam proses penyaluran aspirasi yang selanjutnya menentukan masa

depan sebuah negara.

Demokrasi telah dianggap sebagai sebuah instrumen dalam menjalankan

sebuah konsepsi negara yang ideal dalam menjawab persoalan dan penegakan kekuasaan

rakyat. Hal yang mengarah kepada sebuah tipekal khusus dalam pengertian dalam

menghasilkan kepemimpinan dan tertib politik negara yang mendekati sempurna dalam

pengaturan hak politik masyarakat. Indonesia yang secara eksplisit memahami dan

bertegak dalam kedaulatan rakyat turut melaksanakan demokrasi dengan variannya

tersendiri.

Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk

di Asia Tenggara Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan demokrasinya,

mungkin kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu. Di dalam praktek kehidupan

kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini, ternyata paham demokrasi

perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa model demokrasi perwakilan

yang saling berbeda satu dengan lainnya. Dan dalam makalah ini, penulis akan

menjelaskan dari pengertian demokrasi, jenis-jenis demokrasi, unsur penegak demokrasi,

prinsip dan parameter demokrasi, serta sejarah perkembangan demokrasi.

Page 2: Paper Demokrasi

1. 2 Rumusan masalah

Dalam makalah ini yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1) Apakah pengertian demokrasi itu?

2) Apa saja jenis-jenis demokrasi yang berkembang di dunia?

3) Apa saja unsur penegak dalam berdirinya sebuah demokrasi?

4) Apa saja yang menjadi prinsip dan parameter sebuah demokrasi?

5) Bagaimana perkembangan sejarah demokrasi di Indonesia?

1. 3 Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk :

1) Sebagai syarat tugas Ujian Akhir Semester (UAS) matakuliah Kewarganegaraan.

2) Mengetahui pentingnya mempelajari mata kuliah Kewarganegaraan sebagai pedoman

pembentukan karakter mahasiswa.

3) Memberikan informasi mengenai arti penting demokrasi dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara.

4) Mengetahui macam/jenis demokrasi yang berkembang di dunia.

5) Mengetahui prinsip dan parameter yang digunakan dalam sebuah demokrasi

6) Mengetahui sejarah perkembangan demokrasi yang berlangsung di Indonesia.

Page 3: Paper Demokrasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demokrasi

Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan

kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan

rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk

rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu

politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator

perkembangan politik suatu negara.

Pengertian demokrasi secara istilah menurut para ahli, adalah sebagai berikut:

Menurut Abraham Lincoln :

Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat

(government of the people, by the people, and for the people).

Menurut C.F Strong :

Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewasa dari

masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa

pemerintahan akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan kepada mayoritas

itu.

Menurut Internasional Commision of Jurits :

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan oleh rakyar dimana kekuasaan

tertinggi ditangan rakyat dan di jalankan langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil

yang mereka pilih dibawah sistem pemilihan yang bebas. Jadi, yang di utamakan dalam

pemerintahan demokrasi adalah rakyat.

Menurut Joseph A. Shumpter

Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan

politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara

perjuangan kompetitif atas suara rakyat.

Menurut Sidney Hook:

Page 4: Paper Demokrasi

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan

pemerintahan yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada

kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulan bahwa, hakikat demokrasi dalam

sisitem pemerintahan memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan di tanagan

rakyat, baikdalam pemeritahan maupun dalam penyelenggaraan Negara, yang

mencangkup tiga hal: pertama, pemerintah dari rakyat (government of the people) kedua,

pemerintah oleh rakyat (government by people) ketiga, pemerintahan untuk rakyat

(government by people).

2.2 Jenis-Jenis Demokrasi

Secara resmi, demokrasi sudah dijadikan dasar bagi kebanyakan pemerintahan

negara-negara di dunia. Namun dalam perwujudannya, terdapat bermacam-macam jenis

demokrasi menurut kondisi dalam negeri negara yang bersangkutan. Jenis-jenis

demokrasi yang ada di dunia saat ini yaitu :

Demokrasi Presidentil.

Demokrasi presidetil disebut juga sebagai demokrasi presidensial. Dalam

demokrasi presidensial, orang-orang yang menjalankan pemerintahan (para menteri

dalam susunan kabinet presidensial) bertanggungjawab kepada presiden karena yang

memilih menteri-menteri itu adalah presiden. Negara yang menganut sistem demokrasi

presidensial antara lain negara Pakistan pada masa pemerintahan Presiden Ayub Khan

tahun 1960. Negara Indonesia sejak tahun 1966 hingga sekarang juga menjalankan

demokrasi presidentil.

Demokrasi Parlementer.

Dalam demokrasi parlementer, orang-orang yang menjalankan pemerintahan

(eksekutif) bertanggungjawab kepada parlemen dan kekuasaan legislatif (DPR) berada di

atas kekuasaan eksekutif. Para menteri kabinet bertanggungjawab kepada badan

legislatif. Kabinet harus mendapat kepercayaan dari DPR dan DPR dapat memberikan

mosi tidak percaya kepada kabinet. Negara yang menjalankan demokrasi parlementer

dalam pemerintahan mereka antara lain Belgia, Belanda, Perancis dan Indonesia pada

masa Demokrasi Liberal (tahun 1950 sampai 1959).

Page 5: Paper Demokrasi

Demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan.

Sistem demokrasi dengan pemisahan kekuasaan hampir sepenuhnya

diterapkan di negara Amerika Serikat. Kekuasaan legislatif dipegang oleh Kongres,

kekuasaan eksekutif dipegang oleh Presiden, sedangkan kekuasaan yudikatif dipegang

oleh Mahkamah Agung.

Masing-masing badan berdiri sendiri dan terpisah satu sama lain. Kekuasaan

yang diberikan pada setiap badan dibatasi untuk mencegah penumpukan kekuasaan.

Antar lembaga negara bekerja dengan saling mengawasi sehingga terjadi keseimbangan

diantara lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Demokasi melalui referendum dan inisiatif rakyat.

Referendum adalah pemungutan suara rakyat mengenai suatu rencana

pemberlakukan undang-undang. Sistem demokrasi melalui referendum ini berlaku di

negara Swiss. Setiap wilayah administratif di Swiss disebut sebagai kanton.

Kanton-kanton tersebut berbentuk republik yang masing-masing kanton memiliki

kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Dalam praktek demokrasi di negara Swiss,

tugas legislatif berada di bawah pengawasan rakyat. Pengawasan oleh rakyat dilakukan

melalui referendum. Referendum dibagi menjadi dua, yaitu referendum obligator dan

referendum fakultatif.

Referendum obligator atau referendum wajib adalah pemungutan suara rakyat

yang wajib dilakukan untuk suatu rencana undang-undang dasar negara bagian atau

undang-undang lain yang dianggap penting. Sedangkan referendum fakultatif adalah

pemungutan suara rakyat mengenai rencana undang-undang yang tidak diharuskan,

kecuali jika pada masa tertentu setelah rencana undang-undang itu diumumkan sejumlah

rakyat meminta diadakan referendum kembali.

2.3 Unsur Penegak Demokrasi

Demokrasi tidak akan berdiri menjadi sistem pemerintahan tanpa suatu penegak

yang menopangnya. Unsur penegak demokrasi meliputi:

Negara Hukum

Dalam kepustakaan ilmu hukum di Indonesia, istilah Negara hukum mengandung

pengertian bahwa Negara memberikan perlindungan hukum bagi warga Negara melalui

Page 6: Paper Demokrasi

perlembagaan peradilan yang bebas dan tidak memihak dan penjaminan hak asasi

manusia.

Konsep Negara hukum dicirikan dengan:

1. Adanya jaminan perlindungan terhadap HAM

2. Adanya supremasi hukum dalam penyelengaraan Negara

3. Adaya pemisahan dan pembagian kekuasaan Negara

4. Adanya lembaga peradilan yang bebas dan mandiri.

Masyarakat Madani

Masyarakat madani (Civil Society) dicirikan dengan masyarakat terbuka, yang

bebas dari pengaruh kekuasaan dan tekanan Negara, masyarakat yang kritis dan

berpartisipasi aktif. Masyarakat madani merupakan salah satu pendiri pemerintahan

demokrasi, di mana masyarakat madani sendiri sebagai kotrol dari kinerja lembaga

eksekutif dan yudikatif, dan menjadi penting keberadaannya dalam mewujudkan

demokrasi.

Insfrastruktur Politik

Insfrastuktur yang terdiri dari partai politik, kelompok gerakan, dan kelompok

penekan. Fungsi partai politik menurut Mirriam Budiardjo :

Sebagai sarana komunikasi politik

Sebagai sarana sosialisasi politik

Sebagai sarana rekrutmen kader dan anggota politik

Sebagai sarana pengatur konflik.

Pers yang Bebas dan Bertanggungjawab

Peran pers dalam kehidupan demokrasi sangat penting, karena dari sinilah

berbagai ragam informasi akan dipublikan. Di lain pihak juga pers mengambil andil

sebagai media penyampai aspirasi masyarakat dalam mengkritisi kinerja pemerintah.

Selain itu, dewan pers juga sebagai mediator, sebagai mediator antara penerbitan

pers dan masyarakat, dewan pers pun bersikap independen dan adil. Dewan pers

menekankan pada tercapainya penyelesaian informal, melalui musyawarah, antara pihak

pengadu dan pihak penerbitan pers bersangkutan. Penyelesaian yang bersifat lebih

formal hanya akan diambil jika upaya musyawarah tidak membuahkan hasil.

Page 7: Paper Demokrasi

2.4 Prinsip dan Parameter Demokrasi

Suatu pemerintahan disebut pemerintahan yang demokratis jika pemerintahan

tersebut menempatkan kewenangan tertinggi berada di tangan rakyat, kekuasaan

pemerintah harus dibatasi, dan hak-hak individu harus dilindungi. Namun demikian,

dalam praktiknya masih banyak kelemahan dan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip di

Negara-negara yang mengaku adalah negara demokrasi. Penerapan prinsip-prinsip

demokrasi di masing-masing negara bersifat kondisional, artinya harus disesuaikan

dengan situasi negara dan kondisi masyarakat yang bersangkutan.

Berikut adalah prinsip-prinsip demokrasi, yaitu:

1. Keterlibatan warga Negara dalam penbuatan keputusan politik

ada dua pendekatan tentang keterlibatan warga Negara yaitu teori elitis dan

partisipatori.

2. Persamaan diantara warga Negara. Tingkat persamaan yang ditunjukan biasanya

yaitu dibidang; politik, hokum, kesempatan, ekonomi, social dan hak.

3. Kebebasan atau kemerdekaan yang diakui dan dipakai oleh warga Negara.

4. Supremasi Hukum. Penghormatan terhadap hokum harus dikedepankan baik oleh

penguasa maupun rakyat, tidak terdapat kesewenang–wenangan yang biasa

dilakukan atas nama hukum, karena itu pemerintahan harus didasari oleh hokum

yang berpihak pada keadilan.

5. Pemilu berkala. Pemilihan umum, selain mekanisme sebagai menentukan komposisi

pemerintahan secara periodik, sesungguhnya merupakan sarana utama bagi par

tisipasi politik individu yang hidup dalam masyarakat yang luas, kompleks dan

modern.

2.5 Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia

Sejarah demokrasi di Indonesia terbagi menjadi empat periode dan setiap periode

memiliki ciri demokrasi tersendiri, secara singkat antara lain ialah :

Periode Demokrasi Parlementer (1945-1965)

Periode ini merupakan awal perkembangan demokrasi di Indonesia. Namun

sayangnya demokrasi pada periode ini tidak mempunyai modal cukup untuk menjadi

mapan dalam implementasinya, entah dalam teori, konsep dan praktiknya. Demokrasi

Page 8: Paper Demokrasi

pada periode ini hanya menjadi pemersatu dan alat koalisi antar suku dan agama yang

beragam di Indonesia untuk dapat menjadi bangsa. Namun demokrasi parlementer ini

ternyata kurang begitu cocok diterapkan di Indonesia karena dalam prosesnya timbul

banyak perpecahan politik dan partai-partai politik yang mendominasi terpecah belah.

Sehingga Demokrasi Parlementer ini digantikan menjadi Demokrasi Terpimpin (Guided

Democracy).

Periode Demokrasi Terpimpin / Orde Lama (1959-1965)

Ciri-ciri demokrasi ini adalah dominasi politik presiden dan berkembangnya

pengaruh komunis dan peranan tentara (ABRI) dalam panggung politik nasional.3

Dominasi kekuasaan politik presiden pada saat itu terbukti melahirkan tindakan dan

kebijakan yang menyimpang dari ketentuan Undang-Undang Dasar 1945. Misalnya,

pada tahun 1960 Presiden Soekarno membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

padahal dalam hal ini presiden tidak memiliki wewenang. Namun sejak pada tahun 1959

diberlakukannya dekrit presiden, setelah itu banyak penyimpangan konstitusi oleh

presiden atas dasar dominasi kekuatan politik presiden. Semua hal tersebut

menyebabkan hilangnya social control dan check and balance dari legislatif terhadap

eksekutif. Akhir dari sistem demokrasi terpimpin Soekarno yang berakibat pada

perseteruan politik ideologis antara PKI dan TNI adalah peristiwa berdarah yang dikenal

denga Gerakan 30 September 1965 (G 20 S PKI)

Periode Demokrasi Pancasila / Orde Baru (1965-1998)

Periode ini merupakan masa pemerintahan Presiden Soeharto yang disebut masa

Orde Baru. Sebutan Orde Baru merupakan kritik terhadap periode sebelumnya, Orde

Lama.

Demokrasi Pancasila pada periode ini secara garis besar menawarkan tiga

komponen demokrasi. Pertama, menegakkan kembali asas-asas negara hukum dan

kepastian hukum. Kedua, mengutamakan kehidupan yang layak bagi semua warga

negara. Ketiga, pengankuan dan perlindungan HAM, peradilan yang bebas dan tidak

memihak.

Namun ternyata tawaran-tawaran Demokrasi Pancasila hanya retorika politik

belaka, sehingga terjadi ketidakdemokratisan pernguasa Orde Baru yang ditandai oleh :

(1) dominannya peranan militer (ABRI); (2) birokratisasi dan sentralisasi pengambilan

Page 9: Paper Demokrasi

keputusan politik; (3) pengebirian peran dan fungsi partai politik; (4) campur tangan

pemerintah dalam berbagai urusan partai politik dan publik; (5) politik masa

mengambang; (6) monolitisasi ideologi negara; (7) inkorporasi (peleburan) lembaga

nonpemerintah.

Periode Pasca Orde Baru / Reformasi (1998 – sekarang)

Periode pasca Orde Baru ini disebut Era Reformasi. Dalam periode ini tuntutan-

tuntutan rakyat mengenai pelaksanaan demokrasi dan HAM harus lebih konsekuen.

Tuntutan ini berawal dari lengsernya Presiden Soeharto yang telah menjabat selama tiga

puluh tahun lamanya dengan Demokrasi Pancasilanya. Dalam periode ini cita-cita dari

demokrasi yang mapan dan menjunjung tinggi HAM menjadi tantangan utama, sehingga

dalam periode ini banyak terjadinya perombakan baik secara aturan, fungsi dan institusi.

Wacana demokrasi pada pasca Orde Baru atau Era Reformasi erat kaitanya dengan

pemberdayaan masyarakat madani (civil society) dan penegakan HAM secara sungguh-

sungguh serta mengembalikan kedaulatan sesungguhnya kepada rakyat.

2.6 Permasalahan dan solusi demokrasi di Indonesia

Indonesia memang masih mempunyai segudang masalah demokrasi, masalah

yang di hadapi di Indonesia memang berat tapi jika ketidak ada ketegasan dari

pemerintah akan membuat masalah-masalah yang ada akan semakin sulit dan

kepercayaan masyarakat pada kinerja dan efektivitas pemerintahan akan semakin

berkurang. Dengan begitu pada akhirnya pemerintahan tidak akan memiliki legitimasi.

Contohnya saja banyak pemimpin dan politisi seringkali melupakan kewajibannya untuk

memimpin negara dengan baik dan memakmurkan rakyatnya, mereka lebih

mementingkan dirinya sendiri akan kekuasaan dan keserakahan yang akhirnya membuat

mereka nekat untuk menjadi seorang koruptor akibatnya banyak nasib rakyat yang harus

di korbankan dari rakyat miskin menjadi semakin miskin dan pejabat yang kaya semakin

berlimpah ruah hartanya.

Dengan ketidakadilan dan ketidaktegasan seperti ini dari pemerintah membuat

rakyat bertindak sendiri dengan berdemonstrasi menuntut keadilan dan berbuat onar

Page 10: Paper Demokrasi

dengan bertindak kekerasan dan merusak fasilitas umum karena kekecewaanya terhadap

pemerintahan yang dijalankan di Indonesia saat ini.

Hal yang diperlukan di Indonesia saat ini seharusnya ketegasan dari pemerintah

untuk menentukan sikap yang seharusnya dan menjalankan keadilan yang sewajarnya.

Maksudnya adalah jika pemerintah mau memperdulikan rakyat dan memiliki visi dan

misi yang jelas mengenai arah negara ini dalam menjalankan tugasnya dengan benar

untuk mensejahterakan rakyat dan bersikap adil menindak para pejabat yang koruptor di

hukum sesuai dengan UUD yang berlaku tanpa ada sogokan lagi dari seorang koruptor

untuk hakim pengadilan agar hukumanya diringankan, mungkin kepercayaan rakyat

kepada pemerintahan akan kembali lagi. Namun, sayangnya hal itu belum di tunjukan

oleh pemerintahan Indonesia dan kemungkinan runtuhnya demokrasi di Indonesia akan

tetap ada.

Page 11: Paper Demokrasi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penerapan demokrasi di berbagai Negara di dunia memiliki ciri khas dan

spesifikasi masing-masing, lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat

sebagai rakyat dalam suatu negara. Indonesia sendiri menganut demokrasi pancasila di

mana demokrasi itu dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila sehingga

tidak dapat diselewengkan begitu saja.

Perilaku budaya politik demokrasi yang perlu kita kembangkan dalam kehidupan

sehari-hari antara lain menjunjung tinggi persamaan, menjaga keseimbangan antara hak

dan kewajiban membudayakan sikap bijak dan adil, membiasakan musyawarah mufakat

dalam mengambil keputusan serta mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional.