pemberitaan media cetak mengenai kongres iii pdip … · paper. implementation of the third...

164
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP DI BALI (Studi Tentang Kecenderungan Narasi Pemberitaan Kongres III PDIP 2010 di Surat Kabar Nasional Kompas, Republika, dan Media Indonesia) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Menyelesaikan Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Disusun oleh : SIWARATRI ERAWATI D1208617 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: hoangnhan

Post on 03-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI

KONGRES III PDIP DI BALI

(Studi Tentang Kecenderungan Narasi Pemberitaan Kongres III PDIP

2010 di Surat Kabar Nasional Kompas, Republika, dan Media Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna

Menyelesaikan Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh :

SIWARATRI ERAWATI

D1208617

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

Page 2: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul :

PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI

KONGRES III PDIP DI BALI

(Studi Tentang Kecenderungan Narasi Pemberitaan Kongres III PDIP 2010

di Surat Kabar Nasional Kompas, Republika, dan Media Indonesia)

Karya :

Nama : Siwaratri Erawati

NIM : D1208617

Konsentrasi : Ilmu Komunikasi

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan panitia penguji skripsi pada

jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Drs.H. Pawito Ph.D Drs. Surisno Satrijo Utomo, MSi NIP. 19540805 198503 1 002 NIP. 19500926 198503 1 001

Page 3: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh panitia penguji skripsi program Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hari : Selasa Tanggal : 29 Maret 2011 Tim penguji Skripsi : Ketua : Drs. Mursito, SU NIP. 19530727 198003 1 001 ( ) Sekretaris : Mahfud Anshori, S.Sos. M.Si NIP. 19790908 200312 1 001 ( ) Penguji I : Prof. Drs. H. Pawito, Ph.D NIP. 19540805 198503 1 002 ( ) Penguji II : Drs. Surisno Satrijo Utomo, M.Si NIP. 19500926 198503 1 001 ( )

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Drs. H. Supriyadi, SN, SU NIP. 19530128 198103 1 002

Page 4: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

“Laa Qaula wa laa Quwwata illa billah” Tiada daya dan upaya melainkan atas kekuatan dari Allah semata.

v

“Rasa syukur menjauhkan kita dari segala bentuk Kegagalan”

Page 5: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Penulisan Karya Ilmiah ini kupersembahkan dan dedikasikan untuk;

Pengukir jiwa ragaku; Ibu dan Bapak : Mbak Aries, Mbak Wahyu, Panji,

Mas Marsudi & “Little Princess” SaQina

My Former Travellers, Fahmi Affandi

Alhamdulillahirobbil’alamin…beruntungnya Aku memiliki kalian....

Page 6: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan

berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat berkarya. Penyusunan skripsi ini

dilaksanakan guna melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Dilatarbelakangi penyajian berita politik yang terkadang memiliki

tendensi keberpihakan. Penelitian ini bermaksud untuk melihat bagaimana berita

politik disajikan dengan cara yang standar dan berimbang. Tujuannya adalah

untuk melihat obyektifitas media dalam menyajikan berita politik terkait dengan

kongres III PDIP yang merupakan sebuah kongres transisi yang mendapat sorotan

dari berbagai pihak. Skripsi dengan judul PEMBERITAAN MEDIA CETAK

MENGENAI KONGRES III PDIP DI BALI (Studi Tentang Kecenderungan

Narasi Pemberitaan Kongres III PDIP 2010 di Surat Kabar Nasional Kompas,

Republika dan Media Indonesia) dapat selesai dengan segala usaha dan bantuan

banyak pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. H. Supriyadi, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D. Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Prof. Drs.H. Pawito Ph.D selaku Pembimbing I, dari beliau penulis

belajar bahwa “Guru yang baik tidak akan melepaskan tangan

muridnya yang lemah”, matur sembah nuwun Pak.

Page 7: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

4. Drs. Surisno Satrijo Utomo M.Si. Pembimbing II, terima kasih

sedalam-dalamnya atas awal dan akhir yang baik, & sangat membantu

penulis dalam menentukan arah skripsi.

5. Nora Nailul Amal M.MLED,Hons. Selaku Pembimbing Akademik.

6. Teman-teman angkatan 2008 Jurusan Ilmu Komunikasi Swadana

Transfer atas kebersamaannya selama ini.

Kekurangan datangnya dari manusia dan kesempurnaan milik Allah Swt.

Penulisan ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Saran dan kritik yang

membangun diharapkan untuk kemajuan dan kesempurnaan. Semoga karya

kecil ini dapat berguna bagi penulis maupun pembaca.

Surakarta, Maret 2011

Penulis

Siwaratri Erawati

Page 8: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

UCAPAN TERIMA KASIH

Tiada kata yang dapat Saya Ucapkan selain terima kasih yang sedalam-

dalamnya untuk:

Ibu dan Bapak atas doa, perhatian, kepercayaan dan kebebasannya,

hebatnya menjadi orang tua seperti kalian: Mbak Aries, Mase, Kak Jujuk,

Panji, Saqina Raffa sayang bahagiannya memiliki kalian. Mas fahmi

‘andy’ Affandi as knows as Omimi; stay together ya love!. Semua

Sahabatku khususnya teman-teman Komunikasi Swadana Transfer 2008

FISIP UNS, Pupud:beb..beb…makasih sharingnya yah*, Arwan ’meong’,

Abah Ronny,Icha bull-bull, Titi, Irin, Ezi, Teh Alit, Diky, Iswan, Gunawan,

Adit, Terima kasih untuk keceriaan selama ini. Semua penghuni kos

Kinasih II, especially mbak penok, mbak niken, Achie, Anne, Rina,

Winda, thanks for all, mate!: Kos KM3 Dear Nanche & Dhyna “pejah

gesang ndherek mbak nanche he3x”: Juga beberapa sosok yang

menginspirasi: terimakasih untuk Damar Sinuko (TRANSI7): Juru kunci

pintu gerbang memasuki dunia para “wartawan” & dinamikanya di kota

Semarang, mengajari dengan kasih sayang yang ‘keras’ & darinya penulis

belajar banyak hal bahwa; “Tidak perlu menunggu tua untuk menjadi

senior!”. Terimakasih untuk Een Endang Istanti (METROTV): menjadi

figur yang mengukuhkan idealisme ditengah kesimpangsiuran, mengajari

dengan bersahabat, menjadi tempat menyandarkan lelah serta berbagi

canda & tawa. Pak Teguh Hadi Prayitno (Liputan6 SCTV): sosok yang

cerdas, mumpuni & humoris, mengajari bagaimana berfikir ‘Out Of

Border’, dan pribadi yang kaya akan solusi. Last but nOt least….Matur

sembah nuwun kagem sedoy0 J !!

Hanya Allah yang bisa membalas kebaikan kalian. Semoga rahmat dan

berkah Allah Swt selalu bersama kalian semua, dan semoga silaturahmi ini

terus sampai nanti.

Page 9: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................ i

PERSETUJUAN.......................................................................................... ii

PENGESAHAN ........................................................................................... iii

MOTTO ...................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ....................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

UCAPAN TERIMA KASIH ...................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... ix

ABSTRAK .................................................................................................. xi

ABSTRACT ................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 9

E. Telaah Pustaka ................................................................................. 10

1. Surat Kabar ................................................................................ 10

2. Berita.. ....................................................................................... 19

a. Pengertian Berita ............................................................ 19

b. Struktur Berita ................................................................ 26

c. Kajian Perspektif Berita ................................................. 31

3. Teori Narasi Berita .................................................................... 35

F. Metodologi Penelitian ..................................................................... 40

1. Jenis Penelitian .......................................................................... 40

2. Obyek Penelitian ....................................................................... 41

3. Metode Penelitian ...................................................................... 41

4. Jenis Data .................................................................................. 44

5. Validitas Data ............................................................................. 44

Page 10: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB II DESKRIPSI LOKASI .................................................................. 45

A. Kompas…..…… ............................................................................... 45

B. Republika…… .................................................................................. 54

C. Media Indonesia ............................................................................... 60

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ....................................... 67

A. Penyajian Data ................................................................................. 68

B. Analisis Data ................................................................................... 68

1. Surat Kabar Kompas .................................................................. 71

2. Surat Kabar Republika ............................................................... 109

3. Surat Kabar Media Indonesia ..................................................... 127

BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 149

A. Kesimpulan ..................................................................................... 149

1. Kompas …………. ..................................................................... 150

2. Republika……… ....................................................................... 151

3. Media Indonesia….……. ........................................................... 152

B. Saran ................................................................................................ 153

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

ABSTRAK

Siwaratri Erawati. D1208617. Pemberitaan Mengenai Kongres III PDIP di Media Cetak. (Studi Tentang Kecenderungan Narasi Pemberitaan Kongres ke-III PDIP 2010 di Surat Kabar Kompas, Republika dan Media Indonesia).Ilmu Komunikasi FISIP UNS.

Berita politik memang selalu menarik dan hampir memenuhi ruang dalam

surat kabar, pelaksanaan kongres III Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai sebuah peristiwa yang memiliki daya tarik bagi media massa untuk diberitakan. Berbagai hal yang disoroti ialah, tentang kongres itu sendiri, regenerasi partai, juga sikap politik PDIP yang selama ini menjadi oposan pemerintah. Penelitian ini bermaksud untuk melihat bagaimana berita politik disajikan dengan cara yang standar dan berimbang. Tujuannya adalah untuk melihat netralitas media dalam menyajikan berita politik terkait dengan kongres ke-III PDIP yang merupakan sebuah kongres transisi yang mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Metode penelitian yang digunakan ialah studi dokumentasi (Document Study) dimana penelitian tersebut lebih difokuskan pada analisa data. Data primer diperoleh dari dokumentasi surat kabar Kompas, Republika dan Media Indonesia edisi 29 Maret sampai 10 April 2010. Sementara itu data sekunder diperoleh dari studi pustaka seperti teori yang terinspirasi dari buku New Directions in Political Communications, News and Politic oleh Dennis. K Davis dimana dalam gaya pemberitaan seringkali dipengaruhi oleh perspektif-perspektif, salah satunya yang sesuai dalam konteks ini peneliti menggunakan perspektif Narrative Theories Of News, dimana penyajian berita politik seharusnya sesuai dengan standard dan tidak menimbulkan bias serta terkesan menyerang dan memojokkan pihak tertentu. Peneliti mengambil aspek judul (Headline), Teras berita (Lead), Struktur piramida terbalik, dan substansi berita sebagai unit analisis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa akhirnya, menurut hemat penulis berita-berita di ketiga surat kabar nasional Kompas, Republika dan Media Indonesia tersebut sedikit banyak telah memenuhi prinsip dalam perspektif “Narrative Theories of News” dimana berita yang disajikan tidak didominasi oleh berita yang mengandung makna bias terhadap pemberitaan politik, penulis memberikan saran agar baik Kompas, Republika maupun Media Indonesia mampu bersifat netral dan seimbang dengan menyuguhkan fakta-fakta yang sesuai dengan fakta lapangan. Sebagai institusi pers, diharapkan ketiga surat kabar nasional tersebut mampu berperan sebaga sarana pembelajaran politik yang sehat bagi masyarakat melalui berita-beritanya.

Page 12: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

ABSTRACT

Siwaratri Erawati. D1208617. Coverage of The Third Congress of PDIP in The Print Media. (Study About Narrative Preaching Trend of Third Congress PDIP 2010 in the newspaper Kompas, Republika and Media Indonesia). Science Faculty of Social Communication. Sebelas Maret University.

Political news is always interesting and almost filled the room in the news

paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan as an event that has a fascination for the media to the news, in highlighting things is about the congress it self, the regeneration of the party's political stance also PDIP which has been the government's opposition. This study intends to look at how the political news served with a standard and balanced manner. The goal is to see the neutrality of the media in presenting political news, related. The third congress of the PDIP is a transition that gets congressional scrutiny of the various parties.

The research method used is document study in which research is more in focus on data analysis. Primary data obtained from National Newspaper Kompas , Republika, and Media Indonesia edition March 29, until 10 April 2010. Meanwhile, the secondary data obtained from literature such as the theory that inspired the book “New directions in political communications”. News and politics by Denis K Davis where the preaching style is often influenced by the perspectives, one of which is appropriate in the context of the researcher uses theories of news where narrative perspective presents news that should be in accordance with the standards and are not triggered repostase biased and attacking party was impressed particular. Researcher author takes aspects of the title (headline), lead, Pyramid structure, and the substance of the news as the unit of analysis.

Results of research shows that ultimately, writer in the third news story of national newspaper Kompas, Republika, Media Indonesia and is a little more in perspective has fulfilled the principle of "Narrative Theories of news”, where news that at present are not dominated by news that contains meaning of biased reporting on political news, the author provides advice for both compass, Republika and Media Indonesia is able to be neutral and balanced in presenting the facts on the ground, as the institution of the press, in the hope that the three national newspapers are capable of acting as a means of learning a goodness political for society through the news.

Page 13: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada Awalnya adalah kata yang dicetak pada halaman kertas oleh mesin

ciptaan John Gutenberg. Inilah peristiwa yang kemudian mengubah Eropa pada

abad ke-15 dan melahirkan komunikasi massa melalui penyebaran informasi atau

apa yang kini disebut dengan “berita” (Kusumaningrat, 2006: 3). Ide surat kabar

sendiri sudah setua zaman romawi kuno dimana setiap harinya kejadian sehari-

hari diterbitkan dalam bentuk gulungan yang disebut dengan “Acra Diurna” yang

berarti kegiatan hari. Kemudian Setelah Gutenberg menemukan mesin cetak

tersebut maka surat kabar pun mulai diterbitkan.

Dalam perkembangannya, surat kabar berangkat sebagai alat propaganda

politik, lalu menjadi perusahaan perorangan yang disertai kebesaran nama

penerbitnya, perubahan ini memberikan dampak baru ketika iklan mulai

menggantikan sirkulasi sebagai sumber dana utama, maka minat para penerbit

justru cenderung pada masyarakat bisnis. Surat kabar memiliki posisi yang

strategis sebagai media yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan

informasi dengan karakteristiknya yang khas. Surat kabar merupakan jenis media

cetak dan memiliki kelebihan yaitu dapat melipatgandakan publikasi, berupa

informasi dan gambar yang dapat disimpan karena terbit dalam bentuk cetakan,

uraian beritannya pun lebih detail dan mengupas secara mendalam. Surat kabar

juga telah menjadi institusi budaya serta fungsi pengawasan sosial antar bagian

dalam masyarakat untuk menanggapi lingkungannya. Pesan yang diproduksi

Page 14: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

dalam surat kabar mempunyai karakteristik yaitu berupa peristiwa yang memiliki

news value (nilai berita) yang merupakan hal aktual atau terbaru, karena publik

menyukai berita-berita yang baru, sehingga karena ingin menyajikan hal yang

aktual sampai ada beberapa perusahaan surat kabar yang terbit sampai dua kali

dalam sehari.

Surat kabar menyampaikan informasi menyoroti segala kebijakan yang

dibuat oleh pemerintah dan dapat dijadikan sebagai alat kontrol sosial dari

masyarakat kepada pemerintah. Surat kabar harus mempunyai daya tarik sebagai

identitas mereka agar dapat menarik khalayak, dan yang tidak kalah pentingnya

surat kabar harus memiliki kredibilitas dalam menyajikan berita dari sumber-

sumber yang ada. Pada bidang politik, media massa juga berfungsi sebagai bahan

rujukan bagi pemahaman (interpretasi) terhadap peristiwa-peristiwa yang penting.

Informasi media kemudian membentuk pendapat dan akhirnya mempengaruhi

tindakan publik. Dengan kata lain publik menggantungkan pemenuhan kebutuhan

informasi politik pada media massa. Ketergantungan ini akan semakin meningkat

ketika situasi politik berkembang menjadi semakin memanas misalnya ketika

diselenggarakannya pemilihan umum (Pawito, 2009:92).

Pada kenyataannya perihal pemilu bukan hanya menjadi satu-satunya

pemicu suhu politik, ada unsur kegiatan lain berkaitan dengan kepartaian yang

cukup disoroti dalam hal ini seperti kongres, musyawarah nasional (Munas),

maupun mukhtamar dan beberapa agenda besar partai politik yang juga menjadi

peserta pesta demokrasi atau Pemilu.

Page 15: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Mencermati fenomena politik yang terjadi selama ini, tampaknya sejarah

politik Indonesia dari dulu hingga sekarang pada hakekatnya adalah sejarah

konflik, baik konflik antar partai maupun intra partai. Ironisnya semua itu terjadi

bukan karena perjuangan elit partai politik untuk menegakkan ideologi partai dan

usaha melakukan pembelaan terhadap rakyat, tetapi karena perebutan jabatan dan

kekayaan. Sebagai suatu wadah dan bentuk partisipasi warga negara yaitu partai

politik, oleh Miriam Budiardjo secara umum dikatakan bahwa partai politik

adalah suatu kelompok yang terorganisai yang anggota-anggotannya mempunyai

orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk

memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dengan cara

konstitusionil untuk melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka

(Prasetyo, 1992: 33).

Surbakti juga mengungkapkan terdapat beberapa kelemahan partai politik,

yaitu seperti ideologi partai yang tidak operasional sehingga sulit mengidentifikasi

antara pola dan arah kebijakan publik yang diperjuangkan seperti seragamnya

tekad partai politik dalam kampanye untuk memberantas KKN, mengentaskan

kemiskinan, mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan kerja.

Sehingga masyarakat sulit membedakan antara program dan platform yang

menjadi perhatian antara partai islam dan nasionalis, karena semua mengajukan

platform dan program aksi yang hampir sama, yaitu bersifat umum dan normatif.

Organisasi partai politik pun dirasa kurang dikelola secara profesional dan

demokratis, akibatnya partai lebih berperan sebagai organisasi pengurus yang elit

dari pada organisasi yang hidup sebagai gerakan anggota partai itu sendiri.

Page 16: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Bahkan tidak jarang partai menjadi representasi dari sang ketua umum dan hal ini

terjadi justru di partai-partai besar seperti Golkar, PDIP, PPP, PAN dan PKB.

Selain itu para elit partai sering menganggap bahwa perbedaan pendapat di dalam

tubuh partai sebagai sesuatu yang masih tabu sehingga sanksi keras seperti

pemecatan menjadi hal yang sudah biasa. Tampaknya siapapun yang memimpin

partai memiliki kecenderungan untuk bersikap otoriter dan sentralis (Rinakit &

Swantoro, 2005: 609).

Media banyak disebut sebagai salah satu dari empat pilar dalam

demokrasi, karena media memiliki kekuatan yang sangat berpengaruh terhadap

proses sejarah perkembangan politik di Indonesia, seperti agenda politik yang

saat ini baru saja diselenggarakan yaitu Kongres III PDIP yang diselenggarakan di

Bali pada tanggal 6-9 April 2010 lalu, dan merupakan salah satu agenda politik

yang cukup disoroti oleh media massa, baik televisi, radio, maupun surat kabar.

Kongres tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk melakukan pemilihan

ketua umum PDIP yang ketiga kalinya, ketua umum yang menjabat dua kali

periode sebelumnya adalah putri dari Bapak proklamator Indonesia yaitu

Megawati Soekarno Putri yang sekaligus pelopor partai banteng tersebut.

Penyelenggaraan Kongres itu sendiri merupakan acara yang biasa

diadakan oleh partai besar sekelas PDIP untuk melaksanakan pemilihan ketua

umum dan pergantian kepengurusan, namun ternyata antusiasme publik dan

media tertuju pada regenerasi di tubuh PDIP itu sendiri, disaat partai lain seperti

Partai Demokrat yang juga akan mengadakan Kongres dengan bursa kandidat

calon ketua umum yang baru dan mengalami regenerasi pimpinan partai setelah

Page 17: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

pimpinan partainya, Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya terpilih menduduki

kursi RI 1, juga partai Golkar yang memilih Aburizal Bakrie sebagai ketua umum

menggantikan Jusuf Kalla (Mantan Wakil Presiden RI), namun tidak demikian

halnya dengan PDIP yang ternyata Megawati Soekarno Putri akhirnya terpilih

kembali menjadi Ketua Umum PDIP secara aklamasi. Pada saat itu semua media

massa cukup terkonsentrasi pada kongres tersebut dan munculah respon yang

beranekaragam mengenai hasil kongres, karena akhirnya Megawati Soekarno

Putri kembali terpilih sebagai Ketua Umum untuk yang ketiga kalinya serta

pengukuhan konsistensi PDIP sebagai partai oposisi pemerintah.

Haris (2005) mengungkapkan sesungguhnya telah sekian lama terdapat

dilema dalam tubuh PDIP yaitu tuntutan pembaruan yang dilontarkan para elit

politik muda hanya berhenti sebagai wacana saat mereka berhadapan langsung

dengan sosok Megawati sang Ketua Umum, atau sekedar menjadi manuver untuk

masuk gerbong Dewan Pimpinan Pusat. Pada akhirnya hanya segelintir kecil

tokoh partai yang benar-benar berani untuk mengungkapkan penolakannya

terhadap Mega. Mereka yang segelintir itu pun sebagian akhirnya memilih untuk

meninggalkan PDIP dan mendirikan partai baru. Secara umum mereka menantang

untuk menjadi partai oposisi ketika Megawati sempat menjabat kursi Presiden

menggantikan Gus Dur. Belajar dari semua itu seharusnya segenap elit partai,

termasuk Megawati dan seluruh jajaran DPP membuka diri untuk melakukan

pembenahan internal, mengembangkan sikap kepemimpinan yang tidak egois dan

feodal, serta bersedia merangkul semua fraksi yang ada di tubuh partai, jika hal

Page 18: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

tersebut tidak segera dilakukan maka bisa jadi partai tersebut akan kehilangan

para simpatisanya (Rinakit & Swantoro, 2005: 612).

Uraian tersebut diatas merupakan berbagai bahasan yang mewarnai

pemberitaan kongres III PDIP di Bali dan hal inilah yang menjadi ketertarikan

peneliti untuk meneliti tentang pemberitaan seputar Kongres III PDIP di tiga surat

kabar yang berskala nasional yaitu harian umum Kompas, Republika, dan Media

Indonesia. Organisasi media saat ini secara mandiri menjadi pengendali informasi

yang hendak dipublikasikan atau tidak. Hal ini terjadi karena sedari awal berita

hakikatnya adalah proses negosiasi antara editor, jurnalis dan narasumber. Pada

kegiatan operasional pemberitaan, akhirnya editor dan jurnalislah yang

memainkan peran dominan dalam menafsirkan informasi yang dikemukakan oleh

narasumber. Penelitian ini mencoba untuk mengkaji tentang pemberitaan Kongres

III PDIP di media cetak nasional Kompas, Republika, dan Media Indonesia, yang

sengaja dipilih oleh peneliti karena ketiganya dianggap cukup mewakili ideologi

satu sama lain, hal lain yang menjadi acuan utama ialah dipilihnya adalah

perpektif teori narasi guna mengamati berita di ketiga surat kabar tersebut dalam

memberitakan satu peristiwa yang sama.

Menyampaikan kebenaran kepada pembaca berarti secara konsisten selalu

mengutamakan pembaca saat menulis berita. Tetapi itu bukan berarti berita hanya

untuk memuaskan opini pembaca. Jika koran dipublikasikan oleh komunitas

tertentu itu bukan berarti koran tersebut hanya mempublikasikan berita yang pro

terhadap kelompok tertentu untuk menarik banyak pembaca. Bertindak konsisten

dan fair berarti mengatakan kebenaran dan tidak berpihak pada satu pihak saja.

Page 19: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Berita yang obyektif dan tidak memihak selalu penting dalam masyarakat yang

bebas. Jurnalisme bukan sekedar mengemukakan fakta, jurnalisme lebih dari

sekedar pemberian informasi namun berita itu sendiri harus menarik, menantang,

dan membuat pembaca lebih nyaman dan paham. Fokus dalam penelitian ini

adalah studi tentang berita yang merujuk dari salah satu perspektif yakni

Narrative Theories of News, dimana dengan perspektif tersebut dapat

diidentifikasi ada atau tidaknya bias reportase baik struktural maupun politik

dalam berita, sehingga berita disajikan berimbang tanpa menimbulkan efek yang

tidak sengaja pada sebuah berita politik.

Page 20: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

B. RUMUSAN MASALAH

Mengacu pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan dari penelitian ini adalah; Bagaimana kecenderungan-

kecenderungan yang ada pada pemberitaan mengenai kongres III PDIP di Bali

2010 oleh surat kabar Kompas, Republika, dan Media Indonesia terutama

berkenaan dengan aspek judul, lead, struktur, dan substansi berita ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan gambaran tentang

bagaimana kecenderungan narasi pemberitaan Kongres III PDIP di Bali 2010 di

Harian Umum Nasional Kompas, Republika, dan Media Indonesia dengan

menitikberatkan pada judul, lead, struktur, dan substansi yang terdapat pada

pemberitaan tersebut dan berguna sebagai sebuah pemahaman terhadap sosialisasi

praktek-praktek jurnalisme dalam menyajikan berita politik.

Page 21: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Dalam ilmu pengetahuan, manfaat penelitian adalah, data dan informasi

yang diperoleh dari penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan

kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada bidang yang

berkaitan.

2. Membantu untuk melihat sebuah peristiwa melalui teropong mata media

yang berbeda-beda, agar masyarakat dapat melihat sajian sebuah peristiwa

khususnya di media cetak secara holistic (menyeluruh) dan berimbang,

bukan hanya parsial.

3. Sebagai tambahan bahan perbandingan baik secara teori maupun perihal

penelitian berita surat kabar di beberapa media yang sudah ada

sebelumnya dalam menyoroti sebuah peristiwa yang magnitude..

Page 22: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

E. TELAAH PUSTAKA

1. Surat Kabar

Pers mempunyai dua pengertian, yakni pers dalam arti sempit dan pers

dalam arti luas. Pers dalam arti sempit adalah media massa cetak, seperti surat

kabar. Sedangkan pers dalam arti luas meliputi media cetak dan elektronik,

sebagai media yang menyiarkan karya jurnalistik (Effendi, 2003:90). Sejalan

dengan pernyataan diatas, Kusumaningrat mengatakan bahwa media pers lebih

dikenal dengan media persuratkabaran atau koran dan bentuk-bentuk media cetak

lainnya. Media pers lebih tepat disebut media cetak, sebab pesan dikomunikasikan

melalui bentuk tulisan atau cetakan dan komunikan menerima dengan cara

membacanya. Sedangkan pers dalam arti yang lebih luas adalah yang menyangkut

kegiatan komunikasi media cetak maupun media lain seperti elektronik yakni

melalui radio, televisi maupun internet (Kusumaningrat, 2006:17).

Media cetak terdiri dari berbagai macam jenis yakni, surat kabar, majalah,

tabloid, dan sebagainya. Lebih jelasnya surat kabar menurut Djuroto, adalah

kumpulan berita atau artikel, cerita, iklan yang dicetak dalam lembaran kertas

ukuran plano, terbit secara teratur, bisa setiap hari atau seminggu sekali. Surat

kabar merupakan media massa yang memiliki karakteristik yang khas, serta dilihat

dari isinya surat kabar selalu menyajikan informasi yang terbaru dan berusaha

menyampaikan fakta-fakta kepada masyarakat (Djuroto, 2004:11).

Pada saat ini meskipun sudah ada media massa modern seperti media

elektronik, baik televisi, radio, dan internet namun peran surat kabar tidak

Page 23: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

tergantikan oleh munculnya media elektronik tersebut. Hal ini terjadi karena surat

kabar memiliki keunggulan, yaitu (Pratikno,1982: 253) :

1. Pembaca dapat mempelajari isi berita secara berulang-ulang agar dapat

memperoleh pengertian yang lebih baik dari isi media tersebut.

2. Informasi yang disampaikan dapat didokumentasikan dan disimpan dan

sewaktu-waktu dapat dibaca kembali.

3. Khalayak tidak terikat oleh waktu.

Dalam pelaksanaanya, pers dinilai memiliki peranan yang besar dalam

pemerintahan, sebagaimana yang dikatakan oleh Onong Uchjana Effendy, yakni

tentang ciri idealisme pers yang tampak dalam pelaksanaan fungsinya. Bahwa

pers bukan sekedar alat untuk menyebarkan informasi (to inform), mendidik (to

educate), dan menghibur (to entertain), melainkan juga berperan dalam

melaksanakan fungsi mempengaruhi (to influence) dan pengawasan masyarakat

(social control). Kedua fungsi terakhir inilah yang menyebabkan pers mendapat

julukan the fourth estate atau ”kekuasaan keempat” (Effendy, 1986: 109).

Masih berkaitan dengan fungsi pers, selanjutnya Curran dalam Pawito

mengidentifikasi enam fungsi yang dapat diperankan oleh pers dalam

pengembangan Demokrasi (Pawito, 2003: 51):

a) Menyediakan diri sebagai forum untuk debat publik.

b) Mengartikulasi pendapat umum.

c) Memaksa pemerintah untuk apa-apa yang di pikirkan oleh rakyat.

d) Mendidik warga Negara untuk dapat memiliki informasi yang

memadai bagi pengambilan keputusan dalam pemilihan umum.

Page 24: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

e) Memberikan kepada publik saluran-saluran komunikasi politik di

antara berbagai kelompok masyarakat yang memiliki kepentingan

yang berbeda-beda.

f) Membela individu penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh

kalangan eksekutif.

Dari keenam fungsi tersebut Curran kemudian menambahkan dengan

menekankan adanya tiga fungsi pokok yang dapat diperankan oleh pers dalam

upaya pengembangan demokrasi, fungsi tersebut : adalah (a) fungsi informasi (b)

fungsi representasi (c) fungsi membantu mencapai tujuan bersama masyarakat.

Fungsi informasi menunjuk pada tugas pers untuk tidak bertindak sebagai

“penonton” atau pelapor peristiwa-peristiwa yang terjadi tetapi juga dituntut untuk

dapat menumbuhkan kemajemukan pemahaman dan perspektif mengenai

peristiwa atau isu-isu yang berkembang. Sedangkan fungsi representasi,

berkenaan dengan tuntutan pers agar dapat membantu menciptakan kondisi

dimana pandangan dan perspektif yang bersifat alternatif dapat berkembang dan

dapat diperhitungkan sepenuhnya oleh masyarakat kendatipun berasal dari

kalangan minoritas.

Fungsi ini menjadi penting dalam demokrasi karena demokrasi sangat

menjunjung tinggi kesederajatan. Kemudian yang terakhir tidak sekedar sebagai

watchdog, pers dituntut untuk dapat membantu mewujudkan “the common

objective of society through agreement or compromise between opposite groups”

(tujuan bersama masyarakat melalui kesepakatan atau kompromi-kompromi

diantara kelompok yang saling berlawanan). Fungsi ini menuntut pers untuk

Page 25: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

secara ekstensif mempromosikan dan memfasilitasi prosedur-prosedur demokratik

terutama dalam mengatasi konflik-konflik dan mendefinisikan tujuan bersama.

Kaitannya disini adalah media sebagai pembelajaran demokrasi dan politik

bagi masyarakat sebagai bagian dari sebuah bangsa, selain itu juga sebagai

pendukung eksistensi partai politik di Indonesia yang tidak lepas dari agendanya

untuk mempengaruhi khalayak dengan penyampaian visi, misi, maupun kegiatan

mengusung platform partai politik tersebut ke hadapan masyarakat melalui media

agar masyarakat setidaknya mengetahui, dan pada tahap tertentu terkena dampak

konatif atau behavioural yakni hingga sampai pada tahap memilih partai politik

yang tersebut. Sebaliknya, melalui media pula masyarakat dapat melakukan

pengawasan terhadap kinerja pemerintahan incumbent maupun perkembangan

politik yang ada didalamnya termasuk aktivitas politisi, dan agenda politik yang

sedang berlangsung melalui sorotan media. Karena begitu berartinya peran pers

hingga julukan pers sebagai kekuasaan keempat dirasa pantas disandang. Selain

itu secara lugas kembali diungkapkan oleh Onong Uchjana bahwasanya:

“Pers adalah lembaga kemasyarakatan (Social institusion) yang merupakan subsistem dari sistem kemasyarakatan tempat dia beroperasi, bersama-sama dengan subsistem lainnya. Dengan demikian maka pers tidak hidup secara mandiri, tetapi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya (Effendy, 1986:91). Kutipan diatas menunjukkan bahwa pers adalah institusi yang tidak dapat

menopang keberadaannya sendiri melainkan terkait dengan kehidupan masyarakat

sekitarnya, pers itu sendiri ada karena tuntutan masyarakat akan adanya informasi

dan pemberitaan serta kebutuhan untuk mempublikasikan kepentingan kelompok

tertentu walaupun pada hakikatnya media bisa memberitakan apa saja yang

Page 26: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

memang layak untuk diberitakan. Sejalan dengan posisi pers sebagai institusi,

berikut kutipan mengenai kaitan antara pers dan aktivitas politik, oleh Manuel

Castells dalam jurnalnya yaitu “mass communications and dan politic media”.

“Politics is based on socialized communication, on the capacity to influence people's minds. The main channel of communication between the political system and citizens is the mass media system. Until recently, and even nowadays to a large extent, the media constitute an articulated system, in which, usually, the print press produces original information, TV diffuses to a mass audience, and radio customizes the interaction. In our society, politics is primarily media politics. The workings of the political system are staged for the media so as to obtain the support, or at least the lesser hostility, of citizens who become the consumers in the political market” (Castells, 2007:240).

Politik menurut sosialisasi komunikasi, pada kapasitasnya ialah untuk

mempengaruhi pikiran khalayak. Saluran komunikasi yang utama antara sistem

politik dan masyarakat adalah sistem media massa. Sampai pada saat ini, bahkan

ke ranah yang lebih luas, media menciptakan sistem yang mampu diingat, di mana

pada umumnya, media cetak menghasilkan informasi asli, televisi mewacanakan

informasi bagi pemirsanya, dan radio menyesuaikan interaksi. Dalam masyarakat

kita, politik ialah semata politik media. Bekerjanya sistem politik dijadwalkan

untuk media agar supaya memperoleh dukungan, atau sedikitnya meminimalisir

permusuhan, dari masyarakat yang menjadi konsumen di dalam ranah politik.

Dalam pemberitaan peristiwa yang menyangkut lembaga atau tokoh

tertentu, disadari atau tidak akan membentuk sebuah opini dan akhirnya menjadi

citra yang bakal disandang, baik itu negatif maupun positif. Sejalan dengan itu,

Aceng Abdullah mengatakan, citra positif muncul karena isi pesan yang positif,

dan orang atau lembaganya tentu lebih senang jika diri atau lembaganya muncul

Page 27: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

dalam media massa dalam citra positif. Sedangkan citra negatif muncul karena isi

pesan yang diberitakan adalaha negatif, dan tentu saja setiap orang orang enggan

untuk diberitakan secara negatif (Abdullah, 2004:5). Terlebih bagi sebuah partai

politik, pembentukan citra positif pada lembaganya tentu diupayakan secara terus

menerus agar dapat meraih simpati masyarakat, karena hal tersebut merupakan

pendukung eksistensi sebuah partai disamping tanpa mengabaikan sistem internal

masing-masing partai yang juga harus kokoh, dinamis dan memenuhi tuntutan

para simpatisannya. Sebagai contoh dalam penelitian ini peristiwa yang diolah

oleh ketiga surat kabar nasional, yaitu Kompas, Republika dan Media Indonesia

adalah satu peristiwa yg sama yakni Kongres PDIP III yang diselenggarakan di

Bali 6-9 April 2010. Namun pada prosesnya dari tahap mengumpulkan informasi

hingga ke meja redaksional dan akhirnya dibaca oleh khalayak, tentunya tidak

akan sama persis baik dari judul, penggunaan kata, bahasa, sudut pandang juga

gambar pendukung di masing-masing surat kabar. Tentunya semua itu tergantung

atau disesuaikan pada kebijakan redaksional surat kabar masing-masing.

Pengaruh politik terhadap kehidupan dan perkembangan pers dapat terlihat

dari citra pers, yaitu gambaran tentang realitas pers berdasar kepentingan yang

dilayani. Pers dapat melayani kepentingan politik, memperoleh citra sebagai pers

politik. Menurut A. Muis dalam Redi Panudju, pers politik dapat dibagi paling

sedikit dua tipe yaitu pers sebagai organ partai yang menyuarakan ideologi politik

tertentu (Party directed press). Tipe pertama, adalah pers yang tunduk

sepenuhnya kepada kehendak atau kebijaksanaan partai, dan tipe yang kedua

Page 28: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

adalah pers yang tidak didominasi oleh partai melainkan hanya mendukung secara

bebas suatu cita-cita politik (Panudju, 2005:20).

Maka dari itu tinggal ditelaah bagaimanakah kecenderungan masing-

masing surat kabar tersebut, apakah termasuk jenis yang pertama atau kedua,

Idealnya sebuah surat kabar haruslah memberitakan peristiwa yang faktual dan

berpihak kepada publik, atau khalayak sebagai pembacanya, apalah gunanya

sebuah surat kabar apabila hanya menyuarakan kepentingan penguasa, media

harus menunjukkan keberpihakannya pada khalayak agar senantiasa mendapat

kepercayaan, kendatipun secara praktek tentu tidaklah mudah karena media

dipegang oleh sekelompok golongan yang memiliki kekuatan modal yang

tentunya besar, walau tidak mungkin bisa melihat fakta secara obyektif tetapi

paling tidak dapat memenuhi harapan masyarakat untuk menyuarakan kebenaran

sampai pada batas tertentu. Seharusnya jenis pers yang kedualah yang dipilih

yaitu pers tidak didominasi oleh partai melainkan hanya mendukung secara bebas

suatu cita-cita politik.

Sekali lagi, media hanya dimiliki dan dikuasai oleh kelompok dominan

tertentu di masyarakat. Akhirnya realitas yang sebenarnya dibentuk untuk

menciptakan kesadaran yang merepresentasikan keberpihakan kelompok

penguasa media. Setiap surat kabar mempunyai perbedaan kebijakan dalam

menyampaikan informasi, hal tersebut tercipta karena harus menyesuaikan dengan

berbagai kepentingan, terutama kepentingan publik sebagai khalayaknya, media

secara moral bertanggungjawab atas opini yang terbentuk dalam masyarakat,

apapun informasi yang dihasilkan seharusnya merupakan representasi peristiwa

Page 29: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

yang berdasarkan fakta. Kemudian menurut Coleman, Morrison dan Svennevig

dalam jurnal berjudul “New Media & Political Efficacy”, menyatakan yakni:

“However, any political intervention in the public space requires presence in the media space. And since the media space is largely shaped by business and governments that set the political parameters in terms of the formal political system, albeit in its plurality, the rise of insurgent politics cannot be separated from the emergence of media space: the space created around the process of mass self communication”.

Bagaimanapun, intervensi politik di ruang publik memerlukan kehadiran

media dan sejak media sebagian besar dipenuhi oleh kepentingan bisnis dan

pemerintahan yang menetapkan parameter pada sistem politik yang formal,

sekalipun dalam keanekaragaman, munculnya pemberontakan politik tidak bisa

dipisahkan dari kemunculan media: dimana ruang tersebut diciptakan pada proses

komunikasi massa itu sendiri. (Coleman, Morrison & Svennevig, 2008: 790).

Kemudian, Menurut Onong Uchjana agaknya istilah “Ich Kenne mein

Volk” yang berarti aku kenal rakyatku dan “Know your audience” yang berarti

kenalilah pembacamu, amat penting untuk diperhatikan oleh wartawan sebagai

ujung tombak dalam media massa karena sasaran tersebut menunjukkan tolok

ukur berhasil tidaknya jurnalistik. Ciri dan sifat media yang melakukan perannya

dalam kegiatan jurnalistik. Juga sangat berpengaruh pada komponen-komponen

proses komunikasi lainnya.

Page 30: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Berikut ini surat kabar memiliki ciri-ciri (Effendy, 2001: 154-155):

1. Publisitas, adalah bahwa surat kabar dipergunakan secara umum

dengan demikian muatannya harus menyangkut kepentingan umum.

2. Aktualitas, yang dimaksud adalah kecepatan menyampaikan laporan

mengenai kejadian di masyarakat kepada khalayak.

3. Universalitas, merupakan ciri yang menunjukkan bahwa surat kabar

harus memuat aneka berita dari seluruh dunia dan tentang segala

aspek kehidupan manusia.

Dari ciri surat kabar yang dikemukakan diatas nampak bahwasanya surat

kabar telah mampu memenuhi kebutuhan informasi khalayak dengan segala

kelebihannya, walaupun pada aspek Aktualitas, memang tidak sebanding dengan

media elektronik, namun sekali lagi setiap jenis media massa pasti memiliki

kekurangan dan kelebihan. Kemudian Riyono Pratikno berpendapat, bahwa pada

dasarnya, pekerjaan atau proses di perusahaan surat kabar tidak pernah berubah

walau ratusan tahun lamanya. Sejak dahulu pekerjaan surat kabar adalah mencari

dan mengumpulkan informasi kemudian mengolahnya menjadi berita dan

mencetaknya diatas lembaran kertas. Kalaupun kemudian ada perubahan biasanya

lebih banyak dititikberatkan pada sistem penyampaian informasi dari reporter ke

redaksi,dan hal-hal yang bersifat teknis seperti; tata letak, pengaturan halaman dan

sistem cetaknya (Pratikno, 1982: 9-10).

Page 31: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2. Berita

2.a. Pengertian Berita

Banyak definisi berita atau news yang dapat diketahui dari berbagai

literatur, pada jaman dahulu dikalangan wartawan ada yang mengartikan news

sebagai singkatan dari: North, East, West, South. Berkaitan dengan singkatan

tersebut mereka mengartikan berita sebagai laporan dari keempat penjuru mata

angin dan laporan dari berbagai tempat di dunia ini.

Pendapat itu tidaklah salah, akan tetapi hanya merupakan salah satu aspek

dari keseluruhan arti berita yang sebenarnya (Effendy, 1986:97). Masih berkaitan

dengan dengan singkatan news diatas, Direktur Institut Jurnalistik di London,

Tom Clarke mengatakan walaupun tidak dapat dibuktikan kebenarannya namun

paling tidak definisi tersebut sudah menunjukkan maksudnya, yaitu bahwa berita

ialah ”untuk memuaskan nafsu ingin tahu” pada manusia dengan memberikan

kabar-kabar “dari segala penjuru” (Kusumaningrat, 2009:39). Sejalan dengan itu,

definisi berita menurut Carnley dalam Wonohito 1977, adalah laporan yang

hangat, padat, cermat mengenai suatu kejadian, bukan kejadian itu sendiri.

Dengan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kejadian tidak sama dengan

berita. Berita adalah laporan tentang kejadian, bukan kejadian itu sendiri.

Kejadian baik besar maupun kecil, tidak akan disebut berita kalau kejadian itu

tidak dilaporkan atau disiarkan pers (Mursito,1999: 37).

Kemudian Direktur kantor berita Uni Soviet, TASS. N.G Palgunov,1956

menyatakan bahwa berita harus tidak boleh hanya memperhatikan pelaporan fakta

atau peristiwa ini dan itu saja, berita harus mengejar suatu tujuan yang pasti dan

Page 32: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

tidak boleh hanya melaporkan fakta dan peristiwa saja, melainkan berita harus

bersifat didaktik dan mendidik (Kusumaningrat, 2009:32).

Dalam prosesnya terdapat 3 aspek penting dalam tahap-tahap penulisan

berita, yakni fakta itu sendiri, news value, dan fit to print. News value adalah

berita yang memiliki nilai berita, yakni berita-berita yang banyak diminati para

pembaca. Jadi yang menentukan bernilainya suatu berita adalah pembaca. Namun

ternyata berita yang news value belum tentu fit to print. News value hanya

berkaitan dengan menarik tidaknya sebuah berita, tetapi fit to print berkaitan

dengan kelayakan informasi yang disiarkan lewat pers (Mursito,1996:29).

Berdasar aspek penting tersebut, berita mengenai Kongres ke-III PDIP di

Bali selain memenuhi news value juga memenuhi unsur fit to print, hal tersebut

karena pemberitaanya banyak diminati masyarakat dan bermanfaat dalam

memberi informasi tentang perkembangan partai politik yakni PDIP, serta

polemik yang menyertainya, pembelajaran juga dapat diambil dari kongres

tersebut yakni, tentang ideologi partai, yang kemudian menyusun platform,

program dan isu yang ditawarkan yang bertujuan untuk memperoleh dukungan

agar suaranya bertambah banyak dan memenangkan pemilu. Proses seperti yang

disampaikan diatas, selain mengandung unsur pendidikan politik, juga sekaligus

membantu terjadinya komunikasi politik yang bermuara pada proses selanjutnya

yaitu partai politik yang kemudian menempatkan para wakilnya dilembaga

legislatif dengan tugas utama yaitu mendengarkan, menampung dan

memperjuangkan aspirasi rakyat (Rinakit &Swantoro, 2005:615).

Page 33: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Dikarenakan berita dikonsumsi oleh massa maka berita yang ditayangkan

haruslah memiliki nilai berita, maka berita mempunyai kriteria atau unsur-unsur

nilai berita. Secara umum, kejadian yang dianggap memenuhi nilai berita adalah

yang mempunyai satu atau beberapa unsur di bawah ini (LP3Y, 1990 dalam

Mursito, 1999:39):

a. Significance(penting),yaitu kejadian yang berkemungkinan mempengaruhi

kehidupan orang banyak atau kejadian yang mempunyai akibat terhadap

kehidupan pembaca.

b. Magnitude (besar), yaitu kejadian yang menyangkut angka-angka yang

berarti bagi orang banyak atau kejadian yang bila dijumlahkan dalam

angka dapat menarik bagi pembaca.

c. Timeless (waktu), yaitu kejadian yang dekat bagi pembaca. Kedekatan ini

bersifat geografis maupun emosional.

d. Prominence (tenar), yaitu menyangkut hal-hal yang terkenal atau sangat

dikenal oleh pembaca seperti orang, benda atau tempat.

e. Human Interest (manusiawi), yaitu kejadian yang memberi sentuhan

perasaan bagi pembaca, kejadian yang menyangkut orang biasa dalam

situasi luar biasa, atau orang besar dalam situasi biasa.

Bertolak dari nilai berita yang dikemukakan diatas, berita mengenai

kongres III PDIP dipandang memenuhi kelima unsur tersebut, diantaranya adalah

unsur Significance (penting) dan Magnitude (besar) yaitu kongres tersebut

penting dan berpengaruh dalam dunia perpolitikan, baik bagi para elit politik

maupun mengandung informasi yang penting bagi massa partai yang bisa

Page 34: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

dikatakan menyangkut banyak orang. Lalu unsur Timeless (waktu) juga dapat

dikaitkan, kemudian unsur Prominence (tenar), ialah menyangkut dengan

popularitas baik itu partai, para pengurus partai bahkan ketua umumnya, tidak

dapat dipungkiri PDIP dan sosok Megawati adalah bentuk kepopuleran partai dan

ketua umumnya. Berdasar pada unsur penting, besar, waktu dan ketenaran

tersebut kiranya unsur yang terakhir Human Interest (manusiawi), akan dapat

terbentuk dengan sendirinya, karena pemberitaan mengenai Kongres tersebut

mampu memberi dampak besar bagi khalayak, sesuai dengan kejadian yang

menyangkut orang biasa dalam situasi luar biasa maupun orang besar dalam

situasi biasa yang tentunya tetap penting untuk diberitakan.

Selain beberapa unsur yang dikemukakan diatas, berita harus mampu

menjawab 6 (enam) unsur pertanyaan ; apa, siapa, mengapa, di mana, bilamana,

dan bagaimana. Keenam unsur pertanyaan tersebut biasa di sebut: 5 W + 1 H

(What, Who, Why, Where, When, dan How).

Pertama, ‘apa yang terjadi’ (what) merupakan pertanyaan yang harus dapat

menjawab hal-hal yang dilakukan oleh pelaku maupun korban dalam suatu

peristiwa. Dalam hal ini tindakan tersebut dapat berupa penyebab ataupun dapat

berupa akibat dari suatu kejadian. Kedua, ‘siapa yang terlibat dalam kejadian itu’

(who), dimaksudkan untuk memberikan keterangan fakta yang berkaitan dengan

setiap orang yang terlibat dalam suatu peristiwa. Ketiga, mengapa (apa yang

menyebabkan) kejadian itu timbul’ (why), merupakan jawaban dari latar belakang

suatu tindakan ataupun penyebab suatu kejadian yang telah diketahui. Keempat,

‘di mana kejadian itu’ (where), hal ini berkaitan dengan tempat terjadinya

Page 35: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

peristiwa. Kelima, ‘bilamana kejadiannya’ (when), hal ini bersangkutan dengan

waktu kejadian atau kemungkinan-kemungkinan waktu yang berkaitan dengan

kejadian atau peristiwa tersebut. Keenam, ‘bagaimana kejadiannya’ (how),

merupakan unsur yang memberikan fakta yang yang berkaitan dengan proses

kejadian yang diberitakan (Mursito, 1999:57-60).

Berita juga terdiri dari dua bentuk sesuai dengan sifat pemberitaan, seperti

yang terdapat dalam buku “Catatan-catatan jurnalisme dasar” kategori news

terbagi dalam 2 bentuk, antara lain (Ishwara,2005:58-59):

a. Hard News (Berita Lugas) Berita yang padat berisi informasi fakta

yang disusun berdasarkan urutan yang paling penting, disebut berita

lugas, hard news. Jadi pada awal berita berisikan sari atau inti dari

kejadian yang ingin disampaikan dengan elaborasi detail kemudian.

b. Soft News (Berita Halus) Daniel R Williamson, merumuskan bahwa

reoportase dalam bentuk berita halus, seperti feature, sebagai

penulisan cerita yang kreatif, subyektif yang dirancang untuk

menyampaikan informasi dan hiburan kepada pembaca. Penekanan

pada kata-kata kreatif, subyektif, informasi dan hiburan adalah untuk

membedakannya dengan berita yang disampaikan secara langsung

pada berita lugas.

Berita mengenai politik, termasuk dalam berita lugas maka Hard news

oleh Dennis K. Davis disebut dengan berita obyektif memiliki satu kelemahan

yaitu cenderung membosankan, dan yang paling buruk berita tersebut hanyalah

berupa daftar fakta-fakta. Untuk mengatasi masalah ini, wartawan akhirnya

Page 36: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

mengembangkan strategi untuk mendramatisasinya. Akhirnya diterapkanlah

skenario dramatis pada peristiwa yang ambigu atau melebih-lebihkan hal yang

mungkin tersirat dalam suatu kejadian. Sebagai contoh yaitu banyak dari

pemberitaan tentang pemerintahan nasional yang berfokus pada konflik antara

kongres dan presiden. Meskipun bukan distorsi yang jelas dari fakta-fakta untuk

memaksakan skenario seperti itu, hal tersebut dapat menimbulkan kesan bahwa

pemerintah nasional tak berdaya dengan masalah perselisihan partisan. Wartawan

menceritakan kembali peristiwa dengan menyorot elemen konflik, tragedi atau

komedi yang secara selektif dapat ditemukan pada fakta yang belum jelas

(Davis,1990:169).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemberitaan tentang kongres

adalah sebuah berita yang berskala nasional namun dapat dipastikan bahwa

apabila berita kongres hanya disuguhkan secara seremonial, maka akan menjadi

berita yang membosankan karena tidak menarik untuk disimak, wartawan

kemudian mencari celah dan analisa yang lebih beraneka ragam dalam melihat

fakta yang ada, dalam beberapa berita yang diperoleh dari proses klipping surat

kabar baik Kompas, Republika maupun Media Indonesia, wacana konflik yang

dikembangkan media pun beraneka ragam, yaitu seperti adanya keputusan dari

partai untuk tidak mengundang presiden RI dalam pembukaan kongres III PDIP di

Bali, kemudian wartawan mengkaitkannya dengan sikap PDIP yang oposan

terhadap pemerintah juga masalah konflik personal Ketua umun PDIP Megawati

Soekarno Putri dengan Presiden RI, Soesilo Bambang Yudhoyono di masa lalu.

Page 37: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Dugaan-dugaan semacam itulah yang disampaikan dan diuraikan agar

berita kongres menjadi tidak membosankan dan memiliki daya tarik, Terdapat

dramatisasi didalamnya seolah publik disuguhi cerita drama bersambung antara

pemerintahan dengan parta politik oposisi seperti PDIP. Setelah dikaitkan dengan

pemerintah, hal lain yang tak kalah menarik adalah dihembuskannya dugaan

persaingan pencalonan wakil ketua umum PDIP antara kedua anak Megawati

Soekarno Putri yaitu Puan Maharani dan Prananda Prabowo, walaupun hal

tersebut sudah dibantah oleh Taufik Kiemas, yaitu Suami dari Ketua umum PDIP

tersebut, namun wartawan tetap mengkaitkan hal tersebut dengan latar belakang

bahwa mereka lahir dari ayah yang berbeda sehingga ada kesan terjadinya

persaingan menduduki posisi “putra mahkota” dinasti trah Soekarno di tubuh

PDIP.

Dalam berita mengenai Kongres III PDIP di Bali 6-9April 2010 pada

ketiga surat kabar nasional yakni Kompas, Republika dan Media Indonesia,

periode 29 Maret –10 April 2010 ini bahasa tidak hanya mampu mencerminkan

realitas tetapi juga mampu menciptakan realitas. Pilihan kata dan cara penyajian

menentukan realitas yang terbentuk dan makna yang ditimbulkannya. Berita

mengenai kongres III PDIP di Bali 6-9April 2010 tentu bukan peristiwa yang

biasa saja mengingat PDI Perjuangan bukan partai kecil, dan sikapnya yang selalu

oposisi terhadap pemerintah menjadi magnet tersendiri untuk diberitakan di media

kelas nasional seperti Kompas, Republika dan Media Indonesia.

Page 38: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

2.b. Struktur Berita

Gaya penulisan piramida terbalik ialah bentuk yang paling dasar dari

penulisan berita lugas, hal tersebut muncul karena adanya keterbatasan ruang.

Jika berita terlalu panjang dan tidak sesuai dengan spot yang disediakan dalam

satu halaman maka ia harus segera dipotong, biasanya dari bawah keatas. Jadi

penting bagi wartawan untuk menulis berita berdasarkan arti pentingnya, agar

editor bisa memotong bagian yang paling tidak penting dari bawah. Dalam bentuk

piramida terbalik, berita pada bagian atas ditampilkan lebih penting dibandingkan

dengan bagian bawahnya. Headline merupakan berita yang dijadikan topik utama

oleh media, sedangkan Lead atau paragraf pembuka dari sebuah berita yang

biasanya mengandung unsur kepentingan yang tinggi.

Berita mengikuti urutan tertentu berdasarkan arti pentingnya, yang paling

penting terdapat pada awal berita, dan yang kurang penting diletakkan di belakang

(Passante, 2008:35). Seperti dapat dilihat pada bagan dibawah ini;

Piramida Terbalik

Berita dimulai dengan teras berita yang sangat bagus

Nutgraf (Ringkasan berita dan sedikit konteks)

Hal-hal penting diletakkan disini

Hal yang kurang penting

Tak penting sama sekali

Bisa untuk dibuang

Sering dibuang

Buang

Page 39: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Selain berdasarkan pada tingkat kepentingan informasi, maka gaya

penulisan piramida terbalik ini juga terdiri dari unsur yang membentuknya yaitu,

adanya judul, lead, body dan penutup. Berikut visualisasi bagan yang dikutip dari

buku “Penulisan Jurnalistik” (Mursito, 1999: 63).

Model Piramida Terbalik

Sejalan dengan bagan diatas menurut DJa’far H. Assegaff, untuk lebih

dapat memahami gaya penulisan berita yang disebut “bentuk piramida terbalik”,

penting sekali dikenali anatomi berita, yakni bagian-bagian yang membentuk

sebuah berita. Bagian pertama yang dijumpai ialah judul berita (headline), baris

tanggal (dateline), teras berita (lead atau intro) dan kemudian barulah tubuh

berita. Judul berita (Headline) berfungsi menolong pembaca untuk cepat

mengenal kejadian-kejadian yang diberitakan. Fungsi lainnya adalah dengan

teknik grafika yaitu tipe-tipe huruf, judul berita, untuk menonjolkan berita tadi,

untuk dapat lebih menarik orang untuk membacanya (Assegaff, 1982:50).

Pada berita lugas, wartawan ingin menyampaikan informasi penting. Maka

lead ditempatkan pada awal berita, yang isinya berupa fokus peristiwa atau

ringkasan apa yang terjadi karena itu disebut pembuka ringkasan (Summary

Lead). Pembukaan ini harus didukung oleh penjelasan yang isinya memperkuat

JUDUL

LEAD

BODY

PENUTUP

Page 40: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

informasi dalam pembuka, misalnya pernyatan-pernyataan atau kutipan yang

menjelaskan masalah utamanya dan keterangan-keterangan lain yang berhasil

digali wartawan (Ishwara, 2007: 117). Sejalan dengan pemahaman yang

dikemukakan diatas, Mursito mengungkapkan bahwasanya kegiatan menulis lead

merupakan pekerjaan yang tersulit. Lead adalah bagian terpenting dan paling

menonjol, serta merupakan inti dari keseluruhan berita. lead menonjolkan bagian-

bagian penting secara ringkas, dan ia bertugas “merayu” pembaca agar membaca

berita tersebut. Ia menjadi “etalase”, wajah depan dari sebuah berita. Kadang-

kadang lead memuat keseluruhan unsur 5W+1H yakni apa, siapa, dimana,

bilamana, mengapa, dan bagaimana, jenis lead semacam ini berusaha merangkum

intisari seluruh berita (Mursito, 1999: 63).

Selain gaya penulisan berita piramida terbalik, dilatarbelakangi proses

benturan antara media cetak (terutama surat kabar) dan media elektronik yang

mengakibatkan surat kabar harus berupaya keras untuk tetap dapat menyajikan

berita dengan cara yang menarik. Saat ini karena kalah cepat dengan media

elektronik maka fokus berita di surat kabar telah bergeser dari ‘apa’ (what news)

ke ‘mengapa’ (why news) dan agar menarik, berita kemudian disajikan dengan

gaya penulisan feature. Status feature mengalami transformasi pada tahun 1960-

an ketika para editor sadar bahwa feature menawarkan jalan bagi surat kabar

untuk bisa memberikan berita kedalaman dan konteks yang sering tidak dijumpai

pada jurnalisme elektronik. Setelah sebelumnya hanya menjadi selingan, lambat

laun feature dalam surat kabar mengalami kematangan yakni ditempatkan

dihalaman muka dengan berita-berita yang penting dan hangat serta menjadi suatu

Page 41: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

bentuk penulisan berita yang diberi kedalaman, arti, dan perspektif. feature

menganalisis, menginterpretasi, dan menyajikan latar belakang dari suatu isu

penting menjadi prosedur standar dari banyak surat kabar. Struktur feature bersifat

organik, ada permulaan cerita, pertengahan, serta penutup, dan semua bagian erat

saling berhubungan. Feature memiliki standar kontinyuitas yang tinggi dan

merupakan proses organik dimana topik-topik yang berhubungan dipersatukan

dan menjadikannya sesuatu yang koheren. Kontinyuitas yang demikian

mengharuskan penulis menaruh perhatian seksama pada detail yaitu pada

ketrampilan dan transisi yang halus, ritme pada kutipan Tidak ada peralihan

mendadak seperti yang banyak ditemui dalam penulisan berita, langsung.

Kemudian perbedaaan antara feature dengan berita piramida terbalik ialah pada

bagian penutup. Berita, dapat dipotong dari bawah keatas sesuai dengan tingkat

kepentingannya, dan feature tidak dapat dipotong (Ishwara, 2007: 137-141).

Bentuk dari feature terdiri dari berbagai macam, salah satunya narasi yang

menurut ahli bahasa Gorys Keraf, narasi merupakan suatu bentuk wacana yang

berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang suatu

peristiwa yang telah terjadi dengan menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan

yang dirangkai dalam urutan waktu serta berusaha menjawab pertanyaan,

memiliki nilai estetika, menekankan susunan secara kronologis (Keraf, 2000:136).

Page 42: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Susunan berita yang benar adalah penting, tetapi masih ada lagi yang tidak

kalah penting dan sering ditemukan dalam penulisan berita yakni; kutipan,

transisi, sumber alternatif, dan ending (penutup).

a. Kutipan adalah cara yang bagus untuk mendukung data atau menambah

warna berita tanpa harus merekayasa yang jelas melanggar etika. Hal

tersebut dengan kata lain wartawan mendapatkan opini dari luar yang

merupakan sisi lain berita yang mendukung apa yang ditulis wartawan

dalam berita, namun tidak boleh mengulang-ulang informasi yang dengan

menggunakan kutipan. Kutipan bisa dipakai untuk memberi penegasan dan

elaborasi (Passante, 2008:38).

b. Transisi, memudahkan pembaca berpindah dari satu poin ke poin yang

lain, tanpa perubahan mendadak dalam perpindahan informasi atau

pemikiran. Setiap kali wartawan membuat poin baru atau menyebutkan

fakta baru, hendaknya diawali dengan transisi atau kata penghubung,

hindari transisi mendadak yang kasar dan tidak memiliki hubungan dalam

informasinya. (Passante, 2008:39).

c. Ending, pada poin tertentu berita harus diakhiri meskipun memang berita

harus diakhiri saat tidak ada lagi hal yang perlu untuk ditulis, wartawan

yang baik akan mengakhiri tulisannya dengan sebuah poin penting

(Passante, 2008:40).

Page 43: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2.c. Kajian Perspektif Berita

Dalam melihat sebuah peristiwa, pandangan setiap orang tentu tidaklah

sama, apalagi dengan media yang memiliki latar belakang kepentingan yang

berbeda, cara pandang terhadap suatu peristiwa pun pastilah berbeda. Obyek yang

dilihat sama namun tetap saja perspektifnya dapat meraneka ragam. Seperti cerita

menarik tentang seorang Pendeta, ahli Geologi, dan seorang Koboi, yang tentu

memiliki latar belakang yang jauh berbeda dan pada saat yang sama mereka

berdiri di Grand Canyon. Pendeta tersebut berkata “Suatu Keajaiban dari

Tuhan”, lalu sang ahli Geologi mengatakan; “Suatu keajaiban dari ilmu

pengetahuan” sedangkan sang Koboi berkata; “Suatu tempat yang cocok untuk

menggembalakan sapi” (Ishwara, 2007: 42).

Cerita tersebut menarik untuk dijadikan contoh, mereka berdiri di waktu

dan tempat yang sama, namun mereka mengungkapkan kalimat yang berlainan

walaupun pada akhirnya dapat disimpulkan hal yang sama yaitu kekaguman

mereka terhadap Grand Canyon, bertolak dari analogi yang dikemukakan, hal

tersebut tidak jauh berbeda dengan pemberitaan Kongres III PDIP yang soroti

oleh ketiga media yang bebeda latar belakang baik ideologi, dan kebijakan. Hal

tersebut tentu saja akan menghasilkan berita yang berbeda, baik dari segi grafis,

penggunaan bahasa, diksi (pilihan kata) dalam penyusunan naskah serta

pengarahan isu walaupun bersumber pada tema yang seragam. Dari keberagaman

latar belakang itulah, maka terciptalah keanekaragaman pesan yang kemudian

disampaikan oleh media massa dalam hal ini surat kabar dapat dipersepsikan

berbeda-beda oleh pembaca atau dengan kata lain berita yang disajikan oleh

Page 44: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

media massa menimbulkan berbagai macam perspektif dan menunjukkan

obyektivitas tiap media dalam pemberitaan.

Dalam masalah obyektivitas, pendekatan perspektif berita merupakan

kajian yang layak untuk dijadikan pendekatan dalam mengamati berita kongres

sebuah partai yang merupakan berita politik. Seperti beberapa perspektif yang

dikemukakan oleh Dennis K. Davis dalam bukunya New Directions In Political

Communications, dalam buku tersebut Davis mengemukakan 5 perspektif berita

yang muncul dalam dua dekade terakhir ini. Perspektif berita tersebut adalah

sebagai berikut (Davis, 1989: 157-172):

1. The British Cultural Studies Perspective

Perspektif ini dikembangkan di Universitas Birmingham pada 1960 dan

1970-an. Pendekatan dari perspektif ini adalah pada paham Neo-Marxist

yang menunjukkan hubungan antar media massa dan politik. Media

dianggap sebagai Consciousnes Industry yang memberikan dukungan pada

politik status quo dengan memberikan perhatian kepada publik dan

akhirnya mampu mempengaruhi opini publik.

2. The Social Construction Of Reality Perspective

Perspektif yang memiliki pengaruh penting yang kedua dalam penelitian

berita secara modern. Teori ini menunjukkan adanya makna ambigu pada

pemberitaan yang pada akhirnya mempengaruhi opini publik. Dalam

perspektif ini terdapat dua teori terkemuka dalam pendekatan konstruksi

realitas yaitu agenda setting theory dan spiral of silence. Teori agenda

setting mengasumsikan bahwa cara media memberikan prioritas pada isu-

Page 45: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

isu tertentu berpengaruh secara langsung terhadap pemberian prioritas

oleh khalayak mengenai isu-isu yang berkembang. Dengan kata lain,

agenda media berpengaruh terhadap agenda khalayak (McCombs dan

Shaw (1972, 1977). Pendekatan ini merupakan revitalisasi dari pandangan

Mazhab Chicago yang banyak menggunakan konsep-konsep dari tokoh-

tokoh seperti Mead dan Blumer. Pengembang teori konstruksi realitas

sosial seperti Berger dan Luckman, memberikan kontribusi mengenai

konsep pengkonversian dan pelembagaan nilai. Goffman merintis

penggunaan istilah framing yang kemudian menjadi titik awal

berkembangnya tehnik analisis framing.

3. Research On News Organizations

Disini dikemukakan teori bahwa semua berita adalah komoditas komersial

yang dikemas untuk dipasarkan kepada kemungkinan terluas khalayak.

Berita sudah dikembangkan seperti produk komoditas media dan disusun

sesuai dengan standarisasi yang spesifik, diproduksi oleh pekerja praktek

secara rutin dan dipasarkan sesuai target khalayak.

4. Narrative Theories Of News

Teori narasi berita yang berpandangan tentang pembelajaran struktur

berita yang standar. Hal ini diperlukan untuk menjamin obyektivitas berita

yang disajikan. Teori ini menyimpulkan bahwa ada kerangka kerja untuk

membuat laporan dari sebuah kejadian yang mungkin akan menjadi bias

dan memiliki efek yang tidak sengaja pada pemahaman berita politik.

Page 46: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

5. Agenda Building: Narrative and Preceived Reality

Pespektif Agenda Building menggabungkan dua paham teori narasi dan

konstruksi realitas sosial. Pendekatan ini disebut dengan Agenda Building

yang menggabungkan struktur narasi berita untuk mengubah opini publik.

Dari kelima perspektif tersebut, penelitian ini menggunakan perspektif

Narrative Theories of News yang merupakan pendekatan teoritik narasi berita

yang mencermati struktur berita yang standar yang diperlukan untuk untuk

menjamin obyektivitas berita yang disajikan. Teori tersebut mengatakan bahwa

laporan dari sebuah peristiwa mungkin dapat menimbulkan makna dengan

kecenderungan tertentu, sehingga dapat menimbulkan efek yang tidak sengaja

berlainan pada pemahaman berita politik yang disajikan oleh media massa.

Perspektif narasi dalam studi tentang berita belum banyak dipergunakan

dalam penelitian kendati memang sudah ada beberapa misalnya penelitian oleh

Wahyuriyanti (2006), berjudul: “Studi tentang Penulisan Berita Terorisme

Harian Kompas” penelitian ini mencermati pemberitaan mengenai terorisme di

Kompas selama periode 1-30 November 2005, dengan menitikberatkan pada

aspek-aspek judul, lead dan struktur penulisan berita. Penelitian ini sampai pada

kesimpulannya bahwa koran Kompas dalam menyajikan berita terorisme masih

sesuai dengan prinsip perspektif teori narasi. Selain itu juga penelitian oleh Prof.

Pawito Ph.D (2010) yang berjudul “Pemilihan Umum, Media Massa,

Pembangunan Demokrasi: Studi tentang Indonesia Periode Pemilihan Umum

Legislatif 2009”, yang mencermati pemberitaan kampanye Pemilihan Umum di

Indonesia, di beberapa media cetak nasional seperti Kompas & Jawapos.

Page 47: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Penelitian tersebut sampai pada kesimpulan yaitu media massa di Indonesia

selama periode kampanye pemilihan umum legislatif 2009, ditemukan bias yang

bersifat struktural atau bias karena keterbatasan ruang media, namun sampai pada

tingkat tertentu menunjukkan upaya masih berpegang teguh pada prinsip tersebut.

Berpijak pada penelitian yang dikemukakan diatas, maka peneliti ingin

mengembangkan kajian teori narasi dalam pemberitaan politik namun diterapkan

pada tiga surat kabar Nasional yaitu Kompas, Republika, dan Media Indonesia.

3. Teori Narasi Berita (Narrative Theories of News)

Dalam praktek jurnalistik seringkali terjadi hal yang mengecewakan jika

dilihat dari kepentingan publik, yaitu terjadinya bias reportase. Bias itu sendiri

terwujud dalam dua jenis yaitu bias struktural dan bias politik, bias struktural

merupakan bias pemberitaan terkait dengan kecenderungan yang disebabkan oleh

keterbatasan media (media contraint) atau karena pertimbangan jurnalistik

tertentu bahwa persoalan tertentu diyakini lebih diminati khalayak ketimbang

peristiwa lainnya sehingga laporan-laporan pemberitaan lebih banyak tertuju pada

peristiwa atau persoalan yang bersangkutan. Sedangkan yang dimaksud dengan

bias politik ialah bias keberpihakan dalam pada itu lebih menunjuk karakter

keberpihakan media terhadap ideologi, kelompok, partai politik, dan kepentingan-

kepentingan serta gagasan-gagasan politik tertentu (Pawito, 2009:125).

Sejalan dengan itu Christoper Passante mengatakan, bias merupakan

kecenderungan berita berdasarkan opini seseorang, keyakinan atau perasaan

seseorang. Koran yang baik tidak boleh bersikap bias, bahkan sesuatu yang

Page 48: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

menimbulkan emosi harus ditangani dengan hati-hati (Passante 2008:28). Bias

dapat terjadi karena berbagai faktor termasuk adanya keterbatasan ruang, waktu,

keterbatasan sumber daya terutama reporter dan editor, serta kemungkinan

keberpihakan media melalui orang-orang media yang bersangkutan dan telah

membuka peluang bagi wartawan maupun media itu sendiri untuk di kritisi.

Seperti yang diungkapkan (Paul Johnson dalam Pawito 3009:131),

Mengatakan bahwa ada 7 kesalahan yang olehnya disebut sebagai 7 dosa yang

fatal (seven deadly sins) yang sering dilakukan oleh media, yakni sebagai berikut:

a. Melakukan Distorsi. Media massa sengaja atau tidak telah banyak

melakukan distorsi terhadap realitas, dan kebenaran seringkali

terkalahkan oleh kepentingan-kepentingan tertentu yang menyebabkan

distorsi terjadi.

b. Memberikan kesan keliru. Media seringkali terhanyut dalam

memberikan kesan keliru kepada khalayak dalam pemberitaan yang

mengarah kepada penciptaan dan pengukuhan stereotype. Media

selayaknya bekerja seperti kaca bening dimana khalayak dapat melihat

kebenaran.

c. Mencuri Privasi. Ikut mencampuri urusan pribadi merupakan

kesalahan paling buruk yang dilakukan oleh media massa pada saat ini

dan tampaknya masih akan terus berkembang. Pada dasarnya setiap

manusia memiliki privasi. Tapi media kadang mengabaikan hal itu

seperti adanya tindakan merekam pembicaraan telepon, memotret

diam-diam hal-hal pribadi, menyebutkan identitas pribadi secara

Page 49: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

terang-terangan untuk suatu pemberitaan yang sensitif atau sangat

pribadi dan tidak menggunakan prinsip impersonasi.

d. Pembunuhan Karakter. Media massa melalui pemberitaan, karikatur

maupun talkshow sering digunakan untuk menghancurkan karir dan

citra seseorang atau mungkin kelompok.

e. Eksploitasi seks. Demi meningkatkan tiras atau rating, media massa

seringkali memberikan kesan kuat mengeksploitasi seks. Untuk

Kepentingan ini, media mengemas erotisme dan seksualitas kedalam

paket pesan gosip para selebritis, “seni”, dan mode.

f. Meracuni pikiran anak-anak. Media seringkali menyuguhkan acara

yang tidak mendidik. Hal ini dapat dicermati melalui berbagai

tayangan yang kental bernuansa konflik dan kekerasan.

g. Penyalahgunaan Kekuasaan. Editor seringkali berfikir bahwa mereka

memiliki kewenangan untuk melakukan “eksekusi” terhadap kasus-

kasus yang berkembang melalui pemberitaan terhadap kasus-kasus

bersangkutan yang kemudian dapat membawa dampak pada

bekerjanya sistem pemerintahan dan sistem politik seperti tindakan

wartawan yang kurang profesional seperti menyalahgunakan

kekuasaan dengan meminta imbalan (uang amplop) atas reportase

yang mereka lakukan.

Seperti yang kita ketahui bahwasanya dewasa ini, laju pemberitaan media

terkadang sudah tidak dapat dikendalikan lagi. Banyak sekali terjadi pelanggaran

hak terhadap subyek yang diberitakan, terutama dalam hal pelanggaran privasi

Page 50: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

dan mendiskreditkan pihak tertentu tanpa adanya keputusan yang legal seperti

pengadilan hukum dan sebagainya. Media terkadang menghakimi atau menaikkan

pamor pihak lainnya dengan unsur persuasifnya. Hal demikian seringkali

menimbulkan ketidakpuasan bagi kalangan tertentu dalam masyarakat yang

menjadi subyek pemberitaan, terutama ketika karakter pemberitaan cenderung

tidak memenuhi standar professional pemberitaan yang meliputi tiga hal pokok

yaitu (Pawito, 2009:130):

a) Kejujuran, yaitu tidak membohongi publik, dalam praktek jurnalistik

hal tersebut dapat diupayakan dengan mengutamakan objektivitas

pemberitaan, yaitu tidak ada manipulasi dan tidak ada pencampur

adukan antara fakta dan opini.

b) Keakuratan, yaitu menunjuk pada sifat benar dan memadai, mulai dari

data yang disajikan, penulisan (angka dan ejaan), sajian kutipan

pemberitaan baik itu langsung maupun tidak langsung.

c) Keseimbangan, memiliki arti tidak ada tendensi berpihak, yang karena

itu berita diharapkan ditulis secara adil, misalnya cenderung

memberikan ruang atau waktu bagi pihak yang saling berbeda

kepentingan atau berselisih paham.

Pendekatan teori narasi berita ini sengaja dipilih karena teori ini

berpandangan bahwa sosialisasi praktek-praktek jurnalisme melibatkan

pembelajaran mengenai struktur berita yang standar yang dapat diterapkan sebagai

perangkat informasi yang faktual. Hal ini diperlukan untuk menjaga obyektivitas

pemberitaan sekaligus melakukan seruan kepada khalayak yang beranekaragam

Page 51: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

guna menghindari pemberitaan yang bersifat memojokan dan menyerang. Dengan

kata lain perspektif narasi berita memberikan kontribusi bagi pemberitaan dan

lebih menekankan pada struktur-struktur berita yang profesional dan etis

sehingga dapat mendorong media untuk pemberitaan yang lebih obyektif dan

berdasarkan fakta. Berbagai persoalan termasuk struktur pemberitaan hard news

seperti misalnya dalam hal etika pemberitaan, dramatisasi berita, personalisasi

berita, obyektivitas berita menjadi sub bagian dalam perpektif teori narasi ini

(Davis, 1989: 167). Masih mengenai narasi, Bennet & Edelman 1985

mengungkapkan bahwa teori narasi merupakan proses sosialisasi dalam praktik

jurnalistik yang melibatkan pembelajaran pada muatan yang standar dalam

struktur sebuah cerita yang dapat digunakan untuk mengatur tentang informasi

yang faktual (Davis, 1990:167). Pada intinya, hal yang terpenting ialah peran

media sebagai pihak yang bertugas memberikan informasi yang akurat dan

berimbang sehingga khalayak dapat mengambil keputusan berdasar pada

kesimpulan yang mereka ambil setelah membaca berita yang obyektif.

Page 52: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

F. METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Dilihat dari jenisnya, penelitian ini tergolong penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif biasanya tidak dimaksudkan untuk memberikan penjelasan-

penjelasan (explanation), mengkontrol gejala-gejala komunikasi, mengemukakan

prediksi-prediksi, atau untuk menguji teori apapun; tetapi lebih dimaksudkan

untuk mengemukakan gambaran, pemahaman (understanding) mengenai

bagaimana dan mengapa suatu gejala atau realitas komunikasi terjadi (Pawito,

2008: 35).

Dengan kata lain pijakan analisis dan penarikan kesimpulan dalam

penelitian komunikasi kualitatif menurut Pawito adalah kategori-kategori

substansif dari makna-makna, atau lebih tepatnya adalah interpretasi-interpretasi

terhadap gejala-gejala yang diteliti yang pada umumnya memang tidak dapat

diukur pada bilangan, dari sisi ini maka dapat dikatakan bersifat (interpretative)

dan setidaknya sampai pada tingkat tertentu dapat bersifat subyektif (Pawito,

2008:38). Kemudian analisis data dalam penelitian kualitatif dikembangkan

dengan maksud hendak memberikan makna (making sense of) terhadap data,

menafsirkan (Interpreting), atau mentransformasikan (Transforming) data ke

dalam bentuk narasi yang kemudian mengarah pada temuan yang bernuansa

proposisi ilmiah yang akhirnya sampai pada kesimpulan final (Pawito, 2007: 101).

Dalam penelitian kualitatif kesimpulan yang dihasilkan pada umumnya

tidak dimaksudkan sebagai generalisasi, tetapi sebagai gambaran interpretif

tentang realitas atau gejala yang diteliti secara holistik atau menyeluruh dalam

Page 53: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

dalam seting tertentu. Terkandung arti bahwa temuan apapun yang dihasilkan

pada dasarnya bersifat terbatas pada kasus yang diamati. Oleh karena itu prinsip

berpikir induktif lebih menonjol dalam penarikan kesimpulan (Pawito, 2007:102).

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian merupakan seluruh data yang diperoleh sebagai data

penelitian. Obyek dalam penelitian ini yaitu seluruh berita tentang Kongres III

PDIP di Bali yang diselenggarakan pada tanggal 6-9 April 2010 di tiga surat kabar

nasional yaitu Kompas, Republika dan Media Indonesia. Rentang waktu yang

digunakan adalah pada tanggal 29 Maret s/d 10 April 2010, sesuai dengan

dimuatnya pemberitaan tentang kongres tersebut di ketiga surat kabar.

3. Metode Penelitian

Studi dokumen yang sering disebut sebagai analisis dokumen (Document

Analysis) yang dipahami sebagai upaya sistematis untuk mengumpulkan data dari

sumber-sumber tertentu yang dapat dinilai sebagai dokumen baik dalam bentuk

cetakan (suratkabar, majalah, surat-surat, atau arsip dan buku-buku) maupun hasil

rekaman suara dan gambar seperti film dan siaran televisi atau radio serta

dokumen-dokumen lain seperti peraturan perundangan dan catatan-catatan atau

memoir yang kemudian data tersebut dianalisis untuk dapat dibuatkan interpretasi

serta kesimpulan-kesimpulan terhadapnya. (Bowen 2009:1 dalam Pawito 2010: 3)

mengatakan mengenai studi dokumen sebagai berikut:

Page 54: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

“Document Analysis is a systematic procedure for reviewing or evaluating documents both printed and electronic (computer-based and Internet Transmitted) material. Like other analyctical methods in qualitative research, document analysis requires that data be examined and interp[reted in order to elicit meaning, gain understanding, and develop empirical knowledge…..Documents contain text (words) and images that have been recorded without a researcher’s invention”.

Bertolak dari pemahaman seperti yang dikemukakan diatas maka dalam

penelitian ini, studi dokumen yang terutama bertujuan sebagai pemanfaatan

sumber-sumber berupa arsip surat kabar sebagai sumber data yang kemudian

diambil yang relevan dalam kaitannya dengan Kongres III PDIP di Bali tahun

2010 untuk kemudian dianalisis. Bahan-bahan dokumen yang dimaksud adalah

suratkabar Kompas, Republika dan Media Indonesia pada kurun waktu dimuatnya

berita Kongres yaitu 29 maret s/d 10 april 2010. Tujuan dari penggunaan metode

studi dokumen ini adalah untuk menemukan dan mengumpulkan data yang dapat

membantu upaya menyajikan gambaran serta pemahaman mengenai kongres III

PDIP serta kecenderungan penyampaian berita pada media massa.

Metode studi dokumen agak berbeda dengan metode analisis isi (content

analysis), terutama dalam pengertian analisis isi secara konvensional yang

biasanya lebih berkonsentrasi pada isi media (media content) bahkan biasanya

menekankan pada isi pesan yang bersifat nyata (manifest content of the media)

sebagaimana dikemukakan oleh Berrelson (Stempel III, 1981:119-131 &

Kripendorff, 1980:21 dalam Pawito 2009). Studi dokumen sebagai suatu metode

ilmiah yang bukan hanya mengkaji kandungan isi pesan tetapi juga cara-cara yang

digunakan media dalam menyampaikan isi pesan. Studi dokumen dapat dikatakan

lebih bersifat interpretif sementara analisis isi (Content analysis) lebih bersifat

Page 55: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

obyektif. Definisi mengenai analisis isi dari Bernard Berrelson yang kerap kali

dikutip oleh para peneliti bahkan menjelaskan data obyektif ini dengan rumusan

bahwa analisis isi sebagai metode lacakan ilmiah, merupakan “a research

technique for the objective, systematic, and quantitative description of the

manifest content of communication” (Stempel III, 1981:120 dalam Pawito 2009).

Studi dokumen pada dasarnya memiliki karakter yang fleksibel dalam

mengumpulkan dan menganalisis data, bersifat interpretatif dalam mencermati

kandungan isi dan sekaligus juga cara penyajian pesan. Studi dokumen dapat

digunakan untuk mencermati segala sesuatu yang dapat dinilai sebagai bahan

dokumen apapun bentuknya tidak hanya terbatas pada media massa saja. Secara

ringkas proses analisis data penelitian ini dapat dijelaskan dengan menggunakan

jabaran langkah sebagai berikut:

1) Mengumpulkan data yang dibutuhkan berupa koran yang memuat

berita Kongres III PDIP 2010 di Bali (29 Maret s/d 10 April 2010)

2) Dengan Document Analysis, kemudian menganalisa dengan

melakukan interpretasi tiap berita pada unit analisis yang telah

ditentukan yakni pada aspek judul, lead, struktur dan substansi.

3) Membuat Kesimpulan

Kesimpulan umum dalam penelitian ini akan ditarik dari hasil

analisis data yang telah disebutkan diatas.

Page 56: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

4. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu berupa data

primer dan data sekunder.

a) Data primer adalah data yang didapat langsung dari sumber informasi

dalam hal ini adalah surat kabar bersangkutan, yaitu rekap kliping

berita Kongres III PDIP di Kompas, Republika dan Media Indonesia

Edisi 29 Maret s/d 10 April 2010.

b) Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan menggunakan buku-

buku pendukung teori serta dokumen yang masih linear dengan topik

bahasan, dalam bentuk seperti; buku, artikel, jurnal, internet dsb.

5. Validitas Data

Penelitian selalu bertujuan agar data yang dikumpulkan bersifat valid.

Triangulasi data merujuk pada upaya peneliti untuk mengakses pada sumber-

sumber yang lebih bervariasi guna memperoleh data berkenaan dengan persoalan

yang sama. Triangulasi merupakan hal yang krusial dalam pengumpulan data.

Langkah triangulasi lebih merupakan upaya untuk menunjukan bukti empirik

dalam meningkatkan pemahaman terhadap realitas atau gejala yang diteliti.

Terkadang ditemukan bahwa data dalam penelitian kualitatif itu bersifat sejalan

(consistent), tidak sejalan (inconsistent), atau bahkan bertolak belakang

(contradictory) ketika diuji dengan data lain. Dengan cara seperti ini peneliti

kemudian dapat mengungkapkan gambaran yang lebih memadai (beragam

perspektif) mengenai gejala yang diteliti (Pawito, 2007: 96-99).

Page 57: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB II

DESKRIPSI LOKASI

A. KOMPAS

1. Sejarah dan Perkembangan

Kompas terbit untuk pertama kali pada tanggal 28 Juni 1965 dengan

pendiri sekaligus perintisnya adalah PK Ojong dan Jacob Oetama dan dibantu

beberapa wartawan lain seperti Theodorus Purba, Eduard Linggar, Roestam

Affandi, dan Tinon Prabawa. Saat itu Kompas banyak mendapat dukungan dari

masyarakat Katolik, termasuk partai Katolik dan Pemuda Katolik. Namun dalam

perjalanannya Kompas mulai mengambil sikap sosial politiknya dengan berpihak

pada perjuangan sosialisme demokrat golongan profesional dan secara perlahan-

lahan meninggalkan pengaruh politik dari partai Katolik. PK Ojong dan Jacob

Oetama lebih cenderung mendukung kelompok teknokrat dan sayap Partai

Sosialis Indonesia.

Pada awal terbit, Kompas belum memiliki kantor sendiri, melainkan

masih menumpang dikantor redaksi Intisari yang berkantor di percetakan PT.

Kinta, Jl. Pintu besar 86-88, jakarta. Kompas saat itu dicetak di percetakan PN.

Eka Grafika yang beralamat di Jl. Kramat Raya, Jakarta. Namun, dalam

perkembanganya, manajemen Kompas memutuskan untuk pindah tempat

percetakan dengan tujuan memperbaiki kualitas cetakannya. Kemudian dipilih

Masa Merdeka yang dianggap memiliki kualitas cetakan yang lebih baik. Melalui

cetakan Masa Merdeka, ada peningkatan kualitas cetakan yang juga berpengaruh

terhadap peningkatan tiras Kompas dua kali lipat, dari 4.800 eksemplar menjadi

Page 58: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

8.003 eksemplar. Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama, karena kondisi

politik yang sedang mengalami pergolakan dengan terjadinya peristiwa G 30S

PKI, tahun 1965. Peristiwa ini menyebabkan dibekukannya beberapa media massa

cetak, termasuk Kompas. Saat itu hanya tiga harian yang surat kabar yang

diijinkan terbit, yaitu Berita Yudha, Pemberitaan Angkatan Bersenjata (PAB), dan

LKBN Antara. Baru pada tanggal 6 Oktober 1965, Kompas diijinkan terbit

kembali. Setelah pembredelan, oplah Kompas mengalami kenaikan, yaitu menjadi

26.268 eksemplar, hal ini karena Kompas berpindah cetakan ke PT. Kinta, salah

satu percetakan terbaik pada waktu itu.

Seiring dengan perkembanganya yang terus mengalami peningkatan,

memicu keinginan untuk memiliki mesin cetak sendiri. Adanya mesin cetak milik

sendiri akan memudahkan dan memperlancar pelayanan terhadap konsumen

dalam hal pemberian informasi. Oleh karenanya, Kompas mengajukan

permohonan kredit ke Bank Pemerintah untuk menambah modal. Pada tahun

1972, permohonan kredit dikabulkan oleh Bank. Tepatnya tanggal 25 November

1972, berdirilah Percetakan Gramedia yang beralamat di Jl. Palmerah Selatan,

Jakarta. Secara bertahap kegiatan redaksional Kompas mulai bisa disatukan di

kompleks Palmerah, Jakarta Pusat, walaupun kegiatan administrasinya masih

dilakukan di gedung Perintis, Jakarta Barat.

Dalam rangka peningkatan kepercayaan pada relasi, pemasang iklan,

pembaca, dan pelanggan, Kompas melakukan pendataan, yang diaudit oleh

akuntan public Drs. Utomo dan Mulia. Tujuan menyewa akuntan public adalah

untuk menggaet pasar iklan, dan juga dipakai untuk mengembangkan sirkulasi

Page 59: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

dan isinya. Selain itu, strategi pemasaran akan dapat ditangani dengan lebih

matang, efektif, dan efisien. Kemudian pada tahun 1978, Kompas resmi menjadi

anggota Audit Beaureas of Circulation, di Sidney, Australia. Lembaga

internasional ini dibentuk bersama oleh penerbit, pemasang iklan dan biro iklan

untuk menyiarkan angka sirkulasi anggotanya sesuai fakta di lapangan. Sampai

sekarang Kompas adalah harian satu-satunya di Indonesia yang menjadi anggota

lembaga tersebut. Hal ini memberikan kebanggaan tersendiri bagi Kompas di

mata dunia persuratkabaran nasional dan internasional.

Pada pertengahan tahun 1978, Kompas sempat mengalami pelarangan

terbit bersama 5 koran ibukota lainnya sebagai sanksi atas pelanggaran rambu-

rambu pemerintah. Setelah beberapa bulan tidak terbit, pada bulan September

1978 Kompas diperbolehkan terbit lagi. Kompas terbit dengan format baru, yaitu

terbit 7 kali seminggu, dengan diterbitkannya Kompas edisi Minggu. Pada saat itu

surat kabar pada umumnya terbit 6 kali seminggu, hari Minggu libur.

Pada tanggal 31 Mei 1980, PK Ojong salah satu pendiri Kompas

meninggal dunia. Kepemimpinan Kompas kemudian dipegang oleh Jakob

Oetama, sebagai pemimpin umum hingga sekarang.

Dengan lahirnya Undang-Undang Pokok Pers 1982, dan diberlakukanya

Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers (SIUP), semua penerbitan pers di Indonesia

diwajibkan berbadan hukum. Hal ini semakin memperkuat Kompas, yang

kemudian penerbitannya segera dialihkan dari Yayasan Bentara Rakyat ke PT.

Kompas Media Nusantara.

Page 60: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Oplah Kompas selalu meningkat dari tahun ke tahun, dan dapat dikatakan

semakin berkembang pesat. Tiras dan sirkulasi Kompas setiap tahun juga selalu

mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan Kompas telah memiliki sistem

percetakan yang canggih sehingga dapat menjangkau setiap daerah. Pada edisi

perdana, Kompas hanya menerbitkan 4.800 eksemplar dan pada tahun 1990,

kwartal pertama oplah Kompas sudah mencapai 526.611 eksemplar perhari.

Menurut The Audit Bureau of Circulation, distribusi Kompas terbanyak berada

di DKI Jakarta dan sekitarnya (Jabotabek), yaitu sekitar 249.004 eksemplar,

kemudian wilayah Sumatera sebanyak 64.852 eksemplar, Jawa Barat sebanyak

61.272 eksemplar, Jawa Tengah sebanyak 48.584 eksemplar, Indonesia Timur

sebanyak 36.880 eksemplar, Kalimanatan sebanyak 17.910 eksemplar, Jawa

Timur sebanyak 16.518 eksemplar, dan eceran di luar Jakarta sebanyak 31.591

eksemplar.

2. Visi & Misi

Setiap media memiliki pandangan atau visi mengenai permasalahan yang

sedang berkembang dalam masyarakat. Visi inilah yang akan membedakan

tentang isi, susunan, dan bentuk pemberitaan, antara satu media dengan media

lainnya. Visi merupakan seuntai nilai dasar sekaligus diperkaya dan disajikan oleh

wartawan melalui pemberitaannya dan pergulatannya dengan realitas, serta

pemikiran yang mereka olah menjadi bahan berita, laporan, maupun komentar.

Saat pertama kali terbit, sesuai dengan ketentuan perundangan pada waktu

itu yang mengharuskan surat kabar berafiliasi ke salah satu organisasi politik,

Kompas berafiliasi pada partai Katolik. Hal inilah yang kemudian menjadi

Page 61: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

anggapan dari media massa pro komunis, yang menuduh Kompas sebagai corong

umat Katolik, dengan mengatakan Kompas sebagai kependekan dari kata

“Komando Pastur”. Namun sejak semula, terutama perintis surat kabar ini

berpendapat, visi kemasyarakatan Koran haruslah terbuka. Visi dan sikap itu

selain sesuai dengan keyakinan pemimpin, sesuai juga dengan fungsi pers di

Indonesia, yaitu ikut mengembangkan saling pengertian dalam masyarakat yang

majemuk. Hal tersebut sesuai dengan paham Pancasila.

Visi Kompas adalah manusia dan kemanusiaan dengan segala

kompleksitasnya, cobaan dan permasalahannya, aspirasi dan hasratnya,

keagungan dan kehinaannya, adalah faktor yang ingin ditempatkan secara sentral

dalam visi kompas. Oleh karena itu, manusia dan kemanusiaan senantiasa

diusahakan menjadi nafas pemberitaan dan komentarnya. Disamping itu, Kompas

juga berusaha senantiasa peka akan nasib manusia dan semestinya berpegang juga

pada ungkapan klasik dalam jurnalistik menghibur yang papa, mengingatkan yang

mapan.

Setiap media memiliki misi tersendiri dalam nafas pemberitaannya, selain

memberikan informasi kepada masyarakat. Pemberitaan di Kompas memiliki

integritas, bukan lagi sekedar mengalirkan informasi, namun lebih merupakan

dialog dengan pembaca, di mana informasi tersebut padat berisi, diulas luas,

menghormati hati nurani, penuh dengan wawasan dan membuat cerdas. Misi

Kompas sendiri adalah mengasah nurani, membuat cerdas. Misi ini juga tersirat

dalam slogan Kompas yang dapat kita lihat di halaman pertama, yaitu “Amanat

Hati Nurani Rakyat”.

Page 62: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3. Kebijakan Redaksional

Kebijakan redaksional merupakan hasil penjabaran dari beberapa kaidah

filosofis, serta visi dan misi surat kabar yang bersangkutan. Kebijakan redaksional

juga menjadi pedoman dan ukuran dalam menentukan kejadian macam apa yang

oleh surat kabar tersebut patut diangkat serta dipilih untuk menjadi bahan berita

maupun bahan komentar. Kebijakan redaksional juga menjadi suatu bentuk

tanggung jawab surat kabar dalam pemberitaan-pemberitaannya. Satu ungkapan

dalam dunia jurnalistik yang melukiskan tanggung jawab pers adalah: liput dua

belah pihak, dengarkan suara masing-masing pihak, jangan-jangan masih ada

kemungkinan lain. Lebih jelasnya, kebijakan redaksional Kompas terangkum

dalam beberapa pernyataan berikut:

a. Tdak berpihak pada satu golongan, partai, maupuin agama tertentu.

b. Tidak dibenarkan mengkritik orang mengenai hal-hal yang bersifat

pribadi.

c. Tidak dibenarkan wartawan mencari keuntungan pribadi.

d. Mengutamakan sistem check and recheck dalam proses

pemberitaannya

e. Menghargai hal-hal yang bersifat off the record.

f. Menghormati hak jawab, baik dalam bentuk berita maupun surat

pembaca.

g. Tidak memuat hal-hal yang mengandung unsur SARA.

h. Tidak ada kebijaksanaan prosentase volume atau isi yang akan dimuat

baik politik, ekonomi, dan berita lain. Kompas akan memuat berita

Page 63: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

atau komentar dengan pertimbangan mana yang dirasa aktual, dapat

dijadikan proses pemikiran dan pemahaman pembaca seperti yang

dirasakan serta dicoba untuk dikembangkan oleh wartawan.

4. Penyajian Halaman dan Rubrikasi

Perkembangan Kompas dari tahun ketahun, tidak hanya terbaca dalam

bentuk pertumbuhan Kompas yang bersifat vertikal. Demikian pula berbagai

pencapaian lainnya yang lebih bersifat horizontal, menunjukan kondisi yang tidak

banyak berbeda, terjadi pertumbuhan yang positif. Dari halaman terbit misalnya,

hingga semester I tahun 2006 Kompas mampu terbit dengan jumlah halaman

mencapai rata-rata perhari sebanyak 59,2 halaman.

Peningkatan halaman berkonsekuensi pula terjadinya perluasan edisi

penerbitan. Pertama, terjadi perluasan isi dan halaman sejalan dengan terbitnya

edisi daerah. Kompas edisi daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, yogyakarta,

surabaya yang diterbitkan bersama Kompas edisi nasional menjadi contoh

perluasan Kompas sekaligus sebagai bentuk layanan pemuasan konsumen akan

berbagai peristiwa yang terjadi di daerah. Kedua perluasan dalam keragaman

rubrikasi dengan mengakomodasikan kebutuhan spesifik pembaca. Kompas edisi

anak, Muda, Swara, Otomotif, Pustakaloka, dan berbagai rubrikasi spesifik

lainnya menjadi contoh perluasan isi Kompas. Berikut penyajian halaman dan

rubrikasi pada harian Kompas cetak:

a. Halaman Utama Merupakan halaman muka surat kabar, berisi berita-berita utama tau headline, kolom topik, dan terkadang halaman paling bawah terdapat feature.

Page 64: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

b. Rubrik Politik dan Hukum Merupakan halaman yang memuat berita-berita atau persoalan politik dan hukum namun yang menyangkut dan biasanya menjadi agenda nasional di Indonesia.

c. Opinion Page Merupakan halaman yang berisi opini, baik dari redaksi (tajuk rencana) maupun pembaca.

d. Rubrik Internasional Merupakan halaman yang memuat berita-berita atau peristiwa dari luar

negeri. e. Rubrik Pendidikan dan Kebudayaan

Merupakan rubrik yang berisi berita atau peristiwa yang berkaitan dengan dunia pendidikan kebudayaan Indonesia.

f. Rubrik Lingkungan dan Kesehatan Merupakan halaman yang berisi ulasan maupu berita yang berkaitan dengan dunia kesehatan, lingkungan, alam.

g. Rubrik Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Berisi tulisan ataupun ulasan maupun artikl yang berkaitan dengan kesehatan.

h. Rubrik Umum Merupakan halaman yang berisi lanjutan berita-berita atau artikel yang terpotong dihalaman-halaman sebelumnya.

i. Rubrik Bisnis dan Keuangan Merupakan rubrik yang khusus memuat uasan dan berisis berita, artikel seputar dunia bisnis, keungan, perbankan, valas, dll. Pada halaman ini, mulai disajikan terpisah dengan halaman utama.

j. Rubrik Nusantara Merupakan rubrik yang berisi berita-berita dari seluruh pelosok negeri.

k. Metropolitan Merupakan rubrik yang berisi berita khusus ibukota Jakarta. Berisi

berbagai macam berita yang terjadi di Jakarta. l. Olahraga

Berisi seputar berita olahraga dari bermacam-macam cabang olahraga dari dalam maupun luar negeri.

m. Rubrik Nama dan Peristiwa Berisi tulisan atau ulasan seputar tokoh-tokoh dari berbagai dunia. Biasanya tokoh-tokoh yang memiliki prestasi atupun dari kalangan pekerja hiburan seperti selebritis.

n. Rubrik Jawa Tengan (edisi Daerah) Rubrik Jawa Tengah memuat berbagai berita maupun tulisan-tulisan tang berhubungan dengan daerah Jawa Tengah mulai dari berita ekonomi, politik daerah, ekonomi.

Page 65: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

5. Struktur Organisasi

Sebagai salah satu bentuk organisasi, Kompas memiliki struktur

organisasi yang akan memudahkan pelaksanaan kerja di setiap bidang.

Kemampuan manajerial dituntut dalam kinerja masing-masing bidang agar bisa

tercipta efisiensi dan efektivitas kerja yang diinginkan. Susunan redaksional dan

pimpinan surat kabar Kompas adalah sebagai berikut:

Pendiri : P.K. Ojong (1920-1980), Jakob Oetama (1980-sekarang) Pemimpin Umum : Jakob Oetama Wakil Pemimpin Umum : R.B. Sugiantoro Pemimpin Redaksi/ : Suryopratomo Penanggung jawab Wakil Pemimpin Redaksi : St. Sularto, Bambang Sukartiono Redaktur Pelaksana : Trias Kuncahyono Wakil Redaktur Pelaksana : Taufik H. Mihardja Sekretaris Redaksi : Bambang S.P. Wakil Sekretaris Redaksi : Mamak Sutamat Pemimpin Perusahaan : Agung Adiprasetyo Manajer Iklan : Lukas Wijaya Manajer Sirkulasi : Sugeng Hari Santoso (Sumber: www.kompas.com, Kompas &“Kompas” Menulis dari dalam, Jacob Oetama: 2007)

Page 66: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

B. REPUBLIKA

1. Sejarah & Perkembangan

Republika lahir pada tanggal 5 Desember 1990 di Jakarta, searah dengan

tujuan dan program Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Namun baru

tiga tahun kemudian yaitu tanggal 4 Januari 1993. Republika mulai diterbitkan

Harian umum Republika diterbitkan atas kehendak masyarakat yang diharapkan

mampu mendorong bangsa mejadi kritis dan beriman yakni bangsa yang mampu

dan sederajat dengan bangsa yang maju lainya yang memegang nilai spiritualitas

sebagai wujud Pancasila dan Filsafat bangsa serta memiliki gerak yang sesuai

dengan UUD 1945.

Adapun salah satu program ICMI adalah ikut mencerdaskan kehidupan

kebangsaan melalui program peningkatan 5K yaitu: Kualitas Iman, Kualitas

Hidup, Kualitas Kerja, Kualitas Karya dan Kualitas Pikir. Untuk mewujudkan

Program ICMI maka tokoh masyarakat beserta pemerintah yang memiliki

kepedulian dan berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pembangunan

masyarakat Indonesia yang beragam membentuk yayasan Abdi Bangsa pada

tanggal 17 Agustus 1992.

Yayasan Abdi Bangsa merupakan yayasan yang didirikan oleh berbagai

elemen bangsa yang yang diantaranya adalah para pejabat Negara, tokoh

cendekiawan dan tokoh masyarakat. Pendiri yayasan Abdi Bangsa terdiri dari 48

orang, diantaranya adalah Ir. Ginandjar Kartasasmita, H .Harmoko, Muhammad

Hassan, Abu Rizal Bakrie. Pelindung Yayasan adalah H. Muhammad Soeharto,

mantan presiden RI yang kedua, sedangkan Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie sebagai

Page 67: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Pembina Yayasan Abdi Bangsa. Program Utama yayasan Abdi Bangsa adalah

sebagai berikut:

a) Pengembangan Islamic Center

b) Pengembangan CIDES (Center Of Information and Developments)

c) Penerbitan Harian Umum Republika

Pada tanggal 4 November 1992 Yayasan Abdi Bangsa mendirikan

penerbitan PT. Abdi Bangsa dan kemudian pada tanggal 19 desember 1992

memperoleh Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) dengan nomor

283/SK/MENPEN/SIUPP/A7/1992. Namun Republika awalnya merupaka ide dari

Presiden Soeharto yang dicetuskan pada saat pengurus ICMI pusat menghadap

untuk menyampaikan rencana peluncuran harian umum tersebut. Pada mulanya

Koran tersebut akan diberi nama “Republik”. Namun nama Republika dirasa lebih

cocok sehingga usulan presiden pada saat itu diterima sebagai nama surat kabar

tersebut.

Harian umum Republika berada dibawah PT. Abdi Bangsa yang

merupakan usaha yang bergerak dibidang usaha penerbitan dan pers. Pengelola

perseroan dilakukan oleh direksi dibawah komisaris. Sedangkan usaha yang

dilakukan PT.Abdi Bangsa adalah menggalang dana untuk pengembangan

usahanya engan maenjual sahamnya kepada masyarakat umum.

Republika merupakan harian yang usianya masih tergolong muda. Namun

Republika telah berhasil mengembangkan dirinya sehingga sejajar dengan Koran

yang lebih tua atau senior. Dalam kurun waktu kurang dari sepuluh hari dari

terbitan edisi perdananya Republika telah mencapai oplah 100.000 eksemplar. Hal

Page 68: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

tersebut tentu sangat mengejutkan mengingat perencnaan awal hanyalah sekitar

40.000 eksemplar pada semester pertama tahun 1993. Meskipun usianya masih

tergolong muda, namun distribusi Republika sampai seluruh pelosok Indonesia.

Oplah terbesar adalah kawasan Jakarta dan Jawa Barat, masing-masing sebesar

50,31% dan 17,30% dan sisanya tersebar di daerah lain. Kemajuan yang sangat

mengejutkan juga dapat dilihat dari penghasilan iklan terutama iklan besar yang

banyak dipasang di harian umum ini, disamping iklan mini lainnya. Kemajuan

yang dicapai Republika dikarenakan banyaknya penyempurnaan yang dilakukan.

Berbagai penyempurnaan ditempuh antara lain baik dari segi desain penampilan

maupun dalam bidang produksi. Dalam bidang produksi, Republika telah berhasil

penghargaan bergengsi yaitu predikat perwajahan Koran terbaik pada tahun 1993

dalam lomba perwajahan yang diselenggarakan Serikat Grafika Pers. Selain untuk

mengutamakan desain penampilan, Republika juga sangat memperhatikan muatan

isi beritannya. Untuk memperluas dan menambah jumlah pembaca Republika

maka dibukalah Republika Online, saat itu Republika merupakan harian nasional

pertama yang masuk jaringan internet, tepatnya pada tanggal 17 agustus 1995.

Republika juga menyediakan sarana IMN yaitu Indonesia Media Network yang

diresmikan pada tanggal 7 Desember 1995 oleh Presiden RI saat itu HM.

Soeharto, IMN menyajikan analisis peristiwa yang aktual dalam sajian bahas

inggris agar dapat dikonsumsi masyarakat Internasional.

Sebagai Tanggung jawab sosial kepada masyarakat luas khususnya pada

kaum dhuafa, juga sekaligus ikut serta mensukseskan program pemerintah dalam

mengentaskan kemiskinan, pada bulan Juli 1993, Republika membuka program

Page 69: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

“Dompet Dhuafa”. Program ini berfungsi untuk menghimpun, mengelola, dan

menyalurkan zakat para pembacanya. Langkah-langkah tersebut dilakukan

Republika senagai upaya pemenuhan tuntutan masyarakat dan peningkatan

kualitas muatan beritanya tanpa meninggalkan rasa tanggungjawab sosialnya

terhadap masyarakat luas.

2. Visi & Misi

Republika Lahir bersamaan dengan perubahan yang melanda Indonesia

baik dalam bidang kehidupa politik, ekonomi, sosial , budaya,. Oleh karena itu

Republika menjadikan keterbukaan sebagai kunci utama dan memiliki posisi

untuk turut mempersiapkan masyarakat Indonesia memasuki masa dinamis, tanpa

perlu kehilangan segenap kualitas yang dimilikinya. Dengan mottonya yaitu

“Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” yang sekaligus merupakan visi Republika,

menunjukkan semangat dalam mempersiapkan masyarakat memasuki era baru.

Keterbukaan dan perubahan telah dimulai dan ini berarti pembaharuan segera

mengikuti, bila kita memang menghendaki adanya kemajuan yang bermakna.

Kemudian misi dari Republika sebagai media dalam mempersiapkan

menasuki era baru dan dalam menghadapi sebuah dunia yang lebih baik dan adil,

dalam setiap gerak langkahnya memiliki misi yang diemban, adapun misi tersebut

adalah sebagai berikut:

a) Bidang Politik

Mendorong terwujudnya demokratisasi dan mengoptimalisasikan lembaga

lembaga Negara, partisipasi politik semua lapisan masyarakat dan

mengutamakan kejujuran dan moralitas dalam politik.

Page 70: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

b) Bidang Ekonomi

Keterbukaan dan demokratisasi ekonomi menjadi kepedulian Republika

mempromosikan profesionalisme yang mengindahkan nilai-nilai

kemanusiaan dalam manajemen, menekankan perlunya pemerataan

sumber-sumber daya ekonomi dan mempromosikan prinsip-prinsip etika

dan moralitas dalam bisnis.

c) Bidang Budaya

Republika mendukung sikap yang terbuka dan aspiratif terhadap bentuk-

bentuk kebudayaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dari

manapun datangnya, menpromosikan bentuk-bentuk kesenian dan hiburan

yang sehat, mencerdaskan, menghaluskan, perasaan, mempertajam

kepekaan, nurani. Serta bersikap kritis terhadap bentuk kebudayaan yang

cenderung mereduksi manusia dan meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan.

d) Bidang Agama

Republika mendorong sikap beragama yang terbuka sekaligus kritis

terhadap realita sosial ekonomi kontemporer, memnpromosikan semangat

toleransi yang tulus, mengembangkan penafsiran ajaran-ajaran ideal

agama dalam rangka mendapatkan pemahaman yang segar dan tajam, serta

mendorong pencapaian titik temu diantara agama-agama.

Page 71: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

3. Kebijakan Redaksional

Sebuah surat kabar adalah lembaga yang mengembangkan idealisme dan

bisnis. Republika sejak sebelum kelahirannya telah dicanangkan menjadi sarana

untuk menyalurkan aspirasi sebagian besar rakyat Indonesia yang belum terwujud

secara proporsional dalam percaturan nasional. Baik dibidang politik, ekonomi,

sosial maupun budaya dan berpihak pada mereka.

Republika tidak menggunakan istilah The Watchdog of Government,

melainkan the Watchdog of Environment yaitu penjaga lingkungan sosial karena

penyalahgunaan kekuasaan bukan monopoli pemerintah belaka, tetapi siapa saja

dan terjadi bila lingkungan sosial mendukung. Republika sebagai koran yang

dilahirkan oleh orang-orang yang berpegang teguh pada keimanan dan ketakwaan

dan berbekal pada ilmu pengetahuan dan kebenaran. Selain itu Republika juga

melaksanakan Prophetic Journalism (Jurnalis Profetis) yaitu menyebarkan dengan

cara memberi informasi yang dapat mencerdaskan dan mencerahkan masyarakat.

4. Struktur Organisasi

SUSUNAN PENGURUS HARIAN “REPUBLIKA”

Pimpinan Redaksi : Ikhwanul Kiram Mashuri Wakil Pimpinan Redaksi : Nashihin Masha Redaktur Pelaksana : Agung Pragitya Vazza Kepala Newsroom : Aris Hilman Kepala Republika Online : Yayat Supriyatna Redaktur Senior : Arif Punto Utomo Redaktur Pelaksana : Eiba Damhuri, Selamat Ginting Wakil Redaktur Pelaksana : Nurul S. Harnami, Subroto

(Sumber: www.republika.co.id & koran Republika)

Page 72: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

C. MEDIA INDONESIA

1. Sejarah dan Perkembangan

Media Indonesia didirikan oleh Teuku Yousli Syah pada tahun 1969,

dengan SIT (Surat Ijin Terbit) No. 0856/SK/Dir-PK/SIT/1969. Meskipun

didirikan pada tahun 1969, namun Media Indonesia pertama kali muncul dan

terbit pada tanggal 19 Januari 1970, dan mempunyai terbitan pertama setebal 4

halaman dengan kolom yang amat terbatas. Namun seiring perkembangannya,

pada tahun 1976 Media Indonesia mampu menambah jumlah halaman dari yang

semula hanya 4 halaman menjadi 8 halaman. Media Indonesia pertama kali

berkantor di Jl. MT. Haryono Jakarta dan dibawah pengawasan lembaga

penerbitan yakni Yayasan Warta Indonesia.

Seiring dengan perkembangan Media Indonesia, perkembangan regulasi di

bidang pers dan penerbitan juga ikut terjadi. Salah satu akibat yang ditimbulkan

adalah berubahnya status SIT (Surat Izin Terbit) menjadi SIUPP (Surat Izin Usaha

Penerbitan Pers). Dengan adanya perubahan ini penerbitan dihadapkan pada

realitas bahwa pers tidak semata menanggung beban idealnya tetapi juga harus

tumbuh sebagai badan usaha yang sepenuhnya dilindungi oleh hukum.

Hingga pada tahun 1981, surat ijin terbit Media Indonesia dicabut oleh

Departemen Penerangan karena adanya proses perkembangan regulasi tersebut.

Namun setahun kemudian, melalui surat keputusan Menteri Penerangan Republik

Indonesia No. 986/Ditjen PPG/K/1982, Media Indonesia diterbitkan kembali.

Dengan munculnya Undang-Undang Pokok Pers tahun 1982 dan ketentuan SIUPP

yang diwajibkan kepada penerbit pers berbadan hukum, menjadikan Media

Page 73: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Indonesia untuk mengubah SIT menjadi SIUPP yang diterima Departemen

Penerangan pada tahun 1986.

Demi kemajuan perusahaan, pada tahun 1988 Teuku Yousli Syah yang

selaku pendiri Media Indonesia melakukan kerjasama dengan Surya Paloh,

mantan pimpinan surat kabar Prioritas yang kala itu sedang mencari SIUPP baru

untuk media yang dipimpinnya. Berdasarkan kerjasama tersebut, maka pada tahun

itu juga Media Indonesia berada dibawah manajemen baru yakni PT Citra Media

Nusa Purnama. Manajemen Media Indonesia yang baru akan dikembangkan

menjadi penerbitan yang profesional dengan dukungan sumber daya manusia yang

kuat dan handal. Selain itu, dari kerjasama ini diharapkan dapat membawa

kekuatan modal dan semangat yang dapat menjadikan penerbitan ini menjadi

semakin profesional.

Dalam manajemen baru ini, Surya Paloh menjabat sebagai Direktur

Utama, Teuku Yousli Syah sebagai Pemimpin Umum, dan Pemimpin Perusahaan

dipegang oleh Lestary Luhur. Sementara itu, alamat perusahaan dan redaksi juga

dipindahkan ke Jl. Gondangdia Lama No. 46 Jakarta.

Awal tahun 1995, Media Indonesia kembali berpindah lokasi dan kali ini

menempati kantor barunya di Komplek Delta Kedoya, Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-

D, Kedoya Selatan, Jakarta Barat. Perpindahan lokasi ini bertepatan dengan 25

tahun berdirinya Media Indonesia. Di gedung yang ditempati hingga sekarang ini

semua kegiatan berada dibawah satu atap; redaksi, usaha, percetakan, pusat

dokumentasi, perpustakaan, iklan, sirkulasi dan distribusi serta fasilitas lainnnya

untuk menunjang kebutuhan karyawan.

Page 74: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Sejak menjadi satu kesatuan dalam manajemen baru, Media Indonesia

berubah menjadi sebuah surat kabar inovator yangmana perkembangannya

semakin pesat hingga menurut sejumlah kalangan, Media Indonesia sebagai surat

kabar umum terbesar kedua di Indonesia setelah harian Kompas. Hal tersebut

dibuktikan dengan penciptaan rubrik, mutu berita, tata letak dan perwajahan yang

banyak ditiru oleh media-media serupa. Sebagai industri media massa yang

berfokus pada bisnis, pada perkembangannya Media Indonesia semakin kokoh

karena ditunjang berbagai unit usaha yang berada dibawah logo Group Media

Indonesia, seperti hotel, Indocarter, Lampung Post dan Metro TV.

2. Visi & Misi

Setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misi untuk mengokohkan dan

mempertahankan citra perusahaan ke publik, begitu halnya dengan Media

Indonesia yang dalam menjalankan sebuah industri media mempunyai visi

berkeinginan untuk menjadi surat kabar yang berpengaruh di Indonesia.

Media Indonesia mempunyai misi menjadi koran refrensi yang berkualitas,

yang dapat mempengaruhi keputusan secara kritis, dinamis dan inovatif dengan

tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan slogan ‘Pembawa Suara

Rakyat’, Media Indonesia ikut mendorong terwujudnya masyarakat Indonesia

yang sejahtera, makmur dan demokratis, yang disalurkan melalui bidang pers. Hal

tersebut diwujudkan dalam isi pemberitaan yang lebih berpihak kepada rakyat.

Page 75: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

3. Kebijakan Redaksional

Sebagai surat kabar terdepan yang ingin menjadi refrensi yang berkualitas,

Media Indonesia memiliki misi menyajikan informasi terpercaya secara regional

dan nasional serta berpengaruh bagi pengambilan keputusan, mempertajam isi

berita agar lebih relevan untuk pengembangan pasar, membangun sumber daya

manusia dan manajemen yang profesional dan unggul, dan mampu

mengembangkan perusahaan penerbitan yang sehat dan menguntungkan.

Seiring dengan kemajuan teknologi, Media Indonesia tidak mau

ketinggalan dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggannya.

Terbukti dengan dibuatnya portal surat kabar online dengan alamat

www.mediaindonesia.com, Media Indonesia membuktikan keeksistensinya dalam

dunia media massa di Indonesia.

4. Penyajian Halaman & Rubrikasi

Berdasarkan Budaya Perusahaan Media Indonesia pada bidang redaksi

periode 2002-2005, yakni menjadi koran refrensi bagi pembaca. Sedangkan

pembaca Media Indonesia, berdasarkan segmentasinya, adalah kelas menengah ke

atas. Oleh karena itu, Media Indonesia memperhatikan unsur kebutuhan pembaca

dengan segmentasi tertentu terkait isu pemberitaan dan pola peliputannya.

Dalam setiap penerbitan yang dilakukan oleh Media Indonesia, Edisi

harian selalu diterbitkan hingga 24 halaman, yang terbagi dalam dua kali masa

cetak. Masa cetak pertama, halaman 13-24 dicetak pada pukul 19.00 WIB setiap

harinya, dengan rubrik berita meliputi Fokus Pemberitaan dan berita kolom

Humaniora. Sedangkan pada masa cetak kedua, yakni halaman 1-12, dicetak pada

Page 76: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

pukul 23.30 WIB dengan isi berita utama (Headline) dan pemberitaan kolom

lainnya. Mengenai pola peliputan, meskipun Media Indonesia tidak memiliki

ketentuan tentang jenis informasi yang disajikan, namun Media Indonesia tetap

memiliki pola penyajian tertentu untuk setiap edisinya. Berita-berita utama selalu

diletakkan pada halaman luar, yang mana halaman luar itu meliputi halaman 1

(halaman muka/cover) dan halaman 12 (halaman belakang/backcover). Pada

halaman muka, Media Indonesia menyajikan berita-berita utama, biasanya diisi

dengan sebuah headline pemberitaan dengan satu foto sebagai visualisasi headline

maupun foto lepas. Seperti surat kabar pada umumnya, dasar penentuan isu atau

topik sebagai headline adalah nilai lebih dari sebuah isu berita yang layak muat,

dan sudah dibahas dalam rapat redaksi. Selain headline, masih ditambah dengan

tiga berita lainnya yang dianggap sebagai bagian isu penting bagi pembacanya.

Dan yang tidak dapat terpisahkan dari ciri khas Media Indonesia yakni penulisan

editorialnya. Bahkan disediakan satu halaman khusus dibagian dalam untuk bedah

editorial dalam menampung pendapat pembacanya.

Untuk halaman belakang, selain menampilkan headline serta foto sebagai

visualisasi headline atau foto lepas, juga menampilkan lima berita utama lainnya.

Dua berita diantaranya berjudul rubrik ‘Sosok’ yang biasanya berisi profil atau

cerita unik dan ringan tentang seorang tokoh tertentu.Pada halaman dalam,

disediakan untuk beberapa topik pemberitaan yang juga menjadi dasar pembagian

desk redaksi Media Indonesia, yakni Bisnis, Opini, Polkam, Metropolitan,

Nusantara, Internasional, Olahraga dan Humaniora.

Page 77: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Media Indonesia memiliki kebijakan fokus untuk masing-masing desk.

Fokus biasanya berisi pendalaman akan isu-isu khusus yang dianggap memenuhi

keingintahuan para pembacanya. Setiap desk mendapat jatah membuat fokus

pemberitaan masing-masing sekali dalam seminggu, dengan rincian sebagai

berikut: pada hari Senin untuk desk Polkam, Selasa untuk Metropolitan, Rabu

untuk Olahraga, Kamis untuk Ekonomi, Jumat untuk Internasional dan Sabtu

untuk Humaniora. Fokus pemberitaan diletakkan pada masa cetak kedua (untuk

halaman 1-12) Media Indonesia. Untuk hari Minggu, Media Indonesia memiliki

pola liputan tersendiri dimana edisi Minggu biasanya memuat sajian informasi

yang bersifat ringan dan penuh dengan artikel-artikel menarik seperti musik, film,

profil, kuliner, gaya hidup dan sebagainya.

Page 78: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

5. Struktur Organisasi

Manajemen Media Indonesia termasuk manajemen yang mengalami fase

pergantian yang tidak sedikit. Pergantian manajemen Media Indonesia tentunya

demi kebaikan dan kemajuan perusahaan tersebut. Adanya kerjasama dengan

Surya Paloh menjadikan Media Indonesia terus berkembang hingga saat ini,

dengan susunan organisaasi perusahaan dan redaksi sebagai berikut:

Pendiri : Drs. H. Teuku Yousli Syah, M.Si (Alm) Direktur Utama : Rahni Lowhur Schad Direktur Pemberitaan : Saur Hutabarat Dewan Redaksi : Elman Saragih (Ketua), Anna Wijaya Rahni Lowhur Schad, Djafar Husin Assegaf, Saur Hutabarat, Andi F. Noya, Djadjat Sudradjat, Toeti Adhitama, Lestari Moerdijat, Bambang Eka Wijaya, Sugeng Suparwoto, Suryo Pratomo

Redaktur Senior : Saur Hutabarat, Laurens Tato, Elman Saragih Kepala Divisi Pemberitaan : Usman Kansong Deputi Kadiv. Pemberitaan : Kleden Suban Kadiv. Content Enrichment : Gaudensius Suhandi Ass. KCE : Yohanes S. Widada Ass. Kp Divisi Pemberitaan : Abdul Khohar, Ade Alawi, Ono Sarwono, Haryo Prasetyo, Rosmery Christina S.

Sekretaris Redaksi : Teguh Nirwahyudi Ass. Kadiv Foto : Hariyanto Ass. Kadiv MICOM : Tjahyo Utomo, Victor JP Nababan Redaktur : Agus Wahyu Kristianto, Cri Canon Riadewi, Eko Suprihatno, Eko Rahmawanto, Fitriana Siregar, Gantyo Koespradono, Hapsoro Poetro, Henri Salomo, Ida Farida, Jaka Budisantosa, Lintang Rowe, Mathias S. Brahmana, M. Anwar Surachman, Sadyo Kristriarto Web Programmer : Abraham

(Sumber: www.mediaindonesia.com - Online & Koran Media Indonesia)

Page 79: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB III

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Penyajian Data

No Judul Berita KOMPAS Waktu Nomor Berita

1 Menangkap Arah PDIP 29 Maret 2010 Berita 1

2 Yudhoyono Tak Diundang dalam Pembukaan Kongres 30 Maret 2010 Berita 2

3 Puan: Sah-sah Saja ada Dinasti Politik 1 April 2010 Berita 3

4 Kader diluar trah Soekarno Perlu Dipertimbangkan 3April 2010 Berita 4

5 Megawati tak tertandingi lagi 4April 2010 Berita 5

6 Menanti lompatan besar sang banteng 5April 2010 Berita 6

7 Bukan partai oposisi? Apa kata Dunia 6April 2010 Berita 7

8 Megawati: Trah Soekarno Tidak Pecah 6April 2010 Berita 8

9 Megawati: Terserah Kehendak Rakyat 7April 2010 Berita 9

10 PDI-P Tetap Oposisi 8April 2010 Berita 10

11 Sebagian Pengurus DPP Orang Muda 9April 2010 Berita 11

12 Terobosan PDI-P Ditunggu 9April 2010 Berita 12

13 Beban Bagi Kebangkitan PDIP 10 April 2010 Berita 13

14 Guruh Soekarnoputra Pertimbangkan Bentuk Partai Baru 10 April 2010 Berita 14

No Judul Berita REPUBLIKA Waktu Nomor Berita

1 Isu Pelengseran Tjahjo Panaskan Kongres PDIP 3 April 2010 Berita 15

2 Kongres PDIP Bahas Majelis Ideologi 4 April 2010 Berita 16

3 PDIP Konsisten Beroposisi 5 April 2010 Berita 17

4 Megawati Bicara Regenerasi PDIP 6 April 2010 Berita 18

5 Dilema Mega 7 April 2010 Berita 19

6 Tidak ada Posisi wakil ketua Umum PDIP 8 April 2010 Berita 20

7 Stuktur Baru PDIP Mengagetkan 9 April 2010 Berita 21

No Judul Berita MEDIA INDONESIA Waktu Nomor Berita

1 Basis PDIP Dukung Oposisi 30 Maret 2010 Berita 22

2 Taufiq Kiemas Minta Hindari Adu Domba 1 April 2010 Berita 23

3 Mega, DPD PDIP Bahas Kongres 2 April 2010 Berita 24

4 Kader Tidak berpengalaman Belum layak Pimpin PDIP 3 April 2010 Berita 25

5 Baliho Guruh Di Kongres Dicabut 4 April 2010 Berita 26

6 PDIP Berproses menuju partai Satu Digit 5 April 2010 Berita 27

Page 80: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

7 Pertahankan Megawati, Kaderisasi PDIP Macet 6 April 2010 Berita 28

8 BERJUANG UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT 7 April 2010 Berita 29

9 Struktur Wakil Ketua Umum PDIP Didrop 8 April 2010 Berita 30

10 Bangsa ini Sudah berpikir Pragmatis 8 April 2010 Berita 31

11 Jalan Ideologi Megawati Keras dan Penuh Godaan 9 April 2010 Berita 32

12 PDIP ingin Jadi Penyeimbang 10 April 2010 Berita 33

*Tabel. 1.1. Berita nomor 8 yang berjudul’ Berjuang untuk Kesejahteraan Rakyat’, tidak masuk dalam analisis karena berita tersebut merupakan naskah pidato politik Megawati Soekarnoputri dalam pembukaan Kongres.

B. Analisis Data

Kajian mengenai berita dalam konteks politik termasuk peristiwa Kongres

semacam ini diamati dengan perspektif Narrative Theories of News dan dalam

Bab ini penulis akan melakukan analisis dengan menginterpretasikan

kecenderungan tiap berita Kongres III PDI Perjuangan di Surat kabar nasional

Kompas, Republika dan Media Indonesia. Pada Kompas ditemukan 14 berita,

Republika 7 berita dan Media Indonesia sebanyak 11 berita yang akan diamati dan

dilakukan interpretasi, dengan menitikberatkan pada unit analisis judul, lead,

struktur berita (gaya penulisan berita piramida terbalik atau news feature),

substansi (Topik yang ditonjolkan).

Berikut ini merupakan penjelasan dalam pemilihan unit analisis yang akan

dilakukan pada ketiga surat kabar, yaitu ;

Page 81: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

a) Judul (Headline) merupakan aspek penting dalam sebuah berita, berfungsi

sebagai informasi yang paling utama dalam sebuah berita, yang akan

menolong pembaca yang bergegas untuk mengetahui kejadian yang

diberitakan, fungsi lain yang dapat ditemui ialah dengan tehnik grafika

dengan tipe-tipe huruf, terkadang berita hanya dibaca pada judulnya saja,

di Amerika hal demikian sering disebut dengan “head-line reader”. Judul

yang digunakan seharusnya mampu merepresentasikan isi berita yang

disuguhkan kepada pembaca. Judul dapat bersifat natural, bombastis, apa

adanya atau bahkan memiliki makna ambigu yang dapat menimbulkan

bias, yang membuat pembaca penasaran dan tertarik untuk membaca berita

tersebut.

b) Lead adalah wajah depan dari berita. Kadang lead memuat keseluruhan

unsur 5W+1H, merangkum intisari seluruh berita. Pembuka berita dibuat

berdasarkan sesuatu yang menarik dari cerita, dan yang ditemukan dalam

berita-berita tersebut ialah (Ishwara, 2007:124):

§ Pembuka yang memfokuskan pada diri seseorang, Jenis pembuka ini

digunakan untuk profil seseorang atau berita tentang isu, dimana orang

tersebut terlibat dalam berita.

§ Pembuka kontras biasanya digunakan untuk cerita mengenai konflik

atau keadaan yang luar biasa.

§ Pembuka Kutipan yaitu pembuka yamg mengambil kutipan, cara ini

dipandang mudah dan efektif, teknik ini juga baik untuk berita-berita

lugas.

Page 82: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

c) Struktur berita yang standar dalam berita lugas ialah struktur piramida

terbalik, dimana secara garis besar terdiri dari Judul, Lead, tubuh berita

dan penutup. Serta dilihat dari tingkat kepentingannya yakni diawali

dengan informasi yang paling penting yang diletakkan diawal paragraf.

Namun tidak jarang ditemukan gaya bercerita dengan kronologi, flashback

atau news feature.

d) Substansi merupakan topik permasalahan yang ditonjolkan dalam setiap

berita atau dengan kata lain merupakan poin penting dalam suatu berita.

e) Perspektif Berita dalam hal ini peneliti mengarah pada kecenderungan

narasi pemberitaan. Sehingga teori yang digunakan ialah Narrative

Theories Of News seperti yang telah dikemukakan pada kerangka teori.

dimana yang digunakan, dalam hal ini mengacu pada perspektif teori

narasi berita. Namun tidak menutup kemungkinan untuk ditampilkannya

perspektif lain, karena memang ditemukan berita dengan perspektif

tersebut.

A. SURAT KABAR KOMPAS

Hasil dari pengumpulan data, diperoleh 14 berita mengenai Kongres III

PDIP di surat kabar Kompas, berita -berita tersebut diantaranya:

Page 83: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

1. “Menangkap Arah PDIP”

Kompas edisi Selasa, 29 Maret 2010

a. Judul

Mengawali pemberitaan mengenai Kongres III PDIP di Bali, Kompas

menyajikan berita berupa hasil jajak pendapat yang diadakan menjelang

diselenggarakannya Kongres. Berita tersebut dilengkapi dengan gambar

Megawati yang sedang berpidato disertai visualisasi persentase jajak pendapat

yang terdapat dihalaman 5. Kompas memberikan ruang yang cukup besar yaitu

hampir separuh halaman, disitu terlihat perhatian yang cukup besar terhadap sikap

politik PDIP kedepan, judul ditulis dengan font Times New Roman 48, serta

penggunaan istilah “Menangkap Arah” merujuk pada kesan prediksi membaca

langkah politik PDIP yang akan datang. Kata menangkap seolah sikap politik

PDIP dapat diduga, yaitu dengan mengadakan jajak pendapat dan

mendeskripsikan hasilnya, maka pembaca diharapkan mampu melihat dari

berbagai sisi, karena tidak mutlak benar dan juga sebaliknya. Jajak pendapat

tersebut mencakup empat pertanyaan krusial tentang PDIP, diantaranya adalah

mengenai sikap apa yang sebaiknya diambil PDIP terhadap pemerintah,

regenerasi ketua umum, kepuasan masyarakat terhadap kinerja PDIP, dan citra

kader PDIP selama ini.

b. Lead

Apresiasi positif publik tampak tinggi terhadap sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang memosisikan diri sebagai kekuatan oposisi. Posisi ini bukan tidak mungkin akan menjadi modal paling kuat untuk kembali menggaet simpatisan di tengah rendahnya apresiasi publik terhadap partai politik.

Page 84: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Paragraf tersebut di atas, sebagai awal mula yang mengantarkan pembaca

pada apresiasi masyarakat terhadap sikap oposisi PDIP selama ini. Meskipun

apresiasi publik terhadap partai politik dinilai rendah, namun konsistensi jalur

yang dipilih PDIP diharapkan mampu menaikkan popularitas. What: Sikap

oposisi, Who: PDIP, Why: Rendahnya apresiasi publik terhadap Parpol, How:

Usaha PDIP untuk meraih simpati publik. Lead tersebut berupa ringkasan, atau

summary lead. Meskipun berupa ringkasan, tidak nampak kesan menjadi berat,

karena tidak mencakup semua unsur 5W+1H, dalam teras berita tersebut tidak

nampak ditampilkannya semua pertanyaan dasar berita, sehingga berita bisa

dipahami oleh pembaca dan tidak terlalu berat. Seperti yang diungkapkan oleh

Wartawan senior Kompas, Luwi Iswara bahwa teras berita harus menjawab

beberapa, tidak semua pertanyaan dasar: siapa who, apa what, bila when, dimana

where, dan mengapa why. Jika semua unsur dimasukkan dalam pembuka maka

menjadi berat (Ishwara, 2005:121).

c. Struktur

Berita tersebut merupakan berita dengan bentuk penulisan feature yang

menganalisis, menginterpretasi, dan menyajikan latar belakang dari suatu isu

penting. Struktur feature bersifat organik yaitu permulaan, pertengahan, dan

penutup, semua bagian saling berhubungan erat, bersifat kontinyu dimana topik-

topik berhubungan dan menjadikannya sesuatu yang koheren. Transisi yang halus,

ritme pada kutipan. Pada bagian penutup, tidak dapat dipotong dari bawah keatas

sesuai dengan tingkat kepentingannya (Ishwara, 2007: 137-141).

d. Substansi

Page 85: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Substansi berita yang ditonjolkan adalah peningkatan apresiasi masyarakat

terhadap kiprah PDIP yang bersumber dari polling telepon oleh Litbang Kompas

dengan melibatkan responden, kemudian mendeskripsikan hasilnya. Jajak

pendapat tersebut berisi empat poin penting yang dirangkai menjadi pertanyaan

mengenai pendapat masyarakat tentang PDIP, yaitu sikap apa yang sebaiknya

diambil PDIP terhadap pemerintah, regenerasi ketua umum, kepuasan masyarakat

terhadap kinerja PDIP, juga citra kader PDIP selama ini. Untuk lebih meyakinkan

pembaca, Kompas melengkapinya dengan grafis hasil polling jajak pendapat

tersebut. Selain itu, poin lain yang mendapat perhatian dalam Kompas edisi ini

ialah masalah regenerasi di tubuh PDIP. Regenerasi dipandang sebagai masalah

serius dan dapat menurunkan pamor PDIP bila tidak disikapi dengan bijak.

e. Perspektif

Berita ini memenuhi prinsip teori narasi karena jika dilihat dari judulnya

yang natural, berita yang berisi jajak pendapat tersebut tidak memihak, maupun

memojokkan salah satu pihak. Kompas menyajikan data dan analisa secara kritis

tanpa ada kesan subversif. Tidak ditemukan bias reportase yang merupakan

kecenderungan berita berdasarkan opini seseorang, keyakinan seseorang atau

perasaan seseorang. Koran yang baik tidak boleh bersikap bias (Passante

2008:28). Selain itu juga tidak ditemukan unsur dramatisasi, personalisasi atau

pemberitaan dengan frame aktor sentral karena isi berita berupa hasil pendapat

dari masyarakat umum melalui sebuah polling, yang kemudian disajikan hasilnya,

sehingga kesimpulan akhir diserahkan kepada pembaca.

Page 86: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

2. : “Yudhoyono Tak Diundang dalam Pembukaan Kongres”

Kompas edisi Selasa, 30 Maret 2010

a. Judul

Berita tersebut dilihat dari Judulnya menimbulkan kesan bahwasanya

selain PDIP sebagai partai oposisi pemerintah, juga memunculkan asumsi publik

mengenai konflik yang muncul kaitanya dengan hubungan pribadi Megawati yang

kurang baik dengan Soesilo Bambang Yudhoyono, dengan menyebutkan nama

belakang “Yudhoyono”, dengan penyebutan nama belakang subyek tersebut

Kompas memunculkan kesan Yudhoyono sebagai pribadi bukan sebagai presiden.

Hal tersebut sengaja membuat pembaca terusik untuk mengetahui lebih lanjut, apa

yang ditawarkan Kompas dalam penjabara informasi selanjutnya.

b. Lead

Dalam berita berjudul “Yudhoyono Tak diundang dalam Pembukaan

Kongres” ini tidak terdapat lead yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam

inti berita, namun paragraf pembuka dalam berita ini cukup membantu pembaca

untuk menjawab pertanyaan yang timbul setelah membaca judul, yaitu “Mengapa

Yudhoyono tidak diundang dalam pembukaan kongres?” dan jawaban tersebut

terdapat pada paragraf awal, berikut kutipannya:

Panitia Penyelenggaraan Kongres III partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak mengundang Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dalam pembukaan kongres yang dijadwalkan pada tanggal 6 April pagi. Panitia beralasan, Presiden terlalu sibuk dengan urusan pemerintahan sehingga cukup diwakili oleh Gubernur Bali.

Seperti yang tertulis dalam kutipan diatas, Kompas memasukkan pendapat

panitia, sebagai jawaban atas tidak diundangnya Yudhoyono. Alasan panitia

adalah karena presiden sibuk, dan bisa diwakili oleh Gubernur Bali. Pemilihan

Page 87: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

kata “Beralasan” memberikan kesan ketidakpuasan terhadap alasan panitia, seolah

mempertanyakan hal lain yang ada dibalik alasan itu, kesan penasaran terhadap

jawaban panitia yang dinilai terlalu klise, dan bukan jawaban yang dimaksud

karena ada alasan yang lebih ‘berbau konflik’. Paragraf pertama tersebut cukup

mewakili poin masalah sekaligus jawabannya.

c. Struktur

Berita tersebut ditulis dengan struktur yang standar yakni piramida

terbalik. Diawali dari informasi yang paling penting kemudian informasi yang

kurang penting. Berita ini ditutup dengan kutipan tidak langsung oleh Pramono

Anung mengenai informasi detail konferda, penutup yang merupakan informasi

ringan yang bersifat melengkapi sehingga berita menjadi menarik dan tidak

terkesan menggantungkan informasi.

d. Substansi

Berita tersebut sebenarnya ialah ringkasan tentang konferensi pers pihak

PDIP dengan para pimpinan redaksi media massa guna membahas persiapan

Kongres III PDIP di Bali yang akan diselenggarakan pada 6-9April 2010. Namun

justru substansi yang menonjol adalah pertanyaan mengenai siapa yang akan

diundang dalam pembukaan kongres nanti, tentu saja rasa penasaran muncul,

ketika ada wacana tidak diundangnya Presiden Yudhoyono pada pembukaan

Kongres sebuah partai oposisi terbesar di tanah air tersebut, meskipun bukan hal

yang mengagetkan, namun publik menunggu informasi apa yang disajikan media

menyoal isu tersebut. Selain itu juga ditampilkan isu ketua umum yang

dikehendaki oleh internal partai, detail peserta yang akan mengikuti kongres

Page 88: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

tersebut. Setelah masuk pada tubuh berita ditemukan informasi yang berimbang

yang menjelaskan judul, karena dalam berita tersebut disisipkan pendapat, untuk

tidak melibatkan pemerintah dan ditambah pendapat lain yang tidak senada untuk

tetap mengundang karena tergolong tokoh nasional.

e. Perspektif

Jika dilihat dari judulnya saja tentu berita tersebut tidak memenuhi standar

Narrative Theory of News, karena telah terjadi bias reportase dan

ketidakobyektifan dimana Kompas menggunakan judul yang terkesan provokatif,

jelas kiranya dengan tidak diundangnya Yudhoyono seolah menjadi masalah

besar. Dan memunculkan kesan bahwa PDIP tidak wajar dalam hal ini, padahal

hal tersebut wajar saja dilakukan. Kompas disini mencoba memunculkan konflik

dimana memang ada hubungan yang tidak harmonis antara PDIP dan Yudhoyono.

Namun setelah masuk pada inti berita maka dapat ditemukan muatan informasi

yang berimbang karena setiap kutipan pendapat yang dicantumkan seperti

pendapat Tjahjo Kumolo sebagai pihak internal partai misalnya, dikonfrontasikan

dengan pendapat pimpinan redaksi media yang merupakan pihak eksternal yang

berada diluar garis partai. Sehingga kesimpulan akhir dikembalikan kepada

pembaca. Maka berita diatas merupakan berita yg obyektif atau netral.

3. Judul: Puan: “Sah-sah Saja Ada Dinasti Politik”

Kompas edisi Rabu, 1 April 2010

a. Judul

Page 89: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Kompas edisi 1 April 2010, pada edisi ini terdapat berita dengan judul

“Puan: Sah-sah saja ada dinasti Politik” ditempatkan pada halaman 3, disertai

gambar Puan Maharani yakni putri Megawati Soekarno Putri yang bertindak

sebagai ketua panitia penyelenggara Kongres III PDIP di Bali. Penggunaan kata

“sah-sah saja” tersebut dapat diartikan sebagai hal yang dirasa “lazim” atau dapat

diterima. Merepresentasikan pendapat Puan Maharani selaku orang yang memiliki

jabatan dalam PDIP yang memandang lazim adanya dinasti dalam dunia politik,

khususnya dalam tubuh partai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata

Dinasti berarti keturunan-raja-raja yang memerintah, semua berasal dari satu

keluarga. Sebuah kedudukan layaknya diperoleh secara Achieved, yang berarti

adanya usaha, pencapaian untuk menduduki sebuah posisi, kata ‘sah-sah’ saja ini

menunjukkan pembenaran politik bagi Ascribed status, yaitu kedudukan yang

diperoleh karena keturunan. Puan adalah anak dari Megawati pimpinan PDIP.

Bila ia akhirnya menduduki jabatan menggantikan ibunya, hal itu dirasa lazim

saja oleh pihaknya sebagai upaya untuk menjaga kekuasaan tetap diemban oleh

silsilah keturunannya.

b. Lead

Tidak ditemukan adanya lead pada berita ini, yang ada ialah informasi

yang berupa penjabaran atau elaborasi yang membantu judul tersebut. Paragraf

awal tersebutlah yang mengantarkan pembaca pada isi berita, berikut kutipan

paragraf pembuka tersebut:

Ketua Panitia penyelenggara Kongres III Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Puan Maharani menyatakan, sah saja jika

Page 90: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

ada dinasti di suatu partai politik. Fenomena serupa terjadi di Negara dengan demokrasi lebih maju, seperti Amerika Serikat.

Pada berita ini tidak terdapat Lead, sehingga yang diamati adalah paragraf

permbuka, dimana berita bersumber dari pernyataan Puan Maharani sebagai ketua

penyelenggara kongres. Kompas mengaitkan hal tersebut dengan memberikan

tambahan, pada kalimat terakhir yakni kejadian serupa bahkan terjadi di negara

yang lebih maju, tetap kritis tanpa memojokkan pendapat sumber yang

bersangkutan.

c. Struktur Berita

Berita tersebut merupakan berita yang memenuhi struktur piramida

terbalik. Disajikan secara terstruktur sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh

pembaca. Diawali dari informasi yang paling penting mengenai hal yang berkaitan

dengan pernyataan Puan dan memperkuat hal tersebut, kemudian disambung

dengan informasi yang kurang penting. Kompas juga memilih transisi menarik

sebagai penutup meskipun tidak berhubungan dengan topik sebelumnya, penutup

berupa hasil survey obyektivitas mengenai Kompas dan Media Indonesia,

membuat pembaca tetap nyaman. Transisi merupakan perpindahan topik yang

ditemui dalam pemberitaan. Passante menyebutkan bahwasanya transisi

memudahkan pembaca berpindah dari satu poin ke poin yang lain, tanpa

perubahan mendadak dalam isi informasi atau pemikiran. Setiap kali wartawan

membuat poin baru atau menyebutkan fakta baru, hendaknya diawali dengan

transisi atau kata penghubung, hindari transisi mendadak yang kasar dan tidak

memiliki hubungan dalam informasinya (Passante, 2008:39).

d. Substansi Berita

Page 91: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Substansi berita yang ditonjolkan adalah mengenai pilihan terjadinya

dinasti politik dalam tubuh PDIP, pihak Partai merasa hal tersebut lazim adanya,

karena ada permintaan untuk dipeliharanya trah soekarno dalam kepengurusan

PDIP. Namun disisi lain yang dikemukakan adalah kemungkinan timbulnya

persaingan yang terjadi antara putra Megawati yakni Puan Maharani dengan

Prananda Prabowo, bahasan mengenai sikap oposisi PDIP seperti biasanya juga

masih terasa kental disajikan di berita ini.

e. Perspektif Berita

Dilihat dari isi berita tersebut, Kompas menyajikan berita yang bersumber

dari pernyataan pihak internal PDIP, terdapat unsur kritisi namun tetap

berimbang. Berita tersebut memenuhi perspektif teori narasi dimana tidak terdapat

bias reportase yang menimbulkan efek tidak disengaja pada pemahaman berita,

strukturnya yang standar, tidak terdapat muatan yang bersifat memojokan dan

menyerang, sesuai etika pemberitaan, dan terhindar dari dramatisasi berita

maupun personalisasi berita. Berita tersebut ditulis lebih obyektif dan berdasarkan

fakta sehingga. Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News.

4. Judul: “Kader Diluar Trah Soekarno Perlu Dipertimbangkan”

Kompas edisi Sabtu, 3 April 2010

a. Judul:

Sekilas apabila dilihat dari judul tersebut nampak kesan yang kuat ialah

bahasan mengenai regenerasi partai, menyinggung PDIP yang selama ini

bernuansa kekeluargaan, posisi penting banyak diduduki oleh keturunan

Page 92: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Soekarno. Judul ini mengisyaratkan celah untuk orang-orang dari luar yang ingin

berpolitik dalam tubuh PDIP. Serta membuat kesan akan sebuah perubahan yang

dimungkinkan dapat terjadi dalam hal regenerasi, judul ini cukup mengusik

pembaca untuk mengetahui lebih lanjut elaborasi yang terdapat dalam berita ini.

b. Lead

Tidak terdapat Lead dalam berita ini, paragraf pembuka berita diawali

dengan kalimat yang menunjukkan Megawati sebagai figur kuat partai yang

mengawal ideologi partai tetap terjaga, namun dari sudut pandang lain

menunjukkan gagalnya regenerasi partai. Paragraf awal tersebut secara kritis

mampu membawa pembaca untuk mengerti kemanakah arah berita ini akan

dibawa, ternyata tidak jauh dari kaderisasi dan regenerasi partai.

c. Struktur

Meskipun tidak ditemukan adanya lead, namun berita tersebut merupakan

berita yang memenuhi struktur piramida terbalik yang diawali dengan judul, tubuh

berita dan penutup. Disajikan secara terstruktur dari informasi yang paling penting

diawal paragraf dan ditutup dengan informasi yang kurang penting sehingga dapat

dengan mudah dipahami oleh pembaca. Berita diawali dengan paparan Megawati

sebagai figur kuat partai, namun dari sudut pandang lain menunjukkan gagalnya

regenerasi partai. Kemudian diselipkan pandangan kritis beberapa profesional

pihak eksternal seperti lembaga survey, pendapat-pendapat tersebut bersifat saling

mendukung atau memperkuat paparan yang sebelumnya diuraikan, dan ditutup

dengan halus.

Page 93: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Dari paragraf terakhir inilah dapat terlihat, Kompas mengarahkan adanya

harapan atau peluang kearah yang lebih baik yang bertolak pada kritik yang

diuraikan pada awal-awal paragraf tentang regenerasi di tubuh partai, dengan

mengungkapkan bursa calon sekretaris Jendral, dan beberapa nama yang berkaitan

memiliki peluang.

d. Substansi

Berita dengan judul tersebut diatas menonjolkan substansi mengenai

regenerasi partai. Kompas menyoroti topik penting ‘regenerasi’ dan menyusun

informasi secara padat. Demi alasan solidaritas dan menjaga ideologi partai, PDIP

tetap mencalonkan Megawati sebagai ketua umum dan mengabaikan semakin

rendahnya tingkat electoral partai. Selama ini Megawati dianggap mampu

menyatukan semua kelompok yang ada di PDIP. Tanpa kehadiran Megawati,

dikhawatirkan akan banyak kader partai yang lari ke partai lain. Harapan agar

PDIP tidak ragu melakukan kaderisasi karena memiliki potensi kader baik yang

sangat banyak hal tersebut dapat dilihat dari bursa calon sekertaris jendral PDIP

yang mulai marak.

e. Perspektif

Berita tersebut bersifat kritis dan berimbang, pada kenyataannya masalah

kaderisasi dan regenerasi sangat menonjol dalam konteks PDIP, namun secara

wajar hal tersebut dapat dikritisi sesuai porsi yang cukup, dengan tidak

memojokan ataupun sebaliknya. Berita ini termasuk dalam perspektif Narrative

teories of News dimana Kompas menyuguhkan berita yang kritis namun tetap

Page 94: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

objektif, mempertimbangkan kemajemukan masyarakat sebagai pembaca, dan

tidak terdapat dramatisasi berita didalamnya. Kritik yang ditampilkan tidak

mempersalahkan secara sepihak namun sebagai upaya koreksi yang sehat, dan

akhirnya kesimpulan kembali pada pendapat pembaca.

5. Judul: “Megawati Tak Tertandingi Lagi”

Kompas edisi : Minggu 4 April 2010

a. Judul

Dalam berita tersebut, dilihat dari judulnya yang menggunakan kata “Tak

tertandingi lagi” memberikan kesan bahwasannya selain Megawati merupakan

calon tunggal, namun secara implisit Megawati seolah memiliki kekuatan yg tidak

tertandingi, dengan atau tanpa pesaing sekalipun. Bagi pembaca yang mengikuti

berita perjalanan partai ini maka judul tersebut sudah dapat menjawab, posisi

Megawati jelas tidak akan lengser dari posisi sebelumnya sebagai ketua umum.

b. Lead Berita pada edisi ini tidak ditemukan adanya lead, namun bila dikaitkan

dengan Judul diatas, paragraf awal sebagai pembuka memiliki keterwakilan, dari

judul kemudian disusul dengan paragraf pembuka yang disampaikan dengan

argumen yang memperkuat judul:

Puan menyatakan tidak ada nama lain di luar nama Megawati Soekarno Putri sebagai calon ketua umumPDI-P. Kebulatan tekad memilih kembali Megawati itu disampaikan akar rumput melalui 33 Dewan Pimpinan Daerah di Seluruh Tanah Air. Di kongres ini tidak ada kemungkinan ada nama lain karena sudah selesai di tingkat internal. Konferda (Konferensi Daerah) yang digelar 33 DPD semua mengerucut ke

Page 95: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

satu nama yakni Megawati,”kata Puan dihadapan pers di Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (3/4)”

Paragraf pembuka ini mencakup informasi unsur yang mampu menjawab

seluruh pertanyaan dan memberi gambaran jelas isi berita sebelum masuk ke

paragraf berikutnya.

c. Struktur

Berita tersebut merupakan berita yang memenuhi struktur piramida

terbalik yang diawali dari informasi yang paling penting kemudian informasi

yang kurang penting. Disajikan secara terstruktur sehingga dapat dengan mudah

dipahami oleh pembaca. Bagian terpenting sudah dimuat diawal paragraf. Berita

kemudian ditutup dengan transisi yang cukup menarik yakni mengenai simpatisan

kader partai yang berjumlah ribuan yang akan mendukung Kongres. Passante

menyebutkan bahwasanya transisi memudahkan pembaca berpindah dari satu poin

ke poin yang lain, tanpa perubahan mendadak dalam isi informasi atau pemikiran.

Setiap kali wartawan membuat poin baru atau menyebutkan fakta baru, hendaknya

diawali dengan transisi atau kata penghubung, hindari transisi mendadak yang

kasar dan tidak memiliki hubungan dalam informasinya. (Passante, 2008:39).

Transisi tersebut juga merupakan topik yang dijadikan sebagai ending atau

penutup yang merupakan akhir dari uraian dan namun bukan merupan

kesimpulan.

d. Substansi

Substansi yang ditonjolkan dalam berita tersebut ialah mengenai

penegasan Megawati sebagai calon tunggal ketua umum PDIP. Berita tersebut

bersumber dari Konferensi pers yang diadakan PDIP menjelang Kongres III di

Page 96: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Bali. Dari acara tersebut dijelaskan sumber keputusan tersebut berasal dari

konferda yang secara keseluruhan telah memilih Megawati, Kompas mengkritisi

mengenai regenerasi kepemimpinan yang terjadi dalam tubuh PDIP mengenai

tidak berjalannya regenerasi dalam tubuh sebuah partai yang terbatas pada

keluarga karena selama ini banyak partai politik berdiri bukan untuk kepentingan

rakyat dan tidak untuk menghasilkan kebijakan yang bermanfaat bagi publik,

melainkan untuk memenangi Pemilu dan hal tersebut sangat menarik karena

selama ini PDIP mengatasnamakan dirinya sebagai partai wong cilik yang berarti

berpihak pada rakyat jelata.

e. Perspektif

Berita ini termasuk dalam prinsip perspektif Narrative teories of News

dimana Kompas menyuguhkan berita yang kritis namun tetap obyektif,

mempertimbangkan kemajemukan masyarakat sebagai pembaca, dan tidak

terdapat dramatisasi didalamnya. Karena tidak ditemukannya bias yang

memojokkan salah satu pihak maupun menimbulkan efek yang tidak sengaja

pada pemahaman sebuah berita politik. Hal tersebut dikarenakan pada berita ini

Kompas menyajikan opini kritis pihak eksternal dengan kenyataan yang ada pada

internal partai, sehingga pembaca dapat menganalisa sendiri, dengan kesimpulan

yang netral karena ada muatan positif dan negatif yang ditawarkan.

6. Judul: “Menanti Lompatan Besar Sang Banteng”

Kompas edisi, Senin 5 April 2010

a. Judul

Page 97: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Kompas, Edisi Senin 5 April 2010 menyajikan berita mengenai Kongres

PDI-Perjuangan dengan judul yang berukuran cukup besar, ruang untuk berita

tersebut juga sebesar separuh muka halaman dan judul dicetak dengan font ukuran

48. Judul “Menanti Lompatan Besar Sang Banteng” seolah mengajak pembaca

untuk membayangkan seekor banteng yang siap melakukan lompatan dengan kata

lain kalimat dalam judul tersebut merepresentasikan PDIP sebagai sosok banteng

yang perkasa sesuai dengan lambangnya, dengan lompatannya yang besar, akan

mampu membuat perubahan keadaan dalam partai tersebut. Dengan kata lain

Kompas menggambarkan penantian publik terhadap terobosan PDIP dalam hasil

Kongres mendatang. Judul tersebut cenderung berkesan bombastis.

b. Lead:

Kongres III PDI-Perjuangan yang akan resmi dibuka Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Selasa (6/4) besok, praktis tidak akan banyak membahas siapa ketua umum PDI-P periode 2010-2015. Oleh karena itu, seyogyanya kongres ini lebih banyak membahas langkah terobosan, bahkan lompatan besar.

Dalam lead tersebut dikatakan sangat kecil kemungkinan Megawati

Soekarno Putri digeser dari posisinya, Kompas memprediksi bahwa kongres yang

akan diselenggarakan esok hari adalah kongres yang menitikberatkan langkah

terobosan serta sikap PDIP kedepan. Lead tersebut merupakan bentuk ringkasan

atau summary lead, dalam lead ini ditemukan beberapa unsur yakni, Apa:

Kongres III PDI-Perjuangan, Kapan: 6 April, dan Bagaimana: Kongres

membahas langkah terobosan PDIP. Pembuka berita (summary lead) harus

menjawab beberapa, tidak semua, pertanyaan dasar: siapa (who), apa (what),

kapan (when), dimana (where) dan mengapa (why). Jika semua unsur dimasukkan

dalam pembuka, maka akan menjadi berat (Ishwara, 2005:121).

Page 98: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

c. Struktur

Berita tersebut terdiri dari judul, lead, tubuh berita dan penutup. Dilihat

sari kelengkapan unsurnya, sajian berita ini lengkap. Disajikan secara terstruktur

sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Diawali dari informasi

yang paling penting kemudian informasi yang kurang penting. Setelah membahas

mengenai proses pemilihan ketua umum dan dinamikanya selama ini, Kompas

mengalihkan berita pada poin lain yakni tentang argumentasi rasional terhadap

keputusan –keputusan partai. Namun dalam pada itu terdapat kronologi atau

flashback dalam berita, dari cara penyampaiannya berita ini justru seperti news

feature standar kontinyuitas yang tinggi dan lebih merupakan proses organik

dimana topik-topik yang berhubungan dipersatukan dan menjadikannya sesuatu

yang koheren. Kompas menyajikan transisi yang menarik dalam hal ini, kedua

topik merupakan bahasan yang krusial bila menyoal PDIP.

d. Substansi

Substansi yang diangkat dalam berita ini ialah mengenai dinamika yang

mewarnai pemilihan ketua umum PDIP dan argumentasi rasional terhadap

keputusan-keputusan yang dibuat dalam tubuh PDIP dalam menghadapi

tantangan. Hal lain uang menarik ialah Kompas menyajikan catatan flashback

yang diperoleh dari Pusat Informasi Kompas, mengenai kongres PDIP

sebelumnya, yaitu kongres I & II . kongres tersebut dibuka oleh Presiden

Abdurrahman Wahid. Dengan dimasukkannya pernyataan Megawati dalam setiap

kongres yakni pada kongres I:

“Saya tahu bahwa secara aklamasi Saya telah terpilih kembali. Saya ingin memberikan catatan, Saya minta pada kongres yang terhormat, bahwa yang namanya Megawati Soekarnoputri tak akan selamanya dapat

Page 99: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

menjadi pimpinan partai maupun sebagai ketua umum partai,” tegasnya setelah terpilih sebagai Ketua Umum PDI-P 2000-2005” (Kompas, 2 April 2000)

Kemudian Kompas juga menyajikan pernyataan Megawati pada Kongres II :

Secara Objektif saya harus sampaikan, kita belum mencapai fase sebagai partai modern yang ideal, tetapi secara bertahap justru kehilangan wataknya sebagai partai kerakyatan, “Kata Megawati dalam pidato pembukaan Kongres ke-2 partai Demikrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di depan sekitar 2.000 peserta kongres. (Kompas, 29 Maret 2005)”

Sedangkan dalam kongres III disajikan pernyataan Megawati sebelum

Kongres, karena berita ini terbit sehari sebelum kongres diselenggarakan, berikut

pernyataanya:

Megawati menegaskan, partai tidak memiliki aturan baku tentang mekanisme koalisi ataupun oposisi. Jika koalisi diidentikkan dengan pembagian kursi dalam kabinet, Megawati mengaku tidak bisa membayangkan jika kader PDI-P turut duduk di pemerintahan. “Lalu siapa yang akan jadi penyeimbang untuk “check” and “balances”? itu bukan tujuan kami, “kata Megawati dalam jumpa pers seusai memanen padi MSP (Mari Sejahterakan Petani) di desa Sukajadi, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor (Kompas, 26/3).

Menarik, karena dari berita ini detail, runtut, dan sistematis sehingga

memudahkan pembaca yang tidak mengikuti pemberitaan PDIP sekalipun

menjadi lebih memahami permasalahan yang diangkat setelah membaca berita ini.

e. Perspektif

Berita ini tergolong berita yang memenuhi prinsip Narrative Theories of

News, yakni menyajikan berita dengan struktur berita yang standar. Obyektivitas

berita yang disajikan juga terjamin. Karena tidak ditemukannya bias maupun

menimbulkan efek yang tidak sengaja pada pemahaman sebuah berita politik.

Bias adalah kecenderungan berita berdasarkan opini seseorang, keyakinan

seseorang atau perasaan seseorang. Koran yang baik tidak boleh bersikap bias.

Page 100: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Bahkan sesuatu yang wajar menimbulkan emosi harus ditangani dengan hati-hati

(Passante 2008:28).

Berita tersebut bersifat kritis namun berimbang, pada kenyataannya

masalah regenerasi merupakan aspek yang menonjol dari PDIP, namun secara

wajar hal tersebut dapat dikritisi sesuai porsi yang cukup, dengan tidak

memojokan ataupun sebaliknya. Berita ini termasuk dalam perspektif Narrative

teories of News dimana Kompas menyuguhkan berita yang kritis namun tetap

objektif, mempertimbangkan kemajemukan masyarakat sebagai pembaca, dan

tidak terdapat dramatisasi berita didalamnya. Kritik yang ditampilkan tidak

mempersalahkan secara sepihak namun sebagai upaya koreksi yang sehat, dan

akhirnya kesimpulan kembali pada pendapat pembaca.

7. Judul: “Bukan Partai Oposisi? Apa Kata Dunia…”

Kompas edisi Selasa, 6 April 2010

a. Judul

Berita edisi Selasa 6 April 2010, ditempatkan di sudut atas halaman 5, dicetak

dengan font ukuran 48 pada judul dilengkapi dengan gambar pendukung

Megawati Soekarno Putri dan Puan Maharani yang sedang melihat sebuah

pameran foto perjalanan politiknya dari masa orde baru hingga saat ini.

Judul “Bukan Partai Oposisi?”Apa Kata Dunia…telah secara jelas

tersirat, tentang posisi PDIP yang sekirannya tidak afdol kalau tidak oposisi

terhadap pemerintah, merk dagang PDIP memang ketegasan sikapnya sebagai

oposan dan berdiri diluar lingkaran pemerintahan. Jargon “Apa kata dunia…”

yang diambil dari sebuah film yang digandrungi masyarakat saat itu, kiranya

Page 101: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

berarti, “sangat memalukan, atau mengherankan kalau sampai PDIP tidak menjadi

oposisi”, karena PDIP dikenal dengan konsistensi sikap oposisinya.

b. Lead

Berita ini diawali dengan lead sebagai jembatan penghubung antara judul

dan keseluruhan isi berita, berikut kutipannya:

Selama berhari-hari menjelang keputusan sidang Paripurna DPR pada 3 Maret 2010 atas skandal Bank Century, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri tak kenal lelah memonitor aktivitas tokoh-tokoh kunci PDI-P di DPR dan hampir semua anggota partai yang tergabung didalam Pansus. Wajar ia agak mengkhawatirkan pembelotan orang-orang partai ditengah kondisi rawan tersebut.

Lead tersebut cukup panjang dan merujuk pada bahasan substantif yaitu

kaitan antara sikap oposisi PDIP dengan kasus Century yang terjadi di tanah air.

Dimana Megawati selalu mengontrol kader-kadernya yang duduk di kursi

pemerintahan, untuk selalu bertindak sesuai dengan sikap oposisi dengan menolak

opsi bailed-out terhadap kasus Century. Disisi lain dengan Pembuka berita

(summary lead) harus menjawab beberapa, tidak semua, pertanyaan dasar. Jika

semua unsur dimasukkan dalam pembuka, maka akan menjadi berat (Ishwara,

2005:121). Lead tersebut memang cukup panjang, berupa ringkasan poin penting

dalam berita ini namun tetap memberi kesan ringan dan mendalam.

c. Struktur

Berita yang ditulis oleh wartawan senior Kompas, Budiarto Sambazy

memuat dua poin bahasan, yakni tentang konsistensi megawati melalui PDIP

dalam mengawal Bailed Out Century, kemudian berpindah pada poin lain yaitu

generasi P3 Puan, Puti, Prananda yang merupakan tunas keluarga Soekarno dalam

politik, transisi yang sangat menarik mengingat PDIP memang sarat dengan

Page 102: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Soekarnoisme. Berita tersebut merupakan berita dengan bentuk penilisan feature

yang menganalisis, menginterpretasi, dan menyajikan latar belakang dari suatu isu

penting. Struktur feature bersifat organik yaitu permulaan, pertengahan, dan

penutup. Semua bagian saling berhubungan erat, bersifat kontinyu dimana topik-

topik berhubungan dan menjadikannya sesuatu yang koheren. Transisi yang halus,

ritme pada kutipan. Pada bagian penutup, tidak dapat dipotong dari bawah keatas

sesuai dengan tingkat kepentingannya (Ishwara, 2007: 137-141).

d. Substansi

Ada dua substansi penting yang menonjol pada berita ini, pertama ialah

sikap PDIP yang dimotori Megawati yang begitu kuat memegang kendali atas

seluruh kadernya yang duduk di kursi pemerintahan terkait dengan keputusan

Bailed-Out Century. Kedua ialah Generasi Soekarno masa kini dengan

menyebutnya P3 yakni (Puan, Puti, Prananda) yang dimungkinkan akan mewarisi

dinasti politik dalam tubuh PDIP. Namun intinya ialah oposisi harus tetap ada,

dan dibutuhkan bagi sebuah Negara demokrasi sebagai tanda masih sehatnya

sistem tersebut.

e. Perspektif

Berita Kompas yang ditulis oleh Wartawan Senior Kompas, Budiarto

Shambazy tersebut cukup kritis dalam menyajikan pandanganya. Namun masih

dalam batas-batas yang wajar. Berita ini tergolong berita yang memenuhi prinsip

Narrative Theories of News, yakni menyajikan berita dengan struktur berita yang

Page 103: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

standar. Tidak ditemukan bias reportase yang menimbulkan efek yang tidak

sengaja pada pemahaman sebuah berita politik, namun bertindak sebagai wacana

kritis yang membelajarkan pembaca untuk memahami berita politik.

8. Judul: “Megawati: Trah Soekarno Tidak Pecah”

Kompas Selasa, 6 April 2010

a. Judul Judul tersebut merupakan kutipan langsung dari Megawati, mengenai

pernyataanya bahwa Trah Soekarno Tidak Pecah., penggunaan kata trah

merupakan ungkapan untuk menunjukkan kesakralan, kata trah identik dengan

suku jawa yang bermakna silsilah keturunan. Dari judul tersebut Megawati secara

lugas menyatakan bahwa hubungan dalam trah Soekarno masih utuh atau baik-

baik saja. Juga merupakan sebuah bantahan kepada publik, ketika banyak pihak

mempertanyakan keharmonisan keturunan Soekarno sebagai keluarga terkait

dengan aktivitas politik mereka. Pada dasarnya Judul berita berfungsi sebagai

informasi yang paling utama dalam sebuah berita, dari Judul yang dipilih

seharusnya mampu merepresentasikan isi berita yang disuguhkan kepada

pembaca, judul dapat bersifat netral apa adanya atau bahkan memiliki makna

Page 104: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

ambigu, yang membuat pembaca penasaran dan tertarik untuk membaca berita

tersebut.

b. Lead Kompas kali ini menyajikan berita Kongres PDIP dengan ukuran ruang

yang relatif kecil, berita ini ditempatkan di halaman yang sama dan berada tepat

dibawah berita “Bukan partai Oposisi, Apa kata Dunia?...”Tidak terdapat lead

dalam berita ini namun paragraf pembuka sangat representatif terhadap judul yang

diusung, berikut kutipannya:

SANUR, KOMPAS- Ketua Umum Partai Demikrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyatakan trah Soekarno tidak pecah dan tetap solid. Kemunculan mereka dalam dunia politik melalui PDIP adalah bentuk regenerasi di tubuh trah proklamator pertama itu. Judul dan lead merupakan bentuk kesatuan, dimana judul berupa sebuah

kutipan pernyataan, dan paragraf pertama pada edisi ini dapat menggantikan

fungsi lead yang merupakan bentuk elaborasi, atau penjabaran dari judul tersebut.

Sehingga walaupun belum banyak menjawab pertanyaan pembaca, namun

paragraf awal ini memberikan kesan yang ringan dengan gaya elaborasi yang

minim.

c. Struktur Berita tersebut merupakan berita yang memenuhi struktur piramida

terbalik yang diawali dengan judul, tubuh berita dan penutup. Disajikan secara

terstruktur sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Diawali dari

informasi yang paling penting kemudian informasi yang kurang penting. Judul

diambil dari kutipan langsung dari pernyataan Megawati. Kutipan adalah cara

yang bagus untuk mendukung data atau menambah warna berita tanpa harus

merekayasa yang jelas melanggar etika. Hal tersebut dengan kata lain wartawan

Page 105: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

mendapatkan opini dari luar yang merupakan sisi lain berita yang mendukung apa

yang ditulis wartawan dalam berita, namun tidak boleh mengulang-ulang

informasi yang dengan menggunakan kutipan. Kutipan bisa dipakai untuk

memberi penegasan dan elaborasi (Passante, 2008:38).

Selain itu hal yang menarik yang ditemukan pada paragraf akhir ialah

sebuah penutup yang tepat pada sasaran, berupa pendapat pengamat politik,

bahwasanya generasi unggul mungkin bisa lenyap karena PDIP terlalu bergantung

pada bayang-bayang soekarno. Mengenai penutup, pada poin tertentu berita harus

diakhiri, wartawan yang baik akan mengakhiri tulisannya dengan sebuah poin

penting (Passante, 2008:40).

d. Substansi Dalam berita ini ditemukan sebuah substani yang amat menonjol yang

merupakan inti yang menjiwai berita tersebut, yakni mengenai regenerasi partai,

serta peta politik PDIP yang kental dengan nuansa regenerasi trah soekarno.

Selain itu juga ada hal menarik yang dikritisi oleh Kompas, yakni PDIP memang

mengatur sedemikian rupa agar regenerasi trah soekarno tetap ada dalam partai.

Meskipun terdapat sanggahan bahwa banyak generasi diluar trah Soekarno yang

dapat tumbuh subur, namun hal tersebut nyatanya sulit terwujud dalam

pelaksanaanya, tak dapat dipiungkiri generasi trah Soekarno memang memiliki

tempat khusus.

e. Perspektif Berita Kompas edisi tersebut cukup kritis, namun masih dalam batas-batas

yang wajar. Berita ini tergolong yang memenuhi prinsip Narrative Theories of

News, dimana Kompas menyajikan berita dengan struktur berita yang standar.

Page 106: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Tidak ditemukan bias reportase yang menimbulkan efek yang tidak sengaja pada

pemahaman sebuah berita politik, namun bertindak sebagai wacana kritis yang

membelajarkan pembaca untuk memahami berita politik.

9. Judul: “Megawati: Terserah Kehendak Rakyat”

Kompas edisi Rabu, 7 April 2010

Berita dengan judul tersebut dicetak dengan font Times New Roman 28

Bold, ditempatkan di halaman utama Kompas edisi Rabu, 7 April 2010.

Dilengkapi dengan foto beberapa tokoh nasional yang terlihat sedang antri

bersalaman dengan Megawati Soekarnoputri saat pembukaan Kongres III PDIP dI

Bali, diantaranya adalah Wiranto, Prabowo Subiyanto, dan Surya Paloh. Tersirat

keakraban Megawati dengan para tokoh tersebut, serta dukungan dari partai lain

terlihat disana, jika dikaitkan dengan berita Kompas yang berjudul “Yudhoyono

tak diundang dalam Kongres” memang seperti menunjukkan ketidakcocokan

hubungan antara Megawati dengan Yudhoyono saat ini, terkait konflik pribadi

mereka dan keputusan PDIP sebagai partai Oposisi pemerintah. Secara tersirat

Kompas memang menyoroti kaitan antara konflik pribadi Megawati, dan sikapnya

yang selalu memegang kendali arah partai pada kubu oposisi.

a. Judul Dalam berita Kongres yang disajikan oleh Kompas, sering sekali di temui

penggunaan kutipan langsung, untuk membuat judul berita, untuk kesekian

kalinya judul “Megawati: Terserah Kehendak Rakyat” merupakan pilihan yang

cukup mengena dalam membuat judul, sebelum memasuki isi berita, pembaca

sudah dapat menangkap maksud dari judul tersebut, “Terserah Kehendak Rakyat”,

Page 107: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Megawati menyerahkan semua pendapat, atau arah yang menuntun kemana

langkah partai sesuai dengan kehendak rakyat, karena pada dasarnya PDIP adalah

partai yang mengatasnamakan diri sebagai partai wong cilik yang diharapkan

konsisten mengemban amanat rakyat, berperan sebagai oposan membuat partai

tersebut dianggap sebagai satu-satunya partai yang dapat mewakili aspirasi rakyat

dan sebagai check and balances dalam roda pemerintahan.

b. Lead Sedangkan lead berita merupakan alinea pembuka yang menjadi awalan

menuju isi tulisan. Tidak terdapat Lead dalam berita ini namun paragraf pertama

sebagai pembuka yang berfungsi mengantarkan pembaca kepada maksud dari isi

berita berikut kutipannya:

SANUR, KOMPAS-Sebagai partai ideologis, posisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sangat jelas, yakni tidak akan pernah menjadi bagian dari kekuasaan yang tidak berpihak kepada wong cilik, meski demikian tidak berarti PDIP menyerahkan sikap politik itu pada kehendak rakyat, apakah berada di pemerintahan atau menjadi penyeimbang. Kompas menuliskan paragraf awal dalam bentuk ‘pengingkaran’. Dimana

pada awalnya wartawan menuliskan bahwa PDIP menyerahkan pada kehendak

rakyat, namun pada awal paragraf dituliskan tidak berarti PDIP menyerahkan

sikap politik itu pada kehendak rakyat, apakah berada di pemerintahan atau

menjadi penyeimbang. Awalan tersebut membuat pembaca penasaran untuk

membaca lebih lanjut, demi mendapatkan informasi mengenai apakah maksud

dari judul ‘Terserah Kehendak Rakyat’, bagian mana yang diserahkan pada

kehendak rakyat.

c. Struktur Berita tersebut merupakan berita yang memenuhi struktur piramida

terbalik yang diawali dengan judul, tubuh berita dan penutup. Disajikan secara

Page 108: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

terstruktur sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Diawali dari

informasi yang paling penting kemudian informasi yang kurang penting. Dalam

berita tersebut ditemukan nutgraf atau paragraf inti dipakai untuk menempatkan

informasi penting di dekat bagian atas berita biasanya dalam satu paragraf, dan

berisi sedikit informasi konteks histories dan konteks lain yang berguna. Isinya

memberi tahu pembaca tentang maksud dari berita dan meringkasnya dengan

menambahkan konteks. Ia umumnya sepanjang satu paragraf, atau dua paragraf.

Berita pada umumnya punya satu tema atau poin utama, biasanya diletakkan

dalam satu atau dua paragraf inti yang meringkaskan aspek penting dari berita.

(Passante, 2008:37). Poin utama pada berita tersebut terdapat pada paragraf ke 3,

yang merupakan kutipan langsung dari pidato Megawati, dan mampu menjawab

pertanyaan pembaca yang bersumber dari judul. Berikut kutipannya:

Jika kita harus memegang tampuk pemerintahan, biarkan itu terjadi karena kehendak rakyat. Sebaliknya jika rakyat menghendaki kita menjadi kekuatanpenyeimbang agar prinsip checks and nbalances bisa berjalan, biarkan kehendak rakyat itu terjadi,” tutur Megawat, yang disambut tepuk tangan riuh dan dukungan peserta kongrres. Dideretan belakang, sejumlah peserta kongres juga berteriak “Oposisi”…”Oposisi….”

d. Substansi

Berita tersebut merupakan penjabaran dari pidato politik Megawati dalam

pembukaan Kongres, poin penting yang menjadi substansi ialah isi dari

pernyataan Megawati mengenai kekuatan pergerakan, dalam hal ini rakyat. PDIP

harus menjadi alat perjuangan Rakyat. Serta penguatan sikap oposisi ditengah

godaan koalisi, tekad untuk menjaga agar demokrasi tetap sehat dan berjalan

dengan baik, selain itu juga bahasan terkait adanya degradasi ideologi yang terjadi

dalam tubuh partai.

e. Perspektif

Page 109: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Berita tersebut merupakan berita politik yang menggambarkan sikap PDIP

yang terus berpegang teguh ditengah godaan koalisi, serta sedikit kritisi tentang

degradasi ideologi partai. Dari uraian berita diatas tidak ditemukan bias reportase,

yang yang menimbulkan efek yang tidak sengaja pada pemahaman sebuah berita

politik, namun bertindak sebagai wacana yang kritis yang dapat membelajarkan

masyarakat untuk memahami berita politik dalam batas-batas yang wajar. Berita

ini tergolong berita yang memenuhi prinsip Narrative Theories of News, karena

tidak ditemukan bias yakni menurut Passante Bias adalah kecenderungan berita

berdasarkan opini seseorang, keyakinan seseorang atau perasaan seseorang. Koran

yang baik tidak boleh bersikap bias. Bahkan sesuatu yang wajar menimbulkan

emosi harus ditangani dengan hati-hati (Passante 2008:28)

10. Judul: “PDI-P Tetap Oposisi”

Kompas edisi Kamis, 8 April 2010

a. Judul Kompas Edisi Kamis 8 April 2010, memilih judul yang sederhana, lugas,

dan tegas tentang sikap politik PDIP. Dengan judul ini, pembaca tidak melihat ada

pilihan sikap lain, sikap oposisi telah menjadi merk dagang PDIP dalam berpolitik

dan menjaring massa simpatisan. Judul juga dicetak dengan font ukuran 48 dan

bold sehingga memberi kesan tegas. Terdapat sub judul:

Presiden: Saya Menghormati Megawati dan PDIP.

Kompas dalam hal ini, membuat tulisan yang bersifat netral bahkan

cenderung kearah positif, dimana ketika banyak dihembuskan kabar

ketidakcocokan Megawati dan Yudhoyono, sub judul ini tampil untuk menetralisir

hal tersebut, sehingga kesan baik dapat terlihat dalam berita ini.

Page 110: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

b. Lead SANUR, KOMPAS- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bertekad tetap menjadi

partai oposisi untuk menjalankan fungsinya kontrol dan penyeimbang pemerintah. Hal itu agar terwujud Indonesia yang berdaulat di bidang politik, ekonomi, dan budaya. Judul maupun Lead yang berkaitan dengan oposisi selalu ditemukan dalam

pemberitaan PDIP, hal ini wajar karena partai tersebut tidak lepas dari bahasan

oposisi dan regenerasi. Kali ini Judul “oposisi” disambungkan dengan lead yang

merujuk oposisi guna mencapai tujuan tertentu yakni mewujudkan kedaulatan

Negara dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya. Lead tersebut berupa kutipan

tidak langsung terhadap poin penting dalam isi berita, serta merupakan lead yang

sederhana karena hanya menjawab pertanyaan Apa & Mengapa namun cukup

dapat merangkum poin penting yang akan disajikan dalam berita.

c. Struktur Berita tersebut merupakan berita yang memenuhi struktur piramida

terbalik yang diawali dengan judul, lead, tubuh berita dan penutup. Disajikan

secara terstruktur sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Diawali

dari informasi yang paling penting kemudian informasi yang kurang penting.

Pada bagian akhir berita terdapat penutup yang bersumber dari pernyataan Soesilo

Bambang Yudhoyono, sebagai wakil dari pihak pemerintahan, dilihat dari

pernyata dan tidak terdapat kesan provokasi. Penutup tersebut bukan merupakan

kesimpulan namun sebagai penutup yang melengkapi berita.

d. Substansi Poin yang ditonjolkan yang bersifat substantif ialah PDIP sebagai partai

yang mengaku memiliki ideologi Pancasila 1 Juni 1945. Ketika menyebut diri

sebagai partai dengan ideologi kuat, maka tantangannya ialah bagaimana sebuah

ideologi dapat dituangkan dalam kerja yang nyata, karena tidak mudah dalam

Page 111: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

mewujudkanya, partai ideologis harus konsisten dalam menjalankannya dan

terjemahan dari ideologi tersebut harus bisa dirasakan oleh rakyat.

e. Perspektif Berita tersebut merupakan berita politik yang menggambarkan sikap

oposisi PDIP. Dari judul yang netral dan lugas, serta penambahan sub judul yang

tidak provokatif, Kompas telah menunjukan mampu menyajikan berita politik

yang ditulis dengan akurat, berimbang dan tidak ditemukan adanya bias reportase

yang menimbulkan efek yang tidak sengaja pada pemahaman sebuah berita

politik, namun bertindak sebagai wahana yang kritis yang dapat membelajarkan

masyarakat untuk memahami berita politik dalam batas-batas yang wajar. Berita

ini tergolong berita yang memenuhi prinsip Narrative Theories of News.

11. Judul: “Sebagian Pengurus DPP Orang Muda”

Kompas edisi Jumat, 9 April 2010

a. Judul Judul tersebut bersifat netral, tidak terdapat kata yang memngarah pada

provokasi. Judul tersebut secara implisit menunjukkan bahwa regenerasi di tubuh

PDIP tidak sepenuhnya macet, meskipun regenerasi ketua umum tidak terjadi

namun pengurus Dewan Pengurus Pusat buktinya, ialah orang muda. Kata

“sebagian besar” kendati memang bukan seluruhnya namun cukup mewakili

dominasi jumlah pengurus yang dikatakan bahwa sebagian besar adalah orang

muda.

Page 112: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

b. Lead Tidak ditemukan adanya lead, sehingga unit yang diamati ialah pada

paragraf pembukanya yang menarik karena merupakan rangkuman poin penting

dari isi berita. Paragraf tersebut berupa ringkasan penting pada pembuka berita,

berikut kutipannya,

SANUR, KOMPAS- Seperti telah diduga sebelumnya, Megawati Soekarnoputri kembali memimpin PDIP untuk periode 2010-2015. Ia didampingi 26 anggota pengurus DPP, diantaranya Tjahjo Kumolo sebagai sekretaris jenderal, menggantikan Pramono Anung. Sebanyak dua pertiga pengurus DPP itu adalah orang muda.

Paragraf tersebut merupakan pengantar ringkasan apa yang ingin

dikatakan sebelum masuk dalam isi berita secara lengkap.

c. Struktur Berita ini merupakan berita langsung merupakan penjabaran dari hasil

dibentuknya kepengurusan yang baru, memiliki pola piramida terbalik, Terdiri

dari unsur yang penting kemudian kurang penting, diawali dengan judul, tubuh

berita kemudian penutup. Disajikan secara terstruktur sehingga lebih mudah

dipahami oleh pembaca. Berita tersebut menampilkan sebuah kutipan pernyataan

langsung Megawati dalam Kongres, dicetak dalam font yang besar dan diletakkan

ditengah teks berita, sehingga Kompas memberikan kesan menonjol dalam

kutipan ini. Berikut kutipannya:

“Ini muka-muka baru di DPP. Yang telah digodog berhari-hari, bukan saja pada kongres”

Kutipan adalah cara yang bagus untuk mendukung data atau menambah

warna berita tanpa harus merekayasa yang jelas melanggar etika. Hal tersebut

dengan kata lain watwana mendapatkan opini dari luar yang merupakan sisi lain

berita yang mendukung apa yang ditulis wartawan dalam berita, namun tidak

Page 113: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

boleh mengulang-ulang informasi yang dengan menggunakan kutipan. Kutipan

bisa dipakai untuk memberi penegasan dan elaborasi (Passante, 2008:38).

d. Substansi Kali ini tidak ditemukan bahasan oposisi. Berita tersebut menyoroti hasil

kongres, yakni terpilihnya kembali Megawati secara aklamasi atau suara

terbanyak, pengumuman susunan kepengurusan PDIP yang baru, termasuk DPP,

juga sekertaris Jendral. Tidak berhenti di situ, mengenai sekjen partai yang baru

yakni Tjahjo Kumolo, dibahas mengenai keterlibatanya sebagai saksi pada sebuah

kasus korupsi, Kompas memperinci hal tersebut dengan menuliskan catatan

Kompas tentang keterlibatan Tjahjo sebagai saksi, dan pendapat dari yang

bersangkutan yang membuatnya menjadi simpul terlemah gerakan oposisi PDIP.

e. Perspektif Berita ini tergolong berita yang memenuhi prinsip Narrative Theories of

News. Berita tersebut merupakan berita politik yang melaporkan hasil kongres dan

polemik yang menyertainya. Dari judul yang netral dan lugas, Kompas telah

menunjukan mampu menyajikan berita politik yang ditulis dengan akurat,

berimbang dan tidak ditemukan adanya bias reportase yang menimbulkan efek

yang tidak sengaja pada pemahaman sebuah berita politik, namun bertindak

sebagai wahana yang kritis yang dapat membelajarkan masyarakat untuk

memahami berita politik dalam batas-batas yang wajar.

12. Judul: “Terobosan PDI-P Ditunggu”

Kompas edisi Jumat, 9 April 2010

a. Judul Sekilas membaca judul tersebut, terkesan biasa saja, namun bila dicermati

kaitannya dengan sub judul yang disisipkan yaitu “Megawati Terpilih Kembali

Page 114: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

secara Aklamasi” memberikan muatan tanggung jawab yang lebih besar dari

sebelumnya. Kata terobosan disini ialah sebuah penemuan baru, langkah baru apa

yang akan dilahirkan oleh PDIP, setelah konsistensi sikap oposisi yg masih

terjaga, juga ketua umum yang masih sama karena terpilih kembali. Dengan status

quo-nya, masyarakat menanti, sekiranya apakah hal yang baru yang akan dibuat

oleh PDIP. Judul dicetak dalam font Times New Roman ukuran 50, ukuran yang

besar memberi penegasan terhadap pentingnya berita yang disajikan.

b. Lead SANUR, KOMPAS-Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua Umum DPP PDI-P 2010-2015 ditantang untuk mewujudkan agenda yang disampaikan dalam pidato politiknya.

Lead tersebut merupakan elaborasi dari judul, penggunaan kata

“ditantang” seolah merupakan penegasan untuk merealisasikan agenda politik

yang disampaikan dalam pidato Megawati selaku ketua umum. Meskipun

termasuk berita langsung, lead tersebut cukup ringan dan mudah dipahami, yang

merupakan kutipan tidak langsung dari tokoh peneliti, yang kemudian dapat

ditemui pejelasannya pada paragraf pembuka.

c. Struktur Berita tersebut merupakan berita langsung yang memenuhi struktur

piramida terbalik dimana diawali dengan judul dan lead yang merupakan

penjabaran judul, isi, dan penutup. Disajikan secara terstruktur sehingga dapat

lebih mudah dipahami oleh pembaca. Dimulai dari unsur yang penting kemudian

ditutup dengan unsur yang kurang penting. Terdapat transisi yang menandai

perpindahan poin bahasan dari topik realisasi program kerja PDIP ke poin lain

yang tidak kalah penting yakni regenerasi. transisi, memudahkan pembaca

Page 115: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

berpindah dari satu poin ke poin yang lain, tanpa perubahan mendadak dalam isi

informasi atau pemikiran. Setiap kali waratawan membuat poin baru atau

menyebutkan fakta baru, hendaknya diawali dengan transisi atau kata

penghubung, hindari transisi mendadak yang kasar dan tidak memiliki hubungan

dalam informasinya. (Passante, 2008:39).

d. Substansi Substansi berita yang diangkat pada berita ini ialah pertanyaan mendasar

tentang realisasi agenda yang dijanjikan dan tersurat dalam pidato Megawati juga

sikap politik PDIP yang merupakan hasil kongres III, di situ tertuang beberapa

sikap politik yang sangat berani, diantaranya ialah sikap akan mendesak

pemerintah untuk menuntaskan kasus century sesuai dengan rekomendasi DPR.

Namun apalah arti sebuah janji bila tidak diwujudkan dalam langkah yang nyata

dalam merealisasikannya.

e. Perspektif Berita ini tergolong berita dengan perspektif Narrative Theories of News.

Merupakan berita politik yang bersumber dari hasil rangkuman sikap PDIP

terhadap kinerja pemerintah, dibuka dengan judul yang netral, lugas, dan kritis,

Kompas telah menunjukan kemmampuanya menyajikan berita politik yang ditulis

dengan berimbang serta tidak ditemukan adanya bias reportase yang menimbulkan

efek yang tidak sengaja pada pemahaman berita politik.

13. Judul: “Beban Bagi Kebangkitan PDIP”

Kompas edisi Sabtu, 10 April 2010 a. Judul

Judul, Beban Bagi kebangkitan PDIP disebutkan dengan lugas. Nampak

kesan PDIP tengah mengalami keterpurukan, dan untuk mencoba bangkit kembali

Page 116: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

pun masih harus menanggung beban yang dirasa berat dalam perjalanan

politiknya setelah keputusan-keputusan yang diambil dalam Kongres.

b. Lead Anti klimaks! Begitu komentar spontan Ikrar Nusa Bhakti sambil berjalan-jalan di sekitar Pantai Kuta, Bali Kamis (8/4) petang. Ia mengomentari nama-nama pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang baru diumumkan Megawati Soekarnoputri di Sanur.

Dalam sebuah berita, Lead bertugas untuk menggiring pembaca ke

paragraf berikutnya, lead memiliki fungsi yang sangat penting dalam merangkum

pikiran utama dalam awalan sebuah berita. Membuat pembaca sangat antusias

untuk mengetahui kelanjutan dari berita tersebut. Kompas menggunakan kutipan

langsung seorang tokoh. Istilah “Anti Klimaks” berarti sebuah proses yang tidak

terselesaikan, tak mencapai puncaknya. Bagi orang awam yang tidak menyimak

perjalanan politik PDIP memang dirasa sulit mencerna kalimat tersebut, namun

kata “Anti Klimaks” adalah pilihan kata yang paling representatif untuk

mengungkapkan gejolak di tubuh PDIP itu sendiri. Kutipan adalah cara yang

bagus untuk mendukung data atau menambah warna berita tanpa harus

merekayasa yang jelas melanggar etika. Hal tersebut dengan kata lain wartawan

mendapatkan opini dari luar yang merupakan sisi lain berita yang mendukung apa

yang ditulis wartawan dalam berita, namun tidak boleh mengulang-ulang

informasi yang dengan menggunakan kutipan. Kutipan bisa dipakai untuk

memberi penegasan dan elaborasi (Passante, 2008:38).

c. Struktur Berita tersebut merupakan jenis berita feature karena penulisannya

cenderung pada laporan mendalam, disertai data yang lebih lengkap dengan gaya

penulisan yang menyentuh perasaan pembaca. Terlihat mulai dari paragraf ke-4

Page 117: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

sampai dengan ke-6 yang memaparkan masa kepemimpinan Megawati, sisipan

profilnya, juga detail haru yang terekam dalam kutipan ketika pidato, kemudian

berita ditutup dengan pesan penting dari Ir. Soekarno ayahnya, yang mampu

mengaduk emosi pembaca. Pada berita jenis ini struktur penulisannya bersifat

bebas tidak terpaku pada pola piramida terbalik. Berita tersebut merupakan bentuk

penulisan yang menganalisis, menginterpretasi, dan menyajikan latar belakang

dari suatu isu penting. Struktur feature bersifat organik yaitu permulaan,

pertengahan, dan penutup, semua bagian saling berhubungan erat, bersifat

kontinyu dimana topik-topik berhubungan dan menjadikannya sesuatu yang

koheren. Transisi yang halus, ritme pada kutipan. Pada bagian penutup, tidak

dapat dipotong dari bawah keatas sesuai dengan tingkat kepentingannya (Ishwara,

2007: 137-141).

d. Substansi Substansi yang menonjol dari berita ini ialah Kongres III sebagai transisi

dari kongres yang sebelumnya. Bila dikaitkan dengan judul, beban PDIP terletak

pada idealisme ideologinya yang kuat dan berat, walaupun diemban oleh kader

muda yang potensial, namun dipandang sebagai beban berat dalam

mewujudkannya. Poin yang kedua ialah, adanya rangkap jabatan, yakni Mayoritas

anggota DPP ialah anggota DPR maupun kepala daerah, Kompas menyajikan

uraian kritis tentang maksimalisasi kinerja mereka, dengan jabatan yang rangkap,

apakah kinerja sebagai pengurus DPP dapat terealisasi dengan baik jika disisi lain

mereka memiliki jabatan dan amanah rakyat yang harus diemban dalam waktu

bersamaan.

Page 118: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

e. Perspektif Meskipun ditemukan beberapa titik yang merujuk pada hal-hal yang

menyentuh emosi pembaca, namun terdapat pendapat berbagai pihak yang

mengimbanginya sehingga tidak mengarah ke berita persuasif, serta tidak

ditemukan adanya bias reportase yang menimbulkan efek yang tidak sengaja pada

pemahaman sebuah berita politik, Berita ini tergolong berita yang memenuhi

perspektif Narrative Theories of News.

14. Judul: “Guruh Soekarnoputra Pertimbangkan Bentuk Partai Baru”

Kompas edisi Minggu, 10 April 2010

a. Judul Terjadi kerancuan makna yang ditangkap dalam judul diatas yakni, apakah

Guruh akan membentuk Partai politik yang baru, ataukah Guruh

mempertimbangkan bentuk PDIP yang baru. Mungkin lain halnya jika kata

“bentuk” diimbuhi awalan menjadi “membentuk”. Dari judul tersebut jelas

kiranya siapa sosok guruh, masih memiliki darah soekarno dan merupakan adik

kandung Megawati Soekarnoputri.

b. Lead Tidak terdapat lead, yang ada ialah paragraf pembuka yang menggunakan

ungkapan “memakan korban” dan “menelan korban”. Dua ungkapan tersebut

terdapat dalam satu paragraf, yakni paragraf pertama. Walaupun terdapat

penjelasan arti dari ungkapan tersebut yang dimaksud korban ialah “Ada sejumlah

tokoh yang keluar dari partai”. Namun terdapat kesan tragis dan amat

disayangkan, karena selalu terjadi, padahal yang terjadi ialah logis karena didasari

alasan kuat, yang kemudian tertuang di paragraf ke-5 yang berisi tentang alasan

Page 119: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

penolakan guruh yang membuatnya mempertimbangakan untuk keluar dan

membentuk partai baru sebagai kendaraan politiknya.

c. Struktur Berita tersebut merupakan berita yang memenuhi struktur piramida

terbalik yang diawali dengan judul, tubuh berita, dan penutup. Disajikan secara

terstruktur sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Diawali dari

informasi yang paling penting kemudian informasi yang kurang penting.

d. Substansi Substansi yang diangkat dari berita tersebut adalah mengenai Gugurnya

pencalonan Guruh Soekarno Putra karena Megawati meraih suara secara aklamasi

atau suara terbanyak, Kompas dalam hal ini menyajikan pendapat dari Guruh

yang menilai adanya pelanggaran anggaran dasar partai, dimana pemilihan yang

seharusnya dimulai dari anak ranting, telah dipangkas dari tingkat cabang ke Pusat

oleh Dewan pimpinan Pusat PDIP. Sikap Guruh pun diprediksikan akan keluar

dari partai dan membentuk partai baru juga menjadi sorotan, dan diaplikasikan ke

judul untuk menggelitik rasa ingin tahu pembaca.

e. Perspektif Berita ini tergolong berita dengan perspektif Narrative Theories of News.

Merupakan berita politik yang bersumber dari hasil rangkuman sikap PDIP

terhadap kinerja pemerintah, Judul yang netral, lugas,dan kritis Kompas telah

menunjukan kemampuanya menyajikan berita politik yang ditulis dengan

berimbang serta tidak ditemukan adanya bias reportase yang menimbulkan efek

yang tidak sengaja pada pemahaman berita politik.

B. SURAT KABAR REPUBLIKA

Page 120: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Hasil dari pengumpulan data diperoleh 7 berita mengenai Kongres III

PDIP di surat Kabar Republika, berikut berita -berita tersebut dan hasil

analisisnya :

1. Judul: “Isu Pelengseran Tjahjo Panaskan Kongres PDIP” Republika edisi Sabtu, 3 April 2010 a. Judul:

Republika Edisi Sabtu, 3 April 2010 tersebut menyuguhkan berita tanpa

disertai foto atau gambar, dicetak dengan font yang tidak lazim yaitu Arial ukuran

36, ditempatkan di halaman 3 dengan judul yang menarik yaitu, isu tentang

pelengseran jabatan Tjahjo Kumolo, akan tetapi terdapat kelemahan dalam judul

tersebut yakni, judul seolah menunjukkan bahwa kongres telah dilangsungkan,

padahal kongres masih dimulai pada tanggal 6 April 2010 nanti, seharusnya

diimbuhkan kata yang mewakili keterangan bahwa isu tersebut terjadi menjelang

diselenggarakannya kongres PDIP.

b. Lead

JAKARTA — Kongres PDI Perjuangan (PDIP) telah memicu

panasnya suhu di internal partai berlambang banteng gemuk itu. Salah satu

pemicunya adalah isu pelengseran kubu Ketua Fraksi PDIP DPR Tjahjo

Kumolo.

Pembuka pada berita tersebut. meringkas seluruh cerita dalam kalimat

pertama dan langsung pada inti masalah. Berita tersebut tidak diawali Lead namun

paragraf pertama cukup mendukung judul yakni terdapat kata “panas” yang

kemudian dapat membuat pembaca tertarik untuk mencari tahu di paragraf

berikutnya, dan bertanya-tanya ‘mengapa atau hal apa yang membuat Tjahjo

Page 121: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Kumolo dilengserkan?’ Kemudian dalam paragraf selanjutnya dikuatkan dengan

pernyataan Maruarar Sirait sebagai pihak internal partai yakni:

Selain masalah posisi wakil ketua umum dan sekretaris

jenderal, Maruarar mengakui, salah satu tema utama yang memicu suhu

panas di tubuh PDIP adalah isu bakal dilengserkannya kelompok Tjahjo

Kumolo. Ketua Fraksi PDIP di DPR tersebut dinilai gagal dalam

memperjuangkan partai dan mulai bersikap pragmatis.(Par.3)

c. Struktur

Berita mengikuti urutan tertentu yang berdasar pada arti pentingnya, yang

paling penting terdapat pada awal berita, dan yang kurang penting diletakkan di

belakang (Passante, 2008:35). Dalam bentuk piramida terbalik berita pada bagian

atas ditampilkan lebih penting dibandingkan dengan bagian bawahnya. Pada

berita tersebut poin penting terdapat pada paragraph pertama hingga empat,

kemudian setelahnya ialah informasi yang berfungsi sebagai elaborasi dan

pelengkap, kemudian berita ditutup dengan mengutarakan poin penting berupa

penegasan sikap yang diambil dari kutipan pernyataan tidak langsung.

d. Substansi

Substansi yang diangkat dalam berita tersebut cukup bervariasi, namun

intinya adalah mengenai kabar yang meramaikan kondisi pra Kongres III PDIP di

Bali, seperti beredarnya isu pelengseran kubu Tjahjo Kumolo yang dianggap

mulai melenceng dari ideologi partai, Tjahjo dianggap mulai pragmatis. Selain itu

juga usaha untuk memperkuat konsistensi partai terhadap pemerintah, berita

tersebut didomimasi oleh pernyataan 3 tokoh internal parai yakni Maruarar Sirait,

Pramono Anung dan Tjahjo Kumolo yang ketiganya berasal dari internal partai

PDIP.

Page 122: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

e. Perspektif

Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, dimana tidak

terdapat bias reportase. Bias adalah kecenderungan berita berdasarkan opini

seseorang, keyakinan seseorang atau perasaan seseorang. Koran yang baik tidak

boleh bersikap bias. Bahkan sesuatu yang wajar menimbulkan emosi harus

ditangani dengan hati-hati (Passante 2008:28). Bias dapat menimbulkan efek tidak

disengaja pada pemahaman berita. Tidak terdapat muatan yang bersifat

memojokan salah satu pihak, berita tersebut ditulis berdasarkan fakta yakni

pernyataan tentang kondisi internal partai oleh orang-orang yang bersangkutan

dan terhindar dari dramatisasi berita.

2. Judul: “Kongres PDIP Bahas Majelis Ideologi” Republika edisi Ahad, 4 April 2010

a. Judul

Berita ini disuguhkan di halaman A2 atau bukan halaman utama, juga

ditulis dengan ukuran judul yang juga tidak lazim yakni font Rockwell ukuran 36,

tanpa disertai gambar, sebagaimana kebanyakan berita tentang Kongres PDIP

yang disajikan di Republika. Berita berjudul “Kongres PDIP akan Bahas Majelis

Ideologi” membuat pembaca penasaran, apakah maksud dari majelis ideologi

tersebut walaupun secara sekilas tidak ada kata yang bermakna konotatif yang

memancing pembaca dalam judul tersebut.

b. Lead

Tidak terdapat Lead pada berita ini, namun paragraf pertama cukup

menjadi pembuka ringkasan (Summary) yang meringkas seluruh cerita dalam

kalimat pertama dan langsung pada inti masalah. Berikut kutipannya:

Page 123: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Pembentukan Majelis Ideologi, menurut ketua DPP PDIP Tjahjio Kumolo, menjadi salah satu rekomendasi yang akan dibahas dalam kongres di Bali, Kongres III PDIP akan dimulai Selasa (6/4) di Hotel Inna Beach, Sanur, Denpasar.

What: Pembentukan Majelis Ideologi, Why: Rekomendasi yang akan

dibahas dalam Kongre, When: 6 April, Where: Bali. Pada berita lugas, wartawan

ingin menyampaikan informasi penting. Maka lead ditempatkan pada awal berita,

yang isinya berupa fokus peristiwa atau ringkasan apa yang terjadi. Karena itu

disebut pembuka ringkasan (Summary). Pembukaan ini harus didukung oleh

penjelasan yang isinya memperkuat informasi dalam pembuka, misalnya

pernyatan-pernyataan atau kutipan yang menjelaskan masalah utamanya dan

keterangan-keterangan lain yang berhasil digali wartawan (Ishwara, 2007: 117).

c. Struktur

Berita tersebut memenuhi struktur piramida terbalik, karena dibuka dari

informasi yang paling penting selanjutnya informasi yang kurang penting.

Susunanya terstruktur dimulai dari judul, kemudian tubuh berita yang padat dan

diakhiri dengan penutup. Jika menggunakan teknik piramida terbalik bagian

terpenting sudah dimuat di awal paragraf dan penutup merupakan akhir dari

uraian dan bukan merupakan sebuah kesimpulan berita. Setelah poin penting pada

isi berita, Republika menyambungkan transisi yang apik, yaitu tentang aksi sosial

yang dilakukan menjelang Kongres. Kemudian berita ditutup dengan informasi

pelengkap berupa persiapan keamanan Kongres nanti. Transisi memudahkan

pembaca berpindah dari satu poin ke poin yang lain, tanpa perubahan mendadak

dalam isi informasi atau pemikiran. Setiap kali waratawan membuat poin baru

atau menyebutkan fakta baru, hendaknya diawali dengan transisi atau kata

Page 124: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

penghubung, hindari transisi mendadak yang kasar dan tidak memiliki hubungan

dalam informasinya. (Passante, 2008:39).

d. Substansi

Substansi yang diangkat dalam dalam berita tersebut ialah mengenai rekomendasi

pembentukan majelis ideologi 1 Juni 1945 yang masih dalam pembahasan.

Majelis tersebut dibentuk guna memberikan saran dan masukan bagi kinerja

paertai, menggiring kader agar bekerja sesuai ideologi partai. Serta steering

comitee sebagai perumus rekomendasi. Selain komisi sikap politik komisi lain

diantaranya ialah membahas laporan pertanggungjawaban kepengurusan

e. Perspektif

Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, Sesuai etika

pemberitaan, dan terhindar dari dramatisasi berita, personalisasi berita. dimana

tidak terdapat bias reportase yang menimbulkan efek tidak disengaja pada

pemahaman berita, karena strukturnya standar yakni piramida terbalik, tidak

terdapat muatan yang bersifat memojokan dan menyerang pihak manapun, berita

tersebut ditulis secara professional, obyektif dan berdasarkan fakta.

3. Judul: “PDIP Konsisten Beroposisi” Republika edisi Senin, 5 April 2010

a. Judul

Berita yang menempati halaman 3 dan dicetak dengan font 48 yang

mempertegas, isi judul yang diusung yaitu oposisi. Terdapat sub-judul, “Dinilai

sebagai langkah yang tepat”, Judul tersebut diatas terlihat netral dan

Page 125: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

menggambarkan posisi PDIP selama ini yang selalu berada di oposisi, dengan

digunakanya kata “konsisten” maka semakin mantaplah julukan PDIP sebagai

partai oposan, karena tidak mengalami perubahan sikap, lalu sub-judul yang

ditambahkan diatas semakin memperkuat pernyataan pada judul yakni, oposisi

dinilai sebagai langkah yang tepat, kata “dinilai” menunjukkan pandangan atau

penilaian banyak orang, baik itu internal atau eksternal partai bahwa sikap PDIP

telah melakukan langkah yang tepat atau benar dalam konteks penilaian tersebut.

b. Lead

Diawali dengan paragraf pembuka yakni sebagai berikut:

JAKARTA — Keinginan sejumlah kalangan dalam PDIP untuk berkoalisi dengan pemerintah agaknya tidak akan terwujud. Ketua DPP PDIP, Maruarar Sirait, menegaskan mayoritas akar rumput PDIP menginginkan agar partai berlambang banteng ini konsisten berada di luar lingkaran pemerintah.

Tidak ditemukan adanya lead, namun paragraph pembuka membantu

pembaca untuk masuk pada isi berita pembuka tersebut meringkas seluruh cerita

dalam kalimat pertama dan langsung pada inti masalah.

c. Struktur

Berita tersebut memenuhi struktur piramida terbalik, karena dibuka dari

informasi yang paling penting selanjutnya informasi yang kurang penting.

Susunanya terstruktur dimulai dari judul, terdapat lead, kemudian tubuh berita

yang padat dan diakhiri dengan penutup. Jika menggunakan tenik piramida terbalik

sebab bagian terpenting sudah dimuat di lead. Penutup merupakan akhir dari uraian dan

bukan kesimpulan.

Page 126: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

d. Substansi

Megawati Soekarnoputri yang hampir dipastikan kembali terpilih sebagai ketua umum PDIP dibutuhkan sebagai penyeimbang (check and balance) pemerintah. "Ada persoalan Bank Century, makelar kasus, kalau semua dalam pemerintah lalu siapa yang akan mengontrol pemerintah," terangnya, Ahad (4/4), sebelum bertolak ke Bali mengikuti kongres ketiga PDIP yang digelar 5-9 April.

Masih terkait dengan penilaian terhadap sikap PDIP yang dipastikan

menjadi oposan pemerintah, hal tersebut juga diperkuat dengan opini dari pihak

eksternal partai. pilihan PDIP untuk beroposisi merupakan pilihan terbaik. Pilihan

menjaga jarak dengan kekuasaan dipastikan Burhanuddin sebagai pilihan yang

paling mewakili suara pemilih PDIP.Burhanuddin mengatakan, berdasarkan

survei LSI, pemilih PDIP merupakan pemilih kritis dengan basis ideologis yang

kuat. "Pilihan beroposisi lantas menjadi pilihan tepat, karena itu tidak

mengkhianati aspirasi pemilih," katanya. Seperti banyak pemberitaan menyoal

Kongres PDIP di Republika, hampir setiap berita tersebut terdapat kalimat bahkan

paragraf yang berisi pernyataan bahwa Megawati dipastikan menjadi calon

tunggal untuk kesekian kalinya yang akan memimpin PDIP hingga kepengurusan

2010-2015 mendatang.

e. Perspektif

Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, dimana tidak

terdapat bias reportase yang menimbulkan efek tidak disengaja pada pemahaman

berita, karena strukturnya yang standar, tidak terdapat muatan yang bersifat

memojokan dan menyerang, berita tersebut ditulis secara professional, etis

Page 127: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

sehingga lebih obyektif dan berdasarkan fakta. Sesuai etika pemberitaan, dan

terhindar dari dramatisasi berita, personalisasi berita.

4. Judul: “Megawati Bicara Regenerasi PDIP” Republika edisi Selasa, 6 April 2010

a. Judul

Untuk kesekian kalinya tentang PDIP, Republika bisa dikatakan memberi

ruang yang tidak besar, berjudul “Megawati Bicara Regenerasi PDIP”. Persoalan

yang menarik yang dinantikan banyak kalangan mengenai hal ini mengingat

selama ini PDIP belum pernah mengalami regenerasi kepemimpinan, walau judul

tersebut tidak menjanjikan adanya regenerasi ketua umum, namun cukup

menggelitik pembaca untuk sekedar ingin tahu, apa pendapat Megawati sendiri

sebagai pemimpin partai, dalam hal regenerasi kepemimpinan.

b. Lead

Berita ini tidak terdapat lead dan diawali dengan paragraf pembuka yaitu:

SANUR — PDIP kini memasuki tahapan konsolidasi tersulit dalam sejarahnya. Salah satu tahapan tersulit yang harus dilalui PDIP berkaitan dengan keharusan partai ini melakukan regenerasi. Pembuka pada berita terisebut merupakan pembuka langsung dan langsung

pada inti masalah.

c. Struktur

Berita tersebut memenuhi struktur piramida terbalik, karena dibuka dari

informasi yang paling penting selanjutnya informasi yang kurang penting.

Susunanya terstruktur dimulai dari judul, kemudian tubuh berita yang padat dan

diakhiri dengan penutup. Jika menggunakan tenik piramida terbalik sebab bagian

terpenting sudah dimuat di awal paragraf. Penutup merupakan akhir dari uraian

Page 128: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

dan bukan kesimpulan. Berita ditutup dengan ketidakpastian tentang rumor

perebutan posisi wakil ketua umum, karena tidak ada kepastian akan

direalisaikannya keputusan itu.

d. Substansi

Substansi yang diangkat dalam berita tersebut ialah mengenai pandangan

dan pendapat Megawati, mengenai perjuangan membentuk PDIP, peristiwa 27

Juli diutarakan sebagai peristiwa penting dan bagian dari sejarah terbentuknya

PDIP. Namun pada berita ini tidak dijelaskan peristiwa apa yang terjadi pada 27

Juli tersebut, sehingga pembaca yang tidak menyimak dari awal tentang berita

Kongres, akan bertanya-tanya mengenai persitiwa tersebut. atau mengetahui

tentang sejarah PDIP tentu tidak mengerti peristiwa apakah yang dimaksud dan

menjadi bagian sejarah penting PDIP. Masih tentang regenerasi, pada paragraf

kedua tertera diatas pernyataan Megawati memberikan kesan bahwa, para kader

muda tetap “kurang” dipercaya sebagai ujung tombak regenerasi, hal ini tersirat

dalam kalimat “Sekarang, kader muda PDIP sekadar mengetahui peristiwa 27

Juli sebagai bagian dari sejarah” kalimat tersebut seolah mengungkapkan

ketidakpercayaan Megawati terhadap penghayatan dan penjiwaan kader muda

terhadap peristiwa 27 Juli hanya sebatas sebagai sejarah. Juga terlihat bahwa

peristiwa tersebut seharusnya dihayati lebih dari sekedar sejarah. Walaupun

akhirnya ia menginginkan regenerasi sebagai tonggak transisi. Mengenai

perubahan yang ia rasakan antara kepengurusan saat ini dan sepuluh tahun lalu,

“Kala itu, PDIP didominasi oleh mereka yang memahami tragedi 27 Juli” kalimat

ini menjadi jawaban atas pengamatan penulis diatas, bahwasannya pengurus

Page 129: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

terdahulu dinilai lebih menghayati tentang peristiwa 27 Juli. Kendatipun demikian

Megawati tetap menginginkan kongres ketiga ini sebagai titik transisi,

dikatakannya hal tersebut merupakan sebuah hal yang “mutlak” atau wajib

dilakukan guna“melestarikan roh PDIP”, penulis menangkap potongan kalimat

tersebut lagi-lagi sebagai penghayatan kader terhadap ideologi PDIP, kata “roh”

yang berarti jiwa, dapat dimaknai penjiwaan, seberapa besar penjiwaan para kader

terhadap ideologi PDIP. Nuansa idealisme tersirat sangat kental pada kalimat

tersebut, atau berkesan bahwa penghayatan terhadap Ideologi PDIP seharusnya

bersifat sakral.

Pada akhirnya tidak ditemukan adanya tulisan yang menyinggung ranah

regenerasi kepemimpinan, ternyata yang diutarakan Megawati adalah regenerasi

kepengurusan partai dan kader cabang serta ranting, itupun disertai dengan

ketidakyakinannya terhadap penghayatan para kader muda saat ini

yangduikhawatirkan bersikap pragmatis, bila dibandingkan dengan mentalitas

kader sepuluh tahun yang lalu. Jelaslah sudah, bahwa posisi Megawati sebagai

pimpinan partai tidak disinggung sama sekali, padahal justru regenerasi

kepemimpinan adalah hal yang mutlak perlu dalam sebuah organisasi.

e. Perspektif

Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, dimana tidak

terdapat bias reportase yang menimbulkan efek tidak disengaja pada pemahaman

berita, karena strukturnya yang standar, tidak terdapat muatan yang bersifat

memojokan dan menyerang, berita tersebut ditulis secara professional, etis

sehingga lebih obyektif dan berdasarkan fakta. Sesuai etika pemberitaan, terhindar

dari dramatisasi dan personalisasi berita.

Page 130: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

5. Judul: “Dilema Mega” Republika edisi Rabu, 7 April 2010

a. Judul

Ditempatkan pada halaman utama menyajikan berita yang diberi judul

“PERJALANAN POLITIK MEGAWATI“ Pada berita tersebut judul dicetak

dengan font Arial ukuran 28 bold, serta terdapat grafis berupa gambar Megawati,

dan cerita kilas balik perjalanan politik Megawati sebagai ketua umum PDI

Perjuangan, berikut kutipan berita tersebut; Flashback atau kilas balik

b. Lead

Menabrak kesepakatan keluarga besar Bung Karno untuk tak terjun ke dunia politik,, kehadiran Megawati yang mulanya tak menonjol akhirnya menjadi symbol perlawanan atas Orde baru. Namun, setelah lebih dari satu dekade memimpin PDIP, kini Megawati menghadapi dilema regenerasi partai. Kader Muda diunggulkan sebagai sekjen partai. Kader muda banteng: Maruaranr Sirait, Effendi Simbolon, Ganjar Pranowo, Eva K Sunsari, Trimedya Panjaitan, Hasto Kristianto.

Pembuka pada berita lugas disebut pembuka ringkasan (Summary lead) yang

eringkas seluruh cerita dalam kalimat pertama dan langsung pada inti masalah.

c. Struktur

Dalam berita ini merupakan gaya bercerita atau narasi sebagai struktur

cerita yang efektif. Narasi merupakan suatu bentuk ideal untuk cerita tentang

orang yang pengalamannya reflektif dari suatu situasi atau masalah yang lebih

luas. Diuraikan dengan gaya cerita kronologi, dan memasukkan informasi-

informasi penting, dilakukan dengan kilas balik atau flashback dimana subyek

mengenang kembali situasi sebelumnya. Carole Rich pengarang Writing and

Reporting News, menganggap teknik penulisan narasi ialah untuk penulisan

Page 131: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

feature. Tapi pada kenyataannya, hal tersebut dapat dijumpai di berita kriminal,

pengadilan, maupun politik (Ishwara, 2007: 137-141).

Berita tersebut merupakan berita dengan bentuk penilisan feature yang

menganalisis, menginterpretasi, dan menyajikan latar belakang dari suatu isu

penting. Struktur feature bersifat organik yaitu permulaan, pertengahan, dan

penutup, semua bagian saling berhubungan erat, bersifat kontinyu dimana topik-

topik berhubungan dan menjadikannya sesuatu yang koheren. Transisi yang halus,

ritme pada kutipan. Pada bagian penutup, tidak dapat dipotong dari bawah keatas

sesuai dengan tingkat kepentingannya (Ishwara, 2007: 137-141).

Penulisan feature jenis narasi merupakan suatu bentuk wacana yang

berusaha menggambarkan kepada pembaca tentang suatu peristiwa yang telah

terjadi dengan menonjolkan unsur tindakan yang dirangkai dalam urutan waktu,

memiliki nilai estetika, menekankan susunan secara kronologis (Keraf, 2000:136).

d. Substansi

Substansi yang diangkat dalam berita tersebut ialah mengenai perjalanan

karir Politik Megawati yang mengalami pasang surut, karirnya diawali pada tahun

1986 dengan menjadi wakil DPC PDI Jakarta Pusat, disusul keberhasilannya

menjadi anggota DPR/MPR dan Ketua DPC PDI Jakarta Pusat. Puncaknya ialah

terjadinya tragedi 27 Juli yang menewaskan puluhan pendukung Megawati di

kantor DPP PDIP jalan Diponegoro. Semakin kesini karir Megawati merosot,

setelah perolehan suaranya semakin menurun dalam pemilu, pencalonannya

sebagai Presiden pun gagal selama dua kali. Dalam Kongres I, II dan akhirnya

Page 132: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

kini dalam kongres III Megawati terpilih kembali menjadi Ketua Umum. Dilema

yang diangkat ialah antara regenerasi dirinya dan para generasi muda partai yang

hanya mentok menjadi Sekjen partai.

e. Perspektif

Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, Sesuai etika

pemberitaan, dan terhindar dari dramatisasi berita, personalisasi berita. tidak

terdapat bias reportase yang menimbulkan efek tidak disengaja pada pemahaman

berita, karena strukturnya yang standar, tidak terdapat muatan yang bersifat

memojokan dan menyerang, berita tersebut ditulis secara professional, etis

sehingga lebih obyektif dan berdasarkan fakta.

6. Judul: “Tidak Ada Posisi Wakil Ketua Umum PDIP”

Republika edisi Kamis 8 April 2010

a. Judul

Judul “Tidak Ada Posisi Wakil Ketua Umum PDIP” Merupakan judul

yang lugas, ringan dan apa adanya. Tidak ada perumpamaan, atau pilihan kata

yang perlu diterjemahkan, Republika membuat judul yang secara gamblang

menyebutkan ‘tidak adanya posisi wakil ketua umum’ yang informasinya

diperoleh dari perkembangan terbaru hasil kongres yang hampir usai pada tanggal

9 April nanti. Judul dicetak dalam ukuran 38, font Arial.

b. Lead

Page 133: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Pembuka pada berita lugas disebut lead atau juga disebut pembuka

ringkasan (Summary lead). Meringkas seluruh cerita dalam kalimat pertama dan

langsung pada inti masalah.

SANUR — Rencana memunculkan posisi wakil ketua umum di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kandas. Sidang Kornisi B Bidang Organisasi, AD/ART, dan LPJ, memutuskan kepengurusan partai tetap tanpa struktur tersebut.

c. Struktur

Berita mengikuti urutan tertentu yang berdasar pada arti pentingnya, yang

paling penting terdapat pada awal berita, dan yang kurang penting diletakkan di

belakang (Passante, 2008:35). Dalam bentuk piramida terbalik berita pada bagian

atas ditampilkan lebih penting dibandingkan dengan bagian bawahnya. Pada

berita tersebut poin penting terdapat pada awal paragraf kemudian setelahnya

merupakan informasi yang berfungsi sebagai elaborasi dan pelengkap, kemudian

berita ditutup dengan kutipan tidak langsung, Pada struktur piramida terbalik

bagian terpenting sudah dimuat di lead. Penutup merupakan akhir dari uraian dan

bukan kesimpulan informasi-informasi penting diatasnya.

d. Substansi

Substansi yang diangkat ialah mengenai gagalnya rencana memunculkan

posisi wakil ketua umum di tubuh PDIP, hal tersebut dikarenakan Sidang Komisi

memutuskan kepengurusan partai tetap tanpa struktur tersebut. Meskipun

Megawati memiliki hak formatur tunggal untuk menambah atau mengurangi

struktur pengurus. Selain itu yang tidak kalah penting ialah kritisi politik

Republika yang diambil dari pernyataan pengamat politik, bahwa PDIP harus

mengganti sifat karismatik personal dengan karismatik institusi sebagai langkah

Page 134: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

menuju kepemimpinan nasional. Megawati didudukkan sebagai posisi perekat

partai, bukan pengambil keputusan. dominan. Harus ada sosok muda dalam

struktur kepengurusan sebagai penyegaran dan menyeimbangkan figur lama

partai. Pemilihan kader penerus yang memiliki kemampuan, bukan hanya

mengacu pada trah Soekarno saja tetapi membuka diri bagi orang diluar trah

Soekarno, tetapi spirit Soekarno tetap melekat, sehingga konstituen tidak akan

meninggalkan PDIP.

e. Perspektif

Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, dimana tidak

terdapat bias reportase yang menimbulkan efek tidak disengaja pada pemahaman

berita, Bias itu sendiri menurut Passante, adalah kecenderungan berita

berdasarkan opini seseorang, keyakinan seseorang atau perasaan seseorang. Koran

yang baik tidak boleh bersikap bias. Bahkan sesuatu yang wajar menimbulkan

emosi harus ditangani dengan hati-hati (Passante, 2008:28). Meskipun terdapat

pernyataan yang berupa opini dari para politisi, namun disini Republika

menyusunnya menjadi sebuah kritik yang sehat dan membangun. Tidak ada

dramatisasi dan personalisasi berita juga tidak terdapat muatan yang bersifat

memojokan dan menyerang pihak tertentu, Republika mengkritisi secara etis

berdasarkan fakta sehingga lebih obyektif.

7. Judul: “Struktur Baru PDIP Mengagetkan”

Republika edisi Jumat, 9 April 2010

a. Judul

Judul tersebut merupakan judul yang lugas, dan straight to the point. Judul

“Struktur Baru PDIP Mengagetkan” memiliki keterwakilan terhadap informasi

Page 135: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

yang dikembangkan dalam paragraf pembuka dan hingga penutup. Kata

‘Mengagetkan’ tidak terkesan mendramatisir, kata tersebut memang mampu

mewakili informasi yang akan disajikan dalam berita.Judul dicetak dalam ukuran

36 bold, font Arial Black.

b. Lead

Lead: Kader yang disorot karena masalah hukum jadi sekjen.

Seperti lead pada edisi ini, merupakan bentuk lead yang berupa penguatan

judul karena lead tersebut cukup memberi petunjuk maksud judul. Teaser lead:

teras yang ditulis dengan gaya mengusik pembaca. Pembaca akan tertarik dan

mulai mencari tahu mengapa atau apa alasan hal tersebut dapat terjadi.

c. Struktur

Berita mengikuti urutan tertentu yang berdasar pada arti pentingnya, yang

paling penting terdapat pada awal berita, dan yang kurang penting diletakkan di

belakang (Passante, 2008:35). Dalam bentuk piramida terbalik berita pada bagian

atas ditampilkan lebih penting dibandingkan dengan bagian bawahnya. Pada

berita tersebut poin penting terdapat pada awal paragraf kemudian setelahnya

merupakan informasi yang berfungsi sebagai elaborasi dan pelengkap, kemudian

berita ditutup dengan kutipan tidak langsung, Pada struktur piramida terbalik

bagian terpenting sudah dimuat di lead. Penutup merupakan akhir dari uraian dan

bukan kesimpulan informasi-informasi penting diatasnya.

d. Substansi

Berita ini terbit setelah Kongres selesai, maka substansi yang diangkat

dalam berita juga merupakan akumulasi dua poin penting yang diperoleh dari

Kongres. Terpilihnya Megawati sebagai Ketua Umum DPP PDIP periode 2010-

Page 136: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

2015 secara aklamasi, juga tidak diloloskannya posisi wakil ketua umum di

sidang komisi yang diperkirakan akan diperebutkan Prananda dengan Puan

Maharani. Hal lain yang cukup krusial ialah melesetnya prediksi berbagai pihak

mengenai struktur kepengurusan DPP PDIP. Pada awal menjelang kongres

sempat beredar isu Tjahjo, Emir Moeis, serta Panda Nababan akan 'dilengserkan'

dari posisi strategis di PDIP karena menjadi sorotan publik terkait kasus hukum,

dalam pemilihan deputi gubernur senior BI, namun mereka justru menduduki

posisi strategis. Hal tersebut dikhawatirkan akan melemahkan posisi PDIP karena

tidak mempertimbangkan faktor trust dalam menentukan orang-orang yang masuk

dalam posisi penting di kepengurusan partai. Orang yang mengisi posisi sekjen,

harus orang yang memiliki integritas agar mendapatkan kepercayaan dari rakyat

atau kepercayaan rakyat akan semakin menurun.

e. Perspektif

Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, dimana

Republika mampu menulis secara kritis tanpa ditemukan adanya upaya

personalisasi dan dramatisasi berita, tidak terdapat muatan yang bersifat

memojokan dan menyerang, berita tersebut ditulis secara professional, sehingga

lebih obyektif dan berdasarkan fakta. Dan yang paling penting ialah tidak terdapat

bias reportase yang menimbulkan efek tidak disengaja pada pemahaman berita.

Bias itu sendiri menurut Passante, adalah kecenderungan berita berdasarkan opini

seseorang, keyakinan seseorang atau perasaan seseorang. Koran yang baik tidak

boleh bersikap bias. Bahkan sesuatu yang wajar menimbulkan emosi harus

ditangani dengan hati-hati (Passante, 2008:28).

Page 137: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

C. SURAT KABAR MEDIA INDONESIA

Hasil dari pengumpulan data, diperoleh 11 berita mengenai Kongres III

PDIP di surat kabar Media Indonesia yang akan dilakukan analisis, berita -berita

tersebut diantaranya:

1. Judul: “BASIS PDIP DUKUNG OPOSISI”

Media Indonesia edisi Selasa 30 Maret 2010

a. Judul Judul tersebut ialah judul yang bersifat netral, dan wajar, tentang sikap

PDIP. Basis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti azas atau dasar,

penggunaan kata “Basis” menunjukkan pendukung tingkat bawah seperti daerah

atau akar rumput, jadi dapat diartikan dukungan PDIP untuk bersikap oposisi juga

berasala mulai dari kader pada tingkat paling dasar yaitu tingkat daerah.

b. Lead Dukungan dari kader daerah agar sikap politik partai banteng moncong

putih tetap menjadi oposisi semakin menguat.

Page 138: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Lead harus didukung oleh penjelasan yang isinya memperkuat informasi

dalam pembuka, misalnya pernyataan-pernyataan atau kutipan yang menjelaskan

masalah utamanya dan keterangan-keterangan lain yang berhasil digali wartawan

(Ishwara, 2007:117). Lead tersebut berupa informasi tambahan yang memperkuat

judul karena berisi penjelasan dari judul yakni, dukungan yang makin menguat

agar PDIP tetap oposisi.

c. Struktur Berita tersebut merupakan berita yang memenuhi struktur piramida

terbalik yang diawali dengan judul, lead, tubuh berita dan penutup. Disajikan

secara terstruktur sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Diawali

dari informasi yang paling penting kemudian informasi yang kurang penting.

d. Substansi Substansi yang diangkat dalam berita tersebut ialah mengenai seluk beluk

sikap “basis” sebagai massa pendukung partai yaitu para kader di daerah, atau

biasa disebut arus bawah. Fanatisme mereka terhadap partai ini tampak dari

upaya mereka untuk dapat turut serta dalam acara Kongres III PDIP, seperti

dengan membubuhkan cap jempol darah sebagai penegasan sikap mendukung

oposisi dan pernyataan siap untuk membubarkan partai bila PDIP tidak bersikap

oposisi. Namun tekad mereka terbatas pada kapasitas dan peraturan yang ada,

karena Kongres hanya dapat dihadiri oleh perwakilan DPD yang mewakili

provinsi dan serendah-rendahnya ialah DPC yang mewakili kabupaten /kota.

e. Perspektif Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, dimana tidak

terdapat bias reportase yang menimbulkan efek tidak disengaja pada pemahaman

berita, karena strukturnya yang standar, tidak terdapat muatan yang bersifat

Page 139: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

memojokan dan menyerang, berita tersebut ditulis secara professional, etis

sehingga lebih obyektif dan berdasarkan fakta. Sesuai etika pemberitaan, dan

terhindar dari dramatisasi berita.

2. Judul: “Taufiq Kiemas Minta Hindari Adu Domba”

Media Indonesia edisi Rabu, 31 Maret 2010

a. Judul Judul tersebut diambil dari kutipan tidak langsung dari pernyataan Taufiq

Kiemas kepada berbagai pihak untuk tidak melakukan pemberitaan yang bersifat

adu domba terkait dengan kabar persaingan kedua anaknya. Penggunaan istilah

“Adu Domba” mengandung makna peyoratif, karena adu domba merupakan

istilah untuk perbuatan yang tidak baik. Judul dicetak dengan ukuran 48, font

Times New Roman.

b. Lead Megawati Soekarnoputri dan Taufik Kiemas sama-sama mempunyai komitmen

membuka posisi Wakil Ketua Umum PDIP kepada kaum muda. Lead tersebut merupakan bentuk lead kutipan yang diambil dari sebagian

kecil esensi berita, yang memperkuat aroma “kekeluargaan” antara Megawati dan

Taufiq Kiemas. Hal tersebut karena peran Taufiq sebagai Dewan Pertimbangan

Pusat PDIP yang sekaligus suami dari Ketua Umum PDIP, Megawati

Soekarnoputri.

c. Struktur

Page 140: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Berita tersebut memenuhi struktur piramida terbalik, karena dibuka dari

informasi yang paling penting selanjutnya informasi yang kurang penting.

Susunanya terdiri dari judul, terdapat lead, kemudian tubuh berita yang padat dan

diakhiri dengan penutup. Terdapat kutipan yang ditonjolkan dalam berita ini,

ditulis dengan font yang cukup besar dan dItempatkan ditengah naskah berita,

berikut kutipannya:

“Masak semua tokoh berlindung dibawah devide et impera (adu domba) kan jelek. Masa mau jadi pemimpin mesti devide et impera, kayak zaman Belanda” (Taufik Kiemas Ketua Deperpu PDIP) Kutipan adalah cara yang bagus untuk mendukung data atau menambah

warna berita tanpa harus merekayasa yang jelas melanggar etika. Hal tersebut

dengan kata lain wartawan mendapatkan opini dari luar yang merupakan sisi lain

berita yang mendukung apa yang ditulis wartawan dalam berita, namun tidak

boleh mengulang-ulang informasi yang dengan menggunakan kutipan. Kutipan

bisa dipakai untuk memberi penegasan dan elaborasi (Passante, 2008:38).

d. Substansi Poin penting yang menjadi substansi berita ini ialah wacana politik yang

timbul terjadi terkait adanya posisi “wakil ketua umum” dan peluang untuk

masuknya keturunan Megawati dalam posisi tersebut, nama Puan dan Prananda

yang keduanya merupakan anak Megawati, menjadi sorotan utama. Puan disebut

sebagai simbol kubu pragmatis yakni koalisi, dan Prananda mewakili kubu

ideologis partai yakni oposisi. Dari wacana tersebut pihak PDIP mengkhawatirkan

adanya politik ‘devide et impera’ yang berarti adu domba, yang mungkin bisa

mewarnai persaingan anak-anaknya. Selain isu perebutan posisi, bobot kedua

Page 141: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

kandidat tersebut juga menjadi sorotan, apakah mereka mewarisi kharisma dan

pengalaman politik Megawati.

e. Perspektif Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, dimana tidak

terdapat bias reportase yang menimbulkan efek yang tidak disengaja pada

pemahaman berita politik, karena strukturnya yang standar, tidak terdapat muatan

yang bersifat memojokan dan menyerang pihak manapun, berita tersebut ditulis

secara professional, etis dan berdasarkan fakta. Sesuai etika pemberitaan, dan

terhindar dari dramatisasi berita.

3. Judul: “Mega, DPD PDIP Bahas Kongres”

Media Indonesia edisi Kamis, 1 April 2010

a. Judul Judul tersebut merupakan judul yang diplomatis yang bersifat netral dan

mudah dipahami oleh pembaca yang awam sekalipun. Membuat pembaca terusik

untuk mengetahui apa yang akan dibahas oleh Mega dan para kader DPD

menjelang Kongres III nanti.

b. Lead Pertemuan Teuku Umar membahas sikap politik, organisasi, pertanggungjawaban, dan program partai menjelang Kongres Bali.

Pada berita lugas wartawan ingin menyampaikan informasi penting maka

pembukaan atau lead ditempatkan pada awal berita, yang isinya berupa fokus

peristiwa atau ringkasan tentang apa yang terjadi. Pembukaan ini didukung oleh

penjelasan yang isinya memperkuat informasi. Lead tersebut merupakan summary

lead yang mencakup semua hal namun tetap ringan dan mudah dipahami

Page 142: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

pembaca. Bagi pembaca yang tidak menyimak, Kata Teuku Umar ialah nama

yang asing, karena tidak ada kaitannya dengan PDIP, teuku umar ialah nama jalan

kediaman rumah Megawati.

c. Struktur Berita tersebut memenuhi struktur piramida terbalik, karena dibuka dari

informasi yang paling penting selanjutnya informasi yang kurang penting.

Terstruktur dimulai dari judul, terdapat lead, kemudian tubuh berita yang padat

dan diakhiri dengan penutup. Ditemukan kutipan langsung Pramono Anung yang

ditonjolkan ditengah paragraph, berikut kutipannya:

“Yang jelas PDIP akan konsisten dengan sikap yang diambil.”

Kutipan adalah cara yang bagus untuk mendukung data atau menambah warna

berita tanpa harus merekayasa yang jelas melanggar etika. Hal tersebut dengan

kata lain wartawan mendapatkan opini dari luar yang merupakan sisi lain berita

yang mendukung apa yang ditulis wartawan dalam berita, namun tidak boleh

mengulang-ulang informasi yang dengan menggunakan kutipan. Kutipan bisa

dipakai untuk memberi penegasan dan elaborasi (Passante, 2008:38). Selain

kutipan yang dijadikan sebagai pendukung, penutup berita pada edisi ini ialah

tentang prediksi pemilihan ketua umum Partai Demokrat, transisi tersebut

dipandang tidak perlu mengingat perpindahan poin interes terkesan kasar dan

tidak berhubungan sama sekali, satu paragraph tersebut juga mengambang karena

penjyajian informasinya tidak tuntas. Padahal seharusnya transisi, memudahkan

pembaca berpindah dari satu poin ke poin yang lain, tanpa perubahan mendadak

dalam isi informasi atau pemikiran. Setiap kali waratawan membuat poin baru

atau menyebutkan fakta baru, hendaknya diawali dengan transisi atau kata

Page 143: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

penghubung, hindari transisi mendadak yang kasar dan tidak memiliki hubungan

dalam informasinya. (Passante, 2008:39).

d. Substansi Substansi berita yang diangkat ialah mengenai pertemuan para Pengurus

Perwakilan Daerah PDIP Seluruh Indonesia sebagai konsolidasi partai menjelang

Kongres III PDIP. Terdapat empat poin bahasan pertemuan tersebut diantaranya

terkait sikap politik, organisasi, pertanggungjawaban dan program partai

menjelang kongres Bali. Konsisitensi sikap yang diambil masih tetap menjadi

acuan, juga wacana apakah akan dibuka posisi wakil ketua umum, jika hal

tersebut dianggap dapat meringankan kerja partai maka hal tersebut merupakan

wewenang ketua umum. Selain itu juga bahasan mengenai kekhawatiran adanya

kubu pragmatis dalam tubuh PDIP, karena selama ini PDIP menamakan dirinya

sebagai kubu ideologis.

e. Perspektif Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, dimana tidak

terdapat bias reportase yang menimbulkan efek tidak disengaja pada pemahaman

berita, karena strukturnya yang standar, tidak terdapat muatan yang bersifat

memojokan dan menyerang, Sesuai etika pemberitaan, dan terhindar dari

dramatisasi berita, personalisasi berita. Berita tersebut ditulis secara professional,

etis sehingga lebih obyektif dan berdasarkan fakta.

4. Judul: “Kader Tidak Pengalaman Belum Layak Pimpin PDIP”

Media Indonesia edisi Sabtu, 3 April 2010

a. Judul Judul tersebut merepresentasikan bentuk harapan terhadap peningkatan

kinerja kader. Banyak yang pengalamannya kurang, dan dinilai belum layak

Page 144: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

memegang jabatan kepengurusan dalam tubuh PDIP. Nuansa yang terasa ialah

mengenai peraturan internal partai yang mengatur siapakah yang layak dan tidak

layak untuk masuk dalam kepengurusan. Ada sedikit kerancuan dalam

penggunaan kata “Pimpin”, kata tersebut oleh Media Indonesia digeneralisasikan

sebagai “pemegang jabatan” dalam partai, sehingga cukup membuat pembaca

bingung, ternyata setelah dicermati kata “pimpin” bukan semata-mata merujuk

pada pemimpin atau ketua umum, tapi pemegang jabatan dalam partai. Judul

tersebut dicetak dengan font standar ukuran 36.

b. Lead PDI Perjuangan harus merombak total kepengurusannya untuk bisa memenangi Pemilu 2014. Pengurus yang gagal tidak perlu diakomodasi lagi.

Pada berita lugas terdapat informasi penting yang dalam lead yang isinya

berupa fokus peristiwa atau ringkasan tentang apa yang terjadi, dan didukung oleh

penjelasan yang isinya memperkuat informasi dengan pernyataan yang

menjelaskan masalah utamanya. Lead tersebut merupakan penguatan dari judul,

dan membantu pembaca untuk memperjelas maksud judul sehingga pembaca

tertarik untuk menggali informasi berikutnya.

c. Struktur Berita tersebut merupakan berita dengan struktur yang standar pada berita

lugas, yakni piramida terbalik. Terdiri dari judul, lead, tubuh berita kemudian

diakhiri dengan penutup, secara urut menampilkan informasi yang paling penting,

kemudian kurang penting. Ditemukan kutipan langsung Puan Maharani yang

ditonjolkan ditengah paragraf, berikut kutipannya:

“Tidak mungkin orang tiba-tiba masuk ke partai ini tanpa pernah menunjukkan komitmen, potensi, dan kontribusinya”

Page 145: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Selain kutipan yang dijadikan sebagai pendukung, juga sebagai jalur

penegasan pada pernyataan tertentu yang ingin disampaikan oleh wartawan

kepada pembaca. Kutipan adalah cara yang bagus untuk mendukung data atau

menambah warna berita tanpa harus merekayasa yang jelas melanggar etika. Hal

tersebut dengan kata lain wartawan mendapatkan opini dari luar yang merupakan

sisi lain berita yang mendukung apa yang ditulis wartawan dalam berita, namun

tidak boleh mengulang-ulang informasi yang dengan menggunakan kutipan.

Kutipan bisa dipakai untuk memberi penegasan dan elaborasi (Passante, 2008:38).

d. Substansi Berita tersebut diawali dengan dukungan terhadap adanya posisi wakil

ketua umum, juga syarat mutlak bagi siapapun yang menduduki jabatan tersebut,

yakni memiliki loyalitas, berpotensi, dan menunjung tinggi ideologi partai.

Walaupun pada akhirnya posisi tersebut urung direalisasikan, dikarenakan

keputusan mengenai posisi wakil ketua umum merupakan hak absolut dari ketua

umum terpilih. Berita tersebut juga menyinggung mengenai dugaan persaingan

internal antara Puan dan Prananda.

e. Perspektif Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, dimana tidak

terdapat bias reportase yang menimbulkan efek tidak disengaja pada pemahaman

berita politik, karena strukturnya yang standar, tidak terdapat muatan yang bersifat

memojokan dan menyerang pihak manapun, berita tersebut ditulis secara

professional, etis sehingga lebih obyektif sesuai etika pemberitaan, dan terhindar

dari dramatisasi berita.

5. Judul: “Baliho Guruh Di Kongres Dicabut”

Page 146: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Media Indonesia edisi Minggu, 4 April 2010

a. Judul Judul tersebut merupakan judul yang cukup lugas, dan tidak provokatif

meskipun mengandung konflik didalamnya. Dapat dengan mudah tersirat oleh

para pembaca, Mengapa Baliho Guruh dicabut? Dan apa yang melatarbelakangi

hal tersebut. Media Indonesia dalam hal ini nampaknya sangat tepat dalam

membuat judul, memunculkan masalah namun tanpa nuansa provokasi.

b. Lead Paragraf pertama bertugas sebagai pembuka pesan setelah pembaca

melihat judul. Paragraf pembuka tersebut memaparkan informasi yang berupa

prediksi kepastian, keyakinan tersebut bersumber dari pernyataan penyelenggara

kongres. Lead tersebut memberikan penjelasan yang berisi pernyataan atau

kutipan yang mampu menjelaskan masalah utamanya juga memperkuat informasi

dalam judul.

c. Struktur Berita tersebut berisi Informasi yang penting kemudian diikuti informasi

yang tingkat keepentingannya menurun, awalnya paragraf pembuka menyatakan

informasi dari sumber yang terpercaya bahwa Megawati dipastikan menduduki

posisi wakil ketua umum untuk ketiga kalinya, sehingga informasi tersebut

mampu menjawab lalu apa (So What?) dalam judul yang menyatakan bahwa

“Baliho Guruh Di Kongres Dicabut”. Kemudian pembaca akan mulai mengikuti

alur cerita yang disuguhkan dan menemukan inti substansi berita tersebut.

Terakhir pembaca memperoleh informasi yang bersifat pelengkap berupa data

jumlah peserta kongres sebagai penutup yang ringan.

d. Substansi

Page 147: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

Substansi berita tersebut adalah mengenai kepastian terpilihnya megawati

secara aklamasi atau suara terbanyak dari Konferda dan Konfercab, DPC PDIP

sebanyak 495 dan DPD PDIP 33. Pihak partai yang diwakili oleh Puan Maharani

dan Tjahjo Kumolo sudah menyebarkan informasi tersebut meskipun Kongres

belum dilaksanakan. Poin yang juga tidak kalah penting dan menjawab pertanyaan

judul ialah selain Guruh memang kalah telak dalam jumlah pendukung, Ternyata

pencabutan Baliho tersebut diperintahkan oleh Megawati.

e. Perspektif Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, meskipun

tercium adanya konflik, namun berita tersebut tidak bersifat provokatif, dan tidak

ditemukan upaya personalisasi berita dan pemahaman yang tidak sengaja pada

berita politik. Hanya saja ditemukan sedikit kekurangan yakni tidak terdapat

pendapat Guruh Soekarno Putra, sehingga kurang berimbang. Namun penulisan

berita ini juga tidak memojokkan salah satu pihak baik Guruh maupun Megawati.

Pada kenyataanya memang Megawati memenangi posisi Ketua Umum dengan

dukungan hampir seluruh DPC, selain itu sikap Megawati yang memerintahkan

untuk mencabut baliho merupakan hal yang sah namun dinilai kurang etis, berita

ini menyajikan fakta-fakta, yang disusun secara lugas sehingga memberi ruang

pada pembaca untuk memberi penilaian akhir terhadap apa yang disajikan.

6. Judul: “PDIP Berproses menuju Partai Satu Digit” Media Indonesia edisi 5 April 2010

a. Judul

Judul tersebut merupakan judul yang sarat akan interpretasi, kata

‘berproses’ dimaksudkan menjadi atau mencapai tujuan tertentu. ‘Satu Digit’

dimaksudkan menjadi angka tunggal, jumlah yang tentu tidak banyak. Dengan

Page 148: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

kata lain PDIP telah menuju pada penurunan kuantitas pendukung dan perolehan

suara. Judul tersebut terkesan hiperbolis, walau hanya berfungsi menggambarkan

anjloknya perolehan suara yang diraih PDIP dari waktu ke waktu. Namun hal

tersebut tidak mustahil terjadi bila PDIP ditinggalkan para simpatisannya.

“12 Tahun Megawati Pimpin PDIP (1998-2010)”

Media Indonesia juga menyisipkan sub judul yang merupakan keterangan

grafik pelengkap yang menguatkan fakta dalam informasi yang disajikan dalam

berita, disana tertera tampilan data berupa angka perolehan kursi di DPR dari

tahun 1998-2005, juga karir politik Megawati dalam roda pemerintahan.

b. Lead Tidak terdapat lead dalam susunan berita tersebut, yang dijumpai ialah

paragraf pembuka yang berisi penguat bagi Judul dan sub-judul, berikut

kutipannya:

PEROLEHAN suara PDIP dalam pemilu legislatif cenderung terjun bebas

menuju satu digit. Kongres III PDIP harus dijadikan momentum untuk

mengevaluasi kegagalan meraih kepercayaan rakyat.

Penjelasan yang isinya memperkuat informasi dalam paragraf pertama ini

mampu menjelaskan masalah utamanya. Dimana poin utama telah terangkum

dalam paragraf pertama, yaitu penurunan perolehan suara dan perbaikan dalam

diri partai agar mampu bangkit mencapai simpati rakyat.

c. Struktur Berita tersebut merupakan berita yang didasarkan pada pengamatan Media

Indonesia selama kurun waktu tertentu dimana terdapat grafik perkembangan

politik PDIP, berita ini memuat informasi yang penting di awal , namun juga

merupakan bentuk penulisan narasi dengan gaya berceritayang diuraikan secara

Page 149: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

kronologi, dan memasukkan informasi-informasi penting, dilakukan dengan kilas

balik atau flashback mengenang kembali situasi sebelumnya.

d. Substansi Substansi berita yang menonjol disini ialah keadaan PDIP dari masa ke

masa, yang tidak dapat dipisahkan dari pamor dan karir politik ketua umumnya,

antara lain perjalanan karir politiknya selama kurun waktu 1993-2009, dari

terpilihnya ia menjadi ketua umum hingga jatuh bangun dalam kursi kepresidenan

dan Pemilu 2009. Selama kurun waktu kepemimpinannya dalam partai, kurun

waktu 1998 sampai dengan 2010 yang mengalami penurunan jumlah perolehan

suara dalam pemilu legislatif. Media Indonesia menyoroti hal tersebut sebagai

akibat yang terjadi selama ini. Namun pada bahasan yang lebih mendalam saran

kepada PDIP untuk introspeksi dan membenahi diri sangat tajam antara lain

dengan keadaan partai hanya bertahan dalam ‘status quo’ yang mengusung

ideologi Soekarno dan ketua umum dari keluarga Soekarno. Status quo PDIP ialah

dalam hal ideologi, kepemimpinan, dan organisasi. Kongres hanya menjadi ajang

seremonial karena sejauh ini tidak pernah ada nama selain Megawati.

e. Perspektif Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, karena tidak

terdapat dramatisasi berita dan bias reportase yang menimbulkan efek tidak

disengaja pada pemahaman berita, tidak terdapat muatan yang bersifat

memojokan dan menyerang pihak tertentu. Kendatipun berisi muatan kritik yang

tajam, namun tidak menghakimi subjek yang diberitakan. Berita tersebut ditulis

secara professional, etis berdasarkan fakta sehingga tetap dalam koridor

obyektivitas dan sesuai etika pemberitaan.

Page 150: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

7. Judul: “Pertahankan Megawati Kaderisasi PDIP Macet”

Media Indonesia edisi 6 April 2010

a. Judul Judul tersebut merupakan bentuk judul yang kritis, dimana Media

Indonesia menonjolkan aspek regenerasi dalam kata “Kaderisasi ”, kata macet

juga menjadi pilihan kata yang cukup berani, membuat pembaca akhirnya tertarik

untuk membaca berita lebih lanjut. Kata macet, menunjukan gangguan pada

sebuah proses yang harusnya berjalan lancar, harus terhenti karena sebuah sistem

yang mengalami kerusakan. Sehingga judul tersebut mampu menggelitik rasa

ingin tahu pembaca.

b. Lead Tidak terdapat Lead pada berita ini, paragraf pembuka yang merupakan

sebuah prediksi, yang dibuat berdasarkan dari pengamatan sebelumnya, karena

ketika berita ini dimuat ketika Kongres tengah berlangsung sehingga belum

diketahui hasilnya. Hal tersebut nampak dalam kalimat : “Ia (Megawati)

dipastikan terpilih kembali dalam Kongres III PDIP di Bali pada 6 hingga 9

April.Itu berarti regenerasi dalam tubuh PDIP macet”.

c. Struktur Berita ini termasuk berita dengan srtuktur piramida terbalik, karena

informasi yang penting terdapat pada bagian awal berita, kemudian ditutup

dengan informasi yang namun bukan merupakan kesimpulan.

d. Substansi Persoalan utama yang dibahas dalam berita ini ialah dilema utama PDIP

selama ini, mengenai terpilihnya kembali Megawati sebagai ketua umum partai

Page 151: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

yang menjadi kekuatan sekaligus kelemahan partai tersebut, dimana disatu sisi

Megawati menjadi tokoh pemersatu dan penggerak partai, namun disisi lain ia

adalah penghambat regenerasi kepemimpinan. Selain itu terpilihnya kembali

Megawati dikhawatirkan dapat menjadi dimanfaatkan untuk mempertahankan

dinasti politik dan dapat membahayakan partai itu sendiri.

e. Perspektif Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, dimana berita ini

disajikan secara kritis dalam mengulas tentang regenerasi partai. Tidak bersifat

memojokan dan menyerang salah satu pihak, meskipun merupakan pandangan

kritis tentang regenerasi PDIP. Berita tersebut ditulis secara professional, etis

sehingga lebih obyektif dan berdasarkan fakta.

8. Judul: “Struktur Wakil Ketua Umum PDIP Didrop”

Media Indonesia edisi Kamis 8 April 2010

a. Judul Judul tersebut merupakan bentuk judul dengan menggunakan kata serapan

asing yakni di drop. Namun tetap terkesan lugas, yang berarti dijatuhkan atau

dibatalkan dalam kata lain kandas.Usulan diadakannya posisi wakil ketua umum

yang akhirnya tidak terealisasi.

b. Lead Poin yang dapat diamati ialah paragraf pertama sebagai pembuka berita,

yakni batalnya realisasi posisi wakil ketua umum yang diketahui dari rapat komisi

B yang membahas AD/ART partai. Paragraf tersebut merupakan bentuk

penjelasan yang lugas dari judul.

c. Struktur

Page 152: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

Berita tersebut dapat dikatakan memenuhi struktur piramida terbalik,

berita ditulis dari poin yang penting kemudian dilanjutkan dengan yang kurang

penting, konsistensi isi juga terlihat erat dalam berita ini, walaupun tidak terdapat

Lead namun bukanlah menjadi sebuah kekurangan, karena muatan isi paragraf

pembuka mewakili fungsi lead dalam berita ini. Sangat disayangkan pada bagian

penutup ditemui kutipan yang tidak memiliki hubungan linear terhadap bahasan

berita, dalam hal ini ditemukan penutup yang kurang tepat dalam beberapa berita

Kongres di Media Indonesia.

d. Substansi Sunstansi yang diangkat dalam berita ini ialah terpilihnya kembali

Megawati sebagai ketua umum secara aklamasi serta wacana untuk posisi wakil

ketua umum yang pada awalnya akan direncanakan, ternyata tidak terealisasikan

karena tidak disetujui oleh komisi. Para anggota komisi tersebut menilai

Megawati masih mampu menjalankan tugas dan fungsinya sebagai ketua umum

tanpa perlu ada posisi wakil.

e. Perspektif Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, dimana tidak

terdapat bias reportase yang menimbulkan efek tidak disengaja pada pemahaman

berita, karena strukturnya yang standar, tidak terdapat muatan yang bersifat

memojokan dan menyerang, berita tersebut ditulis secara professional, etis

sehingga lebih obyektif dan berdasarkan fakta. Sesuai etika pemberitaan, dan

terhindar dari dramatisasi berita, personalisasi berita.

9. Judul: “Bangsa ini Sudah Berpikir Pragmatis”

Page 153: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

Media Indonesia edisi Kamis,8 April 2010

a. Judul “Bangsa ini Sudah Berpikir Pragmatis” begitulah judul berita yang berisi

wawancara mendalam dengan Megawati . Judul tersebut diambil dari

pernyataan Megawati dalam wawancara tersebut, berupa kutipan tidak

langsung. Maksud Pragmatis disini ialah, suatu sikap ingin mendapatkan

sesuatu dengan segala cara untuk jangka pendek Dengan menyebut “Bangsa

ini” Media Indonesia menampilkan generalisasi yang dilakukan oleh

megawati, seolah seluruh bangsa Indonesia adalah orang yang berpikir

pragmatis atau mencapai sesuatu untuk jangka pendek. Hal lain yang dapat

ditangkap ialah kesan bahwa Megawati mengeluh tentang adanya sikap

pragmatis yang banyak ditemui dalam dunia politik di tanah air. Media

Indonesia juga menyisipkan Sub Judul “ Sikap politik PDIP untuk menjadi

penyeimbang terhadap pemerintah bukan persoalan takut atau berani”.

b. Lead Tidak ditemukan adanya Lead dalam berita ini, yang ada ialah paragraph

pembuka yang merupakan penjelasan dari judul yang menjadi sumber informasi,

apa bahasan utama dari berita ini, dari paragraph pertama ditemukan informasi

tersebut bersumber dari antusiasme terhadap pidato Megawati tentang sikap PDIP

sebagai penyeimbang. Kemudian disusul keterangan wawancara tersebut.

c. Struktur Berita tersebut merupakan laporan mendalam mengenai hasil wawancara

langsung, disitu terdapat seluruh pendapat, yang bersumber dari pikiran Megawati

Page 154: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

sebagai Ketau Umum PDIP, merupakan gaya penulisan news feature karena

cenderung pada laporan mendalam, disertai dengan gaya penulisan yang

menyentuh perasaan pembaca. Pada berita jenis ini dalam kisahnya umumnya

ditulis karena peristiwa atau masalah yang diberitakan luas cakupannya, ditulis

dengan bebas atau tidak mempertimbangkan piramida terbalik. Tidak seperti gaya

piramida terbalik, struktur feature bersifat organik, ada permulaan cerita,

pertengahan, serta penutup, dan semua bagian erat saling berhubungan. Hal

tersebut dikarenakan sebelum menulis berita, bersumber dari pendekatan penulis

pada seluruh cerita dan berusaha menemukan suatu tema atau “sudut” yang akan

menyatukan artikel dan membangkitkan minat pembaca. Berita tersebut memiliki

standar kontinyuitas yang tinggi dan lebih merupakan proses organik dimana

topik-topik yang berhubungan dipersatukan dan menjadikannya sesuatu yang

koheren. Kontinyuitas menaruh perhatian seksama pada detail yaitu pada

ketrampilan dan transisi yang halus, dan ritme pada kutipan langsung.

d. Substansi Berita tersebut merupakan transkrip wawancara antara wartawan senior

Media Group dengan Megawati Soekarnoputri, kesan yang dimunculkan pertama

kali ialah eksklusif, karena pertanyaan dan jawaban disajikan secara detail dan

berbobot, terlihat dari isi berita yang berupa kutipan langsung dari jawaban demi

jawaban yang dilontarkan Megawati, terasa sekali susunan kalimat, pilihan kata,

dan cara bercerita ala Megawati, seperti sebuah rekaman yang dituang dalam

tulisan. Seperti “Karena Saya melihat bagaimana jadinya kalau suatu

pemerintahan tidak ada yang mengkritisi atau mengontrol”. Substansi yang

diangkat dalam wawancara mendalam tersebut ialah pendapat-pendapat, filosofi,

Page 155: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

Megawati sebagai figur atau profil Ketua Umum PDIP, pertanyaan yang diajukan

juga cukup mewakili pertanyaan publik tentang pola piker, ideologi dan cara

pandang Megawati sebagai seorang tokoh nasional.

e. Perspektif Berita ini memang tidak menyudutkan pihak tertentu, namun dilihat dari

judulnya mengandung makna ambigu, yaitu makna bias pada pemberitaan yang

akhirnya mampu mempengaruhi opini publik. Terdapat unsur persuasif yang

sengaja dimunculkan pada figure Megawati sehingga perspektif yang sesuai

adalah “The Social Construction Of Reality Perspective”.

10. Judul: “Jalan Ideologi Megawati Keras dan Penuh Godaan”

Media Indonesia edisi Jumat 9 April 2010

a. Judul Judul tersebut menyiratkan adanya kesan dramatisir, kesan sedih,

mendalam dan prihatin terasa kental dalam judul tersebut. Diperkuat dengan

gambar Megawati yang sedang menangis di depan mikrofon dalam pertengahan

pidatonya pada saat acara kongres berlangsung.

b. Lead

Air mata Megawati mewarnai penutupan kongres partai yang memilih berjuang di jalur ideologi itu.

Lead tersebut merupakan penggambaran peristiwa, yang dilakukan setelah

memahami judul, serta mempertegas dramatisasi, yang terdapat pada judul. Pada

berita lugas wartawan ingin menyampaikan informasi penting maka pembukaan

atau lead ditempatkan pada awal berita, yang isinya berupa fokus peristiwa

Pembukaan ini didukung oleh penjelasan yang isinya memperkuat informasi.

c. Struktur

Page 156: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

Berita tersebut merupakan berita langsung dan menenuhi struktur piramida

terbalik, dimana berita terdiri dari Judul, Lead, tubuh berita, dan penutup.

Dirangkai dari berita penting kemudian berlanjut ke yang kurang penting.

d. Substansi Substansi berita yang diangkat ialah curahan hati, sisipan emosional

Megawati dalam pidatonya yang dinilai sebagai manifesto politik. Hal tersebut

berkaitan perjalanan panjang yang dirasa berat dan penuh dengan perjuangan.

Media Indonesia menyuguhkan hampir seluruh cakupan isi berita ini dari sudut

pandang emosional manusiawi yang menyentuh perasaan pembaca, sehingga

bersifat persuasif, hal tersebut tidaklah keliru namun sebenarnya bisa dikurangi

porsinya agar lebih objektif. Poin lain yang masih berkaitan ialah ditonjolkannya

dramatisasi “air mata” Megawati dalam isi berita.

e. Perspektif Berita ini, mulai dari judul, hingga lead, membawa pembaca untuk terhanyut

dalam dramatisasi. Tangisan dan kesedihan Megawati menjadi komoditas berita

ini, padahal sebenarnya masih bisa membidik peristiwa tersebut dari sisi lain.

Sehingga menyiratkan makna ambigu, yaitu makna bias pada pemberitaan yang

akhirnya mampu mempengaruhi opini publik. Terdapat unsur persuasif yang

sengaja dimunculkan pada figur Megawati sehingga perspektif yang sesuai adalah

“The Social Construction Of Reality Perspective”.

11. Judul: “PDIP ingin jadi penyeimbang”

Media Indonesia edisi Sabtu 10 April 2010

a. Judul Judul tersebut, merupakan poin utama dari isi berita, merupakan harapan

PDIP dalam perannya sebagai ‘check and balance’ dalam roda pemerintahan.

Page 157: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

Penyeimbag merupakan pilihan kata yang lugas dan terkesan lunak bila

dibandingkan dengan istilah oposisi yang selama ini digunakan dalam berita-

berita sebelumnya.

b. Lead Setelah judul, kemudian langsung menuju pada paragraf pembuka karena

tidak mempunyai lead. Agaknya paragraf ini cukup dapat mewakili fungsi lead

pada berita lugas, menyampaikan informasi penting yang ditempatkan pada awal

berita, yang isinya berupa fokus peristiwa atau ringkasan informasi yang didukung

oleh penjelasan yang isinya memperkuat informasi dalam pembuka, seperti

pernyataan yang diambil dari pidato Megawati pada pembukaan kongres dan

kemudian mampu menjelaskan masalah utamanya. Berikut kutipannya:

Sikap oposisi yang diputuskan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Kongres III beberapa waktu lalu jangan diartikan sebagai sikap yang berseberangan dengan pemerintah,layaknya yang terjadi dalam system demokrasi liberal. Sikap PDIP hanyalah ingin menjadi penyeimbang dalam sistem ‘check and balance’ pemerintahan.

c. Struktur

Struktur berita tersebut ialah piramida terbalik, dimana berita tersusun dari

informasi yang paling penting di paragraf awal, kemudian disusul informasi

pelengkap yang ringan dan kurang penting jika dibandingkan dengan paragraf-

paragraf sebelumnya, kemudian ditutup dengan kritik sosial melalui kutipan

pernyataan Megawati yang menyinggung tentang pemberian BLT yang dilakukan

oleh pemerintah sebagai kebijakan yang kurang mendidik.

d. Substansi Substansi berita yang diangkat ialah penegasan kembali dalam memaknai

oposisi yang merupakan sikap politik PDIP. Bersumber dari pidato politik

Megawati, bahwa oposisi bukan berarti berlawanan sikap dengan pemerintah

Page 158: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

pusat. Bahasa oposisi melunak dengan ditegaskanya kata “penyeimbang” dan

sikap sebagai penyeimbang itu tidak perlu dibenturkan atau didikotomikan antara

opartai pemerintah dan partai luat pemerintah. Intinya adalah himbauan Megawati

dalam implementasi sebagai partai penyeimbang harus dilakukan oleh semua

kader dan warga PDIP. Segala macam kebijakan pemerintah yang tidak mendidik

dan tidak pro-rakyat harus ditolak dan disampaikan sebagai aspirasi melalui DPR

sebagai legislator.

e. Perspektif Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, dimana tidak

terdapat bias reportase yang menimbulkan efek tidak disengaja pada pemahaman

berita, karena strukturnya yang standar, tidak terdapat muatan yang bersifat

memojokan dan menyerang, berita tersebut ditulis secara professional, etis

sehingga lebih obyektif dan berdasarkan fakta. Sesuai etika pemberitaan, dan

terhindar dari dramatisasi berita, personalisasi berita.

Page 159: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bertolak dari perspektif teori narasi terutama pada etika profesional

pemberitaan yang telah dikemukakan pada telaah pustaka, dapat ditarik

kesimpulan bahwa media cetak di Indonesia khususnya Kompas, Republika, dan

Media Indonesia dalam pemberitaan Kongres III PDIP ditemukan bias yang

merupakan bias yang bersifat struktural yakni bias yang terjadi karena adanya

berbagai keterbatasan media secara obyektif (media constraint) seperti peristiwa

tertentu yang lebih diyakini diminati masyarakat daripada peristiwa lain sehingga

laporan pemberitaan lebih banyak tertuju pada peristiwa tersebut. Tidak selalu

dapat benar-benar adil dan berimbang terutama dilihat dari porsi ruang dan waktu

pemberitaan. Kiranya dapat dipahami, jelas tidak mungkin berita disajikan dengan

keadaan atau proporsi yang sama persis.

Selain bias struktural, juga dijumpai bias yang bersifat politis dalam

pemberitaan dalam artian bias keberpihakan media terhadap ideologi, kelompok,

partai politik, dan kepentingan-kepentingan serta gagasan-gagasan politik tertentu.

Hal tersebut dapat terlihat seperti dalam perbedaan cara penyajian kutipan, yang

pada dasarnya sama. Contoh pernyataan Tjahjo Kumolo dalam sajian berita

berjudul “Yudhoyono Tak Diundang Dalam Pembukaan Kongres” pada Kompas

edisi Selasa, 30 Maret 2011 dan berita “Basis PDIP Dukung Oposisi” di Media

Indonesia edisi Minggu, 4 April 2011 yang keduanya sama-sama membahas

Page 160: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

perihal tidak diundangnya SBY oleh panitia kongres, dalam berita tersebut

Kompas menyajikan kutipan pernyataan Tjahjo Kumolo:

“Jangan ganggu pemerintah. Pak SBY kan tokoh nasional. Masih banyak pekerjaan rumah untuk presiden, misalnya soal pangan, ekonomi, Century, Markus (Makelar Kasus), Kata Tjahjo”

Pada edisi lain, Media Indonesia menyajikan berita mengenai tidak diundangnya

SBY dengan mencantumkan kutipan langsung Tjahjo Kumolo:

“Mengurusi dulu Negara. Itu lebih penting daripada harus datang ke suatu Kongres Partai” Dari contoh tersebut kiranya dapat diketahui pengarahan tiap media

tersebut pada sebuah peristiwa, bahkan pada penggunaan kutipan dari narasumber

yang sama sekalipun dapat dipotong dan dipilih, sedemikian rupa sehingga

akhirnya memberikan pemahaman dan penekanan yang berbeda.

Berikut ini elaborasi yang merupakan hasil analisis yang telah

diinterpetasikan pada Bab sebelumnya; Kompas, judul cenderung merupakan

ungkapan, dan merupakan judul yang kritis, juga ruangan yang sedemikian besar

diberikan, layout, maka tampak kesan memang Kompas memberikan perhatian

besar terhadap pemberitaan Kongres III PDIP ini sebagai peristiwa yang disoroti

media dan diminati khalayak. Kompas menyajikan lead yang cukup panjang

namun padat, sebagian besar disajikan dengan summary lead yaitu menyampaikan

ringkasan berita. Kompas juga memiliki banyak alternatif narasumber, tulisan

yang panjang, ruang yang besar, menunjukkan perhatian yang besar pada

peristiwa ini, selain juga berita disajikan dengan kritis namun tetap diletakkan

dalam porsi yang berimbang. Berita Kongres III PDIP masih dalam ranah

Page 161: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

perspektif teori narasi berita, dimana berita yang disajikan oleh Kompas meskipun

menonjolkan kesan bombastis dan penting namun masih bersifat wajar, natural

dan berisi tentang fakta peristiwa itu sendiri, disertai dengan pendapat dari

berbagai pihak ygpro dan kontra, sehingga membuat berita dapat dilihat dari

berbagai sisi, tidak terkesan memojokkan maupun mendukung pihak tertentu.

Pada Republika judul ditulis secara singkat, lugas, dan cenderung pada

kesan natural atau apa adanya. Dari segi tampilan tidak mencolok atau tidak

memberikan kesan penting terkait peristiwa Kongres jika dilihat dari proporsi

ruang yang diberikan, Dari pengamatan terhadap aspek judul, lead, struktur, dan

substansi berita kongres, maka pemberitaan mengenai Kongres III PDIP tidak

begitu mendapat perhatian yang besar dari Republika, dilihat dari ruang (space)

untuk berita kongres juga tidak sebesar ruang yang disediakan oleh Kompas dan

Media Indonesia dalam menyoroti hal ini. Selain penempatan halaman juga tidak

pada halaman utama, berita yang ditemukan juga relatif sedikit jumlahnya bila

dibandingkan dari koran lain. Namun hal tersebut tidak lantas membuat Republika

terkesan mengarahkan berita kearah negatif, karena setelah diamati pada

kontennya, berita-berita yang dianalisa bersifat netral, kritis dan berisi tentang

fakta peristiwa itu sendiri, disertai dengan opini dari berbagai pihak yg tidak

senada, sehingga membuat berita itu berimbang, tidak terkesan memojokkan

maupun mendukung pihak tertentu.

Berkaitan dengan berita yang disajikan oleh Media Indonesia judul

disajikan lebih panjang namun memberi kesan ringan yang menimbulkan

Page 162: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

pertanyaan pembaca. Berita-berita yang disajikan dengan menunjukkan

penekanan kepentingan sebuah judul berita. Perspektif yang digunakan dalam

mengamati pemberitaan Media Indonesia adalah perspektif Narrative Theories Of

News, namun ditemukan juga perspektif lain yaitu “The Social Contruction Of

Reality Perspective” pada berita yang berjudul “Jalan Ideologi Megawati Keras &

Penuh Godaan” & “Bangsa ini sudah mulai Pragmatis ”yang mengisahkan tentang

Megawati, dari kedua berita tersebut penulis menemukan adanya dramatisasi dan

personalisasi, berita tersebut mengupas mendalam mengenai kesedihan Megawati,

sehingga menimbulkan kesan persuasif kepada pembaca.

Ditemukan juga perspektif lain yaitu “Research On News Organizations“

yang mengemukakan bahwa semua berita adalah komoditas komersial yang

dikemas untuk dipasarkan kepada kemungkinan terluas khalayak. Berita sudah

dikembangkan seperti produk komoditas media dan disusun sesuai dengan

standarisasi yang spesifik. Berita “BERJUANG DEMI KESEJAHTERAAN

RAKYAT” merupakan naskah pidato yang dibacakan oleh Megawati pada

pembukaan Kongres III di Bali tersebut menunjukkan kepentingan berita karena

berita tersebut merupakan ruang yang dipesan oleh pihak partai untuk menyiarkan

manuver politik.

Page 163: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

B. Saran

Sebagai kajian yang baru dalam Ilmu Komunikasi, metode dan hasil

penelitian ini selayaknya memberi sumbangsih saran terhadap beberapa pihak

yang berkaitan dengan kajian dalam penelitian ini:

a) Bagi peneliti lainnya penelitian ini merupakan interpretasi peneliti

terhadap produksi teks media dalam hal ini surat kabar, setiap orang pasti

memiliki pandangan yang relatif berbeda maka dari itu hasil penelitian ini

dapat dijadikan acuan, ataupun bahan penelitian yang sejenis lainnya

untuk dapat melihat kecenderungan atau sikap yang disimpulkan peneliti

terhadap permasalahan ini.

b) Bagi pembaca media untuk lebih teliti dan jeli dalam melihat setiap hasil

produksi berita dari media, atas berbagai bentuk propaganda stategi yang

dikembangkan media massa dalam bentuk berita maupun grafis. Para

pembaca media diharapkan tidak sekedar membaca tapi memahami lebih

mendalam setiap kalimat yang disajikan sehingga dapat mengetahui

gagasan apa yang coba ditawarkan oleh media tersebut.

c) Bagi Media, kendatipun subyektifitas media tidak terelakkan terdapat pada

berita yang diproduksinya, namun media massa memang selayaknya harus

tetap berpegang teguh pada kode etik jurnalistik yang telah disepakati. Hal

ini untuk menghindari berita yang bersifat mendiskreditkan, persuasif pada

pihak tertentu yang akhirnya berdampak terhadap pendapat umum, dalam

hal ini terkait berita politik Kongres III Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan.

Page 164: PEMBERITAAN MEDIA CETAK MENGENAI KONGRES III PDIP … · paper. Implementation of the third congress of Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ... sendiri sudah setua zaman romawi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

d) Bagi kalangan akademis penelitian dengan menggunakan studi berita yang

merupakan Kajian perspektif tentang berita ini masih jarang dilakukan dan

tergolong baru, penelitian menggunakan metode ini juga jarang

dipergunakan oleh mahasiswa oleh karena itu maka ada baiknya agar studi

berita ini lebih banyak dikaji, dan disempurnakan dengan menutup

kekurangan-kekurangan pada penelitian ini sehingga memperkaya

khasanah studi perspektif narasi berita ini.