paper corruption combat in finlandia

13
Pemberantasan Korupsi di Negara Finlandia 7/10/2015

Upload: bagusdwia

Post on 29-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Anticorruption in Finland

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Corruption Combat in Finlandia

Pemberantasan Korupsi di Negara Finlandia

7 / 1 0 / 2 0 1 5

Page 2: Paper Corruption Combat in Finlandia

Pemberantasan Korupsi di Negara Finlandia 2015

A. GAMBARAN UMUM NEGARA FINLANDIA

Finlandia adalah sebuah negara Skandinavia yang juga termasuk negara Nordik. Karena terletak di Eropa Utara, Finlandia menjadi anggota dari Uni Eropa. Finlandia memiliki perbatasan darat dengan Swedia, Norwegia, dan Rusia sedangkan batas lautnya adalah Laut Baltik di barat daya, Teluk Finlandia di selatan, dan Teluk Bothnia di barat.

Beberapa fakta mengenai negara Finlandia adalah:

1. Ibukota negara ini adalah Helsinki, dengan jumlah penduduknya sebesar lima juta jiwa dengan luas wilayahnya 330.000 km², lebih kecil dari luas Pulau Sumatera.

2. Pada tahun 2001, 2002, dan 2005, Finlandia meraih peringkat 1 dari 146 negara dalam indeks ketahanan lingkungan.

3. Pada tahun 2012 dan 2013, Finlandia meraih peringkat 1 dari 168 negara dalam peringkat kebebasan pers dunia.

4. Peringkat 1 dari 125 negara pada tahun 2005-2006 dalam indeks daya saing global.5. Peringkat 1 dari 150 negara dalam Audit Demokrasi Dunia sesuai data yang dirilis oleh

World Audit.6. Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang dirilis oleh Transparancy International, dimana sejak

tahun 1999 sampai dengan 2014 hampir selalu mendapatkan IPK diatas nilai 9. Selama kurun waktu 16 tahun tersebut, Finlandia hanya 5 kali tidak berada di peringkat 1.

B. FAKTOR-FAKTOR RENDAHNYA KORUPSI DI FINLANDIA

Dalam hal pemberantasan korupsi, Negara Finlandia memiliki prestasi yang luar biasa, dalam kurun waktu 16 tahun, yaitu dari tahun 1999 s.d. 2014, Finlandia berhasil menjadi negara terbersih sebelas kali. Dalam paper ini kami akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya korupsi di Finlandia.

1. Faktor dari Segi Perekonomian

Salah satu faktor pendukung rendahnya korupsi di Finlandia adalah tingkat perekonomian yang sangat baik di Finlandia, yaitu:

a. Tingginya pendapatan per kapita negara Finlandia.

b. Biaya penddikan dan kesehatan yang gratis.

c. Rendahnya disparitas gaji pegawai di Finlandia.

Dari segi perekonomian, Negara Finlandia mempunyai keunggulan, yang pertama adalah pendapatan per kapita penduduk Finlandia yang sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan negara-negara maju seperti Jerman dan Inggris. Yang kedua, biaya pendidikan dan kesehatan yang gratis, di Finlandia semua biaya kesehatan dan pendidikan digratiskan, hal ini dikarenakan tingginya tarif pajak di Finlandia yaitu 49,2%. Yang ketiga adalah rendahnya disparitas gaji pegawai di Finlandia, sejumlah studi menunjukkan bahwa upah yang memadai dan kesenjangan pendapatan yang rendah dapat menurunkan korupsi. Pendapatan yang lebih tinggi meningkatkan kepuasan kerja dan mengurangi kecenderungan untuk menerima suap, sementara kesenjangan pendapatan lebih kecil

Page 1 of 11

Page 3: Paper Corruption Combat in Finlandia

Pemberantasan Korupsi di Negara Finlandia 2015

mengekang keserakahan. Perbandingan global menunjukkan bahwa upah pegawai Finlandia termasuk yang paling rendah di dunia.

Gambar 1

Pendapatan Per Kapita dari Beberapa Negara di Dunia

2. Faktor dari Segi Kebudayaan

Finlandia menduduki peringkat satu di dunia dalam hal kejujuran. Ternyata kejujuran ini lah yang menjadi modal utama Finlandia untuk maju. Karena nafas kejujuran ini ada di semua lini kehidupan. Salah satu sikap yang membersamai kejujuran adalah malu. Ketika seseorang jujur melakukan suatu perbuatan yang salah, maka dia tidak akan bisa berbohong menutupi perbuatannya, dan dia akan menanggung malu atas perbuatannya. Sehingga pada akhirnya prinsip kejujuran ini akan mengerem seseorang untuk tidak melakukan perbuatan yang salah. Dan inilah yang terjadi di Finlandia. Sering ketika penduduk asli Finlandia ditanya tentang alasan mereka berbuat jujur, mereka mengatakan bahwa sudah secara alami mereka jujur. Dan jujur ini diajarkan secara turun-menurun antar generasi. Sehingga kejujuran ini sangat mendarah daging dalam kehidupan penduduk Finlandia. Termasuk di dalamya kejujuran dalam menjalankan pemerintahan. Sehingga tidak heran jika Finlandia menduduki peringkat atas Indeks Persepsi Korupsi yang dirilis Transparancy International.

Salah satu buktinya adalah, Anneli Jäätteenmäki, PM perempuan pertama Finlandia mundur setelah dituduh berbohong kepada parlemen dan rakyat. Kebohongan itu menyangkut kebocoran informasi politik ketika dia berkampaye.

3. Faktor dari Segi Pendidikan

Berbicara mengenai kesuksesan Finlandia dari berbagai aspek tidak terlepas dari peranan sistem pendidikan di Finlandia. Sistem pendidikan di Finlandia dinilai sebagai salah satu

Page 2 of 11

Page 4: Paper Corruption Combat in Finlandia

Pemberantasan Korupsi di Negara Finlandia 2015

sistem pendidikan paling efektif di dunia. Secara konsisten, Finlandia menempati urutan 10 besar di dunia terkait capaian pendidikan di bidang matematika, sains, dan kemampuan membaca. Dengan tingkat melek huruf dewasa hampir 100%, penduduk Finlandia dinilai mampu memahami, melaksanakan, dan melindungi hak-hak mereka. Beberapa aspek yang mendukung kesuksesan pendidikan di Finlandia adalah sebagai berikut:

a. Sistem Rekruitment Guru yang Ketat

Guru merupakan salah satu profesi yang paling dihormati di Finlandia. Profesi guru memiliki tingkat persaingan yang sangat ketat dan hanya bisa diisi oleh calon-calon terbaik. Calon guru harus lulus dari ujian matrikulasi dengan nilai terbaik, baik dari segi akademis maupun kemampuan interpersonal. Setelah lulus dari ujian tersebut, calon guru juga diharuskan mengikuti aktifitas simulasi kegiatan pendidikan dimana calon guru mempelajari pelaksanaan pendidikan dari sisi sosial, khususnya menyangkut interaksi sosial dan pengembangan kemampuan komunikasi.

b. Sistem Pendidikan yang Baik

Berbeda dengan sistem pendidikan pada umumnya, tidak ada test wajib yang harus diikuti siswa di 6 tahun pertama pendidikan, tidak ada perbandingan atau kompetisi, baik antar siswa, sekolah, maupun daerah. Tidak ada sistem peringkat yang didasarkan pada nilai akademis, hal ini berlaku untuk siswa maupun guru. Sistem pendidikan di FInlandia tidak berfokus pada mengejar keunggulan akademis, namun lebih berfokus pada kesetaraan kesempatan dan kerjasama antar siswa dan guru. Terlepas dari hal itu, Finlandia secara konsisten menempati peringkat yang tinggi atas capaian pendidikan di bidang akademis.

c. Sekolah tanpa Dipungut Biaya

Sejak tahun 1950-an, layanan sosial di Finlandia diperluas secara signifikan, termasuk di dalamnya pendidikan dasar gratis dan peluang untuk menempuh pendidikan di jenjang yang lebih tinggi secara gratis untuk setiap penduduk tanpa ada pengecualian. Semua biaya pendidikan tersebut ditanggung oleh negara.

Aspek-aspek tersebut di atas menjadikan penduduk Finlandia menjunjung tinggi kesetaraan antar sesama. Pendidikan lebih difokuskan pada pembentukan siswa menjadi manusia yang lebih baik dan menghargai diri mereka sendiri tanpa merendahkan orang lain ataupun sebaliknya. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan rekruitment yang ketat terhadap tenaga pengajar yang tidak hanya difokuskan pada kemampuan akademis, namun pada kemampuan interpersonal dan interaksi sosial yang baik.

4. Faktor dari Segi Penegakan Hukum

a. Undang -Undang

Permasalahan Korupsi tidak diatur secara khusus dalam sebuah undang-undang tersendiri, namun secara umum terdapat dua undang-undang yang menyangkut permasalahan korupsi di Finlandia yang digunakan dalam proses penegakan hukum di bidang korupsi, yaitu Undang-Undang Prosedur Administrasi dan Undang-Undang

Page 3 of 11

Page 5: Paper Corruption Combat in Finlandia

Pemberantasan Korupsi di Negara Finlandia 2015

Hukum Pidana. Undang-Undang Prosedur Administrasi lebih menekankan pada tata perilaku yang baik dalam organisasi publik dengan prinsip-prinsip yang melandasinya antara lain, mengharuskan pejabat untuk bertindak adil dan melaksanakan pekerjaannya serta menjalankannya sesuai dengan peraturan yang berlaku serta dalam pemberian pelayanan mereka dilarang memungut biaya. Sedangkan menurut Undang-Undang Hukum Pidana ada beberapa pasal-pasal khusus yang mengatur perbuatan pegawai pemerintah yang dikategorikan sebagai perbuatan melanggar hukum, seperti menerima suap, melakukan pemerasan, menerima suap sebagai anggota parlemen, membocorkan rahasia jabatan, dan melanggar kewajiban jabatan.

b. Badan Penegak Hukum

Proses Penegakan hukum di bidang korupsi ditangani oleh beberapa badan penegakan hukum, hal ini dikarenakan tidak terdapatnya lembaga yang bertugas secara khusus dibentuk untuk menangani permasalahan korupsi. Beberapa instansi yang berperan dalam proses penegakan hukum dan juga berperan serta dalam proses pencegahan korupsi antara lain

1) National Bureau of Investigation (Keskusrikospoliisi)National Bureau of Investigation(NBI) adalah sebuah lembaga negara yang berada dibawah naungan Kepolisian Nasional Finlandia. Dalam proses penegakan hukumnya NBI berfokus kepada kejahatan yang bersifat derius dan terorganisir, sedangkan dalam bidang korupsi NBI membentuk unit khusus anti korupsi yang berfungsi untuk melakukan deteksi dini terhadap pelanggaran pemanfaatan sumber daya yang ditujukan untuk kegiatan korupsi, serta memberikan gambaran mengenai situasi nasional terkait dengan proses deteksi dan penyelidikan kejahatan korupsi.

2) National Audit Office (Valtiontalouden tarkastusvirasto)National Audit Office (NAO) adalah badan audit nasional yang bertugas untuk melakukan audit keuangan dan audit kinerja, dalam prakteknnya NAO bersifat terbuka sehingga masyarakat dapat memberikan masukan maupun complain terhadap berbagai masalah yang menyangkut manajemen keuangan pemerintah, kebijakan ekonomi public, serta dugaan terhadap penyalahgunaan dana pemerintah.

3) OmbudsmanOmbudsman bersifat independen dan memiliki tugas utama untuk memonitor tindakan semua pegawai negeri dari tingkat tertinggi ke bawah dengan kewenangan untuk dapat menyelidiki anggota Perlemen, menteri dan bahkan kepala negara jika diduga melakukan perbuatan melanggar hukum.

4) Criminal Investigation of Corruption

Criminal Investigation of Corruption (O.C.R.C.) atau Lembaga Investigasi Korupsi yang bertugas jika diminta oleh kejaksaan dan tidak dapat bertindak atas inisiatif sendiri dalam melakukan kegiatan investigasi korupsi. Secara umum OCRC bertanggungjawab untuk:

Page 4 of 11

Page 6: Paper Corruption Combat in Finlandia

Pemberantasan Korupsi di Negara Finlandia 2015

a. Menyelidiki kejahatan yang kompleks dan serius serta pelanggaran kepentingan publik termasuk korupsi di sektor swasta;

b. Mendukung brigade polisi peradilan (judicial police) dalam menyelidiki pelanggaran dan kejahatan tersebut;

c. mendukung kegiatan dalam kasus menyelidiki pelanggaran yang dilakukan terkait dengan kontrak pengadaan publik dan subsidi publik. OCRC juga bertugas mengawasi urusan otorisasi, izin, dan persetujuan yang relatif rawan korupsi,

d. Mengelola dan memanfaatkan dokumentasi khusus dalam mencegah dan melawan korupsi.

5) National Council for Crime Prevention

National Council For Crime Prevention (NCCP) adalah sebuah otoritas di Finlandia yang bertugas untuk mendampingi lembaga negara lain dalam mengembangkan dan melaksanakan pengukuran spesifik dalam aksi pencegahan korupsi.

6) Financial Supervision Authority

Financial Supervision Authority (FIN-FSA) adalah lembaga ototritas nasional yang memiliki wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap pasar modal dan para pelaku perdagangan yang terlibat didalamnya.

Dengan tidak adanya lembaga yang secara khusus menangani korupsi maka proses pengendalian administratif dan pencegahan yang telah didesentralisasikan kedalam berbagai institusi pemerintahan menjadi ujung tombak dalam pemberantasan korupsi. Pengawasan yang dilakukan dengan mekanisme audit baik internal maupun eksternal pada akhirnya memegang peranan kunci sebagai deteksi dini potensi timbulnya korupsi serta pemberantasan korupsi di finlandia.

5. Faktor dari Segi Pemerintahan

Negara Finlandia merupakan negara dengan peringkat pendidikan terbaik di dunia, adapun hal ini didukung oleh:

a. Sistem Pemerintahan yang baik dan transparan.

b. Pelayanan publik yang bebas biaya.

c. Larangan PNS untuk terlibat dalam politik.

d. Kesejajaran gender dalam parlemen dan Pemerintahan. Berdasarkan penelitian dari World Bank, partisipasi wanita dalam parlemen membantu mengurangi tingkat korupsi.

Di Finlandia tidak ada staf dan pegawai dalam pemerintahan yang memasuki dunia politik. Contohnya, dari sekitar 3.000 staf dan pegawai di Kementerian Industri dan Perdagangan, hanya Menteri saja yang merupakan politisi. Sedangkan staf dan pegawainya adalah orang lapangan yang tumbuh dari bawah. Hal ini menyebabkan tak ada kepentingan politik atau memasukkan orang-orang politik yang tidak kompeten ke kementerian apa pun di

Page 5 of 11

Page 7: Paper Corruption Combat in Finlandia

Pemberantasan Korupsi di Negara Finlandia 2015

Finlandia. Bermula dari hal tersebut juga akhirnya timbul kepercayaan (trust) yang tinggi pada masyarakat.

C. KASUS-KASUS KORUPSI DI FINLANDIA

Dari sebuah artikel yang terbit pada 4 Desember, 2014 oleh sulitabatigol, ada tiga kasus dugaan korupsi yang cukup mengejutkan di Finlandia. Hal ini telah mengguncang pemahaman warga tentang apa yang diterima dan apa yang tidak, dan memberikan kontribusi untuk pemahaman tentang apa yang bisa disebut “korupsi struktural,” dan cara non-transparan melakukan bisnis di Finlandia.

Kasus pertama berpusat pada urusan bisnis pribadi antara dua pengusaha, CEO Finnair, yang 58,8 persen milik negara dan CEO dari perusahaan asuransi yang kebetulan juga ketua Finnair. Tidak ada kerugian yang ditimbulkan tapi ada penyelidikan hubungan dimana Mika Vehvilainen CEO Finnair menjual apartemennya untuk sekitar 1,8 juta euro untuk perusahaan asuransi yang dijalankan oleh Finnair pada saat perusahaan asuransi juga mendirikan sebuah maskapai penerbangan kargo. Vehvilainen tinggal di apartemen setelah itu dijual dengan Finnair membayar sewa 6.800 Euro, yang membawa manfaat pajak yang cukup besar.

Wakil Jaksa Agung Jorma Kalske memutuskan untuk tidak mengajukan tuntutan korupsi karena penyelidikan tidak menemukan hubungan antara pengaturan perumahan Vehvilainen dan pendirian maskapai penerbangan kargo dan bahwa tidak ada pelanggaran hukum. Pengumuman ini memicu perdebatan sengit tentang kepentingan publik dan swasta. Bahkan Vehvilainen mengatakan bahwa “tidak cukup untuk mengikuti undang-undang, tetapi juga harus mempertimbangkan sudut pandang etika dan bagaimana hal-hal mungkin terlihat.”

Dalam kasus lain potensi kronisme polisi telah memulai penyelidikan pengadaan publik di Vantaa, kota terbesar keempat di Finlandia dalam hal populasi, tak jauh dari Helsinki. Sejauh ini, tidak ada kerugian yang parah, namun polisi telah menemukan rantai hubungan yang mencurigakan antara politisi lokal dan bisnis konstruksi di awal 1990-an, termasuk fakta bahwa mantan walikota Vantaa telah membayar sewa sangat rendah untuk sebuah perusahaan yang berhubungan erat dengan perencanaan kota inVantaa.

Kasus ketiga muncul dari kemungkinan penyalahgunaan uang pajak untuk tujuan politik. Beberapa yayasan sering terkait erat dengan partai politik dalam membangun perumahan rakyat yang disubsidi negara. Kasus saat ini menyangkut Nuorisosäätiö, sebuah yayasan dengan jaringan yang sangat dekat dengan partai terbesar ketiga Finlandia, Partai Center.

Jaksa menuduh bahwa anggota dewan yayasan memberikan bantuan keuangan tersembunyi untuk Partai Center. Dalam media hal ini dibahas sebagai contoh korupsi struktural. Konsep ini bahkan disebut oleh mantan wakil yayasan dalam kesaksiannya dan dibahas lebih lanjut dalam sebuah editorial dari Helsingin Sanomat, surat kabar nasional utama di Finlandia.

Page 6 of 11

Page 8: Paper Corruption Combat in Finlandia

Pemberantasan Korupsi di Negara Finlandia 2015

D. SISI LAIN NEGARA FINLANDIA

OECD Working Group on Bribery memberikan kritik kepada Negara Finlandia bahwa Finlandia harus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesadaran hukum (konsekuensi) perusahaan Finlandia jika mereka atau afiliasinya yang beroperasi atas nama mereka, melakukan suap di luar negeri untuk mendapatkan proyek.

Semenjak tahun 1995, Transparency International telah menerbitkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) setiap tahun yang mengurutkan negara-negara di dunia berdasarkan persepsi (anggapan) publik terhadap korupsi di jabatan publik dan politis. Nilai dari indeks ini sering diperdebatkan karena berdasarkan hasil survei hasilnya tidak bisa dihindarkan dari sifat subjektif. Karena korupsi selalu bersifat tersembunyi maka mustahil untuk mengukur secara langsung sehingga digunakan parameter untuk mengukur tingkat korupsi. Contohnya adalah dengan mengambil sampel survei persepsi publik melalui berbagai pertanyaan. Selain itu apa yang didefinisikan atau dianggap sah sebagai korupsi berbeda-beda di berbagai wilayah hukum misalnya adalah sumbangan politis sah di satu wilayah hukum namun mungkin tidak sah di wilayah lain. Sesuatu yang dianggap tip biasa di suatu negara bisa dianggap sebagai penyogokan di negara lain. Dengan demikian hasil survei harus dimengerti secara khusus sebagai pengukuran persepsi (anggapan) publik, bukanyaa satu ukuran yang objektif terhadap korupsi.

Statistik dari tahun yang berbeda juga belum tentu bisa dibandingkan. Perubahan dari tahun ke tahun di hasil suatu negara ditimbulkan bukan hanya dari perubahan persepsi terhadap penampilan suatu negara namun juga dari perubahan sampel dan metodologi. Setipa tahun beberapa sumber tidak diperbaharui dan harus dihilangkan dari IPK, sementara sumber baru dan terpercaya akan ditambahkan. Dengan berbeda-bedanya peserta dan metodologi, perubahan skor suatu negara bisa juga berhubungan dengan kenyataan bahwa pandangan-pandangan berbeda telah dikumpulkan dan pertanyaan-pertanyaan berbeda telah diberikan.

Penyusunan peringkat melalui empat tahap dan menggunakan data dari 12 organisasi yang mengukur sektor-sektor publik di seluruh dunia. Harus ada setidaknya tiga survei kredibel untuk tiap negara agar bisa masuk ke dalam survei, dan karena inilah banyak negara-negara kecil di daerah Pasifik, seperti Fiji, tidak masuk dalam survei, karena tidak ada sumber kredibel yang cukup. Indikator tingkat korupsi suatu negara di lihat dari :

1. Partai politik, 2. Sistem peradilan, 3. Kepolisian, dan 4. Layanan masyarakat.

Karena hanya adanya 4 kriteria tersebut, maka kurang mencerminkan tingkat “kebersihan” negara dari korupsi.

E. KESIMPULAN

Page 7 of 11

Page 9: Paper Corruption Combat in Finlandia

Pemberantasan Korupsi di Negara Finlandia 2015

1. Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat korupsi di Finlandia bisa digolongkan dalam beberapa sektor yaotu perekonomian, kebudayaan, pendidikan, penegakan hukum dan sistem Pemerintahan.

2. Dari beberapa faktor tersebut yang paling menonjol adalah kebudayaan, pendidikan dan sistem Pemerintahan. Dari segi kebudayaan Negara Finlandia sangat menjunjung tinggi kejujuran, dari segi pendidikan Negara Finlandia memiliki kualitas pendidikan terbaik di dunia dan dari segi Pemerintahan negara Finlandia memiliki salah satu pelayanan publik terbaik di dunia.

3. Meskipun negara Finlandia adalah negara dengan gelar terbersih dari korupsi terbanyak, namun masih terdapat beberapa penyuapan oleh warga negara Finlandia di luar negeri, namun meskipun adanya permasalahan ini, secara keseluruhan kualitas pemberantasan korupsi di Finlandia sudah sangat baik.

Page 8 of 11

Page 10: Paper Corruption Combat in Finlandia

DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Finlandia

2. https://nusantaranews.wordpress.com/2009/12/08/budaya-antikorupsi-dari-finlandia/

3. http://studieropa.com/24-fakta-sistem-pendidikan-terbaik-dunia-finlandia/

4. http://bisnis.liputan6.com/read/548274/10-negara-dengan-tarif-pajak-tertinggi-di-dunia

5. http://www.transparency.org/cpi2014

6. http://blogs.wsj.com/corruption-currents/2010/10/19/oecd-says-finland-must-improve-bribery-liability-awareness/

7. http://www.kompasiana.com/betrikaoktaresa/finlandia-teladan-dalam-pemberantasan-korupsi_54f69eb1a33311c5028b525f

8. https://sulitabatigol.wordpress.com/2014/12/04/tiga-negara-terkorup-dan-tiga-negara-terbersih/

9. “Combating Corruption The FinnishExperience”, Ministry of Foreign Affair of Finland

10. “Anti-Corruption Handbook for Develpment Practicioner” Ministry of Foreign Affair of Finland