perbandingan kesejahteraan indonesia & finlandia

16
JU F U POLITICS PERBANDINGAN KESEJAHTERAAN INDONESIA JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG A DAN FINLANDIA

Upload: melyansyah-sa

Post on 11-Feb-2016

522 views

Category:

Documents


40 download

DESCRIPTION

Merupakan sebuah essay yang ditulis untuk memabndingkan kesejahteraan antara Indonesia dan Finlandia dari perspektif Social-Democratic Welfare State

TRANSCRIPT

Page 1: Perbandingan Kesejahteraan Indonesia & Finlandia

POLITICSPERBANDINGAN KESEJAHTERAAN INDONESIA DAN FINLANDIA

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

POLITICSPERBANDINGAN KESEJAHTERAAN INDONESIA DAN FINLANDIA

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

POLITICSPERBANDINGAN KESEJAHTERAAN INDONESIA DAN FINLANDIA

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

Page 2: Perbandingan Kesejahteraan Indonesia & Finlandia

Comparative Politics Kesejahteraan Indonesia Vs Finlandia

Perspektif “Social-Democratic Welfare” : Apakah Indonesia Sejahtera?

Essay Ilmiah

Perspektif “Social-Democratic Welfare” : Apakah Indonesia Sejahtera?(Perbandingan Kesejahteraan Indonesia dan Finlandia)

Essay ini ditulis untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perbandingan Politik dan

Pemerintahan. Secara substantif essay ini akan membandingkan kesejahteraan

antara Indonesia dan Finlandia.

Ditulis Oleh :

Melyansyah

1216021072

Dosen Pengampu :

Dr. Ari Darmastuti

Budi Kurniawan, S.IP., M.Pub.Pol.

“Ketika Mahasiswa tidak ada lagi rasa ingin tahu, maka hilanglah sudah

kehidupan kampus – Syarief Makhya”

Page 3: Perbandingan Kesejahteraan Indonesia & Finlandia

Comparative Politics Kesejahteraan Indonesia Vs Finlandia

Perspektif “Social-Democratic Welfare” : Apakah Indonesia Sejahtera?

Perspektif “Social-Democratic Welfare” : Apakah Indonesia Sejahtera?(Perbandingan Kesejahteraan Indonesia dan Finlandia)

Melyansyah1

Pendahuluan

Disparitas kesejahteraan antara Indonesia dan Finlandia bagaikan langit dan bumi.

Meskipun kedua negara sama-sama tenggelam dalam arus demokratisasi namun

hasil capaian kedua negara sangat berbanding terbalik. Jika melihat kondisi sosial

ekonomi Indonesia sekarang cukup memperihatinkan. Angka buta huruf di

Indonesia masih cukup tinggi yaitu mencapai 4,2 % dari jumlah penduduk

Indonesia.2 Kemudian kualitas kesehatan di Indonesia juga masih sangat rendah

ditambah lagi dengan semakin melemahnya kurs Rupiah terhadap Dollar.

Keadaan ironis tersebut direfleksikan juga dalam human development index

Indonesia yang masih menempati urutan 108 dari 187 negara.3

Komitmen pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera pun masih

sebatas jargon belaka. Rendahnya komitmen pemerintah tersebut dipertegas

dengan social expenditure Indonesia yang sangat rendah di antara negara-negara

di dunia yaitu di bawah 2 %. Keadaan tersebut berbanding terbalik dengan

Finlandia yang benar-benar berkomitmen untuk mewujudkan negara yang

sejahtera, yaitu dengan menjamin terwujudnya kondisi sosial ekonomi yang baik.

Hal tersebut dapat dilihat dari sosial expenditure Finlandia yang menyentuh

angkat 28,3 % di bawah Perancis, Denmark dan Belgia.4 Berdasarkan argumentasi

dan deskripsi di atas, thesis utama yang diangkat dalam essay ini adalah Indonesia

bukanlah sebuah negara yang sejahtera dan tidak memiliki komitmen untuk

mewujudkan welfare state.

1Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UniversitasLampung. Sekarang sedang aktif belajar sebagai peneliti muda di Laboratorium Politik Lokal danOtonomi Daerah FISIP UNILA.2 Laporan Tahunan Kemendikbud RI.3The 2013 Human Development Report, "The Rise of the South: Human Progress in a DiverseWorld". HDRO (Human Development Report Office) United Nations Development Programme.hlm. 144–147. Diakses tanggal 12 Juni 2015 Pukul 17.34 WIB.4 OECD, Social Expenditure Update, the OECD Social Expenditure database, November 2014.

Page 4: Perbandingan Kesejahteraan Indonesia & Finlandia

Comparative Politics Kesejahteraan Indonesia Vs Finlandia

Perspektif “Social-Democratic Welfare” : Apakah Indonesia Sejahtera?

Gambar 1. Peta Negara berdasarkan Indeks Pembangunan ManusiaSumber : UNDP 2013

Theory Of Welfare State : Perspektif “Social-Democratic WelfareCapitalism”

Negara sejahtera, adil dan makmur merupakan dambaan setiap negara di dunia.

Karena pada esensinya tujuan hidup bernegara adalah untuk mencapai

kesejahteraan. Namun konsepsi negara yang sejahtera mengalami diskursus

definitif dan perspektif. Meskipun demikian konsepsi welfare state yang dipahami

secara umum adalah sebagai “its involves state responsibility for securing some

basic modicum of welfare for its citizens.”5 Secara garis besar memang welfare

5 Gøsta Esping-Andersen, 1990, The Three Worlds of Welfare Capitalism, Princeton: PrincetonUniversity Press, hlm. 19.

Page 5: Perbandingan Kesejahteraan Indonesia & Finlandia

Comparative Politics Kesejahteraan Indonesia Vs Finlandia

Perspektif “Social-Democratic Welfare” : Apakah Indonesia Sejahtera?

state dipahami sebagai tanggung jawab negara untuk memenuhi kebutuhan dasar

bagi warga negaranya. Pemenuhan kebutuhan dasar tersebut dapat dilihat melalui

dua perspektif, yaitu ; pendekatan liberal (liberal approach) yang mengutamakan

kekayaan dan pendekatan sosialis (socialist approach) yang menepatkan

kesamarataan di atas segalanya.6

Kedua pendekatan tersebut berakhir pada topologi welfare state yang terdiri dari

tiga jenis yaitu ; liberal welfare capitalism, conservative welfare capitalism dan

social-democratic welfare capitalism.7 Namun dalam pembahasan kali ini penulis

akan menggunakan social-democratic welfare capitalism sebagai panduan serta

kaca mata untuk melihat dan mengukur kesejahteraan Indonesia dan Finlandia.

Konsep ini memahami kesejahteraan sebagai pemenuhan social security dalam

equality on the highest standards. Konsep ini dinilai relevan untuk menilai

kesejahteraan kedua negara karena sama-sama menganut sistem demokrasi dalam

aktualisasi politik dan pemerintahan.

Instrumen Perbandingan (Comparison Instrument)

Instrumen untuk membandingkan kesejahteraan antara Indonesia dan Finlandia

dapat menggunakan beberapa instrumen atau indikator yaitu diantaranya ;

Pertama, Pendapatan per kapita. Menurut aliran klasik ekonomi pembangunan,

kesejahteraan dan pembangunan suatu negara dikatakan berhasil apabila memiliki

pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, salah satunya adalah peningkatan

Gross Domestic Product (GDP) setiap tahunnya.8 Kedua, Indeks Pembangunan

Manusia. Selain pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sebuah negara juga bisa

dilihat dari kualitas hidup warga negara dengan melihat keadaan sosial di suatu

wilayah berdasarkan kemapanan elemen-elemen sosial di masyarakat seperti

pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan lain sebagainya.9 Ketiga, Belanja Sosial

6 Kenneth Newton & Jan W. Van Deth, 2010, Foundations of Comparative Politics : Democraciesof the Modern World, New York : Cambridge University Press.7 Loc.cit.8 Sylvia Chant dan Cathy Mcllwaine, 2009, Geographies Of Development in the 21st Century,Cheltenham, MPG Books Ltd.9 Michael P. Todaro & Stephen C. Smith, 2012, Economic Development, New York : Pearson.

Page 6: Perbandingan Kesejahteraan Indonesia & Finlandia

Comparative Politics Kesejahteraan Indonesia Vs Finlandia

Perspektif “Social-Democratic Welfare” : Apakah Indonesia Sejahtera?

(Social Expenditure). Penjaminan kehidupan sosial yang mapan adalah kewajiban

negara untuk mewujudkan welfare state. Kapasitas ekonomi yang diukur dengan

GDP serta keadaan sosial kekinian hanya sekedar motivasi bagi negara untuk

berkomitmen lebih dalam menciptakan negara yang sejahtera yang ditujukkan

oleh anggaran belanja di bidang sosial. 10

Negara Penjaga Malam “Naachtwachterstaate” : Indonesia Vs Finlandia

Welfare state merupakan sebuah konsep yang menekankan peran negara agar bisa

memberikan pelayanan sosial kepada seluruh warga negara secara universal dan

komprehensif.11 Pemenuhan kebutuhan sosial tersebut tidak bisa dilakukan tanpa

adanya sumber daya ekonomi. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi sangat

penting bagi kesejahteraan. Secara global dan khususnya di negara-negara industri

maju, pertumbuhan ekonomi telah memperkuat integrasi dan solidaritas sosial,

serta memperluas kemampuan dan akses orang terhadap pelayanan kesehatan,

pendidikan, tempat tinggal, dan perlindungan sosial.12 Kemapanan ekonomi

sebuah negara bisa termanifestasi dalam pendapatan per kapita. Dengan adanya

pendapatan perkapita yang tinggi, sebuah negara memiliki kesempatan dan

potensi yang lebih besar untuk mensejahterakan rakyatnya. Oleh karena itu,

sangatlah penting membandingkan GDP per kapita antara Indonesia dan

Finlandia.

Tabel 1. Pendapatan per kapita Indonesia dan Finlandia

TahunGDP Per Capita ($)

Indonesia Finlandia2009 7,661 36,6942010 8,030 37,7552011 8,442 38,6052012 8,856 38,104

Sumber : United Nations Development Programme (UNDP)

10 Kenneth Newton & Jan W. Van Deth, 2010, Op.Cit.11 Abdul Rahman, Kontribusi Paham Liberal Dan Islam Terhadap Konsep Welfare State DalamUUD 1945, Jurnal Al-Fikr Volume 15 No. 3 Tahun 2011.12 Edi, Suharto, 2005, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat : Kajian StrategisPembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Bandung: Refika Aditama

Page 7: Perbandingan Kesejahteraan Indonesia & Finlandia

Comparative Politics Kesejahteraan Indonesia Vs Finlandia

Perspektif “Social-Democratic Welfare” : Apakah Indonesia Sejahtera?

Gambar 2. Pendapatan per kapita Indonesia dan FinlandiaSumber : United Nations Development Programme (UNDP)

Pembangunan ekonomi yang mapan akan memberikan kesempatan yang sangat

besar bagi negara untuk memberikan pelayanan dasar kepada rakyat. Dengan

GDP yang sangat besar Finlandia memilki kesempatan yang sangat besar untuk

memberikan pelayanan dasar kepada warga negaranya. Sehingga tidak

mengherankan jika layanan sosial di bidang pendidikan dan kesehatan di

Finlandia diperoleh secara gratis serta memperoleh pelayanan maksimal. Keadaan

tersebut berbanding terbalik dengan Indonesia. Pembangunan ekonomi di

Indonesia masih lemah malah cenderung tidak stabil. Instabilitas tersebut dapat

terlihat dengan semakin melemahnya kurs Rupiah terhadap Dollar, bahkan hampir

menembus angka Rp 14.000/Dollar. Realitas tersebut dipertegas oleh Haque

bahwa di negara berkembang, globalisasi dan ekonomi pasar bebas yang

menuntut pertumbuhan ekonomi malah telah memperlebar kesenjangan,

menimbulkan kerusakan lingkungan, menggerus budaya dan bahasa lokal, serta

memperparah kemiskinan.13

13 Ibid

7.661 8.030 8.442 8.856

36.694 37.755 38.605 38.104

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

45.000

2009 2010 2011 2012

GD

P P

er C

apit

a ($

)

Tahun

Indonesia

Finlandia

Page 8: Perbandingan Kesejahteraan Indonesia & Finlandia

Comparative Politics Kesejahteraan Indonesia Vs Finlandia

Perspektif “Social-Democratic Welfare” : Apakah Indonesia Sejahtera?

Pembangunan ekonomi yang tinggi ditujukkan oleh GDP Per kapita tidaklah

cukup untuk membuktikan sebuah negara tergolong dalam negara yang sejahtera.

Pembangunan di aspek lain juga sangat penting diamati terutama pada aspek

sosial dasar seperti bidang pendidikan, kesehatan dan pekerjaan setiap warga

negara. Kebutuhan tersebut harus dipenuhi oleh negara sebagai pemangku kuasa

tertinggi. Pemenuhan kebutuhan tersebut akan menciptakan kepuasan dan

kebahagiaan bagi warga negara. Seperti yang dinyatakan oleh “Bapak

Kesejahteraan Negara” (father of welfare state) Jeremy Bentham (1748-1832),

bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menjamin the greatest

happiness (atau welfare) of the greatest number of their citizens. Menurutnya,

aksi-aksi pemerintah harus selalu diarahkan untuk meningkatkan kebahagian

sebanyak mungkin orang. Gagasan Bentham ini berkontribusi dalam reformasi

hukum, peranan konstitusi dan penelitian sosial bagi pengembangan kebijakan

sosial.14

Argumen Bentham di atas juga dipertegas oleh Amartya Sen (1998), seorang

pakar ekonomi modern yang mendapatkan Nobel Laureate in Economic, yang

menyatakan bahwa “Development can be seen.... as a process of expanding the

real freedoms that people enjoy.”15 Pentingnya keadaan sosial warga negara

memang menjadi salah satu tolak ukur dalam kesejahteraan. Secara global,

keadaan sosial suatu negara dapat termanifestasi dalam human development index

atau indeks pembangunan manusia. Sehingga dalam anailis ini perlu

membandingkan indeks pembangunan manusia antara Indonesia dan Finlandia.

Perbandingan indeks pembangunan manusia antar Indonesia dan Finlandi

digambarkan sebagai berikut :

14 Bessant, Judith, Rob Watts, Tony Dalton dan Paul Smith, 2006, Talking Policy: How SocialPolicy in Made, Crows Nest: Allen and Unwin.15 Michael P. Todaro & Stephen C. Smith, 2012, op.cit.

Page 9: Perbandingan Kesejahteraan Indonesia & Finlandia

Comparative Politics Kesejahteraan Indonesia Vs Finlandia

Perspektif “Social-Democratic Welfare” : Apakah Indonesia Sejahtera?

Tabel 2. Indeks Pembangunan Manusia Indonesia dan Finlandia

TahunIPM

Indonesia Finlandia2009 0.65 0.892010 0.66 0.92011 0.67 0.92012 0.67 0.92013 0.68 0.9

Sumber : Human Development Report 201416

Gambar 3. Indeks Pembangunan Manusia Indonesia dan FinlandiaSumber : Human Development Report 2014

Melalui gambar di atas dapat diketahui bahwa Finlandia memilki kualitas

kehidupan bangsa yang nyaris sempurna. Sedangkan Indonesia masih dalam

kategori menengah. Jika coba melihat realita yang ada, keadaan Indonesia

memang masih sangat memperihatinkan. Masih banyak warga negara di pelosok-

pelosok negeri yang masih belum terjamah oleh pelayanan pemerintah terutama di

wilayah-wilayah perbatasan, dimana mereka masih terombang-ambing akibat

sengketa teritorial. Padahal dalam idelaitas negara harusnya memfasilitasi setiap

warga negara tanpa terkecuali, seperti disebutkan dalam Pasal 40 dari piagam

HAM PBB tahun 1948 yang mengatur: “setiap orang mempunyai hak atas

standar hidup yang memadai untuk hidup sehat dan sejahtera bagi diri dan

16 United Nations Development Programme diakses pada tanggal 12 Juni 2015 Pukul 18.30.

0,65 0,66 0,67 0,67 0,68

0,89 0,9 0,9 0,9 0,9

00,10,20,30,40,50,60,70,80,9

1

2009 2010 2011 2012 2013

Inde

ks P

emba

ngun

an M

anus

ia

Tahun

Indonesia

Finlandia

Page 10: Perbandingan Kesejahteraan Indonesia & Finlandia

Comparative Politics Kesejahteraan Indonesia Vs Finlandia

Perspektif “Social-Democratic Welfare” : Apakah Indonesia Sejahtera?

keluarganya,...”17 kemudian dalam Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi:

“tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan”.18 Namun realitas berbicara berbeda berupa kenyataan pahit, ketika

sebagian besar warga negara di perbatasan tidak tersentuh oleh negara bahkan

tidak jarang jika negara tetangga yang memberi makan anak bangsa ini.

Realitas yang ada harusnya menjadi motivasi dan beban moral bagi Indonesia

untuk menciptakan kesejahteraan bagi setiap warga negara. Komitmen untuk

mewujudkan kesejahteraan memang sangat dibutuhkan oleh Indonesia. Namun

komitmen tersebut masih merupakan mimpi semata. Hal tersebut dibuktikan

dengan sangat rendahnya belanja sosial (social expenditure) Indonesia yang

dianggarkan dalam APBN setiap tahunnya. Permasalahan utamanya adalah

bagaimana program-program kesejahteraan akan dapat dilaksanakan jika alokasi

sumber daya sangat terbatas bahkan sangat sedikit. Keadaan tersebut berbanding

terbalik dengan Finlandia. Jaminan kesejahteraan di Finlandia hampir memakan

anggaran 1/3 dari APBN. Hal ini menunjukkan komitmen yang sangat kuat dari

pemerintah Finlandia untuk mewujudkan kesejahteraan bagi warga negaranya.

Disparitas belanja sosial (social expenditure) kedua negara dapat dilihat pada

gambar di bawah ini :

17 Universal Declaration of Human Right, 1948, United Nations.18 Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945.

Page 11: Perbandingan Kesejahteraan Indonesia & Finlandia

Comparative Politics Kesejahteraan Indonesia Vs Finlandia

Perspektif “Social-Democratic Welfare” : Apakah Indonesia Sejahtera?

Gambar 4 & 5. Social Expenditure Indonesia dan FinlandiaSumber : OECD 2014

Belanja sosial Indonesia memperlihatkan betapa rendahnya komitmen untuk

menciptakan kesejahteraan di Indonesia. Hal tersebut terlihat jelas dari belanja

sosial Indonesia yang di bawah 5 % bahkan lebih rendah dari India yang memiliki

belanja sosial 2,5 %. Dengan angka belanja sosial yang sangat rendah tersebut

Indonesia hampir sama saja tidak memiliki komitmen untuk menjamin

terpenuhinya kebutuhan dasar setiap warga negara atau bisa dinyatakan bahwa

kehadiran negara sebagai pelayan publik dinilai “tidak ada”. Sangatlah wajar jika

Indonesia tergolong dalam model kesejahteraan minimal, ditandai dengan

pengeluaran pemerintah untuk pembangunan sosial yang sangat kecil, kemudian

program pembangunan sosial diberikan secara sporadis, parsial dan umumnya

hanya diberikan kepada pegawai negeri, pejabat negara dan pegawai swasta yang

Page 12: Perbandingan Kesejahteraan Indonesia & Finlandia

Comparative Politics Kesejahteraan Indonesia Vs Finlandia

Perspektif “Social-Democratic Welfare” : Apakah Indonesia Sejahtera?

mampu membayar lebih. (Stephens, 1997; Esping-Andersen, 1997; Spicker, 1995;

Spicker, 2002; Suharto, 2005; Suharto, 2006).

Ironi komitmen pemerintah Indonesia berbanding terbalik dengan Finlandia.

Finlandia dengan pendapatan per kapita yang sangat tinggi, berani dan mampu

menggelontorkan hampir 1/3 dari APBN untuk belanja sosial, tepatnya adalah

28,3 %. Alokasi yang besar tersebut terbagi dalam pendanaan para pensiun

sebesar 10,3 %, kemudian tidak hanya para pensiun yang menjadi tanggungan

negara, bagi warga negara yang bekerja juga mendapatkan income support dengan

alokasi 6.5 %. Selain itu alokasi untuk pelayanan kesehatan sebesar 5,7 % dan

sisanya 4,8 % ditujukan untuk pelayanan sosial selain dari kesehatan. Belanja

sosial yang sangat besar tersebut semata-mata ditujukan hanya untuk menjamin

kesejahteraan masyarakat dapat terwujud sekaligus menjadi bukti bahwa

kehadiran negara sangat nyata dalam penyelenggaraan pemerintahan. Komitmen

welfare state Finlandia ini lebih dipahami sebagai model kesejahteraan universal,

yaitu pelayanan sosial diberikan oleh negara secara merata kepada seluruh

penduduknya. Model ini sering disebut sebagai the Scandinavian Welfare States.

Melalui diskursus singkat di atas dapat dipahami bahwa Indonesia masih jauh dari

makna welfare state. Terlebih lagi jika dibandingkan dengan Finlandia yang

memilki kemapanan serta komitmen untuk menciptakan serta mempertahankan

kesejahteraan. Oleh karena itu penulis mencoba meminimalisir persepsi disparitas

yang terlalu jauh antara kesejahteraan Indonesia dan Finlandia dengan meminjam

spektrum pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial (dalam Suharto, 2005 :

26). Tujuannya agar tercipta segmentasi dan pengelompokan sehingga ada

kemungkinan negara-negara lemah dapat berpindah spektrum menuju negara

sejahtera. Spektrum mengenai hubungan antara pembangunan ekonomi (PE) dan

pembangunan sosial (PS) adalah sebagai berikut :

Page 13: Perbandingan Kesejahteraan Indonesia & Finlandia

Comparative Politics Kesejahteraan Indonesia Vs Finlandia

Perspektif “Social-Democratic Welfare” : Apakah Indonesia Sejahtera?

Gambar 6. Kategori Negara berdasarkan Pembangunan Ekonomi (PE) danPengeluaran Sosial (PS)

Simpulan

Welfare state bagi Indonesia masih merupakan sebuah mimpi. Keadaan dan

realitas yang ada belum bisa menjadi cambuk bagi Indonesia untuk bisa

mewujudkan welfare state. Komitmen yang rendah pun semakin memperparah

ironi tersebut. Banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik oleh Indonesia dari

negara-negara di dunia baik itu dari negara-negara kapitalis maupun sosialis.

Konsepsi welfare state yang sudah ada bisa menjadi acuan bagi Indonesia namun

lebih baik lagi jika Indonesia mampu menciptakan konsep welfare state yang

ideal dengan nilai dan budaya Indonesia dengan tetap mengedepankan

kesejahteraan yang bermakna holistik, preventif, melembaga dan berkelanjutan.

Karena pada dasarnya menciptakan kesejahteraan bukanlah membantu orang

miskin tetapi memberikan perlindungan sosial agar semua orang terhindar dari

kemiskinan.

Page 14: Perbandingan Kesejahteraan Indonesia & Finlandia

Comparative Politics Kesejahteraan Indonesia Vs Finlandia

Perspektif “Social-Democratic Welfare” : Apakah Indonesia Sejahtera?

Referensi

Bessant, Judith. Rob Watts, Tony Dalton & Paul Smith. 2006. Talking Policy:How Social Policy in Made. Crows Nest: Allen and Unwin.

Chant, Sylvia & Mcllwaine, Cathy. 2009. Geographies Of Development in the21st Century. Cheltenham. MPG Books Ltd.

Esping-Andersen, Gøsta. 1990. The Three Worlds of Welfare Capitalism.Princeton: Princeton University Press.

Laporan Tahunan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Newton, Kenneth & Jan W. Van Deth. 2010. Foundations of ComparativePolitics : Democracies of the Modern World. New York : CambridgeUniversity Press.

OECD. Social Expenditure Update. the OECD Social Expenditure database,November 2014.

Rahman , Abdul. Kontrbusi Paham Liberal Dan Islam Terhadap Konsep WelfareState Dalam UUD 1945. Jurnal Al-Fikr Volume 15 No. 3 Tahun 2011.

Spicker, Paul. 1995. Social Policy: Themes and Approaches. London: PrenticeHall.

Spicker, Paul. 2002. Poverty and the Welfare State: Dispelling the Myths.London: Catalyst

Stephens, John D. 1997. “The Scandinavian Welfare States: Achievements, Crisis,and Prospects” dalam Gosta Esping-Andersen. Welfare States in Transition:National Adaptations in Global Economics.

Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat : KajianStrategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial.Bandung: Refika Aditama

Suharto, Edi. 2006. Teori Feminis dan Social Work. Makalah yang disampaikanpada Workshop on Feminist Theory and Social Work. Pusat Studi Wanita,Universitas Islam Negeri (UIN), Sunan Kalijaga, Yogyakarta 13 April 2006.

Suharto, Edi. Peta Dan Dinamika Welfare State Di Beberapa Negara: PelajaranApa Yang Bisa Dipetik Untuk Membangun Indonesia?. Disampaikan PadaSeminar “Mengkaji Ulang Relevansi Welfare State Dan Terobosan Melalui

Page 15: Perbandingan Kesejahteraan Indonesia & Finlandia

Comparative Politics Kesejahteraan Indonesia Vs Finlandia

Perspektif “Social-Democratic Welfare” : Apakah Indonesia Sejahtera?

Desentralisasi otonomi Di Indonesia”, Institute For Research AndEmpowerment (Ire) Yogyakarta Dan Perkumpulan Prakarsa Jakarta,Bertempat Di Wisma Mm Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 25 Juli2006.

The 2013 Human Development Report. "The Rise of the South: Human Progressin a Diverse World". HDRO (Human Development Report Office) UnitedNations Development Programme. hlm. 144–147. Diakses tanggal 12 Juni2015 Pukul 17.34 WIB.

Todaro, Michael P. & C. Smith, Stephen. 2012. Economic Development. NewYork : Pearson.

Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945.

United Nations Development Programme diakses pada tanggal 12 Juni 2015Pukul 18.30.

Universal Declaration of Human Right, 1948, United Nations.

Page 16: Perbandingan Kesejahteraan Indonesia & Finlandia

Comparative Politics Kesejahteraan Indonesia Vs Finlandia

Perspektif “Social-Democratic Welfare” : Apakah Indonesia Sejahtera?

Lampiran : Hasil Scanning Plagiarism