paper bukti audit dibuat untuk memenuhi

33
PAPER BUKTI AUDIT Dibuat untuk memenuhi tugas Auditing Disusun Oleh : Alfi Kurniawati 7101411265 Feri Suprihno 7101411275 Iis Latifah 7101411277 Rakhmita Dias A. 7101411280 Emma Nurul A. 7101411281 Pendidikan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Upload: nissa-erlina

Post on 05-Jan-2016

38 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BUkti Audit

TRANSCRIPT

Page 1: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

PAPER

BUKTI AUDIT

Dibuat untuk memenuhi tugas Auditing

Disusun Oleh :

Alfi Kurniawati 7101411265

Feri Suprihno 7101411275

Iis Latifah 7101411277

Rakhmita Dias A. 7101411280

Emma Nurul A. 7101411281

Pendidikan Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

1. TUJUAN AUDITING

Tujuan umum auditing atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan kewajaran atas

laporan keuangan , dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi umum di

Indonesia. Kewajaran laporan keuangan dinilai berdasarkan asersi yang terkandung dalam

setiap unsur yang disajikan dalam laporan keuangan.

Asersi Manajemen dalam Laporan keuangan

Asersi adalah pernyataan manajemen yang terkandung didalam komponen laporan

laporan keuangan . pernyataan tersebut dapat bersifat implisit atau eksplisit. untuk lebih

jelasnya diumpamakan bahwa didalam laporan keuangan suatu perusahaan disajikan bahwa

terdapat hutang dagang sebesar Rp. 100.000, disini manajemen ketika akan menyajikan atau

melaporkan hutang dagang tersebut , manajemen akan membuat asersi eksplisit, seperti,

menghitung jumlah hutang dagang dengan benar, sebesar Rp. 100.000. Dan manajemen juga

akan membuat asersi implisit, seperti, memang benar hutang dagang yang dilaporkan atau

disajikan tersebut milik perusahaan.

Asersi manajemen yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diklasifikasikan

berdasarkan penggolongan besar berikut ini:

a. Asersi keberadaan atau keterjadian

Asersi ini meliputi aktiva yang memiliki bentuk fisik dan juga aktiva yang tidak memiliki

bentuk fisik, aktiva yang memiliki bentuk fisik seperti persediaan, sedangkan aktiva yang tidak

memiliki bentuk fisik seperti piutang. contoh perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp.

100.000, nah dari hutang dagang yang diklaim oleh perusahaan  tersebut, asersi keberadaan dan

keterjadian ini berkaitan dengan apakah hutang tersebut memang ada pada tanggal tersebut dan

apakah pencatatan atas hutang terjadi selama periode tersebut.

b. Asersi Kelengkapan

Untuk menjelaskan asersi ini, contoh sebelumnya bahwa perusahaan memiliki hutang

dagang sebesar Rp. 100.000, asersi ini berkaitan dengan apakah hutang dagang tersebut sudah

meliputi semua hutang dagang yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan.

c. Asersi Hak dan Kewajiban

Page 3: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

Seperti contoh diatas bahwa perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp. 100.000,

disini perusahaan tidak memiliki hak apapun, melainkan memiliki kewajiban untuk membayar

hutang dagang sebesar Rp.100.000 tersebut.

d. Asersi Penilaian atau Alokasi

Dari contoh diatas, bahwa perusahaan memiliki hutang dagang sebesar Rp.100.000,

asersi ini berkaitan dengan apakah hutang dagang sebesar Rp. 100.000 tersebut telah

dicantumkan dengan jumlah yang benar atau tepat dadalam laporan keuangan.

e. Asersi Penyajian dan Pengungkapan

Untuk menjelaskan asersi ini, sekali lagi ambil contoh diatas bahwa perusahaan

memiliki hutang dagang sebesar Rp. 100.000, asersi penyajian dan pengungkapan ini berkaitan

dengan penggolongan, pengungkapan, dan penguraian, oleh karena itu, ketika perusahaan

mengklaim memiliki hutang dagang seperti yang dicontohkan, maka dalam laporan

keuanganpun harus digolongkan sebagai hutang jangka pendek, berbeda jika hutang dagang

tersebut digolongkan sebagai hutang jangka panjang, maka akan terjadi salah saji.

2. ASERSI MANAJEMEN DAN TUJUAN AUDIT

Tujuan Audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat apakah

laporan keuangan klien disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai

dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. Tujuan umum audit merupakan

titik awal untuk mengembangkan tujuan khusus audit.

Asersi Manajemen Tujuan Umum Audit

Keberadaan atau keterjadian Aktiva dan kewajiban entitas ada pada tanggal

tertentu, dan transaksi pendapatan dan biaya

terjadi dalam periode tertentu.

Kelengkapan Semua transaksi dan akun yang seharusnya

telah disajikan dalam laporan keuangan.

Hak dan kewajiban Aktiva adalah hak entitas dan utang adalah

keewajiban entitas pada tanggal tertentu.

Penilaian atau alokasi Komponen aktiva, kewajiban, pendapatan, dan

biaya telah disajikan dalam laporan keuangan

pada jumlah yang semestinya

Page 4: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

Penyajian dan pengungkapan Komponen tertentu laporan keuangan telah

digolongkan, digambarkan, dan diungkapkan

secara semestinya.

Asersi Manajemen Tujuan khusus audit terhadap kas

Keberadaan atau keterjadian Kas dibank, dana kas kecil, kas yangbelum

disetor ke bank, dan unsur kas lain yang

disajikan sebagai kas dalam neraca ada pada

tanggal neraca.

Kelengkapan Kas yang disajikan dalam neraca mencakup

semua dana kasa kecil, kas yang belum disetor

ke bank, dan semua kas yangada di tangan,

serta saldo kasyang ada di bankyang tidak

dibatasi pemakaiannya.

Hak dan Kewajiban Semua unsur yang dimasukkan ke dalam kas

dimilki oleh entitas pada tanggal neraca.

Penilaian atau alokasi Semua unsur yang termasuk dalam kas telah

dijumlah secara benar.

Kas di tangan telah dihitung dengan benar.

Kas di bank telah direkonsiliasi dengan

catatan akuntansi.

Penyajian dan pengungkapan Semua unsur yang dimasukkan ke dalam kas

tidak dibatasi penggunaannya dan disediakan

untuk operasi entitas.

3. Standar Pekerjaan Lapangan Ketiga

Perubahan tentang bukti audit ini didasarkan pada standar pekerjaan lapangan ketiga yang

berbunyi:

Page 5: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

Bukti komponen yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi , pengamatan, permintaan

keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang layak untuk menyatakan pendapat atas laporan

keuangan yang diaudit.

Bukti Audit

Segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam

laporan keuangan, digunakan auditor sebagai dasar menyatakan pendapatnya. Bukti audit

dapat berupa data akuntansi dan bukti penguat.

a. Data akuntansi

Cara meguji data akuntansi:

1. Menganalisis dan mereview,

2. Menekusuri kembali langkah-langkah prosedur yang diikuti dalam proses

akuntansi, dan

3. Menghitung kembali dan rekonsiliasi.

b. Informasi Penguat

Informasi penguat meliputi segala dokumen yang meliputi cek, faktur,surat kontrak,

notulen rapat, konfirmasi, dan pernyataan tertulis.

Cukup tidaknya Bukti audit

Berkaitan dengan kuantitas bukti yang harus dikumpulkan oleh auditor. Faktor yang

mempengaruhi pertimbangan auditor dalam menentukan cukup atau tidaknya bukti audit

adalah:

a. Materialitas dan risiko.

Untuk akun yang memiliki kemungkinan tinggi untuk disajikan salah dalam laporan

keuangan, jumlah bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor umumnya lebih

banyak dibandingkan dengan akun yang memiliki kemungkinan kecil untuk salah

disaajikan dalam laporan keuangan.

b. Faktor ekonomi.

Pengumpulan bukti audit dibatasi oleh waktu dan biaya. Auditor harus

mempertimbangkan factor ekonomi di dalam menentukan jumlah dan kompetensi

bukti audit yang dikumpulkan.

c. Ukuran dan karakteristik populasi.

Page 6: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

Semakin besar populasi, semakin banyak jumlah bukti audit yang diperiksa oleh

auditor.karakteristik populasi ditentukan oleh homogenitas anggota populasi. Jika

anggota populasi homogeny, jumlah bukti audit yang dipilih lebih kecilbila

dibandingkan dengan populasi yang beranggota hiterogen.

Kompetensi Bukti Audit

1. Kompetensi Data Akuntansi

Keandalan catatan akuntansi dipengaruhi langsung oleh efektivitas pengendalian intern.

Pengendalian intern yang kuat menyebabkan keandalan catatan akuntansi dan bukti-bukti

lainnya yang dibuat dalam organisasi klien. Pengendalian lemah, tidak dapat mencegah

atau mendeteksi kekeliruan dan ketidakberesan yang terjadi dalam proses akuntansi.

2. Kompetensi Informasi Penguat

Factor yang mempengaruhi:

a. Relevansi, Bukti harus berkaitan dengan tujuan audit.

b. Sumber

Dalam audit, auditor dapat memperoleh informasi secara langsung dengan cara

pemeriksanaan tanfan pertama, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan

sendiri oleh auditor. Secara tidak lanfsung, dengan mengumpulkan informasi

tangan kedua, diperoleh dengan cara pertama relative lebih tinggi tingkat

kompetensinya bila dibandingkan dengan bukti audit yang dikumpulkan dengan

cara kedua.

c. Ketepatan waktu

Berkaitan dengan tanggal berlakunya bukti yang diperoleh auditor.

d. Objektivitas

Bukti bersifat objektif umumnya dianggap lebih andal dibandingkan dengan bukti

sbjektif. Bukti yang diperoleh melalui inspeksi fisik lebih objektif, bukti yang

diperoleh dari pehak luar entitas lebih objektif daripada yang diperoleh dari klien.

Dalam menghadapi bukti yang bersifat subjektif, auditor harus: 1)

mempertimbangkan kompetensi dan intergritas karyawan yangdiberi wewenang

untuk melakukan estimasi dan 2) menilai apakah proses pengambilan keputusan

yang semestinya telah diikuti oleh klien dalam mempertimbangkan estimasi

tersebut.

e. Cara pemerolehan bukti

Page 7: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

Bukti Audit sebagai Dasar yang Layak untuk Menyatakan Pendapat Auditor

Berkaitan dengan tingkat keyakinan secara keseluruhan yang diperlukan oleh auditor

untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan. Pertimbangan auditor tentang

kelayakan bukti audit :

a. Pertimbangan professional.

Salah satu factor yang menentukan keseragaman penerapan mutudan jumlah bukti audit

yang diperlukan dalam audit. Pernyataan standar auditing (PSA) yang diterbitkan oleh

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) berisipernyataan tentang bukti audit dan memberikan

panduan tentang tata cara yang harus ditempuh oleh auditor untuk memenuhi

persyaratan tersebut.

b. Intregritas manajemen.

Manajemen bertanggung jawab atas asersi laporan keuangan dan pengendalian sebagian

besar bukti penguat dan data akuntansi yang mendukung laporan keuangan.

c. Kepemilikan public versus terbatas.

Umumnya auditoe memerlukan tingkat keyakinan yang lebih tinggi dalam audit atas

laporan keuangan public, karena laporan keuangan perusahaan public digunakan oleh

pemakai dari kalangan luas.

d. Kondisi keuangan.

4. Tipe Bukti Audit

Pengertian Bukti Audit

Menurut Mulyadi (2002), “bukti audit adalah segala informasi yang mendukung angka-

angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh

auditor sebagai dasar yang layak untuk menyatakan pendapatnya.” (h.71)

Menurut Arrens dan Loebbecke yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf (2003),

“bukti audit adalah segala informasi yang digunakan oleh auditor dalam menentukan kesesuian

informasi yang sedang diaudit dengan kriteria yang ditetapkan.” (h. 2)

Page 8: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

Tipe Bukti Audit

Menurut Mulyadi (2002), tipe bukti audit dapat digolongkan menjadi dua golongan:

1. Tipe data akuntansi:

a. Pengendalian intern

Semakin kuat pengendalian intern, semakin sedikit bukti audit yang harus dikumpulkan

sebagai dasar pernyataan pendapat auditor. Jika pengendalian auditor lemah, auditor

harus mengumpulkan jumlah bukti audit yang lebih banyak.

b. Catatan Akuntansi

Keandalan catatan akuntansi sebagai bukti audit tergantung pada pengendalian intern

yang diterapkan dalam penyelenggaraan catatan akuntansi tersebut.

c. Tipe informasi penguat, terdiri atas:

1. Bukti fisik adalah bukti audit yang diperoleh dengan cara inspeksi atau

perhitungan aktiva berwujud. Tipe bukti ini pada umumnya dikumpulkan oleh

auditor dalam pemeriksaan terhadap sediaan dan kas.

2. Bukti dokumenter dibuat dari kertas bertuliskan huruf dan atau angka atau

simbol-simbol yang lain. Bukti dokumenter dibagi menjadi tiga golongan:

Bukti dokumenter yang dibuat oleh pihak luar yang bebas yang

dikirimkan langsung kepada auditor.

Bukti dokumenter yang dibuat pihak luar yang bebas yang disimpan

dalam arsip klien.

Bukti dokumenter yang dibuat dan disimpan dalam organisasi klien.

3. Perhitungan sebagai bukti, contohnya:

• Footing, yaitu pembuktian ketelitian penjumlahan vertikal.

• Cross-footing, yaitu pembuktian ketelitian penjumlahan horizontal.

• Pembuktian ketelitian perhitungan biaya depresiasi dengan cara

menggunakan tarif depresiasi yang digunakan oleh klien.

• Pembuktian ketelitian penentuan taksiran kerugian piutang usaha, laba per

saham yang beredar, taksiran pajak perseroan dan lain-lain.

4. Bukti lisan adalah jawaban lisan yang diperoleh dari permintaan keterangan.

Keterangan yang diminta oleh auditor akan meliputi masalah-masalah yang

sangat luas, seperti kebijakan akuntansi, lokasi catatan dan dokumen, alasan

penggunaan prinsip akuntansi yang tidak berterima umum, kemungkinan

pengumpulan piutang usaha yang sudah lama tidak tertagih, dan kemungkinan

Page 9: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

adanya utang bersyarat.

5. Perbandingan dan ratio ini dikumpulkan oleh auditor pada awal audit untuk

membantu penentuan objek audit yang memerlukan penyelidikan yang

mendalam dan diperiksa kembali pada akhir audit untuk menguatkan

kesimpulan-kesimpulan yang dibuat atas dasar bukti-bukti lain.

6. Bukti dari spesialis. Beberapa contoh tipe masalah yang kemungkinan menurut

pertimbangan auditor memerlukan pekerjaan spesialis meliputi, namun tidak

terbatas pada hal-hal berikut:

• Penilaian (misalnya karya seni, obat-obatan khusus, dan restricted

securities).

• Penentuan karakteristik fisik yang berhubungan dengan kualitas

yang tersedia atau kondisi (misalnya, cadangan mineral atau tumpukan bahan

baku yang ada di gudang).

• Penentuan nilai yang diperoleh dengan menggunakan teknik atau

metode khusus (misalnya, beberapa perhitungan actuarial).

• Penafsiran persyaratan teknis, peraturan atau persetujuan

(misalnya, pengaruh potensial suatu kontrak atau dokumen hukum lainnya,

atau hak atas property). (h.7)

5. PROSEDUR AUDIT

Prosedur audit adalah instruksirinci untuk mengumpulkan berbagai tipe bukti audit.

Prosedur prosedur audit yang disebutkan dalamstandar tersebut meliputi inspeksi, pengamatan,

permintaan keterangan dan konfirmasi.

Auditor juga melakukan prosedur audit lainnya yang meliputi penelusuran, pemeriksaan bukti

pendukung, perhitungandan scanning, prosedur audit yang biasa dilakukan oleh auditor

meliputi :

1. Inspeksi merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen atau kondisi fisik

sesuatu. . Dengan melakukan inspeksi terhadap dokumen, auditor dapat menentukan

keaslian dokumen tersebut.

2. Pengamatan (observation) merupakan prosedur audit yang digunakan oleh auditor untuk

melihat atau menyaksikan pelaksanaan suatu kegiatan.

Page 10: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

3. Permintaan keterangan (enquiry) merupakan prosedur audit yang dilakukan dengan

meminta keterangan secara lisan. Bukti audit yang dihasilkan dari prosedur ini

adalah bukti lisan dan bukti dokumenter.

4. Konfirmasi merupakan bentuk penyelidikan yang memungkinkan auditor

memperoleh secara langsung dari pihak ketiga yang bebas. Prosedur yang biasa

ditempuh oleh auditor dalam konfirmasi ini adalah sebagai berikut:

a. Auditor meminta dari klien untuk menanyakan informasi tertentu kepada pihak

luar.

b. Klien meminta kepada pihak luar yang ditunjuk oleh auditor untuk memberikan

jawaban langsung kepada auditor mengenai informasi yang ditanyakan oleh

auditor tersebut.

c. Auditor menerima jawaban langsung dari pihak ketiga tersebut.

5. Penelusuran (tracing). Dalam melakukan audit ini, auditor melakukan penelusuran

informasi sejak mula-mula data tersebut direkam pertama kali dalam dokumen,

dilanjutkan dengan pelacakan pengolahan data tersebut dalam proses akuntansi.

6. Pemeriksaan bukti pendukung (vouching) merupakan prosedur audit yang meliputi:

a. Inspeksi terhadap dokumen-dokumen yang mendukung suatu transaksi atau data

keuangan untuk menentukan kewajaran dan kebenarannya.

b. Pembandingan dokumen tersebut dengan catatan akuntansi yang berkaitan.

7. Perhitungan (counting) meliputi : (1) perhitungan fisik terhadap sumber daya

berwujud seperti kas atau sediaan di tangan, dan (2) pertanggungjawaban semua

formulir bernomor urut tercetak.

8. Scanning merupakan penelaahan secara cepat terhadap dokumen, catatan dan daftar

untuk mendeteksi unsur-unsur yang tampak tidak biasa yang memerlukan penyelidikan

lebih dalam.

9. Pelaksanaan ulang (reperforming) merupakan pengulangan aktivitas yang

dilaksanakan oleh klien. Umumnya diterapkan pada perhitungan dan rekonsiliasi

yang telah dilakukan oleh klien.

10. Computer-assisted audit techniques. Bilamana catatan akuntansi diselenggarakan

dalam media elektronik, auditor perlu menggunakan computer-assisted audit

techniques dalam menggunakan berbagai prosedur audit yang dijelaskan di atas

Page 11: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

Tipe Bukti Prosedur Audit Contoh Penerapan

Prosedur Audit

Bukti fisik Inspeksi

penghitungan

Inspeksi mesin pabrik

Penghitungan kas

Bkti documenter Konfirmasi

Inspeksi

Penelusuran

Wawancara

Konfirmasi saldo bank

Inspeksi faktur penjualan

Menelusuri faktur penjualan

ke dalamkartu piutang

usaha

Wawancara dengan

penasihat hukum klien yang

menghasilkan surat

pernyataan dari penasihat

hukum tersebut.

Bukti perhitungan Perhitungan kembali Foating jurnal penjualan

Cross-foating

jurnalpembelian

Bukti lisan wawancara Meminta keterangan tingkat

keusangan sediaan barang

Bekti perbandingan Prosedur analitik Membandingkan realisasi

penjualan dengan anggaran.

Page 12: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

6. Situasi Audit yang Mengandung Risiko Besar

Dalam situasi tertentu, risiko terjadinya kesalahandan penyajian yang salah

dalam akun dan laporan keuanganjuah lebih besar dibandingkandengan situasi yang

biasa. Oleh karena itu, auditorharus waspadamenghadapi situasi audityang

mengandung risiko besar seperti:

a. Pengendalian Intern yang Lemah, Pengendalian intern menentukan jumlah

dan kualitas yang harus dikumpulkan oleh auditor. Jika pengendalianintern

lemah, auditor harus waspada dan mengumpulkan bukti audit yang rinci

b. Kondisi Keuangan yang Tidak Sehat

c. Manajemen yang Tidak dapat dipercaya, Sebelum menerima klien, auditor

harus memperoleh informasi mengenai latar belakang perusahaandan

manajemennya.

d. Penggantian Auditor, Klien yang mengganti auditornya tanpa alasan yang

jelas, mungkin disebabkan oleh ketidakpuasan klien atau mungkin disebabkan

oleh perselisihan antara klien dan auditor publiknya mengenai penyajian

laporan keuangan dan pengungkapannya.

e. Perubahan Tarif atau peraturan Pajak atas Laba, Jika tarifpajak penghasilan

tiba-tiba sangat besar, maka reaksi wajar perusahaan yang terkena adalah

mencari cara meminimumkan penghasilan atas laba kena pajak yang

seringkali menyebabkan pergantian prinsip akuntansi. Perubahan tariff pajak

yang drastic ini akan mendorong perusahaan Menggeser pengakuan

pendapatan dalam periode yang pakjaknya masih relative rendah.

f. Usaha yang Bersifat Spekulatif, Audit yang bersifat spekulatif akan

menghadapi risiko yang besar.

g. Transaksi Perusahaan yang kompleks, Klien yang menghasilkan transaksi

yang sangat rumit merupakan klien yang mengandung risiko besar bagi

auditor, karena butuh suatu bukti yang rinci yang penuh dengan ketelitian

lebih.

12

Page 13: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

7. KEPUTUSAN YANG HARUS DIAMBIL OLEH AUDITOR BERKAITAN

DENGAN BUKTI AUDIT

Menurut Alvin, Elder, dan Beasley yang dialih bahasakan oleh Hermanwibowo

dalam buku “Auditing dan jasa Assurance pendekatan Terintegrasi”(2008 : 224-227)

adalah :“Keputusan penting yang dihadapi para auditor adalah menentukanjenis dan

jumlah bukti audit yang tepat, yang diperlukan untuk memenuhi keyakinan bahwa

komponen laporan keuangan klien dan keseluruhan laporan telah disajikan secara

wajar dan bahwa klien menyelenggarakan pengendalian intern yang efektif atas

pelaporan keuangan”.Jadi keputusan mengumpulkan bukti ditentukan oleh jenis bukti

audit dan jumlah bukti audit.

Dalam proses pengumpulan bukti audit, auditor melakukan empat pengambilan

keputusan yang saling berkaitan yaitu :

1. Penentuan prosedur audit yang akan digunakan.

2. Penentuan besarnya sampel untuk prosedur audit tertentu.

3. Penentuan unsur tertentu yang harus dipilih dari populasi.

4. Penentuan waktu yang cocok untu melaksanakan prosedur audti tersebut.

Penentuan Prosedur audit yang Digunakan

Untuk mengumpulkan bukti audit, auditor menggunakan prosedur audit. Contoh

prosedur audit disajikan berikut ini.

a. Hitung penerimaan kas yang belum disetor pada tanggal neraca dan awasi

uang kas tersebut sampai dengan saat penyetoran ke bank.

b. Mintalah cut-off bank statement dari bank kira-kira untuk jangka waktu dua

minggu setelah tanggal neraca.

c. Lakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan yang

diselenggarakan oleh klien. Daftar prosedur audit untuk seluruh audit

unsur tertentu disebut program audit. Pada umumnya program audit juga

13

Page 14: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

menyebutkan besarnya sampel, tanggal pelaksanaan prosedur audit, dan

pelaksana prosedur audit tersebut.

Penentuan Besarnya Sampel

Jika prosedur audit telah ditetapkan, auditor dapat menentukan besarnya

sampel yang berbeda dari satu unsur dengan unsur yang lain dalam populasi yang

sedang diperiksa. Keputusan, mengenai banyak unsur yang harus diuji harus diambil

oleh auditor untuk setiap prosedur audit. Besarnya sampel akan berbeda-beda diantara

audit yang satu dengan audit yang lain dan dari prosedur yang satu ke prosedur yang

lain.

Penentuan Unsur Tertentu yang Dipilih Sebagai Anggota Sampel

Setelah besarnya sampel ditentukan untuk prosedur audit tertentu, auditor

masih harus menentukan unsur mana yang akan dipilih sebagai anggota sampel untuk

diperiksa. Sebagai contoh, auditor telah menentukan bahwa 400 faktur penjualan dari

populasi sebesar 1500 akan diperiksa mengenai otorisasi dan ketelitian yang

tercantum di dalamnya. Auditor dapat menggunakan beberapa metode yang berbeda

untuk memilih 400 faktur penjualan dari populasi tersebut. Tiga metode yang

mungkin digunakan oleh auditor adalah: (1) memilih minggu tertentu sebagai periode

pengujian (test period) dan memeriksa 400 faktur penjualan pertama yang dibuat

dalam minggu tersebut, (2) memilih 400 faktur penjualan yang berisi total rupiah di

atas Rp40.000, (3) memilih 400 faktur penjualan tersebut secara acak.

Penentuan Waktu yang Cocok untuk Melaksanakan Prosedur Audit

Karena audit terhadap laporan keuangan meliputi suatu jangka waktu tertentu,

biasanya 1 tahun, maka auditor dapat mulai mengumpulkan bukti audit segera setelah

awal tahun. Dan karena audit biasanya baru dapat diselesaikan beberapa minggu atau

bulan setelah tanggal neraca, maka prosedur audit dapat digunakan pada awal tahun

yang diaudit, akhir tahun yang diaudit, atau beberapa minggu atau bulan setelah

14

Page 15: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

tanggal neraca. Umumnya, klien menghendaki audit diselesaikan dalam jangka waktu

satu sampai tiga bulan setelah tanggal neraca.

HUBUNGAN ANTARA ASERSI MANAJEMEN DALAM LAPORAN

KEUANGAN, TUJUAN KHUSUS AUDIT, DAN PENGUJIAN SUBTANTIF

Gambar 3.5 menjelaskan penggunaan asersi dalam pembuatan tujuan khusus audit dan

dalam perancangan pengujian subtantif.

Tujuan khusus audit Pengujian SubstantifKeberadaan atau faktor keterjadian Mengamati perhitungan fisik sediaan

Mendapatkan konfirmasi atas sediaan ysng ditempatkan di lokasi luar perusahaan

Menguji transaksi sedian diantara tanggal awal perhitungan fisik sediaan dengan tanggal neraca

Mereview kartu sediaan catatan produksi, catatan pembelian sebagai petunjuk kegiatan yang bersangkuatan dengan sediaan

Membandingkan sediaan dengan katalog penjualan sekarang dengan laporan penjualan dan laporan pengiriman barang.

Menggunakan jasa spesialis untuk penguatkan sifat produk yang khusus.

Sediaan yang dicantumkan dalam neraca secara fisik adaSediaan merupakan unsur yang disimpan untuk dijual atau digunakan dalam kegiatan normal bisnis

KelengkapanSediaan meliputi semua produk, bahan baku, dan bahan penolong, dan bahan habis pakai yang ada ditangan perusahaan

Mengamati perhitungan fisik sediaan.Membandingkan hubungan antara saldo

akun sediaan dengan kegiatan pembelian, produksi, dan penjualan sekarang.

Menguji prosedur pisah batas pengiriman dan penerimaan.

Mendapatkan konfirmasi atas sediaan yang ditetapkan dilokasi luar perusahaan.

Membandingkan hubungan antara saldo akun sediaan dan kegiatan pembelian, produksi dan penjualan sekarang.

Menguji prosedur pisah batas pengiriman dan penerimaan.

Kuantitas sediaan meliputi semua produk, bahan baku dan bahan penolong, dan bahan habis pakai yang dimiliki oleh perusahaan yang masih dalam perjalanan maupun yang disimpan di lokasi luar perusahaanDaftar hasil perhitungan fisik sediaan dikompilasi dengan teliti dan totalnya telah dimasukkan kedalam akun sediaan

15

Page 16: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

Menelusuri hitung uji yang dicatat dalam kartu perhitungan fisik ke dalam daftar hasil perhitungan fisik sediaan.

Meminta pertanggungjawaban semua kartu perhitungan fisik dan daftar hasil perhitungan fisik yang digunakan untuk mencatat hasil perhitungan fisik sediaan.

Merekonsiliasi hasil perhitungan fisik dengan kartu sediaan dan saldo akun sediaan dalam buku besar serta menyelidiki fluktuasi yang signifikan.

Hak dan kewajibanEntitas memiliki hak secara hukum atau hak milik serupa terhadap sediaan

Mengamati perhitungan fisik sediaan.Mendapatkan konfirmasi atas sediaan

yang ditempatkan di lokasi di luar perusahaan.

Memeriksa faktur dari pemasok yang telah dibayar, perjanjian konsinyasi dan kontrak.

Memeriksa faktur-faktur dari pemasok yang telah yang dibayar, perjanjian konsinyasi dan kontrak.

Menguji prosedur pisah batas pengiriman dan penerimaan.

Sediaan tidak mencakup unsur yang telah ditagihkan kepada customer atau dimiliki oleh pihak lain

Penilaian atau alokasisediaan dinyatakan secara semestinya pada kosnya (at cost), kecuali jika harga pasarnya lebih rendah

Memeriksa faktur dari pemasokMereview tarif upah karyawan langsung Memeriksa analisis selisih harga

pembelian dan selisih biaya produksi

Unsur sediaan yang lambat perputarannya, berlebihan, rusak dan usang yang dimasukkan kedalam sediaan telah di identifikasi

Memeriksa analisis putaran sediaan Mereview pengalaman masa lalu dan

trendMembandingkan hubungan antara saldo

industri yang bersangkutan sediaan dengan volume penjualan yang diperkirakan

Melakukan perjalanan peninjauan ke pabrik

Mengajukan pertanyaan kepada karyawan produksi dan penjualan tentang

16

Page 17: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

kemungkinan kelebihan atau keusangan sediaan

Sediaan dikurangi, jika semestinya demikian, ke kos pengganti (replacement cost) atau nilai bersih yang dapat direalisasikan

Mendapatkan nilai pasar sediaan sekarangMereview kos produksi sekarangMemeriksa penjualan setelah akhir tahun

dan kesanggupan membeli yang tercantum dalam surat order pembelian yang belum direalisasikan penerimaan barangnya

Penyajian dan pengungkapan Sediaan digolongkan dengan semestinya dalam neraca sebagai aktiva lancar

Mereview draft laporan keuangan Membandingkan pengungkapan yang

dicantumkan dalam laporan keuangan dengan yang ditetapkan dalam prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Mendapatkan konfirmasi tentang sediaan yang digadaikan di bawah kontrak penarikan pinjaman.

Golongan besar sediaan dan dasar penilaianya diungkapkan secara memadai dalam laporan keuanganSediaan yang digadaikan atau dititipkan ke perusahaan lain diungkapkan secara memadai

CONTOH KASUS

Sumber : http://sutrisno-amsir.blogspot.com/ diunduh Selasa, 15 Oktober 2013 10:33

17

Page 18: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

Kasus Audit Kas/Teller

Laporan Fiktif Kas di Bank BRI Unit TapungRaya

Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tapung Raya, Masril (40) ditahan polisi. Ia

terbukti melakukan transfer uang Rp1,6 miliar dan merekayasa dokumen laporan keuangan.

Perbuatan tersangka diketahui oleh tim penilik/pemeriksa dan pengawas dari BRI Cabang

Bangkinang pada hari Rabu 23 Februari 2011 Tommy saat melakukan pemeriksaan di BRI Unit

Tapung. Tim ini menemukan kejanggalan dari hasil pemeriksaan antara jumlah saldo neraca dengan

kas tidak seimbang. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan cermat, diketahu iadanya

transaksi gantung yaitu adanya pembukuan setoran kas Rp 1,6 miliar yang berasal BRIUnit Pasir

Pengaraian II ke BRI Unit Tapung pada tanggal 14 Februari 2011 yang dilakukanMasril, namun

tidak disertai dengan pengiriman fisik uangnya.Kapolres Kampar AKBP MZ Muttaqien yang

dikonfirmasi mengatakan, Kepala BRI Tapung Raya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di sel

Mapolres Kampar karenamentransfer uang Rp1,6 miliar dan merekayasa laporan pembukuan.Kasus

ini dilaporkan oleh Sudarman (Kepala BRI Cabang Bangkinang dan Rustian

Martha pegawai BRI Cabang Bangkinang. “Masril telah melakukan tindak

pidana membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam pembukuan atau laporan

maupun dalam dokumen laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening Bank (TP

Perbankan). Tersangka dijerat pasal yang disangkakan yakni pasal 49 ayat (1) UU No. 10 tahun

1998 tentang perubahan atasUU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan dangan ancaman

hukuman 10 tahun,” kata Kapolres.

 Polres Kampar telah melakukan penyitaan sejumlah barang bukti dokumen BRI serta melakukan

koordinasi dengan instansi terkait, memeriksa dan menahan tersangka dan 6 orang saksi telah

diperiksa dan meminta keterangan ahli.

PENYELESAIAN MASALAH

yaitu : 

Skills Kemampuan yang diberikan harus sesuai dengan bidang kerja yang ia

lakukan.Kemudian kemampuan tersebut dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkankontribusi

18

Page 19: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

karyawan pada perusahaan.Perusahaan melakukan pelatihan pendidikan secara periodik kepada

karyawan sesuaidengan perkembangan teknologi yang berkembang.

Pembinaan ini sangatlah penting karena setiap karyawan memiliki kepribadian yangberbeda jadi

attitude ini harus ditekankan kepada karyawan. Dalam hal ini karyawandiharapkan dapat memiliki

kepribadian yang baik sehingga dapat memperkecil resikoterjadinya penyimpangan dari karyawan

itu sendiri.

2 Prosedur Otoritas Yang Wajar

a)  Harus ada batas transaksi untuk masing-masing teller dan head teller.

b)  Penyimpanan uang dalam khasanah harus menggunakan pengawasan ganda.

c)  Teller secara pribadi tidak diperkenankan menerima kuasa dalam bentuk apapundari nasabah

untuk melaksanakan transaksi atas nasabah tersebut.

d)  Teller secara pribadi dilarang menerima titipan barang atau dokumen pentingmilik nasabah.

3.Dokumen dan catatan yang cukup

a)   Setiap setoran/penarikan tunai harus dihitung dan dicocokan dengan buktisetoran/ penarikan.

Setiap bukti setoran/ penarikan harus diberi cap identifikasiteller yang memproses.

b)   Setiap transaksi harus dibukukan secara baik dan dilengkapi dengan buktipendukung seperti

Daftar Mutasi Kas, Cash Register (daftar persediaan uangtunai berdasarkan

kopurs/masing-masing pecahan)

4.Kontrol fisik atas uang tunai dan catatan

a) Head teller harus memeriksa saldo kas, apakah sesuai dengan yang dilaporkanoleh teller.

b) Head teller harus menghitung saldo uang tunai pada box teller sebelum teller

yangbersangkutan cuti atau seteleh teller tersebut absen tanpa pemberitahuan.

c) Setiap selisih harus diindentifikasi, dilaporkan kepada head teller dan pemimpincabang,

diinvestigasi dan dikoreksi.

d) Selisih uang tunai yang ada pada teller ataupun dalam khasanah harus dibuatkanberita acara

selisih kas.

e) Area teller/ counter/khasanah adalah area terbatas dalam arti selain petugas ataupejabat yang

berwenang, tidak diperbolehkan masuk.

19

Page 20: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

f) Teller dilarang membawa tas, makanan, ataupun perlengkapan pribadi ke counterarea.

5. Pemeriksaan yang dilakukan oleh unit yang independen

a) Setiap hari Unit Kontrol Intern harus memeriksa transaksi-transaksi yang berasaldari unit kas.

b) Secara periodik saldo fisik harus diperiksa oleh SKAI.

c) Pemimpin Cabang melakukan pemeriksaan kas dadakan.

Soal

1. Pada era perjuangan menuju ke dalam suatu fase negara maju terdapat berbagai masalah, salah satunya masalah mengenai perekonomian. Berbicara tentang perekonomian, tidak lepas kedalam suatu ironi keuangan Indonesia yang berkaitan dengan penyimpangan-penyimpangan yang semakin meresahkan, sehingga perlu upaya auditor untuk mengungkap berbagai penyimpangan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, menurut kelompok Anda, bagaimanakah realitas Auditing yang ada di Indonesia? Jelaskan dan berikan contoh kasusnya !

2. Menurut kelompok anda apa yang harus dilakukan oleh auditor apabila asersi yang dikeluarkan oleh manajemen tidak sesuai dengan temuan auditor.

3. Dalam proses audit terdapat situasi audit yang mengandung resiko yang besar cotohnya saja terjadi pada usaha yang bersifat spekulatif . jeleskan resiko yang dihadapi audit pada usaha yang bersifat spekulatif.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. 2002. Auditing (Edisi 6). Jakarta : Salemba Empat.

http://pendidikan776.blogspot.com/2013/06/asersi-manajemen-5-kategori-asersi-

laporan-keuangan-manajemen.html sabtu, 12 okt 2013 16:5320

Page 21: PAPER BUKTI AUDIT Dibuat Untuk Memenuhi

21