bukti bukti peninggalan bangsa asing

14
TUGAS SOSIOLOGI MENCARI BUKTI BUKTI PENINGGALAN BANGSA ASING DI INDONESIA DAN CONTOHNYA Disusun oleh : Niken Aty Noviyani Kelas XI IIS 3 MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) PEMALANG JL TENTARA PELAJAR NO.12 PEMALANG

Upload: cah-garaz-sevenfoldism

Post on 21-Feb-2016

69 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BUKTI

TRANSCRIPT

Page 1: Bukti Bukti Peninggalan Bangsa Asing

TUGAS SOSIOLOGI

MENCARI BUKTI BUKTI PENINGGALAN BANGSA ASINGDI INDONESIA DAN CONTOHNYA

Disusun oleh :Niken Aty Noviyani

Kelas XI IIS 3

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) PEMALANGJL TENTARA PELAJAR NO.12 PEMALANG

Page 2: Bukti Bukti Peninggalan Bangsa Asing

A. BELANDA

1. Gedung Agung Yogyakarta

Komentar

Gedung utama kompleks istana ini mulai dibangun pada Mei 1824 yang

diprakarsai oleh Anthony Hendriks Smissaerat, Residen Yogyakarta ke-18 (1823 -

1825 ) yang menghendaki adanya

"istana" yang berwibawa bagi residen-residen Belanda sedangkan

arsiteknya adalah A. Payen .

Karena adanya Perang Diponegoro atau Perang Jawa ( 1825 -1830 )

pembangunan gedung itu tertunda.

Pembangunan tersebut diteruskan setelah perang tersebut berakhir yang

selesai pada 1832. Pada 10 Juni 1867 , kediaman resmi residen Belanda itu

ambruk karena gempa bumi. Bangunan baru pun didirikan dan selesai pada

1869. Bangunan inilah yang menjadi gedung utama komplek Istana

Kepresidenan Yogyakarta yang sekarang disebut juga Gedung Negara .

Pada 19 Desember 1927, status administratif wilayah Yogyakarta sebagai

karesidenan ditingkatkan menjadi provinsi di mana Gubernur menjadi penguasa

tertinggi. Dengan demikian gedung utama menjadi kediaman para gubernur

Belanda di Yogyakarta sampai masuknya Jepang .

Page 3: Bukti Bukti Peninggalan Bangsa Asing

2. Gedung Sate Bandung

Komentar

Gedung Sate, dengan ciri khasnya berupa ornamen tusuk sate pada menara

sentralnya, telah lama menjadi penanda atau markah tanah Kota Bandung yang

tidak saja dikenal masyarakat di Jawa Barat, namun juga seluruh Indonesia

bahkan model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan

tanda-tanda kota di Jawa Barat. Misalnya bentuk gedung bagian depan Stasiun

Kereta Api Tasikmalaya. Mulai dibangun tahun 1920, gedung berwarna putih ini

masih berdiri kokoh namun anggun dan kini berfungsi sebagai gedung pusat

pemerintahan Jawa Barat.

Gedung Sate yang pada masa Hindia Belanda itu disebut Gouvernements

Bedrijven (GB), peletakan batu pertama dilakukan oleh Johanna Catherina Coops,

puteri sulung Walikota

Bandung , B. Coops dan Petronella Roelofsen , mewakili Gubernur Jenderal

di Batavia, J.P. Graaf van Limburg Stirum pada tanggal 27 Juli 1920, merupakan

hasil perencanaan sebuah tim yang terdiri dari Ir. J.Gerber , arsitek muda

kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland , Ir. Eh. De Roo dan Ir. G.

Hendriks serta pihak

Gemeente van Bandoeng, diketuai Kol. Pur. VL. Slors dengan melibatkan

2000 pekerja, 150 orang diantaranya pemahat, atau ahli bongpay pengukir batu

nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari

Konghu atau Kanton, dibantu tukang batu, kuli aduk dan peladen yang

berasal dari penduduk Kampung Sekeloa, kampung Coblong Dago , Kampung

Gandok dan Kampung Cibarengkok, yang sebelumnya mereka menggarap

Gedong Sirap (Kampus ITB ) dan Gedong Papak (Balai Kota Bandung ).

Page 4: Bukti Bukti Peninggalan Bangsa Asing

3. Stasiun  Beos Jakarta

Komentar

Stasiun kereta api ini biasanya disebut dengan nama B.O.S = Bataviasche

Ooster Spoorweg (Batavia Eastern Railiway), namun bagi penduduk Jakarta

tempo dulu, stasiun ini sering di lafalkan dengan be-Os. kini nama stasiun ini

sering dikenal dengan stasiun Jakarta kota.

Stasiun ini didirikan pada tahun 1929.stasiun beos merupakan salah satu

ladmark kota Jakarta tua, didirikan pada awal tahun 1903an, yang juga merupakan

lambang dari arsitektur bergaya modern pada masa itu. Merupakan pusat dari

semua perjalanan kereta api pada masanya dan juga merupakan stasiun

pertamayang di buat.

Page 5: Bukti Bukti Peninggalan Bangsa Asing

4. Gereja Bleduk Semarang

Komentar

Gereja Blenduk (kadang-kadang dieja

Gereja Blendug dan seringkali dilafazkan sebagai mBlendhug ) adalah

Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat

Belanda yang tinggal di kota itu pada

1753, dengan bentuk heksagonal (persegi delapan). Gereja ini sesungguhnya

bernama Gereja GPIB Immanuel, di Jl. Letjend. Suprapto 32. Kubahnya besar,

dilapisi perunggu, dan di dalamnya terdapat sebuah orgel Barok. Arsitektur di

dalamnya dibuat berdasarkan salib Yunani. Gereja ini direnovasi pada 1894 oleh

W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde, yang menambahkan kedua menara di depan

gedung gereja ini. Nama Blenduk adalah julukan dari masyarakat setempat yang

berarti kubah. Gereja ini hingga sekarang masih dipergunakan setiap hari Minggu.

Di sekitar gereja ini juga terdapat sejumlah bangunan lain dari masa kolonial

Belanda.

Page 6: Bukti Bukti Peninggalan Bangsa Asing

5. Lawang Sewu Semarang

Komentar

Lawang Sewu merupakan sebuah gedung di Semarang , Jawa Tengah yang

merupakan kantor dari

Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada

tahun 1904 dan selesai pada tahun

1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut

Wilhelminaplein.

Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu)

dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak.

Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak

jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya

sebagai pintu (lawang).

Page 7: Bukti Bukti Peninggalan Bangsa Asing

B. JEPANG

1. Senjata Peninggalan Jepang Di Temukan Di Palembang

Komentar

Senjata peninggalan jepang di temukan di Palembang. Jepang merupakan

negara yang kaya akan penemuan-penemuan canggihnya. Dulu Jepang juga

pernah menjadi penjajah di Indonesia. Maka dari itu banyak juga peninggalan sisa

perang oleh Jepang di Indonesia.

Seperti yang ditemukan pada tanggal 23 September 2002 oleh dua orang

kakak beradik bernama Joko Priyono dan Mudiono, yaitu penemuan senjata

antipesawat terbang beserta 54 butir pelurunya. Senjata yang ditemukan itu

katanya peninggalan Jepang saat masa penjajahan.

Kakak beradik tersebut, warga Srijaya, Sukarame, Palembang, Sumatra

Selatan saat itu sedang menggali tanah yang akan digunakan untuk membuat

sumur di rawa yang telah mengering, karena kemarau. Setelah menggali sekitar

setengah meter, cangkul mereka membentur benda keras, dan mengeluarkan

bunyi benturan dengan logam. Saking penasarannya, mereka terus menggali tanah

dengan pelan dan penuh perasaan, hingga benda berupa senjata dan selongsongan

serta proyektil peluru.

Page 8: Bukti Bukti Peninggalan Bangsa Asing

Tahu akan penemuannya itu sangat berbahaya dan bisa mengancam mereka,

kemudian menghentikan penggalian lalu melaporkan penemuannya tersebut ke

kantor kepolisian di daerah itu.

Tak lama kemudian, datanglah empat personel Brigade mobil sumatera

selatan ke lokasi penggalian. Setelah itu juga ditemukan lagi dua buah magazine

dan 54 peluru. Semua hasil penemuan itu masih kondisi aktif, mengenai daya

ledak dan jenisnya masih dalam penyelidikan Brimob, sumatera selatan, menurut

Kapolsek Talang Kepala Palembang Ajun Komisaris Polisi Irman Sugema.

2. Goa Jepang di Biak – Papua

 

KOMENTAR

Dalam Goa Jepang ini terdapat sejumlah bilik kecil sebagai tempat untuk

beristirahat. Dalam Goa itu terdapat tiga ruang besar yang dibentuk tentara Jepang

untuk sejumlah kepentingan, masing-masing ruang dengan fungsinya dan

terhubung satu dengan lainnya. Ruang I dijadikan gudang, tempat menyimpan

bahan makanan, obat-obatan, peralatan perang, dan alat-alat komunikasi. Ruang

II, dijadikan tempat merawat orang sakit, dan ruang III merupakan tempat yang

dikhususkan bagi para perwira untuk melakukan rapat-rapat berkaitan dengan

kepentingan perang.

 Goa Jepang ini merupakan tempat pertahanan yang sangat kuat dan sulit sekali

ditembus tentara sekutu. Sehinnga elumpuhkan goa, pasukan sekutu di bawah

pimpinan Jenderal McArthur menjatuhkan drum-drum bahan bakar yang

Page 9: Bukti Bukti Peninggalan Bangsa Asing

ditembaki dari udara. Tak kurang dari 3.000 tentara Jepang tewas terkubur dalam

goa.

C. INGGRIS

1. Fort Marlborough, Salah satu peninggalan Inggris di Indonesia

Komentar3 buah makam Residen Gubernur, yang nama-namanya disebutkan pada

bingkai kayu. Mereka-mereka adalah Thomas Parr (Residen Gubernur), Charles

Murray (Asisten), dan satu lagi tidak dikenal. Tidak ada lagi sumber yang

menjelaskan tentang informasi 3 makam tersebut, selain bingkai kayu tersebut.

Benteng Marlborough. Fyi, Benteng Marlborough dibangun pada periode

tahun 1714 – 1719. Nama Marlborough sendiri diambil dari seorang bangsawan

yang bernama John Curcill First Duke Of Marlborough. Sedangkan Salah satu

Gubernur pendudukan Inggris yang terkenal dan pernah mendiami Benteng ini

adalah Sir Thomas Stamford Raffles, yang namanya diabadikan menjadi nama

bunga besar yang berbau tidak sedap atau Bunga Raflessia Arnodi. Nah, penemu

Bunga Bangkai ini adalah Orang yang bernama Dr. Joseph Arnold, asisten dari

Raffles, sehingga nama Arnoldi pada bunga bangkai diambil dari namanya.

Bunga Bangkai sendiri, sampai saat ini Saya belum pernah melihat wujud

nyatanya, hanya dari gambar-gambar, menurut cerita orang pemda, Bunga

Bangkai ini tidak terlalu banyak tumbuh di Kota Bengkulu. Namun, tersebar ke

beberapa Kabupaten di Provinsi Bengkulu dan Sumatera Barat.

Page 10: Bukti Bukti Peninggalan Bangsa Asing

D. PORTUGIS DAN SPANYOL

1. BENTENG TOLUKKO

KOMENTAR

Benteng Tolukko adalah benteng peninggalan Portugis yang berada di

Kelurahan Sangadji , Kecamatan Ternate Utara , Kota Ternate , Provinsi

Maluku Utara, Indonesia . Benteng Tolukko dibangun oleh seorang panglima

Portugis yang bernama Fransisco Serao, pada tahun 1540 .  Benteng ini

dibangun Portugis sebagai pertahanannya dalam menguasai cengkih dan juga

menguasai dominasinya di antara bangsa Eropa yang lain.  Benteng ini diambil

alih oleh Belanda pada tahun 1610 dan direnovasi oleh Pieter Both.  Pada tahun

1864, oleh Residen P. van der Crab, benteng Tolukko dikosongkan karena

sebagian bangunannya telah rusak. Pemerintah Republik Indonesia memugar

benteng ini pada tahun 1996- 1997.

Konstruksi

Dahulu benteng Tolukko dikenal dengan nama Benteng Hollandia. Benteng

Tolukko dibangun di atas fondasi batuan beku. Benteng ini terbentuk dari tiga

buah bastion, ruang bawah tanah, halaman dalam, lorong serta bangunan utama

berbentuk egi empat. Konstruksi bangunannya terbuat dari campuran batu kali,

batu karang, pecahan batu bata yang direkat oleh campuran kapur serta pasir.

Page 11: Bukti Bukti Peninggalan Bangsa Asing