panduan_keuangan_sekolah
DESCRIPTION
paduan keuangan sekolahTRANSCRIPT
-
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Modul 3. Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah.
Daftar Isi
Kata Pengantar
Iii
v
Daftar Singkatan
Daftar Istilah
Silabus Modul 1
vii
vii
ix
Sesi 1. Pengantar Manajemen Keuangan Sekolah/ Madrasah. 1
Rencana Sesi 1
Power Point 4
Sesi 2. Penatausahaan Keuangan Sekolah/ Madrasah. 15
Rencana Sesi 15
Power Point 18
Latihan: Pengisian Format Pencairan Dana 29
a. Instruksi Pelatih 29
b. Kasus 30
c. Lembar Kerja 34
d. Kunci Jawaban 35
Lembar Bahan Bacaan:
1. Pengorganisasian Pengelolaan Dana Sekolah.
2. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Dana.
3. Pengumuman Rencana Penggunaan Dana dan Pencairan Dana
4. Tugas dan Tanggung Jawab Penatausahaan Keuangan Sekolah
38
38
41
42
43
Sesi 3. Perpajakan. 47
Rencana Sesi 47
Presentasi Sesi 50
Latihan: Penghitungan Pajak 71
a. Instruksi Pelatih 71
b. Kasus 72
c. Kunci Jawaban Kasus 73
Lembar Bahan Bacaan: Jenis-jenis Pajak
75
-
iv
Sesi 4. Pembukuan 85
Rencana Sesi 85
Presentasi Sesi 88
Latihan: Pembukuan dan Laporan 105
a. Instruksi Pelatih 105
b. Kasus 106
c. Lembar Kerja 108
d. Kunci Kasus 112
Lembar Bahan Bacaan:
1. Pembukuan dan Jenis Buku
2. Kode Akun
121
121
122
Sesi 5. Pencatatan Barang Milik Sekolah/ Madrasah 129
Rencana Sesi 129
Presentasi Sesi 132
Lembar Bahan Bacaan: Inventarisasi Aset Sekolah 160
Sesi 6. Pelaporan 171
Rencana Sesi 171
Presentasi Sesi 173
Latihan: Menyusun Rincian Penggunaan Dana 181
a. Instruksi Pelatih 181
b. Kasus 182
c. Lembar Kerja 184
d. Kunci Kasus Pelaporan 187
Lembar Bahan Bacaan:
1. Pelaporan
2. Contoh Alur Penyusunan Laporan
190
190
193
Sesi 7. Pengawasan, Audit dan Pengendalian 197
Rencana Sesi 197
Presentasi Sesi 199
Suplemen 209
-
v
-
vi
-
vii
Daftar Singkatan Modul 3.
MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH/MADRASAH
APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
ATK Alat Tulis Kantor
BMS Barang Milik Sekolah
BOS Bantuan Operasional Sekolah
BOSDA Bantuan Operasional Sekolah Daerah
BOSP Biaya Operasional Satuan Pendidikan
Juknis Petunjuk Teknis
KIB Kartu Inventaris Barang
KIR Kartu Inventaris Ruang
KS Kepala Sekolah
LBB Lembar Bahan Bacaan
MI Madrasah Ibtidaiah
Monev Monitoring dan Evaluasi
Permendagri Peraturan Menteri Dalam Negeri
PMK Peraturan Menteri Keuangan
PPh Pajak Penghasilan
PPN Pajak Pertambahan Nilai
PPt Power Point
PTKP Pendapatan Tidak Kena Pajak
RAPBS Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
RKAS Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
RKS Rencana Kerja Sekolah
RPS Rencana Pengembangan Sekolah
SD Sekolah Dasar
SDM Sumber Daya Manusia
SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah
SPJ Surat Pertanggungjawaban
Tupoksi Tugas Pokok dan Fungsi
-
viii
UU Undang-Undang.
Daftar Istilah Modul 3.
MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH/MADRASAH
BOS program pemerintah yang bertujuan untuk penyediaan
pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan pendidikan
dasar sebagai pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun.
Value for Money istilah yang digunakan untuk menilai apakah sebuah organisasi
telah memperoleh manfaat yang maksimum dari barang dan
jasa yang diperoleh atau disediakan dengan sumber daya yang
ada.
Transparan memiliki sifat bahwa sebuah teori atau praktek terbuka kepada
publik, karenanya mengurangi peluang untuk korupsi.
Akuntabel bentuk pertanggungjawaban pengelolaan sumber daya dan
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada orang/
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan melalui media pertanggungjawaban berupa laporan
akuntabilitas kinerja secara periodik.
Buku Kas Umum buku utama yang digunakan untuk mencatat semua transaksi
yang mempengaruhi saldo kas, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Buku Pembantu Kas buku yang digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan
dan pengeluaran yang dilaksanakan secara tunai.
Buku Pembantu Bank buku yang digunakan untuk mencatat semua transaksi
penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan melalui bank
dengan cara antara lain penerbitan cek, penarikan cek,
penerimaan pembayaran dengan cek, dan lain-lain.
Buku Pembantu Pajak buku yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang
harus dipungut pajak serta memonitor atas pungutan dan
penyetoran pajak yang dipungut selaku wajib pungut pajak.
Efisien pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu,
atau input minimum untuk output tertentu.
Efektif perbandingan outcome dengan output, atau tingkat
pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan.
Ekonomis pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu
pada tingkat harga yang terendah.
Partisipasi Masyarakat keikutsertaan atau keterlibatan masyarakat dalam suatu
kegiatan atau organisasi sosial baik secara moril (fisik) maupun
spiritual (non fisik) untuk mewujudkan keinginan dan
kepentingan bersama
-
ix
Silabus Modul 3.
MANAJEMEN KEUANGAN
A. TUJUAN
Setelah mengikuti seluruh sesi dalam modul ini peserta diharapkan dapat:
1. Memahami prinsip-prinsip manajemen keuangan sekolah/madrasah yang baik.
2. Memahami alur dan proses penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.
3. Memahami aturan-aturan perpajakan yang terkait dengan kegiatan sekolah/ madrasah dan dapat menerapkannya secara baik dan benar.
4. Memahami dan dapat menerapkan sistem dan prosedur pembukuan yang berlaku untuk sekolah/madrasah.
5. Melakukan pencatatan barang milik sekolah/madrasah baik yang diterima maupun
yang digunakan.
6. Menyusun laporan penerimaan dan penggunaan dana sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku.
7. Memahami pentingnya persiapan sekolah/madrasah dalam proses pengendalian,
pengawasan dan audit.
B. STRATEGI
No. Topik Rincian Topik Waktu Bahan Pendukung
1 Pengantar
Manajemen
Keuangan
Sekolah/
Madrasah.
1. Manajemen keuangan di tingkat sekolah/madrasah.
2. Prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik.
3. Transparansi, Akuntabilitas dan Partisipasi di Sekolah/Madrasah.
45
menit
Rencana sesi 1
Power point 1-14
2 Penatausahaan
Keuangan
Sekolah/
Madrasah.
1. Pemisahan tugas dan tanggung
jawab dalam penatausahaan
keuangan sekolah/madrasah.
2. Prosedur penerimaan dana.
3. Prosedur pengeluaran dana.
4. Prosedur pelaporan.
105
menit
Rencana sesi 2
Power point 1-5
LK 2.1.
LBB 2.1 - LBB 2.4
3 Perpajakan. 1. Pajak Penghasilan Pasal 21.
2. Pajak Penghasilan Pasal 22.
3. Pajak Penghasilan Pasal 23.
4. Pajak Pertambahan Nilai.
90
menit
Rencana sesi 3
Power point 1-23
LKK 3.1
LBB 3.1
-
x
No. Topik Rincian Topik Waktu Bahan Pendukung
4 Pembukuan. 1. Pengertian dan manfaat pembukuan.
2. Jenis transaksi dan jenis buku.
3. Format-format buku.
4. Alur pembukuan.
180
menit
Rencana sesi 4
Power point 1-19
LK 4.1.
LBB 4.1.
5 Pencatatan
Barang Milik
Sekolah/
Madrasah.
1. Latar belakang dan pengertian pencatatan barang milik
sekolah/madrasah.
2. Penanggungjawab dan jenis
barang milik sekolah/madrasah.
3. Pencatatan penerimaan,
penyimpanan dan penggunaan
barang milik sekolah/madrasah.
4. Penulisan kode barang.
75
menit
Rencana sesi 5
Power point 1-28
LBB 5.1.
6 Pelaporan. 1. Laporan Realisasi Penggunaan
Dana per Program.
2. Laporan Realisasi Penggunaan
Dana per Sumber Penerimaan.
120
menit
Rencana sesi 6
Power point 1-10
LK.6.1
LBB 6.1
7 Pengawasan,
Audit dan
Pengendalian.
1. Pengawasan.
2. Audit.
3. Pengendalian.
45
menit
Rencana sesi 7
Power point 1-12
Total waktu = 660 menit = 11 jam
-
1
Rencana Sesi 1 (Modul 3)
PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN
SEKOLAH/MADRASAH
A. PENDAHULUAN
Sekolah/madrasah sebagai sebuah entitas organisasi memerlukan dana dalam
pengoperasiannya. Pemerintah sendiri dalam Undang-Undang Pendidikan Nasional
menyatakan secara eksplisit bahwa ada tiga pengelompokan sumber dana untuk
sekolah/madrasah yaitu: 1) dana bersumber dari Pemerintah, 2) dana bersumber dari
pemerintah daerah dan 3) dana bersumber dari masyarakat, termasuk di dalam ini dana
yang bersumber dari orangtua siswa. Dana yang diperoleh sekolah/madrasah ini pada
gilirannya digunakan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada siswanya.
Pengelolaan dana secara profesional memungkinkan sekolah/madrasah bertumbuh secara
optimal dan pada akhirnya diharapkan mampu mendukung kegiatan belajar-mengajar
yang berkualitas. Ditambah lagi pernyataan secara eksplisit bahwa entitas
sekolah/madrasah bukanlah lembaga yang bersifat mencari profit, maka setiap sen
penerimaan sekolah/madrasah harus digunakan kembali untuk peningkatan kualitas dan
kuantitas pelayanan pendidikan itu sendiri. Dengan demikian menjadi penting bahwa
pengelola sekolah/madrasah menyadari pentingnya pengelolaan dana yang yang
diperolehnya secara profesional.
Pemerintah sendiri mendukung pengelolaan sekolah/madrasah secara mandiri melalui
pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Dalam implementasi MBS,
sekolah/madrasah diberi kewenangan untuk mencari berbagai sumber dana yang bisa
didapatkannya dan memanfaatkannya untuk berbagai kebutuhan sekolah/madrasah dalam
rangka penyediaan pelayanan pendidikan. Dari sisi manajemen keuangan, MBS menuntut
pengelola sekolah/madrasah mampu melakukan perencanaan, melaksanakan,
mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara baik dan
transparan.
Terkait dengan pengelolaan dana yang baik akan dibahas beberapa konsep esensial yang
perlu dipahami: 1) ekonomis, efisiensi dan efektifitas, 2) transparansi, 3) akuntabilitas, 4)
keadilan, 5) kejujuran dalam pengelolaan dan 6) pengendalian. Sesi ini akan membahas
prinsip-prinsip manajemen keuangan publik yang baik sebagai dasar dalam pembahasan
pengelolaan sekolah/madrasah.
B. TUJUAN
Setelah mengikuti sesi ini, diharapkan peserta mampu menjelaskan:
1. pengertian manajemen keuangan; dan
2. prinsip-prinsip manajemen keuangan sekolah/madrasah yang baik.
SESI 1
-
2
C. POKOK BAHASAN
1. Pengertian Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah.
2. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah yang Baik.
3. Transparansi, Akuntabilitas dan Partisipasi di Sekolah/Madrasah.
D. WAKTU
Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk sesi ini adalah 45 menit.
E. METODE
1. Presentasi.
2. Tanya jawab.
F. ALAT DAN BAHAN
1. Komputer/laptop dan LCD, papan tulis/white board, spidol, kertas HVS, flipchart.
2. Silabus Modul 3. Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah.
3. Rencana Sesi 1. Pengantar Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah.
4. Power point (PPt) 1-14.
G. STRATEGI
Tahapan Kegiatan Waktu Alat & Bahan
Tahap 1.
Pendahuluan
1. Pelatih menjelaskan tujuan dari sesi ini dikaitkan dengan tujuan pelatihan manajemen keuangan
secara keseluruhan.
2. Pelatih menjelaskan secara singkat perihal pokok-pokok bahasan, alokasi waktu dan alur
kegiatan sesi ini.
5
menit
PPt 1-3
Tahap 2.
Pengertian
Manajemen
Keuangan
1. Pelatih memberikan gambaran tentang peran manajemen keuangan di sekolah/ madrasah
dalam siklus perencanaan dan keuangan
sekolah/madrasah.
2. Pelatih menjelaskan tentang peraturan perundangan yang menjadi landasan pentingnya
penerapan manajemen keuangan di tingkat
sekolah/madrasah.
5
menit
PPt 4-7
-
3
Tahapan Kegiatan Waktu Alat & Bahan
Tahap 3.
Prinsip-prinsip
Manajemen
Keuangan yang
Baik
Pelatih mejelaskan apa saja yang merupakan prinsip
manajemen keuangan publik.
Catatan:
Berikan penjelasan seperlunya berkenaan dengan
prinsip manajemen keuangan publik, berikan
kesempatan pada peserta untuk menanggapi dan
bertanya sesuai dengan butir-butirnya.
15
menit
PPt 8-10
Tahap 4
Transparansi,
Akuntabilitas dan
Partisipasi di
Sekolah/Madrasah
Pelatih memberikan penekanan pada tiga prinsip
pertama dan kaitannya dengan partisipasi
masyarakat berikut contoh.
10
menit
PPt 11-12
Tahap 5.
Garis Besar Topik
Manajemen
Keuangan
Pelatih memberikan gambaran tentang topik-topik
yang termasuk dalam pembahasan manajemen
keuangan dan mana yang akan menjadi fokus pada
pelatihan ini.
5
menit
PPt 13
Tahap 6.
Tanya Jawab
Pelatih memberikan kesempatan pada peserta
untuk mengajukan pertanyaan terkait paparan yang
diberikan dalam sesi ini.
5
menit
PPt 14
H. REFERENSI
1. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
4. UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.
5. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
6. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
7. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.
8. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
9. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
(direvisi melalui Permendagri Nomor 59 Tahun 2007).
-
4
Mengapa slide ini penting?
Slide ini memberikan cakupan topik yang akan dibahas.
Inti uraian:
Sesi ini memberikan gambaran umum tentang apa yang dimaksud dengan manajemen
keuangan di sekolah/madrasah, prinsip-prinsip uang mendasari dan ruang lingkup manajemen
keuangan di sekolah/madrasah.
Mengapa slide ini penting?
Peserta perlu mengetahui tujuan sesi ini.
1
Sesi 1
Pengantar
Manajemen Keuangan
Sekolah/Madrasah
2
Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu menjelaskan
pengertian manajemen keuangan; dan prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik.
-
5
Tujuan sesi ini adalah :
a. mengelola penggunaan dana sekolah/madrasah secara transparan dan akuntabel,
b. meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan dana sekolah/madrasah,
c. mendorong pemanfaatan dana sekolah/madrasah secara lebih ekonomis,
d. meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah/madrasah,
e. memupuk kreativitas pencarian sumber pendanaan sekolah/madrasah, dan
f. mendorong kompetensi penanggungjawab keuangan sekolah/madrasah.
Inti uraian:
Menjelaskan tujuan pemahaman yang dinginkan dari peserta setelah sesi ini selesai.
Mengapa slide ini penting?
Peserta perlu mengetahui topik yang akan dibahas dalam sesi ini.
Inti uraian:
Memberi batasan cakupan topik yang akan dibahas pada sesi ini.
3
Pokok Bahasan
1. Pengertian Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah. 2. Prinsip Manajemen Keuangan Yang Baik. 3. Transparansi, Akuntabilitas dan Partisipasi di Sekolah/Madrasah.
4
Apa itu Manajemen Keuangan
Sekolah/Madrasah?
... merupakan rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah/madrasah mulai
dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan
pertanggungjawaban keuangan sekolah/madrasah.
-
6
Mengapa slide ini penting?
Memberi definisi dan cakupan dari manajemen keuangan sekolah/madrasah.
Inti uraian:
1. Jelaskan bahwa manajemen keuangan telah dimulai dari perencanaan. 2. Dilanjutkan dengan pelaksanaan dari rencana, termasuk pembukuan dan pembelanjaan. 3. Tahapan berikut adalah pengawasan agar semua yang dijalankan berjalan sesuai rencana.
Siklus menjadi lengkap dengan pembuatan laporan sebagai bagian dari pertanggungjawaban
keuangan, baik melalui proses audit maupun non audit.
Mengapa slide ini penting?
Memberi alternatif penjelasan siklus anggaran secara visual.
Inti uraian:
1. Manajemen keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam manajemen sekolah/madrasah.
2. RKA/RKAS diwarnai berbeda (merah) untuk menunjukkan bahwa walaupun dia merupakan bagian dari manajemen keuangan sekolah, pembahasan modul ini tidak
memasukkan hal ini karena telah dibicarakan pada modul terdahulu.
5
Manajemen Keuangan dalam
Siklus Manajemen Sekolah/Madrasah
Perencanaandan
Penganggaran(RKS/RKAS)
Pelaksanaan
Monev
Pelaporan
ManajemenKeuangan
Sekolah/Madrasah:
Perencanaan
Penatausahaan
Pembukuan
Pelaporan
Pengawasan
-
7
Mengapa slide ini penting?
Memberi alasan mengapa manajemen keuangan sekolah yang baik menjadi penting.
Inti uraian:
Cukup jelas dengan catatan, kompeten: yang menguasai pembukuan dan pertanggungjawaban
keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
6
Mengapa Manajemen Keuangan
Sekolah/Madrasah Penting?
Adanya tuntutan untuk mampu mengelola penggunaan dana secara transparan dan akuntabel.
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi, serta mendorong pemanfaatan
dana secara ekonomis.
Meminimalkan penyalahgunaan anggaran. Kreatif menggali sumber pendanaan. Menempatkan bendahara yang kompeten.
7
Landasan Hukum Manajemen Keuangan
Sekolah/Madrasah
UU 17/2003 tentang Keuangan Negara UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara UU 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara
UU No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
PP 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Permendagri 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
(direvisi melalui Permendagri 59/2007)
PP 48/2008 tentang Pendanaan Pendidikan PP 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
-
8
Mengapa slide ini penting?
Memberi landasan hukum bagi pengelolaan keuangan publik yang baik.
Inti uraian:
Daftar sudah cukup jelas, secara khusus bisa ditambahkan:
UU 17/2003 pasal 10:
(1) Kekuasaan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana tersebut dalam Pasal 6 ayat (2)
huruf c:
a. dilaksanakan oleh kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku pejabat pengelola
APBD;
b. dilaksanakan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah selaku pejabat pengguna
anggaran/barang daerah
UU 20/2003 (Pasal 48):
(1) Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi,
dan akuntabilitas publik.
(2) Ketentuan mengenai pengelolaan dana pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Mengapa slide ini penting?
Memberi ringkasan prinsip-prinsip manajemen kuangan yang baik.
Inti uraian:
Cukup jelas, penjelasan dan makna akan diberikan pada dua slide berikutnya.
Value for money: mendapatkan yang terbaik dari yang kita punya.
8
Prinsip Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah yang Baik
Value for money (ekonomis, efisien, efektif)
Akuntabilitas
Transparansi
Keadilan
Integritas
-
9
Mengapa slide ini penting?
Menjelaskan bahwa value for money merupakan sebuah konsep generik yang mencakup ketiga
hal itu. Tidak ada istilah baku dalam bahasa Indonesia.
Inti uraian:
1. Ketiga aspek ini merupakan salah satu prinsip manajemen keuangan yang selalu diutarakan
pertama kali. Konsep ini tertera juga pada UU 17/2003 tentang keuangan negara pada
pasal 3 ayat 1, walaupun tidak diberi nama value for money.
2. Input - sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan suatu kebijakan program dan aktivitas. Contoh: dokter di RS, tanah untuk jalan baru, dll. Input dinyatakan secara
kuantitatif mapun nilai uang. Masalah utama dalam pengukuran input adalah penentuan
harga yang wajar.
3. Output merupakan hasil langsung yang dicapai dari program, aktivitas dan kebijakan.
Output untuk pelayanan sosial lebih sulit diukur.
4. Outcome dampak yang ditimbulkan dari suatu aktivitas tertentu. Outcome sering dikaitkan dengan tujuan atau target yang hendak dicapai.
Konsep value for money tercapai apabila penggunaan biaya input terkecil mampu mencapai
output optimum dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
9
Value for Money
Ekonomis ; pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas tertentu
pada tingkat harga yang terendah.
Efisien ; pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu, atau
input minimum untuk output tertentu.
Efektif ; perbandingan outcome dengan output, atau tingkat pencapaian
hasil program dengan target yang ditetapkan.
-
10
Mengapa slide ini penting?
Memberi penjelasan tambahan mengenai prinsip manajemen keuangan yang baik.
Inti uraian: Cukup jelas, dengan tambahan berikut.
1. Prinsip keadilan, efisiensi, tranparansi dan akuntabilitas tercantum dalam PP 48 2008 pasal 59.
2. Transparansi bukan berarti semua kwitansi bisa dilihat oleh LSM, mahasiswa, masyarakat dll. Kwitansi merupakan dokumen manajemen, permintaan untuk membuka dokumen ini
ke publik hanya untuk keperluan audit atau permintaan pemilik dana langsung dalam
rangka pertanggungjawaban atau permintaan pengadilan.
3. UU No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik mengatur tentang akses terhadap
informasi yang dikuasai oleh suatu badan publik. Selain lembaga negara, badan publik
menurut pasal 1 ayat 3 dalam UU ini termasuk juga organisasi nonpemerintah
sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat,
dan/atau luar negeri. Siapapun berhak mengetahui atau meminta informasi kepada badan
publik selagi bukan termasuk informasi yang dikecualikan sebagaimana yang telah pula
diatur dalam UU tersebut. Lihat UU tersebut.
4. Tiga poin pertama juga merupakan pilar dari good governance.
10
Prinsip Manajemen Keuangan Yang Baik Baik
Prinsip Pengertian
Akuntabilita
s
Kewajiban mempertanggungjawabkan kepada masyarakat tentang apa yang
dikerjakan sesuai dengan mandat yang diterima.
Transparans
i
keterbukaan informasi dan dalam membuatkebijakan-kebijakan keuangan sehingga
dapat diketahui dan diawasi olehmasyarakat.
Keadilan
adanya kesempatan yang sama untuk
menda-patkan pelayanan publik yang berkualitas.
Integritas
pengelolaan keuangan dipercayakan kepada
staf yang memiliki integritas dan kejujuranyang tinggi sehingga peluang korupsi dapatdiminimalkan.
-
11
Mengapa slide ini penting?
1. Menjelaskan pentingnya ketiga pilar ini dalam tata kelola pendidikan yang baik.
Inti uraian:
1. Menjelaskan prinsip-prinsip utama dalam tata kelola pemerintahan yang baik, antara lain:
partisipasi, transparansi dan akuntabilitas
2. Menjelaskan indikator-indikator utama dari masing-masing prinsip tatakelola tersebut serta contoh aplikasinya dalam bidang pendidikan
3. Menjelaskan korelasi prinsip-prinsip utama tata kelola dan persinggungannya dengan
fungsi manajemen sekolah/madrasah:
Tata kelola dan fungsi perencanaan dan penganggaran di sekolah/madrasah Tata kelola dan fungsi implementasi program dan kegiatan di sekolah/madrasah
Tata kelola dan fungsi monitoring dan evaluasi Tata kelola dan fungsi pelaporan dan pertanggungjawaban
Tata kelola dan fungsi kepemimpinan dan manajemen SDM.
11
Hubungan Transparansi, Akuntabilitas
dan Partisipasi di Sekolah/Madrasah Partisipasi
TransparansiAkuntabilitas
1. Peraturan, Kebijakan dan Pedoman Proses Partisipatif
2. Forum konsultasi dan temu publik
3. Keterlibatan stakeholders
(marjinal)
1. Peraturan menjamin akses informasi
(tepat waktu, mudah dijangkau, bebas diperoleh).
2. Mekanisme keterbukaaan dan
standarisasi pelayanan publik.
1. Adanya mekanisme komplain dan respon.
2. Adanya mekanisme pertanggungjawaban/ pelaporan.
3. Adanya indikator kinerja, pengukuran
dan penilaian kinerja.4. Mekanisme reward dan punishment.
Perencanaan dan penganggaran,
implementasi program & kegiatan, monitoring
dan evaluasi, pelaporan
dan kepeminpinan
-
12
Mengapa slide ini penting?
Memberikan contoh nyata mengenai transparansi dan akuntabilitas di tingkat
sekolah/madrasah.
Inti uraian:
Bacakan kedua contoh di atas.
Tanyakan pada peserta, apalagi bentuk transparan dan akuntabilitas yang ada di
sekolah/madrasah mereka masing-masing.
Mengapa slide ini penting?
12
Contoh Transparansi dan Akuntabilitas
di Sekolah/Madrasah:
Rencana dan realisasi penggunaan dana ditempel di papan pengumuman sekolah/ madrasah.
Mengumumkan seluruh hasil penerimaan kepada masyarakat melalui
papan pengumuman sekolah/madrasah.
13 Garis Besar Topik Manajemen Keuangan
Merencanakan Melaksanakan Melaporkan Mengevaluasi
RKAS/M Pengadaan Pencatatan
Barang
Pengawasan
Penatausahaan
Pembukuan
Audit
Pelaporan
Pajak
-
13
Slide ini memberi gambaran atas sub-topik apa saja yang akan diberikan dalam sesi-sesi
berikutnya.
Inti uraian:
1. Penatausahaan Dana; pemisahan tugas, prosedur penerimaan dana, dan prosedur pengeluaran dana. Siapa pengelola anggaran sekolah? Pembedaan antara pemegang buku
dan otoritas pengeluaran dana
2. Perpajakan; pajak terkait transaksi di sekolah/madrasah yaitu PPh 21, 22, 23 dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
3. Pembukuan; jenis-jenis buku dan transaksi yang mempengaruhi masing-masing buku.
Setiap transaksi harus didukung dengan bukti yang sah (kuitansi), Semua transaksi dicatat
sesuai urutan waktu (kronologis), Setiap transaksi dicatat pada buku yang bersesuaian.
4. Pencatatan Barang Milik Sekolah/Madrasah; tugas dan tanggungjawab, prosedur dan format kartu-kartu pencatatan barang. Pencatatan aset sebagai bagian penting dari
akuntabilitas, Pencatatan aset sebagai alat kontrol, Dokumen pencatatan aset sebagai alat
perencanaan sekolah, Bagaimana mencatat aset.
5. Pengadaan; dibahas terpisah dalam Sesi Khusus BOS.
6. Pelaporan; laporan penggunaan dana berdasarkan program dan berdasarkan sumber. Pelaporan sebagai penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas, dibedakan menjadi:
Pelaporan internal: Pemerintah daerah dan Pemerintah pusat Pelaporan eksternal: Publik, termasuk orang tua dan audit
7. Pengawasan, Audit dan Pengendalian; bentuk, pelaku dan kesiapan sekolah/madrasah. Perbedaan monev dan audit, siapa yang melakukan apa.
Mengapa slide ini penting?
Sebagai penanda berakhirnya sesi ini dan memberikan kesempatan pada peserta untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas terkait topik sesi ini.
Inti uraian:
1. Pelatih menjawab setiap pertanyaan peserta.
2. Pelatih menegaskan kembali hal-hal utama dalam sesi ini.
14
Tanya Jawab dan
Kesimpulan
-
14
-
15
Rencana Sesi 2 (Modul 3)
PENATAUSAHAAN KEUANGAN
SEKOLAH/MADRASAH
A. PENGANTAR
Menjalankan sekolah/madrasah dan memperbaiki proses pendidikan di sekolah/ madrasah
tidak bisa dilakukan tanpa sumber daya - uang - yang cukup. Bahkan kalau kita perhatikan,
sekolah/madrasah yang baik adalah sekolah/madrasah yang memiliki uang yang banyak.
Sementara sebagian besar sekolah/madrasah tidak memiliki uang yang banyak, oleh
karena itu pengelolaan keuangan yang baik menjadi suatu keharusan.
Beberapa prinsip pengelolaan keuangan yang baik antara lain adalah ekonomis,
transparan dan akuntabel. Prinsip-prinsip ini pertama-tama harus dapat dijamin dari
pengorganisasian pengelolaan dana, baik dalam kejelasan tugas maupun dalam pembagian
kewenangan, peran dan tanggung jawabnya. Kejelasan tugas akan menem-patkan masing-
masing personel pada peran yang jelas sehingga pertanggungjawaban juga menjadi mudah
ditelusuri.
B. TUJUAN
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu:
1. Melaksanakan penatausahaan keuangan sekolah/madrasah yang mengikuti prinsip pengelolaan keuangan yang baik.
2. Memahami perlunya pembagian peran dan tanggungjawab pengelolaan keuangan yang baik.
3. Memahami pentingnya prosedur penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.
C. POKOK BAHASAN
1. Pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam penatausahaan keuangan sekolah/
madrasah.
2. Prosedur penerimaan dana.
3. Prosedur pengeluaran dana.
4. Prosedur pelaporan.
D. WAKTU
Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk sesi ini adalah 105 menit.
SESI 2
-
16
E. METODE
1. Presentasi.
2. Tanya jawab.
3. Kerja kelompok.
F. ALAT DAN BAHAN
1. Komputer/laptop dan LCD, papan tulis/white board, spidol, kertas HVS, flipchart.
2. Silabus Modul 3. Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah.
3. Rencana Sesi 2. Penatausahaan Keuangan Sekolah/Madrasah.
4. Power point (PPt) 1-14.
5. Latihan 3.2.1. Pengisian Format Pencairan Dana.
6. Lembar Bahan Bacaan 3.2.1. Pengorganisasian Pengelolaan Dana Sekolah.
7. Lembar Bahan Bacaan 3.2.2. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Dana.
8. Lembar Bahan Bacaan 3.2.3. Pengumuman Rencana Penggunaan dan Realisasi Penggunaan Dana.
9. Lembar Bahan Bacaan 3.2.4. Tugas dan Tanggung Jawab Penatausahaan Keuangan
Sekolah.
G. STRATEGI
Tahapan Kegiatan Waktu Alat & Bahan
Tahap 1.
Pendahuluan
Pelatih menjelaskan tentang pengertian dari
penatausahaan keuangan, tujuan sesi dan
topik-topik yang akan dibahas pada sesi ini.
5
menit
PPt 1-4
Tahap 2.
Pembagian
Tugas dan Asas
Umum dalam
Penatausahaan
Keuangan
Seko-
lah/Madrasah
1. Pelatih memberikan penjelasan tentang tugas bidang pengelolaan keuangan dari
sekolah/madrasah, dan menjelaskan asas-
asas umum yang perlu diingat dalam
pelaksanaan penatausahaan keuangan
sekolah/madrasah.
2. Pelatih memintakan konfirmasi dari peserta
apakah tugas-tugas ini sudah sesuai ataukah
ada yang perlu dikurangi atau ditambahkan.
Catatan: rincian tugas dan tanggung jawab
penatausahaan sekolah/madrasah
dapat dilihat dalam LBB 2.4.
10
menit
PPt 5-6
LBB 3.2.4
-
17
Tahapan Kegiatan Waktu Alat & Bahan
Tahap 3.
Prosedur
Pene-rimaan
Dana
Pelatih memberikan penjelasan tentang
prosedur penerimaan dana serta penjelasan
cara pengisian formatnya.
15
menit
PPt 7-8
LBB 3.2.2
Tahap 4.
Prosedur
Pengeluaran
Dana
Pelatih memberikan penjelasan tentang
prosedur pengeluaran dana serta hal-hal yang
penting diperhatikan pada proses pengeluaran
dana.
15
menit
PPt 9-10
LBB 3.2.2
Tahap 5.
Prosedur
Pelaporan,
Dokumen dan
Bukti dalam
Penatausahaan
Keuangan
1. Pelatih menjelaskan tentang prosedur dan bentuk laporan.
2. Pelatih menjelaskan tentang dokumen dalam penatausahaan sekolah/madrasah
dan jenis bukti sebagai pendukung
dokumen.
Catatan: LBB 2.3 menjadi bahan bacaan
tambahan bagi peserta.
15
menit
PPt 11-13
LBB 3.2.3
Tahap 6.
Tanya Jawab
dan Latihan
Pelatih memberikan kesempatan pada peserta
untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami dilanjutkan dengan latihan.
45
menit
PPt 14
Latihan 3.2.1
H. REFERENSI
1. Permendiknas No. 37 10 tentang Petunjuk Teknis Keuangan.
2. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
-
18
Mengapa slide ini penting?
Memberikan gambaran tentang topik yang akan dijelaskan dalam sesi ini.
Mengapa slide ini penting?
Menyajikan pada peserta tentang tujuan yang hendak dicapai setelah mengikuti sesi ini.
Inti uraian:
Bacakan isi slide satu persatu (cukup jelas).
1
Sesi 2
Penatausahaan Keuangan
Sekolah/Madrasah
2
Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta akan mampu menjelaskan
pelaksanaan penatausahaan keuangan sekolah/ madrasah; perlunya pembagian peran dan tanggung jawab pengelolaan keuangan yang
baik; dan
pentingnya prosedur penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.
-
19
Mengapa slide ini penting?
Merupakan bahasan utama yang akan diberikan dalam sesi ini.
Inti uraian:
1. Berikut adalah elemen penting dalam penatausahaan keuangan sekolah.
2. Pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaannya; adanya prosedur yang harus
diikuti dalam melakukan penerimaan dan pengeluaran dana, serta pelaporan atas
penggunaan dana.
3. Melalui keempat elemen ini, diharapkan penggunaan dana di tingkat sekolah bisa
dilakukan secara bertanggung jawab.
3
Pokok Bahasan
1. Pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.
2. Prosedur penerimaan dana. 3. Prosedur pengeluaran dana. 4. Prosedur pelaporan.
4
Apakah Penatausahaan Keuangan
Sekolah/Madrasah?
... merupakan pengaturan fungsi dan alur pelaksanaan aktivitas keuangan sekolah/
madrasah, berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran dana hingga penyiapan
pelaporannya.
-
20
Menjelaskan tentang definisi dari penatausahaan keuangan sekolah/madrasah.
Inti uraian:
1. Bacakan definisi penatausahaan keuangan di atas. Penekanan diberikan pada 3 hal: penerimaan, pengeluaran dan pelaporan dana.
2. Ini merupakan fokus dari penatausahaan keuangan.
Mengapa slide ini penting?
Slide ini menampilkan 3 posisi yang berperan penting dalam penatausahaan keuangan.
Inti uraian:
1. Setidaknya ada 3 posisi yang berperan penting dalam penatausahaan keuangan: Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab utama, Bendahara, dan Juru Buku.
2. Posisi juru buku mungkin belum umum ada di tingkat sekolah dasar, namun demikian sebaiknya mulai diperkenalkan karena sangat penting melakukan pemisahan fungsi untuk
tujuan controling dan akuntabilitas.
3. Karenanya perlu memisahkan fungsi penerimaan, pengeluaran dan pencatatan.
5
Tugas dan Tanggung Jawab
Penatausahaan Keuangan
Sekolah/Madrasah
Bendahara Juru buku
Kepala Sekolah/Madrasah
Uraian tugas lengkap dapat dilihat dalam LBB.
-
21
Mengapa slide ini penting?
Menjelaskan tentang asas umum yang berlaku dalam penatausahaan keuangan
sekolah/madrasah.
Inti uraian:
1. Contoh penerapan asas ini adalah: kepala sekolah dalam melakukan pemeriksaan secara
berkala dapat dengan cara opname kas, yaitu kepala sekolah memeriksa posisi kas yang
ada di brankas sekolah dan kas yang ada di bank dijumlahkan dan dibandingkan dengan
saldo akhir Buku Kas Umum pada saat tanggal pemeriksaan, dan setelah itu dibuatkan
Berita Acara Pemeriksaan Kas. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan untuk tetap menjaga
kelangsungan fungsi pengendalian internal di sekolah/madrasah.
Otorisasi yang dilakukan kepala sekolah atas dokumen penerimaan atau pengeluaran yang
dibuat oleh bendahara dan disimpan/dicatat oleh juru buku memastikan adanya pengendalian
dalam proses yang berjalan. Otorisasi yang diberikan menandakan bahwa kepala sekolah telah
menyatakan bertanggung jawab atas dokumen bersangkutan.
6
Asas Umum Penatausahaan Keuangan
Sekolah/Madrasah
1. Wajib menyelenggarakan penatausahaan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
2. Perlu pemisahan tugas sebagai pemberi otorisasi, yang menerima dan
mengeluarkan uang, dan yang mencatat.
3. Kepala sekolah/madrasah wajib melakukan pemeriksaan terhadap penatausahaan keuangan sekolah/madrasah, secara berkala (minimal
setiap tiga bulan sekali).
4. Dokumen bukti yang menjadi dasar penerimaan dan/atau pengeluaran atas pelaksanaan APBS ditandatangani oleh bendahara dan disahkan oleh
kepala sekolah/madrasah.
5. Kepala sekolah/madrasah yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen bukti pada poin 4 di atas, bertanggung jawab terhadap
kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti
dimaksud.
-
22
Mengapa slide ini penting?
Menampilkan urutan penerimaan dana.
Inti uraian:
a. Mengirimkan/memutakhirkan daftar jumlah siswa untuk periode tahun pelajaran (untuk
dana BOS).
b. Menyusun rincian kebutuhan untuk setiap periode (3 bulanan), menggunakan format
BOS-02 sebagai acuan. Rincian kebutuhan disusun berdasarkan jenis dan kebutuhan
dengan mengacu pada RAPBS (perubahan dari RAPBS dimungkinkan selama tidak
melebihi penerimaan).
c. Memeriksa apakah dana sudah berada di rekening sekolah/madrasah (bank). Jika dana
sudah masuk ke rekening maka dana yang masuk itu dicatat pada BOS K-3 dan K-5.
d. Melakukan pembukuan dengan mencatat pengambilan dana dalam format BOS K-3 atau
K-4.
e. Menyimpan bukti penerimaan dana sebagai dokumen sesuai nomor dan tanggal di tempat
yang aman dan mudah.
7
Prosedur Penerimaan Dana
Langkah Data/Dokumen yang Diperlukan
1. Mengirimkan/memuta
khirkan data jumlah siswa
Lembar Kerja Individu Sekolah (LKIS) untuk
periode tahun pelajaran
2. Menyiapkan rinciankebutuhan per periode (3 bulanan)
Gunakan data BOS Format 02 Buat berdasarkan jenis dan kebutuhan mengacu
RAPBS Perubahan dimungkinkan selama tidak melebihi
penerimaan
3. Periksa apakah dana
sudah masuk rek.Sekolah/madrasah
Print out buku tabungan sekolah
4. Pembukuan Pencatatan dalam Format BOS K-3 dan K-5
5. Penyimpanan bukti Semua bukti terkait disimpan sebagai dokumen
sesuai nomor dan tanggal pelaksanaan kegiatandi tempat yang aman dan mudah ditemukan
-
23
Mengapa slide ini penting?
Memperkenalkan format yang digunakan sekolah dalam mengajukan rencana pengambilan
dana.
Inti uraian:
1. Uang yang ada di bank tidak boleh diambil sekaligus, tetapi pengambilan harus dengan perencanaan, berapa kebutuhan uang untuk melaksanakan suatu kegiatan sekolah.
Rencana pengambilan uang tersebut dituangkan dalam format BOS 12.
8
BOS-02: Pengumuman Rencana Penggunaan Dana
No Komponen Jumlah Dana (Rp)
Jumlah
Ketua Kepala Sekolah Bendahara
Komite
Sekolah
-
24
Mengapa slide ini penting?
Menampilkan urutan pengeluaran dana di sekolah/madrasah.
Inti uraian:
1. Pengajuan permintaan dari guru/PTT yang akan melakukan kegiatan kepada bendahara (Format BOS 02).
2. Pembelanjaan untuk pembelian barang/jasa per item belanja tidak melebihi Rp. 10 juta
3. Verifikasi oleh Bendahara: kecocokan antara pesanan dengan yang diterima mengenai (a) jenis, (b) kualitas, (c) jumlah barang/jasa, (d) penghitungan PPN, PPh, (e) harga, (f) bukti
transaksi, dan (g) tersedianya dana.
4. Pengeluaran uang dicatat oleh juru buku pada Buku Kas Umum (BOS K-3), Buku pembantu Kas (BOS K-4), Buku pembantu Bank (BOS K-5) dan Buku pembantu pajak
(BOS K-6).
5. Bukti transaksi (faktur/kwitansi/nota/bon) dari pihak toko/suplier diberi nomor urut sesuai
dengan tanggal transaksi oleh juru buku dan disimpan sebagai dokumen di tempat yang
aman dan mudah ditemukan tidak dibawa pulang oleh kepala sekolah atau bendahara atau
juru buku.
9
Prosedur Pengeluaran Dana
Langkah Data/Dokumen yang Diperlukan
1. Pengajuan permintaan Jenis barang/jasa yang diperlukan oleh
guru/lainnya
2. Cocokkandengan rencanapengambilan dana
Rencana pengambilan dana sebagai acuan Permintaan yang tidak tercantum dalam BOS 02
perlu persetujuan kepala sekolah/madrasah.
3. Pemilihan vendor Transaksi < 10 juta per transaksi
4. Penerimaan barang/jasa Kartu penerimaan barang (Sesi 5) Bukti penerimaan diajukan ke bendahara
5. Verifikasi oleh bendahara Pencocokan bukti penerimaan dengan surat
pemesanan
6. Pembayaran per kas ataubank
Kwitansi pembayaran atau bukti transfer
7. Pembukuan Pencatatan di buku BOS K-3. K-4, K-5 dan K-6
(Sesi 4)
8. Penyimpanan bukti
transaksi
Semua bukti terkait disimpan sebagai dokumensesuai nomor dan tanggal pelaksanaan kegiatan di
tempat yang aman dan mudah ditemukan.
-
25
Mengapa slide ini penting?
Menegaskan tentang beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada tahap verifikasi.
Inti uraian:
1. Ini merupakan beberapa hal penting yang harus diperhatikan ketika melakukan pemesanan dan penerimaan barang.
2. Pastikan jenis barang yang dipesan sama dengan yang diterima, kualitas yang dipesan adalah yang diterima, jumlah yang dipesan sama dengan yang diterima, pastikan pajak-
pajak terkait sudah tercakup, harga sesuai dengan pemesanan, ada bukti transaksi (berupa
surat pemesanan, kwitansi ataupun surat penerimaan barang), dan yang terakhir adalah
memastikan sudah tersedia dana untuk pemesanan yang dilakukan.
10
Penting pada Tahap Verifikasi
Pada tahap ini tugas bendahara mencocokkan antara bukti pemesanan dengan
kartu penerimaan barang, menyangkut:
a. jenis,
b. kualitas, c. jumlah barang/jasa, d. penghitungan PPN dan PPh, e. harga,
f. bukti transaksi, dan g. tersedianya dana.
11
Prosedur Pelaporan
1. Laporan pertanggungjawaban keuangan disampaikan setiap triwulan,
semester dan tahunan.
2. Laporan disusun mengacu pada Buku Kas Umum dan Buku Pembantu beserta dokumen pendukungnya sebagai bukti dan disampaikan kepada
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
3. Laporan yang perlu dibuat sekolah/madrasah untuk masyarakat adalah Laporan Penggunaan Dana (Format BOS 03).
-
26
Mengapa slide ini penting?
Mengemukakan laporan yang wajib dibuat oleh sekolah/madrasah dalam pelaksanaan
penatausahaan keuangan sekolah/madrasah
Inti uraian:
Mengapa slide ini penting?
Slide ini merinci format-format yang terkait dengan penerimaan, penggunaan dan pelaporan
dana.
Inti uraian:
1. Format BOS K-1 adalah format untuk menyusun rencana keuangan yang dituangkan dalam RAPBS. Format ini adalah format multi sumber dana, sehingga harus memuat
rencana penerimaan dan rencana penggunaan uang dari semua sumber dana yang
diterima sekolah.
2. Format ini harus ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan, khusus untuk sekolah swasta, Ketua Yayasan. Dokumen ini disimpan di sekolah dan diperlihatkan
kepada pengawas, Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya
apabila diperlukan.
12
Jenis Dokumen dalam Penatausahaan Sekolah/Madrasah
Jenis Dokumen Rujukan
1. Format RAPBS: (lihat modul RKS) BOS K-1 BOS K-1A
2. Format Rencana Penggunaan
Dana BOS-02
3. Pembukuan:a. Buku Kas Umum
b. Buku Pembantu Kas
c. Buku Pembantu Bank
d. Buku Pembantu Pajak
BOS K-3
BOS K-4
BOS K-5
BOS K-6
4. Format Realisasi Penggunaan
Dana Tiap Jenis Anggaran BOS K-2
5. Format Laporan Penggunaan
Dana BOS-03
-
27
3. Format BOS-K1 perlu dilengkapi dengan rencana penggunaan dana secara rinci, yang dibuat tahunan dan tiga bulanan yaitu Fomat BOS-K1A. Format ini dibuat untuk setiap
sumber dana yang diterima sekolah.
4. Format BOS K-2 adalah format laporan keuangan terintegrasi dan singkat/padat (condensed) dan merupakan satu-satunya laporan yang disampaikan kepada tim
manajemen BOS Kabupaten/Kota. Format ini adalah format multi sumber dana, sehingga
harus memuat laporan penerimaan dan penggunaan uang dari semua sumber dana di
sekolah.
5. Sumber informasi untuk penyusunan Format BOS K-2 adalah pembukuan pada Format
BOS K-3 (yang tidak multi sumber dana) dan dari semua sumber dana yang dikelola oleh
sekolah pada periode yang sama.
Mengapa slide ini penting?
Slide ini menampilkan contoh-contoh bukti yang harus didokumentasikan oleh
sekolah/madrasah dalam penerimaan, pengeluaran dan penyetoran dana.
13
Bukti Transaksi dalam Penatausahaan Keuangan
Sekolah/Madrasah
Bukti Transaksi Contoh
1. Bukti Penerimaan: bukti yang digunakan untuk dokumenyang digunakan dalampelaksanaan penerimaansekolah/madrasah
Kartu penerimaan barang, tandaterima sumbangan
2. Bukti Pengeluaran: bukti yang digunakan untuk dokumenyang digunakan dalam
pelaksanaan pengeluaransekolah/madrasah
Bukti transfer bank atau kwitansi, dengan syarat :
< Rp 250.000.- (tanpa meterai)
Rp 250.000.- s.d. Rp 1.000.000.-(meterai Rp 3.000,-)
> Rp 1.000.000.- (meterai Rp 6.000,-)
3. Bukti Penyetoran: bukti yang digunakan untuk dokumenyang digunakan untukmenyetorkan uang ke bank
Bukti setor bank
-
28
Inti uraian:
1. Hal-hal yang perlu diperlukan sebagai dokumen penatausahaan keuangan sekolah:
Ketika sekolah belanja bahan habis pakai/ATK/belanja barang lainnya, dokumen yang harus
ada di sekolah:
a) Kwitansi/nota/bon/faktur penjualan dari toko/suplier.
b) Tanda terima barang
c) Surat Setoran Pajak (SSP) PPh 22
d) Surat Setoran Pajak (SSP) PPN.
Mengapa slide ini penting?
Merupakan akhir dari sesi ini dan mengarahkan pada latihan yang akan dilakukan berkaitan
dengan sesi yang baru saja dijelaskan.
Inti uraian:
1. Tanyakan pada peserta jika masih ada yang memerlukan penjelasan terkait sesi ini. Lanjutkan dengan latihan pengisian format pencairan dana.
14
Tanya Jawab
dan
Latihan
-
29
Latihan 3.2.1.a.
Instruksi Pelatih
Judul Pengisian Format Pencairan Dana
Tujuan 1. Peserta memahami cara pengisian formulir pencairan dana dengan benar.
2. Peserta memahami fungsi dari dari formulir ini dalam fungsinya sebagai bagian dari pengelolaan keuangan manajemen di sekolah.
Waktu 45 menit
Tahapan Kegiatan 1. Peserta mendapatkan penjelasan terlebih dahulu berkaitan dengan format Rencana Penggunaan Dana dan format Rencana Pengambilan
Dana dari slide presentasi
2. Peserta dibagi dalam kelompok kecil (maksimum 8 orang)
3. Bagikan lembar kasus kepada peserta
4. Minta peserta untuk mengisi format Rencana Penggunaan Dana dan
format Rencana Pengambilan Dana berdasarkan kasus yang telah
dibagikan
5. Setelah + 35 menit, minta salah satu kelompok mempresentasikan hasilnya atau bisa juga dilakukan bersama-sama.
Lembar Kerja Latihan 3.2.1.b. Kasus
Latihan 3.2.1.c. Lembar Kerja.
Simpulan Pelatih mengulas pokok-pokok bahasan dalam latihan ini dan memberikan
kesimpulan penting dalam pembahasan sesi ini.
-
30
Latihan 3.2.1.b. Kasus
Susunlah BOS-02 untuk sumber-sumber dana BOS Pusat, BOS Provinsi, dan BOS Kabupaten secara terpisah.
No Tahun
Ajaran
Tanggal
Rencana
Prog
Sek
Prog
Nas
Kode
Trans
Sumber
dana Uraian T-I
T-
II
T-
III
T-
IV Penerimaan Pengeluaran
1 2010/2011 1-1-2011 3.1 3.1
Penerimaan BOS
Triwulan I
1 0 0 0 10,000,000 0
2 2010/2011 1-2-2011 11 16 210302 3.1
Pembayaran
uanglembur dalam
rangka PSB
1 0 0 0 0 2,000,000
3 2010/2011 1-2-2011 11 16 2313 3.1 Pembelian sepeda
untuk siswa miskin 1 0 0 0 0 3,000,000
4 2010/2011 1-5-2011 14 16 2313 3.2 Pengadaan bangku
kelas VI 0 1 0 0 0 3,000,000
5 2010/2011 1-1-2011 13 20 2217 3.1
Pelatihan guru
bidang
matematika
1 0 0 0 0 1,000,000
6 2010/2011 1-4-2011 11 16 221102 3.1
Makanan &
minuman rpat PSB
0 1 0 0 0 500,000
7 2010/2011 1-1-2011 12 16 210103 3.1
Honor guru untuk
pembelajaran
remedial
0 1 0 0 0 1,000,000
-
31
No Tahun
Ajaran
Tanggal
Rencana
Prog
Sek
Prog
Nas
Kode
Trans
Sumber
dana Uraian T-I
T-
II
T-
III
T-
IV Penerimaan Pengeluaran
8 2010/2011 1-5-2011 22 16 220101 3.1 ATK untuk semua
jenis program 0 1 0 0 0 2,000,000
9 2010/2011 1-5-2011 22 16 220303 3.1
Pembayaran
abonemen listrik
Triwulan II
0 1 0 0 0 1,000,000
10 2010/2011 1-1-2011 22 16 220302 3.1 Langganan air
TriwulanI 1 0 0 0 0 400,000
11 2010/2011 1-5-2011 22 16 220602 3.3
Penggandaan
kurikulum KTSP
Bahasa Inggris
0 1 0 0 0 3,000,000
12 2010/2011 1-1-2011 22 16 220303 3.1 Langganan listrik
bulan Februari 0 1 0 0 0 500,000
13 2010/2011 1-5-2011 22 16 220303 3.1 Langganan listrik
bulan Maret 0 1 0 0 0 500,000
14 2010/2011 1-4-2011 22 16 220301 3.1 Langganan telepon
bulan Januari 0 1 0 0 0 100,000
15 2010/2011 1-3-2011 22 16 220301 3.1 Langganan telepon
bulan Februari 1 0 0 0 0 200,000
16 2010/2011 1-5-2011 22 16 220301 3.3 Belanja media
pembelajaran 0 1 0 0 0 1,000,000
17 2010/2011 1-5-2011 14 16 231202 3.2
Desk top, Pentium
.......... dsb
0 1 0 0 0 2,000,000
-
32
No Tahun
Ajaran
Tanggal
Rencana
Prog
Sek
Prog
Nas
Kode
Trans
Sumber
dana Uraian T-I
T-
II
T-
III
T-
IV Penerimaan Pengeluaran
18 2010/2011 1-6-2011 14 16 2312 3.3 Pembelian flash
disk 0 1 0 0 0 200,000
19 2010/2011 1-6-2011 13 20 210201 3.2
Honorarium nara
sumber pelatihan
KTSP untuk 10
orang tarinees
0 1 0 0 0 1,000,000
20 2010/2011 1-6-2011 12 16 210103 3.1
Honorarium bagi
guru untuk
pembelajaran
remedial
0 1 0 0 0 500,000
21 2010/2011 1-6-2011 11 16 210301 3.1
Uang lembur PNS
seba-gai anggota
panitia PSB
0 1 0 0 0 400,000
22 2010/2011 1-6-2011 11 16 210302 3.2 Uang lembur
panitia PSB 0 1 0 0 0 400,000
23 2010/2011 1-6-2011 12 16 220203 3.1
Bahan untuk
praktek biologi
kelas 5 dan 6
0 1 0 0 0 1,500,000
24 2010/2011 1-6-2011 14 16 2314 3.3
Peralatan sapu,
pel, sulak untuk
Jumsih
0 1 0 0 0 300,000
25 2010/2011 1-6-2011 13 16 210204 3.3
Insentif untuk
kepala sekolah
0 1 0 0 0 1,000,000
-
33
No Tahun
Ajaran
Tanggal
Rencana
Prog
Sek
Prog
Nas
Kode
Trans
Sumber
dana Uraian T-I
T-
II
T-
III
T-
IV Penerimaan Pengeluaran
26 2010/2011 1-3-2011 3.1 3.1 Penerimaan BOS
Pusat Triwulan II 0 1 0 0 8,000,000 0
27 2010/2011 1-1-2011 22 16 220303 3.1
Pembayaran
abonemen listrik
Triwulan I
1 0 0 0 0 1,000,000
28 2010/2011 1-4-2011 3.2 3.2 BOS Provinsi
Triwulan II 0 1 0 0 6,500,000 0
29 2010/2011 1-4-2011 3.3 3.3 BOS Kabupaten
Triwulan II 0 1 0 0 6,000,000 0
30 2010/2011 1-4-2011 3.1 3.1 BOS Pusat
Triwulan II 0 1 0 0 5,500,000 0
-
34
Latihan 3.2.1.c. Lembar Kerja
BOS-02
Pengumuman Rencana Penggunaan Dana ..... Periode .... s.d. ..
Jumlah Siswa: ..
Jumlah Dana ....... : Rp
A. Dana .. boleh digunakan untuk (sebutkan aturan sesuai dengan panduan
sumber dana yang bersangkutan), umpama saja sbb.:
1. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu biaya pendaftaran, pengadaan formulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang,
serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya
untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan
siswa baru, dan lain sebagainya yang relevan).
2. Pembelian buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan.
3. dst... B. Dana tidak boleh digunakan untuk (sebutkan aturan sesuai dengan
panduan sumber dana yang bersangkutan), umpama saja sbb.:
1. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan. 2. Dipinjamkan kepada pihak lain.
3. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya.
4. dst...
C. Rencana Penggunaan Dana.
No Komponen Jumlah Dana (Rp)
1 2 3
Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah Bendahara
(...) (..) (..)
-
35
BOS-02
Pengumuman Rencana
Penggunaan Dana BOS Periode
Triwulan I , Triwulan II
Jumlah Siswa: 273
Jumlah Dana BOS: 108381000
Tahun Ajaran : 2010/2011
Format BOS-02
Dibuat oleh Sekolah
Ditempel di papan pengumuman
A. Dana BOS Boleh digunakan untuk
B. Dana BOS Tidak Boleh digunakan untuk
C. BOS-02 : Rencana Penggunaan Dana BOS Kabupaten/Kota di Sekolah
No Kode. Komponen Jumlah Dana
1 2 3
210204 Insentif Kepsek & Guru yang mengajar kelas rangkap 1.000.000,00
13 Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1.000.000,00
220301 LanggananTelepon 1.000.000,00
22 Non-Program/Bel. Barang dan Jasa 1.000.000,00
220602 Penggandaan 3.000.000,00
22 Non-Program/Bel. Barang dan Jasa 3.000.000,00
2312 Pengadaan Komputer 200.000,00
14 Sarana & Prasarana 200.000,00
2314 Pengadaan Peralatan Dapur 300.000,00
14 Sarana & Prasarana 300.000,00
Jumlah 5.500.000,00
Ketua Komite Sekolah Kepala sekolah Bendahara
R. RUSTANDI ANWAR, S.Pd HERYADI, S.Pd OKOM KOMARIAH, S.Pd.SD
195309161981121001 195602121975122002
-
36
BOS-02
Pengumuman Rencana Penggunaan Dana BOS Periode
Triwulan I , Triwulan II
Jumlah Siswa: 273
Jumlah Dana BOS: 108381000
Tahun Ajaran : 2010/2011
Format BOS-02
Dibuat oleh Sekolah
Ditempel di papan pengumuman
A. Dana BOS Boleh digunakan untuk
B. Dana BOS Tidak Boleh digunakan untuk
C. BOS-022 : Rencana Penggunaan Dana BOS Provinsi di Sekolah
No Kode. Komponen Jumlah Dana
1 2 3
210201 Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber 1.000.000,00
13 Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1.000.000,00
210302 Uang Lembur Non PNS 400.000,00
11 Kesiswaan 400.000,00
231202 Pengadaan komputer/PC 2.000.000,00
14 Sarana & Prasarana 2.000.000,00
2313 Pengadaan Mebelair 3.000.000,00
14 Sarana & Prasarana 3.000.000,00
Jumlah 6.400.000,00
Ketua Komite
Sekolah Kepala sekolah Bendahara
R. RUSTANDI ANWAR, S.Pd HERYADI, S.Pd OKOM KOMARIAH, S.Pd.SD
195309161981121001 195602121975122002
-
37
BOS-02
Pengumuman Rencana Penggunaan Dana BOS Periode Triwulan I , Triwulan II
Jumlah Siswa: 273
Jumlah Dana BOS: 108381000
Tahun Ajaran : 2010/2011
Format BOS-02
Dibuat oleh Sekolah
Ditempel di papan pengumuman
A. Dana BOS Boleh digunakan untuk
B. Dana BOS Tidak Boleh digunakan untuk
No Kode. Komponen Jumlah Dana
1 2 3
210103 Honorarium jam mengajar 1.500.000,00
12 Kurikulum dan Pembelajaran 1.500.000,00
210301 Uang Lembur PNS 400.000,00
11 Kesiswaan 400.000,00
210302 Uang Lembur Non PNS 2.000.000,00
11 Kesiswaan 2.000.000,00
220101 Alat tulis kantor 2.000.000,00
22 Non-Program/Bel. Barang dan Jasa 2.000.000,00
220203 Bahan praktik laboratorium 1.500.000,00
12 Kurikulum dan Pembelajaran 1.500.000,00
220301 LanggananTelepon 300.000,00
22 Non-Program/Bel. Barang dan Jasa 300.000,00
220302 Langganan Air 400.000,00
22 Non-Program/Bel. Barang dan Jasa 400.000,00
220303 Langganan Listrik 3.000.000,00
22 Non-Program/Bel. Barang dan Jasa 3.000.000,00
221102 Makanan dan minuman rapat 500.000,00
11 Kesiswaan 500.000,00
2217 Kursus, diklat, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS 1.000.000,00
13 Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1.000.000,00
2313 Pengadaan Mebelair 3.000.000,00
11 Kesiswaan 3.000.000,00
Jumlah 15.600.000,00
Ketua Komite Sekolah Kepala sekolah Bendahara
R. RUSTANDI ANWAR, S.Pd HERYADI, S.Pd OKOM KOMARIAH, S.Pd.SD
195309161981121001 195602121975122002
-
38
Lembar Bahan Bacaan 3.2.1.
PENGORGANISASIAN PENGELOLAAN DANA SEKOLAH
TUPOKSI KEUANGAN
Tugas Tim Keuangan Sekolah adalah mengelola semua kegiatan keuangan sekolah, mulai dari
perencanaan sampai dengan penyusunan laporan (internal dan eksternal) dan
mempertanggungjawabkannya baik secara internal maupun eksternal. Rincian tugas tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Khusus untuk dana BOS: Memverifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada. Bila jumlah dana yang diterima lebih dari yang semestinya, maka harus
segera memberitahukan ke Tim Manajemen BOS Kab/Kota.
2. Mengelola semua dana yang diterima, termasuk dana BOS, secara bertanggung jawab
dan transparan.
3. Khusus untuk dana BOS: Mengumumkan daftar komponen yang boleh dan yang tidak boleh dibiayai oleh dana BOS serta penggunaan dana BOS di sekolah menurut
komponen dan besar dananya di papan pengumuman sekolah.
4. Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana. Khusus untuk dana BOS ini dilakukan menggunakan format terpisah
(BOS-02) di papan pengumuman sekolah yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah,
Bendahara dan Ketua Komite Sekolah.
5. Membuat laporan bulanan pengeluaran dana BOS dan barang-barang yang dibeli oleh sekolah (BOS-03) yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Bendahara dan Ketua
Komite Sekolah.
6. Mengumumkan laporan bulanan pengeluaran dana BOS dan barang-barang yang dibeli oleh sekolah (BOS-03) tersebut di atas di papan pengumuman setiap 3 bulan.
7. Bertanggung jawab terhadap penyimpangan penggunaan dana di sekolah.
8. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat.
9. Melaporkan penggunaan dana BOS kepada Tim Manajemen BOS Kab/Kota.
10. Menyusun rencana keuangan berdasarkan format-format baku sesuai aturan untuk
menunjang pencapaian SPM/SNP dan/atau peningkatan mutu sekolah
11. Menyusun rencana pengambilan dana berdasarkan format baku sesuai aturan
12. Melakukan pembukuan semua transaksi keuangan dan barang agar dapat dicapai value for money dan menjamin adanya transparansi dan akuntabilitas
13. Menyusun laporan baik internal maupun eksternal agar dapat dicapai value for money dan menjamin adanya transparansi dan akuntabilitas
14. Mempertangungjawabkan semua pengelolaan keuangan kepada fihak internal maupun
eksternal,termasuk para auditor.
-
39
ORGANISASI PENGELOLAAN KEUANGAN
Pada prinsipnya pelaksanaan pengelolaan keuangan ditangani oleh Kepala Sekolah, sebagai
penanggung jawab utama, yang dibantu minimal oleh Bendaharawan, dan Juru Buku (jika
memungkinkan). Pemisahan tugas ini merupakan juga alat pengendalian keuangan yang
minimal dapat dilakukan di sekolah.
PEMBAGIAN PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
Kejelasan tupoksi belum menjamin berhasilnya pelaksanaan tugas yang baik. Diperlukan
pembagian tugas yang baik agar tidak terjadi kejumbuhan (overlapping) peran dan tanggung
jawab ataupun adanya kekosongan peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas.
Prinsip-prinsip yang harus dipegang adalah bahwa untuk setiap kegiatan harus ditangani
oleh lebih dari satu orang yang masing-masing berbeda tetapi harus jelas peran dan
tanggung jawabnya. Contoh peran dan tanggung jawab adalah sebagai berikut:
Kepala Sekolah
1) Bertanggung jawab dalam:
a) Khusus untuk dana BOS: Memverifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada. Bila jumlah dana yang diterima lebih dari yang semestinya, maka
harus segera memberitahukan ke Tim Manajemen BOS Kab/Kota.
b) Khusus bagi semua sekolah, Tim Sekolah harus mengidentifikasi siswa miskin dan
membebaskan dari segala jenis iuran.
c) Mengelola dana yang diterima sekolah, termasuk BOS, secara bertanggung jawab dan transparan.
d) Mengumumkan daftar komponen yang boleh dan yang tidak boleh dibiayai oleh dana BOS/dana lainnya serta penggunaan dana BOS/dana lainnya di sekolah
menurut komponen dan besar dananya di papan pengumuman sekolah.
e) Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana
penggunaan dana, termasuk dana BOS (Format BOS-02) di papan pengumuman
sekolah yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Bendahara dan Ketua Komite
Sekolah.
f) Membuat laporan bulanan pengeluaran dana BOS/dana lainnya dan barang-barang yang dibeli oleh sekolah (Format BOS-03) yang ditandatangani oleh Kepala
Sekolah, Bendahara dan Ketua Komite Sekolah.
g) Mengumumkan laporan bulanan pengeluaran dana BOS/dana lainnya dan barang-
barang yang dibeli oleh sekolah tersebut di atas di papan pengumuman setiap 3
bulan.
h) Bertanggung jawab terhadap penyimpangan penggunaan dana di sekolah.
i) Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat.
j) Melaporkan penggunaan dana BOS kepada Tim Manajemen BOS Kab/Kota, dan dana lain kepada Tim Manajemen Keuangan Kabupaten/Provinsi
-
40
k) Menyusun rencana keuangan berdasarkan format-format baku sesuai aturan untuk menunjang pencapaian SPM/SNP dan/atau peningkatan mutu sekolah
l) Menyusun rencana pengambilan dana berdasarkan format baku sesuai aturan
2) Bersama-sama Tim Sekolah menyusun dan menyetujui rencana keuangan (lihat modul RKS, untuk yang menerima dana BOS: BOS K-1A, BOS K-1)
3) Menyetujui Pengumuman Rencana Penggunaan Uang (Format BOS-02) dan Rencana
Pengambilan Dana (Format BOS-03)
4) Menyetujui tiap pengeluaran yang akan dilakukan
5) Melakukan pengecekan rekonsiliasi antara Format BOS K-3 dengan K-4, K-5, dan K-6
secara periodik
6) Melakukan pengecekan pembukuan Format BOS K-3, K-4, K-5, dan K-6 dan Format BOS K-1 dan Laporan Format BOS K-2.
7) Melakukan finalisasi Format BOS K-2 sebelum di kirim ke Tim Manajemen BOS
Kabupaten/Kota
8) Melakukan finalisasi Format BOS K-1 sebelum diumumkan
9) Memeriksa pemungutan dan penyetoran pajak
Bendaharawan
1. Membantu Kepala Sekolah dalam menyusun RAPBS (untuk yang menerima dana BOS: BOS K-1 dan BOS K-1A)
2. Menyiapkan daftar penggunaan uang sehari-hari untuk mendapatkan persetujuan dari
Kepala Sekolah.
3. Menyetujui bukti-bukti transaksi dan kodenya
4. Memeriksa dan meng-approve pembukuan untuk format-format pembukuan: Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank, dan Buku Pembantu
5. Memeriksa dan meng-approve laporan Format BOS K-1 dan K-2 serta menyusun SPJ
6. Melakukan pengecekan rekonsiliasi antara berbagai format pembukuan dan penutupan buku/format tersebut pada waktunya, sebelum diperiksa Kepala Sekolah
7. Menghitung, memungut dan menyetor PPh (pasal 21,22,dan 23) dan PPN
Juru Buku
1. Menyiapkan bukti transaksi
2. Memberi kode pada bukti transaksi
3. Membukukan format-format pembukuan: Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank, dan Buku Pembantu,
4. Menyimpan bukti transaksi di tempat yang aman dan mudah dicari
5. Menyusun Laporan Internal Penerimaan dan Pengeluaran Dana (BOS K-1),dan Laporan Eksternal Penerimaan dan Pengeluaran Dana (BOS K-2), dan menyusun SPJ
-
41
Lembar Bahan Bacaan 3.2.2.
PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA
PROSEDUR PENERIMAAN DANA
1. Mengirimkan/memutakhirkan daftar jumlah siswa untuk periode tahun pelajaran.
2. Membuka rekening dan mengirimkannya kepada Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota).
3. Review kebutuhan rinci nyata suatu periode tertentu ( 3 bulan) sesuai kebutuhan
nyata.
4. Mengisi format BOS-02 - Rencana Pengambilan Dana, sesuai dengan kebutuhan triwulan yang akan datang.
5. Mengecek apakah dana sudah ditransafer ke rekening bank.
PROSEDUR PENGELUARAN UANG
Langkah-langkah pengeluaran dana adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan rencana kebutuhan rinci nyata suatu periode tertentu ( 1 bulan).
1.1. Merumuskan draf rencana kebutuhan nyata dengan berpedoman juga pada Rencana Rinci Penggunaan Dana (untuk dana dari BOS: format BOS K-1A).
1.2. Mengumumkan rencana penggunaan ini kepada publik dengan memasang pengumuman di papan pengumunan sekolah sesuai format BOS -02.
1.3. Draf rencana kebutuhan ini harus dirinci per program sekolah, per kegiatan,dan
per jenis belanja.
1.4. Draf rencana kebutuhan ini harus ditandatangani oleh Bendahara dan mendapatkan persetujuan dari Kepala Sekolah untuk menjadi rencana kebutuhan
definitif.
2. Pelaksanaan
2.1. Semua pengeluaran harus berpedoman pada rencana kebutuhan sesuai format
BOS-02.
2.2. Semua pengeluaran yang sudah sesuai dengan rencana kebutuhan tersebut tidak perlu mendapatkan persetujuan lagi dari kepala sekolah. Setiap pengeluaran yang
tidak sesuai dengan rencana tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih
dahulu dari kepala sekolah dan Komite Sekolah.
-
42
Lembar Bahan Bacaan 3.2.3.
PENGUMUMAN RENCANA PENGGUNAAN DAN REALISASI
PENGGUNAAN DANA
Rencana penggunaan dana dituangkan dalam Format BOS-02
1. Format BOS-2 adalah format untuk mengumumkan secara terbuka kepada publik tentang Rencana Penggunaan Dana. Format ini harus ditandatangani oleh Kepala Sekolah,
Bendahara, dan Komite Sekolah dan ditempelkan papan pengumuman sekolah, agar dapat
dibaca oleh seluruh warga sekolah dan para pemangku kepentingan.
2. Format ini khusus untuk dana yang bersumber dari BOS. Namun demikian alangkah baiknya apabila untuk sumber dana yang lain juga dipajang di papan pengumuman sekolah.
3. Format dan isi BOS-02 adalah sama dengan format RAPBS (BOS-K1A) tetapi lebih rinci,
dan tanpa Nomor Kode.
4. Pengumuman ini hendaknya dapat dilakukan segera setelah RAPBS dan rencana-rencana pendukungnya selesai disusun.
5. Format BOS-02 dibuat secara tahunan dan triwulanan.
-
43
Lembar Bahan Bacaan 3.2.4.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENATAUSAHAAN KEUANGAN
SEKOLAH
Tugas Kepala Sekolah:
1. Bersama-sama Tim Sekolah menyusun dan menyetujui rencana keuangan (RKAS/RAPBS).
2. Menyetujui Realisasi Penggunaan Dana.
3. Menyetujui tiap pengeluaran yang akan dilakukan.
4. Melakukan pengecekan rekonsiliasi antara buku-buku yang ada secara periodik.
5. Melakukan pengecekan pembukuan dan laporan.
6. Melakukan finalisasi laporan sebelum dikirim ke Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota.
7. Memeriksa pemungutan dan penyetoran pajak.
Tugas Bendahara Sekolah:
1. Membantu Kepala Sekolah dalam menyusun RAPBS.
2. Menyusun Realisasi Penggunaan Dana.
3. Menyiapkan daftar penggunaan uang sehari-hari untuk mendapatkan persetujuan dari
Kepala Sekolah.
4. Menyetujui bukti-bukti transaksi dan kodenya.
5. Memberikan persetujuan atas isian dalam format-format pembukuan dan melakukan
pengecekan rekonsiliasi antara isian-isian dalam format-format pembukuan.
6. Memungut , menyetor dan melaporkan PPh dan PPN secara periodik.
Tugas Juru Buku:
1. Menyiapkan bukti transaksi.
2. Memberi kode pada bukti transaksi.
3. Mengisi format-format pembukuan.
4. Menyimpan bukti transaksi di tempat yang aman dan mudah dicari.
5. Membantu Kepala Sekolah menyusun laporan-laporan terkait keuangan.
6. Menyusun pengumuman keuangan.
Catatan:
Juru Buku merupakan posisi yang disarankan ada di tingkat sekolah dengan tujuan pemisahan
tugas antara penanggungjawab penerimaan dan pengeluaran uang (Bendahara) dan
penanggungjawab pencatatan (Juru Buku) guna menghindari terjadinya praktik-praktik yang
tidak diperkenankan.
-
44
FORMAT BOS-02
Dibuat oleh Sekolah
Ditempel di papan pengumuman
FORMAT BOS 02
Pengumuman Rencana Penggunaan Dana
Pengumuman Rencana Penggunaan Dana ..... Periode .... s.d. ..
Jumlah Siswa: ..
Jumlah Dana ....... : Rp
A. Dana .. boleh digunakan untuk (sebutkan aturan sesuai dengan panduan sumber dana
yang bersangkutan), umpama saja sbb.:
1. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu biaya pendaftaran, pengadaan formulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang
berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan
uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru, dan lain sebagainya yang relevan).
2. Pembelian buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan.
3. dst...
B. Dana tidak boleh digunakan untuk (sebutkan aturan sesuai dengan panduan sumber
dana yang bersangkutan), umpama saja sbb.:
1. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan.
2. Dipinjamkan kepada pihak lain.
3. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya.
4. dst...
Rencana Penggunaan Dana .. di Sekolah
No Komponen Jumlah dana
1 2 3
Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah Bendahara
-
45
REALISASI PENGGUNAAN DANA (FORMAT BOS-03)
1. Format BOS-03 adalah format untuk menampung realisasi penggunaan dana BOS. Format ini harus ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Bendahara, dan Komite Sekolah dan
ditempelkan papan pengumuman sekolah, agar dapat dibaca oleh seluruh warga sekolah
dan para pemangku kepentingan.
2. Format ini khusus untuk dana yang bersumber dari BOS. Namun demikian alangkah baik-nya apabila untuk sumber dana yang lain juga dibuat uraian rencana penggunaannya.
3. Sumber informasi untuk penyusunan BOS-03 adalah BOS K-2, atau Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis Anggaran. Format BOS-03 diisi untuk periode tiga bulan.
-
46
FORMAT BOS-03
Dibuat oleh Sekolah
Ditempel di papan pengumuman
Format BOS-03
Laporan Penggunaan Dana BOS Periode ..... s/d .....
A. Pengeluaran
No Jenis Pengeluaran Tanggal/Bulan Jumlah (Rp)
B. Pembelian Barang/Jasa
No Barang/Jasa
yang dibeli
Tanggal/
Bulan
Nama Toko/
Penyedia Jasa
Jumlah
(Rp)
Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah Bendahara
-
47
Rencana Sesi 3 (Modul 3)
P E R P A J A K A N
A. PENGANTAR
Sekolah/madrasah sebagai institusi pengguna dana baik dari APBN, APBD maupun
sumbangan masyarakat, dalam pelaksanaan kegiatan kiranya perlu memahami aturan
perpajakan yang berlaku umum dan penerapannya.
Pada sesi ini peserta akan diajarkan tentang kewajiban perpajakan atas penggunaan dana
yang ada di sekolah/madrasah yaitu mulai dari kewajiban memungut, menyetor-kan dan
melaporkan pajak PPh 21, PPh 22, PPh 23, dan PPN.
Seiring dengan adanya perubahan aturan perpajakan maka peserta juga akan dibekali
dengan aturan yang terbaru tentang PPh 21, PPh 22, PPh 23, dan PPN yang dilampirkan
pada modul ini. Karena keterbatasan waktu sesi ini maka peserta juga diharapkan
mendalami sendiri dengan membaca aturan perpajakan tersebut.
Diharapkan setelah mengikuti sesi ini, sekolah/madrasah tidak mengalami kendala lagi
dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana-dana di
sekolah/madrasah dan pada akhirnya meminimalkan temuan atas perpajakan.
B. TUJUAN
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu:
1. Melaksanakan kewajiban perpajakan dengan benar sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Memahami dan menerapkan tata cara pemungutan, penyetoran dan pelaporan pajak
oleh sekolah/madrasah.
C. POKOK BAHASAN
1. Pajak Penghasilan Pasal 21.
2. Pajak Penghasilan Pasal 22.
3. Pajak Penghasilan Pasal 23.
4. Pajak Pertambahan Nilai.
D. WAKTU
Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk sesi ini adalah 90 menit.
E. METODE
1. PRESENTASI.
2. TANYA JAWAB.
3. KERJA KELOMPOK.
SESI 3
-
48
F. ALAT DAN BAHAN
1. Komputer/laptop dan LCD, papan tulis/white board, spidol, kertas HVS, flipchart.
2. Silabus Modul 3. Manajemen Keuangan Sekolah/Madrasah.
3. Rencana Sesi 3. Perpajakan.
4. Power point (PPt) 1 - 23.
5. Latihan 3.3.1. Penghitungan Pajak di Sekolah/Madrasah.
6. Lembar Bahan Bacaan 3.3.1. Jenis-Jenis Pajak.
G. STRATEGI
Tahapan Kegiatan Waktu Alat & Bahan
Tahap 1.
Pendahuluan
Pelatih memberikan penjelasan tentang
tujuan yang ingin dicapai dari sesi ini, alasan
mengapa topik ini diberikan serta dan
topik-topik yang akan menjadi pokok
bahasansesuai dengan alur penyajiannya.
7
menit
PPt 1-4
Tahap 2.
Penjelasan PPh
21, PPh 22, PPh
23, dan PPN
Presentasi mengenai tata cara dan dasar
penghitungan, pemungutan, penyetoran dan
pelaporan PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPN
oleh sekolah/madrasah berdasarkan aturan
perpajakan.
Berikan contoh-contoh penghitungan pajak
PPh 21, PPh 22, PPh 23, dan PPN sebagai
bahan referensi.
35
menit
PPt 5-19
Tahap 3.
Tanggung Jawab
Pajak di Sekolah/
Madrasah dan
Sanksi Pajak
Pelatih menjelaskan tentang tanggung jawab
bendahara dalam hal perpajakan dan sanksi
akibat lalai melaporkan
Catatan: selama ini sekolah/madrasah sering
lalai menyerahkan laporan pajak-pajak
yang dipungutnya.
8
menit
PPt 20-22
Tahap 4.
Tanya Jawab dan
Kerja Kelompok
1. Pelatih memberikan kesempatan pada
peserta untuk bertanya seputar materi
yang baru diberikan.
2. Kerja kelompok; bagi peserta dalam
kelompok untuk mengerjakan kasus
perpajakan, gunakan Latihan 3.3.1 dan
kerjakan dalam waktu 20 menit.
3. Pelatih memberikan kesempatan pada salah satu kelompok untuk memaparkan
jawabannya, peserta lain menanggapi.
35
menit
PPt 23
Latihan 3.3.1.
-
49
Tahapan Kegiatan Waktu Alat & Bahan
Tahap 5.
Penutup
Dalam kegiatan penutup, pelatih:
1. bersama-sama dengan peserta atau
sendiri membuat rangkuman/simpulan;
2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan;
3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pelatihan pada sesi ini;
4. menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
5
menit
H. REFERENSI
1. Aturan Pajak PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23 dan PPN.
2. Permendiknas No. 37 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS tahun 2011.
3. UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas UU Nomor 7 Tahun
1983 tentang Pajak Penghasilan.
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.03/2008 tentang Petunjuk pelaksanaan pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa,
dan kegiatan orang pribadi.
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 254/KMK.03/2001 dan perubahannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 154/KMK.03/2007, serta Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 184/PMK.03/2007, Nomor 08/PMK.03/2008, dan nomor
210/PMK.03/2008 tentang penunjukan pemungut Pajak Penghasilan Pasal 22 sifat dan
besarnya pungutan serta tata cara penyetoran dan pelaporannya.
6. UU Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) barang dan jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPNBm), UU Nomor 18 Tahun 2000
tentang perubahan kedua PPN barang dan Jasa dan PPNBm, UU Nomor 42 Tahun
2009 tentang perubahan ketiga PPN barang dan Jasa dan PPNBm.
7. Peraturan Menteri Keuangan nomor 154/PMK.03/2010 Tentang Pemungutan Pajak
Penghasilan Pasal 22 sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan
kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha dibidang lain.
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.03/2010 Tentang Tata Cara pemotongan Pajak Penghasilan pasal 21 bagi Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI,
Anggota Polri, dan pensiunannya atas penghasilan yang menjadi beban APBN atau
APBD.
-
50
Mengapa slide ini penting?
Membawa peserta ke sesi selanjutnya yang akan dibahas, yaitu Perpajakan.
Inti uraian:
Jelaskan pada peserta walaupun sedikit rumit dalam pelaksanaannya, namun pajak merupakan
topik yang perlu diberi perhatian khusus, terutama bagi sekolah negeri karena peran
bendahara sekolah negeri sebagai pemungut pajak untuk transaksi yang berkaitan dengan
sekolah.
Mengapa slide ini penting?
Menjelaskan tentang tujuan yang ingin dicapai dalam sesi ini.
Inti uraian:
Menjelaskan tujuan dan topik bahasan yang akan dijelaskan dalam sesi ini.
1
Sesi 3
Perpajakan
2
Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu menjelaskan
pentingnya melaksanakan kewajiban perpajakan dengan benar sesuai ketentuan yang berlaku;
tata cara pemungutan, penyetoran dan pelaporan pajak dengan benar; dan sanksi-sanksi terkait kelalaian pelaksanaan kewajiban pajak.
-
51
Mengapa slide ini penting?
Menampilkan jenis-jenis pajak yang ada di tingkat sekolah, terutama sekolah negeri.
Inti uraian:
1. Ada 4 jenis pajak yang ada di tingkat sekolah, yaitu Pajak Penghasilan pasal 21, Pajak Penghasilan pasal 22, Pajak Penghasilan pasal 23 dan yang terakhir adalah Pajak
Pertambahan Nilai.
2. Jelaskan sekilas tentang pajak-pajak tersebut. 3. Penting bagi fasilitator untuk membaca UU Pajak terkait guna mendapatkan pemahaman
yang lebih dalam tentang masing-masing pajak.
3
Jenis Pajak yang Relevan dengan
Pengelolaan Keuangan
Sekolah/Madrasah
Jenis Pajak Dikenakan terhadap?
PPh 21: pajak atas penghasilanyang diberikan kepadakaryawan/pegawai tidak tetap/tenaga ahli, honorer dll.
Gaji, tunjangan dan Honor PNS Honor guru non PNS Honor tenaga lepas/pribadi
dalam kegiatan pemeliharaansekolah
PPh 22: pajak atas PembelianBarang oleh Bendahara Pemerintah
Pembelian > 2 juta
PPh 23: pajak atas PembayaranJasa oleh Bendahara
Nilai Jasa yang diberikan
PPN: pajak yang dikenakan ataskonsumsi Barang Kena Pajak danJasa Kena Pajak di dalam daerahPabean
10% dari nilai pembelian > 1 juta Barang Kena Pajak
-
52
Mengapa slide ini penting?
Slide ini mengutip peraturan perundangan yang menjadi dasar dari diwajibkannya sekolah
untuk memahami dan melaksanakannya.
Inti uraian:
1. Dalam UU 18/2000 dan UU 36/2008 dinyatakan secara jelas bahwa Bendahara sekolah merupakan bendahara pemerintah yang memiliki kewajinan memungut, menyetor dan
melaporkan PPh 22 dan PPN.
2. Tekankan ketiga kewajiban tersebut secara jelas, bahwa ketiganya merupakan sebuah
urutan yang harus dilakukan, lalai melakukan salah satunya berakibat pada sanksi (akan
dibahas terpisah).
3. Poin kedua secara jelas menyatakan bahwa bendahara sekolah penerima dana BOS wajib
melakukan pemotongan PPh 21 atas pembayaran honor.
Cara penghitungan masing-masing pajak akan dijelaskan selanjutnya.
4
Mengapa Sekolah/Madrasah
Perlu Memahami Pajak?
Bendahara sekolah negeri adalah bendahara pemerintah sehingga wajib memungut, menyetor dan melaporkan PPh 22 dan PPN (UU 42/2009
tentang PPN Barang & Jasa dan UU 36/2008).
Bendahara sekolah negeri dan swasta penerima BOS wajib melakukan pemotongan PPh 21 atas pembayaran honor (UU 36/2008)..
-
53
Mengapa slide ini penting?
Menjelaskan tentang PPh 21 bagi pegawai tetap.
Inti uraian:
Landasan hukum PPh 21 tertuang dalam UU 36/2008, sedangkan untuk tarif pengenaan
tercantum dalam:
1. Kep 545/PJ.2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan Pasal 26 Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan
Orang Pribadi.
2. Peraturan No. 15/PJ/2006 tentang perubahan Keputusan No. 545/PJ.2000. 3. Peraturan Menkeu No. 137/PMK.03/2005 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan
Tidak Kena Pajak.
4. Peraturan Menkeu No.138/PMK.03/2005 tentang Penetapan Bagian Penghasilan Sehubungan Dengan Pekerjaan Dari Pegawai Harian Dan Mingguan Serta Pegawai Tidak
Tetap Lainnya Yang Tidak Dikenakan Pemotongan Pajak Penghasilan
5. Peraturan Dirjen Pajak 15/PJ/2006 tentang perubahan Kep 545/PJ.2000. 6. UU No.36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas UU Nomor 7 Tahun 1983
tentang pajak penghasilan.
7. Peraturan Menkeu No. 252/PMK.03/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan
Pajak Atas Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi.
5
PPh 21 - Pegawai Tetap (1)
Penghasilan Kena Pajak (PKP) dikenakan atas: Gaji, Tunjangan dan Honor Tarif Pajak yang dikenakan
No Lapisan Tarif
1 s/d 50 juta 5%
2 50 juta 250 juta 10%
3 250 juta 500 juta 15%
4 > 500 juta 25%
Mulai 1 Januari 2009, yang tidak memiliki NPWP tarif 20% lebih tinggi.
-
54
Implementasi PPh Ps. 21 ini di tingkat sekolah pada penggunaan dana BOS adalah ketika
sekolah memberikan honorarium bulanan kepada guru/pegawai non PNS, maka berlaku
ketentuan tarif sebagai berikut :
1. Apabila penghasilan guru/pegawai non PNS tersebut dalam setahun sampai dengan Rp 50 juta maka berlaku tarif 5%,
2. Apabila penghasilan guru/pegawai non PNS tersebut dalam setahun dari Rp 50 juta sampai
dengan Rp 250 juta maka berlaku tarif 15%,
3. Apabila penghasilan guru/pegawai non PNS tersebut dalam setahun dari Rp 250 juta sampai dengan Rp 500 juta maka berlaku tarif 25%,
4. Apabila penghasilan guru/pegawai non PNS tersebut dalam setahun lebih dari Rp 500 juta maka berlaku tarif 30%.
Mengapa slide ini penting?
Ini merupakan lanjutan penjelasan dari slide sebelumnya.
Inti uraian:
Jelaskan cara penghitungan PPh 21 bagi pegawai tetap seperti contoh dalam slide langkah
demi langkah.
Landasan hukum PPh 21 tertuang dalam UU 36/2008 dan penjelasannya:
1. Keputusan No. 545/PJ.2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan Pasal 26 Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa,
dan Kegiatan Orang Pribadi.
2. Per 15/PJ/2006 tentang perubahan Kep 545/PJ.2000 3. Peraturan Menkeu No. 137/PMK.03/2005 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan
Tidak Kena Pajak
4. Peraturan Menkeu No. 138/PMK.03/2005 tentang Penetapan Bagian Penghasilan Sehubungan Dengan Pekerjaan Dari Pegawai Harian dan Mingguan Serta Pegawai Tidak
Tetap Lainnya Yang Tidak Dikenakan Pemotongan Pajak Penghasilan
5. Peraturan Dirjen Pajak 15/PJ/2006 tentang perubahan Kep 545/PJ.2000
6. UU No.36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas UU Nomor 7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan
7. Peraturan Menkeu No. 252/PMK.03/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan
Pajak Atas Penghasilan Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi.
6
PPh 21 - Pegawai Tetap (2)
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP): Untuk Pegawai : Rp 15.840.000 Tambahan kawin : Rp 1.320.000 Istri yg penghasilannya digabung : Rp 15.840.000
Tanggungan (max. 3) @ : Rp 1.320.000 Biaya Jabatan: 5% dari penghasilan bruto atau maksimum
Rp 500.000/bulan, Rp 6.000.000/tahun (2009).
-
55
Mengapa slide ini penting?
Ini merupakan lanjutan penjelasan dari slide sebelumnya.
Inti uraian:
Jelaskan cara penghitungan PPh 21 bagi pegawai tetap seperti contoh dalam slide langkah
demi langkah.
Landasan hukum PPh 21 tertuang dalam UU 36/2008 dan penjelasannya:
1. Keputusan No. 545/PJ.2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan, Penyet