panduan praktikum sistem informasi...
TRANSCRIPT
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
PANDUAN PRAKTIKUM
SISTEM INFORMASI PEMASARAN
1.1 TINJUAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Tujuan dari system informasi manajemen (SIM) adalah memebri para manajer
dan pengambilan keputusan lainnya arus informasi yang berkelanjutan mengenai pasar,
pelanggan, pesaing, dan operasi perusahaan. SIM seharusnya berarti pengumpulan
analisis, klasifikasi, mneyimpan (storing), mendapatkan kembali (retrieving), dan
melaporkan data-data yang relevan menganai pelanggan, pasar, saluran (channel),
penjulan, dan pesaing. SIM suatu perusahaan seharusnya juga mencangkup aspek-
aspek penting lingkungan eksternal perusahaan. Hasil operasi yang jelek sering
ditemukan untuk data dan informasi yang tidak cukup mengenai kejadian-kejadian yang
terjadi di dalam dan di luar perusahaan.
Tugas mengorganisasi, mengimplementasikan, dan memonitor informasi
pemasaran global dan strategi serta program riset itu tidaklah mudah. Terlebih lagi, ini
bukanlah isu pemasaran yang sederhana: mereka merupakan perintah organisasional
tugas ini harus dikoordinasikan secara koheren sehingga berkontribusi terhadap seluruh
arah strategis organisasi. Fungsi SIM dan riset harus menyediakan informasi yang
relevan dalan hal waktu, efisiensi biaya, dan cara bertindak.
Dalam beberapa tahun terakhir terlihat perubahan yang dramatis di dunia politik
dan kejadian-kejadian ekonomi. Meningkatnya integrasi ekonomi global antar negara,
matinya komunisme, perubahan tingkat pertukaran mata uang, dan faktor-faktor lainnya
yang mendorong permintaan terhadap akses informasi bisnis dan politik menuntut
informasi berita dunia berdasarkan harian. Umunya perusahaan geosentris dan global
mempunyai sistem intelijen yang memenuhi tantangan-tantangan ini. Secara khusus,
departemen perencanaan strategis atau riset pasar membawahi informasi dari sistem
informasi global yang berorientasi pada lingkungan eksternal. Dibawah ini akan dibahas
secara lebih rinci mengenai agenda subjek, modus scanning, dan karakteristik sumber-
sumeber informasi dari sistem informasi global yang berorientasi pada lingkungan
eksternal, sebagai berikut :
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
1.Agenda Subjek Informasi
Sebuah daftar subjek yang informasinya diperlukan, merupakan elemen dasar
dari sistem informasi global. Akibatnya “agenda subjek” harus disesuaikan dengan
kebutuhan dan sasaran spesifik perusahaan. Kerangka kerja seperti yang diusulkan
terdiri dari enam bidang informasi yang luas, seperti yang terlihat tabel dibawah ini :
Kategori Agenda Subjek untuk Sistem Inteligen Bisnis Global
No Kategori Cakupan
1 Pasar Pekiraaan permintaan, perilaku
konsumen, produk, saluran,
ketersediaan media komunikasi dan
biaya, tanggapan pasar.
2 Persaingan Korporasi, bisnis dan fungsional strategi
serta perencanaan
3 Mata Uang Asing Neraca pembayaran, tingkat suku
bunga, daya tarik mata uang negara,
harapan para analis
4 Informasi yang memberi Petunjuk Hukum, regulasi, peraturan yang
menyangkut pajak pendapatan, deviden
di Negara tuan rumah dan Negara asal
5 Informasi sumber daya Ketersediaan manusia, keuangan,
informasi dan sumber-sumber fisik
6 Kondisi umum Keseluruhan tinjauan terhadap
lingkungan sosiobudaya, politik,
teknologi.
Kerangka kerja diatas memuaskan dua kriteria pokok. Pertama, kerangka kerja
ini menampung semua bidang informasi yang relevan dengan operasi global
perosahaan. Kedua, kategori dalam kerangka kerja itu tidak tumpang tindih. Informasi
apapun yan gdiliput oleh kerangka kerja ini dapat ditempatkan secara tepat dalam satu
dan hanya satu kategori.
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
2. Modus Scanning : Pengamatan dan Pencarian (Surveillance and Search)
Langkah berikutnya adalah pengumpulan informasi yang aktual. Ini dapat
diselesaikan dengan menggunakan pengamatan dan pencarian. Dalam modus
pengamatan, pemasar terlibat dalam mencari informasi informal. Pemasar yang
berorientasi global secara konstan mencari informasi mengenai peluang dan ancaman
potensial di berbagai bagian di dunia ini. Mereka ingin mengetahui segala sesuatu
mengenai industri, bisnis, pasar, dan konsumen. Keinginan besar ini ditunjukkan dalam
cara mereka menjalankan fungsi telinga dan mata terhadap petunjuk, desas-desus
kumpulan informasi, dan wawasan berdasarkan pengalaman orang lain. Membaca
koran dan majalah serta meluncur di internet mrupakan salah satu cara untuk
memastikan mendapatkan informasi secara regular. Pemasar global juga dapat
membiasakan menontotn program-program berita dari seluruh dunia melalui satelit.
Modus pencarian dikarakteristikan oleh lebih banyak aktifitas formal. Pencarian
dikarakteristikan dengan mencari informasi yang spesifik secara sengaja. Pencarian
sering melibatkan investigasi, jenis pencarian yang relatif terbatas dan informal.
Investigasi sering melibatkan pencarian dibuku-buku dan artikel-artikel yang
mempublikasikan perdangangan atau mencari di internet topik atau isu khusus.
Pencarian juga dapat terdiri dari reset, upaya mengorganisasikan secara formal guna
memperoleh informasi tertentu untuk tujuan tertentu pula.
Salah satu studi menemukan bahwa hampir 75 persen informasi yang diperoleh
eksekutif di kantor pusat perusahaan global A.S terutama diperoleh melalui pengamatan
dan kurang dengan cara riset. Walaupun demikian, modus sekedar melihat hanya
menghasilkan 13 persen informasi eksternal yang penting, sedangkan pemantauan
menghasilakan informasi eksternal sebanyak 60 persen.
Kurangnya informasi yang dihasilkan dengan sekedar melihat adalah akibat dair
dua faktor. Pertama adalah sejauh mana eksekutif dihadapkan pada informasi yang
tidak termasuk dalam agenda subjek yang ditentukan secara jelas. Kedua, adalah
kepekaan merek terhadap informasi di luar agenda ini. Setiap eksekutif membatasi
kontak dengan informasi yang mempunyai peluang kecil relevan dengan pekerjaannya
atau perusahaannya.
Sekalipun demikian kepekaaan orgnasasi secara keseluruhan terhadap informasi
tidak secara nyata diakui sebagai sesuatu yang vital. Sistem scanning yang ekfektif
harus memastikan bahwa organisasi memandang bidang di mana perkemabngan yang
mungkin penting bagi perusahaan mungkin terjadi. Inovasi dalam teknologi informasi
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
telah meningkatkan kecepatan transmisi informasi sementara pada waktu yang sama
memperpendek umur keguanaan bagi perusahaan. Langkah maju dalam teknologi juga
teleh menempatkan permintaan baru pada perusahaan global dalam arti
menyusutkannya waktu reaksi sejak informasi diperoleh.
Jadi, secara keseluruhan organisasi global dihadapkan dengan kebutuhan-
kebutuhan berikut :
Sistem yang efisien dan efektif dapat menapis dan menyarikan sumber-sumber yang
dipublikasikan dan jurnal-jurnal teknis di negara tempat kantor pusat berada seperti
halnya di seluruh negara tempat perusahaan beroperasi atau pelanggan berada
Secara harian menapis, menerjemahkan, menyarikan, menigkatkan, dan
memasukan informasi secara elektronik ke dalam sistem intelijen pasar. Meskipun
kemajuan dalam hal informasi global, penerjemahnya dan elektroniknya
kebanyankan masih masukan secara manual. Hal ini kakan berlanjut untuk
beberapa tahun mendatang, khususnya di negara-negara berkembang.
Perluasan cakupan informasi terhadap wilayah dunia lainnya.
3. Sumber Informasi Pasar
a. Manusia Sebagai Informasi
Meskipun scanning merupakan sumber informasi yang vital, riset menunjukan
bahwa eksekutif kantor pusat perusahaan global memperoleh dua per tiga informasi
yang mereka butuhkan dari sumber perorangan. Sumber informasi eksternal yang paling
besar adalah eksekutif perusahaan yang ditempatkan di luar negri dalam anak
perusahaan, afiliasi, dan cabang. Para eksekutif inin kemungkinan besar akan
membangun komunikasi dengan distributor, konsumen, pelanggan, pemasok, dan
pejabat pemerintah. Sifat yang mencolok dari korporasi global dan smber utama
kekuatan bersaing adalah peran para eksekutif di luar negri dalam memerpoleh dan
menyebarkan informasi mengenai leingkungan dunia. Dari eksekutif di kantor pusat
umunya mengakui bahwa eksekutif perusahaan di luar negeri adalah orang-orang yang
paling mengetahui apa yang sedang terjadi di bidang mereka.
Sulit untuk menekankan dengan keras pentingnya perjalanan dan kontak untuk
membangun hubungan dan pertalian pribadi. Terlebih lagi, sutu studi menemukan
bahwa tiga perempat dari informasi yang diperoleh dari sumber manusia didapat dalam
percakapan tatap muka. Hal ini disebabkan beberapa informasi sensitif untuk
dikemukankan dengan cara lain. Dalam kasus-kasus tertentu, cara paling aman utnk
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
menyampaikan informasi adalah dengan bertatapan langsung daripada tertulis.
Informasi yang menyangkut perkiraan perkembangan di masa depan atau bahakan
penghargaan akan pentingnya hal-hal yang terjadi saat ini seringkali dipertimbangkan
terlalu tidak pasti untuk ditegaskan dalam bentuk tulisan.
Pentingnya komunikasi tatap muka terletak pada dinamikan interaksi pribadi.
Kontak pribadi memebrikan kesempatan kepada eksekutif utnk berada bersama cukup
lama sehingga memungkinkan komunikasi yang cukup mendalam. Diskusi tatap muka
juga mengungkapkan bentuk yang amat penting dari komunikasi non-verbal.
b. Persepsi Langsung
Persepsi panca indta langsung memberikan latar belakang vital utnuk informasi
yang datang dari manusia dan dokumen. Persepsi langsung melibatkan semua panca
indera. Itu berati penglihantan, perasaan, pendengaran, penciuman, atau selera sebagai
suatu kesatuan untuk mengetahui apa yang sedang tejadi di negara tertentu, daripada
mendapatkan informasi dati tangan kedua dengan mendengar atau membaca isu
tertentu. Beberapa inforamsi dengan mudah tersedia dari sumber-sumber lain tetapi
membutuhkan pengalaman panca indera untuk meresapinya. Perbedaan budaya dan
bahasa perlu ditangani pertama untuk pasar-pasar yang penting guna ”memperoleh
landasan berpijak”. Perjalanan tidak hanya dilihat sebagai alat kontrol manajemen utnuk
operasi yang sudah eksis tetapi juga sebagai alat vital dan sangat diperlukan dalam
scanning informasi.
1.2 . RISET PEMASARAN FORMAL
Informasi merupakan bahan baku yang amat penting dalam merumuskan dan
mengimplementasikan strategi pemasaran yang sukses. Di sisi lain, riset pemsaran
merupakan proyek yang spesifik, pengumpulan data yang sistematis dalam modus
scannign pencarian. Ada dua cara utnuk melakukan riset pemasaran. Perrtama adalah
mendesain dan mengimplementasikan suatu studi dengan staf dalam perusahaan.
Kedua adalah menggunakan perusahaan luar yang memkhususkan diri dalam riset telah
menigkat secara pasti dalam tahun-tahun belakangan ini.
Proses pengumpulan data dan menubahnya ke dalam informasi yang bermanfaat
dapat dibagi dalam lima tahapan dasar yaitu sebagai berikut :
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
Tahap 1: Mengidentifikasi Permasalahan Riset
Riset sering dilakukan setelah permasalahan atau peluang ada. Perusahaan
berharap dapat menentukan apakah negara tertentu atau pasar regional mempunyai
pertumbuhan barang yang potensial. Ini merupakan kebenaran yang tidak bdapat
disangkal lagi dari riset pasar bahwa “permasalahan yang telah didefinisikan dengan
baik, separuh jalan sudah dipecahkan” jadi terlepas dari bagaimana situasi yang
dirancang terhadap upaya riset itu dalam pelaksanaannya pertama-tama, dua
pertanyaan ini harus dilontarkan oleh pemasar, “informasi apakah yang benar-benar
saya butuhkan?” dan “ Mengapa saya membutuhkan informasi ini?”
Permasalahan riset sering melibatkan penilaian terhadap sifat dasar dari peluang
pasar itu sendiri. Hal ini pada gilirannya, akan tergantung pada apakah pasar yang
merupakan focus dari usaha riset itu dapat diklasifikasikan sebagai pasar yang sudah
ada (existing) atau potensial. Pasar yang sudah ada adalah pasar dimana kebutuhan-
kebutuhan pelanggannya telah dilayani oleh satu atau lebih perusahaan. Pasar potensial
lebih jauh dapat dibagi-bagi ke dalam pasar tersembunyi dan pasar yang baru mulai.
Pasar tersembunyi, pada intinya adalah segmen yang belum ditemukan. Ini adalah pasar
di mana permintaan akan terwujud jika produk yang sesuai tersedia. Di pasar
tersembunyi, permintaannya adalah nol sebelum produk tersebut ditawarkan. Dalam hal
pasar yang sudah ada, tantangan utama dari riset adalah memahami keluasan tersebut
di mana persaingan sepenuuhnya memenuhi kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Dengan
pasar tersembunyi, sukses awal tidak didasarkan pada daya saing perusahaan.
Sepertinya hal ini tergantung pada keunggulan penggerak utama. Kemampuan
perusahaan peluang dan meluncurkan program pemasaran yang membuka permintaan
tersembunyi itu.
Tahap 2: Mengembangkan Rencana Riset
Setelah mendefinisikan masalah yang akan dipelajari atau pertanyaan yang
harus dijawab, pemasar hahrus mebuat serangkaian pertanyaan baru.
1. Apakah informasi ini bagi saya bernilai, yang berarti dalam bentuk uang?
2. Apa yang akan kita dapatkan dengan mengumpulkan data tersebut?
3. Apakah biaya dari data yang tidak mdiperolah itu dapat diubah menjadi informasi
yang bermanfaat?
Riset membutuhkan investasi baik dari segi uang maupun waktu manajerial, dan
karenanya perlu analisis biaya keuntungan sebelum diproses lebih lanjut.selama tahap
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
mentodologi perencanaan, anggaran dan parameter waktu semuanya diuraikan secara
rinci ,apabiula rencana itu sudah lengkap, tahap selanjutnya dapat dilakukan.
Tahap 3: Mengumpulkan Data
1. Data Sekunder
Data sekunder merupakan struktur data histories mengenai variabel-variabel
yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data
sekunder bisa diperoleh dari dalah suatu perusahaan (sumber internal), berbagai
internet website, perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan, membeli dari
perusahaan-perusahaan yang memeng mengkhususkan diri untuk menyajikan data
sekunder, dan lain-lain.
Jenis data sekunder
Pada dasarnya ada dua data sekunder: (1) Data Sekunder Internal (Internal
Secondary data) dan (2) Data Sekunder Eksterna (External Secondary Data)
Data sekunder internal merupakan data yang dikumpulkan oleh perusahaan
secara individual untuk tujuan akunting, laporan kegiatan pemasaran dan
“customer knowledge” (data base)
Data sekunder eksternal merupakan data yang dikumpulkan oleh lembaga-
lembaga eksternal seperti: Pemerintah (misalnya Biro Pusat Statistik, Dep.
Perdagangan/ Perindustrian dan lain-lain), asosiasi-asosiasi perdagangan,
periodical.
2. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti
untuk menjawab masalah atau tujuan peneliitian yang dilakukan penelitian
eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan
data berupa survey ataupun observasi observasi. Secara umum ada tiga cara untuk
mendapatkan data primer dalam penelitian bisnis (1) survey; (2) observasi; (3)
eksperimen.
Survey merupakan prosedur peneliatian untuk mengumpulakan data mentah
dalam jumlah besar dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Selanjutnya
dapat dikelompokan lagi menjadi empat metode; (1) dilakukan secara personal atau
tatap muka; (2) dilakukan melalui telepon; (3) dilakukan sendiri oleh responden; (4)
dilakukan secara “online”.
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
Observasi merupakan metode pengumpulan data primer mengenai perilaku
manusia serta fenomena kegiatan bisnis tanpa mengajukan pertanyaan interaksi
dengan individu-individu yang diteliti.
Eksperimen merupakan desain penelitian yang mengidentifikasi hubungan
kausal. Tujuan dari eksperimen adalah mengukur pengaruh varibel-variabel
eksplanatori atau variabel bebas terhadap variabel terikat dengan mengendalikan
variabel-variabel lain yang mungkin membingungkan peneliti dalam melakukan
inferensi kausal.
3. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan sejumlah elemen dari
populasi hingga dengan mempelajari sampel, suatu pemaham karakteristik subyek
sampel, akan memungkinkan untuk menggenaralisasi elemen populasi, dua metode
dasar pengambilan sampel yang dipergunakan sekarang ini adalah
Pengambilan sampel probabilitas
Pengambilan sampel probabilitas merupakan suatu prosedur obyektif yang dalam hal
ini probabilitas pemilihan diketahui terlebih dahulu untuk setiap unit elemen populasi.
Pengambilan sampel nonprobabilitas.
Pengambilan sampel nonprobabilitas merupakan suatu prosedur penarikan sempel
yang bersifat subyektif, dalam hal ini probabilitas pemilihan elemen-elemen populasi
tidak ditentukan. Hal ini disebabkan setiap elemen populasi tidak memiliki peluang
yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
Tahap 4: Mengumpulkan Data Riset
Analisis Pola permintaan
Pola pertumbuhan industri dapat membantu pemahaman mengenai permintaan
pasar. Pola produksi, karena biasanya mengungkapkan poal konsumsi, amat
mebantu dalam menilai peluang pasar. Sebagai tambahan, kecendrungan dalam
produksi manufaktur menunjukan pasar potensial bagi perusahaan untuk pasokan
input ke proses manufaktur. pada tahap awal dari pertumbuhan dalam sebuah
negara, ketika pendapatan per kapita rendah, manufaktur memusatkan pada:
manufaktur makanan, minuman, tekstil, dan listrik. Dengan meningkatkan
pendapatan, semua industri ini relative menurun dan kepentingannya digantikan
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
oleh industri berat. Karena pendapatan terus naik, industri jasa menyusul
manufaktur tadi.
Pengukuran Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan menguraikan hubungan antara permintaan akan suatu
barang dan perubahan dalam pendapatan. Telaah elastisitas permintaan akan
barang konsumsi menunjukan bahwa kebutuhan akan barang konsumsi
menunjukan bahwa kebutuhan akan barang seperti makanan dan pakaian dicirikan
oleh permintaan elastic. Dengan kata lain, pengeluaran untuk produk-produk
dalam kategori ini meningkat tapi dalam persentasi lebih rendah ketimbang
peningkatan penghasilan. Hal ini memperkuat hukum engel, yang menunjukan
bahwa dengan peningkatan pendapatan, lebih sedikit bagian dari pendapatan total
yang dibelanjakan untuk makanan. Permintaan akan barang-barang yang tahan
lama seperti mebel dan alat-alat rumah tangga cenderung menjadi elastis
pendapatan, artinya lebih cepat meningkat dibandingkan peningkatan dalam
pendapatan.
Perkiraan dengan Analogi
Salah satu takhnik yang menggunakan akal panjang adalah memperkirakan dengan
analogi. Terdapat dua cara untuk menggunakan tekhnik ini. Salah satu cara adalah
membuat perbandingan lintas bagian, dan yang lain adalah menggeser urutan
waktu kejadian. Metode pertama, perbandingan lintas bagian, dilakukan dengan
mengasumsikan bahwa terdapat analogi antara hubungan suatu faktor dengan
permintaan untuk produk atau komoditi tertentu dalam dua negara. Hal ini dapat
dijelaskan sebagai berikut,
XA = permintaan untuk produk X di Negara A
YA = faktor yang berkaitan dengan permintaan akan produk X di Negara A, data
dari Negara A
X-B = permintaan untuk produk X di negara B
BY = faktor yang berkaitan dengan permintaan akan produk X di negara A, data
dari negara B
Bila kita mengasumsikan B
B
A
A
YX
YX
dan bila AX , AY , serta BY diketahui, kita dapat
mencari BX dengan rumus berikut: A
BAB Y
YXX ))((
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
Pada dasarnya, perkiraan analogi menggunakan indeks faktor tunggal yang
mempunyai nilai hubungan diperoleh dari satu negara untuk dipakai di suatu pasar
sasaran. Ini merupakan metode analisis yang sederhana, tetapi dalam berbagai
kasus, metode untuk memperkirakan secara kasar sangat berguna jika paling sedikit
tersedia data penjualan produk di satu pasar analog potensial untuk penjualan
produk dan faktor korelasi tunggal.
Menggantikan urutan waktu merupakan metode analisis pasar yang
bermanfaat jika data tersedia di dua pasar dengan tingkat perkembangan yang
berbeda, dengan kata lain pasar yang ingin diketahui datanya akan melewati tahap-
tahap perkembangan pasar yang sama. Metode ini mengasumsikan bahwa tingkat
permintaan untuk produk X di negara A dalam periode waktu 1 berada pada tahap
yang sama dengan permintaan dalam periode 2 di negara B, yang digambarkan
sebagai berikut:
1AX = permintaan untuk produk X di negara A dalam periode waktu 1
1AY = faktor yang berkaitan dengan permintaan akan produk X di negara A
dalam periode waktu 1
2BX = permintaan untuk produk X di negara B dalam periode waktu 2
2BY = faktor yang berkaitan dengan permintaan akan produk X di negara A,
data dari negara B dalam periode waktu 2
Bila kita mengasumsikan 2
2
1
1
B
B
A
A
YX
YX
dan bila 1AX , 1AY , serta 2BY diketahui, kita
dapat mencari 2BX dengan rumus berikut: 1
212
))((
A
BAB Y
YXX
Penggunaan merode menggeser waktu mengharuskan orang membuat pekiraan
mengenai kapan dua pasar berada pada tingkat perkembangan serupa.
Analisis Perbandingan
Salah satu peluang unik dalam pemasaran global adalah membandingkan potensi
pasar dan kinerjapemasaran di pasar negara yang berbeda dalam titik waktu yang
sama. Terdapat tiga kategori dasar dari perbadingan yang dapat dibuat dalm
pemasaran internasional. Bentuk analisis perbandingan pertama adalah
perbandingan intra-perusahaan lintas nasional. Bentuk kedua dari analisis
perbandingan didasarkan pada nasional-subnasional.
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
Analisis Kelompok
Objektif dari analisis kelompok (cluster analysis) adalah mengelompokkan variabel
ke dalam kelompok-kelompok untuk memaksimalkan persamaan dalam kelompok
dan perbedaan antar kelompok. Tujuan ini cocok untuk riset pemasaran global
karena persamaan dan perbedaan regional di dunia ini.
Tahap 5: Menyajikan Hasil Penemuan
Laporan yang didasarkan pada riset pemasaran harus bermanfaat bagi para
manajer sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan, apakah lapora itu
didajikan dalam bentuk tulisan, lisan atau secara elektronik seperti melalui videotape,
laporan tersebut jelas harus berkaitan dengna permasalahan ataupun peluang yang
telah diidentifikasi dalam tahap pertama. Banyak manajer merasa tidak nyaman dengan
jargon riset dan analisis kuantitatif yang kompleks.
Hasil riset tersebut harus secara jelas dapat merumuskan dan menyedikan dasar
bagi tindakan yang akan diambil pihak manajerial. Sebaliknya, laporan tersebut dapat
menjadi sia-sia, hal tersebut terjadi dikarenakan data yang disediakan oleh sistem
informasi korporasi dan riset pemasaran ketersediaannya di dunia ini meningkat,
menagnalisis keefektifan pengeluaran riset melintasi batas nasional merupakan hal
yang mungkin untuk dilakukan. Selanjutnya manajer dapat memutuskan di mana
mereka akan mencapai keefektifan marjinal yang tertinggi untuk pengeluaran
pemasaran mereka dan dapat menyesuaikan pengeluaran tersebut.
1.3 ISU-ISU TERKINI DALAM PENELITIAN PEMASARAN GLOBAL
Para pemasar yang terlibat di pemasaran global menghadapi permasalahan dan
kondisi khusus yang membedakan tugas mereka dari para peneliti pasar domestik.
Pertama, peneliti pasar global harus menganalisis banyak pasar nasional daripada
menganalisis pasar nasional tunggal, dimana setiap pasar mempunyai karakteristik yang
unik yang tentunya harus dikenali dalam melakukan analisis. Seperti hal yang terlihat
sebelumnya, bahwa ketersediaan data di banyak negara sangatlah terbatas.
Kedua, pasar yang kecil di seluruh dunia mempunyai permasalahn khusus bagi
penelti. Potensi keuntungan yang relatif rendah di pasar yang lebih kecil hannya
memungkinkan pengeluaran riset pemasaran yang sederhana, karena itu peneliti global
harus memikirkan teknik dan metode yang tetap mempertahankan pengeluaran itu
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
sejalan dengan potensi keuntungan pasar. Dalam pasar yang lebih kecil, terdapat
tekanan bagi para peneliti untuk menemukan hubungan antara ekonomis dan
demografis, sehingga hal tersebut dapat mengestimasi permintaan berdasarkan
informasi yang minimum. Mungkin perlu digunakan penelitian survei yang murah yang
menggunakan beberapa kehebatan dan kekakuan statistik untuk mecapai hasil dalam
keterbatasan-keterbatasan akibat anggaran penelititan pemasaran yang lebih kecil.
Permasalahan lain yang sering dihadapi di negara-negara berkembang adalah
bahwa data yang ada mungkin dilebih-lebihkan atau dikurangi, baik dengan kurang hati-
hati ataupun untuk kebijakan politik.
Permasalahan lainnya yaitu adanya tingkat komparabilitas pada statistik
internasional yang sangat beragam. Tidak adanya teknik pengumpulan data standar
dapat menimbulkan permasalahan. Bahkan dengan teknik pengumpulan data standar,
perbedaan definisi masih dijumpai di berbagai tempat di dunia ini. Dalam beberapa
perbedaan ini kecil, namun dalam kasus lain perbedaan ini dapat menjadi sangat
signifikan.
Kendali Kantor Pusat atas Penelitian
Pemasaran Global
Isu penting untuk perusahaan global ialah di mana meletakkan kendali dari
kemampuan organisasi penelitian. Perbedaan antara perusahaan multinasional,
perusahaan polisentris dan global, serta perusahaan geosentris mengenai isu ini sudah
jelas. Perusahaan multinasional bertanggung jawab atas penelitian yang didelegasikan
kepada anak perusahaan operasional. Perusahaan global mendelegasikan tanggung
jawab untuk penelitian kepada anak perusahaan operasional tetapi mempertahankan
tanggung jawab keseluruhan dan mengendalikan penelitian sebagai fungsi kantor pusat.
Dalam prakteknya, hal ini diartikan bahwa perusahaan global akan memastikan bahwa
penelitian dirancang dan dilaksanakan sehingga menghasilkan data yang dapat
dibandingkan.
Agar dapat dibandingkan, maka skala, pertanyaan dan metodologi penelitian
harus standar. Untuk mencapainya perusahaan harus memperkenalkan tingkat
pengendalian dan meninjau riset pemasaran pada tingkat global. Direkur dari penelitian
pemasaran yang mecakup seluruh dunia harus memberikan respon pada kondisi lokal
saat dia mencari program penelitian yang dapat diimplementasikan di seluruh dunia.
Kemungkinan besar direktur pemasaran tersebut akan menemukan sejumlah program
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
yang disesuaikan dengan kelompok negara yang mempunyai persamaan dalam
kelompok. Agenda dari program penelitian terorganisasi yang mencakup seluruh dunia
mungkin akan terlihat seperti dalam Tabel di bawah ini:
TABEL RENCANA RISET DAN PEMASARAN
Tujuan Riset Negara
Kelompok A
Negara
Kelompok B
Negara
Kelompok C
Menentukan potensi pasar X
Menilai maksud kompetitif X X
Mengevaluasi daya tarik produk X X X
Studi respons pasar terhadap
harga
X
Menilai saluran distribusi X X X
Direktur penelitian global seharusnya tidak hanya mengarahkan usaha dari
manajer penelitian negara. Termasuk tugasnya untuk memastikan bahwa korporasi
mencapai hasil maksimum di seluruh dunia dari alokasi total dari sumber penelitiannya.
Untuk mencapainya direktur tersebut harus memastikan bahwa setiap negara
menyadari mengenai penelitian apa saja yang sedang dilaksanakan di negara lain, dan
setiap negara terlibat dalam mempengaruhi desain program penelitian dari negaranya
sendiri di samping program penelitian secara keseluruhan.
Walaupun setiap anak perusahaan akan mempengaruhi program negara dan
program keseluruhan, direktur penelitian global harus bertanggung jawab atas desain
dan program riset keseluruhan, sudah merupakan tugasnya untuk mengambil masukan
dari seluruh dunia dan membuat strategi penelitian terkoordinasi yang akan
menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh manajer untuk mencapai penjualan global
dan tujuan-laba.
Sistem Informasi Pemasaran sebagai Aset Strategis
Batas-batas antara perusahaan dan dunia luar menghilang perlahan-lahan dan
pemasaran secara historis bertanggung jawab untuk mengelola banyak hubungan
melewati batas tersebut. Batas-batas antara pemasaran dan fungsi yang lain juga
menghilang, sehingga menyebabkan orang berkesimpulan bahwa pengertian tradisional
mengenai pemasaran sebagai bidang fungsional berbeda di dalam perusahaan, menjadi
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
suatu pandangan yang ketinggalan zaman. Proses membuat keputusan pemasaran juga
berubah. Hal ini disebabkan oleh perubahan peran informasi dari alat yang mendukung
menjadi informasi sebagai aset stratejik yang menghasilkan kemakmuran.
Beberapa perusahaan mencoba dengan struktur organisasi yang lebih datar,
maksudnya jumlah hirarki dikurangi, struktur pengambilan keputusan yang kurang
tersentralisasi. Tipe organisasi seperti ini mempermudah pertukaran dan arus informasi
diantara departemen yang dulunya tidak komunikatif. Semakin intensif informasi di
sebuah perusahaan, semakin besar keterlibatan pemasaran dalam kegiatan yang
secara tradisional berkaitan dengan bidang fungsional lain dan sebaliknya. Dalam
perusahaan seperti itu terdapat pemrosesan informasi secara paralel.
Intensitas informasi dalam perusahaan memberi dampak daya tarik pasar, posisi
persaingan, serta struktur oeganisasi. Semakin besar intensitas informasi dari sebuah
perusahaan, batas-batas pasar produk semakin bergeser sedemikian rupa sehingga
perusahaan tersebut semakin menghadapi sumber persaingan baru dari beberapa
perusahaan, yang secara historis bukan industri yang kompetitif tadi juga intensif dalam
informasi. Munculnya super industri yang menggabungkan telekomunikasi, komputer,
jasa keuangan dan perdagangan eceran menjadi apa yang pada dasarnya suatu industri
informasi mungkin merupakan contoh yang paling jelas dan dramatis.
1.4 PENDEKATAN TERPADU UNTUK PENGUMPULAN INFORMASI
Kegiatan organisasi yang terorganisasi dan dibutuhkan untuk terus mengawasi
aspek-aspek lingkungan yang ingin diinformasikan oleh organisasi. Tujuan kegiatan ini
yang akan dikenal dengan istilah intelijen terorganisasi (organized intelligence) adalah
untuk mensistemasi pengumpulan dan penganalisasian intelijen kompetitif (competitive
intelligence) agar dapat memenuhi kebutuhan organisasi secara keseluruhan. Untuk
mengorganisasikan intelijen diperlukan lebih dari sekedar mengumpulkan dan
menumbuhkan intelijen yang baik. Banyak perusahaan yang sekedar menugaskan
seorang analis dengan tugas untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan
intelijen menghadapi masalah dalam membujuk agar para manajer mau menggunakan
hasil karyanya dalam memperoleh kredibilitas dari hasil karya dan fungsinya, serta
dalam menetapkan relevansi untuk pemakainya.
Peranan intelijen yang kompetitif yang diorganisasikan dalam membentuk strategi
akan tergantung pada kemampuannya untuk memperkaya, bukan menggantikan,
kegiatan informal karyawan, terutama manajemen puncak. Salah satu kendala untuk
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
sistem informasi pemasaran yang benar-benar terpadu mencakup teknik
mengumpulkan informasi formal dan informal adalah memonitor kegiatan biasanya
tidak benar-benar terpadu dengan proses pembuatan keputusan. Tanpa masukan
informasi yang dipergunakan, usaha memonitor pasti akan gagal untuk membuat
sebuah perusahaan tertentu berdaya saing lebih.
Menurut Michael Porter yang berpengaruh besar mengenai strategi daya saing
ditambah dengan tekanan persaingan global yang semakin meningkat, serta hilangnya
dominasi pasar bagi banyak perusahaan Amerika telah membantu mengalihkan
scanning lingkungan ke fokus yang baru. Penekanan pengamatan beralih menjadi
intelijen persaingan, bukan lagi pada mengamati lingkungan yang lebih luas. Dalam
memikirkan kemungkinan mendirikan sistem intelijen yang terorganisasi, sebuah
perusahaan lebih baik terlebih dahulu meneliti beberapa pertanyaan mengenai:
- Apakah eksekutif puncak memperoleh informasi secara memadai mengenai kondisi
kompetitif di pasar, atau apakar mereka sering kali menngerut mengenai
pengetahuan yang tidak memadai
- Apakah proposal dan presentasi oleh manajemen menengah menunjukan
pengetahuan yang mendalam mengenai pesaing dan pemain industri yang lain,
apakat para manajer ini tampaknya mengetahui lebih banyak daripada yang
diterbitkan dalam literatur perdagangan
- Apakah manajer dalam satu departemen atau divisi mengetahui mengenai kegiatan
intelijensi di unit lain, apakah mereka saling berbagi pengetahuan secara reguler
- Berapa kali dalam enam bulan terakhir manajemen dikejutkan dengan
perkembangan yang terjadi di pasar, berapa keputusan membuahkan hasil yang
kurang memuaskan dan berapa presentase yang disebabkan oleh kurang akuratnya
penilaian respons kompetitif
- Apakah tekanan kompetitif bertambah dalam industri yang dipermasalahkan, apakah
manajemen merasa puas mengenai tingkat pengenalan mereka terhadap pesaing
asing
- Berapa banyak pengeluaran perusahaan untuk database online, berapa banyak
penggunan yang mengetahui adanya sistem itu dan cara menggunakannya
- Apakah pengguna informasi dirugikan akibat kelebihan data tetapi kurangnya
analisis yang baik dan perkiraan implikasi terhadap perusahaan.
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
Studi kasus: Galileo dan Fidelio
GALILEO
Satelit Galileo merupakan sistem satelit navigasi global Eropa yang pertama
dengan tingkat akurasi yang tinggi dan dikontrol dan dikelola oleh pihak sipil Uni Eropa.
Adapun tujuan Uni Eropa untuk menciptakan satelit baru ini adalah untuk mengurangi
ketergantungan terhadap pemakaian GPS dan untuk dapat bersaing dalam dunia
persatelitan dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Sistem ini didesain
untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu
secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung pada waktu dan cuaca kepada
banyak orang secara simultan. Satelit ini masih baru dan mulai diluncurkan pada tahun
2005, dan akan beroperasi secara penuh pada tahun 2008. Pada prinsipnya penentuan
posisi dengan satelit Galileo hampir sama dengan penentuan posisi dengan GPS. Kedua
satelit navigasi ini hanya berbeda pada spesifikasi dan kemampuannya.
Komponen Sistem Satelit Galileo
Secara umum ada tiga komponen penyusun sistem Galileo yaitu komponen
angkasa (space segment), komponen kontrol bumi (ground segment), dan komponen
pengguna (user segment).
Segmen angkasa Galileo terdiri dari 30 satelit, dimana terdapat 27 satelit yang
aktif dan 3 satelit cadangan (spare) dalam Medium Earth Orbit (MEO) pada ketinggian
23600 km. Satelit akan melakukan perjalanan sepanjang tiga orbit sirkular pada
inklinasi 56°. Dengan waktu orbit 14 jam, konfigurasi dari konstelasi akan menjamin
sekurang-kurangnya 10 satelit yang kelihatan akan memberikan informasi posisi dan
waktu untuk semua lokasi, termasuk daerah kutub. Wahana Satelit Galileo diharapkan
akan dapat bertahan selama 10 tahun.
Segmen angkasa akan diatur lewat dua stasiun kontrol yang dipilih di suatu
tempat di Eropa, yang didukung oleh 20 stasiun sensor Galileo (GSS). Pertukaran data
antara stasiun kontrol dan satelit akan dikerjakan melalui stasiun penghubung khusus.
Sebanyak 15 stasiun penghubung akan dipasang di sekitar permukaan bumi untuk
memudahkan dalam hal transfer data. Sebagai komponen kontrol bumi (ground
segment), stasiun kontrol akan bertanggungjawab memanajemen satelit,
mengintegrasikan sinyal, dan sinkronisasi jam atom pada satelit.
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
Segmen pengguna terdiri dari para pengguna satelit Galileo, baik di darat, laut,
udara, maupun di angkasa. Dalam hal ini alat penerima sinyal Galileo diperlukan untuk
menerima dan memproses sinyal -sinyal dari satelit Galileo untuk digunakan dalam
penentuan posisi, kecepatan dan waktu. Komponen utama dari suatu receiver Galileo
secara umum adalah antena dengan pre-amplifier, bagian RF dengan pengidentifikasi
sinyal dan pemroses sinyal, pemroses mikro untuk pengontrolan receiver, data sampling
dan pemroses data ( solusi navigasi ), osilator presisi , catu daya, unit perintah dan
tampilan, dan memori serta perekam data.
Sinyal Satelit Galileo
Satelit Galileo akan menstransmisikan 10 sinyal yang berbeda. Dari sini, 6 sinyal
akan digunakan untuk keperluan sipil (Open Service) dan Safety of Life Service, 2 sinyal
untuk keperluan komersial dan sisanya 2 untuk keperluan Public Regulated Service.
Selain pelayanan navigasi dan transmisi waktu, Galileo akan menyediakan informasi
mengenai akurasi dan status sinyal tersebut.
Tipe Receiver Satelit Galileo
Mengenai receiver Galileo, belum ada keputusan akhir tentang spesifikasi dan
kemampuan receiver Galileo melainkan sekarang sedang dikembangkan untuk dapat
bersaing dengan GPS. Analisis pasar memberikan klasifikasi pendahuluan tentang tipe
receiver Galileo yaitu: Tipe konsumen, Tipe profesional, dan Tipe Safety of Life.
Tipe konsumen sendiri terdiri dari dua jenis yaitu A1 dan A2. Jenis A1 berdiri
sendiri yang merupakan receiver navigasi utama Galileo, dan A2 digunakan untuk
bantuan komunikasi (NAV/COM).
Tipe profesional terdiri dari empat jenis yaitu B1 (Single frequency ditambah Local
Element (LE)), B2 (Dual frequency ditambah LE), B3 (Triple frequency ditambah LE), dan
B4 (Single frequency ditambah bantuan komunikasi).
Sementara itu Tipe Safety of Life terdiri dari dua jenis yaitu C1 dan C2. Jenis C1
merupakan receiver yang memiliki spesifikasi Dual frequency plus LE (+EGNOS) with
integrity. Jenis C2 memiliki spesifikasi Triple frequency plus LE (+EGNOS) with integrity.
Kemampuan layanan Sistem Satelit Galileo
Ada 5 macam layanan atau jasa yang rencananya akan diberikan sistem satelit
Galileo ini, yaitu:
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
1. Pelayanan Terbuka (Open Service atau OS) OS ini adalah bebas dan menyediakan
pelayanan seperti GPS tetapi dengan akurasi yang lebih tinggi. Dalam hal ini, ESA
berperan aktif dalam mengintegrasikan Galileo dengan sistem GSM/UMTS. OS ini
ditetapkan sebagai pasar sinyal besar-besaran untuk informasi waktu dan posisi
yang tersedia dengan gratis. OS ini dapat diperoleh oleh semua orang yang
dilengkapi dengan receiver tanpa pemberian hak.
2. Pelayanan Keselamatan Hidup (Safety of Life Service atau SLS) SLS ini akan
digunakan untuk aplikasi transportasi yang mana dapat membahayakan hidup jika
penampilan sistem navigasi menurun tanpa pemberitahuan dengan real-time.
3. Pelayanan Komersial (Commercial Service atau CS) CS ini diperuntukkan untuk
aplikasi pasar (komersial) dengan pelayanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
yang ditawarkan oleh Open Service. Layanan ini tidak gratis melainkan user harus
membayar jasa pelayanan artinya jika pengguna ingin mendapatkan informasi posisi
dan waktu secara real-time, maka pengguna harus membayar sebesar biaya yang
telah ditetapkan.
4. Pelayanan Publik (Public Regulated Service atau PRS) Galileo ini merupakan suatu
system sipil yang memuat layanan pengontrolan akses untuk aplikasi pemerintahan.
PRS ini akan digunakan oleh suatu badan atau instansi seperti kepolisisan dan
departemen-departemen
5. Layanan Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue Service atau SAR) SAR ini
memberikan kontribusi Eropa dalam dunia internasional dalam usaha pemberian
bantuan dan pertolongan kemanusiaan.
Kelebihan dan Keuntungan Sistem Satelit Galileo
Galileo ini merupakan satelit yang dirancang khususnya untuk keperluan non-militer.
Bila dibandingkan dengan satelit navigasi lainnya seperti GPS dan GLONASS, satelit
Galileo ini mempunyai beberapa keuntungan dan kelebihan antara lain:
Satelit Galileo didesain dan dikembangkan untuk aplikasi non-militer, sebaliknya GPS
didesain terutama untuk aplikasi militer.
Galileo didasarkan pada teknologi yang sama seperti GPS dan menyediakan
informasi posisi dan waktu dengan tingkat presisi yang lebih tinggi.
Galileo lebih dapat dipercaya meliputi suatu signal “pesan” yang memberitahu user
dengan seketika apabila terjadi suatu kesalahan Satelit Galileo terbuka dan meluas
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
ke seluruh pasar yang meliputi seluruh dunia dan perusahaan-perusahaan komersil
Eropa
Galileo memberikan pelayanan nyata bagi publik seperti pemberian garansi yang
kontinyu yang ditetapkan untuk aplikasi khusus
Galileo telah menciptakan 140 000 job dan mampu menggerakkan pasar yang
Diperkirakan mencapai €9 billion per tahun. Ini lebih rendah dibandingkan
ketergantungan Eropa terhadap GPS untuk keperluan ekonomi.
Aplikasi Teknologi Satelit Galileo
Sistem Satelit Galileo dibangun mirip dengan sistem GPS, oleh karenanya aplikasi
dari sistem Galileo akan menyerupai aplikasi dari sateli GPS. Gambaran umum yang
diberikan sistem satelit Galileo untuk bidang aplikasi diantaranya diperuntukan bagi
kepentingan transportasi, keperluan penerbangan (aviation), aplikasi maritim, pekerjaan
teknik sipil, perikanan, pertanian (precise farming), monitoring lingkungan. referensi
waktu dan telekomunikasi.
Bidang-bidang lainnya yang menjadi aplikasi sistem Galileo, sama halnya dengan
sistem GPS yaitu: survai pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi, geofisik, pemantauan
deformasi, , dan bahkan juga bidang olahraga dan rekreasi
Fidelio
Di kalangan para pengelola bisnis perhotelan, nama aplikasi Fidelio tidak asing
lagi. Tak terkecuali di Indonesia, software buatan Micros System Incorporation ini
mendominasi pasar. Tengok saja. Di Jakarta, hotel-hotel bintang lima seperti Grand Hyatt,
Mandarin Oriental, Le Meridien, Intercontinental, Nikko, Aston, Shangri-La Mulia, JW
Marriot hingga Ritz Carlton, telah memakai aplikasi Fidelio untuk menunjang aktivitas
bisnis mereka. Hampir 80% hotel bintang empat dan lima sudah menggunakan aplikasi
Fidelio. Dan, kami memang belum konsentrasi untuk menggarap hotel bintang tiga ke
bawah, kata Feri Kurniawan, General Manager PT Micros-Fidelio Indonesia.
Berdasarkan data keanggotaan Persatuan Hotel dan Resort Indonesia, dari 72
hotel bintang lima yang menjadi anggota, 51 hotel telah memakai aplikasi Fidelio.
Sementara hotel bintang empat, dari 138 hotel sudah 48 yang berhasil digaet.
Sementara itu, untuk hotel bintang tiga, dari 205 hotel, baru 8 yang telah menggunakan
aplikasi tersebut. Memang, untuk aplikasi perhotelan hampir tidak ada pilihan, ya Fidelio.
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
Kemampuan teknologinya terdepan dibandingkan software lainnya, meskipun harganya
mahal Fidelio tetap dibutuhkan.
Biasanya, hotel akan memerlukan sistem untuk mendukung semua
departemennya, dari urusan front office (misalnya customer service) hingga back office
(purchasing, inventory, dsb). Selain itu, hotel juga menjual produk, yakni kamar dan
restoran. Semua kebutuhan itu, mampu dilayani oleh aplikasi Fidelio. Fideliao
menyediakan total solution untuk memenuhi semua kebutuhan di hotel.
Dapat dikatakan hampir tidak ada aplikasi yang mampu menangani kebutuhan
untuk 1.000 kamar seperti di Hotel Mulia. Padahal, dalam sehari ada 200-300 tamu
yang check in dan check out. Hotel membutuhkan kecepatan dan ketepatan. Untuk
memperbarui dan mengimplementasi aplikasi tersebut membutuhkan waktu 2-3 bulan.
Adapun dana yang dibenamkannya lebih dari US$ 400 ribu. Antara lain, sekitar US$ 200
ribu untuk membeli peranti lunaknya dan sisanya untuk membeli hardware, seperti
server dan 100 unit PC baru.
Sebenarnya untuk mengimplementasi Fidelio hanya butuh waktu empat minggu,
mulai dari Planning Configuration System selama lima hari, pelatihan selama 10 hari
hingga go live. Untuk implementasi ini tidak lama, karena produk kami sudah jadi. Hanya
dalam waktu empat minggu, maka hotel sudah siap menggunakan sistem secara online
Harga mahal bukan kendala bagi Fidelio untuk tetap perkasa di pasar. Selain
kelengkapan modulnya, boleh jadi lantaran aplikasi ini melenggang sendirian di pasar
perhotelan kelas bintang empat ke atas. Sebenarnya, ada pemain lokal yang juga
menggarap pasar peranti lunak hospitality ini, antara lain Realta Cakradharma, tetapi
relatif masih baru dibandingkan dengan MFI. Mereka tidak melakukan promosi. Brand
produk mreka sudah sangat kuat di pasar. Marketing tools paling efektif yang mereka
lakukan adalah word of mouth. Namun, dalam praktiknya, MFI sangat mengandalkan
pula kekuatan sales force-nya yang terdiri dari 30 tenaga penjual yang disebut sebagai
konsultan.
Selain aplikasi untuk perhotelan, sebenarnya MFI juga menawarkan produk untuk
resto, baik yang terintegrasi dengan hotel maupun yang berdiri sendiri. Software-nya
disebut Micros, yang tediri atas beberapa versi, yakni Res 2000, LES 9000 dan E7.
Sejumlah resto dan kafe yang diklaim telah menggunakan aplikasi tersebut, antara lain
jaringan Dome Cafe, Happy Day Restoran, Hard Rock Cafe, Kafe Pisa, Nando’s, Pain de
France dan Puri Intisari Group. Secara keseluruhan, jumlah resto dan kafe di Indonesia
yang menggunakan aplikasi Micros, seperti diklaim Ainur, mencapai 112 gerai.
Staff.unila.ac.id/sigit
Staff.unila.ac.id/sigit
Sejatinya, kedua aplikasi tersebut, Micros dan Fidelio, masuk ke Indonesia pada
1991 melalui sistem distributorship. Penjualan aplikasi Micros dilakukan PT Ometraco
Aryasamanta dan aplikasi Fidelio didistribusikan PT Filosof Indo System. FMI sendiri
mulai dibentuk pada 2005. Dalam aplikasi restonya, ditargetkan pertumbuhannya di
atas 30%. Pasalnya, aplikasi untuk resto ini jangkauan pasarnya sangat luas, mencakup
resto atau kafe berukuran kecil. Potensi pasarnya masih sangat besar, baik di hotel
maupun restoran.