panduan praktikum pemasaran agribisnis

22
PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2018/2019 Oleh : 1. Ir. Setyo Parsudi, M.P. 2. Ir. Effi Damajati, M.S. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR SURABAYA 2019

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

PANDUAN PRAKTIKUM

PEMASARAN AGRIBISNIS

SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Oleh :

1. Ir. Setyo Parsudi, M.P.

2. Ir. Effi Damajati, M.S.

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR SURABAYA

2019

Page 2: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 2

TATA TERTIB

PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

1. Seluruh rangkaian acara kegiatan praktikum wajib diikuti oleh semua mahasiswa

yang mengambil mata kuliah PEMASARAN AGRIBISNIS.

2. Bagi mahasiswa yang mengulang kuliah diwajibkan mengikuti seluruh acara

praktikum termasuk kunjungan ke industri (Praktikum Lapangan).

3. Demi kelancaran pelaksanaan praktikum, praktikan diwajibkan datang 10 menit

sebelum praktikum dimulai.

4. Apabila tidak mengikuti salah satu rangkaian acara praktikum maka harus

membuat surat izin yang diserahkan kepada asisten dan WAJIB mengikuti acara

susulan pada golongan lain yang sedang melaksanakan materi yang

ditinggalkan. Khusus untuk praktikum lapangan praktikan WAJIB

mengikutinya. Bagi yang tidak mengikuti akan mendapatkan nilai E.

5. Pembuatan laporan diberikan waktu 1 minggu setelah acara praktikum.

Keterlambatan pengumpulan laporan hingga batas waktu yang ditentukan akan

mendapatkan pengurangan nilai.

6. Berpakaian rapi dan sopan, menggunakan baju berkerah dan sepatu tertutup

dalam mengikuti semua acara praktikum.

7. Dilarang merokok, berbuat tidak sopan, membuat gaduh, dan melakukan hal-hal

lain yang dapat mengganggu pelaksanaan praktikum.

8. Menghormati dan berlaku sopan terhadap sesama praktikan, asisten, dan Dosen.

9. Asisten dan Dosen berhak menegur, memperingatkan, dan memberi sanksi

kepada praktikan yang dianggap menggangu pelaksanaan praktikum.

10. Ketentuan lain yang belum tercantum akan diberitahukan kemudian.

Page 3: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 3

KATA PENGANTAR

Dalam mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT maka telah diselesaikan

penyusunan modul praktikum Pemasaran Agirbisnis. Modul praktikum ini disusun

untuk membantu mahasiswa dalam melaksanakan praktikum untuk mata kuliah

Pemasaran Agribisnis pada semester IV program studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa timur. Penulis sepenuhnya

menyadari bahwa untuk menuju sempurnanya modul ini masih banyak kekurangan.

Dengan demikian kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi

pengembangan modul praktikum ini.

Surabaya, Februari 2019

Tim Penulis

Page 4: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... 1

TATA TERTIB ................................................................................................... 2

KATA PENGANTAR.......................................................................................... 3

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 4

ACARA I IDENTIFIKASI POLA HARGA PRODUK HASIL

PERTANIAN .................................................................... 5

ACARA II & III PRODUK, HARGA DAN PASAR ................................. 3

ACARA IV & V BAURAN PROMOSI (PROMOTIONAL MIX)................ 11

ACARA VI & VII SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN ................... 14

ACARA VI & VII STRATEGI PEMASARAN KOMPETITIF ..................... 20 ACARA IX & X PRAKTIKUM LAPANG DI PERUSAHAAN AGRIBISNIS 21

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 23

Page 5: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 5

ACARA I

IDENTIFIKASI POLA HARGA PRODUK HASIL PERTANIAN

A. Latar Belakang

Pemasaran hasil pertanian berbeda dengan hasil industri karena hasil

pertanian pada umumnya mempunyai sifat-sifat yang memiliki karakterikstik antara

lain yaitu:

1. Musiman, yang berarti tidak dapat dihasilkan sepanjang waktu. Sifat ini

menyebabkan tidak dapat terpenuhinya keinginan dan kebutuhan konsumen yang

umumnya menghendaki ketersediaan hasil pertanian pertanian secara

berkesinambungan (kontinyu) dan dalam bentuk segar sepanjang tahun. Selain itu,

sifat ini menyebabkan fluktuasi harga hasil pertanian yang relatif tinggi

dibandingkan dengan hasil industri. Apabila pada musim panen, maka harga akan

turun dan kemudian pada musim paceklik atau tidak/ belum panen maka harga

akan cenderung naik. Untuk itu maka pemasaran hasil pertanian harus

meliputi kegiatan penyimpanan dan pengolahan agar dapat memenuhi keinginan

dan kebutuhan konsumen. Kegiatan penyimpanan tersebut selain dapat digunakan

untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang kontinyu dapat pula digunakan

untuk memperkecil fluktuasi harga antar musim tersebut.

2. Mudah rusak/busuk, yang berarti harus segera dikonsumsi dan diolah

menjadi bentuk lain seperti buah dalam kaleng, dan sebagainya untuk

mengurangi resiko. Selain itu karena umumnya jarak antar produsen di pedesaan

dan konsumen di daerah perkotaan sangat jauh maka diperlukan kegiatan

pengangkutan yang cepat dan cermat agar tidak terjadi kerusakan atau busuk

dalam perjalanan. Untuk menghindari busuk dalam perjalanan maka diperlukan

cara pengemasan (packing) yang dapat mengurangi benturan atau tekanan antar

barang atau sering pula pengiriman dilakukan dengan perhitungan tingkat

kemasakan hasil. Semakin jauh jarak yang akan ditempuh maka akan semakin

rendah tingkat kemasakan hasil sehingga ketika sampai di tempat tujuan

pengiriman akan diperoleh buah yang relatif masih segar dan tingkat

kebusukan/susut di jalan dapat dikurangi. Dewasa ini tidak jarang pula

pengiriman hasil pertanian dilakukan melalui angkutan udara, terutama untuk

Page 6: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 6

buah dan sayur.

3. Rowa atau memerlukan tempat yang lebih luas dan bahkan sering tidak

sesuai dengan nilai dari barang itu sendiri. Misalkan dengan uang Rp 15.000,-

jika dibelikan barang hasil industri akan diperoleh barang yang cukup

dimasukkan ke dalam saku pakaian maka dengan uang tersebut jika dibelikan

hasil pertanian seperti sayuran akan diperoleh barang sebanyak satu karung. Sifat

demikian ini menyebabkan tingginya ongkos penyimpanan dan pengangkutan.

4. Produsen letaknya tersebar dan jumlah produksi dari setiap produsen

relatif sedikit sehingga sering mengakibatkan kurang efisiennya pemasaran yang

dilakukan oleh produsen secara individu. Untuk itu sering pemasaran hasil

pertanian dilakukan secara bersama-sama (kolektif) yaitu dengan kegiatan

pengumpulan terlebih dahulu, baik oleh pedagang pengumpul maupun

koperasi/KUD.

5. Harga hasil pertanian umumnya sangat berfluktuasi sebagai akibat dari

sifatnya yang musiman bahkan tahunan. Misalnya seperti tanaman bahan

pangan, buah-buahan, perikanan dan hasil tanaman keras (perkebunan dan

kehutanan) lainnya.

Sifat hasil pertanian yang musiman atau bahkan tahunan itu akan mempengaruhi

pola harga hasil pertanian dan pemasarannya. Sifat musiman tersebut dapat

disebabkan oleh produksi dan permintaan. Musiman dalam hal produksi sering

diakibatkan dari iklim dan lingkungan sedangkan musiman dalam permintaan

disebabkan misalnya ada hari besar, liburan, dan lain-lain.

Secara teori pola harga hasil pertanian dapat digambarkan seperti grafik berikut

Gambar 1. Pola Harga Musiman

Page 7: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 7

Dari gambar tersebut tampak bahwa pada saat “paceklik” atau tidak ada panen

maka harga hasil akan meningkat, namun pada saat mulai ada panen maka harga akan

turun dan bahkan pada saat panen besar atau panen raya maka harga akan mencapai

tingkat yang paling rendah. Fluktuasi musiman semacam ini akan berulang setiap

tahunnya.

Hal ini akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam

pelaksanaan pemasaran. Pada umumnya untuk hasil pertanian yang mudah rusak atau

busuk seperti sayuran dan buah-buahan maka harus disimpan dalam ruang dingin

(cold storage) atau dalam pengangkutannya harus menggunakan ruang dingin pula.

Sedangkan untuk hasil pertanian yang dapat disimpan relatif lebih lama seperti beras,

jagung, dan lainnya maka diperlukan penyimpanan dengan sistem FIFO (First In

First Out) atau barang yang pertama masuk gudang harus diprioritaskan untuk keluar

terlebih dahulu untuk mengurangi resiko kerusakan.

Contoh:

Gambar 2. Pola Harga Musiman Komoditas Cabe

B. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa:

1. Memahami arti musiman bagi hasil-hasil pertanian.

2. Memahami hubungan musiman dengan harga.

Page 8: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 8

C. Tugas Mahasiswa

Mahasiswa diminta membuat grafik serupa dengan komoditas lain.

Soal :

Tabel 1 Harga Komoditas Pertanian di Beberapa Tingkat Pelaku Pemasaran,

Komoditas Pelaku

Pemasaran

Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Cabai

Produsen 30,000 32,000 28,000 20,000 15,000 14,000 15,500 16,000 19,000 17,000 14,000 22,000

Grosir 36,000 40,000 35,000 27,000 23,000 22,000 25,000 25,500 26,000 25,000 22,000 30,000

Kosumen 41,000 45,700 40,600 33,200 28,800 28,400 29,500 29,800 31,000 30,600 28,000 35,000

Beras

Produsen 7,000 7,500 7,500 6,500 6,500 7,000 7,000 7,000 7,000 7,500 7,500 8,000

Grosir 9,000 9,500 9,500 8,000 8,000 9,000 9,000 9,000 9,000 9,500 9,500 9,800

Kosumen 10,500 10,700 10,700 10,000 10,000 10,500 10,500 10,500 10,500 10,700 10,700 11,000

Kedelai

Produsen 6,200 6,200 6,500 6,500 6,800 6,000 6,000 6,200 6,200 6,200 6,500 6,500

Grosir 9,000 9,000 9,300 9,300 9,500 8,500 8,500 9,000 9,000 9,000 9,300 9,400

Kosumen 11,000 11,000 11,500 11,500 12,000 10,400 10,500 11,000 11,000 11,000 11,500 11,800

Bawang

Merah

Produsen 23,000 19,000 25,000 20,000 18,000 17,500 23,000 18,000 17,000 15,500 15,000 16,000

Grosir 29,000 26,000 30,000 27,000 24,000 23,000 29,000 24,000 22,000 19,500 18,000 20,000

Kosumen 37,000 34,000 38,000 35,000 32,000 30,600 37,000 32,600 28,000 25,000 23,300 25,700

Page 9: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 9

ACARA II & III

PRODUK, HARGA DAN PASAR

A. Pendahuluan

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan

perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuasakan keinginan

atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekedar barang berwujud (dapat dideteksi

panca indera). Jika didefiniskan secara luas, produk meliputi obyek secara fisik,

pelayanan, orang, tempat, organisasi, gagasan atau bauran dari semua wujud penjabaran

tersebut. Namun secara umum produk dijabarkan menjadi dua yaitu barang dan jasa.

Jasa merupakan segala aktivitas atau manfaat yang dapat ditawarkan oleh satu pihak

kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan

kepemilikan apapun (Kotler & Armstrong, 1997).

Harga adalah jumah uang yang ditagihkan untuk suatu produk (barang atau jasa),

jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan

barang atau jasa (Kotler & Armstrong, 1997). Produk agribisnis mempunyai harga yang

bervariasi antara produk yang satu dengan produk yang lain dimana harga tersebut

dipengaruhi oleh beberapa hal. Mengetahui macam-macam produk agribisnis dan harga

yang ada di pasar sesungguhnya penting bagi mahasiswa yang belajar tentang

pemasaran agribisnis.

Pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli guna

melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang dan jasa.

Pengertian pasar tidak merujuk ke sebuah lokasi ataupun tempat tertentu, hal ini karena

pasar tidak memiliki batas geografis. Adanya sistem jaringan komunikasi modern dapat

meniadakan hambatan atau batasan-batasan geografis, sehingga dapat memungkinkan

penjual dan pembeli bertransaksi tanpa saling melihat wajah satu sama lain.

B. Tujuan

1. Mahasiswa mengetahui macam-macam produk agribisnis dan pengelompokannya.

2. Mahasiswa mengetahui satuan dan harga dari masing-masing produk agribisnis.

Page 10: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 10

C. Tugas Mahasiswa

1. Mahasiswa mengunjungi pasar tradisional dan pasar modern yang ada di Kota

Surabaya.

2. Mahasiswa mengamati macam-macam produk agribisnis yang dijual di pasar

tersebut dan mengelompokkannya dalam beberapa kelompok yaitu;

a. kelompok daging dan ikan

b. kelompok buah-buahan

c. kelompok sayur mayur

d. kelompok umbi-umbian

e. kelompok biji-bijian

f. kelompok bumbu dapur

g. kelompok makanan jadi/olahan

h. kelompok minuman.

i. Kelompok tanaman hias

j. Kelompok tanaman obat/ jamu

k. dan lain-lain

3. Mahasiswa menanyakan harga satuan dari masing-masing produk dan mencatatnya.

4. Mahasiswa mengamati perilaku penjual dan pembeli dalam memasarkan produknya

5. Mahasiswa mencatat hasil dari pengamatannya di pasar tersebut

6. Mahasiswa menganalisa perbandingan antara harga dari produk serupa yang ada di

pasar tradisional dan pasar modern.

7. Dari hasil pengamatan dan analisa tersebut, mahasiswa menyusun laporan

praktikum lalu didiskusikan dan dipresentasikan pada pertemuan selanjutnya di

kelas.

Page 11: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 11

ACARA IV & V

BAURAN PROMOSI (PROMOTIONAL MIX)

A. Pendahuluan

Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat

penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk (barang dan jasa).

Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan

dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

kegiatan pembelian barang atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan

kebutuhannya (Rambat Lupiyoadi, 2006). Promosi merupakan bentuk komunikasi

pemasaran, artinya aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan

produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan

perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 2002).

Bauran promosi (Promotional Mix) adalah kombinasi strategi yang paling baik

dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang

kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (Swastha &

Irawan, 2005). Bauran promosi merupakan alat-alat yang digunakan dalam promosi

yang terdiri dari Periklanan (Advertising), Promosi Penjualan (Sales Promotion) dan

Pemasaran Langsung (Direct Marketing) yang dijabaran sebagai berikut :

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan (Advertising) adalah salah satu dari kegiatan variasi promosi yang

digunakan untuk mengkombinasikan barang atau jasanya dengan pembeli dan

masyarakat yang ditargetkan. Periklanan (Advertising) merupakan salah satu alat dari

variasi promosi yang populer. Tujuan dari Periklanan (Advertising) yaitu menjual

atau meningkatkan penjualan dengan menyampaikan informasi tentang barang atau

jasa.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah kumpulan alat-alat intensif yang beragam, sebagian

besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau

jasa cepat dan atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Kegiatan penjualan

yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan dengan berulang-ulang serta tidak

Page 12: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 12

rutin yang ditujukan untuk mendorong lebih cepat respon pasar. Tujuan promosi

penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah

nasabah. Promosi penjualan dapat dilakukan melalui pemberian diskon, kontes,

kupon atau sampel produk.

3. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan

satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan dan atau transaksi yang

dapat diukur pada suatu lokasi. Tujuan pemasaran langsung adalah untuk

mengkomunikasikan produk atau jasa secara langsung kepada konsumen yang

dianggap memiliki potensial yang tinggi. Kegiatan pemasaran langsung ini juga

dilaksanakan dengan keterukuran agar jelas usaha mana yang berhasil dan mana

usaha yang gagal.

Mengetahui jenis jenis promosi yang dilakukan oleh pengelola/perusahaan

agribisnis, macam-macam media yang digunakan untuk promosi serta merancang

promosi sederhana kiranya penting bagi mahasiswa yang belajar pemasaran

agribisnis.

B. Tujuan

1. Mahasiswa mengetahui macam-macam promosi yang dilakukan oleh

pengelola/perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis.

2. Mahasiswa mengetahui macam-macam media yang digunakan untuk promosi

produk-produk agribisnis.

3. Mahasiswa dapat merancang/ membuat model promosi sederhana dibidang

agribisnis.

C. Tugas Mahasiswa

ACARA IV

Mahasiswa merancang / membuat alat promosi berupa brosur dari produk

agribisnis sesuai selera masing-masing menggunakan kertas HVS ukuran A4 lalu

dikumpulkan ke asisten praktikum.

Page 13: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 13

ACARA V

1. Mahasiswa menentukan suatu produk yang sudah ada di pasar dan mencari

macam-macam model promosi dari perusahaan untuk produk tersebut yang

meliputi Periklanan (Advertising), Promosi Penjualan (Sales Promotion) dan

Pemasaran Langsung (Direct Marketing).

2. Kemudian mahasiswa menyusun laporan dan mempresentasikan mengenai produk

tersebut dan model promosinya serta menganalisis kefektifan dari setiap model

promosi yang perusahaan lakukan.

Page 14: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 14

ACARA IV & VII

SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN

A. Pendahuluan

Biaya pemasaran adalah semua ongkos yang dikeluarkan secara langsung dalam

pemberian jasa kegiatan tataniaga. Jenis-jenis biaya pemasaran meliputi : biaya

pengepakan (packing cost), biaya angkut (transport cost), biaya bongkar muat (handling

cost), biaya penyimpanan( storage cost), biaya pengolahan ( processing cost), biaya

penyusutan( physical losses) dan biaya lain-lain.

Untuk membawa sejumlah komoditi tertentu dari produsen sampai kepada

konsumen akhir umumnya melalui beberapa pedagang perantara (middlemen). Saluran

yang dilalui tersebut sering disebut sebagai rantai pemasaran dengan masing-masing

perantara itu membentuk mata rantai pemasaran. Panjangnya rantai pemasaran itu pada

umumnya menyebabkan tingginya marjin pemasaran yang pada akhirnya juga akan

membuat harga di tingkat konsumen menjadi lebih tinggi. Istilah margin pemsaran

dihubungkan dengan pemasaran komoditi pertanian, menunjukkan perbedaan harga

yang dibayar konsumen akhir dengan harga yang diterima oleh produsen. Pengukuran

variabel dalam menilai biaya dan margin pemasaran hasil pertanian, pengukurannya

dapat menggunakan Rp/Kg/Kw atau Rp/ton.

Hal ini dapat dirumuskan dalam persamaan berikut:

………………………………………………………...…… (1)

Keterangan: Pk = Harga konsumen

Pp = Harga produsen

M = Marjin pemasaran

Singkatnya marjin pemasaran dapat disebutkan sebagai perbedaan antara harga

konsumen dan harga produsen, namun pada dasarnya marjin pemasaran adalah

merupakan jumlah dari biaya pemasaran dan keuntungan pedagang perantara

yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

…………………………………………………………….. (2)

Keterangan: i = 1, 2, 3, .......... n

Ci = pedagang perantara ke-i

M = Ci + πi

Pk = Pp + M

Page 15: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 15

Yang termasuk biaya pemasaran antara lain adalah ongkos transportasi, sewa

gedung, biaya pembungkusan, dan lain-lain. Sedangkan keuntungan padagang

perantara tersebut merupakan upah atau nilai jasa, pelayanan (service) dan kemauan

menanggung resiko.

Contoh:

Jika pada suatu rantai pemasaran diketahui bahwa biaya pemasaran dari

produsen sampai pedagang perantara (C1) adalah Rp. 3.000,00/unit dan dari pedagang

sampai konsumen (C2) adalah Rp. 1,00/unit, sedangkan jasa pedagang adalah Rp.

1,50/unit. Gambarkan rantai pemasaran dan marjin pemasaran?

Jawab:

P 3.000 M 1.000 K 1.500

Marjin Pemasaran = C1 + C2 + π = 3.000 + 1.000 + 1.500 = 5.500 rupiah

B. Tujuan :

Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa:

1. Mengerti dan memahami arti penting saluran pemasaran.

2. Memahami dan dapat menghitung marjin pemasaran.

3. Memahami penilaian efisiensi sistem pemasaran hasil pertanian

4. Melatih kemampuan dalam melakukan penelitian khususnya mengenai pemasaran

hasil pertanian.

C. Tugas Mahasiswa

ACARA VI

Mahasiswa diminta untuk menyelesaikan/ menghitung kasus /soal yang telah

disediakan.

Page 16: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 16

Soal :

Dalam suatu sistem pemasaran terdapat 7 pedagang perantara (Mi) yang turut

memasarkan kentang dari produsen (P) ke konsumen (K). Untuk itu, diketahui biaya

pemasaran dan jasa pedagang per kilogram kentang seperti tabel berikut:

Tabel 2. Sistem Pemasaran Kentang Melalui Pedagang Perantara

r

Pertanyaan :

1. Gambarkan jalur-jalur pemasaran dari P ke K!

2. Pilih dan tunjukkan jalur pemasaran terpendek!

3. Hitung marjin pemasaran untuk masing-masing jalur yang ada dan

tentukan marjin pemasaran terendah!

No. Jalu C (Rp) π (Rp)

1 P --------- M1 2.000 1.500

2 P --------- M2 2.500 1.500

3 P --------- M3 3.000 2.000

4 M1 ------------- M2 1.000 500

5 M1 ------------- M6 4.000 2.500

6 M2 ------------- M4 2.000 1.000

7 M2 ------------- M5 3.000 500

8 M2 ------------- M3 1.000 1.500

9 M4 ------------- M5 1.000 500

10 M5 ------------- M6 500 1.000

11 M3 ------------- M7 3.000 1.500

12 M3 ------------- K 4.000 -

13 M6 ------------- M7 1.000 1.000

14 M7 --------------K 500 -

15 M5 ------------- K 2.000 -

Page 17: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 17

ACARA VII :

1. Mahasiswa melakukan survei produk hasil pertanian mulai dari produsen sampai

konsumen dengan bantuan daftar pertanyaan/ kuesioner.

2. Hasil dari survei dianalisis margin pemasarannya pada masing-masing produk.

3. Membuat laporan dan dipresentasikan di dalam kelas praktikum.

Kriteria pemilihan komoditi dan daerah

1. Jenis komoditi

Pilihlah jenis komoditi hasil pertanian yang banyak dihasilkan di tempat yang anda

mengadakan praktikum, dimana Komoditi terssebut dipasaran melalui pedagang

perantara.

2. Kualitas

Ambilah kualitas sedang (medium) yang paling banyak dihasilkan dan dikonsumsi

atau dijual di daerah yang disurvei.

3. Daerah/lokasi contoh

Ambilah daerah yang paling banyak produknya dan tujuan komoditi harus pada

konsumen akhir di kota yang dekat dengan tempat produsen

4. Saluran pemasaran

Mungkin banyak saluran pemasaran untuk suatu komoditi, tetapi pilihlah saluran

pemasaran yang paling banyak memasarkan komoditi tersebut.

5. Musim

Jika satu komoditi dihasilkan lebih dari satu musim dalam setahun, pilihlah musim

yang paling banyak menghasilkan dan yang paling banyak yang dijual petani.

6. Pedagang perantara

Mungkin banyak pedagang perantara dalam memasarkan komoditi tersebut, tetapi

pilihlah beberapa pedagang perantara yang paling berpengaruh dalam menyalurkan

komoditi tersebut.

Page 18: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 18

Daftar Pertanyaan

Praktikum Pemasaran Hasil Pertanian

Komoditi :

Desa :

Kecamatan :

Kabupaten :

Tanggal wawancara :

Pewawancara :

No Uraian Σ Barang ( kg/kw/ton) Harga /nilai ( Rp)

I Harga jual petani

Biaya angkut

Biaya bongkar muat

Biaya penyimpanan

Biaya pengepakan

Biaya pengolahan

Biaya penyusutan

Biayalain-lain

(sebutkan)

MARGIN KEUNTUNGAN PEDAGANG BESAR

II Harga jual petani

Biaya angkut

Biaya bongkar muat

Biaya penyimpanan

Biaya pengepakan

Biaya pengolahan

Biaya penyusutan

Biayalain-lain

(sebutkan)

MARGIN KEUNTUNGAN PEDAGANG KECAMATAN

Page 19: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 19

III Harga jual petani

Biaya angkut

Biaya bongkar muat

Biaya penyimpanan

Biaya pengepakan

Biaya pengolahan

Biaya penyusutan

Biayalain-lain

(sebutkan)

MARGIN KEUNTUNGAN PEDAGANG KABUPATEN

IV Harga jual petani

Biaya angkut

Biaya bongkar muat

Biaya penyimpanan

Biaya pengepakan

Biaya pengolahan

Biaya penyusutan

Biayalain-lain

(sebutkan)

MARGIN KEUNTUNGAN PEDAGANG PENGECER

Mengetahui :

Asisten Praktikum

(…………………..…..)

Page 20: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 20

ACARA VIII

STRATEGI PEMASARAN KOMPETITIF

A. Pendahuluan

Menurut konsep pemasaran, perusahaan berhasil dengan cara merancang tawaran

yang memenuhi kebutuhan konsumen sasaran lebih baik dibanding tawaran pesaingnya,

jadi strategi pemasaran seharusnya tidakhanya memperhatikan kebutuhan konsumen

saja, tetapi juga strategi pesaing, Agar dapat menetapkan strategi pemasaran kompetitif

yang efektif, perusahaan harus memperoleh semua informasi tentang para pesaingnya,

Secara terus menerus perusahaan harus membandingkan produk, harga, saluran

distribusi, dan promosinya dengan pesaing-pesaing terdekat. Dengan cara ini

perusahaan dapat menemukan bidang-bidang yang berpotensi memiliki keunggulan dan

kelemahan kompetitif. Dan mereka dapat meluncurkan serangan yang lebih kuat untuk

menghadapi serangan lawan.

B. Tujuan

1. Membekali mahasiswa agar lebih paham dalam menghadapi persaingan dan

menentukan strategi pemasaran yang tepat.

2. Dari hasil analisis persaingan dan menentukan strategi pemasaran tersebut

mahasisiwa dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kesuksesen rencana

bisnis.

C. TugasMahasiswa ;

1. Membuat Kuesioner

2. Survey ke perusahaan (UMKM)

3. Membuat laporan

4. Diskusikan dengan kelompok.

Page 21: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 21

ACARA IX & X

PRAKTIKUM LAPANG DI PERUSAHAAN AGRIBISNIS

A. Pendahuluan

Praktikum lapang adalah praktikum yang dilakukan oleh mahasiswa peserta

praktikum dengan cara pergi ke lapang, dalam hal ini adalah mengunjungi perusahaan

agribisnis yang telah ditentukan pada waktu tetrentu. Praktikum lapang diperlukan agar

mahasiswa dapat mengetahui secara nyata/sesungguhnya keadaan atau kondisi

perusahaan agribisnis terutama yang berkaitan dengan aspek-aspek produksi dan

pemasarannya.

B. Tujuan

1. Menambah wawasan mahasiswa terhadap suatu perusahaan yang bergerak di

bidang agribisnis.

2. Mahasiswa mengetahui organisasi perusahaan, produksi, proses produksi, dan

pemasaran produk yang dilakukan oleh perusahaaan agribisnis tersebut.

C. Tugas Mahasiswa

1. Mahasiswa mengunjungi perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis.

2. Mahasiswa melihat dan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan

dan strategi pemasaran berupa bauran pemasaran 4 P (Product, Price, Promotion

dan Place).

3. Mahasiswa menyusun laporan praktikum, presentasi dan mendiskusikannya.

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PERUSAHAAN AGRIBISNIS

(ditanyakan pada saat mengunjungi perusahaan).

A. ORGANISASI

1. Siapa/bagian apa yang menangani pemasaran produk di perusahaan ini ?

2. Bagaimana struktur organisasi dan tugasnya ?

B. PRODUK.

1. Apa saja macam produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini yang dijual kepasar?

Page 22: PANDUAN PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS

Program Studi Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Page 22

2. Apa saja merek dan ukuran dari produk tersebut?

3. Bagaimana proses produksi dari produk tersebut ?

4. Bagaimana cara menjaga kualitas dari produk tersebut?

5. Strategi apa yang dilakukan terhadap produk agar laku di pasaran?

C. HARGA PRODUK

1. Bagaimana cara menetapkan harga dari produk yang dihasilkan perusahaan?

2. Strategi harga apa saja yang dilakukan oleh perusahaan agar produk laku di pasar?

3. Siapa yang menentukan harga produk di perusahaan ini ?

D. DISTRIBUSI

1. Kemana saja produk yang dihasilkan perusahaan ini dipasarkan ?

2. Alat angkut apa saja yang digunakan untuk mendistribusikan produk perusahaan

ini ?

3. Apa alasan memakai alat angkut tersebut?

4. Saluran distribusi bagaimana yang digunakan untuk mendistribusikan produk

mulai dari produsen sampai ke tangan konsumen?

5. Lembaga pemasaran apa saja yang terlibat dalam pemasaran produk tersebut ?

E. PROMOSI

1. Apabila produk memerlukan promosi, siapa yang melaksanakan promosi ?

2. Media apa saja yang digunakan untuk promosi tersebut?

3. Kapan dilakukan promosi dan berapa biaya yang diperlukan untuk promosi

tersebut?

F. TEMPAT

1. Dimana lokasi tempat produksi dan dan showroom?

2. Bagaimana menentukan pemilihan tempat produksi dan showroom?

3. Keunggulan dan kelemahan dari tempat produksi dan showroom?

nb : pertanyaan lain yang berhubungan dengan perusahaan dan strategi pemasaran

produknya dapat ditanyakan