panduan praktikum patologi klinik modul infeksi dan imunologi 2013

4
Panduan Praktikum Patologi Klinik Modul Infeksi dan Imunologi 2013/2014 Tujuan Mahasiswa mampu memilih dan menilai hasil pemeriksaan laboratorium, serta mengerti patofisiologi kelainan laboratorium Kegiatan praktikum 1. Mahasiswa dibagi dalam 4 kelompok besar yang dibimbing oleh 1 instruktur setiap sesi, kemudian dibagi lagi dalam 3 kelompok kecil yang dibimbing oleh 3 laboran 2. Mahasiswa melakukan pemeriksaan: a. Widal b. HBsAg, Anti HIV, HCV c. Jumlah Leukosit d. Jumlah Trombosit e. Sel LE (demonstrasi) 3. Mahasiswa melakukan interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium 4. Mahasiswa membuat laporan mengenai hasil pemeriksaan dan menjelaskan patofisiologi kelainan laboratorium Alat 1. Mikroskop 7 2. Gelas objek 3. Pipet leukosit 4. Pipet eritrosit 5. Kamar hitung Improved Neubauer 6. Gelas pengaduk Bahan 1. Reagen Widal 2. Larutan Turk 3. Larutan Rees Ecker Penyusun: dr. Justina Maria, Sp.PK; dr. Sari Eka Pratiwi Editor : dr. Sari Eka Pratiwi

Upload: aulia-candra

Post on 17-Dec-2015

102 views

Category:

Documents


58 download

DESCRIPTION

xvx

TRANSCRIPT

Panduan Praktikum Patologi Klinik Modul Infeksi dan Imunologi 2013/2014Tujuan Mahasiswa mampu memilih dan menilai hasil pemeriksaan laboratorium, serta mengerti patofisiologi kelainan laboratoriumKegiatan praktikum1. Mahasiswa dibagi dalam 4 kelompok besar yang dibimbing oleh 1 instruktur setiap sesi, kemudian dibagi lagi dalam 3 kelompok kecil yang dibimbing oleh 3 laboran 2. Mahasiswa melakukan pemeriksaan:a. Widalb. HBsAg, Anti HIV, HCVc. Jumlah Leukositd. Jumlah Trombosite. Sel LE (demonstrasi)3. Mahasiswa melakukan interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium4. Mahasiswa membuat laporan mengenai hasil pemeriksaan dan menjelaskan patofisiologi kelainan laboratoriumAlat 1. Mikroskop 72. Gelas objek3. Pipet leukosit4. Pipet eritrosit5. Kamar hitung Improved Neubauer6. Gelas pengadukBahan1. Reagen Widal2. Larutan Turk3. Larutan Rees Ecker4. Reagen HBsAg, anti HIV dan HCV5. TisuSampel1. Darah EDTA2. Serum penderita tifoid, Hepatitis B, Hepatitis C, HIV

Prosedur Pemeriksaan1. Jumlah LeukositUntuk menghitung jumlah leukosit, darah diencerkan dalam pipet leukosit, kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung. Jumlah leukosit dihitung dalam volume tertentu; dengan mengenakan factor konversi jumlah leukosit per ul darah dapat ditentukan. Larutan pengencer menggunakan Turk. Cara menghitung jumlah leukosit yaitu: jumlah sel yang dihitung kali 50= jumlah leukosit per ul darah.Prosedur: 1. Isap darah (kapiler, EDTA) sampai tanda 0,52. Hapus kelebihan darah pada ujung pipet3. Masukkan ujung pipet pada larutan Turk sambil menahan darah pada garis tanda tadi, pada posisi 45 derajat, isap larutan Turk perlahan sampai tanda 11, jangan sampai ada gelembung4. Angkat pipet dari cairan, tutup ujungnya dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap5. Kocok selama 3 menit terus menerus6. Buang cairan pada batang kapiler pipet (3-4 tetes) dan segeralah sentuhkan ujungnya dengan sudut 30 derajat pada permukaan kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup7. Biarkan 2-3 menit agar mengendap8. Pakai lensa objektif kecil (pembesaran 10x)9. Hitung semua leukosit pada keempat bidang besar pada sudut-sudut seluruh permukaan yang dibagi

2. Jumlah TrombositTrombosit sulit dihitung karena mudah sekali pecah dan karena sulit dibedakan dari kotoran kecil. Cara yang umum digunakan yaitu cara langsung dan cara tak-langsung. Pada cara tak langsung, jumlah trombosit dibandingkan dengan jumlah eritrosit, sedangkan sebenarnya jumlah eritrosit itulah yang dihitung. Metode cara langsung (Rees ecker), darah diencerkan dengan larutan Rees Ecker dan jumlah trombosit dihitung dalam kamar hitung. Prosedur: 1. Isap cairan Rees Ecker ke dalam pipet eritrosit sampai garis tanda 1 dan buanglah lagi cairan itu2. Isap darah hingga tanda0,5 dan cairan Rees Ecker sampai 1013. Segera kocok selama 3 menit sambil mempersiapkan kamar hitung dalam keadaan bersih dan ditempat datar4. Buang cairan dalam batang kapiler pipet (3-4 tetes) dan segeralah sentuhkan ujung pipet dengan sudut 30 derajat pada permukaan kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup5. Biarkan 10 menit dalam cawan petri tertutup agar trombosit mengendap6. Hitung semua trombosit dalam seluruh bidang besar di tengah-tengah 7. Jumlah itu dikali 2000 untuk menghasilkan jumlah trombosit per ul darah

3. Sel LEPembentukan sel LE hanya berlaku in vitro karena memerlukan adanya leukosit-leukosit yang rusak. Selain mencari sel LE, cari juga adanya rosette dalam sediaan. Rosette sering dianggap sel LE yang belum sempurna dibentuk. Adanya sel LE merupakan bukti adanya faktor LE. Untuk mengenal factor LE dikenal beberapa cara, yaitu cara Magath dan Winkle; cara Zinkham dan Conley; dan Cara Mudrik dengan tabung kapiler. Penyusun: dr. Justina Maria, Sp.PK; dr. Sari Eka PratiwiEditor : dr. Sari Eka Pratiwi