panduan praktikum bta 2014
DESCRIPTION
Pamduan praktikumTRANSCRIPT
BLOK 12: PANDUAN PRAKTIKUM PENGECATAN BAKTERI TAHAN ASAM
DAFTAR ISI
1. Tujuan Pembelajaran2. Dasar teori3. Prosedur Penegcatan BTA4. Lembar Kerja
PENGECATAN BAKTERI TAHAN ASAM
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mengetahui prinsip prinsip dasar penegcatan BTA
Mahasiswa mendomenstrasikan penegcatan BTA
Mahasiswa melakukan interpretasi hasil pengecatan BTA
2. DASAR TEORI
Pengecatan BTA merupakan salah satu teknik pengecatan differensial yang
dikerjakan di laboratorium mikrobiologi untuk kepentingan identifikasi bakteri
terutama untuk genus mycobacterium. Terdapat beberapa metode pengecatan
BTA antara lain Ziehl-Neelsen (ZN), Kinyoun stain, Auramine-Rhodamine Stain,
dan lain-lain. Metode yang paling banyak digunakan adalah ZN stain.
Genus Mycobacterium adalah bakteri berbentuk batang Gram positif yang sukar
atau tidak jelas jika diwarnai dengan pengecatan Gram dari bahan pemeriksaan.
Mycobacterium memiliki dinding sel (cell wall) yang tebal dan mengandung lipid
terutama asam mikolat. Hal ini menyebabkan hasil reaksi positif saat dilakukan
pengecatan btaDinding sel mycobacterium yang terdiri atas lapisan
peptidoglikan dan senyawa lipidterutama asam mikolat yang mempunyai sifat
mudah menyerap sehingga bila diwarnai dengan carbol fuchsin maka dinding
sel tersebut akan meresap zat warna dengan baik bila dipanaskan dan sulit
dilunturkandenganasamalkohol.
Gambar 1.Strukturcell envelopeMycobacterium
Hasil yang tampak setelah dilakukan pengecatan BTA adalah bta positif akan
berwarna merah. Hal ini disebabkan karena lapisan peptidoglikan dan lipid
yang mengandung asam mikolat pada dinding sel akan menyerap dan menahan
crystal violet meskipun telah dilakukan proses decolourise dengan asam
alkohol. Sedangkan bta negatif akan berwarna biru. Hal ini disebabkan karena
lapisan peptidoglikan tanpa adanya asam miklat sehingga tidak mampu
menahan crystal violet pada saat dilakukan proses decolourise.
Pemeriksaan sediaan dahak langsung dengan pewarnaan ZN, menunjukkan
secara semi kuantitatif jumlah kuman tuberculosis dalam dahak dengan ukuran
skala IUATLD. Biasanya diambil dahak pada pagi hari dan jika perlu diperiksa
selama 3 hari berturut – turut
Pembacaan hasil pemeriksaan BTA menggunakan skala IUAT :
Negatif : Tidak ada BTA per 100 lp Positif : 1-9 BTA/100 lp (hasil meragukan,catat jumlah basil)
(+) 10 – 99 BTA/100 lp (++) 1-10 BTA /lp (minimal 50 lapang pandang) (+++) > 10 BTA/lp (minimal 20 lapang pandang)
3. PROSEDUR PENGECATAN BTA
PEMBUATAN PREPARAT
ALAT DAN BAHAN
1. Ose atau kapas steril
2. Gelas obyek
3. Lampu spiritus
4. Bahan yang akan diperiksa
CARA KERJA
1. Nyalakan api spritus.
2. Siapkan objek glas yang kering dan bersih, kemudian berilah label yang
sesuai dengan identitas pada pot dahak.
3. Buka tutup pot dahak secara hati-hati jangan sampai terpercik oleh dahaknya.
4. Panaskan ose diatas nyala api sampai pijar merah, kemudian dinginkan.
5. Ambil satu ose dahak, bagian yang kuning, kental kehijauan
(purulen),kemudian tutup pot dahak segera.
6. Hapuskan dahak secara merata pada permukaan objek dengan putaran elips
dari tengah ke luar sampai bentuk elips berukuran kurang lebih 2 x 3 cm
(apusan tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis).
7. Setelah digunakan ose dicelupkan dalam lysol lalu dipanaskan sampai pijar
merah, kemudian letakkan ose pada tempatnya dengan posisi pegangan
dibawah.
8. Panaskan gelas obyek di atas nyala api lampu spiritus sambil diayunkan
secukupnya (jarak preparat dengan nyala api kira-kira 20 cm), sampai
preparat kering.
9. Preparat siap di lakukan pengecatan BTA.
PERHATIKAN
1. Selalu mensterilkan ose, pada saat akan dipakai dan setelah dipakai.
2. Letakkan ose pada tempatnya, jangan diletakkan di sembarang tempat (misal
di atas meja).
3. Jangan memegang mata (ujung) ose dengan tangan.
B. PENGECATAN BTA
BAHAN DAN ALAT
1. Rak pengecatan
2. Kran/sumber air
3. Carbol Fuchsin0,3%
4. HCl Alkohol 3 %
5. Metylene Blue 0,3 %
CARA KERJA
1. Preparat yang telah siap dicat, digenangi dengan carbol fuchsin 0,3% sampai
menutupi semua preparat.
2. Kemudian panaskan preparat dengan cara melewatkan nyala api bunsen
secara berulang dibawah kaca sediaan, sampai tampak uap(cat warna tidak
boleh mengering). Uap ini dipertahankan selama 3 – 5 menit dengan cara
menghentikan dan mengulang lagi melewatkan nyala api dibawah kaca
sediaan. Hentikan pemanasan dan biarkan selama 5 menit.
3. Buang cat, kemudian bilas dengan air mengalir secara perlahan
4. Tuangkan larutan HCl alkohol 3% goyang sampai warna merah tampak luntur
5. Buang sisa cat, kemudian bilas dengan air mengalir secara perlahan.
6. Tuangkan sediaan dengan Methylen Blue 0,3% sampai menutupi seluruh
sediaan. Biarkan selama 10 – 20 detik.
7. Buang sisa cat kemudian bilas dengan air mengalir secara perlahan.Miringkan
preparat beberapa saat untuk membuang sisa air.
8. Biarkan preparat kering sendiri.
9. Preparat siap diamati dibawah mikroskop.
HASIL PENGAMATAN
Tuliskan hasil pengamatan pada lembar kerja yang telah tersedia
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
PENGECATAN BTA
KOLONI A KOLONI BDeskripsi
InterpretasiPengecatanBTA
Gambar
PENGESAHAN PRAKTIKUM
Mataram, .........................
Pembimbing Praktikum
(.................................)