panduan pendidikan politik melalui literasi informasi ... filesejarah memperlihatkan bahwa...

?

Panduan Pendidikan Politik melalui Literasi Informasi & Media bagi Generasi Muda

Modul Pendidikan Politik melalui Literasi Informasi dan Media bagi Generasi MudaInternational Center for Islam and Pluralism (ICIP) & Yayasan TIFANovember 2018

Tim PenyusunSyafiq HasyimFarinia FiantoFahmi Syahirul Alim

Rancang Sampul & Tata Letak IsiMiftah Fadhlullah

Ilustrasi IsiKhairul AnamMiftah Fadhlullah

| 4 |

Pengantar

Pendidikan politik bukanlah hal yang baru namun menjadi sebuah hal yang krusial untuk terus dihadirkan. Sejarah memperlihatkan bahwa perjalanan bangsa Indonesia mulai dari kelahirannya sampai sekarang mengalami dinamika dan kontestasi kekuasaan dan politik yang luar biasa bahkan menorehkan berbagai konflik dan tragedi yang menimbulkan korban jiwa. Terlebih sekarang ini memasuki era Revolusi Industri 4.0 di mana teknologi digital menimbulkan efek dan dampak yang luar biasa dalam mengubah tatanan kehidupan di hampir semua negara tanpa terkecuali.

Derasnya informasi melalui teknologi digital seperti gawai dan komputer tak ayal memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan paradigma dan perilaku seorang individu dalam menyikap apapun di dalam hidupnya. Namun sayangnya perkembangan teknologi yang luar biasa cepat ini tidak dibarengi dengan kecakapan literasi individu dalam mengakses, menerima, mencerna, menyaring dan menyerap informasi yang diterimanya dengan kritis dan empatik. Alhasil, banyak yang terjebak kepada isu-isu yang kebenarannya diragukan terlebih banyak yang menggiring kepada kebencian yang membuat polarisasi di kalangan masyarakat.

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir fenomena fake news (berita palsu), hoax (fitnah),

| 5 |

hate speech (ujaran kebencian) dan hate spin (pelintiran kebencian) marak terjadi terutama di media sosial. Fenomena ini mencuat terutama di ranah politik di mana implikasinya sangat meresahkan dan berpotensi kepada perpecahan dan konflik terutama konflik horizontal. Sejumlah kasus intoleransi meningkat terutama di beberapa daerah dan jika hal ini tidak ditangani dan antisipasi secara serius dan seksama maka akan mengancam kebinekaan dan tentu saja persatuan dan kesatuan bangsa.

Menjelang tahun 2019 di mana Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan umum legislatif dan eksekutif merupakan momen penting untuk ICIP mewujudkan gagasan mengenai pendidikan politik melalui literasi informasi dan media kepada pemuda khususnya mereka yang aktif berkecimpung di organisasi kemasyarakatan. Program ini akan membekali para kelompok sasaran sebagai agen berpengaruh (agent of influence) sekaligus agen perubahan (agent of change) kecakapan teknis mengenai literasi khususnya literasi informasi dan media dengan memanfaatkan keunggulan teknologi digital.

ICIP bekerja sama dengan Yayasan TIFA menyelenggarakan program Pendidikan Politik melalui Literasi Informasi dan Media bagi pemuda lintas agama di Jawa Barat sebagai bagian dari komitmen dan usaha untuk mengedukasi dan meningkatkan pemahaman tentang kebinekaan dan kemajemukan lintas agama dan budaya di Nusantara. Salah satu rangkaian kegiatan pendidikan politik adalah membuat modul pendidikan politik yang praktis namun padat yang berisi tentang politik dan mekanismenya, serta pentingnya literasi informasi

| 6 |

dan media sebagai instrumen pokok dalam menentukan pola pikir, perilaku dan karakter individu dan masyarakat.

Modul ini diharapkan dapat memberikan informasi yang sahih mengenai pendidikan politik terutama bagi generasi muda termasuk generasi milenial dan generasi Z. Selain itu menekankan kepada aspek pendidikan politik, modul ini juga memberikan panduan dalam menerima dan mengakses informasi terkait politik serta melakukan verifikasi dan analisa muatan informasi agar tidak terjebak di dalam fenomena hoax, ujaran kebencian dan pelintiran kebencian yang mengakibatkan polarisasi di masyarakat yang berujung kepada potensi perpecahan dan konflik. Semoga dengan hadirnya modul ini dapat memberikan kontribusi berarti bagi masyarakat khususnya generasi milenial agar dapat berpartisipasi aktif dan langsung dalam politik untuk perubahan menuju Indonesia yang lebih baik.

Jakarta, November 2018

Education is the most powerful weapon which you can use to change the world

Nelson Mandela, Revolusioner Antiapartheid

| 7 |

Apa dan mengapa politik?

| 8 |

Definisi politik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(pengetahuan) mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang sistem pemerintahan, dasar pemerintahan)

(pengetahuan) mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan (seperti tentang sistem pemerintahan, dasar pemerintahan)

cara bertindak (dalam menghadapi atau menangani suatu masalah); kebijakan

| 9 |

Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak dapat hidup sendiri dalam bertahan dan memenuhi kebutuhan hidupnya serta mencapai tujuan hidup lainnya. Oleh karena itu manusia memerlukan kehadiran dan kontribusi manusia lain. Sebagai makhluk sosial, kerja sama mutlak diperlukan mulai dari skala terkecil sampai dengan skala terbesar. Di dalam kerja sama tentulah memerlukan diskusi, negosiasi dan kompromi untuk mencapai konsensus demi mencapai tujuan hidup bersama.

| 10 |

Namun perlu diingat bahwa setiap manusia memiliki kepribadian yang unik dan berbeda satu sama lain. Sering kali perbedaan setiap individu menjadi potensi dan sekaligus kendala untuk melakukan sebuah kerja sama. Perbedaan sejatinya adalah fitrah dan sesuatu yang alami, namun memang menjembatani perbedaan bukanlah perkara yang mudah. Di dalam menjalankan dan memenuhi kebutuhan hidup, manusia selalu dihadapkan dengan beragam pilihan. Proses bagaimana melalukan pemilihan keputusan dalam hidup adalah fondasi dari pendidikan politik dan politik itu sendiri. Untuk memutuskan pilihan, informasi berperan vital dan signifikan dalam menentukan pola pikir, perilaku dan karakter individu dalam setiap pengambilan keputusan.

Pemerintah Menaikan Anggaran untuk Pendidikan

Mata Uang Rupiah Melemah terhadap Dolar Amerika

Harga Sembako Naik

Politik

ImplikasiKebijakan

| 11 |

Politik dan implikasinya dalam kehidupan sehari-hari

| 12 |

Beberapa cuplikan dalam ilustrasi di atas merupakan

sepenggalan kecil saja tentang fakta kehidupan sehari-hari

yang kita alami, namun tahukah bahwa beragam fakta kejadian

sehari-hari baik mulai dari skala terkecil sampai terbesar

merupakan implikasi dari kebijakan politik. Sederhananya,

setiap kebijakan baik itu kebijakan negara ataupun

komunal akan bersinggungan dengan politik, suka atau tidak

suka. Namun saat ini persepsi publik tentang politik sangat

negatif dikarenakan contoh dan fakta politik yang carut-marut cenderung memecah

belah sampai dengan identik dengan kekuasaan absolutisme.

Oke?

| 13 |

Menurut Stoker dalam buku Why Politics Matters, politik sejatinya adalah aktivitas yang mengutamakan solusi atas suatu masalah melalui konsiliasi dibanding kekerasan dan paksaan, dan politik ini sebagai jalan yang efektif untuk mengakomodasi semua kepentingan dalam kompromi untuk menghasilkan keputusan terbaik bersama. Jadi politik adalah sebuah kegiatan yang mulia dikarenakan sifatnya yang mengakomodir dan mengatur semua kepentingan untuk mencapai sebuah kesepakatan atau konsensus demi tujuan bersama.

| 14 |

Buta yang terburuk adalah buta politik. dia tidak mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu, dan obat; semua tergantung pada keputusan politik.

Si dungu tidak tahu bahwa dari kebodohan politiknya lahir pelacur, anak terlantar, dan pencuri terburuk dari semua pencuri, politisi buruk, rusaknya perusahaan nasional dan multinasional.

Bertolt Brecht, Penyair Jerman

Kutipan di atas oleh Bertolt Brecht menyimpulkan betapa pentingnya politik bagi kehidupan seorang individu, oleh karena itu pendidikan politik amat penting untuk mengedukasi masyarakat agar tidak buta dan apatis terhadap politik.

| 15 |

Sejarah singkat kondisi politik di Indonesia

| 16 |

Masa Prakolonial

Jauh sebelum lahirnya Indonesia menjadi sebuah negara republik, ia dikenal dengan nama Nusantara di mana teritorinya terbentang dari Sumatera sampai dengan Papua yang terdiri dari ribuan pulau di tengah Asia Tenggara. Pada masa itu sistem pemerintahannya didominasi oleh kerajaan-kerajaan dengan corak keagamaan seperti kerajaan Kutai di Kalimantan yang bercorak Hindu, Kerajaan Sriwijaya yang bercorak Buddha dan kerajaan Demak yang bercorak Islam. Pada masa ini, belum dikenal sistem pemerintahan demokrasi namun dengan masuknya rezim kolonial Belanda beragam sistem pemerintahan termasuk konsep demokrasi pun turut diperkenalkan melalui politik etis.

| 17 |

Masa Prakemerdekaan

Gagasan untuk membentuk sebuah negara yang berdaulat bebas dari penjajahan menjadi sebuah cita-cita besar sejumlah tokoh pergerakan bangsa ini. Dimulai dengan membentuk sejumlah organisasi yang memiliki beragam ideologi dan konsep berbeda satu sama lain, tak menghalangi kumpulan tokoh dan organisasi ini untuk melakukan jaringan dan aliansi. Beragam peristiwa historis dalam mengembangkan gagasan sebuah negara besar dilakukan, salah satu peristiwa besar itu adalah Kongres Pemuda di mana Sumpah Pemuda lahir dan menjadi cikal bakal kelahiran bangsa Indonesia.

| 18 |

Masa Orde Lama

Setelah melalui serangkaian pergulatan dan dinamika, Republik Indonesia akhirnya berhasil dideklarasikan sebagai sebuah negara yang berdaulat pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Sistem pemerintahan demokrasi menjadi pilihan bersama dan menjadi sebuah kesepakatan, walau pada masa kemerdekaan dan transisi ini sejumlah konfrontasi dan konflik yang mengancam eksistensi Indonesia yang baru saja lahir. Masa pemerintahan Presiden Soekarno atau yang lebih dikenal dengan sebutan Orde Lama mengalami berbagai perubahan fase demokrasi mulai dari demokrasi parlementer sampai dengan demokrasi terpimpin. Peristiwa G30S merupakan akhir dari Rezim Orde Lama yang kemudian digantikan dengan Soeharto yang membidani kelahiran Orde Baru.

| 19 |

Masa Orde Baru

Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966 atau yang lebih populer dengan sebutan Supersemar. Pada era ini, Presiden Soeharto memiliki fokus kepada pembangunan dengan bertumpu kepada konsep Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun. Namun sejumlah kontroversi menyeruak pada rezim ini, salah satunya adalah kentalnya intervensi militer di dalam sistem pemerintahan yang membatasi gerak masyarakat sipil. Selain itu korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta beragam kasus pelanggaran HAM juga mengalami eskalasi sehingga akhirnya melahirkan gerakan Reformasi yang dimotori oleh sejumlah aktivis untuk perubahan.

| 20 |

Era Reformasi

Tahun 1998 menjadi titik awal transisi politik di Indonesia dengan kembali mengacu kepada UUD 1945 dan Pancasila sebagai kekuatan tertinggi. Pembatasan kekuasaan merupakan hal yang mutlak menjadi salah satu produk politik pada Era Reformasi, jabatan presiden dan juga jabatan negara lainnya dibatasi sesuai dengan Undang Undang. Namun praktik KKN masih menjadi isu utama di negara ini, oleh karena itu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk pada tahun 2002. Selain masih tingginya kasus korupsi, beragam kasus HAM termasuk di antaranya kasus intoleransi beragama juga masih cukup tinggi pada era ini.

| 21 |

Demokrasi dan partisipasi publik

| 22 |

Indonesia adalah negara yang menjalankan sistem demokrasi, di mana setiap warga negara memiliki hak, tanggung jawab dan kedudukan yang setara di mata negara. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.

Di dalam sejarah perjalanannya Indonesia telah mengalami berbagai fase dan jenis demokrasi sampai akhirnya Reformasi 1998 mengantarkan kembali bangsa ini kepada demokrasi yang sesuai dengan falsafah dan konstitusi negara yakni Pancasila dan UUD 1945. Pembatasan kekuasaan merupakan hal fundamental dalam mekanisme demokrasi demi mencapai pemerintahan yang bersih dan akuntabel dalam memenuhi kewajibannya dalam memberikan pelayanan kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara.

| 23 |

Guna mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel, partisipasi

publik merupakan unsur terpenting dan keharusan. Secara harfiah, partisipasi

publik berarti keikutsertaan warga masyarakat di dalam setiap pengambilan keputusan dan kebijakan. Dalam konteks

politik, hal ini mengacu pada pada keikutsertaan warga dalam berbagai

proses politik. Keikutsertaan warga dalam proses politik tidaklah hanya

berarti warga mendukung keputusan atau kebijakan yang telah digariskan oleh para pemimpinnya, karena kalau ini yang

terjadi maka istilah yang tepat adalah mobilisasi politik. Partisipasi politik adalah

keterlibatan warga dalam segala tahapan kebijakan, mulai dari sejak pembuatan

keputusan sampai dengan penilaian keputusan, termasuk juga peluang untuk ikut serta dalam pelaksanaan keputusan.

| 24 |

Tujuh dosa sosial: (1) kekayaan tanpa kerja; (2) kenikmatan tanpa nurani; (3) ilmu tanpa kemanusiaan; (4) pengetahuan tanpa karakter;(5) politik tanpa prinsip; (6) bisnis tanpa moralitas; dan (7) ibadah tanpa pengorbanan.

Mahatma Gandhi, Pemimpin Spiritual dan Politikus India

| 25 |

Keterlibatan sipil dalam politik

| 26 |

Keterlibatan sipil dapat didefinisikan sebagai “tindakan individu dan kolektif yang dirancang untuk mengidentifikasi dan mengatasinya masalah perhatian publik” atau “warga bekerja sama untuk membuat perubahan atau perbedaan dalam masyarakat”. Keterlibatan sipil termasuk komunitas yang bekerja bersama menuju politik atau motif nonpolitik. Karena subjeknya merupakan bidang yang luas, modul hanya akan berkonsentrasi pada keterlibatan sipil pemuda khususnya dalam isu lintas agama dan kebinekaan.

| 27 |

Ada banyak cara di mana partisipasi ini dapat terjadi:Memberikan suara, melakukan kontrak politik dan

pengawasan kepada tokoh politik/partai politik yang mengadvokasi hak-hak kebebasan beragama dan berkeyakinan serta warga minoritas dan marjinal.

Membuat jaringan kelompok lintas agama untuk melakukan pengawasan dan advokasi kepada tokoh politik/partai politik dalam menjalankan amanat merayakan kebebasan beragama dan berkeyakinan.

Melakukan kerja sama dengan Ombudsman untuk membahas isu-isu kebebasan beragama dan berkeyakinan serta perlindungan dan jaminan hak yang setara kepada semua warga.

| 28 |

Perjuangan untuk kebaikan umum harus dilakukan dengan politik. Tapi berpolitik tak harus ikut partai politik. Negara adalah organisasi politik tertinggi.

Mohammad Mahfud MD, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi

| 29 |

Tanggung jawab dan hak politik

| 30 |

Setiap individu wajib menunaikan tanggung jawab politik untuk menciptakan keadaan yang aman dan kondusif untuk semua. Tanggung jawab politik merupakan prinsip moral tentang baik-buruk dalam tindakan atau perilaku dalam berpolitik atau lebih dikenal sebagai etika politik. Etika politik juga dapat diartikan sebagai tata susila (kesusilaan), tata sopan santun (kesopanan) dalam pergaulan politik.

Dalam praktiknya, etika politik menuntut agar segala klaim atas hak untuk menata masyarakat dipertanggungjawabkan pada prinsip-prinsip moral dasar. Untuk itu, etika politik membantu warga untuk mewujudkan ideologi negara yang luhur ke dalam realitas politik yang nyata. Dalam konteks kebebasan beragama dan berkeyakinan, etika politik yang paling hakiki adalah memanifestasikan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan nilai-nilai Pancasila ke dalam semua kebijakan pemerintah dan kehidupan komunal masyarakat.

Setiap warga negara berhak atas hak asasi pribadi dan politik yang keberadaannya dijamin dan dilindungi oleh hukum. Setiap warga negara juga berhak memperoleh informasi yang akurat dan akuntabel mengenai semua keputusan pemerintah serta berhak menyuarakan kritik terhadap mekanisme penyelenggaraan pelayanan birokrasi sebagai bagian dari tanggung jawab negara dan pemerintah. Berikut ini adalah uraian dari 8 hak asasi politik:

1. Hak untuk memilih2. Hak untuk dipilih3. Hak ikut serta dalam pemilihan4. Hak mendirikan partai politik5. Hak menyuarakan pendapat

6. Hak diangkat dalam jabatan pemerintahan7. Hak mendirikan organisasi yang

berhubungan dengan politik8. Hak mengawasi jalannya pemerintahan

| 31 |

Literasi informasi dan media

| 32 |

Lalu apakah relevansi pendidikan dan kegiatan politik dengan literasi informasi dan media? Pendidikan dan kegiatan politik sangat erat relevansinya dengan informasi dan media. Setiap individu memerlukan informasi guna mengetahui peristiwa politik yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat memastikan apakah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah telah tepat atau tidak. Selain itu informasi menjadi sumber acuan dan sangat menentukan pola pikir, perilaku dan karakter seorang individu di dalam sikap dan pengambilan keputusan termasuk di dalam hal politik.

Media sangat berperan dalam penyebaran informasi terutama mengenai peristiwa politik yang terjadi di keseharian kita, baik itu di dalam wilayah domestik, nasional, regional dan internasional yang saling terkait. Kehadiran media digital mempercepat arus pertukaran informasi dengan begitu mudah sehingga menimbulkan implikasi pro dan kontra. Ironisnya keterbukaan informasi tidak dibarengi dengan kecakapan literasi dalam memaknai informasi sehingga menimbulkan sejumlah problema di antaranya maraknya hoax, fake news, ujaran dan pelintiran kebencian. Jika masalah ini tidak mendapatkan perhatian dan penanganan serius, ini akan berimplikasi terhadap hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi.

0 1 1 1 0 01 0 1 1 0 00 0 1 1 0 00 1 1 1 1 0

| 33 |

Apa itu literasi? Literasi secara harfiah diartikan sebagai sebuah kegiatan membaca, namun makna literasi mengalami perkembangan yang tidak hanya sekadar dimaknai membaca teks saja melainkan membaca dalam arti luas yakni membaca teks dan konteks, membaca tersurat dan tersirat. Apa itu informasi? Informasi secara harfiah dimaknai sebagai pesan atau kumpulan pesan yang disampaikan melalui beragam medium atau media. Apa itu media? Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk mengirimkan dan/atau menyebarkan informasi.

Berdasarkan Deklarasi Praha (UNESCO 2003) literasi informasi adalah kemampuan untuk mencari, memahami, mengevaluasi secara kritis dan mengelola informasi menjadi pengetahuan yang bermanfaat untuk kehidupan pribadi dan sosial seorang individu. Selain itu amat penting bagi seorang individu untuk bijak dalam melakukan pertukaran informasi dan pesan melalui media terutama media sosial dalam rangka berkomunikasi, berjejaring dan berkolaborasi.

| 34 |

Seiring pesatnya perkembangan teknologi yang memasuki era Revolusi Industri 4.0 mengubah tatanan hidup secara signifikan. Derasnya arus informasi melalui perangkat digital seperti komputer dan gawai menghasilkan sejumlah pro dan kontra yang mengubah cara pandang, perilaku dan karakter manusia saat ini. Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk aktif pengguna internet nomor ke-6 di dunia dan diprediksi pada akan naik di masa mendatang. Namun sayangnya kemahiran warga dalam mengoperasikan teknologi digital (internet dan media sosial) tidak dibarengi oleh kecakapan warga dalam mengakses, menerima, memilih, mencerna, memproduksi dan menyebarkan informasi. Fenomena fitnah digital (hoax), berita palsu (fake news), ujaran kebencian (hate speech) dan pelintiran kebencian (hate spin) merajalela terutama menjelang tahun politik. Fenomena ini tak hanya melanda Indonesia namun juga di berbagai kawasan di dunia yang menyebabkan kontestasi ideologi yang sengit dan tak jarang memecah belah.

| 35 |

Definisi hoax dan jenisnya

| 36 |

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “hoaks” adalah berita bohong. Dalam Oxford English Dictionary, “hoax” didefinisikan sebagai malicious deception atau kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat. “Hoax” dan “fake news” bukan sesuatu yang baru, dan sudah banyak beredar sejak Johannes Gutenberg menciptakan mesin cetak pada tahun 1439. Sebelum zaman internet, “hoax” bahkan lebih berbahaya dari sekarang karena sulit untuk diverifikasikan kebenarannya.

| 37 |

Jenis-jenis hoax:Hoax proper berita bohong yang dibuat secara sengaja. Pembuatnya tahu bahwa

berita itu bohong dan bermaksud untuk menipu orang dengan beritanya.Judul heboh tapi berbeda dengan isi berita. Kebiasaan buruk banyak warganet

adalah hanya membaca judul berita tanpa membaca lebih lanjut mengenai muatan beritanya. Banyak beredar artikel yang isinya benar tapi diberi judul yang heboh dan provokatif yang sebenarnya tidak sama dengan isi artikelnya.

Berita benar dalam konteks menyesatkan. Kadang-kadang berita benar yang sudah lama diterbitkan bisa beredar lagi di media sosial. Ini membuat kesan bahwa berita itu baru terjadi dan bisa menyesatkan orang yang tidak mengecek kembali kapan kejadian itu benar-benar terjadi.

Apa konsekuensi membuat dan menyebarkan berita menyesatkan?Membuat masyarakat menjadi curiga dan bahkan membenci kelompok tertentuMenyusahkan atau bahkan menyakiti secara fisik orang yang tidak bersalahMemberikan informasi yang salah kepada pembuat kebijaksanaanDapat ditindak secara pidana karena dianggap melanggar hukum (UU ITE)

| 38 |

Bagaimana menghadapi hoax?Rutin membaca berita dari media yang memiliki

kredibilitas, reputasi yang baik dan dihormati.Orang yang paling rentan hoax adalah orang yang reaksioner tanpa

terlebih mencari tahu informasi lebih lanjut dengan membandingkan berita untuk memverifikasi kebenaran isi berita.

Kalau suatu berita kedengarannya tidak mungkin, bacalah dengan lebih teliti dan gunakan nalar kritis (critical thinking) dan akal sehat (common sense) karena sering kali itu karena memang itu tidak mungkin.

Jangan bagi dan sebarkan artikel/foto/pesan berantai tanpa membaca sepenuhnya dan yakin akan kebenarannya.

Dalam menerima informasi usahakan tetap tenang dan gunakan empati sebelum membuat, membagikan dan menyebarkan sebuah pesan baik itu verbal maupun tulisan.

| 39 |

Ujaran kebencian (hate speech) dan pelintiran kebencian (hate spin)

| 40 |

Ujaran kebencian (hate speech) didefinisikan sebagai ujaran, tulisan, tindakan, atau pertunjukan yang ditujukan untuk menghasut kekerasan atau prasangka terhadap seseorang atas dasar karakteristik kelompok tertentu yang dianggap ia wakili, seperti kelompok ras, etnis, gender, orientasi seksual. Definisi legal dari ujaran kebencian sebenarnya bervariasi di antara berbagai negara. Namun, kita dapat menelaah jejak upaya konsolidasi makna ujaran kebencian dalam beberapa perjanjian internasional. Salah satunya adalah perjanjian multilateral tentang hak-hak sipil dan politis individu, International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR), yang diterapkan oleh Majelis Umum PBB sejak 1976. Termasuk di antara 169 negara yang terlibat dalam perjanjian ini adalah Indonesia, yang telah meratifikasi perjanjian ini pada 23 Februari 2006.al, agama, dan lain-lain.

Di Indonesia, konsep ujaran kebencian digunakan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang melarang setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Secara praktis, aturan ini berperan penting dalam menjaga kerukunan masyarakat Indonesia yang sangat plural.

UU ITE

| 41 |

Perbuatan yang dilarang menurut UU ITE

Pasal 27 ayat (1) – (4) 1. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan

dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.

2. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian.

3. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.

4. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan pemerasan dan/atau pengancaman.

| 42 |

Pasal 28 ayat (1) – (2)1. Setiap Orang dengan sengaja dan

tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.

2. Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Pasal 29Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi.

Realitanya, penerapan UU ITE masih menjadi perdebatan dikarenakan sejumlah kekhawatiran mengenai kebebasan berekspresi.

UU ITE yang mulai diberlakukan pada 2008 telah mengundang banyak kecaman karena dianggap membatasi publik untuk memberikan kritik. Salah satu yang menjadi korban adalah Prita Mulyasari, yang mengkritik salah satu rumah sakit swasta melalui email pribadi yang kemudian tersebar di dunia maya.

Sejumlah organisasi dan komunitas telah menyuarakan keprihatinan mereka terhadap penerapan UU ITE yang berpotensi menjadi pasal karet.

Tuntutan untuk merevisi sejumlah pasal dalam UU ITE pun disuarakan agar pada praktiknya UU ITE tetap pada koridor untuk melindungi kebebasan berekspresi masyarakat tanpa mencederai tujuan mulia UU ITE, yaitu memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggara teknologi informasi.

| 43 |

Ketentuan pidana menurut UU ITE

Pasal 45 ayat (1) – (3) 1. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

2. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

3. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).

| 44 |

Bagaimana karakteristik ujaran kebencian (hate speech)?Ditujukan secara langsung untuk membahayakan atau melukai seseorang/kelompokTelah atau berpotensi menyebabkan kerugian, perasaan tidak

aman, dan keguncangan bagi orang/kelompok lainMemosisikan seseorang atau kelompok lain sebagai musuh publik dengan membuat

pendapat yang merugikannya dan menyebabkannya menjadi sasaran hinaan publikSeruan yang berisi kebohongan (falsely shouting) ditujukan

untuk menciptakan kepanikan publikMereproduksi bentuk-bentuk ujaran kebencian lainnyaBentuk-bentuk ekspresi yang berkaitan dengan peragaan atau

demonstrasi menyangkut tindakan yang bertujuan untuk membahayakan hidup orang lain, seperti perakitan senjata atau bom

Apa unsur utama ujaran kebencian?Kebencian (hate): emosi yang kuat dan irasional yang berbentuk penghinaan,

permusuhan dan kebencian terhadap individu atau kelompok yang dijadikan target lantaran memiliki karakteristik tertentu yang dilindungi (diakui hukum internasional) seperti ras, warna kulit, agama, keturunan, adat, suku bangsa, jenis kelamin, orientasi seksual, bahasa, pandangan politik, dan perbedaan lainnya

Perkataan (speech): setiap ekspresi gagasan atau opini individual/kelompok ke publik melalui berbagai bentuk: verbal, non verbal, visual atau audiovisual, dan dapat disebarluaskan melalui media, termasuk internet, media cetak, radio, atau televisi

| 45 |

Apa saja kata kunci ujaran kebencian?Provokasi: serangkaian tindakan yang membutuhkan elemen niat untuk

mempromosikan kebencian publik terhadap kelompok sasaranHasutan: mengacu pernyataan tentang kelompok kebangsaan, ras atau

agama yang menciptakan risiko melakukan diskriminasi, permusuhan atau kekerasan terhadap individu maupun kelompok

Permusuhan: manifestasi dari kebencian yang melampaui keadaan pikiran dan ditindaklanjuti dalam tindakan tertentu (tindakan awal)

Kekerasan: penggunaan kekuatan fisik atau kekuasaan terhadap orang lain atau kelompok, yang bisa menghasilkan, atau berpotensi mengakibatkan cedera, kematian, kerugian psikologis, diskriminasi atau perampasan hak

Siapa yang biasanya menjadi pelaku? IndividuKelompok

Siapa yang umumnya menjadi korban?IndividuKelompok

| 46 |

Identitas yang menyebabkan ujaran dan pelintiran kebencianSukuAgama (termasuk aliran keagamaan dan keyakinan/kepercayaan)Ras (termasuk warna kulit dan etnis)GenderOrang dengan disabilitas (difabel)Orientasi seksualStatus pekerja atau pengungsi

Apa saja medium ujaran kebencian?Langsung (face to face) seperti pernyataan atau nonverbal dalam

ceramah agama di muka umum, orasi dalam demonstrasi umumMelalui media seperti internet, cetak, radio, atau televisi

Apa saja ruang lingkup ujaran kebencian?Setiap bentuk ekspresi kebencianPenyebaran, ajakan, atau promosi kebencian berdasarkan, jenis kelamin,

etnis, kebangsaan, agama, orientasi seksual, atau karakteristik lainnyaHasutan kekerasan, diskriminasi, atau permusuhan terhadap

seorang individu atau kelompok karena karakteristiknyaMelalui berbagai bentuk ruang publik dan dapat disebarluaskan melalui media,

seperti tulisan, visual atau artistik, melalui internet, media cetak, radio, atau televisi

| 47 |

Apa dampak ujaran kebencian terhadap korban?Cidera fisik mulai dari yang ringan sampai dengan berujung kematianCidera psikologis seperti cemas, depresi, trauma dan bentuk cidera psikologis lainnyaSelain itu tidak menutup kemungkinan komunitas yang menjadi korban suatu akan

berpotensi menjadi pelaku ujaran kebencian dikarenakan dorongan untuk melakukan pembalasan atas ketidakadilan yang mereka terima pada saat di masa lalu

Apa saja konsep-konsep terkait ujaran kebencian?IntoleransiDiskriminasi Penodaan agama (blasphemy)Kejahatan kebencian Genosida Senofobia (xenophobia) Stereotip (stereotyping)

| 48 |

Strategi cerdas bermedia sosial Perhatikan etik dalam bermedia sosial: informasi yang akurat, valid,

relevan, tidak manipulatif, diskriminatif dan hiperbolaPerhatikan etiket dalam bermedia sosial

Menahan diri, lakukan verifikasi (cek dan ricek) dalam menerima informasi Jangan mengirimkan spam, hoax, fake news, ujaran kebencian Tidak mem-posting informasi (teks, gambar, audio

dan audio visual) yang provokatif Tulislah dengan kalimat yang jelas & ringkas Unggahan di media sosial dapat dibaca oleh publik jadi unggah

informasi yang tidak membahayakan diri maupun orang lainJika berada di sebuah obrolan kelompok, jangan

mengalihkan topik pembicaraan tanpa izin Jangan berharap komunikasi cepat direspons/dibalas

karena kita tidak tahu situasi lawan bicara kita Jangan salin tempel tanpa membaca konten terlebih dahulu Jangan melanggar privasi orang lain (izin terlebih dahulu jika hendak

mem-posting kisah dan/atau gambar yang bersangkutan) Tidak menulis keseluruhan kalimat dengan huruf kapital Dan aturan lainnya

| 49 |

Media dan pengaruhnya

| 50 |

Untuk memahami bagaimana sebuah informasi disampaikan dan bagaimana pengaruh informasi, maka kita perlu membahas mengenai media. Media adalah bentuk jamak dari medium yang memiliki makna sebagai perantara atau segala bentuk saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Perkembangan teknologi yang pesat berdampak pula kepada perkembangan media dari masa ke masa serta implikasinya bagi tatanan hidup sebuah komunitas.

Penemuan internet dan media sosial merevolusi penyampaian dan pencarian informasi dan juga memberikan dampak yang luar biasa bagi kehidupan individu, masyarakat dan negara di berbagai negara di dunia. Dengan kecepatan yang luar biasa melintasi sekat ruang dan waktu, media memainkan peranan penting di dalam arus pertukaran informasi sehingga banyak pihak memanfaatkan media terutama media sosial sebagai sarana penyampaian dan promosi ide kepada pihak lain. Penyampaian informasi tak lagi didominasi oleh media mainstream (cetak dan elektronik konvensional), melainkan juga oleh media online (daring). Bahkan saat ini orang cenderung mulai beralih mengakses informasi melalui media daring ketimbang media massa seperti koran, majalah, radio dan televisi.

| 51 |

Media dan pers

Media massa sangat erat kaitannya dengan pers yang berperan penting sebagai sumber tersebarnya banyak informasi ke masyarakat. Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi publik yang melakukan kegiatan jurnalistik seperti mencari, mendapatkan, memiliki, mengolah, serta menyampaikan informasi dalam bentuk suara, gambar, tulisan, ataupun dalam bentuk yang lain dengan menggunakan berbagai jenis saluran yang tersedia. Pers adalah lembaga yang memiliki kegiatan dan tanggung jawab untuk mengolah informasi dan menyampaikannya kepada masyarakat dan tetap berpegang pada kode etik, kepercayaan serta kredibilitas untuk menyampaikan informasi yang benar, sehingga pers tidak boleh menyebarkan informasi ke khalayak ramai di saat informasi tersebut belum jelas kebenarannya atau masih diragukan. Oleh karena itu pers merupakan salah satu pilar demokrasi yang berperan penting untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas.

Jenis-jenis media massaMedia massa konvensional (cetak dan elektronik)Media massa modern (internet dan media sosial)

| 52 |

Framing oleh media

Namun pada kenyataannya dengan menjamurnya media pewarta berita dan informasi, cukup banyak media yang memproduksi berita palsu dan bahkan fitnah. Selain itu ada jenis pemberitaan yang bertujuan untuk menggiring opini publik yang dikenal sebagai framing artinya pembingkaian, dari kata frame yaitu bingkai. Framing merupakan bagian dari strategi komunikasi media dan/atau komunikasi jurnalistik dan merupakan perpanjangan dari teori agenda setting, yaitu pemilihan fakta dalam sebuah peristiwa yang dinilai penting disajikan dan dipikirkan pembaca (publik).

Framing tidak berbohong, tapi ia mencoba membelokkan fakta dengan halus melalui penyeleksian informasi, penonjolan aspek tertentu, pemilihan kata, bunyi, atau gambar, hingga meniadakan informasi yang seharusnya disampaikan. Framing bertujuan untuk membingkai sebuah informasi agar melahirkan: citra, kesan, makna tertentu yang diinginkan media atau pemilik media yang akan ditangkap oleh khalayak.

Secara teoritis, framing adalah cara pandang yang digunakan wartawan atau media atau pemilik media dalam menyeleksi isu dan menulis berita. Framing adalah bagaimana wartawan atau penulis melaporkan sebuah peristiwa berdasarkan sudut pandangnya, jadi ada fakta yang ditonjolkan, bahkan ada fakta yang dibuang. Jelas ini berbahaya

| 53 |

karena ini tentunya melanggar kode etik dan kaidah penulisan berita sehingga akan berita tak lagi sesuai dengan fakta dan dampaknya sama dengan fake news.

Untuk mengantisipasi informasi dan berita yang tidak benar, perhatikan profil media yang memproduksi informasi dan berita.Berbadan hukumTim redaksi, pengelola dan penanggung jawabAlamat redaksi Nama pewartaKualitas beritaDomain & hosting website

Selain tips di atas untuk mengetahui sebuah berita akurat, kredibel dan proporsional serta tidak ada penggiringan opini, kenali sumber dana dan/atau pemilik media. Sejumlah penelitian dan kajian mengungkapkan pemilik atau korporat media memiliki kepentingan dan pengaruh pada lanskap media yang juga berkaitan erat dengan politik dan ekonomi. Sangat penting untuk membandingkan informasi dan berita sebuah isu dari media satu dengan media yang lainnya serta melakukan analisa apakah ada kepentingan yang membuat berita menjadi tidak berimbang.

| 54 |

Media sosial untuk perubahan sosial

Manfaatkan media sosial untuk membuat perubahan positif dengan terus menerus menebarkan pesan informasi yang menyerukan kepada kebaikan dan perdamaian. Media sosial jika dapat digunakan untuk menyuarakan keprihatinan, kritik dan protes kepada negara dan institusi manapun tentunya dengan memerhatikan aspek etik, hukum dan kesantunan dalam berkomunikasi. Namun yang terpenting di dalam bermedia sosial adalah sikap tenang, berpikir rasional dan bernalar sehat (common sense) serta empatik.

| 55 |

Berikut ini adalah tips mengemukakan kritik dan protes:Gunakan bahasa yang santun dan tidak menyinggung Menjunjung tinggi etik serta perhatikan aspek hukum Fokus kepada kebijakan atau tindakan bukan kepada fisik dan hal pribadiHarus spesifik dan sertakan data dan bukti penunjang dalam membangun

argumentasi di dalam kritik, jika perlu sodorkan solusi untuk mengatasi permasalahanProtes dapat dilakukan dengan mengorganisir petisi melalui berbagai laman di internetMelakukan koordinasi dengan lembaga yang menaungi laporan warga

seperti Ombdusman, Komnas HAM, dan lembaga terkait lainnyaAjukan judicial review kepala lembaga yang berwenang seperti Mahkamah

Agung dan Mahkamah Konstitusi untuk menyampaikan kritik dan protes terhadap undang-undang yang dikeluarkan oleh negara

Lakukan perubahan:Jangan apatis dan skeptisEdukasi diri terus menerusBersikap tenang, rasional dan proporsionalGunakan nalar kritis, akal sehat dan empati dalam menerima setiap informasi Pelajari sejarah agar tidak mengulang kesalahan masa lalu Jadikan kebinekaan sebagai aset, modal dan sumber inspirasi dan kreasi

untuk gerakan dan perubahan menuju Indonesia yang lebih baik

| 56 |

PenutupModul ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pendidikan politik sehingga menjadi fondasi bagi pembentukan dan penguatan pola pikir, perilaku dan karakter dalam memahami dan mengaplikasikan pengetahuan politik baik itu di kehidupan sehari-hari maupun di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sejatinya modul ini diharapkan dapat berkembang terkait dengan kondisi dan situasi yang konstan mengalami perubahan, namun tetap mengacu kepada prinsip etik humanisme yang menjadi landasan bagi pendidikan politik dan kegiatan politik. Modul ini terbuka untuk dipelajari bagi siapa saja terutama kalangan generasi muda milenial maupun generasi Z agar memiliki pengetahuan dan pemahaman yang komprehensif mengenai pentingnya pendidikan politik untuk melakukan perubahan sosial.

Akhir kata, ICIP berharap modul pendidikan politik melalui literasi informasi dan media menjadi kontribusi nyata untuk melakukan aksi untuk perubahan sosial bangsa dan negara ini ke arah yang lebih baik.

| 57 |

ReferensiPanduan Literasi Digital, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017Seri Literasi Digital: Cakap Bermedia Sosial. Pengelola dan Penyedia Informasi Kominfo RI.

2016Buku Pedoman Penanganan Ujaran Kebencian di Indonesia. Imparsial. 2017

Media daring (internet)https://kominfo.go.id/https://kbbi.kemdikbud.go.id/http://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/wp-content/uploads/2017/10/cover-materi-pendukung-

literasi-digital-gabung.pdf http://hmip.fisip.ui.ac.id/hoax-hate-speech-dan-badan-cyber-nasional/ http://www.bitebrands.co/2017/04/pengertian-media-masa-jenis-definisi-fungsi-manfaat.

htmlhttps://www.brilio.net/politik/10-quote-tokoh-soal-politik-ini-nyentil-banget-emangnya-

ngomong-apa-160514s.html/https://dialeksis.com/infografis/faktor-yang-mempengaruhi-arah-dan-perilaku-pemilih/http://ekspresnews.com/2018/02/26/pemilih-muda-generasi-perubahan-yuk-simak-

karakter-pemilih-muda-indonesia/

| 58 |

https://www.komunikasipraktis.com/2016/12/pengertian-framing-cara-media.htmlhttps://kumparan.com/@milenial/infografik-8-tips-untuk-menjadi-pemilih-pemula-yang-

cerdas-27431110790532880/https://www.rappler.com/Indonesia/ayo-indonesia/181912/sketsatorial-apa-itu-hoaxhttp://www.remotivi.or.id/kupas/444/Ujaran Kebencianhttp://romeltea.com/kriteria-situs-berita-terpercaya-dan-media-abal-abal/https://tirto.id/-anti--political-correctness-dan-kekasaran-donald-trump-cfST

panduan pendidikan politik melalui literasi informasi ... filesejarah memperlihatkan bahwa...

Documents