panduan pencegahan, screening, dan penanganan ... terkini-panduan pencegah… · perawatan...

1

Click here to load reader

Upload: lamdieu

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan Pencegahan, Screening, dan Penanganan ... Terkini-Panduan Pencegah… · Perawatan anti-toksoplasma pada ibu hamil yang imunokompeten dengan riwayat infeksi Toxoplasma gondii

463

BERITA TERKINI

CDK-205/ vol. 40 no. 6, th. 2013

Salah satu konsekuensi mayor infeksi

Toxoplasma gondii pada ibu hamil

adalah transmisi vertikal ke janin.

Sekalipun jarang, toksoplasmosis kongenital

dapat menyebabkan penyakit neurologis atau

okuler yang berat (menyebabkan kebutaan),

demikian juga anomali jantung dan otak besar.

Perawatan prenatal harus mencakup edukasi

mengenai pencegahan toksoplasmosis.

Dalam guideline ini, terdapat 13 rekomendasi

yang harus dan yang tidak boleh dilakukan

dalam pencegahan, screening, dan

penanganan toxoplasmosis pada kehamilan:

1. Screening universal rutin sebaiknya tidak

dilakukan pada ibu hamil dengan risiko

rendah. Screening serologik diberikan hanya

untuk ibu hamil yang dipertimbangkan

berisiko terhadap infeksi primer Toxoplasma

gondii.

2. Dugaan infeksi baru pada ibu hamil harus

dikonfi rmasi (menggunakan tes sampel

di laboratorium rujukan toksoplasmosis,

menggunakan tes yang seakurat mungkin

dan dapat diinterpretasi dengan benar)

sebelum melakukan intervensi.

3. Jika diduga terjadi infeksi akut, tes

berulang harus dilakukan dalam waktu 2-3

minggu, dan pertimbangkan untuk segera

memberikan spiramycin, tanpa menunggu

hasil tes berulang.

4. Amniocentesis sebaiknya dilakukan untuk

mengidentifi kasi Toxoplasma gondii dalam

cairan ketuban menggunakan polymerase

chain reaction jika (a) didagnosis sebagai infeksi

primer pada ibu, (b) tes serologi tidak dapat

mengonfi rmasi atau mengeksklusi infeksi

akut, (c) terdapat temuan ultrasound yang

abnormal (kalsifi kasi intrakranial, mikrosefali,

hidrosefalus, asites, hepatosplenomegali,

atau hambatan pertumbuhan intrauteri yang

berat).

5. Amniocentesis sebaiknya tidak digunakan

untuk identifi kasi Toxoplasma gondii pada

usia kehamilan kurang dari 18 minggu atau

untuk menurunkan kejadian hasil tes negatif

palsu. Sebaiknya dilakukan tidak kurang dari 4

minggu setelah diduga terjadi infeksi akut.

6. Ibu hamil dengan temuan ultrasound

yang konsisten dengan kemungkinan

infeksi TORCH (toxoplasmosis, rubella,

cytomegalovirus, herpes, dan lainnya),

termasuk, tetapi tidak hanya terbatas pada

kalsifi kasi intrakranial, mikrosefali, hidrosefalus,

asites, hepatosplenomegali, atau hambatan

pertumbuhan intrauterin yang berat harus

dicurigai mungkin terinfeksi Toxoplasma

gondii dan discreening.

7. Setiap kasus ibu hamil diduga mengalami

infeksi akut Toxoplasma gondii yang didapat

selama periode kehamilan harus didiskusikan

dengan ahli penanganan toksoplasmosis.

8. Jika infeksi maternal telah dikonfi rmasi,

tetapi janin belum diketahui apakah sudah

terinfeksi atau belum, spiramycin harus

diberikan sebagai profi laksis janin (untuk

mencegah penyebaran organisme dari ibu ke

janin melalui plasenta).

9. Kombinasi pyrimethamine, sulfadiazine,

dan asam folat sebaiknya diberikan sebagai

terapi ibu jika infeksi pada janin telah

dikonfi rmasi atau diduga kuat (umumnya hasil

tes polymerase chain reaction cairan ketuban

yang positif ).

10. Perawatan anti-toksoplasma pada ibu

hamil yang imunokompeten dengan riwayat

infeksi Toxoplasma gondii tidak perlu dilakukan.

11. Ibu hamil dengan gangguan sistem imun

atau HIV positif harus discreen karena risiko

reaktivasi dan ensefalitis toksoplasmosis.

12. Wanita tidak hamil yang didiagnosis

dengan infeksi Toxoplasma gondii akut

harus dikonseling agar menunggu 6 bulan

sebelum mencoba hamil. Setiap kasus harus

dipertimbangkan hati-hati dengan konsultasi

ke ahlinya.

13. Informasi pencegahan infeksi Toxoplasma

gondii pada kehamilan harus diberikan

pada semua ibu hamil atau wanita yang

merencanakan kehamilan.

Simpulannya, Terdapat 13 poin rekomendasi

untuk pencegahan, screening, dan

penanganan toksoplasmosis. Spiramycin

dapat dipertimbangkan jika terdapat dugaan

infeksi Toxoplasma gondii akut. Spiramycin

direkomendasikan sebagai terapi profi laksis

untuk janin pada ibu hamil yang didiagnosis

terinfeksi Toxoplasma. � (AGN)

Panduan Pencegahan, Screening, dan Penanganan Toksoplasmosis pada Ibu Hamil

REFERENSI:

Paquet CP, Yudin MH. Toxoplasmosis in pregnancy: Prevention, screening, and treatment. J obstet Gynaecol Can 2013;35(1):78-9.