panduan pasien masuk icu

43
PANDUAN KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR RUANG RAWAT INTENSIF

Upload: andiatmaja

Post on 18-Feb-2016

599 views

Category:

Documents


147 download

DESCRIPTION

asdasd

TRANSCRIPT

EDISI 1 2014RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH KOTA TEGAL KARDINAH

JL. AIP. KS. Tubun No. 2 TegalTelp. ( 0283 ) 350377/ 350477/ 350577/ 341938, Fak ( 0283 ) 353131 Kode Pos 52124

PANDUAN KRITERIA PASIEN MASUK DAN

KELUAR RUANG RAWAT INTENSIF

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, atas rahmat dan inayahNya sehingga penyusunan Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif dapat terselesaikan.

Undang-Undang RI No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 29 menyebutkan bahwa Rumah Sakit berkewajiban untuk memenuhi hak pasien dan mengedepankan kepuasan pasien. Oleh sebab itu disusunlah Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif yang bertujuan untuk mengatur pelayanan intensif di RSUD Kardinah Kota Tegal.

Pasien masuk ruang intensif perlu diidentifikasi dan dipilah berdasarkan diagnosis dan parameter objektif, yang nantinya prioritas pasien masuk ke ruang intensif berdasarkan beratnya penyakit dan prognosis. Pasien yang memerlukan terapi intensif (prioritas 1) didahulukan dibandingkan dengan pasien yang memerlukan pemantauan intensif (prioritas 3), sehingga pelayanan yang diberikan benar – benar tepat sasaran dan berdaya guna secara optimal.

Pasien yang sudah stabil dan tidak membutuhkan pemantauan yang ketat dapat dipindahkan dari ruang Intensif berdasarkan pertimbangan medis oleh DPJP ruang Intensif dan tim yang merawat pasien

Panduan ini disusun bersama antara bidang Pelayanan Medik dengan beberapa

instalasi terkait dan perwakilan Pokja APK (Akses Ke Pelayanan & Kontinuitas Pelayanan) yang merupakan bagian dari panitia Akreditasi RSUD Kardinah.

Akhir kata semoga buku ini dapat bermanfaat bagi seluruh tenaga medis dalam memberikan pelayanan yang aman dan bermutu menuju kepuasan pasien. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan sehingga akan menambah kesempurnaan penyusunan panduan dimasa mendatang.

Tegal, Agustus 2014

Editor

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif i

KATA SAMBUTAN DIREKTUR

Assalamuallaikum Wr. WbRSUD Kardinah merupakan rumah sakit rujukan tipe B, non pendidikan yang akan

selalu menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan. Oleh karenanya kita sambut dengan hangat penerbitan "Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif" tahun 2014 yang telah disusun oleh Bidang Pelayanan Medik RSUD Kardinah.

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif ini disusun berdasarkan Undang - Undang yang berlaku dan telah diterapkan pada proses pelayanan di RSUD Kardinah. Proses penyempurnaan panduan ini terus menerus dilakukan, sehingga diharapkan akan lebih dapat memenuhi kebutuhan untuk pelayanan pasien yang seragam diseluruh rumah sakit serta sesuai dengan perkembangan ilmu terkini. Panduan ini menjadi pegangan bagi seluruh komponen pelayanan di RSUD Kardinah yaitu dokter Sub Spesialis, dokter Spesialis, dokter PPDS,dokter umum, Perawat serta seluruh karyawan di lingkungan RSUD Kardinah.

Semoga panduan ini dapat bermanfaat dan digunakan dengan baik, sehingga tujuan untuk mencapai keamanan dan mutu tinggi dalam menjalankan pelayanan secara selaras, serasi, dan seimbang di RSUD Kardinah akan semakin cepat terwujud.

Penghargaan yang tinggi saya tujukan kepada Bidang Pelayanan Medik yang telah menyelesaikan penyusunan panduan ini dengan sebaik-baiknya. Wassalamuallaikum Wr. Wb

DirekturRSUD Kardinah Kota Tegal

dr. Abdal Hakim Tohari, Sp.RM.,MMR.Pembina Utama Muda

NIP 19580607 198502 1 003

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif ii

PENYUSUN

EDITOR KEPALA : dr. Sri Primawati Indraswari, SpKK,MH,MM

Kontributor1. dr. Rina Siama Rahmawati2. dr. Marti Astuti,SpA.,Msc3. Kiswo Utomo Skep, Ns4. Sri Lestari Skep, Ns5. Mustopo, Skep.Ns

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif iii

DAFTAR ISI

KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN PANDUAN KRITERIA PASIEN MASUK DAN

KELUAR RUANG RAWAT INTENSIF

KATA PENGANTAR .......................................................................................................

KATA SAMBUTAN DIREKTUR

TIM PENYUSUN

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Tujuan ................................................................................................. 1

C. Manfaat ............................................................................................... 2

D. Ruang Lingkup ................................................................................... 2

E. Sasaran ................................................................................................ 2

F. Dasar Hukum ...................................................................................... 2

BAB II KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR RUANG INTENSIVE

CARE UNIT (ICU) .................................................................................... 3

A. Pengertian ........................................................................................... 3

B. Pemberian Informasi Kepada Pasien / Keluarga ................................ 3

C. Kriteria Pasien Masuk Berdasarkan Diagnosis .................................. 3

D. Kriteria Pasien Masuk Berdasarkan Parameter Objektif ................... 6

E. Kriteria Prioritas Pasien Masuk ......................................................... 7

F. Kriteria Pasien Keluar ........................................................................ 9

BAB III KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR RUANG PEDIATRIC

INTENSIVE CARE UNIT (PICU)

A. Pengertian .......................................................................................... 10

B. Kriteria Pasien Masuk ...................................................................... 10

C. Kriteria Prioritas Pasien Masuk ........................................................ 13

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif iv

D. Kriteria Pasien Keluar Dari Ruang PICU ......................................... 14

BAB IV KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR RUANG NEONATAL

INTENSIVE CARE UNIT (NICU) .......................................................... 15

A. Pengertian ........................................................................................ 15

B. Kriteria Masuk Berdasarkan Diagnosis .......................................... 15

C. Kriteria Masuk Berdasarkan Parameter Objektif ........................... 16

D. Kriteria Keluar ................................................................................. 16

BAB V PROTOKOL INDIKASI MASUK DAN KELUAR RUANG CARDIAC

INTENSIVE CARE UNIT (CICU) .......................................................... 17

BAB VI KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR RUANG HIGH CARE

UNIT (HCU) .......................................................................................... 20

A. Pengertian ........................................................................................ 20

B. Kriteria Pasien .................................................................................. 20

BAB VII PENUTUP ............................................................................................. 22

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif v

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ruang rawat intensif adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri dengan staf

khusus dan perlengkapan yang khusus pula, yang ditujukan untuk observasi, perawatan

dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera, atau penyulit-penyulit yang

mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa. Ruang-ruang tersebut

menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan khusus untuk menunjang

fungsi-fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf medik, perawat dan staf lain

yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut.

Pada unit keperawatan tersebut, perawatan untuk pasien dilaksanakan dengan melibatkan

berbagai tenaga profesional yang terdiri dari multidisiplin ilmu yang bekerjasama dalam

tim. Pengembangan tim multidisiplin yang kuat sangat penting dalam meningkatkan

keselamatan pasien. Selain itu juga diperlukan dalam rangka meningkatkan pelayanan.

RSUD Kardinah sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan yang mempunyai

fungsi rujukan harus dapat memberikan pelawanan rawat intensif yang meliputi ICU,

HCU, PICU, NICU, dan ICCU yang profesional dan berkualitas dengan mengedepankan

mutu dan keselamatan pasien. Oleh karena itu, mengingat diperlukannya tenaga-tenaga

khusus serta terbatasnya sarana dan prasarana, maka perlu dibuat suatu panduan yang

mengatur kriteria pasien yang masuk dan keluar ruang rawat intensif agar

penggunaannya menjadi lebih efisien.

B. Tujuan

Meningkatkan efisiensi penggunaan ruang ICU, HCU, PICU, NICU, dan ICCU RSUD

Kardinah.

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 1

C. Manfaat

Menjadi acuan dalam penerimaan dan pemindahan pasien di ruang ICU, HCU, PICU,

NICU, dan ICCU RSUD Kardinah.

D. Ruang Lingkup

1. Kriteria masuk dan keluar ruang ICU

2. Kriteria masuk dan keluar ruang HCU

3. Kriteria masuk dan keluar ruang PICU

4. Kriteria masuk dan keluar ruang NICU

5. Kriteria masuk dan keluar ruang ICCU

E. Sasaran

1. Instalasi Rawat Intensif

2. Instalasi Rawat Inap A

3. Instalasi Rawat Inap B

4. Instalasi Gawat Darurat

5. Instalasi Pav Garuda

6. Instalasi Jantung dan Pembuluh Darah

7. Istalasi Geriatri

8. Instalasi Bedah Sentral

F. Dasar Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia No 36 / 2009 tentang kesehatan

2. Undang-undang Republik Indonesia No 44 / 2009 tentang Rumah Sakit

3. Undang-undang Republik Indonesia No 29 / 2004 tentang Praktek Kedokteran

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1778 / 2010 tentang pedoman

Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit

5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 834 / 2010 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pelayanan High Care Unit (HCU) di Rumah Sakit

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 2

BAB II

KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR

RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

A. PENGERTIAN

Ruang Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu unit yang merupakan bagian dari unit

pelayanan di RSUD Kardinah. Ruang lingkup pelayannya meliputi hal-hal sebagai

berikut:

1. Diagnosis penatalaksanaan spesifik penyakit-penyakit akut yang mengancam nyawa

dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapa menit sampai beberapa hari;

2. Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus melakukan

penatalaksanaan spesifik problema dasar;

3. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksaan terhadap komplikasi yang

ditimbulkan oleh penyakit atau iatrogenik;

4. Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang kehidupannya sangat tergantung

pada alat/mesin dan orang lain.

B. PEMBERIAN INFORMASI KEPADA PASIEN / KELUARGA

Sebelum pasien dimasukan ke ICU, pasien dan/atau keluargannya harus mendapatkan

penjelasan secara lengkap mengenai dasar pertimbangan mengapa pasien harus

mendapatkan perawatan di ICU, serta tindakan kedokteran yang mungkin akan dilakukan

selama pasien dirawat di ICU. Penjelasan tersebut diberikan oleh DPJP atai asisten DPJP

yang bertugas. Atas penjelasan tersebut pasien dan/atau keluarganya dapat menerima

atau menolak untuk dirawat di ICU. Persetujuan atau penolakan dinyatakan dengan

menandatangani formulir informed consent.

C. KRITERIA PASIEN MASUK BERDASARKAN DIAGNOSIS

1. Sistem Cardiovaskuler

a. Infark Miokard Akut dengan komplikasi

b. Syok Kardiogenik

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 3

c. Aritmia kompleks yang membutuhkan monitoring ketat dan intervensi

d. Gagal jantung kongestif dengan gagal napas dan/atau membutuhkan support

hemodinamik

e. Hipertensi emergensi

f. Angina tidak stabil, terutama dengan disritmia, hemodinamik tidak stabil, atau

nyeri dada menetap

g. S/P cardiac arrest

h. Tamponade jantung atau konstriksi dengan hemodinamik tidak stabil

i. Diseksi aneurisma aorta

j. Blokade jantung komplit

2. Sistem Pernapasan

a. Gagal napas akut yang membutuhkan bantuan ventilator

b. Emboli paru dengan hemodinamik tidak stabil

c. Pasien dalam perawatan Intermediate Care Unit yang mengalami perburukan

fungsi pernapasan

d. Membutuhkan perawat/ perawatan pernapasan yang tidak tersedia di unit

perawatan yang lebih rendah tingkatnya misalnya Intermediate Care Unit

e. Hemoptisis masif

f. Gagal napas dengan ancaman intubasi

3. Penyakit Neurologis

a. Stroke akut dengan penurunan kesadaran

b. Koma : metabolik, toksik, atau anoksia

c. Perdarahan intracranial dengan potensi herniasi

d. Perdarahan subarachnoid akut

e. Meningitis dengan penurunan kesadaran atau gangguan pernapasan

f. Penyakit sistem saraf pusat atau neuromuskuler dengan penurunan fungsi

neurologis atau pernapasan (misalnya: Myastenia Gravis, Syndroma Guillaine-

Barre)

g. Status epilektikus

h. Mati batang otak atau berpotensi mati batang otak yang direncanakan untuk

dirawat secara agresif untuk keperluan donor organ

i. Vasospasme

j. Cedera Kepala Berat

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 4

4. Overdosis obat atau keracunan obat

a. Keracunan obat dengan hemodinamik tidak stabil

b. Keracunan obat dengan penurunan kesadaran signifikan dengan ketidakmampuan

proteksi jalan napas

c. Kejang setelah keracunan obat

5. Penyakit Gastrointestinal

a. Perdarahan gastrointestinal yang mengancam nyawa termasuk hipotensi, angina,

perdarahan yang masih berlangsung, atau dengan penyakit komorbid

b. Gagal hati fulminan

c. Pankreatitis berat

d. Perforasi esphagus dengan atau tanpa mediastinitis

6. Endokrin

a. Ketoasidosis diabetikum dengan komplikasi hemodinamik tidak stabil, penurunan

kesadaran, pernapasan tidak adekuat atau asidosis berat

b. Badai tiroid atau koma miksedema dengan hemodinamik tidak stabil

c. Kondisi hiperosmolar dengan koma dan/atau hemodinamik tidak stabil

d. Penyakit endokrin lain seperti krisis adrenal dengan hemodinamik tidak stabil

e. Hiperkalesemia berat dengan penurunan kesadaran, membutuhkan monitoring

hemodinamik

f. Hipo atau hipernatremia dengan kejang, penurunan kesadaran

g. Hipo atau hipermagnesemia dengan hemodinamik terganggu atau disritmia

h. Hipo atau hiperkalemia dengan disritmia atau kelemahan otot

i. Hipofosfatemia dengan kelemahan otot

7. Bedah

a. Pasien pasca operasi yang membutuhkan monitoring hemodinamik/ bantuan

ventilator atau perawatan yang ekstensif

8. Lain-lain

a. Syok sepsis dengan hemodinamik tidak stabil

b. Monitoring ketat hemodinamik

c. Trauma faktor lingkungan (petir, tenggelam, hipo / hipertermia)

d. Terapi baru / dalam percobaan dengan potensi terjadi komplikasi

e. Kondisi klinis lain yang memerlukan perawatan setingkat ICU

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 5

D. KRITERIA PASIEN MASUK BERDASARKAN PARAMETER OBJEKTIF

1. Tanda vital

a. Nadi < 40 atau > 150 kali/menit

b. Tekanan darah sistolik arteri < 80 mmHg atau 20 mmHg dibawah tekanan darah

pasien sehari-hari

c. Mean arterial preassure < 60 mmHg

d. Tekanan darah diastolik ateri > 120 mmHg

e. Frekuensi napas >35 kali/menit

2. Nilai Laboratorium

a. Natrium serum < 110 mEq/L atau > 170 mEq/L

b. Kalium serum < 2.0 mEq/L atau > 7.0 mEq/L

c. PaO2 < 50 mmHg

d. pH < 7.1 atau 7.7

e. Glukosa serum > 800 mg/dl

f. Kalsium serum > 15 mg/dl

g. Kadar toksik obat atau bahan kimia lain dengan gangguan hemodinamik dan

neurologis

3. Radiografi/Ultrasonografi/Tomografi

a. Perdarahan vaskuler otak, konfusio atau perdarahan subarachnoid dengan

penurunan kesadaran atau tanda defisit neurologis fokal

b. Ruptur organ dalam, kandung kemih, hepar, varises esophagus atau uterus dengan

hemodinamik tidak stabil

c. Diseksi aneurisma aorta

4. Elektrokadiogram

a. Infark miokard dengan aritmia kompleks, hemodinamik tidak stabil atau gagal

jantung kongestif

b. Ventrikel takikardi menetap atau fibrilasi

c. Blokade jantung komplit dengan hemodinamik tidak stabil

5. Pemeriksaan Fisik (onset akut)

a. Pupil anisokor pada pasien tidak sadar

b. Luka bakar >10 % BSA

c. Anuria

d. Obstruksi jalan napas

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 6

e. Koma

f. Kejang berlanjut

g. Sianosis

h. Tamponade jantung

(Sumber: Guidline for ICU admission, Discharge and Triage. Society Of Critical

Care Medicine, 1999)

E. KRITERIA PRIORITAS PASIEN MASUK

Jika pasien yang memenuhi kriteria masuk jumlahnya cukup banyak sedangkan kapasitas

ruang ICU terbatas, maka harus ditentukan prioritas pasien masuk berdasrakan beratnya

penyakit dan prognosis. Penilaian objektif hendaknya digunakan untuk menentukan

prioritas masuk ICU. Pasien yang memerlukan terapi intensif (prioritas 1) didahulukan

dibandingkan dengan pasien yang memerlukan pemantauan intensif (prioritas 3).

Kriteria pasien masuk ruang ICU adalah sebagai berikut:

1. Pasien Prioritas 1 (satu)

Pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif dan tertitsasi, seperti:

dukunganbantuan ventilasi dan alat bantu kontinyu, obat anti aritmia kontinyu

pengobatan kontinyu tertitrasi, misalnya pasca bedah kardiotorasik, pasien sepsis

berat, gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit yang mengancam nyawa.

Terapi pada pasien prioritas 1 (satu) umumnya tidak mempunyai batas

2. Pasien prioritas 2 (dua)

Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan yang canggih di Icu, sebab sangat

beresiko bila tidak mendapatkan terapi intensif segera, misalnya pemantauan intensif

menggunakan pulmonary arterial catheter. Contoh pasien seperti ini antara lain

mereka yang menderita penyakit dasar jantung-paru, gagal ginjal akut dan berat atau

yang telah mengalami pembedahan major. Terapi pada pasien prioritas 2 tidak

mempunyai batas, karena kondisi mediknya senantiasa berubah.

3. Pasien prioritas 3 (tiga)

Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidakstabil stabil status kesehatan

sebelumnya, penyakit yang mendasarinya, atau penyakit akutnya, secara sendirian

atau kombinasi. Kemungkinan sembuh dan/atau manfaat terapi di ICU pada

golongan ini sangat kecil. Contoh pasien ini antara lain pasien dengan keganasan

metastatik disertai penyakit infeksi, pericardial tamponade, sumbatan jalan napas,

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 7

atau pasien penyakit jantung, penyakit paru terminal disertai komplikasi penyakit

akut berat. Pengelolaan pada pasien golongan ini hanya untuk mengatasi kegawatan

akutnya saja, dan usaha terapi mungkin tidak sampai melakukan intubasi atau

resusitasi jantung paru.

4. Pengecualian

Dengan pertimbangan luar biasa, dan atas persetujuan Kepala Instalasi Ruang

Intensif, indikasi masuk pada beberapa golongan pasien bisa dikecualikan, dengan

catatan bahwa pasien –pasien golongan demikian sewaktu-waktu harus bisa

dikeluarkan dari ICU agar fasilitas ICU yang terbatas tersebut dapat digunakan untuk

pasien prioritas 1,2,3 (satu, dua, tiga). Pasien yang tergolong demikian antara lain:

1.) Pasien yang membutuhkan kriteria masuk tapi menolak terapi tunjangan hidup

yang agresif dan hanya demi “perawatan yang aman” saja. Ini tidak

menyingkirkan psien dengan perintah “DNR (Do Not Resuscitate)”. Sebenarnya

pasien-pasien ini mungkin mendapat manfaat dari tunjangan canggih yang

tersedia di ICU untuk meningkatkan kemungkinan survivalnya.

2.) Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.

3.) Pasien yang telah dipastikan mengalami mati batang otak. Pasien-pasien seperti

itu dapat dimasukkan ke ICU untuk menunjang fungsi organ hnya untuk

kepentingan donor organ.

F. KRITERIA PASIEN KELUAR

Pasien yang sudah stabil dan tidak membutuhkan pemantauan yang ketat dapat

dipindahkan dari ICU berdasarkan pertimbangan medis oleh DPJP ruang ICU dan tim

yang merawat pasien.

1. Kriteria Umum

a. Bila kondisi psikologis pasien stabil dan kebutuhan monitor dan perawatan ICU

sudah tidak diperlukan lagi

b. Bila kondisi fisiologis pasien memburuk dan tidak ada lagi rencana intervensi

aktif, layak untuk keluar dari ICU dan mendapatkan tingkat perawatan lebih

rendah.

2. Tanda vital

a. Nadi > 60 atau < 100 kali/menit

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 8

b. Mean arterial pressure > 65 mmHg

c. Tekanan darah diastolik < 110 mmHg

d. Frekuensi napas 8-30 kali/menit

e. Diuresis > 0,5 ml/kgBB/jam

f. Spo2 > 93 % dengan nasal canul

g. Pasien sadar / tidak sadar sudah terpasang Tracheostomi tube

3. Nilai Laboratorium

a. Natrium serum 125-150 mEq/L

b. Kalium Serum 3-5,5 mEq/L

c. Paow > 60 mmHg

d. pH 7,3-7,5

e. Glukosa serum 80-180 mg/dl

f. Kalsium serum 2,5- mmol/L

g. Laktat plasma perbaikan (kurang dari 2)

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 9

BAB III

KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR

RUANG PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT (PICU)

A. PENGERTIAN

Pediatric Intensive Care Unit (PICU) adalah fasilitas atau unit yang terpisah, yang

dirancang untuk penangan pasien anak yang mengalami gangguaan medis, bedah dan

trauma, atau kondisi yang mengancam nyawa lainnya, yang memerlukan perawatan

intensif, observasi yang bersifat komprehensif dan perawatan khusus.

Pasien anak adalah pasien yang berumur mulai dari 29 hari sampai dengan 18 tahun

B. KRITERIA PASIEN MASUK

1. Sistem Respirasi

Pasien dengan gangguan / potensi gangguan respirasi berat yang mengancam nyawa.

Kondisi ini meliputi (namun tidak terbatas pada):

a. Kebutuhan penggunaan Endotracheal Tube dan ventilator mekanik

b. Gangguan sistem pernapasan (atas dan bawah) yang progresif dengan resiko

tinggi gagal napas dan atau obstruksial total

c. Kebutuhan terapi oksigen dengan FiO2 > 0.5

d. Pasca pemasangan trakeostomi

e. Barotrauma akut

f. Kebutuhan terapi inhalasi/nebulisasi yang sering

2. Sistem kardiovaskuler

Pasien dengan gangguan kardiovaskuler yang mengancam nyawa, antara lain (namun

tidak terbatas pada):

a. Syok

b. Pasca resusitasi jantung paru

c. Arimia yang mengancam nyawa

d. Gagal jantung kongestif (dengan atau tanpa kebutuhan ventilator)

e. Kelainan antung bawaan (dengan atau tanpa kebutuhan ventilator)

f. Pasca tindakan yang beresiko tinggi ( contoh kateterisasi)

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 10

g. Kebutuhan akan pemantauan tekanan darah secara invasif, tekanan vena sentral

atau tekanan arteri pulmonal

h. Kebutuhan pemasangan alat pacu jantung (pace maker)

3. Neurologis

Pasien dengan kelainan neurologis yang mengancam nyawa, antara lain:

a. Kejang yang tidak berespon dengan terapi standar atau membutuhkan

antikonvulsan kontinyu secara intravena

b. Gangguan kesadaran berat dan gangguan neurologis lain yang belum dapat

diperkirakan perkembangannya atau koma yang disertai dengan potensi gangguan

pernapasan

c. Pasca bedah syaraf yang memerlukan pemantauan ketat

d. Inflamasi akut atau infeksi medula spinalis, selaput otak atau otak dengan depresi

neurologis, gangguan metabolik dan hormonal gangguan pernapasan dan atau

hemodinamik atau kemungkinan peningkatan tekanan intrakranial

e. Trauma kepala dengan peningkatan tekanan intrakranial

f. Perawatan praoperatif bedah syaraf dengan penurunan status neurologis

g. Disfungsi neuromuskuler progresif tanpa gangguan kesadaran yang membutuhkan

pemantauan respirasi dan kardiovaskuler

h. Trauma spinal

i. Penggunaan drain ventrikel eksternal

4. Hematologi dan Onkologi

Pasien dengan gangguan hematologi dan onkologi yang mengancam nyawa, antara

lain:

a. Transfusi tukar

b. Plasmaferesis atau leukoferesis dengan kondisi klinik tidak stabil

c. Koagulopati berat

d. Anemia berat dengan gangguan hemodinamik dan/atau respirasi

e. Komplikasi krisis sickle cell

f. Kemoterapi dengan antisipasi terjadinya sindroma lisis tumor

g. Tumor yang menekan pembuluh darah vital jalan napas, atau organ vital lainnya

5. Endokrin dan Metabolik

Pasien dengan gangguan endokrin dan metabolik yang mengancam nyawa antara lain:

a. Ketoasidosis diabetik

b. Gangguan elektrolit seperti:

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 11

Hiperkalemia yang membutuhkan pemantauan jantung dan terapi intervensi

Hipo- atau hipernatremi berat

Hipo- atau hiperkalsemi

Hipo-atau hiperglikemia dengan keadaan klinis tidak stabil

Asidosis metabolik berat

Gangguan keseimbangan cairan kompleks

c. Inborn errors of metabolism dengan kegawatan yang mengancam nyawa

6. Gastrointestinal

Pasien dengan gangguan saluran cerna yang mengancam nyawa antara lain:

a. Perdarahan saluran cerna akut dan berat

b. Pasca endoskopi darurat

c. Gagal hati akut

7. Bedah

Kondisi pasca bedah yang umumnya membutuhkan pemanatauan dan tindakan invasif

antara lain:

a. Bedah kardiovaskuler

b. Bedah thorak

c. Bedah saraf

d. Bedah THT

e. Bedah kraniofasial

f. Bedah ortopedi dan tulang belakang

g. Bedah umum dengan gangguan hemodinamik dan respirasi

h. Transplantasi organ

i. Trauma multiple dengan atau tanpa gangguan kardiovaskuler

j. Kehilangan darah dalam jumlah besar

8. Ginjal dan Saluran Kemih

Pasien dengan gangguan ginjal dan saluran kemih yang mengancam nyawa, antara

lain:

a. Gagal ginjal

b. Kebutuhan hemodialisa, dialisa peritoneal atau renal replacement therapy lain

dalam keadaan tidak stabil

c. Rhabdomyolisis akut dengan isufiensi ginjal

9. Gangguan lain

Pasien dengan gangguan lain yang mengancam nyawa antara lain:

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 12

a. Keracunan atau overdosis obat dengan potensi kegagalan organ

b. Gagal multipel organ

c. Hipernatremia maligna

d. Trauma elektrik atau trauma lingkungan lain: luka bakar > 10 % luas permukaan

kulit

C. KRITERIA PRIORITAS PASIEN MASUK

Kriteria prioritas pasien masuk ruang ICU adalah sebagai berikut:

1. Pasien prioritas 1 (satu)

Kelompok ini meliputi anak sakit kritis yang dengan terapi intensif dapat sembuh

sempurna dan dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensi genetiknya.

2. Pasien prioritas 2 (dua)

Kelompok ini meliputi anak sakit kritis dengan penyakit dasar yang secara medis saat

ini belum dapat ditanggulangi namun dengan terapi intensif dapat menanggulangi

keadaan kritis sepenuhnya, hingga anak kembali pada keadaan sebelum dirawat di

PICU.

3. Prioritas 3 (tiga)

Kelompok ini meliputi anak sakit kritis dengan penyakit dasar menyebabkan anak

tidak mempunyai kontak dengan lingkungannya secara permanen dan tidak

mengalami tumbuh kembang.

4. Prioritas 4 (empat)

Kelompok ini meliputi anak sakit kritis dengan prognosis sangat buruk sehingga

dengan terapi intensif pun proses kematian tidak dapat dicegah.

D. KRITERIA PASIEN KELUAR DARI RUANG PICU

Pasien dinyatakan dapat keluar dari ruang PICU jika memenuhi kriteria berikut:

a. Parameter hemodinamik stabil

b. Status respirasi stabil (tanpa ETT, jalan napas bebas, gas darah normal)

c. Kebutuhan suplementasi oksigen minimal ( tidak melebihi standar yang dapat

dilakukan diluar ruang intensif pediatrik)

d. Tidak lagi dibutuhkan tunjangan inotropik, vasodilator, aritmia, atau bila masih

dibutuhkan, digunakan dalam dosis rendah dan dapat diberikan dengan aman diluar

ruang intensif

e. Disritmia jantung terkontrol

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 13

f. Alat pemasangan tekanan intrakranial invansif tidak terpasang lagi

g. Neurologi stabil kejang terkontrol

h. Kateter pemantauan hemodinamik telah dilepas

i. Pasien dengan ketergantungan ventilator mekanik kronik harus telah mengatasi

keadaan akutnya hingga hanya dibutuhkan perawatan dengan ventilator biasa diluar

ruang intensif atau dirumah

j. Pasien dengan peritoneal dialisa atau hemodialisa kronik telah mengatasi keadaan

akutnya singga tidak dibutuhkan tindakan khusus lain diluar standar perawatan diluar

ruang intensif atau dirumah

k. Pasien dengan trakeomalasia, tidak lagi membutuhkan pengisapan lendir eksesif

l. Staf medik dan keluarga telah melakukan penilaian bersama dan menyepakati bahwa

tidak ada lagi keuntungannya untuk tetap mempertahankan anak diruan intensif.

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 14

BAB IV

KRITERIA MASUK DAN KELUAR

RUANG NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT (NICU)

A. PENGERTIAN

Neonatal Intensive Care Unit (NICU) adalah fasilitas atau unit yang terpisah, yang

dirancang untuk penangan pasien neonatus yang mengalami gangguan medis, bedah dan

trauma, atau kondisi yang mengancam nyawa lainnya, yang memerlukan perawatan

intensif, observasi yang bersifat komprehensif dan perawatan khusus.

Pasien neonatus adalah pasien yang berumur 0-28 hari

B. KRITERIA MASUK BERDASAKAN DIAGNOSIS

1. Sistem Kardiovaskuler

a. Syok kardiogenik

b. Gagal jantung dengan gagal napas dan/atau membutuhkan bantuan hemodinamik

2. Sistem Pernapasan

a. Gagal napas dan/atau gangguan napas berat yang membutuhkan bantuan

ventilator

b. Bayi dalam perawatan level 2 (bayi resiko tinggi) yang mengalami perburukan

fungsi pernapasan

c. Membutuhkan perawatan pernapasan yang tidak tersedia di unit perawatan yang

lebih rendah (level 1 dan level 2)

3. Sistem Neurologis

a. Koma: metabolik, toksik atau anoksia

b. Perdarahan intrakranial

c. Kejang refrakter

d. Kern ikterus

4. Bedah

a. Bayi pasca operasi yang membutuhkan monitoring hemodinamik/ bantuan

ventilator atau perawatan pasca operasi ekstensif

5. Lain-lain

a. Syok sepsis dengan hemodinamik tidak stabil

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 15

b. Kondisi klinis yang memerlukan perawatan setingkat NICU

C. KRITERIA MASUK BERDASARKAN PARAMETER OBJEKTIF

1. Tanda vital

a. Nadi < 80 atau > 180 kali/menit

b. Tekanan darah sitolik arteri < 50 mmHg atau 20 mmHg dibawah tekanan darah

normal bayi menurut masa gestasi

c. Frekuensi napas < 30 atau > 90 kali/menit

2. Nilai laboratorium

a. PaO2 < 50 mmHg

b. pH < 7,2 atau > 7,6

3. Pemeriksaan radiografi

a. Perdarahan intrakranial dengan penurunan kesadaran atau tanda defisit neurologis

b. Hernia diafragma

D. KRITERIA KELUAR

1. Kriteria Umum

a. Bila kondisi bayi stabil dan kebutuhan akan monitor serta perawatan NICU sudah

tidak diperlukan lagi

b. Bila kondisi fisiologis bayi memburuk dan tidak ada lagi rencana intervensi aktif

2. Tanda Vital

a. Nadi > 80 atau < 180 kali/menit

b. Frekuensi napas 40-60 kali/menit

c. Diuresis > 0,5 mL/kgBB/jam

d. SpO2 > 93 % dengan nasal kanul

3. Nilai Laboratorium

a. PaO2 >60 mmHg

b. pH 7,3 – 7,5

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 16

BAB V

PROTOKOL INDIKASI MASUK DAN KELUAR

RUANG CARDIOVASCULAR INTENSIVE CARE UNIT (CICU)

KATEGORI INDIKASI MASUK INDIKASI KELUAR

Aritmia 1. Hemodinamik tidak stabil

2. Membutuhkan tindakan synchronized

cardiovenous, defibrilasi, atau temporary

transvenous pacemaker

3. Sudah terpasang implantable cardioverter-

defibrilator

4. Berpotensi menjadi sudden cardiac death

5. Tergantung gangguan irama yang

menyertainya

a. Ventricular Fibrilation/Pulseless

Ventricular Tachycardia:

Tidak ada nadi

Pingsan, tidak sadar

Respirasi agonal

b. PEA (Pulseless Electrical Activity):

Tidak ada nadi

Pingsan, tidak sadar

Respirasi agonal atau apneu

c. Atrial fibrilation rapid ventricular

response:

Dyspneu on effort

Shortness of breath

Edema paru akut

d. Supraventricular Tachycardia:

Gelisah

Cemas

e. Sinus Bradikardi dan blok AV:

Perubahan status mental akut

Tidak didapatkan

tanda dan gejala dari

ketidakstabilan

hemodinamik

Pada pemeriksaan

EKG, tidak

didapatkan aritmia

maligna dalam 24

jam

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 17

Nyeri dada yang menetap

Shortness of breath

Hipotensi

Tanda-tanda syok

Kongesti paru

CHF

Emboli paru 1. Disertai dengan syok kardiogenik akibat

emboli paru masif

2. Akan dilakukan tindakan trombosis

Tidak didapatkan tanda

dan gejala dari

ketidakstabilan

hemodinamik

Diseksi

Aorta

1. Pasien Uncomplicated Aortic Dissection pada

aorta torakalis descenden (Stanford type B

atau DeBakery type III) yang mendapatkan

terapi medikamentosa

Setelah tindakan koreksi

atau intervensi kardiologi

tidak didapatkan

komplikasi yang

mengganggu

hemodinamik

Gagal

Jantung

1. Memerlukan terapi initropik:

Syok kardiogenik

Acute Decompensated Herat Failure

Disfungsi sistolik berat

Gagal jantung dengan disfungsi

multiorgan

2. Didapatkan edema paru akut:

Saturasi O2 < 90%

Ronki basah halus > 1/3 lapangan paru

Takipnea

3. Disertai dengan miokarditis fulminan

4. Disertai gagal ginjal yang membutuhkan

terapi hemodialisa atau hemofiltrasi

5. Akan menjalankan pemasangan percutaneous

mechanical divice (seperti intra aortic ballon

pump)

Tidak didapatkan tanda

dan gejala dari

ketidakstabilan

hemodinamik

Nyeri dada,

sindrom

1. Perubahan gambaran EKG minimal 2

sandapan:

Tidak didapatkan tanda

dan gejala dari

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 18

koroner akut,

infark

miokard akut

Elevasi segmen ST ≥1 mm atau

gelombang Q ≥0,04 detik

Depresi segmen ST ≥1 mm atau T

intverted yang menunjukan iskemia

2. Dua dari beberapa klinis berikut :

Penyakit jantung koroner yang tidak stabil

(frekuensi, durasi, intensitas)

Aritmia (new onset Atrial Fibrilasi, Atrial

Flutter, sustain SVT, AV blok derajat 2-3,

sustain atau rekuren ventrikular aritmia)

3. Rales lebih dari basal

ketidakstabilan

hemodinamik:

Denyut jantung <

100 kali/menit

Tekanan darah

sitolik < 140 mmHg

Tidak didapatkan

nyeri dada dalam

waktu 24 jam

Tidak didapatkan

komplikasi mekanik,

elektric yang

mengganggu

hemodinamik

Penyakit

jantung

bawaan pada

dewasa

Disertai dengan:

Sianosis berat

Gagal jantung kongestif

Hipertensi pulmonal

Sindrom Einmenger

Aritmia jantung

Tidak didapatkan tanda

dan gejala dari

ketidakstabilan

hemodinamik

Tamponade

jantung

1. Gangguan hemodinamik ringan atau berat

2. Memerlukan perikardiosentesis atau

perikardiektomi

Tidak didapatkan tanda

dan gejala dari

ketidakstabilan

hemodinamik

Varvular

Heart

Disease

1. Setelah operasi ganti katup (aorttic valce

replacement, mitral valve replacement)

2. Pengobatan medikamentosa intensif

3. Regurgitasi aorta akut

4. Regurgitasi mitral akut

5. Stenosis aorta berat

6. Stenosis mitral berat

7. Disertai dengan endokarditis infeksi

Tidak didapatkan tanda

dan gejala dari

ketidakstabilan

hemodinamik

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 19

BAB VI

KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR

RUANG HIGH CARE UNIT (HCU)

A. PENGERTIAN

Ruang High Care Unit (HCU) adalah unit pelayanan di rumah sakit bagi pasien dengan

kondisi respirasi, hemodinamik dan kesadaran yang stabil yang masih memerlukan

pengobatan, perawatan dan observasi secara ketat. Pelayanan HCU adalah pelayanan

medik pasien dengan kebutuhan memerlukan pengobatan, perawatan, dan observasi

secara ketat dengan tingkat pelayanan yang berada di antara ICU dan ruang rawat inap

(tidak perlu perawatan ICU namun belum dapat dirawat di ruang rawat biasa karena

memerlukan observasi yang ketat).

B. KRITERIA PASIEN

1. Indikasi Masuk

a. Pasien dengan gagal organ tunggal yang mempunyai resiko tinggi untuk terjadi

komplikasi

b. Pasien yang memerlukan perawatan perioperatif

2. Indikasi Keluar

a. Pasien sudah stabil yang tidak lagi membutuhkan pemantauan yang ketat

b. Pasien yang memburuk sehingga perlu pindah ke ICU

3. Pasien yang tidak perlu masuk HCU

a. Pasien dengan fase terminal suatu penyakit (misalnya kanker stadium akhir)

b. Pasien/ keluarga menolak untuk dirawat di ruang HCU (atas dasar informed

consent)

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 20

Beberapa keadaan yang memerlukan perawatan HCU antara lain:

1. Sistem Kardiovaskuler

a. Miokard Infark dengan Hemodinamik stabil

b. Gangguan irama jantung dengan hemodinamik stabil

c. Gangguan irama jantung yang memerlukan pacu jantung sementara/menetap

dengan hemodinamik stabil

d. Gagal Jantung Kongestif NYHA kelas I atau II

e. Hipertensi urgensi tanpa ada gagal organ target

2. Sistem Pernapasan

Gangguan pernapasan yang memerlukan fisioterapi yang intensif dan agresif

3. Sistem Saraf

a. Cedera kepala sedang sampai berat yang stabil dan memerlukan tirah baring dan

memerlukan pemeliharaan jalan napas secara khusus, seperti hisap lendir

b. Cedera sumsum tulang belakang leher yang stabil

4. Sistem Saluran Pencernaan

Perdarahan saluran cerna bagian atas tanpa hipotensi dan respon dengan pemberian

cairan

5. Sistem Endokrin

Diabetik Ketoasidosis dengan infuse insulin kontinyu

6. Pembedahan

Pasca bedah besar dengan hemodinamik stabil, tetapi masih memerlukan resusitasi

cairan dan pengawasan

7. Kebidanan dan Kandungan

Preeklamsia pada kehamilan atau pasca persalinan

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 21

BAB VII

PENUTUP

Panduan ini merupakan acuan dalam penyelenggaraan pelayanan ruang rawat intensif di

RSUD Kardinah. Dengan adanya panduan ini diharapkan penggunaan ruang rawat intensif di

RSUD Kardinah dapat menjadi lebih efektif dan efisien.

Panduan Kriteria Pasien Masuk dan Keluar Ruang Rawat Intensif 22