panduan fees 2 rd

3
PANDUAN BELAJAR DISEKSI KADAVER BEDAH SINUS ENDOSKOPI : TAHAP 3. ANROSTOMI MEATUS MEDIUS No Prosedur Skala Penilaian 0 1 2 1. ANTROSTOMI MEATUS MEDIUS Antrostomi sebaiknya dilakukan setelah unsinektomi dan sebelum etmoidektomi, karena identifikasi ostium lebih mudah jika masih ada bula etmoid. A. Identifikasi Gunakan teleskop 30º untuk mencari ostium. Identifikasi ostium : lokasi ostium adalah pada pertemuan aspek antero – superiordengan postero – inferior PU ( atau di sisi antero – inferior infundibulum, di depan Bula Etmoid ) Jika tidak tampak, coba palpasi dengan kuret J atau ostium seeker. 2. B. Evaluasi Ostium Setelah ostium tampak, perhatikan bentuk dan besarnya, apakah perlu diperlebar. Kenali fontanel anterior dan fontanel posterior, yaitu dinding Medial sinus maksilaris di sisi anterior dan posterior ostium yang tidak mengandung tulang. Bila ada ostium asesori, akan tampak di area ini. 3. C. Pelebaran Ostium Tidak rutin dikerjakan. Jika perlu dilebarkan, jangan ke semua arah, dapat ke 1 dan 2 arah dari di bawah ini : - Ke anterior memotong fontanel anterior

Upload: radiannasution

Post on 28-Sep-2015

226 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Panduan Fees 2 RD

TRANSCRIPT

PANDUAN BELAJARDISEKSI KADAVER BEDAH SINUS ENDOSKOPI :TAHAP 3. ANROSTOMI MEATUS MEDIUS

NoProsedurSkala Penilaian

012

1.ANTROSTOMI MEATUS MEDIUS

Antrostomi sebaiknya dilakukan setelah unsinektomi dan sebelum etmoidektomi, karena identifikasi ostium lebih mudah jika masih ada bula etmoid.

A. IdentifikasiGunakan teleskop 30 untuk mencari ostium.Identifikasi ostium : lokasi ostium adalah pada pertemuan aspek antero superiordengan postero inferior PU ( atau di sisi antero inferior infundibulum, di depan Bula Etmoid )Jika tidak tampak, coba palpasi dengan kuret J atau ostium seeker.

2. B. Evaluasi Ostium Setelah ostium tampak, perhatikan bentuk dan besarnya, apakah perlu diperlebar. Kenali fontanel anterior dan fontanel posterior, yaitu dinding Medial sinus maksilaris di sisi anterior dan posterior ostium yang tidak mengandung tulang. Bila ada ostium asesori, akan tampak di area ini.

3. C. Pelebaran Ostium Tidak rutin dikerjakan. Jika perlu dilebarkan, jangan ke semua arah, dapat ke 1 dan 2 arah dari di bawah ini : Ke anterior memotong fontanel anterior menggunakan cunam backbiting ( hati hati kena duktus lakrimalis ) Ke posterior memotong fontanel posterior menggunakan gunting atau cunam Blakesley / Cutting Forceps yang lurus, bibir atas Cunam masukkan ke sisi dalam ostium ( hati hati A. Sfenopalatina ) Luksasi dinding bawah ostium ke medial ( cara Wormald ), lepaskan unsur tulang sehingga tinggal mukosa sinus yang selanjutnya digelambirkan ke rongga hidung. Cara ini mencegah penutupan kembali ostium dan mempertahankan fungsi mukosilier sinus.

4. D. Evaluasi Antrum Selanjutnya isi antrum di evaluasi dengan teleskop 30 (dan 70). Perhatikan kondisi mukosa, adakah polip, kista dll.. Mungkin tampak kanal jalan arteri dan nervus infraorbitalis di atap Antrum.

Tip Praktis :

1. Jika Ostium tidak tampak, palpasi dengan kuret J di sepanjang pertautan tulang konka inferior. Ada beberapa penyebab ostium tidak tampak : Ada sisa PU yang menutup pandangan ke ostium bersihkan dengan backbiting. Ostium tersumbat jaringan edema, hipertrofi atau ada massa polip / polipoid.2. Jika ada ostium asesori, harus disatukan dengan ostium asli, perlebar hingga keduanya bersatu.3. Jangan memperlebar ostium ke segala arah menyebabkan jaringan parut melingkar dan gangguan drainase di kemudian hari. Jangan memperlebar ostium ke arah superior kecuali jika batasnya dengan dasar orbita sudah jelas.

Catatan : Untuk nomer 1-4