panduan-evaluasi-kurikulum

4
Panduan Evaluasi Kurikulum 2008-2013 Pendahuluan Sudah merupakan tradisi ITB untuk melakukan peninjauan ulang dan perubahan kurikulum secara berkala setiap 5 tahun. Siklus tersebut didahului dengan proses evaluasi terhadap kurikulum yang sedang berlaku. Mengingat Kurikulum 2008-2013 sudah berlaku selama tiga tahun, sudah waktunya mulai dilakukan proses evaluasi kurikulum tersebut, sebagai persiapan untuk menetapkan Kurikulum 2013. Untuk mengarahkan proses evaluasi tersebut diperlukan suatu panduan evaluasi sebagai pegangan bagi tim kurikulum di semua tingkatan, baik institut, fakultas/sekolah atau program studi. Senat Akademik ITB telah memberikan panduan evaluasi melalui surat keputusan nomor 37/SK/K01-SA/2006. SK Senat tersebut merupakan pegangan utama dalam pelaksanaan evaluasi kurikulum. Butir-butir evaluasi yang diminta SK tersebut perlu dipenuhi (lihat Bagian V pada Naskah Akademik SK tersebut). Panduan ini melengkapi panduan Senat tersebut. Dalam melakukan evaluasi kurikulum, tidak dapat dihindari terjadinya evaluasi terhadap program studi. Hal ini disebabkan eratnya kaitan antara kurikulum dan program studi. Kurikulum adalah alat utama program studi dalam mencapai tujuannya. Evaluasi ini terutama melakukan penilaian terhadap keterlaksanaan Kurikulum 2008 serta keefektifannya dalam mencapai tujuan program studi. Faktor efisiensi dalam penyelenggaraan kurikulum juga perlu memperoleh perhatian. Akhirnya, untuk keperluan persiapan Kurikulum 2013, evaluasi perlu meninjau relevansi tujuan program studi dengan kebutuhan masyarakat. Hasil penilaian di atas merupakan masukan untuk penyusunan Kurikulum 2013. Bila ada hal yang dipandang kurang, evaluasi perlu mempertimbangkan tindakan yang patut diambil untuk perbaikan. Dengan demikian, tujuan evaluasi ini adalah perbaikan berkelanjutan program pendidikan di ITB (yang mencakup arah dan tujuan, serta pelaksanaan proses), dan secara khusus untuk memperoleh masukan guna penyusunan Kurikulum 2013. Lingkup Kurikulum yang dievaluasi adalah Kurikulum 2008-2013, yang mencakup program S1, S2 (baik yang berorientasi keilmuan maupun terapan) dan S3. Ada tiga aspek utama pada kurikulum yang perlu

Upload: hamdani

Post on 09-Jul-2016

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Panduan Evaluasi Kurikulum 2008-2013

PendahuluanSudah merupakan tradisi ITB untuk melakukan peninjauan ulang dan perubahan kurikulum secara berkala setiap 5 tahun. Siklus tersebut didahului dengan proses evaluasi terhadap kurikulum yang sedang berlaku.Mengingat Kurikulum 2008-2013 sudah berlaku selama tiga tahun, sudah waktunya mulai dilakukan proses evaluasi kurikulum tersebut, sebagai persiapan untuk menetapkan Kurikulum 2013. Untuk mengarahkan proses evaluasi tersebut diperlukan suatu panduan evaluasi sebagai pegangan bagi tim kurikulum di semua tingkatan, baik institut, fakultas/sekolah atau program studi.Senat Akademik ITB telah memberikan panduan evaluasi melalui surat keputusan nomor 37/SK/K01-SA/2006. SK Senat tersebut merupakan pegangan utama dalam pelaksanaan evaluasi kurikulum. Butir-butir evaluasi yang diminta SK tersebut perlu dipenuhi (lihat Bagian V pada Naskah Akademik SK tersebut). Panduan ini melengkapi panduan Senat tersebut.Dalam melakukan evaluasi kurikulum, tidak dapat dihindari terjadinya evaluasi terhadap program studi. Hal ini disebabkan eratnya kaitan antara kurikulum dan program studi. Kurikulum adalah alat utama program studi dalam mencapai tujuannya.Evaluasi ini terutama melakukan penilaian terhadap keterlaksanaan Kurikulum 2008 serta keefektifannya dalam mencapai tujuan program studi. Faktor efisiensi dalam penyelenggaraan kurikulum juga perlu memperoleh perhatian. Akhirnya, untuk keperluan persiapan Kurikulum 2013, evaluasi perlu meninjau relevansi tujuan program studi dengan kebutuhan masyarakat.Hasil penilaian di atas merupakan masukan untuk penyusunan Kurikulum 2013. Bila ada hal yang dipandang kurang, evaluasi perlu mempertimbangkan tindakan yang patut diambil untuk perbaikan.Dengan demikian, tujuan evaluasi ini adalah perbaikan berkelanjutan program pendidikan di ITB (yang mencakup arah dan tujuan, serta pelaksanaan proses), dan secara khusus untuk memperoleh masukan guna penyusunan Kurikulum 2013.

LingkupKurikulum yang dievaluasi adalah Kurikulum 2008-2013, yang mencakup program S1, S2 (baik yang berorientasi keilmuan maupun terapan) dan S3. Ada tiga aspek utama pada kurikulum yang perlu dievaluasi: A. rancangan, B. operasionalisasi, dan C. lulusan.

A. Rancangan1. Tujuan program studi: apakah dicantumkan secara eksplisit dalam

dokumen kurikulum; jika ada, apakah tujuan tersebut tercapai dengan kurikulum yang berlaku; apakah tujuan tersebut relevan dan sesuai dengan kebutuhan sampai 5-10 tahun ke depan.

2. Kompetensi atau outcomes lulusan: apakah dicantumkan secara

eksplisit dalam dokumen kurikulum; apakah relevan dan menunjang pencapaian tujuan program studi, apakah kompetensi tersebut memperoleh pengakuan dari masyarakat.

3. Isi kurikulum: apakah relevan dan menunjang pencapaian kompetensi lulusan.

B. Operasionalisasi1. Penyelenggaraan perkuliahan: apakah sesuai dengan yang direncanakan

(mencakup antara lain silabus, jumlah dan jenis pertemuan, penggunaan sumber belajar); masalah apa saja yang dihadapi, suasana pembelajaran.

2. Tujuan belajar: apakah peserta kuliah mencapai tujuan belajar yang diharapkan (dilakukan dengan pengukuran langsung dan tidak langsung).

3. Sumber, fasilitas dan pendukung belajar lainnya; pertanyaan umum adalah apakah tersedia secara memadai; apakah cukup mutakhir. Komponen-komponen pokok mencakup:(a) Dosen dan asisten: ketrampilan dalam menyelenggarakan

pembelajaran.(b) Laboratorium dan studio.(c) Perpustakaan.(d) Infrastruktur pendidikan dan pengajaran lainnya.

4. Bottleneck: berapa lama rata-rata masa studi lulusan; apakah ada komponen kurikulum yang memperlambat kelancaran studi mahasiswa.

5. Penanganan masalah (khususnya akademis) mahasiswa: apakah mahasiswa siap untuk mengikuti kegiatan akademik di program studi; apakah ada mekanisme dan prosedur untuk membantu penyelesaian masalah.

C. LulusanSekali pun belum ada lulusan S1 yang mengikuti sepenuhnya Kurikulum 2008-2013, mahasiswa angkatan 2007 sudah mengikuti Kurikulum ini di program studinya. Dengan demikian, mereka dapat dianggap sebagai “produk” Kurikulum 2008-2013.1. Kompetensi atau outcomes lulusan: apakah lulusan yang dihasilkan

mencapai kompetensi yang diharapkan, termasuk dalam hal ini soft-skills dan kemampuan berbahasa Inggeris lulusan, bagaimana pengakuan “pemakai” terhadap lulusan.

2. Keterserapan: seberapa mudah/cepat lulusan masuk ke dalam dunia kerja; apakah lulusan sesuai dengan harapan pemangku kepentingan; apakah profesi/pekerjaan yang diambil sesuai dengan bidang program studi.

3. Studi lanjut: seberapa mudah/cepat lulusan (yang berminat) masuk studi

lanjut.4. Efisiensi: berapa banyak lulusan yang dihasilkan; berapa lama masa

studi lulusan; bagaimana kualitas lulusan (IPK rata-rata, persentase lulusan cum laude).

PendekatanEvaluasi dapat menggunakan pendekatan kualitatif dan/atau kuantitatif. Tim evaluasi memiliki kebebasan untuk mengembangkan instrumen evaluasi sesuai dengan pendekatan dan keperluan masing-masing. Hasil evaluasi hendaknya dalam bentuk yang jelas, terukur dan berdimensi waktu.

Pihak-pihak pemangku kepentinganKurikulum menyangkut beragam pemangku kepentingan (stakeholders, constituents). Evaluasi dan pengembangan kurikulum merupakan kesempatan yang baik untuk melibatkan semua pihak tersebut, baik yang berada di dalam kampus (khususnya tenaga akademik dan mahasiswa) maupun yang berada di luar kampus (khususnya alumni dan employer). Tim kurikulum memiliki kebebasan untuk menentukan bentuk mekanisme pelibatan pihak-pihak tersebut.

Evaluasi khususSekiranya belum tercakup dalam butir-butir di atas, perlu dilakukan evaluasi tentang hal-hal berikut:

1. Pengembangan soft-skills dan karakter: apakah ada komponen ini; jika ya, sebutkan, dan bagaimana keefektifannya.

2. Program major dan minor: seberapa besar minat mahasiswa mengambil minor; seberapa mudah mereka melakukannya.

3. Keterkaitan kuliah dan praktikum: apakah matakuliah yang memerlukan sudah diperlengkapi dengan praktikum; jika ya, apakah dukungan praktikum tersebut sesuai dengan yang diharapkan.

4. Integrasi program S1, S2, dan S3 (fast-track, doktor unggulan); bagaimana efektifitasnya.

5. Kesiapan mahasiswa (sesudah menyelesaikan TPB) untuk mengikuti kegiatan akademik di program studi.

Catatan1. Pengukuran tak langsung untuk butir-butir B.1, B.2, dan B.3 dapat

segera dilakukan, yaitu dengan Senior Exit Survey atau Survei Wisudawan. Sebagai contoh, survei tersebut dapat berisi:a. Pendapat (nilai 1-5) responden, apakah mereka tahu (memahami) kurikulum dan silabus kuliah secara umum. Bila mereka menjawab cukup tahu hingga sangat tahu dilanjutkan dengan pendapat (nilai 1-5) mereka tentang matakuliah, apakah dijalankan sesuai dengan silabus,

waktu dan materinya.b. Pendapat (nilai 1-5) responden, apakah mereka tahu luaran yang diharapkan program studi. Bila mereka menjawab tahu dilanjutkan dengan pendapat (nilai 1-5) meraka tentang pencapaian outcomes program studi (umum bukan per kuliah, setiap outcomes program studi minimal satu pendapat) yang mereka terima. c. Pendapat (nilai 1-5) mereka tentang tujuan praktikum, pencapaian dan pelaksanaannya.

2. Pengukuran langsung dapat dilakukan melalui UTS, UAS, tugas dan instrumen penilaian yang lain. Kinerja kumulatif mahasiswa tercermin dalam NR mahasiswa dan IPK lulusan.

3. Untuk butir B.4, survei berupa pertanyaan pilihan dengan pilihan boleh lebih dari satu dan boleh juga mengisi pendapat mereka tentang bottleneck. Rincian mekanisme evaluasinya diserahkan kepada program studi.

4. Evaluasi untuk program S2 dan S3 dapat disesuaikan dengan karakteristik dari Program Pasca, misalnya menyangkut pelaksanaan Program Fast-track, efektivitas matakuliah Filsafat Ilmu, Ujian Kualifikasi, Pelaksanaan Seminar Kemajuan, Sidang Tertutup, Sidang Terbuka, peran pembimbing dalam membangun keskolaran.