pancasila 21sept15

3
1. Tidak adanya persatuan serta koordinasi dalam melakukan perlawanan sehingga tidak berhasilnya bangsa Indonesia mengusir kolonialis, sebaliknya semakin memperkukuh kedudukan penjajah Kegagalan perlawanan secara fisik yang tidak adanya koordinasi pada masa lalu mendorong pemimpin-pemimpin Indonesia abad ke XX itu untuk merubah bentuk perlawanan yang lain. Bentuk perlawanan itu ialah dengan membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia akan pentingnya bernegara. Usaha-usaha yang dilakukan adalahmendirikan berbagai macam organisasi politik di samping organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial. 2. Terjadi perdebatan antara nasionalis netral agama, nasionalis muslim dan Kristen. Diilakukan kompromi ppolitik untuk menyepakati iagam Jakarta Diperoleh kesepakatan dengan mengganti 7 kata “ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya digantikan dengan “ ketuhanan yang maha esa” 3. Masa orde lama adalah masa pencarian bentuk implementasi Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan Periode 1945-1950 Periode 1950-1959 Penerapan Pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal yang ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan. Walaupun dasar negara tetap Pancasila, tetapi rumusan sila keempat bukan berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak (voting). Periode 1956-1965 Masa orde lama adalah masa pencarian bentuk implementasi Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan. Pancasila diimplementasikan dalam bentuk yang berbeda-beda pada masa orde lama. Terdapat 3 periode implementasi Pancasila yang berbeda, yaitu periode 1945-1950, periode 1950-1959, dan periode 1959-1966. Beberapa peristiwa pada

Upload: yuliairna

Post on 16-Jul-2016

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PANCASILA DALAM PRESPEKTIF

TRANSCRIPT

Page 1: pancasila 21sept15

1. Tidak adanya persatuan serta koordinasi dalam melakukan perlawanan sehingga tidak berhasilnya bangsa Indonesia mengusir kolonialis, sebaliknya semakin memperkukuh kedudukan penjajah

Kegagalan perlawanan secara fisik yang tidak adanya koordinasi pada masa lalu mendorong pemimpin-pemimpin Indonesia abad ke XX itu untuk merubah bentuk perlawanan yang lain. Bentuk perlawanan itu ialah dengan membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia akan pentingnya bernegara.

Usaha-usaha yang dilakukan adalahmendirikan berbagai macam organisasi politik di samping organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial.

2. Terjadi perdebatan antara nasionalis netral agama, nasionalis muslim dan Kristen.

Diilakukan kompromi ppolitik untuk menyepakati iagam Jakarta

Diperoleh kesepakatan dengan mengganti 7 kata “ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya digantikan dengan “ ketuhanan yang maha esa”

3. Masa orde lama adalah masa pencarian bentuk implementasi Pancasila terutama dalam sistem kenegaraanPeriode 1945-1950Periode 1950-1959Penerapan Pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal yang ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan. Walaupun dasar negara tetap Pancasila, tetapi rumusan sila keempat bukan berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak (voting).Periode 1956-1965

Masa orde lama adalah masa pencarian bentuk implementasi Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan. Pancasila diimplementasikan dalam bentuk yang berbeda-beda pada masa orde lama. Terdapat 3 periode implementasi Pancasila yang berbeda, yaitu periode 1945-1950, periode 1950-1959, dan periode 1959-1966. Beberapa peristiwa pada Orde Lama yang mengaburkan identitas nasional kita adalah; Pemberontakan PKI pada tahun 1948, Demokrasi Terpimpin, Pelaksanaan UUD Sementara 1950, Nasakom dan Pemberontakan PKI 1965.

Dikeluarkanya dekrit presiden : Pembubaran konstituante UUD 45 kembali berlaku Pembentukan MPR

4. Dengan berkembangnya teknologi dan masyarakat Indonesia semakin mengetahui tidak ada tnsparansi pemerintahan ini mengancam aplikasi pancasila yang dilakukan oleh pemerintahan orba.

Page 2: pancasila 21sept15

Terjadi pemberontakan yang dilakukan pri bumi dan mahasiswa menuntut persiden soeharto turun jabatan.

Persiden soeharto turun jabatan dan digantikan oleh wakil presiden RI B.J. Habibie

5. Dalam kehidupan sosial, masyarakat kehilangan kendali atas dirinya, akibatnya terjadi konflik-konflik horisontal dan vertikal secara masif dan pada akhirnya melemahkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia. Dalam bidang budaya, kesadaran masyarakat atas keluhuran budaya bangsa Indonesia mulai luntur, yang pada akhirnya terjadi disorientasi kepribadian bangsa yang diikuti dengan rusaknya moral generasi muda.

Azyumardi Azra menggagas perlunya rejuvenasi Pancasila sebagai faktor integratif dan salah satu fundamen identitas nasional. Seruan demikian tampak signifikan karena proses amandeman UUD 1945 saat itu sempat memunculkan gagasan menghidupkan kembali Piagam Jakarta[1]  Selain keadaan di atas, juga terjadi terorisme yang mengatasnamakan agama.

Sekretariat Wapres Republik Indonesia, pada tahun 2008/2009 secara intensif melakukan diskusi-diskusi untuk merevitalisasi sosialisasi nilai-nilai Pancasila. Tahun 2009 Dirjen Dikti, juga membentuk Tim Pengkajian Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Sementara itu, beberapa perguruan tinggi telah menyelenggarakan kegiatan sejenis, yaitu antara lain: Kongres Pancasila di Universitas Gadjah Mada, Simposium Nasional Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Universitas Pendidikan Indonesia, dan Kongres Pancasila di Universitas Udayana. Lebih dari itu MPR-RI melakukan kegiatan sosialisasi nilai-nilai Pancasila yang dikenal dengan sebutan “Empat Pilar Kebangsaan”, yang terdiri dari: Pancasila, Undang-Undang Dasar tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.