paling bagus 2

17
VI. MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK 6.1 Target 5 MDGs: Menurunkan angka kematian balita sebesar dua per tiganya, antara 1990-2015 6.2 Indikator Global/Nasional untuk Memantau Pencapaian Target 5 Untuk memantau menurunnya angka kematian balita, MDGs menetapkan 3 indikator global yaitu angka kematian balita, angka kematian bayi dan proporsi imunisasi campak pada anak yang berusia 1 tahun. Dengan keterbatasan data yang tersedia di tingkat wilayah kecil tidak semua dari tiga indikator ini dapat dihitung; hanya indikator tentang imunisasi campak yang mungkin diperoleh. Agar pemantauan terhadap pencapaian target MDGs untuk tingkat lokal kabupaten/kota dan kecamatan dapat dilakukan dibuat indikator proksi. 6.2.1 Angka Kematian Balita (Akaba) Akaba adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1000 kelahiran hidup. Nilai normatif Akaba >140 berarti sangat tinggi, antara 71–140 sedang, dan < 20 rendah. Indikator ini terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anak- anak termasuk pemeliharaan kesehatannya. Akaba kerap dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk. Mengingat kegiatan registrasi penduduk di Indonesia belum sempurna sumber data ini belum dapat dipakai untuk menghitung Akaba. Sebagai gantinya Akaba dihitung berdasarkan estimasi tidak langsung dari berbagai survei. 135

Upload: andrian-sitompul

Post on 27-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pALING

TRANSCRIPT

Page 1: Paling Bagus 2

VI. MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK

6.1 Target 5 MDGs:

Menurunkan angka kematian balita sebesar dua per tiganya, antara 1990-2015

6.2 Indikator Global/Nasional untuk Memantau Pencapaian Target 5

Untuk memantau menurunnya angka kematian balita, MDGs menetapkan 3 indikator global yaitu angka kematian balita, angka kematian bayi dan proporsi imunisasi campak pada anak yang berusia 1 tahun. Dengan keterbatasan data yang tersedia di tingkat wilayah kecil tidak semua dari tiga indikator ini dapat dihitung; hanya indikator tentang imunisasi campak yang mungkin diperoleh. Agar pemantauan terhadap pencapaian target MDGs untuk tingkat lokal kabupaten/kota dan kecamatan dapat dilakukan dibuat indikator proksi.

6.2.1 Angka Kematian Balita (Akaba)

Akaba adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1000 kelahiran hidup. Nilai normatif Akaba >140 berarti sangat tinggi, antara 71–140 sedang, dan < 20 rendah.

Indikator ini terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anak-anak termasuk pemeliharaan kesehatannya. Akaba kerap dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk. Mengingat kegiatan registrasi penduduk di Indonesia belum sempurna sumber data ini belum dapat dipakai untuk menghitung Akaba. Sebagai gantinya Akaba dihitung berdasarkan estimasi tidak langsung dari berbagai survei.

135

Page 2: Paling Bagus 2

Definisi Kematian Balita adalah kematian yang terjadi pada balita sebelum usia lima tahun. AKABA dihitung menggunakan rumus berikut:

Jumlah anak berumur < 5 tahun yang meninggal di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun

Angka Kematian Balita per-1.000 = Kelahiran Hidup Jumlah kelahiran hidup di wilayah pada kurun waktu

yang sama

x 1000

6.2.2 Angka Kematian Bayi (AKB) AKB adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun AKB per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

Nilai normatif AKB kurang dari 40 sangat sulit diupayakan penurunannya (hard rock), antara 40-70 tergolong sedang namun sulit untuk diturunkan, dan lebih besar dari 70 tergolong mudah untuk diturunkan.

Indikator ini terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan bertempat tinggal anak-anak termasuk pemeliharaan kesehatannya. AKB cenderung lebih menggambarkan kesehatan reproduksi dari pada Akaba. Meskipun target program terkait khusus dengan kematian balita, AKB relevan dipakai untuk memantau pencapaian target program karena mewakili komponen penting pada kematian balita.

Definisi

Lahir mati: Kelahiran bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Kematian Bayi: Kematian yang terjadi pada bayi sebelum mencapai usia satu tahun.

AKB dihitung menggunakan rumus berikut:

Angka Kematian Bayi per- 1.000 =

Jumlah bayi lahir hidup yang meninggal di wilayah tertentu

x 1000

136

Page 3: Paling Bagus 2

Kelahiran Hidup Jumlah bayi lahir hidup di wilayah tersebut

6.2.3 Proporsi Imunisasi Campak (PIC) pada Anak yang Berusia 1 Tahun

PIC adalah rasio antara banyaknya anak berumur 1 tahun yang telah menerima paling sedikit satu kali imunisasi campak dengan jumlah anak berumur 1 tahun, dinyatakan dalam persentase.

Indikator ini merupakan suatu ukuran cakupan dan kualitas sistem pemeliharaan kesehatan anak di suatu wilayah. Imunisasi adalah unsur penting untuk mengurangi kematian Balita.

Rumus:

Jumlah anak usia 1 tahun yang mendapat imunisasi campak di suatu wilayah selama 1 tahun

Persentase anak usia 1 tahun yang = diimunisasi campak

Jumlah anak usia 1 tahun pada wilayah dan tahun yang sama

x 100%

Sumber data:

• Catatan Program Imunisasi di Puskesmas atau Formulir LB3. • Program Imunisasi dinas kesehatan kabupaten/kota. 6.3 Indikator Lokal untuk Memantau Kemajuan Kabupaten dan

Kecamatan

Angka kematian anak dan angka kematian bayi untuk tingkat kecamatan tidak tepat jika diperoleh dari survey yang berskala nasional, karena rancangan sampel diperuntukkan untuk menggambarkan angka kematian anak dan bayi tingkat kabupaten dan atau tingkat propinsi Karena itu angka kematian anak dan angka kematian bayi didekati dengan indikator program yang dilaksanakan dalam upaya menurunkan angka kematian balita dan angka kematian bayi, antara lain persentase BBLR, cakupan kunjungan bayi, persentase pemberian vitamin A, cakupan

137

Page 4: Paling Bagus 2

pemberian ASI eklusif, dan pemantauan pertumbuhan menggunakan data SKDN. Berikut ini adalah definisi operasional, rumus dan sumber data indikator-indikator tersebut.

6.3.1 Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Definisi

Bayi dengan BBLR, adalah bayi yang lahir dengan berat badan (BB) < 2500 gram pada saat lahir atau hari ke-7 setelah lahir.

Rumus:

Jumlah bayi yang ditimbang dengan berat kurang dari 2500 gram

Persentasi Bayi dengan = BBLR Jumlah bayi lahir hidup

x 100%

Catatan:

BBLR merupakan masalah kesehatan masyarakat apabila prevalensinya ≥ 5 %.

Sumber data:

• Catatan Program Gizi di Puskesmas (PWS Gizi, & LB3 KIA) • Program Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (PWS Gizi, SIRS/RB) 6.3.2 Presentase Balita dengan BGM (Bawah Garis Merah)

Definisi

Balita dengan BGM adalah Balita dengan berat badan menurut umur (BB/U) berada pada dan di bawah garis merah pada KMS. Rumus:

Jumlah balita BGM Persentase Balita dengan = BGM Jumlah seluruh balita yang ditimbang

x 100%

138

Page 5: Paling Bagus 2

Sumber data: • Catatan Program Gizi di Puskesmas (LB3 Gizi). • Program Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (LB3 Gizi, PWS Gizi). 6.3.3 Pemantauan Pertumbuhan Menggunakan Data SKDN S adalah Seluruh balita yang ada di wilayah kerja. K adalah jumlah balita yang terdaftar dan memiliki KMS atau buku KIA. D adalah jumlah seluruh balita yang Ditimbang. N adalah balita yang Naik berat badannya sesuai dengan garis

pertumbuhan.

Rumus: Jumlah balita yang datang ditimbang (D)

Presentase D/S = Jumlah sasaran balita yang ada di wilayah kerja

x 100%

Jumlah balita yang terdaftar dan mempunyai KMS (K)

Presentase K/S = Jumlah sasaran balita yang ada di wilayah kerja

x 100%

Jumlah balita yang yang naik berat badannya (N)

Presentase N/D = Jumlah balita yang ditimbang

x 100%

Catatan: Presentase N/D merupakan indikator keberhasilan program. Sumber data:

• Catatan Program Gizi di Puskesmas (LB3 Gizi). • Program Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (LB3 Gizi/ PWS Gizi). 6.3.4 Cakupan Kunjungan Bayi

Definisi Kunjungan bayi adalah kunjungan bayi (umur 1-12 bulan) termasuk neonatus (umur 1-28 hari) untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, atau perawat yang memiliki kompetensi

139

Page 6: Paling Bagus 2

klinis kesehatan, paling sedikit 4 kali (bayi), 2 kali (neonatus) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Kunjungan neonatus adalah kunjungan neonatus (umur 1-28 hari) untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan, atau perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan, paling sedikit 2 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Rumus: Jumlah bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan

standar, paling sedikit 4 kali (bayi), 2 kali (neonatus) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Cakupan

kunjungan = bayi Jumlah bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang

sama

x 100%

Jumlah Neonatus yang memperoleh pelayanan kesehatan

sesuai dengan standar paling 2 kali (neonatus) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

Cakupan kunjungan = neonatus Jumlah bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang

sama

x 100%

Sumber data: • Catatan Program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas atau Form LB3. • Program Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

6.3.5 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita Definisi Balita mendapat kapsul vit. A, 2 kali/tahun, adalah bayi umur 6-11 bulan yang mendapat kapsul vitamin A satu kali dan anak umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi dua kali per tahun di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Rumus:

Jumlah balita mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Cakupan Balita

mendapat kapsul vit. A = 2 kali per tahun Jumlah balita yang ada di satu wilayah kerja

pada kurun waktu yang sama

x 100%

140

Page 7: Paling Bagus 2

Sumber data:

• Catatan Program Gizi di Puskesmas atau Form LB3.

• Program Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

6.3.6 Persentase Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif

Definisi

Pemberian ASI ekslusif adalah pemberian hanya air susu ibu saja kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan tanpa makanan atau minuman lain, kecuali obat, vitamin dan mineral.

Jumlah bayi umur 0-6 bulan yang diberi hanya ASI saja

Persentase ASI Ekslusif = Jumlah bayi umur 0-6 bulan di suatu

wilayah

x 100%

Catatan:

Target cakupan pemberian ASI ekslusif 0-6 bulan tahun 2010 adalah 80 %.

Sumber data:

• Catatan Program Gizi di Puskesmas (LB3 Gizi, LB3 KIA, Kohort ASI).

• Program Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (LB3 Gizi, LB3 KIA).

6.3.7 Desa/kelurahan Universal Child Imunization Definisi

141

Page 8: Paling Bagus 2

Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah desa/kelurahan di mana ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada sudah mendapat imunisasi dasar lengkap pada satu kurun waktu tertentu

Imunisasi dasar lengkap adalah imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 4 dosis hepatitis B, 1 dosis DPT dan atau DPT/HB*, 1 dosis campak. Pada ibu hamil dan wanita usia subur meliputi 2 dosis TT. Untuk anak sekolah tingkat dasar meliputi 1 dosis DT, 1 dosis campak dan 2 dosis TT.

*) dilaksanakan di seluruh Indonesia mulai tahun 2007. Rumus:

Jumlah desa/kelurahan UCI di satu wilayah pada kurun waktu tertentu Desa/kelurahan

Universal Child = Immunization (UCI) Jumlah desa/kelurahan UCI di suatu wilayah

pada kurun waktu tertentu

x 100%

Sumber data: • Catatan Program Imunisasi di Puskesmas atau Form LB3. • Program Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Lampiran 7.1

142

Page 9: Paling Bagus 2

Lampiran 7.1 (Lanjutan)

Pusk

esma

s :

Bulan

:

Keca

matan

:Ta

hun

:

Jml

Anak

Bali

taNo

Nama

Ka

der

Btl

Btl

Kaps

ulJm

l dpt

Jml

1-4 ta

hun

LILA

<23,5

Po

syan

duAk

tif1

2Yo

dium

kolos

DDTK

Jml

Diuk

urcm

trum

IIV

DDTK

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

2122

2324

2526

2728

2930

3132

3334

3536

3738

Agus

tBC

GFe

bI

Imun

isasi

IIIII

III

IIIIV

K

REGI

STER

KEG

IATA

N PO

SYAN

DU

K1K4

Hepa

titis

III

III

DPT

Polio

SK

DKE

PN

WUS

GIZI

KIA

Bayi

Ibu ha

mil

WUS

Jml d

apat

ASI E

ksklu

sif

Balita D

N

Sirup

Fe B

alita

Vit A

Bayi

0-11 b

ulan

KEP

S

143

Page 10: Paling Bagus 2

Pusk

esm

as :

Bulan

:

Keca

mat

an

:Ta

hun

:

Jml

NoNa

ma

Kade

rPo

syan

duAk

tif

12

339

4041

4243

REGI

STER

KEG

IATA

N PO

SYAN

DU

Cam

pak

ISPA

DESA

DIAR

E

Jml

Diob

ati

Lampiran 7.2

144

Page 11: Paling Bagus 2

Kode

Pus

kesm

as

:LB

1Pu

skes

mas

:Ha

lam

an 1

Keca

mat

an

:

Pusk

esm

as P

emba

ntu

yang

ada

:

Y

ang

lapo

r :Bu

lan

:Ka

bupa

ten/

Kota

:

Tahu

n :

Prop

insi

:

0-7

hr8-

28 h

r1-

<1 th

1-4

th5-

9 th

10-1

4 th

15-1

9 th

20-4

4 th

45-5

4 th

55-5

9 th

60-6

9 th

>'7

0 th

12

34

56

78

910

1112

1314

15

01PE

NYAK

IT IN

FEKS

I PAD

A US

US01

01Ko

lera

0102

Diar

e (te

rmas

uk te

rsan

gka

koler

a)01

03Di

sent

ri01

04In

feks

i pen

yakit

usu

s yg

lain

02PE

NYAK

IT T

UBER

KULO

SA02

01TB

Par

u02

02TB

Sela

in Pa

ru03

PENY

AKIT

BAK

TERI

0301

Kusta

I/T

(MB)

0302

Kusta

B/L

(PB)

……

dst

……

……

dst

……

…..

dst…

….

Men

geta

hui

Pelap

orPi

mpin

an P

uske

smas

(

)(

)

NIP

NIP

LAPO

RAN

BULA

NAN

DATA

KES

AKIT

AN

N0JE

NIS

PENY

AKIT

TOTA

LJU

MLA

H PE

NDER

ITA

Lampiran 7.3

145

Page 12: Paling Bagus 2

Kode Puskesmas: LB3Puskesmas: Halaman 1 dan 2Kecamatan:Puskesmas Pembantu yang ada: Yang lapor: Bulan:Kabupaten/Kota: Tahun:Propinsi:

1 2I GIZI

1 Jumlah anak balita dapat vit A dosis tinggi (200.000 IU)2 Jumlah ibu nifas dapat vit A dosis tinggi3 Jumlah ibu hamil dapat tabel tambah darah (Fe) 30 tablet (Fe1)4 Jumlah ibu hamil dapat tabel tambah darah (Fe) 90 tablet (Fe3)5 Jumlah balita dapat sirup tambah darah (Fe) botol I 150 cc (FeBal I)6 Jumlah balita dapat sirup tambah darah (Fe) botol II 300 cc (FeBal 2)7 Jumlah bayi <1th ditimbang8 Jumlah anak balita 1-4 th ditimbang9 Jumlah bayi dan anak balita dengan Berat Badan di Bawah Garis Merah

10 Jumlah bunil mendapat kapsul yodium11 Jumlah penduduk lainnya mendapat kapsul yodium12 Jumlah WUS (Wanita Usia Subur) baru yang diukur LILA (Lingkar Lengan Atas)13 Jumlah WUS baru yang diukur < 23,5 cm

II KIA1 Jumlah kunjungan K1 ibu hamil2 Jumlah kunjungan K4 ibu hamil3 ………. Dst

III IMUNISASI1 Jumlah bayi 9-11 bulan divaksinasi campak2 Jumlah bayi 2-11 bulan divaksinasi DPT13 Jumlah bayi 0-11 bulan divaksinasi Hepatitis B14 ………. Dst

IV PENGAMATAN PENYAKIT MENULAR

15

A ACUTE FLACCID PARALYSIS (AFP)1 Jumlah kasus AFP baru (0-15 tahun) ditemukan2 Jumlah kasus AFP 0-15 tahun dilacak

B TETANUS NEONATORUMC MALARIAD DBD (Demam Berdarah Dengue)E RABIES

Mengetahui Penagggung JawabPimpinan Puskesmas KIA-GIZI,

IMUNISASI, P2M

( ) ( )NIP NIP

L A P O R A N B U L A N A N

N0 KEGIATAN JUMLAH

IMUNISASI, PENCEGAHAN PENYAKIT MENULARKIA, GIZI

Lampiran 7.4

146

Page 13: Paling Bagus 2

Form

ulir

RL2a

NAM

A RS

:Ha

lam

an

No. K

ode

RS

Nom

orNo

mor

No D

afta

rGO

LONG

AN

JML

PASI

ENJM

L PA

SIEN

Urut

DTD

Terp

erin

ciSE

BAB-

SEBA

B SA

KIT

0-28

hr

29 h

r- 1

th1-

4 th

5-14

th15

-24

th25

-44

th45

-64

th65

+ th

LkPr

KELU

AR (H

+M)

KEL

MAT

I1

23

45

67

89

1011

1213

1415

16

0100

1A0

0Ko

lera

0200

2A0

1De

mam

tifo

id da

n pa

ratif

oid

0300

3A0

2Si

gello

sis

……

dst

……

……

dst

……

…..

dst

……

.

PASI

EN K

EL (H

+M) M

EN S

EX

DATA

KEA

DAAN

MOR

BIDI

TAS

PASI

EN R

AWAT

INAP

RUM

AH S

AKIT

PASI

EN K

ELUA

R (H

IDUP

DAN

MAT

I) M

ENUR

UT G

OLON

GAN

UMUR

Lampiran 7.5

147

Page 14: Paling Bagus 2

Form

ulir

RL2b

NAM

A RS

:Ha

lam

an

No. K

ode

RS

Nom

orNo

mor

No D

afta

rGO

LONG

AN

JML

PASI

ENJM

L PA

SIEN

Urut

DTD

Terp

erin

ciSE

BAB-

SEBA

B SA

KIT

0-28

hr

29 h

r- 1

th1-

4 th

5-14

th15

-24

th25

-44

th45

-64

th65

+ th

LkPr

KELU

AR (H

+M)

KEL

MAT

I1

23

45

67

89

1011

1213

1415

16

0100

1A0

0Ko

lera

0200

2A0

1De

mam

tifo

id d

an p

arat

ifoid

0300

3A0

2Si

gello

sis

……

dst

……

……

dst

……

…..

dst

……

.

PASI

EN K

EL (H

+M) M

EN S

EX

DATA

KEA

DAAN

MO

RBID

ITAS

PAS

IEN

RAW

AT J

ALAN

RUM

AH S

AKIT

PASI

EN K

ELUA

R (H

IDUP

DAN

MAT

I) M

ENUR

UT G

OLON

GAN

UMUR

Lampiran 7.6

148

Page 15: Paling Bagus 2

Lampiran 7.7

Form

ulir

RL2a

1NA

MA

RS :

Hala

man

No

. Kod

e RS

Nom

orNo

mor

No D

afta

rGO

LONG

AN

JML

KASU

SJM

LN0

Urut

DTD

Terp

erin

ciSE

BAB-

SEBA

B SA

KIT

0-28

hr

29 h

r- 1

th1-

4 th

5-14

th15

-24

th25

-44

th45

-64

th65

+ th

LkPr

BARU

KUNJ

UNGA

NUR

UT1

23

45

67

89

1011

1213

1415

1617

0100

1A0

0Ko

lera

0200

2A0

1De

mam

tifo

id da

n pa

ratif

oid

0300

3A0

2Si

gello

sis

……

dst

……

……

dst

……

…..

dst…

….

KASU

S BA

RU M

EN S

EX

DA

TA K

EADA

AN M

ORBI

DITA

S PA

SIEN

RAW

AT IN

AP S

URVE

ILAN

S TE

RPAD

U RU

MAH

SAK

IT

KASU

S BA

RU M

ENUR

UT G

OLON

GAN

UMUR

149

Page 16: Paling Bagus 2

Fo

rmul

ir RL

2b1

NAM

A RS

:Ha

lam

an

No. K

ode

RS

Nom

o

Lampiran 7.8

rNo

mor

No D

afta

rGO

LONG

AN

JML

KASU

SJM

LN0

Urut

DTD

Terp

erin

ciSE

BAB-

SEBA

B SA

KIT

0-28

hr

29 h

r- 1

th1-

4 th

5-14

th15

-24

th25

-44

th45

-64

th65

+ th

LkPr

BARU

KUNJ

UNGA

NUR

UT1

23

45

67

89

1011

1213

1415

1617

0100

1A0

0Ko

lera

0200

2A0

1De

mam

tifo

id d

an p

arat

ifoid

0300

3A0

2Si

gello

sis

……

dst

……

……

dst

……

…..

dst

……

.

KASU

S BA

RU M

EN S

EX

D

ATA

KEAD

AAN

MO

RBID

ITAS

PAS

IEN

RAW

AT J

ALAN

SUR

VEIL

ANS

TERP

ADU

RUM

AH S

AKIT

KASU

S BA

RU M

ENUR

UT G

OLON

GAN

UMUR

150

Page 17: Paling Bagus 2

Form

ulir R

L2c

Nam

a RS

:No

. Kod

e RS

:

Nom

orRe

kam

Med

isTe

tanu

sTB

CPa

sien

Neon

ator

umPa

ru1

23

45

67

89

1011

1213

1415

1617

18

01

2

KEAD

AAN

PASI

ENPE

NYEB

AB S

AKIT

No.

Umur

/Sex

LP

Hidu

pDi

pter

i3

STAT

US IM

UNIS

ASI**

)

Pertu

sisTe

tanu

sM

ati

Cam

pak

Polio

TK

151