pai sesi 8-ipteks

18

Upload: achmad-akbar-rifanda

Post on 15-Dec-2015

48 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Materi Kuliah Pendidikan Agama Islam Universitas Jenderal Soedirman

TRANSCRIPT

Page 1: Pai Sesi 8-Ipteks
Page 2: Pai Sesi 8-Ipteks
Page 3: Pai Sesi 8-Ipteks

Kualitas Kualitas muslimin muslimin Indonesia Indonesia tertinggal...!!tertinggal...!!

Pendidikan, Iptek, dll oleh:Pendidikan, Iptek, dll oleh:Eropa Utara, Amerika Utara, Australia dan Eropa Utara, Amerika Utara, Australia dan Selandia Baru yang menganut Protestan;Selandia Baru yang menganut Protestan;Eropa Selatan dan Amerika Selatan yang Eropa Selatan dan Amerika Selatan yang memeluk agama Katolik Romawi;memeluk agama Katolik Romawi;Eropa Timur yang menganut Katolik Ortodoks; Eropa Timur yang menganut Katolik Ortodoks; Israel yang Yahudi; Israel yang Yahudi; India (mayoritas) Hindu; India (mayoritas) Hindu; Cina, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, dan Cina, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, dan Singapura yang menganut agama Budha-Singapura yang menganut agama Budha-Konfusianis;Konfusianis;Jepang yang menganut Budha-Taois; danJepang yang menganut Budha-Taois; danThailand yang Budhis.Thailand yang Budhis.

Page 4: Pai Sesi 8-Ipteks

SolusinyaSolusinya........!!!........!!!

Kembali kpd petunjuk Al-Kembali kpd petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah sbg Qur’an dan Sunnah sbg rujukan dan inspirasi dalam rujukan dan inspirasi dalam bertingkah laku, berilmu bertingkah laku, berilmu pengetahuan, berpolitik, pengetahuan, berpolitik, berekonomi, dan dalam dimensi berekonomi, dan dalam dimensi kehidupan yang lain. kehidupan yang lain.

& & Kita harus mampu menangkap Api Kita harus mampu menangkap Api

Islam dan membuang abunyaIslam dan membuang abunya””

Yaziidu fil kholqi maa yasyaa innalloh ‘ala kulli syai-in qodir (QS. Faathir:35,1)

Page 5: Pai Sesi 8-Ipteks

DORONGAN AL-QUR’AN DAN HADITS TERHADAP DORONGAN AL-QUR’AN DAN HADITS TERHADAP PENGEMBANGAN IPTEKSPENGEMBANGAN IPTEKS

درجات العلم اوتوا والذين منكم امنوا الذين الله درجات يرفع العلم اوتوا والذين منكم امنوا الذين الله يرفعArtinya: “Allah meningkatkan derajat orang beriman Artinya: “Allah meningkatkan derajat orang beriman

dan berilmu pengetahuan beberapa derajat”dan berilmu pengetahuan beberapa derajat”..األنبياء وراثة األنبياء العلماء وراثة العلماء

Artinya: “Para ulama adalah pewaris para Nabi”Artinya: “Para ulama adalah pewaris para Nabi” Al-syauki bersyair:Al-syauki bersyair:

رسوال يكون أن المعلم كاد التبجيل وفه للمعلم رسوال ۞قم يكون أن المعلم كاد التبجيل وفه للمعلم ۞قمArtinya: “Berdiri dan hormatilah guru dan berilah Artinya: “Berdiri dan hormatilah guru dan berilah

penghargaan, seorang guru itu hampir saja penghargaan, seorang guru itu hampir saja merupakan seorang rasul”.merupakan seorang rasul”.

…………??

Page 6: Pai Sesi 8-Ipteks

Konsep ipteksKonsep ipteks

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra, intuisi, dan manusia melalui tangkapan pancaindra, intuisi, dan firasat.firasat.

Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi, diinterpretasi sehingga diorganisasi, disistematisasi, diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji kebenarannya, dan dapat diuji ulang secara ilmiah.kebenarannya, dan dapat diuji ulang secara ilmiah.

Teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam Teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan dari ilmu pengetahuan

Page 7: Pai Sesi 8-Ipteks

Seni adalah hasil hasil ungkapan akal dan budi Seni adalah hasil hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya. Seni manusia dengan segala prosesnya. Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi tersebut berkembang menjadi budaya ekspresi tersebut berkembang menjadi budaya manusia. Seni identik dengan keindahan. manusia. Seni identik dengan keindahan. Keindahan yang hakiki identik dengan Keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran. Keduanya memiliki nilai yang sama kebenaran. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu keabadian.yaitu keabadian.

Dalam pemikiran sekuler, sains memiliki Dalam pemikiran sekuler, sains memiliki tiga karqakteristik, yaitu obyektif, netral, tiga karqakteristik, yaitu obyektif, netral, dan bebas nilai. Dalam pemikiran Islam, dan bebas nilai. Dalam pemikiran Islam, sains tidak boleh bebas dari nilai-nilai, baik sains tidak boleh bebas dari nilai-nilai, baik nilai local maupun universal.nilai local maupun universal.

Page 8: Pai Sesi 8-Ipteks

Cara / metode memperoleh Cara / metode memperoleh ilmuilmu

Dalam pandangan Al-Qur’an,Dalam pandangan Al-Qur’an,[1] maupun dalam konsep maupun dalam konsep filsafat Islam,filsafat Islam,[2] ilmu dapat diperoleh melalui dua ilmu dapat diperoleh melalui dua jalan, yaitu jalan jalan, yaitu jalan kasbikasbi atau atau hushulihushuli dan jalan dan jalan ladunniladunni atau atau hudluri.hudluri. Jalan Jalan kasbikasbi adalah cara berfikir adalah cara berfikir sistematik dan metodik yang dilakukan secara sistematik dan metodik yang dilakukan secara konsisten dan bertahap melalui proses pengamatan, konsisten dan bertahap melalui proses pengamatan, penelitian, percobaan, dan penemuan. Ilmu ini biasa penelitian, percobaan, dan penemuan. Ilmu ini biasa diperoleh manusia pada umumnya, sehingga seseorang diperoleh manusia pada umumnya, sehingga seseorang yang melalui proses itu, dengan sendirinya akan yang melalui proses itu, dengan sendirinya akan memperoleh ilmu tersebut. memperoleh ilmu tersebut.

Sedangkan ilmu Sedangkan ilmu ladunniladunni atau atau hudlurihudluri, diperoleh orang-, diperoleh orang-orang tertentu, dengan tidak melalui proses ilmu pada orang tertentu, dengan tidak melalui proses ilmu pada umumnya, tetapi oleh proses pencerahan dengan umumnya, tetapi oleh proses pencerahan dengan hadirnya cahaya Ilahi dalam hadirnya cahaya Ilahi dalam qalbqalb, dengan hadirnya , dengan hadirnya cahaya Ilahi itu semua ilmu terbuka menerangi cahaya Ilahi itu semua ilmu terbuka menerangi kebenaran, terbaca dengan jelas dan terserap dalam kebenaran, terbaca dengan jelas dan terserap dalam kesadaran intelek, seakan akan orang tesebut kesadaran intelek, seakan akan orang tesebut memperoleh ilmu dari Tuhan secara langsung. Di sini memperoleh ilmu dari Tuhan secara langsung. Di sini Tuhan bertindak sebagai pengajarnya. (membendung Tuhan bertindak sebagai pengajarnya. (membendung sungai&menggali sumur)sungai&menggali sumur)[1] M. Quraish Shihab, M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’anWawasan Al-Qur’an, hal. 435-436, hal. 435-436

[2] Musa Asy’arie, [2] Musa Asy’arie, Filsafat IslamFilsafat Islam, hal 72, hal 72..

Page 9: Pai Sesi 8-Ipteks

sumber wacana intelektual Islam secara garis besar sumber wacana intelektual Islam secara garis besar terdiri dari empatterdiri dari empat

ayat-ayat Al-Qur’an dan sunnah Rosululloh yang ayat-ayat Al-Qur’an dan sunnah Rosululloh yang melahirkan ilmu aqidah, syari’ah dan akhlak.melahirkan ilmu aqidah, syari’ah dan akhlak.

ayat-ayat kauniyah/alam semesta yang ayat-ayat kauniyah/alam semesta yang melahirkan berbagai disiplin ilmu, yang melahirkan berbagai disiplin ilmu, yang utamanya filsafat dan sains. utamanya filsafat dan sains.

ayat-ayat ijtima’iyah/interaksi social, terutama ayat-ayat ijtima’iyah/interaksi social, terutama melahirkan ilmu politik dan social. melahirkan ilmu politik dan social.

ayat-ayat wujdaniyah atau pengalaman spiritual ayat-ayat wujdaniyah atau pengalaman spiritual pribadi seseorang. Pengalaman ini tidak mudah pribadi seseorang. Pengalaman ini tidak mudah ditiru oleh orang lain, kalaupun ditiru hasilnya ditiru oleh orang lain, kalaupun ditiru hasilnya dipastikan berbeda. Wilayah ini yang dalam dipastikan berbeda. Wilayah ini yang dalam perkembangannya memunculkan ilmu tasawuf. perkembangannya memunculkan ilmu tasawuf.

Page 10: Pai Sesi 8-Ipteks

Sarana memperoleh pengetahuanSarana memperoleh pengetahuan(1)(1) Ibnu Sina : indera (indera dalam-yang mengarah Ibnu Sina : indera (indera dalam-yang mengarah

pada intuisi dan indera luar yang berupa panca pada intuisi dan indera luar yang berupa panca indera) dan akal.indera) dan akal.

(2)(2) Imam Al-Ghazaly yang didukung sejumlah Imam Al-Ghazaly yang didukung sejumlah pemikir Islam kontemporer, Sayyid Naquib al-pemikir Islam kontemporer, Sayyid Naquib al-Attas, Harun Nasution, Ahmad Tafsir, dan Amin Attas, Harun Nasution, Ahmad Tafsir, dan Amin Abdillah: Abdillah: indera, akal dan kalbuindera, akal dan kalbu..

(3)(3) Sa’duddin at-Taftazani, bahwa metode Sa’duddin at-Taftazani, bahwa metode memperoleh ilmu melalui tiga sumber, yaitu memperoleh ilmu melalui tiga sumber, yaitu persepsi indera (persepsi indera (idrak alhawaaasidrak alhawaaas), persepsi akal ), persepsi akal sehat (sehat (ta’aqqulta’aqqul) serta intuisi hati () serta intuisi hati (qalbqalb), dan ), dan melalui informasi yang benar (khabar shaadiq)melalui informasi yang benar (khabar shaadiq)

Sebagai konsekuensinya, jenis pengetahuan Sebagai konsekuensinya, jenis pengetahuan yang berkembang dalam dunia Islam adalah yang berkembang dalam dunia Islam adalah

pengetahuan inderawi (empirisme), pengetahuan inderawi (empirisme), pengetahuan rasional (rasionalisme), dan pengetahuan rasional (rasionalisme), dan

pengetahuan kalbu (intuisionalisme).pengetahuan kalbu (intuisionalisme).

Page 11: Pai Sesi 8-Ipteks

Petunjuk Al-Qur’anPetunjuk Al-Qur’an::

Dalam surat Al-’Alaq (96): 1-5Dalam surat Al-’Alaq (96): 1-5 ””Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan,

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah, Yang mengajar dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” Dari ayat Dari ayat keempat menunjukan keempat menunjukan ilmu kasbiilmu kasbi ( (dengan perantaraan kalamdengan perantaraan kalam) ) dan ayat kelima menunjuki dan ayat kelima menunjuki ilmu ladunni(mengajarkan apa yang ilmu ladunni(mengajarkan apa yang tidak diketahuinya)tidak diketahuinya)..

Ayat yang khusus mengindikasikan adanya Ayat yang khusus mengindikasikan adanya ilmu ladunniilmu ladunni atau atau min ladunnamin ladunna adalah dalam surat Al-Kahfi (18): 65 adalah dalam surat Al-Kahfi (18): 65

””Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamb-Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamb-hamba Kami, yang telah kami berikan kepadanya rahmat dari hamba Kami, yang telah kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu dari sisi Kami.”sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu dari sisi Kami.”

Demikian juga dalam surat Al-Baqarah (2): 31-32, Demikian juga dalam surat Al-Baqarah (2): 31-32, ””Dan Dia (Allah) mengajarkan kepada Adam, nama-nama Dan Dia (Allah) mengajarkan kepada Adam, nama-nama

(benda-benda) semuanya. Kemudian Dia mengemukakannya (benda-benda) semuanya. Kemudian Dia mengemukakannya kepada para malaikat seraya berfirman, ”Sebutkanlah nama-kepada para malaikat seraya berfirman, ”Sebutkanlah nama-nama benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar nama benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar (menurut dugaanmu).” Mereka (para malaikat) menjawab, (menurut dugaanmu).” Mereka (para malaikat) menjawab, Maha Suci Engkau, tiada pengetahuan kecuali yang telah Maha Suci Engkau, tiada pengetahuan kecuali yang telah Engkau ajarkan. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Engkau ajarkan. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”Maha Bijaksana.”

Page 12: Pai Sesi 8-Ipteks

Objek yang perlu dikajiObjek yang perlu dikaji Quraish Shihab berpendapat,Quraish Shihab berpendapat,[1] secara garis besar, objek ilmu dapat secara garis besar, objek ilmu dapat

dibagi dalam dua bagian pokok, yaitu alam materi dan alam non materi. dibagi dalam dua bagian pokok, yaitu alam materi dan alam non materi. Oleh karena itu sebagian ilmuwan Muslim, khususnya kaum shufi melalui Oleh karena itu sebagian ilmuwan Muslim, khususnya kaum shufi melalui ayat-ayat Al-Qur’an memperkenalkan ilmu yang mereka sebut ayat-ayat Al-Qur’an memperkenalkan ilmu yang mereka sebut al-hadlarat al-hadlarat Al-Ilahiyah al-khamsAl-Ilahiyah al-khams (lima kehadiran Ilahi) untuk menggambarkan (lima kehadiran Ilahi) untuk menggambarkan hierarki keseluruhan realitas wujud. Kelima hal tersebut adalah: (1) alam hierarki keseluruhan realitas wujud. Kelima hal tersebut adalah: (1) alam nasut (materi), (2) alam malakut (alam kejiwaan), (3) alam jabarut (alam nasut (materi), (2) alam malakut (alam kejiwaan), (3) alam jabarut (alam ruh), (4) alam lahut (sifat-sifat Ilahiyah), dan (5) alam hahut (Wujud zdat ruh), (4) alam lahut (sifat-sifat Ilahiyah), dan (5) alam hahut (Wujud zdat Ilahi).Ilahi).

Secara agak berbeda, Musa Asy’ari,Secara agak berbeda, Musa Asy’ari,[2] melihat dari sisi konsep filsafat melihat dari sisi konsep filsafat Islam, bahwa objek kajian ilmu adalah ayat-ayat Tuhan sendiri, yaitu Islam, bahwa objek kajian ilmu adalah ayat-ayat Tuhan sendiri, yaitu ayat-ayat Tuhan yang tersurat dalam kitab suci yang berisi firman-firman-ayat-ayat Tuhan yang tersurat dalam kitab suci yang berisi firman-firman-Nya, dan ayat-ayat Tuhan yang tersirat dan terkandung dalam dalam Nya, dan ayat-ayat Tuhan yang tersirat dan terkandung dalam dalam ciptaan-Nya yaitu alam semesta dan diri manusia.ciptaan-Nya yaitu alam semesta dan diri manusia.

Nurcholis MadjidNurcholis Madjid[1], dalam pandangannya, objek pengetahuan adalah seluruh , dalam pandangannya, objek pengetahuan adalah seluruh tanda-tanda yang diberikan Tuhan kepada manusia dalam rangka mengenal-Nya. tanda-tanda yang diberikan Tuhan kepada manusia dalam rangka mengenal-Nya. Dalam bahasa Arab, kata Dalam bahasa Arab, kata ‘ilmu‘ilmu satu akar kata dengan satu akar kata dengan ‘alam‘alam (bendera atau (bendera atau lambang), lambang), ‘alamat‘alamat (alamat atau pertanda), dan (alamat atau pertanda), dan ‘aalam‘aalam (jagad raya, (jagad raya, universunivers). Ketiga ). Ketiga perkataan ini, perkataan ini, ‘alam‘alam, , ‘alamat‘alamat, dan , dan ‘aalam‘aalam, mewakili gejala yang harus diketahui , mewakili gejala yang harus diketahui atau di-atau di-ma’lumma’lum-i, yakni menjadi objek pengetahuan. -i, yakni menjadi objek pengetahuan.

Berbeda dengan para pakar sebelumnya, Dr. Musthafa Mahmud,Berbeda dengan para pakar sebelumnya, Dr. Musthafa Mahmud,[1] menilik objek menilik objek ilmu secara lebih menukik masuk pada sumber kehidupan, yakni “Wajah” Allah ilmu secara lebih menukik masuk pada sumber kehidupan, yakni “Wajah” Allah SWT. Dasar argumentasinya surat Al-Baqarah (2): 115, Allah berfirman, SWT. Dasar argumentasinya surat Al-Baqarah (2): 115, Allah berfirman,

“ “Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke manapun kamu menghadap di Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.”Mengetahui.”

Page 13: Pai Sesi 8-Ipteks

Dalam pemahamannya tentang ayat di atas, bahwa segala Dalam pemahamannya tentang ayat di atas, bahwa segala keanekaragaman dan bentuk dalam museum alamiah raksasa ini tidak keanekaragaman dan bentuk dalam museum alamiah raksasa ini tidak lain adalah pantulan dari kekuasaan Ilahiyah dan ilmu Allah yang meliputi lain adalah pantulan dari kekuasaan Ilahiyah dan ilmu Allah yang meliputi segala sesuatu. Ke mana pun mereka memalingkan pandangan, di sana segala sesuatu. Ke mana pun mereka memalingkan pandangan, di sana mereka dapat membaca ayat-ayat Allah dan mengagungkan keagungan-mereka dapat membaca ayat-ayat Allah dan mengagungkan keagungan-Nya. Di sana tidak ada yang lain selain daripada Dia. Sehingga terdapat Nya. Di sana tidak ada yang lain selain daripada Dia. Sehingga terdapat kata-kata orang ‘arif yang melukiskan keberadaan Allah pada segala kata-kata orang ‘arif yang melukiskan keberadaan Allah pada segala sesuatu: “sesuatu: “Dialah Allah yang ada di mata setiap yang memandang”.Dialah Allah yang ada di mata setiap yang memandang”. Maksudnya adalah bahwa Allah ada pada segala sesuatu yang dilihat Maksudnya adalah bahwa Allah ada pada segala sesuatu yang dilihat dan pada yang melihat. Itulah keberadaan-Nya yang mutlak; “Maha Suci dan pada yang melihat. Itulah keberadaan-Nya yang mutlak; “Maha Suci Tuhan-ku yang meliputi segala sesuatu dengan rahmat dan ilmu; (Dia Tuhan-ku yang meliputi segala sesuatu dengan rahmat dan ilmu; (Dia adlh Yg Melihat, Mata, dan Yg Dilihat)adlh Yg Melihat, Mata, dan Yg Dilihat)

jika Anda mempelajari Al-Qur’an, berarti Anda mempelajari kalam-Nya; jika Anda mempelajari Al-Qur’an, berarti Anda mempelajari kalam-Nya; jika Anda mempelajari kitab alam berarti Anda mempelajari karya jika Anda mempelajari kitab alam berarti Anda mempelajari karya ciptaan-Nya; jika Anda mempelajari ilmu fisika berarti Anda mempelajari ciptaan-Nya; jika Anda mempelajari ilmu fisika berarti Anda mempelajari hokum-hukum-Nya (sunnatullah); jika Anda mempelajari sejarah berarti hokum-hukum-Nya (sunnatullah); jika Anda mempelajari sejarah berarti Anda mempelajari kehendak Ilahiyah; jika Anda mempelajari seni berarti Anda mempelajari kehendak Ilahiyah; jika Anda mempelajari seni berarti Anda mempelajari keindahan asma-Nya (Anda mempelajari keindahan asma-Nya (Al-Badi’, Al-Khaliq, Al-Al-Badi’, Al-Khaliq, Al-MushawwirMushawwir). Tidak ada tempat berlari bagi Anda, sebab kemana pun ). Tidak ada tempat berlari bagi Anda, sebab kemana pun tuju, Anda berada di bawah kekuasaan-Nya.”tuju, Anda berada di bawah kekuasaan-Nya.”..

Page 14: Pai Sesi 8-Ipteks

Sifat ilmu

(1) Achmad Baiquni[1] berilustrasi, orang yang mengatakan bahwa sains bersifat netral, tidak jahat dan tidak pula baik, dan bahwa yang jahat atau yang baik adalah mereka yang menggunakanya, dapat mengemukakan sebagai contoh misalnya, reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen yang menghasilkan air. Ia kemudian akan bertanya, ”apakah pengetahuan tentang reaksi ini baik atau jelek? Di mana kebaikannya atau kejelekannya?” selanjutnya ia akan mengatakan bahwa ilmu kimia itu netral. Kalau orang menggunakan reaksi kimia itu untuk mengelas pipa saluran air minum yang bocor, itu tindakan yang baik; tetapi jika ia mempergunakannya untuk meledakkan rumah orang lain, itu jahat. Oleh karena itu ilmu kimia tidak netral, ia mengandung potensi yang berbahaya.

Anggapan bahwa ilmu pengetahuan itu ”bebas nilai” (value free) juga datang dari kaum positivis. Menurut mereka, kalau ilmu-ilmu sosial mau berlaku sebagai ilmu pengetahuan, harus dapat menghasilkan hukum-hukum umum dan prediksi-prediksi ilmiah sebagaimana dalam ilmu-ilmu alam. Untuk mencapai tujuan itu, sebuah riset sosial harus menghasilkan deskripsi dan penjelasan ilmiah yang tidak memihak dan tidak memberi penilaian apapun.[1]

Page 15: Pai Sesi 8-Ipteks

Aspek aksiologis

Orientasi Antroposentrik

Orientasi ini berkisar sekitar manusia, jadi seakan-akan manusia itu adalah penentu dari segala-galanya untuk kelanjutan hidup yangada di dunia atau alam sekitar.Orientasi Theosentrik

Pada orientasi ini lebih difokuskan atau berkisar tentang Tuhan. Pandangan theosentrik dalam Islam secara tegas dan jelas tertuang dalam beberapa surat dalam Al-Qur’an. Di antaranya surat Al-An'am ayat 162 dan surat Muhammah ayat 19:

"Katakanlah sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, tuhan semesta alam".

”Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu'min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu.”

Page 16: Pai Sesi 8-Ipteks

Paradigma ilmu-ilmu Islami

Ilmu adalah hasil dari pelaksanaan perintah Tuhan untuk memperhatikan dan memahami alam raya ciptaan-Nya, sebagai manifestasi atau penyingkapan tabir akan rahasia-Nya

الله

Manusia

Tanda-tanda Alloh

Manusia

WahyuJagad Raya

Page 17: Pai Sesi 8-Ipteks

Tanggung jawab ilmuwan thd lingkunganTanggung jawab ilmuwan thd lingkungan

Al-Ghozali mengatakan “ Barang siapa berilmu, Al-Ghozali mengatakan “ Barang siapa berilmu, membimbing manusia dan memanfaatkan ilmunya bagi membimbing manusia dan memanfaatkan ilmunya bagi orang lain, bagaikan matahari, selain menerangi dirinya, orang lain, bagaikan matahari, selain menerangi dirinya, juga menerangi orang lain. Dia bagaikan minyak kesturi juga menerangi orang lain. Dia bagaikan minyak kesturi yang harum dan menyebarkan keharumannya kepada yang harum dan menyebarkan keharumannya kepada orang yang berpapasan dengannya. orang yang berpapasan dengannya.

Al-Ghozali juga mengatakan : “ Seluruh manusia akan Al-Ghozali juga mengatakan : “ Seluruh manusia akan binasa, kecuali orang yang berilmu. Orang yang binasa, kecuali orang yang berilmu. Orang yang berilmupun akan celaka kecuali orang-orang yang berilmupun akan celaka kecuali orang-orang yang mengamalkan ilmunya. Dan orang-orang yang mengamalkan ilmunya. Dan orang-orang yang mengamalkan ilmunyapun akan binasa kecuali orang-mengamalkan ilmunyapun akan binasa kecuali orang-orang yang ikhlas”.orang yang ikhlas”.

‘‘barang siapa bertambah ilmunya tetapi tidak bertambah barang siapa bertambah ilmunya tetapi tidak bertambah dekat dengan Tuhannya, maka…dekat dengan Tuhannya, maka…

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Alloh merasakan kepada perbuatan tangan manusia, supaya Alloh merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat ) perbuatan mereka, agar mereka mereka sebagian dari (akibat ) perbuatan mereka, agar mereka segera kembali ke jalan yang benarsegera kembali ke jalan yang benar” Q.S. Rum 30:41 ” Q.S. Rum 30:41

Page 18: Pai Sesi 8-Ipteks