pada banayak monokotil

Upload: dhikashanjunismfourtyeight

Post on 06-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nnnnn

TRANSCRIPT

Pada banayak monokotil, meristem penebalan primer berhenti kegiatannya dekat di belakang meristem apeks sehingga penebalan selanjutnya terbatas.

F. Pertumbuhan dan perkembangan daunTanda awal dari perkembangan daun pada tanaman gimnosperma dan angiosperma umumnya adalah pembelahan sel pada 3 lapisan sel terluar pada ujung batang (shoot apex). Pembelahan secara periklinal yang diikuti pembesaran sel-sel yang muda akan membentuk primordia daun. Pembelahan sel secara antiklinal yang berlangsung kemudian akan memperluas permukaan primordia daun ini.Primordia daun berkembang pada posisi yang teratur (tidak secara acak) pada ujung batang. Masing-masing spesies mempunyai tata letak posisi daun (filotaksis atau phyllotaxis) yang spesifik. Faktor yang menyebabkan tata letak daun masih perlu pengkasijan lebih mendalam. Ada 2 teori yang dikembangkan untuk menjelaskan tentang keteraturan tata letak daun. Teori pertama, primordia daun yang telah terbentuk akan menghasilkan suatu senyawa penghambat (inhibitor) yang berperan mencegah terbentuknya primordia daun lain pada zona di sekitar primordia daun yang telah terbentuk tersebut. Diasumsikan bahwa senyawa penghambat ini akan berangsur-angsur terurai setelah berdifusi cukup jauh dari primordia daun yang menjadi sumbernya. Teori kedua, primordia daun akan berkompetisi dalam memanfaatkan ruang, dimana primordia daun akan terbentuk jika cukup ruang tersedia untuk perkembangannya. Laju pembentukan daun (jumlah daun per satuan waktu) atau nilai indeks plastokhron (selang waktu yang dibutuhkan per daun tambahan yang terbentuk) relatif konstan jika tanaman ditumbuhkan pada kondisi suhu dan intensitas cahaya yang juga konstan. Karena sifatnya yang konstan ini, maka indeks plastokhron sering digunakan sebagai satuan ukuran perkembangan tanaman. Hal ini telah terbukti paling tidak untuk tanaman ketimun (Cucumis sativus)Suhu optimal untuk pembelahan sel daun (berarti juga inisiasi pembentukan daun) akan bervariasi antara spesies. Pada spesies atau individu tanaman yang sama, suhu optimum untuk pembelahan sel daun umumnya sekitar 5-6 oC lebih tinggi dibandingkan dengan suhu optimum untuk pembesaran sel.Bentuk primordia daun tergantung pada arah pembelahan dan pembesaran sel. Jika pembelahan daun berlangsung secara periklinal, maka pimordia daun yang dihasilkan akan berbentuk ramping dan panjang, sedangkan jika pembelahan sel berlangsung secara antiklinal, maka primordia dauan yang dihasilkan akan berbentuk pendek dan melebar. Perkembangan daun lebih lanjut akan sangat bervariasi sebagaimana tercermin dari berbagai bentuk akhir daun pada berbagai spesies tanaman. Selama perkembangan daun untuk mencapai bentuk akhir dan ukuran maksimalnya, pembelahan sel dapat berlangsung baik secara periklinal maupun secara antiklinal.

Pada saat daun masih kecil (dengan panjang sekitar 1 mm), aktivitas meristematik berlangsung pada seluruh daun. Pada tanaman serealia dan tanaman berdaun jarum, aktivitas meristematik mula-mula terhenti pada bagian ujung (distal) daun yang kemudian bergeser ke arah pangkal daun. Penambahan lebar daun pada tanaman angiosperma disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem yang terletak di sepanjang tepi aksis daun (leaf axis). Aktivitas meristematik ini terhenti jauh sebelum daun menjadi tua (mature). Pada daun rumputan, meristem basal pada pangkal daun merupakan intercalary yang tetap berpotensi meristematik dalam waktu yang lama, walaupun setelah daun menjadi tua. Aktivitas meristematik pada pangkal daun ini akan terpacu jika terjadi defoliasi pada helai daun yang bersangkutan, misalnya jika sebagian helai daun dipangkas atau dimakan ternak.

Pada tanaman dikotil, pembelahan sel umumnya terhenti jauh sebelum daun mencapai ukuran maksimalnya. Biasanya terhenti setelah daun mencapai ukuran setengah atau kurang dari setengah ukuran maksimalnya. Sebagai contoh, pembelahan sel pada daun primer (monofoliat) pada tanaman kacang-kacangan terhenti saat ukuran daun hanya 20% dari ukuran maksimal. Jadi pertambahan luas daun selanjutnya (80%) sepenuhnya disebabkan oleh pembesaran individu sel yang telah terbentuk. Pembesaran sel ini berlangsung pada semua bagian daun, walaupun dengan laju yang tidak sama. Sel-sel pada daun muda tersusun sangat kompak (rapat). Selama pertumbuhan dan perkembangan daun (leaf expansion) berlangsung, sel-sel mesofil berhenti membesar lebih awal sedangkan sel-sel epidermis masih tetap membesar. Sebagai akibatnya sel-sel mesofil akan tercarai dan rongga-rongga udara akan terbentuk pada bagian internal daun.Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan daun antara lain adalah intensitas cahaya, suhu udara, ketersediaan air dan unsur hara. Berat dan volume daun maksimum lebih tinggi pada intensitas cahaya yang tinggi, tetapi luas daun maksimum telah tercapai pada intensitas cahaya yang relatif rendah. Dengan kata lain, intensitas yang tinggi menyebabkan bahan kering yang terakumulasi lebih banyak dan daun menjadi lebih tebal, tetapi luas daun tidak dipengaruhinya. Suhu optimum untuk pertumbuhan dannperkembangan daun berbeda antara spesies.Daun pada kebanyakan spesies tidak terpengaruh pertumbuha dan perkembangannya jika kadar airnya berkisar antara 90-100%, tetapi jika kadar air turun (