p3_tugas[1]_13611096_13611113_13611114_13611227

13
TUGAS KELOMPOK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI Disusun Oleh: 1. IZUAN SUSANTO (13611096) 2. M. BOHARI RAHMAN (13611113) 3. DONNI PRIMA (13611114) 4. M. SYAHLAN ARROSYID (13611227)

Upload: m-bohari-rahman

Post on 28-Sep-2015

2 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

P3

TRANSCRIPT

TUGAS KELOMPOK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Disusun Oleh:1. IZUAN SUSANTO (13611096)2. M. BOHARI RAHMAN (13611113)3. DONNI PRIMA (13611114)4. M. SYAHLAN ARROSYID (13611227)

JURUSAN STATISTIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAYOGYAKARTA2014Tugas Perencanaan dan Pengendalian Produksi1. Pengertian Perencanaan dan Pengendalian ProduksiPerencanaan dan Pengendalian Produksi dapat didefinisikan sebagai proses untuk merencanakan dan mengendalikan aliran material yang masuk, mengalir dan keluar dari sistem produksi atau operasi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat, waktu penyerahan yang tepat serta biaya produksi minimum. Dari definisi diatas, maka pekerjaan yang terkandung di dalam perencanaan dan pengendalian produksi secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua hal yang saling dependen atau berkaitan, yaitu: Perencanaan Produksi dan Pengendalian Produksi.2. Aktivitas ProduksiAktivitas produksi sebagai suatu bagian dari fungsi suatu organisasi perusahaan yang bertanggung jawab terhadap pengolahan bahan baku menjadi produksi jadi yang dapat dijual. Untuk melaksanakan fungsi produksi tersebut, diperlukan rangkaian kegiatan yang akan membentuk suatu sistem produksi. Ada tiga fungsi utama dari kegiatan-kegiatan produksi yang dapat kita identifikasi, yaitu;a. Proses produksi, yaitu metode dan teknik yang dihunakan dalam mengolah bahan baku menjadi produk.b. Perencanaan produksi, yaitu merupakan tindakan antisipasi dimasa mendatang sesuai dengan periode waktu yang direncanakan.c. Pengendalian produksi, yaitu tindakan yang menjamin bahwa semua kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan telah dilakukan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.3. Bahan BakuBahan bakuadalah bahan yang digunakan dalam membuat produk dimana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan bagian terbesar dari bentuk barang) atau dapat juga diartikan sebagai barang-barang yang dibeli dari pemasok ( supplier) dan akan digunakan atau diolah menjadi produk jadi yang akan dihasilkan oleh perusahaan.4. Pengolahan Bahan BakuDalam pengolahan bahan baku tersebut ada beberapa langkah-langkah mendasar sebagai berikut:a. Perhitungan kebutuhan bersih (Netting)Netting adalah proses perhitungan untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih, yang besarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan keadaan (yang ada dalam persediaan dan yang sedang dipesan). b. Penentuan ukuran slot (Lotting)Proses lotting adalah suatu proses untuk menentukan besaranya pesanan individu yang optimal berdasarkan pada hasil perhitungan kebutuhan bersih. Terdapat banyak alternatif untuk menghitung ukuran lot yaitu teknik ongkos set-up dan ongkos simpan, ada juga yang bersifat sederhana dengan menggunakan jumlah pemesanan tetap atau dengan periode pemesanan tetap. c. Penentapan besarnya lead time (Offsetting)Langkah ini bertujuan untuk menentukan saat yang tepat untuk melakukan rencana pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan bersih. Rencana pemesanan diperoleh dengan cara mengurangkan saat awal tersdianya ukuran lot yang diingnkan dengan besarnya lead time (besarnya waktu saat barang mulai dipesan atau diproduksi sampai barang tersebut selesai dan diterima siap untuk dipakai). d. Perhitungan selanjutnya untuk item level berikutnya (Explosion)Explosion merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat item atau komponen yang lebih bawah, tentu saja didasarkan atas rencana pemesanan. Dalam proses explosion ini data mengenai dua struktur produk sangat memegang peranan karena atas dasar struktur produk inilah proses explosion akan berjalan dan dapat menentukan kearah komponen mana harus dilakukan explosion.5. Produk Jadi Produk jadi adalah barang jadi yang telah selesai diproses, siap untuk disimpan digudang barang jadi, dijual, atau didistribusikan kelokasi-lokasi pemasaran. 6. Sistem ProduksiKeseluruhan proses dan operasi yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. Kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi 3 kelompok :a. Motif produksi Suatu keadaan dimana kegiatan produksi dimotivasi terutama ketersediaan sumber daya produksi baik berupa bahan baku maupun tenaga terampil dan kapital . Kegiatan akan terhenti apabila bahan baku sudah habis atau permintaan pasar sudah tidak ada.

b. Motif laba Ditentukan oleh adanya kesempatan untuk memperoleh laba dan kegiatan produksi dipandang sebagai balas jasa yang digunakan untuk melakukan kegiatan produksi.c. Motif pelangganKepuasan pelanggan merupakan tujuan utama dalam kegiatan produksi.

Gambar1. Gambaran Sistem Produksi7. Perencanaan ProduksiPerencanaan Produksi adalah suatu kegiatan yang berkenaan dengan penentuan apa yang harus di produksi, berapa banyak di produksi, kapan di produksi dan apa sumber daya yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah di tetapkan. Berikut tahapan-tahapan perencanaan produksi :a. Mempersiapkan rencana produksi mulai dari agregat untuk seluruh pabrik. Meliputi perkiraan permintaan pasar dan proyeksi penjualan.b. Membuat jadwal penyelesaian setiap produk .c. Merencanakan produksi dan pengadaan komponen yang di butuhkan dari luar dan bahan baku .d. Menjadwalkan proses operasi setiap order setiap kerja terkait .e. Menyampaikan jadwal penyelesain setiap order kepada para pemesan.8. Proses Produksi Proses Produksi merupakan aktivitas bagaimana membuat produk jadi dari bahan baku yang melibatkan mesin, energi, pengetahuan teknis, dan lain-lain.9. Pengendalian ProduksiPengendalian Produksi adalah fungsi yang mengarahkan atau mengatur pergerakan material (bahan, part/komponen, dan produk) melalui seluruh siklus manufacturing (mulai dari permintaan bahan baku sampai pengiriman produk akhir ke pelanggan). Pengendalian produksi meliputi :a. Memantau, mencatat dan membuat laporan secara terus menerus tentang kemajuan pengerjaan order order pelanggan, tingkat persediaan dan kapasitas produksi.b. Membandingkan hasil yang direncanakan dengan hasil yang di peroleh (mengoreksi penyimpangan thd rencana dan memecahkan masalah yang di hadapi) .10. Input ProduksiInput produksi dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi, input produksi tersebut akan membentuk konfigurasi sistem produksi. Keandalan dari konfigurasi sistem produksi ini akan tergantung dari produk yang dibuat serta bagaimana cara membuatnya.11. Output ProduksiOutput produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut hasil sampingannya seperti limbah, informasi, dan sebagainya. Masing-masing unit output membutuhkan urutan operasi yang sama dari awal hingga akhir pengerjaan sehingga pusat-pusat kerja (kumpulan mesin) dan fasilitas produksi lainnya akan diatur menurut urutan operasi yang dibutuhkan dalam satu lintasan produksi. 12. Pengendalian KualitasPengendalian kualitas produk merupakan usaha untuk meminimalisasi produk cacat dari produk yang dihasilkan perusahaan. Tanpa adanya pengendalian kualitas produk akan menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan, karena penyimpangan-penyimpangan tidak diketahui sehingga perbaikan tidak bisa dilakukan dan akhirnya penyimpangan akan berkelanjutan. Sebaliknya bila pengendalian kualitas dapat dilaksanakan dengan baik maka setiap terjadi penyimpangan dapat langsung diperbaiki dan dapat digunakan untuk perbaikan proses produksi dimasa yang akan datang. Dengan demikian proses produksi yang memperhatikan kualitas produk akan menghasilkan produk yang berkualitas bebas dari kerusakan dan kecacatan, sehingga membuat harga lebih kompetitif.Peranan kualitas produk sangat penting dalam situasi pemasaran yang semakin bersaing, karena dapat mempengaruhi maju atau tidaknya perusahaan. Perusahaan bukan hanya memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan tetapi juga kualitas dari produk tersebut. Bagi perusahaan yang tidak memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan akan mengalami banyak kendala dalam pemasarannya, sehingga produk kurang laku dan mengalami penurunan penjualan.13. Standar-Standar OperasiProsedur operasi standar(Bahasa Inggris:standard operating procedure, SOP) atau kadang disingkatPOS, adalah suatu setinstruksiyang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk atau direktif. Hal ini mencakup hal-hal dari operasi yang memiliki suatuprosedurpasti atau terstandardisasi, tanpa kehilangan keefektifannya. Setiapsistem manajemen kualitasyang baik selalu didasari oleh POS.14. Fasilitas ProduksiFasilitas produksi memiliki peranan penting dalam memperlancar kegiatan produksi, oleh sebab itu pemeliharaan (maintenance) pada fasilitas produksi sangat diperlukan agar kontinuitas proses produksi be jalan dengan baik. Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai apa yang direncanakan (Assauri 1999). Tujuan dari pemeliharaan fasilitas produksi adalah untuk memenuhi permintaan sesuai dengan rencana produksi, ~nenjagak ualitas produk, untuk mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan, menjaga tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan mengimplementasikan penerapan manajemen pemeliharaan fasilitas produksi yang berdasarkan pada fungsi-fungsi manajemen (Planning, Organization, Actuafing dan Controlling) secara efektif dan efisien. 15. Perawatan Fasilitas ProduksiMaintenance (pemeliharaan) adalah semua aktivitas yang berkaitan untuk mempertahankan peralatan sistem dalam kondisi layak bekerja. Sebuah sistem pemeliharaan yang baik akan menghilangkan variabilitas sistem. Strategi maintenance (pemeliharaan) adalah :1. Menerapkan dan meningkatkan pemeliharaan pencegahan2. Meningkatkan kemampuan atau kecepatan perbaikanReliability (reliabilitas) adalah peluang sebuah komponen mesin atau produk akan bekerja secara baik untuk waktu tertentu di bawah kondisi tertentu. Taktik keandalan adalah :1. Meningkatkan komponen individual2. Memberikan redundancyTujuan pemeliharaan dan keandalan adalah untuk mempertahankan kemampuan sistem serta mengendalikan biaya. Strategi Pemeliharaan dan Reliabilitas yang baik membutuhkan keterlibatan karyawan dan prosedur yang baik. Untuk mengukur kesuksesan manajemen pemeliharaan, maka ada dua unsur yang harus ditentukan terlebih dahulu, yaitu keterlibatan karyawan dan prosedur pemeliharaan. Faktor karyawan dalam hal pemeliharaan dapat dilihat dari informasi yang dimiliki karyawan, keahlian yang dimilikinya, kompensasi yang diterima sebagai faktor penguat motivasi dan kekuatan sinergi yang perlu dilakukan.Sebagai upaya untuk meningkatkan penguasaan informasi dan keahlian dalam kaitannya dengan kegiatan pemeliharaan, maka pihak manajemen dapat menempuh beberapa hal yaitu :a. Pertukaran informasi. Melalui penciptaan iklim yang kondusif, misalnya adanya bank data ( bank prosedur) yang berisikan data serta prosedur tentang pemeliharaan segala jenis mesin dalam sistem manufaktur.b. Pelatihan keahlian. Bagi karyawan yang belum memiliki keahlian yang diharapkan, perusahaan dapat memilih untuk mengirimkan ke training center yang menawarkan pelatihan-pelatihan atau langsung dilatih di perusahaan melalui on the job training.Adapun tentang prosedur pemeliharaan mesin-mesin, faktor yang perlu diperhatikan adalah prosedur pembersihan dan pelumasan. Pembersihan ini ditujukan untuk menghindari korosi, kemacetan akibat adanya kotoran dan kegiatan ini dilakukan secara rutin. Sedangkan pelumasan bertujuan agar tidak terjadi gesekan material mesin secara langsung, mendinginkan panas mesin pada kondisi tertentu, dan memperpanjang umur mesin. Prosedur berikutnya adalah monitor dan penyesuaian. Monitor harus dilakukan secara kontinue dengan jadwal yang sudah ditentukan. Sistem monitor yang baik akan mampu melakukan penyesuaian yang diperlukan. Manfaat dari adanya kegiatan pemeliharaan ( maintenance) antara lain :1. Perbaikan terus-menerus. Kegiatan ini menjadi kajian yang penting dalam manajemen operasi, baik manufaktur maupun jasa, terutama pabrik-pabrik yang menggunakan mesin yang berputar dan beroperasi setiap saat.2. Meningkatkan kapasitas. Dengan adanya perbaikan yang terus-menerus, maka tidak akan ada pengerjaan ulang / proses ulang, sehingga kapasitas akan meningkat.3. Mengurangi persediaan. Karena tidak perlu ada tumpukan bahan baku yang harus disiapkan untuk melakukan produksi ulang.4. Biaya operasi lebih rendah. Akibat kapasitas yang meningkat disertai dengan persediaan yang rendah, maka secara otomatis akan mengakibatkan biaya operasi lebih rendah. Tidak perlu penyimpanan bahan baku dan tidak perlu adanya biaya tambahan karena proses pengerjaan ulang.5. Produktivitas lebih tinggi. Jika biaya operasi lebih rendah, maka dari rumus produktivitas adalah output/input akan diperoleh bahwa produktivitas akan lebih besar (dengan catatan output konstan). Tentunya produktivitas akan lebih besar lagi jika output semakin besar.6. Meningkatkan kualitas. Akan tercipta cost advantage, artinya dengan kualitas yang sama baik, harga dapat ditetapkan menjadi lebih murah.16. Harga Pokok ProduksiHarga Pokok Produksi adalah merupkan penjumlahan dari tiga unsur biaya produksi yaitu : bahan baku, upah langsung, dan overhead pabrik.( Masud Machfoedz, 1995,6).a. Metode Penentuan Harga Pokok ProduksiInformasi biaya sangat bermanfaat untuk menentukan harga pokok produksi yang dihasilkan oleh perusahaan. Ada dua metode pendekatan didalam menentukan harga pokok produksi, yaitu :1. Full CostingMetode penentuan harga pokok produksi yang membebankan seluruh biaya produksi sebagai harga pokok produksi yaitu :Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik ysng bersifat variabel maupun tetap. ( Mulyadi, 1991,18 ).2. Variabel CostingMetode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya-biaya produksi yang bersipat variabel kedalam harga pokok produksi atau secara keseluruhan dapat didefenisikan sebagai berikut :Variabel costing adalah penentuan harga pokok yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.