p u t u s a n - ms-aceh.go.id · menghukum penggugat dan tergugat untuk membayar biaya perkara...
TRANSCRIPT
Hal. 1 dari 13 hal. Putusan Nomor : 140/Pdt.G/2011/MS-Aceh
P U T U S A N Nomor : 140/Pdt.G/2011/MS-Aceh
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Mahkamah Syar’iyah Aceh yang mengadili perkara Kewarisan
pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
H. Teuku Noekman Bin T. Bintara Pineung Ibrahim, umur 70
tahun, kebangsaan Indonesia, Agama Islam, pekerjaan
Wiraswasta, alamat Gampong Blang Paseh, Kecamatan Kota
Sigli, Kabupaten Pidie, dalam hal ini telah menguasakan kepada
M.Ali Ahmad, SH, pekerjaan Advokat dan Johan Perkasa SH,
pekerjaan Ass Advokat, berkantor di Jalan Gajah nomor : 43
Pulo Ara Bireuen, berdasarkan Surat Kuasa Khusus nomor :
27/SK-MSy/PPH-2007/AP-Bir, tanggal 23 September 2010,yang
telah didaftar di Kepaniteraan Mahkamah Syar’iyah Sigli Nomor :
W1-A2/24/SK/IX/2010, tanggal 24 September 2010, dahulu
sebagai Penggugat sekarang Pembanding ;
L A W A N
1. Teuku Bachtiar Bin T. Mahmud, umur 66 tahun, kebangsaan
Indonesia Agama Islam, pekerjaan Pegawai Swasta alamat
Ciputat Baru Blok. C/A1E, RT 05, RW 08 Kelurahan Sawah
Lama, Kecamatan Ciputat, Kab. Tangerang, Propinsi Banten.
Dalam hal ini telah menguasakan kepada Muhammad Yusuf,
SH. Advokat / Penasehat Hukum, alamat Kantor Jalan
T. Iskandar Km.3 No.4 Desa Lamteh, Kecamatan Ulee Kareng
Banda Aceh, berdasarkan surat Kuasa khusus tanggal 5
Nopember 2010 yang telah didaftar di Kepaniteraan Mahkamah
Hal. 2 dari 13 hal. Putusan Nomor : 140/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Syar’iyah Sigli Nomor. W1-A-2 / 33 / SK / XII / 2010, tanggal 23
Desember 2010 dahulu sebagai Tergugat sekarang
Terbanding;
2. Badan Pertanahan Nasional Pusat, Cq. Badan Pertanahan
Nasional Propinsi Aceh, Cq. Badan Pertanahan Nasional
kabupaten Pidie, alamat Jalan Prof. A. MAdjid Ibrahim, Sigli.
dahulu Turut Tergugat I sekarang turut Terbanding I;
3. Pemerintah RI, Cq. Geusyik Gampong Blang paseh, Kecamatan
Kota Sigli, Kabupaten Pidie, alamat di Gampong Blang Paseh,
kecamatan Kota Sigli, Kabupaten Pidie. dahulu Turut Tergugat
II sekarang turut Terbanding II;
4. T. Ilyas Bin T. Mahmud, umur 72 tahun, pekerjaan tani, alamat
Gampong Andeu, Kecamatan Mila Kabupaten Pidie, dalam hal
ini telah menguasakan kepada Muhammad Yusuf, SH , advokat
/ Penasehat hukum, alamat kantor Jalan T Iskandar, Km. 3
Nomor 44 Desa Lamteh, Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh
surat kuasa khusus tertanggal 5 Nopember 2010 yang didaftar
di Kepaniteraan Mahkamah Syar’yah Sigli No. W 1-A2 / 33 / SK /
XII / 2010 tanggal 23 Desember 2010, dahulu turut Tergugat III
sekarang turut Terbanding III ;
5. Hj. Pocut Aisyah Binti T. Bintara Pineung Ibrahim (Aisyah),
umur 75 tahun, pekerjaan tani, alamat Gampong Blang Paseh,
Kecamatan Kota Sigli, Kabupaten Pidie, selanjutnya telah
menguasakan kepada Muhammad Yusuf, SH, advokat /
Penasehat hukum, Alamat kantor Jalan T Iskandar Km 3, Desa
Lamteh, Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh, berdasarkan
surat kuasa khusus tertanggal 21 Maret 2011, yang didaftar di
Kepaniteraan Mahkamah Syar’iyah Sigli Nomor: W 1-A2 / 08/ SK
Hal. 3 dari 13 hal. Putusan Nomor : 140/Pdt.G/2011/MS-Aceh
/ III /2011 tanggal 24 Maret 2011, dahulu Turut Tergugat IV
sekarang Turut Terbanding IV ;
Mahkamah Syar’iyah Aceh tersebut ;
Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhu-
bungan dengan perkara ini ;
TENTANG DUDUKPERKARANYA
Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam
Putusan Mahkamah Syar’iyah Sigli Nomor : 209 / Pdt.G / 2010 / MS-Sgi
tanggal 29 September 2011 M bertepatan dengan tangga 01 Dzulqaidah
1432 H yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI :
1. Menolak Eksepsi Tergugat seluruhnya ;
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menolak gugatan penggugat seluruhnya;
2. Menghukum Penggugat dan Tergugat untuk membayar biaya perkara
sejumlah Rp 2.826.000,- (Dua juta delapan ratus dua puluh enam ribu
rupiah) secara tanggung renteng ;
Membaca akta pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera
Mahkamah Syar’iyah Sigli bahwa Pembanding pada tanggal 13 Oktober
2011 telah mengajukan permohonan banding atas putusan Mahkamah
Syar’iyah Sigli Nomor : 209 / Pdt.G / 2010 / MS-Sgi tanggal 29 September
2011 M, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada pihak
lawan kuasa Tergugat tanggal 14 Nopember 2011, kepada turut Tergugat
IV tanggal 18 Oktober 2011, kepada turut Tergugat I dan turut Tergugat II,
pada tanggal 18 Oktober 2011;
Membaca dan memperhatikan memori banding yang diajukan oleh
Pembanding pada Kepaniteraan Mahkamah Syar’iyah Sigli tanggal 14
Hal. 4 dari 13 hal. Putusan Nomor : 140/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Desember 2011, memori banding tersebut telah diberitahukan kepada
pihak Terbanding pada tanggal 19 Desember 2011, turut Terbanding I dan
turut Terbanding II, pada tanggal 19 Desember 2011;
Membaca dan memperhatikan kontra memori banding yang
diajukan oleh Terbanding, turut Terbanding III dan turut Terbanding IV
tertanggal 6 Januari 2012 yang diterima ke Kepaniteraan Mahkamah
Syar’yah Sigli tanggal 10 Januari 2012 dan kontra memori banding yang
diajukan oleh turut Terbanding I tanggal 27 Desember 2011 ;
Membaca surat pemberitahuan memeriksa berkas perkara banding
(Inzage) kepada kuasa Pembanding tanggal 13 Desember 2011, kuasa
Terbanding, turut Terbanding III dan turut Terbanding IV tanggal 5
Desember 2011, serta kepada turut Terbanding I dan turut Terbanding II
masing-masing tanggal 23 Nopember 2011 ;
Telah pula membaca Berita Acara pemeriksaan berkas banding
yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar’iyah Sigli, Pembanding /
Kuasanya, turut Terbanding I dan turut Terbanding II tidak datang
menghadap untuk memeriksa berkas perkara tertanggal 01 Desember
2011 sedangkan Terbanding, turut Terbanding III dan turut Terbanding IV
telah datang menghadap untuk memeriksa berkas pada tanggal 08
Desember 2011 ;
TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam per-
kara ini telah diajukan oleh Pembanding dalam tenggang waktu dan
menurut cara-cara sebagaimana ditentukan Undang-undang, maka
permohonan banding tersebut formal dapat diterima;
Menimbang bahwa setelah mempelajari dan meneliti berkas
perkara, berita acara persidangan dan fakta yang terungkap dalam
Hal. 5 dari 13 hal. Putusan Nomor : 140/Pdt.G/2011/MS-Aceh
persidangan beserta pertimbangan–pertimbangan hukum yang menjadi
dasar putusan Mahkamah Syar’iyah Sigli Nomor : 209/Pdt.G/2010/MS.Sgi
tanggal 29 September 2011, Mahkamah Syar’iyah Aceh akan
mempertimbangkan sebagai berikut ;
Dalam Eksepsi.
Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan oleh Yudex
factie sebagaimana yang tercantum dalam putusannya Nomor : 209 /
Pdt.G / 2010 / MS.Sgi tanggal 29 September 2011, tentang eksepsi
sepanjang hal yang sudah tepat dan benar baik menyangkut ahli waris
maupun tirkah, Mahkamah Syar’iyah Aceh mengambil alih dan menjadikan
pertimbangannya sendiri dengan menambah pertimbangan sebagai
berikut ;
Menimbang bahwa Tergugat, turut Tergugat III dan turut Tergugat
IV melalui kuasa hukumnya telah mengajukan eksepsi terkait kompentensi
absolute atas perkara a quo adalah menjadi kewenangan Peradilan
Umum, sehingga Mahkamah Syar’iyah Sigli tidak berwenang memeriksa
dan mengadili dengan mendalilkan bahwa perkara yang diajukan oleh
Penggugat bukan sengketa kewarisan akan tetapi menyangkut sengketa
hak milik yang didasarkan atas pembagian waris dan telah dimiliki oleh
para ahli waris yang berhak ;
Menimbang bahwa terhadap eksepsi tersebut Mahkamah Syar’iyah
Aceh berpendapat bahwa Yudex factie telah keliru dalam penetapan
hukum Pasal 49 ayat (3) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 an sich,
dengan tanpa menyertakan ketentuan Pasal 50 ayat (2) Undang-undang
Nomor : 3 tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor : 7
tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang berbunyi : Apabila terjadi
sengketa hak milik sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) yang
subjek hukumnya antara orang-orang yang beragama Islam, objek
Hal. 6 dari 13 hal. Putusan Nomor : 140/Pdt.G/2011/MS-Aceh
sengketa tersebut diputus oleh Pengadilan agama bersama-sama perkara
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 49 ;
Menimbang, bahwa oleh karena itu sengketa kepemilikan harta
( tirkah ) yang diperoleh dari pewaris alm Teuku Bintara Pineung Ibrahim
oleh para ahli warisnya masing-masing merupakan kompentensi absolute
Mahkamah Syar’iyah Sigli maka eksepsi Tergugat, turut Tergugat III dan
turut Tergugat IV dalam perkara a quo tidak berdasarkan hukum maka
eksepsi tersebut harus ditolak ;
Dalam Pokok Perkara
Menimbang, bahwa Majelis hakim tingkat banding setelah mempe-
lajari dan meneliti berkas perkara yang dimintakan banding dan setelah
mempelajari putusan Mahkamah Syar’iyah Sigli Nomor : 209 / Pdt.G /
2011 / MS-Sgi tanggal 29 September 2011, akan memberikan
pertimbangan seperti di bawah ini;
Menimbang, bahwa Pembanding sesuai dengan memori
bandingnya tanggal 14 Desember 2011 intinya keberatan terhadap
putusan Mahkamah Syar’iyah Sigli Nomor : 209 / Pdt.G / 2010 / MS.Sgi
tanggal 29 September 2011 yang pada pokoknya bahwa Yudex factie
telah salah dan keliru dalam menerapkan pembuktian atau kesalahan
pada pelaksanaannya menurut Undang-undang sebagai berikut ;
1. Bahwa Majelis hakim tidak mempertimbangkan keterangan saksi
T.Ibrahim bin T.Mahmud (saksi no.3) yang Penggugat ajukan, pada hal
keterangan saksi tersebut sangat mengetahui dan mampu menjelaskan
hak siapa objek perkara dan jelas menerangkan letak serta luas objek
perkara, dengan pertimbangan saksi cacat formil karena hubungan
kekerabatan yang dekat, pada hal sepupu tidak dilarang bersumpah
untuk menjadi saksi dalam perkara sepupunya ;
Hal. 7 dari 13 hal. Putusan Nomor : 140/Pdt.G/2011/MS-Aceh
2. Pembanding / Penggugat dalam memori bandingnya halaman 4
mengajukan keberatan atas pertimbangan Majelis hakim yang intinya
adalah Majelis hakim telah keliru mempertimbangkan bahwa seseorang
yang dengan itikat baik menguasai sesuatu selama 30 tahun, maka ia
memperoleh hak milik atas sesuatu tersebut tanpa dapat dipaksa untuk
menunjukan asal (alas) haknya ;
3. Pembanding / Penggugat dalam memori bandingnya poin 3 halaman 5
mengajukan keberatan atas pertimbangan Majelis Hakim yang intinya
bahwa Majelis Hakim telah keliru mengadili dan mempertimbangkan
perkara ini karena dalam pertimbangannya menyatakan terbukti
T.Bintara Pineueng telah meninggal dunia, sedangkan dalam amar
putusan tidak dinyatakan mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
4. Pembanding / Penggugat dalam memori bandingnya poin 4 halaman 5
mengajukan keberatan atas pertimbangan Majelis Hakim yang intinya
Majelis Hakim telah kacau balau “beliau” mempertimbangkan mana
Kebun Mon Bumba dan mana objek perkara.
Menimbang bahwa Terbanding / Tergugat sesuai dengan kontra
memori bandingnya tanggal 6 Januari 2012 dan kontra memori banding
dari turut Terbanding I tanggal 27 Desember 2011 pada pokoknya tetap
mempertahankan isi putusan Mahkamah Syar’iyah Sigli tersebut.
Menimbang bahwa Majelis Hakim tingkat banding setelah
mempelajari dan meneliti berkas perkara yang dimintakan banding dan
setelah mempelajari putusan Mahkamah Syar’iyah Sigli Nomor : 209/
Pdt.G /2010/MS.Sgi tanggal 29 September 2011, sepanjang pertimbangan
hukum sudah benar dan memenuhi syarat serta ketentuan hukum maka
pertimbangan hukum dalam perkara a quo dapat disetujui dijadikan
Hal. 8 dari 13 hal. Putusan Nomor : 140/Pdt.G/2011/MS-Aceh
sebagai pertimbangan dan pendapat Mahkamah Syar’iyah Aceh dengan
menambah pertimbangan sebagai berikut ;
Menimbang, bahwa berdasar keseluruhan dari hasil pemeriksaan
Majelis Hakim tingkat pertama dalam perkara ini, Majelis Hakim tingkat
banding telah menemukan fakta yang pada pokonya sebagai berikut ;
- Bahwa Majelis hakim tingkat pertama telah berupaya mendamaikan
Penggugat / Pembanding dengan Tergugat / Terbanding secara
langsung maupun melalui proses mediasi sebagaimana
diamanatkan oleh Pasal 154 ayat (1) RBg jo Peraturan Mahkamah
Agung RI Nomor : 1 tahun 2008, namun pada akhirnya ternyata
tetap tidak berhasil (vide berita acara persidangan tanggal 20 April
2011);
- Bahwa Tergugat turut Tergugat III dan turut Tergugat IV telah
mengakui alm Teuku Bintara Pineueng Ibrahim telah meninggal
dunia pada tahun 1953 ;
- Bahwa Teuku Bintara Pineung telah meninggalkan harta warisan
( tirkah ) dan telah dibagikan kepada semua ahli warisnya pada
tahun 1955 di Medan ;
- Bahwa harta tirkah berupa Kebon Mom Bumba (KMB) merupakan
salah satu tirkah alm Teuku Bintara Pineung Ibrahim menjadi
bagian atau hak dari beberapa ahli waris salah satunya adalah
Penggugat ;
- Bahwa bagian Teuku Mahmud bin alm Teuku Bintara Pineung
Ibrahim telah dibagikan kepada ahli warisnya masing-masing pada
tahun 1987 ( Tergugat I dan turut Tergugat III) ;
Hal. 9 dari 13 hal. Putusan Nomor : 140/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Menimbang bahwa keberatan yang diajukan Pembanding /
Penggugat dalam memori bandingnya dapat dipertimbangkan sebagai
berikut ;
Menimbang bahwa keberatan Pembanding tentang keterangan
saksi T.Ibrahim bin T Mahmud yang tidak dipertimbangkan oleh Hakim
tingkat pertama karena saksi tersebut cacat formil Majelis hakim tingkat
banding berpendapat bahwa saksi tersebut adalah sesuai dengan
maksud yang dikandung Pasal 172 ayat (1) R.Bg. berbunyi tidak boleh
didengar sebagai saksi bagi mereka yang mempunyai hubungan
kekeluargaan dalam garis lurus karena sedarah atau karena perkawinan
dengan salah satu pihak karena T Ibrahim bin T Mahmud adalah anak
kakak Penggugat / Pembanding satu ayah lain ibu sebagaimana yang
dinyatakan dalam posita gugatannya angka 1 huruf a, dengan demikian
keberatan Penggugat / Pembanding tidak beralasan maka harus di
kesampingkan.
Menimbang bahwa setentang Majelis hakim tingkat pertama telah
keliru yang mengaitkan Pasal 1963 buku IV KUH Perdata dalam perkara a
quo karena pasal tersebut bertentangan dengan Peraturan Mahkamah
Agung RI Nomor : 7 K / SIP / 1973, tanggal 27 Pebruari 1975 yang intinya
tidak ada batas waktu dalam menggugat harta warisan Majelis Hakim
tingkat banding mempertimbangkan bahwa Pembanding / Penggugat
keliru dan tidak relevan mengutip Yurisprudensi tersebut karena Majelis
Hakim mendasari pertimbangan dengan pasal 1963 BW maksudnya
adalah cara seseorang memperoleh hak milik antara lain seseorang telah
30 tahun menguasai sesuatu benda tidak bergerak tanpa ada gugatan
dari pihak manapun, sedangkan Yurisprudensi yang dikutip Pembanding /
Penggugat menjelaskan tentang kadaluarsa menggugat harta warisan,
Hal. 10 dari 13 hal. Putusan Nomor : 140/Pdt.G/2011/MS-Aceh
oleh karena itu keberatan Pembanding tidak beralasan, Majelis hakim
tingkat banding harus mengenyampingkannya.
Menimbang bahwa setentang Majelis hakim tingkat pertama telah
keliru mengadili dan mempertimbangkan perkara a quo karena dalam
pertimbangannya menyatakan terbukti T Bintara Pineung telah meninggal
dunia, sedangkan dalam amar putusan tidak mengabulkan gugatan
Penggugat / Pembanding sebagian, Majelis hakim tingkat banding
menyetujui dan membenarkan pertimbangan dan putusan Majelis hakim
tingkat pertama tersebut, karena inti gugatan ini bukan penetapan ahli
waris tetapi gugatan ini adalah terkait dengan harta perolehan dari
pembagian waris pada tahun 1955, berhubung keberadaan objek
terperkara yang di gugat oleh Pembanding / Penggugat dinyatakan tidak
terbukti gugatannya di tolak, maka menetapkan ahli waris dari alm.
T. Bintara Pineung tidak ada urgensi dan kepentingan hukumnya dan
harus di kesampingkan;
Menimbang bahwa keberatan tentang mana objek perkara dan
yang mana pula Kebun Mon Bumba, sedangkan Majelis Hakim tingkat
pertama telah melakukan pemeriksaan setempat ( Gereekhttelijk plaat
sop nering), Majelis hakim tingkat banding menyetujui dan membenarkan
pertimbangan Majelis hakim tingkat pertama tersebut karena hasil
pemeriksaan setempat dalam perkara a quo yang memperjelas bahwa
objek perkara kabur yang konsekwensinya gugatan ditolak disebabkan
Penggugat / Pembanding dan saksi-saksi tidak mengetahui secara pasti
berapa luas Kebun Mon Bumba dan Penggugat / Pembanding tidak
dapat menunjuk objek perkara yang digugatnya sebagian kecil dari tanah
yang termasuk dalam tanah Kebun Mon Bumba ;
Hal. 11 dari 13 hal. Putusan Nomor : 140/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
tersebut diatas Majelis hakim tingkat banding berkesimpulan putusan
Mahkamah Syar’iyah Sigli Nomor : 209 / Pdt.G /2010/MS.Sgi tanggal
29 September 2011 , sudah tepat dan benar sehingga patut dikuatkan.
Menimbang, bahwa dalam musyawarah Majelis hakim tingkat
banding terdapat perbedaan pendapat ( dissenting opinion) sebagai
berikut ;
Menimbang bahwa pendapat hakim anggota Drs. A. Mu’thi, MH
Yudex factie tingkat pertama telah menolak seluruh gugatan Penggugat
padahal dalil gugatan Penggugat pada angka 2 dan angka 3 telah diakui
oleh Tergugat, turut Tergugat III dan turut Tergugat IV karenanya harus
dinyatakan telah terbukti ;
Bahwa Yudex faxtie tingkat pertama kurang atau pertimbangan
hukumnya tidak lengkap (Onvoldonde gemotiveerd) dan tidak mengadili
seluruh bagian dari setiap petitum gugatan Penggugat (angka 7 sampai
dengan angka 17) merupakan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 189
ayat (2) R.Bg ;
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka
Drs. A Mu’thi, MH berpendapat bahwa putusan Yudex factie tingkat
pertama harus dibatalkan dengan mengadili sendiri ;
Menimbang bahwa oleh karena terdapat perbedaan pendapat
dalam Majelis hakim tingkat banding yaitu Drs. A Mu’thi, MH menyatakan
berbeda pendapat dengan suara terbanyak dan telah diusahakan dengan
sungguh-sungguh tetapi tidak tercapai mufakat maka berdasarkan Pasal
14 ayat (3) Undang-undang Nomor : 48 tahun 2009 jis Yurisprudensi
Mahkamah Agung RI Nomor : 45 / PK / Pid / HAM .ADHOC/2004 tanggal 4
Nopember 2004 dan Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administerasi
Hal. 12 dari 13 hal. Putusan Nomor : 140/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Peradilan Agama Majelis hakim tingkat banding mengambil suara
terbanyak dengan menguatkan putusan tingkat pertama ;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 192 ayat (1)
R.Bg. semua biaya yang timbul dalam perkara banding dibebankan
kepada pembanding ;
Mengingat Pasal-Pasal dari Peraturan Perundang-undangan dan
ketentuan-ketentuan hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini;
MENGADILI
Menerima permohonan banding Pembanding (H. Teuku Noekman
Bin T. Bintara Pineung Ibrahim);
Menguatkan putusan Mahkamah Syar’iyah Sigli Nomor :
209/Pdt.G/2010/MS-Sgi tanggal 29 September 2011 M bertepatan
dengan tanggal 1 Dzulqaidah 1432 H ;
Menghukum Pembanding membayar biaya perkara pada tingkat
banding sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis
Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari Kamis tanggal15 Maret 2012
Miladiyah bertepatan dengan tanggal 22 Rabiul Akhir 1433 Hijriyah, oleh
kami Dra. Masdarwiaty MA Hakim Tinggi yang ditunjuk sebagai Ketua
Majelis, Drs. A Mu’thi . M H. dan Drs. Asri Damsy SH. masing-masing
sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari itu juga dalam sidang
terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut yang didampingi para
Hakim Anggota dan dibantu oleh Drs. Azmi sebagai Panitera Pengganti
tanpa dihadiri pihak-pihak yang berperkara.
Hal. 13 dari 13 hal. Putusan Nomor : 140/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Hakim Anggota : Ketua Majelis,
DRS. A MU’THI. M H DRA. MASDARWIATY.MA
DRS. ASRI DAMSY.SH
Panitera Pengganti,
DRS. AZMI Perincian Biaya Banding :
1. Materai ............................................ Rp. 6.000,- 2. Redaksi .......................................... Rp. 5.000,- 3. Leges .............................................. Rp. 5.000,- 4. Biaya Proses ................................... Rp.134.000,-
J u m l a h ....................................... Rp. 150.000,- ------------------------------(seratus lima puluh ribu rupiah)-------------------------