p ph pasal22234215 2013

48
Obyek PPh Pasal 23 Tidak mengenal batasan jumlah uang Dikenakan dari penghasilan bruto berapapun jumlahnya Dikenakan atas pembayaran atau pembebanan jasa, sewa, bunga, dividen, royalti, dan hadiah yang telah diterimanya Pemotong terdiri dari WP Badan yang membayarkan uang atau membebankan atas jasa sewa selain tanah, bangunan dan kapal, dan yang disebut diatas. WP OP yang menggunakan pembukuan atau ditunjuk oleh DJP, mis: dokter

Upload: arif-fauzi

Post on 14-Jan-2017

303 views

Category:

Government & Nonprofit


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: P ph pasal22234215 2013

Obyek PPh Pasal 23

• Tidak mengenal batasan jumlah uang• Dikenakan dari penghasilan bruto berapapun jumlahnya• Dikenakan atas pembayaran atau pembebanan jasa,

sewa, bunga, dividen, royalti, dan hadiah yang telah diterimanya

• Pemotong terdiri dari WP Badan yang membayarkan uang atau membebankan atas jasa sewa selain tanah, bangunan dan kapal, dan yang disebut diatas. WP OP yang menggunakan pembukuan atau ditunjuk oleh DJP, mis: dokter

Page 2: P ph pasal22234215 2013

Tarif PPh Pasal 23

No

Jenis Penghasilan Tarif PPh 23 - (bagi WP ber-

NPWP) (%)

Tarif PPh 23( yg tdk ber

NPWP ) (%)

(1) (2) (3) (4)

1 Dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf g UU PPh

15% dari Jumlah bruto

30% dari jumlah bruto

2 Bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f UU PPh;

15% dari jumlah bruto

30% dari jumlah bruto

3 Royalti 15% dari jumlah bruto

30% dari jumlah bruto

Page 3: P ph pasal22234215 2013

Tarif PPh Pasal 234. Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang

telah dipotong PPh 2115% dari jumlah

bruto30% dari

jumlah bruto

5. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta yang telah dikenai PPh Final pasal 4 (2)

2 % dari jumlah brutotidak

termasuk PPN

4% dari jumlah bruto tidak

termasuk PPN

6. Imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi (*), jasa konsultan

2% dari jumlah bruto tidak termasuk

PPN

4% dari jumlah bruto tidak

termasuk PPN

Page 4: P ph pasal22234215 2013

Tarif PPh pasal 237 Jasa lain selain jasa yang telah dipotong

Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan PMK-244/PMK.03/2008

2% dari Jumlah bruto tidak termasuk PPN

4% dari jumlah bruto tidak termasuk PPN

a Jasa penilai (appraisal);

b Jasa aktuaris;

c Jasa akuntansi, pembukuan, dan asestasi laporan keuangan;

Page 5: P ph pasal22234215 2013

Tarif PPh pasal 23d Jasa perancang (design); 2% 4%

e Jasa pengeboran (drilling) di bidang penambangan minyak dan gas bumi (migas), kecuali yang dilakukan oleh bentuk usaha tetap;

f Jasa penunjang di bidang penambangan migas :1) jasa penyemenan dasar (primary cementing) yaitu penempatan bubur semen secara tepat diantara pipa selubung dan lubung sumur;2) jasa penyemenan perbaikan (remedial cementing), yaitu penempatan bubur semen

Page 6: P ph pasal22234215 2013

Tarif PPh Pasal 233) jasa pengontrolan pasir (sand control), yaitu jasa yang menjamin bahwa bagian-bagian formasi yang tidak terkonsolidasi tidak akan ikut terproduksi ke dalam rangkaian pipa produksi dan menghilangkan kemungkinan tersumbatnya pipa; 4) jasa pengasaman (matrix acidizing), yaitu pekerjaan untuk memperbesar daya tembus formasi yang menaikan produktivitas dengan jalan menghilangkan material penyumbat yang tidak diinginkan; 5) jasa peretakan hidrolika (hydraulic), yaitu pekerjaan yang dilakukan dalam hal cara pengasaman tidak cocok, misalnya perawatan pada formasi yang mempunyai daya tembus sangat kecil;

2% 4%

Page 7: P ph pasal22234215 2013

Tarif PPh Pasal 236) jasa nitrogen dan gulungan pipa (nitrogen dan coil tubing), yaitu jasa yang dikerjakan untuk menghilangkan cairan buatan yang berada dalam sumur baru yang telah selesai, sehingga aliran yang terjadi sesuai dengan tekanan asli formasi dan kemudian menjadi besar sebagai akibat dari gas nitrogen yang telah dipompakan ke dalam cairan buatan dalam sumur; 7) jasa uji kandung lapisan (drill stem testing), penyelesaian sementara suatu sumur baru agar dapat mengevaluasi kemampuan berproduksi; 8 ) jasa reparasi pompa reda (reda repair); 9) jasa pemasangan instalasi dan perawatan;

2% 4%

Page 8: P ph pasal22234215 2013

Tarif PPh Pasal 2310) jasa penggantian peralatan/material; 11) jasa mud logging, yaitu memasukkan lumpur ke dalam sumur; 12) jasa mud engineering; 13) jasa well logging & perforating; 14) jasa stimulasi dan secondary decovery; 15) jasa well testing & wire line service; 16) jasa alat kontrol navigasi lepas pantai yang berkaitan dengan drilling; 17) jasa pemeliharaan untuk pekerjaan drilling; 18 ) jasa mobilisasi dan demobilisasi anjungan drilling; 19) jasa lainnya yang sejenisnya di bidang pengeboran migas.

2% 4%

Page 9: P ph pasal22234215 2013

Tarif PPh Pasal 23g Jasa penambangan dan jasa penunjang di bidang

penambangan selain migas :1) jasa pengeboran;2) jasa penebasan;3) jasa pengupasan dan pengeboran;4) jasa penambangan;5) jasa pengangkutan/ sistem transportasi, kecuali jasa angkutan umum;6) jasa pengolahan bahan galian;7) jasa reklamasi tambang;8 ) jasa pelaksanaan mekanikal, elektrikal, manufaktur, fabrikasi dan penggalian/pemindahan tanah;9) jasa lainnya yang sejenis di bidang pertambangan umum

2% 4%

Page 10: P ph pasal22234215 2013

Tarif PPh Pasal 23h Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar

udara:1) bidang aeronautika, termasuk : a) jasa pendaratan, penempatan, penyimpanan pesawat udara dan jasa lain sehubungan dengan pendaratan pesawat udara;b) jasa penggunaan jembatan pintu (avio bridge);c) jasa pelayanan penerbangan;d) jasa ground handling, yaitu pengurusan seluruh atau sebagian dari proses pelayanan penumpang dan bagasinya serta kargo, yang diangkut dengan pesawat, udara baik yang berangkat maupun yang datang, selama pesawat udara di darat;e) jasa penunjang lain di bidang aeronautika.

2% 4%

Page 11: P ph pasal22234215 2013

Tarif PPh Pasal 232) bidang non-aeronatika, termasuk : a) jasa catering di pesawat dan jasa pembersihan pantry pesawat;b) jasa penunjang lain di bidang non-aeronautika .

2% 4%

Page 12: P ph pasal22234215 2013

Tarif PPh Pasal 23I Jasa penebangan hutan; 2% 4%

J Jasa pengolahan limbah;

K Jasa penyedia tenaga kerja (outsourcing services);

L Jasa perantara dan/atau keagenan;

M Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yang dilakukan oleh Bursa Efek, KSEI dan KPEI;

N Jasa custodian/ penyim panan/penitipan, kecuai yang dilakukan oleh KSEI;

O Jasa pengisian suara (dubbing) dan/atau sulih suara

P Jasa mixing film

Page 13: P ph pasal22234215 2013

Tarif PPh Pasal 23Q Jasa sehubungan dengan software komputer,

termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan;2% 4%

R Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, dan/atau TV kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;

S Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, perawatan, listrik, telepon, air, gas, AC, TV Kable, alat transportasi/kendaraan dan/atau bangunan selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;

Page 14: P ph pasal22234215 2013

Tarif PPh Pasal 23T Jasa maklon:jasa pemberian jasa dalam rangka

proses penyelesaian suatu barang tertentu yg proses pengerjaannya dilakukan oleh pihak pemberi jasa (disubkontrakkan), yang spesifikasi, bahan baku dan atau barang 1/2 jadi dan atau bahan penolong/pem bantu yang akan diproses sebagian atau seluruhnya disediakan oleh pengguna jasa, dan kepemilikan atas barang jadi berada pada pengguna jasa

2% 4%

U Jasa penyelidikan dan keamanan;

V Jasa penyelenggara kegiatan(eo); yaitu kegiatan usaha yang dilakukan oleh pengusaha jasa penyelenggara kegiatan meliputi antara lain penyelenggaraan pameran, konvensi, pagelaran musik, pesta, seminar, peluncuran produk, konferensi pers, dan kegiatan lain yang memanfaatkan jasa eo

Page 15: P ph pasal22234215 2013

Tarif PPh Pasal 23w Jasa pengepakan; 2% 4%

X Jasa penyediaan tempat dan / atau waktu dalam media masa, media luar ruang atau media lain untuk penyampaian informasi;

Y Jasa pembasmian hama;

Z Jasa kebersihan atau cleaning service;

Aa Jasa catering atau tata boga

Page 16: P ph pasal22234215 2013

Dikecualikan dari pemotongan PPh Pasal 23

a. penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank;b. sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa

guna usaha dengan hak opsi;c. dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf f UU

PPh dan dividen yang diterima oleh orang pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2c) UU PPh;

d. bagian laba sesuai dalam Pasal 4 ayat (3) huruf i UU PPh;e. SHU koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggotanya;f. penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan usaha atas

jasa keuangan yang berfungsi sebagai penyalur pinjaman dan/atau pembiayaan yang terdiri dari :

1. Perusahaan pembiayaan yang merupakan badan usaha di luar bank dan lembaga keuangan bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dan telah memperoleh ijin usaha dari MenKeu

2. BUMN atau BUMD yang khusus didirikan untuk memberikan sarana pembiayaan bagi usaga mikro, menengah dan koperasi, termasuk PT (Persero) Permodalan Madani.

Page 17: P ph pasal22234215 2013

Pemungut PPh Pasal 22PMK No 224/PMK.011/2012

• Bank Devisa dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, atas impor barang;

• Bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai pemungut pajak pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Instansi atau lembaga Pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya berkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang;

• Bendahara pengeluaran untuk pembayaran yang dilakukan dengan mekanisme uang persediaan (UP)

• Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat penerbit Surat Perintah Membayar yang diberi delegasi oleh KPA, untuk pembayaran kepada pihak ketiga yang dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung (LS);

Page 18: P ph pasal22234215 2013

Pemungut PPh Pasal 22• Badan Usaha Milik Negara yaitu badan usaha yang

seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, yang meliputi :

• PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Hutama Karya (Persero), PT Krakatau Steel (Persero); dan

• Bank-bank Badan Usaha Milik Negara

Page 19: P ph pasal22234215 2013

Pemungut PPh pasal 22• Badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri

semen, industri kertas, industri baja, dan industri otomotif, Farmasi, ATPM/APM/Importir Umum yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak, atas penjualan hasil produksinya di DNi;

• Produsen atau importir bahan bakar minyak, gas, dan pelumas atas penjualan bahan bakar minyak, gas, dan pelumas.

• Industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor perhutanan, perkebunan, pertanian, dan perikanan yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak atas pembelian bahan-bahan untuk keperluan industri atau ekspor mereka dari pedagang pengumpul.

• Wajib Pajak Badan yang melakukan penjualan barang yang tergolong sangat mewah.

Page 20: P ph pasal22234215 2013

Tarif PPh Pasal 22No Jenis Kegiatan Tarif bagi WP

ber-NPWP (*)Sifat

1 Impor Barang :

- Importir – API- Khusus untuk Tepung terigu,

kacang kedelai dan gandum

2,5% dari nilai Impor

0,5% dari nilai Impor

Tidak Final

- Importir – non API 7,5% dari nilai Impor

- Yang tidak dikuasai (Barang Impor yang dilelang DJBC

7,5% dari harga jual lelang

(*) bagi WP yang tidak ber-NPWP akan dipungut

PPh dengan tariff 2x lipat (lebih tinggi 100%)

Page 21: P ph pasal22234215 2013

Tarif PPh Pasal 222 Pembayaran atas pembelian

barang oleh pemungut PPh 22 (bendaharawan dan BUMN tertentu serta bank BUMN)

1,5% dari harga pembelian

Tidak Final

3 Penjualan brg produksi :

- Industri Semen 0,25% dari DPP PPN Tidak Final

- Industri Kertas 0,10% dari DPP PPN

- Industri Baja- Industri Farmasi

0,30% dari DPP PPN

- Industri Otomotif- ATPM/APM/Importir umum

kenda bermotor

0,45% dari DPP PPN

Page 22: P ph pasal22234215 2013

Tarif PPh Pasal 224 Penjualan barang produksi oleh

produsen/importir BBM, Gas dan pelumas atas penjualan BBM, Gas dan Pelumas

SPBU Swasta

SPBU Pertamina

- Premium 0,3% 0,25% Penyerahan kepada Agen bersifat final

- Solar 0,3% 0,25%

- Permix/Super TT 0,3% 0,25%

- Pertamax 0.3% 0,25%

- Gas LPG 0.3% 0,3%

- Pelumas 0.3% 0,3%

5 Pembelian bahan untuk keperluan industri atau ekspor dari pedagang pengumpul

0,25% dari harga beli sebelum PPN

Tidak Final(PerDirjen23/

PJ/2009)

6 Penjualan barang yang tergolong sangat mewah **)

5% dari harga jual tidak termasuk PPN

Tidak Final

Page 23: P ph pasal22234215 2013

Barang yang tergolong sangat mewahPMK 253/PMK.03/2008

• pesawat udara pribadi dengan harga jual lebih dari Rp 20.000.000.000,00 (dua puluh milyar rupiah);

• kapal pesiar dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah);

• rumah beserta tanahnya dengan harga jual atau harga pengalihannya lebih dari Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) dan luas bangunan lebih dari 500 m2 (lima ratus meter persegi);

• apartemen, kondominium, dan sejenisnya dengan harga jual atau pengalihannya lebih dari Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) dan/atau luas bangunan lebih dari 400 m2 (empat ratur meter persegi)

• kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari 10 orang berupa sedan, jeep, sport utility vehicle  (SUV), multi purpose vehicle (MPV), minibus dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) dan dengan kapasitas silinder lebih dari 3.000 cc.

Page 24: P ph pasal22234215 2013

Dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22a. Impor barang dan atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan tidak terutang Pajak PenghasiIan; b. Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan atau PPN; 1) barang perwakilan negara asing beserta para pejabatnya yang bertugas di

Indonesia berdasarkan atas timbal balik;2) barang untuk badan internasional yang diakui dan terdaftar pada pemerintah

beserta pejabatnya yang bertugas di Ind dan tidak memegang paspor Ind;3) barang kiriman hadiah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial, atau

kebudayaan; 4) barang urituk keperluan museum, kebun binatang, dan tempat lain semacam

itu yang terbuka untuk umum; 5) barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan; 6) barang untuk keperluan khusus kaum tunanetra dan penyandang cacat; 7) peti atau kemasan lain yang berisi jenazah atau abu jenazah; 8 ) barang pindahan; 9) barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas, dan

barang kiriman sampai batas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan Pabean; (US$250/orang atau US$1000/keluarga)

10) barang yang diimpor oleh Pemerintah Pusat atau Pemda yang ditujukan untuk kepentingan umum;

Page 25: P ph pasal22234215 2013

Dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 2211) persenjataan, amunisi, dan pelengkapan militer termasuk Suku cadang bagi

keperluan pertahanan dan keamanan negara;12) barang dan bahan yang dipergunakan untuk menghasilkan barang bagi

keperluan pertahanan dan keamanan negara; 13) vaksin Polio dalam rangka pelaksanaan program PIN; 14) buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran agama; 15) kapal laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau, dan kapal angkutan

penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda, kapal penangkap ikan, kapal tongkang, dan suku cadang serta alat keselamatan pelayaran atau alat keselamatan manusia yang diimpor dan digunakan oleh Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional atau perusahaan penangkapan ikan nasional;

16) pesawat udara dan suku cadang serta alat keselamatan penerbangan atau alat keselamatan manusia, peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan yang diimpor dan digunakan oleh Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional;

17) kereta api dan suku cadang serta peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan serta prasarana yang diimpor dan digunakan PT KAI;

18 ) peralatan yang digunakan untuk penyediaan data batas dan photo udara wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia.

19) barang untuk kegiatan hulu Minyak dan Gas Bumi yang importasinya dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama

Page 26: P ph pasal22234215 2013

Dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22

c.Impor sementara, jika pada waktu impornya nyata-nyata dimaksudkan untuk diekspor kembali;

d.Impor kembali (re-impor), yang meliputi barang-barang yang telah diekspor kemudian diimpor kembali dalam kualitas yang sama atau barang-barang yang telah diekspor untuk keperluan perbaikan, pengerjaan dan pengujian, yang telah memenuhi syarat yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

e. Pembayaran yang dilakukan oleh pemungut pajak oleh bendaharawan :

• Pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah) dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah;

• Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, pelumas, air minum/PDAM dan benda-benda pos.

Page 27: P ph pasal22234215 2013

Dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22

• Pembayaran yang dilakukan oleh pemungut pajak BUMN tertentu dan Bank BUMN yang jumlahnya paling banyak Rp10.000.000,00 dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah

• Pembayaran untuk pembelian gabah dan/atau beras oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (BULOG);

• Emas batangan yang akan diproses untuk menghasilkan barang perhiasan dari emas untuk tujuan ekspor;

• Pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Page 28: P ph pasal22234215 2013

PPh pasal 4 ayat 2

• Penghasilan berupa bunga deposito, tabungan lainnya, penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya dibursa efek dan pengalihan hak atas tanah dan bangunan dan pendapatan tertentu lainnya diatur oleh peraturan pemerintah

• PPh tersebut diatas pada umumnya bersifat final

Page 29: P ph pasal22234215 2013

Pendapatan sewa tanah dan bangunan

• PP 29 tahun 1996 jo, PP No. 5 Tahun 2002, KMK No. 120/ KMK.03/2002 dan Kep-227/PJ./2002

• Harga sewa adalah balas jasa atas sewa ruangan dan atau tanah dalam keadaan kosong, yang dapat ditagih dimuka atau dibelakang sesuai perjanjian

• Service charge adalah balas jasa sewa ruangan yang terdiri dari biaya listrik, air, keamanan, kebersihan, dan biaya administrasi.

• Jumlah bruto nilai persewaan adalah semua jumlah yang dibayarkan atau terutang oleh pihak yang menyewa dengan nama dan dalam bentuk apapun

• Sewa ruangan dan atau tanah yang dimiliki oelh WP Badan atau pemilik tanah dan bangunan adalah WP Badan, maka atas penghasilan yang diterimanya harus dipotong, disetor dan dilaporkan pihak lain

• Sejak 1 Mei 2002, PPh yang harus dipotong adalah 10% dari penghasilan bruto dan bersifat final

Page 30: P ph pasal22234215 2013

Penjualan saham di bursa efek

• PP 41 Tahun 1994 jo 14 tahun 1997 dan KMK 282/KMK.04/1997

• Atas penjualan transaksi saham yang dilakukan oleh penjual pada umumnya dikenakan 0.1% dari jumlah bruto nilai transaski penjualan saham di bursa efek

• Apabila penjualan saham di bursa efek juga merupakan penjualan saham pendiri, maka diberika tambahan pengenaan PPh sebesar 0.5% dari jumlah bruto nilai saham pada saat penawaran perdana (initial public offering)

Page 31: P ph pasal22234215 2013

Pendapatan bunga yang berasal dari bank

• Atas penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI dipotong PPh yang bersifat final

• Termasuk bunga yang harus diterima atau diperoleh dari deposito dan tabungan yang ditempatkan di LN melalui bank yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia

• Dikenakan pajak final sebesar 20% dari jumlah bruto, terhadap WP dalam negeri dan BUT

• Dikenakan pajak final sebesar 20% dari jumlah bruto atau dengan tarif berdasarkan P3B yang berlaku, untuk WP LN

• Dasar hukum : PP No.131 /2000 Jo KMK No 51 /KMK.04/2001

Page 32: P ph pasal22234215 2013

Hadiah Undian

• Atas penghasilan berupa hadian undian dengan nama dan dalam bentuk apapun dipotong dan dipungut PPh 25 % dari jumlah bruto hadiah undian berupa nilai uang atau nilai pasar jika berbentuk barang dan bersifat final

• Hadiah undian adalah hadiah dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diberikan melalui undian

• Dasar hukum : PP No.132/2000

Page 33: P ph pasal22234215 2013

PP 51 tahun 2008Jasa konstruksi

Pelaksanaan

Perencanaan

Pengawasan

Usaha kecil 2% 4% 4%

Usaha besar/menengah

3% 4% 4%

Non Kualifikasi

4% 6% 6%

Page 34: P ph pasal22234215 2013

PPh atas bunga simpanan koperasi (PP No 15/2009)

• Penghasilan berupa bunga simpanan koperasi yang dibayarkan kepada anggota koperasi orang pribadi dikenai PPh yang bersifat final

• Bunga s/d Rp240.000/bulan dikenakan 0%• Bunga lebih dari Rp240.000/bulan dikenakan

10%• Contoh : Bulan januari dibayarkan bunga

sebesar Rp240.000, PPh terutang Rp0• Bulan Februari dibayarkan bunga sebesar

Rp250.000, maka PPh terutang Rp25.000,-

Page 35: P ph pasal22234215 2013

PPh atas bunga obligasi (PP No 16/2009)

• Bunga obligasi dengan kupon :a. 15% bagi WPDN dan BUTb. 20% atau sesuai P3B bagi WPLN selain BUTdari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan obligasi

• Diskonto dari obligasi dengan kupona. 15% bagi WPDN dan BUTb. 20% atau sesuai P3B bagi WPLN selain BUTdari selisih lebih harga jual atau nilai nominal diatas harga perolehan, tidak termasuk bunga berjalan

Page 36: P ph pasal22234215 2013

Lanjutan …• Diskonto dari obligasi tanpa bunga

a. 15% bagi WPDN dan BUTb. 20% atau sesuai P3B bagi WPLN selain BUTdari selisih lebih harga jual atau nilai nominal diatas harga perolehan obligasi

• Bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh WP Reksadana terdaftar pada Bapepam dan LKa. 0% untuk tahun 2009 s/d 2010b. 5% untuk tahun 2011 s/d 2013c. 15% untuk tahun 2014 dst

Page 37: P ph pasal22234215 2013

Lanjutan …

• Pemotong PPh :a.Penerbit obligasi atau kustodian selaku agen

pembayaran yang ditunjuk atas bunga dan/atau diskonto yang diterima pemegang obligasi pada saat jatuh tempo

b.Perusahaan efek, dealer, atau bank selaku pedagang perantara dan/atau pembeli atas bunga dan diskonto yang diterima penjual obligasi pada saat transaksi

Page 38: P ph pasal22234215 2013

PPh atas dividen yang diterima atau diperoleh WPOPDN (PP No.19/2009)

• Penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh WPOPDN dikenai PPh sebesar 10% dan bersifat final

• Pemotong pajak adalah pihak yang membayar atau pihak lain yang ditunjuk selaku pembayar dividen

Page 39: P ph pasal22234215 2013

PPh atas penghasilan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan (PP no.71/2008)

• Dikenakan tarif 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yaitu nilai yang tertinggi antara nilai berdasarkan akta pengalihan hak dan NJOP

• Dikenakan tarif 1%dari jumlah bruto nilai pengalihan atas pengalihan rumah sederhana dan rumah susun sederhana yang dilakukan oleh pengusaha yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan

Page 40: P ph pasal22234215 2013

Lanjutan …• Tidak dikenakan PPh 1.OP yang mempunyai penghasilan dibawah PTKP yang

melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan jumlah bruto pengalihannya kurang dari Rp60.000.000 dan bukan jumlah yang dipecah-pecah

2.OP atau badan atas pengalihan kepada pemerintah3.OP dan atau badanyang melakukan hibah kepada

keluarga sedarah garis lurus satu derajat, badan keagamaan, pendidikan sosial asalkan tidak mempunyai hubungan usaha, pekerjaan dan kepemilikan

4.Pengalihan hak karena warisan

Page 41: P ph pasal22234215 2013

PPh Pasal 26

• Pemotongan PPh pasal 26 ditujukan terhadap jenis penghasilan yang diterima/diperoleh Subyek Pajak Luar Negeri

• Tidak semua penghasilan yang dibayarkan ke luar negeri akan di potong PPh pasal 26 namun dilihat apakah adan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) atau tax treaty

Page 42: P ph pasal22234215 2013

Obyek Ph WP Luar Negeri

• Dikenakan tarif 20% dari jumlah bruto (final) yaitu :1. Dividen2. Bunga3. Royalti4. Sewa5. Imbalan sehubungan dg jasa, pekerjaan, kegiatan,

hadiah dan penghargaan, pensiun dan pembayaan berkala lainnya

6. Premi swap dan transaksi lindung lainnya7. Keuntungan karena pembebasan utang

Page 43: P ph pasal22234215 2013

Obyek Ph WP Luar Negeri

• 20% dari perkiraan penghasilan neto (final)

1. Penghasilan dari penjualan harta di Ind. Kecuali yang diatur dalam pasal 4(2)

2. Premi asuransi/reasuransi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi LN

Page 44: P ph pasal22234215 2013

Penghasilan dari penjualan harta

• Penghasilan yang dimaksud adalah penghasilan dari penjualan barang oleh WP Luar Negeri (PMK 82/PMK.03/2009 dan Perdirjen nomor 52/PJ./2009)

• Besarnya persentase penghasilan neto atas penghasilan dari penjualan saham adalah 25% dari harga jual sehingga besarnya pajak yang terutang adalah 5% x harga jual

Page 45: P ph pasal22234215 2013

Ph premi asuransi yang dibayarkan kpd perusahaan Asuransi LN

Jenis Premi Ph neto Tarif efektifPremi yg dibayarkan kpd perusahaan asuransi di LN

50% x premi yg dibayar

10%

Premi yang dibayarkan kpd perush asuransi LN oleh Perush asuransi yg berkedudukan di Ind

10% x premi yang dibayar

2%

Premi yg dibayarkan kpd perush asuransi LN oleh perush reasuransi yg berkedudukan di Ind

5% x premi yg dibayar

1%

Page 46: P ph pasal22234215 2013

Obyek Ph WP Luar Negeri

• 20% dari Penghasilan Kena Pajak dikurangi PPh BUT (final)

1. PKP setelah dikurangi PPh BUT di Indonesia kecuali penghasilan tersebut ditanam kembali di Indonesia.

Page 47: P ph pasal22234215 2013

PPh Pasal 15Penerima

Penghasilan Dasar Pengenaan Pajak Tarif Pajak

Sifat Pemotongan Referensi

Perusahaan pelayaran dalam negeri

Semua imbalan / nilai penggantian berupa uang / nilai uang yg diterima/diperoleh dari pengangkutan orang dan/ barang

1,2% Final Kepmenkeu 416/KMK.04/1996SE-29/PJ.4/1996

Wajib Pajak Luar Negeri yang Mempunyai Kantor Perwakilan Dagang di Indonesia

semua nilai pengganti atau imbalan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak luar negeri yang mempunyai kantor perwakilan dagang di Indonesia dari penyerahan barang kepada orang pribadi atau badan yang berada atau bertempat kedudukan di Indonesia.

0,44%(1% x 30%) + (0,7% x 20%)

Final KMK No. 634/KMK.04/1994 dan KEP-667/PJ./2001

Perusahaan pelayaran atau penerbangan luar negeri

Semua nilai pengganti / imbalan yg diterima / diperoleh dari pengangkutan orang / barang yg dimuat dari / menuju satu / lebih pelabuhan di indonesia ke luar negeri / sebaliknya

2,64% Final Kepmenkeu417/KMK.04/1994SE-32/PJ.4/1996

Page 48: P ph pasal22234215 2013

PPh Pasal 15Penerima

Penghasilan Dasar Pengenaan Pajak Tarif Pajak

Sifat Pemotongan Referensi

Maklon International di bidang produksi mainan anak-anak

jasa pembuatan atau perakitan barang berupa produk mainan anak-anak, dengan bahan-bahan, spesifikasi, petunjuk teknis dan penentuan imbalan jasa dari pihak pemesan yang berkedudukan di luar negeri dan mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak

2,1% Final KMK No.543/KMK.03/2002

475/1996 pnerbang dn248/1996 BOT