p. ibnu

8
1. Hukum sebagai objek dari ilmu hukum juga merupakan suatu ilmu yang diperoleh dengan aktifitas kajian dan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode tertentu. Pada mulanya orang mengkaji hukum melalui metode yuridis dogmatis. Dalam hal ini hukum diartikan sebagai sesuatu yang otonom yang tidak mendapat pengaruh dari faktor-faktor lainnya di luar hukum. Namun, berkembangnya ilmu-ilmu sosial dengan metode empirisnya sedikit banyak berpengaruh terhadap penelitian hukum. Penelitian hukum yang yuridis dogmatis itu dianggap tidak ilmiah, karena masih dalam tataran berfikir secara rasional dan tidak mendapat dukungan data secara empiris. Ilmu-ilmu sosial menganggap bahwa berfikir secara rasional harus diikuti dengan berfikir secara empiris. Gabungan kedua model berfikir itulah oleh mereka dikatakan sebagai sesuatu yang ilmiah. 2. Filsafat ilmu merupakan kajian yang dilakukan secara mendalam mengenai dasar-dasar ilmu. Pendekatan yang digunakan dalam menguak landasan-landasan atau dasar-dasar ilmu adalah melalui tiga hal. Pertama, pendekatan ontologi, yaitu ilmu yang mengkaji tentang hakikat. Teori hakikat pertama kali dikemukakan oleh filsuf Thales yang mengatakan bahwa hakikat segala sesuatu itu adalah air. Kemudian dalam perkembangannya, bermuncullah paham-

Upload: anita-galih

Post on 10-Feb-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sdss

TRANSCRIPT

Page 1: p. ibnu

1.

Hukum sebagai objek dari ilmu hukum juga merupakan suatu ilmu yang diperoleh dengan

aktifitas kajian dan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode tertentu. Pada

mulanya orang mengkaji hukum melalui metode yuridis dogmatis. Dalam hal ini hukum

diartikan sebagai sesuatu yang otonom yang tidak mendapat pengaruh dari faktor-faktor lainnya

di luar hukum. Namun, berkembangnya ilmu-ilmu sosial dengan metode empirisnya sedikit

banyak berpengaruh terhadap penelitian hukum. Penelitian hukum yang yuridis dogmatis itu

dianggap tidak ilmiah, karena masih dalam tataran berfikir secara rasional dan tidak mendapat

dukungan data secara empiris. Ilmu-ilmu sosial menganggap bahwa berfikir secara rasional harus

diikuti dengan berfikir secara empiris. Gabungan kedua model berfikir itulah oleh mereka

dikatakan sebagai sesuatu yang ilmiah.

2.

Filsafat ilmu merupakan kajian yang dilakukan secara mendalam mengenai dasar-dasar ilmu.

Pendekatan yang digunakan dalam menguak landasan-landasan atau dasar-dasar ilmu adalah

melalui tiga hal. Pertama, pendekatan ontologi, yaitu ilmu yang mengkaji tentang hakikat. Teori

hakikat pertama kali dikemukakan oleh filsuf Thales yang mengatakan bahwa hakikat segala

sesuatu itu adalah air. Kemudian dalam perkembangannya, bermuncullah paham-paham tentang

ontologi meliputi monoisme, dualisme, pluralisme, nihilisme, dan agnotisisme. Kedua,

pendekatan epistemologi, yaitu cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber,

struktur, metode dan syahnya (validitas) pengetahuan. Dalam menemukan sumber pengetahuan

itu terdapat beberapa metode yaitu induktif, deduktif, positivisme, kontemplatif, dan dialektis.

Ketiga, pendekatan aksiologi, yaitu teori tentang nilai (etika dan estetika). Pada adasarnya ilmu

harus digunakan untuk kemaslahatan umat manusia. Ilmu dapat dimanfaatkan sebagai sarana

untuk meningkatkan taraf hidup manusia dan kesejahteraannya dengan menitik beratkan pada

kodrat dan martabat manusia itu sendiri, maka pengetahuan ilmiah yang diperoleh disusun dan

dipergunakan secara komunal dan universal.Ketiga pendekatan ini harus bisa menjawab hal-hal

berikut:

- Bagaimana hakikat dari sesuatu yang ditelaah?

Page 2: p. ibnu

Bagaimana cara-cara memahami pengetahuan, langkah-langkahnya, sumbernya dan

metodologinya?

Bagaimana urgensi, nilai dan kegunaan dari sesuatu itu?

Ke tiga landasan di atas merupakan dasar pijakan yang sangat penting untuk dipahami dalam

mendalami dasar-dasar segala ilmu pengetahuan. Karena ke tiganya saling berkaitan erat satu

sama lain sebagai titik tolak dalam pencapaian kajian hakekat kebenaran ilmu.

3.

4.

Contoh kerangka Berpikir pada Kasus Pencurian yang marak terjadi akhir-akhir ini. Kewaspadaan dan lemahnya control masyarakat berperan penting dalam berhasil atau tidaknya kasus pidana itu terjadi.

Page 3: p. ibnu

Penelitian hukum di bagi menjadi 2,yaitu:

1. penelitian hukum normatif

2. penelitian hukum sosiologis /yuridis empiris

secara singkat dapat di bedakan antara penelitian hukum normatif dan penelitian hukum

sosiologis adalah data yang digunakan.penelitian normatif menggunakan data sekunder yaitu

data primer yang sudah jadi atau sudah tersaji,sedangkan penelitian sosiologis menggunakan data

primer yaitu data yang dipetik langsung dari sumbernya jadi masih berupa data mentah.

5.

Menemukan KEBENARAN

1.) Pendekatan Non Ilmiah

¶ Akal sehat (logika)

Yaitu suatu tindakan atau serangkai konsep yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi

kemanusiaan.

¶ Prasangka

Yaitu pencapaian pengetahuan secara akal sehat yang diwarnai oleh kepentingan orang yang

melakukan hal tersebut.

¶ Intuisi (pendekatan a priori)

Yaitu orang yang menentukan pendapatnya mengenai sesuatu berdasarkan atas pengetahuan

yang langsung atau didapat dengan cepat melalui proses yang tidak disadari atau yang tidak

dipikirkan terlebih dahulu.

¶ Penemuan coba-coba

Page 4: p. ibnu

Yaitu penemuan yang diperoleh tanpa kepastian akan diperolehnya suatu kondisi tertentu akan

dipecahkan suatu masalah.

Pada umunya merupakan serangkaian percobaan tanpa kesadaran pemecahan permasalahan

tertentu, pemecahan permasalahan terjadi secara kebetulan setelah terjadi serangkaian usaha.

¶ Pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis.

Otoritas ilmiah yaitu orang-orang yang biasanya telah memperoleh atau menempuh pendidikan

formal tertinggi atau yang mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam suatu bidang yang cukup.

2.) Pendekatan Ilmiah

¶ Metode Ilmiah

Yaitu metode yang didasari dengan teori-teori tertentu dimana teori tadi berkembang melalui

penelitian yang sistematis dan terkontrol berdasarkan data empiris dan tentunya teori tadi dapat

diuji kebenarannya secara obyektif.

- Hasrat Ingin Tahu (animal rationalitas)

Untuk mencari kebenaran yang universal atau diakui oleh masyarakat secara umum harus

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

¤ Koheren

¤ Koresponden

- Pragmatis

Hasrat ingin tahu bias didapat secara :

- Secara Ilmiah

Page 5: p. ibnu

Dapat diperoleh dengan cara penelitian yang disertai dengan metode-metode tertentu dengan

teori-teori yang berkaitan. Dan tentunya teori tadi akan berguna, bermanfaat serta berkembang

apabila disusun secara sistematis dan terkontrol.

- Secara Non ilmiah

Dapat dilakukan dengan cara :

– Akal sehat (logika)

– Prasangka

– Intuisi (pendekatan a priori)

– Penemuan coba-coba

– Pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis.

Page 6: p. ibnu

TUGAS UAS

METODOLOGI PENELITIAN

OLEH :

RATIH SEPTIA AFANDI

1228 2091 2115

UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

FAKULTAS HUKUM – REGULER B

TA. 2012 - 2013