makalah ibnu khaldun

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berputarnya waktu, kemajuan moderanisasi, serta berkembangnya ilmu pengetahuan kita sebagai generasi islam harus mengenal tokoh-tokoh yang sngat dan dapat memberi pengaruh terhadap kemajuan pendidikan utamanya dalam pendidkan islam. Dengan itu, kita jangan sampai menghina, meremehkan, atau bahkan melupakan jasa-jasa para pejuang pendidikan Salah satu tokoh islam itu adalah Ibnu Khaldun. Ibnu Khaldun adalah tokoh muslim yang pemikirannya sangat luas dan mendalam sekali serta menaruh perhatian yang besar terhadap pendidikan. Ia telah mencanangkan dasar-dasar dan sestem pendidikan yang patut diteladani, baik dari segi metode, materi maupun kurikulum yang ditawarkan secara keseluruhan pantas untuk dikaji dan dicermati. Konsep pendidikan yang dikemukakannya tampak sangat dipengaruhi oleh pandangannya terhadap manusia sebagai mahluk yang harus dididik, dalam rangka menjalankan fungsi sosialnya di tengah-tengah masyarakat .Pendidikan adalah alat untuk membantu seseorang agar tetap hidup bermasyarakat dengan baik 1

Upload: -

Post on 23-Oct-2015

92 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah ibnu khaldun

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berputarnya waktu, kemajuan moderanisasi, serta

berkembangnya ilmu pengetahuan kita sebagai generasi islam harus mengenal

tokoh-tokoh yang sngat dan dapat memberi pengaruh terhadap kemajuan

pendidikan utamanya dalam pendidkan islam. Dengan itu, kita jangan sampai

menghina, meremehkan, atau bahkan melupakan jasa-jasa para pejuang

pendidikan

Salah satu tokoh islam itu adalah Ibnu Khaldun. Ibnu Khaldun adalah

tokoh muslim yang pemikirannya sangat luas dan mendalam sekali serta menaruh

perhatian yang besar terhadap pendidikan. Ia telah mencanangkan dasar-dasar dan

sestem pendidikan yang patut diteladani, baik dari segi metode, materi maupun

kurikulum yang ditawarkan secara keseluruhan pantas untuk dikaji dan dicermati.

Konsep pendidikan yang dikemukakannya tampak sangat dipengaruhi oleh

pandangannya terhadap manusia sebagai mahluk yang harus dididik, dalam

rangka menjalankan fungsi sosialnya di tengah-tengah masyarakat .Pendidikan

adalah alat untuk membantu seseorang agar tetap hidup bermasyarakat dengan

baik

B. Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini penulis mempunyai beberapa rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Siapakah tokoh muslim Ibnu Khaldun itu?

2. Apakah pengertian dan tujuan pendidikan menurut Ibnu Khaldun itu?

3. Bagaimanakah pemikiran pendidikan dalam perspektif Ibnu Khaldun?

1

Page 2: makalah ibnu khaldun

C. Tujuan Penulisan

Adapun beberapa tujuan penulisan dari makalah ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seluk-beluk tentang tokoh muslim Ibnu Khaldun

2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dan tujuan pendidikan

menurut Ibnu Khaldun

3. Untuk mengetahui pemikiran pendidikan dalam perspektif Ibnu

Khaldun

2

Page 3: makalah ibnu khaldun

BAB II

PEMBAHASASAN

A. Seketsa Biografis Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun mempunyai nama lengkap Abd al-Rahman Abu Zaid Waliuddin

Ibnu Khaldun. Namanya sendiri adalah Abd al-Rahman, sedang nama

keluarganya adalah Abu Zaid dan gelarnya Waliuddin.1 Beliau lahir di Tunisia

pada 1 Ramadhan 733 H / 27 Mei 1332 M.2 Nenek moyang berasal dari

Hadramaut dan masih memiliki garis keturunan dengan Wali bin Hajar (salah

seorang sahabat Nabi SAW), yang mana mereka kemudian bermekgrasi ke Seville

(spanyol) pada abad ke-8 setelah seminanjung dikuasai arab muslim. Keluaraga

yang dikenal dengan pro Umayah ini selama berabad-abad menduduki posisi

tinggi dalam politik di Spanyol sampai akhirnya hijrah ke Maroko beberapa tahun

sebelum Seville jatuh ke tangan penguasa Kristen pada tahun 1248. Setelah itu

mereka menetap di Tunisia, di kota itulah mereka dihormati pihak istana, diberi

tanah oleh dinasti Hafsiah.3 Hal itulah disebabkan keluarga Ibnu Khaldun dikenal

memiliki pengetahuan luas dan berkedudukan terhormat di masyarakat dan

pemerintahan.

Keluarga Ibnu Khaldun memang dikenal dengan keluarga yang

berintelektual, jadi tidak heran dalam dirinya mewarisi hal tersebut. Dia biasa

berjumpa dengan tokoh intelektual dari Afrika Utara dan Spanyol yang sbagian

besar adalah pengungsi dari kekhalifahan Timur.4 Selain itu dirinya juga

berkecimpung dalam dunia politik, terbukti karir tokoh ini bermula semenjak ia

ditunjuk oleh Ibnu Tafirakin, seorang perdana menteri dari Raja Abi Ishaq al-

Hafshi yang berkuasa di Tunisia pada pertengahan abad VIII H sebagai sekretaris

yang menyalin berbagai dukumen penting. Usianya pada saat itu masih 17 tahun,

1 Siswanto, Pendidikan Dalam Persepektif Filosofis, (STAIN Pamekasan: STAIN Press, 2009), hlm. 752 Hery Sucipto, Ensiklopedi Tokoh Islam, (Jakarta: PT Mizan Publika, 2003), hlm. 1693 Ahmad syafii Maarif, Ibnu Khaldun dalam Pandangan Penulisan Barat Timur, (Jakarta : Gema Insani Press, 1996), hlm. 114 Hery Sucipto, Ensiklopedi Tokoh Islam, (Jakarta: PT Mizan Publika, 2003), hlm. 169

3

Page 4: makalah ibnu khaldun

dan akhir masa pergumulan politiknya adalah sewaktu ia bertemu dengan Timur

Lank di kawasan Damaskus pada tahun 1400 M (802 H). selama rentang waktu

yang panjang itu ia telah berganti-ganti mengabdikan diri pada raja-raja wilayah

Andalusia, Maroko (Maghribi), kabilah Barbar dan Mamalik Mesir, ia banyak

mengalami keberhasilan dan kegagalan.5

Sebagaimana para pemikir islam lainnya, pendidikan masa kecilnya

berlangsung secara tradisional. Artinya juga belajar membaca Al-Qur’an,

mempelajari tajwid bahkan menghafalkannya. Pendidikan itu ia terima dari

ayahnya, ia juga fasih qiraatis sab’ah. Dia juga mempelajari Tafsir, Hadits, Fiqh

(Maliki), Gramatika Bahasa Arab, Ilmu Mantiq, Filsafat, Retorika dan puisi

dengan sejumlah ulama’ Andalusia yang hijrah ke Tunisia. Dari berbagai

pendidikan yang sangat intensif serta didukung oleh keluarga dan kecerdasan

yang baik, jadi tidak heran jika dalam usia muda ia mampu menguasai berbagai

bidang keilmuan.

Di sela-sela kesibukannya sebagai politikus (Hakim Agung), Ibnu Khaldun

dalam minatnya mengembangkan ilmu pengetahuan tidak pernah padam. Ia

memanfaatkan fasilitas yang ada di Mesir untuk mengembangkan ilmu

pengetahuannya, dia juga menjadi dosen Ilmu Fiqh, Madzhab Maliki di Madrasah

Qamliyah. Bahkan dalam pahit getir kehidupannya, Ibnu Khaldun mampu

menulis beberapa buah karya tulis yang memuat ide-idenya yang brilyan. Di

antaranya Muqaddimah Ibnu Khaldun adalah al-Ta’rif, kitab al-A’bar dan karya-

karya lain seperti komentar Ibnu Khaldun terhadap kitab Burdah, Ikhtisar

beberapa karya Ibnu Rusyd, beberapa uraian tentang logika, ssebuah karya di

bidang Aritmatika, dan Ikhtisar Kitab al-Muhashshal karya Fakhruddin al-Razi.6

Yang mana Muqaddimah tersebut merupakan karya Ibnu Khaldun yang paling

terkenal, yang dalam bahasa yunai diterjemahkan menjadi prolegomenon, jilid

pertama dari kitab al-Ibar atau kitab tentang sejarah universal. Ahli sejarah

Inggris, Arnold J. Toynbee menyebut Muqaddimah sebagai filsafat sejarah yang

5 Muhammad Jawwad Ridlo, Tiga Aliran Utama Teori pendidikan Islam, (Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya ,2002), hlm. 173- 1746 Siswanto, Pendidikan Dalam Persepektif Filosofis, (STAIN Pamekasan: STAIN Press,2009), hlm. 76

4

Page 5: makalah ibnu khaldun

tidak diragukan lag.7Ibnu Khaldun wafat pada tanggal 26 Ramadhan 1808 H / 16

Maret 1406 M di Kairo dalam usia 74 tahun , bersama jabatan yang dipengangnya

yakni sebagai Ketua Mahkamah Agung.

B. Pengertian dan Tujuan Pendidikan Menurut Ibnu Khaldun

Di dalam kitab muqaddimahnya, Ibnu Khaldun tidak memberikan difinisi

pendidikan secara jelas, ia hanya memberikan gambaran-gambaran secara umum,

seperti dikatakan Ibnu Khaldun bahwa: “barang siapa yang tidak terdidik oleh

orang tuanya, maka akan terdidik oleh zaman”. Maksudnya barang siapa yang

tidak memperoleh tatakrama yang dibutuhkan sehubungan dengan pergaulan

bersama melalui orang tua mereka yang mencakup guru-guru dan para sesepuh,

dan tidak mempelajari hal itu dari mereka, maka ia akan mempelajarinya dengan

bantuan alam, dari peristiwa-peristiwa alam ssepanjang zaman, Zaman akan

mengajarkannya.8

Dari pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan

menurut Ibnu Khaldun mempunyai pengertian yang cukup luas, pendidikan tidak

hanya proses kegiatan belajar mengajar, tetapi pendidikan adalah suatu proses ,

dimana manusia secara sadar menangkap, menyerap dan menghayati pristiwa-

pristiwa alam sepanjang zaman.

Sedangkan Ahmad Syafi’i Maarif dalam bukunya memberikan penjelasan

bahwa pedidikan Ibnu Khaldun adalah pendidikan nilai-nilai tinggi atau budi

pekerti yang luhur, dan bersifat intelektual dan religius. Menurut Hamdani Ikhsan,

Ibnu Khaldun memiliki pemikiran dan pandangan yang luas mengenai aspek-

aspek pendidikan, dalam arti bukan hanya memperlibatkan aspek intelektual

semata, tetapi juga ahklaq, keimanan, social , jasmaniah dan sebagainya.9

Adapun tujuan pendidikan menurut Ibnu Khaldun yaitu:

a. Menyiapkan seseorang dari segi keagamaan

b. Menyiapkan seseorang dari segi akhlaq

7 Diyan Yulianto dan M.S. Rahman, Sumbangan- Sumbangan Karya Sains superdahsyat Islam Abad Pertengahan, (Jogjakarta : DIVA Press, 2010), hlm. 2568 http:// Arieslailiyah. Blogspot. com9 ibid

5

Page 6: makalah ibnu khaldun

c. Menyiapkan seseorang dari segi kemasyarakatan atau social

d. Menyiapkan seseorang dari segi vokasional atau pekerjaan

yakni membantu manusia dalam kehidupannya mencari rezki

e. Menyiapkan seseorang dari segi pemikiran

f. Menyiapkan seseorang dari segi keseniaan

Rumusan Ibnu Khaldun mengenai tujuan pendidikan adalah sebagai

berikut:

a. Memberikan kesempatan kepada pemikir untuk aktif dan

bekerja, karena aktivitas ini sangat penting bagi terbuka

pikiran- pikiran kematangan individu kemudian kematangan ini

akan mendapat faedah bagi masyarakat.

b. Memperoleh berbagai ilmu pengetahuan sebagai alat untuk

membantunya hidup dengan baik di dalam masyarakat. Maju

dan berbudaya

c. Memperoleh lapangan pekerjaan, yang digunakan untuk

memperoleh riski

Beberapa factor yang dijadikan alasan untuk merumuskan tujuan

pendidikan yaitu sebagai berikut:

a. Pengaruh Filsafat sosiologi yang tidak bisa memisahkan antar

masyarakat, ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.

b. Perencanaan ilmu pengetahuan sangat menentukan bagi

perkembangan masyarakat berbudaya.

c. Pendidikan sebagai aktivitas akal insani, merupakan salah satu

industri yang berkembang di dalam masyarakat, karena sangat

urgent dalam kehidupan setiap individu.

C. Pemikiran Konsep pendidikan Ibnu Khaldun

1. Pandangan Tentang Manusia Didik

Khaldun melihat manusia tidak terlalu menekankan pada kepribadiannya,

menurutnya,” Manusia bukan merupakan produk nenek moyangnya, akan tetapi

6

Page 7: makalah ibnu khaldun

produk sejarah, lingkungan sosisl, lingkungan alam, adat istiadat, karena itu

lingkungan social merupakan tanggung jawab dan sekaligus memberikan corak

prilaku seorang manusia.10

Ibnu Kaldun memandang manusia sebagai mahluk yang berbeda dengan

mahluk lainnya. Manusia, kata Ibnu khaldun adalah manusia berfikir, oleh karena

itu ia mampu melahirkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi11, dari itulah manusia

tidak hanya membuat kehidupannya, tetapi juga menaruh perhatian terhadap

berbagai cara guna memperoleh makna hidup yang dari proses inilah

menghasilkan peradaban.

Pandangan Ibnu Khaldun tentang manusia didik yaiatu mencakaup:

a. Pendidik (guru)

Pendidik adalah orang yang berusaha membimbing, meningkatkan,

menyempurnakan agar mempunyai ilmu, keterampilan dan menyucikan hati

sehingga mencapai kebahagiaan dunia akhirat.12

Ada beberapa hal yang dianjurkan Ibnu Khaldun terhadap pendidik yaitu:

1. Guru harus profesional (memiliki bakat)

2. Guru harus tau perkembangan psikologis peserta didik

dan kemampuan dan daya serap peserta didik.

Adapun prinsip utama yang harus dimiliki oleh pendidik menurut Ibnu

Khaldun yaitu:

a. Prinsip pembiasaan

b. Tadrij (berangsur-rangsur)

c. Pengenalan umum (Generalistik)

d. Kontinuitas

e. Memperhatikan bakat dan kemampuan peserta didik

f. Menghindari kekerasan dalam mengajar

10 http:// Hadirukiyah. Blogspot.com11Abuddin Nata, filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Midiam Pertama, 2005), hlm. 22412 http:// Arieslailiyah. Blogspot. com

7

Page 8: makalah ibnu khaldun

b. Peserta didik (Murid)

Peserta didik adalah anak yang sedang tumbuh dan berkembang baik

secara fisik dan psikologis untuk mencapai tujuan pendidikan.13

Hal yang dianjurkan Ibnu Khaldun terhadap peserta didik yaitu:

1. Peserta didik harus sering berdiskusi dan berdebat

2. Peserta didik jangan mengantungkan diri pada teks

diktat kesimpulan-kesimpulan dari suatu ilmu

pengetahuan

3. Peserta didik harus belajar sendiri atau mandiri

2. pandangan Tenteng Ilmu atau Materi Pendidikan

Materi merupakan salah satu komponen operasional pendidikan, maka dari

itu Ibnu Khaldun telah membagi ilmu pengetahuan yang banyak dipelajari

manusia terdiri dari:.

a. Ilmu Lisan (bahasa) yaitu ilmu tentang tata bahasa (gramitika),

sastra atau bahasa yang tersusun secara puitis (syair)

b. Ilmu Naqli (tradisional science) yaitu ilmu yang diambil dari kitab

suci dan sunnah nabi. Meliputi al qur’an, hadits, ulum al-hadits,

fiqh, usul fiqh, ilmu kalam, tasawuf dan ta’bir ru’ya

c. .Ilmu Aqli (rational science) yaitu illmu yang dapat menunjukkan

manusia dengan daya fikir atau kecendrungannya kepada Filsafat

dan semua ilmu pengetahuan. Ilmu ini meliputi Mantiq (logika),

fisika, Ilmu Hitung, Kedokteran, Pertanian, Astronomi, termasuk

juga di dalam ilmu ini adalah sihir dan ilmu nujum (perbintangan).

Mengenai ilmu Nujum, Ibnu Khaldun menganggapnya sebagai

ilmu yang fasid karena ilmu ini dapat dipergunakan untuk

meramalkan segala kejadian sebelum terjadi atas dasar

perbintangan. Hal ini merupakan sesuatu yang bathil, berlawanan

13 Ibid

8

Page 9: makalah ibnu khaldun

dengan ilmu Tauhid yang menegaskan bahwa tidak ada yang

menciptakan kecuali Allah sendiri.14

3. Pandangan Tentang Kurikulum

Pengertian kurikulum di masa Ibnu Khaldun serta kurikulum masa kini

(modern) itu berbeda. Kurikulum di masa Khaldun masih terbatas maklumat-

maklumat dan pengetahuan yang dikemukakan oleh guru atau sekolah dalam

bentuk mata pelajaran yang tarbatas atau dalam bentuk kitab-kitab tradisional

yang tertentu yang dikaji oleh murid dalam tiap tahap pendidikan. Sedangkan

pengertian kurikulum modern mencakup konsep yang lebih luas, yang di

dalamnya mencakup konsep lebih luas, seperti tujuan pendidikan yang ingin

dicapai, pengetahuan-pengetahuan, maklumat-maklumat , data kegiatan–kegiatan

dan sebagainya

Sementara pemikiran Khaldun tetang kurikulum dapat dilihat melalui

epistimologinya. Menurutnya, ilmu pengetahuan dalam kebudayaan umat islam

dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Ilmu pengetahuan syariat yaitu ilmu-ilmu yang bersandar pada

warta otoritatif syar’i (Tuhan / Rasul) dan akal manusia tidak

mempunyai peluang untuk mengotak-atiknya kecuali dalam

lingkup cabang-cabangnya. Hal itupun masih harus berada

dalam kerangka dictum dasar warta otoritatif tersebut.

b. Ilmu pengetahuan Filosofis yaitu ilmu yang bersifat alami yang

diperoleh manusia dengan kemampuan akal dan pikirannya.

Kedua ilmu pengetahuan di atas merupakan pengetahuan yang ditekuni

manusia (peserta didik) serta saling berintraksi, baik dalam proses memperoleh

atau proses mengajarnya. Konsepsi ini kemudian merupakan pilar dalam

merekontruksi kurikulum pendidikan. Islam yang ideal, yaitu kurikulum

pendidikan yang mampu mengantarkan peserta didik yang memilki kemampuan

membentuk dan membangun peradaban umat manusia.

14 Abuddin Nata, filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Midiam Pertama, 2005), hlm, 226

9

Page 10: makalah ibnu khaldun

4. Pandangan Mengenai Metode Pendidikan

Metode pendidikan adalah ssegala segi kegiatan yang terarah yang

dikerjakan oleh guru dalam rangka kemeastian-kemestian mata pelajaran yang

diajarkannya.

Menurut ibnu khaldun mengajarkan ilmu pengetahuan kepada pelajar

hanyalah akan bermanfaat apabila dilakukan dengan berangsur-rangsur, setapak

demi setapak dan sedikit demi sedikit.15 Metode ini dikenal dengan metode

pertahanan dan pengulanagan (tadrij wat tiraati) selain itu menggunakan metode

peragaan karena dengan metode ini proses mengajar akan lebih efektif dan materi

pelajaran akan lebih cepat ditangkap anak didik serta metode diskusi, dengan

metode diskusi inilah, menurut Ibnu Khaldun pelajar bukan menghafal akan

tetapi memahami serta dapat menghidupkan kreativitas pikir anak, dapat

memecahkan masalah dan pandai menghargai orang lain. Intinya , guru harus

menggunakan metode yang baik dan mengetahui faedah yang dipergunakannnya.

Ibnu Khaldun menganjurkan kepada pendidik untuk bersifat sopan dan halus pada

muridnya. Hal ini juga termasuk sikap orang tua sebagai pendidik utama,

selanjutnya jika keadaan memaksa harus memukul si anak, maka pukulan tersebut

tidak boleh lebih dari tiga kali.16

BAB III

15 Ibid16 Ibid, hlm. 227

10

Page 11: makalah ibnu khaldun

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari beberapa pemaparan di atas penulis dapat menyimpulkan beberapa

kesipulan sebagai berikut:

1. Ibnu Khaldun adalah salah satu tokoh muslim yang mempunyai nama

lengkap ‘Abd al-Rahman Abu Zaid Ibnu Khaldun, beliua lahir di

Tunisia dan wafat Kairo.

2. Pendidikan merupakan proses belajar mengajar dimana proses tersebut

manusia secara sadar, menangkap, menyerap dan menghayati peritiwa-

peristiwa alam sepanjang zaman. Sedamgkan tujuan pendidikan

menurut Khuldun diantaranya, mennyiapkan seseorang dari segi

keagamaan, akhlaq, kemasyarakatan atau social, vokasional, pemikiran

dan keseniaan

3. Pemikiran konsep pendidikan menurut Khaldun yaitu, tentang manusia

didik yang di dalamnya mencakup guru dam murid, tentang ilmu,yang

terdiri dari Ilmu Lisan, Imu Naqli dan Aqli, tentang kurikulum dan

metode pendidikan.

B. Saran

Penulis mengharapkan sekali pada pembaca untuk sekiranya memiliki

pendidikan karena pendidikan tersebut sangatlah di butuhkan dari masa sekarang

hingga masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

11

Page 12: makalah ibnu khaldun

Siswanto. Pendidikan dalam Perspektif Filosofis, Pamekasan: STAIN Press, 2009

Sucipto, Hery. Ensiklopedi Tokoh Islam, Jakarta: PT Mizan Publika, 2003

Maarif, Ahmad Syafii. Ibn Khaldun dalam Pandangan Penulis Barat dan Timur,

Jakarta Gema Insani Press, 1996

Ridlo, Muhammad Jawwad. Tiga Aliran Utama Teori Pendidikan Islam,

Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 2002

Yulianto, Diyan dan M.S. Rohman. Sumbangan-sumbagan Karya Sains

Superdahsyat Islam Abad Pertengahan, Jogjakarta: DIVA Press, 2010

Rujukan Lain

http:// Arieslailiyah.blogspot.com

http://Hadirukiyah.blogspot.com

12

Page 13: makalah ibnu khaldun

Konsep pendidikan dalam perspektif

ibnu khaldun

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam

Yang dibina oleh: Mohammad Thoha, M.Pd.I

Oleh

Nor Hasanah

NIM

18201101020049

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA ARAB

13

Page 14: makalah ibnu khaldun

Konsep pendidikan dalam perspektif

ibnu khaldun

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam

Yang dibina oleh: Mohammad Thoha, M.Pd.I

Oleh

Nor Hasanah

NIM

18201101020049

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA ARAB

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN

MEI 2012

14

Page 15: makalah ibnu khaldun

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.

Assalamu alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allahu Robbi yang telah melimpahkan rahmatnya,

taufik, hidayah, 'inayah serta maunahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini kami yang berjudul “Konsep Pendidikan Dalam

Persepektif Ibnu Khaldun”

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada baginda

Nabi Muhammad S.A.W yang telah menuntun kita ke jalan yang benar yakni

Shirotol Mushtaqim. Semoga syafaatnya tetap mengalir kepada kita amin.

Selanjutnya kami mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada

segenap simpatisan yang telah membantu kami sehingga terselesaikanlah makalah

ini. Semoga Allah SWT membalasnya dengan balasan yang lebih sempurna dan

semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca khususnya kami.

Kami sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini sangatlah jauh dari

kesempurnaan oleh karena itu kami sangat mengharap saran dan kritik konstruktif

dari semua pembaca khususnya dari bapak pengampu demi kesempurnaan

makalah kami selanjutnya.

Wassalamu alaikum Wr.Wb.

Penulis

15

Page 16: makalah ibnu khaldun

16