owner
DESCRIPTION
Wawancara ownerTRANSCRIPT
POLITEKNIK NEGERI PADANG MANAJEMEN PROYEKTEKNIK SIPIL
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Proyek merupakan suatu tugas yang perlu dirumuskan untuk mencapai sasaran yang
dinyatakan secara konkrit serta harus diselesaikan dalam suatu periode tertentu dengan
menggunakan tenaga manusia dan alat-alat yang terbatas dan begitu kompleks sehingga
dibutuhkan pengelolaaan dan kerja sama yang berbeda dari biasanya digunakan.
Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah
kompleks yang telah dikatakan sebelumnya. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen
yang baik sehingga pada akhirnya proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Pekerjaan konstruksi merupakan salah satu contoh proyek yang berkembang sangat
pesat dan kompleks dari zaman dulu. Menurut Peraturan Presiden nomor 70 tahun 2012,
Pasal 1 point ke 15, disebutkan bahwa pekerjaan konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang
berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunanan atau pembuatan wujud fisik
lainnya. Berhubungan dengan pekerjaan konstruksi yang semakin kompleks, pelaksanan
proyek harus diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan
fisik, sampai dengan pemeliharaan yang melibatkan bermacam-macam unsur dan
komponen pendukung.
Salah satu bagian dari manajemen proyek yang memegang peranan cukup penting
adalah organisasi proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat
pengorganisasian yang baik. Pengorganisasian tersebut merupakan pengelolaan proyek
dengan tujuan mengatur tahap–tahap pelaksanaan pekerjaan dalam mencapai sasaran.
Sedangkan organisasi proyek merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak pihak yang
bekerja sama dalam melaksanakan serangkaian kegiatan. Oleh karena itu unsur-unsur yang
terlibat dalam pengelolaan harus saling bekerja sama dan mempunyai rasa tanggung jawab
terhadap tugas, kewajiban serta wewenang yang telah diberikan sesuai bidang dan keahlian
masing-masing.
1
POLITEKNIK NEGERI PADANG MANAJEMEN PROYEKTEKNIK SIPIL
DAFTAR ISI
1.2. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini kami akan membahas yang berhubungan langsung dengan owner,
adapun ruang lingkup makalah ini adalah sebagai berikut:
Pengertian, kewenangan dan tanggung jawab dari owner
Pihak (rekanan) yang terlibat dalam proyek
Cara pemilihan rekanan
Syarat-syarat rekanan
Proses pelelangan secara eletronik(LPSE)
1.3. Teknik Pengumpulan Data
1.3.1 Mengadakan survei kelapangan
Untuk mendukung teori yang diberikan oleh dosen maka kami langsung
mengadakan wawancara dengan pihak owner dilapangan, dan kami memiliki
beberapa narasumber :
- Dinas Pekerjaan Umum kota Padang – Dengan KASI Bina Marga
- Dinas Pekerjaan Umum kota Pariaman - Dengan Kepala Bagian Perumahan
dan Pemukiman
Disana kami mendengar langsung penegasan dan penjelasan serta rinciaan dari
owner (PU) dalam melaksanakan sebuah proyek dilapangan, yang telah
berpengalaman sebelumnya mengenai perihal pekerjaan konstruksi. Hendaknya
antara teori yang kami dapat dan pelaksanaan dilapangan seimbang serta dapat
dilakukan secara real project.
1.3.2 Mencari di media masa
Mengumpulkan data dari sumber-sumber terpercaya misalkan website kementrian
pekerjaan umum tentang peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pelelangan,
syarat-syarat konsultan perencana, konsultan pengawas dan kontaraktor.
2
POLITEKNIK NEGERI PADANG MANAJEMEN PROYEKTEKNIK SIPIL
DAFTAR ISI
1.4. Maksud dan Tujuan
1.4.1 Maksud
Kami mempunyai maksud menerbitkan makalah ini, adapun maksud kami adalah
sebagai berikut :
- Memberikan informasi tentang persyaratan kontraktor , konsultan perencana,
dan konsultan pengawas
- Menjelaskan tahap-tahap pelelangan secara eletronik
- Menjelaskan tahap-tahap pemilihan konsultan perencana, konsultan pelaksana,
dan konsultan pengawas
1.4.2 Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini kami memiliki tujuan mulia , adapun tujuan mulia
kami itu adalah sebagai berikut :
- Pembaca mendapat gambaran tentang proses pelelangan secara elektronik
- Setelah membaca makalah diharapkan pembaca mampu mengetahui pihak
yang terlibat dan cara pemilihannya dalam proyek konstruksi
- Mahasiswa mampu melakukan manajemen proyek dengan baik untuk tugas
laporan akhir nantinya.
3
POLITEKNIK NEGERI PADANG MANAJEMEN PROYEKTEKNIK SIPIL
DAFTAR ISI
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pihak yang Terlibat dalam Konstruksi Proyek
2.1.1 Owner
Owner merupakan bagian dari pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi,
dimana owner ini adalah seorang atau instansi baik pemerintahan maupun swasta
yang memiliki proyek atau pekerjaan dan memberikannya ke pihak lain yang mampu
melaksanakan sesuai dengan perjanjian kontrak kerja.
Untuk merealisasikan proyek, pemilik proyek mempunyai kewajiban pokok
yaitu menyediakan dana untuk membiayai proyek. Berikut penjelasan mengenai
tugas dan wewenang owner dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan.
a. Tugas pemilik proyek atau owner :
- Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek
- Mengadakan kegiatan adiministrasi proyek
- Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek.
- Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau
manajemen konstruksi (MK).
- Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor.
b. Wewanang yang dimiliki pemilik proyek atau owner :
- Membuat surat perintah kerja (SPK)
- Mengesahgkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan.
- Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil
pekerjaan konstruksi.
- Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak
dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.
Misalnya pelaksanaan pembangunan dengan bentuk dan material yang tidak
sesuai dengan RKS.
4
POLITEKNIK NEGERI PADANG MANAJEMEN PROYEKTEKNIK SIPIL
DAFTAR ISI
Menurut PP No 70 tahun 2012 mengenai pengadaan barang dan jasa, Owner
memiliki struktur organisasi seperti berikut :
1. PA / KPA
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya
disebut LKPP adalah lembaga pemerintah yang bertugas mengembankan dan
merumuskan kebijakan pengadaan barang / jasa sebagaiaman dimaksud di dalam
PP nomor 106 tahun 2007. Salah satu tugasnya adalah menunjuk seorang
Pengguna Anggaran (PA) yaitu pejabat pemegang wewenang penggunaan
anggaran K/L/D/I pengguna APBN/APBD. Selanjutnya PA akan menetapkan
pejabat yang akan menggunakan APBN/APBD tersebut yang disebut Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA).
PA mempunyai tugas pokok yaitu menyusun rencana umum pengadaan
barang/jasa sesuai kebutuhan berupa yang pertama, mengidentifikasikan
kebutuhan barang/jasa yang diperlukan, kedua menyusun dan menetapkan
penganggaran untuk pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud, ketiga
menetapkan kebijakan umum seperti pemaketan pekerjaan, cara pelaksanaan
pengadaan barang/jasa, pengoorganisasian barang/jasa, dan penetapan
penggunaan produk dalam negeri, dan keempat menyusun kerangka acuan kerja
(KAK) seperti uraian kegiatan yang akan dilaksanakan, waktu pelaksanaan yang
diperlukan, spesifikasi teknis barang/jasa yang akan diadakan, dan besarnya total
perkiraan biaya sendiri (HPS).
KPA sebagai pembantu pelaksanaan dari PA, juga mempunyai wewenang,
yaitu dapat mengusulkan perubahan paket dan jadwal pekerjaan pada PA dan
dapat menetapkan tim pendukung dan tim/tenaga ahli pemberi penjelasan teknis
(aanwijizer).
2. PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) merupakan pejabat yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa. PPK mempunyai tugas dan
fungsi sebagai berikut :
- Menyusun dan menetapkan rencana pengadaan : spesifikasi teknis, rincian
HPS, dan rancangan kontrak.
5
POLITEKNIK NEGERI PADANG MANAJEMEN PROYEKTEKNIK SIPIL
DAFTAR ISI
- Tidak dapat menetapkan pemenang
- Bertugas menandatangani kontrak
- Menyimpan dan menjaga kebutuhan seluruh dokumen pelaksaan
pengadaan.
- Menyetujui bukti pembelian atau menandatangani kuitansi/surat perintah
kerja (SPK)/surat perjanjian.
- Mempunyai karakteristik dengan penandatangani Pakta Intregitas.
3. ULP (Unit Pengadaan Layanan) dan Pejabat Pengadaaan
ULP merupakan unit organisasi K/L/Pemerintah Daerah/Institusi lainnya yang
berfungsi melaksanakan pengadaan barang / jasa yang bersifat permanen, dapat
berdiri sendiri / melekat padaunit yang sudah ada. Yang berwenang dalam
membentuk ULP adalah Menteri/Pimpinan Lembaga/ Kepala Daerah / Pimpinan
Instutusi. Sedangkan pejabat pengadaan adalah personil yang ditunjuk untuk
melaksanakan pengadaan langsung.
4. Panitia / Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
Panitia ini ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima
hasil pekerjaan.
2.1.2 Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek untuk
melaksanakanpekerjaan perencanaan, perencanaan dapat berupa perorangan atau
badan usaha baik pemerintah maupun swasta. Tugas dari konsultan perencanaan
adalah :
1. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik
bangunan.
2. Membuat gambar kerja pelaksanaan
3. Membuat rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan bangunan (RKS)
sebagai pedoman pelaksanaan.
4. Membuat rencana anggaran biaya bangunan.
5. Memproyeksikan keinginan-keinginan atau ide pemilik ke desain bangunan.
6
POLITEKNIK NEGERI PADANG MANAJEMEN PROYEKTEKNIK SIPIL
DAFTAR ISI
6. Melakukan perubahan desain apabila terjadi penyimpangan pelaksanaan
pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan desain terwujud di
wujudkan.
7. Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi
kegagalan konstruksi.
Wewenang konsultan perencana adalah :
1. Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak-pihak pelaksana bangunan
yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.
2. Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pembangunan.
Konsultan perencanaan dipilih dengan ditenderkan melalui ULP dengan
melengkapi beberapa peryaratan tender. Setelah persyaratannya lengkap, dokumen
tersebut diserahkan ke ULP untuk dilakukan pelelangan melalui website.
Proses pelelangan konsultan perencanaan dilakukan oleh POKJA
(Kelompok kerja) yang berada dibawah naungan ULP, POKJA yang mengevaluasi
berapa banyak rekanan / pelamar yang masuk yang memenuhi persyaratan sitem
lelangnya dinamakan dengan tahap Prakualifikasi (proses pemasukan data
persyaratannya).
Setelah adanya penilaian tahap Prakualifikasi, dan konsultan perencanaan
yang dinyatakan lolos berhak mengikuti tahap selanjutnya dengan mengirimkan
dokumen KAK dan dokumen lainnya.
Konsultan perencaana harus mengerjakan perancanaan atau desain sesuai
dengan yang dituliskan dalam jadwal. Konsultan perencana juga harus mengerjakan
dan menyediakan persentasi laporan pendahuluan, laporan antara dan laporan akhir.
Setelah konsultan menyerahkan ketiga laporan itu maka pihak owner mengevaluasi
ulang sehingga bisa mendapatkan hasil perencanaan tadi yang merupakan dokumen
DED (detail engineering desaign) yang dilengkapi dengan persyratan dokumen:
persyaratan teknis , persyaratan spesifikasi semua nya harus tercantum dalam
dokumen perencanaan itu. Peryaratan dokumen perencanaan yang akan dilelangkan
dikirimkan ke ULP dengan sistem penilaiannya adalah 80% diambil secara dan
7
POLITEKNIK NEGERI PADANG MANAJEMEN PROYEKTEKNIK SIPIL
DAFTAR ISI
penawarannya diambil sebesar 20%, yang dikombinasikan dengan nilai yang
tertinggi keluar sebagai pemenang konsultan perencanaan.
2.1.3 Konsultan Pengawas (direksi/supervisior)
Konsultan pengawas adalah badan usaha tau perorangan yang ditunjuk oleh
pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan Pengawas
dalam suatu proyek mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut.
a. Tugas konsultan pengawas adalah :
- Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak
kerja.
- Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan
proyek.
- Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh
pemilik proyek.
- Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada
pemilik proyek maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan.
- Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan
kontraktor sebagai pedomana pelaksanaan pembangunan proyek.
- Memilih dan memberikan kontraktor tipe dan merek yang diusulkan oleh
kontraktor agar sesuai dengan harapan pemili proyek namun tetap
berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat
sebelumnya.
b. Wewenang Konsultan Pengawas :
- Memperingatkan atau mengatur pihak pelaksana pekerjaan jika terjadi
penyimpangan terhadap kontrak kerja.
- Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak
memperhatikan peringatan yang diberikam.
- Memberikan tanggapan atas suatu pihak pelaksana proyek serta berhak
memeriksa gambar shopdrawing pelaksanaan proyek.
- Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan (site
Instruction)
8
POLITEKNIK NEGERI PADANG MANAJEMEN PROYEKTEKNIK SIPIL
DAFTAR ISI
- Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai
dengna kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.
2.1.4 Pelaksanaan (kontraktor)
Pelaksanaan adalah suatu badan usaha atau badan hokum yang bergerak
dalam bidang jasa konstruksi sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang
mempunyai tenaga ahli dan peralatan. Tugas dan tanggung jawab kontraktor
sebagai pelaksana proyek yaitu :
- Memahami gambar desai dan spesifikasi teknis sebagai pedoman dalam
melaksanakan pekerjaan dilapangan.
- Bersama dengan bagian engineering menyusun kembali metode pelaksanaan
konstruksi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
- Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai
persyaratan waktu, mutu dan biaya yang telah ditetapkan.
- Membuat program kerja mingguan dan mengadakan pengarahan kegiatan harian
kepada pelaksana pekerjaan.
- Mengadakan evaluasi dan membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan
dilapangan.
- Membuat program penyesuaian dan tindakan turun tangan, apabila terjadi
keterlambatan dan penyimpangan pekerjaan di lapangan.
- Bersama dengan bagian teknik melakukan program kerja minghuan, metode
kerja, gambar kejra dan spesifikasi teknik.
- Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal tenaga kerja dan mengatur
pelaksanaan tenaga dan peralatan proyek.
- Mengupayakan efisiensi dan efektifitas pemakaian bahan, tenaga dan alat di
lapangan.
- Membuat laporan harian tentang pelaksanaan dan pengukuran hasil pekerjaan
dilapangan.
- Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan dilapangan.
9
POLITEKNIK NEGERI PADANG MANAJEMEN PROYEKTEKNIK SIPIL
DAFTAR ISI
2.2 Tahapan-Tahapan Dalam Proyek Konstruksi
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Semua proyek konsruksi biasanya dimulai dari gagasan atau rencana dan dibangun
berdasarkan kebutuhan (need). Pihak yang terlibat adalah pemilik.
2. Tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Pada tahap ini adalah untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi
yang diusulkan layak untuk dilaksanakan.
Kegiatan yang dilaksanakan :
• Menyusun rancangan proyek secara kasar dan membuat estimasi biaya
• Meramalkan manfaat yang akan diperoleh
• Menyusun analisis kelayakan proyek
• Menganalisis dampak lingkungan yang akan terjadi
Pihak yang terlibat adalah konsultan studi kelayakan atau konsultan manajemen
konstruksi (MK)
3. Tahap Penjelasan (Briefing)
Pada tahap ini pemilik proyek menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang diijinkan
sehingga konsultan perencana dapat dengan tepat menafsirkan keinginan pemilik.
Kegiatan yang dilaksanakan :
- Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga ahli
- Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan lapangan,
merencanakan rancangan, taksiran biaya, persyaratan mutu.
- Menyiapkan ruang lingkup kerja, jadwal, serta rencana pelaksanaan
- Membuat sketsa dengan skala tertentu sehingga dapat menggambarkan denah
dan batas-batas proyek.
4. Tahap Perancangan (Design)
10
POLITEKNIK NEGERI PADANG MANAJEMEN PROYEKTEKNIK SIPIL
DAFTAR ISI
Pada tahap ini adalah melakukan perancangan (design) yang lebih mendetail sesuai
dengan keinginan dari pemilik. Seperti membuat Gambar rencana, spesifikasi,
rencana anggaran biaya (RAB), metoda pelaksanaan, dan sebagainya.
Kegiatan yang dilaksanakan :
Mengembangkan ikthisiar proyek menjadi penyelesaian akhir
Memeriksa masalah teknis.
Meminta persetujuan akhir dari pemilik proyek
Mempersiapkan :
o Rancangan terinci
o Gambar kerja, spesifikasi dan jadwal
o Daftar kuantitas
o Taksiran biaya akhir
Pihak yang terlibat adalah konsultan perencana, konsultan MK, konsultan rekayasa
nilai dan atau konsultan quantitiy surveyor.
5. Tahap Pengadaan/Pelelangan (Procurement/Tender)
Pada tahap ini bertujuan untuk mendapatkan kontraktor yang akan mengerjakan
proyek konstruksi tersebut, atau bahkan mencari subkontraktornya. Kegiatan yang
dilaksanakan :
Prakulaifikasi
Dokumen Kontrak
Pihak yang terlibat adalah pemilik, pelaksana jasa konstruksi (kontraktor), konsultan
MK.
6. Tahap Pelaksanaan (Construction)
Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik
proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya, waktu
yang sudah disepakati, serta dengan mutu yang telah disyaratkan.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah merencanakan,mengkoordinasikan,
mengendalikan semua oprasional di lapangan.
Kegiatan perencanaan dan pengendalian adalah:
1. Perencanaan dan pengendalian
2. Jadwal waktu pelaksanaan
11
POLITEKNIK NEGERI PADANG MANAJEMEN PROYEKTEKNIK SIPIL
DAFTAR ISI
3. Organisasi lapangan
4. Tenaga kerja
5. Peralatan dan material
Kegiatan Koordinasi
Mengkoordinasikan seruh kegiatan pembangunan
Mengkoordinasi para sub kontraktor
Pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas dan atau Konsultan MK, kontraktor,
Sub Kontraktor, suplier dan instansi terkait.
7. Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan (Maintenance & Start Up)
Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah sesuai
dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya
Kegiatan yang dilakukan adalah :
Mempersiapkan data-data pelaksanaan, baik berupa data-data selama
pelaksanaan maupun gambar pelaksanaan (as build drawing)
Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan- kerusakan
Mempersiapkan petunjuk oprasional/pelaksanaan serta pedoman pemeliharaan.
Melatih staff untuk melaksanakan pemeliharaan
Pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas/ MK, pemakai, pemilik..
12
POLITEKNIK NEGERI PADANG MANAJEMEN PROYEKTEKNIK SIPIL
DAFTAR ISI
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa pihak-pihak yang terlibat di
proyek kontruksi ada 4 :
Owner
Konsultan perencana
Konsultan pelaksana atau kontraktor
Konsultan pengawas
Tahap-tahap evaluasi ada 5 bagian
Evaluasi aritmatika
Evaluasi administrasi
Evaluasi teknis
Evaluasi harga
Evaluasi klarifikasi
Sistem lelang ada dua macam :
Pra-Kualifikasi
Pasca-Kualifikasi
3.2. Kritik dan Saran
Pada pekerjaan teknik sipil tidak semua teori itu sesuai dengan kondisi dilapangan maka
kita harus melakukan studi lapangan.
Dalam pemilihan rekanan hendaknya pihak owner harus lebih hati-hati
Jika melakukan pelelangan elektronik hendaknya tidak perlu di print ulang semua
dokumen karena akan menelan banyak biaya, kecuali dokumen-dokumen yang harus
ada print out nya
13