outline 2

11
A. Pe ng ar uh Pa rt is ipas i Pe maka i Da n Ke pu as an Pe maka i Te rh ad ap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi B. La ta r Bela ka ng Masa la h Dewasa ini lingk ungan organ isasi meng alami perkembang n yang  pesat dan perubahan yang luar biasa. Baik itu organisasi kecil ataupun organi sasi ya ng bes ar, mempunya i kei ngi nan unt uk dap at ber sain g bai k  jangka pendek maupun jangka panjang ( competitive advantage). Untuk me nca pa i semua ini ma ka or ga ni sas i harus ma mpu melakuka n semua keg iata nnya den gan efek tif dan efis ien. Peru bah an lin gku nga n bis nis memerlu kan sis tem inf ormasi ya ng sesu ai den gan per kemban gan dun ia  bisnis. nformasi yang diperlukan harus cepat, akurat, tepat waktu, rele!an, lengk ap dan tersedia ("risn awati, #$$% ). nform asi meru pakan salah satu sumb er da ya st rate gi s yang ha rus di mi li ki orga ni sa si un tu k da pa t memenangkan persaingan global. &leh karena itu, organisasi harus berusaha untuk me ngopti malkan peran informasi untuk me ncapai tujuannya. &rganisasi ya ng dap at men gel ola dan memanf aatk an inf ormasi seca ra efektif dan efisien akan memperoleh keuntungan di pasar global Pen gel ola an inf ormasi memerlu kan suat u sist em inf ormasi yang tidak ketinggalan jaman. 'ehingga organisasi yang menekankan pengelolaan informasi pasti akan selalu mengembangkan sistem informasinya agar sesuai dengan tuntuan lingkungan global. Pengembangan sistem informasi berarti mengubah teknologi informasi yang digunakan oleh organisasi. perubahan tersebut pasti menimbulkan akibat positif, maupun negatif. akibat positifnya

Upload: izzahtul

Post on 17-Oct-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

A

A. Pengaruh Partisipasi Pemakai Dan Kepuasan Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi AkuntansiB. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini lingkungan organisasi mengalami perkembangn yang pesat dan perubahan yang luar biasa. Baik itu organisasi kecil ataupun organisasi yang besar, mempunyai keinginan untuk dapat bersaing baik jangka pendek maupun jangka panjang (competitive advantage). Untuk mencapai semua ini maka organisasi harus mampu melakukan semua kegiatannya dengan efektif dan efisien. Perubahan lingkungan bisnis memerlukan sistem informasi yang sesuai dengan perkembangan dunia bisnis. Informasi yang diperlukan harus cepat, akurat, tepat waktu, relevan, lengkap dan tersedia (Trisnawati,1998). Informasi merupakan salah satu sumber daya strategis yang harus dimiliki organisasi untuk dapat memenangkan persaingan global. Oleh karena itu, organisasi harus berusaha untuk mengoptimalkan peran informasi untuk mencapai tujuannya. Organisasi yang dapat mengelola dan memanfaatkan informasi secara efektif dan efisien akan memperoleh keuntungan di pasar global

Pengelolaan informasi memerlukan suatu sistem informasi yang tidak ketinggalan jaman. Sehingga organisasi yang menekankan pengelolaan informasi pasti akan selalu mengembangkan sistem informasinya agar sesuai dengan tuntuan lingkungan global. Pengembangan sistem informasi berarti mengubah teknologi informasi yang digunakan oleh organisasi. perubahan tersebut pasti menimbulkan akibat positif, maupun negatif. akibat positifnya tentu adalah makin efisiennya kegiatan organisasi, sedangkan akibat buruknya kemungkinan besar, sumber daya yang ada di dalam organisasi tidak siap dengan perubahan teknologi. Keadaan seperti itu tentu menimbulkan demotivasi, sehingga kemungkinan teknologi informasi tidak dapat digunakan dengan optimal.

Untuk mengurangi dampak buruk perubahan sistem informasi, biasanya perusahaan menempuh berbagai cara misalnya dengan melibatkan pemakai teknologi informasi dalam pengembangan sistem informasi atau yang disebut partisipasi pemakai, merancang suatu sistem perubahan yang familiar atau yang dikenal dengan proses sosialisasi, membuat komunikasi formal dalam pengembangan sistem informasi (McLeod, 1998).

Penelitian yang dilakukan oleh Restuningdiah (1999) mengenai partisipasi pemakai dan kinerja sistem informasi menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara partisipasi pemakai dengan peningkatan kinerja sistem informasi. Penelitian terhadap kinerja sistem informasi menunjukan bahwa penilaian terhadap kinerja sistem informasi dipengaruhi beberapa faktor. Penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi menyimpulkan bahwa tingginya kepuasan pemakai diperoleh dari pemakai yang mempunyai partisipasi dalam pengembangan sistem. Penelitian oleh Eva Y.W. Wong dan Tat Chee Avenue mengenai Studi Partisipasi Pengguna dalam Pengembangan Sistem Informasi menyimpulkan bahwametode ETIKA Enid Mumford tidak sangat spesifik tentang input, output, kegiatan dan hasil, elaborasi menjadi DFD membantu terhadap memahami langkah-langkah secara lebih rinci. Ini telah ditunjukkan dalam makalah ini bahwa pemodelan proses yang sederhana dapat diterapkan untuk partisipasi pengguna untuk membantu memperjelas dan lebih baik menentukan seluruh proses dan berpotensi untuk membantu memandu dan memantau melalui bantuan komputer. Seddon (1997) menyatakan bahwa penggunaan sistem informasi merupakan perilaku yang muncul akibat adanya keuntungan atas pemakaian sistem informasi tersebut. Perilaku yang ditimbulkan dari pemakaian sistem informasi ini dalam proses selanjutnya diharapkan akan memberi dampak terhadap kinerja individu. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan (Goodhue, 1995). Kepuasan pengguna akhir sistem informasi dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran keberhasilan suatu sistem informasi (Doll dan Torkzadeh, 1988) Sistem informasi mempunyai peranan yang strategik dalam suatu perguruan tinggi, yaitu membantu manajemen perguruan tinggi dalam hal menyediakan informasi yang mendukung untuk dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan. Karena mempunyai peranan yang strategik, maka suatu perguruan tinggi perlu memikirkan bagaimana caranya agar sistem informasi yang telah ada dan akan dibangun bisa mencapai kesuksesan.Hal ini mendorong penulis melakukan penelitian mengenai pengaruh partisipasi dalam pengembangan sistem informasi dan kepuasan pemakai dalam kaitannya dengan kinerja sistem informasi di perguruan tinggi

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan di angkat dalam penelitian ini adalah: bagaimana pengaruh Partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi?

D. Landasan Teori

1. Partisipasi Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi

Barki dan Hartwick (1994) menyatakan partisipasi pemakai sebagai perilaku penugasan dan aktivitas yang dilakukan atau yang mewakilinya selama proses pengembangan sistem informasi. Partisipasi yang dilakukan oleh pemakai berupa intervensi personal yang nyata atau aktivitas pemakai dalam pengembangan sistem. Pemakai sistem informasi adalah siapa saja yang membutuhkan informasi untuk pengambilan keputusan.

Beberapa penelitian yang mencoba menghubungkan partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi dengan kepuasan pemakai sistem informasi telah dilakukan. Hasil penelitian Mc.Keen, et al.(1994) yang melibatkan responden dari 8 perusahaan besar dengan berbagai ragam derajat partisipasi pemakai akhir, menunjukkan bahwa partisipasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakai. Hasil penelitian Lawrence dan Low (1993) yang melibatkan pemakai akhir pada 2 sistem informasi yang dikembangkan oleh pemerintah publik Australia, menunjukkan persepsi partisipasi para pemakai akhir berpengaruh sangat signifikan terhadap kepuasan pemakai. Di Indonesia, penelitian terhadap partisipasi pemakai telah dilakukan oleh Restuningdiah (1999) mengenai partisipasi pemakai dan kinerja sistem informasi menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara partisipasi pemakai dengan peningkatan kinerja sistem. Rahayu dan Supriyadi (2000) melakukan penelitian yang mempertimbangkan level perkembangan sistem dengan melihat hubungan antara kinerja sistem informasi dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi. Penelitian yang dilakukan oleh Soegiarto (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem menyimpulkan bahwa tingginya kepuasan pemakai diperoleh dari pemakai yang mempunyai partisipasi dalam pengembangan sistem. Penelitian Indarti (2001) yang melibatkan manajer pemasaran, manajer produksi, manajer riset dan pengembangan, manajer keuangan, dan manajer personalia pada perusahaan-perusahaan besar yang tergabung dalam Hand Book of Top Companies and Big Group in Indonesia 2000, hasilnya menunjukkan bahwa partisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi, perceived usefulness (yaitu sejauhmana seseorang menyakini bahwa penggunaan sistem informasi akan meningkatkan kinerjanya) dan strategi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas penggunaan sistem informasi. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa partisipasi pemakai mempunyai hubungan positif dengan kinerja sistem informasi.

Vroom dan Jago (1988) menyatakan bahwa dalam setiap bagian pengembangan sistem, partisipasi diartikan sebagai keikutsertaan pemakai dalam memberikan kontribusi. Mereka menyatakan bahwa pemakai yang berpartisipasi adalah pemakai yang ikut memberikan kontribusi dalam pengembangan sistem informasi. Misalnya partisipasi pemakai yang bervariasi dalam pembuatan formulir (Locke dan Schweiger,1979; Vroom dan Jago, 1988; et Barki dan Hartwick, 1994) dapat berupa partisipasi secara langsung (partisipasi berupa tindakan langsung dari individu pemakai sistem), partisipasi secara tidak langsung (partisipasi berupa representasi kepada pemakai lain), partisipasi formal (menggunakan kelompok formal, tim khusus, pertemuan-pertemuan rutin, dan mekanisme-mekanisme), partisipasi tidak formal (melalui hubungan yang tidak formal, diskusi, dan tugas-tugas), partisipasi yang dilakukan secara individu ataupun partisipasi yang dilakukan secara kelompok. Dalam pengembangan sistem informasi lingkup partisipasi pemakai sangat bervariasi, misalnya dalam identifikasi masalah, evaluasi sistem lama, pencarian solusi secara umum, pemilihan sistem informasi yang akan dikembangkan dan implementasi sistem tersebut.

Pemakai akan menggunakan sistem informasi apabila informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut adalah berkualitas yaitu akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga berguna sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan. Kualitas informasi dapat ditingkatkan dengan cara melibatkan pemakai dalam pengembangan sistem informasi (Indarti, 2001). Hal ini dimungkinkan terjadi karena pemakai dapat memberikan penilaian yang lebih lengkap dan akurat tentang kebutuhan informasi pemakai (Norton dan Mc Farlan, 1975; Robey dan Farrow,1982), memperbaiki pemahaman pemakai mengenai sistem (Lucas, 1974; Robey dan Farrow, 1982), meningkatkan penerimaan sistem oleh pemakai dengan mengembangkan harapan yang realistis terhadap kemampuan sistem (Gibson, 1977), memberikan sarana untuk melakukan tawar-menawar atau bargaining dan pemecahan konflik tentang perancangan sistem (Keen, 1981) dalam Mc. Keen et al.(1994), dan memperkecil penolakan terhadap perubahan atau resistance to change dari pemakai terhadap sistem informasi yang dikembangkan (Muntoro, 1994;Indarti,2001)

Partisipasi pemakai seharusnya ada pada semua tahap pengembangan sistem informasi yang biasa disebut System Development Life Cycle. Tahapan ini meliputi perencanaan, analisis, perancangan, implementasi dan post implementasi. Partisipasi dalam pengembangan sistem informasi dapat meningkatkan kepuasan pemakai, dalam hal ini peningkatan kepuasan pemakai dalam menggunakan sistem informasi akan dapat meningkatkan kinerja sistem tersebut.

2. Kepuasan Pemakai

Kepuasan pemakai menurut Ives, Boroundi dan Olson (dalam Astuti, 2003) adalah seberapa jauh informasi yang disediakan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang mereka butuhkan.

Beberapa penelitian yang mencoba menghubungkan kepuasan pemakai dengan kinerja sistem informasi telah dilakukan. Hasil penelitian King dan Rondriquez, 1978; Robey dan Zeller,1978 mengenai kepuasan pemakai dengan kinerja sistem informasi menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara kepuasan pemakai dengan kinerja sistem informasi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Olson dan Ivess (1981) dan Tait dan Vesseys (1988) menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kepuasan pemakai dengan kinerja sistem.

3. Kinerja Sistem Informasi

Kinerja sistem informasi menurut Soegiarto (2001), merupakan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kinerja sistem berarti penilaian tehadap pelaksanaan sistem tersebut, apakah sudah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan atau belum. Penilaian tehadap kinerja sistem merupakan kepuasan kerja yang didapat pemakai sistem dalam pengoperasian sistem, manfaat yang dirasakan oleh pemakai kaitannya dengan sistem yang digunakan serta frekwensi tingkat pemakaian dalam penggunaan sistem. Rahayu dan Supriyadi (2000) melakukan penelitian yang mempertimbangkan level perkembangan sistem dengan melihat hubungan antara kinerja sistem informasi dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi. Penelitian yang dilakukan oleh Soegiarto (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem menyimpulkan bahwa tingginya kepuasan pemakai diperoleh dari pemakai yang mempunyai partisipasi dalam pengembangan sistem.E. Metode Penelitian

Sample Penelitian ini menjadikan Bank Umum Pemerintah yang ada di Wilayah Yogyakarta sebagai obyek penelitian, yaitu pada bank Mandiri, bank BRI, bank BNI dan bank BTN. Yang dijadikan obyek penelitian merupakan Bank Umum Pemerintah yang menerapkan Sistem Informasi Akuntansi dengan respondennya adalah para karyawan yang menggunakan Sistem Informasi Akuntansi. Kuesioner yang disebarkan kepada 60 responden, masing-masing bank sebanyak 15 responden

Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah Partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi

Pengolahan data yang dilakukan adalah uji kualitas data, uji kualitas data dilakukan dengan cara melakukan uji validitas dan reabilitas data. Dalam uji validitas hanya instrument yang terdiri dari beberapa item dan yang diukur dengan skala ordinal. Setelah melakukan uji kualitas data dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji Pearson Product Moment dan regresi linear berganda.

Pengujian hipotesis yang pertama dengan uji pearson product moment digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, dimana pengukurannya menggunakan skala likert. Pengujian hipotesis yang kedua yaitu menggunakan regresi linear berganda

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Sri, 2003, Pengaruh Diversitas Kemanfaatan dan Lingkup Pengembangan Kemanfaatan Tehnologi Informasi terhadap Kepuasan Pemakai, Kompak, Jan-April, hal 94-117.

Barki H., and Hartwick., 1994, Measuring User Participation, User Involvement and User Attitude, Management Information Systems Quarterly., March, pp. 59-82.

Brancheau, C.J., et all, 1996, Key Issues in Information Systems Management:1994-1995 SIM Delphi Result, Management Information System Quarterly, June, pp. 225-243.

Choe, Jong, Ming., 1996, Relationship among Performance of Accounting Information Systems, Influence Factors, and Evolution Level of Information Systems, Journal of Management Information System, Spring.

Doll, W.J., Xia, W., and Torkzadeh, G. 1994. A Conformatory Factor Analysis of the end-user Computing Satisfaction Instrument, MIS Quarterly, 12(2): 159-174.

Goodhue, D.L., and Thomson, R. L., 1995, Task Technology Fit and Individual Performance, Manegement Information System Quarterly, June, pp. 215-236.

Gui, F., 1991, The Effect of Management Accounting Systems and Environment Uncertainty of Small Business Managements Performance, Accounting and Business Research, 22, pp.57-61.

Jogiyanto, 1995, Analisis dan Desain System Informasi Pendekatan Terstruktur: Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Offset, Yogyakarta.

Indarti, Kentris, 2001, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensitas Penggunaan System Informasi Akuntansi, Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Desember, hal. 83-93.

Lawrence, M and Low, G., 1993, Exploring Individual User Satisfaction Within-Led Development, Management Information System Quarterly, June, pp. 195-208.

Mc.Keen, D.J., et.all., 1994, The Relationships User Participation and User Satisfaction: An Investigation of Four Contingency Factors, Management Information System Quarterly, December.

Seddon.P.B. 1997. A Respecification and Extension of The DeLone and McLeans Model of IS Success, Information System Research, 8: 240-250

Soegiharto, 2001, Influence Factor Affecting The Performance of Accounting Information System, Gadjah mada International Journal of Business, 3 (2), pp. 177-197.

Sunariyah, 1996, Aspek Perilaku dalam System Informasi Akuntansi, Kompak, Nov, 12, hal 44-53.

Trisnawati, Rina, 1998, Pertimbangan Perilaku dan Faktor Penentu Keberhasilan Pengembangan System Informasi, Kajian Bisnis, Mei-September, hal 77-86.

Wilkinson, J.W., 1992, Accounting Information System, 3th Ed., John Willey and Sons, New York.