out of the box ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

160

Upload: syifa-s-mukrimaa

Post on 15-Apr-2017

249 views

Category:

Economy & Finance


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa
Page 2: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 1

Hak Cipta 2013, pada Penulis

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun, termasuk

dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari penerbit.

14122013, UPI

Sifa Siti Mukrimah

NIM : 1104176

Bisnis Berbasis Syariah

Pendidikan Manajemen Bisnis A

Universitas Pendidikan Indonesia

Sifa Siti Mukrimah (Editor)

Sifa Siti Mukrimah (Desain Cover)

DR. B. Lena Nuryanti, M.Pd. (Dosen Pembimbing)

Class A

Business Management of Education

Indonesian University of Education

Bumi Siliwangi, Bandung

2013

Page 3: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 2

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Saya panjatkan kehadirat Illahi Rabbi karena atas berkat rahmat

dan karunianya, saya dapat menyelesaikan buku “Out of The Box - Ekonomi Kreatif

Berbasis Syariah” ini dengan penuh suka cita dan kebaikan di dalamnya.

Buku ini disusun sebagai upaya untuk menumbuh kembangkan minat kaum

muda dalam memulai berwirausaha dengan menitik-beratkan pada ide dan inovasi di

era ekonomi kreatif. Tak asal memulai bisnis, kaum muda diajak untuk memulai

bisnis berbasis syariah sesuai dengan apa yang dipraktekkan Rasullullah.

Buku ini dilengkapi pula dengan contoh peluang bisnis berbasis syariah di

bidang kuliner pada era Ekonomi kreatif abad ke-21 ini. Mulai dari landasan hukum

makanan dan minuman halal-haram serta kiat sukses berbisnis kuiner.

Pada kesempatan ini, saya menghaturkan terimakasih kepada pihak penerbit

dan semua pihak yang telah membantu terbitnya buku ini. Semoga buku ini dapat

memberikan manfaat bagi para kaum muda untuk dapat memulai bisnisnya dan

menjadi sosok Muda, Kaya, dan Sukses.

Bumi Siliwangi, Desember 2013

Penulis

Page 4: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 3

MOTTO

“Young, Rich, and Success”

Adalah harapan penulis untuk para penerus bangsa. Dengan berbekal ilmu bisnis

berbasis syariah diharapkan kaum muda dapat ikut meramaikan gairah ekonomi

kreatif di abad ke-21 saat ini.

Page 5: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2

MOTTO ........................................................................................................................ 3

DAFTAR ISI ................................................................................................................... 4

BAB I BISNIS BERBASIS SYARIAH ................................................................................... 5

A. SEJARAH PEREKONOMIAN ISLAM ...................................................................... 6

B. BERBISNIS ALA RASUL ..................................................................................... 19

C. APA ITU SYARIAH ? ......................................................................................... 26

D. LANDASAN HUKUM SYARIAH .......................................................................... 36

E. PRINSIP SYARIAH ............................................................................................ 70

F. PENTINGNYA AKAD DALAM BISNIS BERBASIS SYARIAH .................................... 78

G. ETIKA BERBISNIS SYARIAH ............................................................................... 87

H. SISTEM MANAJEMEN SYARIAH ........................................................................ 92

I. PRODUK-PRODUK SYARIAH ........................................................................... 102

J. OUTCOME DAN FEED BACK BISNIS SYARIAH .................................................. 120

BAB II EKONOMI KREATIF ......................................................................................... 123

A. APA ITU EKONOMI KREATIF ? ........................................................................ 124

B. PRINSIP EKONOMI KREATIF ........................................................................... 126

C. LINGKUP INDUSTRI KREATIF .......................................................................... 128

BAB III BISNIS KREATIF BERBASIS SYARIAH (BIDANG KULINER) .................................. 132

A. PENDAHULUAN............................................................................................. 133

B. KAIDAH KAIDAH PENENTUAN HALAL DAN HARAM MAKANAN ....................... 134

C. MAKANAN HALAL DAN HARAM MENURUT AL’QURAN DAN SUNNAH ............ 137

D. KIAT SUKSES BERBISNIS KULINER................................................................... 148

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 151

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................................... 158

Page 6: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 5

BAB I BISNIS BERBASIS SYARIAH

Page 7: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 6

A. SEJARAH PEREKONOMIAN ISLAM

Perkembangan Pemikiran Ekonomi Islam diawali sejak Muhammad SAW

ditunjuk sebagai seorang Rasul. Rasullullah SAW mengeluarkan sejumlah kebijakan

yang menyangkut berbagai hal yang berkaitan dengan masalah kemasyarakatan,

selain masalah hukum (fiqih), politik (siyasah), juga masalah perniagaan atau

ekonomi (muamalah). Masalah-masalah ekonomi umat menjadi perhatian

Rasullullah SAW, karena masalah ekonomi merupakan pilar penyangga keimanan

yang harus diperhatikan. Selanjutnya, kebijakan-kebijakan Rasullullah SAW dijadikan

pedoman oleh para Khalifah sebagai penggantinya dalam memutuskan masalah-

masalah ekonomi. Al-Qur’an dan Al-Hadist digunakan sebagai dasar teori ekonomi

oleh para khalifah juga digunakan oleh para pengikutnya dalam menata kehidupan

perekonomian negara. Berikut perkembangan pemikiran-pemikiran pada masa-masa

tersebut seperti yang dikutip dalam buku The Middle East in The World Economy

(Roger Owen, 1993)

1. Perekonomian di Masa Rasullullah SAW (571-632 M)

Rasullullah diberi amanat untuk mengemban dakwah Islam pada umur 40

tahun. Pada masa Rasullullah SAW, tidak ada tentara formal. Semua muslim yang

mampu boleh jadi tentara. Mereka tidak mendapatkan gaji tetap, tetapi mereka

diperbolehkan mendapatkan bagian dari harta rampasan perang. Rampasan

tersebut meliputi senjata, kuda, unta, domba, dan barang-barang bergerak lainnya

yang didapatkan dari perang. Situasi berubah setelah turunnya Surat Al-Anfal (8)

ayat 41.

Page 8: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 7

Artinya: “Ketahuilah sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai

rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, Kerabat Rasul,

anak-anak yatim, orang-orang miskin dan Ibnu sabil, jika kamu beriman kepada Allah

dan kepada yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari furqaan,

yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ”

Rasullullah SAW biasanya membagi seperlima (khums) dari rampasan

perang tersebut menjadi tiga bagian, bagian pertama untuk beliau dan keluarganya,

bagian kedua untuk kerbatnya dan bagian ketiga untuk anak yatim piatu, orang yang

sedang membutuhkan dan orang yang sedang dalam perjalanan. Empat perlima

bagian yang lain dibagi diantara prajurit yang ikut perang, dalam kasus tertentu

beberapa orang yang tidak ikut serta dalam perang juga mendapat bagian.

Penunggang kuda mendapat dua bagian, untuk dirinya sendiri dan kudanya.

Seperti yang dikutip dalam buku Adiwarman Karim (2004:231), pada masa

Rasullullah SAW, beliau mengadopsi praktik yang lebih manusiawi terhadap tanah

pertanian yang telah ditaklukkan sebagai fay’ atau tanah dengan kepemilikan umum.

Tanah-tanah ini dibiarkan dimiliki oleh pemilikinya dan penanamnya, sangat berbeda

dari praktik kekaisaran Romawi dan Persia yang memisah-misahkan tanah ini dari

pemiliknya dan membagikannya kepada elit militernya dan para prajurit. Semua

tanah yang dihadiahkan kepada Rasullullah SAW ( iqta’) relatif lebih kecil jumlahnya

Page 9: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 8

dan terdiri dari tanah-tanah yang tidak bertuan. Kebijakan ini tidak hanya mambantu

mempertahankan kesinambungan kehidupan administrasi dan ekonomi tanah-tanah

yang dikuasai, melainkan juga mendorong keadilan antar generasi dan mewujudkan

sikap egaliter.

Pada tahun kedua setelah hijrah, shodaqoh ini kemudian dengan Zakat

Fitrah yang dibayarkan setiap kali setahun sekali pada bulan ramadhan. Besarya

satu sha kurma, gandum, tepung keju, atau kisimis, setengah sha gandum untuk

setiap muslim, budak atau orang bebas, laki-laki atau perempuan, muda atau tua

dan dibayar sebelum Shalat Idul Fitri.

Zakat diwajibkan pada tahun ke-9 hijrah, sementara shodaqoh fitrah pada

tahun ke-2 hijrah. Akan tetapi ahli hadist memandang zakat telah diwajibkan sebelum

tahun ke-9 hijrah ketika Maulana Abdul Hasa berkata zakat diwajibkan setelah hijrah

dan kurun waktu lima tahun setelahnya. Sebelum diwajibkan, zakat bersifat sukarela

dan belum ada peraturan khusus atau ketentuan hukum.

2. Perekonomian Di Masa Khulafaurrasyidin

a. Abu Bakar As-Sidiq (51 SH – 13 H / 537 – 634 M)

Sebelum menjadi khalifah Abu Bakar tinggal di pinggiran kota Madinah.

Setelah 6 bulan, Abu Bakar pindah ke Madinah dan bersamaan dengan itu sebuah

Baitul Mal dibangun. Sejak menjadi khalifah, kebutuhan keluarganya diurus oleh

kekayaan dari Baitul Mal ini. Menurut beberapa keterangan beliau diperbolehkan

mengambil dua setengah atau dua tiga perempat dirham setiap harinya dari Baitul

Mal dengan beberapa waktu. Ternyata tunjangan tersebut kurang mencukupi

sehingga ditetapkan 2000 atau 2500 dirham dan menurut keterangan 6000 dirham

per tahun.

Khalifah Abu Bakar sangat memperhatikan keakuratan perhitungan zakat.

Beliau juga mengambil langkah-langkah yang tegas untuk mengumpulkan zakat dari

Page 10: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 9

semua umat Islam termasuk Badui yang kembali memperlihatkan tanda-tanda

pembangkangan sepeninggal Rasullullah SAW.

b. Umar bin Khattab (40SH – 23H / 584 – 644 M)

Khalifah Umar sangat memperhatikan sektor ekonomi untuk menunjang

perekonomian negerinya. Pada masa kekhalifahan Umar banyak dibangun saluran

irigasi, waduk, tangki kanal, dan pintu air seba guna untuk mendistribusikan air di

ladang pertanian

Hukum perdagangan juga mengalami penyempurnaan untuk menciptakan

perekonomi secara sehat. Umar mengurangi beban pajak untuk beberapa barang,

pajak perdagangan nabati dan kurma Syiria sebesar 50%. Hal ini untuk

memperlancar arus pemasukan bahan makanan ke kota. Pada saat yang sama juga

dibangun pasar agar tercipta peradangan dengan persaingan yang bebas. Serta

adanya pengawasan terhadap penekanan harga. Beliau juga sangat tegas dalm

menangani masalah zakat. Zakat dijadikan ukuran fiskal utama dalam rangka

memecahkan masalah ekonomi secara umum. Umar menetapkan zakat atas harta

dan bagi yang membangkang didenda sebesar 50% dari kekayaannya.

Pada masa beliau dibangun Institusi Administrasi dan Baitul Mal yang reguler

dan permanen di Ibu Kota, yang kemudian berkembang dan didirikan pula Baitul Mal

cabang di ibu kota propinsi. Baitul Mal secara tidak langsung berfungsi sebagai

pelaksana kebijakan fiskal negara Islam. Harta Baitul Mal dipergunakan mulai untuk

menyediakan makanan bagi para janda, anak-anak yatim, serta anak-anak terlantar,

membiaya penguburan orang-orang miskin, membayarkan utang orang-orang yang

bangkrut, membayar uang diyat, untuk kasu-kasus tertentu, sampai untuk pinjaman

tanpa bunga untuk tujuan komersial. Bersamaan dengan reorganisasi Baitul Mal,

Umar mendirikan Diwan Islam yang disebut Al-Divan. Al- Divan adalah kantor yang

mengurusi pembayaran tunjangan-tunjangan angkatan perang dan pensiun serta

Page 11: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 10

tujangan lainnya secara reguler dan tepat. Khalifah Umar juga membentuk komite

yang terdiri dari Nassab ternama untuk membuat lapran sensus penduduk Madinah

sesuai dengan tingkat kepentingan dan kelasnya. Khalifah Umar menetapkan

beberapa peraturan sebagai berikut:

Wilayah Irak yang ditaklukan menjadi muslim, sedangkan bagian yang

berada dibawah perjanjian damai tetap dimiliki oleh pemilik sebelumnya dan

kepemilikannya tersebut dapat dialihkan

Kharaj (pajak yang dibayarkan oleh pemilik-pemilik tanah negara taklukan),

dibebankan pada semua tanah yang termasuk kategori pertama, meskipun

pemilik tersebut kemudian memeluk Islam dengan demikian tanah seperti itu

tidak daat dikonversi menjadi tanah ushr

Bekas pemilik tanah diberi hak kepemilikan, sepanjang mereka memberi

kharaj dan jizyah (pajak yang dikenakan bagi penduduk non muslim sebagai

jaminan perlindungan oleh negara)

Sisa tanah yang tidak ditempati atau ditanami (tanah mati) atau tanah yang

diklaim kembali bila ditanami oleh muslim diperlakukan sebagai tanah ushr.

Di Sawad, kharaj dibebankan sebesar saaau dirham atau satu rafiz (satu

ukuran lokal) gandum dan barley (sejenis gandum) dengan ngapan tanah

tersebut dapat dilalui air. Harga yang lebih tinggi dikenakan kepada ratbah

(rempah atau cengkih) dan perkebunan,

Di Mesir, menurut sebuah perjanjian Amar, dibebankan dua dinar, bahkan

hingga tiga irdabb gandum, dua qist untuk setiap minyak, cuka, dan madu

dan rancangan ini telah disetujui Khalifah.

Perjanjian Damaskus (Syiria) menetapkan pembayaran tunai, pembagian

tanah dengan muslim. Beban per kepala sebesar satu dinar dan beban satu

jarib (unit berat) yang diproduksi per jarib (ukuran) tanah.

Page 12: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 11

c. Ustman bin Affan ( 47 SH – 35H / 577 – 656 M )

Dalam buku Jaribah Ibn Ahmad al-Haritsi (hal. 643) Khalifah Ustman

mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh Umar. Pada enam tahun pertama Balkh,

Kabul, Ghazni Kerman, dan Sistan ditaklukan. Kemudian tindakan efektif dilakukan

untuk pengembangan sumber daya alam. Aliran air digali, jalan dibangun, pohon-

pohon ditanam untuk diambil buah dan hasilnya dan kebijakan di bidang keamanan

perdagangan dilaksanakan dengan pembentukan organisasi kepolisian tetap.

Usman mengurangi jumlah zakat dari pensiun. Tabri menyebutkan ketika

khalifah Ustman menaikkan pensiun sebesar seratus dirham, tetapi tidak ada

rinciannya.Beliau menambahkan santunan dengan pakaian. Selain itu ia

memperkenalkan kebiasaan membagikan makanan di masjid untuk orang-orang

miskin dan musafir.

Pada masa Ustman, sumber pendapatan pemerintah berasal dari zakat,

ushr, kharaj, fay, dan ghanimah. Zakat ditetapkan 2,5 persen dari modal aset. Ushr

ditetapkan 10 persen iuran tanah-tanah pertanian sebagaiman barang-barang

dagangan yang diimpor dari luar negeri. Kharaj merupakan iuran pajak pada daerah-

daerah yagn ditaklukan. Persentase dari kharaj lebih tinggi dari ushr. Ghanimah yang

didapatkan dibagi 4/5 kepada para prajurit yang ikut andil dalam perang sedangkan

1/5-nya disimpan sebagai kas negara.

d. Ali bin Abi Thalib ( 23H – 40H / 600 – 661 M )

Pada masa pemerintahan Ali, beliau mendistribusikan seluruh pendapatan

provinsi yang ada di Baitul Mal Madinah, Busra, dan Kuffah. Ali ingin

mendistribusikan sawad, namun ia menahan diri untuk menghindari terjadi

perselisihan. Secara umum, banyak kebijakan dari khalifah Ustman yang masih

diterapkan, seperti alokasi penegeluaran yang tetap sama. Pengeluaran untuk

Page 13: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 12

angkatan laut yang ditambahkan jumlahnya pada masa Ustman hampir dihilangkan

seluruhnya.

Khalifah Ali mempunyai konsep yang jelas mengenai pemerintahan,

administrasi umum dan masalah-masalah yang berkaitan dengannnya seperti

mendiskripsikan tugas dan kewajiban dan tanggung jawab penguasa, menyusun

dispensasi terhadap keadilan, kontrol atas pejabat tinggi dan staf, menjelaskan

kebaikan dan kekurangan jaksa, hakim dan abdi hukum, menguraikan pendapatan

pegawai administratif dan pengadaan bendahara.

3. Perkembangan Ekonomi Pasca Khulafaurrasyidin

a. Pendapatan Pemerintah

Pendapatan pada masa pasca khulafaurrasyidun masih menggunakan

sistem perpajakan yang dikenal dengan kharaj. Pajak ini ditetapkan atas tanah

pertanian yang dibayar dalam bentuk uang. Besar kecilnya ditentukan oleh

kesuburan dan luas lahan. Jizyah tidak dipandang lagi sebagai sumber pendapatan.

Kemudian pajak ini dikenal dengan al-jawali. Ketika pendapatan jizyah menurun,

timbul berbagai macam pajak baru. Pajak ini dikenal dengan pajak hilali, karen ditarik

setiap tanggal baru (hilal) kalender hijriyah. Pajak lainnya adalah al-mufariq yang

dikenakan terhadap terhadap barang ekspor dan impor melalui pentai.

Pendapatan negara tidak dikumpulkan di Baitul Mal sebagaimana pada masa

khulafaurrasyidin. Setiap pendapatan dikhususkan untuk biaya suatu kegiatan

tertentu. Kemudian sisa pendapatan barulah dikumpulkan di kas negara sebagai dan

cadangan.Pengaitan antara pendapatan dan pengeluaran dalan bentuk neraca.

Neraca ini diperhitungkan setiap tahun berdaarkan tahun masehi, karena kharaj

(sumber terbesar waktu itu) dipungut berdasarkan tahun masehi. Sejak abad kedua

hijrah muncul diwan yang mirip dengan jasa akuntansi dewasa ini. Diwan bertugas

Page 14: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 13

meneliti pendapata, mengatur pengeluaran, dan mengkaitkan pendapatan dan

pengeluaran.

b. Mata Uang

Pada masa permulaannya Muslim menggunakan emas dan perak dengan

beratnya. Dinar dan dirham yang mereka gunakan adalah mata uang kekaisaran

Persia. Mata uang Islam dibuat pada masa Khalifah Abdullah Malik bin Marwan. Saat

itu beliau memerintahkan untuk pembuatan dirham yang dicap dengan kata-kata

“Allah adalah Satu, Allah adalah Abadi“. Beliau memerintahkan untuk membuang

semua gambar-gambar manusia (raja/pahlawan) atau binatang dan menggantikan

dengan tulisan/bacaan seperti tahlil, tahmid, dan sebagainya.

4. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Pasca Khulafaurrasyidin

Perkembangan pemikiran ekonomi pasca Rasullullah SAW dan

khulafaurrasyidin dibagi menjadi 3 periode yang didasarkan atas nama tokoh

ekonomi Islam tersebut hidup.

Ekonomi Islam periode awal Islam sampai 1058 M

Tokohnya antara lain: Zaid bin Ali (738), Abu Hanifa (798), Ibnu Farabi (950),

Ibnu Sina (1037), dll.

Ekonomi Islam periode kedua (1058-1446M)

Tokohnya antara lain: Al-Ghazali (1111), Ibnu Taimiyah (1328), Ibnu Khaldun

(1040), Ibnu Rusyd (1198), dll

Ekonomi Islam periode ketiga (1446-1931 M)

Tokohya antara lain: Jamaluddin Al-Afghani (1897), Muhammad Iqbal (1938),

Syekh Ahmaad Sirhindi (1524), dll[5]

Page 15: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 14

5. Tokoh pemikiran-pemikiran ekonomi

Berikut adalah beberapa kontribusi pemikiran Ekonom -ekonom Islam diatas,

terutama untuk periode awal yang menjadi tonggak ekonomi Islam, dan periode

tengah yang merupakan periode puncak pemikiran ekonomi :

a. Zayd bin Ali (699 – 738)

Salah satu ahli fiqih yang terkenal di Madinah. Zaid bin Ali memperbolehkan

penjualan suatu komiditi secara kredit dengan harga yang lebih tinggi dari harga

tunai. Beliau tidak memperbolehkan harga yang ditangguhkan pembayannya lebih

tinggi dari pembayaran tunai, sebagaimana halnya penambahan pembayaran dalam

penundaan pengembalian pinjaman. Setiap penambahan terhadap penundaan

pembayaran adalah riba

Prinsipnya jenis transakai barang atau jasa yang halal kalau didasarkan atas

suka sama suka diperbolehkan. Sebagaiman firman Allah dalam surat An-Nisaa’( 4)

ayat 29:

Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku

dengan suka sama suka dia ntara kamu.“

b. Abu Hanifa (80-150 H /699 –767 M)

Abu Hanifa menyumbangkan beberapa konsep ekonomi, saah satnya adalah

salam,yaitu suatu bentuk transaksi diman antara pihak penjual dan pembeli sepakat

bila barang dikirimkan setelah dibayar secara tunai pada waktu kontrak disepakati.

Abu Hanifa mengkritisi prosedur kontrak tersebut yang cenderug mengarah pada

perselisihan antara yang memesan barang dengan cara membayar lebih dahulu,

Page 16: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 15

dengan orang yang membelikan barang. Beliau mencoba menghilangkan

perselisihan ini dengan merinci kontrak, seperti jenis komoditi, kualitas, kuantitas,

waktu, dan tempat pengiriman. Beliau memberikan persyaratan bahwa komoditi

harus tersedia di pasar selama waktu kontrak dan pengiriman.

Salah satu kebijakan Abu Hanifah adalah menghilangkan ambiguitas dan

perselisihan dalam masalah transaksi, hal ini merupakan salah satu tujuan syariah

dalam hubungan dengan jual beli. Abu Hanifah sangat memperhatikan pada orang-

orang lemah. Beliau tidak memperbolehkan pembagian hasil panen (muzara’ah) dari

penggarap kepada pemilik tanah dalam kasus tananh tidak menghasilkan apapun.

Hal ini untuk melindungi para penggarap yang umumnya orang lemah.

c. Abu Yusuf (113 – 182H/731 – 798M)

Abu Yusuf terkenal sebagai Qadi (hakim ). Diantara kitab-kitab Abu Yusuf

yang paling terkenal adalah kitab Al-Kharaj. Kitab ini ditulis atas permintaan khalifah

Harun Ar-Rasyid untuk pedoman dalam menghimpun pemasukan atau pendapatan

negara dari kharaj, ushr, zakat, dan jizyah. Kitab ini dapat digolongkan sebagai

public finance dalam pengertian ekonomi modern.

Menurut Abu Yusuf, sistem ekonomi Islam menjelaskan prinsip mekanisme

pasar dengan memberikan kebebasan yang optimal bagi para pelaku di dalamnya

yaitu produsen dan konsumen. Jika karena suatu hal selain monopoli, penimbunan

atau aksi sepihak yang itdak wajar dari produsen terjadi karena kenaikan harga,

maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi dengan mematok harga.

Penetuan harga sepenuhnya harga sepenuhnya diperankan oleh kekuatan

permintaan dan penawaran dalam ekonomi.

Selain Al-Kharaj, beliau menulis Al-Jawami, buku yang sengaja ditulis untuk

Yahya bin Khalid, selain itu juga menyusun Usul Fiqh Hanafiah (data-data fatwa

hukum yang disepakati Imam Hanafiah bersama murid-muridnya)

Page 17: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 16

d. Al-Ghazali (450 – 505H/ 1058 –1111M)

Al-Ghazali lahir 1058M di kota kecil Khorasan bernama Toos. Bagi Ghazali

pasar merupakan bagian dari “keteraturan alami”, secara rinci beliau juga

menerangkan bagaimana evolusi terciptanya pasar.

Al-Ghazali juga mengatakan bahwa kebutuhan hidup manusia terdiri dari 3,

yaitu kebutuhan dasar (darruriyah), kebutuhan sekunder (hajiat), dan kebutuhan

mewah (takhsiniyyat). Teori hierarki kebutuhan ini kemudian “diambil” oleh William

Nassau Senior yang menyatakan bahwa kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan

dasar (necessity), sekunder (decency), dan kebutuhan tersier (luxury). Beliau juga

menyatakan tentang tujuan utama dan penerapan syariah adalah masalah religi atau

agama, kehidupan, pemikiran, keturunan, dan harta kekayaan yang bersangkutan

dengan masalah ekonomi.

Beliau juga memperkenalkan mengenai peranan uang dalam ekonomi (ditulis

dalam kitab Ihya’ Ulum Din). Menurut beliau, manusia memerlukan uang sebagai alat

perantara/pertukaran (medium exchange) untuk membeli barang. Fungsi ini

kemudian dijabarkan kembali oleh Ibnu Taimiyah dengan menambahkan 1 fungsi

tambahan, yakni bahwa uang juga berfungsi sebagai alat untuk menetukan nilai

(measurement of value)

Karya yang ditulisnya antara lain yang cukup monumental : Alajwibah Al-

Ghazaliyah fi Al-Masa’il Al-Ukhrawiyah, Ihya’ Ulum Din, Al-Adab fi Al-Dina, dan lain

sebagainya.

e. Ibnu Rusyd (1198)

Dikenal sebagai Aveorrus di Barat. Beliau adalah seorang pemikir Islam yang

banyak mempengaruhi pemikiran pemikir-pemikir dunia terutama Barat. Beliau

menghasilkan sebuah karya yang mengungkapkan sebuah teori dengan

Page 18: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 17

memperkenalkan fungsi keempat dari uang (Roger E Backhouse, 2002, “The Pinguin

History of Economic” ). Sebelumnya filsuf Yunani, Aristoteles menyebutkan bahwa

fungsi uang ada 3, yaitu sebagai alat tukar, alat mengukur nilai dan sebagai

cadangan untuk konsumsi di masa depan. Ibnu Rusyd menambahkan fungsi

keempat dari uang, yakni sebagi alat simpanan daya beli dari konsumen, yang

menekankan bahwa uang dapat digunakan kapan saja oleh konsumen untuk

membeli keperluan hidupnya.

Ibnu Rusyd juga membantah Aristoteles tentang teori nilai uang dimana

nilainya tidak boleh berubah-ubah. Ibnu Rusyd menyatakan bahwa uang tiu tidak

boleh berubah-ubah karena 2 alasan, yakni pertama uang berfungsi sebagai alat

untuk mengukuir nilai, maka seperti Allah SWT Yang Maha Pengukur, Allah Tidak

Berubah-Ubah, maka uangpun sebagai pengukur keadaan tidak boleh berubah.

Kedua uang berfungsi sebagai cadangan untuk konsumsi masa depan, maka

perubahan padanya sangatlah tidak adil. Dari kedua alasan tersebut maka

sesungguhnya nilai nominal uang itu harus sama dengan nilai intrinsiknya.

f. Ibnu Taimiyah ( 661 – 728H / 1263 –1328M)

Menurut Ibnu Taimiyah naik turunnya harga bukan saja dipengaruhi oleh

penawaran dan permintaan tetapi ada faktor-faktor yang lain : “Sebab naik turunnya

harga di pasar bukan hanya karena adanya ketidakadilan yang disebabkan orang

atau pihak tertentu, tetapi juga karena panjang singkatnya masa produksi (khalq)

suatu komoditi. Jika produksi naik dan permintaan turun, maka harga di pasar akan

naik, sebaliknya jika produksi turun dan permintaan naik, maka harga di pasar akan

turun”.

Teori dikenal dengan “price volality” atau turun naiknya harga di pasar. Teori

ini jika dikaji lebih mendalam adalah menyangkut hukum permintaan dan penawaran

Page 19: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 18

(supply dan demand) di pasar, yang kini justru secara ironi diakui sebagi teori yang

bersal dari Barat.

Lebih jauh beliau juga memberikan penjelasan mengenai Hak Atas

Kepemilikan Intelektual (HAKI) atau paten. Menurut beliau kepemilikan (property)

adalah suatu kekuatan yang diberikan oleh syariah untuk memakai sebuah objek dan

kekuatan itu beragam dalam macam dan kadarnya. Seorang dapat membuang/tidak

memanfaatkan miliknya selama tidak bertentangan dengan syariah. Beliau membagi

subjek kepemilikan menjadi 3; individu, masyarakat dan negara. Kepemilikan individu

diakui dan didapatkan dari membuka dan memanfaatkan tanah, wari, membeli dan

kepemilikan individu individu tidak boleh bertentang dengan kepemilikan individu

tidak boleh bertentang dengan kepemilikan masyarakat dan negara. Tujuan

yangyang paling utama dari kepemilikan adalah kegunaannya pada orang lain.

g. Ibnu Khaldun (732 – 807H / 1332 – 1383M)

Ibnu Khaldun mempunyai nama sebenarnya yakni Wali Al-Din Abd Al-

Rahman bin Muhammad bin Abu Bakar Muhammad bin Al-Hasan, lahir di Tunisia, 1

Ramadhan 732 H, berasal dari keluarga Arab Hadramaut. Beliau banyak dipuji oleh

Barat karena buah fikirannya yang banyak berpengaruh bagi Barat dan memberi

pencerahan bagi dunia ekonomi, bahkan bisa dibilang beliau adalah Bapak Ekonomi

Dunia (untuk lebih jelas baca artikel: Ibn Khaldun Bapak Ekonomi).

Sumbangan terbesar dalam bidang Ekonomi banyak dimuat dalam karya

besarnya, Al-Muqadimmah. Beberapa prinsip dan falsafah ekonomi telah

difikirkannya, seperti keadilan (al-adl), hardworking, kerjasama (cooperation),

kesederhanaan (moderation), dan fairness. Ibnu Khaldun menekankan bahwa

keadilan adalah tulang punggung dan asas kekuatan sebuah ekonomi. Dalam

karyanya tersebut, disebutkan mengenai “rasa kebersamaan” yang akan terbentuk

Page 20: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 19

dan menguat jika ada keadilan untuk menjamin adanya kesejahteraan masyarakat

melalui pemenuhan kewajiban bersama dan pemerataan hasil pembangunan.

B. BERBISNIS ALA RASUL

1. Bisnis dan Berdagang ala Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW tercatat dalam sejarah adalah pembawa

kemaslahatan dan kebaikan yang tiada bandingan untuk seluruh umat manusia.

Bagaimana tidak karena Rasulullah SAW telah membuka zaman baru dalam

pembangunan peradaban dunia. Beliaulah adalah tokoh yang paling sukses dalam

bidang agama (sebagai Rasul) sekaligus dalam bidang duniawi (sebagai pemimpin

negara dan peletak dasar peradaban Islam yang gemilang selama 1000 tahun

berikutnya).

Kesuksesan Rasulullah SAW itu sudah banyak dibahas dan diulas oleh para

ahli sejarah Islam maupun Barat. Namun ada salah satu sisi Muhammad SAW

ternyata jarang dibahas dan kurang mendapat perhatian oleh para ahli sejarah

maupun agama yaitu sisinya sebagai seorang pebisnis ulung. Padahal manajemen

bisnis yang dijalankan Rasulullah SAW hingga kini maupun di masa mendatang akan

selalu relevan diterapkan dalam bisnis modern. Setelah kakeknya yang merawat

Muhammad SAW sejak bayi wafat, seorang pamannya yang bernama Abu Thalib

lalu memeliharanya.

Abu Thalib yang sangat menyayangi Muhammad SAW sebagaimana

anaknya sendiri adalah seorang pedagang. Sang paman kemudian mengajari

Rasulullah SAW cara-cara berdagang (berbisnis) dan bahkan mengajaknya pergi

bersama untuk berdagang meninggalkan negerinya (Makkah) ke negeri Syam (yang

kini dikenal sebagai Suriah) pada saat Rasulullah SAW baru berusia 12 tahun. Tidak

heran jika beliau telah pandai berdagang sejak berusia belasan tahun. Kesuksesan

Rasulullah SAW dalam berbisnis tidak terlepas dari kejujuran yang mendarah daging

dalam sosoknya.

Page 21: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 20

Kejujuran itulah telah diakui oleh penduduk Makkah sehingga beliau digelari

Al Shiddiq. Selain itu, Muhammad SAW juga dikenal sangat teguh memegang

kepercayaan (amanah) dan tidak pernah sekali-kali mengkhianati kepercayaan itu.

Tidak heran jika beliau juga mendapat julukan Al Amin (Terpercaya). Menurut

sejarah, telah tercatat bahwa Muhammad SAW melakukan lawatan bisnis ke luar

negeri sebanyak 6 kali diantaranya ke Syam (Suriah), Bahrain, Yordania dan Yaman.

Dalam semua lawatan bisnis, Muhammad selalu mendapatkan kesuksesan besar

dan tidak pernah mendapatkan kerugian.

Lima dari semua lawatan bisnis itu dilakukan oleh beliau atas nama seorang

wanita pebisnis terkemuka Makkah yang bernama Khadijah binti Khuwailid. Khadijah

yang kelak menjadi istri Muhammad SAW, telah lama mendengar reputasi

Muhammad sebagai pebisnis ulung yang jujur dan teguh memegang amanah.

Lantaran itulah, Khadijah lalu merekrut Muhammad sebagai manajer bisnisnya.

Kurang lebih selama 20 tahun sebelum diangkat menjadi Nabi pada usia 40 tahun,

Muhammad mengembangkan bisnis Khadijah sehingga sangat maju pesat. Boleh

dikatakan bisnis yang dilakukan Muhammad dan Khadijah (yang menikahinya pada

saat beliau berusia 25 tahun) hingga pada saat pengangkatan kenabian Muhammad

adalah bisnis konglomerat.

Pola manajemen bisnis apa yang dijalankan Muhammad SAW sehingga

bisnis junjungan kita itu mendapatkan kesuksesan spektakuler pada zamannya ?

Ternyata jauh sebelum para ahli bisnis modern seperti Frederick W. Taylor dan

Henry Fayol pada abad ke-19 mengangkat prinsip manajemen sebagai sebuah

disiplin ilmu, ternyata Rasulullah SAW telah mengimplementasikan nilai-nilai

manajemen modern dalam kehidupan dan praktek bisnis yang mendahului masanya.

Berdasarkan prinsip-prinsip manajemen modern, Rasulullah SAW telah dengan

sangat baik mengelola proses, transaksi, dan hubungan bisnis dengan seluruh

elemen bisnis serta pihak yang terlihat di dalamnya.

Page 22: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 21

Seperti dikatakan oleh Prof. Aflazul Rahman dalam bukunya “Muhammad: A

Trader” bahwa Rasulullah SAW adalah pebisnis yang jujur dan adil dalam membuat

perjanjian bisnis. Ia tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh. Dia sering

menjaga janjinya dan menyerahkan barang-barang yang dipesan dengan tepat

waktu. Muhammad SAW pun senantiasa menunjukkan rasa tanggung jawab yang

besar dan integritas yang tinggi dalam berbisnis. Dengan kata lain, beliau

melaksanakan prinsip manajemen bisnis modern yaitu kepuasan pelanggan

(customer satisfaction), pelayanan yang unggul (service exellence), kemampuan,

efisiensi, transparansi (kejujuran), persaingan yang sehat dan kompetitif. Dalam

menjalankan bisnis, Muhammad SAW selalu melaksanakan prinsip kejujuran

(transparasi). Ketika sedang berbisnis, beliau selalu jujur dalam menjelaskan

keunggulan dan kelemahan produk yang dijualnya.

Ternyata prinsip transparasi beliau itu menjadi pemasaran yang efektif untuk

menarik para pelanggan. Beliau juga mencintai para pelanggannya seperti mencintai

dirinya sehingga selalu melayani mereka dengan sepenuh hatinya (melakukan

service exellence) dan selalu membuat mereka puas atas layanan beliau (melakukan

prinsip customer satisfaction).

Dalam melakukan bisnisnya, Muhammad SAW tidak pernah mengambil

margin keuntungan sangat tinggi seperti yang biasa dilakukan para pebisnis lainnya

pada masanya. Beliau hanya mengambil margin keuntungan secukupnya saja dalam

menjual produknya.Ternyata kiat mengambil margin keuntungan yang dilakukan

beliau sangat efektif, semua barang yang dijualnya selalu laku dibeli Orang-orang

lebih suka membeli barang-barang jualan Muhammad daripada pedagang lain

karena bisa mendapatkan harga lebih murah dan berkualitas. Dalam hal ini, beliau

melakukan prinsip persaingan sehat dan kompetitif yang mendorong bisnis semakin

efisien dan efektif.

Page 23: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 22

Boleh dikatakan Rasulullah SAW adalah pelopor bisnis yang berdasarkan

prinsip kejujuran, transaksi bisnis yang adil dan sehat. Beliau juga tidak segan

mensosialisasikan prinsip-prinsip bisnisnya dalam bentuk edukasi dan pernyataan

tegas kepada para pebisnis lainnya. Ketika menjadi kepala negara, Rasulullah SAW

mentransformasikan prinsip-prinsip bisnisnya menjadi pokok-pokok hukum.

Berdasarkan hal itu, beliau melakukan penegakan hukum pada para pebisnis yang

nakal. Beliau pula yang memperkenalkan asas “Facta Sur Servanda” yang kita kenal

sebagai asas utama dalam hukum perdata dan perjanjian. Di tangan para pihaklah

terdapat kekuasaan tertinggi untuk melakukan transaksi bisnis yang dibangun atas

dasar saling setuju.

2. Prinsip Nabi Muhammad SAW dalam Berbisnis

Rasulullah SAW adalah seorang pebisnis dan pedagang yang handal. Visi

beliau dalam berdagang hanya satu, yaitu: “Bahwa transaksi bisnis sama sekali tidak

ditujukan untuk memupuk kekayaan pribadi, namun justru untuk membangun

kehormatan dan kemuliaan bisnis dengan etika yg tinggi. Adapun hasil yang didapat

harus didistribusikan ke sebanyak mungkin umat.”. Prinsip yang beliau pegang cukup

3 hal saja, yaitu:

Jujur

Saling menguntungkan kedua pihak

Hanya menjual produk yang bermutu tinggi

Tiga prinsip di atas menjiwai cara bisnis beliau. Berikut adalah teladan beliau

sebagai seorang pedagang/penjual:

Tidak boleh berbohong dan menipu pembeli mengenai barang yang dijual

Carilah keuntungan yang wajar. Jika pembeli bertanya, sebutkan harga

modalnya

Page 24: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 23

Kepada para pelanggan yang tidak mampu membayar kontan (tunai),

berikanlah waktu untuk melunasinya. Bila dia betul-betul tidak mampu

membayar setelah masa tenggat pengunduran itu, padahal dia telah

berusaha, maka ikhlaskanlah

Hindari sumpah yang berlebihan, apalagi sumpah palsu untuk mengelabui

konsumen

Lakukan transaksi jika telah ada kata sepakat antara penjual dan pembeli

Lakukan penimbangan dan penakaran dengan benar dan setepat mungkin

Camkan pada pembeli bahwa yang membayar di muka bahwa ia tidak boleh

menjualnya sebelum barang tersebut benar-benar menjadi miliknya (terbayar

lunas terlebih dahulu)

Jangan melakukan transaksi monopoli dalam perdagangan, berikan

kesempatan yang lain untuk berdagang juga.

Rasulullah SAW telah menentukan indikator jual beli yang mabrur dalam

sebuah hadits sebagai berikut: ” Jika penjual dan pembeli itu jujur dan transparan,

maka akan diberkahi dalam transaksinya” (HR. Bukhori no.2079 dan Muslim

no.1532)

QS: An-Nisa : 29:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku

dengan suka sama suka diantara kamu”

Page 25: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 24

Dalam Islam sendiri Bisnis perdagangan juga diatur dengan sangat baik dan

diatur dengan syarat sah suatu akad jual-beli, tentu saja dengan dasar saling

menguntungkan kedua belah pihak dan tidak bertentangan dengan syari'at Islam.

Syarat sahnya akad jual beli

Ijab dan qobul

Suka sama suka

Dilakukan oleh orang yang dibenarkan untuk melakukannya

Barang yang diperjual belikan halal beserta kegunaannya

Yang menjalankannya adalah pemilik atau wakilnya

Barangnya dapat diserah terimakan

Barangnya telah diketahui oleh kedua belah pihak

Harga barang ditentukan dengan jelas ketika akad

Bisnis atau jual beli terdiri dari beberapa jenis, Menurut syar’i pantangan

moral bisnis (moral hazard) yang harus dihindari adalah sebagai berikut:

Maysir yaitu segala bentuk spekulasi judi (gambling) yang mematikan sektor

riil dan tidak produktif.

Asusila yaitu praktik usaha yang melanggar kesusilaan dan norma social.

Gharar yaitu segala transaksi yang tidak transparan dan tidak jelas sehingga

berpotensi merugikan salah satu pihak.

Haram yaitu objek transaksi dan proyek usaha yang diharamkan syariah.

Riba yaitu segala bentuk distorsi mata uang menjadi komoditas dengan

mengenakan tambahan (bunga) pada transaksi kredit atau pinjaman dan

pertukaran/barter lebih antar barang ribawi sejenis. Pelarangan riba ini

mendorong usaha yang berbasis kemitraan dan kenormalan bisnis,

disamping menghindari praktik pemerasan, eksploitasi dan pendzaliman oleh

Page 26: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 25

pihak yang memiliki posisi tawar tinggi terhadap pihak yang berposisi tawar

rendah.

Ihtikar yaitu penimbunan dan monopoli barang dan jasa untuk tujuan

permainan harga.

Berbahaya yaitu segala bentuk transaksi dan usaha yang membahayakan

individu maupun masyarakat serta bertentangan dengan maslahat dalam

maqashid syari’ah.

3. Tips Berdagang Ala Nabi Muhammad SAW

Ketika Nabi Muhammad SAW, berusia 25 tahun, sebelum diangkat menjadi

seorang nabi dan rasul, beliau pernah menjalankan perniagaan bersama Siti

Khadijah ke negeri Syam. Pada waktu berdagang, ia ditemani oleh Maisarah, budak

Siti Khadijah. Yang dilakukan Nab Muhammad SAW dalam berdagang antara lain :

Kejujuran

Keramahan

Sopan santun yang ditunjukan oleh pemuda Muhammad dalam berdagang

membuat kagum Maisarah. Misalnya jika barang dagangannya dijual jelek

maka dikatakan jelek. Begitu pun sebaliknya, jika barang-barang itu baik

dikatakan baik. Beliau tidak menyembunyikan barang-barang yang jelek di

balik barang-barang yang baik.

Harga yang ditawarkan kepada pembeli sesuai dengan yang disepakati Siti

Khadijah. Ia tidak mengambil untung diluar yang disepakati. Oleh karena itu,

banyak pembeli yang terkesan dan tertarik cara berdagang beliau.

Keluhuran sifat beliau ini kemudian diceritakan oleh Maisarah kepada

majikannya. Khadijah pun merasa kagum dan terkesan dengan sifat-sifat Nabi

Page 27: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 26

Muhammad SAW. Maka hubungan perdagangan antara keduanya berlanjut ke

jenjang perkawinan.

C. APA ITU SYARIAH ?

Secara etimologi syariah berarti aturan atau ketetapan yang Allah

perintahkan kepada hamba-hamba-Nya, seperti: puasa, shalat, haji, zakat dan

seluruh kebajikan. Kata syariat berasal dari kata syar’a al-syai’u yang berarti

menerangkan atau menjelaskan sesuatu. Atau berasal dari kata syir’ah dan syariah

yang berarti suatu tempat yang dijadikan sarana untuk mengambil air secara

langsung sehingga orang yang mengambilnya tidak memerlukan bantuan alat lain.

Syariat dalam istilah syar’i hukum -hukum Allah yang disyariatkan kepada hamba-

hamba-Nya, baik hukum-hukum dalam Al-Qur’an dan sunnah nabi Saw dari

perkataan, perbuatan dan penetapan. Syariat dalam penjelasan Qardhawi adalah

hukum-hukum Allah yang ditetapkan berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an dan sunnah

serta dalil-dalil yang berkaitan dengan keduanya seperti ijma’ dan qiyas. Syariat

Islam dalam istilah adalah apa-apa yang disyariatkan Allah kepada hamba-hamba-

Nya dari keyakinan (aqidah), ibadah, akhlak, muamalah, sistem kehidupan dengan

dimensi yang berbeda-beda untuk meraih keselamatan di dunia dan akhirat.

Demikian juga istilah “hukum Islam” sering diidentikkan dengan kata norma

Islam dan ajaran Islam. Dengan demikian, padanan kata ini dalam bahasa Arab

barangkali adalah kata “al-syari’ah”. Namun, ada juga yang mengartikan kata hukum

Islam dengan norma yang berkaitan dengan tingkah laku, yang padanannya

barangkali adalah “al-fiqh”.

Penjabaran lebih luas dapat dijelaskan sebagai berikut: bahwa kalau

diidentikkan dengan kata “al-syari’ah”, hukum Islam secara umum dapat diartikan

dalam arti luas dan dalam arti sempit.

Page 28: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 27

Syari'ah Dalam Arti Luas

Dalam arti luas “al-syari’ah” berarti seluruh ajaran Islam yang berupa norma-

norma ilahiyah, baik yang mengatur tingkah laku batin (sistem

kepercayaan/doktrinal) maupun tingkah laku konkrit (legal-formal) yang individual

dan kolektif.

Dalam arti ini, al-syariah identik dengan din, yang berarti meliputi seluruh

cabang pengetahuan keagamaan Islam, seperti kalam, tasawuf, tafsir, hadis, fikih,

usul fikih, dan seterusnya. (Akidah, Akhlak dan Fikih).

Syari'ah Dalam Arti Sempit

Dalam arti sempit al-syari’ah berarti norma-norma yang mengatur sistem

tingkah laku individual maupun tingkah laku kolektif. Berdasarkan pengertian ini, al-

syari’ah dibatasi hanya meliputi ilmu fikih dan usul fikih. Syari'ah dalam arti sempit

(fikih) itu sendiri dapat dibagi menjadi empat bidang:

‘ibadah

mu’amalah

‘uqubah dan

lainnya.

1. Definisi Syariah Menurut Ulama Kamus

Imam Ibnu Mandzur di dalam Kitab Lisaan al-'Arab (Juz 8, hal 175)

menyatakan: "Kata عة شري شراع ,ال شرعة dan ,ال م ضع bermakna ال موا تى ال ال

نحدر ى ي ماء ال -Berkata al-Laits, al .(tempat-tempat yang darinya dikucurkan air) ال

Syariah dinamakan juga dengan syariat yang disyariatkan (ditetapkan) Allah swt

kepada hamba, mulai dari puasa, sholat, haji, nikah dan sebagainya. Sedangkan

kata شرعة عة dan ال شري شرعة menurut bahasa Arab artinya adalah ,ال ماء م ال

(sumber air), yakniة مورد شارب ىال ال شرعها ت ناس ي ون ال شرب ي نها ف قون م ت س وي

Page 29: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 28

(sumber air minum yang dibuka oleh manusia, kemudian mereka minum dari tempat

itu, dan menghilangkan dahaga).

Imam Al-Raaziy di dalam Kamus Mukhtaar al-Shihaah (Juz 1, hal 161)

menyatakan:"Lafadz al-Syariah bermakna masyra'at al-maa' (maurid al-syaaribah:

sumber air). Kata al-Syariah juga bermakna: agama yang disyariatkan Allah swt

kepada hamba-hambaNya. Jika dinyatakan Allah telah mensyariatkan kepada

mereka, maksudnya adalah sanna (menetapkan aturan untuk mereka). Kata al-

syir'ah bisa bermakna al-Syariah, sebagaimana firman Allah swt, dalam surat al-

Maidah :48 كل نا ل ل ع كم ج ن شرعة م نهاجا و ,Untuk setiap umat di antara kamu) م

Kami jadikan aturan dan jalan yang terang).

Pengarang Kitab al-'Ain, Ibnu Saidah (Juz 3, hal 163) mengatakan: "al-

Syariah wa al-syir'ah: perkara agama yang Allah swt telah menetapkannya, dan

memerintahkan untuk selalu berpegang teguh dengannya, seperti sholat, puasa, haji.

Dan Allah swt telah mensyariatkan perkara tersebut, maksudnya adalah Allah swt

telah menetapkan perkara tersebut secara syar'iy (menurut hukum)".

Al-Shaahib bin ' Ibad, di dalam Kamus al-Muhiith fi al-Lughah (Juz 1, hal 44)

menyatakan; "شرع وارد شروعا ال ماء : ناول ال عة Kata .(memberi air) ت شري ,ال

شراع شرعة ,ال م شروعة dan ,ال م adalah tempat yang dipersiapkan untuk :ال

minum…عة شري شرعة ال urusan agama yang disyariatkan (ditetapkan) Allah swt : ال

kepada hamba-hambaNya. Dan Dialah yang membuat hukum-hukumnya".

Dalam Kamus Bahr al-Muhiith, Fairuz Abadiy (Juz 2, hal 290) disebutkan: "

Al-Syariah: perkara yang disyariatkan oleh Allah swt kepada hamba-hambaNya. Dan

bisa juga berarti madzhab-madzhab (rujukan-rujukan) yang jelas dan lurus".

2. Definisi Syariah Menurut Ulama Tafsir

Makna syarii'at menurut ulama tafsir, tidak jauh berbeda dengan makna yang

dipahami oleh ulama ahli bahasa Arab. Ketika menafsirkan firman Allah swt, surat al-

Page 30: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 29

Maidah ayat 48, Imam Qurthubiy di dalam Tafsir Qurthubiy menjelaskan: "Kata

شرعة عة dan ال شري bermakna jalan terang yang mengantarkan pada ال

keselamatan. Menurut bahasa, kata عة شري ق bermakna ,ال طري ذي ال صل ال تو ي

نه ى م ماء ال .(jalan yang mengantarkan kepada air) ال

Lafadz al-Syariah juga bermakna agama yang disyariatkan (ditetapkan)

Allah kepada hamba-hambaNya; dan Allah telah mensyariatkan (kepada mereka),

maksudnya adalah mensyariatkan (menetapkan) syariat atau jalan. Kata al-syaari`

bermakna al-thariiq al-a'dzam (jalan besar)….Ayat ini menjelaskan bahwa Allah swt

telah menetapkan Taurat kepada pemeluknya, Injil kepada pemeluknya, al-Quran

kepada pemeluknya. Ayat ini berbicara pada konteks syariat-syariat (hukum-hukum)

dan ibadah-ibadah. Sedangkan pokok ketauhidan tidak ada perbedaan. Makna

semacam ini dituturkan dari Qatadah.

Mujahid berkata, "Kata al-syir'ah dan al-minhaaj maknanya adalah agama

(diin) Muhammad saw, dan ia telah menasakh (menghapus) seluruh agama lain."

(Imam al-Qurthubi, Tafsîr al-Qurthubi, juz XVI hal. 163)

Imam Ibnu Katsir di dalam Kitab Tafsiir al-Quran al-'Adziim (Juz 3, hal 129)

mengungkapkan: "Kata al-syir'ah juga bermakna al-Syariah; yakni sesuatu yang

membuka ke sesuatu. Dari sini dinyatakan,"شرع ى ذا ف mensyariatkan yang) " ك

demikian); sedangkan maknanya adalah تدأ يه اب memulai, atau membuka jalan) ف

pertama kali). Demikian juga al-Syariah, ia bermakna "شرع ما نها ي ى م ماء ال jalan) "ال

yang mengantarkan menuju air)". Adapun kata "نهاج م ق adalah "ال طري ضح ال وا ال

سهل نن Kata .(jalan yang jelas dan mudah) ال س ق maknanya adalah ,ال طرائ -jalan) ال

jalan). Oleh karena itu, menafsirkan firman Allah swt "شرعة نهاجا و dengan jalan "م

dan sunnah jelas lebih sesuai dari sebaliknya. Wallahu a'lam".

Imam Syaukani di dalam Kitab Fath al-Qadiir (Juz 2, hal 48) menyatakan;

"Pada asalnya, kata al-syir'ah dan al-Syariah bermakna jalan terang yang bisa

mencapai air. Selanjutnya kata ini digunakan dengan makna, agama (d iin)yang

Page 31: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 30

disyariatkan Allah swt kepada hambaNya. Sedangkan kata al-minhaaj: jalan terang

dan jelas. Abu al-'Abbas Muhammad bin Yazid al-Mubarrad,"Kata al-Syariah

bermakna ibtidaa' al-thariiq (permulaan jalan), sedangkan al-minhaaj bermakna jalan

yang berulang-ulang (al-thariiq al-mustamirah).Makna ayat ini [surat al-Maidah :48]

adalah; sesungguhnya Allah swt menjadikan Taurat untuk pemeluknya, Injil untuk

pemiliknya, dan al-Quran untuk pemeluknya. Ini terjadi sebelum penghapusan

syariat-syariat terdahulu oleh al-Quran. Adapun setelah turunnya al-Quran, maka

tidak ada syir'ah dan minhaaj, kecuali yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw".

3. Definisi Syariah Menurut 'Urf Para Ulama

Pada konteks awalnya (hakekat lughawiyyah) kata "Syariah bermakna "al-

thariiqah al-dzaahirah allatiy yatawashshalu bihaa ila al-maa" (jalan terang yang bisa

mencapai air). Selanjutnya kata "al-Syariah" digunakan oleh para pengguna bahasa

Arab dengan makna "urusan agama yang ditetapkan Allah swt kepada hambaNya".

Mereka juga memaknai kata Syariah sebatas pada aturan-aturan agama yang

bersifat 'amaliyyah (praktis), bukan i'tiqaadiyyah (keyakinan).

Imam Thabariy telah menuturkan pemahaman semacam ini di dalam riwayat-

riwayat shahih. "Telah meriwayatkan kepada kami, Basyar bin Mu'adz, bahwasanya

ia berkata,"Telah meriwayatkan kepada kami Yazid, ia berkata, "Telah meriwayatkan

kepada kami Sa'iid, dari Qatadah mengenai firman Allah swt "Likulli ja'alnaa minkum

syir'ah wa minhajan", ia berkata, "Maksudnya adalah jalan dan sunnah. Sedangkan

jalan-jalan itu sangat beragam. Taurat memiliki syariat tersendiri, Injil memiliki syariat

tersendiri, dan al-Quran juga memiliki syariat sendiri. Di dalamnya, Allah

menghalalkan apa yang Dia kehendaki dan mengharamkan apa yang Dia kehendaki,

untuk mengetahui siapa yang mentaatiNya dan siapa yang membangkang

kepadaNya. Hanya saja diin (pokok keyakinan) tetaplah satu dan tidak menerima

keyakinan yang lain; yakni al-tauhid (pengesaan Allah) dan ikhlash beramal semata-

Page 32: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 31

mata untuk Allah swt, yang mana prinsip tauhid dan ikhlash ini diturunkan kepada

para Rasul.”

"Telah meriwayatkan kepada kami al-Hasan bin Yahya, bahwasanya ia

berkata, "Telah mengabarkan kepada kami 'Abd al-Razaq, bahwasanya ia berkata,

"Telah meriwayatkan kepada kami Ma'mar , dari Qatadah mengenai firman Allah swt

"likulli ja'alnaa minkum syir'atan wa minhaajan", ia berkata, "Diin itu satu sedangkan

syariat (hukum) itu beragam".( Imam Thabariy, Tafsir al-Thabariy, juz 10, hal. 385)

Imam Ibnu Katsir menyatakan: "Ayat ini merupakan ikhbar (berita) mengenai

umat-umat yang memiliki agama beragam, yakni syariat yang sangat beragam dalam

masalah hukum-hukum yang diturunkan kepada Rasul-rasulNya yang mulia, namun

berkesesuaian dalam masalah tauhid.Sebagaimana ditetapkan di dalam Shahih

Bukhari dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi saw bersabda, حن شر ن عا م

ياء ب الت اخوة األن ع نا ,ل Kami para Nabi adalah bersaudara, diin" واحد دن

(keyakinan) kami satu". Maksudnya adalah tauhid yang disampaikan Allah kepada

semua Rasul yang diutusNya, dan dicantumkan di semua Kitab yang diturunkanNya.

Sebagaimana disebut di dalam firman Allah swt, " Dan Kami tidak mengutus seorang

rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak

ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan

Aku".[Al-Anbiyaa':25], dan juga firman Allah swt, " Dan sesungguhnya Kami telah

mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja),

dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi

petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti

kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah

bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)".[An Nahl: 36].

Adapun dalam masalah syariat, maka perintah dan larangannya berbeda-beda.

Kadang-kadang, ada sesuatu yang di dalam syariat ini haram, kemudian Allah

menghalalkannya di syariat yang lain, dan begitu pula sebaliknya.Kadang-kadang,

Page 33: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 32

ada sesuatu yang di dalam syariat ini, ringan, kemudian diperberat pada syariat yang

lain".

4. Ciri-ciri Umum Syariah

a. Ketuhanan (ية ان رب (ال

Bahwa hukum syariah di turunkan oleh Allah Sang Pencipta dan Pengatur

alam semesta dan bukan dari hasil pikiran manusia yang terbatas. Allah maha

mengetahui semua kebutuhan setiap makhluk, sampai daun yang terjatuh pun

adalah ketetapannya. maka tidak mungkin syariah yang di turunkan tidak sesuai

dengan kemaslahatan makhluk-Nya.

Karena hukum syari’ah berasal dari Allah, maka tidak ada khiyar bagi

seorang muslim untuk menghindar dari hukum yang telah ditetapkan Allah baik dia

seorang hakim atau yang dihakimi. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-

Maidah:44

م ومن كم ل ح ما ي زل ب هللا ان ئك أول رون هم ف كاف دة) ال مائ (44:ال

“barang siapa yang tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan Allah, maka

mereka itulah orang-orang kafir”.

Dan firman Allah dalam surat an-Nur:51

ما ان ان ول ك ين ق ن مؤم ى دعوا اذا ال هللا ال ه سول كم ور يح نهم ل ي وا ان ب قول نا ي ع سم

نا ع ئك ,واط لحون هم وأول ف م نور) ال (51:ال

“Hanya ucapan orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan

RasulNya agar Rasul memutuskan (perkara) diantara mereka, mereka berkata: kami

mendengar dan kami taat. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”.

Dikarenakan syari’at islam berasal dari Allah, maka dalam diri setiap muslim

terdapat ketaatan dan kepatuhan pada hukum yang ditetapkan Allah, yang mana hal

Page 34: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 33

ini tidak terdapat pada hukum yang dibuat manusia. Seorang muslim yang taat pada

hukum Allah dan menjalankannya, berkeyakinan bahwa dia sedang beribadah

kepada Tuhannya dan mendekatkan diri kepadaNya. Dan ini adalah sebagai

pendorong keimanan dan tuntutan dalam Islam. (Yusuf Qardhawi, Madkhal lidirasati

al-Syari’ah al-Islamiyyah, hal 89-90)

b. Moralitas ( ية الق (األخ

Hukum syariah lebih menitik beratkan pada pendidikan manusia secara

akhlak, memperbaiki dan mengembangkan sumber daya manusia dengan akhlak

yang mulia. Rasulullah saw bersabda:

ما ثت ان ع مم ب كارم ألت الق م م أخرجه) األخ حاك صححه ال (و

Dengan ini kesadaran setiap manusia akan sangat berdampak pada keadaan

kehidupannya. Oleh karena itu, iming-iming yang Allah tawarkan adalah berupa

pahala, bukan sebuah benda nyata yang dapat di pegang dengan tangan dan dapat

di gunakan di kehidupan dunia. Pengertian ini membedakan syari’ah dengan

undang-undang ciptaan manusia. Karena undang undang buatan manusia bersifat

memaksa dan yang berpengaruh adalah kekuatannya. Kekuatan undang-undang

(pemerintah) lemah tidak seorangpun mempraktekkannya. Dan jika kekuatan itu

kuat, maka semua rakyat akan tunduk.

c. Realitas (ية ع واق (ال

Syariat Islam adalah hukum yang realistis yang selalu memperhatikan

keutamaan akhlak yang luhur. Syari’at Islam bukanlah omong kosong belaka seperti

khayalan orang-orang komunis tentang masyarakat yang tidak mengenal perbedaan

dan kepemilikan individu, masyarakat yang tidak membutuhkan negara, hukum ,

polisi, dan penjara.

Page 35: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 34

Diantara realitas hukum islam adalah dalam keadaan dhorurot,

diperbolehkan melakukan sesuatu yang diharamkan, seperti memakan bangkai bagi

orang yang terpaksa, dan lain-lain.

d. Kemanusiaan (ية سان (االن

Hukum Islam disyariatkan diantaranya untuk memelihara kemuliaan manusia

itu sendiri. Karena kemuliaan manusia bukanlah pemberian raja, pemimpin ataupun

parlemen, tapi merupakan pemberian Allah swt, dzat yang telah menjadikan manusia

sebagai khalifah diatas bumi dan malaikat pun membungkuk kepadanya. Mengenai

kemuliaan manusia, Allah berfirman dalam surat al-Isra’ ayat 70:

قد نا ول رم نى ك .ادم ب

Syariat Islam datang dengan membawa misi persamaan diantara manusia,

tanpa memandang perbedaan warna kulit, jenis, ataupun bahasa. Yang

membedakan adalah amal shalih dan ukuran kebaikan yang dilakukannya. Allah

berfirman dalam surat al-Hujurat: 13:

ا ها ي ناس أي ا ال م ان ناك ق ل ر من خ ثى ذك م وأن ناك ل ع ا وج عوب ش بائ وا لوق عارف ت ان ل

كم رم ند اك هللا ع م قاك .ات

Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa orang yang mulia disisi

Allah adalah orang yang bertaqwa, tanpa memandang apakah dia orang Arab atau

bukan, laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin, semuanya sama disisi Allah.

e. Ketertiban (سق نا ت (ال

Yaitu pengaplikasian beberapa bagian dari keseluruhan aturan secara teratur

dan saling bahu membahu dalam melaksanakan tujuan bersama sekira tidak terjadi

benturan antara bagian satu dengan lainnya.

Syariat Islam mengangkat derajat wanita dan memelihara nilai

kemanusiaannya (harkat dan martabat) dan menjadikannya saudara kandung laki-

Page 36: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 35

laki dan saudaranya dalam ketaatan hukum (taklif). Dalam al-Qur’an telah

disebutkan كم ض ع عض من ب :juga disebutkan dalam hadits ,(195:عمران ال) ب

ما ساء ان ن ق ال قائ ش رجال ال

Ketika kita melihat al-Qur’an, dalam bab waris dikatakan:

كم ي ص و هللا ي ى م ف ر اوالدك لذك ثل ل ين حظ م ي ث .األن

maka janganlah al-Qur’an dianggap telah mendiskriminasikan kaum hawa atau

menurunkannya dari kedudukan yang telah ditetapkan baginya oleh berbagai ayat

dan hadis. Akan tetapi itu merupakan keadilan yang memberi bagian kepada

masing-masing jenis sesuai dengan haknya.

Dan hal itu tidak dapat dipahami kecuali jika kita bertaammul dalam

mempelajari islam dan hukum-hukumnya, niscaya kita akan mengetahuinya secara

keseluruhan dengan teratur dan tersusun. Dan kita juga akan mengetahui kalau

bagian wanita itu sudah sesuai menurut porsinya.

f. Komprehensif (شمول (ال

Syariah islamiyah adalah suatu aturan yang mencakup seluruh aspek

kehidupan. Oleh karena itu syariah islamiyah menetapkan jalan keimanan bagi

manusia, juga menjelaskan tentang pokok-pokok aqidah dan mengatur hubungan

manusia dengan Tuhannya. Syariat islam juga memerintahkan kepada manusia

untuk membersihkan jiwanya, dan mengatur hubungan antar sesama. Secara garis

besar hukum- hukum syariah terbagi menjadi tiga:

Hukum yang berhubungan dengan aqidah, seperti iman kepada Allah dan

iman kepada hari akhir. Hukum ini dinamakan hukum kepercayaan, dan ilmu

yang mempelajarinya adalah ilmu kalam atau tauhid.

Page 37: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 36

Hukum yang berhubungan dengan akhlaq, seperti kewajiban jujur, amanah,

menepati janji, dan juga mengenai keharaman berbohong, khiyanat, dan

melanggar janji. Hukum ini dinamakan hukum moralitas, dan ilmu yang

mempelajarinya adalah ilmu akhlaq atau tasawwuf.

Hukum yang berhubungan dengan perkataan dan perbuatan manusia dalam

hubungan antar sesama. Hukum ini dinamakan hukum mu’amalah dan ilmu

yang mempelajarinya adalah ilmu fiqh.

D. LANDASAN HUKUM SYARIAH

Yang menjadi landasan hukum utama dalam bisnis berbasis syariah adalah

Al-Qur’an dan Hadist yang disunahkan langsung oleh Rasullullah SAW. Namun

dalam perkembangannya, para ulama sepakat untuk menambahkan ijma, ijtihad dan

qiyash sebagai sumber hukum pendukung dalam perekonomian islam. Dalam

sebuah tatanan kenegaraan, Undang-undang dan Fatwa dari lembaga agama dalam

sebuah Negara pun menjadi sumber hukum pendukung dalam kegiatan bisnis

syariah. Berikut beberapa kebijakan yang tergambar dan ditentukan oleh beberapa

landasan hukum seperti Al-Qur’an, Hadist, Ijtihad, Ijma, Qiyash, Undang-undang,

dan Fatwa MUI.

1. AL QUR’AN

Secara istilah Al-Qur`an adalah "Kalam ALLAH yang merupakan mukjizat

yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang diturunkan secara mutawatir

dan membacanya adalah ibadah". Al-Qur`an adalah kalamullah, firman ALLAH SWT,

ia bukanlah kata-kata manusia, bukan pula kata-kata jin, setan, atau malaikat. Al-

Qur`an bukan berasal dari pikiran makhluk, bukan syair, bukan sihir, bukan pula

produk kontemplasi atau hasil pemikiran filsafat manusia.

Page 38: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 37

Al-Qur’an membahas tentang banyak hal, salah satunya adalah tentang

syariah. Di dalam syariah tak hanya membahas tentang hubungan kita dengan

Tuhan, tetapi membahas pula tentang hubungan kita dengan manusia dan makhluk

Tuhan lainnya. Karena hal itu pulalah, syariah juga mempengaruhi pola perilaku kita

dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, yaitu cara berbisnis yang kita kenal

dengan bisnis syariah. Al-Qur’an menjadi sumber hukum utama tentang bisnis

syariah.

Berikut ini penulis kutip beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang membahas dan

menerangkan tentang tata cara berbisnis yang Allah perintahkan.

1) Q.S. Ash-Shaff ayat 10

ا ا ي ه ين أ ي ن وا ال ذ ل ك م ه ل م ل ى أ د ة ع ار ج يك م ت ج ن ت ن ا م ذ ل يم ع أ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kalian Aku tunjukkan suatu

perniagaan yang dapat menyelamatkan kalian (dapat dibaca tunjiikum dan

tunajjiikum, yakni tanpa memakai tasydid dan dengan memakainya) dari azab yang

pedih yang menyakitkan; mereka seolah-olah menjawab, mengiyakan”.

2) Q.S. At-Taubah ayat 111

يقاتلون في سبيل ن أنفسهم وأموالهم بأن لهم الجنة اشترى من المؤمني يقتلون ويقتلون إن للا ف للا

نجيل وراة وال ا في التحق شروا ببيعكم الذي بايعتم وعدا عليه فاستب قرآن ومن أوفى بعهده من للا وال

و الفوز العظيم لك ه به وذ

Artinya: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri

dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada

jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang

benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih

menepati janjinya (selain) daripada Allah ? Maka bergembiralah dengan jual beli

yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar ”.

Page 39: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 38

3) Q.S. Faathir ayat 29

ية يرجو ا وعلن ا رزقناهم سر فقوا مم لة وأن وأقاموا الص اب للا ارة لن ن الذين يتلون كت تبور ن تج

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan

mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan

kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan

perniagaan yang tidak akan merugi”.

4) Q.S. Al-Baqarah ayat 282

ه وليكتب بينكم كا ب بالعدل ول يأب كاتب يا أيها الذين آمنوا إذا تداينتم بدين إلى أجل مسم ى فاكتبو ت

ليكتب ف خس منه شيئا فإن كان أن يكتب كما علمه للا ه ول يب رب وليملل الذي عليه الحق وليتق للا

ه بالعدل ليملل ولي ع أن يمل هو ف و ل يستطي و ضعيفا أ هيدين من واستشهدوا ش الذي عليه الحق سفيها أ

هداء أن تضل إحد ن ترضون من الش ن فرجل وامرأتان مم ا رجلي اهما فتذكرر رجالكم فإن لم يكون

هداء إذا ما دعوا ول تسأموا أن ت لكم إحداهما الخرى ول يأب الشيرا إلى أجله ذ كتبوه صغيرا أو كب

د ة حاضرة ت هادة وأدنى أل ترتابوا إل أن تكون تجار وأقوم للش ليس عليكم أقسط عند للا ينكم ف يرونها ب

بوها قوا وأشهدوا إذا تبايعتم ول يضار كاتب ول شهيد وإن تفعلوا فإنه فسوق بكم وات جناح أل تكت

بكلر شيء عليم وللا ويعلرمكم للا للا

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu´amalah tidak

secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan

hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan

janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya,

meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan

(apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan

janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu

orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu

mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan

persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika

tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari

Page 40: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 39

saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang

mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila

mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun

besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah

dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)

keraguanmu. (Tulislah mu´amalahmu itu), kecuali jika mu´amalah itu perdagangan

tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika)

kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah

penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka

sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada

Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu ”.

5) Q.S. An-Nisa ayat 29

ا أيها الذين آمنوا ل تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إل أن تكون تجارة عن تراض منكم ول تقتلوا

كان بكم رحيما أنفسكم إن للا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh

dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.

6) Q.S. At-Taubah ayat 24

ة تخشون قل إن كان آباؤكم وأبناؤكم وإخوانكم وأزواجكم وعشيرتكم وأموال اقترفتموه ا وتجار

تربصوا حتى ورسوله وجهاد في سبيله ف ليكم من للا مره كسادها ومساكن ترضونها أحب إ بأ يأتي للا

ل يهدي القوم الفاسقين وللا

Artinya: “Katakanlah: jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-

isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang

kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu

Page 41: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 40

cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah

sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk

kepada orang-orang yang fasik”.

7) Q.S. An-Nur ayat 37

يتاء ال لة وإ وإقام الص ة ول بيع عن ذكر للا هيهم تجارل يه القلوب رجال ل ت لب ف تق فون يوما ت كاة يخا ز

والبصار

Artinya: “Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh

jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari)

membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan

penglihatan menjadi goncang”.

8) Q.S. Al-Jumu’ah ayat 11

ا ا و ذ و أ ة ر ار ا أ و ت ج وا ل ه و ه ا انف ض ل ي ك وك ت ر ا و ا ق ل ق ائ م ند م ر هللا ع ي ن خ ن الل ه و م م ة و ار ج الت

هللا ر و ي خ

ق ين از الر

Artinya: “Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka

bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri

(berkhutbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah adalah lebih baik daripada

permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki.”

2. HADIST

Hadist adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan

persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum

dalam agama Islam. Hadist dijadikan sumber hukum dalam agama Islam selain Al-

Qur'an, Ijma dan Qiyas, dimana dalam hal ini, kedudukan hadits merupakan sumber

hukum kedua setelah Al-Qur'an.

Page 42: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 41

Berikut ini penulis kutip beberapa hadist yang disampaikan Rasulullah SAW

melalui para sahabat yang membahas dan menerangkan tentang tata cara berbisnis

yang Rasul perintahkan dan Rasul contohkan dalam kehidupannya.

1) Bisnis merupakan pekerjaan yang paling mulia .

فقال بيع مبرور عليه وسلم عن أفضل الكسب جل بيده سئل النبي صلى للا (رواه أحمد)وعمل الر

Artinya: “Dari Hani’ bin Nayar bin Amru ra berkata, bahwa Nabi Muhammad

SAW ditanya mengenai pekerjaan yang paling mulia. Beliau menjawab, ‘Jual beli

(bisnis) yang mabrur (sesuai syariat dan tidak mengandung unsur tipuan dan dosa)

dan pekerjaan yang dilakukan seseorang dengan kedua tangannya.” (HR. Ahmad)

2) Bisnis membuka jalan keberkahan dari Allah SWT.

ه وسلم قال البيرعان علي عنه عن النبير صلى للا ن حزام رضي للا قا فإن عن حكيم ب تفر بالخيار ما لم ي

بيعهما كة ت بر ن كذبا وكتما محق نا بورك لهما في بيعهما وإ ي (رواه البخاري ومسلم)صدقا وب

Artinya: “Dari Hakim bin Hizam ra, dari Nabi Muhammad SAW bersabda;

“Penjual dan pembeli keduanya bebas memilih selagi keduanya belum berpisah.

Maka jika keduanya jujur dan saling menjelaskan dengan benar, maka akan

diberkahi pada bisnis keduanya. Namun jika menyembunyikan cacat dan dusta,

maka terhapuslah keberkahan jual beli tersebut”. (HR. Bukhari-Muslim)

3) Pelaku bisnis yang jujur dan amanah akan dikumpulkan di surga

bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada’.

دوق المين مع النبيرين ه وسلم قال التاجر الص علي ين واعن أبي سعيد عن النبير صلى للا يق در لصر

هداء (رواه الترمذي)والش

Artinya: “Dari Abu Sa’id ra, dari Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seorang

pebisnis yang jujur lagi amanah, maka ia akan bersama para nabi, shiddiqin dan

syuhada’.” (HR. Turmudzi)

Page 43: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 42

4) Dalam kegiatan bisnis, barang siapa memudahkan urusan bisnis orang

lain maka akan Allah mudahkan pula bisnis yang ia jalankan.

مؤمن كربة من س عن ه وسلم من نف علي صلى للا س عن أبي هريرة قال قال رسول للا نيا نف كرب الد

عنه نيا واآلخرة و للا ه في الد علي ر للا ر على معسر يس يوم القيامة ومن يس ة من كرب من ستر كرب

في عون العبد ما كان العبد في عون اآلخرة وللا نيا و في الد (رواه مسلم)أخيه مسلما ستره للا

Artinya: “Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa yang membebeaskan seorang mu’min dari himpitan kehidupan di

dunia, maka Allah akan membebaskannya kelak dari himpitan di hari akhir. Dan

barang siapa yang memudahkan orang yang sedang dalam kesulitan, maka Allah

akan memudahkannya kesulitannya di dunia dan di akhirat. Dan barang siapa yang

menutupi aib seorang muslim, maka Allah pun akan menutupi aibnya di dunia dan di

akhirat. Dan Allah akan selalu menolong seorang hamba, selagi hamba tersebut

selalu menolong saudaranya”. (HR. Muslim)

5) Rezeki yang baik adalah rezeki dari hasil bekerja keras sendiri.

ا د أ ك ل م ام ا أ ح ع ا ق ط ط ي ر ن خ أ ك ل أ ن م ن ي م ل م د ع ب ى و ن ، ي ن د هللا او ه – د ل ي ال م ع ان – الس أ ك ل ك ن ي م

ل م د ع ي

Artinya: “Tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan yang lebih baik dari

makanan yang dihasilkan dari jerih payah tangannya sendiri. Dan sesungguhnya

nabi Daud ‘alaihissalam dahulu senantiasa makan dari jerih payahnya sendiri.” (HR.

Bukhari, Kitab al-Buyu’, Bab Kasbir Rojuli wa ‘Amalihi Biyadihi II/730 No. 2072).

6) Pebisnis jujur akan bersama Rasul, orang-orang jujur dan orang-orang

mati syahid.

تاجر صدوق ال ين ال ين مع األم ي ب ن ين ال ق صدي شهداء وال وال

Page 44: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 43

Artinya: “Pedagang yang senantiasa jujur lagi amanah akan bersama para

nabi, orang-orang yang selalu jujur dan orang-orang yang mati syahid.” (HR.

Tirmidzi, Kitab Al-Buyu’ Bab Ma Ja-a Fit Tijaroti No. 1130)

7) Penghasilan yang baik adalah penghasilan pedagang yang jujur, baik,

sopan dan selalu menepati janji.

ي ن س أط ك س ال تجار ك ذي ال وا ذا ال م حدث وا ل كذب نوا ذا و ي تم م ائ وا ل خون و ي

م وعدوا ذا فوا ل ل خ تروا ذا و ي ش م ا ذموا ل اعوا ذا و ي م ب طروا ل ان ذا و ي يهم ك ل م ع ل

لوا مط ان ذا و ي هم ك م ل سروا ل ع .(ي

Artinya: “Sesungguhnya sebaik-baik penghasilan ialah penghasilan para

pedagang yang mana apabila berbicara tidak bohong, apabila diberi amanah tidak

khianat, apabila berjanji tidak mengingkarinya, apabila membeli tidak mencela,

apabila menjual tidak berlebihan (dalam menaikkan harga), apabila berhutang tidak

menunda-nunda pelunasan dan apabila menagih hutang tidak memperberat orang

yang sedang kesulitan.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi di dalam Syu’abul Iman,

Bab Hifzhu Al-Lisan IV/221)

8) Penghasilan yang baik adalah dari berbisnis yang mabrur.

Dari Rafi’ bin Khadij radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Ada seseorang bertanya,

“Penghasilan apakah yang paling baik, Wahai Rasulullah?” Beliau jawab:

رجل عمل يد ال ل ب يع وك برور ب م

Artinya: “Penghasilan seseorang dari jerih payah tangannya sendiri dan

setiap jual beli yang mabrur.” (HR. Ahmad di dalam Al-Musnad no.16628)

3. IJTIHAD

Ijtihad berasal dari bahasa arab yaitu “Jahada” yang mempunyai arti

mencurahkan segala kemampuan untuk mendapatkan sesuatu yang sulit atau yang

Page 45: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 44

ingin di capainya badzlul al-juhdi li istinbath al-ahkam min al-nash (mencurahkan

segala pikiran untuk merumuskan sebuah hukum dari teks wahyu).

Dengan kata lain, ijt ihad adalah pengerahan segala kesanggupan seorang

faqih (pakar fiqih Islam) untuk memperoleh pengetahuan tentang hukum sesuatu

melalui dalil syara’ (agama). Dalam istilah inilah ijtihad lebih banyak dikenal dan

digunakan bahkan banyak para fuqaha yang menegaskan bahwa ijtihad dilakukan di

bidang fiqih.

Secara substansial, hukum Islam adalah bagian dari hukum positif Indonesia

yang bersumber al-Qur’an, al-Hadits, dan al-ijtihâd, terutama yang mengatur tentang

al-‘aqdu sebagai dasar timbulnya hak dan kewajiban pihak-pihak dalam perikatan

Islam. Perikatan Islam dan kegiatan bisnis Islam selalu berdasarkan prinsip-prinsip

syarî’ah yang harus bebas dari unsur ketidakjelasan (garar), perjudian (maisir),

bunga (ribâ), dan penzaliman. Tetapi secara formal dari segi bentuk usaha (badan

usaha) dalam kegiatan bisnis Islam bersumber dari hukum perundang-undangan.

Oleh karena itu, kedudukan hukum syarî’ah (perikatan syarî’ah dan bisnis

syarî’ah) secara yuridis adalah kuat dan legal dalam sistem hukum Indonesia, dan

secara bisnis operasional memperoleh dukungan kuat dari masyarakat karena di

dasarkan pada akad yang benar, adil, jujur, transparan, bebas dari ketidak jelasan

(garar) , perjudian (maisir), bunga (ribâ), dan penzaliman.

Adapun ijtihâd sebagai sumber hukum Islam ketiga memberi peluang untuk

berkembangnya pemikiran umat Islam dalam menghadapi segala permasalahan di

era globalisasi ini. Berbagai jenis transaksi telah muncul dan menyebar keseluruh

penjuru dunia, terutama ke negeri Indonesia. Banyak jenis transaksi baru yang di

tawarkan yang juga menjanjikan keuntungan yang berlipat ganda. Berikut

merupakan ijtihâd yang mengatur tentang al-‘aqdu yaitu Pembaharuan Dalam

Bidang Perikatan. Perikatan dalam istilah fiqh disebut dengan al-‘aqdu, secara

etimologi berarti:

Page 46: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 45

ر ط ال ي جمع وهو ب طرف ين ال ل ب شد ح ر أحدهما وي اآلخ تى ب صال ح ت بحا ي ص ي ف

قطعة واحدة ك

“Ikatan, yakni mengumpulkan dua tepi dan mengikat salah satunya dengan yang

lainnya hingga tergabung, maka menjadilah ia seperti sepotong benda.”

Berdasarkan pengertian ini, para fuqahâ’ menggunakan juga lafal aqad untuk

sumpah, untuk al-‘ahdu (perjanjian), dan untuk sesuatu persetujuan dalam bidang

jual beli. Oleh karenanya, para fuqahâ kemudian mendefinisikan kata al-‘aqdu secara

terminologi, yakni :

باط جا رت بول اإلي ق لى ب شروع وجه ع بت م ث ضى ي تر ال

“Perikatan antara ijab dengan qabul dengan jalan yang dibenarkan oleh syari’at,

yang menetapkan keridhaan kedua belah pihak.”

Dalam melaksanakan transaksi (perikatan atau al-‘aqdu) terdapat rukun dan

syarat yang harus dipenuhi. Pendapat mengenai rukun aqad dalam hukum Islam ini

beraneka ragam di kalangan para ahli fiqh. Di kalangan madzhab Hanafi

berpendapat bahwa rukun akad hanya sigat al-‘aqdu, yakni ijab dan kabul.

Sedangkan syaratnya adalah al-‘aqidain (subjek akad) dan mahal al-‘aqdi (objek

akad).

Adapun dalam perkembangannya di Indonesia, transaksi (ijab-kabul) dapat

dilakukan dengan empat cara berikut ini :

a. Lisan. Para pihak mengungkapkan kehendaknya dalam bentuk perkataan

secara jelas.

b. Tulisan. Adakalanya, suatu perikataan (transaksi) dilakukan secara tertulis.

Hal ini dapat dilakukan oleh para pihak yang tidak dapat bertemu langsung

dalam melakukan transaksi, atau untuk transaksi- transaksi yang sifatnya

lebih sulit, seperti yang dilakukan oleh badan hukum.

Page 47: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 46

c. Isyarat. Suatu transaksi tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang

normal, orang yang cacat pun dapat melakukan transaksi (al-‘aqdu). Apabila

cacatnya adalah tuna wicara maka dimungkinkan akadnya dengan isyarat,

asalkan terdapat sepemahaman dalam transaksi tersebut.

d. Perbuatan. Seiring dengan perkembangan kebutuhan masyarakat, kini

transaksi dapat pula dilakukan dengan cara perbuatan saja, tanpa secara

lisan, tulisan maupun isyarat. Hal ini dapat disebut dengan ta’âti atau mu’âtah

(saling memberi dan menerima). Adanya perbuatan ini dari pihak yang telah

saling memahami perbuatan transaksi tersebut dengan segala akibat

hukumnya. Hal ini sering terjadi di supermarket yang tidak ada proses tawar

menawar. Pihak pembeli telah mengetahui harga barang yang secara tertulis

dicantumkan pada barang tersebut. Pada saat pembeli datang ke meja kasir

menunjukkan bahwa di antara mereka akan melakukan transaksi jual-beli.

4. QIYASH

Qiyash dalam bahasa Arab berasal dari kata “qasa, yaqisu, qaisan” artinya

mengukur, menyamakan dan ukuran. Secara etimologi qiyas berarti pengukuran

sesuatu dengan yang lainnya atau penyamaan sesuatu dengan sejenisnya. Qiyas

berarti, membandingkan atau mengukur, seperti menyamakan si A dengan si B,

karena kedua orang itu mempunyai tinggi yang sama, bentuk tubuh yang sama,

wajah yang sama dan sebagainya. Qiyas juga berarti mengukur, seperti mengukur

tanah dengan meter atau alat pengukur yang lain. Demikian pula membandingkan

sesuatu dengan yang lain dengan mencari persamaan-persamaannya.

Sedangkan menurut ulama’ ushul fiqih qiyas berarti menetapkan hukum

suatu kejadian atau peristiwa yang tidak ada dasar nashnya dengan cara

membandingkannya kepada suatu kejadian atau peristiwa yang lain yang telah

Page 48: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 47

ditetapkan hukumnya berdasarkan nash karena ada persamaan illat antara kedua

kejadian atau peristiwa itu.

Jadi qiyas merupakan mashodirul ahkam yang keempat setelah Al-Qur’an,

As-Sunnah dan ijma’. Yakni cara mengishtinbatkan suatu hukum dengan cara

menganalogikan antara dua hal yang memiliki kesamaan illat tetapi yang satu belum

ada ketentuan hukumnya dalam nash.

ياس ق ل ما هو وال ل ط دالئ قة ال مواف لى ال بر ع قدم خ ت م تا من ال ك نة ال س وال

“Qiyas adalah metode berfikir untuk menemukan petunjuk makna yang sesuai

dengan khabar yang sudah ada dalam al-Qur’an dan sunnah”.

Adapun cara mengoperasionalkan qiyas ini yakni dimulai dengan

mengeluarkan hukum yang ada pada kasus yang disebutkan dalam nash, setelah itu

kita teliti illatnya. Selanjutnya kita cari dan teliti illat yang ada pada kasus yang tidak

disebutkan dalam nash, sama ataukah tidak. Jika sudah diyakini bahwa illat yang

ada dalam kedua kasus tersebut ternyata sama maka kita menggunakan ketentuan

hukum pada kedua kasus itu berdasarkan keadaan illat.

Penerapan Qiyas dalam Ekonomi Islam

Memahami bunga bank dari aspek legal-formal dan secara induktif,

berdasarkan pelarangan terhadap larangan riba yang diambil dari teks (nas), dan

tidak perlu dikaitkan dengan aspek moral dalam pengharamannya. Paradigma ini

berpegang pada konsep bahwa setiap utang-piutang yang disyaratkan ada

tambahan atau manfaat dari modal adalah riba, walaupun tidak berlipat ganda. Oleh

karena itu, betapapun kecilnya, suku bunga bank tetap haram. Karena berdasarkan

teori qiyâs, kasus yang akan di-qiyas-kan (fara’) dan kasus yang di-qiyas-kan (asal)

keduanya harus disandarkan pada illat jâlî (illat yang jelas). Dan kedua kasus

tersebut (bunga bank dan riba) disatukan oleh illat yang sama, yaitu adanya

Page 49: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 48

tambahan atau bunga tanpa disertai imbalan. Dengan demikian, bunga bank sama

hukumnya dengan riba.

Adapun di antara tokoh-tokoh fikih Islam kontemporer yang menganut

paradigma ini adalah Abû Zahrah, Wahbah Zuhayli, Yûsûf al-Qardawi (masing-

masing ahli fikih Timur Tengah), Abdul Mannan, Syafi’i Antonio, Adiwarman Azwar

Karim (masing-masing ahli hukum Islam dan praktisi perbankan Islam Indonesia).

Yûsûf al-Qardawi berpendapat bahwa riba yang diharamkan dalam Alquran

tidak membutuhkan penjelasan dan pembahasan lebih lanjut, karena tidak mungkin

Allah mengharamkan sesuatu kepada manusia yang tidak mereka ketahui

bentuknya. Pemahaman riba sesuai yang tertuang dalam Q.S Al-Baqarah [2]:278-

279 menunjukkan segala kelebihan dari modal adalah riba, sedikit maupun banyak.

Maka setiap tambahan bagi modal yang disyaratkan atau ditentukan terlebih dahulu,

karena adanya unsur tenggang waktu semata adalah riba.

Adapun Syafi'i Antonio yang merupakan praktisi dan akademisi ekonomi

Islam di Indonesia, terkait dengan bunga bank, mengatakan bahwa kriteria berlipat-

ganda bukanlah syarat terjadinya riba, tapi itu hanya sifat. Artinya, besar atau kecil,

bunga bank tetap riba, sebab sifat umum riba adalah berlipat ganda (Antonio,

1999:82).

Sementara dari segi konteks atau illat, pengharaman riba dalam Alquran

adalah karena adanya faktor zulm, yaitu memungut tambahan utang dari pihak-pihak

yang seharusnya ditolong. Sementara konteks bank adalah niaga (tijârah) untuk

mencari keuntungan bersama antara pihak yang punya modal (investor), pihak yang

membutuhkan modal (debitur/pengusaha), dan pihak perbankan sebagai mediator

dan penyedia jasa. Sehingga sama sekali tidak ada kaitannya dengan tolong

menolong antara si kaya dan si miskin, melainkan upaya kerjasama dalam

mengembangkan modal dengan menjadikan bank sebagai mediator antara

penabung, pengusaha dan bank . Karena itu, aspek aniaya (ketidakadilan) di sini

Page 50: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 49

amat kecil kemungkinan terjadi sebab masing-masing pihak telah saling rela dan

mengetahui hak serta kewajibannya masing-masing.

Dengan konsep seperti itu, akhirnya mereka sampai kepada satu kesimpulan

bahwa antara riba dengan bunga bank memiliki konteks dan esensi yang berbeda.

Riba dianggap kelebihan yang diambil dari pinjaman yang ditujukan untuk keperluan

konsumtif, sedangkan bunga bank adalah kelebihan atas pinjaman yang ditujukan

dalam rangka, kebutuhan produktif.

Dengan analisis seperti itu, penganut paradigma ini mengharuskan mereka,

meninggalkan qiyâs dan lebih memilih mengambil metode istihsân sebagai dasar

untuk sampai kepada suatu konklusi hukum yang dianggap lebih tepat untuk

dijalankan. Di antara tokoh dan ahli hukum Islam yang menganut paradigma

kontekstual dalam menilai permasalahan bunga bank adalah Munawir Syadzali,

Quraish Shihab, Umar Shihab dan M . Dawam Raharjo (masing-masing adalah ulama

fikih dan cendekiawan muslim Indonesia). Demikian pula, Fazlur Rahman, Mahmoud

Syaltout, dan Mustafa Ahmad al-Zarqa'.

5. IJMA

Ijma secara bahasa (فاق عزم واالت berarti niat yang kuat atau (ال

kesepakatan. Ijma’ artinya kesepakatan semua ulama’ mujtahidin dari ummat

Muhammad SAW pada suatu masa, atas suatu hukum syari’at. Jadi, apabila para

ulama’ itu telah sepakat-baik di masa sahabat maupun sesudahnya-atas salah satu

hukum syari’at, maka kesepakatan mereka adalah merupakan ijma’, sedang

melaksanakan apa yang mereka sepakati adalah wajib. Sebagai rujukan hukum,

ijma’ menempati urutan ketiga. Artinya, apabila kita tidak mendapatkan hukum dalam

al-Qur’an maupun dalam as-Sunnah, maka kita tinjau apakah para ulama’ kaum

muslimin telah ijma’. Apabila ternyata demikian, maka ijma’ mereka kita ambil dan

kita laksanakan. Ijma merupakan hujjah, dengan dalil-dalil diantaranya:

Page 51: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 50

1) Firman Allah:

ل ك ذ ك اك م و ل ن ع طا أ م ة ج س ك ون وا و اء ل ت د ل ى ش ه الن اس ع

“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang

adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia.” (QS. Al-

Baqoroh:143)

Maka firman-Nya: “Saksi atas manusia“, mencakup persaksian terhadap

perbuatan-perbuatan mereka dan hukum-hukum dari perbuatan mereka, dan

seorang saksi perkataannya diterima.

2) Firman Allah :

ع ف ن از ن م ت ء ف ي ت ي و ش د ل ى ف ر س ول هللا الر و

“Jika kalian berselisih tentang sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah dan

Rasul-Nya.” (QS. An-Nisa’:59)

3) Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

ال تمع ج تي ت لى أم ة ع ضالل

“Umatku tidak akan bersepakat diatas kesesatan”

4) Kami mengatakan: Ijma’ umat atas sesuatu bisa jadi benar dan bisa jadi

salah, jika benar maka ia adalah hujjah, dan jika salah maka bagaimana

mungkin umat yang merupakan umat yang paling mulia disisi Allah sejak

zaman Nabi-nya sampai hari kiamat bersepakat terhadap suatu perkara yang

batil yang tidak diridhoi oleh Allah? Ini merupakan suatu kemustahilan yang

paling besar.

Ijma terdiri dari dua macam, yaitu Ijma Qoth’i dan Ijma Dzonni. Ijma Qoth’i

adalah Ijma’ yang diketahui keberadaannya di kalangan umat ini dengan pasti,

seperti ijma’ atas wajibnya sholat lima waktu dan haramnya zina. Ijma’ jenis ini tidak

ada seorangpun yang mengingkari ketetapannya dan keberadaannya sebagai

Page 52: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 51

hujjah, dan dikafirkan orang yang menyelisihinya jika ia bukan termasuk orang yang

tidak mengetahuinya.

Sedangkan Ijma Dzonni adalah Ijma’ yang tidak diketahui kecuali dengan

dicari dan dipelajari (tatabbu’ & istiqro’). Dan para ulama telah berselisih tentang

kemungkinan tetapnya ijma’ jenis ini, dan perkataan yang paling rojih dalam masalah

ini adalah pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang mengatakan dalam Al-

Aqidah Al-Wasithiyyah: “Dan ijma’ yang bisa diterima dengan pasti adalah ijma’nya

as-salafush-sholeh, karena yang setelah mereka banyak terjadi ikhtilaf dan umat ini

telah tersebar”. Ijma’ sendiri memiliki syarat-syarat, diantaranya:

Tetap melalui jalan yang shohih, yaitu dengan kemasyhurannya dikalangan

‘ulama atau yang menukilkannya adalah orang yang tsiqoh dan luas

pengetahuannya.

Tidak didahului oleh khilaf yang telah tetap sebelumnya, jika didahului oleh

hal itu maka bukanlah ijma’ karena perkataan tidak batal dengan kematian

yang mengucapkannya.

Ijma memiliki peran penting dalam pembentukan bisnis syariah, salah

satunya adalah dalam pembentukan Asuransi Syariah. Asuransi Syariah adalah

sebuah sistem di mana para peserta mendonasikan sebagian atau seluruh

kontribusi/premi yang mereka bayar yang digunakan untuk membayar klaim atas

musibah yang dialami oleh peserta yang lain.

Ijma memiliki peran sangat penting dalam menentukan produk asuransi

syari’ah, dan merupakan sumber hukum bagi perkembangan roda ekonomi islam

dalam bidang ini.

Ijma’ sebagai penentu prinsip dasar Asuransi syari’ah. Suatu asuransi

diperbolehkan secara syari, jika tidak menyimpang dari pr insip-prinsip dan aturan-

Page 53: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 52

aturan syariat Islam. Untuk itu dalam muamalah tersebut harus memenuhi

ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1) Asuransi syariah harus dibangun atas dasar taawun (kerja sama), tolong

menolong, saling menjamin, tidak berorentasi bisnis atau keuntungan materi

semata.Allah SWT berfirman, “Dan saling tolong menolonglah dalam

kebaikan dan ketaqwaan dan jangan saling tolong menolong dalam dosa dan

permusuhan”.

2) Asuransi syariat tidak bersifat mu’awadhoh, tetapi tabarru’ atau mudhorobah.

3) Sumbangan (tabarru’) sama dengan hibah (pemberian), oleh karena itu

haram hukumnya ditarik kembali. Kalau terjadi peristiwa, maka diselesaikan

menurut syariat.

4) Setiap anggota yang menyetor uangnya menurut jumlah yang telah

ditentukan, harus disertai dengan niat membantu demi menegakan prinsip

ukhuwah. Kemudian dari uang yang terkumpul itu diambilah sejumlah uang

guna membantu orang yang sangat memerlukan.

5) Tidak dibenarkan seseorang menyetorkan sejumlah kecil uangnya dengan

tujuan supaya ia mendapat imbalan yang berlipat bila terkena suatu musibah.

Akan tetapi ia diberi uang jamaah sebagai ganti atas kerugian itu menurut

izin yang diberikan oleh jamaah.

6) Apabila uang itu akan dikembangkan, maka harus dijalankan menurut aturan

syar’i.

Hasil Ijma’ dan fatwa para ulama, telah melahirkan berbagai produk asuransi

syari’ah yang berguna dan bermanfaat bagi ummat Islam, bahkan bagi seluruh

ummat selain islam

Page 54: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 53

6. UNDANG-UNDANG

Dalam hukum positif sekarang di Indonesia, menurut UU No. 10 Tahun 2004

Tentang Peraturan Pembentukan Perundang-Undangan, dalam pasal 1 angka 2

yang dimaksud dengan peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis

yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat

secara umum.

Melihat perkembangan ekonomi Islam di dunia, dan khususnya di Indonesia

sendiri, Pemerintah Republik Indonesia dengan tanggap membuat peraturan tentang

pelaksanaan bisnis syariah, agar kegiatan bisnis syariah di Indonesia memiliki

kekuatan hukum resmi yang mengikat.

Beberapa Undang-undang yang pernah dikeluarkan dan mengalami

perubahan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pasal 29 Ayat 2 UUD 1945 tentang Agama

“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan

kepercayaannya itu”

Dalam pasal ini, pemerintah mengungkapkan bahwa setiap Warga Negara

berhak melakukan segala aktivitasnya sesuai dengan agama masing-masing,

termasuk dalam aktivitas bisnis mereka.

2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 dan Undang Undang Nomor 10

Tahun 1998 pasal 1 angka 13 (Tentang Perbankan)

Dalam Bagian Kedua tentang Usaha Bank Umum pasal 6 huruf m,

menyebutkan:

menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan

Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia ;

Page 55: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 54

Pasal 7 huruf c, menyebutkan:

melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat

kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan

syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia;

Pasal 8 ayat 1 dan 2, menyebutkan:

1) Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah,

Bank Umum wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis yang

mendalam atas iktikad dan kemampuan serta kesanggupan Nasabah Debitur

untuk melunasi utangnya atau mengembalikan pembiayaan dimaksud sesuai

dengan yang diperjanjikan.

2) Bank Umum wajib memiliki dan menerapkan pedoman perkreditan dan

pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia

Beberapa pasal lainnya adalah sebagai berikut:

Pasal 11 ayat 1, 3 dan 4 (a)

Pasal 13 huruf c

Pasal 29 ayat 3

Pasal 37 ayat 1 huruf c; dll

3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 dan Undang-undang Nomor 50

Tahun 2009 (Peradilan Agama)

Pasal 3A point 2

Peradilan Syari’ah Islam di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam merupakan

pengadilan khusus dalam lingkungan peradilan agama sepanjang kewenangannya

Page 56: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 55

menyangkut kewenangan peradilan agama, dan merupakan pengadilan khusus

dalam lingkungan peradilan umum sepanjang kewenangannya menyangkut

kewenangan peradilan umum.

4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 (Perbankan Syariah)

Point penting dalam UU No. 21Tahun 2008 ini adalah sebagai berikut:

1) Dalam definisi Prinsip Syariah terdapat dua hal penting yaitu: (1) pr insip

syariah adalah prinsip hukum Islam, dan (2) penetapan pihak/lembaga yang

berwenang mengeluarkan fatwa yang menjadi dasar prinsip syariah.

2) Fungsi dari perbankan syariah, selain melakukan fungsi penghimpunan dan

penyaluran dana masyarakat, juga melakukan fungsi sosial yaitu:(1) dalam

bentuk lembaga baitul maal yang menerima dana zakat, infak, sedekah,

hibah dan lainnya untuk disalurkan ke organisasi pengelola zakat, dan (2)

dalam bentuk lembaga keuangan syariah penerima wakaf uang yang

menerima wakaf uangdan menyalurkannya ke pengelola (nazhir) yang

ditunjuk (Pasal 4).

3) Pihak - pihak yang akan melakukan kegiatan usaha Bank Syariah atau Unit

Usaha Syariah (UUS) wajib terlebih dahulu memperoleh izin usaha sebagai

Bank Syariah atau UUS dari Bank Indonesia.

4) Selain mendirikan Bank Syariah atau UUS baru, pihak-pihak yang ingin

melakukan kegiatan usaha perbankan syariah dapat melakukan pengubahan

(konversi) bank konvensional menjadi Bank syariah. Pengubahan dari Bank

Syariah menjadi bank konvensional merupakan hal yang dilarang dalam UU

ini (Pasal 5).

5) Bank Umum Syariah hanya dapat didirikan dan/atau dimiliki oleh warga

negara Indonesia (WNI) dan/atau badan hukum Indonesia, WNI dan/atau

badanhukum Indonesia dengan warga negara asing (WNA) dan/atau badan

Page 57: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 56

hukum asing secara kemitraan, atau Pemerintah daerah. Sedangkan BPRS

hanya dapat didirikan dan/atau dimiliki oleh WNI dan/atau badan hukum

Indonesia yang seluruh pemiliknya WNI, pemerintah daerah, atau gabungan

dua pihak atau lebih dari WNI, badan hukum Indonesia dan pemerintah

daerah (Pasal 9).

6) UU Perbankan Syariah hanya mengenal bentuk badan hukum Perseroan

Terbatas (Pasal 7).Setiap upaya penggabungan, peleburan dan pengambil-

alihan BankSyariah wajib mendapat izin terlebih dahulu dari Bank Indonesia.

Hasilpenggabungan dan peleburan antara Bank Syariah dengan bank

lainnyadiwajibkan untuk menjadi Bank Syariah (Pasal 17)

7) Istilah Bank Perkreditan Rakyat yang diubah menjadi Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah. Perubahan ini untuk lebih menegaskan adanya perbedaan

antara kredit dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.

8) Secara umum bank syariah dan UUS dilarang untuk melakukan kegiatan

usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah, melakukan kegiatan jual

beli saham secara langsung di lantai bursa serta kegiatan perasuransian

kecuali sebagai agen pemasaran produk asuransi syariah (Pasal 24 dan

Pasal 25). Bagi BPRS, selain larangan tersebut, juga dilarang untuk

membuka produk simpanan giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran

serta kegiatan valuta asing kecuali penukaran valuta asing (Pasal 25).

9) UU Perbankan Syariah juga mewajibkan dibentuknya Dewan Pengawas

Syariah di setiap Bank Syariah dan Bank Umum konvensional yang memiliki

UUS, dengan tugas antara lain memberikan nasihat dan saran kepada

direksi serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai dengan prinsip syariah

(pasal 32). Dewan Pengawas Syariah tersebut diangkat oleh Rapat Umum

Pemegang Saham atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia.

Page 58: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 57

10) Pengaturan mengenai rahasia bank pada umumnya sama dengan UU

Perbankan konvensional, yang wajib dirahasiakan adalah segala sesuatu

yang berhubungan dengan keterangan mengenainasabah penyimpan dan

simpanannya, serta kewajiban tersebut berlaku bagi bank dan pihak

terafiliasi. Beberapa pengaturan mengenai rahasia bank dalam UU

Perbankan Syariah yang berbeda dengan UU Perbankan konvensional,

antara lain:

a) Tidak diaturnya pengecualian rahasia bank untuk kepentingan piutang

yang sudah diserahkan kepada BUPLN/PUPN, seperti halnya yang

diatur dalam UU Perbankan konvensional. Dengan demikian

pengecualian rahasia bank yang dapat dimintakan izinnya ke BI terbatas

hanya untuk kepentingan perpajakan, dan kepentingan peradilan dalam

perkara pidana. Di samping itu terdapat pengecualian lainnya yang tidak

memerlukan izin dari BI, yaitu dalam perkara perdata antara bank

dengan nasabahnya, dalam rangka tukar menukar informasi antar bank,

dan atas permintaan, persetujuan atau kuasa dari nasabah, serta bagi

ahli waris yang sah dalam hal nasabah telah meninggal dunia.

b) Pengaturan mengenai penyidik diperluas, tidak hanya terbatas pada

jaksa atau polisi, tetapi berlaku juga bagi penyidik lain yang diberi

wewenang berdasarkan UU (Pasal 43). Dengan demikian para penyidik

di luar polisi atau jaksa dapat meminta keterangan mengenai rahasia

bank, namun permintaan tersebut tetap diajukan oleh pimpinan

instansi/departemen atau setingkat menteri.

11) Penyelesaian sengketa Perbankan Syariah dilakukan oleh pengadilan dalam

lingkungan Peradilan Agama atau di luar Peradilan Agama apabila dalam

akad telah diperjanjikan sebelumnya sepanjang tidak bertentangan

denganPrinsip Syariah (Pasal 55).

Page 59: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 58

12) Dalam Aturan Peralihan telah diaturmengenai batasan UUS beralih menjadi

Bank Umum Syariah,mengingat UUS hanya bersifat sementara, yaitu :

a) Dalam hal Bank Umum Konvensional memiliki UUS yang nilai asetnya

telah mencapai paling sedikit 50% (lima puluhpersen) dari total nilai aset

bank induknya, maka Bank Umum Konvensional dimaksud wajib

melakukan Pemisahan UUS tersebut menjadi Bank Umum Syariah; atau

b) 15 (lima belas) tahun sejak berlakunya Undang-Undang Perbankan

Syariah, maka Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS wajib

melakukan pemisahan UUS yang dimilikinya menjadi Bank Umum

Syariah.

7. FATWA MUI

MUI (Majelis Ulama Indonesia) adalah lembaga yang mengelurakan fatwa

tentang kegiatan-kegiatan yang berlandaskan agama. MUI pun mengeluarkan

beberapa fatwa tentang kegiatan bisnis syariah. Berikut beberapa fatwa MUI yang

berhubungan dengan kegiatan bisnis syariah.

1. Fatwa MUI tentang Perdagangan Valas

Fatwa Dewan Syari'ah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 28/DSN-

MUI/III/2002 tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf).

Pertama : Ketentuan Umum

Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuan sebagai

berikut:

1) Tidak untuk spekulasi (untung-untungan).

2) Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan).

Page 60: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 59

3) Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus

sama dan secara tunai (at-taqabudh).

4) Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang

berlaku pada saat transaksi dan secara tunai.

Kedua : Jenis-jenis transaksi Valuta Asing

1) Transaksi SPOT, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing untuk

penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling

lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh, karena

dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses

penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi

internasional.

2) Transaksi FORWARD, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang

nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang

akan datang, antara 2x24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah

haram, karena harga yang digunakan adalah harga yang diperjanjikan

(muwa'adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga

pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang

disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward agreement untuk

kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah)

3) Transaksi SWAP yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan

harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan valas

yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram, karena mengandung

unsur maisir (spekulasi).

4) Transaksi OPTION yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka

membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah

Page 61: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 60

unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu.

Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi).

Ketiga : Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di

kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan

sebagaimana mestinya.

2. Fatwa MUI tentang MLM

Money Game menurut fatwa DSN MUI No. 75/DSN MUI/VII/2009 adalah

kegiatan penghimpunan dana masyarakat atau penggandaan uang dengan praktik

memberikan komisi dan bonus dari hasil perekrutan/pendaftaran mitra usaha yang

baru/bergabung kemudian, dan bukan dari hasil penjualan produk, atau dari hasil

penjualan produk namun produk yang dijual tersebut hanya kamuflase atau tidak

mempunyai mutu/kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan.

3. MUI tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan

Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek

Beberapa tahun belakangan ini, Bursa Efek Indonesia ramai dibicarakan oleh

khalayak ramai. Terutama tentang kehalalan efek yang diperjualbelikan disana. Atas

dasar banyaknya desakan masyarakat yang menginginkan jual beli efek yang halal

maka dibentuklah Jakarta Islamic Index (JII). Dengan dibukanya JII maka investor

dapat lebih tenang karena efek yang diperjual belikan disana dapat dikatakan halal

dan sesuai syariah. Berikut ini isi dari Fatwa MUI yang membahas tentang

Mekanisme Perdagangan Efek di Bursa Efek.

Page 62: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 61

Pertama:, Ketentuan Umum

Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan:

1. Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas --selanjutnya disingkat Perdagangan Efek

di Pasar Reguler Bursa Efek adalah kontrak jual beli efek yang dibuat oleh

Anggota Bursa Efek sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa

Efek. Perdagangan ini termasuk perdagangan online yang dilakukan dalam

satu majelis dengan mekanisme dan peraturan yang menjamin terpenuhinya

hak dan kewajiban para pihak;

2. Efek Bersifat Ekuitas adalah saham atau efek yang dapat ditukar dengan

saham atau efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham

sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1

tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan

Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik;

3. Efek Bersifat Ekuitas Sesuai Prinsip Syariah adalah Efek BersifatEkuitas

yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh

Bapepam dan LK, yang dalam penyusunannya melibatkan DSN-MUI;

4. Pasar Reguler adalah pasar di mana Perdagangan Efek di Bursa Efek

dilaksanakan berdasarkan proses tawar menawar yang berkesinambungan

(bai’ al-Musawamah) oleh Anggota Bursa Efek dan penyelesaian

administrasinya dilakukan pada hari bursa ketiga setelah terjadinya

Perdagangan Efek di Bursa Efek;

5. Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem

dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-

pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.

6. Anggota Bursa Efek adalah Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin

usaha dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

(Bapepam dan LK) sebagai PerantaraPedagang Efek sebagaimana

Page 63: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 62

dimaksud dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal dan telah

memperoleh persetujuan keanggotaan bursa untuk mempergunakan sistem

dan atau sarana bursa dalam rangka melakukan kegiatan Perdagangan Efek

di Bursa Efek sesuai dengan peraturan Bursa Efek;

7. Harga Pasar Wajar adalah harga pasar dari Efek Bersifat Ekuitas Sesuai

Prinsip Syariah yang sesuai dengan mekanisme pasar yang teratur, wajar

dan efisien serta tidak direkayasa;

8. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) adalah Pihak yang

menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian Transaksi

Bursa;

9. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) adalah Pihak yang

menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian,

Perusahaan Efek, dan Pihak lain;

10. Anggota Kliring adalah Anggota Bursa Efek yang memenuhi ketentuan dan

persyaratan LKP untuk mendapatkan layanan jasa kliring dan penjaminan

penyelesaian Transaksi Bursa;

11. Perusahaan Efek adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai

Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi;

12. Novasi adalah Pengalihan hak dan kewajiban antara Anggota Kliring jual

dengan Anggota Kliring beli menjadi hak dan kewajiban antara Anggota

Kliring jual/beli dengan LKP sebagai akibat penjaminan LKP atas

Perdagangan Efek di Bursa Efek;

13. Ijarah adalah akad pemindahan hak guna/manfaat atas suatu barang atau

pemberian jasa/pekerjaan dalam waktu tertentu dengan pembayaran

sewa/ujrah;

Page 64: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 63

14. Hawalah bil Ujrah adalah akad pengalihan utang dari pihak yang berutang

kepada pihak lain yang bersedia atau berkomitmen (iltizam) untuk

menanggung (membayar)-nya, dengan ujrah;

15. Ju’alah adalah janji atau komitmen (iltizam) untuk memberikan imbalan (ju’l)

tertentu atas pencapaian hasil (natijah) yang ditentukan dari suatu pekerjaan;

16. Riba adalah tambahan yang diberikan dalam pertukaran barangbarang ribawi

(al-amwal al-ribawiyah) dan tambahan yang diberikan atas pokok utang

dengan imbalan penangguhan pembayaran secara mutlak;

17. Bai’ adalah akad pertukaran harta yang bertujuan memindahkan kepemilikan

harta tersebut;

18. Bai’ al-Musawamah adalah akad jual beli dengan kesepakatan harga pasar

yang wajar melalui mekanisme tawar menawar yang berkesinambungan;

19. Gharar adalah ketidakpastian dalam suatu akad, baik mengenai kualitas atau

kuantitas obyek akad maupun mengenai penyerahannya;

20. Taghrir adalah upaya mempengaruhi orang lain, baik dengan ucapan

maupun tindakan yang mengandung kebohongan, agar terdorong untuk

melakukan transaksi;

21. Bai’ al-Ma’dum adalah jual beli yang obyek (mabi’)-nya tidak ada pada saat

akad, atau jual beli atas barang (efek) padahal penjual tidak memiliki barang

(efek) yang dijualnya;

Kedua : Ketentuan Hukum

Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek boleh

dilakukan dengan berpedoman pada ketentuan khusus.

Page 65: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 64

Ketiga : Ketentuan Khusus

1. Perdagangan Efek

a. Perdagangan Efek di Pasar Reguler Bursa Efek menggunakan akad jual

beli (bai’);

b. Akad jual beli dinilai sah ketika terjadi kesepakatan pada harga serta

jenis dan volume tertentu antara permintaan beli dan penawaran jual;

c. Pembeli boleh menjual efek setelah akad jual beli dinilai sah

sebagaimana dimaksud dalam huruf b, walaupun penyelesaian

administrasi transaksi pembeliannya (settlement) dilaksanakan di

kemudian hari, berdasarkan prinsip qabdh hukmi;

d. Efek yang dapat dijadikan obyek perdagangan hanya Efek Bersifat

Ekuitas Sesuai Prinsip Syariah;

e. Harga dalam jual beli tersebut dapat ditetapkan berdasarkan

kesepakatan yang mengacu pada harga pasar wajar melalui mekanisme

tawar menawar yang berkesinambungan (bai’ almusawamah);

f. Dalam Perdagangan Efek tidak boleh melakukan kegiatan dan/atau

tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah sebagaimana

dimaksud dalam angka 3.

2. Mekanisme Perdagangan Efek

a. Bursa Efek boleh menetapkan aturan bahwa:

Perdagangan Efek hanya boleh dilakukan oleh Anggota Bursa Efek;

Penjual dan Pembeli Efek yang bukan Anggota Bursa Efek dalam

melaksanakan Perdagangan Efek harus melalui Anggota Bursa Efek;

b. Akad antara penjual atau pembeli efek yang bukan Anggota Bursa Efek

dengan Anggota Bursa menggunakan akad ju’alah;

Page 66: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 65

c. Bursa Efek wajib membuat aturan yang melarang terjadinya dharar dan

tindakan yang diindikasikan tidak sesuai dengan prinsip syariah dalam

Perdagangan Efek yang berdasarkan prinsip syariah di Bursa Efek;

d. Bursa Efek menyediakan sistem dan/atau sarana perdagangan Efek,

termasuk namun tidak terbatas pada peraturan bursa dan sistem dalam

rangka melakukan pengawasan perdagangan efek, antara lain untuk

mendeteksi dan mencegah kegiatan atautindakan yang diindikasikan

tidak sesuai dengan prinsip syariah;

e. Bursa Efek dapat mengenakan biaya (ujrah/rusum) Perdagangan Efek

berdasarkan prinsip ijarah atas penyediaan sistem dan/atau sarana

perdagangan kepada Anggota Bursa Efek;

f. LKP dapat melakukan novasi atas Perdagangan Efek yang dilakukan

Anggota Bursa, berdasarkan prinsip hawalah bil ujrah;

g. LKP dapat mengenakan biaya (ujrah/rusum) kliring dan penjaminan dari

Anggota Bursa/Kliring atas jasa yang dilakukan;

h. Penyimpanan dan penyelesaian atas Perdagangan Efek dilakukan

melalui LPP;

i. LPP dapat mengenakan biaya (ujrah/rusum) penyimpanan dan

penyelesaian dari Anggota Bursa Efek selaku Perusahaan Efek.

3. Tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah Pelaksanaan

Perdagangan Efek harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta tidak

diperbolehkan melakukan spekulasi, manipulasi, dan tindakan lain yang di

dalamnya mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat

dan kezhaliman, taghrir, ghisysy, tanajusy/najsy, ihtikar, bai’ al-ma’dum,

talaqqi al-rukban, ghabn, riba dan tadlis. Tindakan-tindakan tersebut antara

lain meliputi:

Page 67: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 66

a. Tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori Tadlis antara lain:

Front Running yaitu tindakan Anggota Bursa Efek yang melakukan

transaksi lebih dahulu atas suatu Efek tertentu, atas dasar adanya

informasi bahwa nasabahnya akan melakukan transaksi dalam

volume besar atas Efek tersebut yang diperkirakan mempengaruhi

harga pasar, tujuannya untuk meraih keuntungan atau mengurangi

kerugian.

Misleading information (Informasi Menyesatkan), yaitu membuat

pernyataan atau memberikan keterangan yang secara material tidak

benar atau menyesatkan sehingga mempengaruhi harga Efek di

Bursa Efek.

b. Tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori Taghrir antara lain:

Wash sale (Perdagangan semu yang tidak mengubah kepemilikan)

yaitu transaksi yang terjadi antara pihak pembeli dan penjual yang

tidak menimbulkan perubahan kepemilikan dan/atau manfaatnya

(beneficiary of ownership) atas transaksi saham tersebut. Tujuannya

untuk membentuk harga naik, turun atau tetap dengan memberi

kesan seolah-olah harga terbentuk melalui transaksi yang berkesan

wajar. Selain itu juga untuk memberi kesan bahwa Efek tersebut aktif

diperdagangkan.

Pre-arrange trade yaitu transaksi yang terjadi melalui pemasangan

order beli dan jual pada rentang waktu yang hampir bersamaan yang

terjadi karena adanya perjanjian pembeli dan penjual sebelumnya.

Tujuannya untuk membentuk harga (naik, turun atau tetap) atau

kepentingan lainnya baik di dalam maupun di luar bursa

Page 68: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 67

c. Tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori Najsy antara lain:

Pump and Dump, yaitu aktivitas transaksi suatu Efek diawali oleh

pergerakan harga uptrend, yang disebabkan oleh serangkaian

transaksi inisiator beli yang membentuk harga naik hingga mencapai

level harga tertinggi. Setelah harga mencapai level tertinggi, pihak-

pihak yang berkepentingan terhadap kenaikan harga yang telah

terjadi, melakukan serangkaian transaksi inisiator jual dengan volume

yang signifikan dan dapat mendorong penurunan harga. Tujuannya

adalah menciptakan kesempatan untuk menjual dengan harga tinggi

agar memperoleh keuntungan

Hype and Dump, yaitu aktivitas transaksi suatu Efek yang diawali oleh

pergerakan harga uptrend yang disertai dengan adanya informasi

positif yang tidak benar, dilebih-lebihkan, misleading dan juga

disebabkan oleh serangkaian transaksi inisiator beli yang membentuk

harga naik hingga mencapai level harga tertinggi. Setelah harga

mencapai leveltertinggi, pihak-pihak yang berkepentingan

terhadapkenaikan harga yang telah terjadi, melakukan serangkaian

transaksi inisiator jual dengan volume yang signifikan dan dapat

mendorong penurunan harga. Pola transaksi tersebut mirip dengan

pola transaksi pump and dump, yang tujuannya menciptakan

kesempatan untuk menjual dengan harga tinggi agar memperoleh

keuntungan

Creating fake demand/supply (Permintaan/Penawaran Palsu), yaitu

adanya 1 (satu) atau lebih pihak tertentu melakukan pemasangan

order beli/jual pada level harga terbaik, tetapi jika order beli/jual yang

dipasang sudah mencapai best price maka order tersebut di-delete

atau diamend (baik dalam jumlahnya dan/atau diturunkan level

Page 69: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 68

harganya) secara berulang kali. Tujuannya untuk memberi kesan

kepada pasar seolah-olah terdapat demand/suplpyyang tinggi

sehingga pasar terpengaruh untuk membeli/menjual.

d. Tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori Ikhtikar antara lain:

Pooling interest, yaitu aktivitas transaksi atas suatu Efek yang

terkesan liquid, baik disertai dengan pergerakan harga maupun tidak,

pada suatu periode tertentu dan hanyadiramaikan sekelompok

Anggota Bursa Efek tertentu (dalam pembelian maupun penjualan).

Selain itu volume transaksi setiap harinya dalam periode tersebut

selalu dalam jumlah yang hampir sama dan/atau dalam kurun periode

tertentu aktivitas transaksinya tiba-tiba melonjak secara drastis.

Tujuannya menciptakan kesempatan untuk dapat menjual atau

mengumpulkan saham atau menjadikan aktivitas saham tertentu

dapat dijadikan benchmark.

Cornering, yaitu pola transaksi ini terjadi pada saham dengan

kepemilikan publik yang sangat terbatas. Terdapat upaya dari

pemegang saham mayoritas untuk menciptakan supply semu yang

menyebabkan harga menurun pada pagi hari dan menyebabkan

investor publik melakukan short selling. Kemudian ada upaya

pembelian yang dilakukanpemegang saham mayoritas hingga

menyebabkan harga meningkat pada sesi sore hari yang

menyebabkan pelaku short sell mengalami gagal serah atau

mengalami kerugian karena harus melakukan pembelian di harga

yang lebih mahal.

e. Tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori Ghisysy antara lain:

Marking at the close (pembentukan harga penutupan), yaitu

penempatan order jual atau beli yang dilakukan di akhir hari

Page 70: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 69

perdagangan yang bertujuan menciptakan harga penutupan sesuai

dengan yang diinginkan, baik menyebabkan harga ditutup meningkat,

menurun ataupun tetap dibandingkan harga penutupan sebelumnya.

Alternate trade, yaitu transaksi dari sekelompok Anggota Bursa

tertentu dengan peran sebagai pembeli dan penjual secara

bergantian serta dilakukan dengan volume yang berkesan wajar.

Adapun harga yang diakibatkannya dapat tetap, naik atau turun.

Tujuannya untuk memberi kesan bahwa suatu efek aktif

diperdagangkan.

f. Tindakan yang termasuk dalam kategori Ghabn Fahisy, antara lain:

Insider Trading (Perdagangan Orang Dalam), yaitu kegiatan ilegal di

lingkungan pasar finansial untuk mencari keuntungan yang biasanya

dilakukan dengan cara memanfanfaatkan informasi internal, misalnya

rencana-rencana atau keputusan-keputusan perusahaan yang belum

dipublikasikan.

g. Tindakan yang termasuk dalam kategori Bai’ al-ma’dum, antara lain:

Short Selling (bai’ al-maksyuf/jual kosong), yaitu suatu cara yang

digunakan dalam penjualan saham yang belum dimiliki dengan harga

tinggi dengan harapan akan membeli kembali pada saat harga turun.

h. Tindakan yang termasuk dalam kategori riba, antara lain: Margin Trading

(Transaksi dengan Pembiayaan), yaitu melakukan transaksi atas Efek

dengan fasilitas pinjaman berbasis bunga (riba) atas kewajiban

penyelesaian pembelian Efek;

Keempat : Penyelesaian Perselisihan

Jika terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya akan dilakukan

berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal tidak tercapai kemufakatan,

Page 71: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 70

maka penyelesaian perselisihan dapat dilakukan melalui Badan Arbitrase Syariah

atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai prinsip-

prinsip syariah.

Kelima : Penutup

Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari

ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana

mestinya

E. PRINSIP SYARIAH

Ada empat prinsip (aksioma) dalam ilmu ikonomi Islam yang mesti diterapkan

dalam bisnis syari’ah, yaitu: Tauhid (Unity/kesatuan), Keseimbangan atau

kesejajaran (Equilibrium), Kehendak Bebas (Free Will), dan Tanggung Jawab

(Responsibility).

1. Tauhid mengantarkan manusia pada pengakuan akan keesaan Allah selaku

Tuhan semesta alam. Dalam kandungannya meyakini bahwa segala sesuatu

yang ada di alam ini bersumber dan berakhir kepada-Nya. Dialah pemilik

mutlak dan absolut atas semua yang diciptakannya. Oleh sebab itu segala

aktifitas khususnya dalam muamalah dan bisnis manusia hendaklah

mengikuti aturan-aturan yang ada jangan sampai menyalahi batasan-batasan

yang telah diberikan.

2. Keseimbangan atau kesejajaran (Equilibrium) merupakan konsep yang

menunjukkan adanya keadilan sosial. Kehendak bebas (Free Will) yakni

manusia mempunyai suatu potensi dalam menentukan pilihan-pilihan yang

beragam, karena kebebasan manusia tidak dibatasi. Tetapi dalam kehendak

bebas yang diberikan Allah kepada manusia haruslah sejalan dengan prinsip

dasar diciptakannya manusia yaitu sebagai khalifah di bumi. Sehingga

Page 72: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 71

kehendak bebas itu harus sejalan dengan kemaslahatan kepentingan individu

telebih lagi pada kepentingan umat.

3. Tanggung Jawab (Responsibility) terkait erat dengan tanggung jawab

manusia atas segala aktifitas yang dilakukan kepada Tuhan dan juga

tanggung jawab kepada manusia sebagai masyarakat. Karena manusia

hidup tidak sendiri dia tidak lepas dari hukum yang dibuat oleh manusia itu

sendiri sebagai komunitas sosial. Tanggung jawab kepada Tuhan tentunya

diakhirat, tapi tanggung jawab kepada manusia didapat didunia berupa

hukum-hukum formal maupun hukum non formal seperti sangsi moral dan

lain sebagainya.

4. Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis islam,tetapi

kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan individu

dibuka lebar. Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong

manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang

dimilikinya. Kecenderungan manusia untuk terus menerus memenuhi

kebutuhan pribadinya yang tak terbatas dikendalikan dengan adanya

kewajiban setiap individu terhadap masyarakatnya melalui zakat.infak dan

sedekah.

Ada beberapa prinsip dan konsep yang melatarbelakangi keberhasilan

Rasulullah SAW dalam bisnis, prinsip-prinsip itu intinya merupakan Fundamental

Human Etic atau sikap-sikap dasar manusiawi yang menunjang keberhasilan

seseorang. Menurut Abu Mukhaladun (1994:14-15) bahwa prinsip-prinsip Rasulullah

meliputi Shiddiq, Amanah dan Fatanah. Prinsip-prinsip itu adalah:

1. Shiddiq

Rasulullah telah melarang pebisnis melakukan perbuatan yang tidak baik,

seperti beberapa hal dibawah ini.

Page 73: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 72

a. Larangan tidak menepati janji yang telah disepakati.

Ubadah bin Al Samit menyatakan bahwa Nabi SAW bersabda: “berikanlah

kepadaku enam jaminan dari kamu, aku menjamin surga untuk kamu: 1)

berlaku benar manakala kamu berbicara, 2) tepatlah manakala kamu

berjanji…(HR. Imam Ahmad dikutip dari Syeikh Abod dan Zamry Abdul Kadir,

1991: 102)

b. Larangan menutupi cacat atau aib barang yang dijual.

Apabila kamu menjual, katakanlah: “tidak ada penipuan”. (HR. Imam Bukhari

dari Abdullah bin Umar r.a. dikutip dari Yusanto dan Muhammad K.W,

2002:112)

Tidak termasuk umat Nabi Muhammad seorang penjual yang melakukan

penipuan dan tidak halal rezki yang ia peroleh dari hasil penipuan.

Bukanlah termasuk umatku, orang yang melakukan penipuan. (HR. Ibnu

Majah dan Abu Dawud melalui Abu Hurairah dikutip Yusanto dan Muhammad

K.W, 2002:112)

Tidak halal bagi seseorang menjual sesuatu, melainkan hendaknya dia

menerangkan kekurangan (cacat) yang ada pada barang itu. (HR. Ahmad

dikutip dari Alma, 1994: 62)

c. Larangan membeli barang dari orang awam sebelum masuk ke pasar.

Rasulullah telah melarang perhadangan barang yang dibawa (dari luar kota).

Apabila seseorang menghadang lalu membelinya maka pemilik barang ada

hak khiyar (menuntut balik/membatalkan) apabila ia telah sampai ke pasar

(dan merasa tertipu). (Al-Hadits dikutip dr Alma, 1994: 70)

Rasulullah telah melarang membeli barang dari orang luar atau desa

dikarenakan akan terjadi ketidakpuasan, di mana pembeli akan membeli

dengan harga rendah dan akan dijual di pasar dengan harga tinggi sehingga

Page 74: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 73

pembeli akan memperoleh untung yang banyak. Hal in merupakan penipuan,

padahal Rasulullah melarang bisnis yang ada unsur penipuannya.

Sedangkan larangan yang lainnya adalah larangan mengurangi timbangan

diterangkan dalam Al-Quran dalam surat Al-Muthaffifin ayat 1-6 sebagai

berikut:

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (yaitu) orang-orang

yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, Dan

apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka

mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya

mereka akan dibangkitkan, Pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika)

manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? (Al-Muthaffifin : 1-6)

Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. ia

berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain

Dia. dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, Sesungguhnya Aku

melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan Sesungguhnya Aku

khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)." (Huud:

84)

Penjual harus tegas dalam hal timbangan dan takaran. Mengenai ini Nabi

juga berkata yang artinya:

Tidak ada suatu kelompok yang mengurangi timbangan dan takaran tanpa

diganggu olah kerugian. (Al-Hadits, Dikutip dari Afzalurahman, 1997: 28)

Nabi berkata kepada pemilik timbangan dan takaran: “Sesungguhnya kamu

telah diberi kepercayaan dalam urusan yang membuat bangsa-bangsa

terdahulu sebelum kamu dimusnahkan”. (Al-Hadist, dikutip dari

Afzalurahman, 1997: 28)

Page 75: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 74

Apabila sikap Shiddiq dilakukan oleh pelaku bisnis maka praktek bisnis

jahiliyah tidak akan terjadi, perbuatan penipuan dan sebagainya akan

terhapus.

2. Amanah

Amanah berarti tidak mengurangi apa-apa yang tidak boleh dikurangi dan

sebaliknya tidak boleh ditambah, dalam hal in termasuk juga tidak menambah harga

jual yang telah ditentukan kecuali atas pengetahuan pemilik barang. Maka seorang

yang diberi Amanah harus benar-benar menjaga dan memegang Amanah tersebut,

ayat tersebut adalah sebagai berikut: Sesungguhnya kami Telah mengemukakan

amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk

memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah

amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,

(Al-Ahzab: 72)

Rasulullah memerintahkan setiap muslim untuk selalu menjaga Amanah

yang diberikan kepadaNya. Sabda Nabi akan hal ini yang artinya: Tunaikanlah

amanat terhadap orang yang mengamanatimu dan janganlah berkhianat terhadap

orang yang mengkhianatimu. (HR. Ahmad dan Abu Dawud dikutip dari Yusanto dan

Muhammad K.W, 2002: 105)

Ubadah bin Al Samit menyatakan bahwa Nabi SAW bersabda: “berikanlah

kepadaku enam jaminan dari diri kamu, aku menjamin surga untuk kamu: 1) berlaku

benar apabila kamu berbicara, 2) tepatlah manakala kamu berjanji, 3) Tunaikanlah

manakala kamu diamanahkan, 4) pejamkanlah mata kamu (dari yang di tengah), 5)

peliharalah faraj kamu, 6) tahanlah tangan kamu”. (HR. Imam Ahmad dikutip dari

syeikh Abod dan Zamry Abdul Kadir, 1991: 102)

Seseorang yang melanggar Amanah digambarkan oleh Rasulullah sebagai

orang yang tidak beriman. Bahkan lebih jauh lagi, Digambarkan sebagai orang

Page 76: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 75

munafik. Sabda Nabi tentang hal ini: Tidak beriman orang yang tidak memegang

Amanah tidak ada agama orang yang tidak menepati janji. (HR. Ad Dalimi Dikutip

dari Yusanto dan Muhammad K.W, 2002: 105) Tanda orang munafik itu ada tiga

macam: jika berbicara, ia berdusta; jika berjanji, ia mengingkari; dan jika diberi

kepercayaan, dia khianat. (HR. Ahmad dikutip dari Yusanto dan Muhammad K.W,

2002: 105)

Seorang yang jujur dan amanah akan mendapatkan pahala dari Allah SWT

dan akan dimasukkan ke dalam surga bersama para Rasul dan orang yang beriman,

orang jujur seperti sabda Nabi SAW yang artinya: Para pedagang yang jujur dan

Amanah akan berada bersama para Rasul, orang-orang yang beriman, dan orang-

orang yang jujur. Rizki Allah terbesar pada (hambanya) ada dalam bisnis. (Al-Hadits

dikutip dari Raharjo, 1987: 17)

Sikap Amanah mutlak harus dimiliki oleh seorang pebisnis muslim. Sikap

Amanah diantaranya tidak melakukan penipuan, memakan riba, tidak menzalimi,

tidak melakukan suap, tidak memberikan hadiah yang diharamkan, dan tidak

memberikan komisi yang diharamkan. Hadis nabi yang berkenaan dengan hal

tersebut yang artinya:

a. Larangan memakan riba.

Beliau (Nabi SAW) melaknat orang yang memakan riba, orang yang

menyerahkannya, para saksi serta pencatatnya. (HR. Ibnu Majah dari Ibnu

Mas’ud Dikutip dari Yusanto dan Muhammad K.W, 2002: 112)

b. Larangan melakukan tindak kezaliman.

Seorang muslim terhadap sesama muslim adalah haram: harta bendanya,

kehormatannya, dan jiwanya. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah Dikutip dari

Yusanto dan Muhammad K.W, 2000: 109)

Page 77: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 76

c. Larangan melakukan suap.

Laknat Allah terhadap penyuap dan penerima suap di dalam kekuasaan.

(HR. Imam Abu Dawud dari Hurairah Dikutip dari Yusanto dan Muhamm ad

K.W, 2002: 108) Laknat Allah terhadap penyuap dan penerima suap. (HR.

Imam Tirmidzi dari Abdullah bin Amr Dikutip dari Yusanto dan Muhammad

K.W, 2002: 108)

d. Larangan memberikan hadiah haram .

Hadiah yang diberikan pada penguasa adalah ghulul (perbuatan curang).

(HR. Imam Ahmad dan Al-Baihaqi dari Abu Hamid As-Sunnah Saidi dari

‘Ibbadh; Dikutip dari Yusanto dan Muhammad K.W, 2002: 108)

Hadiah yang diberikan kepada pejabat adalah suht (haram). (HR. Al-Khatib

dari Anas r.a, Dikutip dari Yusanto dan Muhammad K.W, 2002: 108)

e. Larangan memberikan komisi yang haram .

Rasulullah mengutusku ka Yaman (sebagai penguasa daerah). Setelah aku

berangkat, beliau SAW, mengutus orang menyusulku. Aku pulang kembali.

Rasulullah SAW, bertanya kepadaku, “tahukah engkau, mengapa aku

mengutus orang menyusulmu? “janganlah engkau mengamb il sesuatu untuk

kepentinganmu sendiri tanpa seizinku. (jika hal itu kamu lakukan) itu

merupakan kecurangan, dan barang siapa berbuat curang pada hari kiamat

kelak dibangkitkan dalam keadaan memikul beban kecurangannya. Untuk

itulah, engkau aku panggil dan sekarang berangkatlah untuk melakukan

tugas pekerjaanmu. (HR. Imam Tirmidzi dari Mu’adz bin Jabal r.a, Dikutip dari

Yusanto dan Muhammad K.W, 2002: 109).

Barang siapa yang kami pekerjakan untuk melakukan tugas dan kepadaNya

kami telah berikan rizki (yakni imbalan atas jerih payahnya) maka apa yang

diambil olehnya selain itu adalah suatu kecurangan. (HR. Imam Abu Dawud

Dikutip dari Yusanto dan Muhammad K.W, 2002: 109)

Page 78: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 77

3. Fathanah

Fathanah berarti cakap atau cerdas. Dalam hal ini Fathanah meliputi dua

unsur, yaitu:

a. Fathanah dalam hal administrasi/manajemen dagang, artinya hal-hal yang

berkenaan dengan aktivitas harus dicatat atau dibukukan secara rapi agar

tetap bisa menjaga Amanah dan sifat shiddiqnya.

b. Fathanah dalam hal menangkap selera pembeli yang berkaitan dengan

barang maupun harta. Dalam hal fathanah ini Rasulullah mencontohkan tidak

mengambil untung yang terlalu tinggi dibanding dengan saudagar lainya.

Sehingga barang beliau cepat laku. (Abu Mukhaladun, 1999: 15, syeikh Abod

dan Zambry Abdul Kadir 1991:288).

Dengan demikian fathanah di sini berkaitan dengan strategi pemasaran (kiat

membangun citra). Menurut Afzalurahman (1997:168) kiat membangun citra dari

uswah Rasulullah SAW meliputi: penampilan, pelayanan, persuasi dan pemuasan.

Penampilan, tidak membohongi pelanggan, baik menyangkut besaran

(kuantitas) maupun kualitas. Hadits nabi tentang hal ini yang artinya:

Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang- orang yang

merugikan; Dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah

kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela

di muka bumi dengan membuat kerusakan; (Asy-Syu’ara: 181-183). Tidak

ada suatu kelompok yang merugikan timbangan dan takaran tapa diganggu

oleh kerugian. (Al-Hadits dikutip dari Afzalurahman, 1997: 28)

Pelayanan, pelanggan yang tidak sanggup membayar kontan hendaknya

diberi tempo untuk melunasinya. Selanjutnya, pengampunan (bila

Page 79: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 78

memungkinkan) hendaknya diberikan jika ia benar-benar tidak sanggup

membayarnya.

Persuasi, menjauhi sumpah yang berlebihan dalam menjual suatu barang.

Hadits nabi tentang hal in yang artinya: Sumpah dengan maksud melariskan

barang dagangan adalah penghapus berkah. (HR. Bukhari dan Muslim

dikutip dari Alma, 1994: 60)

Pemuasan, hanya dengan kesempatan bersama, dengan suatu usulan dan

penerimaan, penjualan akan sempurna. Hai orang-orang yang beriman,

janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,

kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di

antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah

adalah Maha Penyayang kepadamu. (An Nisaa': 29)

Dengan demikian sikap fathanah ini sangat penting bagi pebisnis, karena

sikap fathanah ini berkaitan dengan marketing , keuntungan bagaimana agar barang

yang dijual cepat laku dan mendatangkan keuntungan, bagaimana agar pembeli

tertarik dan membeli barang tersebut.

F. PENTINGNYA AKAD DALAM BISNIS BERBASIS SYARIAH

1. PENGERTIAN AKAD

Pengertian akad dalam Kamus Besar bahasa Indonesia adalah janji;

perjanjian; kontrak. Akad secara bahasa adalah ikatan; mengikat. Dikatakan ikatan

(al rabth) maksudnya adalah menghimpun atau mengumpulkan dua ujung tali dan

mengikatkan salah satunya pada yang lainnya hingga keduanya bersambung dan

menjadi seperti seutas tali yang satu. Sebagaimana pengertian akad adalah

perjanjian, istilah yang berhubungan dengan perjanjian di dalam Al Qur’an

setidaknya ada 2 istilah yaitu al ‘aqdu (akad) dan al ‘ahdu (janji). Istilah al ‘aqdu

Page 80: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 79

terdapat dalam Surat Al Maidah ayat 1, bahwa dalam ayat ini ada kata bil ’uqud

dimana terbentuk dari hurf jar ba dan kata al ‘uqud atau bentuk jamak taksir dari kata

al‘aqdu oleh team penerjemah Departemen Agama RI di artikan perjanjian (akad).

Sedangkan kata al ‘ahdu terdapat dalam Surat Ali Imron ayat 76 , bahwa

dalam ayat ini ada kata bi’ahdihi dimana terbentuk dari huruf jar bi, kata al’ahdi dan

hi yakni dhomir atau kata ganti dalam hal ini yang kita bahas kata al ‘ahdi oleh Team

penerjamah departemen Agama RI di artikan janji. Menurut Fathurrahman Djamil,

istilah al ‘aqdu ini dapat disamakan dengan istilah verbintenis dalam KUHPerdata.

Sedangkan istilah al ‘ahdu bisa disamakan dengan istilah perjanjian atau

overeenkomst, yaitu suatu pernyataan dari seseorang untuk mengerjakan atau tidak

mengerjakan sesuatu yang tidak berkaitan dengan orang lain.

Kesepakatan Ahli Hukum Islam (Jumhur Ulama) mendefinisikan akad adalah

suatu perikatan antara ijab dan qobul dengan cara yang di benarkan syar’i yang

menetapkan adanya akibat-akibat hukum pada obyeknya.

Menurut Abdurrauf, al ‘aqdu (Perikatan Islam) bisa terjadi dengan melalui

tiga tahap, yaitu :

1) Tahap Pertama : Al ’ahdu (perjanjian) yaitu pernyataan dari seseorang untuk

melakukan sesuatu dan tidak untuk melakukan sesuatu dan tidak ada

sangkut pautnya dengan kemauan orang lain. Syarat sahnya suatu al ‘ahdu

(perjanjian) adalah :

Tidak menyalahi hukum syari’ah yang di sepakati adanya. Maksudnya

bahwa perjanjian yang diadakan oleh para pihak itu bukanlah perbuatan

yang bertentangan dengan hukum atau perbuatan yang melawan hukum

syari’ah, sebab perjanjian yang bertentangan dengan ketentuan hukum

syari’ah adalah tidak sah, dan dengan sendirinya tidak ada kewajiban

bagi masing-masing pihak untuk menempati atau melaksanakan

perjanjian tersebut, atau dengan perkataan lain apabila isi perjanjian itu

Page 81: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 80

merupakan perbuatan yang melawan hukum syari’ah , maka perjanjian

yang diadakan dengan sendirinya batal demi hukum. Dasar Hukum

tentang kebatalan suatu perjanjian yang melawan hukum ini dapat di

rujuki ketentuan hukum yang terdapat dalam hadist Rosululloh SAW

hadist dari Jabir bin Abdullah Rhodliyallohu ‘anhuma dalam kitab

Syurutuhum Bainahum yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhori.

ق ال اب ر و ن ج ب ب ي ، هللا د ع ض ا هللا ر ه م ن ات ف ي ع ه م ال م ك وط م ش ر ه ن ي ق ال .ب ر اب ن و م ، ع

م ر أ و ط ك ل ع ال ش ر ا خ ت ل ف ه و هللا ك اط ط و ن ب ت ر ئ ة اش ط م .ش ر

“Segala bentuk persyaratan yang tidak ada dalam Kitab Allah (Hukum

Allah) adalah batal, sekalipun sejuta syarat” (HR Bukhori )”

Harus sama ridho dan ada pilihan. Maksudnya akad yang di adakan oleh

para pihak haruslah di dasarkan kepada kesepakatan kedua belah pihak,

yaitu masing-masing pihak ridho/rela akan isi akad tersebut, atau dengan

perkataan lain harus merupakan kehendak bebas masing-masing pihak.

Dalam hal ini berarti tidak boleh ada paksaan dari pihak yang satu

kepada pihak yang lain, dengan sendirinya akad yang diadakan tidak

tidak didasarkan kepada mengadakan perjanjian.

Harus Jelas dan Gamblang. Maksudnya apa yang diperjanjikan oleh

para pihak harus terang tentang apa yang menjadi isi akad, sehingga

tidak mengakibatkan terjadinya kesalahpahaman di antara para pihak

tentang apa yang telah mereka perjanjikan di kemudian hari.

2) Tahap Kedua : Persetujuan pernyataan setuju dari pihak kedua untuk

melakukan atau tidak melakukan sesuatu sebagai reaksi terhadap janji yang

dinyatakan oleh pihak pertama. Perjanjian tersebut harus sesuai dengan janji

pihak pertama.

3) Tahap Ketiga : Al ‘aqdu (akad/perikatan Islam) yaitu pelaksanaan dua buah

janji tersebut.

Page 82: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 81

Terjadinya suatu perikatan Islam (al ‘aqdu) ini tidak terlalu jauh berbeda

dengan terjadinya perikatan yang di dasarkan dengan Buku III KUH Perdata, Yang

mana definisi Hukum Perikatan adalah suatu hubungan hukum dalam lapangan

harta kekayaan antara dua orang atau lebih di mana pihak yang satu berhak atas

sesuatu dan pihak lain berkewajiban atas sesuatu.

Sedangkan Pengertian Perjanjian adalah suatu persetujuan atau suatu

perbuatan dengan nama satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu

orang atau lebih. Perbedaan antara perikatan Islam (Akad) dengan Perikatan KUH

Perdata adalah dalam tahapan perjanjiannya dimana dalam hukum Perikatan Islam

(Akad) janji Pihak Pertama dan Pihak Kedua terpisah atau dua tahap sedangkan

dalam KUH Perdata hanya satu tahap setelah ada perjanjian maka timbul perikatan.

Perbedaan antara perikatan Islam (Akad) dengan Perikatan KUHPerdata

adalah dalam tahapan perjanjiannya dimana dalam hukum Perikatan Islam (Akad)

janji Pihak Pertama dan Pihak Kedua terpisah atau dua tahap sedangkan dalam

KUH Perdata hanya satu tahap setelah ada perjanjian maka timbul perikatan.

2. UNSUR-UNSUR AKAD

Definisi Akad menurut jumhur ulama bahwa akad adalah suatu perikatan

antara ijab dan qobul dengan cara yang di benarkan syar’i yang menetapkan adanya

akibat-akibat hukum pada obyeknya dapat diperoleh tiga unsur yang terkandung

dalam akad, yaitu sebagai berikut:

1) Pertalian Ijab dan Qobul

Ijab adalah pernyataan kehendak oleh satu pihak (mujib) untuk

melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.

Page 83: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 82

Qobul adalah pernyataan menerima atau menyetujui kehendak mujib

tersebut oleh pihak lainnya (qobil). Ijab dan Qobul ini harus ada dalam

melaksanakan suatu perikatan (akad)

2) Dibenarkan oleh syara’.

Akad yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan syari’ah atau hal-hal

yang diatur oleh Allah SWT dalam Al Qur’an dan Nabi Muhammad SAW

dalam Al Hadist. Pelaksanaan akad, tujuan akad, maupun obyek akad tidak

boleh bertentangan dengan syari’ah. Jika bertentangan, akan mengakibatkan

akad itu tidak sah. Sebagai contoh suatu perikatan(akad) yang mengandung

riba atau obyek perikatan yang tidak halal (seperti minuman keras)

mengakibatkan tidak sahnya suatu perikatan menurut Hukum Islam.

3) Mempunyai akibat hukum terhadap obyeknya.

Akad merupakan salah satu dari tindakan hukum (tasharruf). Adanya akad

menimbulkan akibat hukum terhadap obyek hukum yang diperjanjikan oleh

para pihak dan juga memberikan konsekuensi hak dan kewajiban yang

mengikat para pihak.

3. SYARAT-SYARAT AKAD

Definisi syarat adalah ketentuan (peraturan, petunjuk) yang harus di

indahkan dan dilakukan. Dalam syari’ah Islam syarat di definisikan adalah sesuatu

yang tergantung padanya keberadaan hukum syar’i dan ia berada di luar hukum itu

sendiri, yang ketiadaannya menyebabkan hukum pun tidak ada.

Adapun syarat akad ada yang menyangkut rukun akad, ada yang

menyangkut obyek akad, dan ada yang menyangkut subyek akad. Menurut T.M.

Hasbi Ash-Shiddieqy, suatu akad terbentuk dengan adanya empat komponen yang

harus di penuhi (syarat), yaitu :

Page 84: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 83

1) Dua aqid yang di namakan Tharafyil aqdi atau aqidain sebagai subyek

perikatan/para pihak (the contracting parties).

2) Mahallul aqdi (ma’qud alaih), yaitu sesuatu yang di akadkan sebagai obyek

perikatan (the object matter).

3) Maudhu’ al-Aqdi (ghayatul akad) yaitu cara maksud yang dituju sebagai

prestasi yang dilakukan (the subject matter)

4) Shighat al-aqd sebagai rukun akad (a formation).

4. SUBJEK AKAD

Subyek Akad (aqid) dalam Hukum Perikatan Islam adalah sama dengan

subyek hukum pada umumnya yaitu pribadi-pribadi yang padanya terdapat

ketentuan berupa: pembebanan kewajiban dan perolehan hak. Subyek Hukum ini

terdiri dari dua macam yaitu manusia dan badan hukum kaitannya dengan ketentuan

dalam hukum Islam.

Pada kehidupan seseorang, ada tahapan untuk dapat melihat apakah

seseorang telah dapat dibebani hukum. Dalam Hukum Islam, kapasitas hukum

seseorang dapat dilihat dari tahapan-tahapan dalam kehidupannya (the stages of

legal capacity). Menurut Abdurrahman Raden Aji Haqqi, para ahli Ushul Fiqih telah

membagi kapasitas hukum seseorang ke dalam 4 (empat) tahap Subjek Hukum

(Stages of Legal Capacity). Adapun ke-empat tahap itu adalah: Marhalah al-Janin,

Marhalah al-Saba, Marhalah al-Tamyiz, dan Marhalah al-Bulugh.dan juga Daur al-

Rushd. Di antara fuqaha (ahli hukum Islam) telah merumuskan syarat-syarat yang

harus dipenuhi oleh seseorang sebagai aqid yaitu : Aqil, Tamyiz, dan Muhktar.

5. OBJEK AKAD

Objek Akad atau Mahalllul ‘Aqdi adalah benda yang berlaku padanya hukum

akad, atau disebut juga sebagian sesuatu yang menjadi objek perikatan dalam istilah

Page 85: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 84

Hukum Perdata. Misalnya benda-benda yang dijual dalam akad jual beli (al

buyu’/bai) atau hutang yang dijamin seseorang dalam akad. Dalam hal ini hanya

benda-benda yang halal dan bersih (dari najis dan maksiat) yang boleh menjadi

objek perikatan. Sehingga menurut fikih jual beli buku-buku ilmu sihir, anjing , babi

dan macan bahkan alat-alat musik (alat malahy) adalah tidak sah. Adapun syarat-

syarat objek akad, yaitu: halal menurut Syara’, bermanfaat (bukan merusak atau

digunakan untuk merusak), dimiliki sendiri atau atas kuasa si pemilik, Dapat diserah

terimakan (berada dalam kekuasaan), dan dengan harga jelas.

6. PRESTASI AKAD

Maudhu’u al- Aqdi ialah tujuan akad atau maksud pokok mengadakan akad

atau dalam istilah hukum perikatan disebut Prestasi. Tujuan ini sesuai dengan jenis

akadnya, seperti: tujuan dalam jual beli (buyu’/bai’) ialah menyerahkan barang dari

penjual kepada pembeli dengan ganti/bayaran (iwadh), dalam hibah ialah

menyerahkan barang kepada penerima hibah (Mauhub) tanpa ganti (iwadh) dan

pada akad sewa (Ijarah) ialah memberikan manfaat dengan ganti ( iwadh).

Dalam KUHP perdata hal ini merupakan suatu prestasi (hal yang dapat

dituntut oleh satu pihak kepada pihak lainnya), yang dirumuskan dengan

menyerahkan barang,melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Syarat-

syarat dari tujuan akad atau prestasi,yaitu: Baru ada pada saat dilaksanakan akad,

Berlangsung adanya hingga berakhirnya akad, dan Tujuan akad harus dibenarkan

syara.

7. RUKUN AKAD

Rukun akad adalah Ijab dan Qobul (serah terima). Ijab dan Qobul dinamakan

shihgatul ‘aqdi atau perkataan yang menunjukkan kepada kehendak kedua belah

Page 86: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 85

pihak. Shighatul aqdi ini memerlukan empat syarat: Jala’ul Ma’na, Tawafuq, Jazmul

Iradataini, dan Ittishal al-kabul bil-ijab

8. JENIS-JENIS AKAD

Dalam Kitab-Kitab Fiqh terdapat banyak bentuk akad yang kemudian dapat

dikelompokkan dalam berbagai variasi jenis-jenis akad. Mengenai pengelompokan

jenis-jenis akad ini pun terdapat banyak variasi penggolongannya. Namun yang

berkaitan dengan kegiatan perbankan dan perasuransian syariah, menurut Gemala

Dewi secara garis besar ada pengelompokan jenis-jenis akad yaitu: Pertukaran,

Titipan, Syarikat, Memberi kepercayaan, Memberi Izin atau Tugas Kerja,

Penyelesaian Sengketa, dan Perlidungan atas Hak.

9. BENTUK-BENTUK AKAD

Mengenai bentuk-bentuk akad yang dikenal sejak awal penerapan Hukum

Islam di zaman Nabi Muhammad, para ahli hukum Islam telah menuangkannya ke

dalam kitab-kitab fiqh. Tidak terdapat kesamaan dalam pengelompokannya dari para

ahli hukum Islam tersebut dalam mengklarifikasi bentuk-bentuk akad ke dalam suatu

kelompok. Masing-masing literatur menggunakan kriteria tersendiri dalam

menggolongkan berbagai macam bentuk akad tersebut ke dalam satu kelompok

tertentu.

Jumlah bentuk perikatan (akad) pada masing-masing literature pun berbeda-

beda, dalam rentang antara 12 sampai 38 macam. Abdurrahman Raden Aji haqqi,

menggelompokkan ke 38 bentuk akad. Dari ke 38 bentuk akad tersebut dapat kita

kelompokkan seperti pada penjelasan sub bab jenis-jenis akad di atas tadi.

Mengenai masing-masing bentuk akad yang di kenal dalam kita-kitab fiqh tersebut

dapat dilihat penjabarannya di bawah ini.

Page 87: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 86

Bentuk-Bentuk Akad Yang di kenal dalam Fiqh yaitu : Jual Beli, Mudharabah,

Al-Ijarah, Syirkah, Hiwalah, Asy-Syuf’ah, Rahn atau gadai, ‘Ariyah, Ji’alah, Shulhu,

Luqathah, Hibah, Sedekah (Shadaqah) dan Hadiah.

Ketika kita baca dalam keterangan di atas ternyata banyak sekali dalam akad

Mualah, dalam Islam yang sesuai dengan Syara’. Maka Di dalam Hadist di atas

penulis jelaskan bahwa hadist diatas sebagai dasar para Fuqoha yang menyaratkan

Khiyar majelis yang dijadikan dasar dalam berhujjah, ini masalah perselisihan

pendapat tentang waktu terjadinya ikatan Jual Beli.

Menurut Maliki, Abu Hanifah, dan para pengikut keduannya serta golongan

Fuqoha Madinah, ikatan jual beli terjadi dalam Majelis walaupun kedua belah pihak

belum terpisah. Sedang Syafi’i, Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur, dan Ibnu Umar dari

kalangan sahabat mengatakan bahwa jual beli terjadi (sudah mengikat) dengan

terjadinya pepisahan dari majelis jika keduanya belum berpisah, maka jual beli tidak

terjadi dan tidak mengikat.

Pendapat seperti ini juga dikemukakan oleh Ibu Abi Dzi’b dari golongan

Fuqoha Madinah, Suwar al-Qadhi, Ibnu Mubarok, Syuraih al-Qadhi, segolongan

tabiiin, dan lainnya. Pendapat tersebut juga diriwayatkan Ibnu Umar R.A dan Abu

Barzah al-Aslami r.a dari kalangan sehabat tanpa ada sahabat yang menentangnya.

Dalam Hadist di atas juga ada hadits yang lain yaitu : “Kecuali salah seorang

di antara keduanya berkata kepada temannya, pilihlah”.

Fuqoha yang berbeda pendapat, mengemukakan alasan pendapat yang

kacau dalam menolak pengunaan hadist di atas. Dalam menolak hadist tersebut

imam Malik berdasar pada alasan, bahwa ia tidak menemukan penduduk madinah

melakukan Khiyar Majelis. Dan juga beliau berpendapat bahwa hadits tersebut

bertentangan dengan Hadist Munqoti’ yang diriwayatkannya dari Ibnu Mas’ud ia

berkata:

م ين اأي ع ي عا ب باي قول ت ال ال ما ف ع ق بائ ترادان أو ال مى أخرجه ) ي دال (ال

Page 88: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 87

“Siapa saja dua orang yang berjual beli, maka yang menjadi pegangan adalah

perkataan penjual atau saling mengembalikan”. (HR. Dailami)

Dari sini bisa dipahami bahwa seolah-olah malik mengartikan hadist tersebut

kepada umumnya dan ini mengharuskan adanya jual beli pada majelis atau

sesudahnya. Hadist ini muqothi’ dan tidak bisa menentang hadist pertama. Apabila

pertentangan tersebut hanya berdasarkan perkiraan akan adanya keumuman pada

hadist munqothi’ tersebut. Yang lebih baik adalah jika hadist terakhir munqothi’ ini

ditegaskan atas hadist pertama. Sepengetahuan saya hadist terakhir ini tidak pernah

diriwayatkan oleh seseorang dengan musnad (yakni disandarkan kepada Nabi saw.).

begitulah pegangan Malik dalam meninggalkan Hadist tersebut. Dalam menolak

hadist Khiyar ini, para pengikut Malik berpegangan pada lahiriah dalil-dalil sam’iyat

dan qiyas. Dan diantara dalail lahir yang paling jelas dalam masalah ini ialah firman

Allah Surat Al-Maidah ayat petama.

ا ه ين يأ ي ن وا ال ذ ف وا م ح ل ت ب ال ع ق ود أ و ة ل ك م أ يم ه ام ب ع

ا ال األ ن ل ى م ك م ي ت ل ي ر ع ي د م ح ل ي ي ت م الص أ ن ن و م ح ر

ك م هللا ح ا ي يد م دة] (1) ي ر مائ [1 : ال

G. ETIKA BERBISNIS SYARIAH

1. DEFINISI ETIKA BISNIS DALAM EKONOMI ISLAM

Etika dipahami sebagai seperangkat prinsip yang mengatur hidup manusia (a

code or set of principles which people live). Berbeda dengan moral, etika merupakan

refleksi kritis dan penjelasan rasional mengapa sesuatu itu baik dan buruk. Menipu

orang lain adalah buruk. Ini berada pada tataran moral, sedangkan kajian kritis dan

rasional mengapa menipu itu buruk dan apa alasan pikirnya, merupakan lapangan

etika. Perbedaan antara moral dan etika sering kabur dan cendrung d isamakan.

Intinya, moral dan etika diperlukan manusia supaya hidupnya teratur dan

bermartabat. Orang yang menyalahi etika akan berhadapan dengan sanksi

Page 89: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 88

masyarakat berupa pengucilan dan bahkan pidana.Bisnis merupakan bagian yang

tak bisa dilepaskan dari kegiatan manusia.

Sebagai bagian dari kegiatan ekonomi manusia, bisnis juga dihadapkan pada

pilihan-pilihan penggunaan faktor produksi. Efisiensi dan efektifitas menjadi dasar

prilaku kalangan pebisnis. Sejak zaman klasik sampai era modern, masalah etika

bisnis dalam dunia ekonomi tidak begitu mendapat tempat. Ekonom klasik banyak

berkeyakinan bahwa sebuah bisnis tidak terkait dengan etika. Dalam ungkapan

Theodore Levitt, tanggung jawab perusahaan hanyalah mencari keuntungan

ekonomis belaka. Atas nama efisiensi dan efektifitas, tak jarang, masyarakat

dikorbankan, lingkungan rusak dan karakter budaya dan agama tercampakkan.

Perbedaan etika bisnis syariah dengan etika bisnis yang selama ini dipahami

dalam kajian ekonomi terletak pada landasan tauhid dan orientasi jangka panjang

(akhirat). Prinsip ini dipastikan lebih mengikat dan tegas sanksinya. Etika bisnis

syariah memiliki dua cakupan. Pertama, cakupan internal, yang berarti perusahaan

memiliki manajemen internal yang memperhatikan aspek kesejahteraan karyawan,

perlakuan yang manusiawi dan tidak diskriminatif plus pendidikan. Sedangkan

kedua, cakupan eksternal meliputi aspek trasparansi, akuntabilitas, kejujuran dan

tanggung jawab. Demikian pula kesediaan perusahaan untuk memperhatikan aspek

lingkungan dan masyarakat sebagai stake holder perusahaan.

Abdalla Hanafi dan Hamid Salam, Guru Besar Business Administration di

Mankata State Univeristy menambahkan cakupan berupa nilai ketulusan, keikhlasan

berusaha, persaudaraan dan keadilan. Sifatnya juga universal dan bisa dipraktekkan

siapa saja. Etika bisnis syariah bisa diwujudkan dalam bentuk ketulusan perusahaan

dengan orientasi yang tidak hanya pada keuntungan perusahaan namun juga

bermanfaat bagi masyarakat dalam arti sebenarnya. Pendekatan win-win solution

menjadi prioritas. Semua pihak diuntungkan sehingga tidak ada praktek “culas”

seperti menipu masyarakat atau petugas pajak dengan laporan keuangan yang

Page 90: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 89

rangkap dan lain-lain. Bisnis juga merupakan wujud memperkuat persaudaraan

manusia dan bukan mencari musuh. Jika dikaitkan dengan pertanyaan di awal

tulisan ini, apakah etika bisnis syariah juga bisa meminimalisir keuntungan atau

malah merugikan ?. Jawabnya tergantung bagaimana kita melihatnya. Bisnis yang

dijalankan dengan melanggar prinsip-prinsip etika dan syariah seperti pemborosan,

manipulasi, ketidakjujuran, monopoli, kolusi dan nepotisme cenderung tidak produktif

dan menimbulkan inefisiensi.

Etika yang diabaikan bisa membuat perusahaan kehilangan kepercayaan

dari masyarakat bahkan mungkin dituntut di muka hukum. Manajemen yang tidak

menerapkan nilai-nilai etika dan hanya berorientasi pada laba (tujuan) jangka

pendek, tidak akan mampu bertahan (survive) dalam jangka panjang. Jika demikian,

pilihan berada di tangan kita. Apakah memilih keuntungan jangka pendek dengan

mengabaikan etika atau memilih keuntungan jangka panjang dengan komit terhadap

prinsip-prinsip etika –dalam hal ini etika bisnis syariah-.

Bisnis Syariah. Bisnis itu dalam Islam merupakan kegiatan berdagang.

Kegiatan Bisnis Syariah dalam Islam sangat berbeda dengan kegiatan ekonomi

sekuler (kapitalis) yang beranggapan bahwa dalam setiap urusan bisnis tidak dikenal

adanya etika sebagai kerangka acuan, sehingga dalam pandangan kaum kapitalis

bahwa kegiatan bisnis amoral. Prinsip ini menunjukkan bahwa se tiap kegiatan Bisnis

Syariah tidak ada hubungannya dengan moral apa pun, bahkan agama sekalipun.

Menurut ekonomi kapitalis setiap kegiatan ekonomi didasarkan pada perolehan

kesejahteraan materi sebagai tujuan utama. Dalam Bisnis Syariah manusia memiliki

peranan yang sangat penting sebagai pelaku bisnis.

Pemuatan prinsip-prinsip moral dalam sumber hukum menjadikan etika

Bisnis Syariah sebagai basis yang harus dipegang dan dijalankan seseorang atau

kelompok dalam melakukan aktivitasnya. Islam membangun pribadi individu secara

terpadu antara kebutuhan dunia dan akherat secara bersamaan, seimbang

Page 91: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 90

(harmonis) dengan melihat pertimbangan dan hasil yang akan diperoleh sebagai

pertanggungjawaban manusia.

2. TUJUAN UMUM ETIKA BISNIS DALAM EKONOMI ISLAM

Dalam hal ini, etika bisnis islam merupakan hal yang penting dalam

perjalanan sebuah aktivitas bisnis profesional. Sebagaimana diungkapkan oleh Dr.

Syahata, bahwa etika bisnis Islam mempunyai fungsi substansial yang membekali

para pelaku bisnis, beberapa hal sebagai berikut:

1) Membangun kode etik islami yang mengatur, mengembangkan dan

menancapkan metode berbisnis dalam kerangka ajaran agama. Kode etik ini

juga menjadi simbol arahan agar melindungi pelaku bisnis dari resiko.

2) Kode ini dapat menjadi dasar hukum dalam menetapkan tanggungjawab para

pelaku bisnis, terutama bagi diri mereka sendiri, antara komunitas bisnis,

masyarakat, dan diatas segalanya adalah tanggungjawab di hadapan Allah

SWT.

3) Kode etik ini dipersepsi sebagai dokumen hukum yang dapat menyelesaikan

persoalan yang muncul, daripada harus diserahkan kepada pihak peradilan.

4) Kode etik dapat memberi kontribusi dalam penyelesaian banyak persoalan

yang terjadi antara sesama pelaku bisnis dan masyarakat tempat mereka

bekerja.

5) Sebuah hal yang dapat membangun persaudaraan (ukhuwah) dan kerja

sama antara mereka semua.

3. TEORI DAN SISTEMATIKA ETIKA BISNIS DALAM ISLAM

Masyarakat Islam adalah masyarakat yang dinamis sebagai bagian dari

peradaban. Dalam hal ini, etika dengan agama berkaitan erat dengan manusia,

tentang upaya pengaturan kehidupan dan perilakunya. Jika barat meletakkan "Akal"

Page 92: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 91

sebagai dasar kebenarannya. Maka, Islam meletakkan "Al-Qur'an" sebagai dasar

kebenaran. Berbagai teori etika Barat dapat dilihat dari sudut pandang Islam,

sebagai berikut :

a. Teleologi Utilitarian dalam Islam hak individu dan kelompok adalah penting

dan tanggung jawab adalah hak perseorangan.

b. Distributive Justice dalam Islam adalah Islam mengajarkan keadilan. Hak

orang miskin berada pada harta orang kaya. Islam mengakui kerja dan

perbedaan kepemilikan kekayaan.

c. Deontologi dalam Islam adalah Niat baik tidak dapat mengubah yang haram

menjadi halal. Walaupun tujuan, niat dan asilnya baik, akan tetapi apabila

caranya tidak baik, maka tetap tidak baik.

d. Eternal Law dalam Islam adalah Allah mewajibkan manusia untuk

mempelajari dan membaca wahyu dan ciptaanNya. Keduanya harus

dilakukan dengan seimbang, Islam mewajibkan manusia aktif dalam

kegiatan duniawi yang berupa muamalah sebagai proses penyucian diri.

e. Relativisme dalam Islam adalah perbuatan manusia dan nilainya harus

sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Hadis. Prinsip konsultasi dengan

pihak lain sangat ditekankan dalam Islam dan tidak ada tempat bagi

egoisme dalam Islam.

f. Teori Hak dalam Islam adalah menganjurkan kebebasan memilih sesuai

kepercayaannya dan menganjurkan keseimbangan. Kebebasan tanpa

tanggungjawab tidak dapat diterima. Dan tanggungjawab kepada Allah

adalah hak individu.

Page 93: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 92

H. SISTEM MANAJEMEN SYARIAH

1. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Manajemen berasal dari kata kerja to manage (bahasa inggris), yang artinya

mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola (Faustino Cardoso Gomes,

1995). Serta Manajemen menurut syariah menurut Edy Setiadi, SE, MM. dalam

Modul Kuliah Manajemen Sumber Daya Insani Bank Syariah. Hal 13, Manajemen

dalam bahasa arab disebut Idarah diambil dari kata ’adarta bihi (kamu

menggunakannya sebagai alat untuk memutar sesuatu), kata idarah (manajemen) itu

suatu aktivitas khusus menyangkut kepemimpinan, pengarahan, pengembangan

personal, perencanaan dan pengawasan terhadap pekerjaan.

Sedangkan Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu sumber daya

yang terdapat dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas

(Faustino Cardoso Gomes, 1995). Serta Sumber daya manusia syariah secara

ensensial adalah keimanan SDM syariah terhadap keesaan Allah dan kesadaran

tertingginya untuk tunduk sepenuhnya pada kehendak Allah dan kesadaran bahwa

dia sangat dekat dengan Allah. serta SDM syariah memposisikan seakan-akan

melihat Allah yang selalu mengawasinya, atau Allah selalu berada didalam hati

setiap individu SDM syariah kapanpun dan dimanapun (Iwan Triyuwono, 2000:254).

Dan Syariah dalam kontek agama berarti jalan menuju kehidupan yang benar

dan baik. Serta syariah tidak saja sebagai jalan menuju Allah tetapi juga sebagai

jalan yang ditunjukkan oleh Allah melalui Rosulnya, Nabi Muhammad SAW. Selain

itu syariah adalah suatu bagian dari sistem islam yang komprehensive sebagai way

of life dimana islam tidak saja mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT

(hablumminallah) akan tetapi Islam juga mengatur hubungan manusia dengan

manusia (hablumminnas) yang disebut dengan muamalah, sehingga tidak sempurna

Islam seseorang apabila tidak ada keseimbangan antara kedua hubungan tersebut .

Page 94: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 93

Manajemen sumber daya manusia syariah dalam melakukan perencanaan

serta pengawasan haruslah sesuai dengan Al quran dan Hadis. Karena orang yang

melakukan sesuatu berdasarkan Al Quran dan Hadis akan mendapatkan

keselamatan sepanjang hidupnya, baik yang menyangkut keselamatan agama, diri

(jiwa dan raga), akal, harta benda, serta keselamatan nasab keturunan.

Sebaliknya, orang yang tidak melakukan sesuatu dengan berdasarkan Al

Quran dan Hadis akan menyebabkan kehancuran dalam kehidupannya, serta

mendapatkan balasan dari Allah di akhirat nanti.

Manajemen merupakan hal terpenting yang dimiliki oleh suatu organisasi

yaitu dengan mendidik sumber daya manusianya agar terampil, cakap, berdisplin,

tekun, kreatif, idealis, mau bekerja keras, kuat fisik/mental, setia kepada cita -cita dan

tujuan organisasi, yang menghasilkan kepada keberhasilan dan kemajuan organisasi

(Faustino Cardoso Gomes, 1995).

Oleh karena itu Sumber daya manusia syariah sangatlah berpengaruh dalam

suatu syariah syariah untuk pencapaian tujuannya. karena betapa pun majunya

teknologi, berkembangnya informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan,

namun jika tanpa sumber daya manusia syariah maka akan sulit bagi bisnis syariah

tersebut untuk mencapai tujuannya.

SDM merupakan tulang punggung dalam menjalankan roda kegiatan

opersional suatu usaha. untuk itu penyediaan sumber daya manusia (karyawan)

sebagai motor penggerak opersional perusahaan haruslah di siapkan sebaik

mungkin sehingga mereka memliki kemampuan dalam menjalankan setiap kegiatan

perusahaan dengan baik.

Dalam manajemen sumber daya manusia syariah terdapat tiga pembahasan

menurut KH Didin Hafinuddin pembahasan pertama adalah perilaku sumber daya

manusia syariah adalah dalam suatu organisasi haruslah memiliki nilai-nilai

ketauhidan dan kimanan, karena dengan memiliki itu akan merasakan kenyamanan

Page 95: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 94

dalam melakukan sesuatu, dan merasakan bahwa Seolah-olah Allah itu dekat

dengannya serta selalu mengawasinya dalam melakukan segala sesuatu apa yang

dikerjakannya.

Selanjutnya hal kedua ialah struktur organisasi, didalam manajemen sumber

daya manusia syariah struktur organisasi sagatlah diperlukan unuk membuat

perencanaan sehingga mampu mempermudah dan mengkomodasi lebih banyak

kontribusi positif bagi organisasi ketimbang hanya untuk mengendalikan performansi

yang menyimpang. Serta lebih menjamin fleksibilitas baik di dalam maupun antar

posisi-posisi yang saling berinteraksi.

Dan hal yang ketiga dalam manajemen sumber daya manusia syariah adalah

sistem. Sistem syariah yang disusun harus menjadikan perilakunya berjalan dengan

baik. Yaitu dengan pelaksanan sistem kehidupan secara konsisten dalam semua

kegiatan yang akhirnya akan melahirkan sebuah tatanan kehidupan yang baik.

Manajemen sumber daya manusia syariah yang baik adalah manajemen

yang mengetahui tentang SDMnya, dan selalu melakukan sesuatu perencanaan itu

berdasarkan dengan syariat islam. Serta menjadikan SDMnya itu sebagai SDM yang

memiliki wawasan yang luas dan yang selalu tunduk terhadap aturan-aturan yang

berlaku baik hukum pemerintah maupun hukum agama.

Dengan demikian segala sesutu yang yang dillakukan dengan baik, benar,

terencana, dan terorganisasi dengan rapi, maka kita akan terhindar dari keragu-

raguan dalam memutuskan sesuatu atau dalam mengerjakan sesuatu. Sesuatu yang

dikerjakan pada keragu-raguan biasanya akan melahirkan hasil yang tidak optimal

dan mungkin akhirnya tidak bermanfaat.

2. MANAJEMEN KEUANGAN

Keuangan adalah mempelajari bagaimana individu, bisnis, dan organisasi

meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan

Page 96: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 95

dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka.

Dalam bahasa inggris keuangan berarti finance yang dalam Oxford Dictionary

dijelaskan, bahwa finance is management of finance, yang berarti manajemen

keuangan. Dengan begitu tidak ada perbedaan antara keuangan dan manajemen

keuangan. Adapun manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,

penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan

penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu individu, organisasi atau perusahaan.

Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu :

1) Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana,

baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksterna.

2) Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan

dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.

3) Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana

pada berbagai aktiva

Keuangan pada Masa Pemerintahan Rasulullah

Rasulullah saw adalah kepala negara pertama yang memperkenalkan

konsep baru di bidang keuangan negara di abad ke tujuh. Semua penghimpunan

kekayaan negara harus dikumpulkan terlebih dahulu dan kemudian dikeluarkan

sesuai dengan kebutuhan negara. Adapun sumber APBN terdiri dari kharaj, zakat,

khums, jizyah, dan sumber lain seperti kaffarah dan harta waris. Tempat pusat

pengumpulan dana itu disebut dengan bait al mal yang di masa Nabi saw. terletak di

Masjid Nabawi. Pemasukan negara yang sangat sedikit disimpan di lembaga ini

dalam jangka waktu yang pendek untuk selanjutnya didis tribusikan seluruhnya

kepada masyarakat. Dana tersebut dialokasikan untuk penyebaran islam, pendidikan

dan kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan, pembangunan infrastuktur,

pembangunan armada perang dan keamanan, dan penyediaan layanan

Page 97: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 96

kesejahteraan sosial. Akan tetapi penerimaan negara secara keseluruhan tidak

tercatat secara sempurna, karena beberapa alasan, seperti minimnya jumlah orang

yang bisa membaca, menulis, dan mengenal aritmatika sederhana.

Adapun pada masa sahabat, tidak terdapat banyak sistem keuangan yang

berbeda dengan sistem keuangan pada masa Nabi saw. Perbedaannya hanya

terletak pada pengalokasian harta yang menyesuaikan keadaan pada masanya

masing-masing. Akan tetapi, langkah penting yang dilakukan oleh Khalifah Ali Bin

Abi Thalib pada masa pemerintahannya adalah pencetakan mata uang koin atas

nama Negara islam.

Manajemen Keuangan dalam Perspektif Islam

Di atas telah dijelaskan bahwa manajemen keuangan terdiri dari tiga aktifitas,

yaitu perolehan, pengolahan, dan penggunaan dana. Dalam manajemen keuangan

syariah, ketiga aktifitas itu harus berlandaskan syariah. Berikut akan dirinci satu -

persatu:

1) Aktivitas perolehan dana

Setiap upaya-upaya dalam memperoleh harta semestinya

memperhatikan cara-cara yang sesuai dengan syariah seperti

mudharabah, musyarokah, murobahah, salam, istiahna’, ijarah, sharf,

wadi’ah, qardhul hasan, wakalah, kafalah, hiwalah, dan rahn.

Dilarang memperoleh harta dengan cara yang haram, seperti riba’,

maisir, tadlis, gharar, ihtikar, karahah, monopoli, suap, dan jenis-jenis

jual beli yang dilarang.

Dilarang bertransaksi dengan objek yang haram, seperti minuman keras,

obat-obat terlarang, dan lain sebagainya. (QS. Al Nisa’: 28)

2) Aktivitas pengelolaan aktiva, dalam hal ingin menginvestasikan uang juga

harus memperhatikan prinsip “uang sebagai alat tukar bukan sebagai

Page 98: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 97

komoditi yang diperdagangkan”, dapat dilakukan secara langsung atau

melalui lembaga intermediasi seperti Bank Syariah dan Reksadana Syariah.

(QS. Al Baqarah: 275)

3) Aktivitas penggunaan dana, harta yang diperoleh digunakan untuk hal-hal

yang tidak dilarang seperti membeli barang konsumtif, rekreasi dan

sebagainya. Digunakan untuk hal-hal yang dianjurkan seperti infaq, waqaf,

shadaqah. Digunakan untuk hal-hal yang diwajibkan seperti zakat. (QS. Al

Dzariyaat: 19) & (QS. Al Baqarah: 254)

3. MANAJEMEN OPERASI

Manajemen operasi bertanggung jawab untuk menghasilkan barang atau

jasa dalam organisasi. Manajer operasi mengambil keputusan yang berkenaan

dengan suatu fungsi operasi dan system transformasi yang digunakan. Dengan

demikian, manajemen operasi adalah kajian pengambilan keputusan dari suatu

fungsi operasi. Dari definisi ini terdapat tiga hal yang dapat kita simpulkan:

a. Fungsi: Manajer operasi bertanggung jawab mengelola fungsi organisasi

yang menghasilkan barang dan jasa. Pada manufaktur fungsi operasi disebut

dengan departemen manufaktur. Pada organisasi jasa disebut dengan

departemen operasi. Istilah operasi mengacu pada fungsi menghasilkan

barang dan jasa. Fungsi operasi diperlakukan sama dengan fungsi-fungsi

lainnya seperti fungsi pemasaran dan keuangan.

b. Sistem : Gambaran sisitem tidak hanya menjadi pijakan definisi jasa dan

faktur sebagai sistem transformasi, tetapi sebagai dasar yang kuat untuk

system rancangan dan analisis operasi. Dengan pandangan ini, manajer

operasi sebagai konversi perusahaan. Misalnya, jasa penjualan pada fungsi

pemasaran, dapat dipandang sebagai system yang produktif dengan

Page 99: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 98

masukan, transformasi dan keluaran. Konsep manajemen operasi memiliki

kemampuan melebihi fungsional operasi.

c. Keputusan :Seorang manajer wajar mengambil keputusan untuk

memusatkan perhatian pada pengambilan keputusan sebagai tema pokok

operasi. Keputusan-keputusan itu antara lain adalah proses, kapasitas,

persediaan, tenaga kerja, dan mutu.

Manajemen operasi telah ada sejak manusia dapat memproduksi barang dan

jasa. Ada tujuh bidang kontribusi untuk manajeman operasi:

a. Pembagian tugas , tugas diberikan berdasar konsep yang sangat sederhana.

b. Pembakuan bagian-bagian, pembakuan dilakukan sedemikian rupa sehingga

dapat dipertukarkan.

c. Revolusi industri, inti dari substitusi tenaga manusia dengan mesin.

d. Kajian ilmiah tentang pekerjaan, berdasarkan pada metode ilmiah dapat

digunakan untuk mengkaji kerja sebagai sistem fisik dan ilmiah.

e. Hubungan manusiawi, pergeseran hubungan manusia menyoroti pentingnya

motivasi dan unsur manusia pada rancangan

f. Mode keputusan , digunakan untuk mengakaji sisten yang produktif dalam

bentuk matematis.

g. Komputer, komputer telah merubah bidang manajemen operasi. Penggunaan

komputer yang efektif merupakan bagian yang sangat penting dari bidang

manajemen operasi.

Manajemen operasi sebagai sistem yang mengelola sistem trasformasi, yang

mengubah masukan menjadi barang dan jasa melalui teknologi proses. Yaitu metode

yang digunakan untuk melakukan transformasi tersebut. Perubahan teknologi

Page 100: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 99

menyebabkan perubahan cara suatu masukan digunakan terhadap lainnya, mungkin

juga produk yang dihasilkan.

Masukan dari industri ke industri berbeda-beda. Operasi manufaktur

memerlukan masukan berupa modal dan m esin-mesin, fasilitas dan peralatan.

Sedangkan operasi industri jasa memerlukan masukan berbeda dengan manufaktur.

Misalnya, operasi penerbangan memerlukan masukan berupa modal untuk membeli

pesawat terbang dan fasilitas, tenaga kerja terlatih (pilot, pemelihara pesawat), dan

tenaga kerja biasa dan energi.

Sistem informasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Ada dua macam

lingkungan yang harus diperhatikan. Yang pertama, fungsi bisnis lain atau tingkat

manajemen yang lebih tinggi, mengubah kebijakan, sumber daya dan asumsi. Yang

kedua, lingkungan diluar perusahaan mungkin mengalami perubahan sperti dari segi

hukum, sospol dan ekonomi sehingga mengalami perubahan pada masukan,

keluaran/sistem transformasi operasi.

Kerangka keputusan memperlihatkan hubungan yang erat antara tanggung

jawab manajemen dalam organisai operasi. Ada lima kelompok tanggung jawab,

tanggung jawab keputusan inilah yang ada dalam operasi:

a. Proses, keputusan mengenai proses ini termasuk proses fisik atau fasilitas

yang dipakai untuk memproduksi barang atau jasa.

b. Kapasitas, mengasilkan jumlah produk, waktu, dan tempat yang tepat.

c. Persediaan, menentukan apa, kapan dan berapa jumlah yang dipesan.

d. Tenaga kerja, mengelola manusia merupakan area keputusan yang

terpenting, karena tidak ada yang dapat dikerjakan tanpa manusia.

e. Kualitas, tanggung jawab operasi yang memerlukan dukungan organisasi

secara keseluruhan.

Page 101: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 100

Manajer operasi, dalam manufaktur termasuk manajer pabrik dan wakil dirut

pabrik. Untuk jasa termasuk menajer toko, kantor, wakil manajer operasi. Posisi ini

menyangkut koordinasi dan pelaksanaan fungsi operasi, juga tanggung jawab

khusus yaitu; perencanaan strategis penentuan kebijakan , penganggaran bekanja

dan pengendalian operasi. Tugas atau fungsi manajer antara lain:

a. Material manajer, mengelola dan mengintegrasi proses bahan mentah

menjadi barang jadi.

b. Inventori manajer, melakukan bahan pada saat yang tepat.

c. Production control and scheduling manajer, manajer pengendalian produksi,

bertanggungjawab terhadap pengembangan produksi dan pemakaian

sumber daya sesuai dengan rencana yang sudah dibuat.

d. Quality manajer, perencanaan dan pengendalian mutu produk.

e. Facility manajer, mandesain, proses dan pengendalian fasilitas operasi.

f. Manajer lini, bertanggungjawab atas kerja dan unit-unit produksi, prestasi

kerja,pengembangan pribadi, organisasi kerja dan sistem balas jasa.

g. Analisis perencanaan operasi, bertanggungjawab atas perencanaan secara

manyeluruh, penganggaran, dan pengendalian operasi.

Perencanaan Bidang Operasi/produksi

Implementasi syariah pada bidang ini berupa penetapan bahan masukan

produksi dan proses yang akan dilangsungkan. Dalam dunia pendidikan, mislanya,

inpuntnya adalah SDM Muslim dan proses pendidikannya ditetapkan dengan

menggunakan kurikulum yang Islami. Dalam Indus tri pangan, maka masukannya

adalah bahan pangan yang telah dipastikan kehalalannya. Sementara proses

produksinya ditetapkan berlangsung secara aman dan tidak bertentangan dengan

syariah.

Page 102: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 101

4. MANAJEMEN PEMASARAN

Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh

perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk

berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak

sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan

pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika

menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang

lebih baik terhadap perusahaan atau dapat di simpulkan bahwa pemasaran adalah

adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan

informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan

kebutuhan dan keinginan manusia. Berikut ini dipaparkan Fungsi-Fungsi

Pemasaran.

1) Fungsi Pertukaran

Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari produsen baik

dengan menukar uang dengan produk maupun pertukaran produk dengan

produk (barter) untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.

2) Fungsi Distribusi Fisik

Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara mengangkut serta

menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen mendekati kebutuhan

konsumen dengan banyak cara baik melalui air, darat, udara, dsb.

Penyimpanan produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar tidak

kekurangan saat dibutuhkan.

3) Fungsi Perantara

Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen

dapat dilakukan pelalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas

pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain

Page 103: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 102

seperti pengurangan resiko, pembiayaan, pencarian informasi serta

standarisasi / penggolongan produk.

Implementasi syariah pada bidang ini dapat berupa penetapan segmentasi

pasar, targeting dan positioning, juga termasuk promosi. Dalam dunia pendidikan,

misalnya, segmen yang dibidik adalah SDM muslim. Target yang ingin dicapai

adalah output didik (SDM) yang profesional. Sedangkan posisi yang ditetapkan

adalah lembaga yang memiliki unique position sebagai lembaga pendidikan

manajemen syariah. Dalam promosi tidak melakukan kebohongan, penipuan

ataupun penggunaan wanita tanpa menutup aurat sempurna.

I. PRODUK-PRODUK SYARIAH

Berikut ini adalah beberapa produk yang biasa muncul dalam kegiatan bisnis

berbasis syariah.

1) Al-Ba’i

Perkataan al-bai’ (jual beli) dari aspek bahasa bermaksud menukar suatu

barang dengan suatu barang yang lain. Dari sudut istilah syarak pula, al -bai’

mempunyai banyak pengertian yang diberikan para ulama. Menurut Mazhab Hanafi,

jual beli ialah pertukaran suatu harta dengan suatu harta yang lain mengikut cara

yang tertentu. Atau menukar sesuatu yang disukai dengan sesuatu yang lain yang

juga disukai dengan dengan cara tertentu yang berfaedah yaitu dengan tawaran atau

unjuk-mengunjuk. Menurut mazhab Syafie, jual beli ialah pertukaran sesuatu harta

benda dengan harta benda yang lain, yang keduanya boleh ditasharrufkan

(dikendalikan), dengan ijab dan qabul menurut cara yang diizinkan oleh syarak (al -

Husaini, Abi Bakr ibn Muhammad, 2005, Kifayatul akhyar fi halli ghayat al-ikhtisar,

Dar al-Salam, al-Qahirah, Misr, hlm.305). Al-Bai’ juga adalah kontrak pertukaran

harta benda yang memberikan seseorang hak memiliki sesuatu benda atau manfaat

Page 104: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 103

untuk selama-lamanya, bukan dengan tujuan al-qurbah (mendampingi diri kepada

Allah) (Mughni al-muhtaj, jld.3, hlm.2).

Pensyariatan jual beli ini telah sabit dengan nas al-Quran, hadis dan juga

ijma. Terdapat lebih daripada sepuluh jenis akad jual beli dalam Islam yang boleh

berlaku dalam bentuk dan gambaran yang berbeda. Antara jenis-jenis akad jual beli

tersebut ialah:

Bai’ al-sil’ah bi al-naqd (يع عة ب ل س قد ال ن ال yaitu jual beli sesuatu barang :(ب

dengan mata uang. Jenis ini adalah yang paling meluas berlaku dikalangan

manusia. Contonya ialah membeli sehelai baju dengan Ringgit Malaysia atau

US Dollar dan seumpamanya.

Bai’ al-muqayadhah (يع ضة ب قاي م yaitu jual beli sesuatu barang dengan :(ال

barang, seperti menjual baju dengan beg atau menjual binatang ternakan

dengan beras dan sebagainya.

Bai’ al-salam (يع لم ب س ialah jual beli sesuatu barangan secara tangguh :(ال

dengan bayaran harga secara tunai, seperti menjual barangan yang telah

disifatkan butiran bentuk, spesifikasi, kualiti dan kuantiti secara terperinci

dengan bayaran harganya dibuat secara tunai, manakala penyerahan barang

ditangguhkan pada suatu masa yang ditetapkan.

Bai’ al-sharf (يع صر ب yaitu jual beli mata wang dengan mata uang :(ال

yang sama atau berbeda jenis, seperti menjual emas dengan emas, perak

dengan perak atau emas dengan perak, ringgit Malaysia dengan rial Saudi

dan sebagainya.

Bai’ al-murabahah (يع حة ب مراب yaitu jual beli sesuatu barangan pada :(ال

harga kos bersama tambahan margin keuntungan, seperti menjual sesuatu

barangan berharga RM100 dengan harga kos dan ditambah pula margin

keuntungan sebanyak RM10 yang dipersetujui oleh kedua-dua pihak.

Page 105: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 104

Bai’ al-wadhiah (يع عة ب ي ض و ia adalah lawan kepada jual beli secara :(ال

murabahah, yaitu jaul-beli yang dibuat atas sesuatu barangan dengan harga

yang lebih murah dari harga kos, seperti harga barangan adalah RM10 dan

dijual dengan harga RM9 atau lebih rendah.

Bai’ al- tauliah (يع ية ب تول ialah jual beli sesuatu barangan dengan :(ال

harga kos tanpa ada lebih mahupun kurang dari harganya. Seperti barangan

berharga RM100 dijual dengan RM100.

Bai’ al-urbun (يع ون ب عرب yaitu satu bentuk jual beli dimana pembeli :(ال

membayar sejumlah wang pendahuluan. Sekiranya jual beli diteruskan maka

wang pendahuluan ini akan menjadi sebahagian daripada harga barangan.

Jika tidak, maka wang yang ini tidak akan dikembalikan kepadanya.

Bai’ al-talji’ah (ع ي ئة ب لج ت ialah suatu bentuk jual beli yang dibuat oleh :(ال

penjual yang dalam kesempitan (terpaksa) kerana kuatir dan takut hartanya

diambil oleh orang lain. Bagi menyelamatkan hartanya, ia bersepakat dengan

seseoarang bagi menzahirkan akad jual beli dan menyembunyikan tujuannya

yang sebenar. Seperti menjual rumah untuk mengelak dari dilelong oleh bank

atau permiutang.

Bai’ al-wafa’ (يع اء ب وف yaitu jual beli barangan dengan syarat apabila :(ال

penjual membayar semula harga barangan yang dijual maka pembeli akan

mengembalikan semula barangan yang dijual kepada penjual.

Bai’ al-istishna’ (ع ي ناع ب ص ت س yaitu jual beli dalam bentuk tempahan :(اال

perbuatan barang tertentu dengan spesifikasi yang tertentu yang

menghendaki penjual, pemaju, pengilan atau orang lain membuatkan

Bai’ al-inah (يع نة ب ي ع yaitu jual beli yang berlaku antara penjual dan :(ال

pembeli, di mana penjual menjual asetnya kepada pembeli dengan harga

tangguh lebih tinggi, kemudian penjual membeli semula aset tersebut

Page 106: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 105

daripada pembeli dengan harga tunai yang lebih rendah. Keadaan sebaliknya

boleh berlaku.

2) Khiyar

Kata khiyar berasal dari bahasa Arab berarti pilihan. Pembahasan khiyar

dikemukakan ulama fiqih dalam permasalahan menyangkut transaksi dalam bidang

perdata khususnya transaksi ekonomi, sebagai salah satu hak bagi kedua belah

pihak yang melakukan transaksi dimaksud. (Hasrun Haroen, 2007:129). Secara

terminologis para ulama fiqih medefinisikan khiyar dengan: (Wahbah az-Zuhaili, Jilid

IV: 519)

كون ان د ي عاق ت لم يار ل خ ين ال ضاء ب قد م ع ه وعدم ال ضائ سخه م ف قا ب رف

ن دي عاق ت لم ل

Artinya: “Hak pilih bagi salah satu atau kedua belah pihak yang

melaksanakan transaksi untuk melangsungkan atau membatalkan transaksi yang

disepakati sesuai dengan kondisi masing-masing pihak yang melakukan transakasi”.

Hak khiyar ditetapkan syariat islam bagi orang yang melakukan transaksi

yang mereka lakukan, sehingga kemaslahatan yang dituju dalam suatu transaksi

tercapai dengan sebaik-baiknya. Status khiyar menurut ulama fiqih, adalah

disyariatkan atau dibolehkan karena suatu keperluan yang mendesak dalam

mempertimbangkan kemaslahatan masing-masing pihak yang melakukan transaksi

(Imam al-Kasani, Jilid VI:207)

Dalam menetapkan pembahasan ini, hanya akan dibahas khiyar yang paling

masyhur saja, diantaranya sebagai berikut ini:

Khiyar Syarat

Pengertian syarat menurut ulama fiqih adalah: (Rachmat Syafei, 2001:104)

كون ان د ي ن ألح قدي ع لهما ال ي ك يرهما اول غ حق اول ي ال سخ ف قد ف ع ه او ال ضائ خالل م

لومة مدة مع

Page 107: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 106

Artinya: “Suatu keadaan yang membolehkan salah seorang yang akad atau masing -

masing yang akad atau selain kedua pihak yang akad memiliki hak atas pembatalan

atau penetapan akad selama waktu yang ditentukan”.

Para ulama fiqih sepakat menyatakan bahwa khiyar syarat ini dibolehkan

dengan tujuan untuk memelihara hak-hak pembeli dari unsur penipuan yang

mungkin terjadi dari pihak penjual. Khiyar syarat menurut mereka hanya berlaku

dalam transaksi yang bersifat mengikat kedua belah pihak, seperti jual beli, sewa

menyewa, perserikatan dagang, dan rahn (jaminan utang). Sedangkan khiyar syarat

menentukan bahwa baik barang maupun nilai/harga barang baru dapat dikuasai

secara hukum, setelah tenggang waktu khiyar yang disepakati itu selesai. ( Ibnu

Qudamah, Jilid III:589). Misalnya, seorang pembeli berkata: “Saya membeli barang

ini dari kamu dengan catatan saya berkhiyar (pilih-pilih) selama sehari atau tiga hari.”

Khiyar Syarat terdiri dari Khiyar Masyaru’ dan Khiyar Rusak. Khiyar Masyru’

adalah Khiyar yang disyari’atkan adalah khiyar yang ditetapkan batas waktunya,

sebagai mana hadits nabi tentang riwayat Hibban Ibnu Munqid yang menipu dalam

jual beli, kemudian perbuatan itu dilaporkan kepada Rasulullah SAW, lalu beliau

bersabdah:

عت ذ اي قل ب ة :ف الب ى الخ يار ول خ ة ال الث ام ث اي

Artinya: ”Jika kamu bertransaksi (jual-beli) katakanlah, tidak ada penipuan dan saya

khiyar selama tiga hari”. (HR. Muslim)

Sedangkan, Khiyar Rusak menurut pendapat paling masyhur dikalangan

ulama hanafiyah, syafi’iyah, dan hanabilah, khiyar yang tidak jelas batasan waktunya

adalah tidak sah, seperti pertanyaan “ saya beli barang ini dengan syarat saya khiyar

selamanya. Perbuatan ini mengandung unsur jahalah (ketidak jelasan). Menurut

ulama Syafi’iyah dan Hanabilah, jual beli seperti itu hukumnya adalah batal. (Abu

Ishaq Asy-Syirazi, 259 dan 589)

Page 108: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 107

Ulama Hanafiyah, Jafar, dan Syafi’iyah berpendapat bahwa khiyar

dibolehkan dengan waktu yang ditentukan selagi tidak lebih dari tiga hari. Golongan

ini, selain beralasan dengan hadits dari Munqid diatas, juga mendasarkan pada

hadits dari Ibn Umar tentang Pernyataan Anas:

ال ان ترى رج ش يرا رجل من ع ترط ب ش يه وا ل يار ع خ عة ال ام ارب طل . اي اب سول ف ر

هللا يع .م.ص ب ال ال يار :وق خ ة ال الث ام ث بد روا ) .اي رزق ع (ال

Artinya:“Seorang laki-laki membeli sekor unta dari laki-laki lainnya, dan ia

mensyaratkan khiyar selama empat hari. Rasulullah SAW membatalkan jual beli

tersebut dan bersabda, “ khiyar adalah tiga hari.” (HR. Abdurazak).

Khiyar Majlis

Khiyar majlis menurut pengertian ulama fiqih adalah:

كون ان كل ي ن من ل دي عاق سخ حق ال قد ف ع ي مادام ال لس ف قد مج ع م ال فر ل ت ي

ها دان اب اب ير ق خ ر احدهما ي تار االخ يخ زوم ف قد ل ع ال

Artinya: “Hak bagi semua pihak yang melakukan akad untuk membatalkan akad

selagi masih berada ditempat akad dan kedua pihak belum berpisah. Keduanya

saling memilih sehingga muncul kelaziman dalam akad”.

Sebagaimana hadits Nabi SAW:

عان ي ب يار ال خ ال م ب ا مال فرق ت بخارى روا ) ي لم ال س (وم

Artinya:“Penjual dan pembeli boleh khiyar selama belum berpisah” (Riwayat Bukhori

dan Muslim).

Hadits nabi SAW juga:

ع اذ باي الن ت رج كل ال ل نهما واحد ف يار م خ ال م ما ب فرق ل ت بخارى روا ) ..... ي ال

لم س بد عن وم هللا ع ن (عمر ب

Page 109: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 108

Artinya: “Apabila dua orang melakukan akad jual beli, maka masing-masing pihak

mempunyai hak pilih, selama keduanya belum pisah badan……” ( HR al-Bukhori dan

Muslim dari abdullah ibn Umar).

Para pakar hadits menyatakan bahwa yang dimaksud Rasulullah SAW,

dengan kalimat “berpisah badan” adalah setelah melakukan akad jual beli, barang

diserahkan kepada pembeli dan harga barang deserahkan kepada penjual. Imam

Nawawi, Muhaddits, dan para pakar fiqih Syafi’i, mengatakan bahwa untuk

menyatakan penjual dan pembeli telah berpisah badan, seluruhnya diserahkan

sepenuhnya kepada kebiasan masyarakat setempat dimana jual beli itu berlangsung.

Khiyar majlis menjadi bubar adakalanya disebabkan berpisahnya kedua

belah pihak dengan badannya dari tempat akad-akad atau pihak penjual dan pembeli

memilih tetapnya akad. (Asy-Syekh Muhammad bin Qasim al- Ghazi, 342)

Khiyar majlis dikenal dikalangan umala Syafi’iyah dan Hanabilah. Dengan

demikian, akad menjadi lazim, jika kedua belah pihak telah berpisah atau memilih.

Hanya saja, khiyar majlis hanya ada pada akad yang sifatnya mengikat kedua belah

pihak yang melaksanakan transaksi, seperti jual beli dan sewa menyewa.

Berkaitan dengan khiyar majlis, pendapat para ulama terbagi menjadi dua

bagian:

a. Ulama Hanafiyah dan Malikiyah

Golongan ini berpendapat bahwa akad dapat menjadi lazim dengan adanya

ijab dan qabul, serta tidak bisa hanya dengan khiyar, sebab Allah SWT, menyuruh

untuk menepati janji, sebagaimana firman-Nya: وا قود اوف ع ال kamu semua harus) ب

menepati janji), sedang khiyar menghilangkan keharusan tersebut.

Selain itu, suatu akad tidak akan sempurna, kecuali dengan adanya

keridhaan, sebagaimana firman-Nya:

Page 110: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 109

ال كون ان ا جارة ت راض عن ت م من ت ساء) ك ن ( :ال

Artinya: “Kecuali dengan jalan perniagaan yang dilakukan suka sama suka”.

b. Ulama Syafi’iyah dan Hanabilah

Ulama Syafi’iyah dan Hanabilah berpendapat adanya khiyar majlis. Kedua

golongan ini berpendapat bahwa jika pihak yang akad menyetakan ijab dan qabul,

akad tersebut masih termasuk akad yang boleh atau tidak lazim selagi keduanya

masih berada ditempat atau belum berpisah badannya.

Khiyar ‘Aib

كون ان د ي ن ألح دي عاق حق ال ي ال سخ ف قد ف ع ه ال ضائ ي وجد اذا اوام ي ع بد احد ف ال

ين م ل كن ول به ي صاح ما عا ه ل ت ب قدز وق ع ال

Artinya: “Keadaan yang membolehkan salah seorang yang akad memiliki hak untuk

membatalkan akad atau menjadikannya ketika ditemukan aib dari salah satu yang

dijadikan alat tukar menukar yang tidak diketahui pemiliknya waktu akad.”

Ketetapan adanya khiyar mensyaratkan adanya barang pengganti, baik

diucapkan secara jelas ataupun tidak, kecuali jika kecacatan barang pengganti tidak

diperlukan lagi.

Khiyar aib disyariatkan dalam islam, yang didasarkan pada hadits-hadits

yang cukup banyak, diantaranya:

لم س م لم ال س م اع اخوال يه من ب عا اخ ي يه ب ي وف نة ع ي ه االب ن) ل عن ماجه رواهاب

بة ق ن ع (عامر ب

Artinya: “Seorang muslim dalah saudara muslim yang lainnya. Tidaklah halal bagi

seorang muslim untuk menjual barang bagi saudaranya yang mengandung

kecacatan, kecuali jika menjelaskannya terlebih dahulu.” (HR. Ibn Majah dari Uqbah

bin Amir)

Page 111: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 110

Manurut ulam Syafi’iyah ‘Aib Mengharuskan Khiyar adalah sega la sesuatu

yang dapat dipandang berkurang nilainya dari barang yang dimaksud atau tidak

adanya barang yang dimaksud, seperti sempitnya sepatu, potongannya tanduk

binatang yang akan dijadikan korban.

3) Syirkah

Syirkah menurut bahasa berarti percampuran. Sedangkan menurut istilah

syirkah berarti kerja sama antara dua orang atau lebih dalam berusaha yang

keuntungan dan kerugiannya ditanggung bersama. Landasan hukum syirkah

terdapat dalam Al Quran surat 38 ayat 34 yang artinya adalah “ Sesungguhnya

kebanyakan orang-orang yang berserikat itu sebagian dari mereka itu berbuat zalim

kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh,

dan amat sedikitlah mereka ini.” Dan dalam sabda Rasulullah yang artinya “ Aku ini

ketiga dari dua orang yang berserikat, selama salah seorang mereka tidak

mengkhianati temannya. Apabila salah seorang telah berkhianat terhadap temannya,

aku keluar dari antara mereka.”

Rukun syirkah adalah adanya ijab dan qabul. Syarat-syarat syirkah menurut

Hanafiyah adalah:

1) Sesuatu yang bertalian dengan semua bentuk syirkah baik dengan harta

maupun yang lainnya. Dalam hal ini terdapat dua syarat, yaitu:

Yang berkenaan dengan benda yang diakadkan adalah harus dapat

diterima sebagai perwakilan.

Yang berkenaan dengan keuntungan yaitu pembagian keuntungan yang

elas dan diketahui orang pihak-pihak yang bersyirkah.

2) Sesuatu yang bertalian dengan syirkah mal (harta) dalam hal ini terdapat dua

perkara yang harus dipenuhi yaitu:

Page 112: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 111

Bahwa modal yang dijadikan objek akad syirkah adalah dari alat

pembayaran (nuqud).

Yang dijadikan modal (harta pokok) ada ketika akad syirkah dilakukan.

Menurut Malikiyah syarat-syarat yang bertalian dengan orang yang

melakukan akad adalah merdeka, baligh dan pintar. Syarat-syarat Syirkah menurut

Idris Ahmad adalah:

1) Mengeluarkan kata-kata yang menunjukkan izin masing-masing anggota

serikat kepada pihak yang akan mengendalikan harta itu.

2) Anggota serikat itu saling mempercayai, sebab masing-masing mereka

adalah yang lain.

3) Mencampukan harta sehingga tidak dapat dibedakan hak masing-masing,

baik berupa mata uang maupun bentuk yang lain.1

Syirkah terdiri dari beberapa macam. Pertama, Syirkah Amlak ialah bahwa

lebih dari satu orang memiliki suatu jenis barang tanpa akad. Adakalanya bersifat

ikhnari atau jabari. Kedua, Syirkah Uqud ialah bahwa dua orang atau lebih

melakukan akad untuk bergabung dalam suatu kepentingan harta dan hasilnya

berupa keuntungan. Rukunnya adalah adanya ijab dan qabul. Hukumnya menurut

mazhab hanafi membolehkan semua jenis syirkah apabila syarat-syarat terpenuhi.

Macam-macam Syirkah Uqud adalah: (a) Syirkah Inan, adalah persekutuan dalam

urusan harta oleh dua orang bahwa mereka memperdagangkan dengan keuntungan

dibagi dua; (b) Syirkah Mufawadhah, adalah bergabungnya dua orang atau lebih

untuk melakukan kerja sama dalam suatu urusan; (c) Sirkah Wujuh, adalah bahwa

dua orang atau lebih membeli sesuatu tanpa permodalan yang ada hanyalah

berpegang kepada nama baik mereka dan kepercayaan para pedagang terhadap

mereka dengan catatan bahwa keuntungan untuk mereka. Syirkah ini adalah syirkah

Page 113: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 112

tanggung jawab tanpa kerja atau modal; (d) Syirkah Abdan, adalah bahwa dua orang

berpendapat untuk menerima pekerjaan, dengan ketentuan upah yang mereka

terima dibagi menurut kesepakatan. Argumentasi yang memperbolehkan syirkah ini

adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ubaidah dari Abdullah yaitu “ Aku dan

Amar serta Said pernah bersyirkah dalam memperbolehkan perolehan perang badar,

lalu Said dating mambawa dua orang tawanan, sedang aku dan Amar tak membawa

apa-apa.”

Untuk mengakhiri Syirkah ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

(1) Salah satu pihak membatalkannya meskipun tanpa persetujuan pihak yang lain;

(2) Salah satu pihak kehilangan kecakapan untuk mengolah harta; (3) Salah satu

pihak meninggal dunia; dan (4) Modal para anggota syirkah lenyap sebelum

dibelanjakan atas nama syirkah.

4) Mudharabah

Mudharabah (perkongsian untung) ialah pengaturan atau perjanjian di antara

pemberi modal dan pengusaha projek di mana pengusaha projek boleh

menggunakan dana bagi menjalankan aktivitas perniagaan beliau. Sedangkan,

keuntungan yang diperoleh akan dibagi di antara pemberi modal dan pengusaha

projek tersebut sesuai dengan nisbah yang telah dipersetujui sementara kerugian

akan ditanggung seluruhnya oleh pemberi m odal.

5) Kafalah

Kafalah secara bahasa artinya adh-dhamanu (menggabungkan), atau a-

dhaman (jaminan), hamalah (beban) dan za’amah (tanggungan).

Sedangkan menurut istilah, kafalah merupakan jaminan yang di berikan oleh

penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau

yang di tanggung (Antonio Syafi’i, 2009: 123). Dalam pengertian lain , kafalah juga

Page 114: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 113

berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang di jamin dengan berpegang

pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin.

Kafalah menurut mazhab hanafi adalah suatu tindakan penggabungan

tanggungan orang yang menanggung dengan tanggungan penanggung utama terkait

tuntutan yang berhubungan dengan jiwa, hutang, barang atau pekerjaan. Sedangkan

definisi menurut ulama terkemuka lainnya, kafalah adalah penggabungan antara dua

tanggungan terkait tuntutan dan hutang (As-Sayyid Saabiq, 2009:386)

Kafalah kadang di sebut juga sebagai wakalah bersyarat (Adiwaraman A.

Karim, 2010:69). Dalam hal ini kita bersedia memberikan jasa kita untuk melakukan

sesuatu atas nama orang lain, jika terpenuhi kondisinya, atau jika sesuatu terjadi.

Misalkan, seorang dosen menyatakan kepada asistennya demikian: “anda adalah

asisten saya. Tugas anda adalah menggantikan saya mengajar bila saya

berhalangan”. Dalam kasus ini asisten hanya bertugas mengajar (melakukan

sesuatu atas nama dosen) jika dosen berhalangan (bila kondisinya terpenuhi, jika

sesuatu terjadi).

6) Utang Piutang (Qiradh)

Qiradh berasal dari kata qaradh yang artinya hutang atau perjanjian seperti

firman alloh dalam surat al-Baqarah 245. sedangkan menurut istilah qiradh adalah

akad mengenai penyerahan modal kepada seseorang atau badan usaha tertentu

agar dikembangkan dan keuntungannya menjadi hak kedua belah pihak sesuai

dengan perjanjian. Adapun syarat dan rukun qiradh adalah sebagai berikut :

Kedua belah pihak adalah orang yang berakal sehat dan baligh (dibenarkan

melakukan tindakan hukum).

Modal harus jelas jumlahnya artinya dapat dihitung atau dinilai dengan uang

Ketentuan pembagian dicantumkan dalam perjanjian

Page 115: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 114

Pihak pemilik modal mempercayakan sepenuhnya baik mengenai

kebijaksanaan maupun jenis usaha yang ditunjuk pihak pelaksana

Masing-masing pihak punya landasan amanah serta tolong menolong.

Para ulama’ telah sepakat bahwa mengenai objek qiradh adalah penyerahan

modal berbentuk uang untuk dikembangkan dalam perniagaan dan keuntungannya

menjadi hak kedua belah pihak sesuai perjanjian sewaktu akad. Qiradh

diperbolehkan oleh syara’ karena suatu kebutuhan. Oleh karena itu qiradh

dikhususkan pada barang-barang yang umumnya laku dan menarik keuntungan.

7) Sewa Meyewa (Ijarah)

Ijarah (pure leasing) adalah pemberian kesempatan kepada penyewa untuk

mengambil kesempatan dari barang sewaan untuk jangka waktu tertentu dengan

imbalan yang besarnya telah disepakati bersama. Sebagai contoh adalah

pembiayaan mobil, pelanggan akan memasuki kontrak pertama dan memberikan

harga sewa mobil tersebut pada kadar sewa yang telah dipersetujui untuk suatu

tempo tertentu. Pada akhir tempo pembayaran, kontrak kedua akan dikuasakan bagi

pelanggan untuk membeli kendaraan tersebut pada harga yang telah dipersetujui.

8) Hiwalah

Menurut bahasa, hiwalah adalah al-Intiqal dan al-Tahwil, yang artinya ialah

memindahkan atau mengoperkan, Abdurrahman al-Jaziri berpendapat, ilmu yang

dimaksud dengan hiwalah menurut bahasa ialah: “Pemindahan dari satu tempat ke

tempat lain”

Menurut Ibnu Abidin yaitu ulama kalangan Hanafiyah, yang dimaksud

hiwalah ialah: “Memindahkan kewajiban membayar hutang dari orang yang

berhutang (muhil) kepada orang yang berhutang lainnya (Muhtal Alaih)”. Menurut Al-

Page 116: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 115

Jaziri sendiri berpendapat bahwa yang dimaksud dengan hiwalah ialah “Pernikahan

hutang dari tanggung jawab seseorang menjadi tanggung jawab orang lain”. Menurut

Shihab al-Din Al-Qalyubi berpendapat bahwa yang dimaksud dengan hiwalah ialah

“Akad yang menetapkan pemindahan beban hutang dari seseorang kepada orang

lain.”

9) Jialah (Pengupahan)

Ji’alah menurut bahasa arab berarti upah atau pemberian. Menurut istilah

berarti akad atas manfaat karena keberhasilan suatu hal dengan menjanjikan

imbalan kepada orang yang berhasil melaksanakan tugas. Seperti orang

memastikan memberikan suatu sebagai upah karena berhasil mengembalikan

barang yang hilang atau bagi yang dapat menyembuhkan orang yang sakit dan

sebagainya.

Hukum Ji’alah menurut kebanyakan ulama adalah mubah. Adanya ji’alah

bermula dari firman Allah sebagai berikut : “Penyeru-penyeru itu berkata: Kami

kehilangan piala raja dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh

bahan makanan (seberat beban) unta, dan aku menjamin terhadapnya” (Q.S.

Yusuf:72)

Selain itu Rasulullah SAW membolehkan pengambilan upah atas

pengobatan dengan mempergunakan Fatihah. Dalam keadaan darurat Ji’alah boleh

dilakukan atas sesuatu yang masih tersembunyi dan belum diberikan kepada pihak

lain. Rukun Ji’alah adalah sebagai berikut :

Lafadz yaitu ucapan menyampaikan janji atau sayembara. Misalnya :

“Barang siapa yang menemukan kambingku akan ku beri upah Rp.100.000.”

Syaratnya harus mengandung izin bagi yang akan bekerja dan tidak

ditentukan waktunya.

Page 117: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 116

Orang yang menjanjikan upah atau yang mengeluarkan sayembara.

Syaratnya orang yang mengeluarkan sayembara tidak boleh membatalkan

sayembaranya jika sudah dikerjakan oleh peserta-peserta sayembara.

Pekerjaan yaitu mencari barang yang hilang atau mencari orang yang

tersesat dan sebagainya.

Upah harus terwujud barang tertentu baik uang atau barang lainnya. Tidak

diisyaratkan orang yang mengeluarkan sayembara atau yang mengikutinya

harus hadir sebagaimana tidak perlu adanya akad dalam ji’alah.

Bila dikehendaki salah satu pihak dapat menggugurkan ji’alah sebab ji’alah

merupakan akad jaizah (yang dibolehkan) bukan lazimah (bukan yang diwajibkan)

selama peserta sayembara belum mengerjakannya. Apabila barang yang hilang

sudah ditemukan oleh beberapa orang bersama-sama, upah yang dijanjikan tadi

dibagi sama.

10) Syuf’ah (Gugatan)

Syuf’ah secara bahasa diambil dari kata syaf’, yang artinya pasangan.

Syuf’ah adalah hal yang sudah dikenal oleh orang-orang Arab pada zaman

Jahiliiyyah. Dahulu seseorang jika hendak menjual rumah atau kebunnya, maka

tetangga, kawan serikat atau kawannya datang mensyuf’ahnya, dijadikannya ia

sebagai orang yang lebih berhak membeli bagian itu. Dari sinilah disebut Syuf’ah,

dan orang yang meminta syuf’ah disebut syafii’. Ada yang mengatakan, bahwa

dinamakan syuf’ah karena pemiliknya menggabung sesuatu yang dijual kepada

miliknya, sehingga menjadi sepasang setelah sebelumnya terpisah.

Syuf’ah menurut fuqaha (ahli fiqh) adalah keberhakan kawan sekutu

mengambil bagian kawan sekutunya dengan ganti harta (bayaran), lalu syafii’

Page 118: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 117

mengambil bagian kawan sekutunya yang telah menjual dengan pembayaran yang

telah tetap dalam akad.

Syuf’ah ini tsabit (sah) berdasarkan As Sunnah dan Ijma’. Imam Bukhari

meriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, ia berkata,

ى ب ي ق ض ل ى الن ه هللا ص ل ي ل م ع س ة و ف ع ال ك ل ف ي ب الش م ل م م ا ي ق س ت ف ذ ق ع د ود و ح ف ت ال ص ر ق و ر ف ال الط

ة ش ف ع

“Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menetapkan syuf’ah pada harta yang

belum dibagi-bagi, ketika batasannya telah ditentukan dan jalan telah diatur, maka

tidak ada lagi syuf’ah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

ار ار ج ق الد ح ار أ ب الد

“Tetangga rumah lebih berhak dengan rumahnya.” (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud.

Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Al Irwaa’ no. 1539).

Para ulama juga telah sepakat tentang tetapnya hak syuf’ah bagi sekutu

yang belum melakukan pembagian pada sesuatu yang dijual, baik berupa tanah,

rumah maupun kebun.

11) Ariyah (Pinjam Meminjam)

Ariyah yaitu memberikan manfaat suatu barang kepada orang lain tanpa

memiliki barang tersebut. Rukun dari Ariyah sendiri adalah:

Orang yang meminjam

Orang yang meminjami.

Syarat keduanya berakal dan mukallaf

Barang yang dipinjamkan

Barangnya bermanfaat dan tidak rusak manfaatnya setelah digunakan.

Adil

Page 119: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 118

12) Wadiah

Wadiah adalah jasa penitipan dana dimana penitip dapat mengambil dana

tersebut sewaktu-waktu. Dengan sistem wadiah Bank tidak berkewajiban

memberikan bunga, namun diperbolehkan, untuk memberikan bonus kepada

nasabah.

13) Wakalah

Pengertian wakalah menurut bahasa Arab :

ة ال وك ي ال غة ف ل ي ض ال ف و أو الت ال ح ف ظ

"Wakalah menurut bahasa artinya adalah "menyerahkan" atau "menjaga"."

(Taqiyuddin al-Husaini, Kifayatul Akhyar, 1/283).

Pengertian wakalah menurut istilah syara' :

ال ة ك ل و ع ف ي ا ر ض الش ي ف و ص ت ر ل ى أ م ر ش خ م ا خ ل ف ي ق ب ة ي اب ي ل ه الن ف ع ات ه ف ي ل ي ي ح

"Wakalah dalam istilah syara' adalah tindakan seseorang menyerahkan urusannya

kepada orang lain pada urusan yang dapat diwakilkan [menerima adanya

niyabah(keterwakilan)], agar orang lain itu mengerjakan urusan tersebut pada saat

hidupnya orang yang mewakilkan." (Zakariya al-Anshari, Fathul Wahhab, 1/253;

Taqiyuddin al-Husaini, Kifayatul Akhyar, 1/283).

Contoh : seorang wali mewakilkan kepada petugas KUA untuk menikahkan anak

perempuannya.

14) Musyaqoh

Musaqah berasal dari kata al-saqa, yaitu seseorang yang bekerja mengurus

pohon tamar, anggur, atau pohon-pohon lainnya supaya mendatangkan

kemaslahatan, dan mendapatkan bagian tertentu dari hasil yang diurusnya sebagai

Page 120: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 119

imbalan. Sedangkan menurut syafi’iyah musaqah yaitu memberikan pekerjaan orang

yang memiliki pohon tamar dan anggur kepada orang lain untuk kesengangan

keduanya dengan menyiram, memelihara, dan menjaganya dan pekerja tersebut

memperoleh bagian tertentu dari buah yang dihasilkan pohon-pohon tersebut.

15) Muzara’ah & Mukharabah

Menurut bahasa al-muzara’ah yang berarti thaih al-zul’ah (melemparkan

tanaman), maksudnya adalah modal. Muzara’ah dan mukharabah memiliki makna

yang berbeda, yang dikemukakan oleh beberapa ulama, yaitu menurut Hanafiyah

muzara’ah ialah akan bercocok tanam dengan sebagian yang keluar dari bumi,

sedangkan mukharabah menurut nash al-syafi’I ialah menggarap tanah dengan apa

yang dikeluarkan dari tanah tersebut.

Mukharabah dan muzara’ah memiliki persamaan dan perbedaan.

Persamaannya ialah pemilik tanah menyerahkan tanahnya kepada orang lain untuk

dikelola dan perbedaannya ialah terletak pada modal, jika modal berasal dari

pengelola, maka disebut mukharabah dan bila dikeluarkan dari pemilik tanah maka

disebut muzara’ah.

16) Ihyaul Mawat (Menghidupkan Tanah Mati)

Ihyaul mawat adalah membuka lahan atau tanah mati dan belum pernah

ditanami sehingga tanah tersebu t dapat memberikan manfaat untuk tempat tinggal,

bercocok tanam, dan sebagainya. Misalnya membuka hutan untuk pertanian.

Membuka tanah hukumnya ja’iz (boleh) dengan dua syarat, yaitu:

Orang yang membuka harus islam.

Tanah yang dibuka masih bebas

Page 121: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 120

Sabda Rosulullah:

ن ا ا حيا م ض يتة ا ر ا ف له م ما ا جر ، فيه ل ه و ق ة ل ه ف هو ا لعواف ي اك د ي روا ) .ص سائ ن صححه ال ن و اب

بان (ح

Artinya: “ Barang siapa yang membuka tanah yang belum ada pemiliknya (mati)

maka dia mendapat pahala, dan apa-apa yang dimakan (tanamanya) maka hal itu

adalah merupakan shadaqoh baginya” (H.R. Nasa’I dan disahkan oleh Ibnu HIbban).

ن ا م ي ا ا ح ض تة ا ر ي ه ف هي م تر روا ) ل (مذي ال

Artinya: “ Barang siapa yang membuka tanah baru, maka tanah itu menjadi

pemiliknya. (H.R. Tirmidzi)

Apabila tanah yang dibuka itu milik seseorang, maka hal itu tidak

diperbolehkan kecuali dengan izin yang punya.

Sabda Rosulullah SAW:

ن عيد ع ضي زيد بن س هللا ر نه ل ا ن ع هللا رسو صل هللا يه ل لم ع س ال و ن :ق ا اقت طع م ب ر ش

ن ا ا ال رض م ل م و ض ا هللا ق ه ط م ا ي ن القيامة ي و بع م ن س ي اض خاري روا ) ا ر لم و ب س (م

Artinya: “ Said bin zaid r.a berkata: “ Rosulullah SAW bersabda: “ Brangsiapa yang

merampas sejengkal tanah dibumi ini dengan cara aniaya, Allah akan mengalungkan

tanah yang dirampasnya itu kelehernya diharikiamat, dan ketujuh petala bumi” (H.R.

Bukharidan Muslim)

J. OUTCOME DAN FEED BACK BISNIS SYARIAH

Bisnis Berbasis Syariah memiliki outcome dan feedback. Outcome dari Bisnis

Syariah adalah keluaran atau hasil yang didapat dalam menjalankan kegiatan bisnis

syariah. Sedangkan yang dimaksud dengan feedback dalam kegiatan bisnis syariah

adalah tujuan yang ingin dicapai oleh pelaku bisnis dalam menjalankan bisnis

syariah. Berikut ini adalah outcome dari bisnis syariah, yaitu:

Page 122: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 121

Bisnis syariah prinsipnya haruslah menguntungkan kedua belah pihak (tidak

ada yang dirugikan).

Pembagian keuntungan dalam bisnis syariah haruslah sesuai dengan aturan

Allah dan cara mendapatkannya haruslah sesuai dengan syariah.

Bisnis syariah menggerakkan ekonomi syariah secara keseluruhan.

Berikut ini adalah feedback dari bisnis syariah, antara lain:

Maslahah, al-maslahah dapat berarti kebaikan, kebermanfaatan,

kepantasan, kelayakan, keselarasan, kepatutan. Kata al-maslahah

adakalanya dilawankan dengan kata al-mafsadah dan adakalanya

dilawankan dengan kata al-madarrah, yang mengandung arti: kerusakan.

Dengan kata lain, bisnis syariah memberikan kebermanfaatan pada kegiatan

manusia secara umum, dan khususnya pada kegiatan ekonomi manusia.

Barokah, Sebagaimana yang dikatakan oleh para ulama, ك ة ل ب ر ا Al Barakah

adalah kebaikan yang banyak lagi tetap. Mereka mengembalikan pada

pecahan katanya. Kata ini berasal dari kata ك ة ب ر ل ا Al Birkah yang secara

bahasa bermakna ج ع م اء م tempat tergenangnya air (kolam air). Kolam ال م

yang merupakan tempat tergenangnya air merupakan tempat yang luas,

airnya banyak dan tetap. Jadi ة ك ل ب ر ا Al Barakah (keberkahan) adalah

kebaikan yang banyak dan tetap pada sesuatu, baik harta, anak maupun

ilmu. Bisnis syariah barokah berarti apa yang dilakukannya memberikan

kebaikan yang banyak lagi tetap dalam segi harta yang didapatkan maupun

yang lainnya.

Hablum Minallah, maknanya ialah perjanjian dari Allah. Yaitu masuk Islam

atau beriman dengan Islam sebagai jaminan keselamatan bagi mereka di

dunia dan akherat. Atau tunduk kepada pemerintahan Muslimin dengan

jaminan dari pemerintah itu sebagaimana yang diatur oleh Syari'ah dalam

Page 123: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 122

perkara hak dan kewajiban orang kafir dzimmi (yaitu orang kafir yang menjadi

warga negara Islam) untuk mendapatkan jaminan perlindungan hak-haknya

sebagai manusia di dalam kehidupan dunia saja, dan mendapat ancaman

adzab di akhirat. (Lihat Tafsir At-Thabari , Tafsir Al-Baghawi , dan Tafsir Ibnu

Katsir tentang pengertian surat Ali Imran 112). Dalam bisnis syariah, semua

kegiatannya berpacu pada hukum Allah.

Hablum Minannas, maknanya ialah perjanjian dari kaum Mukminin dalam

bentuk jaminan keamanan bagi orang kafir dzimmi dengan membayar upeti

bagi kaum Mukminin melalui pemerintahnya untuk hidup sebagai warga

negara Islam dari kalangan minoritas non Muslim. Atau dengan bahasa lain

ialah dalam berinteraksi dengan sesama manusia, maka jaminan yang bisa

dipercaya hanyalah dari kaum Muslimin yang dibimbing oleh Syari'at Allah

Ta'ala. Dalam bisnis syariah, kegiatannya tak lepas dari hubungan dengan

manusia lain baik selaku rekan bisnis, objek bisnis dan lain sebagainya. Oleh

karena itu, bisnis syariah haruslah memperhatikan eksistensi manusia

lainnya.

Rahmatan Lil Alamin, rahmat untuk semua di alam semesta. Bisnis syariah

haruslah memiliki kebermanfaatan untuk seluruh makhluk Tuhan di alam

semesta dan memberikan rahmat untuk seluruh keberlangsungan alam

semesta.

Page 124: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 123

BAB II EKONOMI KREATIF

Page 125: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 124

A. APA ITU EKONOMI KREATIF ?

Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi

baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan

stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama

dalam kegiatan ekonominya. Struktur perekonomian dunia mengalami transformasi

dengan cepat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dari yang tadinya berbasis

Sumber Daya Alam (SDA) sekarang menjadi berbasis SDM, dari era pertanian ke

era industri dan informasi. Alvin Toffler (1980) dalam teorinya melakukan pembagian

gelombang peradaban ekonomi kedalam tiga gelombang. Gelombang pertama

adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga

adalah gelombang ekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang keempat

yang merupakan gelombang ekonomi kreatif dengan berorientasi pada ide dan

gagasan kreatif.

Menurut ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah barang ekonomi yang

sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan di kebanyakan model-model

ekonomi. Di dunia dengan keterbatasan fisik ini, adanya penemuan ide-ide besar

bersamaan dengan penemuan jutaan ide-ide kecil-lah yang membuat ekonomi tetap

tumbuh. Ide adalah instruksi yang membuat kita mengkombinasikan sumber daya

fisik yang penyusunannya terbatas menjadi lebih bernilai. Romer juga berpendapat

Page 126: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 125

bahwa suatu negara miskin karena masyarakatnya tidak mempunyai akses pada ide

yang digunakan dalam perindustrian nasional untuk menghasilkan nilai ekonomi.

Howkins (2001) dalam bukunya The Creative Economy menemukan

kehadiran gelombang ekonomi kreatif setelah menyadari pertama kali pada tahun

1996 ekspor karya hak cipta Amerika Serikat mempunyai nilai penjualan sebesar

US$ 60,18 miliar yang jauh melampaui ekspor sektor lainnya seperti otomotif,

pertanian, dan pesawat. Menurut Howkins ekonomi baru telah muncul seputar

industri kreatif yang dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual seperti paten, hak

cipta, merek, royalti dan desain. Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep

berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. (Dos

Santos, 2007).

Konsep Ekonomi Kreatif ini semakin mendapat perhatian utama di banyak

negara karena ternyata dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian.

Di Indonesia, gaung Ekonomi Kreatif mulai terdengar saat pemerintah mencari cara

untuk meningkatkan daya saing produk nasional dalam menghadapi pasar global.

Pemerintah melalui Departemen Perdagangan yang bekerja sama dengan

Departemen Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

(UKM) serta didukung oleh KADIN kemudian membentuk tim Indonesia Design

Power 2006 2010 yang bertujuan untuk menempatkan produk Indonesia menjadi

produk yang dapat diterima di pasar internasional namun tetap memiliki karakter

nasional. Setelah menyadari akan besarnya kontribusi ekonomi kreatif terhadap

negara maka pemerintah selanjutnya melakukan studi yang lebih intensif dan

meluncurkan cetak biru pengembangan ekonomi kreatif.

Page 127: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 126

Dalam upaya merangsang pertumbuhan dan mempromosikan industri kreatif,

pemerintah mengadakan program-program berskala besar seperti :

Peluncuran Studi Pemetaan Kontribusi Industri Kreatif Indonesia pada ajang

Trade Expo Indonesia

Pencanangan Tahun Indonesia Kreatif tahun 2009

Pekan Produk Kreatif 2009

Pameran Ekonomi Kreatif

B. PRINSIP EKONOMI KREATIF

Prinsip dasar yang melandasi pengembangan ekonomi kreatif yakni industri

kultural (cultural industries) dan industri kreatif (creative industries). Pengembangan

ekonomi kreatif ini tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai kreatifitas. Upaya-upaya

Pengembangan Ekonomi Kreatif di dalam Peraturan Daerah ini didasarkan pada

prinsip-prinsip:

Prinsip Kekeluargaan; prinsip kekeluargaan adalah prinsip yang melandasi

upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif sebagai bagian dari perekonomian

Page 128: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 127

nasional yang diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan

prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan

lingkungan, kemandirian, keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi

nasional untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia

Prinsip Demokrasi Ekonomi; prinsip demokrasi ekonomi adalah prinsip

bahwa pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif diselenggarakan

sebagai kesatuan dari pembangunan ekonomi nasional yang melibatkan

semua unsur masyarakat untuk mewujudkan kemakmuran rakyat.

Prinsip Kebersamaan; prinsip kebersamaan adalah asas yang mendorong

peran seluruh pelaku usaha yang berbasis Ekonomi Kreatif dan sektor dunia

usaha yang lain secara bersama-sama dalam kegiatannya untuk

mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Prinsip Efisiensi Berkeadilan; Prinsip efisiensi berkeadilan adalah prinsip

yang mendasari pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif dengan

mengedepankan proses efisiensi berkeadilan sebagai upaya untuk

mewujudkan iklim usaha yang adil, kondusif, dan berdaya saing.

Prinsip Berkelanjutan; prinsip berkelanjutan merupakan prinsip yang secara

terencana mengupayakan berjalannya proses pembangunan melalui

Pengembangan Ekonomi Kreatif yang dilakukan secara berkesinambungan

sehingga terbentuk perekonomian yang tangguh dan mandiri.

Prinsip Berwawasan Lingkungan; prinsip berwawasan lingkungan adalah

prinsip Pengembangan Ekonomi Kreatif yang dilakukan dengan tetap

memperhatikan dan mengutamakan perlindungan, pelestarian dan

pemeliharaan lingkungan hidup.

Prinsip Kemandirian; prinsip kemandirian adalah prinsip Pengembangan

Ekonomi Kreatif yang dilakukan dengan tetap menjaga dan mengedepankan

Page 129: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 128

potensi, kemampuan dan kemandirian pelaku usaha yang berbasis Ekonomi

Kreatif.

Prinsip Keseimbangan Kemajuan; prinsip keseimbangan kemajuan adalah

prinsip Pengembangan Ekonomi Kreatif yang berupaya menjaga

keseimbangan kemajuan ekonomi wilayah dalam kesatuan ekonomi

nasional.

Prinsip Kesatuan Ekonomi Nasional; Prinsip kesatuan ekonomi nasional

adalah prinsip Pengembangan Ekonomi Kreatif sebagai bagian dari

pembangunan kesatuan ekonomi nasional.

Prinsip Persaingan Sehat; prinsip persaingan sehat adalah prinsip

Pengembangan Ekonomi Kreatif yang dilakukan dengan tetap

memperhatikan persaingan sehat dan menghindari praktik monopoli dan

persaingan tidak sehat.

C. LINGKUP INDUSTRI KREATIF

Pemerintah telah mengidentifikasi lingkup industri kreatif mencakup 14

subsektor, antara lain:

1) Periklanan (advertising): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa

periklanan, yakni komunikasi satu arah dengan menggunakan medium

tertentu. Meliputi proses kreasi, operasi, dan distribusi dari periklanan yang

dihasilkan, misalnya riset pasar, perencanaan komunikasi periklanan, media

periklanan luar ruang, produksi material periklanan, promosi dan kampanye

relasi publik. Selain itu, tampilan periklanan di media cetak (surat kabar dan

majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai poster dan

gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan media reklame

sejenis lainnya, distribusi dan delivery advertising materials or samples, serta

penyewaan kolom untuk iklan;

Page 130: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 129

2) Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain bangunan secara

menyeluruh, baik dari level makro (town planning, urban design, landscape

architecture) sampai level mikro (detail konstruksi). Misalnya arsitektur

taman, perencanaan kota, perencanaan biaya konstruksi, konservasi

bangunan warisan sejarah, pengawasan konstruksi, perencanaan kota,

konsultasi kegiatan teknik dan rekayasa seperti bangunan sipil dan rekayasa

mekanika dan elektrikal;

3) Pasar Barang Seni: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan

barang-barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni dan

sejarah yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan dan internet,

meliputi barang-barang musik, percetakan, kerajinan, automobile, dan film;

4) Kerajinan (craft): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan

distribusi produk yang dibuat atau dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang

berawal dari desain awal sampai proses penyelesaian produknya. Antara lain

meliputi barang kerajinan yang terbuat dari batu berharga, serat alam

maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga,

perunggu dan besi), kaca, porselen, kain, marmer, tanah liat, dan kapur.

Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif

kecil (bukan produksi massal);

5) Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain

interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan

jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan;

6) Fesyen (fashion): kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian,

desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode

dan aksesorisnya, konsultasi lini produk berikut distribusi produk fesyen;

7) Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi

produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan

Page 131: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 130

film. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi,

sinetron, dan eksibisi atau festival film;

8) Permainan Interaktif (game): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi,

produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan,

ketangkasan, dan edukasi. Sub-sektor permainan interaktif bukan didominasi

sebagai hiburan sematamata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran

atau edukasi;

9) Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi atau komposisi,

pertunjukkan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara;

10) Seni Pertunjukkan (showbiz): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha

pengembangan konten, produksi pertunjukkan. Misalnya, pertunjukkan

wayang, balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik

tradisional, musik teater, opera, termasuk musik etnik, desain dan pembuatan

busana pertunjukkan, tata panggung, dan tata pencahayaan;

11) Penerbitan dan Percetakan: kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan

konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital

serta kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga mencakup

penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil,

obligasi, saham dan surat berharga lainnya, paspor, tiket pesawat terbang,

dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup penerbitan foto-foto, grafir

(engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan,

dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film;

12) Layanan Komputer dan Piranti Lunak (software): kegiatan kreatif yang terkait

dengan pengembangan teknologi informasi, termasuk layanan jasa

komputer, pengolahan data, pengembangan database, pengembangan

piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur

Page 132: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 131

piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain

portal termasuk perawatannya;

13) Televisi & Radio (broadcasting): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan

usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara televisi (seperti games, kuis,

reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten

acara televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar) siaran

radio dan televisi;

14) Riset dan Pengembangan (R&D): kegiatan kreatif terkait dengan usaha

inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi, serta mengambil

manfaat terapan dari ilmu dan teknologi tersebut guna perbaikan produk dan

kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan

teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Termasuk yang

berkaitan dengan humaniora, seperti penelitian dan pengembangan bahasa,

sastra, dan seni serta jasa konsultansi bisnis dan manajemen.

Page 133: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 132

BAB III PELUANG BISNIS KREATIF

BERBASIS SYARIAH (BIDANG KULINER)

Page 134: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 133

A. PENDAHULUAN

Termasuk di antara keluasan dan kemudahan dalam syari’at Islam, Allah

SWT menghalalkan semua makanan yang mengandung maslahat dan manfaat, baik

yang kembalinya kepada ruh maupun jasad, baik kepada individu maupun

masyarakat. Demikian pula sebaliknya Allah mengharamkan semua makanan yang

memudhorotkan atau yang mudhorotnya lebih besar daripada manfaatnya. Hal ini

tidak lain untuk menjaga kesucian dan kebaikan hati, akal, ruh, dan jasad, yang

mana baik atau buruknya keempat perkara ini sangat ditentukan setelah hidayah dari

Allah dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia yang kemudian akan

berubah menjadi darah dan daging sebagai unsur penyusun hati dan jasadnya.

Karenanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: “Daging mana saja

yang tumbuh dari sesuatu yang haram maka neraka lebih pantas untuknya”.

Makanan yang haram dalam Islam ada dua jenis:

• Yang diharamkan karena dzatnya. Maksudnya asal dari makanan tersebut

memang sudah haram, seperti: bangkai, darah, babi, anjing, khamar, dan

selainnya.

• Yang diharamkan karena suatu sebab yang tidak berhubungan dengan

dzatnya. Maksudnya asal makanannya adalah halal, akan tetapi dia menjadi

Page 135: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 134

haram karena adanya sebab yang tidak berkaitan dengan makanan tersebut.

Misalnya: makanan dari hasil mencuri, upah perzinahan, sesajen

perdukunan, makanan yang disuguhkan dalam acara acara yang bid’ah, dan

lain sebagainya.

B. KAIDAH KAIDAH PENENTUAN HALAL DAN HARAM MAKANAN

Sebelum kita menyebutkan satu persatu makanan dan minuman yang

disebutkan dalam Al Qur`an dan Sunnah beserta hukumnya masing masing, maka

untuk lebih membantu memahami pembahasan, kami dahului dengan beberapa

kaidah.

1. Kaidah Pertama

Asal dari semua makanan adalah boleh dan halal sampai ada dalil yang

menyatakan haramnya. Allah Ta’ala berfirman: “Dia lah Allah, yang menjadikan

segala yang ada di bumi untuk kamu”.(QS. Al Baqarah: 29). Ayat ini menunjukkan

bahwa segala sesuatu termasuk m akanan yang ada di bumi adalah nikmat dari

Allah, maka ini menunjukkan bahwa hukum asalnya adalah halal dan boleh, karena

Allah tidaklah memberikan nikmat kecuali yang halal dan baik.

Dalam ayat yang lain Allah berfirman : “Sesungguhnya Allah telah

menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan Nya atasmu, kecuali apa yang

terpaksa kamu memakannya”. (QS. Al An’am: 119). Maka semua makanan yang

tidak ada pengharamannya dalam syari’at berarti adalah halal.

2. Kaidah Kedua

Manhaj Islam dalam penghalalan dan pengharaman makanan adalah “Islam

menghalalkan semua makanan yang halal, suci, baik, dan tidak mengandung

mudhorot, demikian pula sebaliknya Islam mengharamkan semua makanan yang

haram, najis atau ternajisi, khobits (jelek), dan yang mengandung mudhorot”.

Page 136: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 135

Manhaj ini ditunjukkan dalam beberapa ayat, di antaranya: “Hai sekalian

manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi”. (QS. Al

Baqarah: 168)

“Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi

mereka segala yang buruk”. (QS. Al A’raf: 157)

Allah melarang melakukan apa saja termasuk memakan makanan yang bisa

memudhorotkan diri, dalam firman Nya: “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu

sendiri ke dalam kebinasaan”.(QS. Al Baqarah: 195)

Juga sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam: “Tidak boleh membahayakan

diri sendiri dan tidak boleh membahayakan orang lain”.

Karenanya diharamkan mengkonsumsi semua makanan dan minuman yang

bisa memudhorotkan diri apalagi kalau sampai membunuh diri baik dengan segera

maupun dengan cara perlahan. Misalnya: racun, narkoba dengan semua jenis dan

macamnya, rokok, dan yang sejenisnya.

Adapun makanan yang haram karena diperoleh dari cara yang haram, maka

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Sesungguhnya darah darah

kalian, harta harta kalian, dan kehormatan kehormatan kalian antara sesama kalian

adalah haram”. (HR. Al Bukhary dan Muslim)

3. Kaidah Ketiga

Makanan manusia secara umum ada dua jenis:

• Selain hewan, terdiri dari tumbuh tumbuhan, buah buahan, benda benda (roti,

kue dan sejenisnya), dan yang berupa cairan (air dengan semua bentuknya).

Ibnu Hubairah rahimahullah dalam Al Ifshoh (2/453) menukil kesepakatan

ulama akan halalnya jenis ini kecuali yang mengandung mudhorot.

• Hewan, yang terdiri dari hewan darat dan hewan air.

Page 137: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 136

Hewan darat juga terbagi menjadi dua:

• Jinak, yaitu semua hewan yang hidup di sekitar manusia dan diberi makan

oleh manusia, seperti: hewan ternak

• Liar, yaitu semua hewan yang tinggal jauh dari manusia dan tidak diberi

makan oleh manusia, baik dia buas maupun tidak. Seperti: singa, kelinci,

ayam hutan, dan sejenisnya.

** Hukum hewan darat dengan kedua bentuknya adalah halal kecuali yang

diharamkan oleh syari’at.

Hewan air juga terbagi menjadi dua:

• Hewan yang hidup di air yang jika dia keluar darinya akan segera mati,

contohnya adalah ikan dan yang sejenisnya.

• Hewan yang hidup di dua alam, seperti buaya dan kepiting [10].

Hukum hewan air bentuk yang pertama, menurut pendapat yang paling kuat

adalah halal untuk dimakan secara mutlak. Ini adalah pendapat Al Malikiyah dan Asy

Syafi’iyah, mereka berdalilkan dengan keumuman dalil dalam masalah ini, di

antaranya adalah firman Allah Ta’ala: “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan

makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu” (QS. Al

Ma`idah: 96)

Adapun bangkainya maka ada rincian dalam hukumnya:

• Jika dia mati dengan sebab yang jelas, misalnya: terkena lemparan batu,

disetrum, dipukul, atau karena air surut, maka hukumnya adalah halal

berdasarkan kesepakatan para ulama

• Jika dia mati tanpa sebab yang jelas, hanya tiba tiba diketemukan

mengapung di atas air, maka dalam hukumnya ada perselisihan. Yang kuat

Page 138: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 137

adalah pendapat jumhur dari kalangan Imam Empat kecuali Imam Malik,

mereka menyatakan bahwa hukumnya tetap halal. Mereka berdalilkan

dengan keumuman sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam: “Dia (laut)

adalah pensuci airnya dan halal bangkainya”. (HR. Abu Daud, At Tirmidzy,

An Nasa`iy, dan Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Imam Al Bukhary).

Adapun bentuk yang kedua dari hewan air, yaitu hewan yang hidup di dua

alam, maka pendapat yang paling kuat adalah pendapat Asy Syafi’iyah yang

menyatakan bahwa seluruh hewan yang hidup di dua alam baik yang masih hidup

maupun yang sudah jadi bangkai seluruhnya adalah halal kecuali kodok.

Dikecualikan darinya kodok karena ada hadits yang mengharamkannya.

C. MAKANAN HALAL DAN HARAM MENURUT AL’QURAN DAN SUNNAH

Setelah memahami ketiga kaidah di atas, maka berikut penyebutan satu

persatu makanan yang dibahas oleh para ulama beserta hukumnya masing masing:

1. Bangkai

Bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa penyembelihan yang syar’iy

dan juga bukan hasil perburuan. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan dalam

firman Nya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging

hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang

jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu

menyembelihnya”. (QS. Al Ma`idah: 3)

Dan juga dalam firman Nya: Dan janganlah kamu memakan binatang

binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya

perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan”. (QS. Al An’am: 121)

Page 139: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 138

Jenis jenis bangkai berdasarkan ayat ayat di atas:

• Al Munhaniqoh, yaitu hewan yang mati karena tercekik.

• Al Mauqudzah, yaitu hewan yang mati karena terkena pukulan keras.

• Al Mutaroddiyah, yaitu hewan yang mati karena jatuh dari tempat yang

tinggi.

• An Nathihah, yaitu hewan yang mati karena ditanduk oleh hewan lainnya.

• Hewan yang mati karena dimangsa oleh binatang buas.

• Semua hewan yang mati tanpa penyembelihan, misalnya disetrum.

• Semua hewan yang disembelih dengan sengaja tidak membaca basmalah.

• Semua hewan yang disembelih untuk selain Allah walaupun dengan

membaca basmalah.

• Semua bagian tubuh hewan yang terpotong/terpisah dari tubuhnya. Hal ini

berdasarkan hadits Abu Waqid secara marfu’: “Apa apa yang terpotong dari

hewan dalam keadaan dia (hewan itu) masih hidup, maka potongan itu

adalah bangkai”. (HR. Ahmad, Abu Daud, At Tirmidzy dan dishohihkan

olehnya)

Diperkecualikan darinya 3 bangkai, ketiga bangkai ini halal dimakan:

• Ikan, karena dia termasuk hewan air dan telah berlalu penjelasan bahwa

semua hewan air adalah halal bangkainya kecuali kodok.

• Belalang. Berdasarkan hadits Ibnu ‘Umar secara marfu’: “Dihalalkan untuk

kita dua bangkai dandua darah. Adapun kedua bangkai itu adalah ikan dan

belalang. Dan adapun kedua darah ituadalah hati dan limfa”. (HR. Ahmad

dan Ibnu Majah)

• Janin yang berada dalam perut hewan yang disembelih. Hal ini berdasarkan

hadits yangdiriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan kecuali An

Nasa`iy, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Penyembelihan

Page 140: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 139

untuk janin adalah penyembelihan induknya”. Maksudnya jika hewan yang

disembelih sedang hamil, maka janin yang ada dalam perutnya halal untuk

dimakan tanpa harus disembelih ulang.

2. Darah.

Yakni darah yang mengalir dan terpancar. Hal ini dijelaskan dalam surah Al

An’am ayat 145: “Atau darah yang mengalir”. Dikecualikan darinya hati dan limfa

sebagaimana ditunjukkan dalam hadits Ibnu ‘Umar yang baru berlalu. Juga

dikecualikan darinya darah yang berada dalam urat urat setelah penyembelihan.

3. Daging babi.

Telah berlalu dalilnya dalam surah Al Ma`idah ayat ketiga di atas. Yang

diinginkan dengan daging babi adalah mencakup seluruh bagian bagian tubuhnya

termasuk lemaknya.

4. Khamar.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Hai orang orang yang beriman,

sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi

nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka

jauhilah perbuatan perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”. (QS. Al

Ma`idah: 90).

Dan dalam hadits riwayat Muslim dari Ibnu ‘Umar radhiallahu ‘anhuma secara

marfu’: “Semua yang memabukkan adalah haram, dan semua khamar adalah

haram”.

Dikiaskan dengannya semua makanan dan minuman yang bisa

menyebabkan hilangnya akal (mabuk), misalnya narkoba dengan seluruh jenis dan

macamnya.

Page 141: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 140

5. Semua hewan buas yang bertaring.

Sahabat Abu Tsa’labah Al Khusyany radhiallahu ‘anhu berkata:

“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaih i wasallam melarang dari

(mengkonsumsi) semua hewan buas yang bertaring”.(HR. Al Bukhary dan Muslim).

Dan dalam riwayat Muslim darinya dengan lafazh, “Semua hewan buas yang

bertaring makamemakannya adalah haram”.

Yang diinginkan di sini adalah semua hewan buas yang bertaring dan

menggunakan taringnya untuk menghadapi dan memangsa manusia dan hewan

lainnya. Jumhur ulama berpendapat haramnya berlandaskan hadits di atas dan

hadits hadits lain yang semakna dengannya.

6. Semua burung yang memiliki cakar.

Yang diinginkan dengannya adalah semua burung yang memiliki cakar yang

kuat yang dia memangsa dengannya, seperti: elang dan rajawali. Jumhur ulama dari

kalangan Imam Empat kecuali Imam Malik dan selainnya menyatakan

pengharamannya berdasarkan hadits Ibnu ‘Abbas radhiallahu‘anhuma : “Beliau

(Nabi) melarang untuk memakan semua hewan buas yang bertaring dan semua

burung yang memiliki cakar”. (HR. Muslim)

7. Jallalah.

Dia adalah hewan pemakan feses (kotoran) manusia atau hewan lain, baik

berupa onta, sapi, dan kambing, maupun yang berupa burung, seperti: garuda,

angsa (yang memakan feses), ayam(pemakan feses), dan sebagian gagak.

Hukumnya adalah haram. Ini merupakan pendapat Imam Ahmad dalam satu riwayat

dan salah satu dari dua pendapat dalam madzhab Syafi’iyah, mereka berdalilkan

dengan hadits Ibnu ‘Umar radhiallahu ‘anhuma beliau berkata: Rasulullah

Page 142: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 141

Shallallahu‘alaihi wasallam melarang dari memakan al jallalah dan dari meminum

susunya”. (HR. Imam Limakecuali An Nasa`iy (3787))

Beberapa masalah yang berkaitan dengan jallalah :

Tidak semua hewan yang memakan feses masuk dalam kategori jallalah

yang diharamkan, akan tetapi yang diharamkan hanyalah hewan yang kebanyakan

makanannya adalah feses dan jarang memakan selainnya. Dikecualikan juga semua

hewan air pemakan feses, karena telah berlalu bahwa semua hewan air adalah halal

dimakan. Lihat Hasyiyatul Al Muqni’ (3/529).

Jika jallalah ini dibiarkan sementara waktu hingga isi perutnya bersih dari

feses maka tidak apa apa memakannya ketika itu. Hanya saja mereka berselisih

pendapat mengenai berapa lamanya dia dibiarkan, dan yang benarnya dikembalikan

kepada ukuran adat kebiasaan atau kepada sangkaan besar. Lihat Al Majmu’ (9/28).

8. Keledai jinak (bukan yang liar).

Ini merupakan madzhab Imam Empat kecuali Imam Malik dalam sebagian

riwayat darinya. Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu , bahwasanya Rasulullah

Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah dan Rasul Nya

melarang kalian untuk memakan daging daging keledai yang jinak, karena dia adalah

najis”. (HR. Al Bukhary dan Muslim)

Diperkecualikan darinya keledai liar, karena Jabir radhiallahu ‘anhu berkata:

“Saat (perang) Khaibar, kami memakan kuda dan keledai liar, dan Nabi Shallallahu

‘alaihi wasallam melarang kami dari keledai jinak”. (HR. Muslim)

Inilah pendapat yang paling kuat, sampai sampai Imam Ibnu ‘Abdil Barr

menyatakan, “Tidak ada perselisihan di kalangan ulama zaman ini tentang

pengharamannya”. Lihat Al Mughny beserta Asy Syarhul Kabir (11/65).

Page 143: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 142

9. Kuda.

Telah berlalu dalam hadits Jabir bahwasanya mereka memakan kuda saat

perang Khaibar. Semakna dengannya ucapan Asma` bintu Abi Bakr radhiallahu

‘anhuma : “Kami menyembelih kuda di zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam

lalu kamipun memakannya”. (HR. Al Bukhary dan Muslim). Maka ini adalah sunnah

taqririyyah (persetujuan) dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam .

Ini adalah pendapat jumhur ulama dari kalangan Asy Syafi’iyyah, Al

Hanabilah, salah satu pendapat dalam madzhab Malikiyah, serta merupakan

pendapat Muhammad ibnul Hasan dan Abu Yusuf dari kalangan Hanafiyah. Dan ini

yang dikuatkan oleh Imam Ath Thohawy sebagaimana dalam Fathul Bary (9/650)

dan Imam Ibnu Rusyd dalam Al Bidayah (1/3440).

10. Baghol.

Dia adalah hewan hasil peranakan antara kuda dan keledai. Jabir radhiallahu

‘anhuma berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengharamkan yakni saat

perang Khaibar daging keledai jinak dan daging baghol. (HR. Ahmad dan At

Tirmidzy)

Dan ini (haram) adalah hukum untuk semua hewan hasil peranakan antara

hewan yang halal dimakan dengan yang haram dimakan.

11. Anjing.

Para ulama sepakat akan haramnya memakan anjing, di antara dalil yang

menunjukkan hal ini adalah bahwa anjing termasuk dari hewan buas yang bertaring

yang telah berlalu pengharamannya. Dan telah tsabit dari Nabi Shallallahu ‘alaihi

wasallam bahwa beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah jika mengharamkan sesuatu

maka Dia akan mengharamkan harganya“.

Page 144: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 143

Dan telah tsabit dalam hadits Abu Mas’ud Al Anshory riwayat Al Bukhary dan

Muslim dan juga dari hadits Jabir riwayat Muslim akan haramnya memperjual-belikan

anjing. [Al Luqothot point ke 12]

12. Kucing baik yang jinak maupun yang liar.

Jumhur ulama menyatakan haramnya memakan kucing karena dia termasuk

hewan yang bertaring dan memangsa dengan taringnya. Pendapat ini yang

dikuatkan oleh Syaikh Al Fauzan. Dan juga telah warid dalam hadits Jabir riwayat

Imam Muslim akan larangan meperjualbelikan kucing, sehingga hal ini menunjukkan

haramnya. [Al Majmu' (9/8) dan Hasyiyah Ibni 'Abidin (5/194)]

13. Monyet.

Ini merupakan madzhab Syafi’iyah dan merupakan pendapat dari ‘Atho`,

‘Ikrimah, Mujahid, Makhul, dan Al Hasan. Imam Ibnu Hazm menyatakan, “Dan

monyet adalah haram, karena Allah Ta’ala telah merubah sekelompok manusia yang

bermaksiat (Yahudi) menjadi babi dan monyet sebagai hukuman atas mereka. Dan

setiap orang yang masih mempunyai panca indra yang bersih tentunya bisa

memastikan bahwa Allah Ta’ala tidaklah merubah bentuk (suatu kaum) sebagai

hukuman (kepada mereka) menjadi bentuk yang baik dari hewan, maka jelaslah

bahwa monyet tidak termasuk ke dalam hewan hewan yang baik sehingga secara

otomatis dia tergolong hewan yang khobits (jelek)”

14. Gajah.

Madzhab jumhur ulama menyatakan bahwa dia termasuk ke dalam kategori

hewan buas yang bertaring. Dan inilah yang dikuatkan oleh Imam Ibnu ‘Abdil Barr, Al

Qurthuby, Ibnu Qudamah, dan Imam An Nawawy rahimahumullah . [Al Luqothot

point ke 14]

Page 145: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 144

15. Musang (arab: tsa’lab)

Halal, karena walaupun bertaring hanya saja dia tidak mempertakuti dan

memangsa manusia atau hewan lainnya dengan taringnya dan dia juga termasuk

dari hewan yang baik (arab: thoyyib). Ini merupakan madzhab Malikiyah, Asy

Syafi’iyah, dan salah satu dari dua riwayat dari Imam Ahmad.

16. Hyena/kucing padang pasir (arab: Dhib’un)

Pendapat yang paling kuat di kalangan ulama dan ini merupakan pendapat

Imam Asy Syafi’iy dan Imam Ahmad adalah halal dan bolehnya memakan daging

hyena. Hal ini berdasarkan hadits ‘Abdurrahman bin ‘Abdillah bin Abi ‘Ammar, beliau

berkata, “Saya bertanya kepada Jabir, “apakah hyena termasuk hewan buruan?”,

beliau menjawab, “iya”. Saya bertanya lagi, “apakah boleh memakannya?”, beliau

menjawab, “boleh”. Saya kembali bertanya, “apakah pembolehan ini telah diucapkan

oleh Rasulullah?”, beliau menjawab, “iya”“. Diriwayatkan oleh Imam Lima [14] dan

dishohihkan oleh Al Bukhary, At Tirmidzy dan selainnya. Pendapat ini yang dikuatkan

oleh Al Hafizh Ibnu Hajar dalam Al Fath (9/568) dan Imam Asy Syaukany.

Adapun jika ada yang menyatakan bahwa hyena adalah termasuk hewan

buas yang bertaring, maka kita jawab bahwa hadits Jabir di atas lebih khusus

daripada hadits yang mengharamkan hewan buas yang bertaring sehingga hadits

yang bersifat khusus lebih didahulukan. Atau dengan kata lain hyena diperkecualikan

dari pengharaman hewan buas yang bertaring. Lihat Nailul Author (8/127) dan I’lamul

Muwaqqi’in (2/117).

17. Kelinci.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhary dan Imam

Muslim dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu : “Sesungguhnya beliau (Nabi)

Page 146: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 145

Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah diberikan hadiah berupa potongan daging kelinci,

maka beliaupun menerimanya”.

Imam Ibnu Qudamah berkata dalam Al Mughny, “Kami tidak mengetahui ada

seorangpun yang mengatakan haramnya (kelinci) kecuali sesuatu yang diriwayatkan

dari ‘Amr ibnul ‘Ash”.

18. Belalang.

Telah berlalu dalam hadits Ibnu ‘Umar bahwa bangkai belalang termasuk

yang diperkecualikan dari bangkai yang diharamkan. Hal ini juga ditunjukkan oleh

perkataan Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu: “Kami berperang bersama Rasulullah

Shallallahu ‘alaihi wasallam sebanyak 7 peperangan sedang kami hanya memakan

belalang”. (HR. Al Bukhary dan Muslim).

19. Kadal padang pasir (arab: dhobbun).

Pendapat yang paling kuat yang merupakan madzhab Asy Syafi’iyah dan Al

Hanabilah bahwa dhabb adalah halal dimakan, hal ini berdasarkan sabda Nabi

Shallallahu ‘alaihi wasallam tentang biawak: “Makanlah dan berikanlah makan

dengannya (dhabb) karena sesungguhnya dia adalah halal”. (HR. Al Bukhary dan

Muslim dari hadits Ibnu ‘Umar)

Adapun keengganan Nabi untuk memakannya, hanyalah dikarenakan dhabb

bukanlah makanan beliau, yakni beliau tidak biasa memakannya. Hal ini

sebagaimana yang beliau khabarkan sendiri dalam sabdanya: “Tidak apa apa, hanya

saja dia bukanlah makananku”. Ini yang dikuatkan oleh Imam An Nawawy dalam

Syarh Muslim (13/97).

Page 147: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 146

20. Landak.

Syaikh Al Fauzan menguatkan pendapat Asy Syafi’iyyah akan boleh dan

halalnya karena tidak ada satupun dalil yang menyatakan haram dan khobitsnya.

Lihat Al Majmu’ (9/10).

21. Ash shurod, kodok, semut, burung hud hud, dan lebah.

Kelima hewan ini haram dimakan, berdasarkan hadits Abu Hurairah

radhiallahu ‘anhu , beliau berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang

membunuh shurod, kodok, semut, dan hud hud. (HR. Ibnu Majah dengan sanad

yang shohih).

Adapun larangan membunuh lebah, warid dalam hadits Ibnu ‘Abbas yang

diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Daud. Dan semua hewan yang haram

dibunuh maka memakannyapun haram. Karena tidak mungkin seeokor binatang bisa

dimakan kecuali setelah dibunuh.

22. Yarbu’

Halal. Ini merupakan madzhab Asy Syafi’iyah dan Al Hanabilah, dan

merupakan pendapat ‘Urwah, ‘Atho` Al Khurosany, Abu Tsaur, dan Ibnul Mundzir,

karena asal dari segala sesuatu adalah halal, dan tidak ada satupun dalil yang

menyatakan haramnya yarbu’ ini. Inilah yang dikuatkan oleh Imam Ibnu Qudamah

dalam Al Mughny (11/71).

23. Kalajengking, ular, gagak, tikus, tokek, dan cicak.

Karena semua hewan yang diperintahkan untuk dibunuh tanpa melalui

proses penyembelihan adalah haram dimakan, karena seandainya hewan hewan

tersebut halal untuk dimakan maka tentunya Nabi tidak akan mengizinkan untuk

membunuhnya kecuali lewat proses penyembelihan yang syar’iy.

Page 148: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 147

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada lima (binatang) yang

fasik (jelek) yang boleh dibunuh baik dia berada di daerah halal (selain Mekkah)

maupun yang haram (Mekkah): Ular, gagak yang belang, tikus, anjing, dan rajawali

(HR. Muslim)

Adapun tokek dan wallahu a’lam diikutkan juga kepadanya cicak, maka telah

warid dari hadits Abu Hurairah riwayat Imam Muslim tentang anjuran membunuh

wazag (tokek). [Bidayatul Mujtahid (1/344) dan Tafsir Asy Syinqithy (1/273)]

24. Kura kura (arab: salhafat), anjing laut, dan kepiting (arab: sarthon).

Telah berlalu penjelasannya pada pendahuluan yang ketiga bahwa ketiga

hewan ini adalah halal dimakan. [Al Luqothot point ke 28 s/d 30]

25. Siput (arab: halazun) darat, serangga kecil, dan kelelawar.

Imam Ibnu Hazm menyatakan, “Tidak halal memakan siput darat, juga tidak

halal memakan seseuatupun dari jenis serangga, seperti: tokek (masuk juga cicak),

kumbang, semut, lebah, lalat, cacing, kutu, nyamuk dan yang sejenis dengan

mereka, berdasarkan firman Allah Ta’ala , “Diharamkan untuk kalian bangkai”, dan

firman Allah Ta’ala , “Kecuali yang kalian sembelih”. Dan telah jelas dalil yang

menunjukkan bahwa penyembelihan pada hewan yang bisa dikuasai/dijinakkan,

tidaklah teranggap secara syar’iy kecuali jika dilakukan pada tenggorokan atau

dadanya. Maka semua hewan yang tidak ada cara untuk bisa menyembelihnya,

maka tidak ada cara/jalan untuk memakannya, sehingga hukumnya adalah haram

karena tidak bisa dimakan, kecuali bangkai yang tidak disembelih” [Al Luqothot point

ke 31 s/d 34]

Inilah secara ringkas penyebutan beberapa kaidah dalam masalah

penghalalan dan pengharaman makanan beserta contoh contohnya semoga bisa

bermanfaat. Penyebutan makanan sampai point ke 25 di atas bukanlah dimaksudkan

Page 149: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 148

untuk membatasi bahwa makanan yang haram jumlahnya hanya sekitar itu, akan

tetapi yang kami inginkan dengannya hanyalah menjelaskan kaidah umum dalam

masalah ini yang bisa dijadikan sebagai tolak ukur dalam menghukumi hewan hewan

lain yang tidak sempat kami sebutkan. Adapun makanan selain hewan dan

juga minuman, maka hukumnya telah kami terangkan secara global dalam

pendahuluan pendahuluan di awal pembahasan, yang mana pendahuluan

pendahuluan ini adalah semacam kaidah untuk menghukumi semuanya, wallahul

muwaffiq.

D. KIAT SUKSES BERBISNIS KULINER

Seiring iklim wirausaha yang semakin membaik, banyak usaha yang

berkembang dan mendulang sukses. Semakin terbuka peluang usaha yang

menjanjikan dan memberi peluang keuntungan. Diantaranya bisnis kuliner. Ketatnya

persaingan usaha makanan dan minuman ini tak menyurutkan mereka yang serius

dan profesional menekuninya.

Sebagai panduan, berikut beberapa pertanyaan dalam memilih bisnis kuliner

sebelum menekuni peluang yang menjanjikan ini:

1. Produk (makanan dan minuman) yang akan dijual? Makanan sekali-kali atau

sehari-hari?

2. Konsumen pasar dari produk yang akan dijual?

3. Waktu penjualan (kapan konsumen mengkonsumi produk yang ditawarkan)?

4. Fungsi makanan yang dijual bagi konsumen?

5. Operasional pelayanan seberapa cepat produk Anda dapat disajikan ke

konsumen?

6. Harga jual produk?

7. Pengembangan produk (apakah produk yang akan dijual dapat

dikembangkan sehingga ada pilihan produk lain yang akan ditawarkan ke

konsumen?

Page 150: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 149

8. Invesati (besaran dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha)? Nilai

investasi harus dihitung berdasarkan volume penjualan dan keuntungan yang

didapat. Semakin tinggi investasi akan semakin tinggi pendapatan penjualan

yang diharapkan.

Ketatnya persaingan di bisnis kuliner memaksa setiap pelaku usahanya

untuk bekerja ekstra demi meraih loyalitas konsumen. Mau tak mau, mereka harus

lebih jeli dalam melihat pasar, mengemas produk yang ditawarkan, hingga

menghadapi perilaku pesaing usaha.

Berikut ini beberapa tips demi memenangkan persaingan di bisnis kuliner.

Para pemilik usaha kuliner harus mengetahui secara lebih detail tentang konsep dari

usaha yang dijalaninya, yaitu:

1. Produk: kekuatan dari produk yang djual, mulai dari bahan dasar, cara

pengolahan dan penyajiannya.

2. Harga: harga yang ditawarkan untuk konsumen tertentu dan diwaktu tertentu.

3. Menu: komposisi dan pilihan menu yang tersedia untuk masing-masing

segmen konsumen.

4. Pelayanan: menginformasikan berbagai jenis layanan yang tersedia untuk

konsumen.

5. Fasilitas: menginformasikan fasilitas yang tersedia.

6. Lokasi: menginformasikan lokasi usaha kepada konsumen.

Kemudian kenali pesaing usaha untuk masing-masing komponen konsep

yang disebutkan di atas, yaitu pesaing berdasarkan produk, harga, menu, layanan,

fasilitas dan lokasi.

Rencanakan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengungguli pesaing

di masing-masing komponen tersebut dan laksanakan segera mungkin. Setelah

Page 151: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 150

dilaksanakan maka komunikasikan dan promosikan kepad para konsumen agar

mereka mengetahuinya. Dan lakukan hal ini secara terus-menerus minimal evaluasi

ini dilakukan setiap 6 bulan sekali.

Page 152: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 151

DAFTAR PUSTAKA

Cecep Darmawan, 2006, Kiat Sukses Manajemen Rasulullah: Manajemen Sumber

Daya Insasni Berbasis Nilai-Nilai Ilahiyah, Penerbit Khazanah Intelektual,

Bandung

Werner, Jon M., dan DeSimone, Randy L., 2009, Human Resources Development,

5th Edition, South-Western Cengage Learning, Mason

Drs. Faustino Cardoso Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta:

Andi, 1995)

Edy Setiadi, SE, MM, Modul Kuliah Manajemen Sumber Daya Insani Bank Syariah.

Hal 13

Drs. Faustino Cardoso Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta:

Andi, 1995)

Dr. Iwan Triyuwono, Organisasi Dan Akuntasi Syariah, hal. 253, penerbit : LKis,

Cetakan I, maret 2000

Edy Setiadi, SE, MM, Modul Kuliah Manajemen Sumber Daya Insani Bank Syariah.

Hal 22

Drs. Faustino Cardoso Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta:

Andi, 1995

KH. Didin Hafinuddin, Manajemen Syariah dalam Praktik, Hal. 5

Hasrun Haroen, Fiqih Muamalah,(jakarta Gaya Media Pratama, 2007) Hal 129

Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa adilatuhu, jilid IV, 519

Imam al-Kasani, al-Badi’u ash-Shana’i’u, jilid VI, hal 207

Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung Pustaka Setia, 2001) Hal 104

Ibnu Qudamah, al-Mughni, jilid III, hal 589

Abu Ishaq Asy-Syirazi, Muhadzab, hlm, 259, Ibn Qudamah , hlm 589

Al-Kamal Ibn Human, Fath Al-Qadir, juz V. hal 121

Page 153: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 152

Asy-Syekh Muhammad bin Qasim al- Ghazi, Fath al-Qarib, Hal 342

Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung Pustaka Setia, 2001) Hal 104

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek. Cet.14. Jakarta:

Gema Insani.2009. hal. 123.

As-Sayyid Saabiq, Fikih Sunnah 5. Jakarta: Cakrawala Publishing. 2009. hal. 386.

Adiwaraman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Cet.7.

Jakarta:Rajawali Pers. 2010. hal. 69.

Ibnu Abidin, Raad Almukhtar, Juz VIII, (Beirut: Darul Kitab Al- Ilmiah,1994)

Sayyid al bakri al-Dimyati, I’anat al Thalihin, (Semarang: Toha Putra. t.th.)

Roger E Backhouse, 2002, The Pinguin History of Economic, ….

Roger Owen, 1993, The Middle East in the world economy, London: Tauris

Abu Bakar Jabir Al Jazairi. Muhammad, My Beloved Prophet. 2007. 24-27

Imam Ibnu Mandzur, Lisaan al-'Arab, juz 8, hal. 175

Imam al-Raaziy, Mukhtaar al-Shihaah, juz 1, hal. 161

Ibnu Saidah, al-Mukhashshash, juz 3, hal. 163

Al-Shaahib bin 'Ibaad, al-Muhiith fi al-Lughah,juz 1, hal. 44

Fairuz Abadiy, al-Qaamuus al-Muhiith, juz 2, hal. 290

Imam al-Qurthubi, Tafsîr al-Qurthubi, juz XVI hal. 163

Imam Ibnu Katsir, Tafsiir Ibnu Katsiir,juz 3, hal 129

Imam Syaukaniy, Fath al-Qadiir, juz 2, hal. 48

Imam Thabariy, Tafsir al-Thabariy, juz 10, hal. 385

Shahih Bukhari, 3443

Imam Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsiir, juz 3, hal. 129

Page 154: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 153

Yusuf Qardhawi, Madkhal lidirasati al-Syari’ah al- Islamiyyah, hal 89-90

Ibid,132

Abd. Karim Zaidan, Al-madkhal lidirasati al-Syari’ah al-Islamiyyah, hal 35-36

Yusuf Qardhawi, Madkhal lidirasati al-Syari’ah al- Islamiyyah, hal 138-139

Abd. Karim Zaidan, Al-madkhal lidirasati al-Syari’ah al-Islamiyyah, hal 49-50

Adiwarman Azwar Karim, 2004, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta: Grafindo

Persada, h. 231

Ibid, Jaribah Ibn Ahmad al-Haritsi, Fikih Ekonomi……….hal. 643

Adimarwan Azwar Karim, 2006, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta: Rajawali

Press, hal.54-55

Admin. 2010. UU No 10 Tahun 1998 Perubahan Atas UU Nomor 7 Tahun 1992

Tentang Perbankan. [Online]. Tersedia:

http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/334/node/30/uu-no-10-tahun-

1998-perubahan-atas-undang-undang-nomor-7-tahun-1992-tentang-

perbankan

Admin. 2010. Undang-undang Republik Indonesia. [Online]. Tersedia:

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/C7402D01-A030-454A-BC75-

9858774DF852/13313/uu_bi_1099.pdf

Admin. 2011. Pengertian Undang-undang dan Peraturan. [Online]. Tersedia:

http://www.edukasiana.net/2011/08/pengertian-undang-undang-dan-

peraturan.html#sthash.lWrAquX6.dpuf

Admin. 2012. Undang-undang No 21 Th 2008 tentang Perbankan Syariah. [Online].

Tersedia:

http://www1.lps.go.id/documents/10157/182852/UU+No+21+Th+2008+ttg+Pe

rbankan+Syariah.pdf

Admin. 2012. Persekutuan Firma. [Online]. Tersedia:

http://www.badilag.net/data/UU/2009/UU%2050_2009.pdf

Page 155: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 154

Admin. 2012. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 Perbankan. [Online]. Tersedia:

http://www1.lps.go.id/in/web/guest/ketentuan-terkait/-

/asset_publisher/nZ5y/content/uu-21-th-2008-perbankan-syariah;

Admin. 2012. Al-Qur’an. [Online]. Tersedia: http://quran.ittelkom.ac.id/

Admin. 2012. Mempermudah Customer dalam Transaksi Bisnis. [Online]. Tersedia:

http://www3.eramuslim.com/peradaban/tafsir-hadits/mempermudah-

customer-dalam-transaksi-bisnis.htm

Admin. 2012. Qiyas Sebagai Sumber Hukum Ekonomi. [Online]. Tersedia:

http://beiperbankan.blogspot.com/2012/06/qiyas-sebagai-sumber-hukum-

ekonomi.html

Admin. 2013. Etika Bisnis dalam Ekonomi Islam. [Online]. Tersedia:

http://serbamakalah.blogspot.com/2013/05/etika-bisnis-dalam-ekonomi-

islam_2527.html

Admin. 2010. Pengertian Hablum Minallah dan Hablum Minannas. [Online]. Tersedia:

http://mossdefcommunity.blogspot.com/2010/02/pengertian-hablum-minallah-

dan-hablum.html

Admin. 2012. Fatwa MUI Tentang Trading Forex. [Online]. Tersedia:

http://www.syariahonline.com/v2/fatwa/mui/2674-fatwa-mui-tentang-trading-

forex.html

Admin. 2012. Fatwa MUI tentang Investasi. [Online]. Tersedia: http://www.k-

link.co.id/show_news.php?uid=9

Admin. 2011. Prinsip Syariah “Bursa Efek”. [Online]. Tersedia:

http://mbankdollar.files.wordpress.com/2011/11/80-

prinsip_syariah_bursa_efek.pdf

Admin. 2012. Pengertian Ijma dan Kedudukannya. [Online]. Tersedia:

http://islamiwiki.blogspot.com/2012/05/pengertian-ijma-dan-

kedudukannya.html#.UkqqOtIr0Zo

Admin. 2011. Pengertian Ijma dan Hal-hal yang Berkaitan Dengannya. [Online].

Tersedia: http://aljaami.wordpress.com/2011/03/21/pengertian-ijma-dan-hal-

hal-yang-berkaitan-dengannya/

Page 156: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 155

Admin. 2012. Mudharabah Bank Syariah. [Online]. Tersedia:

http://pengusahamuslim.com/mudharabah-bank-syariah-1476#.UkqnztIr0Zo

Admin. 2011. Kepemimpinan dalam Perspektif Islam. [Online]. Tersedia:

http://dakwahpress.blogdetik.com/2011/12/10/kepemimpinan-dalam-

perspektif-islam/

Admin. 2013. Manajemen Keuangan Syariah. [Online]. Tersedia:

http://iesacentre.blogspot.com/2013/01/manajemen-keuangan-syariah.html

Admin. 2010. Konsep Akad dan Jenisnya dalam Muamalat Islam. [Online]. Tersedia:

http://www.islam.gov.my/muamalat/artikel/konsep-akad-dan-jenisnya-dalam-

muamalat-islam

Admin. 2011. Pengertian Syirkah. [Online]. Tersedia:

http://chellme.blogspot.com/2011/11/pengertian-syirkah.html

Admin. 2012. Fiqh Syuf’ah. [Online]. Tersedia:

http://wawasankeislaman.blogspot.com/2012/02/fiqh-syufah-1.html

Admin. 2011. Qiradh atau Memberi Modal. [Online]. Tersedia:

http://shoimnj.blogspot.com/2011/07/qiradh-atau-memberi-modal.html

Admin. 2013. Membuka Tanah Ihyaul Mawat dan Barang. [Online]. Tersedia:

http://massukron.blogspot.com/2013/04/membuka-tanah-ihyaul-mawat-dan-

barang_4144.html

Fawas, Abu. 2012. Hadits-hadits Shohih Tentang Keutamaan Perniagaan dan

Pengusaha Muslim. [Online]. Tersedia:

http://abufawaz.wordpress.com/2012/04/10/hadits-hadits-shohih-tentang-

keutamaan-perniagaan-dan-pengusaha-muslim/

Prasetyo, Agung. 2012. Mengenai Pasal 29 UUD 1945. [Online]. Tersedia:

http://blog.agungprastyo.com/mengenai-pasal-29-uud-1945/

Sejati, Puji. 2011. Undang-undang Perbankan Syariah. [Online]. Tersedia:

http://pujisejati.blogspot.com/2011/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-

none.html

Page 157: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 156

Sahran, Ahmad Rajafi. 2009. IJTIHAD YÛSUF AL-QARADÂWI DAN HUKUM BISNIS

ISLAM; Upaya Merespon Perkembangan Praktek Bisnis di Indonesia .

[Online]. Tersedia: http://ahmadrajafi.wordpress.com/2009/01/25/ijtihad-

yusuf-al-qaradawi-dan-hukum-bisnis-islamupaya-merespon-perkembangan-

praktek-bisnis-di-indonesia/

Salim, Ahmad. 2013. Pengertian Ijtihad dan Mujtahid. [Online]. Tersedia:

http://newskripsi.blogspot.com/2013/01/pengertian-ijtihad-dan-mujtahid.html

Nahrawi. 2010. Peran Ijma dalam Produk Syariah. [Online]. Tersedia:

http://www.nahrawi.org/2010/06/peran-ijma-dalam-produk-asuransi.html

Muamar. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Syariah. [Online]. Tersedia:

http://muamar86.wordpress.com/manajemen-sumber-daya-manusia-syariah/

Rizki, S. 2010. Manajemen Syariah. [Online]. Tersedia:

http://suryasurizki.blogspot.com/2010/03/manajemen-syariah.html

Sakti, R. 2011. Pengertian dan Macam-macam Khiyar. [Online]. Tersedia:

http://rijalsakti.blogspot.com/2011/08/pengertian-dan-macam-macam-

khiyar.html

Tuti, A. 2011. Jialah Sayembara. [Online]. Tersedia:

http://alawiyahtuti18.blogspot.com/2011/05/jialah-sayembara.html

Farisna. 2010. Pengertian Al Barokah. [Online]. Tersedia:

http://farisna.wordpress.com/2011/06/04/pengertian-kata-

%D8%A7%D9%84%D8%A8%D8%B1%D9%83%D8%A9-al-barokah/

Indriyani, LN. 2011. Prinsip Etika Bisnis Syariah. [Online]. Tersedia:

http://liesnurindriyani-islamicbanking.blogspot.com/2011/06/prinsip-etika-

bisnis-syariah.html

Dwi. 2013. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. [Online]. Tersedia:

http://dwikcay.blogspot.com/2013/01/sejarah-pemikiran-ekonomi-islam.html

Abu Fitri. 2010. Sejarah Pemikiran Islam. [Online]. Tersedia:

http://abufitriambardi.blogspot.com/2010/09/sejarah-pemikiran-ekonomi-

islam-abu.htm

Page 158: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 157

Admin. 2013. Bisnis dan Berdagang Ala Nabi. [Online]. Tersedia:

http://gudangdoa.blogspot.com/2013/06/bisnis-dan-berdagang-ala-nabi-

muhammad.html

Arif. 2011. Ekonomi Kreatif. [Online]. Tersedia: http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-

kreatif/

Admin. 2013. Pengertian Syariah. [Online]. Tersedia:

http://pengertiandarisyariah.blogspot.com/2013/01/pengertian-syariah.html

Burhan. 2012. Definisi Syariah. [Online]. Tersedia:

http://burhanhand.blogspot.com/2012/12/definisi-syariah.html

Admin. 2011. Kiat Sukses Bisnis Kuliner. [Online]. Tersedia:

http://www.hidupberkah.com/slide-news/kiat-sukses-bisnis-kuliner/

Admin. 2012. Dalil Ayat Al-Qur’an Tentang Makanan. [Online]. Tersedia:

http://hikmah-kata.blogspot.com/2012/11/dalil-ayat-al-quran-tentang-

makanan.html

Admin. 2011. Makanan dan Minuman - Halal dan Haram. [Online]. Tersedia:

http://www.qurandansunnah.wordpress.com/makanan-minuman-halal-

haram.pdf

Page 159: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 158

BIOGRAFI PENULIS

Penulis yang akrab disapa Syifa ini bernama lengkap Siifa Siti Mukrimah.

Dilahirkan di Bandung, 10 Januari 1993. Anak dari pasangan pedagang, Bapak Asep

Saeful Muluk dan Ibu Siti Mardiah memperoleh kesempatan untuk mengenyam

bangku kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam Program Studi

Pendidikan Manajemen Bisnis (S1) Angkatan 2011.

Penulis yang memiliki hobi berorganisasi ini, pernah mengeluarkan beberapa

buku panduan kuliah. Buku pertamanya dibuat tahun 2012 berjudul Media

Pembelajaran Praktis dan disusul dengan diterbitkannya buku kedua di awal tahun

2013 berjudul Media Pembelajaran Praktis 2. Pada akhir tahun ini, penulis

mengelurkan kembali buku berjudul Out of The Box - Ekonomi Kreatif Berbasis

Syariah.

Penulis yang dulu bersekolah di TK Nurul Iman (1998-1999), SDN Kopo 1

Bandung (1999-2005), SMPN 3 Bandung (2006-2008), dan SMKN 1 Bandung (2009-

2011) bercita-cita menjadi seorang pendidik di Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia

agar dapat membantu membangun pendidikan Indonesia. Penulis pun berkeinginan

untuk melanjutkan studi S2 dan S3 di Luar Negeri dalam Bidang Keuangan.

Nomor Kontak : 087821938973

Twitter : @syifaaa10

Facebook : Syifa S. Mukrimaa

Email : [email protected]

Alamat : Jl. Astanaanyar 59/22D Bandung

Page 160: Out of the box   ekonomi kreatif berbasis syariah by syifamukrimaa

OUT OF THE BOX - EKONOMI KREATIF BERBASIS SYARIAH 159

Terimakasih Kepada Allah SWT

Terimakasih Kepada Kedua Orangtua Tercinta

(Bapak Asep & Ibu Diah)

Terimakasih Kepada Nenek Tercinta

(Almh. Ibu Sarmunah)

Terimakasih Kepada Saudara-Saudara Tercinta

(Bi Emut, Bi Janah, Ayah Samsul, A’ Nurdin, Lalan, Irgi,

Nazwa, Dede Ellen)

Terimakasih Kepada Teman-teman Tercinta

(Utari, Hilmi, Khelvin, Rafiqi, Lidya, Mita, Rani, Aini, Icam,

Rositah, Ucy, Silmi, Eza, Asep, dan lain-lain)

Terimakasih Kepada Dosen Pembimbing (Bu Lena),

Kaprodi (Pak Bowo) dan Dosen-dosen MB UPI.