oto bisnis bidik efisiensi tiada henti - ftp.unpad.ac.id filesejak pertama kali muncul di pasar...

1
SEJAK pertama kali muncul di pasar otomotif nasional pada 2007 silam, sport utility vehicle (SUV) kembar ini langsung mendapat respons positif dari konsumen. Daihatsu Terios dan Toyota Rush pun mendominasi pangsa pasar kelas SUV me- dium. Kini selang tiga tahun lebih kedua tampilan SUV itu meng- alami penyegaran. Sisi eksterior kental dengan nuansa sporty dan interior lebih nyaman dari- pada versi sebelumnya. Seperti prosesi awal peluncur- annya, kedua produk SUV ini diperkenalkan dalam hitungan selang satu hari. Jika PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memperkenalkan New Terios pada Selasa (5/10) di Gunung Putri Bogor, pasangan kembarnya, Rush anyar diper- kenalkan di Jakarta, kemarin. Keduanya mengalami pe- nyempurnaan baik pada sektor eksterior dan interior. Sentuhan perubahan pada eksterior terjadi pada sisi de- sain grill depan, bumper bela- kang, lampu belakang, serta alloy whell. “Dari sisi interior, kini sisi kemudi telah dilengkapi electric power steering (EPS). Dengan setir lebih ringan, konsumsi bahan bakar bisa lebih hemat 6% dari versi yang lama,” jelas Pradipto Sugondo, Head Executive Production Develop- ment PT ADM. Hal serupa pun terjadi pada produk lansiran PT Toyota As- tra Motor (TAM), New Rush. Meninggalkan hydraulic power steering dan diganti dengan EPS juga diklaim mampu mem- perbaiki esiensi bahan bakar kendaraan. Namun, meski mengalami perubahan pada sektor yang hampir sama di sisi eksterior dan interior, dalam hal kelengkapan tur keduanya sangat berbeda. Untuk Daihatsu Terios, daya tampung tujuh penumpang masih menjadi andalan, ber- beda dengan Toyota Rush yang hanya untuk lima penum- pang. Kemudian, tur lain yang ditemukan pada Toyota Rush baru ini telah dilengkapi sensor parkir dan sensor menikung (tipe G dan S) untuk mening- katkan kontrol terhadap kon- disi jalan atau suatu area parkir. Pada tipe G Rush juga kini menerapkan tur jendela anti- jam protection on driver. Fitur ini mampu melindungi pengemudi saat kaca jendela akan berhenti jika mendapat tekanan, sehingga menghin- darkan tangan si pengendara terjepit saat kaca jendela akan menutup. Kelengkapan penge- reman anti-lock braking system (ABS) juga hanya ditemukan pada Rush tipe S. Dari sisi mesin, Terios-Rush tidak mengalami perubahan, ketangguhan dapur pacu 1.5L DOHC VVT-i masih menjadi andalan keduanya. Kesamaan lain yang diung- kapkan kedua pabrikan itu perihal harga yang meningkat dari versi sebelumnya. Untuk tipe tertinggi Daihatsu Terios TX A/T dibanderol Rp 194,6 juta (On The Road Jakarta). Sementara Toyota Rush kelas tertinggi S A/T dihargai Rp 214,8 juta (On The Road Jakarta). Harga tersebut lebih mahal Rp2,5 juta dari generasi sebe- lumnya. “Seperti Daihatsu (Terios), kami juga menaikkan harga jual Rush baru ini. Tujuan pe- nyegaran ini juga agar life cycle jenis ini tidak turun,” kata Joko Trisanyoto, Direktur Pemasar- an PT TAM. Jadi dengan segala perubah- an atau minor change tersebut, siapakah yang menjadi pilihan konsumen penggemar ken- daraan SUV? Mampukah ke- dua produk tersebut bertahan lama dan jadi legenda sebagai SUV kembar? Hanya waktu yang menjawab. (Tsr/S-2) 22 | KAMIS, 7 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Fokus O OTO NEW S EJUMLAH produsen otomotif di dunia saat ini memang sedang fo- kus pada penciptaan kendaraan yang esien. Sejum- lah teknologi pun berupaya di- hadirkan para produsen mulai dari teknologi mesin hybrid, high precision injection dan twin- power turbo, hingga mesin listrik yang hanya bergantung pada keandalan baterai. Toyota, misalnya, saat ini gencar dengan proyek Prius Hybrid dan mulai diminati pasar. Demikian juga dengan penggunaan teknologi VVT-I yang lebih esien pada sejum- lah produk Toyota. Adapun BMW sejak be- berapa tahun lalu pun mulai memperkenalkan sejumlah teknologi yang efisien pada semua produknya. “Tetapi semua esiensi yang dihasilkan itu masih sangat bergantung pada cara penge- mudi mengoperasikan ken- daraan itu,” kata BMW Driver Trainer, Bettina Schimdt, pada acara EcoDrive and Efficient Dynamics Day di Bali yang di- ikuti jurnalis dari enam negara ASEAN, akhir pekan lalu. Menurut Bettina, persiapan sebelum mengemudi sangat penting dimulai dengan meng- atur posisi duduk dan kemudi, merencanakan rute perjalanan, dan tidak menggunakan alat- alat elektrik yang tidak perlu pada kendaraan. Setelah itu gaya mengemudi juga harus disesuaikan dengan kemampuan kendaraan dan kondisi lalu lintas di jalan yang akan dilalui. Penyesuaian tersebut, jelas- nya, dapat memaksimalkan esiensi yang dihasilkan ken- daraan. Lebih dari itu, peng- gunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan juga dapat meningkatkan esiensi. “Cara mengemudi yang benar me- nyumbang 20% dari esiensi yang dihasilkan kendaraan,” jelas Bettina. Dalam satu kesempatan, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjan- dra mengungkapkan, saat ini hampir semua produsen oto- motif berlomba menciptakan mobil dengan teknologi ramah lingkungan. Bahkan, di Eropa, peserta yang sedang menjalani kursus menyetir mobil harus lulus tes eco-driving dahulu sebelum membuat SIM. “Kami juga memberikan pembekalan eco-driving dan ditindaklanjuti dengan kontes selama tiga bulan. Kami harap- kan eco-driving dapat menjadi habit sehari-hari bagi komuni- tas Daihatsu,” ujar Amelia. SUV Kembar Tampil Lebih Segar BIDIK EFISIENSI TIADA HENTI Efisiensi bagi industri otomotif menjadi harga mati. Terbatasnya bahan bakar fosil memaksa produsen otomotif berupaya menciptakan produk yang efisien. OTO BISNIS LAYANI PELANGGAN: Penjualan pelumas Shell juga dilakukan di sejumlah SPBU resmi Shell untuk mendekatkan layanan kepada pelanggan. DOK MI/ SAFIR MAKKI Sadyo Kristiarto DEPRESI besar pada 2009 yang menghantam hampir seluruh kawasan di dunia membawa perusahaan pelumas interna- sional, termasuk Shell Lubri- cants, pada situasi operasional paling sulit. Namun, hal tersebut tidak membuat penjualan pelumas Shell menurun, malah semakin meningkat. Peningkatan yang ditunjukkan Shell di saat para pesaing mengalamai penurun- an penjualan membuat Kline & Company, perusahaan riset dan konsultasi dunia, mengukuh- kan Shell sebagai pemasok pe- lumas nomor satu di dunia. Hal itu menjadi prestasi ter- sendiri karena pengukuhan serupa telah diberikan empat kali dalam kurun waktu empat tahun berturut-turut. Menurut data Kline, Shell berhasil mencatat pertumbuh- an yang mengesankan di Chi- na dengan penguasaan pasar 11%. Penggunaan teknologi terde pan, serta menjadikan pelanggan sebagai fokus utama pemasaran menjadi kunci ke- suksesan Shell. Executive Vice President for Shell B2B & Shell Lubricants, Tan Chong-Meng mengatakan daya tahan Shell dalam situasi yang tidak menentu merupa- kan hasil dari strategi yang kon- sisten fokus pada pelanggan. Selain itu penerapan teknolo- gi yang menghasilkan produk unggul dan pelayanan yang- baik menambah nilai bagi pe- langgan. “Sekarang semua produk mengklaim jadi nomor satu. Namun, kami bisa membuat pelanggan puas karena kualitas yang kami berikan. Testimoni para pelanggan menjadi anda- lan, selain kualitas teknologi yang terus menjadi terdepan dan selalu dikembangkan,” ungkap GM-Sales Indonesia Lubricants, PT Shell Indonesia, Hardeep Kirpal Singh, saat ditemui dalam media brieng di Jakarta, beberapa waktu lalu. Saat disinggung mengenai pemasaran dan perkembangan pelumas Shell di Indonesia, Hardeep mengatakan Indone- sia masuk BRICI, yaitu lima negara yang menjadi pasar potensial Shell. “Brasil, Rusia, India, China, dan Indonesia, atau yang biasa kita sebut BRICI menjadi pasar utama Shell saat ini,” ujarnya. Bermodal kisah historis Shell yang menjadi the 1st oil company in Indonesia sejak 1890, Shell semakin percaya diri untuk bisa bersaing dengan kompetitor. Performa pelumas Shell men- jadikannya pelumas interna- sional nomor satu di Indonesia. Segmen B2C (konsumsi pribadi, motor, mobil, dan truk) menjadi fokus Shell lewat produk pelu- mas seperti Shell Helix untuk mobil atau truk dan Shell Ad- vance untuk motor. Selain B2C, yang menjadi pasar terbesar pelumas Shell di Indonesia adalah B2B (kon- sumen industri) terlebih indus- tri pertambangan yang menca- pai 40%-50% dari total semua produksi Shell di Indonesia. Tim F1 sekelas Ferrari dan tim Moto-GP Ducati mengakui ke- andalan Shell sebagai pelumas berkualitas, dengan menjadi partner dalam mengembang- kan teknologi pelumas Shell. “Kerja sama kami dengan dua peserta kompetisi balap bergengsi di dunia itu me- mungkinkan kami menguji produk Shell dalam kondisi yang paling sulit sekalipun,” jelas Hardeep. Sementara itu, Shell diper- caya para OEM (original equip- ment manufacture) terkemuka seperti Mercedez dan Hyundai Motor Company untuk menjadi pemasok pelumas utama dua merek kendaraan itu di seluruh dunia. Dengan potensi Indonesia yang sangat besar, Hardeep berharap bisa menjalin kerja sama yang berkesinambungan dan terus berkembang. Saat ini Shell memiliki 3 ter- minal distribusi, dan 43 SPBU di Jakarta, dan 5 SPBU di Sura- baya, dan akan terus bertambah untuk memenuhi kebutuhan akan pelumas dan bahan bakar di Indonesia. (*/S-2) Shell Pimpin Pasar Pelumas Global RAMAH LINGKUNGAN: Produsen otomoti GRAFIS: FREDY FOTO-FOTO: MI TUTUS

Upload: dinhbao

Post on 24-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OTO BISNIS BIDIK EFISIENSI TIADA HENTI - ftp.unpad.ac.id fileSEJAK pertama kali muncul di pasar otomotif nasional pada 2007 silam, sport utility vehicle (SUV) kembar ini langsung

SEJAK pertama kali muncul di pasar otomotif nasional pada 2007 silam, sport utility vehicle (SUV) kembar ini langsung men dapat respons positif dari konsumen. Daihatsu Terios dan Toyota Rush pun mendomina si pangsa pasar kelas SUV me-dium.

Kini selang tiga tahun lebih kedua tampilan SUV itu meng-alami penyegaran. Sisi eksterior kental dengan nuansa sporty dan interior lebih nyaman dari-pada versi sebelumnya.

Seperti prosesi awal peluncur-annya, kedua produk SUV ini diperkenalkan dalam hitung an selang satu hari.

Jika PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memperkenalkan New Terios pada Selasa (5/10) di Gunung Putri Bogor, pasangan kembarnya, Rush anyar diper-kenalkan di Jakarta, kemarin.

Keduanya mengalami pe-nyempurnaan baik pada sektor eksterior dan interior.

Sentuhan perubahan pada eksterior terjadi pada sisi de-sain grill depan, bumper bela-kang, lampu belakang, serta

alloy whell.“Dari sisi interior, kini sisi

kemudi telah dilengkapi electric power steering (EPS). Dengan setir lebih ringan, konsumsi bahan bakar bisa lebih hemat 6% dari versi yang lama,” jelas Pradipto Sugondo, Head Executive Production Develop-ment PT ADM.

Hal serupa pun terjadi pada produk lansiran PT Toyota As-tra Motor (TAM), New Rush. Meninggalkan hydraulic power steering dan diganti dengan EPS juga diklaim mampu mem-perbaiki efi siensi bahan bakar kendaraan. Namun, meski mengalami perubahan pada sektor yang hampir sama di sisi

eksterior dan interior, dalam hal ke lengkapan fi tur keduanya sa ngat berbeda.

Untuk Daihatsu Terios, daya tampung tujuh penumpang masih menjadi andalan, ber-beda dengan Toyota Rush yang hanya untuk lima penum-pang. Kemudian, fi tur lain yang ditemukan pada Toyota Rush

baru ini telah dilengkapi sensor parkir dan sensor menikung (tipe G dan S) untuk mening-katkan kontrol terhadap kon-disi jalan atau suatu area parkir. Pada tipe G Rush juga kini menerapkan fi tur jendela anti-jam protection on driver.

Fitur ini mampu melindungi pengemudi saat kaca jendela

akan berhenti jika mendapat tekanan, sehingga menghin-darkan tangan si pengendara terjepit saat kaca jendela akan menutup. Kelengkapan penge-reman anti-lock braking system (ABS) juga hanya ditemukan pada Rush tipe S.

Dari sisi mesin, Terios-Rush tidak mengalami perubahan,

ketangguhan dapur pacu 1.5L DOHC VVT-i masih menjadi andalan keduanya.

Kesamaan lain yang diung-kapkan kedua pabrikan itu pe rihal harga yang meningkat dari versi sebelumnya. Untuk tipe tertinggi Daihatsu Terios TX A/T dibanderol Rp 194,6 juta (On The Road Jakarta).

Sementara Toyota Rush kelas tertinggi S A/T dihargai Rp 214,8 juta (On The Road Jakarta). Harga tersebut lebih mahal Rp2,5 juta dari generasi sebe-lumnya.

“Seperti Daihatsu (Terios), kami juga menaikkan harga jual Rush baru ini. Tujuan pe-nyegaran ini juga agar life cycle jenis ini tidak turun,” kata Joko Trisanyoto, Direktur Pemasar-an PT TAM.

Jadi dengan segala perubah-an atau minor change tersebut, siapakah yang menjadi pilihan konsumen penggemar ken-daraan SUV? Mampukah ke-dua produk tersebut bertahan lama dan jadi legenda sebagai SUV kembar? Hanya waktu yang menjawab. (Tsr/S-2)

22 | KAMIS, 7 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Fokus O

OTO NEW

SEJUMLAH produsen oto motif di dunia saat ini memang sedang fo-kus pada penciptaan

ken daraan yang efi sien. Sejum-lah teknologi pun berupaya di-hadirkan para produsen mulai dari teknologi mesin hybrid, high precision injection dan twin-power turbo, hingga mesin listrik yang hanya bergantung pada keandalan baterai.

Toyota, misalnya, saat ini gen car dengan proyek Prius Hybrid dan mulai diminati pa sar. Demikian juga dengan penggunaan teknologi VVT-I yang lebih efi sien pada sejum-lah produk Toyota.

Adapun BMW sejak be-berapa tahun lalu pun mulai memperkenalkan sejumlah teknologi yang efisien pada semua produknya.

“Tetapi semua efi siensi yang dihasilkan itu masih sangat bergantung pada cara penge-mudi mengoperasikan ken-daraan itu,” kata BMW Driver Trainer, Bettina Schimdt, pada acara EcoDrive and Efficient Dyna mics Day di Bali yang di-ikuti jurnalis dari enam negara ASEAN, akhir pekan lalu.

Menurut Bettina, persiapan se belum mengemudi sangat penting dimulai dengan meng-atur posisi duduk dan kemudi, merencanakan rute perjalanan, dan tidak menggunakan alat-alat elektrik yang tidak perlu pada kendaraan.

Setelah itu gaya mengemudi juga harus disesuaikan de ngan kemampuan kendaraan dan kondisi lalu lintas di jalan yang akan dilalui.

Penyesuai an tersebut, jelas-nya, dapat memaksimalkan efi siensi yang dihasilkan ken-daraan. Lebih dari itu, peng-

gunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkung an juga dapat meningkatkan efi siensi. “Cara mengemudi yang benar me-nyumbang 20% dari efi siensi yang dihasilkan kendaraan,” jelas Bettina.

Dalam satu kesempatan, Di rektur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjan-dra mengungkapkan, saat ini hampir semua produsen oto-motif berlomba menciptakan mobil dengan teknologi ramah lingkungan.

Bahkan, di Eropa, peserta yang sedang menjalani kursus menyetir mobil harus lulus tes eco-driving dahulu se belum membuat SIM.

“Kami juga memberikan pembekalan eco-driving dan ditindaklanjuti dengan kontes selama tiga bulan. Kami harap-kan eco-driving dapat menjadi habit sehari-hari bagi komuni-tas Daihatsu,” ujar Amelia.

SUV Kembar Tampil Lebih Segar

BIDIK EFISIENSI

TIADA HENTI

Efisiensi bagi industri otomotif menjadi harga mati. Terbatasnya bahan bakar fosil

memaksa produsen otomotif berupaya menciptakan produk yang efisien.

OTO BISNIS

LAYANI PELANGGAN: Penjualan pelumas Shell juga dilakukan di sejumlah SPBU resmi Shell untuk mendekatkan layanan kepada pelanggan.

DOK MI/ SAFIR MAKKI

Sadyo Kristiarto

DEPRESI besar pada 2009 yang menghantam hampir seluruh kawasan di dunia membawa perusahaan pelumas interna-sional, termasuk Shell Lubri-cants, pada situasi operasional paling sulit.

Namun, hal tersebut tidak mem buat penjualan pelumas Shell menurun, malah semakin meningkat. Peningkatan yang ditunjukkan Shell di saat para pesaing mengalamai penurun-an penjualan membuat Kline & Company, perusahaan riset dan konsultasi dunia, mengukuh-kan Shell sebagai pemasok pe-lumas nomor satu di dunia.

Hal itu menjadi prestasi ter-sendiri karena pengukuhan serupa telah diberikan empat kali dalam kurun waktu empat tahun berturut-turut.

Menurut data Kline, Shell berhasil mencatat pertumbuh-an yang mengesankan di Chi-na dengan penguasaan pasar 11%. Penggunaan teknologi terde pan, serta menjadikan pe langgan sebagai fokus utama pemasaran menjadi kunci ke-suk ses an Shell.

Executive Vice President for Shell B2B & Shell Lubricants, Tan Chong-Meng mengatakan daya tahan Shell dalam situasi yang tidak menentu merupa-kan hasil dari strategi yang kon-sisten fokus pada pelanggan.

Selain itu penerapan teknolo-gi yang menghasilkan produk

unggul dan pelayanan yang-baik menambah nilai bagi pe-langgan.

“Sekarang semua produk meng klaim jadi nomor satu. Namun, kami bisa membuat pelanggan puas karena kualitas yang kami berikan. Testimoni para pelanggan menjadi anda-lan, selain kualitas teknologi yang terus menjadi terdepan dan selalu dikembangkan,” ungkap GM-Sales Indonesia Lubricants, PT Shell Indonesia, Hardeep Kirpal Singh, saat ditemui dalam media briefi ng di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Saat disinggung mengenai pemasaran dan perkembangan pelumas Shell di Indonesia, Hardeep mengatakan Indone-sia masuk BRICI, yaitu lima negara yang menjadi pasar potensial Shell.

“Brasil, Rusia, India, China, dan Indonesia, atau yang biasa kita sebut BRICI menjadi pasar utama Shell saat ini,” ujarnya.

Bermodal kisah historis Shell yang menjadi the 1st oil company in Indonesia sejak 1890, Shell semakin percaya diri untuk bisa bersaing dengan kompetitor.

Performa pelumas Shell men-jadikannya pelumas interna-sional nomor satu di Indonesia. Segmen B2C (konsumsi pribadi, motor, mobil, dan truk) menjadi fokus Shell lewat produk pelu-mas seperti Shell Helix untuk mobil atau truk dan Shell Ad-

vance untuk motor.Selain B2C, yang menjadi

pasar terbesar pelumas Shell di Indonesia adalah B2B (kon-sumen industri) terlebih indus-tri pertambangan yang menca-pai 40%-50% dari total semua produksi Shell di Indonesia.

Tim F1 sekelas Ferrari dan tim Moto-GP Ducati mengakui ke-andalan Shell sebagai pelumas berkualitas, dengan menjadi partner dalam mengembang-kan teknologi pelumas Shell.

“Kerja sama kami dengan dua peserta kompetisi balap ber gengsi di dunia itu me-mungkinkan kami menguji produk Shell dalam kondisi yang paling sulit sekalipun,” jelas Hardeep.

Sementara itu, Shell diper-caya para OEM (original equip-ment manufacture) terkemuka seperti Mercedez dan Hyundai Motor Company untuk menjadi pemasok pelumas utama dua merek kendaraan itu di seluruh dunia.

Dengan potensi Indonesia yang sangat besar, Hardeep berharap bisa menjalin kerja sama yang berkesinambungan dan terus berkembang.

Saat ini Shell memiliki 3 ter-minal distribusi, dan 43 SPBU di Jakarta, dan 5 SPBU di Sura-baya, dan akan terus bertambah untuk memenuhi kebutuhan akan pelumas dan bahan bakar di Indonesia. (*/S-2)

Shell Pimpin Pasar Pelumas Global

RAMAH LINGKUNGAN: Produsen otomoti

GRAFIS: FREDY

FOTO-FOTO: MI TUTUS