Osteoradionekrosis adalah efek yang didapat paling besar dari radioterapi. Terjadi kerusakan iradiasi osteosit dan struktur mikrovaskular, pembuluh darah menebal dan sumsum diganti dengan jaringan ikat. Akibatnya, kurangnya pembentukan tulang baru dan penurunan kemampuan penyembuhan tulang akan mengakibatkan necrosis. Osteoradionecrosis tulang dapat menyebabkan rasa nyeri yang persisten, rasa tidak enak, dan fraktur patologis mandibula [1].

Laporan kasus ini menyajikan multidisiplin dalam pengobatan gigi berupa kasus kehilangan jaringan gigi yang parah pada laki-laki berusia 17 tahun. Pasien dengan riwayat NPC yang telah diobati dengan kemoterapi dan radioterapi.2. Laporan kasus

Seorang pasien laki-laki remaja berusia 17 tahun dipraktikan Universitas Marmara, Fakultas Kedokteran Gigi , dengan keluhan pengunyahan , berbicara , dan estetika , kekeringan pada mukosa mulut , dan hipersensitivitas termal . Selain itu , ia merasa tidak percaya diri dengan penampilan giginya, sehingga mempengaruhi kehidupan sosialnya .

Menurut past medical history, pada saat pasien berusia 12 tahun, pasien telah melihat adanya pembengkakan solid pada sisi kiri leher dan ternyata lesi tersebut terdiagnosis sebagai NPC berdasarkan hasil insisional biopsi , sehingga pasien mendapatkan 6 bulan perawatan dengan kemoterapi dan 3 -6 bulan radioterapi. Selama pasien berada di bawah kontrol rutin onkologinya, pasien dilarang menyikat gigi dan tidak dilakukan prosedur kebersihan mulut sejak itu. Selain itu, pasien juga tidak dirujuk ke dokter gigi atau tidak diberikan informasi tentang instruksi kebersihan mulut sampai pasien datang berobat ke dokter gigi ini. Pasien mengabaikan peringatan dari dokter dan mulai merokok hampir 15 batang sehari dan indeks massa tubuhnya adalah 16,3 kg/m2 ( dianggap underweight )[ 6 ] .

Saat pemeriksaan intraoral, terlihat akumulasi plak yang berat , xerostomia , dan karies gigi yang berlebihan ( Gambar 1 ( a) ) , serta adanya inflamasi gingiva moderat tanpa ada perlekatan periodontal. Ditemukan pula bahwa pasein kesulitan dalam pembukaan mulut yang terbatas, yaitu 25 mm interinsisiv. Pemeriksaan radiografi mengungkapkan bahwa pada gigi 14 , 24 , 25 , 26 , 36 terdapat lesi periapikal, dan gigi 27 dan 37 impaksi , dan terlihat pula perkembangan gigi 27 dan 37 berubah karena perlakuan oncologic [ 7 ] ( Gambar 1 ( b ) ) .