orthopnoe (1)

2
Orthopnoe Yaitu dispnea yang terjadi pada saat posisi baring dan hilang saat posisi duduk atau setengah duduk. Orthopnea dapat terjadi pada ganggun gagal jantung kiri dan juga dapat terjadi saat kapasitas vital rendah, elevasi diafragma pada posisi baring menyebabkan sesak. Pathogenesis: Pada posisi baring terjadi pengurangan “pooling” cairan pada ekstremitas bawah dan abdomen, cairan ekstravaskular masuk ke dalam intravascular, sehingga venous return meningkat, darah beralih dari extrathoracic ke dalam intrathoracic compartment, ventrikel kiri dalam keadaan gagal dimana tidak dapat menerima venous return yang bertambah sehingga terjadi dilatasi dan meningkatnya tekanan vena pulmonalis dan mengakibatkan dipnea. Dyspnoe on effort Merupakan dispnea yang disebabkan karena suatu aktifitas yang berat. Pada kelainan gagal jantung kiri dispnea dapat terjadi karena : Desaturasi arteri Hipertensi vena pulmonalis Stiff lung Hemoptisis Merupakan gejala batuk darah. Pada hipertensi sistemik terjadi epistaksis posterior yang mengakibatkan tercampurnya darah dengan sputum seperti hemoptisis Pada hipertensi pulmonal akibat gagal jantung kiri, MS, dan emboli pulmonal dengan nekrosis terjadi pecahnya vena paru sub mukosa (venule). Pada hemoptisis juga ditemukan frothy sputum akibat udema paru,sputum berwarna kemerahan dan berbuih.

Upload: agnes-tanic

Post on 14-Dec-2014

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Orthopnoe (1)

Orthopnoe

Yaitu dispnea yang terjadi pada saat posisi baring dan hilang saat posisi duduk atau setengah duduk. Orthopnea dapat terjadi pada ganggun gagal jantung kiri dan juga dapat terjadi saat kapasitas vital rendah, elevasi diafragma pada posisi baring menyebabkan sesak.

Pathogenesis: Pada posisi baring terjadi pengurangan “pooling” cairan pada ekstremitas bawah dan abdomen, cairan ekstravaskular masuk ke dalam intravascular, sehingga venous return meningkat, darah beralih dari extrathoracic ke dalam intrathoracic compartment, ventrikel kiri dalam keadaan gagal dimana tidak dapat menerima venous return yang bertambah sehingga terjadi dilatasi dan meningkatnya tekanan vena pulmonalis dan mengakibatkan dipnea.

Dyspnoe on effort

Merupakan dispnea yang disebabkan karena suatu aktifitas yang berat. Pada kelainan gagal jantung kiri dispnea dapat terjadi karena :

Desaturasi arteri Hipertensi vena pulmonalis Stiff lung

Hemoptisis

Merupakan gejala batuk darah.

Pada hipertensi sistemik terjadi epistaksis posterior yang mengakibatkan tercampurnya darah dengan sputum seperti hemoptisis

Pada hipertensi pulmonal akibat gagal jantung kiri, MS, dan emboli pulmonal dengan nekrosis terjadi pecahnya vena paru sub mukosa (venule). Pada hemoptisis juga ditemukan frothy sputum akibat udema paru,sputum berwarna kemerahan dan berbuih.

Pada selain penyakit jantung hemoptisis dapat terjadi pada pasien TBC dengan ulcerasi, Ca paru dan bronkiektasis.

Takikardi

Yaitu suatu keadaan saat denyut jantung meningkat. Nilai nomal 60-100x/menit pada keadaan istirahat. Dan 80-140x/menit pada anak-anak. Takikardi dapat disebabkan karena factor fisiologis dan patologis.

Page 2: Orthopnoe (1)

Fisiologis :

Aktifitas fisik Emosi Makanan Menarik napas Pengaruh obat (kafein, adrenaline, eferdin, atropine)

Patologis :

Penyakit yang disertai demam, kecuali demam tifoid Penyakit jantung kecuali blockade jantung Hipertiroidisme Anemia berat Shock Peningkatan tekanan intrakranial