orientasi pp (fenti utami_resume 3)

6
RESUME PERKULIAHAN Mata Kuliah : Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan Topik : Perkembangan Kepribadian, Sosial dan Emosi Hari, Tanggal : Kamis, 23 Januari 2014 Jam : 08.00-10.15 Ruang : Gedung Sertifikasi Guru Lantai 7 A. RINGKASAN MATERI (SUMMARY) Materi yang dibahas pada diskusi ini adalah mengenai perkembangan kepribadian, sosial dan emosi. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, perkembangan kepribadian sendiri dapat diartikan sebagai perkembangan sifat dan perilaku seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya. Manusia memiliki beberapa tahapan perubahan kepribadian, yaitu : masa bayi, masa kanak-kanak awal, masa kanak-kanak awal hingga madya, masa kanak-kanak madya hingga akhir, masa remaja, masa dewasa muda, masa dewasa menengah, masa dewasa akhir. Perkembangan sosial dapat diartikan sebagai kegiatan seseorang dalam bersikap, berperilaku, berinteraksi dengan masyarakat yang menyangkut norma dan budaya dari sejak lahir hingga akhir hidupnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak adalah : Keluarga Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Kematangan Untuk dapat bersosilisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga mampu

Upload: fenti-utami

Post on 20-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Orientasi PP (Fenti Utami_Resume 3)

RESUME PERKULIAHAN

Mata Kuliah : Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan

Topik : Perkembangan Kepribadian, Sosial dan Emosi

Hari, Tanggal : Kamis, 23 Januari 2014 Jam : 08.00-10.15

Ruang : Gedung Sertifikasi Guru Lantai 7

A. RINGKASAN MATERI (SUMMARY)

Materi yang dibahas pada diskusi ini adalah mengenai perkembangan kepribadian, sosial dan emosi. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, perkembangan kepribadian sendiri dapat diartikan sebagai perkembangan sifat dan perilaku seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya. Manusia memiliki beberapa tahapan perubahan kepribadian, yaitu : masa bayi, masa kanak-kanak awal, masa kanak-kanak awal hingga madya, masa kanak-kanak madya hingga akhir, masa remaja, masa dewasa muda, masa dewasa menengah, masa dewasa akhir.

Perkembangan sosial dapat diartikan sebagai kegiatan seseorang dalam bersikap, berperilaku, berinteraksi dengan masyarakat yang menyangkut norma dan budaya dari sejak lahir hingga akhir hidupnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak adalah :

Keluarga Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak.

Kematangan Untuk dapat bersosilisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam berbahasa juga sangat menentukan.

Status Sosial Ekonomi Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga dalam masyarakat. Perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya.

Pendidikan Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah.

Kapasitas Mental : Emosi dan Intelegensi Kemampuan berfikir dapat banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Perkembangan emosi perpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan intelek tinggi akan berkemampuan berbahasa dengan baik.

Page 2: Orientasi PP (Fenti Utami_Resume 3)

Oleh karena itu jika perkembangan ketiganya seimbang maka akan sangat menentukan keberhasilan perkembangan sosial anak.

Berdasarkan faktor-faktor di atas, faktor keluargalah yang paling dominan dalam mempengaruhi sosial anak. Orang tua mempunyai gaya sendiri dalam mengasuh anak. Pola asuh inilah yang menjadi pembentuk perkembangan sosial anak. Terdapat empat pola asuh orang tua menurut Baumrind, yaitu :

Pola Asuh OtoriterPola asuh ini sebaliknya cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Apabila anak tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh orang tua, maka orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak.

Pola Asuh OtoritatifPola asuh otoritatif adalah pola asuh orangtua pada anak yang memberi kebebasan pada anak untuk berkreasi dan mengeksplorasi berbagai hal sesuai dengan kemampuan anak dengan sensor batasan dan pengawasan yang baik dari orangtua.

Pola Asuh MengabaikanPola asuh ini bercirikan orangtua yang tidak terlibat dalam kehidupan anak karena cenderung lalai. Urusan anak dianggap oleh orangtua sebagai bukan urusan mereka atau orang tua menganggap urusan anak tidak lebih penting dari urusan mereka.

Pola Asuh MemanjakanOrang tua cenderung menuruti semua kemauan anak mereka, dan sangat jarang membatasi perilaku anak mereka. Anak yang dihasilkan dengan pola asuh seperti ini, merupakan anak-anak yang sulit untuk mengendalikan perilaku mereka sendiri, karena terbiasa untuk dimanja.

Perkembangan emosi dapat diartikan sebagai pengalaman atau keadaan jiwa seseorang pada suatu saat yang ditandai adanya perasaan kuat dan mendalam akibat rangsangan dari dalam atau dari luar. Emosi manusia dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu :

o Emosi yang berkaitan dengan perasaan ( syaraf-syaraf jasmaniah), misalnya perasaan dingin, panas, hangat, sejuk.

o Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, dan meriang.o Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu,

saying, dan benci.

Faktor –faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi :

Faktor jasmani atau fisik Faktor keadaan anak Perubahan dalam hubungan dengan teman Perubahan dalam hubungannya dengan sekolah Perubahan atau penyesuaian dengan lingkungan baru Faktor belajar

Ciri – ciri emosiaonal remaja menurut Biehler dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 3: Orientasi PP (Fenti Utami_Resume 3)

Usia 12-15 Tahun Usia 15-18 Tahun

Cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka

“pemberontakan” remaja merupakan ekspresi dari perubahan yang universal dari masa

kanak-kanak menuju dewasa

Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri

Banyak remaja mengalami konflik dengan orang tua mereka

Kemarahan biasa terjadi Sering kali melamun, memikirkan masa depan mereka

Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan ingin selalu menang sendiri

Mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara objektif

B. ISU YANG BERKEMBANG DALAM DISKUSI

Berdasarkan diskusi yang telah dilakukan, terdapat isu yang menjadi persoalan di materi ini. Berbicara tentang perkembangan sosial, dapat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. Pola asuh yang baik dapat terlihat pada aktivitas anak di rumah dan di sekolah. Semua pola asuh bisa diterapkan dan disesuaikan dengan usia dan perilaku anak dan sesuai dengan kondisi yang terjadi. Anak yang mempunyai karakter dan mampu berinteraksi dengan baik, mencerminkan sikap keluarga terutama orangtuanya dalam karakter dan interaksinya dengan masyarakat. Tingkah laku dan perbuatan anak sama halnya mencerminkan tingkah laku dan perbuatan orang tua. Anak akan mengikuti gaya asuh orang tuanya, dengan mentaati aturan yang ditetapkan orang tua dan meniru perilaku orang tua. Emosi disebabkan beberapa faktor internal dan eksternal. Contoh eksternal, misalnya anak mendapatkan tekanan dari teman sebaya, guru, dan ditambahkan dengan anggota keluarga yang lain. Emosi terjadi karena adanya perbedaan pendapat pendapat sehingga sehingga seseorang didorong untuk berpikir dan bernalar. Emosi datang dari otak kanan, rasa sayang dan cinta berasal dari fungsi kerja otak kanan.

C. SECOND/OTHER OPINION

Perkembangan jaman menuntut manusia tidak hanya cerdas dalam intelektual namun juga berkarakter. Karakter dibentuk melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang utama dan pertama bagi anak adalah lingkungan keluarga. Dalam lingkungan keluarga, anak akan mempelajari dasar-dasar perilaku yang penting bagi kehidupannya kemudian. Karakter dipelajari anak melalui memodel para anggota keluarga yang ada di sekitar terutama orang tua. Model perilaku keluarga secara langsung maupun tidak langsung akan dipelajari dan ditiru oleh anak. Anak memodel orang tua dalam keluarga bersikap, bertutur kata, mengekspresikan harapan, tuntutan, dan kritikan satu sama lain, menanggapi dan memecahkan masalah, serta mengungkapan perasaan dan emosinya. Model perilaku yang baik akan membawa dampak baik bagi perkembangan anak demikian juga sebaiknya.

Keberhasilan pembentukan karakter pada anak ini salah satunya dipengaruhi oleh model orang tua dalam melaksanakan pola asuh. Pola asuh orang tua terbagi

Page 4: Orientasi PP (Fenti Utami_Resume 3)

menjadi tiga macam yaitu otoriter, permisif, dan otoritatif. Masing-masing pola asuh ini mempunyai dampak bagi perkembangan sosial anak.

Sumber : Lidyasari, Aprilia. 2010. Pola Asuh Otoritatif Sebagai Sarana Pembentukan Karakter Anak dalam Setting Keluarga. FIP UNY : Yogyakarta.

D. REFLEKSI

1. PENDAPAT

Menurut saya, perkembangan sosial seorang anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Walaupun telah dijelaskan terdapat beberapa faktor lain yang dapat mempengerahui perkembangan sosial anak. Keluarga merupakan faktor utama pembentuk perkembangan sosial anak. Dengan keluarga seorang anak lebih menghabiskan waktunya. Anak akan mengikuti pola asuh yang diterapkan di keluarga tersebut. Perkembangan sosial merupakan kemampuan orang dalam bersikap dan berinteraksi dengan masyarakat yang tentunya memperhatikan norma dan budaya yang berlaku di masyarakat. Perkembangan sosial anak dapat dikatakan baik, jika keluarga berhasil menerapkan pola asuh yang baik untuk anak, sehingga membentuk anak menjadi pribadi yang baik. Pondasi utama adalah keluarga, jika dalam keluarga saja anak dapat berperilaku dan berinteraksi dengan baik, maka ketika anak tersebut berada di lingkungan luar baik di sekolah ataupun masyarakat, anak tersebut dapat berinteraksi dengan baik, dan mampu menyesuaikan kondisi lingkungannya.

2. SESUATU YANG DIANGGAP BARU

Dari hasil pembahasan materi tersebut, bertambah pengetahuan saya mengenai perkembangan kepribadian, sosial dan emosi anak. Dimana keluargalah yang dominan sebagai faktor pembentuk perkembangan sosial anak. Oleh karena itu keluarga seharusnya menciptakan pola asuh yang baik untuk anak. Karena tingkah laku, dan kemampuan interaksi anak dengan masyarakat dapat dilihat dari tingkah laku dan kemampuan interaksi orang tuanya juga.

Nama : Fenti Utami

HP : 085781667542

Email : [email protected]

Jurusan / Program Studi : Manajemen Pendidikan