organisasi islam dan pebangunan di indonesia · pdf fileindonesia yang mendukung pembaruan ......

2
Sejak tahun 1970-an, Asia Foundation men- jalin kerjasama dengan organisasi- organisasi Islam guna memperbaiki tata pemerintahan lokal, meningkatkan partisi- pasi masyarakat dalam proses demokrasi, dan mengurangi kemiskinan di Indonesia. Dalam sejarah Indonesia hingga saat ini, organisasi-organisasi Islam ini merupakan bagian penting dari masyarakat sipil di Indonesia yang mendukung pembaruan demokrasi dan memperbaiki kondisi sosial- ekonomi di Indonesia. Sebagian besar mitra Asia Foundation yang berada di tingkat nasional hingga lokal adalah lembaga- lembaga di bawah payung kultur Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Oleh karena itu, program-program yang dilak- sanakan dalam rangka kerjasama ini bisa berdampak secara luas dengan tetap mem- bawa aspirasi masyarakat dan kecerdasan lokal. PEMILIHAN UMUM Pada 1998, Asia Foundation memfasilitasi terbentuknya Jaringan Pendidikan Pemilih Rakyat (JPPR). JPPR adalah satu-satunya jaringan pemilihan umum nasional yang mewakili puluhan organisasi Islam, antaragama, dan Kantor Berita Radio 68H. Banyak dari anggota JPPR berafiliasi dengan Muhammadiyah dan NU, dan ini memung- kinkan akses yang luas pada pemilih-pemilih di tingkat akar rumput. Dengan kemitraan bersama Asia Foundation, JPPR terus melakukan pendidikan pemilih dan peng- awasan pemilihan umum yang menyeluruh secara nasional. Bermula dari pemilihan umum 1999, dan dilanjutkan dengan pemi- lihan umum 2004, JPPR telah melatih dan melibatkan 350.000 tenaga sukarela pen- didikan pemilih yang berasal dari komunitas sekitar. JPPR juga menjadi aktif dalam pemilihan kepala daerah langsung (pilkada) yang berjalan sejak 2005, melibatkan lebih dari 60.000 tenaga sukarela pemantau tingkat desa. Dalam pemilihan tingkat nasional maupun lokal, pendidikan dan pemantauan yang dilakukan JPPR ini mem- bantu memastikan bahwa pilkada telah berlangsung bebas, jujur, dan adil; dan bahwa warga dapat aktif berpartisipasi dalam memperkuat demokrasi pada tingkat lokal. Dalam upaya ini, JPPR telah men- cetak dan menyebarkan lebih dari 25 juta buku, liflet, dan brosur tentang pendidikan pemilih. Di samping itu JPPR juga telah memproduksi iklan layanan masyarakat ( public service announcement ) untuk radio dan televisi, mensponsori debat kandidat, dan menyebar kuesioner yang disepakati kandidat. PEMBARUAN PENDIDIKAN Menyambut perubahan kebijakan pemerin- tah tentang pendidikan kewiraan yang telah berlangsung puluhan tahun, Asia Foundation, bekerjasama dengan Indonesian Center for Civic Education (ICCE) dan Lembaga Penelitian & Pengembangan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LP3UMY), telah merintis kurikulum pendidikan kewarganegaraan baru yang diterapkan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Universitas- Universitas Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Lebih dari 500 pengajar dari lebih dari 80 kampus telah dilatih peng- ajaran pendidikan kewarganegaraan ini melalui metode partisipatif, dan sekitar 100.000 mahasiswa telah mengikuti per- kuliahan ini setiap tahun. Program pen- didikan kewarganegaraan Asia Foundation ini selanjutnya dikembangkan di 35 univer- sitas Islam swasta, dan di 200 madrasah dan pesantren. Diinspirasikan oleh kesuksesan program ini, banyak perguruan tinggi di seluruh Indonesia telah mengadaptasi bahan perkuliahan pendidikan kewarganegaraan ini, dan mengembangkannya sejalan dengan tujuan pendidikan mereka. Di Aceh, Asia Foundation telah mendorong usaha-usaha memperbaiki kualitas pen- didikan dayah (pesantren di Aceh), ORGANISASI ISLAM DAN PEBANGUNAN DI INDONESIA INDONESIA Organisasi- organisasi Islam Indonesia aktif melakukan advokasi untuk peraturan- peraturan lokal yang berpihak pada orang miskin, dan realokasi anggaran lokal untuk mengembangkan pelayanan publik. Organisasi masyarakat Islam di Indonesia, melalui JPPR, telah melibatkan lebih dari 60.000 relawan untuk memastikan keabsahan dari lebih 400 pemilihan kepala daerah (pilkada) antara 2005-2008. Lembaga Islam Indonesia telah mengembangkan pembaruan kurikulum pendidikan kewar- ganegaraan dengan pengembangan perku- liahan kewargane- garaan yang inovatif, yang menjangkau 100.000 mahasiswa universitas setiap tahun. A partner in Indonesia since 1955

Upload: duongdiep

Post on 06-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sejak tahun 1970-an, Asia Foundation men-jalin kerjasama dengan organisasi-organisasi Islam guna memperbaiki tatapemerintahan lokal, meningkatkan partisi-pasi masyarakat dalam proses demokrasi,dan mengurangi kemiskinan di Indonesia.Dalam sejarah Indonesia hingga saat ini,organisasi-organisasi Islam ini merupakanbagian penting dari masyarakat sipil diIndonesia yang mendukung pembaruandemokrasi dan memperbaiki kondisi sosial-ekonomi di Indonesia. Sebagian besar mitraAsia Foundation yang berada di tingkatnasional hingga lokal adalah lembaga-lembaga di bawah payung kultur NahdlatulUlama (NU) dan Muhammadiyah. Olehkarena itu, program-program yang dilak-sanakan dalam rangka kerjasama ini bisaberdampak secara luas dengan tetap mem-bawa aspirasi masyarakat dan kecerdasanlokal.

PEMILIHAN UMUM

Pada 1998, Asia Foundation memfasilitasiterbentuknya Jaringan Pendidikan PemilihRakyat (JPPR). JPPR adalah satu-satunyajaringan pemilihan umum nasional yangmewakili puluhan organisasi Islam,antaragama, dan Kantor Berita Radio 68H.Banyak dari anggota JPPR berafiliasi denganMuhammadiyah dan NU, dan ini memung-kinkan akses yang luas pada pemilih-pemilihdi tingkat akar rumput. Dengan kemitraanbersama Asia Foundation, JPPR terusmelakukan pendidikan pemilih dan peng-awasan pemilihan umum yang menyeluruhsecara nasional. Bermula dari pemilihanumum 1999, dan dilanjutkan dengan pemi-lihan umum 2004, JPPR telah melatih danmelibatkan 350.000 tenaga sukarela pen-didikan pemilih yang berasal dari komunitassekitar. JPPR juga menjadi aktif dalampemilihan kepala daerah langsung (pilkada)yang berjalan sejak 2005, melibatkan lebihdari 60.000 tenaga sukarela pemantautingkat desa. Dalam pemilihan tingkatnasional maupun lokal, pendidikan dan

pemantauan yang dilakukan JPPR ini mem-bantu memastikan bahwa pilkada telahberlangsung bebas, jujur, dan adil; danbahwa warga dapat aktif berpartisipasidalam memperkuat demokrasi pada tingkatlokal. Dalam upaya ini, JPPR telah men-cetak dan menyebarkan lebih dari 25 jutabuku, liflet, dan brosur tentang pendidikanpemilih. Di samping itu JPPR juga telahmemproduksi iklan layanan masyarakat(public service announcement) untuk radiodan televisi, mensponsori debat kandidat,dan menyebar kuesioner yang disepakati kandidat.

PEMBARUAN PENDIDIKAN

Menyambut perubahan kebijakan pemerin-tah tentang pendidikan kewiraan yang telahberlangsung puluhan tahun, AsiaFoundation, bekerjasama dengan IndonesianCenter for Civic Education (ICCE) danLembaga Penelitian & PengembanganPendidikan Universitas MuhammadiyahYogyakarta (LP3UMY), telah merintiskurikulum pendidikan kewarganegaraanbaru yang diterapkan di Institut AgamaIslam Negeri (IAIN) dan Universitas-Universitas Muhammadiyah di seluruhIndonesia. Lebih dari 500 pengajar darilebih dari 80 kampus telah dilatih peng-ajaran pendidikan kewarganegaraan inimelalui metode partisipatif, dan sekitar100.000 mahasiswa telah mengikuti per-kuliahan ini setiap tahun. Program pen-didikan kewarganegaraan Asia Foundationini selanjutnya dikembangkan di 35 univer-sitas Islam swasta, dan di 200 madrasah danpesantren. Diinspirasikan oleh kesuksesanprogram ini, banyak perguruan tinggi diseluruh Indonesia telah mengadaptasi bahanperkuliahan pendidikan kewarganegaraanini, dan mengembangkannya sejalan dengantujuan pendidikan mereka.

Di Aceh, Asia Foundation telah mendorongusaha-usaha memperbaiki kualitas pen-didikan dayah (pesantren di Aceh),

ORGANISASI ISLAM DANPEBANGUNAN DI INDONESIA

I N D O N E S I A

Organisasi-

organisasi Islam

Indonesia aktif

melakukan advokasi

untuk peraturan-

peraturan lokal yang

berpihak pada orang

miskin, dan

realokasi anggaran

lokal untuk

mengembangkan

pelayanan publik.

Organisasi masyarakat

Islam di Indonesia,

melalui JPPR, telah

melibatkan lebih dari

60.000 relawan untuk

memastikan

keabsahan dari lebih

400 pemilihan kepala

daerah (pilkada)

antara 2005-2008.

Lembaga Islam

Indonesia telah

mengembangkan

pembaruan kurikulum

pendidikan kewar-

ganegaraan dengan

pengembangan perku-

liahan kewargane-

garaan yang inovatif,

yang menjangkau

100.000 mahasiswa

universitas setiap

tahun.

A partner in Indonesia since 1955

PO BOX 6793 JKSRBJAKARTA 12067INDONESIAPhone (62-21) 72788424Fax (62-21) [email protected]

The Asia Foundation

adalah sebuah lembaga

swasta, nirlaba, non-

pemerintah, yang

berkomitmen untuk

mewujudkan kawasan

Asia Pasifik yang damai,

makmur, adil, dan

terbuka. The Asia

Foundation mendukung

program-program di Asia

yang membantu

meningkatkan tata

pemerintahan dan hukum,

pembangunan dan

reformasi ekonomi,

pemberdayaan perempuan,

dan hubungan

internasional. Dalam

pengalamannya selama 50

tahun di Asia, The Asia

Foundation menjalin kerja

sama dengan mitra-mitra

pemerintah maupun

swasta untuk mendukung

kepemimpinan dan

pengembangan

kelembagaan, pertukaran,

serta penelitian kebijakan.

dengan membangun 23 laboratorium kom-puter dan 30 perpustakaan. Dayah-dayahini memiliki sekitar 20.000 siswa.

Asia Foundation juga berkarya dalam mem-perbaiki keterampilan hidup (life skills)untuk anak remaja tingkat SMP, sebagaibagian dari program Pendidikan Dasar YangTerdesentralisasi (DBE3) USAID.

KONSOLIDASI DEMOKRASI DAN

MASYARAKAT SIPIL

Masyarakat sipil Islam di Indonesia sejakjaman kolonial hingga kini adalah pemerankunci dalam pembaruan demokrasi diIndonesia. Mereka berada di garis depanperjuangan dalam isu-isu seperti hak asasimanusia, pemilihan umum yang bebas,jujur dan adil, toleransi untuk keaneka-ragaman, dan pengembangan ruang publikyang terbuka dan bebas. Sejak 1970-an,Asia Foundation telah mendukung usahaorganisasi masyarakat sipil Islam ini dalammemperkuat prinsip-prinsip dan praktikdemokrasi oleh negara maupun masyarakat.Program seperti kursus hak asasi manusiadan keadilan gender yang dilakukan olehPerhimpunan LKiS (Lembaga Kajian Islamdan Sosial), atau program kursus dan training sejenis yang berbasiskan pesantren,telah membuktikan keberhasilan organisasiIslam ini dalam membantu wargamasyarakat memahami hak-hak dan tanggungjawab mereka dalam sebuah negarademokratis. Program lain yang dikembang-kan antara lain mediasi dan penyelesaiankonflik melalui kerjasama antar organisasikeagamaan dan polisi; dan keterlibatankelompok-kelompok agama dalam men-cegah perdagangan manusia (human trafficking).

PENGENTASAN KEMISKINAN

MELALUI GOOD GOVERNANCE

Pembaruan demokrasi yang mencapai hasilyang cukup baik pada era paska-Suhartobelum diikuti tata laksana pemerintahanlokal. Setengah dari penduduk Indonesiahidup di bawah garis kemiskinan, dankurang mempunyai akses pada pelayanandasar, seperti kesehatan dan pendidikan.Kondisi seperti ini tidak hanya memangkashak-hak rakyat, tetapi juga merusak legiti-

masi sistem demokrasi yang menjanjikanpemenuhan kebutuhan dasar warga. Sejak2005, Asia Foundation telah menjembatanikerjasama antara organisasi yang berpeng-alaman di bidang anggaran denganorgaisasi-organisasi Islam dalam membaguntata pemerintahan yang baik dan melakukanadvokasi anggaran pro-rakyat miskin ditingkat lokal. Kerjasama inilah yang men-jadi kunci keberhasilan dan kesinambunganupaya advokasi tersebut. Mitra-mitra AsiaFoundation telah mendirikan forum warga,dewan peduli anggaran tingkat propinsi,dan mekanisme yang secara langsungberhasil mengubah kebijakan anggaran ditingkat kabupaten/kota hingga lebih ber-pihak pada orang miskin.

MENINGKATKAN KESADARAN

GENDER DI PENGADILAN AGAMA

Pengadilan agama memegang peran pentingdalam masyarakat Indonesia sebagai pene-gak hukum keluarga Islam dan memutuskanperkara terkait dengan hak-hak perempuandan kesetaraan gender. Asia Foundationbekerjasama dengan PSW Universitas IslamNegeri Yogyakarta, Putroe Kandee,Pengadilan Agama dan Departemen Agamamelatih hakim dan staf pengadilan agamatentang kesetaraan gender dalam hukumIslam. Lebih dari 400 hakim dan staf peng-adilan agama di Banjarmasin, Padang,Palembang dan Aceh telah mendapat pe-latihan. Mereka mempelajari cara meng-integrasikan perspektif gender dalam pe-kerjaan sebagai pemutus perkara hukumyang berdampak pada perempuan maupunsebagai penanggung jawab program per-sipan pernikahan dan penasehat pasangansuami-istri. Melalui program ini, perem-puan mendapat akses yang lebih luas untukmemperoleh keadilan dalam hukum keluarga.

Untuk informasi lebih lanjut tentang programpembangunan The Asia Foundation yangmelibatkan kerjasama dengan organisasi-organisasi Islam, silakan hubungi JohnBrownlee ([email protected]).

08/07Program pembangunan The Asia Fondation bekerjasama dengan organisasi-organisasi Islam didukung oleh lembaga-lembaga bilateral dan agensi dariAustralia, Denmark, Inggris, dan Amerika Serikat.