organ limfoid dan peran dalam sistem imun

8
ORGAN LIMFOID DAN PERAN DALAM SISTEM IMUN ORGAN LIMFOID DAN PERAN DALAM SISTEM IMUN Sistem imun tubuh adalah suatu organ komplek yang memproduksi sel-sel khusus yang dibedakan dengan sistem peredaran darah dari sel darah merah (eritrosit), tetapi bekerja sama dalam melawan infeksi penyakit ataupun masuknya benda asing kedalam tubuh (sebagai antigen). Semua sel imun mempunyai bentuk dan jenis sangat bervariasi dan bersirkulasi dalam sistem imun dan diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sedangkan kelenjar limfe adalah kelenjar yang dihubungkan satu sama lain oleh saluran limfe yang merupakan titik pertemuan dari sel-sel sistem imun yang mempertahankan diri dari benda asing yang masuk kedalam tubuh. Limpa adalah organ yang penting tempat dimana sel imun berkonfrontasi dengan mikroba asing, sedangkan kantung-kantung organ limfoid yang terletak diseluruh bagian tubuh seperti: sumsum tulang, thimus, tonsil, adenoid dan apendik adalah juga merupakan jaringan limfoid. Sistem imun aktif jika ada bahan asing (antigen) beredar di dalam tubuh setelah masuk dinding sel. Hal ini terjadi disebabkan pertahanan pertama tubuh tidak mampu menetralisir agen infeksi sehingga agen infeksi tersebut masuk dan beredar melalui peredaran darah keseluruh tubuh. Pertahanan pertama yang bertanggung jawab terhadap serangan agen infeksi adalah sel imun non spesifik (innate immunity) seperti sel monosit, makrofag, neutrofil, basofil, polimorfonuklear, sel dendrit,

Upload: andika

Post on 16-Jan-2016

42 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Organ Limfoid Dan Peran Dalam Sistem Imun

TRANSCRIPT

Page 1: Organ Limfoid Dan Peran Dalam Sistem Imun

ORGAN LIMFOID DAN PERAN DALAM SISTEM IMUN

ORGAN LIMFOID DAN PERAN DALAM SISTEM IMUN

Sistem imun tubuh adalah suatu organ komplek yang memproduksi

sel-sel khusus yang dibedakan dengan sistem peredaran darah dari sel

darah merah (eritrosit), tetapi bekerja sama dalam melawan infeksi

penyakit ataupun masuknya benda asing kedalam tubuh (sebagai

antigen). Semua sel imun mempunyai bentuk dan jenis sangat bervariasi

dan bersirkulasi dalam sistem imun dan diproduksi oleh sumsum tulang

(bone marrow). Sedangkan kelenjar limfe adalah kelenjar yang

dihubungkan satu sama lain oleh saluran limfe yang merupakan titik

pertemuan dari sel-sel sistem imun yang mempertahankan diri dari benda

asing yang masuk kedalam tubuh. Limpa adalah organ yang penting

tempat dimana sel imun berkonfrontasi dengan mikroba asing, sedangkan

kantung-kantung organ limfoid yang terletak diseluruh bagian tubuh

seperti: sumsum tulang, thimus, tonsil, adenoid dan apendik adalah juga

merupakan jaringan limfoid.

Sistem imun aktif jika ada bahan asing (antigen) beredar di dalam

tubuh setelah masuk dinding sel. Hal ini terjadi disebabkan pertahanan

pertama tubuh tidak mampu menetralisir agen infeksi sehingga agen

infeksi tersebut masuk dan beredar melalui peredaran darah keseluruh

tubuh. Pertahanan pertama yang bertanggung jawab terhadap serangan

agen infeksi adalah sel imun non spesifik (innate immunity) seperti sel

monosit, makrofag, neutrofil, basofil, polimorfonuklear, sel dendrit, sel

langerhan dan sel mast. Jika sel-sel tersebut tidak mampu menetralisir 

agen infeksi maka selanjutnya terjadilah penginfeksian dan kemudian

sistem pertahanan kedua muncul yang dikenal adaptive immune

responses. Pertahanan kedua aktif setelah terjadi komunikasi diantara sel

imun yang didahului adanya sekresi sitokin dan ekspresi peptida antigen

ke permukaan sel imun nonspesifik yang dikenal dengan antigen

precenting cells (APC) dan selanjutnya akan mengaktifkan sel B dan sel T.

Page 2: Organ Limfoid Dan Peran Dalam Sistem Imun

ORGAN LIMFOID

Organ-organ limfoid berperan sebagai tempat hidup sel fagositik.

Organ-organ limfoid terdiri atas limpa, nodus limfa, sumsum tulang, timus,

dan tonsil. Berdasarkan fungsinya organ limfoid dibagikan atas:

1.      Organ Limfoid Primer 

Organ yang terlibat dalam sintesis/ produksi sel imun, yaitu kelenjar

timus dan susmsum tulang. Jaringan limfoid primer berfungsi sebagai

tempat diferensiasi limfosit yang berasal dari jaringan myeloid. Terdapat

dua jaringan limfoid primer , yaitu kelenjar thymus yang merupakan

diferensiasi limfosit T dan sumsum tulang yang merupakan diferensiasi

limfosit B. Pada aves, limfosit B berdiferensiasi dalam bursa fabricius.

Jaringan limfoid primer mengandung banyak sel-sel limfoid diantara

sedikit sel makrofag dalam anyaman sel stelat yang berfungsi sebagai

stroma dan jarang ditemukan serabut retikuler.

Gambar 1. Organ Limfoid Primer

Thymus

            Thymus merupakan organ yang terletak dalam mediastinum di

depan pembuluh-pembuluh darah besar yang meninggalkan jantung,

yang termasuk dalam organ limfoid primer. Thymus merupakan satu-

satunya organ limfoid primer pada mamalia yang tampak dan merupakan

jaringan limfoid pertama pada embrio sesudah mendapat sel induk dari

saccus vitellinus. Limfosit yang terbentuk mengalami proliferasi tetapi

sebagian akan mengalami kematian, yang hidup akan masuk ke dalam

peredaran darah sampai ke organ limfoid sekunder dan mengalami

diferensiasi menjadi limfosit T. Limfosit ini akan mampu mengadakan

reaksi imunologis humoral. Thymus mengalami involusi secara fisiologis

Page 3: Organ Limfoid Dan Peran Dalam Sistem Imun

dengan perlahan-lahan. Cortex menipis, produksi limfosit menurun

sedang parenkim mengkerut diganti oleh jaringan lemak yang berasal dari

jaringan pengikat interlobuler.

Sumsum Tulang

Terdapat pada sternum, vertebra, tulang iliaka, dan tulang iga. Sel

stem hematopoetik akan membentuk sel-sel darah. Proliferasi dan

diferensiasi dirangsang sitokin. Terdapat juga sel lemak, fibroblas dan sel

plasma. Sel stem hematopoetik akan menjadi progenitor limfoid yang

kemudian mejadi prolimfosit B dan menjadi prelimfosit B yang

selanjutnyamenjadi limfosit B dengan imunoglobulin D dan imunoglobulin

M (B Cell Receptor) yang kemudian mengalami seleksi negatif sehingga

menjadi sel B naive yang kemudiankeluar dan mengikuti aliran darah

menuju ke organ limfoid sekunder. Sel stemhematopoetik menjadi

progenitor limfoid juga berubah menjadi prolimfosit T danselanjutnya

menjadi prelimfosit T yang akhirnya menuju timus.

2.      Organ Limfoid Sekunder 

Organ yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses-proses

reaksi imun. Misalnya : ,  MALT (Mucosa Assosiated Lymphoid Tissue)

Jaringan limfoid sekunder berfungsi sebagai tempat menampung sel-

sel limfosit yang telah mengalami diferensiasi dalam jaringan sentral

menjadi sel-sel yang imunokompeten yang berfungsi sebagai komponen

imunitas tubuh. Dalam jaringan limfoid sekunder, sebagai stroma terdapat

sel retikuler yang berasal dari mesenkim dengan banyak serabut-serabut

retikuler. Jaringan limfoid yang terdapat dalam tubuh sebagian besar

tergolong dalam jaringan ini, contohnya limfa, tonsil, limfonodus.

Limfa

Lien merupakan organ limfoid yang terletak di cavum abdominal di

sebelah kiri atas di bawah diafragma dan sebagian besar dibungkus oleh

peritoneum. Lien merupakan organ penyaring yang kompleks yaitu

dengan membersihkan darah terhadap bahan-bahan asing dan sel-sel

Page 4: Organ Limfoid Dan Peran Dalam Sistem Imun

mati disamping sebagai pertahanan imunologis terhadap antigen. Lien

berfungsi pula untuk degradasi hemoglobin, metabolisme Fe, tempat

persediaan trombosit, dan tempat limfosit T dan B. Pada beberapa

binatang, lien berfungsi pula untuk pembentukan eritrosit, granulosit dan

trombosit.

Tonsil

Tonsil disebut juga amandel. Tonsil terletak di bagian kiri dan kanan

pangkal tenggorokan. Tonsil mensekresikan kelenjar yang banyak

mengandung limfosit, sehingga tonsil dapat berfungsi untuk membunuh

bibit penyakit dan melawan infeksi pada saluran pernapasan bagian atas

dan faring. Lubang penghubung antara cavum oris dan pharynx disebut

faucia. Di daerah ini membran mukosa tractus digestivus banyak

mengandung kumpulan jaringan limfoid dan terdapat infiltrasi kecil-kecil

diseluruh bagian di daerah tersebut. Selain itu diyemukan juga organ

limfoid dengan batas-batas nyata.

Limfonodus

Nodus limfa terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil yang disebut

nodulus. Nodulus terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil lagi yang

disebut sinus. Di dalam sinus terdapat limfosit dan makrofag. Fungsi

nodus limfa adalah untuk menyaring mikroorganisme yang ada di dalam

limfa. Nodus lymphaticus merupakan organ kecil yang terletak berderet-

deret sepanjang pembuluh limfe. Jaringan parenkimnya merupakan

kumpulan yang mampu mengenal antigen yang masuk dan memberi

reaksi imunologis secara spesifik. Organ ini berbentuk seperti ginjal atau

oval dengan ukuran 1-2,5 mm. Bagian yang melekuk ke dalam disebut

hillus, yang merupakan tempat keluar masuknya pembuluh darah.

Pembuluh limfe aferen masuk melalui permukaan konveks dan pembuluh

limfe eferen keluar melalui hillus. Nodus lymphaticus tersebar pada

ekstrimitas, leher, ruang retroperitoneal di pelvis dan abdomen dan

daerah mediastinum.

Jaringan Limfoid Mukosal (MALT)

Page 5: Organ Limfoid Dan Peran Dalam Sistem Imun

Terletak di tunika mukosa terutama lamina propria, traktus

digestivus, respiratorius dangenitourinarius. Terdiri dari sel T terutama

CD8, sel B dan APC. Pada traktus digestivusterdiri dari limfosit difus,

limfonoduli soliter dan berkelompok (tonsila, plaque Peyeri). Sedangkan

pada traktus respiratorius dan genitourinarius terdiri dari limfosit

difus,limfonoduli soliter. Sistem imun mukosa pada jaringan limfoid

mukosa merupakankomponen terbesar sistem limfoid melebihi lien dan

limfonodus

MEKANISME SISTEM IMUN

Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme yang

melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan

mengidentifikasi dan membunuh patogen serta seltumor. Sistem ini

mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar yang luas, organisme

akan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus sampaicacing parasit,

serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari

sel organisme yang sehat dan jaringan agar tetap dapat berfungsi seperti

biasa. Deteksi sistem ini sulit karena adaptasi patogen dan memiliki cara

baru agar dapat menginfeksi organisme. organisme uniselular seperti

bakteridimusnahkan oleh sistem enzim yang melindungi terhadap infeksi

virus. Mekanisme imun lainnya yang berevolusi pada eukariota kuno dan

tetap pada keturunan modern,  seperti tanaman, ikan, reptil dan

serangga.

Mekanisme tersebut termasuk peptida antimikrobial yang  disebut

defensin, fagositosis, dan sistem komplemen. Mekanisme yang lebih

berpengalaman berkembang secara relatif baru-baru ini, dengan adanya

evolusi vertebrata. Imunitas vertebrata seperti manusia berisi banyak

jenis protein, sel, organ tubuh dan jaringan yang berinteraksi pada

jaringan yang rumit dan dinamin. Sebagai bagian dari respon imun yang

lebih kompleks ini, sistem vertebrata mengadaptasi untuk mengakui

patogen khusus secara lebih efektif. Proses adaptasi membuat memori

imunologis dan membuat perlindungan yang lebih efektif selama

Page 6: Organ Limfoid Dan Peran Dalam Sistem Imun

pertemuan di masa depan dengan patogen tersebut. Proses imunitas

yang diterima adalah basis dari vaksinasi.

Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya untuk melindungi tubuh

juga berkurang, membuat patogen, termasuk virus yang menyebabkan

penyakit. Penyakit defisiensi imun muncul ketika sistem imun kurang aktif

daripada biasanya, menyebabkan munculnya infeksi. Defisiensi imun

merupakan penyebab dari penyakit genetik, seperti severe combined

immunodeficiency, atau diproduksi oleh farmaseutikal atau infeksi, seperti

sindrom defisiensi imun dapatan (AIDS) yang disebabkan oleh retrovirus

HIV. Penyakit autoimun menyebabkan sistem imun yang hiperaktif

menyerang jaringan normal seperti jaringan tersebut merupakan benda

asing. Penyakit autoimun yang umum termasuk rheumatoid arthritis,

diabetes melitus tipe 1 dan lupus erythematosus. Peran penting imunologi

tersebut pada kesehatan dan penyakit adalah bagian dari penelitian.

PERAN SEL IMUN

Di dalam tubuh kita terdapat mekanisme perlindungan yang dinamakan

sistem imun. Ia dirancang untukmempertahankan tubuh kita terhadap

jutaan bakteri, mikroba, virus, racun dan parasit yang setiap saat

menyerang tubuh kita. Sistem imun terdiri dari ratusan mekanisme dan

proses yang berbeda yang semuanya siap bertindak begitu tubuh kita

diserang oleh berbagai bibit penyakit seperti virus, bakteri, mikroba,

parasit dan polutan. Sebagai contoh adalah cytokines yang mengarahkan

sel-sel imun ke tempat infeksi, untuk melakukan proses penyembuhan.