optimasi
DESCRIPTION
optimasi dalam teknik industriTRANSCRIPT
1
MODUL 2TEKNIK-TEKNIK OPTIMISASI DAN PERANGKAT-
PERANGKAT MANAJEMEN BARU
Tujuan perkuliahan tatap muka ke 2 ini adalah:
1. Agar mahasiswa mengetahui teknik-teknik optimisasi (diferensial) dan perangkat
manajemen baru
2. Agar mahasiswa bisa mengerti dan bisa menggunakan diferensial untuk
optimisasi
Pendahuluan
Hubungan ekonomi dapat digambarkan dalam bentuk persamaan, tabel, atau
grafik. Bila hubungannya sederhana grafik dan atau tabel sudah mencukupi, tapi jika
hubungannya rumit maka menggunakan persamaan sangat diperlukan. Hubungan dengan
menggunakan persamaan juga diperluk an untuk menentukan solusi optimal dari suatu
masalah.
Penerimaan.
Adalah : TR = P x Q
Contoh, hubungan antara penerimaan penjualan dengan kuantitas penjualan
dapat dijelaskan dengan persamaan:
TR = 100Q -10Q2
Hubungan sederhana itu dapat dibuatkan tabel dan grafiknya.
Biaya total, rata-rata, dan marjinal
Q (Unit) TC (Rp) AC (Rp) MC (Rp)0 201 1402 160
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul ArifinEKONOMI MANAJERIAL
2
3 1804 2405 480
Tugas:
1. Lengkapi tabel di atas
2. Buatkan Kurvanya.
Hubungan kurva TC dan MC
Kurva MC adalah derivasi dari kurva TC
Hubungan kurva AC dan MC
Jika: AC < MC
AC > MC
AC = MC
Analisis Optimasi
Laba maksimum tercapai ketika MC = MR
Diferensial Kalkulus
Kaedah-kaedah diferensiasi
1. Aturan Fungsi konstanta
Y = a dY/dX = 0
2.Aturan fungsi pangkat
Y = aXn dY/dX = n.a. Xn-1
3. Aturan penjumlahan dan pengurangan
Y = U ± V
4. Aturan perkalian (product rule)
Y = U. V dY/dX = U dV/dX + V dU/dX
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul ArifinEKONOMI MANAJERIAL
3
5. Aturan pembagian (Quotient rule)
6. Aturan untuk fungsi dari fungsi (Aturan rantai/chain rule)
Bila Y = f(U) dan U = g(X), maka turunan dari Y terhadap X adalah sama dengan
turunan Y terhadap U dikali dengan turunan U terhadap X, atau:
Y = f (U) dimana: U = g (X)
Contoh:1. Y = 5 dY/dX = 0
2. Y = 2X3 dY/dX = 6X2
3. Y = 2X4 + 5X2
Dimana: U = 2X4 dan V = 5X2
dY/dX = 8X3 + 10X
4. Y = 2X2 (3-2X)
Dimana: U = 2X2 dan V = 3-2X
dY/dX = 2X2 (dV/dX) + (3-2x) (dU/dX)
dY/dX = 2X2 (-2) + (3-2X) (4X)
dY/dX = -4X2 + 12X - 8 X2
dY/dX = 12X - 12 X2
5. Y =
Dimana: V = 3 – 2X U = 2X
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul ArifinEKONOMI MANAJERIAL
4
=
=
=
=
6. Y = U3 + 10 dan U = 2X2
Dimana:
dan
= (3U2) 4X
Subs : U = 2X2
= 3 (2X2)2 (4X)
= 3 (4X4) 4X = 48X5
Contoh lain:
Y = (3X2 + 10)3
Dimana U = 3X2 + 10 dan Y = U3
dan = 6X
= (3U2) x 6X
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul ArifinEKONOMI MANAJERIAL
5
= 3(3X2 + 10)2 (6X)
= 3(9X4 + 60X2 + 100) (6X)
= 162X5 + 1080X3 + 1800X
= 2X (81X4 + 540X2 + 900)
Maksimisasi Tanpa Kendala
Katakanlah suatu aktivitas (X) menghasilkan manfaat penerimaan, R sehingga R
= R(X) dan aktivitas tersebut memerlukan biaya, C, sehingga C = C(X). Katakanlah
bahwa tujuan kita ingin memaksimasi manfaat bersih, NR, yang didefinisikan sebagai
perbedaan antara manfaat dan biaya, maka NR = NB(X) = R(X) – C(X)
Berdasarkan dalil Kalkulus, NB maksimum dapat dicapai dengan cara menderivasi
persamaan NR terhadap kegiatan X dan samakan turunan pertama hasil derivasi dengan
nol. Ini merupakan syarat esensial maksimisasi. Hasil derivasi tersebut adalah :
Maka manfaat maksimum tercapai ketika Karena adalah
penerimaan marjinal dan adalah biaya marjinal maka manfaat bersih maksimum
tercapai ketika manfaat marjinal sama dengan biaya marjinal.
Contoh Soal 1.
Suatu kegiatan menghasilkan penerimaan total yang digambarkan dengan fungsi
B = 50A – 0,0125 A2, dan mengeluarkan biaya total yang digambarkan dengan fungsi C
= 40A + 0,0125 A2, dimana A adalah aktivitas penerimaan bersih akan maksimal bila
penerimaan marjinal sama dengan biaya marjinal.
B = 50A – 0,0125 A2
= 50 – 0,025 A
C = 40 A + 0,0125 A2
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul ArifinEKONOMI MANAJERIAL
6
Samakan dengan , dan selesaikan terhadap A, maka :
50 – 0,025 A = 40 + 0,025 A
0,05 A = 10, maka A = 200. Hasil ini disubstitusikan kepada persamaan B dan C
untuk mencari penerimaan dan biaya total. Hasilnya B =50 (200) – 0,0125 (2000)2 =
9.500 dan C = 40 (200) + 0,0125 (200)2 = 8500, maka penerimaan bersih = 1.000.
Maksimisasi Fungsi Berkendala
Maksimisasi fungsi berkendala yaitu memaksimumkan suatu persamaan dengan
adanya persamaan lain sebagai kendala. Persamaan yang akan dimaksimumkan adalah
fungsi tujuan dan sebagai kendalanya adalah fungsi atau persamaan terkendala. Kedua
persamaan ini kemudian digabungkan dalam persamaan Lagrange untuk kemudian dicari
solusinya.
Jika kita nyatakan bahwa suatu manfaat B, ditentukan oleh n kegiatan X, X = X1,
X2, …., Xn.
B = B (X1, X2, …., Xn).
Turunan pertama parsial dari fungsi manfaat total ini adalah (i = 1,2,...n)
yang tidak lain merupakan manfaat marjinal (MB) setiap kegiatan X. Kendala dari setiap
aktivitas dapat dinotasikan dengan :
P1X1 + P2X2 + ……+ PnXn = M
Dimana P1, P2, …., Pn adalah harga (biaya) setiap kegiatan dan M adalah jumlah dana
total yang dapat dialokasikan ke setiap kombinasi aktivitas. Untuk mendapatkan tingkat
aktivitas optimal dari X1, X2, ….., Xn maka fungsi Lograngian berikut harus
dimaksimumkan :
L = B (X1, X2, …., Xn) + (M – P1X1 – P2X2 - ….., - PnXn)
Syarat esensial (keharusan) untuk memaksimumkan yaitu turunan pertama parsial untuk
semua variabel harus sama dengan nol.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul ArifinEKONOMI MANAJERIAL
7
= P1X1 + P2X2 + ….. + PnXn – M = 0
Menata kembali persamaan-persamaan ini maka syarat esensial untuk mencapai aktivitas
maksimum adalah :
Karena semua persamaan ini sama dengan 1 maka :
Selain syarat esensial ini, syarat lain yang harus dipenuhi juga yaitu
Contoh Soal 2 :
Andaikan kepuasan total seorang konsumen dari konsumsi barang X dan Y
digambarkan dengan fungsi : 4 = X3Y2. Jika dana belanja konsumen ini adalah Rp.
11.000 dan harga X dan Y masing-masing Rp. 150 dan Rp.200 per unit. Hitunglah berapa
unit X dan Y seharusnya dibeli agar kepuasannya maksimum. Tentukan lebih dahulu
fungsi tujuan, fungsi kendala, dan fungsi Lagrengiannya.
Jawab :
Fungsi Tujuan : U = X3Y2
Fungsi kendala = 11.000 = 150 X + 200 Y
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul ArifinEKONOMI MANAJERIAL
8
Fungsi Lagrengian = L = X3Y2 + (11.000 – 150 X – 200 Y)
= 3 U. X-1 – 150 = 0, maka = U.X-1, selanjutnya disebut (i)
= 2 U. Y-1 – 200 = 0, maka = U.Y-1, selanjutnya disebut (ii)
= 11.000 – 150 X – 200 Y = 0, selanjutnya disebut (iii)
Samakan (i) dan (ii) maka X = 2Y. selanjutnya disubstitusikan hasilnya ke (iii) maka :
150 X + 200 Y = 11.000
150 X + 100 X = 11.000
250X = 11.000, dan X = 44, dan oleh karena itu Y = 22.
Jadi untuk mencapai kepuasan maksimum, konsumen harus membeli dan mengkonsumsi
masing-masing 44 unit barang X dan 22 unit barang Y.
Minimisasi Fungsi Berkendala
Katakanlah, suatu perusahaan ingin meminimumkan biaya produksi yang
merupakan jumlah dari total pengeluaran n aktivitas X1, X2, …., Xn, sehingga biaya
produksi tersebut digambarkan dengan fungsi :
C = P1X1 + P2X2 + …. + PnXn
Harga atau biaya setiap adalah turunan pertama parsial fungsi biaya terhadap kegiatan K,
atau = Pi (i = 1,2, …., n)
Kendala mensyarakatkan bahwa semua aktivitas ini harus menghasilkan suatu tingkat
manfaat tertentu. Bo. Jadi Bo yang merupakan manfaat total kegiatan X adalah juga
ditentukan oleh X :
Bo = B (X1, X2, …., Xn).
Untuk mencapai tingkat kegiatan X yang meminimumkan biaya C maka fungsi
Lagrengian berikut harus diminimumkan :
L = P1X1 + P2X2 + ….., Pn Xn + [Bo – B (X1, X2, …, Xn.)]
Syarat esensial untuk minimisasi biaya ini adalah sebagai berikut :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul ArifinEKONOMI MANAJERIAL
9
P1 -
= Bo – B (X1, X2, …., Xn) = 0
Menata kembali persamaan-persamaan ini maka dapat dikemukakan bahwa :
P1 =
P2 =
Pn =
Karena semua persamaan ini sama dengan , maka itu berarti bahwa syarat esensial
untuk mencapai biaya minimum yaitu pada saat :
Syarat lain yaitu bahwa . Perhatikan bahwa syarat minimisasi ini sama dengan
syarat maksimisasi.
Contoh Soal 3 :
Perusahaan ingin meminimalkan biaya produksinya yang ditunjukkan dengan
persamaan TC = 3X2 + 6Y2 – XY, dimana X dan Y masing-masing jenis produk 1 dan
produk 2. kendalanya yaitu perusahaan ingin supaya produksi total X dan Y harus
berjumlah 20 unit, atau dalam persamaan matematika disebutkan dengan X dan Y = 20.
penyelesaian persoalan ini adalah sebagai berikut :
Fungsi Tujuan : 3X2 + 6Y2 – XY
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul ArifinEKONOMI MANAJERIAL
10
Fungsi Kendala : X + Y = 20
Fungsi Lagrange ini kemudian diminimisasi sebagai berikut :
= 6X – Y - = 0, maka = 6X – Y, selanjutnya disebut (i)
= 12Y – X - = 0, maka = 12Y – X1, selanjutnya disebut (ii)
= 20 – X – Y = 0, maka X + Y = 20, selanjutnya disebut (iii)
Dari (i) dan (ii), maka :
6X – Y = 12Y – X, selanjutnya ditata menjadi :
7X = 13Y, atau X = Y, masukan hasil ini ke (iii), maka : 20 = X + Y.
20 = Y + Y, (bila dikalikan dengan 7, maka)
140 = 13Y + 7 Y, atau 20Y = 140, maka Y = 7, dan sebab itu X = 13.
Kesimpulan yaitu supaya biaya minimum dan produksi X dan Y mencapai 20 unit maka
produksi X = 13 dan Y = 7.
Selanjutnya, tentang =
= 6 X – Y
= 6 (13) – 7
= 71 adalah biaya marjinal produksi X dan Y. Interpretasinya yaitu bila
penambahan satu unit X atau Y membawa penambahan pendapatan sebesar lebih dari 71
unit harga, maka penambahan produksi tersebut tidak direkomendasikan. Sebaliknya bila
lebih dari 71 unit harga maka penambahan produksi tersebut direkomendasikan.
Contoh Soal 4 :
Bila fungsi produksi barang Q, dirumuskan dengan Q = K5/8 L3/8 dimana K adalah
input kapital (modal) dan L adalah tenaga kerja. Bila K = Rp. 5 dan L = Rp. 3 per unit,
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul ArifinEKONOMI MANAJERIAL
11
sedangkan produsen ingin menghasilkan 10 unit output. Carilah berapa masing-masing
unit input yang digunakan. Sebelumnya tentukan fungsi tujuan dan fungsi kendala serta
fungsi Lagrengian-nya.
Jawab :
Fungsi tujuan = 5K + 3L
Fungsi kendala = 10 = K5/8 L3/8
Fungsi Lagrengian (G) :
G = 5J + 3K + (10 – K5/8 L3/8)
selanjutnya disebut (i)
, selanjutnya disebut (ii)
K5/8 L3/8 = 0, selanjutnya disebut (iii)
Dari (i) dan (ii), maka dapat dipecahkan bahwa K = L. Substitusi ke (iii) maka diperoleh
bahwa K = L = 10. Maka input K dan L yang digunakan masing-masing adalah 10 unit
untuk mencapai produksi Q sebesar 10 unit.
Konsep Total, Marjinal, dan Rata-rata
Dalam ekonomi manajerial, dua variabel yang sering diukur secara total,
marginal, dan rata-rata adalah biaya dan produksi. Berdasarkan atas biaya dan produksi
serta setelah dipertimbangkan faktor harga maka dapat dihitung penerimaan (revenue)
serta pendapatan atau laba (profit).
Biaya
Biaya total (total assets) adalah keseluruhan biaya yang terdiri dari biaya tetap
dan biaya variabel yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu output tertentu. Biaya total
(TC = Total Cost) biasanya merupakan fungsi dari output yang dihasilkan. Semakin
banyak output yang dihasilkan. Semakin banyak output yang dihasilkan. Semakin
banyak output yang dihasilkan, semakin besar biaya totalnya :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul ArifinEKONOMI MANAJERIAL
12
Contoh :
TC = 1000 – 115 Q + 40 Q2 artinya, misalnya pada saat Q = 10 maka TC = 1000 – 115
(10) + 40 (100) = 4850.
Biaya marginal (Marginal cost atau disingkat MC), adalah perubahan biaya total akibat
berubahnya satu unit output, MC adalah turunan pertama TC terhadap Q, atau dapat
ditulis MC = .
Untuk contoh soal 5 di atas, MC = 115 + 80 Q. Pada saat Q = 10, maka MC = 685.
Biaya rata-rata (Average Cost = AC) adalah biaya yang ditanggung untuk setiap
unit output yang dihasilkan, diperoleh dari membagi biaya total dagang output yang
dihasilkan. Secara matematis, dihitung dengan :
AC =
Untuk contoh soal 5 tadi, AC = = - 115 + 40Q.
Pada saat Q = 10, AC = 100 – 115 + 400 = 385.
Produksi :
Produksi (output, dinotasikan dengan Q) adalah merupakan fungsi atau
tergantung dari jumlah input (dinotasikan dengan X) yang digunakan untuk satu input,
maka :
Q = (X)
Dalam kenyataannya, hampir tidak ada barang dan jasa (output Q) yang dihasilkan
dengan menggunakan satu input saja. Karena itu maka output Q lebih tepat digambarkan
dengan fungsi :
Q = (X1, X2, ….., Xn), dimana terdapat n input X.
Produksi Total (TP, atau Q) digambarkan dengan TP = (X). Produksi marginal atau
marginal product (MP) adalah turunan pertama Q terhadap X, yang dinotasikan dengan
persamaan :
MP = .
Produksi rata-rata (Average Product = AP) atau dikenal dengan produktivitas
yaitu total output yang dihasilkan dibagi dengan total input yang digunakan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul ArifinEKONOMI MANAJERIAL
13
AP =
Hubungan antara produksi total (TP), produksi Marginal (MP) dan produksi rata- rata
(AP) memiliki hubungan-hubungan berikut :
- MP = AP pada saat AP maksimum dan MP berada pada trend negatif.
- MP = 0 pada saat TP maksimum
- MP bisa negatif
- AP selalu positif, namun semakin besar X. AP mendekati nol.
Contoh Soal 6 :
TP = Q = 100X + 250X2 – 0,3X3, maka
AP = = 100 + 250X – 0,3 X2
MP = = 100 + 500X – 0,9X2
Contoh ini dapat digunakan untuk menunjukkan MP = AP pada saat AP maksimum dan
MP berada pada trend negatif.
AP = 100 + 250X – 0,3X2
= 250 – 0,6X
X =
X = 416,67. Jadi AP maksimum pada saat X = 416,67.
Pada saat ini, trend MP adalah negatif karena :
= 500 – 1,8X, dan MP mengalami maksimum.
Pada saat :
= 0
= 500 – 1,8X
X =
X = 278
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul ArifinEKONOMI MANAJERIAL
14
Besar AP dan MP pada saat X = 416,67 adalah :
AP = 100 + 250X – 0,3X2 = 100 + 250 (416) – 0,3 (416)2
= 52.183,2
MP = 100 + 500X – 0,9X2+ = 100 + 500 (416) – 0,9 (416)2
= 52.349,6
Contoh Soal 7 :
Suatu perusahaan mempunyai fungsi produksi seperti berikut :
Q = -0,002 K3 L3 + 6 K2L2, dimana Q adalah output, K dan L masing-masing input
kapital dan tenaga kerja.
Katakanlah perusahaan menggunakan 10 unit kapital.
(a) Bagaimana persamaan untuk produksi total, produksi rata-rata, dan produksi
marginal terhadap tenaga kerja ?
(b) Pada tingkat penggunaan tenaga kerja berapa, produksi marginal mulai
menurun ?
(c) Hitung produksi marjinal dan produksi rata-rata pada penggunaan 10 unit tenaga
kerja.
Langkah-langkah penyelesaian soal ini adalah, substitusi K = 10 pada persamaan fungsi
produksi total sebagai berikut :
Q = - 2L3 + 600L2
Selanjutnya dari persamaan ini diturunkan persamaan produksi marginal dan produksi
rata-rata sebagai berikut :
Produksi marginal (MP) = = - 6 L2 + 1200 L2
Produksi rata-rata (AP) = = -2L2 + 600 L
Untuk mengetahui kapan produksi marjinal tenaga kerja mulai menurun maka yang
dilakukan adalah menentukan kapan MP maksimum karena setelah titik maksimum
tersebut MP akan mulai menurun. MP maksimum dapat dicapai melalui mencari turunan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul ArifinEKONOMI MANAJERIAL
15
pertama MP kemudian disamakan dengan nol dan turunan keduanya harus negatif. Hal
tersebut dapat dilakukan sebagai berikut :
= -12 L + 1200 = 0, maka L = 100
= -12. Karena itu maka MP mulai menurun pada penggunaan tenaga kerja
mulai lebih besar dari 100.
Pada penggunaan tenaga kerja (L) = 10, MP = 11.400 dan AP = 5.800.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul ArifinEKONOMI MANAJERIAL