optimasi-1a.pdf

12
1. Pendahuluan Optimasi adalah usaha untuk memperoleh suatu hasil terbaik (solusi terbaik) diantara banyak solusi yang ada dengan melihat persyaratan yang diberikan. Tinjauan akhir dari sistem optimasi adalah (objektif) - Minimum (misal Pemakaian energi minimum) - Maksimum (misal Perolehan keuntungan yang maksimal) Dalam system optimasi, kedua peroblem diatas (maks dan min) kita sebut “fungsi obyektif “ atas variabel-variabel yang dicari. obyektif fungsi x f : ) ( ) ( ) ( x f x g Dari penjelasan tersebut, maka diketahui bahwa proses optimasi sering dipandang sebagai proses minimasi atau maksimasi suatu fungsi obyektif atas variabel-variabelnya. 2. Formulasi Persoalan Optimasi Formulasi persoalan optimasi, secara garis besar ada dua, yaitu: - Persoalan tanpa kendala - Persoalan dengan kendala Missalnya bahasa standard untuk menyatakan persoalan optimasi atau dengan matematik adalah: Cari T n x x x ) , , ( 1 yang memberikan nilai minimal f(x) atas persyaratan yang memberikan kondisi : , 0 ) ( x g j m j , , 1 , 0 ) ( x h j p j , , 1 dimana x Designe variable ) ( x f Objective function (fungsi objektif) ) ( x g j Inequality constrains (punya toleransi) ) ( x h j Equality constrain (sangat tidak toleransi) Formulasi persoalan optimasi diatas termasuk kedalam kelas “constrain optimation problem” atau persoalan optimasi dengan kendala. Jika persoalan optimasi tanpa berkendala, maka tidak ada fungsi constrainnya, seperti g(x) dan h(x). Solusi ditentukan dengan pendekatan minimal (effort) Solusi ditentukan dengan pendekatan maksimal (keuntungan)

Upload: rudy-forevers

Post on 01-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 1. Pendahuluan

    Optimasi adalah usaha untuk memperoleh suatu hasil terbaik (solusi terbaik) diantara

    banyak solusi yang ada dengan melihat persyaratan yang diberikan.

    Tinjauan akhir dari sistem optimasi adalah (objektif)

    - Minimum (misal Pemakaian energi minimum) - Maksimum (misal Perolehan keuntungan yang maksimal)

    Dalam system optimasi, kedua peroblem diatas (maks dan min) kita sebut fungsi obyektif atas variabel-variabel yang dicari.

    obyektiffungsixf :)(

    )()( xfxg

    Dari penjelasan tersebut, maka diketahui bahwa proses optimasi sering dipandang sebagai

    proses minimasi atau maksimasi suatu fungsi obyektif atas variabel-variabelnya.

    2. Formulasi Persoalan Optimasi

    Formulasi persoalan optimasi, secara garis besar ada dua, yaitu:

    - Persoalan tanpa kendala - Persoalan dengan kendala

    Missalnya bahasa standard untuk menyatakan persoalan optimasi atau dengan matematik

    adalah:

    Cari Tnxxx ),,( 1 yang memberikan nilai minimal f(x) atas persyaratan yang

    memberikan kondisi :

    ,0)( xg j mj ,,1

    ,0)( xh j pj ,,1

    dimana x Designe variable

    )(xf Objective function (fungsi objektif)

    )(xg j Inequality constrains (punya toleransi)

    )(xh j Equality constrain (sangat tidak toleransi)

    Formulasi persoalan optimasi diatas termasuk kedalam kelas constrain optimation problem atau persoalan optimasi dengan kendala. Jika persoalan optimasi tanpa berkendala, maka tidak ada fungsi constrainnya, seperti g(x) dan h(x).

    Solusi ditentukan dengan pendekatan

    minimal (effort)

    Solusi ditentukan dengan pendekatan

    maksimal (keuntungan)

  • H

    D

    Contoh:

    Industri proses untuk pembuatan kaleng selinder, akan merancang suatu kaleng dengan volume

    minimal 400cc. Fungsi obyektifnya adalah cost yang menyangkut harga bahan, dalam kasus ini luas plat/kaleng yang akan dibutuhkan.

    Pada sistem pabrikasi yang tersedia terdapat beberapa kriteria (kendala), yaitu:

    3,5 cm D 8 cm

    8 cm H 18 cm, D = Diameter kaleng; H = Tinggi kaleng

    Maka formulasi persoalan (formulasi standard) dari kejadian proses tersebut

    adalah.

    Design variable : Hx

    Dx

    2

    1

    Fungsi Obyektif Luas bahan yang digunakan :

    2

    1212

    ),( xxxDHf

    Fungsi Kendala Volume 400 cm3.

    322

    1 4004

    cmxx

    3,5 cm D 8 cm

    8 cm H 18 cm,

    Jadi dalam formulasi standard, fungsi kendala adalah :

    4004

    2

    2

    1 xx

    cm3 Fungsi kendala 1

    x1 8 cm Fungsi kendala 2 x1 3,5 cm Fungsi kendala 3 x2 18 cm Fungsi kendala 4 x2 8 cm Fungsi kendala 5

  • P

    D

    Contoh :

    Pada proses industri pembuatan pipa yang berbentuk silinder, akan dirancang pipa dengan

    volume minimal 500 cc. Fungsi obyektifnya adalah cost yang

    menyangkut harga bahan, dalam kasus ini adalah luas pipa luar dan

    dalam (dengan anggapan bukan merupakan pipa padat) yang akan

    dibutuhkan. Bila diameter untuk pipa luar (D1) maksimum 20 cm dan

    minimum 10 cm dan diameter pipa dalam (D2) maksimum 15 cm dan

    minimum 5 cm. Panjang pipa (P) maksimum 100 cm dan minimum 25

    cm. Formulasikan persoalan desain optimasi pada proses industri

    pembuatan pipa ini.

    Solusi :

    ................................

    Contoh :

    Pada proses industri pembuatan pipa yang berbentuk

    silinder, akan dirancang pipa dengan volume minimal

    800 cc. Fungsi obyektifnya adalah cost yang

    menyangkut harga bahan, dalam kasus ini adalah luas

    pipa luar dan dalam (dengan anggapan bukan

    merupakan pipa padat) yang akan dibutuhkan. Bila

    jari-jari pipa dan panjang pipa tersebut mempunyai

    kriteria sebagai berikut :

    Jari-jari pipa :

    5 cm r1 10 cm 10 cm r2 20 cm 15 cm r3 30 cm

    Panjang pipa :

    10 cm P1 20 cm 15 cm P2 30 cm 20 cm P3 50 cm

    Formulasikan persoalan desain optimasi pada proses industri pembuatan pipa ini.

    Solusi :

    ................................

    r1

    r2

    r3

    P1

    P2

    P3

  • 3. Metoda Optimasi Klasik (Menggunakan Differensial) Optimasi pada metoda ini, umumnya mencari nilai maksimum atau minimum dari suatu

    fungsi yang kontinyu (differensiabel). Perkakas utama yang digunakan untuk

    menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan kalkulus differensial.

    3.1 Optimasi Tanpa Kendala Dengan Design Variable Tunggal

    Ada empat kriteria dalam mendifinisikan nilai ekstrim, yaitu :

    1. Suatu fungsi f(x) mempunyai solusi minimum relatif (lokal minimum) pada x=x* jika

    f(x) f(x*+h) untuk semua nilai h yang kecil positip maupun negatip. 2. Fungsi f(x) mempunyai solusi maksimum relatif (lokal maksimum ) pada x=x

    * jika

    f(x) f(x*+h) untuk semua nilai h yang kecil positip maupun negatip. 3. Fungsi f(x) dikatakan mempunyai solusi minimum absolut (global minimum) pada x=x

    *

    jika f(x*) f(x) untuk semua nilai x didaerah dimana f(x) didefinisikan.

    4. Fungsi f(x) dikatakan mempunyai solusi maksimum absolut (global maksimum) pada

    x=x* jika f(x

    *) f(x) untuk semua nilai x didaerah dimana f(x) didefinisikan. Daerah

    perhatian dibatasi oleh daerah f(x) itu sendiri. (Solusi maksimum/minimum absolut,

    relatif terhadap daerah definisinya).

    Teorema syarat perlu

    Untuk mencari nilai-nilai ekstrim dari suatu sistem atau suatu fungsi, maka digunakan syarat

    perlu, dengan ketentuan yang didefinisikan sebagai berikut:

    Jika x didefinisikan pada selang a x b dan mempunyai solusi (max/min) pada x=x*, dimana a x b dan jika turunan f(x)/x untuk x=x* ada, maka f(x)=0 .

    Buktikan dengan deret taylor:

    Pada definisi diatas, akan didapat nilai-nilai ekstrim atau harga x*, dengan mendifferensial

    (turunan pertama) dari fungsi yang bersangkutan atau f(x)=0, maka didapat harga-harga x (real atau integer) yang merupakan solusi dari permasalahan. Jika nilainya tidak ada, maka

    boleh dikatakan bahwa fungsi tersebut tidak memiliki solusi, misalnya dari hasil perhitungan,

    didapat bilangan komplek.

    h- h

    +

    x*

    h- h

    +

    x*

    Global Maksimum

    Lokal Minimum

    Lokal Maksimum

    Global Minimum

  • Dengan syarat perlu diatas, kita masih belum bisa menentukan kondisi ekstrim dari fungsi

    tersebut, apakah maksimum, minimum atau lainnya (deflection), untuk itu akan digunakan

    syarat cukup.

    Teorema syarat cukup

    Untuk mengetahui bentuk dari fungsi tersebut maksimum atau minimum atas nilai-nilai yang

    telah didapat pada syarat perlu diatas, maka digunakan syarat cukup berikut:

    Misalkan 0)()('')(' *1** xfxfxf n , tetapi 0)( * xf n , maka :

    (i) *x adalah solusi minimum, jika 0)(* xf n , dimana n bilangan genap

    (ii) *x adalah solusi maksimum, jika 0)(* xf n , dimana n bilangan genap

    (iii) *x adalah bukan solusi, jika n bilangan ganjil.

    Contoh:

    Tentukan solusi maksimum atau minimum dari fungsi berikut:

    5404512)( 345 xxxxf

    Jawab

    Untuk mencari nilai ekstrim dari fungsi tersebut digunakan syarat perlu.

    0)(' xf 234 12018060)(' xxxxf = )23(60 22 xxx = )1)(2(60 2 xxx =0

    didapat akar-akar polinomial yang merupakan nilai ekstrim adalah

    02,1 x ; 13 x ; 24 x

    Untuk melihat titik maksimum atau minimum dari nilai tersebut, digunakan syarat cukup.

    xxxxf 240540240)('' 23

    akan dimasukkan masing-masing nilai polinomial diatas,

    0240540240)0('' 2321 xxxxxf

    60240540240)1('' 233 xxxxf

    240240540240)2('' 234 xxxxf

    dari pernyataan (hasil) diatas, dapat disimpulkan bahwa:

    02,1x Bukan solusi (didapat harga = 0, inflection point)

    13x Adalah solusi maksimum (didapat harga -60 atau kecil dari nol)

    24x Adalah solusi minimum (didapat harga 240 atau besar dari nol)

    Contoh:

    Suatu generator listrik DC mempunyai tahanan output R, output open sebesar V volt, lihat gambar dibawah ini. Akan dicari tahanan beban R, agar daya yang tersalur maksimum.

    generator beban

    r

    R

    D

    C V

  • Jawab:

    Daya listrik p

    V = i.r

    P= v. i

    2irp rR

    vi

    2222

    2 rRrR

    rv

    rR

    vrp

    fungsi obyektif

    Syarat perlu:

    Digunakan rumus differensial: ''. uvvuvu dan 2

    ''

    v

    uvvu

    v

    u

    0

    2

    )(

    2

    222'

    222

    222

    222

    2222

    rRrR

    rRv

    rRrR

    rRrvrRrRvrp

    r

    p

    didapat rrR yang diambil adalah positip (tidak mungkin negatip)

    Syarat cukup:

    2

    2

    8)(''

    R

    vrp Hasil negatip ( kecil dari nol )

    Terlihat dari hasil bahwa R = r adalah solusi maksimum

    Contoh:

    Suatu sistem kompresor yang terdiri dari dua tangki (lihat gambar), untuk mengalirkan gas dari

    kondisi p1 ke kondisi p3 pada output sistem.

    p1 = sumber, p3 = yang diberikan, p1 = designe variable.

    Akan dicari kondisi kerja dari sistem yang dinyatakan oleh p2.

    Sistem Kompresor Jawab

    Misalkan total kerja yang diberikan oleh sistem adalah:

    21

    1

    2

    3

    1

    1

    2k

    k

    k

    k

    p

    p

    p

    p

    k

    kNRTW fungsi obyektif

    Keterangan:

    W = Kerja

    N = Berat molekul gas

    R = Konstanta gas

    k = Rasio panas spesifik

    T = Temperatur fluida yang mengalir

    P1

    P

    P3

  • P = Besar tekanan pada tangki tertentu

    Syarat perlu

    0)(' 2

    2

    pWp

    W 2

    1

    312 ppp (periksa sendiri)

    Syarat cukup

    0)('' 222

    2

    pW

    p

    W

    3.2 Optimasi Tanpa Kendala Dengan Design Variable Jamak Pada bagian ini juga akan mencari nilai maksimum atau minimum dari suatu fungsi, dengan

    designe variable jamak atau lebih dari satu, misalnya : ),,,( 21 nxxxx .

    Teorema syarat perlu

    Jika )(xf mempunyai suatu harga ekstrim (maksimum atau minimum) pada *xx dan jika

    turunan pertama )(xf pada *x ada, maka :

    0)()()( **

    2

    *

    1

    x

    x

    fx

    x

    fx

    x

    f

    n

    Teorema syarat cukup

    Syarat cukup bahwa *x ekstrim maksimum atau minimum dari )(xf adalah jika matrik

    Hessian yang dievaluasi pada *x adalah :

    (i) Positip definit, jika *x adalah minimum

    (ii) Negatip definit , jika *x adalah maksimum

    Contoh:

    Terlihat pada gambar yaitu keadaan tiga buah

    pegas, maka akan dicari posisi x1 dan x2 jika sistem

    dalam keadaan setimbang ( 0F ).

    Jawab

    Sistem dalam keadaan setimbang, jika energi

    potensial atas gaya F adalah minimum.

    Formulasi sistem

    Designe variable x1 dan x2

    Fungsi obyektif = Energi potensial

    U = Energi potensial = Energi dari pegas Energi dari gaya = )(xf dimana Txxx 21,

    2

    2

    123212

    12212

    2121 )()( Fxxxkxkxkxf

    Syarat perlu:

    0)()(

    12312

    1

    xxkxk

    x

    xf pers 1

    F

    k1

    k2 k3

    x1 x2

  • 0)()(

    12321

    2

    Fxxkxk

    x

    xf pers 2

    Dengan mensubstitusi kedua persamaan diatas, didapat harga-harga ekstrim:

    323121

    3*

    1kkkkkk

    Fkx

    ;

    323121

    32*

    2

    )(

    kkkkkk

    kkFx

    Syarat Cukup

    Dengan menggunakan matrik Hessian

    313

    332

    2

    2

    2

    21

    221

    2

    2

    1

    2

    )()(

    )()(

    kkk

    kkk

    x

    xf

    xx

    xf

    xx

    xf

    x

    xf

    J

    233132313

    332

    1 det kkkkkkkk

    kkkJ

    03131312

    3

    2

    3313131 kkkkkkkkkkkkkk

    0322 kkJ

    Jadi, karena J1 dan J2 positip (lebih besar dari nol), maka system adalah definit positip atau

    relative minimum.

    Kasus Semi definit

    Misalkan turunan parsial dari f(x) hingga orde ke-k 2 adalah kontinyu disekitar dan

    0*

    xx

    k f , 1 r k-1 dan 0*

    xx

    k f , maka:

    (i) *x adalah minimum relative, jika *xx

    k f

    positip definit

    (ii) *x adalah maksimum relative, jika *xx

    k f

    negatip definit

    (iii) jika *xx

    k f

    adalah semi definit, maka tidak ada konklusi umum, kecuali jika k

    adalah ganjil maka *x adalah pasti bukan solusi umum.

    Kasus Saddle Point Misalkan suatu fungsi obyektif mempunyai dua buah design variable: f(x,y), maka untuk

    syarat cukup dengan matrik Hessian nya dapat bukan positip atau pun bukan negatip pada

    ** , yx , meskipun syarat perlu dipenuhi. Kasus ini adalah termasuk kasus Saddle point.

  • Contoh

    1. 22),( yxyxf

    20

    02

    0

    00

    2

    2

    *

    *

    Jy

    x

    yy

    f

    xx

    f

    J1 = det (J)= -4

    J2 = 2

    Dalam hal ini bukan positip definit dan bukan negatip definit.

    2. 642),( 222

    1

    3

    2

    3

    121 xxxxxxf

    Syarat perlu:

    043 111

    xx

    x

    f

    083 222

    xx

    x

    f

    Dari kedua persamaan diatas, didapat solusi yaitu: (0, 0), (0, -8/3), (-4/3, 0), (-4/3, -8/3)

    Syarat cukup:

    860

    046

    2

    1

    x

    xJ

    46 11 xJ

    860

    046det

    2

    1

    2x

    xJ 8646 21 xx

    Maka solusinya terlihat pada tabel berikut:

    *x J1 J2 Kondisi J Kondisi *x *xf

    (0, 0) +4 +32 Positip definite Relative minimum 6

    (0, -8/3), +4 -32 Indefinite Saddle point 418/27

    (-4/3, 0), -4 -32 Indefinite Saddle point 194/27

    (-4/3,-8/3) -4 +32 Negatip definit Relative maksimum 50/3

    3. Tentukan vektor gradient dan matriks Hessian pada titik (3,2) dari fungsi berikut :

    f(x1,x2)=2x14-x2

    3+3x1

    3+5x2

    2-3x1x2+x1+5x2-10

    Solusi :

    Vektor gradient adalah turunan pertama dari fungsi obyektif terhadap masing-masing variable

    desainnya, sehingga

  • vector gradient (f(x))=

    4

    292

    2

    1

    x

    xf

    x

    xf

    2921639381398 2322

    1

    3

    1

    1

    xxx

    x

    xf

    4592102353103 2122

    2

    2

    xxx

    x

    xf

    Matriks Hessian adalah turunan kedua terhadap masing-masing desain variable yang

    dimaksud. Dengan menggunakan matrik Hessian

    23

    3270

    )()(

    )()(

    2

    2

    2

    21

    221

    2

    2

    1

    2

    x

    xf

    xx

    xf

    xx

    xf

    x

    xf

    J

    Dari penyelesaian turunan pertama diatas maka akan dicari matriks Hessiannya;

    1398 2

    2

    1

    3

    1

    1

    xxx

    x

    xf

    2703189241824 12

    12

    1

    2

    xx

    x

    xf

    3

    21

    2

    xx

    xf

    53103 12

    2

    2

    2

    xxx

    x

    xf

    21026106 222

    2

    x

    x

    xf

    3

    12

    2

    xx

    xf

    4. Tentukan vektor gradient dan matriks Hessian pada titik (1,2) dari fungsi berikut :

    f(x1,x2)=x13+x2

    3+2x1

    2+3x2

    2-x1x2+2x1+4x2

    3.3 Optimasi Dengan Kendala Dan Design Variable Jamak

    Seperti pada bagian 3.2, pada persoalan optimasi ini juga akan mencari nilai ekstrim dari

    fungsi obyektif )(xf dengan nxxxx ,, 21 dan fungsi kendala 0jg , dimana j=1,2,3,,m.

    Pada persoalan ini, diharapkan nm , jika nm , maka persoalan akan menjadi over constrain yaitu sulit diselesaikan, umumnya tidak diperoleh solusi.

    Metoda penyelesaian pada kasus dilakukan dengan dua cara, yaitu:

    - Metoda substitusi langsung (direct substitution)

    - Dengan Metoda Lagrange.

    3.3.1 Metoda Substitusi Langsung

  • Metoda substitusi langsung, yang disubstitusi adalah fungsi kendalanya, yang kemudian

    disubstitusi pada fungsi obyektif. Sebagai contoh akan diberi persoalan berikut.

    Akan dirancang sebuah kubus yang menempati sebuah bola yang diinginkan volume kubus

    tersebut maksimum. Jari-jari bola 1 meter (lihat ilustrasi gambar).

    Dengan substitusi langsung (direct subtitution), akan dicari solusi optimal ruas kubus tersebut

    agar volume dari kubus tersebut maksimal.

    ( a ) ( b )

    Gambar diatas adalah menunjukkan kubus didalam bola, yang mana pada gambar (b) adalah

    pandangan kubus tiga dimensi.

    Misal sisi-sisi kubus adalah 2x1, 2x2, dan 2x3 , maka volume kubus adalah

    )(8 321 xfxxxV sebagai fungsi obyektif.

    Karena kubus berada didalam bola, maka haruslah : 12232

    2

    2

    1 rxxx atau

    01)( 232

    2

    2

    1 xxxxg sebagai fungsi kendala.

    Syarat perlu

    Untuk melakukan proses optimasi, maka harus disubstitusi terlebih dahulu fungsi kendalanya,

    yaitu:

    232

    2

    2

    1 1 xxx 2

    3

    2

    21 1 xxx

    3218)( xxxxf 3218 xxx2

    3

    2

    232 18 xxxx

    021)( 2

    3

    2

    2

    2

    xx

    x

    xf ..(1)

    021)( 2

    3

    2

    2

    3

    xx

    x

    xf ..(2)

    x r x3

    x3

    x2

    x2

    x1 x1

  • Dari dua persamaan diatas, akan disubstitusi, akan didapat 32 xx , dengan memasukkan salah

    kedalam persamaan (1) atau (2), serta persamaan sebelumnya, maka didapat:

    3

    1321 xxx

    untuk membuktikan hasil tersebut adalah benar (maksimal), maka digunakan syarat cukup.

    Syarat cukup

    Akan digunakan matrik Hessian:

    2

    2

    2

    21

    221

    2

    2

    1

    2

    )()(

    )()(

    x

    xf

    xx

    xf

    xx

    xf

    x

    xf

    J

    =

    3

    32

    3

    163

    16

    3

    32

    PosistipJ

    NegatipJ

    256det

    3

    32

    2

    1

    Karena J1 Negatip dan J2 Positip, maka kondisinya definit negatip dan keadaannya adalah maksimum.

    Jadi sesuai dengan apa yang diinginkan, yaitu mencari volume yang maksimum.