optimalisasi penggunaan beberapa varietas kedelai … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat....

154
OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA USAHATANI KEDELAI DI DESA KEDUNGASRI KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BAYUWANGI SKRIPSI Oleh: Robby Dwi Nardianto NIM. 141510601088 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2019

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS

KEDELAI PADA USAHATANI KEDELAI DI DESA

KEDUNGASRI KECAMATAN TEGALDLIMO

KABUPATEN BAYUWANGI

SKRIPSI

Oleh:

Robby Dwi Nardianto

NIM. 141510601088

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019

Page 2: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

i

OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS

KEDELAI PADA USAHATANI KEDELAI DI DESA

KEDUNGASRI KECAMATAN TEGALDLIMO

KABUPATEN BAYUWANGI

SKRIPSI

diajukan guna memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan

program Sarjana pada Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Jember

Oleh:

Robby Dwi Nardianto

NIM. 141510601088

Dosen Pembimbing Utama :

Ir. Anik Suwandari, MP

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019

Page 3: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

ii

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur, Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Kedua orang tuaku tercinta, Ibu Sunarmi dan Bapak Endy Setyobudi.

Terimakasih atas doa, dukungan dan semangat yang diberikan tiada henti

dalam mengiringi kesuksesanku.

2. Kakak dan adikku, Alfian Nardianto, Andy Luxman dan Sartika Tri Nardianti

yang memberikan doa dan semangat.

3. Seluruh petani Indonesia, khususnya petani kedelai di Desa Kedungasri

Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi.

4. Seluruh guru dan dosenku yang telah memberikan berbagai macam ilmu

pengetahuan yang sangat bermanfaat dan berbagai pelajaran hidup yang

sangat berharga.

5. Seluruh sahabat Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Jember maupun dalam organisasi HIMASETA, UKMO, UKM CATUR serta

Tiban Suluh yang telah memberikan dukungan serta semangat tiada henti.

6. Almamater tercinta, Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Jember yang telah menghantarkanku menjadi insan yang terdidik.

Page 4: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

iii

MOTTO

“Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi sering ketakutanlah yang

membuat jadi sulit. Jadi, jangan mudah menyerah!”

(Ir. Joko Widodo)

“Seng penting yakin, Pokok wani, Pasti selebrasi”

(Motivasi Hidup Penulis)

Page 5: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

iv

Page 6: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

v

SKRIPSI

OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS

KEDELAI PADA USAHATANI KEDELAI DI DESA

KEDUNGASRI KECAMATAN TEGALDLIMO

KABUPATEN BAYUWANGI

Oleh :

Robby Dwi Nardianto

NIM. 141510601088

Pembimbing:

Dosen Pembimbing Skripsi : Ir. Anik Suwandari, MP

NIP. 196404281990022001

Page 7: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

vi

Page 8: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

vii

RINGKASAN

Optimalisasi Penggunaan Beberapa Varietas Kedelai Pada Usahatani

Kedelai di Desa Kedungasri Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten

Banyuwangi; Robby Dwi Nardianto,141510601088; 2019: 132 Halaman;

Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi/Agribisnis Pertanian Fakultas

Pertanian Universitas Jember.

Desa Kedungasri merupakan produksi kedelai tertinggi dari daerah lain

yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Usahatani kedelai di Desa Kedungasri

meliputi kedelai varietas anjasmoro, kedelai varietas martoloyo dan kedelai

varietas mallika merupakan jenis kedelai yang dibudidayakan oleh petani pada

waktu bersamaan yaitu MK-2. Keuntungan usahatani kedelai mampu ditingkatkan

apabila dilakukan perencanaan dengan penggunaan faktor-faktor produksi dan

kombinasi usahatani kedelai yang tepat.

Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor

produksi yang optimal pada petani kedelai di Desa Kedungasri (2) mengetahui

keuntungan maksimal usahatani kedelai pada petani di Desa Kedungasri. Metode

dalam penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive method).

Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dan analitis. Metode

pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode proporsionate random

sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada petani

untuk mengumpulkan data primer dan metode studi pustaka yang dilakukan untuk

mencari data sekunder. Metode analisis data dilakukan dengan model linier

programming.

Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Penggunaan faktor produksi

lahan, tenaga kerja, benih anjasmoro, benih martoloyo, benih mallika, pupuk urea,

pupuk sp36, pupuk phonska, pestisida neotrin, pestisida bayleton, pestisida

rumpas, pestisida prevaton, pestisida kaliandra, pestisida devaclo dan pupuk cair

gandasil B tidak langka, sedangkan untuk faktor produksi lainnya yaitu pestisida

macht, pestisida roundup dan pupuk cair gandasil D bersifat langka. (2) Usahatani

kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2 tahun 2017 sudah mencapai keuntungan

maksimal. Keuntungan maksimal diperoleh dari menanam kedelai varietas

Page 9: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

viii

anjasmoro 1,7795 ha, varietas martoloyo 1,1484 ha dan varietas mallika sebesar

1,7133 ha. Keuntungan maksimal yang diperoleh dari menanam varietas

anjasmoro sebesar Rp 17.033.597/ha, varietas martoloyo Rp 10.992.629 dan

varietas mallika sebesar 16.399.923/ha. Keuntungan usahatani kedelai di Desa

Kedungasri pada MK-2 tahun 2017 sebesar Rp 28.294.631/ha. Setelah dilakukan

perencanaan usahatani kedelai diperoleh keuntungan sebesar Rp 44.426.150/ha,

sehingga ada peningkatan keuntungan sebesar Rp 16.131.519 atau 36,31%.

Page 10: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

ix

SUMMARY

The Optimizing the Use of Some Soybean Varieties in Soybean Farming at

Kedungasri Village, Tegaldlimo District, Banyuwangi Regency; Robby Dwi

Nardianto, 141510601088; 2019: 132 Pages; Agribusiness Study Program

Department of Agriculture Socio Economic / Agribusiness, Faculty of

Agriculture, University of Jember.

Kedungasri Village is the highest soybean production from other regions

in Banyuwangi Regency. Soybean farming in Kedungasri Village including

Anjasmoro variety soybeans, Martoloyo variety soybeans and Mallika variety

soybeans are a type of soybean cultivated by farmers at the same time, namely

MK-2. The benefits of soybean farming can be improved if planning is done with

the use of production factors and the right combination of soybean farming.

The research objective was to find out (1) the availability of optimal

production factors for soybean farmers in Kedungasri Village (2) to find out the

maximum benefits of soybean farming to farmers in Kedungasri Village. The

method in determining the research area is done intentionally or (purposive

method). The research method used is descriptive and analytical. The sampling

method is carried out using proportional random sampling method. The method of

data collection is done by interviewing farmers to collect the primary data and the

reference study methods to find secondary data. The data analysis method is done

by linear programming model.

The results showed that: 1) The use of production factors land, labor,

Anjasmoro seeds, Martoloyo seeds, Mallika seeds, urea fertilizer, sp36 fertilizer,

fertilizer phonska, neotrin pesticides, bayleton pesticides, clump pesticides,

prevaton pesticides, kaliandra pesticides, devaclo pesticides and liquid fertilizer

gandasil B are not rare, while for other production factors were macht and

roundup gandasil D pesticide was rare. (2) Soybean farming in Kedungasri

Village in MK-2 in 2017 has reached maximum profit. Maximum profit was

obtained from planting Anjasmoro varieties of soybeans 1.7795 ha, Martoloyo

varieties 1.1484 ha and Mallika varieties at 1.7133 ha. The maximum profit

Page 11: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

x

obtained from planting Anjasmoro varieties was Rp. 17,033,597 / ha, Martoloyo

varieties were Rp. 10,992,629 and Mallika varieties were 16,399,923 / ha. The

advantage of soybean farming in Kedungasri Village on MK-2 in 2017 is Rp.

28,294,631 / ha. After planning for soybean farming, a profit of Rp.44,426,150 /

ha was obtained, so that there was an increase in profits of Rp.16,131,519 or

36.31%.

Page 12: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

xi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Optimalisasi Beberapa Varietas Kedelai Pada Usahatani Kedelai di Desa

Kedungasri Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi”. Skripsi ini

diajukan guna memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program

sarjana (S1) pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Jember.

Penyusunan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan termakasih pada :

1. Ir. Sigit Soeparjono, M.S., Ph.D. selaku dekan Fakultas Pertanian Universitas

Jember.

2. M. Rondhi, S.P., M.P., Ph.D. selaku Koordinator Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Jember.

3. Ir. Anik Suwandari, MP selaku Dosen Pembimbing Utama (DPU), Agus

Supriono, S.P., M.Si selaku Dosen Penguji Utama dan Dr. Ir. Jani Januar, MT

selaku Dosen Penguji Anggota yang memberikan dukungan, motivasi serta

meluangkan waktu dalam menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini.

4. Dr. Ir. Jani Januar, MT. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan bimbingan dan nasihat kepada penulis selama masa studi.

5. Keluargaku tercinta, Ibuku Sunarmi, Bapakku Endy Setyobudi dan kakak-

adikku Alfian Nardianto, Andy Luxman dan Sartika Tri Nardianti untuk

pengorbanan yang tak terhingga, serta doa dan semangat luar biasa terutama

dalam penyusunan skripsi ini.

6. Petani Desa Kedungasri Kecamatan Tegaldlimo, Bapak Muklas, Bapak

Daroji, Bapak Sholihin, Bapak Sulistyo serta penyuluh Ibu Ekosurati dan

Mbak Purwantini yang telah memberikan informasi serta bantuan selama

proses penelitian.

7. Sahabat-sahabat Dinta, Devi Handoyo, Ambar, Inkatama, Rosidatul, Babbul,

Adek, Samsul, Soleh, yahya, Dimas, Gatot, Ridho, Aliando, Ilham, Ravi,

Page 13: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

xii

Dewo, Ade, Roy, Titis, Ani, Triya, Anis, Rollinda yang menemani dan

memberikan semangat, doa serta bantuan dalam menyelesaikan karya ilmiah

ini.

8. Teman-teman Agribisnis Universitas Jember angkatan 2014, serta teman-

teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas waktu

dan dukungan selama ini yang telah memberikan warna baru dalam

kehidupanku.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

Penulis menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah ini jauh dari

kesempurnaan dan banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga karya ilmiah tertulis ini

dapat memberikan manfaat dan dapat berguna bagi semua pihak.

Jember, Januari 2019

Penulis

Page 14: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ ii

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iv

HALAMAN PEMBIMBING ............................................................................ v

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ vi

RINGKASAN ..................................................................................................... vii

SUMMARY ........................................................................................................ ix

PRAKATA .......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 9

1.3 Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 9

1.3.1 Tujuan ................................................................................... 9

1.3.2 Manfaat .................................................................................. 9

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 10

2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 10

2.2 Landasan Teori .............................................................................. 12

2.2.1 Tanaman Kedelai ................................................................... 12

2.2.2 Budidaya Kedelai ................................................................... 12

2.2.3 Varietas Kedelai ..................................................................... 16

2.2.4 Teori Usahatani ....................................................................... 16

Page 15: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

xiv

2.2.5 Teori Biaya ............................................................................ 17

2.2.6 Teori Penerimaan ................................................................... 19

2.2.7 Teori Pendapatan .................................................................... 19

2.2.8 Teori Optimalisasi………………………………………. 20

2.2.9 Asumsi Linier Programming……………………………. 22

2.3 Kerangka Pemikiran .................................................................... 23

2.4 Hipotesis ......................................................................................... 29

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 30

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ......................................... 30

3.2 Metode Penelitian .......................................................................... 30

3.3 Metode Pengambilan Sampel ....................................................... 30

3.4 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 32

3.5 Metode Analisis Data .................................................................... 32

3.6 Definisi Operasional ...................................................................... 35

BAB 4. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN .............................. 41

4.1 Kondisi Geografis Desa Kedungasri ........................................... 41

4.2 Kondisi Pertanian Desa Kedungasri ........................................... 41

4.3 Demografi Desa Kedungasri ........................................................ 43

4.4 Tingkat Pendidikan Desa Kedungasri ........................................ 43

4.5 Karakteristik Responden ............................................................. 45

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 46

5.1 Faktor-Faktor Produksi yang Digunakan Pada Usahatani

Kedelai di Desa Kedungasri MK-2 Tahun 2017 ......................... 46

5.2 Kombinasi Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri dengan

Varietas Anjasmoro, Martoloyo dan Mallika Memberikan

Keuntungan Maksimal ..................................................................

60

BAB 6. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 67

6.1 Simpulan ........................................................................................ 67

6.2 Saran .............................................................................................. 67

Page 16: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

xv

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 68

LAMPIRAN………………………………………………………………… 71

KUISIONER ........................................................................................................ 123

DOKUMENTASI…………………………………………………………... 130

Page 17: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

xvi

DAFTAR TABEL

No Judul Tabel Halaman

1.1 Konsumsi Kedelai Indonesia Tahun 2016-2020 ........................................ 1

1.2 Produksi Kedelai Indonesia Tahun 2011-2015 .............................................. 1

1.3 Impor Kedelai Indonesia Tahun 2012-2016................................................... 2

1.4 Rata-rata Produksi, Rata-rata Kontribusi/ Share Produksi dan

Rata-rata Laju Pertumbuhan Produksi Kedelai Menurut

Provinsi di Indonesia tahun 2011-2015. ......................................................... 3

1.5 Rata-rata Produksi dan Kontribusi/ Share Produksi kedelai

dalam sepuluh besar Kabupaten di Provinsi Jawa Timur tahun

2012-2016....................................................................................................... 4

1.6 Rata-rata Produksi, Rata-rata Kontribusi/ Share Produksi dan

Rata-rata Laju Pertumbuhan Produksi kedelai Menurut

Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi tahun 2012-2016.. ............................ 5

1.7 Rata-rata Produksi, Rata-rata Kontribusi/ Share Produksi dan

Rata-rata Laju Pertumbuhan Produksi kedelai Menurut Desa

di Kecamatan Tegaldlimo tahun 2015-2016.. ................................................ 6

1.8 Usahatani Kedelai Anjasmoro, Martoloyo dan Mallika di Desa

Kedungasri. .................................................................................................... 7

1.9 Produktivitas Varietas Kedelai Anjasmoro, Martoloyo dan

Mallika.. .........................................................................................................

2.1 Varietas Anjsmoro, Martoloyo, dan Mallika. ................................................ 16

3.1 Jumlah Populasi dan Sampel Petani Kedelai di Desa

Kedungasri ................................................................................................. 31

3.2 Asumsi Kendala dan Ketersediaan Usahatani Kedelai di Desa

Kedungasri ..................................................................................................... 38

4.1 Data Mata Pencaharian Menurut Bidang Pertanian di Desa

Kedungasri ................................................................................................. 42

4.2 Jumlah Penduduk dan Jenis Kelamin di Desa Kedunagsri

Tahun 2016 .................................................................................................

43

4.3 Tingkat Pendidikan Masyarakat di Desa Kedungasri. ................................... 44

4.4 Karakteristik Petani Responden di Desa Kedungasri Kecamatan

Tegaldlimo .....................................................................................................

45

Page 18: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

xvii

5.1

Faktor-Faktor Produksi yang Digunakan pada Usahatani

Kedelai di Desa Kedungasri MK-2 Tahun 2017 dengan Luas

Lahan Keseluruhan. ........................................................................................

47

5.2 Ketersediaan Faktor Produksi Usahatani Kedelai di Desa

Kedungasri Pada MK-2 tahun 2017 ........................................................... 48

5.3 Faktor-Faktor Produksi yang Digunakan Usahatani Kedelai di

Desa Kedungasri Pada MK-2 Tahun 2017 Sudah Optimal

dengan luas lahan 1 ha. .............................................................................. 49

5.4 Total Biaya Produksi Usahatani Kedelai Anjasmoro, Martoloyo

dan Mallika di Desa Kedungasri pada MK-2 Tahun 2017

dengan Luas Lahan Keseluruhan. .............................................................. 60

5.5 Penerimaan Usahatani Kedelai Anjasmoro, Martoloyo dan

Mallika di Desa Kedungasri MK-2 Tahun 2017 dengan Luas

Lahan Keseluruhan. ....................................................................................

61

5.6 Keuntungan Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2

Tahun 2017 dengan Luas Lahan Keseluruhan. ..........................................

61

5.7 Keuntungan Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2

Tahun 2017 dalam 1 Hektar ....................................................................... 62

5.8 Hasil Analisis Linier Programming Result Usahatani Kedelai

di Desa Kedungasri dalam 1 hektar pada MK-2 tahun 2017. ....................

64

5.9 Keuntungan Maksimal Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri

pada MK-2 Tahun 2017. ............................................................................ 65

Page 19: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Skema Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 28

1 Wawancara dengan Responden……………………………... 130

2 Wawancara dengan Responden…………………………….. 130

3 Kedelai Mallika……………………………………………... 131

4 Kedelai Anjasmoro………………………………………….. 131

5 Kedelai Martoloyo………………………………………….. 132

Page 20: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

A Tabulasi Keseluruhan Usahatani Kedelai Anjasmoro ............................................... 71

A Lanjutan Tabulasi Keseluruhan Usahatani Kedelai

Anjasmoro ................................................................................................................. 72

B Tenaga Kerja Usahatani Kedelai Anjasmoro ............................................................. 73

B Lanjutan Tenaga Kerja Usahatani Kedelai Anjasmoro ............................................. 74

C Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai Anjasmoro ........................................ 75

C Lanjutan Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai

Anjasmoro ................................................................................................................. 76

C Lanjutan Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai

Anjasmoro .................................................................................................................. 77

D Penggunaan Pupuk Usahatani Kedelai ...................................................................... 78

E Kebutuhan Benih Usahatani Kedelai Anjasmoro ..................................................... 79

F Pemakaian Alat Usahatani Kedelai Anjasmoro ......................................................... 80

F Lanjutan Pemakaian Alat Usahatani Kedelai Anjasmoro ......................................... 81

G Pajak dan Iuran Usahatani Kedelai Anjasmoro…………….. 82

H Tabulasi Keseluruhan Usahatani Kedelai Martoloyo………. 83

H Tabulasi Keseluruhan Usahatani Kedelai Martoloyo…........ 84

I Tenaga Kerja Usahatani Kedelai martoloyo .............................................................. 85

I Lanjutan Tenaga Kerja Usahatani Kedelai martoloyo ............................................... 86

J Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai Martoloy……. 87

J Lanjutan Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai

Martoloyo…………………………………………………... 88

J Lanjutan Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai

Martoloyo…………………………………………………... 89

K Pemberian Pupuk Usahatani Kedelai Martoloyo ....................................................... 90

L Kebutuhan Benih Usahatani Kedelai Martoloyo ....................................................... 91

M Penggunaan Alat-Alat Usahatani Kedelai Martoloyo ................................................ 92

M Lanjutan Penggunaan Alat-Alat Usahatani Kedelai

Martoloyo ................................................................................................................... 93

Page 21: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

xx

N Pajak dan Iuran Irigasi Usahatani Kedelai Martoloyo ............................................... 94

O Tabulasi Keseluruhan Usahatani Kedelai Mallika………….. 95

O Lanjutan Tabulasi Keseluruhan Usahatani Kedelai Mallika ...................................... 96

P Tenaga Kerja Usahatani Kedelai Mallika .................................................................. 97

P Lanjutan Tenaga Kerja Usahatani Kedelai Mallika ................................................... 98

Q Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai Mallika ............................................... 99

Q Lanjutan Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai

Mallika ....................................................................................................................... 100

Q Lanjutan Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai

Mallika ....................................................................................................................... 101

R Pemberian Pupuk Usahatani Kedelai Martoloyo ....................................................... 102

S Kebutuhan Benih Usahatani Kedelai Mallika ............................................... Jember 103

T Pemakaian Alat-Alat Usahatani Kedelai Mallika ...................................................... 104

T Lanjutan Pemakaian Alat-Alat Usahatani Kedelai Mallika ....................................... 105

U Pajak dan Iuran Irigasi Usahatani Kedelai Martoloyo ............................................... 106

V Karakteristik Responden Usahatani Kedelai Anjasmoro…… 107

W Karakteristik Responden Usahatani Kedelai Martoloyo ............................................ 107

X Karakteristik Responden Usahatani Kedelai Mallika ............................................... 108

Y Produksi Kedelai Nasional ........................................................................................ 109

Z Pertumbuhan Produksi Kedelai Nasional ................................................................. 110

AA Produksi Kedelai Jawa Timur ................................................................................... 111

AB Pertumbuhan Produksi Kedelai Jawa Timur………………... 112

AC Produksi Kedelai Banyuwangi……………………………… 113

AD Pertumbuhan Produksi Kedelai Banyuwangi………………. 114

AE Produksi Kedelai Kecamatan Tegaldlimo………………….. 115

AF Pertumbuhan Produksi Kedelai Kecamatan Tegaldlimo…… 115

AG Rata-rata Penggunaan dan Ketersediaan Faktor produksi

Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri……………………... 116

AH Penggunaan dan Ketersediaan Faktor Produksi Usahatani

Kedelai di Desa Kedungasri Dalam 1 Hektar………………. 118

AI Analisis pendapatan………………………………………… 119

Page 22: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

xxi

AJ Biaya, Penerimaan dan Keuntungan Usahatani Kedelai di

Desa Kedungasri MK-2……………………………………. 120

AK Analysis Linier Programming Result………………………. 121

AL Analysis Ranging…………………………………………… 122

Page 23: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu komoditas pertanian yang mempunyai prospek baik adalah

kacang kedelai. Kebutuhan kacang kedelai dunia cenderung terus meningkat dari

tahun ke tahun. Di Indonesia, berdasarkan proyeksi konsumsi kedelai tahun 2003-

2025, pada tahun 2020 total konsumsi kacang kedelai diprediksi mencapai 3,03

juta ton. Prospek usaha budidaya kacang kedelai berpola agribisnis terbuka luas

karena selain permintaan pasar atau konsumen yang cenderung terus meningkat

(Rukmana dan Yudirachman, 2014). Konsumsi kedelai di Indonesia tahun 2012-

2016 pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Konsumsi Kedelai Indonesia Tahun 2012-2016.

Tahun Konsumsi Nasional (Ton) Pertumbuhan (%)

2012 2.571.569 2013 2.626.395 2,13

2014 2.738.803 4,28

2015 2.866.630 4,67

2016 2.678.386 -6,57

Rata-Rata 2.696.357 1,13

Sumber : Badan Pusat Statistik 2017

Rata-rata konsumsi nasional 2.696.357 ton/tahun. Pertumbuhan konsumsi

kedelai rata-rata mengalami kenaikan sebesar 1,13% tiap tahunnya. Peningkatan

konsumsi kedelai disebabkan oleh produk industri rumahan berbahan baku

seperti tempe dan tahu. Namun, Produksi kedelai nasional masih belum mampu

memenuhi kebutuhan konsumsi kedelai nasional (Aldilah, 2015). Produksi kedelai

nasional dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2 Produksi Kedelai Indonesia Tahun 2011-2015.

Tahun Produksi Nasional (Ton) Pertumbuhan %

2011 851.286

2012 843.153 -0,955

2013 779.992 -7,491

2014 954.997 22,436

2015 963.183 0,8571

Rata-Rata 878.522 3,7118

Sumber : Badan Pusat Statistik 2016

Page 24: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

2

Indonesia sampai saat ini masih terjadi kesenjangan yang sangat lebar

antara produksi dan konsumsi kedelai. Produksi kedelai dalam negeri tidak

memenuhi kebutuhan terhadap kedelai dalam negri. Produksi kedelai dalam negri

rata-rata sebesar 878.522 ton/tahun dengan pertumbuhan rata-rata sebesar

3,7118%/tahun. Peningkatan konsumsi kedelai dalam negri akan meningkatkan

impor kedelai karena produksi kedelai Indonesia belum mampu memenuhi

kebutuhan masyarakat terhadap kedelai (Sari dkk, 2013). Impor kedelai Indonesia

dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3 Impor Kedelai Indonesia Tahun 2012-2016.

Tahun Impor (Ton) Pertumbuhan (%)

2012 1.220.120 2013 1.785.385 46,33

2014 1.964.081 10,01

2015 1.668.744 -15,04

2016 2.261.803 35,54

Total 8.900.133 Rata-Rata 1.780.027 19,21

Sumber : Badan Pusat Statistik 2017

Berdasarkan data impor Indonesia tahun 2012-2016 untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi kedelai dalam negri Indonesia melakukan impor kedelai rata-

rata sebesar 1.780.027 ton/tahun. Impor kedelai Indonesia untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi dalam negri cenderung meningkan dengan peningkatan

setiap tahunnya sebesar 19,21%. Ketidak seimbangnya pertumbuhan konsumsi

dan produksi kedelai nasional membuat penyediaan pangan nasional impor

cenderung naik. Hal ini disebabkan permintaan kedelai naik begitu cepat

sedangkan disisi lain produksi kedelai melambat (Permadi, 2015).

Menurut (kementan, 2016) Luas panen, produksi dan produktivitas kedelai

nasional lima tahun terakhir dari tahun 2012-2016. Pada luas panen mengalami

penurunan sebesar 0,85% per tahun, hal ini dipengaruhi oleh penurunan luas

panen di pulau jawa sebesar 4,09% per tahun. Namun, produksi nasional kedelai

meningkat rata-rata 0,14% per tahun, dimana produksi memperoleh sumbangan

peningkatan dari luar jawa rata-rata sebesar 5,57% per tahun. Terdapat beberapa

provinsi yang sangat berkontribusi terhadap produksi kedelai, serta laju

Page 25: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

3

pertumbuhan produksi kedelai yang tertinggi di setiap provinsi seluruh Indonesia.

Data produksi kedelai Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.4.

Tabel 1.4: Rata-rata Produksi, Rata-rata Kontribusi/ Share Produksi dan Rata-rata

Laju Pertumbuhan Produksi Kedelai Menurut Provinsi di Indonesia

tahun 2011-2015.

Provinsi Share Laju Pertumbuhan

Ton % Rank % Rank

Aceh 51.546,8 5,9 5 1,7 22 Sumatra Utara 6.465,6 0,7 13 -0,4 24

Sumatra Barat 1.005,4 0,1 27 -28,3 34

Riau 3.594,0 0,4 20 -22,7 33

Jambi 5.017,6 0,6 17 28,8 9

Sumatra Selatan 12.076,0 1,4 8 27,3 10

Bengkulu 4.172,8 0,5 18 19,2 14

Lampung 9.745,0 1,1 10 11,2 19

Kep. Bangka Belitung 1,2 0,0 33 -16,7 31

Kep. Riau 14,6 0,0 32 29,4 8

DKI Jakarta 0,0 0,0 34 0,0 23 Jawa Barat 73.792,6 8,2 4 25,9 11

Jawa Tengah 123.853,6 14,1 2 7,7 21

DI Yogyakarta 27.781,2 3,2 7 -11,1 29

Jawa Timur 351.781,6 40,3 1 -1,4 25

Banten 7.133,2 0,8 12 13,2 18

Bali 7.918,4 0,9 11 -3,5 27

NTB 95.105,6 10,8 3 10,6 20

NTT 2.431,8 0,3 23 39,3 4 Kalimantan Barat 2.168,2 0,2 24 15,8 15

Kalimantan Tengah 1.773,2 0,2 25 -16,9 32 Kalimantan Selatan 6.358,2 0,7 15 32,8 7

Kalimantan Timur 1.538,8 0,2 26 -5,6 28

Kalimantan Uatara 484 0,1 30 555,9 1

Sulawesi Utara 5.857,2 0,7 16 15,1 16

Selawesi Tengah 11.485 1,3 9 20,9 13

Sulawesi Selatan 46.252,4 5,2 6 21,0 12

Sulawesi Tenggara 6.381,6 0,7 14 35,2 5 Gorontalo 3.498,8 0,4 21 14,9 17

Sulawesi Barat 3.010,4 0,3 22 53,3 2

Maluku 436,8 0,0 31 35,0 6

Maluku utara 973,4 0,1 28 -15,7 30

Papua Barat 821,2 0,1 29 39,4 3

Papua 4.046 0,5 19 -2,3 26

Jumlah 878.522,2 100,0

Sumber: Badan Pusat Statistik 2016

Page 26: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

4

Berdasarkan data Badan Pusat Statistika Nasional rata-rata produksi kedelai

tertinggi di Indonesia adalah provinsi Jawa Timur sebesar 351.781,6 ton dalam

kurun waktu 2011-2015. Kontribusi produksi kedelai di Jawa Timur memiliki

persentasi yang sangat baik dengan rata-rata kontribusi sebesar 40,3% menempati

urutan pertama dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Laju pertumbuhan

produksi kedelai di Jawa Timur menurun dengan rata-rata -1,4% menempati

urutan 25 dari 34 provinsi di Indonesia, hal ini berbanding terbalik dengan

produksi kedelai yang mampu menempatkan urutan pertama. Provinsi Jawa Timur

terbagi menjadi 38 Kabupaten dan Kota dan sebagian besar mampu memproduksi

kedelai. Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur

yang masuk dalam sepuluh besar penghasil kedelai tertinggi. Kontribusi dan

pertumbuhan produksi dapat dilihat pada Tabel 1.5.

Tabel 1.5: Rata-rata Produksi dan Kontribusi/ Share Produksi Kedelai dalam

Sepuluh Besar Kabupaten di Provinsi Jawa Timur tahun 2012-2016.

Kabupaten Share Laju

Pertumbuhan

Ton % Rank % Rank

Banyuwangi 47.301,34 14,19 1 -5,57 22

Sampang 41.687,45 12,5 2 6,08 8

Lamongan 30.340,61 9,10 3 -8,35 25

Jember 23.882,54 7,17 4 -4,11 20

Bojonegoro 23.829,50 7,15 5 -4,20 21

Ponorogo 21.310,10 6,39 6 3,69 11

Nganjuk 20.508,92 6,15 7 -7,47 24

Ngawi 18.832,18 5,65 8 -12,85 30

Pasuruan 17.264,76 5,18 9 -22,57 34

Blitar 13.474,78 4,04 10 6,06 9

Sumber : Badan Pusat Statistika 2017

Berdasarkan data dari Badan Pusat Stastistik produksi kedelai Kabupaten

Banyuwangi menempati urutan pertama dari semua Kabupaten yang ada di Jawa

Timur dengan rata-rata produksi sebesar 47.301,3 ton pada tahun 2012-2016.

Kontribusi produksi kedelai di Kabupaten Banyuwangi sebesar 14,2% merupakan

kontribusi tertinggi dari Kabupaten/Kota sebagai penghasil kedelai di Jawa Timur.

Namun, laju pertumbuhan kedelai di Kabupaten Banyuwangi tidak mengalami

pertumbuhan, hal ini dapat dilihat pada laju pertumbuhan menempati ranking 22

Page 27: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

5

dengan -5,57%. Tingginya produksi kedelai di Kabupaten Banyuwangi tidak lepas

dari daerah-daerah yang termasuk penghasil kedelai. Kecamatan Tegaldlimo

merupakan salah satu kecamatan sebagai penghasil kedelai. Kecamatan

Tegaldlimo memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Kontribusi dan

pertumbuhan kedelai dapat dilihat pada Tabel 1.6.

Tabel 1.6 Rata-rata Produksi, Rata-rata Kontribusi/ Share Produksi dan Rata-rata

Laju Pertumbuhan Produksi kedelai Menurut Kecamatan di Kabupaten

Banyuwangi tahun 2012-2016.

Kecamatan Share Laju Pertumbuhan

Ton % Rank % Rank

Pesanggaran 4.820 9,26 5 71,60 15

Siliragung 1.857,4 3,57 7 85,56 13

Bangorejo 4.917,8 9,45 4 89,65 11

Purwoharjo 12.355,6 23,74 2 91,35 10

Tegaldlimo 13.037 25,05 1 123,10 8

Muncar 6.480 12,45 3 189,79 4

Cluring 2.834,8 5,45 6 174,47 5

Gambiran 1.212,2 2,33 9 163,91 6

Tegalsari 1.335,2 2,57 8 83,94 14

Glenmore 0 0,00 19 0,00 16

Kalibaru 0 0,00 19 0,00 16

Genteng 304,6 0,59 14 86,29 12

Srono 744,2 1,43 11 147,08 7

Rogojampi 328,6 0,63 13 191,06 3

Kabat 80,4 0,15 15 120,58 9

Singojuruh 13,8 0,03 17 -48,57 23

Sempu 1.063,6 2,04 10 299,59 1

Songgon 0 0,00 19 0,00 16

Glagah 2 0,00 18 -15,00 22

Licin 0 0,00 19 0,00 16

Banyuwangi 0 0,00 19 0,00 16

Giri 0 0,00 19 0,00 16

Kalipuro 49 0,09 16 -56,53 24

Wongsorejo 601 1,15 12 192,19 2

Jumlah 52.037,2 100

Sumber: Badan Pusat Statistik 2016

Page 28: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

6

Berdasarkan data dari badan pusat statistik Kabupaten Banyuwangi,

sebanyak 16 Kecamatan dari 22 kecamatan yang ada di Kabupeten Banyuwangi

telah menghasilkan produksi kedelai, ke 6 kecamatan yang meliputi Giri,

Banyuwangi, Licin, songgon, Glenmore dan Kalibaru tidak menunjukan

berkontribusi terhadap produksi kedelai. Berdasarkan data share produksi

terhadap total produksi kedelai di Kabupaten Banyuwangi, maka diperoleh 5

kecamatan yang paling berkontribusi terhadap produksi kedelai. Kecamatan

tegaldlimo merupakan kontribusi urutan pertama dengan share sebesar 24,30 %,

kemudian Kecamatan Purwoharjo menempati urutan kedua dengan share sebesar

23,03%. Selanjutnya kecamatan Muncar yang menempati urutan ketiga dengan

share sebesar 12,08%, Kecamatan Bangorejo dengan share 9,17% dan Kecamatan

Pesanggaran dengan urutan kelima share sebesar 8,98%. Laju pertumbuhan

produksi kedelai di Kecamatan Tegaldlimo pada tahun 2012-2016 menempati

urutan ke 8 dengan rata-rata laju sebesar 123,10%. Tingginya laju pertumbuhan

produksi kedelai di Kecamatan Tegaldlimo mengindikasi bahwa daerah yang

memiliki potensi dalam pengembangan kedelai. Data terkait rata-rata produksi,

share produksi dan laju pertumbuhan menurut desa Kecamatan Tegaldlimo, dapat

dilihat pada Tabel 1.7.

Tabel 1.7 Rata-rata Produksi, Rata-rata Kontribusi/ Share Produksi dan Rata-rata

Laju Pertumbuhan Produksi Kedelai Menurut Desa di Kecamatan

Tegaldlimo tahun 2015-2016.

Desa Share

Laju

Pertumbuhan

Ton % Rank % Rank

Purwoasri 888 8,50 7 -48,21 9

Kendalrejo 1.138 10,89 4 -32,40 5

Kedungasri 2.245 21,48 1 -22,81 4

Kedungwungu 1.354 12,96 3 -40,14 7

Tegaldlimo 1.573 15,05 2 -14,29 2

Wringinpitu 388,5 3,72 9 693,10 1

Kedunggebang 991,5 9,49 6 -48,16 8

Purwoagung 1.073 10,27 5 -21,02 3

Kalipait 798,5 7,64 8 -39,66 6

Jumlah 10449.5 100,00

Sumber :BPS Banyuwangi 2016

Page 29: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

7

Sebagai Kecamatan penghasil kedelai tertinggi di Kabupaten Banyuwangi,

Kecamatan Tegaldlimo memiliki beberapa desa yang produksi kedelainya cukup

tinggi salah satunya terdapat di Desa Kedungasri. Desa Kedungasri merupakan

daerah penghasil kedelai tertinggi di Kecamatan Tegaldlimo dengan rata-rata

produksi sebesar 2245 ton pada kurun waktu 2015-2016. Kontribusi produksi

kedelai mencapai nilai 21,48%, sehingga Desa Kedungasri menempati ranking

pertama dalam produksi kedelai di kecamatan Tegaldlimo, sedangkan Laju

pertumbuhan produksi kedelai sebesar 53,37%. Hal ini dapat dikatakan desa

Kedungasri sebagai penghasil kedelai tertinggi di kecamatan Tegaldlimo maupun

di Kabupaten Banyuwangi.

Tabel 1.8 Usahatani Kedelai Anjasmoro, Martoloyo dan Mallika di Desa

Kedungasri

Var. Kedelai Petani Luas Panen

(Ha) Produktivitas

(Ton/Ha) Produksi Harga

(Rp)

Anjasmoro 64 28.16 2.94 82.79 6600

Martoloyo 95 41.08 2.13 87.50 6400

Mallika 42 20.11 2.94 59.12 9000

Jumlah 201 89.35 229.41

Sumber : Desa Kedungasri 2017

Berdasarkan data usahatani kedelai di Desa Kedungsari pada jenis kedelai

anjasmoro, martoloyo dan mallika. Petani yang menanam Jenis varietas

Anjasmoro sebanyak 64 orang dengan luasan panen 28,16 Ha, produktivitas

sebesar 2,94 Ton/Ha dan produksi sebesar 82,79 ton dengan harga Rp 6.600,00.

Petani yang menanam Jenis varietas Martoloyo sebanyak 95 orang dengan luasan

panen 41,08 Ha, produktivitas sebesar 2,13 Ton/Ha dan produksi sebesar 87,50

ton dengan harga Rp 6.400,00. Dan petani yang menanam jenis varietas Mallika

sebanyak 42 orang dengan luasan panen 20,11 Ha, produktivitas sebesar 2,94

Ton/Ha dan produksi sebesar 59,12 ton dengan harga Rp 9.000,00.

Data yang dipaparkan diatas menjadi tantangan bagi para patani yang ada

di Desa Kedungasri dalam menanam kedelai. Petani ketika menanam Varietas

Malika harganya tinggi tetapi pemasarannya sulit didapatkan, sedangkan pada

varietas Anjasmoro adalah varietas yang disarakan oleh pemerintah dengan harga

yang lebih murah seharga Rp 6.600,00 tetapi pasarnya juga sulit didapatkan,

Page 30: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

8

sedangkan varietas Martoloyo mempunyai harga yang lebih murah sebesar Rp

6.400,00 dengan pemasaran mudah didapatkan. Dilihat dari produktivitas ketiga

jenis varietas kedelai tersebut kedelai anjasmoro produktuvitasnya tertinggi.

Produktivitas varietas kedelai anjasmoro, martoloyo dan mallika dapat dilihat

pada Tabel 1.9.

Tabel 1.9 Produktivitas Varietas Kedelai Anjasmoro, Martoloyo Dan Mallika.

Varietas Desa Kedungasri (Ton/Ha) Nasional (Ton/Ha) Anjasmoro 1.90 2.94 Martoloyo 1.81 2.13 Mallika 1.85 2.94

Sumber: Balitkabi

Berdasarkan data produktivitas kedelai varietas anjasmoro, martoloyo dan

mallika di Desa Kedungasri, jenis varietas Anjasmoro produktivitasnya tertinggi

dari varietas lainnya sebesar 1,90 ton/ha. Petani di Desa Kedungsari dihadapkan

tiga pilihan menanam dari 3 varietas tersebut agar mendapatkan produksi yang

maksimum dan keuntungan yang maksimum. Fenomena yang ada di atas menjadi

dasar peneliti tertarik untuk meneliti optimalisasi usahatani dengan mempelajari

faktor-faktor usahatani kedelai di Desa Kedungasri Kecamatan Tegaldlimo pada

MK-2 tahun 2017.

Menurut (Kurniansyah, 2015) Optimalisasi adalah serangkaian proses

untuk mendapatkan kondisi yang diharapkan untuk mendapatkan hasil terbaik

dalam situasi tertentu. Dengan harapan dapat diketahui bahwa optimalisasi

mengidentifikasikan penyelesaian terbaik suatu masalah yang diarahkan pada

maksimisasi keuntungan atau minimisasi biaya operasional melalui fungsi tujuan.

Optimalisasi produksi kedelai di Desa Kedungasri berkaitan dengan pemanfaatan

setiap sumber daya yaitu benih, tenaga kerja, obat dan pupuk. Optimalisasi

produksi terjadi karena di Desa Kedungasri berkeinginan mendapatkan

keuntungan yang maksimal namun memiliki keterbatasan dari setiap sumber daya

tersebut. Optimalisasi dengan kendala yang ada di Desa Kedungasri dilakukan

dengan menentukan persoalan dalam variabel suatu fungsi agar mendapat

keuntungan maksimum dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya.

Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti akan merumuskan, sebagai berikut

Page 31: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

9

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani kedelai di Desa

Kedungasri?

2) Bagaimana kombinasi usahatani kedelai varietas anjasmoro, martoloyo dan

mallika di Desa Kedungasri untuk mencapai keuntungan maksimal?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1) Mengetahui ketersediaan faktor-faktor produksi yang dipakai dan sudah

optimal pada usahatani kedelai di Desa Kedungasri.

2) Menentukan kombinasi usahatani kedelai di Desa Kedungasri untuk mencapai

keuntungan yang maksimal dengan varietas anjasmoro, martoloyo dan mallika.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1) Bagi petani atau masyarakat, dapat meningkatkan dan mengembangkan

usahatani kedelai.

2) Bagi peneliti, dapat memperoleh pengetahuan yang dijadikan acuan untuk

menunjang studinya mengenai optimalisasi guna memaksimalkan keuntungan

Page 32: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

10

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian Kusumawati (2010) yang berjudul “Analisis Efisiensi Ekonomi

Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Usahatani Kedelai di Kabupaten

Rembang” menyatakan bahwa faktor-faktor produksi yang digunakan untuk

usahatani kedelai adalah luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, pestisida

(prevaton) dan ZPT(gandasil). Sarana produksi meliputi benih sebesar 102,19

kg/ha, pupuk kandang 9.791,66 kg pestisida (prevaton) 0,63 liter/ha, dan ZPT

(gandasil) 2,44 kg/ha. Tenaga kerja yang diperlukan adala 101,70 Hkp/ha.

Pelaksanaan usahatani kedelai di desa biaya yang dikeluarkan sebesar Rp

5.109.292,53/ha/MT. Penerimaan usahatani kedelai diperoleh sebesar Rp

8.418.465,00/ha/MT, sehingga pendapatan usahatani kedelai sebesar Rp

3.309.172,47/ha/MT.

Penelitian Dewi (2016) yang berjudul “Studi Komperatif Usahatani

Kedelai Kuning dan Kedelai Hitam di Kecamatan Pituru Kabupaten Purworejo”

menyatakan bahwa faktor-faktor produksi yang dapat meningkatkan produksi

kedelai kuning adalah pupuk organik dan luas lahan, sedangkan faktor-faktor

produksi dapat meningkatkan pendapatan kedelai hitam hanya luas lahan.

Pendapatan usahatani kedelai kuning lebih besar daripada usahatani kedelai hitam,

untuk pendapatan usahatani kedelai kuning sebesar Rp 2.878.215,91 dan

pendapatan usahatani kedelai hitam sebesar Rp 1.566.062,26.

Hasil penelitian Nugroho dkk (2015) yang berjudul “ Faktor yang

Mempengaruhi Produksi dan Pendapatan Petani Kedelai Kecamatan Paliyan

Gunung Kidul” bahwa faktor-faktor produksi yang digunakan dalam memperoleh

pendapatan usahatani kedelai di Kecamatan Paliyan adalah luas lahan, tenaga

kerja, pestisida, pupuk urea, pupuk kandang, pupuk phonska, pupuk TSP dan

benih kedelai. Luas lahan, pupuk urea merupakan faktor produksi dapat

meningkatkan produksi kedelai, sedangkan jumlah benih, pupuk kandang dan

pupuk phonska tidak berpengaruh pada peningkatan produksi. Harga produk,

Page 33: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

11

harga pupuk TSP, pestisida dan tenaga kerja dapat meningkatkan pendapatan

usahatani kedelai. Pendapatan yang diterima oleh usahatani kedelai di Kecamatan

Paliyan rata-rata sebesar Rp 982.503,80.

Menurut penelitian Anisah dkk (2015) yang berjudul “Optimalisasi Lahan

Pasang Surut Pada Usahatani Kedelai di Desa Enggal Rejo Kecamatan Air Saleh

Kabupaten Banyuasin”, menyatakan bahwa optimalisasi lahan dilakukan analisis

untuk mendapatkan penerimaan yang maksimal. Penentuan penerimaan optimal

berhubungan dengan faktor pembatas, harga komoditi dan jumlah produksi.

Pembatas meliputi luas lahan, modal dan tenaga kerja. Penerimaan maksimal pada

usahatani di Desa Enggal Rejo sebesar Rp 14.111,937/ha/MT. Dengan

optimalisasi produksi padi sebesar 0,98 kg dengan luas lahan rata-rata 1 ha dan

optimalisasi produksi kedelai 1,24 kg luas lahan untuk tanaman kedelai rata-rata 1

hektar. Usahatani kedelai di Desa Enggal Rejo belum dilakukan secara optimal,

jika dilihat dari penerimaan yang diperoleh petani kedelai lebih kecil dari biaya

produksi yang dikeluarkan oleh petani kedelai, karena produksi kedelai yang

dihasilkan petani hanya mampu 609,375kg/ha dan harga kedelai masih sangat

rendah rata-rata sebesar Rp 5.335,417.

Hasil penelitian dari Majeke (2013) yang berjudul “Rotasi Tanaman Pada

Kebutuhan Usahatani Jagung, Kedelai dan Tembakau Menggunakan Linier

Programming : Studi Kasus Petani Pedesaan Binduran, Zimbabwe” menyatakan

bahwa dari kombinasi tanaman jagung, kedelai dan tembakau dapat

dimaksimalkan dengan menggunakan metode linier programming. Dari lahan

seluas 8 hektar pada awalnya pendapatan yang diperoleh sebesar $11.220,00.

Setelah dilaksanakan analisis linier programming hasil optimal pada usahatani

tanaman jagung, kedelai dan tembakau di pedesaan Binduran dengan kendala

lahan, tenaga kerja, modal jagung, konsumsi jagung dan keseluruhan modal akan

diperoleh untuk usahatani tanaman jagung 2,08 ha keuntungan sebesar $4.451,00,

tanaman kedelai 0 ha dan tanaman tembakau 2,08 ha keuntungan sebesar

$10.907,20. Dari luas tanam tersebut akan menghasilkan keuntungan sebesar

$15.359,04 yang sebelumnya memperoleh pendapatan sebesar $11.220,00.

Page 34: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

12

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Tanaman Kedelai

Menurut (Septianin, 2014), Kedelai merupakan warga dari kacang-kacangan

dari (ordo leguminosae). Family kacang-kacangan di antaranya kedelai, kacang

tanah dan lainnya. Sistematika kedelai, menurut klasifikasi botani adalah sebagai

berikut:

Devisi : Spermatopyta

Kelas : Angiospermae

Sub-kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Leguminoseae

Family : Papilionaceae

Genus : Lycine

Species : Glycine max. L.

Tanaman kedelai sebagaian besar tumbuh di daerahyang beriklim tropis dan

subtropics. Iklim kering lebih di sukai tanaman kedelai dibandingkan iklim

lembab. Tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400

mm/bulan. Suhu yang di kehendaki tanaman kedelai antara 21-34°C. pada proses

perkecambahan, benih kedelai memerlukan suhu sekitar 30°C. tanaman kedelai

dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dengan syarat drainase dan aerasi tanah

cukup baik, toleransi kemasaman tanah adalah pH= 5,8-7,0. Ketinggian yang baik

untuk tanaman kedelai tidak lebih dari 500 m dpl.

2.2.2 Budidaya Kedelai

Tanaman kedelai dapat ditanaman di lahan sawah maupun di lahan kering

bergantung pada iklim dan kebutuhan petani. berikut langkah-langkah budidaya

kedelai menurut Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (2009).

a. Bahan Tanam

Berdasarkan warna bijinya dikenal kedelai kuning dan kedelai hitam.

Pemeliharaan kedelai hitam lebih mudah dari pada kedelai kuning. Kedelai kuning

membutuhkan tanah yang subur, serta memerlukan pengairan dan pemeliharaan

lebih baik dari pada kedelai hitam.

Page 35: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

13

b. Persiapan lahan

Pada lahan kering, tanah dibajak 2 kali sedalam 30 cm, sedangkan pada

lahan sawah dengan tanaman monokultur, tanah dibersihkan dari jerami,

kemudian tanah diolah satu kali. Drainase dibuat setiap 4 meter sedalam 20-25

cm, lebar 20 cm. pembuatan saluran drainase dimaksudkan untuk mencegah

terjadinya penggenangan air, karena tanaman kedelai tidak tahan terhadap

genangan.

Jika keadaan lahan masam perlu diberi kapur bersamaan dengan

pengolahan lahan yang kedeua atau paling lambat seminggu sebelum tanam.

pengapuran menggunakan dolomite dengan cara menaburkan rata dengan dosis

1,5 ton/ha. Jika ditambah pupuk kandang sebesar 2,5 ton/ha, maka dosis kapur

dapat dikurangi menjadi 750 kg/ha.

c. Penanaman

Penenaman kedelai memilih waktu yang tepat, agar tidak mengalami

kebanjiran atau kekeringan. Penanaman dilakukan dengan cara tebar dan tugal.

Untuk cara penanaman tugal jarak tanamnya 40 cm x 15 cm atau 40 cm x 20 cm,

tiap lubang diberi 2 benih kedelai. populasi tanaman kiasarannya 350.000-

500.000/ha. Agar lahan semakin subur sebaiknya jarak tanam semakin lebar.

d. Pemupukan

Untuk lahan kering masam, dosis pupuk yang diberikan urea 75 kg + Sp36

100 kg + KCl diberikan paling lambat saat tanaman berumur 14 hari. Pemberian

pupuk dilakukan dengan cara ditugal atau dilarik 5-7 cm dari tanaman, kemudian

ditutup tanah. Sedangkan kapur (dolomite) ditebar sebelum pengolahan lahan

yang kedeua. Untuk lahan sawah dosis yang digunakan urea 50 kg + SP36 50 kg

+100 kg KCl/ha.

e. Penyiangan

Penyiangan dilakukan sebelum maupun setelah tumbuh dengan cara

pemantunan baik secara mekanik, konvensional dan secara kimia. Penyiangan

dilakukan pada umur tanaman 15 hari dan 30 hari. Apabila gulmamasih banyak

dilakukan lagi penyiangan pada umur tanaman 55 hari.

Page 36: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

14

f. Pengendalian hama dan penyakit kedelai

Pengendaliaan hama dan penyakit pada tanaman kedelai berlandaskan

strategi penerapan pengendalian hama terpadu (PHT). PHT adalah suatu cara

pendektan atau cara pengendalian hama dan penyakit yang didasarkan pada

pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan ekosistem

yang berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.

Tanaman kedelai pada musim tanaman kedua umumnya banyak diserang

hama, apalagi lahan yang akan ditanamani sebelumnya juga ditanamai kedelai

atau kacang kacangan lain. Hama yang sering menyerang tanaman kedelai adalah

lalat bibit (ophiomyia phaseoli), ulat grayak (spodoptera,itura), ulat jengkal

(chrysodeixis chalets), dan ulat heliothis, Sp serta penggulung daun (lamprosema

indicate), pengisap polong (Riptortus linearis, nezara viridula dan piezodorus

rubrofasciatus), penggerek polong (etiella zinckenella), penggerek batang

(melanagromyza sojae), kutu kebul (bemisia sp) dan kutu daun (aphisglycines).

Penggunaan insektisida secara bijaksana apabila populasi hama telah

mencapai ambang kendali. Apabila kemampuan mengamati hama terbatas,

aplikasi insektisida dapat berpedoman pada kondisi tanaman dalam periode kritis

yaitu ketika tanaman berumur 5-7 hari untuk lalat kacang, 16-24 hari untuk hama

daun, umur 40-50 hari untuk hama daun dan polong, dan umur60-60 hari untuk

hama polong. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan insektisida adalah

etepatan waktu, takaran dan cara penyemprotan.

g. Panen

Waktu, cara dan alat panen yang digunakan dalam pemanenan dapat

mempengaruhi jumlah dan mutu hasil kedelai. apabila dipanen terlalu awal akan

banyak biji muda dan perontkan biji relatif sulit dilakukan. sebaliknya, apabila

terlambat panen meyebabkan hilangnya biji dilapang. Untuk itu dianjurkan

beberapa hal sebagai berikut:

Penen dilakukan apabila semua daun tanaman kedelai telah rontok, polong

berwarna kuning/coklat dan mongering.

Page 37: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

15

Panen dimulai sekitar pukul 09.00 pagi. Pada saat air embunsudah hilang.

Pangkal batang tanaman dipotong menggunakan sabit bergerigi atau sabit

tajam.

Hindari pemanenan dengan mencabut tanaman agar tabah/kotoran tidak

terbawa.

Hasil panen dikumpulkan ditempat yang kering dan diberi atas terpal/plastic.

Penanganan pasca panen yang terdiri dari penjemuran brangkasan tanaman,

pembijian, pengeringan, pembersihan, dan penyimpanan biji perlu mendapat

perhatian yang cukup. Sebab, kegiatan ini mempengaruhi kualitas biji atau benih

yang dihasilkan. Kedelai sebagai bahan konsumsi dipetik pada umur 75-100 hari,

sedangkan untuk benih umur 100-110 hari, agar kemasakan biji betul-betul

sempurna dan merata. Penjemuran yang terbaik adalah penjemuran brangkasan

kedelai diberi alas terpal.

h. Penyimpanan

Penyimpanan biji kedelai untuk konsumsi

Biji disimpan dalam kantong plastic berukuran 30-40 kg, ketebalan 0,2 mm

dan kedap udara.

Setelah biji dimasukan kedalam kantong plastic, bagian ats kantong diikat kuat

dengan tali raffia.

Kantong-kantong yang telah berisi biji-biji kedelai tersebut kemudian

dimasukkan ke dalam karung plastic (seperti karung pupuk), dan bagian atas

karung diikat dengan tali raffia. Kemudian disusun rapi ditempat

penyimpanan/gudang.

Penyimpanan biji digunakan untuk benih:

Benih sebaiknya disimpan pada kadar air 8-9% dalam wadah kedap udara

seperti kantong plastic dengan ketebalan 0,8 mm, ukuran kantong 10 kg, dan

kantong diikat kuat.

Selanjutnya benih dalam wadah kedap udara tersebut disimpan di

tempat/ruangan kering atau berpendingin. Yakni suhu sekitar 18°C dengan

kelembaban relative sekitar 60% (ruang ber AC).

Page 38: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

16

2.2.3 Varietas Kedelai

Tabel 2.1 Varietas Anjsmoro, Martoloyo, Dan Mallika

Keterangan Anjasmoro Martoloyo Mallika

Dilepas tahun 21 oktober 2001 22 oktober 2001 2007

Asal Seleksi dari galur

murni Silang ganda 16

tetua Seleksi varietas lokal

bantul

Tipe pertumbuhan Determinit Determinit Indeteminit

Warna hipokotil Ungu Ungu Ungu

Warna epikotil Ungu Hijau Ungu

Warna daun Hijau Hijau Hijau tua

Warna bulu batang Putih Coklat Coklat

Warna bunga Ungu Ungu Ungu

Warna kulit biji Kuning Kuning Hitam Warna polong

masak Coklat muda Coklat Coklat tua

Warna hilum biji Kuning kecoklatan Coklat Coklat muda

Bentuk daun Oval Lonjong Oval melebar

Percabangan 2,9-5,6 cabang 2,5-5,5 cabang Bercabang

Tipe tumbuh Determinit Determinit Indeterminit

Umur berbunga 35,7-39,4 hari 35 hari 36 hari Umur polong

masak 82,5-92,5 hari 85 hari 85-90 hari

Tinggi tanaman 64-68 cm 64 hari 60-80 cm

Bobot 100 biji 14,8-15,3 g 10,37% 9-1 g

Rata-rata hasil 2,03-2,25 ton/ha 1,5 ton/ha 2,34 ton/ha

Potensi hasil 2,94 ton/ha 2,13ton/ha 2,94 ton/ha

Kandungan protein 41,8-42,1% 44% 37%

Kandungan lemak 17,2-18,6% 8% 20%

Sumber : Balitkabi 2016

2.2.4 Teori Usahatani

Usahatani merupakan sekumpulan dari sumberdaya alam yang tersedia

pada suatu tempat tertentu yang dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan produksi

pertanian. Tanah, air, udara, sinar matahari merupakan sumberdaya alam yang

perlu dilakukan perbaikan dan pembangunan-pembangunan terhadap sumberdaya

Page 39: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

17

yang tersedia di tempat tersebut guna menunjang berlangsungnya kegiatan

usahatani. Usahatani terbagi menjadi 2 jenis kegiatan yaitu usahatani subsisten

dan usahatani komersil. Usahatani subsisten merupakan kegiatan usahatani yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sedangkan usahatani

komersil merupakan kegiatan usahatani yang bertujuan untuk mendapatkan

keuntungan yang sebesar-besarnya (Mubyarto, 1989).

Menurut Soekartawi (2010), usahatani merupakan suatu kegiatan

pengalokasian input usahatani secara efektif dan efisien yang bertujuan untuk

memperoleh keuntungan maksimal. Usahatani dapat dikatakan efektif apabila

petani mampu mengalokasikan input usahatani dilakukan dengan baik. Usahatani

dapat dikatakan efisien apabila petani mampu menghasilkan output yang lebih

besar disbanding input yang di berikan.

Menurut Suratiyah (2006) Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari

bagaimana seorang mengusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi

berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan manfaat

yang sebaik-baiknya. Ilmu usahatani sebagai ilmu yang mempelajari cara-cara

petani menentukan, mengorganisasikan dan mengkoordinasikan faktor-faktor

produksi yang efektif dan efisien sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan

semaksimal mungkin. Usahatani harus dimulai dengan perencanaan untuk

menentukan apa yang akan dilakukan, agar tujuan dari usahatani akan tercapai.

Usahatani merupakan bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan

kegiatan yang dilakukan dalam budidaya pertanian.

2.2.5 Teori Biaya

Menurut Hariyati (2007), biaya produksi dimaksudkan sebagai jumlah

kompensasi yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi yang dipergunakan

dalam proses produksi yang bersangkutan. Kegiatan biaya perusahaan, biaya

produksi dihitung berdasarkan jumlah produk yang siap dijual. Hubungan antara

jumlah produksi dengan biaya total, semakin banyak produk yang dihasilkan

maka akan semakin besar biaya total yang digunakan. Beberapa konsep biaya

total:

Page 40: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

18

a. Biaya eksplisit menurut (Multifiah, 2011) merupakan biaya yang secara aktual

dikeluarkan oleh produsen untuk membeli atau menyewa input-input yang

digunakan dalam proses produksi. contoh : gaji, upah pegawai dan sewa,

pembelian bahan baku dan lainya.

b. Biaya implisit menurut (Multifiah, 2011) merupakan biaya berkenaan dengan

pemakaian input-input yang dimiliki sendiri oleh produsen yang digunakan

dalam proses produksi. contoh : biaya gaji pemilik, nilai tanah dan bangunan

yang dimiliki serta digunakan oleh produsen.

c. Biaya Tetap Total, (Total Fixed Cost) biaya ini mewakili biaya-biaya untuk

faktor-faktor produksi tetap. Biaya ini hanya mempunyai arti dalam jangka

pendek dan tidak mempengaruhi pada jumlah produk yang dihasilkan.

d. Biaya Variabel Total (Total Variable Cost) biaya ini mewakili biaya-biaya

untuk faktor-faktor produksi variabel. Biaya ini dapat berbentuk uang tunai,

barang atau nilai uang jasa dan kerja yang sesungguhnya tidak dibayarkan.

e. Biaya Total (Total Cost) Biaya total merupakan biaya tetap total dengan biaya

total variabel total. Hubungan antara jumlah produksi dengan biaya total,

semakin banyak produk yang dihasilkan maka akan semakin besar biaya total

yang digunakan. Secara matematis dirumuskan :

TC = TFC + TVC

Keterangan :

TC = biaya total (total cost)

TFC = total biaya tetap (total fixed cost)

TVC = total biaya variabel (total variabel cost)

Sedangkan konsep biaya rata-rata menunjuk pada pengeluaran satuan produksi

atau output. Berikut ini konsep biaya rata-rata terdiri dari :

a. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fix Cost), biaya ini merupakan pembagian

antara biaya tetap total dengan jumlah produk yang dihasilkan pada tiap tingkat

produksi. Semakin banyak produk yang dihasilkan, maka semakin rendah

biaya tetap rat-rata yang dikeluarkan, akan tetapi tidak pernah sampai nol

ataupun negatif karena dalam jangka pendek.

Page 41: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

19

b. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost), biaya ini merupakan hasil

bagi antara biaya variabel total dengan jumlah jumlah produk yang dihasilkan.

c. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost), biaya ini merupakan hasil bagi biaya

total dengan jumlah produk. Secara sistematis dirumuskan :

AC = AFC + AVC.

Keterangan :

AC = Biaya Total Rata- Rata (total cost)

AFC = Biaya Tetap Rata- Rata (total fixed cost)

AVC = Biaya Variabel Rata- Rata (total variabel cost)

2.2.6 Teori penerimaan

Menurut Assauri (1990), total penerimaan adalah besarnya hasil

penerimaan yang diterima oleh perusahaan dari sejumlah penjualan yang

dilakukan. total penerimaan diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah/kuantitas

produk dengan harga yang terjadi karena permintaan. Perhitungn hasil penerimaan

diformulasikan dalalm persamaan sebagai berikut :

R = x . p

Keterangan :

x : Jumlah/kuantitas produk

p : Harga permintaan

R : Hasil penerimaan

2.2.6 Teori Pendapatan

Menurut Hanafie (2010), pendapatan adalah selisih anatara penerimaan

total (PrT) dan biaya (B). penerimaan total merupakan hasil perkalian antara

produksi total (PT) dengan harganya. Biaya yang dimaksud merupakan

keseluruhan biaya yang telah dikeluarkan selama proses produksi yang terdiri dari

biaya tetap (sewa tanah, pembelian alat-alat pertania, dan lainnya) dan biaya tidak

tetap (biaya untuk bibit, pupuk, obat-obatan dan lainnya). Biaya didapatkan dari

masing-masing dari input produksi dikalikan dengan harganya. Keuntungan dalam

usahatani tidak selalu harus ditentukan dengan uang atau rupiah. Usahatani yang

masih bersifat subsiten lebih mementingkan keuntungan dalam bentuk maksimasi

Page 42: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

20

produk atau keuntungan dari segi kuantitas produksi. Hal seperti ini dikarenakan

pertanian yang bersifat subsisten melaksanakan usahatani untuk mencukupi

kebutuhan hidup keluarganya.

Menurut Soetriono, dkk (2010), pendapatan usahatani adalah total

penerimaan (uang dan bukan uang) seseorang atau suatu rumah tangga selama

periode tertentu. Penerimaan ini mencakup suatu produk yang dijual, digunakan

untuk bibit dalam usahatani, dikonsumsi rumah tangga petani, digunakan untuk

pembayaran dan yang disimpan. Petani akan menghasilkan pendapatan yang lebih

besar apabila petani mampu meminimalkan biaya variabel yang dikeluarkan dan

memaksimalkan produksi. Semua pengeluaran yang digunakan dalam usahatani

merupakan biaya usahtani. Selisih antara penerimaan usahatani dengan

pengeluaran total usahatani disebut sebagai pendapatan usahatani. Secara

matematika pendapatan usahatani dapat dirumuskan sebagai berikut:

π = TR – TC

Keterangan:

π = Pendapatan bersih (Rp)

TR = Total penerimaan usahatani (Rp)

TC = Total biaya

Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh

dengan harga jual. Pernyataan ini dapat ditulis sebagai berikut:

TR = P.Q

Keterangan:

TR = Total penerimaan (Rp)

P = Harga (Rp/Kg)

Q = Produksi (Kg)

2.2.7 Teori Optimalisasi

Menurut (Kusumadewi, 2012) Optimalisasi produksi merupakan suatu

analisis yang dilakukan terhadap produksi untuk mencapai keuntungan yang

maksimum dengan sumberdaya yang terbatas. Optimalisasi pada dasarnya terdiri

dari dua tujuan, yaitu maksimisasi keuntungan dan minimisasi biaya. Linier

Page 43: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

21

programming merupakan metode untuk perencanaan terbaik mencari keuntungan

maksimal dan meminimalkan biaya dalam keterbatasan sumberdaya.

Linier programming (LP) adalah suatu metode programasi yang

variabelnya disusun dengan persamaan linier digunakan sebagai alat kuantitatif

untuk melakukan pemograman. Linier programming merupakan metode untuk

perencanaan terbaik di antara kemungkinan-kemungkinan tindakan yang dapat

dilakukan. penentuan rencana terbaik tersebut terdapat banyak alternatif dalam

perencanaan untuk mencapai tujuan spesifik pada sumberdaya yang terbatas.

Kondisi ini seperti ini banyak dijumpai dalam pertanian (Soekartawi, 1995).

Linier programming telah digunakan dalam bidang pertanian hampir sejak

awal ditemukannya pada tahun 1950-an dipergunakan untuk memcahkan masalah

minimasi biaya atau maksimisasi keuntungan dalam situasi produksi tertentu.

Fungsi tujuan merupakan tercapainya dari masalah dasar linier programming.

Fungsi tujuan menjadi sasaran dari kendala yang ada dengan kondisi

tertentunyang dapat diidentifikasi. Setelah sejumlah kendala tersusun kemudian

dilakukan serangkaian pemecahan untuk memperoleh solusi. Diharapkan solusi

ini yang akan menunjukan total penerimaan atau total keuntungan yang tinggi.

Menurut Soekartawi (1995), Problem dalam linier programming adalah

memperhatikan penggunaan atau alokasi yang efisien dari sumberdaya-

sumberdaya yang terbatas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Problem ini

dicirikan oleh sejumlah solusi untuk memenuhi kondisi dasar setiap problem.

Pemilihan solusi yang diutamakan ialah meliputi pemecahan terbaik terhadap

suatu problem yang terkait pada beberapa tujuan atau untuksemua tujuan, yang

dinyatakan secara tidak langsung di dalam pernyataan dari problem tersebut.

Suatu solusi yang memuaskan semua kondisi problem mengenai tujuan yang telah

di tetapkan dinamakan solusi optimum. Secara matematik, penjelasan tentang

linier programming dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 44: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

22

Memaksimumkan atau meminimumkan:

A. Fungsi Tujuan : Z = C1X1 + C2X2 + C3X3 +….+ CnXn

B. Fungsi Kendala : a11X11 + a21X21 +….+ an1Xa1 ≤ b1

a12X12 + a22X22 +….+ an2Xa2 ≤ b2

. . . .

. . . .

a1mX1m + a2mX2m +….+ anmXam ≤ bm

c Asumsi : X1, X2,…, Xn 0

Keterangan:

Z : Fungsi tujuan maksimisasi keuntungan usahatani kedelai

X : Variabel varietas anjasmoro, martoloyo, dan mallika

Cn: Sumbangan per unit kegiatan yang menunjukan keuntungan

bij : Jumlah sumberdaya yang terbatas (lahan, benih, urea, Sp36, macht, neotrin,

bayleton, gandasil B, rumpas, prevaton, kaliandra, tenaga kerja)

aij: Koefisien input-output

Berdasarkan rumusan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan tiga hal,

sebagai berikut:

a. Dalam LP harus ada fungsi tujuan (yang dinyatakan dengan persamaan garis

lurus fungsi Z) yaitu sesuatu yang dimaksimumkan atau diminimumkan; c

adalah koefisien harga dan X adalah aktivitas.

b. Dalam LP harus ada kendala yang dinyatakan dengan persamaan garis lurus:

dimana a = koefisien input-output, dan b = jumlah sumberdaya yang tersedia.

c. Semua nilai X adalah positif atau sama dengan nol. Dengan demikian ,

besarnya nilai koefisien input-output tidak boleh negatif.

2.2.8 Asumsi Linier Programming

Menurut Ruminta (2014), penggunaan pemrograman linier untuk

mendekati dan merepresentasikan situasi kehidupan nyata menggunakan beberapa

asumsi yaitu:

Page 45: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

23

1. Proposionalitas, Kontribusi masing-masing variabel keputusan terhadap fungsi

tujuan dan pembatasan-pembatasan adalah proposional langsung terhadap nilai

variabel keputusan

2. Aditivitas, Kontribusi terhadap fungsi tujuan dan pembatasan-pembatasan untuk

beberapa variabel adalah independen (bebas) dari variabel keputusan yang lain

sehingga kontribusi masing-masing variabel keputusan dapat

digabungkan/ditambahkan menjadi kontribusi total.

3. Divisibilitas, Variabel keputusan adalah kontinu sehingga dapat diambil nilai

fraksionalnya.

4. Deteministik, Semua parameter (fungsi tujuan, pembatasan-pembatasan, seluruh

koefisien) diketahui dengan pasti dan tetap tidak berubah selama dilakukan

kajian atau analisis.

2.3 Kerangka Pemikiran

Tegaldlimo merupakan salah satu kecamatan yang ada di Banyuwangi

penghasil kedelai tertinggi dengan kontribusi produksi sebesar 25.1%. Rata-rata

produksi kedelai yang ada di Kecamatan tegaldlimo sebesar 13.037 ton per tahun.

Produksi kedelai tahun 2012 hingga 2016 mencapai 65.185 ton, namun laju

pertumbuhan produksi kedelai mengalami penurunan rata-rata sebesar -5.04%.

Hal ini di sebabkan harga kedelai yang fluktuatif sehingga para petani memilih

komoditas lain untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi. Seperti halnya

yang terjadi di Desa Kedungasri yang memiliki kontribusi produksi kedelai

tertinggi di Kecamatan Tegaldlimo.

Kedungasri merupakan penghasil kedelai tertinggi di Kecamatan

Tegaldlimo. Tingginya produksi kedelai dikarenakan Desa Kedungasri

mempunyai lahan pertaniannya yang paling luas daripada desa-desa di Kecamatan

Tegaldlimo. Namun dalam segi produktivitas setiap tahunnya mengalami

penurunan yang disebabkan perwatan yang dilakukan masih kurang intensif.

Harga kedelai yang memicu produktivitas kedelai menjadi menurun, sehingga

para petani enggan merawat kedelainya dengan intensif. Banyaknya varietas yang

sudah dilepas oleh pemerintah masih belum bisa memenuhi permintaan petani

Page 46: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

24

yaitu harga. Disamping itu kedelai di Desa Kedungasri rata-rata membudidayakan

tiga jenis kedelai yaitu varietas Anjasmoro, varietas Martoloyo dan varietas

Mallika. Pemilihan ketiga jenis varietas tersebut karena lebih cocok ditanam

dengan geografis yang dimiliki Desa Kedungasri. Sumberdaya-sumberdaya yang

tersedia juga cukup untuk melakukan usahatani kedelai. Namun, untuk

meningkatkan keuntungan maksimal perlu adanya kombinasi antara faktor-faktor

produksi yang digunakan. Mengkombinasikan hal tersebut menggunakan analisis

linier programming dengan di bantu alat analisis POM QM versi 4.

Setiap usahatani dalam berbagai komoditas khususnya petani selalu

berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Keuntungan maksimal

tersebut diperoleh usahatani dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi secara

optimal. Penggunaan faktor-faktor produksi ini menimbulkan adanya penggunaan

biaya produksi yang ditanggung oleh pelaku usahatani kedelai. Besar kecilnya

biaya produksi yang digunakan akan berpengaruh pada keuntungan yang akan

diperoleh dalam usahatani. Menurut Masniati dkk (2012) menyatakan pencapaian

keuntungan maksimal memerlukan adanya perencanaan yang tepat dari segi

pengalokasian, sumberdaya maupun jenis komoditi yang akan diusahakan dan

dihubungkan dengan harga input maupun output usahataninya. Melalui adanya

perencanaan itu akan dapat ditentukan cabang usahatani dan kombinasi yang

paling optimum untuk memperoleh keuntungan yang maksimum.

Dalam pencapaian keuntungan maksimal harus menentukan variabel

keputusan, menentukan fungsi tujuan dan menentukan kendala pada usahatani

kedelai. Produksi setiap varietas kedelai yang meliputi Anjasmoro, Martoloyo dan

Mallika merupakan variabel keputusan. Variabel keputusan menunjukan jumlah

produksi tiap varietas kedelai yang sebaiknya dihasilkan oleh petani agar

mencapai kondisi optimal. Kemudian dirumuskan dengan X1 = produksi varietas

kedelai anjasmoro (Kg/Ha/MT), X2 = produksi varietas kedelai martoloyo

(Kg/Ha/MT) dan X3 = produksi varietas kedelai mallika (Kg/Ha/MT).

Menentukan fungsi tujuan digunakan untuk mencapai keuntungan

maksimal. Perumusan fungsi tujuan dimulai dari mencari informasi mengenai

biaya produksi dan penerimaan sehingga diperoleh keuntungan per satuan produk

Page 47: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

25

yang dihasilkan oleh petani. fungsi tujuan ini kemudian dikombinasikan dengan

sumberdaya atau kendala yang ada di Desa Kedungasri Kecamatan Tegaldlimo.

Sebagai usahatani juga bertujuan untuk mendapatkan keuntungan

maksimal. Dalam kegiatan produksi, usahatani kedelai di Desa Kedungasri ini

telah mencapai keuntungan maksimal. Hal ini dapat dilihat dari masih

dilakukannya proses usahatani kedelai di Desa Kedungasri salama bertahun-tahun.

Selain itu terdapat kerjasama antara perusahaan dan petani dalam usahatani

kedelai dari salah satu varietas yang digunakan menyebabkan usahatani kedelai di

Desa Kedungasri mampu mencapai keuntungan maksimal.

Penggunan faktor-faktor produksi atau kendala pada usahatani kedelai di

Desa Kedungasri meliputi kendala lahan, kendala benih, kendala tenaga kerja,

kendala obat-obatan dan kendala pupuk yang meliputi urea, sp36 dan phonska.

Dalam proses produksi harus memperhatikan penggunaan faktor produksi untuk

menekan biaya-biaya pada saat produksi kedelai. Pencapaian keuntungan

maksimal dapat terjadi apabila faktor-faktor produksi terpakai habis. Hal ini

diperkuat dengan penelitian sholikah dkk (2014) menyatakan disaat keuntungan

mencapai keuntungan maksimal penggunaan faktor-faktor produksi telah terpakai

habis. Seperti faktor-faktor produksi tenaga kerja, benih, pupuk, pestisida bubuk,

dan pestisida cair merupakan faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap

keuntungan maksimal pada usahatani padi sawah di desa Limbo Kabupaten

Morowali.

Luas lahan yang digunakan dalam usahatani kedelai merupakan salah satu

faktor produksi yang mempengaruhi produksi kedelai tinggi. Tenaga kerja

merupakan energi yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk, dalam hal

ini energi yang dicurahkan untuk melakukan usahatani kedelai. Petani

menggunakan benih dari hasil panen sebelumnya, karena untuk mendapatkan

benih kedelai di toko-toko pertanian sangat sulit kecuali untuk benih varietas

Mallika. Benih mallika di dapatkan pada saat petani bekerjasama dengan PT.

Unilliver. Mahalnya pestisida untuk kedelai merupakan kendala yang dialami

petani, padahal pestisida digunakan untuk mengendalikan hama yang ada pada

kedelai. Pupuk sebagai nutrisi untuk tanaman kedelai, namun harga pupuk dan

Page 48: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

26

sulitnya untuk mendapatkan pupuk merupakan sebuah kendala yang dihadapi oleh

petani. Untuk mendapatkan keuntungan maksimal harus mengkombinasikan

sumberdaya agar mencapai kondisi yang optimal.

Pada kegiatan usahatani selalu melibatkan berbagai faktor-faktor produksi

yang digunakan dalam menghasilkan produknya. Penggunaan faktor produksi

seperti lahan, tenaga kerja, benih, pupuk dan obat-obtan merupakan salah satu

unsure penting yang harus diperhatikan oleh pelaku usahatani. Namun demikian,

petani hendaknya dapat memperhitungkan adanya keterbatasan-keterbatasan yang

dihadapi misalnya keterbatasan lahan, tenaga kerja dan pupuk. Kesemuanya itu

perlu diperhitungkan karena akan menentukan terhadap hasil yang akan dicapai,

baik kualitas maupun kuantitas. Perencanaan terhadap volume produksi yang tepat

dapat pula diartikan sebagai penggunaan sumberdaya untuk dipergunakan sebaik-

baiknya sesuai dengan keterbatasan yang dihadapi atau biasanya menggunakan

kombinasi produk. Kombinasi produk merupakan penentuan produksi yang paling

menentukan dengan menentukan jumlah dari masing-masing produksi yang harus

diproduksi sehingga sesuai dengan keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi oleh

usahatani kedelai.

Usahatani kedelai dalam menjalankan kegiatannya juga dihadapkan pada

berbagai kendala atau faktor-faktor produksi yang dapat menentukan pada

pencapaian keuntungan maksimal. Faktor-faktor tersebut antara lain lahan dan

benih mallika. Lahan dalam penelitian ini merupakan salah satu faktor produksi

yang penggunaan optimal, hal ini juga dinyatakan dalam penelitian (hafidh, 2009)

bahwa tanah memiliki sifat tidak sama dengan faktor produksi lain yaitu luas

relatif tetap dan permintaan akan lahan semakin meningkat sehingga sifatnya

langka. Benih mallika merupakan faktor produksi yang langka, hal ini disebabkan

benih mallika hanya dapat di peroleh dari salah satu pihak yaitu kerjamasana

anatara petani dengan perusahaan. Jumlah yang disediakan pihak mitra tidak

terlalu banyak untuk menjaga kesetabilan produksi kedelai mallika.

Pemecahan masalah optimalisasi keuntungan dengan model linier

programming pada penelitian ini, dimana perhitungannya menggunakan aplikasi

POM QM windows versi 4. Sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

Page 49: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

27

oleh Mardhan dkk (2015) tentang optimalisasi produksi usahatani papaya di

kelurahan Palas kecamatan Rumbai kota Pekanbaru bahwa untuk menyelesaikan

permasalahan optimalisasi dapat dibantu dengan dengan program POM QM

Windows versi 4. Demikian dalam penelitian ini pengolahan data yang sudah

diperoleh akan di bantu aplikasi POM QM Windows 4.

Page 50: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

28

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran

Usahatani kedelai di Desa

Kedungasri Kecamatan

Tegaldlimo

1.Daerah Produksi Kedelai Tertinggi

2. keuntungan maksimal belum

diketahui

3. manejeman belum dilakukan dengan

baik

Faktor produksi

optimal

Keuntungan

maksimal

Usahatani kedelai

Keterbatasan

ketersediaan faktor

produksi

Anjasmoro Martoloyo Mallika

(Linier programming)

LP

POM QM versi 4

Peningkatan pendapatan bersih usahatani

kedelai di Desa Kedungasri Kecamatan

Tegaldlimo

Keuntungan maksimal

usahatani kedelai

Biaya Penerimaan

Page 51: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

29

2.4 Hipotesis

1. Penggunaan faktor produksi usahatani kedelai di Desa Kedungasri belum

optimal.

2. Kombinasi usahatani kedelai di Desa Kedungasri dengan menggunakan varietas

anjasmoro, martoloyo dan mallika memberikan keuntungan maksimal

Page 52: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

30

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja (Purposive

method). Menurut Rianse dan Abdi (2012), Purposive method merupakan teknik

penentuan lokasi penelitian dengan sengaja yang didasarkan pertimbangan yang

logis. Penentuan daerah penelitian yang dipilih sebagai tempat penelitian adalah

Desa Kedungasri Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan

daerah penelitian ini dilakukan atas pertimbangan bahwa Desa Kedungasri

merupakan wilayah yang paling banyak menanam kedelai dan sebagai potensi

untuk menjadi penghasil kedelai di Kabubaten Banyuwangi.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analitis. Metode analitis

adalah suatu kegiatan penelitian meliputi pengumpulan data, informasi melalui

pengujian data dan mengadakan intrepretasi yang lebih dalam tentang hubungan-

hubungan kemudian digunakan untuk menguji hipotesis yang sudah dibuat dalam

penelitian. (Nazir, 1998). Metode analitis digunakan untuk menyusun data dan

menguji hipotesa terkait keuntungan maksimal dan faktor-faktor produksi optimal.

3.3 Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode

Proporsionate Random Sampling. Menurut Sugiyono (2015), pengambilan sampel

digunakan apabila populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dan

anggota populasi bersifat homogen. Pengambilan sampel populasi petani kedelai

di Desa Kedungasri Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi

menggunakan batas kesalahan 15%. Pada populasi usahatani kedelai

menggunakan rumus Slovin (Amirullah, 2013), yaitu

Page 53: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

31

Keterangan:

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

e : Batas kesalahan

Jadi, jumlah sampel dalam penelitian dapat dihitung sebagai berikut:

n = 36,39

n = 36 petani

Berdasarkan perhitungan diatas dapat diperoleh jumlah sampel 36 petani

kedelai dari jumlah populasi sebesar 201 petani kedelai terdiri dari 64 petani

kedelai anjasmoro, 95 petani kedelai varietas Martoloyo dan 42 petani kedelai

varietas Mallika. Jumlah populasi tersebut diambil pada satu desa yang ada di

Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi yaitu Desa Kedungasri. Desa

Kedungasri dipilih karena terdapat petani yang banyak melakukan usahatani

kedelai. Pembagian sampel untuk petani kedelai setiap varietas adalah sebagai

berikut:

Keterangan :

N = sampel yang akan digunakan

Populasi kelas = populasi berdasarkan banyaknya petani kedelai setiap

varietas

Populasi keseluruhan = total populasi petani kedelai

Sampel = jumlah sampel yang sudah ditentukan melalui rumus Slovin

Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel Petani Kedelai di Desa Kedungasri

Desa Varietas Kedelai Jumlah Subpopulasi Jumlah Sampel

Kedungasri Anjasmoro 64 11

Martoloyo 95 17

Mallika 42 8

Jumlah 201 36

Page 54: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

32

Berdasarkan Tabel 3.1 bahwa untuk pengambilan sampel pada setiap

varietas kedelai di Desa Kedungasri Kecamatan Tegaldlimo, untuk varietas

Anjasmoro dengan jumlah populasi 64 petani diambil sampel sebanyak 11 petani

kedelai. Pada varietas Martoloyo dengan jumlah populasi sebesar 95 petani

ditentukan sampel sebanyak 17 petani. Jumlah populasi sebesar 42 pada varietas

Mallika akan di ambil populasi sebesar 8 petani kedelai.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Menurut Bungin (2011), metode pengumpulan data dalam penelitian ini

digunakan untuk mengumpulkan data primer dan sekunder. Metode pengumpulan

data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Metode wawancara dengan instrument sebagai pedoman untuk wawancara

kepada petani kedelai yang mengetahui varietas kedelai, biaya, penerimaan dan

informasi terkait dengan budidaya kedelai di desa Kedungasri Kecamatan

Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi. Data yang diperoleh merupakan data

primer.

2. Metode studi pustaka, data diperoleh dari instansi-instansi yang berkaitan

dengan kondisi penelitian. Tersaji dalam bentuk tabel yang sebelumnya sudah

diolah data. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui instansi-

instansi terkait seperti BPS(Badan Pusat Statistik), Dinas Pertanian Kabupaten

Banyuwangi, Balitkabi dan Pemerintahan setempat. Data yang didapat adalah

data mengenai luas panen, produksi dan produktivitas kedelai secara nasional

maupun di Kabupeten Banyuwangi. Data yang diperoleh merupakan data

sekunder.

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

mengetahui penggunaan varietas kedelai yang optimal untuk memaksimalkan

keuntungan dengan menggunakan model linier programming. Pengolahan data

menggunakan QM for WINDOWS versi 4. Data yang diperoleh akan

ditabulasikan dan diproses menggunakan program QM for WINDOWS versi 4

sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh petani dan kemudian

Page 55: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

33

dianalisis. Metode analisis data yang digunakan adalah Linear Programming.

Tujuan dari analisis data adalah untuk menyederhanakan data ke dalam model

yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Berikut langkah menggunakan

model program linier.

Untuk menjawab hipotesis yang pertama dan kedua menentukan model

linier programming pada pencapaian keuntungan maksimal. Menentukan fungsi

kendala atau faktor produksi pada usahatani kedelai meliputi kendala tenaga kerja,

kendala benih, kendala obat (pestisida) dan pupuk. Mengetahui variabel

keputusan, maka selanjutnya menentukan fungsi tujuan dengan mencari informasi

mengenai keuntungan petani. Kemudian membentuk persamaan fungsi tujuan

dalam model program linier, yaitu :

Fungsi tujuan (maksimum) Z = C1X1 + C2X2 + C3X3

1. Kendala Lahan(ha)

a11X1 + a12X2 + a13X1 ≤ b1

2. Kendala tenaga kerja (Jam/ha)

a21X1 + a22X2 + a23X3 ≤ b2

3. Kendala benih anjasmoro (kg/ha)

a31X1 + a32X2 + a33X3 ≤ b3

4. Kendala benih martoloyo (kg/ha)

a41X1 + a42X2 + a43X3 ≤ b4

5. Kendala benih mallika (kg/ha)

a51X1 + a52X2 + a53X3 ≤ b5

6. Kendala urea (Kg/ha)

a61X1 + a62X2 + a63X3 ≤ b6

7. Kendala Sp36 (Kg/ha)

a71X1 + a72X2 + a73X3 ≤ b7

8. Kendala Phonska (Kg/ha)

a81X1 + a82X2 + a83X3 ≤ b8

9. Kendala Macht (liter/ha)

a91X1 + a92X2 + a93X3 ≤ b9

10. Kendala Neotrin (liter/ha)

Page 56: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

34

a101X1 + a102X2 + a103X3 ≤ b10

11. Kendala Bayleton (liter /ha)

a111X1 + a112X2 + a113X3 ≤ b11

12. Kendala Gandasil B (Kg/ha)

a121X1 + a122X2 + a123X3 ≤ b12

13. Kendala Gandasil D (Kg/ha)

a131X1 + a132X2 + a133X3 ≤ b13

14. Kendala Rumpas (liter /ha)

a141X1 + a142X2 + a143X3 ≤ b14

15. Kendala Prevaton (liter /ha)

a151X1 + a152X2 + a153X3 ≤ b15

16. Kendala Kaliandra (liter /ha)

a161X1 + a162X2 + a163X3 ≤ b16

17. Kendala Roundup (liter /ha)

a171X1 + a172X2 + a173X3 ≤ b17

18. Kendala Devaclo (liter /ha)

a181X1 + a182X2 + a183X3 ≤ b18

Asumsi : X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8, X9, X10, X11, X12, X13, X14, X15, X16,

X17, X18 > 0

keterangan:

Z = fungsi tujuan

C1 = Keuntungan kedelai varietas anjasmoro (Rp/Ha/MT)

C2 = Keuntungan kedelai varietas martoloyo (Rp/Ha/MT)

C3 = Keuntungan kedelai varietas anjasmoro (Rp/Ha/MT)

aij = koefisien sumberdaya

bi = sumberdaya yang tersedia

Variabel keputusan menunjukan jumlah produksi setiap varietas kedelai.

Ada tiga varietas kedelai yang digunakan yaitu varietas Anjasmoro dengan

ketentuan variabel X1, varietas Martoloyo dengan ketentuan X2 dan varietas

Mallika dengan ketentuan X3. Setiap varietas kedelai memiliki produksi yang

berbeda-beda. Penggunaan varietas ini diinginkan mencapai kondisi keuntungan

Page 57: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

35

maksimal, model linier programming dapat terbentuk beberapa variabel

keputusan.

X1 = produksi kedelai varietas Anjasmoro (Kg/Ha/MT)

X2 = produksi kedelai varietas Martoloyo (Kg/Ha/MT)

X3 = produksi kedelai varietas Mallika (Kg/Ha/MT)

Kriteria Pengambilan Keputusan

1. Nilai pada slack menunjukan nol (slack -0) maka faktor-faktor produksi yang

diteliti digunakan secara optimal pada usahatani kedelai dan ketersediaannya

adalah langka.

2. Pemecahan optimum didasarkan pada hasil nilai fungsi tujuan (objective

function). Fungsi tujuan yang diperoleh akan memberikan nilai keuntungan

pada fungsi tujuan. Nilai yang diberikan oleh fungsi tujuan lebih kecil dari

keuntungan nyata yang telah diperoleh usahatani kedelai, maka usahatani

kedelai tersebut mencapai keuntungan maksimal.

3.6 Definisi Operasional

1. Varietas anjasmoro merupakan jenis kedelai yang berbiji besar yang ditanam

oleh petani kedelai di Desa Kedungasri.

2. Varietas Martoloyo merupakan jenis kedelai yang berbiji kecil yang ditanam

oleh petani kedelai di Desa Kedungasri.

3. Varietas Mallika merupakan jenis kedelai hitam yang digunakan oleh petani

kedelai di Desa Kedungasri.

4. Optimalisasi adalah suatu hasil yang mencapai tujuan (keuntungan maksimal)

yang ditentukan dengan cara yang paling baik pada usahatani kedelai varietas

anajsmoro, martoloyo dan mallika pada musim tanam kering kedua tahun

2017.

5. Fungsi tujuan merupakan fungsi linier dari variabel keputusan usahatani

kedelai dengan tiga varietas pada MK-2 tahun 2017 di Desa Kedungasri

Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi.

Page 58: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

36

6. Constrain/Kendala adalah batasan-batasan sumberdaya meliputi lahan, TK,

Air, Benih, Obat dan pupuk pada usahatani kedelai di Desa Kedungasri pada

MK-2 tahun 2017.

7. Keuntungan maksimal adalah hasil keuntungan usahatani kedelai dari varietas

anjasmoro, martoloyo dan mallika setelah dilakukan analisis dengan linier

programming.

8. Keuntungan aktual adalah keuntungan yang diperoleh oleh petani kedelai

pada MK-2 tahun 2017 dengan input yang sesuai dengan hasil wawancara.

9. Ketersediaan sumberdaya adalah jumlah tersedianya sumberdaya yang

digunakan dalam usahatani kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2 tahun

2017.

10. Lahan adalah jumlah lahan yang digunakan dalam usahatani kedelai selama

MK-2 tahun 2017 dinyatakan dalam hektar (Ha).

11. Tenaga kerja adalah jumlah lamanya tenaga kerja terlibat dalam proses

usahatani kedelai selama satu musim yang dinyatakan dalam HKP (harian

kerja pria).

Page 59: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

37

12. Pupuk adalah jumlah pupuk yang digunakan dalam melakukan usahatani

kedelai pada MK-2 tahun 2017 yang meliputi urea, Sp36 dan phonska yang

dinyatakan dalam kilogram (Kg).

13. Benih adalah jumlah benih yang digunakan dalam melakukan usahatani

kedelai yang meliputi benih kedelai anjasmoro, benih martoloyo dan benih

mallika selama MK-2 tahun 2017 yang dinyatakan dalam kilogram (Kg).

14. Obat-obatan adalah jumlah obat-obatan yang menunjuang produksi kedelai

pada MK-2 tahun 2017 yang meliputi macht, neotrin, bayleton, gandasil B,

gandasil D, rumpas, prevaton, kaliandra, roundup dan devaclo dinyatakan

dalam satuan liter dan kilogram.

15. Langka adalah kondisi terbatasnya ketersediaan faktor-faktor produksi yang

digunakan dalam usahatani kedelai pada MK-2 tahun 2017.

16. Berlebih adalah kondisi masih terdapatnya sisa ketersediaan faktor-faktor

produksi (lahan, tenaga kerja, benih anjasmoro, benih martoloyo, benih

mallika, urea, sp36, phonska, macht, neotrin, bayleton, gandasil B, gandasil

D, rumpas, prevaton, kaliandra, roundup dan devaclo) yang digunakan dalam

usahatani kedelai.

17. Slack/surplus adalah jumlah yang menunjukan sisa ketersediaan faktor-faktor

produksi (lahan, tenaga kerja, benih anjasmoro, benih martoloyo, benih

mallika, urea, sp36, phonska, macht, neotrin, bayleton, gandasil B, gandasil

D, rumpas, prevaton, kaliandra, roundup dan devaclo) yang digunakan dalam

usahatani kedelai.

Page 60: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

38

Tabel 3.2 : Asumsi Kendala Dan Ketersediaan Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri

No Faktor

produksi

Operasional variabel No Ketersediaan Operasional variabel

1 Lahan Jumlah lahan yang ditanamani setiap usahatani

kedelai anjasmoro,martoloyo dan mallika di

desa Kedungasri dengan satuan (hektar)

1 Lahan Jumlah keseluruhan lahan yang digunakan

usahatani kedelai di desa Kedungasri dengan

satuan (hektar)

2 Tenaga kerja Jumlah buruh kerja setiap usahatani kedelai

anjasmoro, martoloyo dan mallika di desa

Kedungasri dengan satuan (Hkp)

2 Tenaga kerja Jumlah keseluruhan tenaga kerja yang ada di

desa Kedungasri dengan satuan (Hkp)

3 Benih

anjasmoro

Jumlah penggunaan benih kedelai usahatani

kedelai anjasmoro di desa Kedungasri dengan

satuan (Kg)

3 Benih

anjasmoro

Jumlah benih anjasmoro dari rata-rata

penggunaan benih dikali luas lahan pada

usahatani kedelai anjasmoro keseluruhan di desa

Kedungasri dengan satuan (Kg)

4 Benih

martoloyo

Jumlah penggunaan benih kedelai usahatani

kedelai martoloyo di desa Kedungasri dengan

satuan (Kg)

4 Benih

martoloyo

Jumlah benih martoloyo dari rata-rata

penggunaan benih dikali luas lahan pada

usahatani kedelai martoloyo keseluruhan di desa

Kedungasri dengan satuan (Kg)

5 Benih mallika Jumlah penggunaan benih kedelai usahatani

kedelai mallika di desa Kedungasri dengan

satuan (Kg)

5 Benih mallika Jumlah benih mallika dari rata-rata penggunaan

benih dikali luas lahan pada usahatani kedelai

mallika keseluruhan di desa Kedungasri dengan

satuan (Kg)

6 Pupuk urea Jumlah penggunaan pupuk urea setiap

usahatani kedelai anjasmoro, martoloyo dan

mallika di desa Kedungasri dengan satuan (Kg)

6 Pupuk urea Jumlah pupuk urea dari rata-rata penggunaan

pupuk dikali keseluruhan luas lahan usahatani

kedelai di desa Kedungasri dengan satuan (Kg)

7 Pupuk sp36 jumlah penggunaan pupuk sp36 setiap

usahatani kedelai anjasmoro, martoloyo dan

mallika di desa Kedungasri dengan satuan (Kg)

7 Pupuk Sp36 Jumlah pupuk Sp36 dari rata-rata penggunaan

pupuk dikali keseluruhan luas lahan usahatani

kedelai di desa Kedungasri dengan satuan (Kg)

8 Pupuk

phonska

Jumlah penggunaan pupuk phonska setiap

usahatani kedelai anjasmoro, martoloyo dan

mallika di desa Kedungasri dengan satuan (Kg)

8 Pupuk

phonska

Jumlah pupuk phonska dari rata-rata penggunaan

pupuk dikali keseluruhan luas lahan usahatani

kedelai di desa Kedungasri dengan satuan (Kg)

Page 61: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

39

Lanjutan tabel 3.2 Asumsi Kendala Dan Ketersediaan Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri

No Faktor

produksi

Operasional Variabel No Ketersediaan Operasional Variabel

9

Pestisida

macht

Jumlah penggunaan pestisida macht setiap

usahatani kedelai anjasmoro, martoloyo dan

mallika di desa Kedungasri dengan satuan

(liter)

9

Pestisida

macht

Jumlah pestisida macht dari rata-rata

penggunaan pestisida dikali keseluruhan luas

lahan usahatani kedelai di desa Kedungasri

dengan satuan (liter)

10 Pestisida

neotrin

Jumlah penggunaan pestisida neotrin setiap

usahatani kedelai anjasmoro, martoloyo dan

mallika di desa Kedungasri dengan satuan

(liter)

10 Pestisida

neotrin

Jumlah pestisida neotrin dari rata-rata

penggunaan pestisida dikali keseluruhan luas

lahan usahatani kedelai di desa Kedungasri

dengan satuan (liter)

11 Pestisida

bayleton

Jumlah penggunaan pestisida bayleton setiap

usahatani kedelai anjasmoro, martoloyo dan

mallika di desa Kedungasri dengan satuan

(liter)

11 Pestisida

bayleton

Jumlah pestisida bayleton dari rata-rata

penggunaan pestisida dikali keseluruhan luas

lahan usahatani kedelai di desa Kedungasri

dengan satuan (liter)

12 Pupuk cair

gandasil B

Jumlah penggunaan pupuk cair gandasil B

setiap usahatani kedelai anjasmoro, martoloyo

dan mallika di desa Kedungasri dengan satuan

(Kg)

12 Pupuk cair

gandasil B

Jumlah pupuk cair gandasil B dari rata-rata

penggunaan pupuk dikali keseluruhan luas lahan

usahatani kedelai

13 Pupuk cair

gandasil D

Jumlah penggunaan pupuk cair gandasil D

setiap usahatani kedelai anjasmoro, martoloyo

dan mallika di desa Kedungasri dengan satuan

(Kg)

13 Pupuk cair

gandasil D

Jumlah pupuk cair gandasil D dari rata-rata

penggunaan pupuk dikali keseluruhan luas lahan

usahatani kedelai

14 Pestisida

rumpas

Jumlah penggunaan pestisida Rumpas setiap

usahatani kedelai anjasmoro, martoloyo dan

mallika di desa Kedungasri dengan satuan

(liter)

14 Pestisida

rumpas

Jumlah pestisida Rumpas dari rata-rata

penggunaan pestisida dikali keseluruhan luas

lahan usahatani kedelai di desa Kedungasri

dengan satuan (liter)

Page 62: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

40

Lanjutan tabel 3.2 Asumsi Kendala Dan Ketersediaan Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri

No Faktor

produksi

Operasional Variabel No Ketersediaan Operasional Variabel

15 Pestisida

Prevaton

Jumlah penggunaan pestisida prevaton setiap

usahatani kedelai anjasmoro, martoloyo dan

mallika di desa Kedungasri dengan satuan

(liter)

15 Pestisida

prevaton

Jumlah pestisida prevaton dari rata-rata

penggunaan pestisida dikali keseluruhan luas

lahan usahatani kedelai di desa Kedungasri

dengan satuan (liter)

16 Pestisida

Kaliandara

Jumlah penggunaan pestisida kaliandra setiap

usahatani kedelai anjasmoro, martoloyo dan

mallika di desa Kedungasri dengan satuan

(liter)

16 Pestisida

kaliandra

Jumlah pestisida kaliandra dari rata-rata

penggunaan pestisida dikali keseluruhan luas

lahan usahatani kedelai di desa Kedungasri

dengan satuan (liter)

17 Pestisida

Roundup

Jumlah penggunaan pestisida roundup setiap

usahatani kedelai anjasmoro, martoloyo dan

mallika di desa Kedungasri dengan satuan

(liter)

17 Pestisida

roundup

Jumlah pestisida roundup dari rata-rata

penggunaan pestisida dikali keseluruhan luas

lahan usahatani kedelai di desa Kedungasri

dengan satuan (liter)

18 Pestisida

devaclo

Jumlah penggunaan pestisida devaclo setiap

usahatani kedelai anjasmoro, martoloyo dan

mallika di desa Kedungasri dengan satuan

(liter)

18 Pestisida

devaclo

Jumlah pestisida devaclo dari rata-rata

penggunaan pestisida dikali keseluruhan luas

lahan usahatani kedelai di desa Kedungasri

dengan satuan (liter)

Page 63: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

41

BAB 4. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Keadaan Geografis Desa Kedungasri

Desa Kedungasri merupakan salah satu desa dari 9 desa yang berada di

kecamatan Tegaldlimo yang mempunyai potensi pertanian yang cukup tinggi.

Masyarakat yang ada di Desa Kedungasri mayoritas mempunyai lahan pertanian,

dimana pada musim tanam ke 3 (MT III) atau MK-2 banyak yang menanam

kedelai. Desa Kedungasri merupakan desa yang mempunyai kontribusi cukup

besar dalam produksi kedelai untuk kecamatan Tegaldlimo.

Secara geografis Desa Kedungasri berada di sebelah tenggara Kabupaten

Banyuwangi. Desa Kedungasri merupakan daerah dataran rendah dengan

ketinggian ±10 meter diatas permukaan air laut. Luas wilayah Desa Kedungasri

seluas 10,96 Km2

merupakan desa yang paling luas di Kecamatan Tegaldlimo.

Luasan lahan tersebut terdiri dari wilayah pertanian, hutan, rumah penduduk dan

fasilitas umum lainnya. Batasan-batasan wilayah untuk Desa Kedungasri

Kecamatan Tegaldlimo adalah sebagai berikut:

Sebelah utara : Desa Kedung Gebang

Sebelah timur : TN. Alas Purwo

Sebelah selatan : Desa Kalipait dan Desa Kedungwungu

Sebelah barat : Desa Kedungwungu

Desa Kedungasri dilewati 2 aliran sungai yaitu sungai Kalipait dan sungai

Mbangeran. Desa Kedungasri pada umumnya mempunyai dua musim yaitu

musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan terjadi berkisar pada

bulan November sampai dengan bulan mei, sedangkan musim kemarau berkisar

pada bulan juni sampai dengan bulan oktober. Curah hujan di Desa Kedungasri

rata-rata tiap tahun berkisar 1000-200 mm.

4.2 Kondisi Pertanian di Desa Kedungasri

Desa kedungasri merupakan salah satu desa yang mayoritas pekerjaan

masyarakatnya bergantung pada pertanian. Kondisi pertanian di Desa Kedungasri

didominasi oleh komoditas pangan, hortikultura dilanjuutkan peternakan dan

Page 64: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

42

perikanan. Komoditas pangan meliputi padi, jagung, kedelai dan kacang hijau.

Komoditas hortikultura meliputi jeruk, buah naga dan melon. Sedangkan untuk

peternakan meliputi domba dan sapi. Sektor perikanan di dominasi ikan nila dan

ikan lele. Mata pencaharian menurut bidang pertanian dapat dilihat pada Tabel

4.1.

Tabel 4.1 Data Mata Pencaharian Menurut Bidang Pertanian di Desa Kedungasri

Sektor Orang Persentase (%)

Pertanian

Petani 1.000 29,8

Buruh Tani 2.099 62,6

Peternakan

Pemilik Usaha Peternakan 25 0,7

Buruh Usaha Peternakan 40 1,2

Perikanan

Nelayan 100 3,0

Pemilik Usaha Perikanan 56 1,7

Buruh Usaha Peternakan 35 1,0

Total 3.355 100,0

Sumber : Desa Kedungasri 2017

Berdasarkan tabel diatas mata pencaharian dalam bidang pertanian terbagi

menjadi tiga yaitu sektor pertanian, sektor peternakan dan sektor perikanan.

Sektor pertanian dengan petani berjumlah 1.000 orang, nilai persentase sebesar

29,8% merupakan nilai yang cukup tinggi dari beberapa mata pencaharian

lainnya. Namun, buruh tani di Desa Kedungasri yang berjumlah 2.099 orang

dengan persentase 62,6% merupakan mata pencaharian tersebesar yang ada di

daerah lapang.

Musim tanam di Desa Kedungasri dibagi menjadi empat yaitu musim

hujan ke 1 (MH I) pada bulan November - Januari, musim hujan 2 (MH II)

dilaksanakan pada bulan Februari – April, musim kering ke 1 (MK I) pada bulan

Mei – Juli dan musim kering ke 2 (MK II) pada bulan Agustus - Oktober. Pada

periode MH I petani di Desa Kedungasri pada dasarnya menanam padi, musim

MH ke 2 lahan petani kebanyakan menanam padi dan palawija, sedangkan untuk

musim kering ke 1 petani menanam padi, palawija dan hortikultura, menanam

Page 65: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

43

padi apabila lahan yang digunakan dekat dengan aliran air. Musim kering ke 2

petani kebanyakan menanam palawija. Pada dasarnya palawija meliputi jagung,

kacang hijau dan kedelai.

4.3 Demografi Desa Kedungasri

Berdasarkan data administrasi pemerintah Desa Kedungasri tahun 2015

penduduk desa Kedungasri tercatat sebanyak 9.163 jiwa. Secara keseluruhan

apabila dikelompokan menurut laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada Tabel

4.2 yang menyajikan jumlah penduduk dan jenis kelamin.

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Dan Jenis Kelamin Di Desa Kedunagsri Tahun 2016

Jenis Kelamin Jiwa Persentase (%)

Laki-Laki 5.288 53,92

Perempuan 4.519 46,08

Jumlah 9.807 100,00

Sumber : Desa Kedungasri 2017

Berdasarkan Tabel 4.2 jumlah penduduk di Desa Kedungasri menurut

jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Penduduk dengan jenis kelamin laki-laki

sebesar 5.288 jiwa dan untuk penduduk dengan jenis kelamin perempuan sebesar

4.519 jiwa. Dapat diketahui bahwa penduduk laki-laki dan perempuan di Desa

Kedungasri hampir sama jumlahnya, dengan persentase 53,92% untuk laki-laki

dan 46,08% untuk perempuan yang tersebar di tiga dusun. Jumlah kepala keluarga

yang ada di desa Kedungasri berjumlah 2.930 KK dengan kepadatan penduduk

sebesar 0,15/Km2.

4.4 Tingkat Pendidikan di Desa Kedungasri

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang paling penting dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan sosial ekonomi di

Desa Kedungasri. Pendidikan juga sebagai peningkat kualitas sumberdaya

manusia. Dengan adanya sumberdaya manusia yang berkualitas baik mampu

mengolah potensi-potensi yang ada di daerah. Sumberdaya manusia juga dapat

menjadi tolak ukur untuk menentukan daerah tersebut dalam keadaan maju

Page 66: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

44

maupun berkembang. Kondisi pendidikan di Desa Kedungasri dapat dilihat pada

Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Masyarakat di Desa Kedungasri.

Tingkat Pendidikan

Laki-

Laki Perempuan

Persentase

(%)

Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 27 32 0,76

Usia 3-6 tahun yang sedang

TK/Playgroup 142 164 3,95

Usia 7-18 tahun yang tidak pernah

sekolah 9 7 0,21

Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 798 758 20,08

Usia 18-56 tahun yang tidak pernah

sekolah 58 66 1,60

Usia 18-56 tahun pernah sd tapi tidak

tamat 575 555 14,58

Tamat SD/Sederajat 972 1.003 25,48

Jumlah usia 18-56 tahun tdk tamat

SLTP 442 471 11,78

Jumlah usia 18-56 tahun tdk tamat

SLTA 252 264 6,66

Tamat SLTP/Sederajat 307 347 8,44

Tamat SLTA/Sederajat 217 205 5,45

Tamat D1 1 0 0,01

Tamat D2 0 0 0,00

Tamat D3 0 0 0,00

Tamat S1 46 31 0,99

Tamat S2 1 0 0,01

Tamat S3 0 0 0,00

Jumlah 3.847 3.903 100,00

Sumber : Desa Kedungasri 2017

Berdasarkan Tabel 4.3 kondisi pendidikan masyarakat di Desa Kedungasri

masih didominsi tamatan SD/sederajat sebesar 25,48% dari laki-laki dan

perempuan. Untuk masyarakat dengan tamat SLTP sebesar 8,44% dan tamat

SLTA sebesar 5,45% dari masyarakat laki-laki dan perempuan. Masyarakat

dengan lulusan dari perguruan tinggi mencapai 1,01%.

Page 67: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

45

4.5 Karakteristik Responden

Desa Kedungasri memiliki petani kedelai pada musim tanam ke 3

sebanyak 201 orang. Responden dalam penelitian ini berjumlah 36 petani kedelai.

Informasi karakteristik petani responden di lokasi penelitian desa Kedungasri

Kecamatan Tegaldlimo dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Karakteristik Petani Responden Di Desa Kedungasri Kecamatan

Tegaldlimo

No Karakteristik Responden Kisaran Rata-Rata

1 Umur (Tahun) 35-63 51,41

2 Lama Pendidikan (Tahun) 0-16 10,35

3 Luas Areal Tanam (Ha) 0,175-1,00 0,49

Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan Tabel 4.4 bahwa umur petani responden berkisar antara 35-63

tahun. Lama pendidikan petani responden yang menanam kedelai berkisar 0-16

tahun dengan rata-rata pendidikan 10,35 tahun. Petani responden memiliki luas

areal tanam kedelai di Desa Kedungasri berkisar 0,175-1,00 ha dengan rata-rata

0,49 ha. Petani responden usahatani kedelai dengan menggunakan tiga jenis

varietas yang berbeda yaitu varietas anjasmoro, varietas martoloyo dan varietas

mallika.

Page 68: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

46

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Faktor-Faktor Produksi yang Digunakan Pada Usahatani Kedelai di Desa

Kedungasri MK-2 tahun 2017

Usahatani kedelai di Desa Kedungasri pada kegiatannya menggunakan

berbagai faktor produksi dalalm melakukan proses produksi yang meliputi lahan,

tenaga kerja, benih, pupuk dan obat-obatan. Lahan memiliki sifat tidak sama

dengan faktor produksi lain, hal seperti ini disebabkan luas lahan relatif tetap dan

permintaan akan lahan semakin meningkat sehingga sifatnya langka. Lahan tidak

hanya digunakan untuk usahatani kedelai saja, melainkan komoditas lain yang

memungkinkan dengan geografis di Desa Kedungasri seperti komoditas

hortikultura, buah naga, jeruk, padi dan komoditas lainnya. Usahatani kedelai di

Desa Kedungasri menggunakan beberapa varietas yaitu varietas anjasmoro,

varietas martoloyo dan varietas mallika.

Faktor produksi tenaga kerja dibutuhkan pada saat tanam dan panen

dilakukan diperoleh dari buruh tani lokal. Faktor-faktor produksi penunjang

usahatani kedelai di Desa Kedungasri dapat diperoleh petani dari kios-kios

pertanian terdekat dan diperoleh antara petani dengan petani seperti benih

anjasmoro dan benih martoloyo, sedangkan untuk benih mallika diperoleh dari

ikatan kerjasama antara petani dengan pihak perusahaan. Sisa penggunaan faktor-

faktor produksi usahatani kedelai akan di aplikasikan ke tanaman lain atau dapat

disimpan untuk musim tanaman kedelai selanjutnya, faktor-faktor produksi

tersebut meliputi pupuk, obat-obatan dan benih kedelai.

5.1.1 Penggunaan dan Ketersediaan Faktor Produksi Usahatani Kedelai Pada MK-

2 Tahun 2017

Penggunaan sumberdaya di Desa Kedungasri dibatasi dengan

ketersediaannya. Sumberdaya yang digunakan antara lain lahan, tenaga kerja,

benih anjasmoro, benih martoloyo, benih mallika, urea, sp36, phonska, macht,

neotrin, bayleton, gandasil B, gandasil D, rumpas, prevaton, kaliandra, roundup

dan devaclo. Berikut tabel yang menyajikan faktor-faktor produksi dan

ketersediaannya.

Page 69: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

47

Tabel 5.1 Faktor-Faktor Produksi yang Digunakan pada Usahatani Kedelai di

Desa Kedungasri MK-2 Tahun 2017.

Faktor produksi Anjasmoro Martoloyo Mallika Ketersediaan

Lahan (ha) 5,36 8,81 3,9 89

Tenaga Kerja (Jam) 1384 1688 720 112.496

Benih Anjasmoro (kg) 364 - - 6.043,99

Benih Martoloyo (kg) - 634 - 6.404,44

Benih Mallika (kg) - - 220 5.020,49

Urea (kg) 75 160 90 1.638,49

Sp36 (kg) 1.005 1.375 725 15.707,61

Phonska (kg) 1.175 1.275 900 17.642,77

Macht (liter) 0,2 0,4 0,1 3,26

Neotrin (liter) 0 0,3 0,2 2,37

Bayleton (liter) 1 2,5 0,5 17,50

Gandasil B (kg) 1,1 1,5 1,1 19,28

Gandasil D (kg) 0,2 0,8 1 11,27

Rumpas (liter) 2,8 4,4 1,6 42,42

Prevaton (liter) 2,75 4,5 2,5 49,25

Kaliandra(liter) 5,2 5,2 3,6 73,57

Roundup (liter) 2,6 1,6 0,4 22,55

Devaclo (liter) 0,6 2,2 1,3 20,47

Sumber : Data primer tahun 2017

Berdasarkan Tabel 5.1 sumberdaya atau faktor-faktor produksi yang

digunakan dalam usahatani kedelai di Desa Kedungasri meliputi lahan, tenaga

kerja, benih kedelai, pupuk dan obat-obatan untuk menunjang selama produksi

kedelai. Desa Kedungasri memiliki ketersediaan sumberdaya, hal ini usahatani

kedelai diharapkan menggunakan sumberdaya dengan seoptimal mungkin untuk

mencapai keuntungan maksimal.

Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam usahatani kedelai di Desa

Kedungasri akan menentukan terhadap pencapaian keuntungan maksimal pada

usahatani tersebut. Penggunaan faktor produksi dalam usahatani akan

menimbulakan biaya produksi yang dapat mengurangi keuntungan yang diperoleh

petani. Semakin besar biaya yang digunakan maka semakin besar pula

pengurangannya. Oleh karena itu, petani harus memperhatikan penggunaan

berbagai faktor produksi tersebut.

Page 70: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

48

Penggunaan faktor-faktor produksi antara anjasmoro, martoloyo dan mallika

memiliki perbedaan. Adapun ketersediaannya sumberdaya atau faktor produksi

memiliki perbedaan. Perbedaan antara ketiga jenis kedelai tersebut dipengaruhi

oleh kebutuhan dan karakteristik tanaman kedelai dan lahan yang ditanami.

Penggunaan sumberdaya atau faktor-faktor produksi dilihat dari penggunaan

proses produksi kedelai pada MK-2 tahun 2017, sedangkan ketersediaan

sumberdaya atau faktor-faktor produksi diperoleh dari kebutuhan selama

produksi kedelai pada MK-2 tahun 2017 di Desa Kedungasri.

5.1.2 Penggunaan dan Ketersediaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Kedelai

pada MK-2 tahun 2017 Dalam 1 Hektar

Tabel 5.2 Ketersediaan Faktor Produksi Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri

dalam 1 hektar Pada MK-2 tahun 2017

Kendala Anjsmoro Martoloyo Mallika Ketersediaan

Lahan (ha) 1 1 1 4,93

Tenaga Kerja (Jam) 258,21 191,60 184,62 6.225,56

Benih Anjasmoro (kg) 66,04 0,00 0,00 334,48

Benih Martoloyo (kg) 0,00 71,96 0,00 354,42

Benih Mallika (kg) 0,00 0,00 56,41 277,84

Urea (kg) 13,99 18,16 23,08 90,67

Sp36 (kg) 187,50 156,07 185,90 869,26

Phonska (kg) 219,22 144,72 230,77 976,36

Macht (liter) 0,04 0,05 0,03 0,18

Neotrin (liter) 0,00 0,03 0,05 0,13

Bayleton (liter) 0,19 0,28 0,13 0,97

Gandasil B (kg) 0,21 0,17 0,28 1,07

Gandasil D (kg) 0,04 0,09 0,26 0,62

Rumpas (liter) 0,52 0,50 0,41 2,35

Prevaton (liter) 0,51 0,51 0,64 2,73

Kaliandra (liter) 0,97 0,59 0,92 4,07

Roundup (liter) 0,49 0,18 0,10 1,25

Devaclo (liter) 0,11 0,25 0,33 1,13

Sumber : Data Primer ( lampiran AH halaman 118)

Keadaan faktor-faktor produksi digunakan secara optimal pada usahatani

kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2 tahun 2017 dapat diketahui berdasarkan

pemecahan optimum (Ranging) yang di dapat dari hasil analisis linier

programming dengan alat bantu aplikasi POM QM. Hasil analisis yang diperoleh

Page 71: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

49

tersebut hanya dapat digunakan untuk mengetahui tentang penggunaan faktor-

faktor produksi yang diteliti dalam pencapaian keuntungan maksimal. Penggunaan

faktor-faktor produksi terhadap pencapaian keuntungan maksimal usahatani

kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2 tahun 2017 dapat diketahui di Tabel 5.3.

Tabel 5.3 Faktor-Faktor Produksi yang Digunakan Usahatani Kedelai di Desa

Kedungasri Pada MK-2 Tahun 2017.

Faktor Produksi Ketersediaan Slack/Surplus Status

Lahan (Ha) 4,93 0,29 Tidak Langka

Tenaga Kerja (Jam) 1264,45 268,62 Tidak Langka

Benih Anjasmoro (Kg) 334,42 216,90 Tidak Langka

Benih Martoloyo (Kg) 354,42 271,78 Tidak Langka

Benih Mallika (Kg) 277,84 181,19 Tidak Langka

Urea (Kg) 90,67 5,38 Tidak Langka

Sp36 (Kg) 869,26 37,87 Tidak Langka

Phonska (Kg) 976,36 24,70 Tidak Langka

Macht (Liter) 0,18 0 Langka

Neotrin (Liter) 0,13 0,01 Tidak Langka

Bayleton (Liter) 0,97 0,09 Tidak Langka

Gandasil B (Kg) 1,07 0,02 Tidak Langka

Gandasil D (Kg) 0,62 0 Langka

Rumpas (Liter) 2,35 0,15 Tidak Langka

Prevaton (Liter) 2,73 0,14 Tidak Langka

Kaliandra(Liter) 4,07 0,09 Tidak Langka

Roundup (Liter) 1,25 0 Langka

Devaclo (Liter) 1,13 0,08 Tidak Langka

Sumber : Analisis Linier Programming (lamp AL..hal 119)

Pada hasil analisis dapat diketahui bahwa faktor-faktor produksi lahan,

tenaga kerja, benih anjasmoro, benih martoloyo, benih mallika, urea, sp36,

neotrin, bayleton, gandasil B, rumpas, prevaton, kaliandra dan devaclo dalam

usahatani kedelai belum optimal atau penggunaannya berlebih. Ketersediaan

pestisida macht, pupuk cair gandasil Ddan pestisida roundup pada usahatani

kedelai di Desa Kedungasri penggunaannya sudah opimal atau langka. Kegiatan

usahatani kedelai mempergunakan seluruh benih martoloyo, benih mallika, dan

pupuk phonska yang tersedia dalam MK-2 tahun 2017. Persediaan benih

martoloyo, benih mallika, dan pupuk phonska tersebut seluruhnya dipergunakan

untuk memproduksi kedelai selama MK-2.

Page 72: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

50

Penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani kedelai di Desa

Kedungasri dalam pencapaian keuntungan maksimal dapat diketahui sebagai

berikut:

a. Lahan

Slack/surplus pada constraint lahan penggunaannya belum optimal dan

bernilai positif. Artinya bahwa ketersediaan lahan yang digunakan pada usahatani

kedelai di Desa Kedungasri adalah berlebih dan tidak dipergunakan secara

optimal. Apabila terdapat penambahan lahan yang digunakan pada usahatani

kedelai pada MK-2 Tahun 2017 di desa Kedungasri hanya akan membuat

penggunaan lahan semakin berlebih dan akan mengurangi keuntungan yang

diperoleh petani kedelai di Desa Kedungasri. Berdasarkan hasil analisis pada

Tabel 5.3 Faktor-Faktor Produksi Yang di Gunakan dalam Kondisi Optimal

Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri Pada MK-2 Tahun 2017 menunjukan

bahwa setiap kali melakukan aktivitas usahatani kedelai terdapat kelebihan

penggunaan lahan sebesar 0,29 ha.

Penggunaan lahan yang digunakan untuk usahatani kedelai di Desa

Kedungasri belum optimal terhadap hasil usahatani kedelai di Desa Kedungasri.

Hal ini disebabkan jumlah lahan pertanian yang ada di Desa Kedungasri untuk

kegiatan usahatani kedelai dapat dikategorikan sangat luas dan belum digunakan

secara optimal oleh petani kedelai Desa Kedungasri. Penggunaan lahan untuk

kegiatan usahatani kedelai di Desa Kedungasri yang berlebih akan menambah

biaya produksi seperti pada penggunaan pupuk yang semakin banyak dan lama

tenaga kerja dalam bekerja juga semakin lama. Ketika jumlah biaya produksi yang

digunakan untuk usahatani kedelai semakin tinggi yang diakibatkan oleh

penggunaan lahan yang berlebih di Desa Kedungasri maka akan mengurangi

keuntungan yang diperoleh petani kedalai di Desa Kedungasri.

b. Tenaga kerja

Slack/surplus pada constraint tenaga kerja bernilai positif. Artinya bahwa

penggunaan tenaga kerja adalah belum optimal. Tenaga kerja merupakan faktor

produksi yang menurunkan keuntungan pada usahatani kedelai apabila digunakan

secara berlebih. Hal ini berarti bahwa setiap penambahan tenaga kerja yang

Page 73: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

51

digunakan untuk usahatani kedelai akan menambah biaya produksi pada usahatani

kedelai di desa Kedungasri. Penggunaan tenaga kerja berlebih hanya akan

menambah biaya tanpa menambah keuntungan yang diperoleh petani kedelai di

Desa Kedungasri. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5.3 Faktor-faktor

produksi yang digunakan dalam kondisi optimal usahatani kedelai di Desa

Kedungasri pada MK-2 Tahun 2017 menunjukan bahwa mengalami kelebihan

penggunaan tenaga kerja sebesar 268,62 jam.

Penggunaan tenaga kerja tidak meningkatkan keuntungan usahatani kedelai

di Desa Kedungasri karena setiap kali menambah jumlah tenaga kerja akan

menambah jumlah biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh petani kedelai.

Penggunaan tenaga kerja berlebih yang dilakukan pada usahata kedelai di Desa

Kedungasri sebenarnya dapat dikurangi dengan menggunakan tenaga kerja dalam

keluarga. Hal ini disebabkan karena kegiatan usahatani kedelai mulai dari

pembersihan lahan hingga perawatan tanaman kedelai dapat dilakukan oleh petani

pemilik lahan itu sendiri. Sedangkan penggunaan tenaga kerja luar keluarga

biasanya melakukan kegiatan pada waktu awal kegiatan usahatani kedelai seperti

pembajakan, penanaman dan pemberian pupuk serta kegiatan panen.

c. Benih Anjasmoro

Slack/surplus pada constraint benih anjasmoro bernilai positif. Artinya

bahwa penggunaan benih anjasmoro pada faktor produksi belum optimal dalam

kegiatan usahatani kedelai. Hal seperti ini dikarenakan penambahan benih

Anjasmoro pada usahatani kedelai di desa Kedungasri hanya akan membuat

penggunaan benih Anjasmoro berlebih tanpa meningkatkan keuntungan yang

diperoleh petani kedelai di Desa Kedungasri. Berdasarkan hasil analisis 5.3

faktor-faktor produksi yang digunakan dalam kondisi optimal usahatani kedelai di

Desa Kedungasri pada MK-2 Tahun 2017 menunujkan bahwa usahatani kedelai

mengalami kelebihan penggunaan benih anjasmoro sebesar 216,9 kg.

Penggunaan benih Anjasmoro pada usahatani kedelai berlebih. Hal ini

disebabkan karena pada proses kegiatan usahatani kedelai benih Anjasmoro yang

digunakan dalam jumlah yang cenderung tetap untuk tiap kali proses kegiatan

usahatani kedelai. Untuk mengantisipasi penyulaman benih yang rusak petani

Page 74: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

52

selalu menyediakan benih Anjasmoro dalam jumlah berlebih. Biasanya persediaan

benih ini selain di dapat dari membeli juga di dapat dari hasil kedelai setelah

panen yang kemudian akan disisakan hasilnya atau disimpan untuk dijadikan

benih dan menggunakan benih tersebut pada musim tanam kedelai selanjutnya.

d. Benih Martoloyo

Slack/surplus pada constraint benih anjasmoro bernilai positif. Artinya

bahwa penggunaan benih martoloyo pada faktor produksi belum optimal dalam

kegiatan usahatani kedelai. Hal seperti ini dikarenakan penambahan benih

martoloyo pada usahatani kedelai di desa Kedungasri hanya akan membuat

penggunaan benih martoloyo berlebih tanpa meningkatkan keuntungan yang

diperoleh petani kedelai di Desa Kedungasri. Berdasarkan hasil analisis 5.3

faktor-faktor produksi yang digunakan dalam kondisi optimal usahatani kedelai di

Desa Kedungasri pada MK-2 Tahun 2017 menunujkan bahwa usahatani kedelai

mengalami kelebihan penggunaan benih martoloyo sebesar 271,78 kg.

Penggunaan benih martoloyo pada usahatani kedelai berlebih. Hal ini

disebabkan karena pada proses kegiatan usahatani kedelai benih martoloyo yang

digunakan dalam jumlah yang cenderung tetap untuk tiap kali proses kegiatan

usahatani kedelai. Untuk mengantisipasi penyulaman benih yang rusak petani

selalu menyediakan benih martoloyo dalam jumlah berlebih. Biasanya persediaan

benih ini selain di dapat dari membeli juga di dapat dari hasil kedelai setelah

panen yang kemudian akan disisakan hasilnya atau disimpan untuk dijadikan

benih dan menggunakan benih tersebut pada musim tanam kedelai selanjutnya.

e. Benih Mallika

Slack/surplus pada constraint benih anjasmoro bernilai positif. Artinya

bahwa penggunaan benih mallika pada faktor produksi belum optimal dalam

kegiatan usahatani kedelai. Hal seperti ini dikarenakan penambahan benih mallika

pada usahatani kedelai di desa Kedungasri hanya akan membuat penggunaan

benih mallika berlebih tanpa meningkatkan keuntungan yang diperoleh petani

kedelai di Desa Kedungasri. Berdasarkan hasil analisis Tabel5.3 faktor-faktor

produksi yang digunakan dalam kondisi optimal usahatani Kedelai di Desa

Page 75: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

53

Kedungasri Pada MK-2 Tahun 2017 menunujkan bahwa usahatani kedelai

mengalami kelebihan penggunaan benih mallika sebesar 181,19 kg.

Penggunaan benih mallika pada usahatani kedelai berlebih. Hal ini

disebabkan karena pada proses kegiatan usahatani kedelai benih mallika yang

digunakan dalam jumlah yang cenderung tetap untuk tiap kali proses kegiatan

usahatani kedelai. Untuk mengantisipasi penyulaman benih yang rusak petani

selalu menyediakan benih mallika dalam jumlah berlebih. Biasanya persediaan

benih ini selain di dapat dari membeli juga di dapat dari hasil kedelai setelah

panen yang kemudian akan disisakan hasilnya atau disimpan untuk dijadikan

benih dan menggunakan benih tersebut pada musim tanam kedelai selanjutnya.

f. Pupuk Urea

Slack/surplus pada constraint pupuk Urea bernilai positif. Artinya bahwa

penggunaan pupuk urea pada usahatani kedelai di Desa Kedungasri berlebih dan

merupakan faktor produksi yang tidak memberikan pencapaian keuntungan yang

maksimal pada setiap kali melakukan usahatani kedelai di Desa Kedungasri

karena penggunaan faktor produksi pada penggunaan pupuk Urea belum optimal.

Hal seperti ini menunjukan bahwa penambahan pemberian pupuk Urea pada

kegiatan usahatani kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2 tahun 2017 hanya akan

membuat jumlah pesediaan pupuk urea berlebih tanpa memberikan keuntungan

maksimal pada usahatani kedelai. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5.3

Faktor-Faktor Produksi Yang Digunakan Dalam kondisi optimal Usahatani

Kedelai di Desa Kedungasri Pada MK-2 Tahun 2017 menunjukan bahwa kegiatan

usahatani kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2 tahun 2017 mengalami

kelebihan penggunaan pupuk urea sebesar 5,37 kg.

Penggunaan pupuk urea berlebih yang dilakukan oleh petani kedelai di Desa

Kedungasri disebabkan karena sebenarnya untuk penggunaan pupuk urea dalam

setiap kali melakukan kegiatan usahatani kedelai adalah sama dan dengan dosis

yang telah ditentukan, namun pembelian pupuk urea yang dilakukan oleh petani

tidak hanya digunakan untuk tanaman kedelai melainkan digunakan pula untuk

tanaman lain yang ditanam oleh petani. Sehingga faktor produksi pupuk urea

tidak optimal. akan memberikan keuntungan yang mdisebabkan petani membeli

Page 76: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

54

pupuk urea tidak digunakan untuk tanaman kedelai saja, melainkan tanaman lain

yang ditanam petani. Sehingga pembelian pupuk urea yang digunakan untuk

kegiatan usahatani kedelai tidak memberikan keuntungan yang maksimal pada

petani kedelai di Desa Kedungasri.

g. Pupuk SP36

Slack/surplus pada constraint pupuk SP36 bernilai positif. Artinya bahwa

ketersediaan pupuk SP36 adalah mudah diperoleh atau bersifat tidak langka pada

usahatani kedelai di Desa Kedungasri. Penambahan pupuk SP36 pada usahatani

kedelai di Desa Kedungasri hanya akan membuat penggunaan pupuk SP36

berlebih dan dapat menurunkan keuntungan yang diperoleh usahatani kedelai,

karena penggunana pupuk SP36 sebenarnya dalam setiap kali melakukan

usahatani kedelai selalu dengan takaran dan dosis yang sama. Berdasarkan hasil

analisis pada Tabel 5.3 Faktor-Faktor Produksi Yang Digunakan Dalam kondisi

optimal Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri Pada MK-2 Tahun 2017

menunjukan bahwa usahatani kedelai mengalami kelebihan penggunaan pupuk

SP36 sebesar 37,87 kg.

Pupuk SP36 yang digunakan dalam usahatani kedelai di Desa Kedungasri

merupakan faktor produksi yang tidak optimal. Hal tersebut disebabkan karena

petani kedelai dapat memperoleh pupuk SP36 dalam jumlah banyak dan diperoleh

dari kios pertanian yang ada disekitar daerah penelitian. Sehingga penggunaan

pupuk yang dibutuhkan untuk kegiatan usahatani kedelai di Desa Kedungasri

tidak sesuai dengan kebutuhan lahan. Hal tersebut menyebabkan petani kedelai

membeli pupuk SP36 dengan jumlah yang lebih banyak sehingga ketersediaan

pupuk pada kondisi optimal berlebih.

e. Pupuk Phonska

Slack/surplus pada constraint pupuk phonska bernilai positif. Artinya bahwa

penggunaan pupuk phonska pada usahatani kedelai di Desa Kedungasri berlebih

dan merupakan faktor produksi yang tidak memberikan pencapaian keuntungan

yang maksimal pada setiap kali melakukan usahatani kedelai di Desa Kedungasri

karena penggunaan faktor produksi pada penggunaan pupuk phonska belum

optimal. Hal seperti ini menunjukan bahwa penambahan pemberian pupuk Urea

Page 77: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

55

pada kegiatan usahatani kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2 tahun 2017 hanya

akan membuat jumlah pesediaan pupuk phonska berlebih tanpa memberikan

keuntungan maksimal pada usahatani kedelai. Berdasarkan hasil analisis pada

Tabel 5.3 Faktor-Faktor Produksi Yang Digunakan Dalam kondisi optimal

Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri Pada MK-2 Tahun 2017 menunjukan

bahwa kegiatan usahatani kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2 tahun 2017

mengalami kelebihan penggunaan pupuk phonska sebesar 24,7 kg.

i. Pestisida Macht

Slack/surplus pada constraint pestisida macht bernilai nol (0) dan

ketersediaan pestisida macht adalah langka. Berdasarkan hasil analisis tersebut

dapat diketahui bahwa usahatani kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2 tahun

2017 telah menggunakan faktor produksi pestisida roundup secara keseluruhan

dari persediaan yang ada. Berdasarkan Tabel 5.3 Faktor-Faktor Produksi Yang

Digunakan Dalam kondisi optimal Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri Pada

MK-2 Tahun 2017 menunjukan bahwa faktor produksi pestisida roundup

merupakan faktor produksi yang langka karena habis terpakai dalam mencapai

keuntungan maksimal pada usahatani kedelai di Desa Kedungasri. Penggunaan

macht pada pencapaian keuntungan makasimal usahatani kedelai di desa

Kedungasri. Penggunaan macth digunakan pada saat terjadi serangan ulat di

tanaman kedelai. Macht hanya digunakan oleh petani pada saat tanaman kedelai

terserang serangan hama ulat. Pembelian Macht ini dalam bentuk botol dengan isi

1 liter.

f. Pestisida Neotrin

Slack/surplus pada constraint pestisida neotrin bernilai positif dan

ketersediaan adalah berlebih. Faktor produksi pestisida neotrin pada usahatani

kedelai penggunaannya tidak habis terpakai dalam satu kali produksi. Berdasarkan

hasil analisis pada Tabel 5.3 Faktor-Faktor Produksi Yang Digunakan Dalam

kondisi optimal Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri Pada MK-2 Tahun 2017

menunjukan bahwa usahatani kedelai mengalami kelebihan penggunaan pestisida

neotrin sebesar 0,1 liter. Penggunaan pestisida neotrin pada usahatani kedelai di

Desa Kedungasri tidak berkonribusi terhadap pencapaian keuntungan maksimal.

Page 78: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

56

g. Pestisida Bayleton

Slack/surplus pada constraint Bayleton bernilai positif yang artinya faktor

produksi pada Bayleton digunakan secara berlebih. Penggunaan Bayleton berlebih

menunjukan faktor produksi ini tidak optimal. Berdasarkan hasil analisis pada

Table 5.3 Faktor-Faktor Produksi Yang Digunakan Dalam kondisi optimal

Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri Pada MK-2 Tahun 2017 menunjukan

bahwa usahatani kedelai mengalami kelebihan penggunaan Bayleton sebesar 0,09

liter.

Faktor produksi bayleton penggunaannya tidak optimal pada usahatani

kedelai di Desa Kedungasri karena faktor produksi tersebut merupakan bukan

faktor produksi utama. Penggunaan Bayleton hanya pada saat terjadi hujan yang

digunakan untuk mencegah fungi pada ditanaman kedelai. Bayleton diperoleh

petani tidak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Maka dari itu penggunaan

faktor produksi Bayleton untuk mencegah fungi tanaman kedelai akan menambah

biaya produksi pada usahatani tanaman kedelai dan akan menimbulkan

penggunaan Bayleton yang berlebih atau tidak optimal.

h. Pupuk Cair Gandasil B

Slack/surplus pada constraint gandasil B bernilai positif dan ketersediaan

gandasil B adalah berlebih. Ketersediaan gandasil B berlebih dapat menurunkan

keuntungan usahatani kedelai. Berdasarkan hasil analisis pada Table 5.3 Faktor-

Faktor Produksi Yang Digunakan Dalam kondisi optimal Usahatani Kedelai di

Desa Kedungasri Pada MK-2 Tahun 2017 menunjukan bahwa usahatani kedelai

mengalami kelebihan penggunaan gandasil B sebesar 0,02 kg.

Penggunaan gandasil B terhadap usahatani kedelai di Desa Kedungasri tidak

habis terpakai dalam satu kali produksi usahatani keselai. Hal ini disebabkan

gandasil B merupakan bukan faktor produksi utama dalam usahatani kedelai.

Pemberian gandasil B akan dilakukan disaat tanaman kedelai lambat dalam

mengeluarkan bunga. Akan tetapi tidak semua tanaman kedelai mengalami

kejadian tersebut. Sehingga pemebelian Gandasil B tidak sesuai dengan

kebutuhan yang diperlukan oleh petani kedelai dalam perawatan kedelai dalam

mengatasi permasalahan lambatnya bunga kedelai muncul. Usahatani kedelai di

Page 79: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

57

Desa Kedungasri menggunakan faktor produksi tersebut tidak digunakan secara

keseluruhan, sehingga usahatani kedelai menyediakan gandasil B secara berlebih.

i. Pupuk Cair Gandasil D

Slack/surplus pada constraint Pupuk Gandasil D bernilai nol (0) dan

ketersediaan pestisida neotrin adalah langka. Berdasarkan hasil analisis tersebut

dapat diketahui bahwa usahatani kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2 tahun

2017 telah menggunakan faktor produksi Pupuk Gandasil D secara keseluruhan

dari persediaan yang ada. Berdasarkan Tabel 5.3 Faktor-faktor produksi yang

digunakan dalam kondisi optimal usahatani kedelai di Desa Kedungasri Pada MK-

2 Tahun 2017 menunjukan bahwa faktor produksi Pupuk Gandasil D merupakan

faktor produksi yang langka karena habis terpakai dalam mencapai keuntungan

maksimal pada usahatani kedelai di Desa Kedungasri.

Faktor produksi pupuk cair gandasil D digunakan untuk menambah nutrisi

yang dibutuhkan tanaman kedelai melalui daun. Faktor produksi tersebut dalam

usahatani kedelai bersifat langka. Artinya dalam kegiatan usahatani kedelai faktor

tersebut terpakai habis dalam satu kali produksi.

j. Pestisida Rumpas

Slack/surplus pada constraint rumpas bernilai positif dan ketersediaan

rumpas adalah berlebih. Faktor produksi rumpas pada usahatani kedelai tidak

habis terpakai dalam satu kali produksi. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5.3

faktor-faktor produksi yang digunakan dalam kondisi optimal usahatani kedelai di

Desa Kedungasri pada MK-2 Tahun 2017 menunjukan bahwa usahatani kedelai

mengalami kelebihan penggunaan rumpas sebesar 0,15 liter.

Rumpas merupakan obat untuk memberantas gulma pada saat kedelai umur

1 bulan hingga 2 bulan. Rumpas tersebut bukan sebagai faktor produksi yang

mempengaruhi keuntungan maksimal pada usahatani kedelai di Desa Kedungasri.

Hal ini disebabkan pada usahatani kedelai sebagian besar untuk mengatasi gulma

yang tumbuh dengan cara manual yaitu dicabut. Maka dari itu, faktor produksi

rumpas tidak merupakan faktor produksi tidak optimal.

Page 80: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

58

k. Pestisida Prevaton

Slack/surplus pada constraint prevaton bernilai positif dan ketersediaan

prevaton adalah berlebih. Faktor produksi prevaton pada usahatani kedelai

penggunaannya tidak habis terpakai dalam satu kali produksi. Berdasarkan hasil

analisis pada Tabel 5.3 faktor-faktor produksi yang digunakan dalam kondisi

optimal usahatani kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2 Tahun 2017

menunjukan bahwa usahatani kedelai mengalami kelebihan penggunaan prevaton

sebesar 0,14 liter. Penggunaan prevaton pada usahatani kedelai di Desa

Kedungasri tidak berkonribusi terhadap pencapaian keuntungan maksimal. Harga

prevaton yang mahal menjadi alasan tidak tercapainya dalam keuntungan

maksimal usahatani kedelai di Desa Kedungasri.

l. Pestisida Kaliandra

Slack/surplus pada constraint pestisida kaliandra bernilai positif. Artinya

bahwa ketersediaan pestisida kaliandra adalah mudah diperoleh atau bersifat tidak

langka pada usahatani kedelai di Desa Kedungasri. Penambahan pestisida

kaliandra pada usahatani kedelai di Desa Kedungasri hanya akan membuat

penggunaan pestisida kaliandra berlebih dan dapat menurunkan keuntungan yang

diperoleh usahatani kedelai, karena penggunana pestisida kaliandra sebenarnya

dalam setiap kali melakukan usahatani kedelai selalu dengan takaran dan dosis

yang sama. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5.3 faktor-faktor produksi yang

digunakan dalam kondisi optimal usahatani kedelai di Desa Kedungasri Pada MK-

2 Tahun 2017 menunjukan bahwa usahatani kedelai mengalami kelebihan

penggunaan pestisida kaliandra sebesar 0,09 liter.

m. Pestisida Roundup

Slack/surplus pada constraint pestisida roundup bernilai nol (0) dan

ketersediaan pestisida roundup adalah langka. Berdasarkan hasil analisis tersebut

dapat diketahui bahwa usahatani kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2 tahun

2017 telah menggunakan faktor produksi pestisida roundup secara keseluruhan

dari persediaan yang ada. Berdasarkan Tabel 5.3 faktor-faktor produksi yang

digunakan dalam kondisi optimal usahatani kedelai di Desa Kedungasri Pada MK-

2 Tahun 2017 menunjukan bahwa faktor produksi pestisida roundup merupakan

Page 81: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

59

faktor produksi yang langka karena habis terpakai dalam mencapai keuntungan

maksimal pada usahatani kedelai di Desa Kedungasri.

Faktor produksi roundup merupakan langka pada usahatani kedelai di Desa

Kedungasri. Hal ini dikarenakan faktor produksi roundup digunakan tidak pada

usahatani kedelai saja, melainkan pada kegiatan pembersihan rumput lainnya.

Faktor produksi roundup digunakan untuk membersihkan lahan pada awal

kegiatan usahatani kedelai.

n. Pestisida Devaclo

Slack/surplus pada constraint roundup bernilai positif dan ketersediaan

devaclo adalah berlebih. Penggunaan devaclo pada usahatani kedelai tidak habis

terpakai dalam satu kali produksi. Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam

kondisi optimal usahatani kedelai di Desa Kedungasri Pada MK-2 Tahun 2017

menunjukan bahwa usahatani kedelai mengalami kelebihan penggunaan devaclo

sebesar 0,08 liter. Devaclo merupakan obat-obatan untuk menghambat ketinggian

dari tanaman kedelai. Devaclo digunakan apabila tanaman kedelai terlalu tinggi,

obat tanaman ini merupakan penghambat laju pertumbuhan tanaman kedelai

namun tidak mempengaruhi produksi kedelai.

Usahatani kedelai di Desa Kedungasri harus menggunakan faktor-faktor

produksi secara optimal untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Keuntungan

maksimal yang diperoleh usahatani kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2 tahun

2017 meliputi faktor produksi seperti pestisida neotrin, pupuk cair gandasil D dan

roundup. Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam kondisi optimal usahatani

kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2 Tahun 2017 dapat diketahui bahwa untuk

mencapai keuntungan maksimal ,usahatani kedelai di Desa Kedungasri dapat

menggunakan seluruh ketersediaan faktor produksi benih martoloyo, benih

mallika dan pupuk phonska.

Pada Tabel 5.3 Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam kondisi

optimal usahatani kedelai di Desa Kedungasri Pada MK-2 Tahun 2017 dapat

diketahui faktor-faktor produksi lahan, tenaga kerja, benih anjasmoro, benih

martoloyo, benih mallika, pupuk urea, pupuk sp36, pupuk phonska, pestisida

neotrin, pestisida bayleton, pestisida rumpas, pestisida prevaton, pestisida

Page 82: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

60

kaliandra, pestisida devaclo dan pupuk cair gandasil B tidak langka. Faktor-faktor

produksi tersebut dalam penggunaannya tidak habis terpakai. Artinya bahwa

penggunaan faktor-faktor produksi tersebut belum optimal.

5.2 Kombinasi Usahatani Kedelai Di Desa Kedungasri Dengan Varietas

Anjasmoro, Martoloyo Dan Mallika Memberikan Keuntungan Maksimal

Keuntungan maksimal usahatani kedelai di Desa Kedungasri tidak selalu

pada kondisi optimal yang diinginkan. Setiap usahatani selalu melakukan kegiatan

produksinya dengan biaya seminimal mungkin dan mendapatkan keuntungan

semaksimal mungkin. Keuntungan maksimal usahatani kedelai dapat dicapai

dengan penggunaan sumberdaya secara optimal. Keuntungan maksimal usahatani

kedelai di Desa Kedungasri yang terdiri dari usahatani kedelai anjasmoro,

martoloyo dan mallika dapat diketahui dengan analisis linier programming.

5.2.1 Keuntungan Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri MK-2 tahun 2017

Usahatani kedelai di Desa Kedungasri pada musim tanam kering kedua yang

terdiri dari kedelai anjasmoro, martoloyo dan mallika. Masing-masing usahatani

kedelai di Desa Kedungasri mengeluarkan biaya yang berbeda tergantung pada

kebutuhan melalukan kegiatan produksi. Biaya produksi yang dikeluarkan

usahatani kedelai anjasmoro, martoloyo dan mallika pada MK-2 tahun 2017 dapat

dilihat di Tabel 5.4:

Tabel 5.4 Total Biaya Produksi Usahatani Kedelai Anjasmoro, Martoloyo dan

Mallika di Desa Kedungasri Pada MK-2 Tahun 2017

Variabel Anjasmoro Martoloyo Mallika

Biaya Benih (Rp) 3.283.000 5.500.000 2.310.000

Biaya Pupuk (Rp) 5.062.500 5.540.500 3.682.000

Biaya Obat (Rp) 5.430.000 7.551.000 3.699.000

Biaya Tk (Rp) 5.063.126 19.845.000 3.682.422

Biaya Alat (Rp) 4.220.000 6.178.500 2.674.000

Pajak (Rp) 1.010.000 1.380.000 510.000

Biaya Pengairan (Rp) 1.550.000 2.305.000 1.100.000

Biaya (Rp) 25.618.626 48.300.000 17.657.422

Total biaya usahatani kedelai (Rp) 91.576.048

Sumber : data primer tahun 2017 (lamp AI…hal 119)

Page 83: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

61

Biaya produksi dalam usahatani kedelai merupakan biaya untuk

melaksanakan usahatani yang meliputi pembelian benih, pupuk, pestisida dan

membayar upah tenaga kerja dengan total biaya Rp 91.576.048. Usahatani kedelai

menggunakan varietas anjasmoro petani mengeluarkan biaya sebesar Rp

25.618.626,-. Biaya yang harus dikeluarkan untuk usahatani kedelai varietas

martoloyo sebesar Rp 48.300.000,- dan biaya untuk usahatani kedelai varietas

mallika sebesar Rp 17.657.422,-. Penerimaan usahatani kedelai di Desa

Kedungasri pada MK-2 tahun 2017 dalam kondisi aktual sebagai berikut:

Tabel 5.5 Penerimaan Usahatani Kedelai Anjasmoro, Martoloyo Dan Mallika di

Desa Kedungasri MK-2 Tahun 2017.

Usahatani Luas lahan

(Ha) Hasil

(Kg) Harga (Rp) Penerimaan (Rp)

Anjasmoro 5,72 10.990 6.600 72.534.000

Martoloyo 8,81 17.730 6.400 113.472.000

Mallika 3,9 7.500 9.000 67.500.000

Total Penerimaan Usahatani Kedelai(Rp) 253.506.000

Sumber : Data primer tahun 2017 (lamp AI…hal 119)

Penerimaan usahatani kedelai ditentukan oleh harga kedelai itu sendiri,

masing-masing kedelai memiliki harga yang berbeda untuk kedelai anjasmoro

petani menjual dengan harga kisaran Rp 6.600,- sehingga menghasilkan

penerimaan sebesar Rp 72.534.000,-. Harga kedelai martoloyo petani menjual

dengan kisaran harga Rp 6.400,- sehingga penerimaan sebesar Rp 113.472.000,-.

Kedelai mallika memiliki harga yang tinggi diantara kedelai yang lain yaitu Rp

9.000,- karena petani kedelai mallika menjalin kerjasama dengan salah satu

perusahaan sehingga harga sudah ditetapkan melalui kontrak sehingga penerimaan

Rp 67.500.000. Total penerimaan yang dihasilkan pada usahatani kedelai MK-2

tahun 2017 sebesar Rp 253.506.000,-.

Tabel 5.6 Keuntungan Usahatani Kedelai Di Desa Kedungasri pada MK-2 Tahun

2017.

Usahatani Biaya (Rp) Penerimaan (Rp) Keuntungan (Rp)

Anjasmoro 25.618.626 72.534.000 46.915.374

Martoloyo 48.300.000 113.472.000 65.172.000

Mallika 17.657.422 67.500.000 49.842.578

Total 91.576.048 253.506.000 161.929.952

Sumber : Data Primer Tahun 2017 (lamp AI…hal 119)

Page 84: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

62

Keuntungan usahatani kedelai anjasmoro, martoloyo dan mallika di Desa

Kedungasri sebesar Rp 161.9292.952. Nilai tersebut diperoleh dari keuntungan

usahatani kedelai anjasmoro sebesar Rp 46.915.374, keuntungan usahatani kedelai

martoloyo sebesar Rp 65.172.000 dan keuntungan usahatani kedelai mallika

sebesar Rp 49.929.952.

5.2.2 Keuntungan Usahatani Kedelai Di Desa Kedungasri 1 hektar pada MK-2

Tahun 2017

Keuntungan maksimal dalam kondisi optimal usahatani kedelai pada MK-

2 tahun 2017 dapat diketahui dengan menggunakan linier programming melalui

alat bantu analisis POM QM versi 4. Keuntungan maksimal tersebut dapat

diketahui dengan menganalisis keuntungan yang diperoleh pada masing-masing

usahatani kedelai dalam suatu persamaan. Keuntungan tersebut diperoleh dari

jumlah penerimaan masing-masing varietas kedelai dikurangi dengan jumlah

biaya yang dikeluarkan pada saat aktifitas usahatani kedelai dalam 1 hektar.

Keuntungan usahatani kedelai di Desa Kedungasri dalam 1 hektar pada MK-2

tahun 2017 dapat dilihat di Tabel 5.7.

Tabel 5.7 Keuntungan Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri dalam 1 hektar pada

MK-2 tahun 2017

Usahatani Biaya (Rp) Penerimaan (Rp) Keuntungan (Rp)

Anjasmoro 4.517.130 12.634.110 8.116.980

Martoloyo 5.482.406 12.879.909 7.397.503

Mallika 4.527.544 17.307.692 12.780.148

Total 14.527.080 42.821.711 28.294.631

Sumber : Data primer (lamp AJ halaman 120)

Berdasarkan Tabel 5.7 dapat diketahui bahwa keuntungan dari

berusahatani kedelai Anjasmoro menempati posisi kedua dibandingkan

berusahatani kedelai lainnya dimana keuntungan yang diperoleh sebesar Rp.

8.201.988. Petani di Desa Kedungasri menggunakan varietas anjasmoro karena

produktivitasnya yang lebih tinggi dari varietas lainnya. Harga jual kedelai

Anjasmoro di tingkat petani sebesar Rp. 6.600/kg.

Usahatani kedelai martoloyo mendapatkan keuntungan sebesar Rp

7.397.503/ha. Keuntungan ini merupakan yang terendah dari usahatani kedelai

Page 85: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

63

varietas lainnya, namun petani memilih varietas ini karena mudah untuk

menjualnya. Harga kedelai martoloyo yang berlaku pada saat penelitian sebesar

Rp 6.400/kg.

Usahatani kedelai mallika memperoleh keuntungan yang tertinggi dari

varietas lainya yaitu sebesar Rp 12.780.148. Keuntungan tersebut dikarenakan

harga kedelai mallika mencapai Rp 9000/kg. Harga tersebut sudah ditentukan oleh

perusahaan yang bekerjasama dengan petani kedelai mallika, namun untuk

produksi kedelai mallika dibatasi.

Keuntungan usahatani kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2 tahun 2017

sebesar Rp 28.379.640/ha dari penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 42.868.371

dikurangi penggunaan biaya usahatani kedelai selama satu kali proses produksi

sebesar Rp 14.488.731. Keuntungan usahatani kedelai dikonversi menjadi 1

hektar untuk menyederhanakan dalam persamaan analisis keuntungan maksimal

usahatani kedelai.

Persamaan keuntungan yang dirumuskan selanjutnya akan disebut fungsi

tujuan. Selain itu, keuntungan maksimal diperoleh dengan memformulasikan

jumlah penggunaan dan persediaan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam

usahatani kedelai di Desa Kedungasri kedalam suatu pertidaksamaan.

Pertidaksamaan yang diperoleh selanjutnya akan disebut dengan kendala atau

batasan-batasan.

Persamaan dan pertidaksamaan yang diperoleh tersebut merupakan

kombinasi model matematik yang digunakan dalam linier programming. Model

matematik yang dirancang adalah sebagai berikut :

Fungsi tujuan :

Z : 8.116.980X1 + 7.397.503X2 + 12.780.150X3

Kendala:

Lahan (Ha) : 1X1 + 1X2 + 1X3 ≤ 4,93

Tenaga kerja (Jam) : 258,21X1 + 191,6X2 + 184,62X3 ≤ 6.225,56

Benih anjasmoro (Kg) : 66,04X1 ≤ 334,42

Benih martoloyo (Kg) : 71,96X2 ≤ 354,42

Benih mallika (Kg) : 56,41X3 ≤ 277,84

Page 86: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

64

pupuk urea (Kg) : 13,99X1 + 18,16X2 + 23,08X3 ≤ 90,67

pupuk Sp36 (Kg) : 187,5X1 + 156,07X2 + 185,9X3 ≤ 869,26

pupuk phonska (Kg) : 219,21X1 + 144,72X2 + 230,77X3 ≤ 976,36

Macht (liter) : 0,04X1 + 0,05X2 + 0,03X3 ≤ 0,18

Neotrin (liter) : 0,3X2 + 0,5X3 ≤ 0,13

Bayleton (liter) : 0,19X1 + 0,28X2 + 0,13X3 ≤ 0,97

Gandasil B (Kg) : 0,21X1 + 0,17X2 + 0,28X3 ≤ 1,07

Gandasil D (Kg) : 0,4X1 + 0,9X2 + 0,26X3 ≤ 0,62

Rumpas (liter) : 0,52X1 + 0,5X2 + 0,41X3 ≤ 2,35

Prevaton (liter) : 0,51X1+ 0,51X2 + 0,64X3 ≤ 2,73

Kaliandra (liter) : 0,97X1 + 0,59X2 + 0,92X3 ≤ 4,07

Roundup (liter) : 0,49X1 + 0,18X2 + 0,1X3 ≤ 1,25

Devaclo (liter) : 0,11X1 + 0,25X2 + 3,3X3 ≤ 1,13

Nilai fungsi tujuan ditentukan dari hasil solusi optimal dengan linier

programming menggunakan alat bantu POM QM. Pada hasil analisis bahwa

usahatani kedelai memperoleh keuntungan maksimal sebesar Rp 44.426.150/ha,-

per hektar pada MK-2 tahun 2017. Keuntungan tersebut lebih besar dari

keuntungan usahatani sebelum penggunaan faktor-faktor produksi secara optimal

yaitu sebesar Rp 28.294.631.

Penggunaan faktor-faktor produksi secara tepat dalam suatu usahatani

merupakan salah satu aspek pendukung dalam pencapaian keuntungan maksimal

pada usahatani kedelai di Desa Kedungasri. Usahatani kedelai di Desa Kedungasri

untuk mencapai keuntungan maksimal harus merencanakan luas lahan usahatani

kedelai yang terdiri dari varietas anjasmoro, varietas martoloyo dan varietas

mallika. Pencapaian keuntungan maksimal dalam usahatani kedelai terjadi apabila

melakukan perencanaan penanaman kedelai secara optimal terhadap masing-

masing varietas kedelai yang dihasilkan. Pada hasil analisa linier programming

result dapat diketahui tentang perencanaan usahatani kedelai untuk mencapai

keuntugan maksimal. Perencanaan usahatani kedelai pada kondisi optimal untuk

pencapaian keuntungan maksimal dapat dillihat di Tabel 5.8.

Page 87: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

65

Tabel 5.8 Hasil Analisis Linier Programming Result Usahatani Kedelai di Desa

Kedungasri dalam 1 hektar pada MK-2 tahun 2017.

Variable Value

Anjasmoro (X1) 1,7795 ha

Martoloyo (X2) 1,1484 ha

Mallika (X3) 1,7133 ha

Optimal Value Rp 44.426.150

Sumber : Analisis Linier Programming (lamp AK hal 119)

Menurut hasil analisis linier programming result usahatani kedelai di Desa

Kedungasri untuk pencapaian keuntungan maksimal tetap menanam ketiga jenis

varietas kedelai, hal ini dikarenakan status dari semua jenis kedelai menunjukan

Basic. Optimal value atau keuntungan maksimal dari usahatani kedelai di Desa

Kedungasri diperoleh sebesar Rp 44.426.150. Dengan menanam kedelai

anjasmoro sebesar 1,7795 ha, kedelai martoloyo sebesar 1,1484 ha dan kedelai

mallika sebesar 1,7133 ha. Rincian keuntungan maksimal yang diperoleh

usahatani kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2 tahun 2017 dapat dilihat pada

Tabel 5.9:

Tabel 5.9 Keuntungan Maksimal Usahatani Kedelai Di Desa Kedungasri pada

MK-2 Tahun 2017.

Usahatani Luas Lahan (Ha) Produksi (Kg) Keuntungan (Rp)

Anjasmoro 1,7795 2.580,8 17.033.597

Martoloyo 1,1484 1.717,5 10.992.629

Mallika 1,7133 1.822,2 16.399.923

Total 4,6412 6.120,5 44.426.150

Sumber : Data primer (lampiran AL…hal 122)

Berdasarkan hasil analisis linier programming usahatani kedelai di Desa

Kedungasri MK-2 tahun 2017 keuntungan maksimal diperoleh sebesar

Rp44.426.150. Luas lahan yang direncanakakan seluas 4,6412 ha dari lahan

kedelai varietas anjasmoro sebesar 1,7795 ha, lahan kedelai varietas martoloyo

sebesar 1,1484 ha dan lahan kedelai varietas mallika sebesar 1,7133 ha. Produksi

kedelai varietas anjasmoro, martoloyo dan mallika keseluruhan sebesar 6.120,5

kg. Produksi tersebut diperoleh dari usahatani kedelai varietas anjasmoro sebesar

2580,8 kg, usahatani kedelai varietas martoloyo sebesar 1.717,5 kg dan usahatani

kedelai mallika sebesar 1.822,2 kg. Dari hasil analisis linier programming dapat

Page 88: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

66

diketahui ketiga usahatani kedelai varietas anjamoro, martoloyo dan mallika untuk

mencapai keuntungan maksimal harus diproduksi semua.

Usahatani kedelai anjasmoro untuk mencapai keuntungan maksimal harus

menanam sebesar 1,7795 ha dengan produksi sebesar 2.580,8 kg. Keuntungan

yang diperoleh sebesar Rp 17.033.597/ha. Kedelai anjasmoro dimanfaatkan oleh

pelaku agroindustri tahu dan tempe yang berada diluar daerah desa Kedungari.

Selain itu, harga untuk kedelai anjasmoro selalu mengalami fluktuasi.

Usahatani kedelai martoloyo dalam kondisi keuntungan maksimal harus

menanam sebesar 1,1484 ha produksi sebesar 1.717,5 kg. Keuntungan yang

diperoleh sebesar Rp 10.992.629/ha.Dalam proses budidaya kebanyakan petani

tidak menggunakan sistem tugal melainkan langsung ditebar di lahan yang akan

digunakan. Sehingga produksi yang dihasilkan usahatani kedelai tersebut tidak

bisa tinggi.

Usahatani kedelai mallika dalam keuntungan maksimal harus menanam

seluas 1.7133 ha dengan produksi sebesar 1.822,2 kg. Keuntungan yang diperoleh

sebesar Rp 16.399.923/ha. Harga jual yang lebih tinggi yaitu 9000/kg. Namun,

petani di Desa Kedungasri tidak dapat menanam varietas mallika secara

keseluruhan, karena usahatani kedelai mallika merupakan kerjasama dari salah

satu perusahaan benih dan produksinya terbatas. Hanya petani terpilihlah yang

dapat melakukan usahatani kedelai mallika.

Hasil analisis linier programming dengan menggunakan alat bantu POM

QM versi 4, bahwa usahatani kedelai di Desa Kedungasri sebelumnya belum

maksimal. Hal ini dapat diketahui keuntungan yang diperoleh pada usahatani

kedelai secara aktual lebih kecil daripada usahatani kedelai yang sudah optimal.

Keuntungan pada usahatani kedelai pada kondisi riil sebesar Rp 28.294.631 dan

keuntungan per hektarnya sebesar Rp 44.426.150/ha, keuntungan meningkat

36,31%.

Page 89: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

67

BAB 6. SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai optimalisasi

penggunaan bebeapa varietas kedelai pada usahatani kedelai di Desa Kedungasri

MK-2 tahun 2017 dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Penggunaan faktor produksi belum optimal yaitu lahan, tenaga kerja, benih

anjasmoro, benih martoloyo, benih mallika, pupuk urea, pupuk sp36, pupuk

phonska, pestisida neotrin, pestisida bayleton, pestisida rumpas, pestisida

prevaton, pestisida kaliandra, pestisida devaclo dan pupuk cair gandasil B yang

merupakan faktor produksi tidak langka. Penggunaan faktor produksi yang

optimal yaitu pestisida macht, pestisida roundup dan pupuk cair gandasil D

yang merupakan faktor produksi.

2. Usahatani kedelai sudah maksimal dengan keuntungan sebesar Rp 44.426.150.

Keuntungan maksimal diperoleh dari menanam kedelai varietas anjasmoro

sebesar 1,7795 ha martoloyo sebesar 1,1484 ha dan mallika sebesar 1,7133 ha.

Keuntungan usahatani kedelai di Desa Kedungasri pada MK-2 tahun 2017

tersebut ada peningkatan dari Rp 28.379.640/ha menjadi Rp 44.426.150/ha

dengen peningkatan 36,31%.

6.2 Saran

1) Usahatani kedelai di Desa Kedungasri hendaknya memperhatikan faktor

produksi yang langka atau terpakai habis seperti lahan, tenaga kerja, benih

anjasmoro, benih martoloyo, benih mallika, pupuk urea, pupuk sp36, pupuk

phonska, pestisida neotrin, pestisida bayleton, pestisida rumpas, pestisida

prevaton, pestisida devaclo dan pupuk cair gandasil D dengan melakukan

perencanaan penggunaan faktor produksi.

2) Usahatani kedelai di Desa Kedungasri untuk mencapai keuntungan maksimal

sebaiknya menanam ketiga jenis kedelai yaitu kedelai varietas anjasmoro,

varietas martoloyo dan varietas mallika.

Page 90: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

68

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, D. H dan Rahmadi Y. E. 2004. Konsep-konsep Dasar Riset Operasi.

Jakarta, Rineke Cipta.

Amirullah. 2013. Metodologi Penelitian Manejemen. Malang : Bayumedia.

Anisah, K., Marli ,B dan Sutarno, I. 2015. Optimalisasi Lahan Surut Pada

Usahatani Kedelai Di Desa Enggal Rejo Kecamatan Air Saleh Kabupaten

Banyuasin. Societa. 1(7): 7-13.

Assauri, Sufjan. 1990. Matematika Ekonomi. Edisi kedua.Jakarta : Rajawali.

Aulia, Arnisa. 2016. Optimalisasi Lahan Sempit Dengan Pola Pengelolaan

Usahatani Tupang Sari (Jagung Dan Cabai Merah) Di Desa Buana Sakti

Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Skripsi. Agribisnis.

STIPER Dharma Wacana Metro.

BKPP. 2009. Budidaya Tanaman Kedelai. BPTP. Aceh.

Balitkabi. 2017. Deskripsi Varietas Unggul Kedelai 1918-2016. Malang:

Balitkabi.

Bungin, Burhan. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana Prenada

Media.

Hafidh, Muhammad. 2009. Pengaruh Tenaga Kerja, Modal Dan Luas Lahan

Terhadap Produksi Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus di Kecamatan

Rowosari Kabupaten Kendal). Skripsi. Ekonomi pembangunan. Universitas

negeri semarang.

Hanafie, Rita. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta : ANDI.

Hariyati, Yuli. 2007. Ekonomi Mikro (Pendekatan Matematis dan Grafis).

Jember: CSS.

Istiamuji, Nurul. 2011. Optimalisasi Produksi Pada Peternakan Puyuh Bintang

Tiga, Desa Situ Ilir, Kecamatan Cibun Gbulang, Kabupaten Bogor. Skripsi.

Ekonomi Dan Manejemen, Institute Pertanian Bogor.

Kementan. 2016. Outlook komoditas pertanian tanaman pangan. Jakarta :Pusat

data dan sistem informasi pertanian kementrian pertanian.

Page 91: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

69

Khalik R.,Safrida., Humam H. 2013. Optimalisasi Pola Tanam Usahatani Sayuran

Selada Dan Sawi di Daerah Produksi Padi. Agrisep, 14(1): 19-27.

Krisdiana, Ruly. 2014. Penyebaran Varietas Unggul Kedelai dan Dampaknya

Terhadap Ekonomi Perdesaan. Pertnian Tanaman Pangan, 33(1): 61-69.

Kurniansyah, Rudy S. 2015. Analisis optimalisasi kombinasi produksi tahu

mentah di CV laksana mandiri bogor. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian

Bogor.

Kusumadewi, Eriza. 2012. Optimalisasi Produksi Jamur Tiram Putih Di Pusat

Pelatihan Pertanian Dan Pedesaan Swadaya (P4S) Nusa Indah, Bogor.

Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Mahabirama, A. K., Kuswanti H., Daryanto S., Winandi R. 2013. Analisis

Efisiensi Dan Pendapatan Usahatani Kedelai di Kabupaten Garut Provinsi

Jawa Barat. Jurnal manejemen, 11(2): 197-206.

Majake, Felix. 2013. Incorporation crop rotation requirements in a linier

programming model: a case study of a rural farmer in bindura, Zimbabwe.

Jurnal internasional researchers, 2(2):101-105.

Masniati, AOP., Saribu D dan Salawati U. 2012. Optimalisasi Kombinasi Cabang

Usahatani Tanaman Pangan Untuk Memperoleh Pendapatan Maksimumdi

Wilayah Transmigrasi Km 38 Kelurahansei Gohong Kecamatan Bukit Batu

Provinsi Kalimantan Tengah. Agribisnis pedesaan, 2(2): 144-158.

Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian, Jakarta : Pustaka LP3ES

Indonesia.

Nazir, Mohamad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Purwono dan Purnamawati H. 2011. Budidaya 8 jenis tanaman pangan unggul.

Cetakan 4. Depok:Penebar Swadaya.

Puspitasar, Erli., Kusrini N., Nurliza. 2013. Optimalisasi Usahatani Padi dan

Sayuran Pada Musim Gadu di Kota Semarang. Social Economic of

Agriculture, 2(2): 75-84.

Rianse, Usman dan Abdi. 2012. Metodologi penelitian sosial dan ekonomi (teori

dan aplikasi). Bandung : Alfabet.

Rukmana R. dan Yudirachman H. 2014. Budidaya dan pengolahan hasil kacang

kedelai unggul. Edisi 1. Bandung: Nuansa Aulia.

Page 92: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

70

Ruminta. 2014. Matriks Persamaan Linier dan Pemograman Linier. Bandung :

Rekayasa Sains.

Saninov, A. A., Alamsyah Z., Suryani M. 2012. Optimasi Pola Tanam

Hortikultura Di Desa Rantau Makmur Kecamatan Berbak Kabupaten

Tanjung Jabung Timur. Sosia Ekonomika Bisnis, 15(2): 1-8.

Septiatin, Atin. 2014. Meningkatkan Produksi Kedelai Dilahan Kering, Sawah,

dan Pasang Surut. Edisi 2. Bandung:Yrama Widya.

Sholikah M., Muis A., Laapo A. 2014. Maksimisasi keuntungan usatani padi

sawah desa limbo makmur kecamatan bumi raya kabupaten morowali.

Agrotekbis, 2(2): 169-174.

Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani, Jakarta : UI-Press.

Soekartawi. 1995. Liner programming. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Soekartawi. 2010. Agribisnis: Teori dan Aplikasinya. Jakarta: RajaGrafindo

Persada.

Soetriono, Suwandari dan rijanto. 2006. Pengantar Ilmu Pertanian. Edisi 2.

Malang: Bayumedia.

Soetriono., Fike M., Ariel H., dan Dwi R. 2010. Daya Saing Agribisnis Kopi

Robusta. Malang: Surya Pena Gemilang.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Suratiyah, Ken. 2006. Ilmu Usahatani. Jakarta: Penebar swadaya.

Taha, Hamdy. 1996, Riset Operasi, Binarupa Aksara, Jakarta.

Theresia M. W. Edison, Saputra A. 2017. Analisis Pendapatan Usahatani Kedelai

Di Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Skripsi. Jambi.

Universitas Jambi.

Windarti, Tantri. Pemodelan Optimalisasi Produksi Untuk Memaksimalkan

Keuntungan dengan Menggunakan Metode Pemograman Linier. Spektrum

Industri, 11 (2): 117-242.

Zakaria, A. K. 2010. Program pengembangan agribisnis kedelai dalam peningkaan

produksi dan pendapatan petani. Litbang pertanian, 29(4): 147-153.

Page 93: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

71

LAMPIRAN

Lampiran A. Tabulasi Keseluruhan Usahatani Kedelai Anjasmoro

NO NAMA UMUR

(TH) PENDIDIKAN ALAMAT

LUAS

SAWAH

(HA)

BIAYA

BENIH

(RP)

BIAYA

PUPUK

(RP)

BIAYA

OBAT

(RP)

BIAYA

TK (RP)

BIAYA

ALAT

(RP)

PAJAK

(RP)

BIAYA

PENGAIRAN

(RP)

TOTAL

BIAYA (Rp)

1 Sujono 55 SMP Persen 0,355 200000 545000 385000 545055 264166,7 60000 100000 2099221,7

2 Suwito 48 SD Persen 0,71 360000 645000 735000 645048 547500 120000 200000 3252548

3 Agus 50 SD Persen 0,71 400000 660000 505000 660050 453833,3 120000 200000 2998883,3

4 Japon 60 SD Persen 0,175 96000 107500 215000 107560 139166,7 30000 50000 745226,67

5

Imam

hanafi 45 SMP Persen 1 630000 950000 830000 950045 674166,7 175000 250000 4459211,7

6 Giman 60 SD Persen 0,355 200000 322500 405000 322560 314166,7 60000 100000 1724226,7

7 Sutarman 60 SD Dambuntung 0,355 225000 330000 495000 330060 324166,7 60000 100000 1864226,7

8 Pendik 45 SMP Dambuntung 0,175 96000 95000 220000 95045 121166,7 60000 50000 737211,67

9 Mariyono 49 SMP Persen 0,355 192000 430000 395000 430049 274166,7 60000 100000 1881215,7

10 Hardi 47 SMA Persen 1 585000 645000 695000 645047 674166,7 175000 250000 3669213,7

11 Bero 52 SMP Persen 0,175 99000 117500 250000 117552 139166,7 30000 50000 803218,67

TOTAL 5,36 3083000 4847500 5130000 4848071 3925833 950000 1450000 24234404

RATA-

RATA 0.487727 280272.7 440681.8 466363.6 440733.7 356893.9 86363.64 131818.2 2203127.7

Page 94: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

72

Lampiran lanjutan A. Tabulasi Keseluruhan Usahatani Kedelai Anjasmoro

NO NAMA UMUR

(TH) PENDIDIKAN ALAMAT

HASIL

(KG)

HARGA

(Rp/KG)

PENERIMAAN

(Rp)

PENDAPATAN

(Rp)

1 Sujono 55 SMP Persen 640 6600 4224000 2124778.3

2 Suwito 48 SD Persen 1200 6600 7920000 4667452

3 Agus 50 SD Persen 1440 6600 9504000 6505116.7

4 Japon 60 SD Persen 360 6600 2376000 1630773.3

5 Imam hanafi 45 SMP Persen 1860 6600 12276000 7816788.3

6 Giman 60 SD Persen 780 6600 5148000 3423773.3

7 Sutarman 60 SD dambuntung 810 6600 5346000 3481773.3

8 Pendik 45 SMP dambuntung 360 6600 2376000 1638788.3

9 Mariyono 49 SMP Persen 660 6600 4356000 2474784.3

10 Hardi 47 SMA Persen 1860 6600 12276000 8606786.3

11 Bero 52 SMP Persen 300 6600 1980000 1176781.3

TOTAL 10270

67782000 43547596

RATA-RATA 933,63

6162000 3958872.3

Page 95: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

73

Lampiran B. Tenaga Kerja Usahatani Kedelai Anjasmoro

No

Budidaya

Nama

Luas

Lahan

(Ha) Pembersihan

Lahan Penebaran

Benih Penyian

gan Pemupukan Penyempr

otan Total

Tk Hok Ongko

s Biayat

k

1 Sujono 0,355 1 12 1 2 4 20 0,5 35000 700000

2 Suwito 0,71 1 2 1 2 4 10 0,5 35000 350000

3 Agus 0,71 1 1 1 2 4 9 0,5 35000 315000

4 Japon 0,175 1 1 1 2 3 8 0,5 35000 280000

5 Imam

Hanafi 1 2 1 1 3 4 11 0,5 35000 385000

6 Giman 0,355 1 12 1 2 3 19 0,5 35000 665000

7 Sutarman 0,355 1 1 1 2 3 8 0,5 35000 280000

8 Pendik 0,175 1 1 1 2 3 8 0,5 35000 280000

9 Mariyono 0,355 1 12 1 2 4 20 0,5 35000 700000

10 Hardi 1 2 18 0 2 4 26 0,5 35000 910000

11 Bero 0,175 1 1 1 2 3 8 0,5 35000 280000

Page 96: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

74

Lanjutan Lampiran B. Tenaga Kerja Usahatani Kedelai Anjasmoro

No

Panen

Nama

Luas

Lahan

(Ha) L P Total TK Ongkos Biaya

Hasil

Panen

(KG)

Total

Biaya TK

1 Sujono 0,355 8 0 8 70000 560000 640 560000

2 Suwito 0,71 12 0 12 70000 840000 1200 840001

3 Agus 0,71 12 0 12 70000 840000 1440 840001

4 Japon 0,175 4 0 4 70000 280000 360 280000

5 Imam Hanafi 1 16 0 16 70000 1120000 1860 1120001

6 Giman 0,355 8 0 8 70000 560000 780 560000

7 Sutarman 0,355 8 0 8 70000 560000 810 560000

8 Pendik 0,175 4 0 4 70000 280000 360 280000

9 Mariyono 0,355 8 0 8 70000 560000 660 560000

10 Hardi 1 16 0 16 70000 1120000 1860 1120001

11 Bero 0,175 4 0 4 70000 280000 300 280000

Page 97: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

75

Lampiran C. Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai Anjasmoro

Macth Kaliandra Isek Dan Ulat Prevaton

No Nama Lahan Botol Harga

Total

Harga Botol Harga

Total

Harga Botol

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp)

1 Sujono 0,355 0 75000 0 1 70000 70000 1 125000 125000

2 Suwito 0,71 0 75000 0 2 70000 140000 2 125000 250000

3 Agus 0,71 0 75000 0 0 70000 0 1 125000 125000

4 Japon 0,175 0 75000 0 1 70000 70000 0 125000 0

5

Imam

Hanafi 1 0 75000 0 3 70000 210000 2 125000 250000

6 Giman 0,355 0 75000 0 2 70000 140000 1 125000 125000

7 Sutarman 0,355 1 75000 75000 0 70000 0 2 125000 250000

8 Pendik 0,175 1 75000 75000 0 70000 0 0 125000 0

9 Mariyono 0,355 0 75000 0 0 70000 0 1 125000 125000

10 Hardi 1 0 75000 0 3 70000 210000 1 125000 125000

11 Bero 0,175 0 75000 0 1 70000 70000 0 125000 0

Page 98: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

76

Lanjutan Lampiran C . Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai Anjasmoro

Gandasil B Gandasil D Bayleton

No Nama Lahan Pack

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Pack

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Botol

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp)

1 Sujono 0,355 0 35000 0 2 35000 70000 0 40000 0

2 Suwito 0,71 0 35000 0 0 35000 0 0 40000 0

3 Agus 0,71 4 35000 140000 0 35000 0 0 40000 0

4 Japon 0,175 0 35000 0 0 35000 0 1 40000 40000

5

Imam

Hanafi 1 0 35000 0 0 35000 0 2 40000 80000

6 Giman 0,355 2 35000 70000 0 35000 0 0 40000 0

7 Sutarman 0,355 0 35000 0 0 35000 0 0 40000 0

8 Pendik 0,175 1 35000 35000 0 35000 0 1 40000 40000

9 Mariyono 0,355 2 35000 70000 0 35000 0 2 40000 80000

10 Hardi 1 0 35000 0 0 35000 0 3 40000 120000

11 Bero 0,175 2 35000 70000 0 35000 0 1 40000 40000

Page 99: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

77

Lanjutan Lampiran C. Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai Anjasmoro

Roundup Ronpas Neotrin Devaclo

No Nama Lahan Botol

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Botol

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Botol

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Pack

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp)

Total

Biaya

Obat

(Rp)

1 Sujono 0,355 1 50000 50000 2 35000 70000 0 57000 0 0 35000 0 385000

2 Suwito 0,71 2 50000 100000 4 35000 140000 0 57000 0 3 35000 105000 735000

3 Agus 0,71 2 50000 100000 4 35000 140000 0 57000 0 0 35000 0 505000

4 Japon 0,175 0 50000 0 1 35000 35000 0 57000 0 2 35000 70000 215000

5

Imam

Hanafi 1 3 50000 150000 4 35000 140000 0 57000 0 0 35000 0 830000

6 Giman 0,355 0 50000 0 2 35000 70000 0 57000 0 0 35000 0 405000

7 Sutarman 0,355 2 50000 100000 2 35000 70000 0 57000 0 0 35000 0 495000

8 Pendik 0,175 0 50000 0 1 35000 35000 0 57000 0 1 35000 35000 220000

9 Mariyono 0,355 1 50000 50000 2 35000 70000 0 57000 0 0 35000 0 395000

10 Hardi 1 2 50000 100000 4 35000 140000 0 57000 0 0 35000 0 695000

11 Bero 0,175 0 50000 0 2 35000 70000 0 57000 0 0 35000 0 250000

Page 100: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

78

Lampiran D. Penggunaan Pupuk Usahatani Kedelai Anjasmoro

Urea SP 36 Phonska

No Nama

Luas

Lahan

(Ha) Kg

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Kg

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Kg

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp)

Total

Biaya

Pupuk

(Rp)

1 Sujono 0,355 0 1800 0 100 2000 200000 150 2300 345000 545000

2 Suwito 0,71 0 1800 0 150 2000 300000 150 2300 345000 645000

3 Agus 0,71 0 1800 0 100 2000 200000 200 2300 460000 660000

4 Japon 0,175 0 1800 0 25 2000 50000 25 2300 57500 107500

5

Imam

Hanafi 1 50 1800 90000 200 2000 400000 200 2300 460000 950000

6 Giman 0,355 0 1800 0 75 2000 150000 75 2300 172500 322500

7 Sutarman 0,355 0 1800 0 50 2000 100000 100 2300 230000 330000

8 Pendik 0,175 25 1800 45000 25 2000 50000 0 2300 0 95000

9 Mariyono 0,355 0 1800 0 100 2000 200000 100 2300 230000 430000

10 Hardi 1 0 1800 0 150 2000 300000 150 2300 345000 645000

11 Bero 0,175 0 1800 0 30 2000 60000 25 2300 57500 117500

Page 101: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

79

Lampiran E. Kebutuhan Benih Usahatani Kedelai Anjasmoro

No Nama Luas Lahan (Ha) Benih (Kg) Harga (Rp) Total (Rp)

1 Sujono 0,355 25 8000 200000

2 Suwito 0,71 45 8000 360000

3 Agus 0,71 50 8000 400000

4 Japon 0,175 12 8000 96000

5 Imam Hanafi 1 70 9000 630000

6 Giman 0,355 25 8000 200000

7 Sutarman 0,355 25 9000 225000

8 Pendik 0,175 12 8000 96000

9 Mariyono 0,355 24 8000 192000

10 Hardi 1 65 9000 585000

11 Bero 0,175 11 9000 99000

Page 102: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

80

Lampiran F. Pemakaian Alat Usahatani Kedelai Anjasmoro

Cangkul Sabit Sprayer

No Nama

Luas

Lahan

(Ha)

Unit Harga Umur Penyusutan Unit Harga Umur

Ekonomis Penyusutan Unit Harga

Umur

Ekonomis Penyusutan

1 Sujono 0,355 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,7

2 Suwito 0,71 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 3000000 10 100000,0

3 Agus 0,71 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1150000 10 38333,3

4 Japon 0,175 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 350000 10 11666,7

5 Imam Hanafi 1 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,7

6 Giman 0,355 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,7

7 Sutarman 0,355 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,7

8 Pendik 0,175 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 350000 10 11666,7

9 Mariyono 0,355 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,7

10 Hardi 1 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,7

11 Bero 0,175 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,7

Page 103: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

81

Lanjutan lampiran F. Pemakaian Alat Usahatani Kedelai Anjasmoro

Timba Mesin Perontok (Sewa Borongan)

No Nama

Luas

Lahan

(Ha) Unit Harga Umur

Ekonomis Penyusutan Unit Karung Harga Biaya Total

Biaya

1 Sujono 0,355 1 15000 5 1000 1 10,5 20000 210000 264166,67

2 Suwito 0,71 1 15000 5 1000 1 22 20000 440000 547500

3 Agus 0,71 1 15000 5 1000 1 24 17000 408000 453833,33

4 Japon 0,175 1 15000 5 1000 1 6 20000 120000 139166,67

5 Imam

Hanafi 1 1 15000 5 1000 1 31 20000 620000 674166,67

6 Giman 0,355 1 15000 5 1000 1 13 20000 260000 314166,67

7 Sutarman 0,355 1 15000 5 1000 1 13,5 20000 270000 324166,67

8 Pendik 0,175 1 15000 5 1000 1 6 17000 102000 121166,67

9 Mariyono 0,355 1 15000 5 1000 1 11 20000 220000 274166,67

10 Hardi 1 1 15000 5 1000 1 31 20000 620000 674166,67

11 Bero 0,175 1 15000 5 1000 1 5 17000 85000 139166,67

Page 104: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

82

Lamiran G. Pajak Dan Iuran Usahatani Kedelai Anjasmoro

No Nama Luas Lahan (Ha) Pajak Lahan Iuran Irigasi

1 Sujono 0,355 60000 100000

2 Suwito 0,71 120000 200000

3 Agus 0,71 120000 200000

4 Japon 0,175 30000 50000

5 Imam Hanafi 1 175000 250000

6 Giman 0,355 60000 100000

7 Sutarman 0,355 60000 100000

8 Pendik 0,175 60000 50000

9 Mariyono 0,355 60000 100000

10 Hardi 1 175000 250000

11 Bero 0,175 30000 50000

Page 105: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

83

Lampiran H. Tabulasi Keseluruhan Usahatani Kedelai Martoloyo

NO NAMA UMUR

(TH) PENDIDIKAN ALAMAT

LUAS

SAWAH

(HA)

BIAYA

BENIH

(RP)

BIAYA

PUPUK

(RP)

BIAYA

OBAT

(RP)

BIAYA

TK (RP)

BIAYA

ALAT

(RP)

PAJAK

(RP)

BIAYA

PENGAIRAN

(RP)

TOTAL

BIAYA

(Rp)

1 Saidi 52 SMP PERSEN 0.355 250000 215000 350000 1365000 274166.7 60000 100000 2614167

2 yatimen 44 SMP PERSEN 1 700000 1075000 905000 980000 554166.7 150000 250000 4614167

3 Sujari 57 SD PERSEN 0.71 350000 380000 460000 2135000 574166.7 120000 200000 4219167

4 Daroji 54 SMP PERSEN 0.355 240000 236000 325000 1190000 295000 60000 100000 2446000

5 sumamto 48 SD PERSEN 0.175 100000 107500 235000 560000 121166.7 30000 75000 1228667

6 Ribut 52 SD PERSEN 0.355 250000 215000 300000 1260000 294166.7 60000 100000 2479167

7 sumardi 60 SD PERSEN 0.71 500000 430000 590000 1435000 428166.7 120000 200000 3703167

8 Sugito 54 SD PERSEN 0.355 225000 215000 317000 875000 239166.7 60000 100000 2031167

9 yoyok 40 SMP PERSEN 0.355 250000 251000 365000 875000 294166.7 60000 100000 2195167

10 wagiyo 50 SMP PERSEN 0.5345 400000 366000 415000 1540000 454166.7 90000 150000 3415167

11 tuwuh 60 SD PERSEN 0.71 500000 430000 615000 1470000 574166.7 120000 200000 3909167

12 sumaji 53 SMP PERSEN 0.355 250000 215000 250000 840000 294166.7 60000 80000 1989167

13 surani 52 SD PERSEN 0.71 450000 430000 769000 1435000 574166.7 120000 200000 3978167

14 zaenal 45 SMP PERSEN 0.355 225000 215000 405000 875000 274166.7 60000 100000 2154167

15 agung 45 SMP PERSEN 0.5345 360000 330000 530000 1575000 454166.7 90000 150000 3489167

16 gimen 60 SD PERSEN 0.71 450000 430000 720000 1435000 479166.7 120000 200000 3834167

17 sholikin 53 SMA PERSEN 0.5345 450000 250000 595000 1155000 454166.7 150000 90000 3144167

total 8.8135 5500000 5540500 7551000 19845000 6178500 1380000 2305000 48300000

rata-rata 0.518441 343750 346281.3 471937.5 1240313 386156.3 86250 144062.5 3018750

Page 106: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

84

Lanjutan lampiran H. Tabulasi Keseluruhan Usahatani Kedelai Martoloyo

No Nama Umur

(Tahun) Pendidikan Alamat

Total

Biaya

(Rp) Hasil

(Kg) Harga

(Rp/Kg) Penerimaan

(Rp) Pendapatan

(Rp)

2 Saidi 52 Smp Persen 2614167 600 6400 3840000 1225833

3 Yatimen 44 Smp Persen 4614167 1500 6400 9600000 4985833

4 Sujari 57 Sd Persen 4219167 1560 6400 9984000 5764833

5 Daroji 54 Smp Persen 2446000 750 6400 4800000 2354000

6 Sumamto 48 Sd Persen 1228667 360 6400 2304000 1075333

7 Ribut 52 Sd Persen 2479167 720 6400 4608000 2128833

8 Sumardi 60 Sd Persen 3703167 1320 6400 8448000 4744833

9 Sugito 54 Sd Persen 2031167 660 6400 4224000 2192833

10 Yoyok 40 Smp Persen 2195167 720 6400 4608000 2412833

11 Wagiyo 50 Smp Persen 3415167 1200 6400 7680000 4264833

12 Tuwuh 60 Sd Persen 3909167 1500 6400 9600000 5690833

13 Sumaji 53 Smp Persen 1989167 720 6400 4608000 2618833

14 Surani 52 Sd Persen 3978167 1560 6400 9984000 6005833

15 Zaenal 45 Smp Persen 2154167 660 6400 4224000 2069833

16 Agung 45 Smp Persen 3489167 1200 6400 7680000 4190833

17 Gimen 60 Sd Persen 3834167 1500 6400 9600000 5765833

18 Sholikin 53 Sma Persen 3144167 1200 6400 7680000 4535833

Total 48300000 16530

113472000 62027833.3

Rata-Rata 3018750 1033.125

6674823.5 3648696.08

Page 107: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

85

Lampiran I. Tenaga Kerja Usahatani Kedelai Martoloyo

Budidaya

No Nama

Luas

Lahan

(Ha) Pembersihan

Lahan Penebaran

Benih Penyiangan Pemupukan Penyemprotan Total

TK HOK Ongkos Biaya

TK

2 Saidi 0.355 1 12 1 2 3 19 0.5 35000 665000

3 Yatimen 1 2 1 1 2 4 10 0.5 35000 350000

4 Sujari 0.71 5 20 1 2 1 29 0.5 35000 1015000

5 Daroji 0.355 1 12 1 2 4 20 0.5 35000 700000

6 Sumamto 0.175 1 1 1 2 3 8 0.5 35000 280000

7 Ribut 0.355 1 12 1 2 4 20 0.5 35000 700000

8 Sumardi 0.71 1 1 1 2 4 9 0.5 35000 315000

9 Sugito 0.355 1 1 1 2 4 9 0.5 35000 315000

10 Yoyok 0.355 1 1 1 2 4 9 0.5 35000 315000

11 Wagiyo 0.5345 1 12 1 2 4 20 0.5 35000 700000

12 Tuwuh 0.71 2 1 1 2 4 10 0.5 35000 350000

13 Sumaji 0.355 1 1 1 2 3 8 0.5 35000 280000

14 Surani 0.71 1 1 1 2 4 9 0.5 35000 315000

15 Zaenal 0.355 1 1 1 2 4 9 0.5 35000 315000

16 Agung 0.5345 1 12 1 2 5 21 0.5 35000 735000

17 Gimen 0.71 1 1 1 2 4 9 0.5 35000 315000

18 Sholikin 0.5345 1 1 1 2 4 9 0.5 35000 315000

Page 108: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

86

Lanjutan Lampiran I. Tenaga Kerja Usahatani Kedelai Martoloyo

Panen

No Nama

Luas

Lahan

(Ha) L P Total Tk Ongkos Biaya

Hasil

Panen

(Kg) Total Biaya

Tk

2 Saidi 0,355 10 0 10 70000 700000 600 1365000

3 Yatimen 1 18 0 18 35000 630000 1500 980000

4 Sujari 0,71 16 0 16 70000 1120000 1560 2135000

5 Daroji 0,355 7 0 7 70000 490000 750 1190000

6 Sumamto 0,175 4 0 4 70000 280000 360 560000

7 Ribut 0,355 8 0 8 70000 560000 720 1260000

8 Sumardi 0,71 16 0 16 70000 1120000 1320 1435000

9 Sugito 0,355 8 0 8 70000 560000 660 875000

10 Yoyok 0,355 8 0 8 70000 560000 720 875000

11 Wagiyo 0,5345 12 0 12 70000 840000 1200 1540000

12 Tuwuh 0,71 16 0 16 70000 1120000 1500 1470000

13 Sumaji 0,355 8 0 8 70000 560000 720 840000

14 Surani 0,71 16 0 16 70000 1120000 1560 1435000

15 Zaenal 0,355 8 0 8 70000 560000 660 875000

16 Agung 0,5345 12 0 12 70000 840000 1200 1575000

17 Gimen 0,71 16 0 16 70000 1120000 1500 1435000

18 Sholikin 0,5345 12 0 12 70000 840000 1200 1155000

Page 109: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

87

Lampiran J. Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai Martoloyo

Macth Kaliandra Prevaton

No Nama Lahan Botol Harga Total

Harga Botol Harga Total

Harga Botol Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp)

2 Saidi 0,355 0 75000 0 1 70000 70000 1 125000 125000

3 Yatimen 1 0 75000 0 0 70000 0 3 125000 375000

4 Sujari 0,71 0 75000 0 0 70000 0 2 125000 250000

5 Daroji 0,355 0 75000 0 2 70000 140000 0 125000 0

6 Sumamto 0,175 0 75000 0 0 70000 0 1 125000 125000

7 Ribut 0,355 0 75000 0 1 70000 70000 1 125000 125000

8 Sumardi 0,71 0 75000 0 0 70000 0 1 125000 125000

9 Sugito 0,355 1 75000 75000 0 70000 0 0 125000 0

10 Yoyok 0,355 1 75000 75000 0 70000 0 0 125000 0

11 Wagiyo 0,5345 1 75000 75000 0 70000 0 1 125000 125000

12 Tuwuh 0,71 0 75000 0 2 70000 140000 1 125000 125000

13 Sumaji 0,355 1 75000 75000 1 70000 70000 0 125000 0

14 Surani 0,71 0 75000 0 0 70000 0 2 125000 250000

15 Zaenal 0,355 0 75000 0 2 70000 140000 1 125000 125000

16 Agung 0,5345 0 75000 0 2 70000 140000 0 125000 0

17 Gimen 0,71 0 75000 0 0 70000 0 2 125000 250000

18 Sholikin 0,5345 0 75000 0 2 70000 140000 2 125000 250000

Page 110: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

88

Lanjutan Lampiran J. Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai Martoloyo

Gandasil B Gandasil D Bayleton Roundup

No Nama Lahan Pack

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Pack

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Botol

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Botol

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp)

1 Mustakim 0,175 0 35000 0 0 35000 0 2 40000 80000 0 50000 0

2 Saidi 0,355 0 35000 0 0 35000 0 0 40000 0 1 50000 50000

3 Yatimen 1 0 35000 0 0 35000 0 6 40000 240000 3 50000 150000

4 Sujari 0,71 0 35000 0 0 35000 0 0 40000 0 0 50000 0

5 Daroji 0,355 0 35000 0 0 35000 0 2 40000 80000 0 50000 0

6 Sumamto 0,175 1 35000 35000 0 35000 0 1 40000 40000 0 50000 0

7 Ribut 0,355 0 35000 0 0 35000 0 0 40000 0 0 50000 0

8 Sumardi 0,71 3 35000 105000 2 35000 70000 2 40000 80000 0 50000 0

9 Sugito 0,355 0 35000 0 0 35000 0 2 40000 80000 0 50000 0

10 Yoyok 0,355 2 35000 70000 0 35000 0 2 40000 80000 0 50000 0

11 Wagiyo 0,5345 0 35000 0 0 35000 0 1 40000 40000 0 50000 0

12 Tuwuh 0,71 3 35000 105000 3 35000 105000 0 40000 0 0 50000 0

13 Sumaji 0,355 0 35000 0 0 35000 0 0 40000 0 0 50000 0

14 Surani 0,71 3 35000 105000 0 35000 0 4 40000 160000 0 50000 0

15 Zaenal 0,355 0 35000 0 0 35000 0 0 40000 0 0 50000 0

16 Agung 0,5345 0 35000 0 0 35000 0 2 40000 80000 2 50000 100000

17 Gimen 0,71 3 35000 105000 3 35000 105000 3 40000 120000 0 50000 0

18 Sholikin 0,5345 0 35000 0 0 35000 0 0 40000 0 2 50000 100000

Page 111: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

89

Lanjutan Lampiran J. Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai Martoloyo

Ronpas Neotrin Devaclo

No Nama Lahan Botol

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Botol

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Pack

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp)

Total

Biaya

Obat

(Rp)

1 Mustakim 0,175 1 35000 35000 0 57000 0 0 35000 0 240000

2 Saidi 0,355 2 35000 70000 0 57000 0 1 35000 35000 350000

3 Yatimen 1 4 35000 140000 0 57000 0 0 35000 0 905000

4 Sujari 0,71 4 35000 140000 0 57000 0 2 35000 70000 460000

5 Daroji 0,355 2 35000 70000 0 57000 0 1 35000 35000 325000

6 Sumamto 0,175 1 35000 35000 0 57000 0 0 35000 0 235000

7 Ribut 0,355 2 35000 70000 0 57000 0 1 35000 35000 300000

8 Sumardi 0,71 4 35000 140000 0 57000 0 2 35000 70000 590000

9 Sugito 0,355 2 35000 70000 1 57000 57000 1 35000 35000 317000

10 Yoyok 0,355 2 35000 70000 0 57000 0 2 35000 70000 365000

11 Wagiyo 0,5345 2 35000 70000 0 57000 0 3 35000 105000 415000

12 Tuwuh 0,71 4 35000 140000 0 57000 0 0 35000 0 615000

13 Sumaji 0,355 2 35000 70000 0 57000 0 1 35000 35000 250000

14 Surani 0,71 4 35000 140000 2 57000 114000 0 35000 0 769000

15 Zaenal 0,355 2 35000 70000 0 57000 0 2 35000 70000 405000

16 Agung 0,5345 3 35000 105000 0 57000 0 3 35000 105000 530000

17 Gimen 0,71 4 35000 140000 0 57000 0 0 35000 0 720000

18 Sholikin 0,5345 0 35000 0 0 57000 0 3 35000 105000 595000

Page 112: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

90

Lampiran K. Pemberian Pupuk Usahatani Kedelai Martoloyo

Urea SP 36 Phonska

No Nama

Luas

Lahan

(Ha) KG

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) KG

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) KG

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp)

Total

Biaya

Pupuk

(Rp)

1 Saidi 0,355 0 1800 0 50 2000 100000 50 2300 115000 215000

2 Yatimen 1 0 1800 0 250 2000 500000 250 2300 575000 1075000

3 Sujari 0,71 100 1800 180000 100 2000 200000 0 2300 0 380000

4 Daroji 0,355 20 1800 36000 100 2000 200000 0 2300 0 236000

5 Sumamto 0,175 0 1800 0 25 2000 50000 25 2300 57500 107500

6 Ribut 0,355 0 1800 0 50 2000 100000 50 2300 115000 215000

7 Sumardi 0,71 0 1800 0 100 2000 200000 100 2300 230000 430000

8 Sugito 0,355 0 1800 0 50 2000 100000 50 2300 115000 215000

9 Yoyok 0,355 20 1800 36000 50 2000 100000 50 2300 115000 251000

10 Wagiyo 0,5345 20 1800 36000 50 2000 100000 100 2300 230000 366000

11 Tuwuh 0,71 0 1800 0 100 2000 200000 100 2300 230000 430000

12 Sumaji 0,355 0 1800 0 50 2000 100000 50 2300 115000 215000

13 Surani 0,71 0 1800 0 100 2000 200000 100 2300 230000 430000

14 Zaenal 0,355 0 1800 0 50 2000 100000 50 2300 115000 215000

15 Agung 0,5345 0 1800 0 50 2000 100000 100 2300 230000 330000

16 Gimen 0,71 0 1800 0 100 2000 200000 100 2300 230000 430000

17 Sholikin 0,5345 0 1800 0 100 200 20000 100 2300 230000 250000

Page 113: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

91

Lampiran L. Kebutuhan Benih Usahatani Kedelai Martoloyo

No Nama Luas Lahan (Ha) Benih (Kg) Harga (Rp) Total (Rp)

1 Saidi 0,355 25 10000 250000

2 Yatimen 1 70 10000 700000

3 Sujari 0,71 50 7000 350000

4 Daroji 0,355 24 10000 240000

5 Sumamto 0,175 10 10000 100000

6 Ribut 0,355 25 10000 250000

7 Sumardi 0,71 50 10000 500000

8 Sugito 0,355 25 9000 225000

9 Yoyok 0,355 25 10000 250000

10 Wagiyo 0,5345 40 10000 400000

11 Tuwuh 0,71 50 10000 500000

12 Sumaji 0,355 25 10000 250000

13 Surani 0,71 50 9000 450000

14 Zaenal 0,355 25 9000 225000

15 Agung 0,5345 40 9000 360000

16 Gimen 0,71 50 9000 450000

17 Sholikin 0,5345 50 9000 450000

Page 114: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

92

Lampiran M. Penggunaan Alat-Alat Usahatani Kedelai Martoloyo

Cangkul Sabit Sprayer

No Nama

Luas

Lahan

(Ha) Unit Harga Umur

(Tahun) Penyusutan Unit Harga Umur

Ekonomis Penyusutan Unit Harga Umur

Ekonomis Penyusutan

1 Saidi 0,355 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667 2 Yatimen 1 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667 3 Sujari 0,71 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667 4 Daroji 0,355 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 2250000 10 75000 5 Sumamto 0,175 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 350000 10 11666,6667 6 Ribut 0,355 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667 7 Sumardi 0,71 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667 8 Sugito 0,355 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 350000 10 11666,6667 9 Yoyok 0,355 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667

10 Wagiyo 0,5345 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667 11 Tuwuh 0,71 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667 12 Sumaji 0,355 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667 13 Surani 0,71 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667 14 Zaenal 0,355 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667 15 Agung 0,5345 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667 16 Gimen 0,71 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667 17 Sholikin 0,5345 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667

Page 115: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

93

Lanjutan lampiran M. Penggunaan Alat-Alat Usahatani Kedelai Martoloyo

Timba Mesin Perontok (Sewa Borongan)

No Nama

Luas

Lahan

(Ha) Unit Harga Umur

Ekonomis Penyusutan Unit Karung Harga Biaya Total

Biaya

1 Saidi 0,355 1 15000 5 1000 1 11 20000 220000 274166,67

2 Yatimen 1 1 15000 5 1000 1 25 20000 500000 554166,67

3 Sujari 0,71 1 15000 5 1000 1 26 20000 520000 574166,67

4 Daroji 0,355 1 15000 5 1000 1 12,5 17000 212500 295000

5 Sumamto 0,175 1 15000 5 1000 1 6 17000 102000 121166,67

6 Ribut 0,355 1 15000 5 1000 1 12 20000 240000 294166,67

7 Sumardi 0,71 1 15000 5 1000 1 22 17000 374000 428166,67

8 Sugito 0,355 1 15000 5 1000 1 11 20000 220000 239166,67

9 Yoyok 0,355 1 15000 5 1000 1 12 20000 240000 294166,67

10 Wagiyo 0,5345 1 15000 5 1000 1 20 20000 400000 454166,67

11 Tuwuh 0,71 1 15000 5 1000 1 26 20000 520000 574166,67

12 Sumaji 0,355 1 15000 5 1000 1 12 20000 240000 294166,67

13 Surani 0,71 1 15000 5 1000 1 26 20000 520000 574166,67

14 Zaenal 0,355 1 15000 5 1000 1 11 20000 220000 274166,67

15 Agung 0,5345 1 15000 5 1000 1 20 20000 400000 454166,67

16 Gimen 0,71 1 15000 5 1000 1 25 17000 425000 479166,67

17 Sholikin 0,5345 1 15000 5 1000 1 20 20000 400000 454166,67

Page 116: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

94

Lampiran N. Pajak Dan Iuran Irigasi Usahatani Kedelai Martoloyo

No Nama Luas Lahan (Ha) Pajak Lahan Iuran Irigasi

1 Saidi 0,355 60000 100000

2 Yatimen 1 150000 250000

3 Sujari 0,71 120000 200000

4 Daroji 0,355 60000 100000

5 Sumamto 0,175 30000 75000

6 Ribut 0,355 60000 100000

7 Sumardi 0,71 120000 200000

8 Sugito 0,355 60000 100000

9 Yoyok 0,355 60000 100000

10 Wagiyo 0,5345 90000 150000

11 Tuwuh 0,71 120000 200000

12 Sumaji 0,355 60000 80000

13 Surani 0,71 120000 200000

14 Zaenal 0,355 60000 100000

15 Agung 0,5345 90000 150000

16 Gimen 0,71 120000 200000

17 Sholikin 0,5345 90000 150000

Page 117: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

95

Lampiran O. Tabulasi Keseluruhan Usahatani Kedelai Mallika

NO NAMA UMUR

(TH) PENDIDIKAN ALAMAT

LUAS

SAWAH

(HA)

BIAYA

BENIH

(RP)

BIAYA

PUPUK

(RP)

BIAYA

OBAT

(RP)

BIAYA

TK (RP)

BIAYA

ALAT

(RP)

PAJAK

(RP)

BIAYA

PENGAIRAN

(RP)

TOTAL

BIAYA

(Rp)

1 Muklas 53 Smp Persen 0.355 210000 290000 172000 290053 257750 30000 100000 1349803

2 Imam Syafi'i 45 Sd Persen 0.355 210000 215000 620000 215045 314416.7 30000 100000 1704462

3 Kalimah 43 Smp Persen 0.5345 315000 495000 540000 495043 411416.7 60000 150000 2466460

4 Saidi 60 Sd Persen 0.355 210000 215000 302000 215060 219416.7 30000 100000 1291477

5 Ali Munawar 55 Sd Persen 0.355 210000 215000 155000 215055 242750 30000 100000 1167805

6 Marfuah 43 Smp Persen 0.71 420000 932000 730000 932043 614416.7 120000 200000 3948460

7 Karmin 60 Sd Persen 0.71 420000 860000 670000 860060 394416.7 120000 200000 3524477

8 Danuri 63 Sd Persen 0.5345 315000 460000 510000 460063 219416.7 90000 150000 2204480

Total 3.909 2310000 3682000 3699000 3682422 2674000 510000 1100000 17657422

Rata-Rata 0.488625 288750 460250 462375 460302.8 334250 63750 137500 2207178

Page 118: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

96

Lanjutan lampiran O. Tabulasi Keseluruhan Usahatani Kedelai Mallika

No Nama Umur

(Tahun) Pendidikan Alamat Hasil (Kg)

Harga

(Rp/Kg)

Penerimaan

(Rp)

Pendapatan

(Rp)

1 Muklas 53 Smp Persen 720 9000 6480000 5130197

2 Imam Syafi'i 45 Sd Persen 780 9000 7020000 5315538.3

3 Kalimah 43 Smp Persen 1260 9000 11340000 8873540.3

4 Saidi 60 Sd Persen 660 9000 5940000 4648523.3

5 Ali Munawar 55 Sd Persen 600 9000 5400000 4232195

6 Marfuah 43 Smp Persen 1680 9000 15120000 11171540

7 Karmin 60 Sd Persen 1200 9000 10800000 7275523.3

8 Danuri 63 Sd Persen 600 9000 5400000 3195520.3

Total 7500 72000 67500000 49842578

Rata-Rata 937.5 9000 8437500 6230322.3

Page 119: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

97

Lampiran P. Tenaga Kerja Usahatani Kedelai mallika

Budidaya

No Nama

Luas

Lahan

(Ha) Pembersihan

Lahan Penebaran

Benih Penyiangan Pemupukan Penyemprotan Total TK HOK Ongkos Biaya

tk

1 Muklas 0,355 1 1 1 2 3 8 0,5 35000 280000

2 Imam

Syafi'i 0,355 1 12 1 2 6 22 0,5 35000 770000

3 Kalimah 0,5345 3 1 1 2 4 11 0,5 35000 385000

4 Saidi 0,355 1 1 1 2 4 9 0,5 35000 315000

5 Ali

Munawar 0,355 1 1 1 2 2 7 0,5 35000 245000

6 Marfuah 0,71 8 1 1 3 4 17 0,5 35000 595000

7 Karmin 0,71 8 1 1 2 4 16 0,5 35000 560000

8 Danuri 0,5345 1 1 1 2 3 8 0,5 35000 280000

Page 120: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

98

Lanjutan Lampiran P. Tenaga Kerja Usahatani Kedelai Mallika

Panen

No Nama Luas Lahan

(Ha) L P Total TK Ongkos Biaya Hasil Panen

(KW) Total

Biaya TK

1 Muklas 0,355 8 0 8 70000 560000 720 840000

2 Imam Syafi'i 0,355 8 0 8 70000 560000 780 1330000

3 Kalimah 0,5345 12 0 12 70000 840000 1260 1225000

4 Saidi 0,355 10 0 10 70000 700000 660 1015000

5 Ali Munawar 0,355 8 0 8 70000 560000 600 805000

6 Marfuah 0,71 12 0 12 70000 840000 1680 1435000

7 Karmin 0,71 12 0 12 70000 840000 1200 1400000

8 Danuri 0,5345 12 0 12 70000 840000 600 1120000

Page 121: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

99

Lampiran Q. Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai Mallika

Macth Kaliandra Prevaton

No Nama Lahan Botol Harga

Total

Harga Botol Harga

Total

Harga Botol

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp)

1 Muklas 0,355 1 75000 75000 0 70000 0 0 125000 0

2

Imam

Syafi'i 0,355 0 75000 0 2 70000 140000 2 125000 250000

3 Kalimah 0,5345 0 75000 0 0 70000 0 2 125000 250000

4 Saidi 0,355 0 75000 0 0 70000 0 1 125000 125000

5

Ali

Munawar 0,355 0 75000 0 0 70000 0 1 125000 125000

6 Marfuah 0,71 0 75000 0 0 70000 0 2 125000 250000

7 Karmin 0,71 0 75000 0 4 70000 280000 2 125000 250000

8 Danuri 0,5345 0 75000 0 3 70000 210000 0 125000 0

Page 122: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

100

Lanjutan Lampiran Q. Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai Mallika

Gandasil B Gandasil D Bayleton Roundup

No Nama Lahan Pack

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Pack

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Botol

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Botol

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp)

1 Muklas 0,355 0 15000 0 0 15000 0 1 40000 40000 0 50000 0

2

Imam

Syafi'i 0,355 2 15000 30000 2 15000 30000 0 40000 0 2 50000 100000

3 Kalimah 0,5345 0 15000 0 0 15000 0 2 40000 80000 0 50000 0

4 Saidi 0,355 1 15000 15000 0 15000 0 0 40000 0 0 50000 0

5

Ali

Munawar 0,355 1 15000 15000 1 15000 15000 0 40000 0 0 50000 0

6 Marfuah 0,71 4 15000 60000 4 15000 60000 2 40000 80000 0 50000 0

7 Karmin 0,71 0 15000 0 0 15000 0 0 40000 0 0 50000 0

8 Danuri 0,5345 3 15000 45000 3 15000 45000 0 40000 0 0 50000 0

Page 123: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

101

Lanjutan lampiran Q. Penggunaan Obat-Obatan Usahatani Kedelai Mallika

Ronpas Neotrin Devaclo

No Nama Lahan Botol

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Botol

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Pack

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp)

Total

Biaya

Obat

(Rp)

1 Muklas 0,355 0 35000 0 1 57000 57000 0 35000 0 172000

2 Imam Syafi'i 0,355 2 35000 70000 0 57000 0 0 35000 0 620000

3 Kalimah 0,5345 3 35000 105000 0 57000 0 3 35000 105000 540000

4 Saidi 0,355 0 35000 0 1 57000 57000 3 35000 105000 302000

5

Ali

Munawar 0,355 0 35000 0 0 57000 0 0 35000 0 155000

6 Marfuah 0,71 4 35000 140000 0 57000 0 4 35000 140000 730000

7 Karmin 0,71 4 35000 140000 0 57000 0 0 35000 0 670000

8 Danuri 0,5345 3 35000 105000 0 57000 0 3 35000 105000 510000

Page 124: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

102

Lampiran R. Pemberian Pupuk Usahatani Kedelai Martoloyo

No Nama

Luas

Lahan

(Ha) Kg

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Kg

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp) Kg

Harga

(Rp)

Total

Harga

(Rp)

Total

Biaya

Pupuk

(Rp)

1 Muklas 0,355 50 1800 90000 100 2000 200000 0 2300 0 290000

2

Imam

Syafi'i 0,355 0 1800 0 50 2000 100000 50 2300 115000 215000

3 Kalimah 0,5345 0 1800 0 75 2000 150000 150 2300 345000 495000

4 Saidi 0,355 0 1800 0 50 2000 100000 50 2300 115000 215000

5

Ali

Munawar 0,355 0 1800 0 50 2000 100000 50 2300 115000 215000

6 Marfuah 0,71 40 1800 72000 200 2000 400000 200 2300 460000 932000

7 Karmin 0,71 0 1800 0 200 2000 400000 200 2300 460000 860000

8 Danuri 0,5345 0 1800 0 0 2000 0 200 2300 460000 460000

Page 125: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

103

Lampiran S. Kebutuhan Benih Usahatani Kedelai Mallika

No Nama Luas Lahan (Ha) Benih (KG) Harga (Rp) Total (Rp)

1 Muklas 0,355 20 10500 210000

2 Imam Syafi'i 0,355 20 10500 210000

3 Kalimah 0,5345 30 10500 315000

4 Saidi 0,355 20 10500 210000

5 Ali Munawar 0,355 20 10500 210000

6 Marfuah 0,71 40 10500 420000

7 Karmin 0,71 40 10500 420000

8 Danuri 0,5345 30 10500 315000

Page 126: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

104

Lampiran T. Pemakaian Alat-Alat Usahatani Kedelai Mallika

Cangkul Sabit Sprayer

No Nama

Luas

Lahan

(Ha) Unit Harga Umur Penyusutan Unit Harga Umur

Ekonomis Penyusutan Unit Harga Umur

Ekonomis Penyusutan

1 Muklas 0,355 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 300000 10 10000

2 Imam

Syafi'i 0,355 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667

3 Kalimah 0,5345 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667

4 Saidi 0,355 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667

5 Ali

Munawar 0,355 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1050000 10 35000

6 Marfuah 0,71 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667

7 Karmin 0,71 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 1400000 10 46666,6667

8 Danuri 0,5345 1 75000 10 2500 1 60000 5 4000 1 350000 10 11666,6667

Page 127: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

105

Lanjutan lampiran T. Pemakaian Alat-Alat Usahatani Kedelai Mallika

Timba Mesin Perontok (Sewa Borongan)

No Nama Luas Lahan

(Ha) Unit Harga Umur

Ekonomis Penyusutan Unit Karung Harga Biaya Total

Biaya

1 Muklas 0,355 1 15000 4 1250 1 12 20000 240000 257750

2 Imam Syafi'i 0,355 1 15000 4 1250 1 13 20000 260000 314416,7

3 Kalimah 0,5345 1 15000 4 1250 1 21 17000 357000 411416,7

4 Saidi 0,355 1 15000 4 1250 1 11 15000 165000 219416,7

5 Ali Munawar 0,355 1 15000 4 1250 1 10 20000 200000 242750

6 Marfuah 0,71 1 15000 4 1250 1 28 20000 560000 614416,7

7 Karmin 0,71 1 15000 4 1250 1 20 17000 340000 394416,7

8 Danuri 0,5345 1 15000 4 1250 1 10 20000 200000 219416,7

Page 128: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

106

Lampiran U. Pajak Dan Iuran Irigasi Usahatani Kedelai Martoloyo

No Nama Luas Lahan (Ha) Pajak Lahan Iuran Irigasi

1 Muklas 0,355 30000 100000

2 Imam Syafi'i 0,355 30000 100000

3 Kalimah 0,5345 60000 150000

4 Saidi 0,355 30000 100000

5 Ali Munawar 0,355 30000 100000

6 Marfuah 0,71 120000 200000

7 Karmin 0,71 120000 200000

8 Danuri 0,5345 90000 150000

Page 129: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

107

Lampiran V. Karakteristik Responden Usahatani Kedelai Anjasmoro

NO NAMA UMUR

(TAHUN) PENDIDIKAN ALAMAT

1 Sujono 55 SMP Persen

2 Suwito 48 SD Persen

3 Agus 50 SD Persen

4 Japon 60 SD Persen

5 Imam Hanafi 45 SMP Persen

6 Giman 60 SD Persen

7 Sutarman 60 SD Dambuntung

8 Pendik 45 SMP Dambuntung

9 Mariyono 49 SMP Persen

10 Hardi 47 SMA Persen

11 Bero 52 SMP Persen

12 Selamet 55 SD Persen

Lampiran W. Karakteristik Responden Usahatani Kedelai Martoloyo

NO NAMA UMUR

(TAHUN) PENDIDIKAN ALAMAT

1 Saidi 52 SMP Persen

2 Yatimen 44 SMP Persen

3 Sujari 57 SD Persen

4 Daroji 54 SMP Persen

5 Sumamto 48 SD Persen

6 Ribut 52 SD Persen

7 Sumardi 60 SD Persen

8 Sugito 54 SD Persen

9 Yoyok 40 SMP Persen

10 Wagiyo 50 SMP Persen

11 Tuwuh 60 SD Persen

12 Sumaji 53 SMP Persen

13 Surani 52 SD Persen

14 Zaenal 45 SMP Persen

15 Agung 45 SMP Persen

16 Gimen 60 SD Persen

17 Sholikin 53 SMA Persen

Page 130: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

108

Lampiran X. Karakteristik Responden Usahatani Kedelai Mallika

No Nama Umur

(Tahun) Pendidikan Alamat

1 Muklas 53 SMP Persen

2 Imam Syafi'i 45 SD Persen

3 Kalimah 43 SMP Persen

4 Saidi 60 SD Persen

5 Ali Munawar 55 SD Persen

6 Marfuah 43 SMP Persen

7 Karmin 60 SD Persen

8 Danuri 63 SD Persen

Page 131: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

109

Lampiran Y. Produksi Kedelai Nasional

Produksi Kedelai

Provinsi 2011 2012 2013 2014 2015

total

rata-

rata

Aceh 50006 51439 45027 63352 47910 257734 51547

Sumatra Utara 11426 5419 3229 5705 6549 32328 6466

Sumatra Barat 1925 1106 732 911 353 5027 1005

Riau 7100 4182 2211 2332 2145 17970 3594

Jambi 5668 3516 2372 6800 6732 25088 5018

Sumatra Selatan 13710 12162 5140 12550 16818 60380 12076

Bengkulu 3458 2316 3987 5715 5388 20864 4173

Lampung 10984 7993 6156 13777 9815 48725 9745

Kep. Bangka Belitung 1 1 0 3 1 6 1

Kep. Riau 7 15 18 18 15 73 15

DKI Jakarta 0 0 0 0 0 0 0

Jawa Barat 56166 47426 51172 115261 98938 368963 73793

Jawa Tengah 112273 152416 99318 125467 129794 619268 123854

DI Yogyakarta 32795 36033 31677 19579 18822 138906 27781

Jawa Timur 366999 361986 329461 355464 344998 1758908 351782

Banten 5885 5780 10326 6384 7291 35666 7133

Bali 8503 8210 7433 8187 7259 39592 7918

NTB 88099 74156 91065 97172 125036 475528 95106

NTT 1378 2781 1675 2710 3615 12159 2432

Kalimantan Barat 2027 1339 1677 3161 2637 10841 2168

Kalimantan Tengah 2823 1700 1684 1397 1262 8866 1773

Kalimantan Selatan 4376 3860 4072 8946 10537 31791 6358

Kalimantan Timur 2281 1364 1402 1128 1519 7694 1539

Kalimantan Uatara 0 0 84 97 2239 2420 484

Sulawesi Utara 6319 2973 5780 7529 6685 29286 5857

Selawesi Tengah 6900 8202 12654 16399 13270 57425 11485

Sulawesi Selatan 33716 29938 45693 54723 67192 231262 46252

Sulawesi Tenggara 6113 3710 3595 5691 12799 31908 6382

Gorontalo 2156 3451 4411 4273 3203 17494 3499

Sulawesi Barat 2433 3222 1181 3998 4218 15052 3010

Maluku 297 348 254 578 707 2184 437

Maluku utara 1100 1303 1227 762 475 4867 973

Papua Barat 403 650 669 945 1439 4106 821

Papua 3959 4156 4610 3983 3522 20230 4046

Indonesia 851286 843153 779992 954997 963183 878522

Page 132: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

110

Lampiran Z. Pertumbuhan Produksi Kedelai Nasional

Pertumbuhan Produksi kedelai (%)

Provinsi

2011-

2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 Pertumbuhan(%) rank

Aceh 2.87 -12.47 40.70 -24.37 1.68 22

Sumatra Utara -52.57 -40.41 76.68 14.79 -0.38 24

Sumatra Barat -42.55 -33.82 24.45 -61.25 -28.29 34

Riau -41.10 -47.13 5.47 -8.02 -22.69 33

Jambi -37.97 -32.54 186.68 -1.00 28.79 9

Sumatra Selatan -11.29 -57.74 144.16 34.01 27.29 10

Bengkulu -33.02 72.15 43.34 -5.72 19.19 14

Lampung -27.23 -22.98 123.80 -28.76 11.21 19

Kep. Bangka Belitung 0.00 0.00 0.00 -66.67 -16.67 31

Kep. Riau 114.29 20.00 0.00 -16.67 29.40 8

DKI Jakarta 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 23

Jawa Barat -15.56 7.90 125.24 -14.16 25.85 11

Jawa Tengah 35.75 -34.84 26.33 3.45 7.67 21

DI Yogyakarta 9.87 -12.09 -38.19 -3.87 -11.07 29

Jawa Timur -1.37 -8.99 7.89 -2.94 -1.35 25

Banten -1.78 78.65 -38.18 14.21 13.22 18

Bali -3.45 -9.46 10.14 -11.34 -3.53 27

NTB -15.83 22.80 6.71 28.67 10.59 20

NTT 101.81 -39.77 61.79 33.39 39.31 4

Kalimantan Barat -33.94 25.24 88.49 -16.58 15.80 15

Kalimantan Tengah -39.78 -0.94 -17.04 -9.66 -16.86 32

Kalimantan Selatan -11.79 5.49 119.70 17.78 32.80 7

Kalimantan Timur -40.20 2.79 -19.54 34.66 -5.57 28

Kalimantan Uatara 0.00 0.00 15.48 2208.25 555.93 1

Sulawesi Utara -52.95 94.42 30.26 -11.21 15.13 16

Selawesi Tengah 18.87 54.28 29.60 -19.08 20.92 13

Sulawesi Selatan -11.21 52.63 19.76 22.79 20.99 12

Sulawesi Tenggara -39.31 -3.10 58.30 124.90 35.20 5

Gorontalo 60.06 27.82 -3.13 -25.04 14.93 17

Sulawesi Barat 32.43 -63.35 238.53 5.50 53.28 2

Maluku 17.17 -27.01 127.56 22.32 35.01 6

Maluku utara 18.45 -5.83 -37.90 -37.66 -15.73 30

Papua Barat 61.29 2.92 41.26 52.28 39.44 3

Papua 4.98 10.92 -13.60 -11.57 -2.32 26

Page 133: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

111

Lampiran AA. Produksi Kedelai Jawa Timur

produksi kedelai

Kabupaten/Kota 2012 2013 2014 2015 2016 rata-rata share rank

Kab. Pacitan 3853 3908 4996 6122 4090 4593.7 1.4 18

Kab. Ponorogo 21200 15311 22371 27414 20255 21310.1 6.4 6

Kab. Trenggalek 8746 6523 8683 10124 9098 8634.8 2.6 13

Kab. Tulungagung 10577 6162 7820 6857 1484 6580.0 2.0 15

Kab. Blitar 12390 15012 10682 16535 12755 13474.8 4.0 10

Kab. Kediri 408 131 316 1689 973 703.5 0.2 25

Kab. Malang 137 774 502 220 833 493.3 0.1 26

Kab. Lumajang 2119 1770 3933 3510 1348 2536.0 0.8 20

Kab. Jember 27232 21108 23868 25178 22027 23882.5 7.2 4

Kab. Banyuwangi 49208 55116 49277 44636 38270 47301.3 14.2 1

Kab. Bondowoso 83 47 77 46 30 56.5 0.0 31

Kab. Situbondo 205 6 9 148 97 93.0 0.0 29

Kab. Probolinggo 544 333 215 324 83 299.8 0.1 27

Kab. Pasuruan 24164 19290 20960 14334 7576 17264.8 5.2 9

Kab. Sidoarjo 989 534 1426 2125 618 1138.4 0.3 23

Kab. Mojokerto 4953 4964 4623 4782 2659 4396.3 1.3 19

Kab. Jombang 12744 8248 10822 9747 6429 9598.0 2.9 12

Kab. Nganjuk 23863 22705 19188 19458 17331 20508.9 6.2 7

Kab. Madiun 11754 10863 6474 8634 4613 8467.7 2.5 14

Kab. Magetan 5304 3315 6421 5364 3415 4763.8 1.4 17

Kab. N g a w i 29347 14481 21160 16783 12390 18832.2 5.7 8

Kab. Bojonegoro 26568 18801 27926 28056 17797 23829.5 7.2 5

Kab. T u b a n 2639 2466 2034 1894 1196 2045.8 0.6 21

Kab. Lamongan 32409 36953 33274 27096 21971 30340.6 9.1 3

Kab. Gresik 2093 1096 1452 1356 1149 1429.2 0.4 22

Kab. Bangkalan 3713 11058 13547 13868 14380 11313.3 3.4 11

Kab. Sampang 35951 41166 44611 41689 45017 41686.8 12.5 2

Kab. Pamekasan 1150 621 707 1965 1249 1138.4 0.3 24

Kab. Sumenep 7388 6431 7813 4771 5037 6288.1 1.9 16

Kota Kediri 23 32 16 21 6 19.5 0.0 32

Kota Blitar 0 0 0 0 0 0.0 0.0 35

Kota Malang 0 0 0 0 0 0.0 0.0 35

Kota Probolinggo 0 0 0 0 0 0.0 0.0 35

Kota Pasuruan 0 0 0 14 0 2.8 0.0 33

Kota Mojokerto 82 97 93 47 10 65.9 0.0 30

Kota Madiun 149 139 168 191 131 155.6 0.0 28

Kota Surabaya 2 0 0 0 0 0.4 0.0 34

Kota Batu 0 0 0 0 0 0.0 0.0 35

JAWA TIMUR 361986 329461 355464 344998 274317 333245.2 100.0

Page 134: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

112

Lampiran AB. Pertumbuhan Produksi Kedelai Jawa Timur

pertumbuhan produksi

Kabupaten/Kota 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 rata-rata rank

Kab. Pacitan 1.44 27.84 22.54 -33.19 4.66 10

Kab. Ponorogo -27.78 46.11 22.54 -26.11 3.69 11

Kab. Trenggalek -25.42 33.11 16.60 -10.13 3.54 12

Kab. Tulungagung -41.74 26.91 -12.31 -78.36 -26.38 37

Kab. Blitar 21.16 -28.84 54.79 -22.86 6.06 9

Kab. Kediri -67.93 141.22 434.49 -42.39 116.35 3

Kab. Malang 463.62 -35.14 -56.18 278.64 162.73 2

Kab. Lumajang -16.46 122.20 -10.76 -61.60 8.35 7

Kab. Jember -22.49 13.08 5.49 -12.51 -4.11 20

Kab. Banyuwangi 12.01 -10.59 -9.42 -14.26 -5.57 22

Kab. Bondowoso -43.08 63.83 -40.26 -34.78 -13.57 31

Kab. Situbondo -97.07 50.00 1544.44 -34.46 365.73 1

Kab. Probolinggo -38.77 -35.44 50.70 -74.38 -24.47 35

Kab. Pasuruan -20.17 8.66 -31.61 -47.15 -22.57 34

Kab. Sidoarjo -46.02 167.04 49.02 -70.92 24.78 6

Kab. Mojokerto 0.21 -6.87 3.44 -44.40 -11.90 27

Kab. Jombang -35.28 31.21 -9.93 -34.04 -12.01 28

Kab. Nganjuk -4.85 -15.49 1.41 -10.93 -7.47 24

Kab. Madiun -7.58 -40.40 33.36 -46.57 -15.30 32

Kab. Magetan -37.50 93.70 -16.46 -36.33 0.85 13

Kab. N g a w i -50.66 46.12 -20.69 -26.18 -12.85 30

Kab. Bojonegoro -29.23 48.53 0.47 -36.57 -4.20 21

Kab. T u b a n -6.56 -17.52 -6.88 -36.85 -16.95 33

Kab. Lamongan 14.02 -9.96 -18.57 -18.91 -8.35 25

Kab. Gresik -47.64 32.48 -6.61 -15.27 -9.26 26

Kab. Bangkalan 197.80 22.51 2.37 3.69 56.59 4

Kab. Sampang 14.51 8.37 -6.55 7.98 6.08 8

Kab. Pamekasan -45.99 13.85 177.93 -36.44 27.34 5

Kab. Sumenep -12.96 21.49 -38.94 5.58 -6.21 23

Kota Kediri 42.03 -50.00 31.25 -71.43 -12.04 29

Kota Blitar 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 14

Kota Malang 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 14

Kota Probolinggo 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 14

Kota Pasuruan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 14

Kota Mojokerto 17.88 -4.12 -49.46 -78.72 -28.61 38

Kota Madiun -6.65 20.86 13.69 -31.41 -0.88 19

Kota Surabaya -100.00 0.00 0.00 0.00 -25.00 36

Kota Batu 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 14

Page 135: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

113

Lampiran AC. Produksi Kedelai Banyuwangi

Produksi Kedelai

Kecamatan 2012 2013 2014 2015 2016 Total

Rata-

Rata Share Rank

Pesanggaran 3462 4241 4537 5771 6089 24100 4820 9.3 5

Siliragung 1423 1586 2694 1560 2024 9287 1857.4 3.6 7

Bangorejo 4292 6374 4561 4684 4678 24589 4917.8 9.5 4

Purwoharjo 12761 17018 11762 9094 11143 61778 12355.6 23.7 2

Tegaldlimo 12537 17724 14098 11965 8861 65185 13037 25.1 1

Muncar 8186 7672 7467 6204 2871 32400 6480 12.5 3

Cluring 3530 4547 1942 2749 1406 14174 2834.8 5.4 6

Gambiran 2829 1614 449 564 605 6061 1212.2 2.3 9

Tegalsari 1558 1859 719 1152 1388 6676 1335.2 2.6 8

Glenmore 0 0 0 0 0 0 0 0.0 19

Kalibaru 0 0 0 0 0 0 0 0.0 19

Genteng 560 244 85 257 377 1523 304.6 0.6 14

Srono 1412 1448 124 205 532 3721 744.2 1.4 11

Rogojampi 677 531 170 123 142 1643 328.6 0.6 13

Kabat 84 33 285 0 0 402 80.4 0.2 15

Singojuruh 7 4 0 58 0 69 13.8 0.0 17

Sempu 0 2102 1034 1860 322 5318 1063.6 2.0 10

Songgon 0 0 0 0 0 0 0 0.0 19

Glagah 0 0 2 0 8 10 2 0.0 18

Licin 0 0 0 0 0 0 0 0.0 19

Banyuwangi 0 0 0 0 0 0 0 0.0 19

Giri 0 0 0 0 0 0 0 0.0 19

Kalipuro 42 0 173 30 0 245 49 0.1 16

Wongsorejo 289 444 921 1037 314 3005 601 1.2 12

Banyuwangi 53649 67441 51023 47313 40760 260186 52037.2 100

Page 136: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

114

Lampiran AD. Pertumbuhan Produksi Kedelai Banyuwangi

Pertumbuhan Produksi Kedelai

Kecamatan 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 Rata-Rata Rank

Pesanggaran 22.50 6.98 27.20 5.51 15.55 5

Siliragung 11.45 69.86 -42.09 29.74 17.24 4

Bangorejo 48.51 -28.44 2.70 -0.13 5.66 7

Purwoharjo 33.36 -30.88 -22.68 22.53 0.58 8

Tegaldlimo 41.37 -20.46 -15.13 -25.94 -5.04 17

Muncar -6.28 -2.67 -16.91 -53.72 -19.90 20

Cluring 28.81 -57.29 41.56 -48.85 -8.94 18

Gambiran -42.95 -72.18 25.61 7.27 -20.56 21

Tegalsari 19.32 -61.32 60.22 20.49 9.68 6

Glenmore 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 9

Kalibaru 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 9

Genteng -56.43 -65.16 202.35 46.69 31.86 2

Srono 2.55 -91.44 65.32 159.51 33.99 1

Rogojampi -21.57 -67.98 -27.65 15.45 -25.44 23

Kabat -60.71 763.64 -100.00 0.00 0.00 9

Singojuruh -42.86 -100.00 0.00 -100.00 0.00 9

Sempu 0.00 -50.81 79.88 -82.69 -13.40 19

Songgon 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 9

Glagah 0.00 0.00 -100.00 0.00 -25.00 22

Licin 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 9

Banyuwangi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 9

Giri 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 9

Kalipuro -100.00 0.00 -82.66 -100.00 -70.66 24

Wongsorejo 53.63 107.43 12.60 -69.72 25.99 3

Page 137: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

115

Lampiran AE. Produksi Kedelai Kecamatan Tegaldlimo

Produksi Kedelai

Desa 2015 2016 Total Rata-Rata Share Rank

Purwoasri 1170 606 1776 888 8.5 7

Kendalrejo 1358 918 2276 1138 10.9 4

Kedungasri 2534 1956 4490 2245 21.5 1

Kedungwungu 1694 1014 2708 1354 13.0 3

Tegaldlimo 1694 1452 3146 1573 15.1 2

Wringinpitu 87 690 777 388.5 3.7 9

Kedunggebang 1306 677 1983 991.5 9.5 6

Purwoagung 1199 947 2146 1073 10.3 5

Kalipait 996 601 1597 798.5 7.6 8

Jumlah 12038 8861 20899 10449.5 100

Lampiran AF. Pertumbuhan Produksi Kedelai Kecamatan Tegaldlimo

Pertumbuhan kedelai

Desa 2015-2016 Rata-Rata Rank

Purwoasri -48.21 -48.21 9

Kendalrejo -32.40 -32.40 5

Kedungasri -22.81 -22.81 4

Kedungwungu -40.14 -40.14 7

Tegaldlimo -14.29 -14.29 2

Wringinpitu 693.10 693.10 1

Kedunggebang -48.16 -48.16 8

Purwoagung -21.02 -21.02 3

Kalipait -39.66 -39.66 6

Page 138: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

116

Lampiran AG. Rata-rata Penggunaan dan ketersediaan faktor produksi usahatani

kedelai di Desa Kedungasri

1 lahan (ha) anjasmoro martoloyo mallika rata-rata/ha

ketersedian (rata-rata/ha X 89)

1.1 anjasmoro 1 1 1.2 martoloyo

1

89

1.3 mallika

1 2 tenaga kerja (HKP)

1.1 anjasmoro 1384 1264 1.2 martoloyo

1688

112.496

1.3 mallika

720 3 benih (kg)

1.1 anjasmoro 67.91

67.91

1.2 martoloyo

71.96

71.96 6043.99

1.3 mallika

56.41 56.41 6404.44

4 pupuk urea (kg) 5020.49

1.1 anjasmoro 13.99 18.41 1.2 martoloyo

18.16

1638.49

1.3 mallika

23.08 5 pupuk sp36 (Kg)

1.1 anjasmoro 187.5 176.49 1.2 martoloyo

156.07

15707.61

1.3 mallika

185.9

6 pupuk phonska (Kg)

1.1 anjasmoro 219.21 198.23 1.2 martoloyo

144.72

17642.76

1.3 mallika

230.77

7 pestisida macht (liter)

1.1 anjasmoro 0.03 0.04 1.2 martoloyo

0.05

3.26

1.3 mallika

0.03

8 pesisida neotrin (liter)

1.1 anjasmoro 0 0.03 1.2 martoloyo

0.03

2.37

1.3 mallika

0.05

9 pestisida bayleton (liter)

1.1 anjasmoro 0.18 0.20 1.2 martoloyo

0.28

17.50

1.3 mallika

0.13

Page 139: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

117

Lanjutan lampiran AG. Rata-rata Penggunaan dan ketersediaan faktor produksi

usahatani kedelai di Desa Kedungasri

10 pupuk cair gandasil B (Kg)

1.1 anjasmoro 0.2 0.22 1.2 Martoloyo

0.17

19.28

1.3 Mallika

0.28

11 pupuk cair gandasil D (Kg)

1.1 anjasmoro 0.03 0.13 1.2 Martoloyo

0.09

11.27

1.3 Mallika

0.26

12 pestisida rumpas (liter)

1.1 anjasmoro 0.52 0.48 1.2 Martoloyo

0.5

42.42

1.3 Mallika

0.41

13 pestisida prevaton (liter)

1.1 anjasmoro 0.51 0.55 1.2 Martoloyo

0.51

49.24

1.3 Mallika

0.64

14 pestisida kaliandra (liter)

1.1 anjasmoro 0.97 0.83 1.2 Martoloyo

0.59

73.57

1.3 Mallika

0.92

15 pestisida roundup (liter)

1.1 anjasmoro 0.48 0.25 1.2 Martoloyo

0.18

22.54

1.3 Mallika

0.1

16 pestisida devaclo (liter)

1.1 anjasmoro 0.11

0.23 1.2 Martoloyo

0.25

20.47

1.3 Mallika 0.33

Page 140: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

118

Lampiran AH. penggunaan dan ketersediaan faktor produksi usahatani kedelai di

Desa Kedungasri dalam 1 hektar pada MK-2 tahun 2017

Kendala

Anjsmoro

(/5.36)

Martoloyo

(/8.81)

Mallika

(/3.9) Ketersediaan(/18.07)

Lahan 5.36 8.81 3.9 89

Tenaga kerja 1384 1688 720 112.496

Benih anjasmoro 364 0 0 6043.99

Benih martoloyo 0 634 0 6404.44

Benih mallika 0 0 220 5020.49

Urea 75 160 90 1638.49

Sp36 1005 1375 725 15707.61

Phonska 1175 1275 900 17642.77

Macht 0.2 0.4 0.1 3.26

Neotrin 0 0.3 0.2 2.37

Bayleton 1 2.5 0.5 17.50

Gandasil b 1.1 1.5 1.1 19.28

Gandasil d 0.2 0.8 1 11.27

Rumpas 2.8 4.4 1.6 42.42

Prevaton 2.75 4.5 2.5 49.25

Kaliandra 5.2 5.2 3.6 73.57

Roundup 2.6 1.6 0.4 22.55

Devaclo 0.6 2.2 1.3 20.47

Kendala anjsmoro martoloyo mallika Ketersediaan

Lahan 1 1 1 4.93

Tenaga kerja 258.21 191.60 184.62 6225.56

Benih anjasmoro 67.91 0.00 0.00 334.48

Benih martoloyo 0.00 71.96 0.00 354.42

Benih mallika 0.00 0.00 56.41 277.84

Urea 13.99 18.16 23.08 90.67

Sp36 187.50 156.07 185.90 869.26

Phonska 219.22 144.72 230.77 976.36

Macht 0.04 0.05 0.03 0.18

Neotrin 0.00 0.03 0.05 0.13

Bayleton 0.19 0.28 0.13 0.97

Gandasil b 0.21 0.17 0.28 1.07

Gandasil d 0.04 0.09 0.26 0.62

Rumpas 0.52 0.50 0.41 2.35

Prevaton 0.51 0.51 0.64 2.73

Kaliandra 0.97 0.59 0.92 4.07

Roundup 0.49 0.18 0.10 1.25

Devaclo 0.11 0.25 0.33 1.13

Page 141: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

119

Lampiran AI. Analisis pendapatan

Π = TR – TC

TR =P.Q

TC = TFC + TVC

Biaya usahatani kedelai di Desa Kedungasri MK-2 tahun 2017

Variable Anjasmoro Martoloyo Mallika

Biaya Benih (Rp) 3.283.000 5.500.000 2.310.000

Biaya Pupuk (Rp) 5.062.500 5.540.500 3.682.000

Biaya Obat (Rp) 5.430.000 7.551.000 3.699.000

Biaya TK (Rp) 5.063.126 19.845.000 3.682.422

Biaya Alat (Rp) 4.220.000 6.178.500 2.674.000

Pajak (Rp) 1.010.000 1.380.000 510.000

Biaya Pengairan (Rp) 1.550.000 2.305.000 1.100.000

Total Biaya (Rp) 25.618.626 48.300.000 17.657.422

Penerimaan usahatani kedelai di Desa Kedungasri MK-2 tahun 2017

Usahatani hasil (kg) harga (Rp) penerimaan (Rp)

Anjasmoro 10.990 6.600 72.534.000

Martoloyo 17.730 6.400 113.472.000

Mallika 7.500 9.000 67.500.000

total penerimaan (Rp) 253.506.000

Keuntungan usahatani kedelai di Desa Kedungasri MK-2 tahun 2017

Usahatani biaya (Rp) penerimaan (Rp) keuntungan (Rp)

Anjasmoro 25.618.626 72.534.000 46.915.374

Martoloyo 48.300.000 113.472.000 65.172.000

Mallika 17.657.422 67.500.000 49.842.578

Total 91.576.048 253.506.000 161.929.952

Page 142: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

120

Lampiran AJ. Biaya, penerimaan dan keuntungan usahatani kedelai dalam 1

hektar

Variabel Anjasmoro Martoloyo Mallika

Biaya Benih (Rp) 574.651 624.290.6 592.307.7

Biaya Pupuk (Rp) 903.541 628.887.6 944.102.6

Biaya Obat (Rp) 956.198 857.094.2 948.461.5

Biaya Tk (Rp) 903.648 2.252.553.9 944.210.8

Biaya Alat (Rp) 731.749 701.305.3 685.641.0

Pajak (Rp) 177.074 156.640.2 130.769.2

Biaya Pengairan (Rp) 270.270 261.634.5 282.051.3

Biaya (Rp) 4.517.130 5.482.406.4 4.527.544.1

Total Biaya (Rp) 14488731.2

Usahatani Hasil (Kg) Harga (Rp) Penerimaan (Rp)

Anjasmoro 1914.2 6600 12.634.110.2

Martoloyo 2012.5 6400 12.879.909.2

Mallika 1923.1 9000 17.307.692.3

Total Penerimaan (Rp) 42868370.7

Usahatani Biaya (Rp) Penerimaan (Rp) Keuntungan (Rp)

Anjasmoro 4.517.130 12.634.110 8.116.980

Martoloyo 5.482.406 12.879.909 7.397.503

Mallika 4.527.544 17.307.692 12.780.148

Total 14.527.080 42.821.711 28.294.631

Page 143: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

121

Lampiran AK. linier programming result

Variable Status Value

X1 Basic 1.7795

X2 Basic 1.1484

X3 Basic 1.7133

slack 1 Basic 0.2888

slack 2 Basic 268.6172

slack 3 Basic 216.9019

slack 4 Basic 271.7805

slack 5 Basic 181.1916

slack 6 Basic 5.3763

slack 7 Basic 37.8656

slack 8 Basic 24.6954

slack 9 NONBasic 0

slack 10 Basic 0.0099

slack 11 Basic 0.0876

slack 12 Basic 0.0213

slack 13 NONBasic 0

slack 14 Basic 0.148

slack 15 Basic 0.1402

slack 16 Basic 0.0901

slack 17 NONBasic 0

slack 18 Basic 0.0818

Optimal Value (Z) 44426150

Page 144: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

122

Lampiran AL. Analisis ranging

Variable Value Reduced Cost Original Val Lower Bound Upper Bound

X1 1.7795 0 8116980 4303440 10508590

X2 1.1484 0 7040617 6308018 11310120

X3 1.7133 0 12780150 4166925 15230090

Constraint Dual Value Slack/Surplus Original Val Lower Bound Upper Bound

Lahan 0 0.2888 4.93 4.6412 Infinity

tenaga kerja 0 268.6172 6225.56 995.8327 Infinity

benih anjasmoro 0 216.9019 334.42 117.5181 Infinity

benih martoloyo 0 271.7805 354.42 82.6395 Infinity

benih mallika 0 181.1916 277.84 96.6484 Infinity

urea 0 5.3763 90.67 85.2937 Infinity

Sp36 0 37.8655 869.26 831.3944 Infinity

phonska 0 24.6954 976.36 951.6646 Infinity

macht 25458380 0 0.18 0.147 0.1938

neotrin 0 0.0099 0.13 0.1201 Infinity

bayleton 0 0.0876 0.97 0.8824 Infinity

gandasil B 0 0.0213 1.07 1.0487 Infinity

gandasil D 41962490 0 0.62 0.2683 0.6444

rumpas 0 0.148 2.35 2.202 Infinity

prevaton 0 0.1402 2.73 2.5898 Infinity

kaliandra 0 0.0901 4.07 3.9799 Infinity

roundup 11061520 0 1.25 1.071 1.303

devaclo 0 0.0818 1.13 1.0482 Infinity

Page 145: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

123

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

KUESIONER

JUDUL : Optimalisasi Penggunaan Beberapa Varietas Kedelai Pada

Usahatani Kedelai di Desa Kedungasri Kecamatan Tegaldlimo

Kabupaten Banyuwangi

LOKASI : Desa Kedungasri Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten

Banyuwangi

IDENTITAS PEWAWANCARA

Nama : Robby Dwi Nardianto

NIM : 141510601088

Hari/Tanggal Wawancara :

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Alamat :

Varietas yang digunakan : (Anjasmoro / Martoloyo/ Mallika)

Luas Lahan :

Nomor Responden :

*(Coret yang tidak perlu)

Responden

(...................................)

Page 146: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

124

A. gambaran umum usahatani

1. Berapa lama bapak/ibu melakukan usahatani kedelai?

Jawab:…………………………..tahun

2. Apakah usaha budidaya kedelai ini merupakan penghasilan utama Bapak/Ibu?

Jawab:...................................................................................................................

3. Apakah alasan Bapak/Ibu melakukan budidaya Kedelai?

a. menguntungkan c. modal tidak besar e. mudah

b. pemasaran mudah d. saprodi tersedia f. lainnya……….

Alasan:……………………………………………………………………………

4. Berapa luas lahan yang digunakan Bapak/Ibu dalam melakukan usahatani

kedelai?

Jawab:………………………………………………………………………….…he

ktar

5. Siapakah yang menanggung biaya input produksi dalam usahatani kedelai yang

Bapak/Ibu lakukan?

Jawab

:...............................................................................................................................

6. Apakah terdapat kendala Bapak/Ibu dalam melakukan usahatani kedelai?

Teknis

:..............................................................................................................................

Non Teknis

:......................................................................................................................

7. Apakah yang Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasi kendala yang terjadi dalam

melakukan usahatani kedelai?

Jawab

:..............................................................................................................................

8. Apakah Bapak/Ibu melakukan usahatani dengan komoditas lainnya?

Jawab

:..............................................................................................................................

9. Darimanakah Bapak/Ibu mendapatkan bibit untuk usahatani kedelai?

Page 147: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

125

Jawab

:..............................................................................................................................

10. Apa saja pemeliharaan yang Bapak/Ibu lakukan dalam usahatani kedelai?

Jawab

:..............................................................................................................................

11. Apa saja teknologi yang Bapak/Ibu gunakan dalam melakukan usahatani

kedelai?

Jawab

:..............................................................................................................................

12. Bagaimana proses panen dalam usahatani kedelai yang Bapak/Ibu lakukan?

Jawab

:..............................................................................................................................

13. Apakah harapan Bapak/Ibu untuk usahatani kedelai yang sedang dilakukan?

Jawab

:.............................................................................................................................

B. Faktor

Produksi

1.Luas Lahan

A Berapa luas sawah yang digunakan Bapak/Ibu dalam melakukan usahatani

kedelai?

Hektar

B Bagaimana status penguasaan lahan Bapak/Ibu dalam melakukan usahatani

kedelai?

i. Milik

iii. Bagi Hasil/Kedokan

ii. Sewa

iv. Lainnya ..............

C Apakah jenis lahan yang Bapak/Ibu gunakan dalam melakukan usahatani

kedelai?

i. Irigasi

iii. Tegalan

ii. Tadah hujan

iv. Lainnya ..............

D Bagaimana pengelolaan

Bapak/Ibu dalam

melakukan usahatani

kedelai?

i. Garap Sendiri

ii. Digarap Orang Lain

2. Bibit kedelai

Page 148: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

126

A Darimana Bapak/Ibu mendapatkan bibit kedelai?

Jawab

:.................................................................................................................

B

Bibit jenis apa yang Bapak/Ibu gunakan dalam melakukan usahatani

kedelai?

Jawab

:.................................................................................................................

C

Berapa banyak bibit yang Bapak/Ibu gunakan dalam satu kali budidaya

kedelai?

Jawab

:.................................................................................................................

D

Berapa harga bibit yang Bapak/Ibu gunakan

dalam usahatani?

Jawab

:.................................................................................................................

E

Bagaimana syarat bibit yang baik dalam melakukan usahatani

kedelai?

Jawab

:.................................................................................................................

F

Pernahkah Bapak/Ibu menggunakan bibit jenis

lain?

Jika pernah, berapa hasil tanam yang dihasilkan

................. kwintal

3. Pupuk

Jenis

Pupuk

Waktu

Pemberian Dosis

Cara

Pemberian Satuan Jumlah Harga

4. Pestisida

Jenis Pestisida Satuan Jumlah harga

Page 149: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

127

C. Biaya Usahatani

1. Sumber modal

Sumber Modal Jumlah (Rp)

Sendiri

Pinjaman

Kredit

2. Biaya sarana produksi kedelai

No Jenis Jumlah (Kg) Harga Satuan

(Rp) Total

1 Bibit

2 Pupuk

a.

b.

c.

d.

3 Pestisida

a.

b.

4 Lainnya

a.

b.

Page 150: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

128

c. biaya tenaga kerja

No Kegiatan

Tenaga Kerja Dalam Hari/Jam

Kerja Upah

Tenaga Kerja Luar Hari/Jam

Kerja Upah Jumlah Jumlah

Laki-Laki Wanita Laki-Laki Wanita

1

Persiapan

Lahan

Pembersihan

Lahan

Pengolahan

Tanah

2 Persemaian

Penanaman

Benih

Pemupukan

Pembuatan

Bedengan

3 Penanaman

4 Perawatan

Penyiangan

Pemupukan

Penyemprotan

5 Panen

6 Upah Angkat

7 Lainnya

Page 151: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

129

d. Biaya lain-lain

No Jenis Biaya (Rp)

1 Pengairan

2 Sewa Alat (perontok)

3 Pajak Lahan

4 Lainnya

Biaya Tetap

No Jenis Alat Jumlah

Biaya

Pembelian

(Rp)

Pemakaian

(Tahun)

Penyusutan

(Rp)

1 Cangkul

2 Sabit

3

4

5

6

7

8

Penerimaan

Produksi

(kwintal)

Besaran

Bagi Hasil

Bentuk

Biji

Dijual

Kepada

Harga

(kwintal)

Total

Penerimaan

(Rp)

a. Kering

b. Basah

Page 152: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

130

DOKUMENTASI

Gambar 1: Wawancara Dengan Responden

Gambar 2 : Wawancara Dengan Responden

Page 153: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

131

Gambar 3 : Kedelai Mallika

Gambar 4 : Kedelai Anjasmoro

Page 154: OPTIMALISASI PENGGUNAAN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI … · kombinasi usahatani kedelai yang tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) ketersediaan faktor-faktor produksi yang optimal

132

Gambar 5 : Kedelai Martoloyo