optimalisasi pembelajaran manajemen usaha boga
TRANSCRIPT
OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MANAJEMEN USAHA BOGAMELALUI PENDEKATAN MAGANG
Tati Setiawati1Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Memperoleh gambaran mengenai komponen-komponen yang terlibat dalam pelaksanaan magang (2) Kegiatan dan pengalaman yang diperoleh mahasiswa selama pelaksanaan magang serta penilaiannya (3) Mengidentifikasi perubahan sikap kewirausahaan mahasiswa setelah pelaksanaan magang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan pendekatan kualitatif yang terdiri dari 4 tahap , yaitu : (1) Perencanaan (planning); (2) Tindakan (action); (3) Pengamatan (observation); (4) Refleksi (reflection). Tindakan yang dilakukan yaitu magang pada kantin-kantin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan magang dalam mata kuliah Manajemen Usaha Boga mampu membangkitkan keterampilan, motivasi, partisipasi dan minat belajar para mahasiswa serta dapat memperbaiki/meningkatkan sikap kewirausahaan mahasiswa dalam hal percaya diri, berorientasi hasil, jiwa kepemimpinan, kreatif dan inovatif.
Abstract : There are several purpose of this research such as : (1) To obtain a description about all the things that involve during the job training (2) The Experience and the activity which can be obtain by the student during the job training and the appraisal system (3) To identify the enterprenership alteration of student after they finished the job training program. Action Research as the methode of this research, with the qualitative approachment which contain four step of research, which is : (1) Planning ; (2) Action ; (3) Observation ; (4) Reflection. As the action is that student must join the job training program through the canteen. The result shows us that the job training program which we applied be able to raise skills, motivation, and the interest to study among the students and it also can increase the enterpreneurship skill such as self confidence, profit oriented, leadership skills, be creative and inovative person.
Kata kunci : Pembelajaran, Penelitian Tindakan Kelas, Magang,
Wirausaha
Pendahuluan
Manajemen Usaha Boga merupakan salah satu mata kuliah pada
jurusan PKK Program Studi Spesialisasi Pendidikan Tata Boga yang
bertujuan agar mahasiswa memahami dan mendalami tentang
macam-macam pengelolaan usaha boga, meliputi keterampilan dalam
pemilihan resep untuk dikembangkan menjadi resep standar, serta
mengaplikasikannya untuk kehidupan sehari-hari dan mampu
mengelola macam-macam pesanan makanan sesuai dengan
perkembangan teknologi dan budaya serta mampu memasarkannya
secara
profesional. Diharapkan setelah mempelajari mata kuliah Manajemen
Usaha Boga (MUB), mahasiswa dapat membuka usaha (berwirausaha)
di bidang boga karena untuk membuka suatu usaha dalam bidang
boga tidak mudah dicapai dan tidak cukup mengandalkan bakat atau
kemampuan bawaan semata, tetapi perlu ditunjang oleh pengetahuan
dan wawasan yang berkaitan dengan bidang usaha boga. Magang
merupakan suatu proses pembelajaran yang mengandung unsur
belajar sambil bekerja, dimana warga belajar sebagai pemagang akan
membiasakan diri untuk mengikuti proses pekerjaan yang sudah biasa
dilakukan oleh sumber belajar atau fasilitator. Peserta didik bukan
hanya melihat atau mendengar teori pekerjaan, akan tetapi harus
melakukan secara langsung apa yang dilihat dan dipahaminya. Melalui
proses belajar seperti ini secara tidak sadar warga belajar selain
memperoleh keterampilan, juga akan mengalami perubahan dalam
pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menghadapi pekerjaan
tersebut. Paparan latar belakang masalah ini memotivasi penulis untuk
melakukan penelitian mengenai magang dalam optimalisasi
pembelajaran, khususnya dalam perkuliahan Manajemen Usaha Boga.
Tujuan dan Manfaat
1.Memperoleh gambaran mengenai komponen-komponen yang terlibat
dalam pelaksanaan magang dan bagaimana perencanaan magang
disusun.
2. Mengetahui kegiatan dan pengalaman yang diperoleh mahasiswa
selama pelaksanaan magang serta penilaiannya.
3. Mengamati perubahan sikap kewirausahaan mahasiswa setelah
pelaksanaan magang.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak
antara lain :
1. Dosen mata kuliah MUB, dapat menambah pengetahuan mengenai
strategi pembelajaran terutama dalam mengoptimalkan
pembelajaran mata kuliah Manajemen Usaha Boga melalui
pendekatan magang.
2. Mahasiswa Program Studi Spesialisasi Pendidikan Tata Boga
angkatan 2003, dapat menambah pengalaman dalam
mempraktekkan ilmu pengetahuan dalam usaha nyata melalui
proses magang yang dijalaninya.
3. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan, wawasan dan
pengalaman penelitian khususnya dalam mengoptimalkan
pembelajaran dengan pendekatan magang.
Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian
tindakan kelas (PTK), “Pemilihan metode ini
didasarkan pada problema yang diangkat dari
persoalan praktek pembelajaran sehari–hari yang
dihadapi guru” (Suyanto, 1996:5). Penelitian
tindakan kelas mampu menawarkan cara dan
prosedur baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan profesionalisasi guru/dosen dalam
proses pengajaran di kelas dengan melibatkan
berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil
pengajaran yang terjadi pada mahasiswa (Hopkins
, 1993:34).
Lewin mendeskripsikan action research
sebagai serangkaian kegiatan yang terdiri dari
analisis, menemukan fakta, konseptualisasi,
perencanaan, pelaksanaan tindakan, menemukan
fakta baru atau evaluasi dari tindakan itu,
mengulangi tindakan dengan modifikasi dalam
siklus (spiral) tindakan. (Rochiati Wiriaatmadja,
2005:126)
PTK dilaksanakan dalam bentuk pengkajian
berdaur (siklus) yang terdiri dari 4 tahap , yaitu :
(1) perencanaan (planning); (2) Tindakan (action);
(3) pengamatan (observation); (4) refleksi
(reflection), sebagaimana yang dikemukakan oleh
Robin Mc. Taggart (1993:31) bahwa, “In these
conceptualizations, action research was
constituted in a series of cycles of deliberate
planning, action, observation and reflection,
conducted by practioners in their own work”.
Secara operasional tahap-tahap kegiatan
penelitian dalam setiap siklus, sebagai berikut :
1. Perencanaan
Perencanaan yaitu menyusun rencana tindakan
dan penelitian (termasuk revisi dan perubahan
rencana) yang hendak diselenggarakan di dalam
pembelajaran Manajemen Usaha Boga.
Perencanaan ini dibuat setelah peneliti menyikapi
kondisi mahasiswa, fakta yang terjadi, melalui
proses inquiry. Perencanaan ini dibuat untuk
menggali keadaan dan permasalahan yang terjadi
sehingga dapat menentukan strategi apa yang akan
diterapkan dosen dalam pembelajaran . Rencana
disusun secara reflektif, partisipatif dan
kolaboratif.
2. Tindakan
Pelaksanaan (tindakan) yaitu praktek
pembelajaran nyata berdasarkan rencana tindakan
yang telah disusun sebelumnya. Tindakan ini
ditujukan untuk memperbaiki keadaan,
meningkatkan kualitas atau mencari solusi
permasalahan. Adapun tindakannya yaitu
menerapkan pendekatan magang dalam
pembelajaran Manajemen Usaha Boga.
3. Observasi
Observasi dilakukan terhadap mahasiswa,
dosen serta proses pembelajarannya. Hal-hal yang
dinilai/diobservasi dari mahasiswa adalah aspekaspek
pengetahuan, sikap dan keterampilan,
terutama dilihat pada aspek-aspek :
- Percaya diri
- Menangkap peluang- Berorientasi hasil- Jiwa kepemimpinan- Kreatif dan inovatif- Berani menanggung resiko- Kemandirian- Keberanian mencoba membuka usaha- Menerapkan pengetahuan/ keterampilan padausaha nyata- Mempunyai penghasilan4. RefleksiSemua hasil pengamatan dari pelaksanaanpembelajaran di kelas, didiskusikan hasilnya olehpeneliti dengan mitra peneliti atau dosen yangmelaksanakan tindakan. Hasil refleksi tiap siklusdilaksanakan sampai menghasilkan hasil yangoptimal.41 Optimalisasi Pembelajaran Manajemen………Tati SetiawatiHasil dan PembahasanPenelitian ini dilaksanakan dalam empat siklus,dengan hasil dijabarkan sebagai berikut:Tahap tindakan I
Pada tahap tindakan kesatu mahasiswa masihbelum sepenuhnya menguasai konsep/kompetensisecara optimal. Dosen masih memberikanpemahaman konsep tersebut secara umum dansifatnya masih merupakan suatu pengantar, namundemikian mahasiswa secara mendasar sudah mulaimemahami konsep awal mengenai mata kuliahManajemen Usaha Boga. Pemahaman konsep darisegi ekonomi dan bisnis masih belum dipahamisecara optimal. Kemampuan yang dapat dicapaimahasiswa adalah memahami konsep dasarmanajemen dan usaha boga.Tahap Tindakan IIPada tahap ini telah dilakukan perubahanstrategi pembelajaran untuk meningkatkankemampuan mahasiswa dalam menguasai setiaptopik bahasan manajemen usaha boga dengandialog interaktif disamping pemberian materi daridosen tamu dan praktisi yang diundang. Pada akhirtahap mahasiswa akan diterjunkan ke objek yangsebenarnya untuk melakukan proses magangkarena pengetahuan dasar mengenai konsepmanajemen usaha boga sudah cukup dikuasai olehmahasiswa dan mahasiswa perlu melihat kondisinyata di lapangan tentang kesesuaian dengankonsep – konsep yang telah dikuasai secarateoritis, dan peningkatan minat mahasiswa untukmendirikan usaha boga Hal tersebut akan terjawabsetelah mahasiswa melakukan magang.Kompetensi yang dicapai mahasiswa pada tahapini adalah :- Mahasiswa dapat memahami konsep organisasidalam manajemen usaha boga- Mahasiswa dapat memahami konsepmanajemen personalia dalam MUB.- Mahasiswa dapat memahami konsepmanajemen keuangan dalam manajemen usahaboga.Tahap Tindakan IIIPada tahap tindakan III ini mahasiswa diterjunkanmagang di kantin-kantin. Adapun magangdilakukan beberapa tahap (beberapa kali magang).Peningkatan proses pembelajaran selain ditandaidengan fenomena – fenomena diatas juga ditandaidengan aktivitas dan antusiasme mahasiswa dalammerespon segala yang diinstruksikan oleh dosen.
Peningkatan produk belajar dapat dianalisismelalui hasil evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasiyang dikembangkan selama penelitian, produkbelajar mahasiswa menunjukkan peningkatan.Produk belajar mahasiswa dengan kategori baikterus bertambah pada setiap tahapnya.Kompetensi yang dicapai mahasiswa padatahap ini adalah :- Mahasiswa dapat memahami konsep tatalaksana hidangan dalam manajemen usaha boga(perencanaan menu dan menu standar).- Mahasiswa dapat memahami konsep tatalaksana hidangan dalam manajemen usaha boga(cara menghidangkan makanan, pengkemasandan pembagian porsi).- Mahasiswa dapat memahami tentang Undangundangketenagakerjaan.- Mahasiswa dapat mempraktekkan mengelolausaha makanan dan memasarkannya.Tahap tindakan IVMahasiswa telah menunjukkan peningkatankemampuan berpikir yang tinggi melaluipemahaman secara utuh terhadap tahapan –tahapan kegiatan magang. Dosen telah memainkanperanan yang sangat positif dalam menjalankanfungsinya sebagai eksplorator, fasilitator danmediator pembelajaran pada mata kuliahManajemen Usaha Boga yang memiliki maknabahwa penerapan pendekatan magang untukmengoptimalkan motivasi dan meningkatkankemampuan berpikir mahasiswa serta minatnyauntuk memulai usaha bidang boga serta sikapmahasiswa terhadap mata kuliah ManajemenUsaha Boga telah menunjukkan hasil yangdiharapkan dalam penelitian ini.Mengacu kepada deskripsi di atas, ternyata adaperubahan sikap dan pandangan mahasiswa selamapembelajaran Manajemen Usaha Boga denganpendekatan magang. Pembelajaran melaluimagang menjadikan dan memposisikan mahasiswasebagai sentral kegiatan (student centered), artinyamahasiswa sebagai subjek harus terus mengamati,mencari, menggali serta berlatih sendiripengetahuan dan keterampilan yang ingin merekakuasai.Di kampus, mahasiswa dibekali dengan konsep
– konsep manajemen untuk usaha boga.Pemahaman konsep manajemen sangat pentingdimiliki oleh mahasiswa yang disiapkan sebagaitenaga yang mampu me-manage suatu usaha.Sesuai dengan kompetensi yang tercantum dalammata kuliah Manajemen Usaha Boga bahwa42 INVOTEC, Volume III, No 7, Agustus 2005 : 40 - 48mahasiswa diharapkan dapat memahami danmenerapkan prinsip-prinsip manajemen dalamsetiap kegiatan usaha boga, kegiatan pemberianteori di kelas dan praktek magang di kantindiharapkan kompetensi tersebut dapat tercapai.Proses pembelajaran dengan pendekatanmagang merupakan suatu usaha yang dilakukanuntuk memberikan pengalaman yang nyata padamahasiswa (experiential learning).Seperti yang telah dijelaskan di muka bahwamagang dapat memberikan suatu pengalaman bagipara mahasiswa dalam mengelola usaha bogadalam hal :1) Planning (perencanaan), mahasiswa ikutmenyaksikan dan/atau terjun langsungmerencanakan usaha boga yang dikelolapemilik kantin.2) Organizing (mengorganisasikan), mahasiswamelihat bagaimana pemilik kantinmengorganisasikan usahanya sehingga dapatberjalan lancar dan menguntungkan.3) Actuating (penggerakkan), di dalampelaksanaan magang mahasiswa dapatmempelajari cara pemilik kantingmenggerakkan karyawan sehingga karyawandapat bekerja sama untuk kemajuan usahakantinnya.4) Controlling (pengawasan), kegiatan ini dilakukanpemilik kantin terhadap karyawan, cara kerja danwaktu kerja, termasuk di dalamnya pengawasanterhadap kuantitas dan kualitas produk yangdijualnya.Pelaksanaan magang dalam mata kuliahManajemen Usaha Boga mampu membangkitkanmotivasi, partisipasi dan minat belajar paramahasiswa. Selain itu, dapatmemperbaiki/meningkatkan sikap kewirausahaanmahasiswa. Berikut ini kutipan pendapatmahasiswa berkaitan dengan hal tersebut :
- Adanya dosen tamu memberikan nuansa barudalam pembelajaran MUB dan denganmelaksanakan magang di kantin luarlaboratorium, mahasiswa jadi mengetahuikondisi riil usaha kantin.- Praktek di laboratorium dapat memberikangambaran pada saya tentang bagaimanamengelola usaha boga, tetapi magang di kantinlebih memberikan pemahaman saya tentangusaha boga yang sebenarnya.- Pelaksanaan magang di kantin luarlaboratorium, membuat saya jadi tahu bahwamendapatkan keuntungan dari usaha sendirimenyenangkan, saya jadi tertarik untukmembuka usaha sendiri.Selain dari wawancara tersebut, hasilpembelajaran magang yang diketahui melaluiangket menunjukkan bahwa sikap kewirausahaanmahasiswa yang berupa keinginan yang kuat untukberdiri sendiri, kemampuan belajar daripengalaman , memotivasi diri sendiri, semangatuntuk bersaing, percaya pada diri sendiri, dankepemimpinan mahasiswa menjadi lebih baiksetelah pelaksanaan magang. Secara lebihterperinci dapat terlihat bahwa selama prosesmagang terdapat peningkatan dalam hal :Percaya diriKepercayaan diri merupakan suatu panduansikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapitugas atau pekerjaan. Kepercayaan diri bersifatinternal, sangat relatif dan dinamis, serta banyakditentukan oleh kemampuannya untuk memulai,melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan.Orang yang percaya diri memiliki kemampuanuntuk menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis,berencana, efektif dan efisien. Kepercayaan dirijuga selalu ditunjukkan oleh ketenangan,ketekunan, kegairahan dan kemantapan dalammelaksanakan pekerjaan. (Suryana, 2003)Rasa percaya diri mahasiswa setelahmelaksanakan magang ini relatif meningkat.Percaya diri mahasiswa cukup tinggi ketika merekamelaksanakan tugas membantu memasak produkyang akan dijual, karena mereka merasa yakinmendapat bekal yang cukup dalam perkuliahan dikelas dan laboratorium. Walaupun pada awalnya
ketika mereka mendapat tugas melayani pelanggankantin, mereka kurang memiliki percaya diri, danmerasa malu. Namun setelah terbiasa, melayaniakhirnya rasa percaya diri mereka kemudiansedikit demi sedikit mengalami peningkatan.Menangkap peluangSaat melaksanakan tugas, sebenarnyamahasiswa dapat berlatih untuk mencari ataubahkan menciptakan peluang mereka untukberusaha, kemudian memanfaatkannya. Peluanguntuk bekerja sama dengan pemilik kantin akanselalu ada.Berorientasi hasilSeseorang yang selalu mengutamakan tugas danhasil, adalah orang yang selalu mengutamakannilai-nilai motif berorientasi pada laba, ketekunandan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyaidorongan kuat, energik, dan berinisiatif.43 Optimalisasi Pembelajaran Manajemen………Tati SetiawatiBerinisiatif artinya selalu mencari dan memulai.(Suryana, 2003)Selama proses observasi pada mahasiswa yangmelaksanakan magang, penulis melihat bahwamahasiswa cukup memiliki ketekunan danketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongankuat, energik, dan berinisiatif dalam melaksanakantugasnya.Jiwa kepemimpinanJiwa kepemimpinan mahasiswa terlihat ketikamahasiswa melaksanakan tugas-tugasnya.Mahasiswa yang memiliki jiwa kepemimpinanyang tinggi mampu melaksanakan tugasnyadengan cepat. Pada umumnya mahasiswamenunjukkan jiwa kepemimpinan yang baik,walaupun memang kepemimpinan pada kantindipegang oleh pemilik kantin.Kreatif dan inovatifBila diamati, sifat kreatif dan inovatifmahasiswa ketika melaksanakan magang belumbegitu terlihat. Hal ini dimungkinkan karenamereka tidak memiliki kewenangan untukmenuangkan kreativitas dan inovasinya padakantin milik orang lain.Berani menanggung resikoPada saat magang mahasiswa memang belummemiliki beban menanggung resiko, namun
sekurang-kurangnya mereka dapat melihatbagaimana para pemilik kantin berani menanggunresiko dalam usaha mereka. Hal tersebut,memberikan semangat mahasiswa untuk beranimenanggung resiko. Sebagian mahasiswamengatakan mereka berani menanggung resikoapapun ketika mereka akan memulai usaha.Dampak dari adanya sikap-sikap tersebut diatas mahasiswa mengalami peningkatan padaaspek-aspek sebagai berikut :KemandirianSebagaimana dikemukakan Rifaid (2000:37)dan dirangkum oleh penulis ciri-ciri kemandiriandibagi menjadi :- Mempunyai rasa tanggung jawabRasa tanggung jawab merupakan rasa dankemauan, serta kemampuan dari individu untukmelakukan kewajiban dan memanfaatkan hakhidupnya secara sah dan wajar. Tidak tergantungpada orang lain- Memiliki etos kerja yang tinggiMenurut ciri yang ketiga, individu dapatdikatakan mandiri bila memiliki kemauan kerjayang baik dan tinggi. Hal ini ditandai oleh adanya; keuletan dalam bekerja, memiliki semangat kerjayang tinggi, memiliki prinsip keseimbangan kerjaantara pemenuhan kebutuhan jasmani maupunrohaninya. Masyarakat terdiri dari individuindividuyang berinteraksi satu sama lain danbekerja sama, maka terbentuklah kelompok sosialyang didalamnya terbentuk pembagian pekerjaan.- Disiplin dan berani mengambil risikoSalah satu ciri yang dimiliki oleh individu yangbersikap dan berperilaku mandiri adalah memilikisikap yang konsisten dengan komitmen tentangpekerjaan, asalkan pekerjaan tersebut dapatmemberikan nilai manfaat baik bagi diri pribadinyamaupun bagi masyarakat dan lingkungan disekitarnya. Individu yang mandiri selalumelaksanakan sesuatu berdasarkan keyakinandirinya, dan bukan karena dorongan orang lain,serta yang lebih penting adalah orang yang mandiritidak memiliki rasa takut akan kegagalan dariusahanya, karena rasa takut yang bercokol dalamdiri individu akan sangat mempengaruhi terhadapkebebasan berpikir, sehingga akan berpengaruh
pula terhadap sikap dan perilakunya.Walaupun tidak begitu drastis perubahannya,selama magang ini kemandirian mahasiswa yangberupa rasa tanggung jawab, tidak tergantung padaorang lain, etos kerja yang tinggi, dan disiplinmereka mengalami peningkatan.Keberanian mencobaPada umumnya mahasiswa berani mencoba apayang diarahkan oleh pemilik kantin, namunkeberanian untuk mencoba belum berkembangpada berani mencoba membuka usaha yang lebihbesar. Selama pelaksanaan magang, selain hariyang ditentukan untuk magang, seorang mahasiswamasih meluangkan waktu menerima pesananpembuatan makanan box, untuk perayaan wisudadari kakak temannya, ada pula yang menitipkanproduk kue di kantin yang telah dijadikan tempatmagang, serta bekerja sama dengan rekan kerjanyauntuk membuka kantin. Kenyataan inimenunjukkan bahwa keberanian mahasiswa untukmencoba berusaha sudah mulai berkembang.Mengembangkan usahaSelama pelaksanaan magang, belum terlihataction mahasiswa dalam mengembangkan usaha.,setelah selesai magang, menurut hasil wawancara,beberapa mahasiswa memiliki niat untuk membukausaha dalam bidang makanan sambil merekamenyelesaikan kuliah di Jurusan PKK programTata Boga atau ketika peluang untuk berusaha ada.44 INVOTEC, Volume III, No 7, Agustus 2005 : 40 - 48Mempunyai penghasilanSampai pada akhir tahap pelaksanaan magang,belum ada mahasiswa yang murni mendapatkanpenghasilan sendiri secara memadai, tetapi darikasus mahasiswa yang menerima pesananmakanan dan bekerja sama dengan temannya, bisadikategorikan mahasiswa tersebut mempunyaipenghasilan meskipun belum secara tetap.Menerapkan pengetahuan/ keterampilan padausaha nyataBerbicara mengenai penerapanpengetahuan/keterampilan pada usaha nyata,sebelum pelaksanaan magang pun mahasiswasudah mempunyai keterampilan dalam bidangboga yang memadai. Pada saat magang, mahasiswabenar-benar mempraktekkan pengetahuan tersebut.
Hal ini lebih meningkatkan pengetahuan danketerampilan mahasiswa serta mahasiswa lebihsiap untuk mempraktekkannya pada usaha yangakan mereka jalankan.Selain manfaat-manfaat tersebut yangsudah dipaparkan, mahasiswa terlatih untukmengasah keterampilan sosial mereka meliputi :- BerkomunikasiPeluang berkomunikasi dengan orang lain yanglebih banyak dan lebih terbuka, ketikapembelajaran magang itu dilaksanakan. Bukanhanya dosen, petugas laboratorium atau temankuliahnya saja yang biasa mahasiswa temui.Mahasiswa dapat berkomunikasi dengan pemilikkantin, karyawan dan pelanggan kantin yangmenambah kemampuan mahasiswa dalamberkomunikasi.- Mengemukakan pendapatHampir dapat dipastikan bahwa dalam suatuproses komunikasi ada beberapa kesempatan untukmengemukakan pendapat. Mahasiswa pada saatmereka magang mengemukakan pendapat kepadapemilik kantin maupun karyawan dengan caraterbaik sesuai dengan kemampuan tentangberbagai hal, antara lain tentang teknis mengolah,melayani maupun tentang administrasi kantin.- Mencari informasi dan mengolah informasiSebelum melaksanakan magang, mahasiswamemperoleh informasi tentang pelaksanaanmagang yang akan ditempuh kemudian ada prosespengolahan informasi pada diri mereka masingmasingsehingga mereka mampu melaksanakantugas dengan sebaik-baiknya. Kemudian dalamproses magang mahasiswa seringkali menerimadan atau mencari informasi dari pemilik ataukaryawan dan bahkan dari pelanggan kantin.- Tanggung jawabSaat melaksanakan magang, mahasiswadiharapkan untuk berlatih melaksanakan tanggungjawab dengan baik, yakni melaksanakan tugastugas,mematuhi aturan-aturan yang ditetapkanoleh pemilik kantin maupun amanat yang diberikandosen.- Memecahkan masalahKemampuan memecahkan masalah mahasiswadilatih dalam magang, misalnya dalam melayani
pelanggan, ketika ada pelanggan kantin yangmemberikan berbagai keinginan/tuntutan makamereka dituntut untuk melayani dengan cepat, danjika pelanggan merasa tidak puas, mahasiswa harusdengan segera menyelesaikan masalah tersebutdengan cepat pula.Jika dikelompokkan kegiatan dan pengalamanyang diperoleh mahasiswa selama kegiatanmagang tergambar dalam tabel di bawah ini :Tabel 1Kegiatan dan Pengalaman yang diperolehmahasiswa selama kegiatan magangNo. Jenis Kegiatan1. Manajerial - Ikut menyusun perencanaanbelanja bahan baku.- Merencanakan jumlah bahanbahan.- Mengamati pemilikmengorganisasikan kantin- Mempelajari dan mengamatipemilik kantin menggerakkandan mengontrol jalan usahanya2. Teknikal - Menyusun perencanaan menudan menu standar- Cara menghidangkan makanan,pengkemasan dan pembagaianporsi-porsi.- Turut serta dalam kegiatanproduksi- Melayani pembeli3. HumanRelationship- Interaksi (komunikasi) denganpemilik, karyawan dan konsumenkantin.4. Entrepreneurial- mengamati proses kreasi yangdilakukan pemilik kantin.- Mencari peluang usaha (kantin)- Berpikir tentang inovasi yangmungkin dilakukan dalam usahaboga melalui kantin.Keterampilan-keterampilan tersebut di atas,diperoleh mahasiswa ketika mereka melaksanakanmagang. Namun, besarnya perbandingan antaraketerampilan yang diperoleh belum seragam.
Mahasiswa yang seharusnya mengetahui dan45 Optimalisasi Pembelajaran Manajemen………Tati Setiawatimenguasai semua keterampilan umumnyaditempatkan pada bagian produksi sehinggaketerampilan teknikal mereka cenderung lebihmenonjol.1. Kendala Implementasi Pendekatan Magangdalam Pembelajaran Manajemen UsahaBogaa. Tempat Pelaksanaan MagangMagang merupakan suatu proses belajar dimanaseseorang menguasai keterampilan dengan jalanmelibatkan diri sesuai petunjuk orang yang sudahterampil dalam pekerjaannya. Pelaksanaanpembelajaran dengan pendekatan magang tidakhanya melibatkan mahasiswa dengan dosen akantetapi melibatkan pihak lain, antara lain kantintempat pelaksanaan magang. Kendalaimplementasi pendekatan magang berkaitandengan tempat pelaksanaannya antara lain:1) Beberapa pemilik kantin tidak bersediausahanya dijadikan tempat magangKeengganan para pemilik kantin dijadikantempat magang disebabkan oleh:- Skala usaha yang masih relatif kecil- Sudah cukup tenaga kerja- Ada rahasia perusahaan yang tidak ingindiketahui orang lain2) Lokasi kantin yang berjauhanLetak kantin yang berjauhan cukupmenyulitkan dosen (sebagai mitra peneliti) untukmengawasi jalannya pelaksanaan magang.3) Dosen dan Jurusan PKKPihak Jurusan PKK merasa agak keberatandengan pelaksanaan pembelajaran magang, karenamagang biasanya dijadikan alasan mahasiswa,untuk pergi magang sementara beberapa di antaramereka tidak hadir di tempat magang yangdimaksud. Selain itu, dosen merasa kesulitanmenyediakan dana khusus untuk melaksanakankegiatan magang, karena memang tidak adaalokasi dana khusus dari jurusan. Dosen jugamerasa kesulitan untuk mengawasi mahasiswayang magang pada lokasi yang menyebar.4) MahasiswaDalam pelaksanaan magang, ada beberapa
mahasiswa yang agak sulit untuk diarahkan,terutama diawal kegiatan ketika mereka baru akanmemulainya. Beberapa mahasiswa batalmelakukan kegiatan magang ketika mereka sudahmembuat janji dengan pemilik kantin yang akandijadikan tempat magang, membuat prosespenelitian berjalan agak lamban. Kemudianbeberapa mahasiswa mengeluh lelah, dan sulituntuk membagi waktu dalam melakukan kegiatanmagang. Dari hasil observasi ditemukan bahwapada awal pelaksanaan magang, beberapamahasiswa terlihat malu ketika ia sedang melayanipelanggan kantin.Temuan Hasil PenelitianBeberapa temuan hasil penelitian berdasarkananalisis data yang telah diuraikan, diperolehsebagai berikut :1. Mengundang dosen tamu yang ahli dalambidangnya dan praktisi yang telah berhasilberwirausaha merupakan terobosan programpembelajaran, kegiatan ini meningkatkanpartisipasi mahasiswa dalam prosespembelajaran, serta membekali mahasiswadengan penguasaan konsep yang baik danmemberikan motivasi pada mahasiswa supayaberkeinginan kuat untuk berwirausaha demimenanggulangi masalah lapangan kerja yangsemakin sempit.2. Pelaksanaan magang bukan suatu kegiatanyang mudah untuk dilaksanakan, memerlukanupaya-upaya yang terpadu dari berbagai pihakyang terlibat, agar mahasiswa kompetendibidangnya serta mampu mengelola usahaboga secara mandiri.3. Proses pelaksanaan magang dilakukan secaraberurutan, sistematis dan terorganisir denganmenggunakan langkah : memilih kantin yangakan dijadikan tempat magang,mengelompokkan mahasiswa, menempatkanmahasiswa pada kantin-kantin yang telahditetapkan untuk dijadikan tempat magang danpembahasan hasil magang berupa presentasihasil kegiatan oleh mahasiswa.4. Rencana magang disusun setelah melihatkompetensi yang dicapai mahasiswa padapembelajaran sebelumnya. Di sisi lain,
kegiatan perencanaan magang sudah dilakukansecara terpadu oleh dosen dan mahasiswa.5. Pemilik kantin dan karyawan sebagai sumberbelajar dan merupakan faktor pendukungutama keberhasilan proses pembelajaranmagang di dalam menjabarkan perannya tidakterbatas pada menyampaikan informasi tentang46 INVOTEC, Volume III, No 7, Agustus 2005 : 40 - 48pengelolaan kantinnya dengan menggunakanpendekatan yang cukup bervariasi tetapimampu memotivasi peserta untuk dapatberwirausaha.6. Ada indikasi bahwa mahasiswa pesertamagang yang berasal dari lingkungan keluargaseorang pedagang dan wirausaha lebih beraniuntuk memulai usaha.7. Hasil pelaksanaan pembelajaran, menunjukkanbahwa tindakan mengundang dosen tamu danpraktisi wirausaha, serta kegiatan magangmahasiswa dapat mengoptimalkanpembelajaran manajemen usaha boga, yangberupa tercapainya kompetensi mata kuliah(termasuk di dalamnya kemampuanmanajerial, teknikal, human relationship, danentrepreneurial) terutama yang berkaitandengan sikap kewirausahaan mahasiswa.KesimpulanBerdasarkan hasil analisis dan pembahasantentang pelaksanaan pendekatan magang dalampembelajaran mata kuliah Manajemen Usaha BogaProgram Spesialisasi Pendidikan Tata BogaJurusan PKK FPTK UPI, dapat ditarik kesimpulansebagai berikut :1. Perencanaan magang dilakukan setelahselesainya peneliti dan dosen mitra melakukanrefleksi pada tahap ke-2 berdasarkan kondisimahasiswa pada tindakan tahap sebelumnya.Perencanaan magang tersebut berfungsisebagai pedoman bagi dosen, mahasiswa dansumber magang dalam melaksanakan prosesmagang. Pelaksanaan magang disusun denganlangkah-langkah sebagai berikut: Memilihkantin yang akan dijadikan tempat magang,Mengelompokkan mahasiswa, danmenempatkan mahasiswa pada kantin-kantinyang telah ditetapkan untuk dijadikan tempat
magang. Setelah kegiatan magang dilakukanpembahasan hasil magang berupa presentasihasil kegiatan oleh mahasiswa.Pendekatan magang yang diterapkan padapenelitian ini, melibatkan tiga komponen yaitu :Dosen yang berperan sebagai motivator, fasilitatordi kampus, pembimbing mahasiswa dan sumberbelajar dalam pelaksanaan magang di kampus,dosen memberikan bekal secara teoritis(mengundang dosen tamu, praktisi) dan praktis(praktek di laboratorium); Pemagang (mahasiswa);Sumber magang (pemilik dan karyawan kantinsebagai sumber belajar, motivator dan fasilitator ditempat magang. Pemilik kantin dan karyawansebagai sumber belajar dan merupakan faktorpendukung utama keberhasilan prosespembelajaran magang di dalam menjabarkanperannya tidak terbatas pada menyampaikaninformasi tentang pengelolaan kantinnya denganmenggunakan pendekatan yang cukup bervariasitetapi mampu memotivasi peserta untuk dapatberwirausaha.Ketiga komponen tersebut bekerja sama untukmencapai kemampuan mahasiswa seperti yangtelah tercantum dalam kurikulum, lebih fokusnyamahasiswa dapat memiliki sikap kewirausahaanyang lebih baik dari sebelum merekamelaksanakan magang.2. Pelaksanaan magang dilakukan berdasarkanrencana proses magang sebelumnya olehpeneliti dengan dosen mitra. Selamapelaksanaan, mahasiswa secara aktif dilibatkandalam setiap kegiatan yang dilaksanakan ditempat magang sehingga mereka dapat melihat,mengamati, dan menganalisis setiap kegiatanyang terjadi dihubungkan dengan pengetahuandan keterampilan yang telah diperolehnya dikampus. Dengan demikian, selama kegiatanmagang mahasiswa memperoleh pengalamanbelajar dalam bentuk latihan keterampilanmengelola kantin, keterampilan sosial yangberupa keterampilan berkomunikasi, mencaridan mengolah informasi, mengemukakanpendapat, serta memecahkan masalah. Kegiatandan pengalaman yang diperoleh mahasiswaselama magang antara lain kegiatan dan
pengalaman manajerial, teknikal, humanrelationship, dan entrepreneurial.Penilaian magang dilakukan oleh dosen darihasil pekerjaan mahasiswa, informasi yangdiperoleh dari pemilik dan karyawan kantinsebagai sumber belajar di tempat magang dengancara mengobservasi langsung, dialog denganpemilik dan karyawan kantin, dan dari laporanmahasiswa serta presentasi laporan.Pendekatan magang mempengaruhi setiapmahasiswa yakni tumbuhnya sikap kewirausahaanmereka yang ditandai dengan adanya peningkatanrasa percaya diri. Rasa percaya diri mahasiswaterlihat meningkat setelah mereka melaksanakanmagang, mahasiswa terlatih untuk menangkappeluang yang ada, mereka puas jika hasil pekerjaanmereka baik, mereka juga mampu menyelesaikan47 Optimalisasi Pembelajaran Manajemen………Tati Setiawatimasalah terutama yang berkaitan denganpengelolaan kantin dan melayani konsumen.Setelah melaksanakan magang, ada diantaramereka yang menerima pesanan makanan berat,membuat makanan yang dititipkan di kantin yangdijadikan tempat magang dan ada yang akanmembuka kantin walaupun masih bekerja samadengan rekan kerja.Daftar PustakaAlma, B. (1999). Kewirausahaan. Bandung :Alfabeta.Banks, J dan Clegg A.A. Jr. (1985). TeachingStrategies for the Social Studies. Third Edition.London : Longman Inc.Carr. W & Kemmis. S. (1986). Becoming Critical :Education, Knowledge and Action Research.Victoria : Deakin University.Cheppy, H.C. (1987). Strategi Ilmu PengetahuanSosial. Bandung : Karya Anda.Dahar, R.W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta :Penerbit Erlangga.Djahiri, K. (2004). Learning Theories. KajianBacaan Petikan Internet. 03 – 2—4. Bandung :UPI (Tidak Diterbitkan).Hamalik, O. (1990). Metode Belajar danKesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.Hoed, B.H. (2003). Program Belajar – Bekerja –Terpadu sebagai Salah Satu Strategi
Pendidikan untuk Menghadapi Dunia Kerja.Jakarta: Dewan Pengembang ProgramKemitraan (DPPK) – Perguruan Tinggi – DuniaUsaha.Hopkins. D. (1993). A Teacher’s Guide toClassroom Research. Philadelphia : OpenUniversity Press.Meredith G. (2000). Kewirausahaan, Teori danPraktik, Jakarta: Pustaka BinamanMilles, Matthew & Huberman M. (Tjetjep RohendiRohidi, 1992). “Analisis Data Kualitatif”,Metode-metode Baru. Jakarta : UI Press.Moleong, L.J., DR. MA. (2002). MetodologiPenelitian Kualitatif. Bandung : PT. RemajaRosdakarya.Nasution. (1992). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: TarsitoNasution. (1986). Didaktik Azas-azas Mengajar.Bandung: Jemmars.National Council for the Social Studies. (1994).Curriculum Standards for Social Studies.Washington DC : NCSS.Rohmayanti, N (2003). Upaya Peningkatanpembelajaran geografi Melalui PendekatanKeterampilan Sosial Siswa. (PenelitianTindakan Kelas terhadap Siswa Kelas II padaSMUN 3 Purwakarta. Tesis. Bandung : UPI.Rooijakkers, Ad. (1982). Mengajar dengan Sukses: Petunjuk untuk Merencanakan danMenyampaikan Pengajaran. Jakarta :Gramedia.Schunke, G. M. (1988). Elementary Social Studies: Knowing, Doing, Caring. New York :MacMillan Publishing Company.Silabus Perkuliahan Manajemen Usaha Boga.Bandung : Jurusan PKK FPTK UPI.Somantri, N. (2001). Menggagas PembaharuanPendidikan IPS. Bandung : PT RemajaRosdakarya.Sri Warsitaningsih, A. (2004). Efektivitas MetodaMengajar Tata Boga oleh Guru SMKPariwisata. Laporan Penelitian. Bandung : UPI(Tidak diterbitkan).Sudjana. (2000). Strategi Kegiatan BelajarMengajar dalam Pendidikan Non Formal.Bandung : Falah Production.__________.(2000). Manajemen ProgramPendidikan untuk Pendidikan Luar Sekolah danPengembangan Sumber Daya Manusia.Bandung : Falah Production.
Sunal, C. S. dan Hass, M.E. (1993). Social Studiesand The Elementary Middle School Student.New York : Halt Renehart and Winsten inc.Surya, M. (1981). Psikologi Pendidikan. Bandung:Jurusan PPB FIP Ikip Bandung.Suryana. (2003). Kewirausahaan, PedomanPraktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses.Jakarta : Salemba Empat.Syamsuddin, A. (1990). Psikologi Pendidikan.Bandung: Pustaka Martiana.Taggart, Robin Mc. (1993). Action Research : AShort Modern History. Victoria : DeakinUniversity Press.Tim Dosen MUB. (1991). Handout Mata KuliahManajemen Usaha Boga. Bandung : FPTK(tidak diterbitkan).Wiriaatmadja, R. (2005). Metode PenelitianTindakan Kelas untuk Meningkatkan KinerjaGuru dan Dosen. Bandung : PPS UPI.48 INVOTEC, Volume III, No 7, Agustus 2005 : 40 - 48