opini rokok - 14011101076 (2)).doc

3
Opini - 14011101076 – Richard Kristanto Kati Mahasiswa Kedokteran, Merokok ? Secara umum, tujuan dari pendidikan kesehatan ini adalah menghasilkan adanya perubahan perilaku individu dan budaya masyarakat sehingga mampu menunjukkan perilaku dan budaya yang sehat. Sebagai calon staf medis, mahasiswa kedokteran dituntut untuk aktif berpartisipasi mengkampanyekan pendidikan kesehatan antirokok kepada masyarakat awam. Sebagai punggawa muda negara di bidang kesehatan sudah sewajarnya mahasiswa kedokteran berada di sisi yang berlawanan dengan merokok. Apalagi, di dalam Sumpah Hippokrates yang notabene menjadi inspirasi kedokteran dunia, salah satu butir sumpahnya ada yang berbunyi : ” Saya akan menggunakan pengobatan untuk menolong orang sakit sesuai kemampuan dan penilaian saya, tetapi tidak akan pernah untuk mencelakai atau berbuat salah dengan sengaja. Tidak akan saya memberikan racun kepada siapa pun bila diminta dan juga tak akan saya sarankan hal seperti itu ”. Dapat dilihat, itu berarti, dengan merokok, kita sudah melanggar Sumpah Hippokrates. Kita sudah tahu dampaknya, namun kita masih saja melakukan. Bukankah kita sama saja dengan mencelakakan orang dengan sengaja jika seperti itu? Apalagi, perokok pasif berkali – kali lipat lebih beresiko jika terpapar. Namun pada kenyataannya, sudah menjadi rahasia umum bahwa masih saja ada mahasiswa kedokteran yang justru bersahabat dengan rokok. Tidak tahu pastinya mengapa bisa begitu. Mungkin saja karena kesadaran dalam diri 1 Modul Teknologi Informasi

Upload: francesc-richard-wenger

Post on 24-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Opini Rokok.

TRANSCRIPT

Page 1: Opini Rokok - 14011101076 (2)).doc

Opini - 14011101076 – Richard Kristanto Kati

Mahasiswa Kedokteran, Merokok ?

Secara umum, tujuan dari pendidikan kesehatan ini adalah menghasilkan adanya

perubahan perilaku individu dan budaya masyarakat sehingga mampu menunjukkan

perilaku dan budaya yang sehat. Sebagai calon staf medis, mahasiswa kedokteran

dituntut untuk aktif berpartisipasi mengkampanyekan pendidikan kesehatan antirokok

kepada masyarakat awam. Sebagai punggawa muda negara di bidang kesehatan sudah

sewajarnya mahasiswa kedokteran berada di sisi yang berlawanan dengan merokok.

Apalagi, di dalam Sumpah Hippokrates yang notabene menjadi inspirasi kedokteran

dunia, salah satu butir sumpahnya ada yang berbunyi : ” Saya akan menggunakan

pengobatan untuk menolong orang sakit sesuai kemampuan dan penilaian saya, tetapi

tidak akan pernah untuk mencelakai atau berbuat salah dengan sengaja. Tidak akan

saya memberikan racun kepada siapa pun bila diminta dan juga tak akan saya

sarankan hal seperti itu ”. Dapat dilihat, itu berarti, dengan merokok, kita sudah

melanggar Sumpah Hippokrates. Kita sudah tahu dampaknya, namun kita masih saja

melakukan. Bukankah kita sama saja dengan mencelakakan orang dengan sengaja jika

seperti itu? Apalagi, perokok pasif berkali – kali lipat lebih beresiko jika terpapar.

Namun pada kenyataannya, sudah menjadi rahasia umum bahwa masih saja ada

mahasiswa kedokteran yang justru bersahabat dengan rokok. Tidak tahu pastinya

mengapa bisa begitu. Mungkin saja karena kesadaran dalam diri sekaligus salah

memilih teman dan tinggal di lingkungan yang salah, bisa menjadi salah satu

alasannya.

Ada banyak penyebab, mengapa banyak mahasiswa kedokteran yang masih saja

menghisap rokok. Salah satu penyebab seorang mahasiswa kedokteran merokok

adalah kebiasaan sedari remaja yang diawali karena ingin coba-coba sebelum mereka

menginjakkan kaki di Fakultas Kedokteran. Kebiasaan ini menyebabkan mereka sudah

kecanduan oleh nikotin yang terkandung di dalam rokok. Seseorang yang telah pernah

mencoba mengonsumsi rokok akan sedikit sulit untuk berhenti. Namun niat yang kuat

untuk berhenti merokok dapat membantunya untuk terlepas dari kebiasaan tersebut.

Hanya saja diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk dapat benar-benar tidak

1 Modul Teknologi Informasi

Page 2: Opini Rokok - 14011101076 (2)).doc

Opini - 14011101076 – Richard Kristanto Kati

ketergantungan. Mahasiswa kedokteran harus bisa memberi contoh yang baik bagi

masyarakat.

Sebagai seorang mahasiswa kedokteran, diperlukan adanya keasadaran masing-masing

untuk menciptakan lingkungan kampus yang bebas rokok. Sekali lagi, tidak sehat

tetaplah tidak sehat. Sekali merugikan tetaplah merugikan. Itulah prinsip kuat yang

harus dipegang oleh mahasiswa kedokteran mengenai rokok. Selain itu, mahasiswa

kedokteran juga sudah dibekali oleh outcome seven stars doctor yang meliputi care

provider, decision maker, communicator, community leader, manager, researcher, dan

beriman serta bertaqwa. Sebagai kelompok intelektual di bidang kesehatan yang

menjadi care provider, memang hendaknya mahasiswa kedokteran peduli terhadap

orang-orang di sekitarnya yang masih mencintai rokok. Mahasiswa kedokteran

berperan penting untuk menunjukkan kepedulian pada mereka dengan memberikan

contoh kepada masyarakat mengenai pantangan untuk merokok. Mahasiswa

kedokteran harus bisa menjadi teladan dengan memberi contoh kepada masyarakat

dengan tidak merokok. Selain itu, sebagai seorang communicator yang baik,

mahasiswa kedokteran juga harus terlibat aktif dalam kampanye antirokok. Mahasiswa

kedokteran setidaknya menjaga komunitasnya untuk bebas dari candu rokok, baik itu

dimulai dari komunitas teman sejawatnya maupun keluarganya. Misal, membagi

pengetahuan mengenai rokok kepada sanak saudara yang masih merokok dengan

komunikasi yang baik. Kita bisa dianggap berdosa jika kita mengetahui dampak buruk

dari merokok tetapi tidak memberitahukan kepada orang yang telah candu merokok.

Seharusnya kita menjadi pelopor gerakan anti-rokok, bukan malah ikut – ikutan jatuh

ke lubang yang sama.

Oleh karena itu, marilah kita semua mulai meninggalkan kebiasaan merokok. Mari

bersama – sama, buat kampus masing – masing, terutama Fakultas Kedokteran

menjadi tempat yang bebas dari asap rokok. Say NO to Smoking! Mulailah dari diri

sendiri, lingkungan kampus baru kemudian masyarakat luas.

1 Modul Teknologi Informasi