opini publik tentang pembangkit listrik...

130
OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP SURALAYA MARIA FITRIAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Upload: dangquynh

Post on 06-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

UAP SURALAYA

MARIA FITRIAH

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 2: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Opini Publik tentang Pembangkit

Listrik Tenaga Uap Suralaya adalah karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

ataupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Juli 2011

Maria Fitriah

\

NIM I352070121

Page 3: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

ABSTRACT

MARIA FITRIAH. Public opinion on Suralaya Steam Power Plant. Supervised by

DJUARA P. LUBIS and RICHARD WE LUMINTANG.

Coal has commonly been used as one of the energy sources to generate

electricity in steam power plants in Indonesia for the reason that it is much more

economical than other energy sources. However, it brings about negative impacts

on the environment and health. This research aims at (1) analyzing public opinion

on Suralaya Steam Power Plant, (2) analyzing correlation between newspaper,

public relations, opinion leader and experience to shape public opinion. The

research was conducted in the area around Suralaya Power Plant in January until

March 2010. Using the community in the area as the research population, the

research used cluster random sampling to obtain 343 respondents as the sample.

Data was collected by using observation, questionnaire, interview FGD, and

documentation study. The research used descriptive correlational method. Public

opinion grouped based on the villages, types of occupation, and sexes was

analyzed by using chi-square, while the correlation between newspaper, public

relations, opinion leader, experience and public opinion was analyzed by using

gamma correlation. The result showed that male respondents in Suralaya Village

working as merchants and employees generally felt that their economy had

become better. Respondents in Suralaya Village and Salira Village who were

mostly female employees stated that their village had become more lively. Health

problems were only felt by female employees living in Suralaya Village. Both

male and female respondents working as fishermen in Suralaya Village were

disturbed by the noise from the power plant. Nevertheless, only male respondents

working as merchants in Suralaya Village who generally stated that the coal ash

could poison the fish at sea and the female respondents confirmed that it could

damage their farm. Moreover, female employees in Suralaya Village claimed that

the coal ash could also spoil goods. The public opinion was related to opinion

leader and experience; nonetheless, newspaper and public relations had no

correlation with public opinion.

Keywords: Public Opinion, PLTU Suralaya

Page 4: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

RINGKASAN

MARIA FITRIAH. Opini Publik tentang Pembangkit Listrik Tenaga Uap

Suralaya. Dibimbing oleh DJUARA P. LUBIS dan RICHARD WE

LUMINTANG.

Batubara merupakan salah satu sumber energi di Indonesia untuk

membangkitkan listrik yang banyak dipakai Pembangkit Listrik Tenaga Uap

(PLTU) karena biaya lebih murah dibanding sumber energi lainnya, seperti PLTU

Suralaya. Namun batubara berdampak negatif pada kesehatan dan lingkungan.

Fenomena isu lingkungan menimbulkan pembentukan opini publik. Opini publik

diperoleh dari pendapat publik sebagai masyarakat. Suratkabar, public relations,

opinion leader, dan pengalaman dapat berhubungan dengan pembentukan opini

publik.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis opini publik dan menganalisis

hubungan suratkabar, public relations, opinion leader, serta pengalaman dalam

pembentukan opini publik. Suratkabar, public relations, opinion leader, serta

pengalaman merupakan variabel faktor pembentuk opini publik sebagai peubah

bebas. Peubah terikat penelitian ini yaitu opini publik dengan variabel opini

publik tentang dampak PLTU Suralaya

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Opini publik

diteliti berdasarkan desa, jenis pekerjaan, dan jenis kelamin dengan analisis

menggunakan chi kuadrat (chi square). Hubungan suratkabar, public relations,

opinion leader, dan pengalaman dengan opini publik dianalisis menggunakan

korelasi gamma.

Populasi penelitian adalah masyarakat sekitar PLTU Suralaya.

Pengambilan sampel dilakukan cluster random sampling dari masyarakat yang

tinggal di Desa Suralaya, Salira Indah dan Lebakgede. Sampel pada pengambilan

data kuantitatif diperoleh sebanyak 343 orang yang diambil 10 persen (0,1) dari

3430 orang. Data penelitian ini pun diperoleh melalui Focus Group Discussion

(FGD) berdasarkan kelompok mata pencaharian.

Penggunaan bahan bakar batubara menghasilkan abu setiap hari sebanyak

1.500 sampai 2.000 ton yang terbagi menjadi 80 persen sebagai flay ash (abu

terbang atau abu kering) dan 20 persen sebagai bottom ash ( abu dasar atau abu

basah). Abu batubara yang dihasilkan dari PLTU Suralaya membentuk opini

publik, baik opini publik tentang dampak positif maupun negatif.

Opini publik berdasarkan desa, jenis pekerjaan, dan jenis kelamin

menunjukkan bahwa responden laki-laki di Desa Suralaya yang bekerja sebagai

pedagang dan pegawai umumnya merasakan ekonominya menjadi lebih sejahtera.

Masyarakat di Desa Suralaya dan Desa Salira yang umumnya pegawai perempuan

menyatakan suasana lingkungan menjadi lebih ramai sejak adanya PLTU

Suralaya. Gangguan masalah kesehatan hanya dirasakan oleh pegawai perempuan

yang tinggal di Desa Suralaya. Responden laki-laki maupun perempuan yang

bekerja sebagai nelayan di Desa Suralaya merasa bising dengan suara mesin

PLTU Suralaya. Namun umumnya hanya responden laki-laki saja yang bekerja

sebagai pedagang di Desa Suralaya yang menyatakan abu batubara dapat

meracuni ikan di laut dan responden perempuan menyatakan abu batubara dapat

merusak pertanian. Abu batubara pun dapat mengotori bahan dagangan

Page 5: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

berdasarkan opini dari masyarakat Desa Suralaya dengan jenis kelamin

perempuan umumnya yang bekerja sebagai pegawai.

Opini dari masyarakat sekitar dihubungkan oleh keterpaan dengan opinion

leader karena tingginya tingkat frekuensi komunikasi. Opini masyarakat pun

berhubungan dengan pengalaman keterlibatan masyarakat menghadapi masalah

dalam kehidupannya dengan PLTU Suralaya berdasarkan pengetahuan. Namun

suratkabar dan public relations tidak berhubungan dengan opini masyarakat

karena kurangnya informasi mengenai PLTU Suralaya.

Public relations perlu lebih banyak melakukan hubungan dengan

masyarakat sekitarnya melalui kegiatan pengembangan masyarakat. Public

relations pun perlu melakukan komunikasi dengan opinion leader agar opinion

leader menyampaikan pesan kepada masyarakat sekitar. Upaya peningkatan

pengetahuan mengenai PLTU Suralaya perlu dilakukan melalui media massa,

termasuk media komunitas.

Kata Kunci: Opini Publik, PLTU Suralaya

Page 6: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2011

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau

menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau

tinjauan suatu masalah dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang

wajar IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis

dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

Page 7: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

UAP SURALAYA

MARIA FITRIAH

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada

Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 8: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Penguji Luar komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir. Ninuk Purnaningsih, M. Si

Page 9: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
Page 10: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Penulis melakukan penelitian mengenai

Opini Publik tentang Pembangkit Listrik Tenaga Uap Suralaya.

Penelitian ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan, bimbingan, dan

dukungan dari berbagai pihak. Penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS selaku ketua komisi pembimbing dan ketua

program studi yang telah memberikan kritik, saran, dan motivasi selama

menyelesaikan tesis ini.

2. Ir. Richard WE Lumintang, MSEA selaku anggota komisi pembimbing

yang telah memberikan kritik, saran, dan motivasi selama menyelesaikan

tesis ini.

3. Erick Rebiin sebagai koordinator Forum Peduli Suralaya.

4. Seluruh pegawai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya yang

telah membantu selama pengumpulan data penelitian.

5. Seluruh pegawai PT Indonesia Power yang telah membantu selama

pengumpulan data penelitian.

6. Seluruh aparat Desa Suralaya, Desa Salira Indah, Desa Lebakgede yang

telah memberikan izin dan membantu selama pengumpulan data

penelitian.

7. Dr. Arif Satria, SP, M. Si selaku Dekan Fakultas Ekologi Manusia yang

telah membantu kelancaran studi penulis.

8. Seluruh dosen pascasarjana Institut Pertanian Bogor yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan studi.

9. Seluruh staf pascasarjana Institut Pertanian Bogor yang telah membantu

kelancaran studi penulis.

10. Agung Nugrahaprawira, S. Pt atas segala doa, motivasi, cinta, dan kasih

sayangnya selama menyelesaikan studi penulis.

11. Ananda Muhammad Azmi Anugrah Prawira yang telah memberikan

kebahagiaan bagi penulis.

Page 11: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

12. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak, ibu, serta seluruh

keluarga atas segala doa, motivasi, cinta, dan kasih sayangnya selama

menyelesaikan studi.

13. Teman-teman KMP angkatan 2007 yang telah memberikan bantuan, saran,

dan motivasi selama menyelesaikan studi penulis.

Semoga tesis ini dapat bermanfaat.

Bogor, Juli 2011

Maria Fitriah

Page 12: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Cirebon pada tanggal 27 Maret 1984 dari Bapak H.

Mohamad Arifin dan Ibu Hj. Latifah. Penulis merupakan putri pertama dari tiga

bersaudara.

Tahun 2002 penulis lulus dari SMA Bina Insani Bogor dan pada tahun

yang sama lulus seleksi masuk Universitas Padjadjaran Bandung. Penulis memilih

Fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Jurnalistik. Saat kuliah, penulis magang di

Trans TV dan Radar Bogor pada Divisi News pada tahun 2005.

Penulis bekerja sebagai pengajar Bahasa Indonesia pada tahun 2008

hingga 2010 di Lembaga Pendidikan Primagama Salak Bogor. Tahun 2008 hingga

saat ini penulis bekerja sebagai Dosen Fakultas Ilmu Sosial, Politik, dan

Komunikasi (FISIKOM), Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Djuanda

Bogor.

Page 13: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
Page 14: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
Page 15: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
Page 16: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
Page 17: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
Page 18: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Batubara banyak dipakai untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

karena biaya lebih murah dibanding sumber energi lainnya, salah satunya adalah

PLTU Suralaya. Di samping biaya yang relatif murah, batubara berdampak

negatif pada kesehatan dan lingkungan (Arifin, dkk, 2010).

Berdasarkan Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral

(2009), Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) merupakan salah satu keluhan penyakit

masyarakat yang berada di sekitar PLTU berbahan bakar batubara. Kondisi ini

diduga bahwa emisi yang berasal dari PLTU Suralaya sejak beroperasinya hingga

saat ini turut menjadi penyebab munculnya keluhan kesehatan masyarakat.

Data Puskesmas menunjukkan bahwa penderita ISPA cukup banyak

meskipun emisi yang dikeluarkan oleh PLTU Suralaya di bawah NAB (Nilai

Ambang Batas). Tim Ahli Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

memprognosa, kemungkinan salah satu penyebab penyakit ISPA yaitu adanya

kandungan polutan di sekitar lingkungan hidup masyarakat tersebut.

Menurut Arifin, dkk (2010), pembakaran batubara sangat membahayakan

kesehatan karena penyerapan gas karbon monoksida (CO2) yang diproduksi lebih

tinggi dibandingkan oksigen (O2).

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan Koalisi Anti-Batubara

membuktikan bahwa masyarakat di sekitar PLTU banyak yang menderita

penyakit pernafasan. Masyarakat juga kehilangan mata pencaharian karena

sawahnya tidak bisa ditanami dan menurunnya hasil tangkapan ikan (Greenpeace,

2009). Sementara itu, Arifin, dkk (2010) mengatakan, ikan yang terkontaminasi

merkuri akibat abu batubara membahayakan masyarakat sekitar yang

mengkonsumsinya.

Berdasarkan penelitian (tes laboratorium IPB dan PP 85/1999), sebenarnya

abu batubara yang dibuang dalam proses pembangkit listrik tidak lagi berbahaya

jika diproses dengan teliti (Hastuti, 2009). Namun isu pencemaran lingkungan

akibat abu batubara menimbulkan berbagai demonstrasi, di antaranya di PLTU

Suralaya, PLTU Tanjung Jati B, dan PLTU Cilacap. Puluhan aktivis lingkungan

Page 19: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

hidup berunjuk rasa ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap karena

penggunaan batubara sebagai sumber energi menimbulkan polusi. Menurut

Koordinator Aksi Greenpeace Asia Tenggara, Ryanto, polusi abu batubara telah

berpengaruh buruk ke masyarakat yang tinggal dalam radius dua kilometer dari

PLTU Cilacap. Banyak warga menderita gangguan kesehatan (Anugrah, 2009).

Fenomena isu lingkungan menimbulkan pembentukan opini publik. Doob

yang dikutip oleh Sunarjo (1997) mengatakan, sikap pribadi seseorang atau sikap

kelompoknya membentuk opini publik. Menurut Nimmo (2000), sekumpulan

orang tersebut menghasilkan sikap yang memperlihatkan reaksi sama terhadap

rangsangan sama dari luar sebagai opini publik.

Penggunaan batubara sebagai sumber energi untuk membangkitkan listrik

di Indonesia menyebabkan pembentukan opini publik. Pada tahun 2005

penggunaan batubara dalam pemenuhan energi nasional mencapai 41 juta ton.

Lonjakan terjadi pada tahun 2010 hingga mencapai 67 juta ton (Adang, 2011).

Hal tersebut sejalan dengan Kebijakan Bauran Energi Nasional yang

menargetkan konsumsi batubara mencapai angka 33 persen hingga pada tahun

2025. Kebijakan tersebut mengingat perkiraan akan tingginya harga minyak

dunia. Oleh sebab itu, batubara memiliki posisi strategis untuk pemenuhan energi,

baik di tingkat nasional, regional maupun global (Kumara, 2009).

Peningkatan akses energi listrik bagi seluruh rakyat dan perbaikan

keandalan distribusi tenaga listrik menuntut peningkatan kapasitas daya listrik

nasional. Salah satu program yang telah dan sedang dilakukan pemerintah adalah

melaksanakan program percepatan pembangunan 35 buah pembangkit listrik

tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batubara dengan kapasitas keseluruhan 10.000

Megawatt. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sistem

ketenagalistrikan nasional.

Program tersebut didasarkan atas Peraturan Presiden RI No 71 Tahun

2006. Pemerintah menugaskan Perusahaan Listrik Negara (PLN) selaku

Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) untuk menjalankan program

percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik membangun 10 PLTU di

pulau Jawa serta 25 PLTU di luar Jawa dan Bali (Kumara, 2009).

Page 20: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Opini publik dapat dibentuk oleh suratkabar, public relations, opinion

leader, dan pengalaman. Menurut Price (1989), public opinion formation is a

social and communicative process, and individuals' opinions thus depend in many

ways upon the social context surrounding public issues.

Arifin (2008) menyatakan, suratkabar memiliki kemampuan untuk

membentuk opini publik. Proses opini publik dimulai dengan pemuatan dan

penyiaran berita yang memiliki nilai dan sifatnya kritikan terhadap kepentingan

masyarakat dengan topik bahasan yang semakin berkembang.

Public relations pun membentuk opini publik dengan melakukan

komunikasi kepada masyarakat tentang isu lingkungan. Komunikasi eksternal

yang diterapkan public relations dapat mengokohkan keberadaan organisasi

dalam masyarakat sehingga terjalin hubungan yang baik antara keduanya.

Masyarakat akan mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan jika mereka

mengalami masalah dengan layanan perusahaan, dan masyarakat merasa

”diperhatikan” keberadaannya oleh perusahaan tersebut (Rochyadi, 2003).

Tidak hanya public relations, opinion leader pun merupakan faktor yang

dapat membentuk opini publik. Opinion leader membuka diri terhadap informasi

dengan menilai manfaat dan pentingnya informasi (Effendy, 1987).

Selain suratkabar, public relations, dan opinion leader, pengalaman

inderawi juga merupakan suatu sumber kepercayaan. Seseorang berpengetahuan

dan terampil melalui keterlibatan selama periode berdasarkan pengalaman.

Pengalaman dapat dijadikan sebagai salah satu faktor pembentuk opini publik.

Oleh karena itu, perlu adanya penelitian mengenai opini publik tentang isu

pencemaran abu batubara.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, opini publik

dapat dibentuk dari berbagai faktor. Maka dapat dirumuskan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dirumuskan

beberapa masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana opini publik tentang PLTU Suralaya berdasarkan tiga desa,

jenis pekerjaan, dan jenis kelamin?

Page 21: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

2. Bagaimana hubungan suratkabar, public relations, opinion leader, dan

pengalaman membentuk opini publik?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

1. Menganalisis opini publik tentang PLTU Suralaya berdasarkan tiga desa,

jenis pekerjaan, dan jenis kelamin.

2. Menganalisis hubungan suratkabar, public relations, opinion leader, dan

pengalaman membentuk opini publik.

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak. Namun secara

khusus, penelitian ini dapat berguna sebagai berikut:

1. Memperkaya khazanah opini publik dalam ilmu komunikasi.

2. Public relations dapat lebih banyak berkomunikasi dengan opinion leader.

3. Opinion leader dapat menyampaikan informasi dengan berperan sebagai

jembatan komunikasi antara PLTU Suralaya dengan masyarakat

Page 22: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

TINJAUAN PUSTAKA

Opini Publik

Menurut Sunarjo (1997), opini publik merupakan persatuan pendapat yang

didukung oleh sejumlah orang dengan ikatan emosional atau perasaan. Sementara

itu, Nimmo (2000) pun mengatakan, opini publik adalah pengungkapan kolektif

dari kepercayaan, nilai, dan pengharapan personal yang saling mempengaruhi

antara proses personal, sosial, dan politik. Sekumpulan orang tersebut

menghasilkan sikap yang memperlihatkan reaksi sama terhadap rangsangan sama

dari luar sehingga dapat dikatakan pula oleh Doob sebagai opini publik.

Doob yang dikutip oleh Sunarjo (1997) mengatakan, sikap pribadi

seseorang atau sikap kelompoknya membentuk opini publik. Karena itu, sikapnya

ditentukan oleh pengalamannya yaitu pengalaman dari dan dalam kelompoknya

itu pula. Opini publik bersifat laten (terpendam) dan baru memperlihatkan sifat

yang aktif apabila isu timbul dalam kelompok atau lingkungan karena konflik,

kegelisahan, atau frustasi.

Opini publik dapat disimpulkan sebagai kumpulan pendapat individu dari

pengungkapan kolektif yang mempengaruhi masyarakat terhadap isu yang sama

dalam proses personal, sosial, dan politik sehingga membentuk persatuan

pendapat dan sikap karena konflik, kegelisahan, atau frustasi.

Proses Pembentukan Opini Publik

Menurut Nimmo (2000), opini adalah tanggapan aktif terhadap

rangsangan, tanggapan yang disusun melalui interpretasi personal yang diturunkan

dan turut membentuk citra. Setiap opini mereflesikan kepercayaan, nilai, dan

pengharapan

Pengalaman inderawi merupakan suatu sumber kepercayaan.

Kepercayaan kita terikat erat pada nilai yang dihargai. Nilai dapat terancam oleh

melonggarnya pegangan kepercayaan kepada kita.

Nilai adalah preferensi yang dimiliki seseorang terhadap tujuan tertentu

atau cara tertentu dalam melakukan sesuatu. Preferensi ini sangat berkaitan

dengan citra personal dalam menilai diri sendiri dan lingkungannya. Seseorang

Page 23: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

bertindak dengan cara yang bermakna dalam mencapai tujuan yang dianggap

bernilai.

Pengharapan berdasarkan pengalaman di masa lalu sehingga membentuk

keadaan masa depan. Sistem pengharapan seseorang memainkan peran penting

dalam mempengaruhi kepercayaan personal menjadi opini publik.

Penyusunan opini publik berasal dari opini pribadi yang melibatkan proses

personal, sosial, dan politik saling mempengaruhi. Opini pribadi terdiri atas

kegiatan verbal dan nonverbal yang menyajikan citra dan interpretasi individual

tentang objek tertentu di dalam setting dalam bentuk isu.

Opini pribadi harus dimiliki bersama secara luas melalui kegiatan kolektif

dengan lebih banyak orang daripada pihak pencetus perselisihan. Asal mula opini

tentang berbagai masalah terletak dalam perselisihan atau perbantahan yang

memiliki potensi untuk berkembang menjadi isu yang akan menangkap perhatian

banyak orang.

Munculnya pertikaian yang memiliki potensi menjadi isu merupakan tahap

pertama proses pembentukan opini publik. Kedua, munculnya kepemimpinan

untuk melakukan publikasi. Kepemimpinan tersebut dapat dilakukan oleh

seseorang untuk berkomunikasi melalui orang-orang yang dikenalnya secara

pribadi. Jika kepemimpinan telah merangsang komunikasi tentang suatu isu

melalui saluran komunikasi massa, interpersonal, dan organisasi, maka terbuka

bagi tahap ketiga dari pembentukan opini yaitu munculnya interpretasi personal.

Interpretasi personal memberikan gambaran tentang opini yang ada, apa yang

mungkin dilakukan oleh orang lain, dan apa yang dapat diterima oleh individu. Ini

menuju ke tahap akhir pembentukan opini di mana tahap menyesuaikan opini

pribadi setiap orang kepada persepsinya tentang opini yang lebih luas yakni opini

publik. Taksiran tentang kecenderungan opini merupakan tahap akhir dari proses

pembentukan opini.

Hipotesis Neumann yang dikutip oleh Nimmo (2000), kesediaan orang

untuk menyingkapkan pandangan mereka di depan umum bergantung pada

taksiran masing-masing tentang iklim dan kecenderungan opini di lingkungan.

Tingkat kesediaan mengungkapkan opini dengan terang-terangan mempengaruhi

Page 24: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

taksiran individu tentang distribusi opini yang sering diperlihatkan di depan

umum.

Pandangan yang sejalan dengan kecenderungan opini menyebabkan

seseorang bertindak dengan suatu cara di depan umum untuk mengungkapkan

opini pribadinya. Ini dapat membantu penyusunan opini publik secara kolektif.

Arifin (2008) menyatakan, opini publik diperoleh dari pendapat publik-

publik sebagai masyarakat. Masyarakat merupakan bagian dari massa yang

tertarik oleh masalah-masalah sosial yang mendiskusikannya, mencari sikap-sikap

yang harus diambil, dan pada akhirnya menyimpulkan suatu pendapat. Secara

sosiologis, massa dipahami sebagai orang banyak yang memiliki minat dan

perhatian yang sama dan mengikuti peristiwa atau kejadian penting. Dengan kata

lain, massa yang terdiri dari individu-individu yang mengelompok secara spontan

tertarik masalah-masalah kepentingan umum.

Faktor-faktor Pembentuk Opini Publik

Media Massa (Suratkabar)

Suratkabar merupakan salah satu media massa yang dapat membangun

opini publik. Sesuai dengan pernyataan Afdjani (2008), suratkabar berfungsi

menyampaikan informasi dan membentuk opini publik. Menurut McQuail (2000)

dalam Afdjani (2008), media massa sebagai forum untuk mempresentasikan

berbagai informasi dan ide-ide kepada khalayak sehingga terjadi umpan balik.

Informasi yang disampaikan memiliki peran dalam proses sosial. Media massa

akan mempengaruhi realitas subjektif pelaku interaksi sosial dengan

menyampaikan informasi secara akurat dan berkualitas.

Media massa mempunyai kekuatan mengkonstruksi masyarakat.

Pemberitaan tentang PLTU Suralaya, khususnya abu batubara, akan mendapat

komentar para ahli atau tokoh masyarakat sesuai dengan realitas yang maraknya

dihadapi masyarakat.

Media massa dipandang memiliki pengaruh yang kuat dalam membangun

opini publik. Hal ini disebabkan media massa memiliki fungsi untuk menyalurkan

opini publik. Media massa menyampaikan informasi tertentu dan membawa

aspirasi suatu kelompok atau golongan. Publik yang merupakan bagian dari massa

Page 25: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

tertarik terhadap suatu isu aktual menyangkut kepentingan umum melalui media

massa.

Proses opini publik biasanya dimulai dengan penyiaran berita yang

memiliki nilai dan bersifat kritikan dengan kepentingan masyarakat. Berita dimuat

secara berkelanjutan dan dikembangkan sehingga mendorong daya tarik khalayak

dalam mencermati dan menyikapi isu tersebut. Suatu opini akan menjadi opini

publik yang aktual jika dinyatakan secara terbuka kepada umum atau publik

melalui media massa.

Opini publik dapat direkayasa dan dibentuk dengan memanfaatkan media

massa. Opini publik yang terbentuk ini dapat bernilai positif maupun negatif.

Media massa berupaya menciptakan citra dan opini publik yang positif kepada

khalayak (audiens) sebagai sasaran.

Sebuah citra akan terbentuk berdasarkan informasi yang diterima oleh

masyarakat, dan kemudian media massa bekerja untuk menyampaikan informasi

kepada khalayak. Informasi dapat membentuk, mempertahankan atau

mendefinisikan citra. Peranan citra menjadi penting bagi opini publik yang

merupakan kekuatan tertinggi dalam mempengaruhi baik atau buruknya sebuah

citra (Afdjani, 2007).

Sesuai dengan pernyataan Pamen yang dikutip oleh Arifin (2008), salah

satu keunggulan media massa adalah dapat memberikan efek pembentukan citra

baik individu maupun kelompok. Pesan yang disampaikan media massa tersebut

kemudian menimbulkan efek pada khalayak sebagai umpan balik. Efek berbentuk

opini merupakan pesan yang disalurkan media massa kepada khalayak. Efek

sangat tergantung pada situasi dan kondisi publik, daya tarik isi, dan kredibilitas

komunikator (Arifin, 2008). Ruslan (2006) pun berpendapat, pesan-pesan tersebut

dapat menimbulkan pengaruh efek keserempakan dan demonstrasi yang luar biasa

bagi masyarakat.

Hal tersebut menggambarkan peran media massa sebagai jendela

pengalaman yang meluaskan pandangan dan kita mampu memahami apa yang

terjadi di sekitar kita. Selain itu, media massa sekaligus sebagai juru bahasa yang

menjelaskan dan memberi makna terhadap peristiwa. Informasi yang disebarkan

media massa merupakan suatu produksi budaya pesan yang mempengaruhi

Page 26: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

masyarakat. Sebaliknya, yang diangkat dan disajikan media tersebut merupakan

cerminan dari kondisi masyarakat yang memantulkan citra masyarakat. Di sini

media massa memiliki peranan mediasi sebagai penengah atau penghubung antara

realitas sosial yang objektif dengan pengalaman pribadi. Dalam arti, media massa

seringkali berada di antara kita sebagai penerima dengan bagian pengalaman lain

di luar persepsi dan kontak langsung kita dengan fenomena yang terjadi

(McQuail, 1987).

Sesuai dengan pernyataan Syam dan Sugiana (2007), media mengandalkan

seperangkat pengalaman dan ingatan yang tersimpan dalam diri khalayak. Media

massa memanfaatkan potensi informasi yang sudah ada dalam ingatan khalayak

untuk membentuk dan merubah citra. Dengan demikian, media massa mampu

menyampaikan pesan-pesan yang berusaha mempengaruhi khalayak sasaran

persuasi pada sikap, nilai, dan kepercayaan.

Public Relations

Public relations sebagai fungsi manajemen berperan dalam menanggapi

opini publik. Opini publik dijadikan sebagai sumber dalam penetapan kebijakan

publik dan pengambilan keputusan sehingga terbangun hubungan yang harmonis

antara organisasi dengan masyarakat. Opini publik yang positif terbentuk melalui

public relations dalam melakukan hubungan dengan masyarakat.

Menurut Hartono yang dikutip oleh Arifin (2008) menguraikan, public

relations adalah fungsi manajemen dengan tugas melakukan penelitian terhadap

pendapat, keinginan dan sikap publik, melakukan usaha-usaha penerangan dan

hubungan-hubungan untuk mencapai saling pengertian, kepercayaan, dukungan,

dan integrasi dengan publik.

Opini publik yang positif diwujudkan dengan usaha public relations dalam

penyampaian ide atau pesan kepada publik untuk memperoleh dukungan publik.

Dalam hal ini, public relations tidak hanya menyampaikan informasi kepada

publik, tetapi meneliti serta menghargai pendapat-pendapat, saran-saran, dan

sikap-sikap dari publik untuk dijadikan pedoman dan tindakan yang akan diambil.

Public relations bersifat eksternal untuk memberikan pernyataan-

pernyataan kepada publik. Ada dua hal karakterstik pernyataan. Pertama, apabila

Page 27: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

pernyataan tersebut berupa informasi, maka informasi tersebut harus diberikan

secara jujur dan objektif dengan dasar mengutamakan kepentingan publik. Kedua,

apabila pernyataan tersebut ditujukan kepada usaha untuk membangkitkan

perhatian publik, maka pesan yang disampaikan harus direncanakan secermat

mungkin sehingga publik simpati dan percaya melalui penyebaran informasi.

Public Relations Officer (PRO) harus mengetahui keinginan dan

kepentingan publik atau opini publik yang kemudian menyampaikan informasi

kepada publik. Oleh karena itu, public relations hendaknya memiliki kredibilitas

bagi publik dari moral dan tingkah laku. Menurut Ruslan (2006), metode yang

dapat digunakan adalah edukatif, informatif, dan persuasif.

Berkomunikasi yang baik dan efektif akan menghasilkan keuntungan yang

tinggi. Komunikasi yang dilakukan public relations merupakan tugas utama

dalam membangun hubungan dengan publik organisasi (Suryadi, 2007).

Komunikasi dua arah yang efektif dipandang sebagai alat manajemen

public relations dalam mengembangkan organisasi. Umpan balik melalui opini

publik yang diciptakan akan membawa perbaikan, perubahan, dan perkembangan

sebagai efeknya. Public relations menyadari bahwa komunikasi yang baik

merupakan alat dalam mengatasi hubungan yang tegang hingga terjadinya konflik

(Rumanti, 2002). Ruslan (2006) juga mengatakan, public relations berperan

dalam komunikasi timbal balik untuk menciptakan saling pengertian, percaya,

dukungan publik, dan citra positif bagi perusahaan

Public relations dapat menyampaikan informasi melalui media. Menurut

Rumanti (2002), public relations menggunakan media mempunyai beberapa

tujuan antara lain membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu

produk dan jasa, menjalin komunikasi berkesinambungan, meningkatkan

kepercayaan publik, dan meningkatkan citra positif perusahaan.

Public relations memuat informasi melalui house journal. House journal

dibedakan menjadi internal dan eksternal. Internal’s house journal adalah

penerbitan untuk para karyawan dan tidak merupakan penerbitan yang juga untuk

pelanggan. Sedangkan external’s house journal adalah penerbitan untuk kalangan

sendiri yang diperuntukkan untuk masyarakat luas.

Page 28: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Opinion Leader

Opinion leader dapat menentukan opini publik. Dengan kata lain, opinion

leader berperan dalam membentuk pendapat masyarakat. Hal ini disebabkan

opinion leader berperan dan berpengaruh dalam masyarakat (Arifin, 2008). Sama

halnya dengan Effendy (1987), opini publik terbentuk oleh adanya opinion leader.

Para opinion leader biasanya membuka diri terhadap informasi mengenai

beberapa bidang tertentu. Opinion leader menilai manfaat dan pentingnya

informasi yang diterima. Opinion leader adalah ‘gatekeeper' yang berfungsi

menyaring pesan-pesan komunikasi yang masuk untuk bisa atau tidak bisa, baik

atau tidak baik, secara moral bagi masyarakat.

Menurut Rogers dan Shoemaker (1981) dalam Badri (2008), masyarakat

menjadikan opinion leader sebagai tempat bertanya dan meminta nasihat

mengenai urusan-urusan tertentu. Opinion leader sebagai sumber informasi,

sedangkan masyarakat sebagai penerima informasi. Para opinion leader memiliki

kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Dapat dikatakan, opinion leader

memiliki keunggulan dari masyarakat lainnya.

Menurut Rogers (1983) dalam Afdjani (2007), opinion leader memiliki

kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk bertindak laku dalam cara-cara

tertentu. Untuk itu, opinion leader memainkan peranan penting dalam penyebaran

informasi. Melalui hubungan sosial yang intim, para opinion leader berperan

menyampaikan pesan-pesan, ide-ide, dan informasi-informasi baru kepada

masyarakat.

Oleh sebab itu, opinion leader mampu mendengarkan dan menyampaikan

informasi kepada publik yang dituju. Opinion leader adalah pribadi yang

berkemampuan mempengaruhi dan menciptakan opini publik, pemikir elite,

mampu memimpin, pandai dan terampil dalam membawakan pembicaraan secara

pribadi maupun pendapat umum untuk tujuan-tujuan tertentu. Dalam hal ini,

opinion leader mampu mengangkat kearifan-kearifan lokal masyarakat pedesaan

yang jauh dari sentra-sentra politik dan ekonomi bangsa untuk dijadikan bahan

pertimbangan untuk menyejahterakan rakyatnya.

Enam hal yang diperhatikan opinion leader antara lain giat dan

berpartisipasi dalam persoalan masyarakat, mempunyai kebutuhan masyarakat,

Page 29: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

tegas, fasih berbicara, sikap percaya diri, dan populer dalam masyarakat. Pesan

yang disampaikan harus memperhatikan kata-kata atau bahasa yang tepat, metode

penyampaian pesan dengan mengadakan pendekatan pada publik, dan frekuensi

pesan (Rumanti, 2002).

Opinion leader mempunyai keunggulan yang membedakan dengan

masyarakat lainnya. Oleh karena itu, opinion leader dapat dijadikan sebagai

sumber informasi. Menurut Nurudin (2005), ada beberapa karakteristik yang

dimiliki opinion leader antara lain partisipasi sosial yang lebih besar, lebih

memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, lebih inovatif dalam menerima dan

mengadopsi ide baru, mampu berempati lebih besar, lebih tinggi pendidikan

formalnya, status sosialnya, dan pengenalan medianya.

Pengalaman

Proses pembentukan opini publik berasal dari pengalaman individu.

Individu merupakan bagian dari masyarakat sehingga keberadaannya memiliki

keterlibatan dalam pembentukan opini publik (Olii, 2008).

Menurut Vardiansyah (2008), seseorang memiliki pengetahuan dan

keterampilan tentang sesuatu yang diperoleh melalui keterlibatannya selama

periode tertentu berdasarkan pengalaman. Seseorang yang merupakan bagian dari

masyarakat lokal menghadapi beragam persoalan dalam kehidupan. Tingkat

pendidikan masyarakat tidak mempengaruhi pemahaman. Tingkat pendidikan

masyarakat yang rendah dapat lebih paham tentang cara bertahan hidup

dibandingkan dengan akademisi yang berpendidikan tinggi.

Pengukuran Opini Publik

Arifin (2008), mengungkapkan, opini publik yang sehat hanya dapat

tumbuh di masyarakat jika ada kebebasan berpikir dan mengeluarkan pendapat

secara lisan dan tertulis. Hal ini harus ada minat yang cukup besar dari masyarakat

terhadap masalah-masalah sosial dan politik serta adanya kesediaan masyarakat

dalam mengutamakan kepentingan bersama.

Opini publik dapat diukur perkembangannya melalui berbagai cara, antara

lain polling, attitude scale, interview (wawancara), dan tulisan-tulisan media

massa. Polling dengan pengumpulan suara dan pendapat masyarakat secara lisan

Page 30: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

yaitu mengundang lembaga-lembaga tertentu yang dianggap dapat mewakili opini

masyarakat untuk menyatakan aspirasinya atau pendapatnya terhadap suatu hal

menyangkut kepentingan umum. Sedangkan secara tertulis, dilakukan melalui

surat atau mengisi angket yang diedarkan lembaga atau perusahaan yang ingin

mengetahui pendapat publik tentang suatu kebijakan atau produknya.

Cara lain mengukur opini publik ialah attitude scale. Hal ini dilakukan

dengan maksud menetapkan berapa banyak orang yang setuju atau tidak setuju

tentang suatu masalah. Jika publik ditawarkan beberapa alternatif, maka dapat

diketahui berapa banyak yang memilih alternatif pertama, kedua, dan seterusnya.

Opini publik juga dapat diukur dengan cara melakukan wawancara yang

bersifat umum, baik melalui masyarakat maupun opinion leader. Cara ini dapat

menggunakan pertanyaan survei. Ini dimaksudkan untuk mendapatkan jawaban

terhadap pertanyaan yang seragam dari sejumlah orang yang dipilih sebagai

sampel sesuai dengan kriteria yang dianggap relevan mewakili seluruh kelompok

orang atau populasi tentang informasi yang mereka perlukan.

Tulisan-tulisan dalam media massa pun merupakan cara untuk mengukur

opini publik. Tulisan-tulisan tersebut mengemukakan pendapat tertentu bagi

kepentingan publik untuk memancing timbulnya reaksi publik yang berwujud

tulisan balasan. Tulisan-tulisan balasan dapat diperoleh kecenderungan tentang

opini yang merebak dalam masyarakat.Dalam hal ini, opinion leader sering

digunakan untuk mengeluarkan pendapat melalui media massa dengan maksud

memancing tanggapan atau reaksi publik. Ini diharapkan publik memberikan

tanggapan tentang masalah tertentu yang menyangkut kepentingan umum, baik

secara lisan maupun tertulis.

Hubungan Opini Publik terhadap Citra Organisasi

Opini berhubungan erat dengan citra. Ini disebabkan citra merupakan

bagian atau salah satu bentuk dari opini. Opini masyarakat tentang suatu

organisasi sangat ditentukan bagaimana citra organisasi tersebut di mata

masyarakat. Menurut Kasali (2000), citra adalah kesan atau persepsi yang timbul

karena pemahaman akan suatu fenomena atau kondisi tertentu.

Menurut Nimmo (2006), citra selalu berubah seiring dengan berubahnya

pengalaman. Citra dapat menggantikan opini kekacauan dengan ketertiban sosial.

Page 31: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Pembentukan citra diperoleh berdasarkan pikiran, perasaan, dan subyektivitas.

Citra membantu dalam pemahaman, penilaian, dan pengidentifikasian peristiwa.

Seseorang memperhitungkan pertikaian dan isu melalui interpretasi sehingga

terbentuk citra. Citra dirumuskan berdasarkan gambaran tentang apa yang

dipikirkan dan dirasakannya.

Soemirat (2003) mengatakan, banyak perusahaan yang sangat sensitif

menghadapi publik yang kritis. Hal tersebut menunjukkan perlu adanya

pemberian perhatian yang cukup untuk membangun suatu citra yang

menguntungkan bagi suatu perusahaan dengan tidak hanya melepaskan diri

terhadap terbentuknya suatu kesan publik negatif. Ini disebabkan citra perusahaan

yang mudah rapuh.

Pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan tanggapan atau

perilaku tertentu. Citra yang terbentuk sebagai wujud sesuatu yang disukai dan

tidak disukai publik tentang organisasi. Publik membentuk citra berdasarkan

pengetahuan tentang fakta-fakta peristiwa atau perusahaan tersebut. Citra dapat

didefinisikan sebagai kesan, perasaan, gambaran dari publik terhadap organisasi.

Citra merupakan salah satu aset terpenting bagi suatu organisasi.

Beberapa Kasus Dinamika Opini Publik

Pemberitaan dan tayangan tentang resep obat dalam bentuk puyer akhir-

akhir ini telah menimbulkan berbagai silang pendapat dan tanggapan berbagai

pihak. Hal ini telah menimbulkan kesalahpahaman yang kemudian terbentuk opini

publik maupun pencitraan negatif terhadap profesi dokter secara umum di

Indonesia.

Segala bentuk informasi kesehatan seharusnya disertai pembuktian secara

ilmiah agar tidak menimbulkan polemik, terutama terkait obat puyer dalam

praktik kedokteran di Indonesia. Dalam hal ini, media massa cetak maupun

elektronik berperan dan berkontribusi dalam memberikan informasi dan

pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Informasi dan pendidikan kesehatan

tersebut akan lebih baik, bermanfaat, serta tepat sasaran apabila diperoleh dari

sumber resmi yakni institusi atau organisasi profesi yang berwenang

(Rachmawati, 2009).

Page 32: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Berdasarkan penelitian Erlinda (2002), Perusahaan Umum Jasa Tirta I

Malang pun mampu melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan pemerintah

dalam rangka pengelolaan daerah aliran sungai untuk pengelolaan dan pelayanan

perusahaan yang baik kepada publiknya.

Karyawan sebagai publik internal memiliki opini yang baik atau positif

terhadap public relations Perum Jasa Tirta I Malang. Sebagian besar karyawan

mengetahui dan dapat memahami tugas-tugas public relations. Hal itu disebabkan

adanya kepedulian karyawan terhadap tugas-tugas public relations dan adanya

perhatian karyawan terhadap pelaksanaan serta hasil-hasil yang dicapai public

relations. Petugas public relations Perum Jasa Tirta I Malang memiliki keuletan,

ketelitian, inisiatif dan daya kreatif yang cukup tinggi serta berusaha memperoleh

kepercayaan, saling pengertian dan citra yang baik dari publik.

Penelitian Ruliana (1999) mengungkapkan, publik eksternal juga dapat

memberikan opini terhadap suatu perusahaan. Dalam hal ini, public relations

membentuk citra dengan berusaha mengembangkan ke arah yang lebih baik. Ini

memerlukan keterampilan komunikasi pada public relations. Public relations PT

Telkom dapat mengembalikan citra ketika dihadapi berbagai masalah dengan

mutu pelayanan jasa telekomunikasi. Public relations eksternal sebagai jembatan

antara pelanggan dengan PT Telkom melakukan komunikasi dua arah yang

bersifat informatif, edukatif, dan persuasif. Dengan demikian, adanya signifikan

antara kredibilitas komunikator, daya tarik pesan, imbauan pesan, media

komunikasi yang dilakukan, dan teknik komunikasi dengan sikap dan opini

pelanggan dalam mutu pelayanan jasa telekomunikasi.

Public relations yang bertindak sebagai komunikator dalam

menyampaikan berbagai informasi atau pesan tentang berbagai kebijakan

perusahaan ternyata menunjukkan kredibilitas yang tinggi sehingga mampu

mengubah sikap dan opini pelanggan dalam mutu pelayanan jasa telekomunikasi.

Semakin tinggi kredibilitas komunikator, maka semakin positif sikap dan opini

pelanggan dalam mutu pelayanan jasa telekomunikasi. Daya tarik pesan pun

menentukan mutu pelayanan jasa telekomunikasi. Semakin efektif imbauan pesan,

maka semakin positif sikap dan opini pelanggan dalam mutu pelayanan jasa

telekomunikasi. Public relations PT Telkom mengemas pesan yang efektif

Page 33: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

melalui surat kabar, radio, televisi, dan kontak personal. Semakin efektif media

komunikasi, maka semakin positif sikap dan opini pelanggan dalam mutu

pelayanan jasa telekomunikasi. Teknik komunikasi public relations PT Telkom

ternyata sangat kuat atau signifikan terhadap sikap dan opini pelanggan dalam

mutu pelayanan jasa telekomunikasi. Public relations PT Telkom mampu

melakukan pendekatan ataupun penjelasan kepada para pelanggan dalam

mengatasi berbagai sikap dan opini pelanggan yang merasa tidak puas atas

pelayanan yang diberikan PT Telkom sehingga terjalin saling pengertian di antara

mereka. Semakin efektif teknik komunikasi, maka semakin positif sikap dan opini

pelanggan dalam mutu pelayanan jasa telekomunikasi.

Penelitian Hasani (2004) menyatakan, keterlibatan opinion leader dalam

penyelesaian konflik pun berpengaruh terhadap konstruksi bangunan sosial yang

ada dan memberikan makna yang lebih mendalam. Proses penyelesaian konflik

yang terjadi pada tahun 2002 dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) dan

masyarakat Maluku Utara dengan memerlukan keterlibatan opinion leader.

Efektivitas penyelesaian konflik akan lebih cepat dan terpola dengan baik. Sikap

dan perilaku opinion leader merupakan salah satu komponen yang menentukan

dan memberikan kontribusi terhadap penyelesaian konflik sehingga menghasilkan

tingkat efektivitas komunikasi di dalam penyelesaian konflik. Opinion leader

sangat berperan dalam upaya penyelesaian konflik tersebut.

Masyarakat sangat membutuhkan mobilitas opinion leader sebagai sumber

informasi. Selain itu, radio dan surat kabar pun menjadi sumber informasi yang

aktual dan menyentuh langsung pada masyarakat dibandingkan dengan televisi

yang tidak dapat ditonton selama konflik berlangsung. Ini membuktikan adanya

intensitas komunikasi yang berhubungan dengan efektivitas komunikasi opinion

leader dalam penyelesaian konflik masyarakat di Maluku Utara.

Pencemaran Abu Batubara sebagai Opini Publik

Isu Pencemaran Abu Batubara di PLTU Suralaya

Akbar (2004) mengungkapkan, teguran melalui Surat Keputusan (SK)

Walikota No. 5/2003 tentang Pembuangan Limbah Industri, SK No. 6/2002

tentang Pembuangan Air Limbah, dan SK Walikota No. 18/2002 yang mengatur

Page 34: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

tentang Pembuangan Limbah Cair merupakan pendukung opini publik tentang isu

pencemaran abu batubara di PLTU Suralaya. Umumnya masyarakat pun sudah

merasakan bahwa penggunaan batubara sebagai bahan bakar menimbulkan polusi.

Polusi tersebut dapat menimbulkan hujan asam yang dapat merusak hutan dan

lahan pertanian, efek rumah kaca yang dapat menyebabkan kenaikan suhu global

di permukaan bumi dengan segala efek sampingannya, serta gangguan kesehatan.

Kepala Humas PLTU Suralaya, Endang Hidayat, belum mengetahui

adanya teguran mengenai perizinan limbah. Ini disebabkan pengelolaan limbah

PLTU Suralaya dikelola oleh pihak ketiga. Segala hal yang berkaitan dengan

pengelolaan limbah, termasuk dampak-dampak yang ditimbulkan akibat

pengelolaan limbah, itu menjadi tanggung jawab pihak pengelola. Ini

membuktikan Humas PLTU Suralaya belum menjalankan fungsinya secara

efektif. Kredibilitas Humas PLTU Suralaya belum cukup dalam pengetahuan

mengenai informasi tentang perusahaan tersbut.

Isu Pencemaran Abu Batubara di PLTU Tanjung Jati B Jepara

Saptono (2006) mengungkapkan, isu yang diusung dalam demonstrasi

disebabkan masyarakat sekitar merasa sangat terganggu oleh debu batubara yang

tertiup angin dari arah barat. PLTU Tanjung Jati B merasa sudah melaksanakan

kewajiban dengan menerapkan uji udara ambien. Balai Riset Standar Industri dan

Perdagangan Pemprov Jawa Tengah pun secara berkala sudah dilaksanakan uji

atas kemungkinan dampak lingkungan yang muncul dari PLTU Tanjung Jati B.

Pada penerapan uji lingkugan paling akhir, dampak lingkungan dari proyek

tersebut masih di bawah batas ambang. Namun masyarakat sekitar terkena

gangguan kesehatan.

Masyarakat sekitar juga merasa sangat terganggu dengan suara bising yang

muncul dari boiler. Aksi demo dilakukan oleh masyarakat Dukuh Sekuping secara

terus-menerus selama hampir enam bulan pada tahun 2006 dan masyarakat Ngelo

menggulirkan aksi pada September 2006 dengan memblokade jalan pintu masuk

ke proyek merupakan tuntutan adanya kompensasi, termasuk akses untuk bisa

mendapatkan pekerjaan di lingkungan proyek.

Page 35: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Isu Pencemaran Abu Batubara di PLTU Cilacap

PLTU Cilacap mulai beroperasi pada tahun 2006 yang langsung memasok

jaringan listrik Jawa hingga Bali. Masyarakat Desa Karangkandri telah mengalami

pencemaran udara sejak pertengahan 2006 akibat adanya PLTU yang

menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Kualitas kesehatan masyarakat

menurun dengan infeksi saluran pernafasan akut dan kehilangan mata pencaharian

dengan sawah yang tidak bisa ditanami serta menurunnya hasil tangkapan ikan.

Ketegangan akhirnya mereda meskipun public relations PLTU tidak

bersedia memberikan penjelasan. Public relations PLTU Cilacap dinilai belum

menjalankan fungsi manajemen sebagai jembatan komunikasi antara perusahaan

dengan masyarakat. Ketua KAM Sugriyanto menyatakan, akan terus menuntut

PLTU Cilacap agar bersedia memberi kompensasi dan ganti rugi kepada warga

atas dampak negatif yang ditimbulkannya (Greenpeace, 2009).

Isu Pencemaran Abu Batubara di PLTU I Jateng

Warga Desa Leran, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah,

mengelukan debu batubara Pembangkit Listrik Tenaga Uap I Jawa Tengah yang

beterbangan hingga ke pemukiman. Warga tidak ingin debu batubara

mengakibatkan penyakit pernafasan dan mata.

Warga menuntut ganti rugi dari PT PLN (Persero) sebagai penanggung

jawab proyek, menuntut PT PLN (Persero) mengkaji ulang analisis dampak

lingkungan (Amdal), dan menilainya tidak mampu menangani masalah. Namun

PT PLN (Persero) tidak memberikan uang kepada setiap keluarga. Bantuan

diberikan dalam bentuk pengobatan gratis dan penanaman pohon (Hen, 2010).

Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Opini publik merupakan kumpulan pendapat individu dan mempengaruhi

suatu kelompok orang-orang atau masyarakat. Opini publik bersumber dari opini

pribadi yang melibatkan proses personal, sosial, dan politik saling mempengaruhi

(Soemirat, 2003).

Opini publik dapat dibentuk oleh suratkabar, public relations, opinion

leader, dan pengalaman. Suratkabar dapat menanggapi dan menyikapi berbagai

masalah dan kondisi lingkungan dengan menjalankan fungsi interpretasi.

Page 36: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Pembentukan opini publik dapat diperoleh berdasarkan informasi yang diterima

publik melalui media massa yang menyampaikan berbagai pesan umum dan

aktual (Sunarjo, 1997).

Menurut Hartono yang dikutip oleh Arifin (2008), public relations pun

menjalankan fungsi manajemen dengan melakukan penelitian terhadap pendapat,

keinginan dan sikap publik, usaha-usaha penerangan dan hubungan-hubungan

untuk mencapai saling pengertian, kepercayaan, dukungan, dan integrasi dengan

publik. Public relations dapat menyampaikan informasi melalui external’s house

journal yang merupakan penerbitan kalangan sendiri untuk masyarakat luas

(Rumanti, 2002).

Opinion leader juga berperan dan berpengaruh dalam membentuk opini

publik (Arifin, 2008). Proses pembentukan opini publik berasal dari pengalaman

individu. Individu merupakan bagian dari masyarakat sehingga keberadaannya

memiliki keterlibatan dalam pembentukan opini publik (Olii, 2008). Opini publik

dapat dibentuk oleh faktor-faktor tersebut.

Kerangka berpikir Gambar 1 dengan peubah bebas adalah faktor-faktor

pembentuk opini publik (X) yaitu suratkabar (X1.), public relations (X2), opinion

leader (X3), dan pengalaman (X4). Faktor suratkabar, public relations, dan

opinion leader meliputi fungsi, pesan, dan frekuensi. Sedangkan pengalaman

meliputi keterlibatan masyarakat dan fungsi PLTU Suralaya. Peubah terikat

adalah opini publik (Y) yaitu opini publik tentang dampak PLTU Suralaya (Y1)

(Gambar 1). Berikut hubungan antar variabel:

Page 37: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Opini Publik tentang PLTU Suralaya

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, disusun hipotesis:

ada hubungan positif antara suratkabar, public relations, opinion leader, dan

pengalaman dengan opini publik tentang PLTU Suralaya.

Y1 Opini tentang Dampak PLTU

Suralaya

X2 Public Relations

X2.1 Fungsi Public Relations

X2.2 Pesan Public Relations

X2.3 Frekuensi

X1 Suratkabar

X1.1 Fungsi Media Massa

X1.2 Pesan Media Massa

X1.3 Frekuensi

X3 Opinion Leader

X3.1 Fungsi Opinion Leader

X3.2 Pesan Opinion Leader

X3.3 Frekuensi

X4 Pengalaman

X4.1 Keterlibatan masyarakat

X4.2 Fungsi PLTU Suralaya

Page 38: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

BAHAN DAN METODE

Desain Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan di wilayah sekitar PLTU Suralaya pada

Januari sampai Maret 2010 dirancang sebagai metodologi deskriptif korelasional.

Metodologi deskriptif bertujuan: (1) Menggambarkan jumlah dan persentase

responden tentang opini publik berdasarkan desa, jenis pekerjaan, dan jenis

kelamin, (2) Menggambarkan jumlah dan persentase responden menurut perilaku

membaca suratkabar, (3) Menggambarkan jumlah dan persentase responden

terhadap perilaku berkomunikasi, frekuensi berkomunikasi, dan informasi tentang

PLTU Suralaya dari public relations terhadap opini publik, (4) Menggambarkan

jumlah dan persentase responden terhadap perilaku berkomunikasi, frekuensi

berkomunikasi, dan informasi tantang PLTU Suralaya dari opinion leader

terhadap opini publik. Sementara metodologi korelasional bertujuan: (1)

Mengetahui hubungan antara suratkabar dengan opini publik, (2) Mengetahui

hubungan antara public relations dengan opini publik, dan (3) Mengetahui

hubungan antara opinion leader dengan opini publik.

Peubah bebas yang digunakan adalah faktor-faktor pembentuk opini

publik dengan variabel suratkabar, public relations, opinion leader, dan

pengalaman. Peubah terikat adalah opini publik dengan variabel opini publik

tentang dampak PLTU Suralaya.

Lokasi dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di wilayah PLTU Suralaya, Cilegon, Banten.

Wilayah PLTU Suralaya tersebar tiga desa yaitu Desa Suralaya, Desa Lebak gede

dan Desa Salira Indah. Tiga desa penelitian ini sesuai dengan tata ruang Kota

Cilegon yang berada pada daerah industri di mana hanya PLTU Suralaya yang

menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Penelitian ini dilaksanakan pada

Januari sampai Maret 2010.

Page 39: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah masyarakat sekitar PLTU Suralaya..

Pengambilan sampel dilakukan cluster random sampling dari masyarakat yang

tinggal di Desa Suralaya, Salira Indah dan Lebakgede dengan jumlah penduduk

yang berbeda pada masing-masing desa tersebut. Masyarakat dari tiga desa

penelitian memiliki peluang yang sama berdasarkan mata pencaharian sebagai

pegawai, petani, pedagang, dan nelayan. (Eriyanto, 2007).

Jumlah sampel pada pengambilan data kuantitatif sebanyak 343 orang

yang diambil 10 persen (0,1) dari 3430 (Rakhmat, 2004). Berikut pengambilan

sampel dari tiga desa di sekitar PLTU Suralaya (Tabel 1).

Tabel 1. Jumlah Populasi dan Sampel Berdasarkan Mata Pencaharian dari

Tiga Desa Penelitian Tahun 2010

Mata

Pencaharian

Populasi

Desa Suralaya

Sampel

(10%)

Populasi

Desa Lebakgede

Sampel

(10%)

Populasi

Desa Salira

Sampel

(10%)

Pegawai 697 69.7 550 55 15 1.5 Petani 203 20.3 488 48.8 350 35 Pedagang 186 18.6 546 54.6 154 15.4

Nelayan 50 5 170 17 21 2.1 Total 113.6 175.4 54

N (sampel) = 113.6 + 175.4 + 54 = 343

Validitas dan Reliabilitas Instrumentasi

Validitas

Menurut Singarimbun dan Effendy (2006), validitas menunjukkan sejauh

mana alat ukur tersebut mengukur apa yang ingin diukur. Penelitian ini

menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data penelitian yang disusun dengan

mengukur apa yang ingin diukurnya.

Daftar pertanyaan agar kuesioner mempunyai validitas tinggi disusun

dengan cara berikut: (1) Mempertimbangkan teori-teori dan kenyataan yang telah

diungkapkan pada berbagai pustaka, (2) Menyesuaikan isi pertanyaan dengan

kondisi masyarakat di Desa Suralaya, Desa Salira, dan Desa Lebakgede, dan (3)

Memperhatikan masukan para pakar.

Page 40: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Butir-butir pertanyaan yang tersusun dalam kuesioner dianalisis dengan

menggunakan korelasi pearson dengan rumus yang digunakan sebagai berikut:

rb = { }{ }2222

)()(

))((

YYNXXN

YXXYN

Σ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−∑

Di mana:

rb = korelasi

X= skor item

Y = skor total dikurangi skor item

N = ukuran sampel (Singarimbun dan Effendi, 2006)

Pengujian validitas menggunakan korelasi pearson pada SPSS. 10.0.1.

Hasil uji validitas terhadap kuesioner menunjukkan bahwa semua butir pada

kuesioner dinyatakan valid.

Reliabilitas

Relibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan

konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Penelitian

ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Rumusan koefesien reliabilitas untuk

instrumen penelitian yang berupa skor berskala ordinal digunakan persamaan

Koefisien-a (Cronbach,1951) dalam Singarimbun dan Effendi (2006). Koefisien

Alpha Cronbach dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

= ∑2

2

11

x

j

S

S

k

Di mana : α = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach

k = Banyaknya belahan tes

=2jS Varians belahan

=2xS Varians skor testz

Nilai r yang diperoleh dibandingkan dengan nilai koefisien r dari tabel

korelasi. Reliabel bila r > rtabel, sedangkan bila r < rtabel maka perlu ada perbaikan

atau dilakukan uji ulang terhadap pertanyaan tersebut.

Hasil uji reliabilitas diperoleh bahwa semua butir soal dan antar variabel

kuesioner memiliki nilai rhitung > rtabel. Hasil pengujian reliabilitas instrumen yang

Page 41: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

digunakan untuk penelitian ini menunjukkan alpha (koefisien reliabilitas) adalah

0. 6124. Hal ini berarti instrumen tersebut andal (reliabel) sebagai instrumen

penelitian untuk n = 20 (Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumentasi dapat

dilihat pada Lampiran 1).

Definisi Operasional

Definisi operasional dan indikator-indikator peubah bebas dan peubah

terikat diuraikan sebagai berikut:

3.5.1 Peubah Bebas

Peubah bebas yang digunakan penelitian ini adalah faktor-faktor

pembentuk opini publik.

X1. Suratkabar, adalah faktor pembentuk yang dapat memiliki hubungan dengan

opini publik tentang PLTU Suralaya terhadap dampak positif dan dampak negatif.

Dampak positif dari PLTU Suralaya yaitu ekonomi menjadi lebih sejahtera dan

suasana lingkungan menjadi lebih ramai. Dampak negatif dari PLTU Suralaya

antara lain PLTU Suralaya menimbulkan kebisingan dari suara mesin, abu

batubara mengganggu kesehatan, abu batubara meracuni ikan di laut, abu batubara

merusak pertanian, dan abu batubara mengotori bahan dagangan.

X1.1 Fungsi suratkabar, adalah adalah informasi mengenai PLTU Suralaya yang

diberikan oleh suratkabar kepada responden sehingga dapat membentuk opini

publik dengan menggunakan skala ordinal berupa kategori rendah (tidak setuju),

cukup (kurang setuju), tinggi (setuju), dan sangat tinggi (sangat setuju).

Pertanyaan tentang fungsi suratkabar terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan

nomor 4.

X1.2 Pesan suratkabar, adalah kesesuaian isi informasi yang disampaikan

suratkabar kepada responden sehingga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan

responden dengan menggunakan skala ordinal berupa kategori rendah (tidak

setuju/tidak puas), cukup (kurang setuju/kurang puas), tinggi (setuju/puas), dan

sangat tinggi (sangat setuju/sangat puas). Pertanyaan tentang pesan suratkabar

terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan nomor 5 dan 6.

X1.3 Frekuensi, adalah jumlah atau tingkat keseringan responden membaca

suratkabar dengan menggunakan skala ordinal berupa kategori rendah (satu

sampai dua kali), cukup (dua sampai empat kali), tinggi (empat sampai enam

Page 42: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

kali), dan sangat tinggi (lebih dari enam kali). Pertanyaan tentang frekuensi

suratkabar terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan nomor 2.

X2. Public relations, adalah seseorang yang dijadikan sebagai sumber informasi di

PLTU Suralaya yang merupakan faktor pembentuk sehingga dapat memiliki

hubungan dengan opini publik tentang PLTU Suralaya terhadap dampak positif

dan dampak negatif. Dampak positif dari PLTU Suralaya yaitu ekonomi menjadi

lebih sejahtera dan suasana lingkungan menjadi lebih ramai. Dampak negatif dari

PLTU Suralaya antara lain PLTU Suralaya menimbulkan kebisingan dari suara

mesin, abu batubara mengganggu kesehatan, abu batubara meracuni ikan di laut,

abu batubara merusak pertanian, dan abu batubara mengotori bahan dagangan.

X2.1 Fungsi public relations, adalah informasi mengenai PLTU Suralaya yang

diberikan oleh public relations kepada responden sehingga dapat membentuk

opini publik dengan menggunakan skala ordinal berupa kategori rendah (tidak

setuju), cukup (kurang setuju), tinggi (setuju), dan sangat tinggi (sangat setuju).

Pertanyaan tentang fungsi public relations terdapat pada kuesioner dengan

pertanyaan nomor 11.

X2.2 Pesan public relations, adalah kesesuaian isi informasi yang disampaikan

public relations kepada responden sehingga dapat mempengaruhi tingkat

kepuasan responden dengan menggunakan skala ordinal berupa rendah (tidak

setuju/tidak puas), cukup (kurang setuju/kurang puas), tinggi (setuju/puas), dan

sangat tinggi (sangat setuju/sangat puas). Pertanyaan tentang pesan public

relations terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan nomor 12 dan 13.

X2.3 Frekuensi, adalah jumlah atau tingkat keseringan responden berkomunikasi

dengan public relations dengan menggunakan pertanyaan terbuka. Pertanyaan

tentang frekuensi public relations terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan

nomor 8 dan 9.

X3. Opinion leader, adalah pemuka pendapat yang terdiri dari tokoh agama dan

tokoh masyarakat yang merupakan faktor pembentuk sehingga dapat memiliki

hubungan dengan opini publik tentang PLTU Suralaya terhadap dampak positif

dan dampak negatif. Dampak positif dari PLTU Suralaya yaitu ekonomi menjadi

Page 43: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

lebih sejahtera dan suasana lingkungan menjadi lebih ramai. Dampak negatif dari

PLTU Suralaya antara lain PLTU Suralaya menimbulkan kebisingan dari suara

mesin, abu batubara mengganggu kesehatan, abu batubara meracuni ikan di laut,

abu batubara merusak pertanian, dan abu batubara mengotori bahan dagangan.

X3.1 Fungsi opinion leader, adalah informasi mengenai PLTU Suralaya yang

diberikan oleh opinion leader kepada responden sehingga dapat membentuk opini

publik dengan menggunakan skala ordinal berupa kategori rendah (tidak setuju),

cukup (kurang setuju), tinggi (setuju), dan sangat tinggi (sangat setuju).

Pertanyaan tentang fungsi opinion leader terdapat pada kuesioner dengan

pertanyaan nomor 25.

X3.2 Pesan opinion leader, adalah kesesuaian isi informasi yang disampaikan

opinion leader kepada responden sehingga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan

responden dengan menggunakan skala ordinal berupa kategori rendah (tidak

setuju/tidak puas), cukup (kurang setuju/kurang puas), tinggi (setuju/puas), dan

sangat tinggi (sangat setuju/sangat puas). Pertanyaan tentang pesan opinion leader

terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan nomor 19 dan 20 untuk tokoh agama

serta pertanyaan nomor 26 dan 27 untuk tokoh masyarakat.

X3.2 Frekuensi, adalah jumlah atau tingkat keseringan responden berkomunikasi

dengan opinion leader dengan menggunakan pertanyaan terbuka. Pertanyaan

tentang frekuensi opinion leader terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan

nomor 15 untuk tokoh agama dan pertanyaan nomor 22 untuk tokoh masyarakat.

X4. Pengalaman, adalah hal-hal yang pernah dialami oleh responden tentang

PLTU Suralaya berdasarkan pengetahuan, dan keterampilan yang merupakan

faktor pembentuk sehingga dapat memiliki hubungan dengan opini publik tentang

PLTU Suralaya terhadap dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari

PLTU Suralaya yaitu ekonomi menjadi lebih sejahtera dan suasana lingkungan

menjadi lebih ramai. Dampak negatif dari PLTU Suralaya antara lain PLTU

Suralaya menimbulkan kebisingan dari suara mesin, abu batubara mengganggu

kesehatan, abu batubara meracuni ikan di laut, abu batubara merusak pertanian,

dan abu batubara mengotori bahan dagangan.

Page 44: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

X4.1 Keterlibatan masyarakat, adalah keterlibatan responden terkena abu

batubara dengan menggunakan skala ordinal berupa kategori rendah (tidak

setuju), cukup (kurang setuju), tinggi (setuju), dan sangat tinggi (sangat setuju).

Pertanyaan tentang keterlibatan masyarakat terdapat pada kuesioner dengan

pertanyaan nomor 4.

X4.2 Fungsi PLTU Suralaya, adalah Pelayanan PLTU Suralaya kepada responden

melalui program community development pada masalah abu batubara dengan

menggunakan skala ordinal berupa kategori rendah (tidak senang/tidak pengaruh),

cukup (kurang setuju/kurang pengaruh), tinggi (setuju/pengaruh), dan sangat

tinggi (sangat setuju/sangat pengaruh).

3.5.2 Peubah Terikat

Peubah terikat yang digunakan penelitian ini adalah opini publik.

Y1 Dampak PLTU Suralaya, adalah opini responden tentang dampak positif

maupun negatif dari PLTU Suralaya dengan menggunakan skala ordinal berupa

rendah (tidak setuju), cukup (kurang setuju), tinggi (setuju), dan sangat tinggi

(sangat setuju).

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa data primer

dan data sekunder.

a) Data primer diperoleh melalui:

(1) Observasi

Peneliti melakukan observasi secara langsung terhadap kondisi PLTU

Suralaya serta desa penelitian yang berhubungan dengan masalah abu batubara.

Peneliti berinteraksi dalam situasi sosial untuk memahami masalah yang terjadi

secara cermat. Peneliti secara langsung melihat atau mengamati apa yang terjadi

di sekitar PLTU Suralaya, antara lain usaha konveksi, usaha pengembangan

wisata pantai, pembuatan batako, tumpukkan abu batubara, dan sebagainya.

(2) Kuesioner

Kuesioner disebarkan secara langsung kepada responden sebagai

masyarakat yang tinggal di tiga desa penelitian menggunakan sampel acak klaster.

Page 45: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Kuesioner disusun berdasarkan data variabel faktor-faktor pembentuk

opini publik dengan opini publik tentang PLTU Suralaya. Penyusunan pertanyaan

dalam kuesioner dilakukan dengan menggunakan pertanyaan tertutup dan terbuka.

Pertanyaan tertutup ditujukkan untuk fungsi dan pesan suratkabar, public

relations, opinion leader, pengalaman serta frekuensi suratkabar. Pertanyaan

terbuka ditujukkan untuk frekuensi public relations dan opinion leader.

Pertanyaan disusun berdasarkan hasil observasi di lapangan. Hal ini

dimaksudkan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan penelitian.

(3) Wawancara

Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dengan subjek yang terlibat

dalam interaksi sosial yang dianggap memiliki pengetahuan, mendalami situasi,

dan mengetahui informasi secara jelas untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan

dengan isu abu batubara. Wawancara dilakukan secara formal maupun informal,

terjadwal dan tidak terjadwal, serta di tempat resmi dan di tempat tidak resmi

(umum) selama masih membutuhkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian.

Wawancara dilakukan secara individu dengan individu maupun individu

dengan kelompok. Wawancara individu dengan individu yaitu peneliti melakukan

wawancara dengan masyarakat, public relations, dan opinion leader. Wawancara

ini bertujuan untuk mengetahui peristiwa yang sedang terjadi di lingkungan PLTU

Suralaya dari berbagai sudut pandang.

Peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Endang Hidayat sebagai

seorang public relations PLTU Suralaya. Peneliti juga melakukan wawancara

dengan beberapa opinion leader di antaranya Bapak Usman, Bapak Wahli, dan

Bapak Oman (Contoh gambar dapat dilihat pada lampiran 4). Beberapa

masyarakat juga diwawancarai oleh peneliti di antaranya Bapak Fahri, Bapak Udi,

Bapak Apit, Bapak Jarot, dan Ibu Tuti.

Wawancara individu dengan kelompok, wawancara dilakukan secara FGD

(Focus Group Discussion) berdasarkan kelompok mata pencaharian yaitu

pegawai, petani, pedagang, dan nelayan. Wawancara ini dilakukan untuk

mengetahui informasi lebih dalam tentang PLTU Suralaya, khususnya abu

batubara, dari masing-masing kelompok.

Page 46: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

(4) Focus Group Discussion (FGD)

FGD sebagai salah satu metode untuk memberikan interpretasi dari data

kuesioner. Peneliti ingin memperoleh informasi yang akurat mengenai opini

publik tentang PLTU Suralaya.

Menurut Litosseliti (2003), FGD disusun untuk menggali topik yang

spesifik dari pandangan dan pengalaman individu melalui interaksi kelompok.

Peneliti melakukan FGD dengan masyarakat yang bekerja sebagai pegawai,

pedagang, petani, dan nelayan yang ditekankan pada interaksi serta perilaku yang

muncul ketika disuguhkan isu mengenai PLTU Suralaya berdasarkan kepentingan

penelitian.

Teknik ini mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil

diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan

untuk menghindari pemaknaan yang salah dari peneliti terhadap fokus masalah

yang sedang diteliti.

Analisis data FGD merupakan proses analisis yang dapat digambarkan

sebagai kontinum yang diawali dengan tahap-tahap berikut:

Raw data adalah satu sisi kontinum berupa penyajian dari data mentah,

yaitu pernyataan-pernyatan yang tepat dan teliti dari peserta FGD ketika

menjawab topik yang diangkat dalam diskusi.

Descriptive Statament adalah pernyataan-pernyataan deskriptif ringkasan

dari dari pernyataan responden. Dalam hal ini, peneliti membuat deskriptif singkat

dari data mentah tersebut. Jika penyajian data mentah berisi semua jawaban, maka

deskriptif ini merupakan penyederhanaan dengan hanya memberikan bagian-

bagian penting yang menonjol. Bagian-bagian ini harus berdasarkan tujuan

penelitian.

Interpretasi adalah proses deskriptif dengan menjelaskan arti dari data.

Interpretasi hanya bertujuan memberikan penjelasan. Kegiatan FGD dihadiri

empat orang peserta dari tiga desa penelitian. Peserta FGD terdiri dari kelompok

petani, nelayan, pedagang, dan pegawai. Peneliti menyampaikan presentasi

tentang PLTU Suralaya. Peserta FGD diambil pada tiga desa penelitian. Peserta

Raw Data Interpretation Descriptive

Statement

Page 47: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

duduk melingkar selama berlangsungnya diskusi (Contoh gambar dapat dilihat

pada Lampiran 5).

Diskusi ini dilengkapi form pertanyaan yang bertujuan untuk memberikan

gambaran tentang apa yang akan dibicarakan dalam FGD. Peneliti mengawali

FGD dengan memberikan gambaran tentang PLTU Suralaya secara umum.

Kemudian peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkembang hingga

terjadinya diskusi dengan kelompok masyarakat. Setelah itu, peneliti mengakhiri

FGD dengan penutup dari hasil diskusi.

(5) Triangulasi

Menurut Iskandar (2008), peneliti melakukan triangulasi dengan

pengecekan ulang terhadap sumber-sumber data dengan cara:

a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.

Peneliti tidak cukup memperoleh data dari pengamatan sebagai data

penelitian. Oleh karena itu, peneliti melakukan wawancara dengan

narasumber yang kredibel sesuai dengan kebutuhan informasi. Maka peneliti

dapat membandingkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan

hasil wawancara.

b) Membandingkan apa yang dikatakan oleh seseorang di depan umum dengan

apa yang dikatakan secara pribadi.

Peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Endang Hidayat sebagai

seorang public relations PLTU Suralaya dan bapak Erick Rebiin sebagai

koordinator Forum Peduli Suralaya yang merupakan sumber intern dan

ekstern. Peneliti mendapatkan informasi yang kontras tentang PLTU

Suralaya, termasuk abu batubara yang digunakan sebagai bahan bakar.

c) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan orang lain.

Data penelitian diperoleh dari berbagai sudut pandang orang yang berbeda.

Maka peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat yang bekerja

sebagai pegawai, nelayan, pedagang, dan petani untuk mendapatkan

informasi. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat dari mereka

sesuai dengan pengalaman.

d) Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.

Page 48: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Peneliti juga tidak hanya memperoleh data dari hasil penelitian. Oleh karena

itu, peneliti membutuhkan dokumen. Hasil wawancara dan isi dokumen

dibandingkan oleh peneliti untuk kesesuaian informasi.

(6) Investigasi

Peneliti memeriksa kesamaan dokumentasi dan hasil penelitian selama

proses penelitian berlangsung. Informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai

referensi sebelumnya ditindaklanjuti dengan penelusuran secara langsung pada

keadaan di lapangan.

Investigasi dapat dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan

pengamatan selama penelitian sehingga peneliti dapat mengetahui kejelasan

informasi yang dibutuhkan. Peneliti ingin mengetahui bagaimana opini publik

tentang PLTU Suralaya secara umum, bagaimana kebenaran tentang isu gangguan

pernafasan akibat PLTU Suralaya, dan bagaimana keinginan masyarakat sekitar

terhadap PLTU Suralaya.

b) Data sekunder diperoleh melalui:

(1) Studi dokumentasi PLTU Suralaya

Studi dokumentasi dalam penelitian ini berupa dokumentasi pribadi,

dokumentasi resmi kelembagaan (organisasi), referensi-referensi (literatur laporan

dan tulisan) yang memiliki relevansi dengan penelitian.

(2) Studi Dokumentasi Data Monografi Desa

Studi dokumentasi yang merupakan analisis dokumen berupa penelaahnya

terhadap dokumentasi data-data monografi Desa Suralaya, Desa Salira Indah, dan

Desa Lebakgede yang diperlukan dalam penelitian ini.

Analisis Data

(1) Pengolahan Data Kuesioner

Data primer yang telah dikumpulkan melalui kuesioner diolah dan

dianalisis dengan kuantitatif. Tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui

distribusi jumlah dan persentase responden menurut jenis kelamin, pekerjaan,

terpaan suratkabar, terpaan public relations, dan terpaan opinion leader di tiga

desa penelitian tahun 2010. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

Page 49: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

n = f/k x 100

Keterangan:

n = Jumlah populasi

f = Frekuensi

k = Kategori

100 = Persentase (%) (Mukhtar & Widodo, 2000)

Opini publik berdasarkan desa, jenis pekerjaan, dan jenis kelamin

dianalisis dengan menggunakan chi kuadrat (chi square). Analisis penelitian ini

menggunakan SPSS 10.

.Hubungan suratkabar, public relations, opinion leader, dan pengalaman

dengan opini publik dianalisis menggunakan korelasi gamma untuk menjelaskan

antarvariabel dengan rumus sebagai berikut:

∂ = DC

DC

+−

Keterangan: ∂ = korelasi/asosiasi gamma

C = Concordant

D = Discordant

(2) Display Data atau Penyajian Data

Penyajian data yang digunakan berbentuk teks naratif. Peneliti

menganalisis dan menyusun secara sistematis dari data kuesioner sehingga data

yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah yang diteliti. Dengan

demikian, gambaran hasil penelitian dapat dipahami secara jelas.

(3) Kesimpulan

Peneliti mengambil kesimpulan hasil penelitian setelah menganalisis dari

display data. Kesimpulan diuraikan berdasarkan rumusan masalah yang

disesuaikan dengan tujuan penelitian.

Page 50: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum PLTU Suralaya

Cadangan BBM di Indonesia semakin berkurang. Program Konversi

minyak tanah ke gas di masyarakat secara luas sudah berjalan. Namun tampaknya

pemanfaatan batubara untuk sektor industri belum terasa optimal. Sebagian besar

industri masih menggunakan BBM sebagai bahan bakar. Konversi batubara ini

merupakan cara yang paling murah bagi industri.

Harga BBM naik secara drastis pada tahun 2005. Sejak saat itu batubara

mulai menjadi bahan bakar penting untuk industri. Batubara merupakan bahan

bakar pengganti yang sangat relevan digunakan saat ini. Penghematan biaya bahan

bakar dengan menggunakan pembakar siklon ini bisa mencapai 60 persen.

(Soemarjono & Setiawan, 2011)

Salah satunya PLTU Suralaya yang merupakan industri dengan

menggunakan bahan bakar abu batubara. Pembangunan PLTU Suralya ini dalam

rangka memenuhi peningkatan kebutuhan tenaga listrik, khususnya di Pulau Jawa,

sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan

sumber energi primer untuk pembangkit tenaga listrik.

PLTU Suralaya dibangun dengan menggunakan batubara sebagai bahan

bakar utama yang merupakan sumber energi primer. Pengalihan kepada batubara

merupakan salah satu yang ditempuh pemerintah mencari sumber energi

pengganti.

PLTU Suralaya adalah unit bisnis terbesar dari PT Indonesia Power

sebagai anak Perusahaan Listrik Negara (PLN). PLTU Suralaya dibangun oleh

PLN Proyek Induk Pembangkit Therma Jawa Barat dan Jakarta Raya dengan

konsultan asing dari Montreal Engeneering Company (Monenco) Canada untuk

Unit satu sampai dengan empat. Unit lima sampai dengan tujuh dari Black &

Veatch International (BVI) Amerika Serikat. Dalam melaksanakan pembangunan,

proyek PLTU Suralaya dibantu oleh beberapa kontraktor lokal dan kontraktor

asing.

PLTU Suralaya memiliki visi yaitu menjadi perusahaan publik dengan

kinerja kelas dunia dan bersahabat dengan lingkungan. Dalam mewujudkan visi

Page 51: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

tersebut PLTU Suralaya menetapkan misi dengan melakukan usaha bidang

ketenagalistrikan dan mengembangkan usaha lainnya yang berkaitan berdasarkan

kaidah industri dan niaga yang sehat guna menjamin keberadaan dan

pengembangan perusahaan dalam jangka panjang.

Unit Bisnis Pembangkitan Suralaya dibangun di atas areal seluas 239

hektar yang terdiri dari Gedung Sentral seluas 73 hektar, Ash valley delapan

hektar, komplek perumahan 30 hektar dan sisanya merupakan daerah perbukitan

serta hutan yang berfungsi sebagai paru-paru bagi lingkungan sekitarnya. PLTU

Suralaya mengelola tujuh unit PLTU yang menggunakan batubara sebagai bahan

bakar utamanya. Total kapasitas terpasang 3.400 Megawatt.

PLTU Suralaya berada di Pantai Laut Jawa Propinsi Banten, Desa

Suralaya, Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon. Sesuai

dengan tata ruang Kota Cilegon, tiga desa yang berada di sekitar PLTU Suralaya

antara lain Desa Suralaya, Desa Salira Indah, dan Desa Lebak Gede (Gambar 3).

Gambar 3. Lokasi PLTU Suralaya pada Tiga Desa

Ket: PLTU Suralaya berada di antara Desa Salira, Desa Suralaya, dan Desa Lebakgede

Page 52: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

PLTU Suralaya dapat ditempuh sejauh 120 kilometer ke arah barat dari

Jakarta menuju Pelabuhan Ferry Merak, dan tujuh kilometer ke arah utara dari

Pelabuhan Merak tersebut. Luas area PLTU Suralaya adalah lebih kurang 254

Hektar. Ada empat lokasi alternatif yang dipilih sebelumnya untuk lokasi PLTU

dengan bahan bakar utamanya batubara yaitu Cigading, Anyer; Suralaya, Merak;

Gorenjang, Balaraja; dan Tanjung Pasir, Tangerang.

Berdasarkan hasil studi kelayakan, Suralaya dipilih sebagai lokasi yang

paling baik karena adanya beberapa faktor di antaranya tersedia tanah dataran

yang cukup luas di mana tanah tersebut dipandang tidak produktif untuk pertanian

serta pantai dan laut yang cukup dalam, tenang dan bersih sehingga dinilai baik

untuk pelabuhan dan air pendingin yang akan membantu atau memperlancar

pengangkutan peralatan berat dan bahan bakar, jalan masuk lokasi tidak terlalu

jauh dan sebelumnya sudah ada jalan namun belum begitu baik, jumlah penduduk

di sekitar lokasi masih relatif sedikit sehingga tidak perlu pembebasan penduduk

guna pemasangan saluran transmisi, tanah memungkinkan untuk didirikan

bangunan yang besar dan bertingkat, tersedia tempat yang cukup untuk

penimbunan limbah abu dari sisa pembakaran batubara, tersedia tenaga kerja yang

cukup memperlancar pelaksanaan pembangunan, dan dampak lingkungan yang

baik karena terletak diantara perbukitan dan laut.

Divisi Public Relations (Humas dan SDM) UBP Suralaya

Suatu perusahaan membutuhkan struktur organisasi yang baik, baik

perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Semakin besar perusahaan, maka

semakin kompleks organisasinya. Struktur organisasi merupakan suatu susunan

dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi dalam

menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi

menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu

dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi yang dibatasi.

PT Indonesia Power kantor pusat membawahi PT Indonesia Power UBP

Suralaya. Dengan demikian, bagan struktur organisasi PT Indonesia Power UBP

Suralaya menggambarkan secara umum yang berada di bawah PT Indonesia

Power kantor pusat. PT Indonesia Power UBP Suralaya tidak memiliki divisi

khusus Community Development (Comdev) dalam struktur organisasi. Comdev

Page 53: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

merupakan program yang dimiliki Divisi Humas dan SDM sebagai tanggung

jawab sosial perusahaan yang dinamakan CSR. Namun dalam struktur organisasi

PT Indonesia Power kantor pusat, memiliki Divisi CSR yang berada pada posisi

Bidang Komunikasi Korporat. Struktur organisasi PT Indonesia Power kantor

pusat dan PT Indonesia Power UBP Suralaya (Contoh gambar dapat dilihat pada

Lampiran 2 dan 3).

Bagian yang satu dengan yang lain dalam bagan struktur organisasi terjalin

kerja sama satu sama lain. Hal ini dimaksudkan agar keberlanjutan di dalam

internal perusahaan tetap terjaga. Selain itu, kerja sama antar bagian ini juga

membuat lingkungan kerja seperti di lingkungan keluarga sendiri. Situasi saat

bekerja menimbulkan rasa bahagia dan penuh rasa kekeluargaan. Kondisi ini

tentunya diharapkan kinerja perusahaan akan semakin meningkat.

Abu Batubara PLTU Suralaya

Jenis dan Kualitas Abu Batubara

PLTU Suralaya membutuhkan 27.000 ton batubara setiap hari pada

kapasitas penuh. Batubara yang digunakan PLTU Suralaya adalah batubara yang

diperoleh dari Tambang Bukit Asam, Sumatra Selatan dan Berau, Kalimantan.

Pembagian batubara tersebut sebagai berikut: Unit satu sampai empat

menggunakan batubara yang berasal dari Bukit Asam, Sumatra Selatan dan Unit

lima sampai tujuh menggunakan batubara dari Berau, Kalimantan. Batubara

digunakan PLTU Suralaya sebagai bahan bakar utama dalam proses produksi

listrik (Prijatama dan Sumarnadi, 1996).

Penggunaan bahan bakar batubara tersebut menghasilkan sisa pembakaran

berupa abu batubara. Abu batubara sisa hasil produksi PLTU Suralaya dihasilkan

dari tujuh unit pembangkit yang dimilikinya. Ketujuh unit pembangkit

menghasilkan abu batubara sebanyak 1.500 sampai 2.000 ton setiap hari. Abu

batubara sisa hasil PLTU Suralaya dikategorikan oleh Kementrian Negara

Lingkungan Hidup sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Namun

berdasarkan studi lingkungan, dampak emisi pembangunan Pembangkit Listrik

Tenaga Uap (PLTU) batubara 10.000 MW masih di bawah baku mutu Peraturan

Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kualitas Udara Ambien. (EL&Ant,

Page 54: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

2008). Berikut data dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Laboratorium

Terpadu IPB (Tabel 2):

Tabel 2. Sisa Hasil Abu Basah dan Abu Kering Menurut Parameter

dan Ambang Batas Berdasarkan Penelitian di Laboratorium

IPB 1999

No Parameter Ambang Batas

(PP 85/1999)

Hasil

Abu Basah Abu Kering

1 Cadmium (Cd) 1.0 0.19 0.10

2 Barium (Ba) 100.0 <2 <2

3 Chromium (Cr) 5.0 0.07 0.27

4 Boron (B) 500.0 <40 <40

5 Nickel (Ni) N/A 0.77 1.74

6 Lead (Pb) 5.0 1.91 1.25

7 Silver (Ag) 5.0 <0.2 <0.2

8 Zinc (Zn) 50.0 6.59 5.69

9 Selenium (Se) 1.0 <0.04 <0.04

10 Copper (Cu) 10.0 <0.2 <0.2

11 Cobalt (Co) N/A <1 1.41

12 Mercury (Hg) 0.20 <0.004 <0.004

13 Arsenic (As) 5.0 <0.04 <0.04

14 Fluoride (F) 150.0 <2 <2

15 Cyanide (CN) 20.0 0.22 <0.2

16 Nitrite (NO2) 100.0 <2 <2

17 Nitrate (NO3) 100.0 <2 <2

18 Cadmium (Cd) 1.0 0.19 0.10

19 Barium (Ba) 100.0 <2 <2

20 Chromium (Cr) 5.0 0.07 0.27

21 Boron (B) 500.0 <40 <40

Sumber: Data sekunder

Berdasarkan laporan tes laboratorium IPB di atas, bahan kimia masih di

bawah ambang batas dalam Peraturan Pemerintah (PP) 85/1999. Data ini

membuktikan, abu batubara tidak berbahaya dan tidak beracun yang ditetapkan

oleh KNLH-RI sesuai dengan PP 85/1999. Namun, KNLH-RI masih

menggolongkan abu batubara sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

Penggunaan Abu Batubara

PLTU Suralaya mengonsumsi 4,5 sampai 5 juta ton batubara Bukit Asam

setiap tahun. Pembakaran batubara di PLTU Suralaya menghasilkan abu batubara.

Page 55: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Setiap hari abu batubara yang dihasilkan sebanyak 1500 sampai 2000 ton

(Contoh gambar dapat dilihat pada Lampiran 6). Abu batubara tersebut terbagi

menjadi 80 persen sebagai flay ash (abu terbang atau abu kering) dan 20 persen

sebagai bottom ash ( abu dasar atau abu basah). Abu terbang ditangkap dengan

menggunakan presipitator elektrostatik, filter, atau siklon.

Abu batubara sebagai bahan bakar utama PLTU Suralaya menimbulkan

masalah lingkungan. Dampak negatif dari abu batubara terhadap kesehatan dan

lingkungan timbul karena terhirupnya abu yang beterbangan oleh manusia dan

hewan serta pengaruhnya terhadap air dan tanah di sekitar tempat pembuangan.

Butiran abu yang ringan mudah terbawa angin dapat terhirup oleh manusia dan

hewan. Abu batubara mengandung sejumlah kecil kandungan logam berat seperti

Pb, Cr, dan Cd. (Prijatama&Sumarnadi, 1996)

Unsur-unsur tersebut apabila terhirup secara rutin dan berakumulasi di

dalam tubuh dapat berakibat buruk terhadap kesehatan manusia dan hewan.

Sedangkan pencemaran tanah oleh abu batubara dapat terjadi karena terbawanya

unsur-unsur logam berat tersebut oleh air hujan di permukaan dan di dalam tanah

yang dapat mencemari air tanah. Selain itu, abu batubara dapat merubah tingkat

keasaman tanah yang berpengaruh pada kesuburan tanah dan tanaman yang

tumbuh di tanah tersebut. Masalah lingkungan tersebut dapat diminimalkan

dengan cara dan lokasi pembuangan yang tepat.

PLTU Suralaya melakukan pengendalian dan pemantauan secara terus-

menerus agar memenuhi persyaratan yang ditentukan pemerintah dalam

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 02/MENLH/1998 tanggal 19

Januari 1998 tentang Nilai Ambang Batas dan No. 13/MENLH/3/1995 tanggal 7

Maret 1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak. Untuk itu, PLTU

Suralaya dilengkapi dengan peralatan antara lain:

1. Electronic Precipitator, yaitu alat penangkap abu batubara hasil sisa

pembakaran dengan efisiensi 99,5 persen (Contoh gambar dapat dilihat

pada Lampiran 7).

2. Cerobong asap setinggi 218 meter dan 275 meter, bertujuan agar

kandungan debu dan gas sisa pembakaran sampai ground level masih di

bawah ambang batas (Contoh gambar dapat dilihat pada Lampiran 8).

Page 56: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

3. Sewage Treatment dan Neutralizing Basin yaitu pengolahan limbah cair

agar air buangan tidak mencemari lingkungan (Contoh gambar dapat

dilihat pada Lampiran 9).

4. Peredam suara untuk mengurangi kebisingan oleh suara mesin produksi di

unit 5 sampai 7.

5. Alat-alat pemantau lingkungan hidup yang ditempatkan di sekitar PLTU

Suralaya, misalnya sumur pemantau yang digunakan untuk memantau air

sumur di daerah sekitarnya.

6. Discharge Cannel sepanjang 1,9 km dengan sistem saluran terbuka.

7. Pemasangan Stack Emmission.

Pemasangan peralatan-peralatan di atas merupakan salah satu bentuk

tanggung jawab PLTU Suralaya dengan lingkungan sekitar tempat mereka

beroperasi. PLTU Suralaya telah meminimalisasi dampak lingkungan yang terjadi

pada masyarakat sekitar Desa Suralaya, Desa Lebakgede, dan Desa Salira.

Hal tersebut dilakukan guna menjaga hubungan PLTU Suralaya dengan

komunitas lokal. Pada mulanya PLTU Suralaya menangani abu batubara dengan

cara membuangnya ke tempat penimbunan abu batubara (ash-valley) dengan luas

tanah sekitar 8 hektar (Contoh gambar dapat dilihat pada Lampiran 10). Ash-

valley ini merupakan lahan terbuka yang disediakan PLTU Suralaya untuk

menimbun abu batubara.

Abu batubara tersebut ditampung lebih dulu di sebuah tempat

penampungan abu batubara yang bernama silo beton sebelum sampai di ash-

valley. Setelah silo beton penuh, abu batubara tersebut diangkut oleh konveyor

menuju ash-valley yang terletak di area perbukitan PLTU Suralaya.

Penempatan abu batubara sisa hasil produksi listrik di tempat penimbunan

abu telah mendapat persetujuan KNLH-RI Nomor B. 142/Dep.IV/LH/01/2007.

PLTU Suralaya diwajibkan untuk:

1. Menempatkan sementara abu basah (bottom-ash) pada tempat yang aman

secara lingkungan sebelum dimanfaatkan oleh industri semen, industri

readymix dan bahan baku material bangunan.

Page 57: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

2. Membangun sumur pantau dan melakukan pemeriksaan terhadap kualitas air

sumur pantau di sekitar lokasi penempatan serta melaporkannya setiap tiga

bulan ke Kementrian Lingkungan Hidup.

Kedua cara tersebut ternyata dinilai belum efektif untuk mengurangi

jumlah timbunan abu batubara di PLTU Suralaya. Tahun 1996, Universitas Gajah

Mada (UGM) melakukan kajian penelitian mengenai abu batubara di PLTU

Suralaya. Mahasiswa Fakultas Teknik UGM melakukan pengkajian tentang studi

kelayakan genteng beton dari bahan abu batubara.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, abu batubara memiliki sifat pozzolan

yang artinya abu batubara mempunyai prospek yang baik untuk bahan baku

tambahan dalam pembuatan bahan bangunan, misalnya genteng beton ringan,

batako, batubata, conblock, dan lain-lain.

Akhirnya PLTU Suralaya melalui Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan

(YPK) mengelola abu batubara dengan cara mendistribusikannya pada perusahaan

produsen bahan material. Selain itu, PLTU Suralaya melakukan sosialisasi dengan

masyarakat sekitar yang tentunya terkena dampak negatif abu batubara tentang

penggunaan abu batubara. Masyarakat sekitar pun mendapatkan dampak positif

dari abu batubara di PLTU Suralaya. Abu batubara dengan jenis fly-ash digunakan

sebagai bahan pembuat keperluan bangunan, antara lain beton, keramik beton,

pavingblok, relief, batako, batubata, dan lain-lain (Contoh gambar dapat dilihat

pada Lampiran 11). Abu batuabara dengan jenis bottom-ash digunakan sebagai

pupuk dan bahan campuran.

Penggunaan abu batubara ini membawa perubahan bagi komunitas lokal.

Pertama, berubahnya mata pencaharian masyarakat sekitar yang semula petani

menjadi karyawan di PLTU Suralaya. Ini disebabkan kondisi tanah di daerah

tersebut tidak produktif untuk pertanian. Pekerjaan yang ditempati komunitas

lokal umumnya antara lain ash-handling, coal-handling, operator pengisian abu

batubara, pengawas lapangan (ash-valley), pekerja overhaul dan jasa kebersihan

unit. Kondisi finansial komunitas lokal dan adanya polusi akan mengalami

perubahan yang baik

Kedua, komunitas lokal juga dapat bekerja pada usaha lokal atau CV lokal

yang tumbuh di sekitar perusahaan. Beberapa CV lokal ini tumbuh seiring dengan

Page 58: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

peluang beberapa pekerjaan yang ditenderkan oleh PLTU Suralaya kepada

pengusaha lokal. Beberapa CV lokal yang tumbuh di sekitar PLTU Suralaya

memiliki fokus usaha antara lain penyedia tenaga kebersihan, penyedia jasa

keamanan, dan pengelola abu batubara.

Adanya mitra usaha lokal tersebut dalam kegiatan pemanfaatan abu

batubara merupakan bentuk kerja sama antara korporasi dengan pengusaha lokal.

Kerja sama ini menguatkan eksistensi PT Indonesia Power, khususnya PLTU

Suralaya, dalam komunitas lokal. Selain itu, kemitraan ini membantu pemerintah

Provinsi Banten dalam rangka mengurangi jumlah pengangguran (Hastuti, 2009).

Pengolahan Pemberdayaan Masyarakat oleh PLTU Suralaya

UBP Suralaya melakukan pembinaan masyarakat di tiga desa yaitu Desa

Suralaya, Desa Salira Indah, dan Desa Lebakgede. Desa Suralaya menjadi wilayah

binaan karena PLTU Suralaya terletak di Desa Suralaya. Sementara Desa

Lebakgede disebabkan akses keluar masuk unit dari arah Merak melalui desa ini.

Jalur transportasi batubara berdampingan dengan Desa Salira Indah.

Penyelenggaraan kegiatan program Comdev berdasarkan SK Direksi

Nomor 08. KP/010/IP/2004 mengenai Pedoman Pelaksanaan kegiatan community

development di lingkungan PT Indonesia Power. Tujuan utama penyelenggaraan

kegiatan comdev adalah mewujudkan visi dan misi perusahaan, khususnya

bersahabat dengan lingkungan, serta perwujudan tanggung jawab sosial

perusahaan sebagai bagian dari tata kelola perusahaan yang baik. Secara khusus,

penyelenggaraan kegiatan Community Development ditujukan untuk :

a. Mewujudkan tanggung jawab moral UBP Suralaya terhadap lingkungan

sekitarnya.

b. Memberikan dukungan terhadap keberhasilan bisnis secara jangka panjang.

c. Mempromosikan niat baik (goodwill) perusahaan dan membangun reputasi

positif di antara masyarakat dan pemerintah daerah setempat serta stakeholder

perusahaan pada umumnya

d. Menciptakan lingkungan yang kondusif dan harmonis antara perusahaan

dengan masyarakat di sekitar wilayah kegiatan perusahaan.

Secara administratif, pelaksanaan program Comdev yang dilakukan oleh

UBP Suralaya telah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh PT Indonesia Power.

Page 59: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Hal ini dibuktikan dengan hasil penilaian kinerja yang baik dan mendapat

penghargaan nasional pada 2003 yaitu Padma Award.

Banyak jenis kegiatan dalam program Comdev yang telah dilakukan oleh

Humas dan SDM. Kegiatan-kegiatan pemberdayaan tersebut di antaranya:

a. Bakti Pelayanan masyarakat (Community Services), yaitu pelayanan

perusahaan untuk memenuhi kepentingan masyarakat berdasarkan kebutuhan

maupun permintaan komunitas sebagai dukungan terhadap kegiatan pembangunan

yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah daerah tersebut. Kegiatan yang

dilakukan antara lain perbaikan sarana transportasi, perbaikan sarana umum (olah

raga, tempat ibadah, pendidikan dan kesehatan), bantuan kesehatan masyarakat,

serta bantuan biaya pendidikan dan beasiswa.

1) Bantuan Air bersih kepada Warga Lingkungan Cisalak dan Kembang

Suralaya pada 17 Oktober 2006.

2) Pembangunan gedung Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-kanak (TK) di

Desa Suralaya.

Gedung sekolah ini dibangun tepatnya berada di Komplek Perumahan

PLTU Suralaya. SD dan TK tersebut diberi nama Wukir Retawu PLTU Suralaya.

TK Wukir Retawu dibangun pada tahun 1986, sedangkan SD Retawu dibangun

pada tahun 1985. Biaya operasional sekolah dasar dan taman kanak-kanak ini

menggunakan uang dari hasil pemasukan penjualan abu batubara.

Pembayaran gaji guru, renovasi gedung sekolah, dan beasiswa TK dan SD

Wukir Retawu dibiayai oleh YPK PT Indonesia Power. Siswa TK dan SD Wukir

Retawu yang berstatus tidak mampu ini tidak dipungut uang SPP. Fasilitas belajar

dan prestasi yang dihasilkan siswa-siswi Wukir Retawu cukup baik. Hal ini

dibuktikan dengan banyaknya piala dan piagam yang diterima siswa-siswi Wukir

Retawu ketika mengikuti perlombaan antar sekolah.

Fasilitas yang cukup baik ditunjukkan dengan adanya laboratorium IPA,

laboratorium computer, dan perpustakaan. Sedangkan ekstrakurikuler yang

diadakan di sekolah ini salah satunya yaitu ruang UKS untuk esktrakurikuler

dokter cilik (Dokcil). Kegiatan, sarana, dan prasarana TK dan SD ini dibiayai dari

hasil penjualan abu batubara UBP Suralaya.

Page 60: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Sekolah Wukir Retawu ini mendapat predikat sebagai sekolah terbaik dan

sekolah swasta dengan SPP termurah se-Kota Cilegon. Hal ini disebabkan sarana

dan prasarana pendukung belajar sangat lengkap dan menunjang. Dengan

demikian, tingkat pendidikan anak-anak di Suralaya pun meningkat melalui

kegiatan pemanfaatan abu batubara tersebut.

3) Kegiatan Pelatihan untuk Para Guru di kecamatan Pulomerak

Training ESQ Peduli Pendidikan merupakan salah satu kegiatan pelatihan

untuk guru. Training ini terselenggara dengan adanya kerja sama PT Indonesia

Power UBP Suralaya dengan ESQ Leadership Center yang diadakan pada 20

sampai 22 Juni 2008 di Convention Hall Hotel Permata Krakatau, Cilegon.

Training ESQ Peduli pendidikan ini diikuti oleh 310 peserta yang terdiri dari

guru-guru di Kecamatan Pulomerak.

Para guru di Kecamatan Pulomerak diharapkan ada peningkatan untuk

mencerdaskan siswanya dengan mengikuti pelatihan ESQ ini. Kegiatan ini dapat

meningkatkan kualitas pendidikan para siswa. Jumlah masyarakat lokal yang

bekerja pada posisi strategis di PT Indonesia Power UBP Suralaya pun akan

meningkat apabila kualitas pendidikan siswa meningkat. Berdasarkan data yang

diperoleh, persentase masyarakat lokal yang menduduki posisi ini masih sangat

sedikit karena rendahnya kualitas pendidikan.

Training ESQ Peduli Pendidikan ini merupakan salah satu wujud comdev

yang dilakukan PT Indonesia Power UBP Suralaya. Training ini dapat

terselenggara dengan adanya bantuan dana dari YPK UBP Suralaya. Dana yang

digunakan berasal dari penjualan abu batubara.

4) Pengembangan SDM

Divisi Humas dan SDM Comdev melalui Yayasan Pendidikan dan

Kesejahteraan (YPK) memberikan perhatian dalam bidang pendidikan. Dalam hal

ini, pemberian beasiswa mulai dari tingkat SD hingga S1 ditujukan untuk anak

pegawai. Bantuan ini diberikan setiap satu tahun sekali. Pemberian beasiswa

biasanya dilakukan setiap tanggal 17 Agustus. Ini merupakan salah satu bentuk

peningkatan kesejahteraan di lingkungan internal perusahaan.

Page 61: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

5) Kesehatan Masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat dalam bantuan pengobatan gratis

diadakan oleh Divisi Humas dan SDM. Bantuan ini secara bergilir diberikan satu

kali dalam satu minggu, pukul 12.00 sampai 13.00 WIB, pada masing-masing

desa yang mengapit PLTU Suralaya (Desa Suralaya, Desa Lebakgede, dan Desa

Salira Indah). Pengobatan gratis ini merupakan koordinasi Divisi Humas dan

SDM dengan kelurahan dan puskesmas. Selain pengobatan gratis, Divisi Humas

dan SDM pun mengadakan khitanan massal (Contoh gambar dapat dilihat pada

Lampiran 12).

b. Bakti Pemberdayaan Masyarakat, yaitu

program yang berkaitan dengan usaha memberikan akses yang lebih luas kepada

masyarakat setempat untuk menunjang kemandiriannya. Kegiatan yang dilakukan

antara lain bantuan peningkatan modal usaha dan kursus atau pelatihan

keterampilan usaha.

1) Pelatihan pengrajin Conblock kepada masyarakat di sekitar UBP Suralaya pada

12 Oktober 2006 (Contoh gambar dapat dilihat pada Lampiran 12).

2) Usaha Jahit Konveksi di Desa Suralaya

Usaha jahit konveksi di Desa Suralaya ini merupakan kepedulian PT

Indonesia Power UBP Suralaya melalui Divisi Humas dan SDM kepada

pengusaha konveksi skala kecil. Pemberdayaan ini dilakukan dengan pemberian

mesin jahit kepada masyarakat Suralaya yang memiliki usaha konveksi. Usaha

jahit ini sebagai bentuk kerja sama antara Kelurahan Suralaya dengan Divisi

Humas dan SDM PT Indonesia Power UBP Suralaya.

3) Usaha Pengrajin Keripik Pisang di Desa Lebakgede

Usaha keripik pisang ini dikelola oleh komunitas lokal. Ini disebabkan

potensi pisang di Kecamatan Pulomerak sangat banyak. Divisi Humas dan SDM

bekerja sama dengan pengrajin usaha keripik pisang untuk meminjamkan

sejumlah dana untuk usaha mereka.

4) Pelatihan Komputer

Pelatihan ini diselenggarakan oleh public relations kepada masyarakat

sekitar yang ingin meningkatkan kemampuan di bidang teknologi komputer.

(Lampiran 7)

Page 62: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

5) Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Kelompok Usaha Bersama Berprestasi

Simpan Pinjam (KUBTASI)

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Kelompok Usaha Bersama Berprestasi

Simpan Pinjam (KUBTASI) adalah salah satu model bentuk pemberdayaan yang

diresmikan pada 27 Agustus 2007. LKM KUBTASI merupakan lembaga

keuangan mikro milik masyarakat binaan PT Indonesia Power UBP Suralaya.

Lembaga ini bergerak dalam bidang pemberdayaan ekonomi keluarga yang

berbasis kerakyatan. LKM KUBTASI memiliki wilayah kerja yang mencakup

ring satu stakeholders PT Indonesia Power UBP Suralaya yaitu Kelurahan

Lebakgede, Salira, dan Suralaya. PLTU Suralaya mendapatkan penghargaan atas

pengembangan kualitas kehidupan masyarakat di sekitar PLTU Suralaya melalui

LKM KUBTASI (Contoh gambar dapat dilihat pada Lampiran 13).

Bisnis utama LKM KUBTASI adalah simpan pinjam dengan

menyalurkan modal usaha secara bergilir kepada anggotanya dan menerima

titipan tabungan dari anggota. Modal bergilir tersebut diperoleh dari PT Indonesia

Power UBP Suralaya. Berikut ini persyaratan LKM KUBTASI:

(1) Keanggotaan

Masyarakat yang menjadi anggota LKM KUBTASI adalah masyarakat di

lingkungan PT Indonesia Power UBP Suralaya yang sudah memiliki usaha

dengan kategori pengusaha mikro yang masih kesulitan untuk mendapat tambahan

modal dalam menjalankan usahanya. Anggota LKM KUBTASI dijaring melalui

seleksi dengan aturan-aturan sebagai berikut:

a. Membentuk kelompok sebanyak lima orang, bertempat tinggal tetap dan

berdekatan.

b. Anggota harus satu homogen (laki-laki semua atau perempuan semua) dalam

satu kelompok.

c. Memiliki usaha atau berpenghasilan tetap.

d. Anggota dalam setiap kelompok tidak memiliki hubungan keluarga satu

tingkat.

e. Bersedia mengikuti pendidikan wajib kelompok sebelum ditetapkan menjadi

anggota.

f. Bersedia mengikuti pertemuan pekanan.

Page 63: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

g. Membayar iuran wajib dan tabungan prestasi setiap pecan.

h. Pencairan pinjaman diberikan setelah mengikuti 16 kali pertemuan.

i. Pencairan pinjaman dilakukan tiga kali dengan pola 2-2-1. Pola ini artinya

pencairan uang pinjaman dilakukan untuk dua orang terlebih dahulu. Apabila

pengembalian cicilannya lancer, maka pinjaman diberikan kembali untuk dua

orang anggota yang lain. Terakhir, pencairan pinjaman diberikan pada satu

orang. Pola ini bertujuan agar pinjaman yang diberikan tidak macet.

(2) Pertemuan Pekanan

Pertemuan pekanan ini dilaksanakan setiap kelompok dengan waktu dan

tempat yang ditentukan oleh anggota masing-masing setelah konfirmasi dengan

pendamping lapangan. Pertemuan pekanan berfungsi sebagai wahana pembinaan

bagi anggota, tempat berlangsungnya transaksi keuangan, dan silaturahmi sesama

anggota. Setiap anggota LKM KUBTASI wajib mengikuti pertemuan pekanan.

Pertemuan ini dihadiri oleh satu orag pendamping lapangan yang akan membantu

anggota dalam masalah ekonomi maupun keagamaan.

(3) Iuran Wajib Anggota

Iuran wajib anggota adalah iuran milik anggota yang bersifat wajib

dibayar setiap minggu. Iuran wajib ini sebesar Rp1000,00. Iuran ini sebagai tanda

ikatan keanggotaan yang dijadikan jaminan bila ada anggota kelompok yang

macet dalam pembayaran dana bergilir. Iuran kelompok dapat dibagikan kembali

pada anggota apabila pecahnya kelompok tersebut.

(4) Pola Pencairan Modal Usaha

Modal dari PT Indonesia Power UBP Suralaya diberikan kepada

masyarakat melalui LKM KUBTASI. LKM KUBTASI menyalurkan modal usaha

kepada anggota secara bergilir dan bersifat pinjaman. Penyaluran modal usaha

kepada anggotanya diberikan secara kolektif. Dalam arti, modal usaha diberikan

kepada satu kelompok yang terdiri dari lima orang anggota dengan tanggung

jawab kolektif. Pencairan dilakukan dengan pola 2-2-1 seperti yang sudah

dijelaskan di atas. Pencairan pertama diberikan hanya kepada dua orang lebih

dulu. Dua minggu kemudian, pencairan diberikan kepada dua orang lagi. Dua

minggu selanjutnya, pencairan diberikan kepada satu orang. Modal usaha akan

diberikan jika semua anggota lancar membayar angsuran pinjaman.

Page 64: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

(5) Angsuran Modal Usaha

Pinjaman modal usaha dari anggota kepada LKM KUBTASI lamanya tiga

sampai dua belas bulan dengan sistem Qordul Hasan dan sistem infak. Qurdul

Hasan artinya sistem pinjam tanpa lebih atau bunga (riba). Angsuran dana bergilir

adalah satu kali seminggu. Besar angsuran adalah besar pinjaman dibagi lama

waktu pinjaman. Ketentuan Qurdul Hasan hanya berlaku pada tahun pertama.

Peminjam dikenakan infak pinjaman setelah pinjaman kedua. Besarnya pinjaman

kedua tidak ada ketentuan. Infak ini sebagai keuntungan yang diperoleh LKM

KUBTASI.

(6) Penyertaan Modal Usaha

LKM KUBTASI memberikan bantuan kepada anggota berupa pinjaman penyertaa

usaha selain pemberian dana bergilir reguler. Apabila anggota ada proyek yang

membutuhkan dana segera dan tagihannya cepat, maka LKM KUBTASI dapat

memberikan pinjaman melalui proses tertentu.

c. Bakti Pembinaan Hubungan (Community Relation), yaitu kegiatan

komunikasi dua arah yang dilakukan untuk memfasilitasi tumbuhnya pemahaman

bersama dan mewujudkan komitmen bersama di antara para stakeholders untuk

mencapai tujuan bersama; mendorong lahirnya sikap positif masyarakat setempat

terhadap perusahaan serta memperbaiki dan mendorong lahirnya kebijakan publik

yang kondusif terhadap keberlangsungan bisnis perusahaan.

Kegiatan yang dilakukan antara lain ceramah agama, silaturahmi, dan

partisipasi dalam kegiatan masyarakat. Pada 5 Oktober 2006 dilakukan kunjungan

silaturahmi antara manajemen UBP Suralaya, Camat Pulo Merak dengan warga

Kampung Jelawe Suralaya dan penyerahan bantuan dana untuk sarana ibadah

Mushola Jelawe dalam rangka Safari Ramadhan 1427 H (Hastuti, 2009).

Keadaan Umum Lokasi Penelitian

PLTU Suralaya dikelilingi oleh tiga desa yaitu Desa Suralaya, Desa Salira

Indah, dan Desa Lebak Gede. Masing-masing desa memiliki luas wilayah, batas

wilayah, dan mata pencaharian. Gambaran keadaan umum ketiga desa tersebut

dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 65: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Tabel 3. Luas Wilayah, Batas Wilayah, dan Mata Pencaharian di

Tiga Desa Penelitian Tahun 2010

Uraian Desa Suralaya Desa Salira Desa Lebakgede

Luas Wilayah 339 Ha 344, 7 Ha 683 Ha

Batas Utara

Batas Selatan

Batas Barat

Batas Timur

Desa Pakuncen

Selat Sunda

Kel. Lebakgede

Desa Salira

Laut

Ds. Kedung Soka

Kel. Suralaya

Desa Mangunreja

Kel. Suralaya

Kel. Tamansari

Laut Selat Sunda

Ds. Pakuncen Bojonegara

Mata Pencaharian

Pedagang

Petani

Nelayan

Pegawai

186 orang

203 orang

50 orang

697 orang

154 orang

350 orang

21 orang

15 orang

546 orang

488 orang

170 orang

550 orang

Sumber: Data Monografi Desa

Berdasarkan data monografi, Desa Lebakgede merupakan desa terluas

dibandingkan dengan Desa Salira dan Desa Suralaya. Desa Lebakgede memiliki

wilayah seluas 683 Ha. Batas sebelah utara desa ini adalah Kelurahan Suralaya;

batas sebelah selatan adalah Kelurahan Taman Sari; sebelah Barat adalah Laut

Selat Sunda; dan sebelah Timur adalah Desa Pakuncen Bojonegara. Umumnya

penduduk desa ini bermata pencaharian sebagai pegawai sebanyak 550 orang.

Begitu juga dengan Desa Suralaya yang umumnya sebagai pegawai

sebanyak 697 orang. Salah satu faktor penyebab banyaknya bermata pencaharian

sebagai pegawai karena letaknya yang paling dekat dengan PLTU Suralaya.

Namun desa ini memiliki wilayah yang tersempit dengan luas 339 Ha. Batas

sebelah Utara adalah Desa Pakuncen; batas sebelah Selatan adalah Selat Sunda;

batas sebelah Barat adalah Kelurahan Lebakgede; dan batas sebelah Timur adalah

Desa Salira.

Sementara Batas sebelah Utara Desa Salira adalah Laut; batas sebelah

Selatan adalah Desa Kedung Soka; batas sebelah Barat adalah Kelurahan

Suralaya; dan batas sebelah Timur adalah Desa Mangunreja. Umumnya mata

pencaharian penduduk Desa Salira sebagai patani yaitu sebanyak 350 orang.

Kelompok tani yang mengelola lahan PLTU Suralaya diberikan pembinaan

berupa pemberian bibit tanaman buah-buahan seperti aren, nangka, dan kacang.

Page 66: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Keadaan Umum Responden

Responden adalah masyarakat di sekitar PLTU Suralaya, yakni mereka

yang berdomisili di Desa Suralaya, Desa Salira, dan Desa Lebakgede. Responden

memiliki karakteristik antara lain jenis kelamin, pekerjaan, terpaan suratkabar,

terpaan public relations, terpaan tokoh agama, serta terpaan tokoh masyarakat.

Berikut gambaran keadaan umum responden dalam penelitian ini (Tabel 4).

Tabel 4. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Jenis Kelamin,

Pekerjaan, Terpaan Suratkabar, Terpaan Public Relations, dan

Terpaan Opinion Leader di Tiga Desa Penelitian Tahun 2010

Karakteristik Responden Kategori Jumlah Persentase

Jenis

Kelamin

Laki-laki

Perempuan

186

157

54.54.22

45.77.22

45.77 Pekerjaan Pedagang

Petani

Nelayan

Pegawai

89

104

24

126

25.94 30.32 6.99 36.73

Terpaan

Suratkabar

Frekuensi

Membaca

Suratkabar dalam

satu minggu

> 6 kali

(Sangat Tinggi)

11 3.20

4-6 kali (Tinggi) 20 5.83

2-4 kali (Sedang) 56 16.32

1-2 kali (Rendah) 256 74.63

Terpaan

Public

Relations

Frekuensi

Berkomunikasi

dengan Public

Relations dalam

satu tahun Terakhir

ini

>6kali

(Sangat Tinggi)

60 17.49

5-6 kali (Tinggi) 63 18.36

3-4 kali (Sedang) 95 27.69

1-2 kali (Rendah) 125 36.44

Terpaan

Tokoh

Agama

Frekuensi

Berkomunikasi

dengan Tokoh

Agama dalam satu

tahun Terakhir ini

>6kali

(Sangat Tinggi)

161 46.93

5-6 kali (Tinggi) 98 28.57

3-4 kali (Sedang) 45 13.11

1-2 kali (Rendah) 39 11.37

Terpaan

Tokoh

Masyarakat

Frekuensi

Berkomunikasi

dengan tokoh

masyarakat dalam

satu tahun Terakhir

ini

>6kali

(Sangat Tinggi)

87 25.36

5-6 kali (Tinggi) 80 23.32

3-4 kali (Sedang) 98 28.57

1-2 kali (Rendah)

78 22.74

Page 67: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Pekerjaan responden umumnya sebagai pegawai dan petani. Ini dapat

dilihat, sebanyak 126 responden (36,73%) sebagai pegawai dan 104 responden

(30,32%) sebagai petani. Pekerjaan sebagai petani tidak membuat tingkat

kesejahteraan penduduk. Pada waktu itu, pekerjaan sebagai petani adalah pilihan

hidup yang tidak dapat ditawar lagi, seperti Desa Suralaya. Mereka tidak memiliki

keterampilan atau skill apa pun. Sementara penghasilan sebagai petani tidak

menentu yang membuat kondisi perekonomian sangat miskin. Tidak hanya

sebagai petani, ada beberapa masyarakat yang memilih pekerjaan sebagai nelayan.

Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan sebagai nelayan pun tidak menentu.

Kemudian berdiri PLTU Suralaya karena tersedianya tanah dataran yang

cukup luas yang dipandang tidak produktif untuk pertanian dan cuaca yang sulit

diperkirakan untuk pelayaran. Masyarakat sekitar PLTU Suralaya pun mendapat

kesempatan sebagai pegawai PLTU Suralaya. Dengan demikian, perekonomian

mereka membaik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mereka merasa

terbantu dengan adanya PLTU Suralaya.

Mereka ingin merubah kondisi kehidupan perekonomian. Mereka

menginginkan menjadi bagian dari PLTU Suralaya. Mereka dapat bekerja pada

usaha lokal atau CV lokal yang tumbuh di sekitar perusahaan. Beberapa CV lokal

ini tumbuh seiring dengan peluang beberapa pekerjaan yang ditenderkan oleh

PLTU Suralaya kepada pengusaha lokal. Beberapa CV lokal yang tumbuh di

sekitar PLTU Suralaya memiliki fokus usaha penyedia tenaga kebersihan,

penyedia jasa keamanan, dan pengelola abu batubara.

Mitra usaha lokal tersebut merupakan bentuk kerja sama antara korporasi

dengan pengusaha lokal. Kerja sama ini menguatkan eksistensi PT Indonesia

Power, khususnya PLTU Suralaya, dalam komunitas lokal. Selain itu, kemitraan

ini membantu pemerintah Provinsi Banten dalam rangka mengurangi jumlah

pengangguran.

PT Indonesia Power UBP Suralaya melakukan peningkatan kesejahteraan

dengan mengurangi tingkat pengangguran. Penggunaan tenaga kerja lokal dimulai

dari berdirinya PT Indonesia Power UBP Suralaya, yakni tahun 1985. Tidak

banyak masyarakat sekitar yang menempati posisi strategis pada PT Indonesia

Power UBP Suralaya. Hal ini disebabkan faktor kualitas pendidikan. PT Indonesia

Page 68: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Power UBP Suralaya melakukan dua kali periode perekrutan tenaga kerja yang

merupakan bentuk kepedulian PT Indonesia Power UBP Suralaya.

Masyarakat sekitar pun banyak yang membuka usaha sebagai pedagang.

Tidak hanya bekerja sebagai pegawai PLTU Suralaya untuk mewujudkan

peningkatan ekonomi. Kondisi ketiga desa yang berada di sekitar PLTU Suralaya

karena keterbatasan fasilitas transportasi pada tahun 1980-an mendorong

masyarakat membuka toko atau warung.

Perputaran usaha untuk sektor perdagangan relatif cepat, sehingga hasil

usaha yang didapat juga relatif lebih cepat (jangka pendek). Hal ini terlihat pada

penghasilan tiap bulan dari sektor perdagangan lebih tinggi daripada sektor lain.

Apalagi dengan adanya pengembangan daerah wisata di Desa Salira (Pantai Salira

Indah) dan Suralaya (Pantai Kelapa Tujuh).

Masyarakat umumnya lebih tertarik untuk melakukan usaha ekonomi yang

hasilnya dapat dinikmati segera. Seperti masyarakat di Desa Suralaya, mereka

tidak terbiasa melakukan usaha ekonomi jangka panjang dan cenderung

memperoleh hasil dalam jangka pendek atau dalam waktu singkat. Selain itu,

pekerjaan sebagai pedagang tidak memerlukan keterampilan khusus.

Responden umumnya mendapatkan informasi melalui opinion leader.

Opinion leader sangat mempengaruhi informasi yang diperoleh masyarakat atas

segala isu yang terjadi di sekitar. Ini artinya terpaan opinion leader sangat tinggi

pengaruhnya bagi masyarakat lokal.

Hal tersebut dibuktikan dengan tingginya tingkat komunikasi mereka

dengan opinion leader dibandingkan dengan public relations dan suratkabar.

Masyarakat lebih banyak berkomunikasi dengan opinion leader, baik tokoh

agama maupun tokoh masyarakat.

Masyarakat lokal berkomunikasi dengan tokoh agama sebanyak 161

responden (46,93%) dan berkomunikasi dengan tokoh masyarakat sebanyak 87

responden (25,36%) dalam frekuensi lebih dari enam kali pada satu tahun terakhir

ini. Masyarakat berkomunikasi dengan opinion leader dalam kesempatan ceramah

keagamaan, kerja bakti, dan pertemuan-pertemuan. Komunikasi antara

masyarakat dengan opinion leader dilakukan secara formal maupun informal.

Opinion leader dapat dijadikan sebagai jembatan komunikasi antara PLTU

Page 69: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Suralaya dengan masyarakat sekitar. Frekuensi pertemuan berpengaruh dalam

melakukan komunikasi antara opinion leader dengan masyarakat sekitar.

Masyarakat sekitar mendapat informasi-informasi mengenai PLTU Suralaya,

termasuk abu batubara, melalui opinion leader.

Berbeda halnya komunikasi yang dijalankan public relations. Frekuensi

komunikasi yang dijalankan public relations tidak setinggi frekuensi komunikasi

yang dijalankan opinion leader. Masyarakat lokal tidak sering bertemu dengan

public relations sehingga kurang adanya komunikasi di antara mereka. Umumnya

sebanyak 125 (36,44%) responden hanya berkomunikasi dengan public relations

sebanyak satu sampai dua kali setiap tahunnya. Hal ini perlu adanya usaha public

relations melakukan pendekatan dengan opinion leader. Opinion leader berada di

tengah-tengah masyarakat sehingga lebih mudah sebagai perantara komunikasi

antara public relations dengan masyarakat.

Public relations sendiri melakukan berbagai pendekatan dengan

masyarakat lokal melalui program comdev. Namun public relations masih perlu

melakukan berbagai pendekatan, khususnya dalam hal komunikasi. Masyarakat

lokal menginginkan adanya perhatian dalam bentuk komunikasi verbal, baik

formal maupun informal. Komunikasi yang diharapkan tidak hanya dalam bentuk

komunikasi nonverbal berupa bantuan-bantuan.

Selain dari public relations dan opinion leader, suratkabar dapat dijadikan

sebagai media komunikasi untuk mengetahui informasi tentang PLTU Suralaya.

Seperti Radar Banten dan Fajar Banten, merupakan suratkabar yang masuk ke

Desa Suralaya, Desa Salira, dan Desa Lebakgede. Namun minat baca masyarakat

kurang meskipun ada suratkabar yang masuk ketiga desa sekitar PLTU Suralaya.

Ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil penelitian, umumnya sebanyak 256 (74.63

persen) responden hanya membaca satu sampai dua kali membaca suratkabar

setiap minggu. Ini disebabkan isi berita dalam suratkabar tidak menarik perhatian

masyarakat sebagai pembaca, khususnya berita tentang PLTU Suralaya. Tidak ada

perkembangan informasi tentang PLTU Suralaya yang dimuat di suratkabar.

Page 70: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Opini Publik tentang PLTU Suralaya

Opini publik dalam penelitian ini yaitu opini publik tentang dampak PLTU

Suralaya. Dampak PLTU Suralaya terbagi menjadi dampak positif dan dampak

negatif.

Dampak positif dari PLTU Suralaya yaitu ekonomi masyarakat menjadi

lebih sejahtera, dan suasana lingkungan menjadi lebih ramai dengan adanya PLTU

Suralaya. Dampak positif ini dapat meningkatkan citra PLTU Suralaya dalam

opini publik. Pikiran, perasaan, dan subyektivitas publik membentukan citra

terhadap isu yang sedang berkembang di sekitar mereka. Seseorang

memperhitungkan pertikaian dan isu melalui interpretasi sehingga terbentuk citra

yang baik atau positif.

Sementara dampak negatif dari PLTU Suralaya antara lain abu batubara

mengganggu kesehatan, meracuni ikan di laut, merusak pertanian, dan dapat

mengotori bahan dagangan. Dampak negatif tersebut merupakan pencemaran abu

batubara dari PLTU Suralaya. Citra yang buruk atau negatif marupakan

interpretasi yang dapat muncul dari publik terhadap dampak negatif dari PLTU

Suralaya. Citra yang baik ataupun buruk timbul dari dampak yang dirasakan oleh

masyarakat lokal. Hal ini tentu mempengaruhi keberlanjutan PLTU Suralaya.

Berikut opini publik tentang dampak PLTU Suralaya berdasarkan tiga

desa penelitian, jenis pekerjaan, dan jenis kelamin (Tabel 5, 6, dan 7).

Opini Publik tentang PLTU Suralaya Berdasarkan Desa Penelitian

Opini publik tentang PLTU Suralaya berdasaran tiga desa penelitian

dilakukan dengan uji Chi-Square. Pernyataan yang telah diuji yaitu ekonomi

menjadi lebih sejahtera, suasana lingkungan menjadi lebih ramai, PLTU Suralaya

menimbulkan kebisingan dari suara mesin, abu batubara mengganggu kesehatan,

abu batubara meracuni ikan di laut, abu batubara merusak pertanian, dan abu

batubara mengotori bahan dagangan. Berikut opini publik tentang PLTU Suralaya

berdasarkan tiga desa penelitian (Tabel 5).

Page 71: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Tabel 5. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Domisili Desa

Penelitian Menurut Dampak Positif dan Dampak Negatif

PLTU Suralaya

Dampak Positif

PLTU Suralaya

Desa

Lebakgede

Desa Salira Desa

Suralaya

Total

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

Ekonomi menjadi

lebih sejahtera

55

31,42

120

68,57

23

42,59

31

57,40

52

45,61

62

54,38

130

100

213

100

Suasana lingkungan

menjadi lebih ramai

51

29,14

124

70,85

28

51,85

26

48,14

57

50

57

50

136

100

207

100

Dampak Negatif

PLTU Suralaya

Desa

Lebakgede

Desa Salira Desa

Suralaya

Total

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

PLTU Suralaya

menimbul-kan

kebisingan dari suara

mesin

164

93,71

11

6,28

47

87,03

7

12,96

111

97,36

3

2,63

322

100

21

100

Abu batubara

mengganggu

kesehatan

164

93,71

9

5,14

50

92,59

4

7,40

111

97,36

3

2,63

325

100

16

100

Abu batubara

meracuni ikan di laut

162

92,57

13

7,42

50

92,59

4

7,40

110

96,49

4

3,50

322

100

21

100

Abu batubara

merusak pertanian

167

95,42

8

4,57

52

96,29

2

3,70

112

98,24

2

1,75

331

100

12

100

Abu batubara

mengotori bahan

dagangan

164

94,71

11

6,28

48

88,88

6

11,11

110

96,49

4

3,50

222

100

21

100

Keterangan: SS = Sangat Setuju; S = Setuju; KS = Kurang Setuju; TS = Tidak Setuju;

Baris ke-2 menunjukkan persentase

Berdasarkan Tabel 5, umumnya masyarakat di tiga desa penelitian

beropini negatif tentang PLTU Suralaya. Opini masyarakat terhadap dampak

negatif lebih tinggi dibandingkan dengan dampak positif PLTU Suralaya.

Umumnya 120 (68,57%) masyarakat Desa Lebakgede beropini kurang

setuju bahkan tidak setuju bahwa ekonomi menjadi lebih sejahtera sejak adanya

PLTU Suralaya. Suasana lingkungan pun kurang bahkan tidak dirasakan menjadi

lebih ramai oleh masyarakat Desa Lebakgede. Ini disebabkan letak Desa

Lebakgede berjarak jauh dengan PLTU Suralaya. Masyarakat kurang bahkan

tidak merasa adanya perubahan yang lebih baik dalam kehidupan ekonomi

Page 72: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

maupun suasana lingkungan. Desa Suralaya merupakan desa yang masyarakatnya

merasakan ekonominya menjadi lebih sejahtera, sedangkan Desa Salira Indah

merupakan desa yang masyarakatnya merasakan suasana lingkungan yang lebih

ramai sejak adanya PLTU Suralaya.

Desa Suralaya memiliki lokasi sangat dekat dengan PLTU Suralaya.

dibandingkan dengan Desa Salira dan Desa Lebakgede. Maka suara mesin dari

PLTU Suralaya terdengar jelas oleh masyarakat yang tinggal di Desa Suralaya.

Secara umum, sebanyak 111 (97,36 persen) responden beropini bahwa PLTU

Suralaya menimbulkan kebisingan dari suara mesin meskipun PLTU Suralaya

telah berupaya melakukan peredam suara. Namun tidak semua masyarakat sekitar

mengetahui informasi tersebut.

Masyarakat Desa Suralaya tidak hanya merasakan kebisingan dari suara

mesin. Masalah kesehatan akibat abu batubara pun dirasakan oleh masyarakat.

Masyarakat umumnya 111 (97,36%) responden beropini bahwa PLTU Suralaya

mengganggu kesehatan. Abu terbang dapat mengakibatkan polusi udara sehingga

mengganggu pernafasan.

Saat ini PLTU Suralaya sudah memiliki alat penangkap abu yang

dinamakan electronic precipitator. Selain itu, cerobong asap setinggi 218 meter

dan 275 meter bertujuan agar kandungan debu dan gas sisa pembakaran sampai

ground level masih di bawah ambang batas. Tidak semua masyarakat Desa

Suralaya mengetahui informasi tersebut. Masyarakat sekitar perlu mengetahui

perkembangan informasi sehingga masyarakat mengetahui PLTU Suralaya bukan

penyebab adanya polusi. Hal ini disebabkan banyaknya industri di sekitar PLTU

Suralaya.

Menurut Koordinator Forum Peduli Suralaya, Erick Rebiin, abu

batubara tidak berhubungan dengan masalah kesehatan. Masyarakat

menginginkan kompensasi secara langsung. Keluhan masyarakat tidak terpenuhi

karena penyalahgunaan hasil penjualan flay ash sebesar satu milyar setiap bulan

yang seharusnya dimiliki dan dikelola oleh masyarakat. Kondisi ini sangat ironis

ketika abu batubara dikelola oleh Energi Prima Nusantara (EPN) sebagai anak

perusahaan YPK (Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan).

Page 73: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Masyarakat Desa Suralaya umumnya tidak hanya beropini bahwa PLTU

Suralaya menimbulkan kebisingan dan mengganggu kesehatan. Namun

masyarakat juga beropini sangat setuju bahkan setuju bahwa abu batubara dapat

meracuni ikan di laut, merusak pertanian, dan mengotori bahan dagangan.

Umumnya masyarakat Desa Suralaya sebanyak 110 (96,49%) responden

beropini bahwa abu batubara dapat meracuni ikan di laut. Kini PLTU Suralaya

sudah berupaya adanya pengolahan limbah cair agar buangan tidak mencemari

lingkungan yang dinamakan sewage treatment dan neutralizing basin.

Umumnya sebanyak 110 (96,49%) beropini bahwa abu batubara

mengotori bahan dagangan. Masyarakat Desa Suralaya mengetahui hal tersebut

karena para penduduk sekitar pantai direkrut untuk berjualan di sekitar Pantai

Kalapa Tujuh. Pantai Kelapa Tujuh merupakan pantai yang dikelola oleh PLTU

Suralaya sebagai wujud kepedulian kepada publik. Pengelolaan pantai ini dapat

membantu perekonomian tetapi bahan dagangan dapat kotor dari abu batubara.

Tabel 6. Berdasarkan Domisili Desa dengan Opini Publik tentang

Dampak Positif dan Dampak Negatif

Opini Publik tentang Dampak Positif dan Dampak Negatif Signifikansi

Uji Chi-Square

Ekonomi menjadi lebih sejahtera 0,086

Suasana lingkungan menjadi lebih ramai 0,003*

PLTU Suralaya menimbulkan kebisingan dari suara mesin 0,034*

Abu batubara mengganggu kesehatan 0,065

Abu batubara meracuni ikan di laut 0,315

Abu batubara merusak pertanian 0,698

Abu batubara mengotori makanan/dagangan 0,034*

α = 0.05

*= Signifikan

Berdasarkan hasil analisis, masyarakat yang tinggal di tiga desa penelitian

berhubungan dengan pembentukan opini publik yang menyatakan bahwa suasana

lingkungan menjadi lebih ramai dengan adanya PLTU Suralaya, PLTU Suralaya

menimbulkan kebisingan dari suara mesin, dan abu batubara mengotori bahan

dagangan. Masyarakat Desa Suralaya sebanyak 57 (50%) responden beropini

bahwa suasana lingkungan menjadi ramai dengan adanya PLTU Suralaya.

Page 74: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Berbeda dengan masyarakat Desa Lebakgede dan Desa Salira Indah,

masyarakat Desa Suralaya merasakan suasana lingkungan yang menjadi ramai

karena jarak desa dengan lokasi PLTU Suralaya yang sangat dekat. Masyarakat

tidak kesepian dengan adanya aktivitas pegawai di sekitar PLTU Suralaya.

Lokasi yang sangat dekat antara Desa Suralaya dengan PLTU Suralaya

pun membuat masyarakat kebisingan akibat suara dari mesin produksi. Hal ini

mengindikasikan bahwa pernyataan tersebut signifikan.

Opini publik mengenai abu batubara dapat mengotori bahan dagangan juga

dinyatakan signifikan. Masyarakat Desa Suralaya paling tinggi merasakan bahwa

abu batubara mengotori bahan dagangan dibandingan dengan Desa Salira dan

Desa Lebakgede. Ini disebabkan para penduduk berjualan di sekitar Pantai Kalapa

Tujuh. Pantai ini merupakan pantai yang dikelola oleh PLTU Suralaya sehingga

masyarakat Desa Suralaya mendapatkan pengembangan daerah wisata. Selain itu,

pedagang pun merasa bahan dagangan menjadi kotor karena abu terbang.

Opini Publik Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Uji Chi-Square dilakukan untuk mengetahui asosiasi antara dua peubah

kategorik. Pernyataan yang telah diuji yaitu ekonomi menjadi lebih sejahtera,

suasana lingkungan menjadi lebih ramai, PLTU Suralaya menimbulkan

kebisingan dari suara mesin, abu batubara mengganggu kesehatan, abu batubara

meracuni ikan di laut, abu batubara merusak pertanian, dan abu batubara

mengotori bahan dagangan. Berikut opini publik tentang PLTU Suralaya

berdasarkan jenis pekerjaan (Tabel 7).

Page 75: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Tabel 7. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Menurut Dampak Positif dan Dampak Negatif PLTU Suralaya

Keterangan: SS = Sangat Setuju; S = Setuju; KS = Kurang Setuju; TS = Tidak Setuju;

Baris ke-2 menunjukkan persentase

Tabel 7 menunjukkan, umumnya masyarakat beropini negatif tentang

PLTU Suralaya. Opini masyarakat terhadap dampak negatif lebih tinggi

dibandingkan dengan dampak positif.

Secara umum, sebanyak 19 (79,16%) responden dengan jenis pekerjaan

sebagai nelayan tidak merasakan adanya perubahan ekonomi dalam

kehidupannya. PLTU Suralaya kurang bahkan tidak membuat ekonomi

masyarakat menjadi lebih sejahtera.

Demikian pula umumnya 73 (70,19%) responden dengan jenis pekerjaan

sebagai petani beropini hal yang sama. Penghasilan sebagai petani yang tak

Dampak

Positif

PLTU

Suralaya

Nelayan Pedagang Pegawai Petani Total

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

Ekonomi

menjadi lebih

sejahtera

5

20,83

19

79,16

33

37,07

56

62,92

46

36,50

80

63,49

31

29,80

73

70,19

115

100

228

100

Suasana

lingkungan

menjadi lebih

ramai

9

37,5

15

62,5

33

37,07

56

62,92

53

42,06

73

57,93

35

33,65

69

66,34

130

100

203

100

Dampak

Negatif

PLTU

Suralaya

Nelayan Pedagang Pegawai Petani Total

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

PLTU Suralaya

menimbulkan

kebisingan dari

suara mesin

23

95,83

1

4,16

69

77,52

20

22,47

120

95,23

6

4,76

92

88,46

12

11,5

304

100

39

100

Abu batubara

mengganggu

kesehatan

21

87,5

3

12,5

72

80,89

17

19,10

119

94,44

7

5,55

94

90,38

10

9,61

306

100

37

100

Abu batubara

meracuni ikan

di laut

22

91,66

2

8,33

88

98,87

1

1,12

123

97,61

3

2,38

95

91,34

9

8,65

328

100

15

100

Abu batubara

merusak

pertanian

23

95,83

1

4,16

88

98,8

1

1,12

124

98,41

2

1,58

99

95,19

5

4,80

334

100

9

100

Abu batubara

mengotori

bahan dagangan

21

87,5

3

12,5

67

75,28

22

24,71

123

97,61

3

2,38

97

93,26

7

6,73

308

100

35

100

Page 76: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

menentu membuat kondisi perekonomian sangat miskin. Ini dapat dilihat dengan

banyaknya rumah yang terbuat dari anyaman bilik.

Masyarakat lokal mengelola usaha keripik pisang. Pisang merupakan salah

satu tanaman yang dijadikan sebagai sumber penghasilan petani. Divisi Humas

dan SDM bekerja sama dengan pengrajin usaha keripik pisang untuk

meminjamkan sejumlah dana usaha masyarakat lokal.

PLTU Suralaya pun memberikan pembinaan kepada kelompok tani berupa

pemberian bibit tanaman buah-buahan seperti aren, nangka, dan kacang.

Pembinaan kepada kelompok peladang lokal untuk mengelola lahan PLTU

Suralaya merupakan wujud kepedulian. Namun bantuan yang diberikan dari

PLTU Suralaya dirasa tidak banyak memiliki perubahan bagi petani

Jenis pekerjaan sebagai pegawai yang merasakan perubahan ekonomi

dibandingan dengan petani, nelayan, dan pedagang. Pegawai serta keluaganya

mendapatkan peningkatan kesejahteraan dari PLTU Suralaya. Sebagian

pemasukan yang disalurkan YPK digunakan untuk memberikan beasiswa,

bantuan pendidikan, dan memberangkatkan haji pegawai.

Beasiswa dan bantuan pendidikan untuk anak pegawai ini diberikan setiap

tahun. Peluang naik haji secara gratis pun dimiliki para pegawai. Biaya yang

dikeluarkan untuk memberangkatkan haji para pegawai diperoleh melalui hasil

penjualan abu batubara.

PLTU Suralaya tidak hanya memberikan perhatian kepada para

pegawainya sebagai lingkup intern. Lingkup ekstern pun mendapatkan perhatian

dari PLTU Suralaya. PLTU Suralaya memberikan bantuan kepada komunitas

berupa kesempatan sebagai pegawai dalam proyek PLTU Suralaya. Penggunaan

tenaga kerja lokal dilakukan sejak berdirinya PLTU Suralaya yaitu tahun 1985.

Masyarakat yang berada di sekitar PLTU Suralaya dapat bekerja di PLTU

Suralaya melalui CV rekanan PT Indonesia Power UBP Suralaya. CV rekanan

tersebut menempatkan masyarakat pada pekerjaan sebagai cleaning service,

pekerja pada Divisi as-handling, dan pekerja saat overhaull.

Sebagian penduduk Suralaya kini mulai mendirikan CV sebagai penyalur

tenaga kerja (outsourcing). CV penyalur tenaga kerja ini membuat penduduk

Page 77: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Suralaya semakin sejahtera meskipun masih ada beberapa penduduk yang

tergolong keluarga prasejahtera.

Beberapa penduduk masih berstatus pengangguran karena belum bekerja

setelah lulus menempuh pendidikan sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat.

Masyarakat belum memiliki keterampilan sehingga Divisi Comdev memberikan

pelatihan yang disesuaikan dengan tipologi masyarakat sebagai pekerja kasar.

Program ini dapat membentuk citra positif PLTU Suralaya.

Masyarakat yang bekerja sebagai pegawai pun umumnya merasakan

suasana lingkungan yang menjadi lebih ramai sejak adanya PLTU Suralaya selain

merasakan adanya perubahan ekonomi yang lebih baik. Proyek PLTU suralaya

menyebabkan masyarakat aktif sehingga membuka peluang yang membuat

suasana lingkungan menjadi lebih ramai. Selain aktivitas para pegawai PLTU

Suralaya, keramaian suasana lingkungan terlihat dari masyarakat lokal yang dapat

memanfaatkannya dengan membuka berbagai usaha.

Masyarakat lokal tidak hanya mendapatkan dampak positif dari PLTU

Suralaya. Namun masyarakat juga mendapatkan dampak negatif berupa

kebisingan yang berasal dari suara mesin produksi. Para nelayan dan pegawai

yang merasakan hal tersebut. Para pegawai tentu merasa bising dengan suara

mesin poduksi selama bekerja, terutama pegawai yang bekerja di proyek PLTU

Suralaya. Peredam suara kurang memberikan pengaruh besar.

Para pegawai pun merasakan bahwa PLTU Suralaya berpengaruh terhadap

masalah kesehatan yang diakibatkan dari abu selain kebisingan suara mesin.

Menurut Prijatama dan Sumarnadi (1996), butiran abu ringan mudah terbawa

angin yang terhirup secara rutin oleh manusia dan berakumulasi di dalam tubuh

dapat berakibat buruk terhadap kesehatan. Abu batubara mengandung sejumlah

kecil kandungan logam berat seperti Pb, Cr, dan Cd.

Penyakit yang seringkali dikeluhkan oleh masyarakat adalah gangguan

pada pernafasan. Pekerjaan sebagai pegawai yang paling besar menerima masalah

kesehatan. PLTU Suralaya sudah memberikan bantuan kesehatan melalui program

Comdev. PLTU Suralaya memberikan pengobatan gratis setiap dua kali dalam

seminggu kepada masyarakat Desa Suralaya, Desa Salira Indah, dan Desa

Lebakgede.

Page 78: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Umumnya sebanyak 88 (99%) pedagang beropini bahwa abu batubara

merusak pertanian. Sama halnya dengan pegawai dan petani yang umumnya

beropini demikian. Selain merusak pertanian, abu batubara pun dianggap dapat

meracuni ikan di laut. PLTU Suralaya sudah berupaya melakukan pengolahan

limbah cair yang dinamakan sewage treatment dan neutralizing basin. Ini

dimaksudkan agar buangan tidak mencemari lingkungan. Namun hal tersebut

terlihat kurang dipahami oleh masyarakat.

Pencemaran tanah oleh abu batubara dapat terjadi karena terbawanya

unsur-unsur logam berat oleh air hujan di permukaan dan di dalam tanah yang

dapat mencemari air tanah. Abu batubara dapat merubah tingkat keasaman tanah

yang berpengaruh pada kesuburan tanah dan tanaman yang tumbuh di tanah

tersebut. Masalah lingkungan tersebut dapat diminimalkan dengan cara dan lokasi

pembuangan yang tepat. (Prijatama & Sumarnadi, 1996)

Abu batubara tidak hanya mencemari lingkungan. Bahan dagangan pun

dapat menjadi kotor karena abu batubara yang berterbangan. Umumnya 123

(97,61%) pegawai yang berada di sekitar mengetahui hal tersebut secara jelas.

Kotornya kaca dan lantai rumah penduduk pun diakibatkan dari abu batubara.

Tabel 8. Berdasarkan Jenis Pekerjaan dengan Opini Publik tentang

Dampak Positif dan Dampak Negatif

α = 0.05

*= Signifikan

Jenis pekerjaan berhubungan dengan pembentukan opini publik yang

menyatakan bahwa PLTU Suralaya menimbulkan kebisingan dari suara mesin dan

dapat mengotori bahan dagangan.

Opini Publik tentang Dampak Positif dan Dampak Negatif Signifikansi

Uji Chi-Square

Ekonomi menjadi lebih sejahtera 0,480

Suasana lingkungan menjadi lebih ramai 0,165

PLTU Suralaya menimbulkan kebisingan dari suara mesin 0,023*

Abu batubara mengganggu kesehatan 0,251

Abu batubara meracuni ikan di laut 0,211

Abu batubara merusak pertanian 0,188

Abu batubara mengotori bahan dagangan 0,000*

Page 79: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Perbedaan terlihat dari opini pegawai.di antara jenis pekerjaan lainnya

terhadap kebisingan suara mesin PLTU Suralaya. Pada umumnya, sebanyak 67

(75,28%) pegawai, termasuk pegawai PLTU Suralaya, beropini bahwa PLTU

Suralaya menimbulkan kebisingan suara mesin. Pegawai merasa bising dengan

suara mesin karena bekerja di sekitar lingkungan PLTU Suralaya. Suara mesin

dapat terdengar hingga ke pemukiman. PLTU Suralaya sudah berupaya

melakukan peredam suara.

Responden yang bekerja sebagai pegawai pun beropini bahwa PLTU

Suralaya mengotori bahan dagangan. Sebanyak 80 persen merupakan flay ash

(abu terbang atau abu kering) yang dapat ditangkap dengan menggunakan

presipitator elektrostatik, filter, atau siklon. Para pegawai mengetahui banyaknya

penduduk yang berjualan di sekitar pantai. Masyarakat Desa Suralaya dan Desa

Salira mendapatkan pengembangan daerah wisata pantai dengan direkrut oleh

PLTU Suralaya untuk berjualan. Pantai Salira Indah di Desa Salira Indah dan

Pantai Kelapa Tujuh di Desa Suralaya merupakan pantai yang dikelola oleh PLTU

Suralaya.

Opini Publik Berdasarkan Jenis Kelamin

Uji Chi-Square telah dilakukan untuk mengetahui asosiasi antara dua

peubah kategorik. Peubah kategorik jenis kelamin telah diuji terhadap opini publik

yaitu ekonomi menjadi lebih sejahtera, suasana lingkungan menjadi lebih ramai,

PLTU Suralaya menimbulkan kebisingan dari suara mesin, abu batubara

mengganggu kesehatan, abu batubara meracuni ikan di laut, abu batubara merusak

pertanian, abu batubara mengotori bahan dagangan. Berikut opini publik tentang

PLTU Suralaya berdasarkan jenis kelamin (Tabel 9).

Page 80: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Tabel 9. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Menurut Dampak Positif dan Dampak Negatif PLTU Suralaya

Keterangan: SS = Sangat Setuju; S = Setuju; KS = Kurang Setuju; TS = Tidak Setuju;

Baris ke-2 menunjukkan persentase

Berdasarkan Tabel 9, umumnya masyarakat beropini negatif tentang

PLTU Suralaya. Opini masyarakat perempuan maupun laki-laki terhadap dampak

negatif lebih tinggi dibandingkan dampak positif PLTU Suralaya.

Umumnya 115 (73,24 %) perempuan beropini kurang setuju bahkan tidak

setuju jika ekonomi dinilai lebih sejahtera sejak adanya PLTU Suralaya. Hal ini

disebabkan sebagian besar laki-laki yang merasakan peningkatan kesejahteraan

dengan berpeluang sebagai tenaga kerja lokal di PLTU Suralaya.

Tenaga kerja lokal banyak yang diperbantukan sebagai tenaga

pengangkutan bahan material, tenaga kebersihan unit, dan tenaga pengelasan.

Namun saat ini, tenaga kerja lokal dipekerjakan pada overhaull dan ash-handling.

Maka dari itu, pekerja kasar hanya cocok untuk laki-laki yang menggunakan

kemampuan otot. Namun perempuan yang mendapatkan manfaat dengan adanya

PLTU Suralaya.

Dampak Positif

PLTU Suralaya

Laki-laki Perempuan Total

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

Ekonomi menjadi lebih sejahtera 62

33,33

124

66,67

42

26,75

115

73,24

104

100

239

100

Suasana lingkungan menjadi lebih

ramai

54

29,03

132

70,96

52

33,12

105

66,87

106

100

237

100

Dampak Negatif

PLTU Suralaya

Laki-laki Perempuan Total

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

SS

dan

S

KS

dan

TS

PLTU Suralaya menimbulkan

kebisingan dari suara mesin

164

88,17

22

11,82

138

87,89

19

12,10

302

100

41

100

Abu batubara mengganggu kesehatan

168

90,32

18

9,67

145

92,35

12

7,64

313

100

30

100

Abu batubara meracuni ikan di laut 179

96,23

7

3,76

143

91,08

14

8,91

322

100

21

100

Abu batubara merusak pertanian 165

88,70

21

11,29

144

91,71

13

8,28

309

100

34

100

Abu batubara mengotori bahan

dagangan

170

91,39

16

8,60

151

96,17

6

3,82

321

100

22

100

Page 81: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Perempuan merasa suasana lingkungan menjadi lebih ramai sejak

berdirinya PLTU Suralaya karena banyaknya pekerja proyek. Dengan demikian,

mayoritas laki-laki beropini kurang setuju bahkan tidak setuju bahwa suasana

lingkungan menjadi lebih ramai.

Mengenai masalah kesehatan, laki-laki maupun perempuan umumnya

beropini bahwa abu batubara dapat mengganggu kesehatan. Responden

perempuan beropini paling tinggi sebanyak 145 (92,35%) dibanding laki-laki.

Perempuan mengetahui abu batubara dapat mengganggu kesehatan karena

perannya sebagai ibu rumah tangga yang menangani anak-anaknya terkena

dampak negatif tersebut.

Masyarakat perempuan sebanyak 144 (91,71%) pun beropini bahwa abu

batubara dapat merusak pertanian. Tetapi laki-laki sebanyak 179 (96%) beropini

sangat setuju bahkan setuju terhadap abu batubara yang dapat meracuni ikan di

laut.

Laki-laki maupun perempuan beropini yang sama tentang abu batubara

yang dapat mengotori bahan dagangan. Namun umumnya perempuan sebanyak

151 (96,17%) responden yang beropini demikian. Perempuan banyak yang

membuka usaha dalam berdagang dibandingkan laki-laki.

Tabel 10. Berdasarkan Jenis Kelamin dengan Opini Publik tentang

Dampak Positif dan Dampak Negatif

Opini Publik tentang Dampak Positif dan Dampak Negatif Signifikansi

Uji Chi-Square

Ekonomi menjadi lebih sejahtera 0,672

Suasana lingkungan menjadi lebih ramai 0.,333

PLTU Suralaya menimbulkan kebisingan dari suara mesin 0,975

Abu batubara mengganggu kesehatan 0,149

Abu batubara meracuni ikan di laut 0,007*

Abu batubara merusak pertanian 0,660

Abu batubara mengotori makanan atau bahan dagangan 0,281

α = 0.05

*=Signifikan

Sementara laki-laki maupun perempuan beropini yang sama terhadap

suara mesin produksi PLTU Suralaya. Umumnya 164 (88,17%) beropini bahwa

PLTU Suralaya menimbulkan kebisingan dari suara mesin produksi meskipun

telah ada peredam suara.

Page 82: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, jenis kelamin berhubungan

dengan pembentukan opini publik yaitu tentang abu batubara yang dapat meracuni

ikan di laut. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikan yaitu 0.007 yang

dinyatakan lebih kecil dari α = 0.05.

Perbedaan terlihat dari opini publik antara laki-laki dan perempuan tentang

abu batubara yang dapat meracuni ikan laki-laki. Umumnya sebanyak 179

(96,23%) responden laki-laki beropini sangat setuju bahwa abu batubara dapat

meracuni ikan di laut. Ini merupakan wujud nyata banyak masyarakat, khususnya

laki-laki, yang masih belum mengetahui informasi lebih jelas mengenai sewage

treatment dan netralizing bazin. Sewage treatment dan netralizing bazin adalah

pengolahan limbah cair agar buangan tidak mencemari lingkungan.

Kurangnya pengetahuan masyarakat disebabkan kurangnya komunikasi

antara public relations dengan masyarakat. Dengan demikian, banyak masyarakat

yang belum mengetahui upaya yang sudah dilakukan public relations dalam

mengatasi masalah abu batubara.

Hubungan Suratkabar dengan Opini Publik

Faktor suratkabar terbagi menjadi tiga indikator yang mempengaruhinya,

yaitu fungsi suratkabar, pesan suratkabar, dan frekuensi membaca suratkabar.

Berikut pengaruh suratkabar terhadap opini publik (Tabel 11).

Page 83: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Tabel 11. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Perilaku Membaca

di Suratkabar

Hubungan Surat Kabar Jumlah Persentase

Membaca Suratkabar Seminggu Ya 204 59,47

Tidak 139 40,52

Frekuensi Membaca Suratkabar

Per Minggu

1-2 kali 256 74,63

2-4 kali 56 16,32

4-6 kali 20 5,83

> 6 kali 11 3,20

Membaca Berita tentang PLTU Suralaya Ya 124 36,15

Tidak 219 63,84

Tanggapan terhadap berita tentang PLTU

Suralaya

Sangat setuju 27 7,87

Setuju 83 24,19

Kurang Setuju 14 4,08

Tidak Setuju 219 63,84

Tanggapan tentang PLTU Sangat setuju 18 5,24

Setuju 47 13,70

Kurang Setuju 39 11,37

Tidak Setuju 239 69,67

Kepuasan terhadap berita Sangat Puas 11 3,20

Puas 57 16,61

Kurang Puas 50 14,57

Tidak Puas 225 65,59

Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 204 (59%) responden membaca

suratkabar. Umumnya masyarakat sebanyak 219 (64%) responden ternyata

menyatakan tidak ada berita tentang PLTU Suralaya pada suratkabar. Namun

sebanyak 124 (36%) responden menyatakan bahwa ada suratkabar yang

menyampaikan berita tentang PLTU Suralaya. Interpretasi masyarakat terhadap

pemberitaan tentang PLTU Suralaya di suratkabar disebabkan tingkat frekuensi

membaca terhadap suratkabar sangat rendah. Umumnya masyarakat hanya

membaca satu sampai dua kali dalam seminggu sebanyak 256 (75%) responden.

Suratkabar Fajar Banten dan Radar Banten sebagai media komunikasi

untuk memperoleh informasi. Isi berita yang disampaikan dalam suratkabar

umumnya tentang dampak negatif dari PLTU Suralaya yaitu isu pencemaran abu

batubara. Sebanyak 239 (69,67%) responden tidak setuju jika adanya pernyataan

suratkabar umumnya membangga-banggakan PLTU Suralaya.

Masyarakat merasa terganggu dengan masalah kesehatan pada pernafasan,

khususnya masyarakat yang tinggal di Desa Suralaya. Keluhan ini bukan berasal

dari pengaruh luar, termasuk LSM. Masalah ini dirasakan sendiri oleh masyarakat

Page 84: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

selama tinggal di sekitar PLTU Suralaya. Koordinator Forum peduli Suralaya,

Erick menyatakan, abu batubara saat ini sudah aman sesuai ambang batas dan abu

batubara tidak berhubungan dengan masalah kesehatan masyarakat.

Masyarakat sebanyak 225 (65,59%) responden merasa tidak puas dengan isi

berita yang disampaikan suratkabar. Tidak ada perkembangan berita dalam

suratkabar meskipun ada dampak positif dari adanya PLTU Suralaya. Namun, hal

tersebut kurang disampaikan oleh suratkabar. Namun mereka yang berada di

sekitar PLTU Suralaya mengetahui sejauhmana abu batubara dapat dimanfaatkan.

Masyarakat mengetahui bahwa abu batubara dapat dimanfaatkan untuk

kebutuhan hidup sehari-hari. Masyarakat pun mendirikan home industry untuk

memanfaatkan abu batubara.

Tabel 12. Hubungan antara Fungsi, Pesan, dan Frekuensi Membaca

Suratkabar dengan Dampak Negatif dan Dampak Positif dari

PLTU Suralaya

Dampak Negatif dari

PLTU Suralaya

Dampak Postif dari

PLTU Suralaya

Fungsi

Suratkabar

Koefisien

Korelasi 0,041 0,085

Nilai-p 0,616 0,36

N 343 343

Pesan

Suratkabar

Koefisien

Korelasi 0,108 0,15

Nilai-p 0,202 0,08

N 343 343

Frekuesi

Suratkabar

Koefisien

Korelasi -0,024 -0,096

Nilai-p 0,786 0,386

N 343 343

Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan, korelasi

ketiga indikator peubah suratkabar keseluruhannya memiliki nilai-p yang lebih

besar dari α. Suratkabar berhubungan tetapi tidak signifikan.

Fungsi suratkabar dalam menyampaikan informasi tentang PLTU Suralaya

tidak efektif membentuk opini publik. Hal ini disebabkan suratkabar tidak dapat

dijadikan stimulus perangsang dalam menguasai kekuatan publik. Maka

Page 85: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

suratkabar tidak berfungsi untuk menengahi atau menghubungkan masyarakat

lokal dengan PLTU Suralaya.

Hal tersebut bertentangan dengan teori (McQuail, 2000) yang menyatakan

bahwa media massa memiliki peranan mediasi sebagai penengah atau penghubung

antara realitas sosial yang objektif dengan pengalaman pribadi. Artinya, media

massa berada di antara kita sebagai penerima dengan bagian pengalaman lain di

luar persepsi dan kontak langsung kita dengan fenomena yang terjadi.

Suratkabar tidak sepenuhnya membentuk atau mempengaruhi opini publik.

Meskipun ada suratkabar yang menyajikan informasi mengenai sisi negatif abu

batubara dari bahan bakar yang digunakan PLTU Suralaya, namun masyarakat

tetap memberikan nilai positif kepada PLTU Suralaya.

Hal tersebut bertentangan dengan teori (Afdjani, 2007) yang menyatakan

media massa dapat membangun opini publik. Kasali yang dikutip oleh Ruslan

(2007) pun mengatakan, media dalam menguasai kekuatan publik merupakan

stimulus perangsang, penransfer pesan sebagai alat injeksi.

Masyarakat lokal tidak tertarik dengan pesan yang disampaikan

suratkabar. Masyarakat bertentangan dengan pernyataan bahwa suratkabar

membangga-banggakan PLTU Suralaya. Suratkabar tidak dapat menarik perhatian

masyarakat lokal. Informasi yang disampaikan suratkabar bersifat tidak

berimbang. Masyarakat lokal membutuhkan informasi mengenai dampak negatif

dan dampak positif dari PLTU Suralaya.

Berdasarkan hasil wawancara, mereka merasa terbantu dengan adanya

PLTU Suralaya. Penilaian mereka ini bersumber dari pengetahuannya sendiri,

bukan bersumber dari informasi suratkabar.

Masyarakat tidak hanya mengetahui keadaan lingkungan di sekitar PLTU

Suralaya dari suratkabar. Umumnya mereka terkena dampak secara langsung

sehingga dapat merasakan dampak positif dan dampak negatif dari PLTU

Suralaya karena berada di sekitar lokasi pembangkit. Pemberitaan tentang PLTU

Suralaya, khususnya abu batubara, akan mendapat opini publik sesuai dengan

realita yang maraknya dihadapi masyarakat.

Sesuai dengan hipotesis Neumann yang dikutip oleh Nimmo (2000)

mengungkapkan, pandangan mereka di depan umum bergantung pada taksiran

Page 86: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

masing-masing tentang iklim dan kecenderungan opini di lingkungan masing-

masing.

Masyarakat lokal tidak terpengaruh oleh informasi apa pun yang

disampaikan suratkabar. Berbeda halnya dengan masyarakat yang tidak berada di

sekitar lokasi, mereka dapat beropini sama sesuai dengan pemberitaan di

suratkabar meskipun tidak mengetahui lebih jauh mengenai pelayanan PLTU

dalam menangani masalah tersebut.

Selain bertentangan dengan (Afdjani, 2007) dan Kasali dalam Ruslan

(2007), penelitian ini pun bertentangan dengan teori Syam dan Sugiana (2007)

yang menyatakan bahwa suratkabar sebagai media massa mampu menyampaikan

pesan-pesan yang berusaha mempengaruhi khalayak sasaran persuasi pada sikap,

nilai, dan kepercayaan.

Masyarakat lokal tidak puas pada pesan yang disampaikan suratkabar. Pesan

yang disampaikan suratkabar lebih tinggi informasi mengenai sisi negatif dan

kurang informasi mengenai sisi positif dari penggunaan bahan bakar abu batubara

di PLTU, khususnya di Suralaya. Selain itu, suratkabar pun kurang menyajikan

informasi-informasi mengenai PLTU Suralaya yang dapat menambah

pengetahuan masyarakat.

Berkaitan dengan penelitian ini, salah satu pemberitaan yang disampaikan

Kompas (17/10) dapat disimak. Warga desa Leran, Kecamatan Sluke, Kabupaten

Rembang, Jawa Tengah menilai PLN tidak mampu menangani masalah abu

batubara.

Frekuensi suratkabar pun dinilai kurang dalam memuat berita mengenai

PLTU Suralaya. Berita yang sebenarnya dapat mendorong masyarakat tersebut

kurang dikembangkan oleh suratkabar. Hal ini juga yang dapat menyebabkan

masyarakat lokal tidak rutin dalam membaca suratkabar. Mereka hanya membaca

suratkabar satu sampai dua kali dalam seminggu. Masyarakat memiliki

kecenderungan beropini berdasarkan pengamatan lingkungan sehari-hari.

Hasil penelitian ini menggambarkan suratkabar tidak berpengaruh

terhadap opini pubik yang perlu mendapat perhatian dari PLTU Suralaya. Dalam

hal ini, PLTU Suralaya dapat melakukan media relations melalui kerja sama

public relations dengan media massa. Menurut Rumanti (2002), public relations

Page 87: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

menggunakan media mempunyai beberapa tujuan antara lain membantu

mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa, menjalin

komunikasi berkesinambungan, meningkatkan kepercayaan publik, dan

meningkatkan citra positif perusahaan.

Selain melalui suratkabar, public relations dapat menyampaikan informasi

melalui house journal. PLTU Suralaya sebenarnya sudah memiliki house journal.

Namun PLTU Suralaya belum menerbitkan external’s house journal.

External’s house journal merupakan penerbitan untuk kalangan sendiri

yang diperuntukkan bagi masyarakat luas. Media ini dapat dibuat dengan ukuran

makalah yang isinya lebih mendidikn dan informatif. Tentunya public relations

perlu menentukan publik pembacanya. Pembaca jurnal ini antara lain distributor,

konsumen, dan opinion leader.

Hubungan Public Relations dengan Opini Publik

Fungsi public relations, pesan public relations, dan frekuensi

berkomunikasi dengan public relations dalam faktor public relations dianalisis

terhadap peubah opini publik yaitu dampak positif dan dampak negatif dari PLTU

Suralaya. Berikut Tabel 13 menjelaskan pengaruh public relations terhadap opini

publik.

Page 88: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Tabel 13. Jumlah dan Persentase Responden terhadap Perilaku

Berkomunikasi, Frekuensi Berkomunikasi, dan Informasi

tentang PLTU Suralaya dari Public Relations terhadap

Opini Publik

Hubungan Public Relations Jumlah Persentase

Berkomunikasi dengan Public

Relations

Ya 177 51,60

Tidak 166 48,39

Frekuensi Berkomunikasi dengan

Public Relations dalam 1 Tahun

Terakhir ini

>6kali (Sangat Tinggi) 60 17

5-6 kali (Tinggi) 63 18

3-4 kali (Sedang) 95 28

1-2 kali (Rendah) 125 36

Adanya informasi tentang abu

batubara dari public relations

Ya 132 38,48

Tidak 211 61,51

Tanggapan terhadap informasi

tentang PLTU Suralaya, khususnya

abu batubara

Sangat setuju 26 7,58

Setuju 77 22,44

Kurang Setuju 28 8,16

Tidak Setuju 212 61,80

Informasi umumnya membangga-

banggakan PLTU Suralaya

Sangat setuju 20 5,83

Setuju 73 21,28

Kurang Setuju 30 8,74

Tidak Setuju 220 64,13

Kepuasan terhadap informasi Sangat Puas 19 5,53

Puas 55 16,03

Kurang Puas 39 11,37

Tidak Puas 230 67,05

Umumnya masyarakat sekitar berkomunikasi dengan public relations. Hal

ini dapat dilihat pada Tabel 13, sebanyak 177 (51,60%) responden berkomunikasi

dengan public relations. Namun tingkat frekuensi komunikasi mereka masih

dinilai sangat rendah. Mereka hanya berkomunikasi satu sampai dua kali dalam

seminggu.

Masyarakat tidak banyak mendapatkan informasi tentang PLTU Suralaya,

khususnya abu batubara, dari public relations. Artinya, public relations tidak

intensif dan tidak dominan memberikan informasi dalam perkembangan isu

tentang PLTU Suralaya. Public relations tidak berfungsi efektif dalam

menyampaikan informasi tentang PLTU Suralaya, khususnya abu batubara.

Sebanyak 211 (61,51%) menyatakan tidak adanya informasi tentang PLTU

Suralaya, khususnya abu batubara.

Public relations seharusnya berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara

masyarakat dengan perusahaan. Pertemuan rutin antara masyarakat sekitar

Page 89: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

dengan public relations sangat diperlukan untuk mendiskusikan tentang PLTU

Suralaya, khususnya masalah pencemaran abu batubara.

Masyarakat sangat membutuhkan komunikasi verbal. Namun public

relations dirasa kurang melakukan komunikasi verbal. Meskipun ada komunikasi

verbal yang dilakukan melalui sosialisasi-sosialisai, namun frekuensinya tidak

rutin bagi masyarakat.

Pertemuan yang dilakukan public relations yaitu pertemuan rapat setiap

bulan antara PLTU Suralaya dengan mitra dan pengajian setiap tiga bulan sekali

di lantai dua gedung batubara.

Public relations bersifat eksternal untuk memberikan pernyataan-pernyataan

kepada publik. Masyarakat membutuhkan kedekatan langsung dengan public

relations secara rutin dalam komunikasi verbal. Masyarakat akan mendapatkan

penerangan yang sangat penting karena public relations merupakan bagian dari

karyawan PLTU Suralaya. Hal ini merupakan kebutuhan masyarakat sekitar untuk

mendapatkan perkembangan pengetahuan atau informasi yang dijadikan nilai

positif melalui komunikasi dengan public relations.

Hal tersebut bertujuan untuk menghindari kesalahpahaman dalam

berpendapat tentang PLTU Suralaya, khususnya isu pencemaran abu batubara.

Namun, public relations jarang mengadakan pertemuan rutin dengan masyarakat

sekitar PLTU Suralaya terkait isu pencemaran abu batubara. Masyarakat aktif

yang hanya berkomunikasi secara informal dengan public relations.

Sesuai dengan pernyataan Rumanti (2005), komunikasi yang baik

merupakan alat dalam mengatasi hubungan yang tegang hingga terjadinya konflik.

Komunikasi dua arah sangat penting dilakukan public relations dalam menangani

suatu masalah. Komunikasi dua arah yang efektif dipandang sebagai alat

manajemen public relations dalam mengembangkan organisasi.

Public relations mengakui adanya dampak negatif yang salah satunya

berasal dari PLTU Suralaya. Abu batubara PLTU Suralaya dihasilkan dari sisa

pembakaran batubara di PLTU Suralaya. Setiap hari dihasilkan abu dengan

jumlah 1500 sampai 2000 ton abu batubara. Dari jumlah abu yang dihasilkan, 80

persen sebagai flay ash (abu terbang) dan 20 persen sebagai bottom ash ( abu

dasar).

Page 90: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Kondisi tersebut saat ini sudah membaik. PLTU Suralaya sudah berupaya

meminimalisasikan abu batubara dengan menggunakan alat pengelolaan abu,

ruangan pengontrol (control room), alat penangkap abu batubara (Electrostatic

Precipitator), dan tempat penyimpanan sementara abu. Namun public relations

tidak memberikan penegasan kepada masyarakat sekitar tentang kondisi yang

sudah membaik dari upaya-upaya yang dilakukan.

Akibatnya sebanyak 212 (62%) responden memberikan tanggapan yang

tidak setuju terhadap informasi tentang PLTU Suralaya, khususnya abu batubara.

Ketidaksetujuan mereka terhadap pesan yang disampaikan public relations

disebabkan masyarakat kurang mengetahui dan memahami informasi terbaru. Hal

ini disebabkan kurangnya frekuensi berkomunikasi antara masyarakat lokal

dengan public relations.

Tidak seluruh masyarakat mendapatkan informasi mengenai upaya yang

telah dilakukan public relations dalam meminimalkan abu batubara. Mereka

hanya mengetahui bahwa PLTU Suralaya menyebabkan pencemaran lingkungan

dari penggunaan abu batubara.

Pencemaran tersebut ditandai dengan adanya kesehatan masyarakat yang

terganggu, ikan di laut yang teracuni, pertanian yang menjadi rusak, dan makanan

atau dagangan mereka yang terkotori. Ini merupakan keluhan dari masyarakat

sekitar yang terkena abu batubara.

Responden masih merasakan belum ada perbaikan lingkungan terkait

dalam hal pencemaran. Masyarakat menyetujui PLTU Suralaya mencemari

lingkungan sekitar.

Umumnya masyarakat menduga penyakit sesak nafas lebih dominan

diakibatkan dari abu batubara PLTU Suralaya. Namun public relations PLTU

Suralaya membantah pernyataan tersebut. Penyakit sesak nafas tidak hanya

berasal dari abu batubara. Penyakit tersebut dapat juga disebabkan adanya limbah-

limbah selain dari PLTU Suralaya.

Public relations umumnya membangga-banggakan PLTU Suralaya.

Dalam arti, public relations lebih banyak menyampaikan informasi pada sisi

positifnya saja. Sebanyak 220 (64,13%) responden tidak setuju atas pesan yang

Page 91: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

disampaikan public relations yang umumnya membangga-banggakan PLTU

Suralaya.

Banyaknya 230 (67,05%) responden merasa tidak memiliki kepuasan

terhadap informasi tentang PLTU Suralaya, termasuk tentang abu batubara. Untuk

itu, public relation perlu melakukan komunikasi verbal dan nonverbal secara

berimbang. Tidak hanya berupa komunikasi nonverbal.

Namun Public relations PLTU Suralaya lebih cenderung melakukan

komunikasi nonverbal daripada komunikasi verbal. Komunikasi nonverbal ini

merupakan upaya PLTU Suralaya untuk meminimalisasi pertikaian dalam isu

pencemaran abu batubara.

Komunikasi nonverbal yang dilakukan public relations berupa pemberian

bantuan-bantuan melalui program Comdev. Public relations menjalankan comdev

ini menggunakan sosialisasi pemanfaatan abu batubara.

Pemanfaatan abu batubara dapat mengurangi polusi dan memberi nilai

tambah finansial bagi masyarakat sekitar. Hal ini tentu dapat mengurangi

pengangguran. Bantuan-bantuan yang diberikan PLTU Suralaya dapat dijadikan

nilai tambah dari masyarakat kepada PLTU Suralaya. Ini dibuktikan dengan

adanya penghargaan Adikarya CSR 2009 dalam Kelompok Usaha Bersama

Berprestasi (KUBTASI) Suralaya.

Tabel 14. Hubungan antara Fungsi dan Pesan Public Relations

dengan Dampak Negatif dan Dampak Positif dari PLTU Suralaya

Dampak Negatif

dari PLTU Suralaya

Dampak Positif

dari PLTU Suralaya

Fungsi

Public Relations

Koefisien

Korelasi 0,143 0,026

Nilai-p 0,070 0,752

N 343 343

Pesan

Public Relations

Koefisien

Korelasi 0.122 -0,097

Nilai-p 0,135 0,284

N 343 343

Hasil analisis korelasi ketiga indikator peubah Public Relations

menunjukkan, fungsi, pesan, dan frekuensi memiliki nilai-p yang lebih besar dari

α. Public relations berhubungan tetapi tidak signifikan. Artinya public relations

Page 92: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

tidak berhubungan positif dengan opini publik. Ketiga indikator peubah public

relations tersebut tidak berhubungan dengan peubah opini publik pada dampak

negatif dan dampak positif dari PLTU Suralaya. Public relations tidak

berpengaruh dalam pembentukan opini publik tentang PLTU Suralaya, termasuk

isu pencemaran abu batubara.

Opini publik tersebut disebabkan public relations belum menjalankan

fungsinya dengan baik daam menyampaikan informasi atau berita tentang PLTU

Suralaya. Public relations seharusnya sebagai jembatan komunikasi antara

masyarakat dengan PLTU Suralaya. Realitanya masyarakat tidak menyetujui

bahwa kondisi lingkungan di sekitar PLTU Suralaya sudah membaik. Public

relations kurang mengetahui keinginan masyarakat karena kurangnya kedekatan

antara public relations dengan masyarakat sekitar.

Masyarakat membutuhkan perkembangan informasi tentang PLTU

Suralaya dari public relations. Sesuai dengan ungkapan Hartono dalam Arifin

(2008), public relations adalah fungsi manajemen dengan tugas melakukan

penelitian terhadap pendapat, keinginan dan sikap publik, melakukan usaha-usaha

penerangan dan hubungan-hubungan untuk mencapai saling pengertian,

kepercayaan, dukungan, dan integrasi dengan publik.

Pesan public relations yang membangga-banggakan PLTU Suralaya

bertentangan dengan opini publik. Masyarakat tidak menyetujui pesan yang

disampaikan public relations. Public relations merasa tidak ada masalah dengan

penggunaan batubara. Namun masyarakat merasakan hal yang sebaliknya.

Masyarakat sangat terganggu dengan adanya abu batubara dan menilai tidak ada

perubahan dengan kondisi lingkungan.

Masyarakat tidak mendapat penjelasan informasi tentang PLTU Suralaya.

Kurangnya komunikasi secara langsung (tatap muka) antara public relation

dengan masyarakat merupakan salah satu penyebabnya.

Terbatasnya frekuensi komunikasi dapat mengurangi kepercayaan.

Mayoritas masyarakat hanya satu sampai dua kali dalam satu tahun terakhir ini

berkomunikasi dengan public relations. Mereka tidak puas dengan fungsi, pesan,

dan frekuensi komunikasi public relations dalam menangani isu tersebut.

Page 93: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Citra PLTU Suralaya dinilai baik oleh masyarakat sekitar. Masyarakat

merasakan sendiri dengan adanya program community development (comdev)

yang dilakukan public relations.

Program Community development (comdev) merupakan bagian dari

kegiatan public relations berupa bantuan-bantuan PLTU Suralaya kepada

masyarakat lokal. Masyarakat diberdayakan dengan adanya sosialisasi

pemanfaatan abu batubara. Hasil dari pengolahan abu batubara merupakan nilai

tambah finansial mereka. Bantuan-bantuan yang diberikan PLTU Suralaya berupa

usaha jahit konveksi di Desa Suralaya, usaha pengrajin keripik pisang di

Lebakgede, pengobatan gratis, dan adanya Lembaga Keuangan Mikro (LKM)

Kelompok Usaha Bersama Berprestasi Simpan Pinjam (KUBTASI).

Pemberian mesin jahit kepada masyarakat Suralaya yang memiliki usaha

konveksi dalam skala kecil merupakan kepedulian PT Indonesia Power UBP

Suralaya melalui Divisi Humas dan SDM. Sedangkan di Kecamatan Pulomerak,

Lebakgede, potensi pisang sangat banyak. Masyarakat lokal mengelola usaha

keripik pisang. Divisi Humas dan SDM bekerja sama dengan pengrajin usaha

keripik pisang untuk meminjamkan sejumlah dana untuk usaha.

Pembangunan dan perbaikan sarana pun dilakukan PLTU Suralaya dalam

program comdev. Pembangunan dan perbaikan sarana transportasi (jalan dan

jembatan), dan sarana umum (olahraga, ibadah, pendidikan, dan sanitasi)

merupakan wujud kepedulian Humas (Public Relations) melalui program comdev

kepada masyarakat lokal.

Program comdev melakukan pembangunan gedung Sekolah Dasar (SD)

dan Taman Kanak-kanak (TK) di Desa Suralaya yang tepatnya berada di Komplek

Perumahan PLTU Suralaya. SD dan TK tersebut diberi nama Wukir Retawu

PLTU Suralaya. TK Wukir Retawu dibangun pada tahun 1986, sedangkan SD

Retawu dibangun pada tahun 1985. Biaya operasional sekolah dasar dan taman

kanak-kanak ini menggunakan uang dari hasil pemasukan penjualan abu batubara.

Pembayaran gaji guru, renovasi gedung sekolah, dan beasiswa TK dan SD

Wukir Retawu dibiayai oleh YPK PT Indonesia Power. Siswa TK dan SD Wukir

Retawu yang berstatus tidak mampu ini tidak dipungut uang SPP. Fasilitas belajar

dan prestasi yang dihasilkan siswa-siswi Wukir Retawu cukup baik. Hal ini

Page 94: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

dibuktikan dengan banyaknya piala dan piagam yang diterima siswa-siswi Wukir

Retawu ketika mengikuti perlombaan antar sekolah.

Fasilitas yang cukup baik ditunjukkan dengan adanya laboratorium IPA,

laboratorium komputer, dan perpustakaan. Ekstrakurikuler yang diadakan di

sekolah ini salah satunya yaitu ruang UKS untuk esktrakurikuler dokter cilik

(Dokcil). Kegiatan, sarana, dan prasarana TK dan SD ini dibiayai dari hasil

penjualan abu batubara UBP Suralaya.

Kesejahteraan masyarakat lokal dapat diukur dari pelayanan kesehatan.

Humas memberikan bantuan pengobatan gratis dalam program comdev.

Masyarakat lokal dapat memeriksakan kesehatannyasecara bergilir satu kali dalam

seminggu, pukul 12.00 sampai 13.00 WIB, pada masing-masing desa yang

mengapit PLTU Suralaya (Desa Suralaya, Desa Lebakgede, dan Desa Salira).

Pengobatan gratis ini merupakan koordinasi program comdev dengan kelurahan

dan puskesmas. Selain pengobatan gratis, Program comdev pun mengadakan

khitanan massal.

Humas PT Indonesia Power UBP Suralaya melakukan pemberdayaan

ekonomi keluarga yang berbasis kerakyatan melalui Lembaga Keuangan Mikro

(LKM) Kelompok Usaha Bersama Berprestasi Simpan Pinjam (KUBTASI). LKM

KUBTASI merupakan lembaga keuangan mikro milik masyarakat binaan PT

Indonesia Power UBP Suralaya. PT Indonesia Power UBP Suralaya mendapatkan

penghargaan atas pengembangan kualitas kehidupan masyarakat di sekitar PLTU

Suralaya melalui LKM KUBTASI.

Hubungan Opinion Leader dengan Opini Publik

Tiga indikator yang merupakan faktor opinion leader, yaitu fungsi, pesan,

dan frekuensi komunikasi opinion leader. Opinion leader dalam penelitian ini

terbagi dalam dua kategori, yaitu tokoh agama dan tokoh masyarakat. Tokoh

agama adalah seseorang yang ahli agama tetapi dapat menyampaikan berbagai

informasi. Tokoh masyarakat adalah aparat desa yang dapat menyampaikan

berbagai informasi. Distribusi frekuensi dapat dilihat pada Tabel 15 berikut.

Page 95: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Tabel 15. Jumlah dan Persentase Responden terhadap Perilaku Frekuensi

Berkomunikasi, dan Informasi dari Opinion Leader terhadap Opini

Publik

Hubungan Opinion Leader Jumlah Persentase

Berkomunikasi dengan

tokoh agama

Ya 186 54,22

Tidak 157 45,77

Frekuensi Berkomunikasi dengan

tokoh agama dalam 1 Tahun

Terakhir ini

>6kali (Sangat Tinggi) 161 17,78

5-6 kali (Tinggi) 98 16,90

3-4 kali (Sedang) 45 10,20

1-2 kali (Rendah) 39 8,45

Adanya informasi tentang PLTU

Suralaya

Ya 65 18,95

Tidak 278 81,04

Tanggapan terhadap informasi

tentang PLTU Suralaya

Sangat setuju 8 2,33

Setuju 35 10,20

Kurang Setuju 21 6,12

Tidak Setuju 279 81,34

Informasi umumnya membangga-

banggakan PLTU Suralaya

Sangat setuju 8 2,33

Setuju 30 8,74

Kurang Setuju 26 7,58

Tidak Setuju 279 81,34

Kepuasan terhadap informasi Sangat Puas 9 2,62

Puas 21 6,12

Kurang Puas 25 7,28

Tidak Puas 288 83,96

Berkomunikasi dengan tokoh

masyarakat

Ya 228 65,88

Tidak 115 33,52

Frekuensi Berkomunikasi dengan

tokoh masyarakat dalam 1 Tahun

Terakhir ini

>6kali (Sangat Tinggi) 87 16,61

5-6 kali (Tinggi) 80 14,57

3-4 kali (Sedang) 98 28,57

1-2 kali (Rendah) 78 13,11

Adanya informasi tentang PLTU

Suralaya

Ya 186 54,22

Tidak 157 45,77

Tanggapan terhadap informasi

tentang PLTU Suralaya

Sangat setuju 47 13,70

Setuju 92 26,82

Kurang Setuju 44 12,82

Tidak Setuju 160 46,64

Informasi umumnya membangga-

banggakan PLTU Suralaya

Sangat Setuju 27 7,87

Setuju 71 20,69

Kurang Setuju 74 21,57

Tidak Setuju 171 49,85

Kepuasan terhadap informasi Sangat Puas 33 9,62

Puas 86 25,07

Kurang Puas 44 12,82

Tidak Puas 180 52,47

Page 96: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Hubungan Tokoh Agama dengan Opini Publik

Umumnya masyarakat berkomunikasi dengan tokoh agama lebih dari

enam kali dalam satu tahun terakhir ini yang ditunjukkan sebanyak 161 (17,78%)

responden. Terbatasnya informasi melalui tokoh agama menyebabkan mereka

tidak mendapatkan informasi tentang PLTU Suralaya. Keterbatasan ini dapat

dipengaruhi kurang dekatnya tokoh agama dengan PLTU Suralaya, terutama isu

pencemaran abu batubara.

Tokoh agama telah menyampaikan informasi bahwa PLTU Suralaya

bernilai positif bagi masyarakat. Masyarakat beranggapan tokoh agama hanya

membangga-banggakan keberadaan PLTU Suralaya. Namun masyarakat sebanyak

279 (81.34 persen) responden tidak setuju atas pernyataan tokoh agama tersebut.

Masyarakat hanya merasakan dampak negatif abu batubara yang diakibatkan dari

PLTU Suralaya. Kerugian dengan adanya abu batubara menjadikan masyarakat

kurang memanfaatkannya. Dengan demikian, masyarakat pun tidak puas terhadap

informasi yang disampaikan tokoh agama.

Hubungan Tokoh Masyarakat terhadap Opini Publik

Berdasarkan hasil penelitian, umumnya masyarakat berkomunikasi dengan

tokoh masyarakat hanya tiga sampai empat kali dalam satu tahun terakhir yaitu

sebanyak 98 (28,57 %) responden. Tokoh masyarakat merupakan sumber

informasi bagi mereka. Mereka menilai tokoh masyarakat memiliki kemampuan

sebagai opinion leader. Tokoh masyarakat memiliki pengetahuan tentang PLTU

Suralaya.

Tokoh masyarakat menyebarkan informasi yang diperoleh dari suratkabar

ataupun public relation. Tokoh masyarakat memiliki hubungan sosial dengan

masyarakat. Masyarakat dapat bertanya dan bertukar pikiran dengan tokoh

masyarakat. Hal ini disebabkan tokoh masyarakat memiliki kedekatan dengan

masyarakat.

Tokoh masyarakat sebagai opinion leader memiliki kemampuan untuk

mempengaruhi orang lain. Dapat dikatakan, opinion leader memiliki keunggulan

dari masyarakat lainnya. Tokoh masyarakat dapat dijadikan jembatan komunikasi

antara PLTU Suralaya dengan masyarakat.

Page 97: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Rogers dan Shoemaker (1981) dalam Badri (2008) pun mengungkapkan,

masyarakat menjadikan opinion leader sebagai tempat bertanya dan meminta

nasihat mengenai urusan-urusan tertentu. Opinion leader sebagai sumber

informasi, sedangkan masyarakat sebagai penerima informasi.

Informasi mengenai sisi positif dari PLTU Suralaya tidak kuat

mengarahkan penilaian mereka yang positif terhadap PLTU Suralaya. Masyarakat

masih menilai PLTU Suralaya hanya menimbulkan dampak negatif akibat

penggunaan abu batubara. Umumnya mereka sebanyak 171 (49,85 persen) pun

tidak setuju atas pesan yang disampaikan tokoh masyarakat yang membangga-

banggakan PLTU Suralaya.

Hal tersebut dapat diartikan bahwa mereka masih menyetujui PLTU

Suralaya menimbulkan dampak negatif dengan adanya pencemaran lingkungan.

Responden tetap mengakui adanya pencemaran lingkungan meskipun tokoh

masyarakat telah menyampaikan informasi terbaru mengenai keadaan lingkungan

PLTU Suralaya.

Sesuai dengan pernyataan Rogers (1983) dalam Afdjani (2007), opinion

leader berperan menyampaikan pesan-pesan, ide-ide, dan informasi-informasi

baru kepada masyarakat.

Ketua RW 03 Desa Suralaya, Haji Usman mengungkapkan, PLTU

Suralaya memberikan pengalaman dan keahlian kerja. Pencemaran abu batubara

dapat diminimalisasikan dengan adanya pelatihan pemanfaatan abu batubara.

Namun masyarakat sekitar belum dapat memanfaatkannya dengan baik.

Ternyata opini publik tentang PLTU Suralaya, khususnya pencemaran

lingkungan, lebih dibentuk oleh tingginya nilai kepercayaan pada dirinya dalam

menanggapi isu tersebut. Isu pencemaran ini banyak menangkap perhatian publik.

Seseorang bertindak dengan cara yang bermakna bagi mereka dalam mencapai

tujuan yang dianggap bernilai.

Masyarakat tidak puas dengan informasi yang disampaikan oleh opinion

leader, termasuk dari tokoh masyarakat. Mereka beranggapan tidak semua

informasi disampaikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, mereka membentuk

opini publik yang negatif tentang PLTU Suralaya. Frekuensi komunikasi tokoh

masyarakat pun berpengaruh terhadap pembentukan opini publik yang positif

Page 98: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

tentang isu pencemaran abu batuabara. Berdasarkan hasil wawancara, ada

pertemuan rutin sebanyak satu kali dalam tiga bulan. Frekuensi komunikasi

tersebut dirasa kurang bagi masyarakat lokal. Padahal mereka lebih memberikan

kepercayaan kepada tokoh masyarakat.

Tokoh masyarakat dapat lebih meningkatkan frekuensi pertemuan-

pertemuan rutin. Masyarakat merasakan lebih adanya kedekatan dengan tokoh

masyarakat dibandingkan dengan tokoh agama. Ini disebabkan banyaknya waktu

tokoh masyarakat untuk masyarakat. Selain itu, tokoh masyarakat berada di

tengah-tengah masyarakat sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Tabel 16. Hubungan antara Fungsi dan Pesan Tokoh Agama serta Tokoh

Masyarakat dengan Dampak Positif dan Dampak Negatif dari PLTU

Suralaya

Dampak Negatif

dari PLTU

Suralaya

Dampak Positif

dari PLTU

Suralaya

FungsiTokoh

Agama

Koefisien Korelasi 0,378* 0,13

Nilai-p 0,000 0,260

N 343 343

Pesan Tokoh

Agama

Koefisien Korelasi 0,356* 0,146

Nilai-p 0.001 0,188

N 343 343

Fungsi

Tokoh

Masyarakat

Koefisien Korelasi -0,080 0,034

Nilai-p 0,258 0,634

N 343 343

Pesan

Tokoh

Masyarakat

Koefisien Korelasi -0,150* -0,053

Nilai-p 0,040 0,504

N 343 343

Hubungan antara Opinion Leader (Tokoh Agama dan Tokoh

Masyarakat) dengan Opini Publik

Hasil analisis dalam penelitian pada indikator-indikator peubah opinion

leader ini menunjukkan, opinion leader berhubungan positif dengan opini publik.

Indikator fungsi tokoh agama, pesan tokoh agama, dan pesan tokoh masyarakat

memiliki nilai-p yang lebih kecil dari α. Dapat disimpulkan, opini publik tentang

fungsi dan pesan tokoh agama berhubungan positif dengan dampak negatif dari

PLTU Suralaya. Sedangkan opinion leader dari tokoh masyarakat, hanya

Page 99: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

indikator pesan tokoh masyarakat yang berhubungan nyata dengan dampak

negatif dari PLTU Suralaya. Sesuai dengan pernyataan Effendi (2008), opinion

leader biasanya membuka diri terhadap informasi mengenai bidang tertentu,

termasuk tentang PLTU Suralaya.

Pembentukan opini publik tentang dampak negatif dari PLTU Suralaya

berhubungan positif terhadap fungsi dan pesan yang disampaikan oleh para tokoh

agama. Semakin tinggi fungsi dan pesan tokoh agama, maka akan semakin tinggi

pula opini publlik tentang dampak negatif dari PLTU Suralaya. Pesan tokoh

masyarakat berhubungan negatif dengan opini publik tentang dampak negatif dari

PLTU Suralaya. Semakin tinggi pesan tokoh masyarakat, maka akan semakin

rendah opini publik tentang dampak negatif dari PLTU Suralaya.

Masyarakat lokal lebih banyak berkomunikasi dengan tokoh agama

dibandingkan dengan tokoh masyarakat. Namun masyarakat lebih banyak

mendapatkan informasi dari tokoh masyarakat. Masyarakat lebih percaya kepada

tokoh masyarakat sebagai sumber informasi. Masyarakat menilai tokoh agama

terbatas memiliki informasi tentang PLTU Suralaya. Masyarakat tidak puas dalam

memperoleh informasi yang lebih berkembang meskipun tokoh agama dan tokoh

masyarakat sudah memberikan informasi mengenai dampak positif dari PLTU

Suralaya yang kini kondisi lingkungannya membaik.

Hubungan masyarakat lokal dengan opinion leader sudah cukup baik. Hal

ini tentunya dapat dijadikan jembatan komunikasi antara masyarakat lokal dengan

PLTU Suralaya. Hal ini disebabkan opinion leader berada di tengah-tengah

masyarakat lokal. Pertemuan-pertemuan yang sudah berjalan rutin dapat

dimanfaatkan sebagai wahana bertukar pikiran antara masyarakat lokal dengan

opinion leader.

Masyarakat lokal dengan opinion leader pun dapat berkomunikasi dalam

pertemuan nonformal selain pertemuan formal. Terjalinnya hubungan yang lebih

erat akan memudahkan komunikasi yang akan menambah informasi. Manfaat ini

dirasakan oleh masyarakat lokal maupun opinion leader. Masyarakat lokal dapat

mengeluarkan keinginan, pendapat, kritikan, serta bertukar pikiran mengenai

PLTU Suralaya. Begitu juga sebaliknya, opinion leader dapat mengetahui

Page 100: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

keinginan, pendapat, ataupun kritikan masyarakat lokal selain memberikan

informasi.

Hasil diskusi tersebut akan membawa opinion leader untuk

menyampaikannya kepada public relations guna melakukan evaluasi PLTU

Suralaya. Masyarakat lokal dapat merasakan kepuasan telah mengeluarkan

aspirasinya dan menambah informasi dari opinion leader.

Hubungan Pengalaman dengan Opini Publik

Opini publik pun dapat dipengaruhi oleh pengalaman. Faktor pengalaman

dalam penelitian ini terdiri dari keterlibatan masyarakat dan fungsi PLTU

Suralaya. Keterlibatan masyarakat dan fungsi PLTU Suralaya dianalisis terhadap

dampak negatif dan dampak positif dari PLTU Suralaya. Berikut digambarkan

tabel 17 tentang pengaruh pengalaman terhadap opini publik.

Tabel 17. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pengalamannya

terhadap Opini Publik

Hubungan Pengalaman Jumlah Persentase

Adanya debu atau abu batubara dari

PLTU Suralaya

Sangat Setuju 66 19,24

Setuju 98 28,57

Kurang Setuju 93 27,11

Tidak Setuju 86 25,07

PLTU Suralaya memberikan

bantuan

Ya 174 50,72

Tidak 169 49,27

Tanggapan tentang PLTU Suralaya

memberikan bantuan

Sangat Sering 9 2,62

Sering 48 13,99

Kadang-kadang 117 34,11

Tidak Pernah 162 47,23

Sikap terhadap bantuan PLTU

Suralaya

Sangat Senang 50 14,57

Senang 115 33,52

Kurang Senang 18 5,24

Tidak Senang 160 46,64

Pengaruh bantuan PLTU Suralaya

terhadap kehidupan responden

Sangat Pengaruh 48 13,99

Pengaruh 81 23,61

Kurang

Pengaruh

40 11,66

Tidak Pengaruh 174 50,72

Pengalaman merupakan salah satu faktor pembentuk opini publik.

Berdasarkan pernyataan Kasali yang dikutip oleh Ruslan (2007), opini publik

Page 101: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

dibentuk oleh khalayak yang pada umumnya pernah memiliki pengalaman

terhadap isu yang sedang dibicarakan. Makin intensif hubungan antara audience

dan isu sebagai objek pembicaraan, maka semakin banyak kesamaan pengalaman

yang akan dirasakan oleh khalayak tersebut menjadi suatu konsensus.

Pembentukan konsensus masing-masing individu membutuhkan proses

waktu. Lama waktu yang dibutuhkan sangat tergantung pada unsur emosi,

kesamaan persepsi, dan kepercayaan atas suatu isu berita yang tengah

berkembang.

Berdasarkan pengalaman masyarakat lokal, mereka umumnya 98 (28,57%)

responden menyetujui adanya abu batubara dari PLTU Suralaya. Masyarakat

mengalami gangguan kesehatan akibat abu batubara. Sesaknya saluran pernafasan

adalah penyakit yang seringkali dikeluhkan oleh mereka. Meskipun PLTU

Suralaya sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan tenaga

listrik, namun mereka merasa mempunyai masalah dalam kesehatan.

Abu batubara yang menyebabkan pencemaran menimbulkan sikap dari

masyarakat sekitar. Menurut Kasali yang dikutip oleh Ruslan (2007), suatu opini

publik akan berdampak negatif terhadap kepercayaan masyarakat pada citra jika

kasus tersebut tidak diatasi dengan baik dan tepat.

Masyarakat sebanyak 174 (50,72%) responden menyatakan bahwa PLTU

Suralaya memberikan bantuan. Bantuan kesehatan yang diberikan PLTU Suralaya

antara lain pengobatan gratis dan khitanan massal. Bantuan pengobatan gratis ini

secara bergilir diberikan satu kali dalam satu minggu, pukul 12.00 sampai 13.00

WIB, pada masing-masing desa yang berada di wilayah PLTU Suralaya yaitu

Desa Suralaya, Desa Lebakgede, dan Desa Salira Indah. Pengobatan gratis ini

merupakan koordinasi program Comdev dengan kelurahan dan puskesmas.

Bantuan-bantuan yang diberikan dalam program Comdev pada Divisi

Humas dan SDM antara lain Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Kelompok Usaha

Bersama Berprestasi Simpan Pinjam (KUBTASI), pengelolaan Pantai Kalapa

Tujuh dan pemberdayaan para pedagang pantai, usaha jahit konveksi di Desa

Suralaya, usaha pengrajin keripik pisang di Lebakgede, pelatihan komputer,

pembangunan dan perbaikan Sarana, kegiatan Pelatihan untuk Para Guru di

kecamatan Pulomerak, Pengembangan SDM.

Page 102: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Masyarakat lokal tidak senang terhadap bantuan-bantuan yang diberikan

PLTU Suralaya. Ini dapat dilihat dengan banyaknya 160 (46,64%) responden

yang menyatakan tidak senang. Sebenarnya mereka merasa diringankan oleh

PLTU Suralaya. Akan tetapi, tidak semua bantuan tersebut berjalan hingga jangka

panjang. pengobatan gratis merupakan salah satu bantuan yang masih berjalan

hingga saat ini.

Sebanyak 162 (47,23%) responden justru merasa tidak pernah mendapat

bantuan dari PLTU Suralaya. Ternyata mereka menginginkan pembagian

sembako. Selain itu, mereka pun mengharapan menjadi bagian dari pegawai

PLTU Suralaya. Dengan demikian, mereka merasa bantuan-bantuan yang telah

diberikan PLTU Suralaya tidak berpengaruh pada kehidupan mereka. Padahal

PLTU Suralaya memberikan bantuan dengan strategi pemberdayaan masyarakat

lokal.

Tabel 18. Hubungan antara Keterlibatan Masyarakat dan Fungsi PLTU

Suralaya dengan Dampak Positif dan Dampak Negatif dari PLTU

Suralaya

Dampak Negatif dari

PLTU Suralaya

Dampak Positif dari

PLTU Suralaya

Keterlibatan

Masyarakat

Koefisien

Korelasi 0,026 0,211*

Nilai-p 0,718 0,004

N 343 343

Fungsi

PLTU

Suralaya

Koefisien

Korelasi 0,236* 0,382*

Nilai-p 0,001 0

N 343 343

Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian, keterlibatan masyarakat dan

fungsi PLTU Suralaya memiliki nilai-p yang lebih kecil dari α. Pengalaman

berhubungan psoitif dengan opini publik. Keterlibatan masyarakat berhubungan

positif dengan dampak positif dari PLTU Suralaya. Dapat diartikan bahwa

semakin tinggi keterlibatan masyarakat, maka akan semakin tinggi opini publik

tentang dampak positif dari PLTU Suralaya. Demikian juga dengan fungsi PLTU

Suralaya berhubungan positif dengan dampak positif dan dampak negatif dari

Page 103: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

PLTU Suralaya. Artinya semakin tinggi fungsi PLTU Suralaya, maka akan

semakin tinggi dampak negatif dan dampak positif dari PLTU Suralaya.

Pencemaran lingkungan yang dialami masyarakat sekitar menimbulkan

pertikaian yang ditandai aksi demonstrasi pada tahun 2002. Aksi tersebut

merupakan komunikasi nonverbal sebagai bentuk opini pribadi yang berkembang

menjadi opini publik.

Opini publik tentang dampak negatif dari PLTU Suralaya akan semakin

baik atau bernilai positif jika fungsi PLTU Suralaya bagi masyarakat semakin

ditingkatkan. Opini publik tentang dampak positif dari PLTU Suralaya pun akan

semakin baik jika adanya pendekatan dalam keterlibatan masyarakat.

Masyarakat yang terkena pencemaran lingkungan yang merupakan

dampak negatif dari PLTU Suralaya berdasarkan pengalaman hidup

membutuhkan fungsi PLTU Suralaya. Dampak negatif tersebut dapat

diminimalisasikan dengan adanya program Community development yang

dijalankan oleh public relations.

Sesuai dengan pernyataan Vardiansyah (2008), seseorang memiliki

pengetahuan dan keterampilan tentang sesuatu yang diperoleh melalui

keterlibatannya selama periode tertentu berdasarkan pengalaman. Begitu juga

dengan seseorang yang merupakan bagian dari masyarakat lokal yang menghadapi

beragam persoalan dalam kehidupan.

Upaya pelayanan PLTU Suralaya yang semakin baik akan membentuk

opini publik yang positif. Oleh karena itu, PLTU Suralaya memberikan pelayanan

yang baik terhadap kebutuhan tenaga listrik. Selain itu, PLTU Suralaya dapat

meminimalisasikan masalah abu batubara dengan bantuan-bantuan melalui

program Comdev. Meskipun adanya dampak negatif dari masyarakat akibat abu,

namun PLTU Suralaya harus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik dan

mendengarkan keinginan masyarakat. Sebaliknya jika PLTU Suralaya tidak

memperdulikan kebutuhan dan keinginan masyarakat, maka opini publik tentang

dampak negatif akan semakin tinggi.

Page 104: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Masyarakat laki-laki di Desa Suralaya yang bekerja sebagai pedagang dan

pegawai umumnya merasakan bahwa ekonominya menjadi lebih sejahtera.

Sementara tidak hanya di Desa Suralaya, masyarakat di Desa Salira yang

umumnya pegawai perempuan menyatakan suasana lingkungan menjadi

lebih ramai sejak adanya PLTU Suralaya. Masyarakat yang menyatakan

abu batubara mengganggu kesehatan adalah pegawai perempuan yang

hanya tinggal di Desa Suralaya. Masyarakat laki-laki maupun perempuan

yang bekerja sebagai nelayan di Desa Suralaya merasa bising dengan suara

mesin PLTU Suralaya. Namun umumnya hanya masyarakat laki-laki yang

bekerja sebagai pedagang di Desa Suralaya yang menyatakan abu batubara

dapat meracuni ikan di laut dan masyarakat perempuan menyatakan abu

batubara dapat merusak pertanian. Abu batubara pun dapat mengotori

bahan dagangan berdasarkan opini dari masyarakat Desa Suralaya dengan

jenis kelamin perempuan umumnya yang bekerja sebagai pegawai.

2. Opini dari masyarakat sekitar PLTU Suralaya berhubungan positif dengan

keterpaan opinion leader dan pengalaman. Namun suratkabar dan public

relations tidak berhubungan positif dengan opini masyarakat.

Saran

1. Public relations PLTU Suralaya perlu lebih banyak berhubungan dengan

masyarakat sekitarnya melalui opinion leader dengan mengadakan

kegiatan pengembangan masyarakat untuk lebih mendapatkan opini publik

yang positif.

2. Public relations PLTU Suralaya perlu berhubungan dengan opinion leader

agar opinion leader menyampaikan pesan kepada masyarakat sekitar.

3. Perlu upaya peningkatan pengetahuan masyarakat sekitar mengenai PLTU

Suralaya melalui media massa, termasuk media komunitas.

Page 105: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

DAFTAR PUSTAKA

Afdjani, Hadiono. 2007. Efek Psikologis Pemberitaan Media Massa terhadap

Khalayak Ditinjau dari Teori Peluru, Agenda Setting, dan Uses and

Gratification. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur

Afdjani, Hadiono. 2008. Dampak Globalisasi Media Terhadap Masyarakat dan

Budaya Indonesia.

(http://nyalaterang.wordpress.com/2009/01/05/media-massa-politik-dan-

pemilu). Diakses 5 Januari 2009

Akbar, Faidil. 2004. PLTU Suralaya Tidak Miliki Izin Pengolahan Limbah.

Jakarta: Tempo Interaktifs

Anugrah, Arbi. 2009. Puluhan Aktivis Lingkungan Hidup Demo PLTU

Cilacap. Detiknews

Arifin, Anwar. 2008. Opini Publik. Jakarta: Pustaka Indonesia

Arifin, Zainal. dkk. 2010. Dampak Negatif Pertambangan dan Penggunaan

Batubara. Palangkaraya: Universitas Palangkaraya. Diakses 9 Juni 2011

Badri, Muhammad. 2008. Pemberdayaan Komunikasi Pemuka Pendapat

dalam Penanganan Bencana Tsunami. Sekolah Pascasarjana. Institut

Pertanian Bogor

Dani, Vardiansyah. 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.

Jakarta: PT Indeks

Data Monografi Desa Suralaya, Desa Salira Indah, dan Desa Lebakgede

Dennis, McQuail. 1987. Mass Communication Theory: An Introduction.

Beverly Hills: Sage Publication

(http://books.google.co.id). Diakses 5 Januari 2009

Effendy, Uchjana. 1987. Hubungan Masyarakat, Prinsip, Kasus, dan Masalah.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Eriyanto. 2007. Teknik Sampling, Analisis Opini Publik. Cetakan I. Yogyakarta:

LKIS

Erlinda, Widyaningrum. 2002. Opini Publik Terhadap Humas Perum Jasa Tirta I.

98220213. Departemen Ilmu Komunikasi. Universitas Muhamadiyah,

Malang

Page 106: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Hasani, Yusuf. 2004. Efektivitas Komunikasi Pemuka Pendapat dalam

Penyelesaian Konflik Masyarakat di Maluku Utara. Bogor: Sekolah

Pascasarana Institut Pertanian Bogor

Hastuti, Deviana. 2009. Pola Implementasi Tanggung Jawab Sosial

Perubahan. Universitas Negeri Jakarta

Hen. 2010 Warga Tuntut PLN Bayar Ganti Rugi Akibat Debu. Rembang: Kompas

Iskandar. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif).

2008. Jakarta: Gaung Persada Press

Kajian Internalisasi Biaya Eksternal Pengembangan Energi. 2009. Pusat

Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral. Kementerian

Energi dan Sumber Daya Mineral

(www.esdm.go.id/.../1061-ringkasan-eksekutif-kajian-internalisasi-biaya-

eksternal-pengembangan-energi.html). Diakses 31 Mei 2011

Kasali, Rhenald. 2000. Manajemen Publik Relations. Konsep dan Aplikasinya di

Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti

Kumara, Nyoman. 2009. Telaah terhadap Program Percepatan Pembangunan

Listrik melalui Pembangunan PLTU Batubara 10. 000 MW. Vol 8.

No 1. Bali: Kampus Bukit Jimbaran

Litosseliti, L. 2003. Using Focus Group In Research. London: Continuum

McQuail. Denis. 2000. Mass Communication Theories. Fourth edition.

London: Sage Publication

Nimmo, Dan. 2000. Komunikasi Politik. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Nimmo, Dan. 2006. Komunikasi Politik, Khalayak dan Efek. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Nurudin. 2005. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers

Olii, Helena. 2008. Dinamika Opini Publik. Revisi 1. UMB. Pusat

Pengembangan Bahan Ajar

(http://www.docs.google.com). Diakses 4 Juli 2011

Price, Vincent. 1989. Social Identification and Public Opinion Effect of

Communicating Group. Oxford Journal

(http://poq.oxfordjournals.org/content/53/2/197.abstract?sid=77da3f3d-

f666-425f-b4c5-b9a4ea8ee590). Diakses 9 Juni 2011

Page 107: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Prijatama, Herry dan Sumarnadi, Eko Tri. 1996. Mengubah Limbah menjadi

Rupiah: Pemanfaatan Limbah Abu Batubara PLTU. Bandung: Puslitbang

Geoteknologi LIPI

Rachmawati, Evy. 2009. Polemik Obat Puyer Perburuk Citra Dokter. Kompas

http://www.kompas.com. Diakses 5 Januari 2009

Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Rochyadi, Rudy. 2003. Respon Pelanggan Terhadap Komunikasi Eksternal

PDAM Kabupaten Bogor. (Tesis). Program Pascasarjana. Bogor: Institut

Pertanian Bogor

Ruliana, Poppy. 1999. Hubungan Kegiatan Humas Eksternal dalam Sikap dan

Opini Pelanggan dalam Mutu Pelayanan Jasa TelekomunikasiI. (Tesis).

Program Pascasarjana. Bandung: Universitas Padjadjaran

Rumanti, Maria Assumpta. 2002. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik.

Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Ruslan, Rosady. 2006. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi

Konsepsi dan Aplikasi. Edisi Revisi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Greenpeace. 2009. Koalisi Anti-Batubara Menuntut Penghentian Penggunaan

Batubara di Indonesia

(http://www.greenpeace.org/seasia/id/press/releases/penghentian-

penggunaan-batubara-di-Indonesia). Diakses 18 Mei 2010

Singarimbun, Masri dan Sofian, Effendi. 2006. Metode Penelitian Survey.

Cetakan. Kedelapanbelas. Edisi Revisi. Jakarta: PT Pustaka LP3ES

Indonesia

Soemirat dan Ardianto. 2003. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Soemarjono dan Setiawan, Adang. 2011. Artikel. Kementerian Energi dan Sumber

Daya Mineral. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan

Batubara

Sunarjo, Djoenaesih. 1997. Opini Publik. Yogyakarta: Liberty Offset yogyakarta

Suryadi. 2007. Strategi Mengelola Public Relations Organisasi. Jakarta: Edsa

Mahkota

Page 108: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Syam, Nina Winangsih dan Sugiana, Dadang. 2007. Perencanaan Pesan dan

Media. Universitas Terbuka

(http://www.detiknews.com). Diakses 5 Januari 2009

Widodo, Erna dan Mukhtar. 2000. Konstruksi ke Arah Penelitian Deskriptif.

Yogyakarta: Avyrouz

Page 109: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Lampiran 1. Validitas dan Reliabilitas Instrumentasi

Ket: *Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Ket: *Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

1,000 ,147 ,223 ,656**

, ,536 ,344 ,002

20 20 20 20

,147 1,000 -,223 ,583**

,536 , ,346 ,007

20 20 20 20

,223 -,223 1,000 ,558*

,344 ,346 , ,011

20 20 20 20

,656 ** ,583 ** ,558 * 1,000

,002 ,007 ,011 ,

20 20 20 20

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

P11

P12

P13

TOTAL2

P11 P12 P13 TOTAL2

Correlations

1,000 ,315 ,443 ,710**

, ,177 ,051 ,000

20 20 20 20

,315 1,000 ,351 ,813**

,177 , ,130 ,000

20 20 20 20

,443 ,351 1,000 ,742**

,051 ,130 , ,000

20 20 20 20

,710 ** ,813 ** ,742 ** 1,000

,000 ,000 ,000 ,

20 20 20 20

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

P4

P5

P6

TOTAL1

P4 P5 P6 TOTAL1

Page 110: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Correlations

1,000 ,126 ,218 ,084 ,123 ,055 ,448*

, ,598 ,355 ,726 ,606 ,818 ,048

20 20 20 20 20 20 20

,126 1,000 ,399 ,311 ,073 ,312 ,629**

,598 , ,081 ,181 ,760 ,181 ,003

20 20 20 20 20 20 20

,218 ,399 1,000 -,222 ,465* -,170 ,488*

,355 ,081 , ,347 ,039 ,474 ,029

20 20 20 20 20 20 20

,084 ,311 -,222 1,000 ,088 ,561* ,530*

,726 ,181 ,347 , ,714 ,010 ,016

20 20 20 20 20 20 20

,123 ,073 ,465* ,088 1,000 ,046 ,623**

,606 ,760 ,039 ,714 , ,847 ,003

20 20 20 20 20 20 20

,055 ,312 -,170 ,561* ,046 1,000 ,488*

,818 ,181 ,474 ,010 ,847 , ,029

20 20 20 20 20 20 20

,448* ,629** ,488* ,530* ,623** ,488* 1,000

,048 ,003 ,029 ,016 ,003 ,029 ,

20 20 20 20 20 20 20

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

P18

P19

P20

P25

P26

P27

TOTAL3

P18 P19 P20 P25 P26 P27 TOTAL3

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Ket: *Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 111: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Ket: *Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

1,000 -,014 ,136 ,160 ,561**

, ,952 ,567 ,500 ,010

20 20 20 20 20

-,014 1,000 ,338 ,000 ,505*

,952 , ,145 1,000 ,023

20 20 20 20 20

,136 ,338 1,000 ,395 ,672**

,567 ,145 , ,085 ,001

20 20 20 20 20

,160 ,000 ,395 1,000 ,692**

,500 1,000 ,085 , ,001

20 20 20 20 20

,561 ** ,505 * ,672 ** ,692** 1,000

,010 ,023 ,001 ,001 ,

20 20 20 20 20

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

P28

P30

P31

P32

TOTAL4

P28 P30 P31 P32 TOTAL4

Page 112: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Correlations

1,000 ,510* ,131 ,143 ,448* ,361 ,126 ,507*

, ,022 ,583 ,548 ,048 ,117 ,597 ,023

20 20 20 20 20 20 20 20

,510* 1,000 ,241 ,132 ,174 ,151 ,236 ,455*

,022 , ,306 ,580 ,462 ,524 ,317 ,044

20 20 20 20 20 20 20 20

,131 ,241 1,000 ,742** ,437 ,275 ,380 ,709**

,583 ,306 , ,000 ,054 ,240 ,099 ,000

20 20 20 20 20 20 20 20

,143 ,132 ,742** 1,000 ,596** ,467* ,473* ,798**

,548 ,580 ,000 , ,006 ,038 ,035 ,000

20 20 20 20 20 20 20 20

,448* ,174 ,437 ,596** 1,000 ,522* ,437 ,777**

,048 ,462 ,054 ,006 , ,018 ,054 ,000

20 20 20 20 20 20 20 20

,361 ,151 ,275 ,467* ,522* 1,000 ,719** ,743**

,117 ,524 ,240 ,038 ,018 , ,000 ,000

20 20 20 20 20 20 20 20

,126 ,236 ,380 ,473* ,437 ,719** 1,000 ,723**

,597 ,317 ,099 ,035 ,054 ,000 , ,000

20 20 20 20 20 20 20 20

,507* ,455* ,709** ,798** ,777** ,743** ,723** 1,000

,023 ,044 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,

20 20 20 20 20 20 20 20

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

P33

P34

P35

P36

P37

P38

P39

TOTAL5

P33 P34 P35 P36 P37 P38 P39 TOTAL5

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Ket: *Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis

******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E

(A L P H A)

Reliability Coefficients

N of Cases = 20,0 N of Items = 17

Alpha = ,6124

Page 113: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
Page 114: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
Page 115: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Lampiran 4. Dokumentasi Wawancara dengan Opinion Leader

Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa opinion leader untuk mengetahui

peristiwa yang sedang terjadi di lingkungan PLTU Suralaya

Page 116: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Lampiran 5. Dokumentasi Proses Berlangsungnya Foccus Group Discussion

(FGD)

FGD sebagai salah satu metode untuk memperoleh informasi yang akurat

terhadap opini publik tentang PLTU Suralaya. Peserta FGD terdiri dari kelompok

petani, nelayan, pedagang, dan pegawai yang diambil pada tiga desa penelitian.

Peserta duduk melingkar selama berlangsungnya diskusi

Page 117: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Lampiran 6. Dokumentasi Lapangan di UBP Suralaya tentang Abu Batubara

Pembakaran batubara di PLTU Suralaya menghasilkan abu batubara. Setiap hari

abu batubara yang dihasilkan sebanyak 1500 sampai 2000 ton.

Lampiran 7. Dokumentasi Lapangan di UBP Suralaya tentang Alat Penangkap

Abu

Batubara (Electronic Precipitator)

Page 118: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Hasil sisa pembakaran dengan efisiensi 99,5 persen menggunakan alat penangkap

abu batubara (Electrostatic Precipitator)

Page 119: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Lampiran 8. Dokumentasi Lapangan di UBP Suralaya tentang Cerobong Asap

Kandungan debu dan gas sisa pembakaran sampai ground level masih di bawah

ambang batas dengan menggunakan cerobong asap

Page 120: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Lampiran 9. Dokumentasi Lapangan di UBP Suralaya tentang Alat Pengolahan

Limbah Cair (Sewage Treatment dan Neutralizing)

Pengolahan limbah cair agar air buangan tidak mencemari lingkungan

menggunakan alat yang dinamakan Sewage Treatment dan Neutralizing

Page 121: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Lampiran 10. Dokumentasi Lapangan di UBP Suralaya tentang Tempat

Penimbunan Abu Batubara (Ash-valley)

Tempat penimbunan abu batubara dengan luas tanah sekitar 8 hektar dinamakan

Ash-valley. Ash-valley ini merupakan lahan terbuka yang disediakan PLTU

Suralaya untuk menimbun abu batubara

Page 122: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Lampiran 11. Dokumentasi Lapangan di UBP Suralaya tentang Pemanfaatan Abu

Batubara dalam Program Community Development

Pavingblok

Relief air mancur

Penghias rumah

Abu batubara dengan jenis fly-ash digunakan sebagai bahan pembuat keperluan

bangunan antara lain pavingblok, relief air mancur, dan penghias rumah

Page 123: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Khitanan Massal

Pelatihan Pengrajin Conblok

Pelatihan Komputer

UBP Suralaya melakukan pembinaan masyarakat melalui program pemberdayaan

masyarakat (community development) di tiga desa yaitu Desa Suralaya, Desa

Salira Indah, dan Desa Lebakgede

Page 124: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Lampiran 12. Dokumentasi Penghargaan Pengembangan Masyarakat Melalui

Kelompok Usaha Bersama Berprestasi Simpan Pinjam (KUBTASI)

UBP Suralaya mendapatkan penghargaan atas pengembangan kualitas kehidupan

masyarakat di sekitar PLTU Suralaya melalui LKM KUBTASI.

Page 125: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Lampiran 13. Kuesioner untuk Responden No. Responden

ANGKET PENELITIAN

Opini Publik tentang PLTU Suralaya

DATA RESPONDEN

Nama :

Jenis Kelamin:

Pekerjaan :

Asal Desa :

DATA PENELITIAN

Petunjuk pengisian: Isilah Jawaban dengan Tanda Silang (X)

I. SURATKABAR 1. Apakah Saudara membaca surat kabar?

a. Ya

b. Tidak, lanjutkan ke no 7

2. Dalam 1 minggu, berapa kali Saudara membaca suratkabar?

a. 1-2 kali (1)

b. 2-4 kali (2)

c. 4-6 kali (3)

d. > 6 kali (4)

3. Adakah berita tentang PLTU Suralaya di suratkabar itu?

a. Ya

b. Tidak, lanjutkan ke no 7

4. Apakah Saudara setuju dengan berita tentang PLTU Suralaya?

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

Page 126: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

5. Berita tentang PLTU Suralaya dari suratkabar umumnya membangga-

banggakan PLTU Suralaya

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju (karena ada yg menjelekkan)

d. Tidak setuju (karena menjelekkan semua)

6. Saudara… dengan berita di suratkabar itu.

a. Sangat puas

b. Puas

c. Kurang puas

d. Tidak puas

II. PUBLIC RELATIONS 7. Adakah Saudara ngobrol dengan public relations/pegawai PLTU Suralaya

a. Ya

b. Tidak, lanjut ke no. 14

8. Dalam 1 tahun terakhir ini, berapa kali Saudara ngobrol dengan public

relations/pegawai PLTU Suralaya?

9. Dalam kesempatan apa Saudara ngobrol dengan public relations/pegawai

PLTU Suralaya?

10. Adakah informasi tentang abu batubara dari public relations/pegawai

PLTU Suralaya?

a. Ya

b. Tidak, lanjut ke no. 14

11. Saudara… dengan informasi tentang PLTU Suralaya, khususnya abu

batubara.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

12. Informasi dari pegawai tentang PLTU Suralaya pada umumnya

membangga-banggakan PLTU Suralaya

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

Page 127: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

13. Saudara…dengan informasi dari pegawai PLTU itu.

a. Sangat puas

b. Puas

c. Kurang puas

d. Tidak puas

III. OPINION LEADER 14. Adakah Saudara ngobrol dengan tokoh agama?

a. Ya

b. Tidak, lanjut ke no. 21

15. Dalam 1 tahun terakhir ini, berapa kali Saudara ngobrol dengan tokoh

agama?

16. Dalam kesempatan apa Saudara ngobrol dengan tokoh agama?

17. Adakah informasi tentang PLTU Suralaya dari tokoh agama?

a. Ya

b. Tidak, lanjut ke no. 21

18. Saudara…dengan informasi tentang PLTU Suralaya dari tokoh agama.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

19. Informasi tentang PLTU Suralaya dari tokoh agama umumnya membangg-

banggakan PLTU Suralaya.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

20. Saudara…dengan informasi dari tokoh agama itu?

a. Sangat puas

b. Puas

c. Kurang puas

d. Tidak puas

21. Adakah Saudara ngobrol dengan tokoh masyarakat?

c. Ya

d. Tidak, lanjut ke no. 28

22. Dalam 1 tahun terakhir ini, berapa kali Saudara ngobrol dengan tokoh

masyarakat?

Page 128: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

23. Dalam kesempatan apa Saudara ngobrol dengan tokoh masyarakat?

24. Adakah informasi tentang PLTU Suralaya dari tokoh masyarakat?

a. Ya

b. Tidak, lanjut ke no. 28

25. Saudara…dengan informasi tentang PLTU Suralaya dari tokoh

masyarakat.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

26. Informasi tentang PLTU Suralaya dari tokoh masyarakat umumnya

membangga-banggakan PLTU Suralaya.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

27. Saudara…dengan informasi dari tokoh masyarakat itu.

a. Sangat puas

b. Puas

c. Kurang puas

d. Tidak puas

IV. PENGALAMAN 28. Ada debu/abu batubara dari PLTU Suralaya.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

29. Apakah PLTU Suralaya memberikan bantuan kepada Saudara?

a. Ya

b. Tidak, lanjut ke no 33

30. Dalam 1 tahun terakhir ini, apakah PLTU Suralaya sering memberikan

bantuan kepada Saudara?

a. Sangat sering

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak sering

31. Saudara…dengan bantuan PLTU Suralaya itu.

a. Sangat senang

b. Senang

Page 129: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

c. Kurang senang

d. Tidak senang

32. Bantuan PLTU Suralaya…untuk kehidupan Saudara.

a. Sangat pengaruh

b. Pengaruh

c. Kurang pengaruh

d. Tidak pengaruh

OPINI

Ilustrasi Sangat

Setuju

Setuju Kurang

Setuju

Tidak

setuju

33. Ekonomi saya jadi lebih sejahtera

dengan adanya PLTU Suralaya

34. Suasana lingkungan jadi ramai

dengan adanya PLTU Suralaya

35. PLTU Suralaya menimbulkan

kebisingan dari suara mesin

36. Abu batubara mengganggu

kesehatan saya

Page 130: OPINI PUBLIK TENTANG PEMBANGKIT LISTRIK …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52507/2011mfi.pdf · (PLTU) karena biaya lebih ... dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

37. Abu batubara meracuni ikan di laut

38. Abu batubara merusak pertanian

39. Abu batubara mengotori bahan

dagangan