open fracture merupakan fraktur dengan luka pada kulit

5
Open fracture merupakan fraktur dengan luka pada kulit (integritas kulit rusak dan ujung tulang menonjol sampai menembus kulit) atau membran mukosa sampai ke patahan tulang. KLASIFIKASI OPEN FRAKTUR (GUSTILLO/ANDERSON} Grade I Patah tulang terbuka dengan luka < 1 cm, relatif bersih, kerusakan jaringan lunak minimal, bentuk patahan simpel/transversal/oblik. Grade II Patah tulang terbuka dengan luka > 1 cm, kerusakan jaringan lunak tidak luas, bentuk patahan simpel. Grade III Patah tulang terbuka dengan luka > 10 cm, kerusakan jaringan lunak yang luas, kotor dan disertai kerusakan pembuluh darah dan saraf. IIIA. Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan luas, tapi masih bisa menutupi patahan tulang waktu dilakukan perbaikan. III B Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan lunak hebat dan atau hilang (soft tissue loss) sehingga tampak tulang (bone-exposs) III C Patah tulang terbuka dengan kerusakan pembuluh darah dan atau saraf yang hebat PENANGANAN OPEN FRAKTUR Pembersihan luka Luka kotor, bekuan darah dan material benda asing harsu dibuang dan dicuci dengan air steril, dan lebih ideal dengan garam fisiologis. Debridemen/pembuangan jaringan avital a. Membuang benda asing b. Membuang jaringan avital Tujuan debridemen : a. Mengurangi derajat terkontaminasi b. Menciptakan luka yang bersih Reposisi dan stabilisasi tulang Reposisi dilakukan secara anatomis dan optimal untuk menghilangkan terjadinya dead space dan penekanan tulang pada kulit, sehingga penutupan luka tidak menjadi trgang. Fiksasi/stabilisasi dilakukan setelah reposisi untuk mempertahankan kedudukan patahan tulang. Penutupan luka - Penutupan luka untuk patah tulang teruka tipe 1 dapat dilakukan dengan penutupan secara primer - Penutupan luka untuk patah tulang teruka tipe 2 dan 3 sebaiknya dibiarkan terbuka dan memerlukan debridemen ulang bila ada tanda-tanda infeksi.

Upload: afri-rylai

Post on 26-Jul-2015

303 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Open Fracture Merupakan Fraktur Dengan Luka Pada Kulit

Open fracture merupakan fraktur dengan luka pada kulit (integritas kulit rusak dan ujung tulang menonjol sampai menembus kulit) atau membran mukosa sampai ke patahan tulang.

KLASIFIKASI OPEN FRAKTUR (GUSTILLO/ANDERSON}Grade I Patah tulang terbuka dengan luka < 1 cm, relatif bersih, kerusakan jaringan lunak minimal, bentuk

patahan simpel/transversal/oblik.Grade II Patah tulang terbuka dengan luka > 1 cm, kerusakan jaringan lunak tidak luas, bentuk patahan simpel.Grade III Patah tulang terbuka dengan luka > 10 cm, kerusakan jaringan lunak yang luas, kotor dan disertai

kerusakan pembuluh darah dan saraf. IIIA. Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan luas, tapi masih bisa menutupi patahan tulang

waktu dilakukan perbaikan.III B Patah tulang terbuka dengan kerusakan jaringan lunak hebat dan atau hilang (soft tissue loss) sehingga

tampak tulang (bone-exposs)III C Patah tulang terbuka dengan kerusakan pembuluh darah dan atau saraf yang hebat

PENANGANAN OPEN FRAKTURPembersihan lukaLuka kotor, bekuan darah dan material benda asing harsu dibuang dan dicuci dengan air steril, dan lebih ideal dengan garam fisiologis.Debridemen/pembuangan jaringan avital

a. Membuang benda asingb. Membuang jaringan avital

Tujuan debridemen :a. Mengurangi derajat terkontaminasib. Menciptakan luka yang bersih

Reposisi dan stabilisasi tulangReposisi dilakukan secara anatomis dan optimal untuk menghilangkan terjadinya dead space dan penekanan tulang pada kulit, sehingga penutupan luka tidak menjadi trgang. Fiksasi/stabilisasi dilakukan setelah reposisi untuk mempertahankan kedudukan patahan tulang.Penutupan luka

- Penutupan luka untuk patah tulang teruka tipe 1 dapat dilakukan dengan penutupan secara primer- Penutupan luka untuk patah tulang teruka tipe 2 dan 3 sebaiknya dibiarkan terbuka dan memerlukan

debridemen ulang bila ada tanda-tanda infeksi.Pemberian antibiotika

- Pemberian antibiotiotika pada patah tulang bukanlah tindakan profilaksis, tapi merupakan tindakan terapeutik

- Cephalosorin merupakan broad spectrum yang diberikan secara parenteral, penambahan dengan aminoglikosida diindikasikan bila luka hebat (patah tulang tipe 3)Pencegahan tetanus

KOMPARTEMEN SINDROM kondisi peningkatan tekanan intertisial di dalam ruangan kompartemen osteofasial yang tertutup mengganggu sirkulasi dan fungsi jaringan menekan pembuluh darah dan saraf tepi Perfusi kurang,

serat saraf rusak iskemia nekrosis otot.

Dapat terjadi di ekstremitas atas, ekstremitas bawah, tangan, kaki, mata, dan abdomen.

Page 2: Open Fracture Merupakan Fraktur Dengan Luka Pada Kulit

Penyebab:1. Penurunan volume kompartemen :- Penutupan defek fascia yang ketat- Traksi internal berlebihan pada fraktur ekstremitas- Casts, dressing atau splint- Pakaian militer antishock- Kompresi eksternal dalam waktu lama pada anggota tubuh Posisi litotomi yang lama2. Peningkatan tekanan struktur kompartemen:- Pendarahan atau pembentukan hematoma akibat trauma vaskuler atau koagulopati - Peningkatan permeabilitas kapiler- Trauma akibat fraktur atau kerusakan jaringan- Penggunaan otot berlebihan akibat olahraga intensif, kejang, tetanus, eklampsi- Luka bakar- Operasi ortopaedi- Gigitan ular- Penurunan osmolaritas plasma akibat sindrom nefrotik- Injeksi obat intraarteri- Hipertrofi otot

Gejala klinisnya (5P):1. Pain (nyeri) 2. Pallor 3. Pulselesness 4. Parestesia5. Paralisis

Terapi1. Terapi Medikal/non operatif- Menempatkan kaki setinggi jantung.- gips harus di buka dan pembalut kontriksi dilepas.- gigitan ular berbisa, beri anti racun sindroma kompartemen berkurang.- koreksi hipoperfusi dengan cairan kristaloid dan produk darah- Hidrasi intravena - Pada peningkatan isi kompartemen, diuretik + manitol dapat mengurangi tekanan

kompartemen. 2. Terapi pembedahan / operatif (apabila tekanan intrakompartemen > 30 mmHg)

fasciotomi

Indikasi Skin Traksi:1. Terapi pilihan pada fraktur femur dan beberapa fraktur suprakondiler humeri anak-anak.2. Pada reduksi tertutup dimana manipulasi dan imobilisasi tidak dapat dilakukan 3. Pengobatan sementara pada fraktur 4. Fraktur-fraktur yang sangat bengkak dan tidak stabil misalnya fraktur suprakondiler humeri pada anak-

anak 5. Untuk traksi pada spasme otot / kontraktur sendi misalnya sendi lutut dan panggul 6. Untuk traksi pada kelainan-kelainan tulang belakang seperti HNP atau spasme otot-otot tulang

belakang.- Alat: Skin traction kit

Page 3: Open Fracture Merupakan Fraktur Dengan Luka Pada Kulit

- Jenis: plester dengan perekattanpa perekatFoam ruber 1. Adhesive skin traksi (maks 6,7 kg)/plester lengket kekulit2. Non adhesive skin traksi(maks 4,6 kg)- Indikasi: traksi <10 lbs (5 kg), tidak boleh > 5kg, karena kulit dapat terjadi nekrosis, akibat tarikan karena iskemik kulit. Banyak dilakukan pada anak, karena jika dengan traksi tulang, dapat merusak lempeng epipisis pertumbuhan.. paling sering patah tulang Femur (traksi Bryant) dan humerus ( dunlop). Jika pada dewasa bertujuan bukan untuk reposisi, melainkan hanya imobilisasi sementara sebelum operasi

- Kontraindikasi: alergi plester, penyakit kulit, abrasi kulit, laserasi kulit

- Komplikasi : dermatitis, gangguan neurologis, gangguan vaskuler

Skeletal traksi dengan kawat K (Kirschner) –wire dan pin Steinmann dimasukkan ke dalam tulang dan traksi dengan berat beban bantuan bidai Thomas dan bidai brown Bohler. Tempat memasukkan pin pada bagian proksimal tibia di bawah tuberositas tibia, bagian distal tibia, trokanter mayor, bagian distal femur pada kondilus femur, prosesus olekranon, distal metacarpalTraksi tulang- Alat: pin steinment/ kawat kirschner- Indikasi: traksi waktu lamaBeban tarikan besarTraksi untuk tarikan 5-7kg femurDislokasi lama panggul 15-20 kg- Kontra indikasi: anak- Komplikasi: Infeksi, distraksi (tulang lebih jauh) kerusakan lempeng pertumbuhan, gangguan neurologis dan gangguan vaskuler

OSTEOMYELITIS HEMATOGEN AKUT

Gambaran Klinis- Tergantung stadium patogenesis penyakit.- Dapat ditemukan infeksi bakterial kulit dan saluran nafas.- Gejala umum:

- Panas tinggi.- Malaise.- Nafsu makan berkurang.

- Gejala Lokal: - Nyeri tekan.- Gangguan pergerakan sendi

- Laboratorium.- Darah : Sel darah putih > 30.000.

LED é.Titer antibodi anti stapilokokus.Kultur (50 %) sentivitas antibiotik.

- Feses : Kultur curiga infeksi bakteri salmonella.

Page 4: Open Fracture Merupakan Fraktur Dengan Luka Pada Kulit

- Biopsi: Proses infeksi atau keganasan- Radiologis.

Foto polos : 10 hari pertama Terlihat normal/ Pembengkakan jaringan lunak. 2 minggu.= Rarefaksi tulang

Terapi.- Istirahat + pemberian analgesik.- Cairan intravena dan kalau perlu transfusi darah.- Istirahat lokal dengan bidai atau traksi.- Antibiotik sesuai penyebab utama, selama 3-6 minggu dengan melihat keadaan umum atau LED.

Drainage bedah, apabila 24 jam pengobatan gagal

OSTEOMYELITIS KRONIS

- Umumnya merupakan kelanjutan dari Osteomylitis Akut.- Dapat terjadi setelah fraktur terbuka atau setelah operasi tulang.- Penyebab : Stafilakokus Aureus (75 %).

Gambaran Klinis:- Demam dan nyeri lokal ringan yang hilang timbul.- Cairan keluar dari luka / sinus

Radiologis.Foto polos : - Tanda-tanda porosis.

- Sklerosis tulang.- Penebalan periosteum.- Elevasi periosteum.- Squester

Terapi1. Antibiotik : - Mencegah penyebaran infeksi.

- Mengontrol eksaserbasi akut.2. Operatif : - Mengeluarkan seluruh jaringan nekrotik.

- Drainage.- Dekompresi